• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Sosialisasi Visi Dan Misi PT. Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas Karyawanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Sosialisasi Visi Dan Misi PT. Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas Karyawanya"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

Yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia:

“Bahwa hasil penelitian ini dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, September 2012

Penulis PT Gramedia Printing Bandung

Edi Yahya James E Simarmata

NIM 41807167 HR Superintendent

Data perusahaan, BAB I, II, III untuk dapat dionlinekan atau BAB I, II, III tidak dapat dionlinekan*, dengan alasan,

(2)
(3)

KARYAWANNYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Sidang Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

oleh :

Edi Yahya

41807167

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(4)

i Penyusun : Edi Yahya

NIM : 41807167

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disahkan :

Bandung, September 2012

Menyetujui, Pembimbing

Drs. ManapSolihat, M.Si NIP. 4127 35 30 007

Mengetahui,

Dekan FISIP Ketua Program studi

UniversitasKomputer Indonesia IlmuKomunikasi

Prof. Dr. SamugyoIbnuRedjo, Drs., MA Drs. ManapSolihat, M.Si

(5)
(6)

iv

Oleh : Edi Yahya

Skripsi ini dibawah bimbingan: Drs. Manap Solihat, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana Efektifitas Sosialisasi Visi dan Misi PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas Karyawannya. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis tujuan, waktu dan biaya sosialisasi, serta jiwa tanggung jawab dan pengabdian karyawan.

Tipe penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik analisa deskriptif. Data dikumpulkan melalui angket dan didukung oleh studi pustaka dan internet searching. Sampel dalam penelitian ini yaitu karyawan PT Gramedia Printing Site Bandung, dengan jumlah unit sampel 68 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sebelum penyebaran angket, penulis terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas pada setiap item pertanyaan dalam angket dengan menggunakan program SPSS 16. Teknik analisa data yang digunakan adalah penyeleksian data, klasifikasi data, cooding book dan cooding sheet, mentabulasikan data, dan mengolah data menggunakan program SPSS 16.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara tujuan sosialisasi terhadap loyalitas sebesar 0,596 yang berarti hubungan yang cukup berarti, waktu sosialisasi terhadap loyalitas sebesar 0,548 yang berarti hubungan yang cukup berarti, biaya sosialisasi terhadap loyalitas sebesar 0,476 yang berarti

hubungan yang cukup berarti, efektivitas terhadap tanggung jawab sebesar 0,490 yang berarti hubungan yang cukup berarti, efektivitas terhadap pengabdian sebesar 0,544 yang berarti hubungan yang cukup berarti.

Sedangkan Hubungan antara efektivitas sosialisasi visi dan misi terhadap loyalitas karyawan di PT Gramedia Printing Group Bandung Bandung yaitu sebesar 0,579

yang berarti hubungan yang cukup berarti dan signifikan. Sedangkan untuk nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 33,5% dan t hitung 5,771 > t tabel 2,384. hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Jadi kesimpulannya dapat dikatakan ada pengaruh antara sosialisasi visi dan misi terhadap loyalitas karyawan PT Gramedia Printing Group Bandung dengan hubungan yang cukup berarti dan signifikan (penting).

(7)

v

IN PT. GRAMEDIA PRINTING GROUP

By : Edi Yahya

This thesis under guidance : Drs. Manap Solihat, M.Si

This research aims to identify the effectiveness of the socializatin of vision and mission toward the employees loyality in PT. Gramedia Printing Group. The researcher tried to analyze the purpose, time, cost of the socialization and the responsibility of the employee.

This research type is quantitative, while the research method used is a descriptive analysis thechniques. Data collected through questionaries and supported by library research and internet searching.The sample in this study are the employee of PT. Gramedia Printing Bandung Site, with the number of sample units of 68 respondents. The sampling technique used validity and reliability of each question item in questionnare by using program SPSS 16. Data analysis technique used is the selection of data, data classification, coding book and coding sheets, tabulating data, and process the data using SPSS 16.

The results showed that the correlation between the purpose of the socialization toward the loyalty is 0,596 which means a significant relationship. Time of the socialization toward the loyalty is 0,548 which means a significant relationship. Cost of the socialization toward the loyalty is 0.,476 which means a significant relationship. Effectivity toward the loyalty is 0,544 which means a significant relationship. While the corellation between the effectiveness of the the socialization of vision and mission toward the employees loyalty in PT. Gramedia is 0,579 which means a significant relationship. While for the coefficient of the determination is 33,5 % and 5,771 count > t table 2,384. This shows that H0 rejected and H1 accepted.

The conclusion is there is a significant and important relationship between the effectiveness of the sosialization of vision and mision toward the employees loyalty.

(8)

vi

Puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah peneliti dapat menyusun dan menulis hasil penelitian di PT Gramedia Printing Group Bandung ini sesuai dengan apa yang telah peneliti lakukan. dan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna mendapat syarat menempuh sarjana.

Dalam melakukan penelitian ini banyak sedikitnya peneliti mengalami kesulitan serta hambatan baik secara teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT dan juga berkat usaha serta doa, semangat, bantuan, bimbingan dan dukungan yang peneliti terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, Akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini sesuai dengan apa yang dicita-citakan..

Pada kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati peneliti ingin menyampaikan rasa hormat, terimakasih, dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo., Drs. MA selaku dekan FISIP yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk pelaksanaan penelitian dan memberikan pengesahan laporan ini.

(9)

vii

metode penelitian kuantitatif, terima kasih atas saran dan kritiknya kepada penulis.

5. Segenap Staf dosen UNIKOM, khususnya dosen studi Ilmu Komunikasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

6. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi, Mba Astri dan Teh Intan 7. Bpk James E.Simarmata, selaku manajer HR & GA atas dukungan

dan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penelitian.

8. Seluruh seksi HR & GA PT Gramedia Printing Group Bandung, para staf dan karyawan PT Gramedia Printing Group Bandung.

9. Kedua Orang Tua, Mamak, kang mas ku ’cap’ Soeprapto, ’mba tutut’, juga adik-adik ku Joko ’paolo ta uu` dan Ratih. Tak ada keinginan lain lagi kecuali untuk membahagiakan kalian dan juga sekedar memenuhi salah satu amanat Bapak Kakung.

10. Bulek Ratih, Om Welman, Mba Yeni, dan seseorang yang selalu mendoakan ku dengan tulus. Kalian adalah motivator dan teladan ku, terima kasih untuk itu semua.

(10)

viii

13. Teman-teman yang selama ini membantu dan memotivasi saya selama masa-masa kuliah sampai penyusunan tugas akhir ini. Boby, Made, Citra, Hasra, Eki, Atih, juga teman-teman lain dari IK 2 angkatan 2006 dan IK 4 angkatan 2007. Tak lupa kelas Jurnalistik. Terima kasih untuk kebersamaannya selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penelitian ini masih memerlukan penyempurnaan, sehingga kritik dan saran dari pembaca merupakan masukan yang sangat berharga bagi penelitian ini dan semoga bermanfaat untuk semua, terima kasih. Wassalam...wr wb

(11)

ix

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ……….. . ii

LEMBAR PERSEMBAHAN……… . iii

ABSTRAK ……….. iv

ABSTRACT………. .... v

KATA PENGANTAR……… ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ………. . xvii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 11

(12)

x

1.6 Operasionalisasi Variabel ... 18

1.7 Hipotesis Penelitian ... 20

1.8 Populasi dan Sampel Penelitian...22

1.8.1 Populasi...22

1.8.2 Sampel ... 23

1.9 Metode Penelitian ... 25

1.10 Teknik Pengumpulan Data ... 26

1.11 Teknik Analisis Data ... 27

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

1.12.1 Lokasi Penelitian ... 30

1.12.2 Waktu Penelitian ... 30

1.13 Sistematika Penelitian...32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi...33

2.1.1 Pengertian Komunikasi...33

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi...35

2.1.3 Unsur-unsur Komunikasi...36

2.1.4 Hambatan Komunikasi...37

(13)

xi

2.2.3 Arus Komunikasi Dalam Organisasi...43

2.3 Tinjauan Tentang Efektifitas...44

2.4 Tinjauan Tentang Sosialisasi...45

2.4.1 Pengertian Sosialisasi...45

2.4.2 Jenis-jenis Sosialisasi...46

2.4.3 Syarat Terjadi Sosialisasi...47

2.4.4 Media Sosialisasi...47

2.5 Tinjauan Tentang Informasi ...48

2.6 Tinjauan Tentang Karyawan...50

2.6.1 Pengertian Karyawan...50

2.6.2. Jenis-jenis Karyawan...50

2.7 Tinjauan Tentang Loyalitas...51

2.7.1 Loyalitas Kerja...52

2.7.2 Aspek-aspek Loyalitas Kerja...52

2.7.3 Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas kerja...53

BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PT Gramedia...55

3.2 Sejarah PT Gramedia Printing Group Bandung...59

(14)

xii

3.5 Struktur Organisasi PT Gramedia Printing Group Bandung...62

3.6 Sejarah Divisi Human Resource dan General Affairs (HR & GA) PT Gramedia Printing Group Bandung...63

3.6.1 Fungsi Divisi (HR & GA)...63

3.6.2 Struktur Organisasi Divisi (HR & GA)...65

3.6.3 Job Deskription Divisi (HR & GA)...66

3.7 Sarana & Prasarana PT Gramedia Printing Group Bandung...70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...72

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas...73

4.1.1 Uji Validitas... 73

4.1.2 Uji Reliabilitas...76

4.2 Analisis Deskriptif Identitas Responden...77

4.3 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian...81

4.3.1 Tujuan Sosialisasi Visi dan Misi PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas Karyawannya...81

4.3.2 Waktu Sosialisasi Visi dan Misi PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas Karyawannya...83

(15)

xiii

Group Bandung Terhadap Pengabdian Karyawannya...91 4.4 Analisis Korelasional Antara Variabel X dengan Variabel Y...93

4.4.1 Analisis Korelasi Antara Tujuan Sosialisasi Visi dan Misi PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas

Karyawannya ...95 4.4.2 Analisis Korelasi Antara Waktu Sosialisasi Visi dan Misi

PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas

Karyawannya...98 4.4.3 Analisis Korelasi Antara Biaya Sosialisasi Visi dan Misi

PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas

Karyawannya...102 4.4.4 Analisis Korelasi Antara Efektifitas Sosialisasi Visi dan Misi

PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Tanggung Jawab

Karyawannya...106 4.4.5 Analisis Korelasi Antara Efektifitas Sosialisasi Visi dan Misi

PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Pengabdian

Karyawannya...110 4.4.6 Analisis Korelasi Antara Efektifitas Sosialisasi Visi dan Misi

PT Gramedia Printing Group Bandung Terhadap Loyalitas

(16)

xiv

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...124

5.2 Saran...126

5.2.1 Saran Bagi Instansi...126

5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya...127

DAFTAR PUSTAKA...128

LAMPIRAN ...131

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Operasional Variabel ……… ………. 19

Tabel 1.2 Data Karyawan PT Gramedia Percetakan Bandung……… 23

Tabel 1.3 Distribusi Sampel……….……… 25

Tabel 1.4 Rencana Palaksanaan Penelitian……….. 31

Tabel 3.1 Job Deskription HR & GA PT Gramedia Printing Group Bandung 66

Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana PT Gramedia Printing Group Bandung……… 70

Tabel 4.1 Tabel Nilai Hasil Uji Validitas Angket……… 74

Tabel 4.2 Tabel Nilai Hasil Uji Validitas Angket Revisi………..……….. 75

Tabel 4.3 Reliabiliti Statistics... 77

Tabel 4.4 Jenis kelamin Responden……… 78

Tabel 4.5 Usia Responden……….. 78

Tabel 4.6 Agama Responden……….. 79

Tabel 4.7 Lama Bekerja……… 80

Tabel 4.8 Menginformasikan………. 81

Tabel 4.9 Memotivasi……… 82

(18)

xvi

Tabel 4.14 Media Sosialisasi……….. 87

Tabel 4.15 Pengaruh Biaya……… 88

Tabel 4.16 Tanggung Jawab Terhadap Perusahaan……….. 89

Tabel 4.17 Tanggung Jawab Mensukseskan Visi dan Misi……….. 90

Tabel 4.18 Karyawan Bekerja Maksimal……….. 91

Tabel 4.19 Karyawan Taat Pada Peraturan……… 92

Tabel 4.20 Korelasi Antara Tujuan dan Loyalitas………. 95

Tabel 4.21 Korelasi Antara Waktu dan Loyalitas………. 99

Tabel 4.22 Korelasi Antara Biaya dan Loyalitas……… 103

Tabel 4.23 Korelasi Antara Efektifitas dan Tanggung Jawab……… 107

Tabel 4.24 Korelasi Antara Efektifitas dan Pengabdian……… 110

Tabel 4.25 Korelasi Antara Efektifitas dan Loyalitas……… 114

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Komunikasi Lasswell... 16

Gambar 1.2 Penerapan Model Komunikasi Lasswell... 17

Gambar 3.1 Logo PT Gramedia Printing Group... 62

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Gramedia Printing Group Bandung... 62

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Divisi HR & GA... 65

Gambar 4.1 Kurva Uji t Tujuan Terhadap Loyalitas... 98

Gambar 4.2 Kurva Uji t Waktu Terhadap Loyalitas... 102

Gambar 4.3 Kurva Uji t Biaya Terhadap Loyalitas... 106

Gambar 4.4 Kurva Uji t Efektifitas Terhadap Tanggung Jawab... 109

Gambar 4.5 Kurva Uji t Efektfitas Terhadap Pengabdian... 113

(20)

xviii

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian dari Perusahaan ... 133

Lampiran 3 Surat Permohonan Bimbingan... 134

Lampiran 4 Lembar Revisi Skripsi ... 135

Lampiran 5 Berita Acara Bimbingan ... 136

Lampiran 6 Foto Dokumentasi ... 137

Lampiran 7 Wawancara ... 139

Lampiran 8 Angket Penelitian ... 141

(21)

1

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan di dunia ini tidak ada satu manusia pun yang tidak berkomunikasi. Pada dasarnya manusia memerlukan dan melakukan komunikasi dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena kegiatan komunikasi itulah kemudian manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi kepada individu lain, manusia berusaha untuk saling melengkapi apa yang menjadi kebutuhannya. Seiring dengan berkembangnya peradaban kehidupan manusia, maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhinya. Kebutuhan-kebutuhan itu muncul dari sifat dasar yang dimiliki manusia yaitu cipta, rasa, dan karsa. Dengan memiliki daya cipta manusia selalu berkeinganan untuk menciptakan suatu hal yang baru. Berawal dari kebutuhan-kebutuhan pokok yang menjadi keperluan utama kemudian berkembang menjadi kebutuhan penunjang yang lebih luas guna mendukung pola kehidupan manusia yang lebih modern.

(22)

karena adanya kebutuhan dan dorongan dalam setiap diri manusia untuk dapat tetap exist dan diakui oleh lingkungan disekitar kehidupannya. Dan dalam strategi untuk mewujudkan ke-exist-annya itu manusia membutuhkan informasi. Maka tidak salah kiranya jika informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini, sehingga kita mengenal suatu jaman yang disebut sebagai era informasi. Selama dapat mengakses sumber informasinya, maka berbagai peristiwa yang terjadi di belahan bumi manapun dapat segera diketahui oleh segenap penduduk dunia dengan adanya informasi yang terkoneksi. Tidak heran bila bidang industri yang berkembang pesat dewasa ini adalah dibidang industri komunikasi. Bahkan pada beberapa negara, daftar urutan orang terkayanya adalah pengusaha yang berkecimpung didunia komunikasi.

(23)

Media komunikasi modern adalah produk media komunikasi yang mulai berkembang pada awal millenium baru (sekitar tahun 2000). Media ini dikenal dengan istilah internet. Meski sebelum tahun itu sudah ada internet, tetapi penggunaannya masih sangat terbatas karena terkendala oleh begitu besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat menggunakannya. Pada awalnya internet hanya dapat terkoneksi dan digunakan hanya jika dengan menggunakan perangkat komputer, dan komputer pada saat itu masih tergolong barang mewah yang hanya dapat dimiliki oleh segelintir masyarakat. Namun dengan inovasi teknologi yang sedemikian rupa, bentuk komputer yang dulunya besar dan berat didesain semakin kecil dan bahkan menjadi begitu mini sampai dapat digenggam oleh tangan manusia (telepon seluler).

(24)

beberapa koran yang terbit petang. Untuk yang terbit pagi hari biasa dikenal dengan istilah `harian umum`, dan koran yang yang terbit sore hari disebut `surat kabar petang`.

Di Indonesia bidang percetakan mulai dirintis ketika Indonesia (Batavia) diduduki oleh VOC. Melalui Batavia sebagai pusat pemerintahannya militer Belanda mengimpor mesin-mesin cetak untuk kepentingan operasi pertahanan dan keamanan pemerintah colonial. Tercatat dalam sejarah mesin cetak pertama di Indonesia datang pada tahun 1668. Mesin cetak itu digunakan untuk kepentingan administrasi pemerintahan. Maka bisa disebut itulah percetakan negara yang pertama.

(25)

ataupun majalah, barang-barang tersebut melalui berbagai tahapan proses terlebih dahulu.

PT Gramedia adalah salah satu perusahaan percetakan yang cukup dikenal saat ini. Berbagai produk berkualitas yang dihasilkan mampu menarik minat masyarakat untuk selalu memilikinya. Percetakan Gramedia dirintis oleh dua sejawat Jakob Oetama dan PK Ojong. Percetakan ini beroperasi pertama kali pada 25 November 1972, ditandai dengan melakukan pencetakan Harian Umum Kompas. Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu meresmikan langsung Percetakan Gramedia di Jalan Palmerah Selatan no. 28 Jakarta.

Tujuan awal pendirian percetakan ini pada mulanya memang diperuntukkan untuk mencetak Koran Kompas yang bisa dibilang sebagai induk perusahaan yang dimiliki oleh Jakob Oetama dan PK Ojong. Dengan memiliki percetakan sendiri, Harian Umum Kompas yang saat itu tirasnya mencapai 90.000 eksemplar setiap harinya, dapat melakukan distribusi dengan lebih cepat. Namun seiring dengan berjalannya waktu Percetakan Gramedia tumbuh dan berkembang tidak hanya untuk mencetak surat kabar, tetapi juga menghasilkan berbagai produk cetakan lain sampai seperti yang kita kenal saat ini.

(26)

dan karyawan untuk tetap mempertahankan keberadaan Kompas Gramedia. Contoh paling nyata adalah saat Harian Umum Kompas menghadapi ancaman pembredelan oleh penguasa orde baru pada tahun 1978. Ancaman ini sebenarnya lebih kepada ancaman yang berdasarkan pada muatan politis, karena Koran Kompas adalah surat kabar yang awal kelahirannya diprakarsai juga oleh mantan presiden Soekarno yang tidak lain adalah pemimpin orde lama. Sebagai salah satu pemimpin perusahaan, Jakob Oetomo saat itu berinisiatif memikul tanggung jawab dengan menandatangani surat permintaan maaf kepada penguasa orde baru agar Kompas dapat tetap terbit dan menjalankan roda perekonomian pegawainya.

Dengan kondisi perusahaan yang cukup mapan saat ini tidak serta merta membuat jajaran manajemen perusahaan menjadi merasa puas. Justru kondisi perusahaan yang sehat saat ini dijadikan sebagai landasan untuk menuju hasil yang lebih membanggakan lagi. Dengan visi dan misi yang lebih dipertajam, manajemen Percetakan Gramedia menetapkan sasaran menuju pasar yang lebih luas dengan membidik pasar regional Asia Tenggara. Bukan target yang mudah memang. Untuk itu pihak manajemen berusaha menumbuhkan jiwa etos kerja yang berkualitas dengan menanamkan visi dan misi perusahaan disetiap lini perusahaan. Visi dan misi Gramedia Pecetakan adalah:

Visi

(27)

Misi

• Mendukung pencapaian sasaran bisnis pelanggan dengan memahami bisnis, menjamin keamanan produk, memberi kualitas yang dipilih, memberikan inovasi produk dan layanan yang memuaskan pelanggan.

• Menyediakan layanan desain, percetakan, pengemasan dan layanan distribusi yang paing disukai pelanggan untuk mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat.

Visi dan misi di atas merupakan pengembangan dari visi dan misi yang dimiliki perusahaan induk percetakan, yaitu Kelompok Kompas Gramedia (KKG).

Visi KKG

• Bagaimana KKG melihat peran dirinya di tengah masyarakat dan bangsa yakni menjadi agen pembaharu dalam rangka ikut serta menciptakan masyarakat baru Indonesia. Masyarakat baru Indonesia adalah masyarakat yang berwatak baik, profesional, menjunjung tinggi demokrasi, terbuka mengakui kemajemukan masyarakat tanpa membedakan sara dan setia pada negara.

Misi KKG

(28)

Visi adalah suatu pandangan yang realistis atas masa depan yang didasarkan atas kondisi internal perusahaan. Dan misi adalah pernyataan dari tujuan organisasi, sasaran dasar dan filsafat-filsafat dasar organisasi. Suatu artikulasi yang singkat tentang mengapa organisasi itu ada, bagaimana memenuhi, dan prinsip-prinsip bertahan perusahaan dalam menjangkau sasarannya. Maka dengan tujuan untuk menghadapi era perdagangan bebas regional Asia Tenggara, PT Gramedia telah mencanangkan sebuah tekad untuk bersaing secara terbuka tidak hanya dengan perusahaan-perusahaan dalam lingkup nasional, tetapi juga mengembangkan bisnis di kawasan Asia Tenggara.

(29)

Berdasarkan catatan sejarah perkembangan perusahaan Kompas Gramedia di atas, tampak jelas bahwa keberadaan perusahaan berkaitan erat dengan kepedulian dari karyawannya sendiri untuk tetap mempertahankan perusahaannya. Selain jiwa bertanggungjawab yang ditunjukkan oleh pemimpinnya, peran serta karyawan pun tidak dapat dipisahkan dari kelanggengan Kompas Gramedia sampai saat ini. Tidak sedikit diantara karyawan-karyawan tersebut yang telah mengabdi hingga waktu yang cukup lama. Beberapa karyawan senior bahkan turut serta merintis mulai dari proses pendirian, mengalami pasang surut, sampai menikmati kesuksesan saat ini.

Guna memberi apresiasi kepada karyawan yang telah memiliki loyalitas dengan masa kerja tertentu, setiap tahunnya perusahaan menganugerahkan penghargaan kepada karyawan yang telah mencapai masa kerja minimal lima belas tahun. Melihat kondisi persaingan bisnis percetakan yang sangat ketat saat ini, cukup menarik kiranya untuk mengetahui bagaimana pandangan karyawan tentang loyalitas terhadap perusahaan. Terlebih dengan semakin berkembangnya cabang-cabang PT Gramedia Percetakan, cukup banyak karyawan muda yang belum lama bergabung dalam perusahaan Kompas Gramedia.

(30)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada judul penelitian yang penulis ajukan, maka berikut ini identifikasi permasalahan yang ingin diketahui adalah sebagai berikut;

1. Sejauhmana tujuan sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya?

2. Sejauhmana waktu sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya?

3. Sejauhmana biaya sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya?

4. Sejauhmana efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap tanggung jawab karyawannya?

5. Sejauhmana efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap pengabdian karyawannya?

6. Sejauhmana efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

(31)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Dan tujuan yang menjadi sasaran dari penelitian yang diajukan ini adalah

sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui tujuan sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.

2. Untuk mengetahui waktu sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.

3. Untuk mengetahui biaya sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.

4. Untuk mengetahui efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap tanggung jawab karyawannya.

5. Untuk mengetahui efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap pengabdian karyawannya.

6. Untuk mengetahui efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoritis

(32)

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan bahan pengalaman dan pengetahuan serta pengaplikasian keilmuan yang telah dipelajari selama ini.

2. Bagi Akademik

Diharapkan dapat dijadikan sumbangan informasi dalam menambah wawasan tentang kajian yang diteliti yaitu dalam kegiatan sosialisai perusahaan atau lembaga.

3. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dan dijadikan bahan evaluasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya di lingkungan perusahaan atau lembaganya.

1.5. Kerangka Pemikiran

1.5.1. Kerangka Teoritis

(33)

Efektif memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Menurut Onong Uchjana Effendy mendefinisikan efektifitas sebagai “komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.” (Effendy,2000:14).

Selain itu efektifitas juga berarti gaya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan untuk mempengaruhi komunikan. Menurut Jalaludin Rakhmat pesan yang efektif harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1. Adanya kesamaan dalam mempermudah proses penyandian (decoding) yakni proses menterjemahkan lambang-lambang yang diterima menjadi gagasan.

2. Adanya kesamaan membantu, membangun premis yang sama (persepsi). 3. Adanya kesamaan menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator. Efektivitas komunikator sendiri menurut Rakhmat terdiri dari kredibilitas, atraksi, kekuasaan dan komponen kredibilitas yang paling penting adalah keahlian,kepercayaan.

(34)

Adapun syarat yang harus dimiliki agar suatu pesan dapat mencapai apa yang diinginkan oleh komunikator dirumuskan sebagai berikut;

1. Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sahingga sama-sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikasi berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

(Effendy, 1981:37)

Dan menurut Siahaan, dalam proses penyampaian pesan harus memperhatikan hal-hal berikut ini;

1. Pesan itu harus jelas (clear), menggunakan bahasa yang mudah dipahami, tidak terikat, tanpa denotasi yang menyimpang dan tuntas.

2. Pesan itu menarik dan meyakinkan (convicing), menarik karena berkaitan dengan dirinya sendiri sesuai dengan rasio.

(Siahaan, 1991: 73)

(35)

yang didalamnya terdapat rasa cinta dan tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik” (Rasimin,1988). Dengan demikian melalui loyalitas akan timbul kemauan bekerja sama yang berarti kesediaan mengorbankan diri, kesediaan melakukan pengawasan diri dan kemauan untuk menonjolkan kepentingan diri sendiri. Kesediaan untuk mengorbankan diri ini melibatkan adanya kesadaran untuk mengabdikan diri kepada perusahaan. Pengabdian ini akan selalu menyokong peran serta karyawan dalam perusahaan.

Pendapat lain mengatakan bahwa:

“Pertama, loyalitas kepada perusahaan sebagai sikap, yaitu sejauh mana seorang karyawan mengidentifikasikan tempat kerjanya yang ditunjukan dengan keinginan untuk bekerja dan berusaha sebaik-baiknya dan kedua, loyalitas terhadap perusahaan sebagai perilaku, yaitu proses dimana seseorang karyawan mengambil keputusan pasti untuk tidak keluar dari perusahaan apabila tidak membuat kesalahan yang ekstrim.” (Steers & Porter, 1983).

(36)

Model teori komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Lasswell. Teori ini memang terlihat cukup sederhana, namun mengandung seluruh unsur yang ada dalam proses komunikasi. Dan yang terpenting adalah dalam sebuah proses komunikasi kita perlu mempelajari setiap tahapannya.

Gambar 1.1

Model Komunikasi Lasswell

Sumber: John Fiske

Model Teori Lasswell melihat sebuah proses komunikasi sebagai suatu transmisi pesan yang mengungkapan adanya sebuah efek terhadap komunikan dari komunikasi yang dilakukan. Efek secara tidak langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan bisa diamati pada penerima yang disebabkan unsure-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya.Perubahan pada salah satu unsure akan dapat merubah efek yang dihasilkan.

Who In Which

Channel Says

What

To Whom With what

(37)

1.5.2. Kerangka Konseptual

Penerapan variabel x (efektifitas) dari teori yang telah disebutkan terhadap obyek penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. Tingkat efektitifitas yang ingin diteliti adalah sejauh mana keberhasilan kegiatan sosialisasi mengenai visi dan misi terbaru dari PT Gramedia Percetakan yang dilakukan oleh perusahaan kepada seluruh karyawannya. Berdasar pada kutipan-kutipan yang telah disebutkan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa indikator yang dianggap sesuai dengan penelitian. Indikator-indikator penelitian tersebut adalah tujuan dari yang ingin dicapai dengan disosialisasikannya visi dan misi terbaru perusahaan, kemudian rencana waktu yang digunakan untuk mensosialisasikan visi dan misi tersebut. Dan indikator berikutnya adalah biaya yang butuhkan guna keperluan yang berhubungan dengan proses selama kegiatan sosialisasi visi dan misi itu dilaksanakan.

Variabel y dalam penelitian ini adalah loyalitas. Merujuk pada teori tentang loyalitas pada kerangka teori, penulis membatasi variabel pada dua indikator. Yaitu tanggung jawab dan pengabdian. Karena bentuk dari sebuah loyalitas seorang pegawai terhadap lembaganya adalah tercermin dari kedua sikap tersebut. Berikut adalah gambar penerapan dari model teori yang digunakan:

(38)

1.6. Operasionalisasi Variabel

Variabel (x) : Efektivitas

Indikator I : Tujuan

Alat ukur : - menginformasikan - memotivasi

- memacu produktifitas Indikator II : Waktu

Alat ukur : - jangka waktu sosialisasi - kesempatan untuk sosialisasi - intensitas sosialisasi

Indikator III : Biaya

Alat ukur : - kebutuhan media sosialisasi

- efisiensi anggaran

Variabel (y) : Loyalitas

Indikator I : Tanggung jawab Alat ukur : - terhadap pekerjaan

- terhadap perusahaan - terhadap diri pribadi

Indikator II : Pengabdian

(39)

Tabel 1.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Alat Ukur

(40)

1.7. Hipotesis Penelitian

Dari proses operasional variabel yang telah disusun, maka penulis membuat asumsi-asumsi sementara tentang hasil penelitian yang akan dilakukan.

Ha: “Ada pengaruh antara efektivitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

Ho: “Tidak ada pengaruh antara efektivitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

Adapun subhipotesisnya adalah sebagai berikut;

Ha1: “Ada pengaruh antara tujuan sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

Ho1: “Tidak ada pengaruh antara tujuan sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

Ha2: “Ada pengaruh antara waktu sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

(41)

Ha3: “Ada pengaruh antara biaya sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

Ho3: “Tidak ada pengaruh antara biaya sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

Ha4: “Ada pengaruh antara efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap tanggung jawab karyawannya.”

Ho4: “Tidak ada pengaruh antara efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap tanggung jawab karyawannya.”

Ha5: “Ada pengaruh antara efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap pengabdian karyawannya.”

(42)

Ha6: “Ada pengaruh antara efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

Ho6: “Tidak ada pengaruh antara efektifitas sosialisasi visi dan misi PT Gramedia Printing Group Bandung terhadap loyalitas karyawannya.”

1.8. Populasi dan Sampel Penelitian

1.8.1. Populasi

(43)

Tabel 1.2

Data Karyawan PT Gramedia Percetakan Bandung

No Bagian Jumlah Karyawan

1 Manajemen 16

2 Sales Regional 3

3 PPC & Ekspedisi 13

4 Pre Press 21(-1)

5 Maintenance & Supporting 23

6 Press 76

7 Post Press 53

Jumlah Total (Populasi) 205(-1)=204

Sumber: HR Gramedia Printing Bandung

Jumlah populasi pada bagian pre press dikurangi satu orang karena kebetulan peneliti adalah salah satu personel bagian tersebut. Dalam hal ini peneliti berposisi sebagai subjek penelitian bukan sebagai objek penelitian.

1.8.2. Sampel

(44)

Bandung. Dengan rumus penentuan jumlah sampel di tiap-tiap bagian sebagai

N = jumlah populasi

d = nilai presisi atau tingkat kesalahan

Jumlah populasi kemudian dimasukkan ke dalam rumus dengan nilai presisi 10%.

(45)

Tabel 1.3

Distribusi Sampel

No Bagian Populasi Perhitungan Sampel

1 Manajemen 16 (16:204)x68=5.30 5

2 Sales Regional 3 (3:204)x68=1 1

3 PPC & Ekspedisi 13 (13:204)x68=4.33 4

4 Pre Press 21(-1) (20:204)x68=6.66 7

5 Maintenance& Supporting 23 (23:204)x68=7.66 8

6 Press 76 (76:204)x68=25.33 25

7 Post Press 53 (53:204)x68=17.66 18

Jumlah 205 68

Sumber: analisis penulis

1.9. Metode Penelitian

(46)

1.10. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan cara :

1. Angket yaitu beberapa daftar pertanyaan yang telah disusun secara tertulis kepada responden yang telah dipilih dengan cara penyediaan pengumpulan angket merupakan hal yang paling pokok untuk mengumpulkan data (Singarimbun,1987:75). Dalam hal ini peneliti berusaha menghimpun data dari karyawan PT.Gramedia untuk mengetahui pendapat mengenai hal yang diteliti.

2. Observasi dan wawancara yaitu menjelaskan, memberikan dan memperinci gejala yang terjadi dalam pengamatan langsung yang dilakukan selama mengadakan observasi yaitu dengan mengamati secara langsung proses sosialisasi program. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti akan melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti.

3. Studi Kepustakaan

(47)

4. Internet Searching

Internet sebagai salah satu hasil dari kemajuan dunia teknologi, kini sudah berkembang menjadi pusat data dan informasi yang penting dalam rangka mendukung proses kegiatan riset, khususnya dalam bidang komunikasi.

1.11. Teknik Analisis Data

Pengolahan data mencakup kegiatan memeriksa data dan mengkode (coding) data. Memeriksa data adalah kegiatan memasukkan data yang terkumpul, apakah sudah terisi dengan benar atau sempurna, cara pengisiannya benar atau tidak.

Mengkode data berarti memberikan kode-kode tertentu kepada masing-masing kategori atau nilai dari setiap variabel yang dikumpulkan datanya. Setelah pengolahan data, berikutnya menganalisis data dan menginterprestasikan data. Setelah semua data dikodekan selanjutnya data tersebut ditabulasikan sesuai dengan susunan dari data yang dibentuk untuk menjawab dari masing-masing masalah. (Sanapiah,1989:33-34).

Berikut susunan teknis analisis data :

(48)

b. Mengkodekan yaitu setelah data lengkap terkumpul, proses selanjutnya adalah memberi kode tertentu kepada masing-masing kategori atau nilai dari setiap variabel yang dikumpulkan datanya. Pemberian kode tersebut dimuat dalam cooding sheet.

c. Melakukan uji validitas dan reliabilitas pada angket yang telah disebar sebelumnya dengan menggunakan program SPSS 16.0. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas menunjukan pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu.

Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban responden dari setiap item pertanyaan dengan jumlah total jawaban responden atas seluruh pertanyaan. Koefisien korelasi tiap item akan dibandingkan dengan 0,3 (df). Jika nilai korelasi suatu item atau pernyataan lebih kecil atau sama dengan 0.3, maka pernyataan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari pengujian yang dilakukan. Hanya item yang memiliki nilai korelasi lebih tinggi dari 0.3 diikutsertakan dalam pengujian (Sugiyono, 2003:124).

Dan untuk mengetahui nilai reliabilitas dapat dilihat dengan menggunakan kriteria, sebagai berikut :

- Jika Alpha positif dan > 0,8 maka butir pernyataan tersebut reliabel.

(49)

- Jika r Alpha positif dan < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak reliabel.

d. Tabulasi adalah memasukkan data dari tabel-tabel untuk mengukur angka-angka hitungannya.(Burhan,2001;185). Untuk membuat hasil penelitian ini yaitu melihat sejauhmana terdapatnya hubungan antara kedua variabel yaitu variabel strategi dan citra tersebut.

e. Menganalisis dan menginterprestasikan data yaitu yiatu data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan Rank Spearman dan untuk kemudian diinterprestasikan. Untuk menguatkan hasil penelitian, penyusun analisis data didukung oleh teori-teori dari para ahli dan pakar komunikasi.

(50)

Dalam penelitian ini untuk menganalisis korelasi antara variabel X dan Variabel Y, penulis menggunakan program SPSS 16.0. Sedangkan untuk menganalisis adanya pengaruh atau hubungan menggunakan koefisien determinasi (KD) antara variabel X dan Variabel Y dengan rumus:

Sumber: (Sarwono, 2005: 43) Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi

rs : Hasil Korelasi Rank spearman

1.12. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.12.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT. Gramedia Printing Group Bandung yang beralamat Kawasan Industri Dwipapuri Abadi, Kavling D3 dan D5 JL. Raya Rancaekek KM 24,5 Rancaekek, Sumedang-Jawa Barat. Telp: (022) 7780049 Fax: (022) 7780050.

1.12.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan berjalan selama 5 bulan, dimulai pada Oktober 2011 sampai Februari 2012 dan memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu :

(51)

- Persiapan meliputi : pengajuan judul, penyusunan usulan penelitian, seminar usulan penelitian, mengurus surat ijin penelitian.

- Pelaksanaan penelitian : observasi, pengumpulan data, studi pustaka. - Tahap akhir: Penyusunan skripsi, ujian sidang.

(52)

1.13. Sistematika Penelitian

Dalam usaha untuk memberikan gambaran secara sistematis, peneliti membagi susunan penelitian ini ke dalam 5 bab yaitu:

1. Bab 1 Pendahuluan

Berisikan tentang penjelasan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, operasionalisasi variabel, hipotesis, populasi dan sampel, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, model penelitian, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Berisikan tinjauan teoritis tentang komunikasi, komunikasi organisasi, efektifitas, sosialisasi, informasi, karyawan, dan loyalitas.

3. Bab III Objek Penelitian

Berisikan sejarah singkat tentang Gramedia Percetakan dan PT Gramedia Printing Group Bandung.

4. Bab IV Hasil Penelitian

Berisikan hasil dari analisis kuantitatif data reseponden, mengolah dan menguraikan permasalahan yang diteliti yaitu berupa penyajian dan penyusunan data-data yang telah diterima oleh peneliti.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

(53)

(54)

33

2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Communication dan dalam bahasa latin berasal dari kata Communicatus

yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian menurut Lexicographer salah satu ahli kamus bahasa, mengartikan komunikasi yang menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.

Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris yaitu communication, berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama

makna. Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals (communicatees).” (Proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan). (Effendy, 2002: 49).

Sedangkan Jaques, berpendapat bahwa komunikasi adalah: “Communication is the sum total of directly and indirectly consciouly

and unconsciouly transmitted feeling, attitudes, and wishes”.

(55)

kehendak, baik langsung dan tidak langsung, sadar maupun tidak sadar). (Handayani, 1981: 94).

Berdasarkan kedua definisi tersebut di atas dapat dijabarkan bahwa komunikasi bukan hanya sekedar memberitahu, tapi juga mempengaruhi seseorang/sejumlah orang untuk melakukan tindakan tertentu (merubah perilaku orang lain).

Komunikasi yang efektif adalah apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim (Supratiknyo, 1995: 34). Apabila telah terjadi kesamaan makna dalam proses komunikasi seperti diuraikan di atas maka akan terjadi saling pengertian antara kedua belah pihak. Dalam proses komunikasi hal yang paling penting adalah pesan. Kiat mengirimkan pesan secara efektif menurut Johnson (1981) ada 3 syarat yang harus dipenuhi yaitu:

1. Kita harus mengusahakan agar pesan-pesan yang kita kirimkan mudah dipahami.

2. Sebagai pengirim kita harus memiliki kredibilitas dimata penerima. 3. Kita harus berusaha umpan balik secara optimal tentang pengaruh

(56)

2.1.2. Tujuan dan Fungsi Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi adalah: 1. Perubahan sikap (attitude change)

2. Perubahan pendapat (opinion change) 3. Perubahan perilaku (behavior change)

4. Perubahan sosial (sosial change) (Effendy, 2003: 8)

Sedangkan tujuan komunikasi pada umumnya menurut Cangara Hafied adalah mengandung hal-hal sebagai berikut:

a. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti.

Seorang komunikator harus dapat menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang dimaksud oleh pembicara atau penyampai pesan (komunikator).

b. Memahami orang

Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya. Jangan hanya berkomunikasi dengan kemauan sendiri.

c. Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain

Komunikator harus berusaha agar gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan menggunakan pendekatan yang persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.

(57)

Menggerakkan sesuatu itu dapat berupa kegiatan yang lebih banyak mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. (Hafied, 2002: 22)

Untuk fungsi dari komunikasi Onong Uchjana Effendy berpendapat sebagai berikut:

1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence) (Effendy, 2003: 8)

2.1.3. Unsur-unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi menurut Charles E. Redfield dalam bukunya yang berjudul “Communication In Management”, yang dikutip Wursanto dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Ilmu Organisasi”, mengatakan sebagai berikut :

“Administrative communication can best regarded as a form of sosial or human communication in which there are these five elements: a Communicator (a speaker, sender, issuer), who Transmits (says, sends, issues), Message (order, responts, suggestions), to a Communicatee (addresser, respond, audience) to influence the behavior of the communicate as seen in his Response (replay, reaction)”. (Wursanto, 2007:156).

Jadi menurut kutipan diatas komunikasi mengandung lima unsur, yaitu : 1. Komunikator (Communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini

(58)

2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.

3. Berita-berita yang disampaikan (Message), dapat dalam bentu perintah, laporan atau saran.

4. Komunikan (Comunicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.

5. Tanggapan atau reaksi (Response), dalam bentuk jawaban atau reaksi (Wursanto, 2007: 157).

Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.

2.1.4. Hambatan Komunikasi

Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak komunikasi. Menurut Onong Uchajana Effendy dalam bukunya “Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi”, ada beberapa hal yang merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi komunikator bila ingin komunikasinya sukses, yaitu sebagai berikut :

(59)

3. Motivasi terpendam.

4. Prasangka. (Effendy, 2003 : 45).

2.1.5. Prinsip Komunikasi

Prinsip komunikasi menurut Dedy Mulyana dalam buku yang berjudul “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, yaitu :

1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik. 2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. 3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan.

4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan. 5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. 7. Komunikasi itu bersifst sistemik.

8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi.

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial.

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional. 11. Komunikasi bersifat irreversibel.

(60)

2.2. Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi

2.2.1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pernyataan manusia dengan lambang-lambang yang mengandung arti. Komunikasi yang efektif hanya dapat tercapai bila pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi memberi arti dan makna yang sama terhadap lambang-lambang yang digunakan dalam kegiatan komunikasi tersebut.

Istilah organisasi bersumber dari kata Latin organization yang berasal dari kata kerja yang juga merupakan kata Latin, organizare, yang berarti “to form as or into a whole consisting of independent or coordinated parts” (membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dan

bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi) (Effendy,2003:114).

(61)

“Suatu pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang. Organisasi terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus-menerus berubah yang dilakukan antara orang-orang antara yang satu dengan lainnya dan tidak eksis secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya membentuk organisasi tersebut. Sedangkan pandangan objektif menyarankan bahwa sebuah organisasi adalah sesuatu yang bersifat fisik dan kongkret, dan merupakan struktur dengan batas-batas yang pasti. Istilah “organisasi” mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan.” (Pace dan Faules dalam Mulyana,2005:11).

Pernyataan Pace dan Faules tersebut memperlihatkan bahwa dalam pandangan subjektif organisasi merupakan kegiatan yang dilakukan orang-orang yang satu sama lain saling berinteraksi. Sedangkan pandangan objektif menganggap organisasi mensyaratkan adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan. Di samping itu, dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

(62)

Sedangkan Goldhaber (1986) mengemukakan bahwa :”Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah” (Goldhaber dalam Muhammad, 2002:67).

“Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan pertukaran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.” (Pace dan Faules dalam Mulyana,2005:31).

Definisi di atas memperlihatkan bahwa adanya pertunjukan dan pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi. Pertunjukan dan pertukaran pesan merupakan penyampaian dan penerimaan informasi yang menurut Pace dan Faules, dalam penyampaian dan penerimaan informasi ke seluruh unit-unit organisasi merupakan salah satu tantangan besar dalam organisasi. Proses penyampaian dan penerimaan informasi berhubungan dengan aliran informasi.

Dengan landasan pengertian komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka terdapat batasan tentang komunikasi organisasi, yaitu komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi. Atau dengan

(63)

within a network of independent relationship) (Sendjaja, Rahardjo dan

Pradekso,2004:133).

2.2.2. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu : fungsi informatif, regular, persuasif dan integratif.

1. Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.

2. Fungsi regular

(64)

kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

3. Fungsi persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. 4. Fungsi integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang lebih baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam sebuah organisasi tersebut (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi; juga saluran

komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.

2.2.3. Arus Komunikasi dalam Organisasi

Arus komunikasi menurut Adler dan Gorge Rodman dalam bukunya “Understanding Human Communications”, yang dikutip oleh S. Djuarda Sendjaja dalam buku yang berjudul “Teori Komunikasi”

(65)

2. Komunikasi ke bawah

3. Komunikasi horizontal (Sendjaja, 1994 : 133).

Sedangkan menurut Wiryanto dalam buku yang berjudul “Pengantar Ilmu Komunikasi” arus komunikasi organisasi yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi ke atas 2. Komunikasi ke bawah

3. Komunikasi lateral (Wiryanto, 2004 : 65).

2.3. Tinjauan Tentang Efektifitas

Efektif memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektifitas. Sedangkan menurut Haryani, komunikasi yang efektif mempunyai faktor-faktor yang terdiri dari komunikator dan pesan yang disampaikan kepada komunikan (Haryani, 2001: 26-28). Efektifitas memiliki pengertian pencapaian sasaran yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, efektifitas berarti daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan untuk mempengaruhi komunikan. Menurut Rakhmat dalam Puspawati (2002: 15) pesan yang efektif harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

1. Adanya kesamaan dalam mempermudah proses-proses penyandian (decoding) yakni proses menterjemahkan lambang-lambang yang diterima menjadi gagasan.

(66)

3. Adanya kesamaan menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator.

2.4. Tinjauan Tentang Sosialisasi

2.4.1. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural, lingkungan sosial dari masyarakat yang bersangkutan, interaksi sosial dan tingkah laku sosial berdasarkan hal tersebut sosialisasi merupakan mata rantai paling penting diantara sistem-sistem sosial lainnya, karena dalam sosialisasi adanya keterlibatan individu-individu sampai dengan kelompok-kelompok dalam satu sistem untuk berpartisipasi.

Sosialisasi (pemasyarakatan) menurut Onong Uchajana Effendy mengandung arti: “Penyediaaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat”. (Effendy, 2005 : 27)

Dari uraian di atas terdapat persamaan mengenai sosialisasi, terletak pada objek sosialisasi yaitu : masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat. Jadi, dalam sosialisasi terdapat interaksi antar manusia sebagai anggota kelompok.

(67)

bagaimana memperkenalkan sebuah sistem kepada seseorang, dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya. Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan dimana individu berada, selain itu juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya.

2.4.2. Jenis-Jenis Sosialisasi

Sosialisasi apabila dikaitkan dengan prosesnya, terdapat jenis-jenis sosialisasi, menurut Peter L. Bergerdan Luckman terdapat dua jenis sosialisasi yaitu:

1. Sosialisasi primer, sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi ini berlangsung pada saat kanak-kanak.

2. Sosialisasi sekunder, adalah suatu sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi

primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat.

(68)

2.4.3. Syarat Terjadi Sosialisasi

Sosialisasi merupakan sistem dalam kehidupan masyarakat yang sangat penting berdasarkan hal tersebut, sosialisasi memberikan dua kontribusi fundamental bagi kehidupan masyarakat, yaitu :

1. Memberikan dasar atau fondasi kepada individu bagi terciptanya partisipasi yang efektif dalam masyarakat.

2. Memungkinkan lestarinya suatu masyarakat, karena tanpa sosialisasi akan hanya ada satu generasi saja sehingga kelestarian masyarakat akan sangat terganggu.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui sosialisasi masyarakat dapat berpartisipasi untuk kepentingan hidupnya dan menciptakan generasi untuk kelestarian kehidupan selanjutnya.

2.4.4. Media Sosialisasi

Media sosialisasi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk keperluan penyebarluasan informasi (visi dan misi perusahaan). Kata media berasal dari kata medium yang artinya adalah perantara atau pengantar. Jadi pada prinsipnya media sosialisasi adalah perantara dalam penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas penyebaran informasi atau pesan tersebut.

(69)

a. Buletin Internal

Buletin internal adalah sebuah media cetak yang berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara berkala oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk kepentingan internal perusahaan tersebut. Buletin terbit secara berkala yang biasanya dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyebarkan informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungan yang baik antara pihak manajemen dengan para karyawan. Frekuensi penerbitan buletin bervariasi, ada yang harian, mingguan, dwi-mingguan atau bulanan. PT Gramedia memiliki bulletin internal berupa majalah dengan nama `Info Kita` yang terbit satu bulan sekali dan dibagikan secara gratis kepada setiap karyawan.

b. Intranet

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat di kategorikan intranet. Antar intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan internet yang menjadikan komunikasi jarak jauh menjadi lebih mudah dan efisien.

2.5. Tinjauan Tentang Informasi

(70)

Semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia, membutuhkan informasi yang tepat agar kegiatan dapat dikendalikan dengan baik sesuai dengan tujuan kegiatan yang bersangkutan. Informasi yang dibutuhkan oleh manusia biasanya disesuaikan dengan kegiatan serta minat manusia itu sendiri.

Denifisi informasi menurut Jalalludin Rakmat, adalah:

“Informasi juga dapat diartikan segala sesuatu yang mengurangi ketidakpastian/mengurangi jumlah kemungkinan dalam situasi. Informasi bersumber dari manusia baik dalam bentuk ide, gagasan, opini/pendapat yang berupa sikap, pendapat, keyakinan serta tingkah laku seseorang. Dengan informasi manusia memiliki nilai lebih yaitu dapat mengetahui apa yang telah, sedang dan akan terjadi di sekitar lingkungan kehidupannya”. (Rakmat, 1991 : 223).

Sedangkan Claude E. Shannon dan Warren Weaver yang dikutip oleh Wiryanto dalam buku yang berjudul “Pengantar Ilmu komunikasi”, mendenifisikan informasi sebagai berikut : “What is information? Patterner matter-energy that affect the probalities of altervatives available to an individual

making decision (Informasi adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi

individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada)”. (Wiryanto, 2004 : 29).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari proses intelektual seseorang. Proses intelektual adalah mengolah/memproses stimulus, yang masuk ke dalam diri individu melalui panca indera, kemudian diteruskan ke otak/pusat syaraf untuk diolah/diproses dengan pengetahuan, pengalaman, selera dan iman yang dimiliki seseorang.

(71)

tanpa memperhatikan hal tersebut, komunikasi yang dilakukan tidak akan menciptakan komunikasi yang efektif dan informatif.

2.6. Tinjauan Tentang Karyawan

2.6.1. Pengertian Karyawan

Menurut Hasibuan dalam buku yang berjudul “Manajemen SDM” “Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu, mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian”.(Hasibuan, 2000 :10).

2.6.2. Jenis-jenis Karyawan

Menurut Hasibuan dalam buku yang berjudul “Manajemen SDM” Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas :

a. Karyawan operasional.

b. Karyawan Manajerial.(Hasibuan, 2000 :10).

(72)

Karyawan manajerial dibedakan atas : 1. Manajer lini

Seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini, berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasikan tujuan perusahan.

2. Manajer staff

Seorang pemimpin yang mempunyai wewenang staff yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar penyelsaian tugas-tugas manajer lini.

2.7. Tinjauan Tentang Loyalitas

Loyalitas memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, dengan memiliki karyawan yang loyal maka akan terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawannya. Jika sebuah perusahan memiliki karyawan yang loyal maka kinerja dalam perusahaan tersebut akan berjalan dengan lancar dan dinamis. Begitu juga sebaliknya, jika karyawan merasa perusahaan yang menaunginya telah mampu memberi jaminan terhadap kelangsungan hidupnya dan dapat menciptakan kenyamanan dalam bekerja maka karyawan tersebut akan berusaha bekerja sebaik mungkin.

(73)

diri, kesediaan melakukan pengawasan diri dan kemauan untuk menonjolkan kepentingan diri sendiri. Kesediaan untuk mengorbankan diri ini melibatkan adanya kesadaran untuk mengabdikan diri kepada perusahaan. Pengabdian ini akan selalu menyokong peran serta karyawan dalam perusahaan.

2.7.1. Loyalitas Kerja

Loyalitas kerja adalah suatu keadaan aktivitas yang menyangkut fisik, psikis dan sosial yang membuat individu mempunyai sikap untuk mentaati peraturan yang ditentukan, melakukan dan mengamalkan sesuatu yang ditaatinya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Identifikasi personal terhadap upaya pencapaian tujuan perusahaan sesuai keahliannya sehingga peningkatan efektifitas perusahaan dan disertai dengan pengabdian yang kuat.

2.7.2. Aspek-Aspek Loyalitas Kerja

a. Dorongan yang kuat untuk tetap menjadi anggota perusahaan, kekuatan aspek ini sangat dipengaruhi oleh keadaan individu, baik kebutuhan, tujuan maupun kecocokan individu dalam perusahaan.

b. Keinginan untuk berusaha semaksimal mungkin bagi perusahaan. Kesamaan persepsi antara karyawan dan perusahaan dan yang didukung oleh kesamaan tujuan dalam perusahaan mewujudkan keinginan yang kuat untuk berusaha maksimal.

(74)

operasional dari perusahaan yang tidak lepas dari kepercayaan perusahaan terhadap karyawan itu sendiri untuk melaksanakan pekerjaannya.

2.7.3. Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Kerja

Steers & Porter (1983) menyatakan bahwa timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi oleh:

a. Karakteristik pribadi, merupakan faktor yang menyangkut karyawan itu sendiri yang meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan prestasi yang dimiliki, ras dan sifat kepribadian.

b. Karakteristik pekerjaan, menyangkut pada seluk beluk perusahaan yang dilakukan meliputi tantangan kerja, job stress, kesempatan untuk berinteraksi sosial, job enrichment, identifikasi tugas, umpan balik dan kecocokan tugas. Penyesuaian diri termasuk ke dalam proses interaksi sosial, dimana seorang karyawan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kerjanya berada meliputi semua elemen pendukung perusahaan, terutama dengan sumber daya manusia.

(75)
(76)

55

BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1. Sejarah PT Gramedia

Cikal bakal berdirinya Kompas Gramedia (KG) diawali dengan diterbitkannya Majalah Intisari pada tahun 1963. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, ditengah usaha untuk menembus situasi keterbatasan informasi yang terjadi pada saat itu, diterbitkanlah sebuah koran baru bernama Kompas oleh PK Ojong (alm), Jakob Oetama (saat ini Presdir KG) dkk. Saat ini Kompas terkenal sebagai koran berskala nasional terbesar di Indonesia, dengan oplah lebih dari 600.000 per-hari.

Dengan idealisme dan semangat untuk memberikan informasi yang objektif kepada masyarakat, Kompas Gramedia (KG) mengkhususkan diri untuk bergerak di bidang media komunikasi, baik melalui media cetak maupun audiovisual. Baru pada sekitar tahun 80-an, Kompas Gramedia mulai melakukan diversifikasi usaha, di luar bidang utamanya. Selain untuk mendukung usaha inti di bidang komunikasi, pengembangan usaha ini juga dimaksudkan untuk memperluas lapangan kerja sejalan dengan usaha pemerintah untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

(77)

yang peralatannya sederhana, mula-mula di PT. Eka Grafika (eks koran Abadi dari Partai Masyumi) dan kemudian di PT. Masa Merdeka (eks koran Merdeka).

(78)

Dengan kondisi demikian, pimpinan Kompas terpaksa memutuskan untuk membuat percetakan sendiri untuk mendukung tumbuhnya Kompas. Usaha-usaha mulai dilakukan dengan mencari informasi ke berbagai narasumber untuk mendirikan percetakan dan beberapa karyawan Kompas ditugaskan untuk belajar seluk beluk percetakan di dalam maupun luar negeri. PK Ojong dan Jakob Oetama menginginkan Kompas semakin berkembang dan bisa selalu terbit tepat waktu, maka didirikanlah PT Gramedia pada tanggal 12 Maret 1972 untuk memanfaatkan undang-undang PMDN memodali berdirinya percetakan Kompas.Pada tanggal 25 November 1972. Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta saat itu, meresmikan PT Gramedia Percetakan, beralamat di Jalan Palmerah Selatan 28 Jakarta 10270. Tanggal tersebut kemudian dirayakan sebagai hari kelahiran PT Gramedia Percetakan. Mesin cetak web offset pertama yang dimiliki berupa 2 rangkaian mesin lingkar tunggal masing-masing 4 unit bermerek Pacer buatan Linotype Machinery Inggris, yang mulai mencetak Kompas dengan tiras sekitar 90.000 eksemplar..

Gambar

Gambar 1.1 Model Komunikasi Lasswell
Tabel 1.1 Operasional Variabel
Tabel 1.2
Tabel 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaiakan Tesis dengan judul

Menurut pendapat Supardi (Arikunto, 2006:129), “Hasil tes belajar digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai

Pada langkah membuat rekomendasi, titik- titik koordinat setiap piksel yang telah dibuat pada tahap sebelumnya akan disetarakan dengan hasil kesesuaian diatas,

Elektroda fuel cell yang dibuat dengan metode elektrodeposisi ini terdiri atas dua je- nis, yaitu elektroda yang mengandung katalis Pt/C sebagai hasil elektrodeposisi Pt pada

Jadi penggunaan hutang merupakan tanda atau sinyal positif dari perusahaan yang dapat membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang

Namun karena kepemilikan media televisi masih bisa dipegang oleh individu atau kelompok tertentu selain pemerintah, maka isi dari berita yang ditayangkan oleh

pada panti asuhan. Karena tidak semua anak-anak memiliki nasib yang sama.. dengan anak-anak yang masih memiliki orang tua lengkap di dalam

Saya yang bertada tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “ PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENUMBUHKAN