• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Angkutan Kota Pada Perusahaan Nayla Angkutan Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Angkutan Kota Pada Perusahaan Nayla Angkutan Kota"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 19 Desember 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Hobi : Musik , Futsal

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Blok Citopeng Sari RT06 RW22 Cimahi Selatan

No. Telp : 089699877880

E-mail : melsansulistiawan66@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun Uraian Keterangan

2010-Sekarang

Mahasisiwa Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM Bandung) Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Sistem

Informasi (Angkatan 2010)

Sedang

menempuh study

2007-2010 SMA Pasundan 7 Bandung Lulus/Berijazah

2004-2007 SMP Negeri 41 Bandung Lulus/Berijazah

(2)

1

Angkutan umum sebagai bagian dari sistem transportasi yang

merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dengan kehidupan pada umumnya. Keberadaan

angkutan umum sangat dibutuhkan tetapi apabila tidak ditangani dengan baik

dan benar akan menjadi masalah bagi kehidupan kota.

Seiring dengan pertumbuhan permintaan pelayanan transportasi untuk

mendukung kegiatan masyarakat kota yang berkembang dengan sangat cepat,

jumlah kendaraan angkutan umum dari waktu kewaktu terus bertambah,

sehingga penyediaan dan permintaan akan kebutuhan angkutan umum harus

dipenuhi agar berjalan dengan baik.

Sedangkan angkutan umum yang dialami didaerah perkotaan adalah

penyediaan sarana transportasi oleh pemerintah sangat terbatas sedang sektor

swasta belum berkembang sangat baik, efektif dan efisien.

Pada dasarnya karakteristik kebutuhan angkutan umum ditentukan

oleh faktor internal yaitu kemudahan pencapaian, keandalan, keteraturan, dan

ketepatan waktu, waktu perjalanan total, tarif dan sistem informasi. Sedang

faktor eksternal yaitu kepadatan penduduk dan konsentrasi aktifitas, jarak

perjalanan, tingkat pendapatan, kebijaksanaan transportasi, lingkungan,

parkir, pajak. Faktor pribadi dan kondisi fisik dari kendaraan sangat

(3)

Angkutan umum keberadaannya harus berkelanjutan, yaitu

menggabungkan pertimbangan ekonomi, teknis, dan berwawasan lingkungan

sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan akan datang serta

memanfaatkan sumber daya secara bijaksana dengan mempertimbangkan

kebutuhan sumberdaya bagi generasi sekarang dan akan datang.

Memiliki ijin usaha angkutan, mengasuransikan kendaraan serta

penumpangnya, serta layak pakai bagi kendaraan yang dioperasikan. Dalam

kaitan ini pemerintah perlu campur tangan, dengan tujuan antara lain :

1. Menjamin sistem operasi yang aman bagi kepentingan masyarakat

pengguna jasa angkutan, petugas pengelola angkutan dan pengusaha jasa

angkutan.

2. Mengarahkan agar lingkungan tidak terganggu oleh kegiatan angkutan.

3. Menciptakan persaingan yang sehat.

4. Menjamin pemerataan jasa angkutan sehingga tidak ada pihak yang

dirugikan.

5. Mengendalikan operasi pelayanan jasa angkutan.

Perusahaan nayla angkutan kota berawal dari tahun 1999 hingga

sekarang. seiring waktu, tahun demi tahun jumlah kendaraan yang dimiliki

oleh perusahaan nayla angkutan kota mengalami penambahan dan penurunan

(4)

Tabel 1.1 jumlah kendaraan per tahun berdasarkan 5 tahun terakhir

NO TAHUN JUMLAH KENDARAAN

12 2010 15

13 2011 17

14 2012 18

15 2013 19

16 2014 19

Perusahaan nayla angkutan kota memiliki 19 jumlah kendaraan yang

berbeda trayek atau jurusan. Pada setiap trayek kendaraan perusahaan nayla

angkutan kota menetapkan jumlah harga yang berbeda. Seperti pada tabel

berikut:

Tabel 1.2 jumlah setoran setiap trayek per hari

NO TRAYEK/JURUSAN JUMLAH

SETORAN

PER HARI

JUMLAH

KENDARAAN

1 Sadang serang-Caringin Rp.150.000.00 4

2 Cibaduyut-Kr.Setra Rp.135.000.00 3

3 Elang-Cicadas Rp.110.000.00 3

4 Stasion-Gn Batu Rp.125.000.00 2

5 Cimahi-Stasion Rp.125.000.00 3

6 Cijerah-Sederhana Rp.100.000.00 2

(5)

Dengan jumlah kendaraan yang semakin bertambah dan perhitungan

jumlah setoran dari setiap trayek yang berbeda, tentu membatasi perusahaan

nayla angkutan kota dalam mengelola data kendaraan, data supir, data

pengajuan, data pengeluaran, data penyetoran atau trayek.

Melihat situasi tersebut, untuk mengatasi masalah yang ada pada

Perusahaan Nayla Angkutan Kota perlu mengubah metode pengolahan data

secara manual menjadi sistem terkomputerisasi. Sistem tersebut berupa

“Perancangan Sistem Informasi Angkutan Kota Pada Perusahaan Nayla

Angkutan Kota”.

1.2.Identifkasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan

masalah yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi

pengelolaan angkutan kota di Nayla Angkutan Kota, yaitu:

1. Adanya keterbatasan dalam pencatatan data kendaraan, data supir, data

pengajuan, data pengeluaran dan proses penyetoran atau trayek supir

yang masih manual sehingga tidak efektif dan efisien.

2. Adanya keterbatasan dalam pencarian data supir, data kendaraan, data

pengajuan, data pengeluaran dan data penyetoran atau trayek, karena

belum adanya sistem yang terkomputerisasi.

Berdasarkan identifikasi diatas ada beberapa rumusan masalah yang

dirumuskan penulis yaitu:

1. Bagaimana sistem informasi angkutan kota pada perusahaan nayla

(6)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi angkutan kota pada perusahaan

nayla angkutan kota.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi angkutan kota pada perusahaan

nayla angkutan kota.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi angkutan kota dapat

mempercepat proses pengelolaan data pada perusahaan nayla angkutan

kota.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem

informasi angkutan kota pada perusahaan nayla angkutan kota guna

memberikan kemudahan dalam proses kegiatan perusahaan nayla angkutan

kota.

Tujuan Penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem informasi angkutan kota yang ada di

perusahaan nayla angkutan kota sebagai dasar dalam melakukan

perancangan sistem informasi angkutan kota pada perusahaan nayla

angkutan kota.

2. Untuk merancang sistem informasi angkutan kota pada perusahaan nayla

angkutan kota.

3. Untuk menguji sistem informasi angkutan kota pada perusahaan nayla

(7)

4. Untuk mengimplementasi sistem informasi agar dapat digunakan dan

mempermudah proses pengolahan data pada perusahaan nayla angkutan

kota.

1.4.Kegunaan Penelitian

Pada kegunaan penelitian ini penulis mengharapkan bahwa penulisan

penelitian ini dapat menghasilkan beberapa kegunaan, yaitu:

1.4.1. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

solusi dan perbaikan bagi perusahaan nayla angkutan kota dalam

melaksanakan kegiatan mencatat, menyimpan, dan menganalisis data.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wawasan ilmu bagi penulis dan pembaca serta memberikan bahan

referensi untuk merancang sistem informasi angkutan kota.

1.5.Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian ini, maka penulis membatasi

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

1. Hasil akhir dari sistem informasi angkutan kota pada perusahaan nayla

angkutan kota ini adalah berupa proses penyetoran atau trayek supir, data

pengajuan, data kendaraan, data supir, dan data pengeluaran.

2. Mencetak laporan data penyetoran atau trayek supir, data pengajuan, data

kendaraan, data supir, dan data pengeluaran.

(8)

4. Kerusakan kendaraan yang di ajukan oleh supir semua sudah dalam

pemeriksaan bagian bengkel.

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian ini bertempat di perusahaan nayla

angkutan kota jalan mukodar no 34 cimahi selatan. Dengan waktu penelitian

dilakukan pada bulan april hingga juli 2014.

Tabel 1.3 jadwal penelitian

TABEL JADWAL PENELITIAN TAHUN 2014

NO NAMA

KEGIATAN

APRIL MEI JUNI JULI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ANALISIS

KEBUTUHAN

2 DESAIN SISTEM

3 PENGKODEAN

4 PENGUJIAN

PROGRAM

5 PEMELIHARAAN

1.7.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama

(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang

dibahas dalam skripsi ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan tinjauan teoritis yang berkaitan dengan

Pembangunan Sistem Informasi angkutan kota pada perusahaan nayla

angkutan kota.

BAB 3: OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini memberikan gambaran singkat dan sejarah perusahaan

yang mana dijadikan tempat penelitian oleh penulis untuk disimpulkan

dan dijadikan suatu bahan pengembangan sistem informasi dalam

perusahaan dan merupakan analisis pada perangkat yang akan digunakan

untuk membangun sistem dan juga berisi perancangan sistem dari hasil

analisis yang telah dilakukan.

BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan implementasi hasil program yang dirancang,

yaitu berupa tampilan program, teknik pengujian sistem, dan perangkat

(10)

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian

bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang

(11)

10

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan Mulyadi (2001:5).

Sedangkan pengertian sistem menurut Azhar Susanto (2001:2) Sistem adalah

kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik pisik maupun non pisik

yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk

mencapai satu tujuan tertentu”.[2]

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “sistema”, ditinjau dari

sudut katanya suatu sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari

unsur, komponen atau variabel-variabel terorganisir, saling tergantung satu sama

lain dan terpadu yang berfungsi untuk mencapai tujuan.[4]

Menurut Jogiyanto H. M, (“Pengenalan Komputer”, 2000), “Sistem

adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem

yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan”. Unsur-unsur yang mewakili

suatu sistem secara umum adalah masukan, pengolahan,dan keluaran. Masukan

meliputi pengumpulan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan

(12)

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama laindan terpadu.

Subsistem adalah serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan

identitasnya yang berhubungan dalam suatu sistem.

Model umum dari sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal

ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah

sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu

sebuah sistem juga dapat memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang

mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun

karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Komponen sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

2. Batasan sistem (boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara

sitem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan

(13)

3. Lingkungan luar sistem (environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem

yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar

sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga

merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain

disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke

subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk

subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi

suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem,

yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal

input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program”

adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer.

Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna.keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

(14)

informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan

keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

7. Pengolahan sistem (procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang

diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti

langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang

teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai

pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan

pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian

daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang

sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase/tahapan daur hidup suatu sistem.

1. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala suatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu

(15)

Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume

kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua

kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan

mengenai kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan

efektivitasnya.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna

menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan

dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur

hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap

operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari

suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian

yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan

organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi semuanya bersifat statis,

sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami

(16)

kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi

perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbiki atau diperbaharui.

5. Sistem menjadi usang

Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak

dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang

berjalan. Tiba saat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah

tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun

untuk menggantikannya.[5]

2.2.Pengertian informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah untuk

digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi

akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak

berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan

dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak

diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai

keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti

(17)

Gambar 2.1 Siklus informasi (sumber:konsep system informasi[1])

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi

ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai

mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan.

Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks,

informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi

bermacam-macam pilihan.

Ada tiga hal yang mempengaruhi kualitas dari suatu informasi yaitu:

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maskud.

Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima

informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat

(18)

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda.[1]

2.3.Pengertian sistem informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak

luar tertentu.[1]

Sistem informasi bukan merupakan hal baru. Yang baru adalah

komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang

memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi yang telah

ada. komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian,

dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan

(19)

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang

dimaksud dengan input di sini termasuk metode dan media untuk

menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa

dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model blok)

Blok ini terdiri kombinasi prosedur, logika, dan model matematika

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok keluaran (output blok)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian sistem secara keseluruhan, teknologi terdiri dari bagian utama,

yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras

(20)

5. Blok basis data (database blok)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer

dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa

supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang

baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data

diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang

disebut DBMS (database management system).

6. Blok kendali (control block)

Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,

api, temperature, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu

sendiri, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa

hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka

(21)

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi(sumber:konsep system informasi[1])

2.7.Pengertian angkutan kota

Angkutan kota mulai diperkenalkan di Jakarta pada akhir tahun

1970-an deng1970-an nama mikrolet untuk mengg1970-antik1970-an oplet y1970-ang sudah di1970-anggap

terlalu tua, terseok-seok jalannya, dan sering mengalami gangguan mesin,

sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas. Nama "mikrolet" dipilih sebagai

singkatan gabungan dari kata "mikro" (Bahasa Latin : kecil) dan "oplet".

Tetapi ada juga yang menyebut "angkot" untuk di beberapa daerah.[6]

Tarif yang dibebankan kepada penumpang bervariasi tergantung

jauhnya jarak yang ditempuh. Umumnya sebuah angkutan kota diisi oleh

kurang lebih 10 orang penumpang, tetapi tidak jarang penumpangnya hingga

lebih dari 10 orang. Perilaku sopir angkutan kota yang sering berhenti

mendadak dan di sembarang tempat sering dihubung-hubungkan dengan

penyebab kemacetan. Terkadang juga sebuah angkutan kota selalu menepi

dengan waktu yang lama untuk menunggu penumpang.[6]

Jalur operasi suatu angkutan kota dapat diketahui melalui warna atau

(22)

21

Objek penelitian ini dilakukan di Perusahaan nayla angkutan kota jalan

Mukodar no 34 Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan Kota

Cimahi. Objek ini dipilih berdasarkan kurangnya sistem informasi yang

memadai untuk melakukan setiap proses yang dilakukan perusahaan nayla

angkutan kota.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan nayla angkutan kota berdiri pertama kali pada

tahun 1999 dijalan Mukodar no 34. Pada awalnya Perusahaan nayla

angkutan kota ini hanya usaha kecil yang memiliki 1 angkutan kota

saja. Kemudian tahun demi tahun jumlah dan jenis trayek angkutan

kota pada perusahaan nayla angkutan kota ini terus bertambah

sehingga membuat pemilik atau pengelola kesulitan mengelola setiap

data perusahaan. Selama masa perkembangan perusahaan ini belum

menunjukan adanya sistem informasi yang baik sehingga digagaslah

sebuah sistem informasi angkutan umum pada perusahaan nayla

(23)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi perusahaan nayla angkutan kota yaitu untuk

menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan perekonomian

dan kesejahteraan hidup masing-masing pihak pada perusahaan nayla

angkutan kota.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi merupakan suatu cara atau sistem untuk

melaksanakan atau pembagian tugas dan tanggung jawab kepada

semua pegawai sama halnya dengan pembagian tugas akan didapatkan

hasil yang baik pula. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas

setiap pegawai diharapkan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik

dan tanpa harus merasa bingung, karena tidak mengetahui dengan jelas

apakah tugas dan fungsinya di dalam suatu perusahaan atau tempat

pegawai bekerja.

Berikut adalah struktur organisasi pada perusahaan nayla

(24)

PEMILIK

STAFF

SUPIR Bagian Bengkel

Gambar: 3.1 Struktur Organisasi 3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi tugas pada perusahaan nayla angkutan kota adalah:

Pemilik

1. Menentukan kebijakan perusahaan

2. Memilih dan menentukan staff di lingkungan perusahaan

3. Membuat laporan trayek, dan data pengeluaran,

4. Menginput data supir, data kendaraan, data pengeluaran, dan

data trayek

Staff

1. Menginput data supir, data trayek, data kendaraan, data

pengeluaran

2. Membuat laporan data trayek, data supir, data kendaraan, data

(25)

Supir

1. Menjalankan trayek

Bagian bengkel

1. Merawat kendaraan dan memeriksa ketersediaan kendaraan

2. Menginput data pengajuan dan membuat laporan data

pengajuan

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan

pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu.

Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data

dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.

Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian

yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti

terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis dari siklus

pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan

(26)

penerjemahan dari data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh pengguna (user).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Selama proses penelitian penulis menemukan beberapa

masalah yang timbul di Nayla Angkutan Kota yang harus dipecahkan.

Oleh karena itu penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan

menggunakan teknik pengumpulan data jenis primer dan sekunder.

Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2009:174) “Pengumpulan data

adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang

diperlukan”.[2]

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara)

Merupakan data yang telah di peroleh secara

langsung dan dikumpulkan oleh peneliti secara langsung

untuk melakukan penelitian di Perusahaan nayla angkutan

kota dari sumber datanya dengan melakukan wawancara

secara terfokus.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Merupakan data yang telah di kumpulkan melalui

sumber yang telah ada sebagai data yang membantu

penelitian dan dapat di peroleh dari jurnal, internet, buku,

(27)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan

untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem

yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan metode terstruktur yaitu

suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah

untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam bentuk

program.

Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses

mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan

suatu masalah dalam bentuk program. Pendekatan

terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan

teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan

sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan

akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan

baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem informasi berbasis komputer

merupakan suatu tugas yang kompleks dan rumit yang

(28)

waktu yang lama dalam menyelesaikannya. Proses

pengembangan sistem harus melalui beberapa tahapan yang

dimulai yang dimulai dari tahap perencanaan dapai dengan

rencana diimplementasikan. Pengembangan sistem dapat

juga didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan dari para

analis sitem, perancangan, dan pemakai sistem yang

mengembangkan dan mengimplementasikan sistem

informasi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

pengembangan waterfall. Model waterfall merupakan salah

satu proses sekuensial atau terurut dimulai dari analisis

desain, pengodean, pengujian, dan tahap maintance.

Tahapan dalam waterfall dapat digambarkan sebagai

berikut:

Analisis kebutuhan

Desain sistem

Pengkodingan

Pengujian program

Pemeliharaan

(29)

Adapun penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai

berikut:

1. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan

dalam pelaksanaan pembuatan sistem informasi.

2. Perancangan (Design)

Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang

fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak

termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,

representasi antar muka, dan prosedur pengodean. Tahap

ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap

analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat

diimplementasikan menjadi program pada tahap

selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada

tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pengkodean (Codding)

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat

lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer

sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian (testing)

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi

(30)

bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan

keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pemeliharaan (maintance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak

mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.

Perubahan bisa terjadi Karena adanya kesalahan yang

muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap

pendukung atau pemeliharaan dapat mengurangi proses

pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk

perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak

untuk membuat perangkat lunak baru.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Pada langkah ini perancangan digambarkan dalam

bentuk bagan alir dokumen (Flowmap), diagram konteks

(Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow

Diagram) dan Kamus Data (Data Dictionary).

1) Flow Map

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir

formulir merupakan bagan alir yang menunujukan arus

(31)

tembusannya. Bagan alir dokumen menggambarkan

aliran dokumen dan informasi arus antar area

pertanggung jawaban di dalam sebuah organisasi.

Secara rinci bagan alir ini menunjukan dari mana

dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan

digunakannya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan

alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan

prosedur pengawasan dalam sebuah sistem.

2) Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau gambar

yang menggambarkan hubungan sistem dengan

lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram

konteks, kita deskripsikan data apa saja yang

dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta

informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem

tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.

Diagram konteks adalah kasus khusus dari DFD

atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul

lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran

(32)

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu

gambaran secara logical. DFD biasanya digunakan

untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam

bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu

sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan

menggunakan DFD adalah untuk lebih mamudahkan

pemakai (user) yang kurang menguasai dalam bidang

komputer untuk lebih mengerti sistem yang akan

dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Data

Flow Diagram (DFD) merupakan sekumpulan program

dapat juga merupakan transformasi data secara manual.

4) Kamus Data

Kamus data disebut juga dengan sistem (data

dictionary) adalah catalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuahan informasi dari suatu informasi.

Pada tahapan alisis kamus data dapat digunakan sebagai

alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai

sistem (user) tentang data yang mengalir di sistem, yaitu

tentang data yang masuk ke sistem, tentang informasi

yang dibutuhkan oleh pemakai sistem, tempat

(33)

mengetahui istilah-istilah yang tidak dimengerti secara

lengkap. Kamus data juga nerupakan suatu bagian yang

berfungsi untuk merancang file basis data yang akan

dibuat, sehingga file basis data akan lebih teratur dan

sesuai dengan tujuan perancangan.

5) Perancangan Basis Data

Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan

Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas

atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata

mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan,

peristiwa dan sebagainya.

Basis data merupakan kumpulan dari data-data

yang saling terkait dan saling berhubungan satu dengan

lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan file

yang saling berkaitan.

Merancang database merupakan suatu hal yang

sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang data

base adalah bagaimana merancang sehingga database

dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa

mendatang. Pada langkah ini terdapat dua bagian, yaitu

(34)

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan pengelopokan data

elemen menjadi tabel -tabel yang menunjukan

entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu

diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan

pada saat tambah (insert), menghapus (delete),

mengubah (update), membaca (retrive) pada suatu

database, bila ada kesulitan pada pengujian

tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada

beberapa tabel lagi atau dengan kata lain

perancangan belumlah mendapat database yang

optimal.

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data

yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data

tidak lengkap atau terduplikasi. Data

dikumpulkan apa adanya sesuai dengan

(35)

2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal

Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya

sebuah table tidak boleh mengandung kelompok

yang terulang.

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF/ Second Normal

Form)

Aturan kedua berbunyi bahwa bentuk

data telah memenuhi kriteria bentuk normal

kesatu dan setiap file yang tidak bergantung

sepenuhnya pada kunci primer harus

dipindahkan ke table lain..

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal

Form)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi

bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal

kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara

Field-Field non-kunci (kebergantungan transitif).

b. Tabel Relasi

Di dalam sebuah database, setiap tabel memiliki

sebuah Fields yang memiliki nilai untuk setiap

(36)

kunci di depan namanya. Baris-baris yang

berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer

(primarykey) dari baris yang dihubungkannya pada

tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam

tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (Foreign

key). Dan semua Field bisa menjadi kunci asing.

Yang membuat sebuah Field merupakan kunci

asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer

pada tabel lain.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software testing) merupakan suatu

investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai

kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji (under test).

Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai

perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat

dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada

implementasinya. Teknik-teknik pengujian mencakup, namun tidak

terbatas pada, proses mengeksekusi suatu bagian program atau

keseluruhan aplikasi dengan tujuan untuk menemukan bug perangkat

lunak (kesalahan atau cacat lainnya).

Pengujian perangkat lunak dapat dinyatakan sebagai proses validasi

(37)

1. Memenuhi kebutuhan (requirement) yang mendasari

perancangan dan pengembangan perangkat lunak tersebut;

2. Berjalan sesuai dengan yang diharapkan;

3. Dapat diterapkan menggunakan karakteristik yang sama;

4. Memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan.

Pengujian software sangat diperlukan untuk memudahkan

software aplikasi yang akan dibuat menjadi mudah untuk dipasang

pada komputer pengguna. Pengembang harus membuat atau

menggunakan program khusus yang digunakan bisa membuat paket

instalasi, supaya progam instalasi menjadi baik. Testing sendiri

memiliki arti elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan

merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan

pengkodean. Pengujian software haruslah didefinisikan dalam proses

rekayasa perangkat lunak atau software engineering. Sejumlah strategi

pengujian software telah diusulkan dalam literatur. Semuanya

menyediakan developer software dengan template untuk pengujian.

Dalam hal ini, semuanya harus memiliki karakteristik umum berupa :

1. Testing dimulai pada level modul dan bekerja keluar kearah

integrasi pada sistem berbasiskan komputer.

2. Teknik testing yang berbeda sesuai dengan poin-poin yang

(38)

3. Testing diadakan oleh software developer dan untuk proyek

yang besar oleh group testing yang independent.

4. Testing dan Debugging adalah aktivitas yang berbeda tetapi

debugging harus diakomodasikan pada setiap strategi testing

Langkah-langkah Pengujian Software Kemudian kita akan

menjalankan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam

pengujian software sebagai berikut :

1. Unit testing-testing per unit yaitu mencoba alur yang

spesifik pada struktur modul kontrol untuk memastikan

pelengkapan secara penuh dan pendeteksian error secara

maksimum.

2. Integration testing – testing per penggabungan unit yaitu

pengalamatan dari isu-isu yang diasosiasikan dengan

masalah ganda pada verifikasi dan konstruksi program.

3. High-order test yaitu terjadi ketika software telah selesai

diintegrasikan atau dibangun menjadi satu –tidak

terpisah-pisah.

4. Validation test yaitu menyediakan jaminan akhir bahwa

software memenuhi semua kebutuhan fungsional,

(39)

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem adalah menguraikan sistem informasi yang sedang

berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan kebaikan-kebaikannya.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, sistem informasi angkutan

umum yang sedang berjalan di Nayla Angkutan Kota, terdapat flowmap,

diagram konteks, dan DFD.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisa dokumen adalah sebagai alat penjabaran atau

penjelasan dari dokumen-dokumen yang ada pada sistem informasi,

dimana pada analisis ini semua fungsi, sumber, periode dan item data

akan dijelaskan secara detail.

1. Data supir

Fungsi : digunakan sebagai data supir

Rangkap : 1

Atribut : nama, alamat, KTP, SIM

2. Data kendaraan

Fungsi : digunakan sebagai data kendaraan

(40)

Atribut : No Polisi, jenis kendaraan, jurusan, STNK, surat ijin

trayek

3. Data trayek

Fungsi : digunakan untuk mencatat setoran supir

Rangkap : 2

Atribut : No Polisi, jurusan, tanggal keberangkatan, pengembalian,

jumlah setoran

4. Data pengajuan

Fungsi : digunakan untuk pengajuan mengganti atribut kendaraan

Rangkap : 1

Atribut : No polisi, jurusan, jenis pengajuan, jumlah, biaya

5. Data pengeluaran

Fungsi : digunakan untuk mencatat pengeluaran

Rangkap : 1

Atribut : data pengajuan, jenis pengeluaran

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi

angkutan kota di Perusahaan Nayla Angkutan Kota, bertujuan untuk

mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan

masalah yang dihadapi sistem tersebut untuk dapat dijadikan sistem

yang baru agar terkomputerisasi, perancangan analisis sistem yang

(41)

dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran dokumen

(flowmap), prosedur sistem informasi angkutan umum di Perusahaan

Nayla Angkutan Kota di deskripsikan sebagai berikut :

1. Pemilik mengecek ketersediaan kendaraan lalu diberikan ke

bagian bengkel untuk diperiksa jika tidak tersedia bagian

bengkel memberikan keterangan ketidak tersediaan kendaraan

jika tersedia bagian bengkel membuat laporan kendaraan

tersedia lalu diberikan ke pemilik lalu pemilik membuat

keterangan membuka lowongan supir baru.

2. Supir membawa data diri seperti SIM dan KTP ke pemilik,

Pemilik melakukan seleksi apabila tidak sesuai maka data supir

akan dikembalikan dan apabila sesuai pemilik akan mencatat

data supir ke dalam arsip.

3. Bagian bengkel memberikan laporan kendaraan yang tersedia

kepada pemilik lalu data trayek dicatat oleh pemilik dan

diberikan ke supir untuk menjalankan trayek, jika trayek sudah

dijalankan supir akan menyerahkan laporan data trayek yang

sudah dikerjakan untuk divalidasi oleh pemilik lalu dicatat ke

arsip data trayek.

4. Supir memberikan permohonan pengajuan kerusakan

kendaraan kepada pemilik jika tidak disetujui pengajuan

(42)

disetujui pemilik akan mencatat pengajuan supir untuk

diberikan ke bagian bengkel lalu bengkel melakukan

pengerjaan pengajuan dan memberikan laporan pengajuan yang

sudah dikerjakan kepada pemilik untuk dicatat kedalam arsip

data pengeluaran.

3.3.2.1. Flow Map

Flowmap Data kendaraan dan data supir yang berjalan

Pemilik

Gambar 3.3 flowmap data kendaraan dan supir yang berjalan

(43)

Flowmap data trayek yang berjalan

Supir Pemilik Bag. Bengkel

P

Gambar 3.4 flowmap data trayek yang berjalan

(44)

Flowmap data pengajuan dan pengeluaran yang berjalan

Supir Pemilik Bag. Bengkel

P

Gambar 3.5 flowmap data pengajuan dan pengeluaran yang berjalan

(45)

3.3.2.2. Diagram Konteks

SI angkutan

umum

Supir

KTP&SIM

KTP&SIM

Tidak sesuai

Pengajuan kerusakan kendaraan

Data trayek yang sudah dikerjakan

Laporan Data trayek

Data pengajuan

Tdk diterima

pemilik

Laporan data supir

Laporan ketersediaan kendaraan

Data trayek yang sudah dikerjakan

Laporan pengajuan

Data pengeluaran

Ketersediaan kendaraan

Menjalankan trayek

Data pengajuan yang disetujui

Lowongan supir baru

(46)

3.3.2.3. Data Flow Diagram

Supir 1.0 daftar supir Pemilik

KTP&SIM Laporan data supir

2.0 kelola

(47)

Supir 1.1 pemeriksaan kelengkapan data

Calon supir

Pemilik

KTP&SIM

laporan data supir 1.2 mencatat

data supir Data disetujui KTP,SIM,

Data tidak disetujui

Gambar 3.8 dfd level 2 proses 1 yang sedang berjalan

Supir

2.1 ketersediaan kendaraan

Pemilik

Ketersediaan kendaraan

2.2 membuka lowongan supir

baru Lowongan supir baru

Laporan kendaraan tersedia

Laporan kendaraan tersedia

(48)

Supir 3.1 mencatat data trayek

Pemilik Laporan data trayek

3.2 validasi data trayek yang

tersedia Menjalankan trayek

Data trayek yang sudah dikerjakan

data trayek Yang sudah dikerjakan Data trayek yang sudah dikerjakan

Gambar 3.10 dfd level 2 proses 3 yang sedang berjalan

Supir 4.1 pemeriksaan data pengajuan Pemilik

Melakukan pengajuan

(49)

Supir 5.1 pencatatan laporan

pengeluaran Pemilik Data pengajuan

Yang disetujui Data pengeluaran

Gambar 3.12 dfd level 2 proses 5 yang sedang berjalan 3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil analisa sistem yang sedang berjalan pada

sistem angkutan umum masih banyak kekurangan, setelah mengetahui

sistem yang ada saat ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Adanya keterbatasan dalam pencatatan data kendaraan, data

supir, data pengajuan, data pengeluaran dan proses penyetoran

supir yang masih manual sehingga tidak efektif dan efisien.

2. Adanya keterbatasan dalam pencarian data supir, data

kendaraan, data pengajuan, data pengeluaran dan data

penyetoran, karena belum adanya sistem yang

terkomputerisasi.

3. Belum adanya pembuatan laporan.

Berikut adalah solusi penyelesaian pada sistem angkutan

umum di perusahaan Nayla Angkutan Kota :

1. Dengan adanya sistem terkomputerisasi yang baru dapat

mempermudah proses pencatatan sehingga tidak memakan

(50)

2. Dengan adanya sistem terkomputerisasi yang baru dapat

mempermudah proses pencarian data yang tersimpan di

penyimpanan data yang terkomputerisasi dan meminimalisir

terjadinya kehilangan data.

(51)

51

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan

prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu

yang baru atau memperbaiki sistem yang ada untuk meningkatkan

kinerja sistem ini sendiri agar dapat memenuhi hasil yang di harapkan.

Adapun tujuan dari perancangan yang diusulkan adalah :

1. Dapat memperbaiki sistem penyimpanan data yang lebih baik pada

penyimpanan database.

2. Membantu mempercepat proses pencarian data yang tersimpan pada

penyimpanan database.

3. Untuk mengubah sistem manual menjadi terkomputerisasi sehingga

setiap proses yang dijalankan menjadi efektif.

4. Membuat laporan dari setiap data yang tersimpan pada databse.

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem informasi angkutan umum pada perusahaan nayla

angkutan kota ini akan membuat pengolah data seperti data supir, data

kendaraan, data trayek, data pengajuan, dan data pengeluaran beserta

(52)

pengolahan data dimana hanya pemilik perusahaan yang memiliki hak

akses penuh dan bagian administrasi serta bagian garasi atau bengkel

yang dapat mengakses data.

4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Prosedur yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Pemilik memberikan data kendaraan baru kepada admin untuk

diinputkan ke dalam database data kendaraan.

2. Supir membawa persyaratan berupa SIM dan KTP kepada admin

untuk di seleksi, jika tidak sesuai maka akan dikembalikan kepada

supir dan jika sesuai maka akan diserahkan kepada admin untuk

diinputkan kedalam database data supir.

3. Untuk data trayek admin mengambil data kendaraan dari database

kedalam data trayek lalu diinputkan ke dalam database data trayek.

Setelah itu admin mencetak laporan data trayek untuk diserahkan

kepada supir, lalu supir menjalankan trayeknya dan membawa

kembali data trayek yang sudah dijalankan untuk diserahkan kepada

admin. Admin menginputkan data trayek yang sudah dijalankan dan

mencetak data trayek untuk diserahkan kepada pemilik.

4. Untuk data pengajuan supir mengajukan pengajuan kepada bagian

bengkel lalu diinputkan kedalam database data pengajuan dan

(53)

untuk divalidasi dan disetujui lalu diserahkan kembali ke bagian

bengkel untuk melakukan proses yang diajukan.

5. Untuk data pengeluaran admin menginput data pengeluaran

berdasarkan pengeluaran yang sudah terjadi dan mencetak data

pengeluaran tersebut untuk diserahkan kepada pemilik.

4.1.3.1.Flow Map

Flowmap data kendaraan dan supir yang diusulkan

Supir Pemilik Admin

sesuai Data diri supir Supir tidak

sesuai

Data diri supir

Input data supir

(54)

Flowmap data trayek yang diusulkan

Data trayek yang sudah dikerjakan

Data trayek yang sudah dikerjakan

(55)

Flowmap data pengajuan dan pengeluaran yang diusulkan

Supir Pemilik Admin Bag bengkel

P

(56)

4.1.3.2.Diagram Konteks

supir Sistem informasi

angkutan kota Pemilik

Data kendaraan baru Data trayek sudah dikerjakan

Laporan tervalidasi

Ktp&sim

Gambar 4.4 Diagram Konteks yang diusulkan 4.1.3.3.Data Flow Diagram

4.1.3.3.1. DFD Level 1

Supir

1.0 kelola supir dan kendaraan

Data trayek yang sudah dikerjakan

Laporan data trayek

Db_pengajuan Db_pengeluaran

Data pengajuan Data pengajuan

Laporan data pengajuan

(57)

4.1.3.3.2. DFD Level 2 Data supir tidak sesuai

Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 1 yang diusulkan

2. DFD Level 2 Proses 2

Supir Pemilik

2.1 input data

Data trayek yang sudah dikerjakan

2.3 input data

(58)

3. DFD Level 2 Proses 3

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 3 yang diusulkan 4.1.3.4.Kamus Data

Kamus Data merupakan kumpulan data yang digunkana

(59)

Struktur Data = Nama, Alamat, NoKTP, NoSIM,

TempatTinggal, TempatTanggalLahir, Status

2. Nama Arus Data = Data Kendaraan

Alias = -

Arus Data = Pemilik – Proses 3, Proses 3 – Proses

4, Proses 3 – Proses 5

Struktur Data = NoPolisi, KodeKendaraan, Merk,

Jurusan, TahunIjinTrayek, TahunBerlakuTrayek,

JumlahSetoranPerhari

3. Nama Arus Data = Data Trayek

Alias = -

Arus Data = Proses 4 – supir, Proses 4 – Pemilik,

Proses 2 – Proses 4, Proses 3 – Proses 4

Struktur Data = NoTrayek, KodeKendaraan, Jurusan,

TanggalKeberangkatan, JamKeberangkatan, NamaSupir,

JumlahSetoranPerhari, LamaPengembalian,

TotalJumlahSetoran, SetoranYangDibayar,

JumlahSisaSetoran

4. Nama Arus Data = Data Pengajuan

Alias = -

Arus Data = Supir – Proses 5, Proses 5 – Pemilik,

(60)

Struktur Data = NoPengajuan, NamaSupir,

KodeKendaraan, NoPolisi, JenisPengajuan, Jumlah, Biaya,

Tanggal, Status

5. Nama Arus Data = Data Pengeluaran

Alias = -

Arus Data = Proses 6 – Pemilik, Proses 5 – Proses

6

Struktur Data = NoPengeluaran, JenisPengeluaran,

Jumlah, NoPolisi, KodeKendaraan, Biaya, tanggal

6. Nama Arus Data = Laporan Data Supir

Alias = -

Arus Data = Admin – Proses 7

Struktur Data = Nama, Alamat, NoKTP, NoSIM,

TempatTinggal, TempatTanggalLahir, Status

7. Nama Arus Data = Laporan Data Kendaraan

Alias = -

Arus Data = Admin – Proses 7

Struktur Data = NoPolisi, KodeKendaraan, Merk,

Jurusan, TahunIjinTrayek, TahunBerlakuTrayek,

JumlahSetoranPerhari

8. Nama Arus Data = Laporan Data Trayek

(61)

Arus Data = Admin – Proses 7

Struktur Data = NoTrayek, KodeKendaraan, Jurusan,

TanggalKeberangkatan, JamKeberangkatan, NamaSupir,

JumlahSetoranPerhari, LamaPengembalian,

TotalJumlahSetoran, SetoranYangDibayar,

JumlahSisaSetoran

9. Nama Arus Data = Laporan Data Pengajuan

Alias = -

Arus Data = Admin – Proses 7

Struktur Data = NoPengajuan, NamaSupir,

KodeKendaraan, NoPolisi, JenisPengajuan, Jumlah, Biaya,

Tanggal, Status

10.Nama Arus Data = Laporan Data Pengeluaran

Alias = -

Arus Data = Admin – Proses 7

Struktur Data = NoPengeluaran, JenisPengeluaran,

Jumlah, NoPolisi, KodeKendaraan, Biaya, tanggal

4.1.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data ditunjukan untuk merancang bentuk-bentuk

tabel dan menggambarkan hubungan antar tabel tersebut. Penggunaan

basis data (database) ini ditunjukan agar dalam pengoprasian dan

(62)

4.1.4.1.Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data

dan elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity atau

relasi. Pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi

sehingga menjadi kondisi yang diharapkan.

1. Bentuk unnormal

Bentuk unnormal adalah suatu keadaan dimana data tidak

memiliki suatu format tertentu atau data tidak lengkap dan

terduplikasi.

{KodeKendaraan, NoPolisi, Merk, Jurusan, TahunIjinTrayek,

TahunBerlakuTrayek, JumlahSisaSetoran, NoPengajuan,

NamaSupir, KodeKendaraan, NoPolisi, JenisPengajuan,

Jumlah, Biaya, Tanggal, Status, NoPengeluaran,

JenisPengeluaran, Jumlah, NoPolisi, KodeKendaraan, Biaya,

tanggal, Nama, Alamat, NoKTP, NoSIM, TempatTinggal,

TempatTanggalLahir, Status, NoTrayek, KodeKendaraan,

Jurusan, tanggalKeberangkatan, JamKeberangkatan,

NamaSupir, JumlahSetoranPerhari, LamaPengembalian,

TotalJumlahSetoran, SetoranYangDibayar,

(63)

2. Bentuk Normal ke-1(1NF)

{KodeKendaraan, NoPolisi, Merk, Jurusan, TahunIjinTrayek,

TahunBerlakuTrayek, JumlahSetoranPerhari, NoPengajuan,

NamaSupir, JenisPengajuan, Jumlah, Biaya, Tanggal,

NoPengeluaran, JenisPengeluaran, Nama, Alamat, NoKTP,

NoSIM, TempatTinggal, TempatTanggalLahir, Status,

NoTrayek, TanggalKeberangkatan, JamKeberangkatan,

LamaPengembalian, TotalJumlahSetoran,

SetoranYangDibayar, JumlahSisaSetoran, Id_User, Pass}

3. Bentuk Normal ke-2(2NF)

datakendaraan = {KodeKendaraan*, NoPolisi, Merk,

Jurusan, TahunIjinTrayek, TahunBerlakuTrayek,

JumlahSetoranPerhari}

datapengajuan = {NoPengajuan*, NamaSupir,

KodeKendaraan, NoPolisi, JenisPengajuan, Jumlah, Biaya,

Tanggal, Status}

datapengeluaran = {NoPengeluaran*, JenisPengeluaran,

Jumlah, NoPolisi, KodeKendaraan, Biaya, tanggal}

datasupir = {Nama*, Alamat, NoKTP, NoSIM,

TempatTinggal, TempatTanggalLahir, Status}

datatrayek = {NoTrayek*, KodeKendaraan, Jurusan,

(64)

JumlahSetoranPerhari, LamaPengembalian,

TotalJumlahSetoran, SetoranYangDibayar,

JumlahSisaSetoran}

4. Bentuk normal ke-3 (3NF)

datakendaraan = {KodeKendaraan*, NoPolisi, Merk**,

Jurusan, JumlahSetoranPerhari }

datapengajuan = {NoPengajuan*, NamaSupir,

KodeKendaraan**, NoPolisi}

datapengeluaran = {NoPengeluaran*, NoPolisi,

KodeKendaraan**}

datasupir = {Nama*}

datatrayek = {NoTrayek*, KodeKendaraan**, Jurusan,

NamaSupir, JumlahSetoranPerhari}

4.1.4.2.Relasi Tabel

Relasi tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan

antar tabel satu dengan tabel yang lain sehingga membentuk basis

data, dan adapula tabel yang tidak ada hubungan antara tabel satu

dengan yang lainnya. Adapun Relasi Tabel dari Sistem Informasi

Angkutan Kota pada Perusahaan Nayla Angkutan Kota adalah

(65)

DATA KENDARAAN

Gambar 4.9 Tabel Relasi 4.1.4.3.Entity Relationship Diagram

Entity relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang

digunakan untuk pemodelan basis data rasional, diagram ERD

menggambarkan tabel dalam suatu database serta relasi /

(66)

pembangunan Sistem Informasi penjualan Pada Nayla Angkutan

Kota adalah sebagai berikut :

Supir melakukan Trayek

pengeluaran

Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram 4.1.4.4.Struktur File

1. Tabel supir

Nama table : Data Supir

Kunci file : Nama

(67)

Tabel 4.1 Struktur File Tabel Supir

No Nama Atribut Tipe Data Keterangan

1 Nama Varchar Nama Supir

2 Alamat Varchar Alamat Supir

3 NoKTP Varchar No KTP Supir

4 NoSIM Varchar No SIM Supir

5 TempatTinggal Varchar Tempat Tinggal Supir

6 TempatTanggalLahir Varchar Tempat&Tanggal Lahir Supir

7 Status Varchar Status Supir

2. Tabel Kendaraan

Nama Tabel : Data Kendaraan

Kunci File : KodeKendaraan

Media Penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.2 Struktur File Tabel Kendaraan

No Nama Atribut Tipe Data Keterangan

1 KodeKendaraan Varchar Kode Kendaraan

2 NoPolisi Varchar No Polisi Kendaraan

3 Merk Varchar Merk/Type Kendaraan

4 Jurusan Varchar Jurusan/Trayek Kendaraan

5 TahunIjinTrayek Date Tahun Ijin Trayek

(68)

7 JumlahSetoranPerhari Int Setoran Kendaraan Perhari

3. Tabel Trayek

Nama Tabel : Data Trayek

Kunci File : NoTrayek

Media Penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.3 Struktur File Tabel Trayek

No Nama Atribut Tipe Data Keterangan

1 NoTrayek Int No Trayek

2 KodeKendaraan Varchar Kode Kendaraan

3 Jurusan Varchar Jurusan/Trayek Kendaraan

4 TanggalKeberangkatan Date Tanggal keberangkatan

5 JamKeberangkatan Varchar Jam Keberangkatan

6 NamaSupir Varchar Nama Supir

7 JumlahSetoranPerhari Int Setoran Kendaraan Perhari

8 LamaPengembalian Varchar Lama Pengembalian

Kendaraan

9 TotalJumlahSetoran Int Jumlah Semua Setoran

10 SetoranYangDibayar Int Setoran Yang Dibayar

Supir

(69)

4. Tabel Pengajuan

Nama Tabel : Data Pengajuan

Kunci File : NoPengajuan

Media Penyimpanan : Harddisk

Table 4.4 Struktur File Tabel Pengajuan

No Nama Atribut Tipe Data Keterangan

1 NoPengajuan Int No Pengajuan

2 NamaSupir Varchar Nama Supir

3 KodeKendaraan Varchar Kode Kendaraan

4 NoPolisi Varchar No Polisi Kendaraan

5 JenisPengajuan Varchar Jenis Pengajuan

6 Jumlah Varchar Jumlah Pengajuan

7 Biaya Int Biaya Pengajuan

8 Tanggal Date Tanggal Pengajuan

9 Status Varchar Status pengajuan

5. Tabel Pengeluaran

Nama Tabel : Data Pengeluaran

Kunci File : NoPengeluaran

(70)

Table 4.5 Struktur File Tabel Pengeluaran

No Nama Atribut Tipe Data Keterangan

1 NoPengeluaran Int No Pengeluaran

2 JenisPengeluaran Varchar Jenis Pengeluaran

3 Jumlah Varchar Jumlah Pengeluaran

4 NoPolisi Varchar No Polisi Kendaraan

5 KodeKendaraan Varchar kode Kendaraan

6 Biaya Int Biaya Pengeluaran

7 Tanggal Date Tanggal Pengeluaran

4.1.4.5.Kodifikasi

Pengkodean dibuat untuk mengidentifikasi suatu objek

secara lebih singkat. dengan dibuat pengkodean, kesalahan dalam

mengidentifikasi objek dapat dikurangi dan berguna untuk

mengelompokan data. tujuan pengkodean adalah untuk

mempermudah proses pencarian data guna penyajian informasi.

KodeKendaraan = SC01

Keterangan: 1. SC = Singkatan dari jurusan

sd.serang-caringin

(71)

4.2Perancangan Antar Muka

Perancangan Antar muka dibuat untuk mengetahui Sistem Informasi yang

dibutuhkan di Nayla Angkutan Kota.

4.2.1. Struktur Menu

Struktur menu menunjukkan field-field yang dibutuhkan dalam sistem

agar dapat mempermudah user untuk mengaksesnya.

Login

Admin Pemilik Bag bengkel

Main Main Main

(72)

4.2.2. Perancangan Input

1. Perancangan main

Laporan Data kendaraan Laporan Data Supir Laporan Data Trayek Laporan Data Pengeluaran

Laporan Data Pengajuan

File Kendaraan Supir Trayek Pengeluaran Pengajuan

NAYLA ANGKUTAN KOTA

Gambar 4.12 rancangan main

Perancangan tampilan main adalah tampilan halaman depan yang

menampilkan pilihan beberapa tombol yang digunakan untuk

melanjutkan proses, keterangan tombol diatas adalah : tombol file

untuk logout, tombol kendaraan untuk menampilkan tabel data

kendaraan, tombol supir untuk menampilkan tabel data supir, tombol

trayek untuk menampilkan tabel data trayek, tombol pengeluaran

untuk menampilkan tabel data pengeluaran, tombol pengajuan untuk

menampilkan tabel data pengajuan. Sedangkan tombol laporan untuk

(73)

2. Tampilan data kendaraan

Tambah Simpan Edit Refresh Hapus Exit

No Kode Kendaraan No Polisi Merk Jurusan Tahun ijin trayek Tahun berlaku trayek No Polisi

Kode Kendaraan Nama Supir Jurusan/Trayek Tahun Ijin Trayek Tahun Berlaku Trayek Jumlah Setoran Perhari

DATA KENDARAAN

Jumlah setoran perhari

Cari Supir

Gambar 4.13 tampilan data kendaraan

Rancangan data kendaraan ini untuk menambahkan data jumlah

kendaraan atau merubah data yang sudah ada sebelumnya. Keterangan

prosesnya sebagai berikut : tombol tambah untuk menambahkan data

kendaraan yang baru, tombol simpan untuk menyimpan data yang

telah diisi, tombol edit untuk merubah data yang ada, tombol refresh

untuk menyegarkan form, tombol hapus untuk menghapus data yang

(74)

3. Tampilan data supir

Tambah Simpan Edit Refresh Hapus Exit

No Nama Alamat No KTP No SIM Tempat Tinggal Tempat Tanggal Lahir Nama

Alamat

No Ktp

No SIM

Tempat Tinggal

Tempat Tanggal Lahir

Status

DATA SUPIR

Status

Gambar 4.14 tampilan data supir

Rancangan data supir ini untuk menambahkan data jumlah supir atau

merubah data yang sudah ada sebelumnya. Keterangan prosesnya

sebagai berikut : tombol tambah untuk menambahkan data supir yang

baru, tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diisi, tombol

edit untuk merubah data yang ada, tombol refresh untuk menyegarkan

form, tombol hapus untuk menghapus data yang ada, tombol exit

Gambar

Gambar 3.3 flowmap data kendaraan dan supir yang berjalan
Gambar 3.4 flowmap data trayek yang berjalan
Gambar 3.5 flowmap data pengajuan dan pengeluaran yang
Gambar 3.6 diagram konteks yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seorang Financial Modeler memiliki kombinasi dari kedua keahlian, yaitu (1) menguasai Excel sehingga dapat memilih fungsi yang sederhana namun efektif untuk

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN TAKTIK SERANGAN TOSSER DALAM PERMAINAN BOLA VOLI UKM UPI.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 berikutnya, maka maka entitas entitas memperlakukan memperlakukan keseluruhan keseluruhan kontrak kontrak dari dari instrument instrument campuran (kombinasi) tersebut

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Izin Gangguan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2014

Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum wanita lebih tinggi dari. pada

Gambar Dokumentasi Proses Pembuatan Dapur Peleburan

Tempat peristirahatan nelayan yang ada di PPN Pekalongan selalu di gunakan untuk beristirahat oleh nelayan yang ada di PPN Pekalongan, baik itu untuk tidur, ataupun yang

Bertindak sebagai ahli materi dalam evaluasi pengembangan Modul Pembelajaran berorientasi pembelajaran kontekstual mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ini