• Tidak ada hasil yang ditemukan

Local Area Network Bagian Pengolahan Di PT. Pos Indonesia (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Local Area Network Bagian Pengolahan Di PT. Pos Indonesia (Persero)"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LOCAL AREA NETWORK (LAN)

BAGIAN PENGOLAHAN DI

PT POS INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktik

Disusun Oleh :

Muhamad Ali 10505256

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

Tuntutlah

Ilmu,

Sesungguhnya

ilmu

adalah

pendekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla, dan

mengajarkannya kepada yang tidak mengetahuinya

adalah shadaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan

menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat

dan mulia Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi

ahlinya di dunia dan di akhirat

(Al – Hadist)

Seandainya allah menerima ini sebagai

suatu amal kebaikan maka pahalanya

kuperuntukan buat Papa dan Mama,

guru – guruku dan teman – teman

baikku yang telah banyak berjasa

(3)

KATA PENGANTAR

Pertama – tama penulis ingin mengucapkan “Alhamdulillah hiroobilallamin”

sebesar - besarnya kepada ALLAH SWT yang dengan kuasanya telah memberi kekuatan

untuk dapat menyelesaikan Laporan kerja praktek ini. Dengan segala kerendahan hati dan

rasa syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan anugerahnya, penulis

dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul :

“LOKAL AREA NETWORK BAGIAN PENGOLAHAN DI PT.POS INDONESIA (PERSERO)

Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis telah berusaha dengan sebaik – baiknya agar karya tulis ini dapat di terima oleh semua pihak. Untuk itu segala kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati.

Selesainya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas pula dari dorongan, bantuan serta doa Papa, Mama, Adik – adik, serta keluarga tercinta, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya. Selain itu penulis juga menyampaikan rasa terima kasih atas segala bantuan dan partisipasinya kepada :

฀ Bapak prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

฀ Bapak Dadang Munandar, SE., M.SiselakuKetua Jurusan Manajemen Informatika. ฀ Ibu Deasy Permatasari, S.Si., M.Tselaku dosen pembimbing..

฀ Bapak Yayan Suryana selaku Staf SDM di PT. POS INDONESIA (Persero) Cianjur Jawa Barat yang sudah memberi kesempatan kami untuk melaksanakan kerja praktek ini.

(4)

฀ Seluruh staf dan karyawan PT. Pos Indonesia yang telah membantu kami

selama kami melaksanakan kerja praktek disana.

฀ Buat sahabat – sahabat kelas MI-6, Dista, Roby,Alfin,Wikrama dll yang selalu pada gokil abis.

฀ Terima kasih untuk Keluarga kami yang setiap saat selalu memberi dukungan dan nasehatnya.

฀ Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, thanks…

Penulis berusaha menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini sebaik mungkin, tetapi

penulis sadar akan keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki. Untuk itu penulis

mengharapkan maaf atas keterbatasan dan kekurangan penulis ini

Hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat kami panjatkan, semoga Allah,

SWT. membalas segala kebaikan serta melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada

semua pihak yang telah membantu kami selama ini. Akhir kata, kami berharap semoga

laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang

memerlukannya.

Bandung, Oktober 2009

(5)
(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 1

1.3. Batasan Masalah...2

1.4. Maksud Dan Tujuan...2

1.5. Sistematika Penulisan...3

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN...5

2.1. Sejarah Singkat Instansi... 8

2.2. Struktur Organisasi Instansi...7

BAB III LANDASAN TEORI...15

3.1. Konsep Dasar Jaringan... 15

3.2. Kartu Jaringan(Network Interface Card)... 23

3.3. Media Komunikasi... 24

3.4. Konsep Dasar Jaringan komputerIntranet... 28

(7)

3.6. ProtocolTCP/IP... 35

BAB IV PEMBAHASAN... 38

4.1. Prinsip Kerja Dari Sistem Yang Akan Dibuat... 38

4.2. Analisis Sistem... 41

BAB V IMPLEMENTASI... 50

5.1. Windows Xp ...42

5.2. Setting Windows Xp ...50

5.3. Sistem Jaringan di PT. POS INDONESIA...50

5.4. Konfigurasi Jaringan………...51

BAB VI PENUTUP... 55

6.1. Kesimpulan... 50

6.2. Saran... 50

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Trend teknologi saat ini berkembang ke teknologi jaringan dengan

menggunakan basis data. Persaingan di segala bidang menyongsong era

perdagangan bebas semakin ketat, kebutuhan akan informasi yang cepat dan

akurat sebagai salah satu penunjang usaha semakin penting. Oleh karena itu

pembangunan dan penggunaan jaringan komputer sebagai sarana komunikasi data

dalam suatu perusahaan menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting karena

dengan adanya jaringan komputer di suatu perusahaan akan lebih efektif dan

efisien.

Penggeseran pengolahan data dan Mainframe ke LAN (Local Area Network)

serta berkembangnya konsep client/server mengakibatkan timbulnya berbagai

macam jaringan komputer, terutama dalam hal ini implementasi bagi suatu

perusahaan.

Dunia bisnis menuntut tersedianya informasi yang tepat waktu dan akurat

sehingga mengharuskan adanya komunikasi data yang handal antar jaringan

komputer. Apalagi saat ini marak dengan proses gobalisasi.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Perancangan suatu jaringan komputer dalam suatu perusahaan akan

(9)

kecilnya nilai efisiensi dan efektivitas suatu jaringan akan sangat bergantung pada

pemilihan topologi jaringan yang dipakai, media transmisi yang digunakan,

maupun pemilihan jenis protokol yang diimplementasikan dalam jaringan

tersebut. Disamping itu, pemilihan dan penggunaan komputer yang baik juga akan

mempengaruhi unjuk kerja suatu jaringan.

Pengoptimalan jaringan komputer dalam suatu perusahaan disesuaikan

dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Artinya, sejauh mana pemanfaatan sistem

jaringan yang sudah diterapkan.

1.3. BATASAN PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan diuraikan dalam laporan ini terdiri dari sistem

jaringan beserta perangkat pendukung jaringan tersebut baik itu perangkat

software maupun hardware dan aplikasi jaringan dan internet yang digunakan di

lingkungan kantor PT. POS INDONESIA.

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Kerja Praktek:

฀ Sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah Kerja Praktik di

Jurusan Menejemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

฀ Menyelaraskan antara pengetahuan, konsep maupun teori yang telah

didapat dengan praktek melalui cara, menganalisa secara langsung

melihat lebih dekat bentuk implementasi sitem jaringan komputer

(10)

Tujuan Kerja Praktek :

฀ Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang latar belakang dan

fungsi dari jaringan komputer di PT. POS INDONESIA.

฀ Agar pada gilirannya nanti mampu memberikan konstribusi yang positif

bagi perusahaan, perguruan tinggi yang akan menggunakan jaringan

komputer dalam penyebaran informasi akademiknya dan terutama buat

pengembangan dan pengetahuan penulis mengenai jaringan komputer

dalam suatu perusahaan.

1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan laporan ini seperti dijelaskan di bawah ini :

Bab I : Pendahuluan

Pada bab I dibahas latar belakang penulisan laporan Kerja Praktek,

identifikasi masalah, batasan permasalahan, maksud dan tujuan, dan

sistemkatika pembahansan.

Bab II : Sekilas Tentang PT. POS INDONESIA.

Pada bab II dibahas tentang sejarah singkat PT. POS INDONESIA., sasaran

dan tujuan PT. POS INDONESIA., dan aktivitas di PT. POS INDONESIA.

Bab III : Landasan Teori

Pada bab III dibahas tentang teori pendukung yang mendasari

konsep-konsep jaringan secara umun khususnya LAN (Local Area Network ) serta

(11)

Bab IV : Komponen Dalam Jaringan

Pada bab IV dibahas tentang perangkat keras yang umun digunakan sebagai

komponen-komponen dalam suatu jaringan komputer.

Bab V : Perancangan Local Area Network di bagian pengolahan PT. POS

INDONESIA.Bandung.

Dalam bab V dibahas tentang perancangan, konfigurasi, topologi, dan

perangkat tambahan yang dipergunakan dalam jaringan komputer PT. INTI

khususnya di bagian pengolahan CPE.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

Bab VI merupakan kesimpulan dari pengamatan atas perancangan sistem

(12)

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia (Persero)

Dalam perkembangannya di masa pemerintahan Republik Indonesia, PT. Pos Indonesia mengalami beberapa kali perubahan usaha, yang meliputi :

1. Dinas Pos sebagai Jawatan (1864)

Pada tahun 1864, Dinas Pos sebagai Jawatan berada dibawah pengawasan Directur Producten en Civiele Magazijnen. Pengawasan beralih tahun 1967 kepada Departemen Pangreh Praja. Berdasarkan stbl. 1867 No. 4, Dinas Pos disatukan dengan Dinas Telegraf yang tetap berstatus Jawatan dengan nama Post en Telegraafdients in Ned Indie, sementara penggabungannya baru terlaksana tahun 1884 berdasar stbl. 1884 No. 52 Jawatan Pos disatukan dengan Jawatan Telepon. Tahun 1906 berdasar stbl. No. 395 disebut Pos Telegraaf en Telefoondenst(PTT).

2. Dinas Pos sebagai Perusahaan ICW (1906)

PTT termasuk perusahaan ICW (Indische Coptabilities Wet) karena cara kepengurusan dan pertanggungjawaban keuangannya berada dibawah ICW. Juga merupakan kesatuan organisasi produksi yang diselenggarakan pemerintah, tidak bersifat komersil, berfungsi sebagai lembaga pemerintah yang anggaran belanjanya menjadi satu dengan anggaran belanja departemen yang membawahinya.

3. Dinas Pos sebagai Perusahaan IBW (1913-1961)

(13)

ICW dianggap kurang lincah dan cepat. Perusahaan IBW diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan IBW. Pengawasan barang dan uang Perusahaan IBW dilakukan oleh BPK, sementara anggaran belanja perusahaan masuk ke dalam anggaran belanja negara yang disahkan oleh DPR.

4. Dinas Pos sebagai Perusahaan Negara (1961-1965)

Berdasarkan PERPU No. 19/1960, semua perusahaan yang modalnya merupakan kekayaan negara menjadi perusahaan negara, termasuk Jawatan PTT yang dilebur dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN. Postel), tercantum dalam lembaran negara tahun 1961 No. 306. Hak dan kewajiban, perlengkapan serta usaha dari Jawatan PTT beralih kepada PN. Postel berdasarkan PP No. 240/1961. PN. Postel berkedudukan di Bandung, dan mempunyai cabang di seluruh Indonesia. Segala hukum Indonesia berlaku pada perusahaan ini, sementara lapangan usahanya di bidang penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi.

5. Dinas Pos sebagai Perusahaan Negara Pos dan Giro (1965-1978)

Tahun 1965, agar PN. Postel mencapai daya guna dan gerak setinggi-tingginya, maka didirikan PN. Pos yang terpisah dari PN. Telekomunikasi, masing-masing dengan PP yang berlainan. PN. Pos dan Giro adalah badan hukum yang bergerak melakukan usaha-usaha dalam lapangan penyelenggaraan Pos dan Giro, dimana kantor pusatnya berkedudukan di Bandung.

6. Dinas Pos sebagai Perum Pos dan Giro (1978-20 Juni 1995)

(14)

No. 3/1983 ditetapkan cara pengawasan dan pembinaan Perjan, Perum, dan Persero. Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan baru ini, PP No. 9/1978 yang mengatur tentang Perum Pos dan Giro diganti dengan PP No. 24/1984.

7. Dinas Pos sebagai PT. Pos Indonesia (20 Juni 1995-sekarang)

Berdasarkan PP No. 5/1995 tanggal 27 Februari 1995, Perum Pos dan Giro berubah status menjadi PT. Pos Indonesia (Persero) sejak tanggal 20 Juni dengan Akta Notaris Sutjipto, SH. No. 117/1995, yang kemudian diubah menjadi Akta Notaris Sutjipto, SH. No. 89 tanggal 21 September 1998 dan No. 111 tanggal 28 Oktober 1998. PT. Pos Indonesia (Persero) berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung.

2.2 Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia

Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan lalu lintas tugas, wewenang dan tanggung jawab di dalam perusahaan secara vertikal, dan pencerminan hubungan antar bagian secara horizontal. Hal ini dapat menggambarkan bahwa struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan.

PT. Pos Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada lingkungan Departemen Perhubungan yang dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

(15)

2.2.1 Struktur Organisasi Tingkat Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Struktur Organisasi Tingkat Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) terdiri dari :

1. Direktorat Operasi

Direktorat operasi ini dipimpin oleh seorang direktur operasi. Direktur operasi mempunyai tugas membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan jasa komunikasi, logistik, serta jasa keuangan / keagenan dan filateli, baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Direktorat Operasi ini terdiri dari delapan bagian, yaitu meliputi :

a) Sub Direktorat Bina Operasi ฀ Bagian Jaringan Lalu Lintas ฀ Bagian Jaringan Layanan

b) Sub Direktorat Bina Mutu Layanan ฀ Bagian Standar Layanan

฀ Bagian Kendali Mutu

฀ Bagian Pengembangan Mutu

c) Unit Bisnis Komunikasi

฀ Bagian Target dan Kinerja Bisnis Komunikasi (Tarkinkom), terbagi atas :

(i) Sub Bagian Penetapan Target dan Kinerja Bisnis Komunikasi (ii) Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan Bisnis Komunikasi ฀ Bagian Pemasaran Bisnis Komunikasi (Pemsarkom)

(i) Sub Bagian Pemasaran dan Pembinaan Pelanggan Bisnis Komunikasi d) Unit Bisnis Logistik

(16)

e) Unit Bisnis Keuangan dan Keagenan

฀ Bagian Target dan Kinerja Bisnis Keuangan dan Keagenan ฀ Bagian Pemasaran Bisnis Keuangan dan Keagenan

฀ Bagian Pengelolaan Utang-Piutang Usaha Keuangan dan Keagenan

f) Unit Bisnis Filateli g) Bagian Promosi

h) Bagian Sekretariat Direktorat Operasi

2. Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana dipimpin oleh direktur perencanaan, teknik dan sarana. Direktur perencanaan, teknik dan sarana mempunyai tugas pokok untuk menyusun rencana strategis, rencana bisnis, dan rencana jangka pendek yang relevan sebagai tahapan pencapaian tujuan perusahaan dan melakukan aktivitas rekayasa proses bisnis, serta mengelola sarana dan properti. Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana ini terdiri dari tiga bagian, yaitu meliputi :

a) Sub Direktorat Perencanaan ฀ Bagian Perencanaan Strategis ฀ Bagian Perencanaan Usaha ฀ Bagian Pengelolaan Data

b) Sub Direktorat Teknik dan Sarana ฀ Bagian Teknik dan Sistem Informasi ฀ Bagian Prangko dan Materai

฀ Bagian Peralatan

(17)

c) Bagian Sekretaris Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

3. Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan dipimpin oleh direktur keuangan. Direktur keuangan ini mempunyai tugas pokok membina dan mengelola keuangan perusahaan dan penyertaan modal perusahaan, serta menetapkan kebijakan harga pokok perusahaan.

Direktorat Keuangan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu meliputi : a) Bagian Sekretaris Direktorat Keuangan

b) Sub Direktorat Pengendalian Keuangan ฀ Bagian Akuntansi

฀ Bagian Anggaran dan Investasi ฀ Bagian Akuntansi Biaya

c) Sub Direktorat Perbendaharaan ฀ Bagian Pengelolaan Kas

฀ Bagian Pengendalian dan Penyertaan Modal Perusahaan

4. Direktorat Sumber Daya Manusia(SDM)

Direktorat Sumber Daya Manusia dipimpin oleh direktur sumber daya manusia, dimana mempunyai tugas pokok membina, mengelola, memelihara kesejahteraan sumber daya manusia, serta mengembangkan organisasi dan system manajemen.

Direktorat Sumber Daya Manusia ini terdiri atas empat bagian, meliputi : a) Sub Direktorat Pelatihan

(18)

฀ Bagian Umum Pelatihan

b) Sub Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia ฀ Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia

฀ Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia

฀ Bagian Informasi dan SIM Sumber Daya Manusia ฀ Bagian Organisasi

c) Bagian Pemeliharaan Sumber Daya Manusia d) Bagian Sekretariat Sumber Daya Manusia

5. Satuan Pengawas Intern(SPI)

Satuan Pengawas Intern (SPI) berada dibawah pimpinan kepala Satuan Pengawas Intern (SPI). Satuan Pengawas Intern (SPI) ini membawahi tiga unit, yaitu meliputi :

a) Bidang Pengawasan Keuangan b) Bidang Pengawasan Operasional c) Satuan Pengawas Intern (SPI) Wilayah

6. Sekretariat Perusahaan

(19)

a) Bagian Sekretariat Direktur Utama b) Bagian Hukum

c) Bagian Hubungan Masyarakat d) Bagian Hubungan Internasional e) Bagian Dokumen dan Museum f) Bagian Rumah Tangga Kantor Pusat

7. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Pusat Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan yang bertanggung jawab kepada direksi. Tugas pokok Pusat Penelitian dan Pengembangan ini adalah melakukan penelitian-penelitian dan pengembangan sistem manajemen, fungsi-fungsi maupun produk layanan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan terdiri dari empat bagian, yaitu : a) Bagian Umum Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) b) Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia

c) Bidang Operasi dan Pemasaran

d) Bidang Teknologi dan Sistem Informasi

(20)

kepada direktur utama, tetapi ia bertanggung jawab dan melaksanakan perintah dari direktur-direktur masing-masing bidangnya.

2.2.2 Struktur Organisasi Tingkat Wilayah Usaha Pos PT. Pos Indonesia (Persero)

Tingkat Wilayah Usaha Pos dibedakan dalam tiga tipe, yaitu Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. Wilayah pos dipimpin oleh Kepala Wilayah Pos yang bertanggung jawab kepada direksi PT. Pos Indonesia (Persero). Wilayah Usaha Pos ini terbagi menjadi :

a) Sekretariat Wilayah

b) Bagian Bina Mutu Layanan ฀ Sub Bagian

c) Bagian Pengembangan Usaha ฀ Sub Bagian

d) Bagian Teknik dan Sarana ฀ Sub Bagian

e) Bagian Keuangan ฀ Sub Bagian

f) Bagian Sumber Daya Manusia ฀ Sub Bagian

Perbedaan dari Wilayah Pos A, B, dan C, yaitu :

(21)

2.2.3 Struktur Organisasi Tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT)

(22)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1.KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Sistem jaringan adalah suau yang menggabungkan beberapa komputer dalam suatu jaringan kerja di bawah kendali yang disebut sebagai server.

Berdasarkan luas kerja secara geografis, pada dasarnya jaringan komputer dibagi menjadi tiga, yaitu :

- LAN (Local Area Network} - WAN (Wide Area Network)

- MAN (Metropolitan Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah system komunikasi jaringan berupa komunikasi data pada suatu area yang kecil atau terbatas pada suatu ruangan, suatu gedung atau suatu bangunan yang tempatnya terbatas. Dimana mungkin hanya 10 komputer yang dihubungkan secara bersama-sama ke peripheral lain yang dapat digunakan secara bersama-sama misalnya printer.

WAN, LAN, dan MAN dibedakan melalui lingkup geografis yang dapat dijangkau. WAN dapat mencakup radius kerja antar gedung, sedangkan MAN ruang lingkupnya dapat mencakup radius kerja antar negara maupun antar benua, MAN mempunyai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan WAN dan LAN.

(23)

besar atas kalangan bisnis yang kecil, LAN cenderung dibuat kecil untuk alasan atau fungsional. Jaringan yang umum terdiri dari 3 sampai 12 PC, berbagai piranti penyimpanan data, pencetak (printer dan beberapa peripheral khusus lainnya.

3.1.1.Perkembangan Jaringan Komputer

Melihat dari sejarah, perkembangan komputer dapat dibedakan dalam dua sistem, yaitu :

a. Sistem komputer dengan proses terpusat (Centralized Processing) Sistem komputer ini menggunakan sebuah CPU (Central Processing Unit), dimana CPU melaksanakan tugas yang diperintahkan kepadanya. Biasanya pengendali pusat berupahostdan yang lainnya berupa dump terminal. Kelemahan dari sistem ini adalah jika CPU rusak, maka semua peralatan pada jaringan tidak berfungsi.

b. Sistem komputer dengan proses terbagi (Distributted Processing) Sistem ini berbeda dengan system proses terpusat, karena system ini tidak tergantung pada satu CPU, tetapi sudah terbagi-bagi. Biasanya dikendalikan oleh server dengan terminal lainnya yaitu intelligent terminal. Kelebihan sistem ini pemakai masih bisa

menggunakan CPU apabila sebagiannya terganggu. 3.1.2. Keistimewaan LAN (Local Area Network)

(24)

terpecah-pecah hingga sulit untuk diintegrasikan. Akhirnya berkat kemajuan teknologi data, masalah ini dapat diselesaikan yaitu dengan menghubungkan PC satu sama lain dalam satu jaringan. Keuntungan menggunakan jaringan komputer, antara lain :

a. Pertukaran Informasi

Data dari masing-masing PC disimpan dalam satu disk yang bisa diakses oleh seluruh pemakai. Dengan demikian file bisa dibaca oleh semua PC atau pemakai. Ini berarti informasi dari suatu PC diberikan kepada PC lain secara otomatis. Jadi dengan adanya LAN mengakibatkan terjadinya pertukaran informasi.

b. Sarana AplikasiMultiuser

Dengan adanya LAN, maka kita dapat menerapkan apliksi multiuser, sepeti sistem akuntasi. Beberapa orang bisa memasukkan transaksi yang sejenis sehingga pekerjaan segera terselesaikan.

c. Pembentukan Database

(25)

d. Memudahkan Perawatan Perangkat Lunak

Karena di dalam LAN satu file dapat diakses oleh seluruh pemakai, maka perawatan perangkat lunak menjadi lebih ringan. Sebelum ada LAN, supervisor harus merawat perangkat lunak pada masing-masing PC, kini konsentrasinya cukup ditujukan kepada satu perangkat lunak yang ada di file server.

2.2. PENGERTIAN DASAR LAN(Local Area Network)

LAN adalah suatu komunikasi data yang digunakan untuk komunikasi data pada ruang lingkup terbatas. LAN merupakan suatu jaringan komunikasi data antara beberapa komputer dan peripheral atau beberapa peralatan lainnya yang memberi kesempatan kepada beberapa pemakaian komputer secara maksimal.

Tujuan penggunaan LAN adalah untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan data dan meningkatkan kapasitas informasi reliable dan maintenabl, biaya murah,compatibility,fleksibility.

2.3. TOPOLOGI STANDAR LAN(Local Area Network)

Topologi adalah suatu hubungan node (Terminal komputer) yang satu dengan yang lainnya menggunakan jalur (path).

(26)

Jika komputer terhubung dalam satu baris melalui kabel tunggal disebut topologi bus. Jika komputer terhubung dari satu titik atau hub disebut topologi star. Jika komputer terhubung melalui kabel berbentuk lingkaran disebut topologi ring.

2.3.1. Bus Network

Bus topologi juga disebut sebagai bus berupa garis lurus. Topologi ini sederhana dan merupakan metoda yang umum digunakan pada jaringan komputer. Dalam topologi ini terdapat sebuah kabel atau satu kabel yang disebut trunk, kabel tersebut menghubungkan jaringan dalam satuline(garis).

Gambar 3.1 Topologi Bus Network

Ring Network

(27)

pasif, setiap komputer berfungsi seperti repeater yang menguatkan sinyal dan mengirim ke komputer selanjutnya. Karena sinyal melewati tiap komputer, kegagalan pada satu komputer mempengaruhi seluruh jaringan.

Gambar 3.2 Topologi Ring Network

2.3.2. Star Network

(28)

Jaringan topologi star menawarkan sentralisasi manajemen dan sumber daya. Tetapi, karena tiap komputer terhubung ke titik sentral, topologi ini membutuhkan banyak kabel dalam jaringan yang besar, dan jika titik sentral rusak seluruh jaringan akan rusak juga.

Jika satu komputer atau kabel penghubungnya rusak dalam jaringan star hanya komputer yang bersangkutan yang tidak dapat mengirim atau menerima data. Komputer lain dalam jaringan tersebut akan berfungsi normal.

Gambar 3.3 Topologi Star Network

2.3.3. Variasi dalam Topologi

2.3.3.1. Star Bus

(29)

Jika salah satu komputer rusak, tidak akan mempengaruhi jaringan yang menggunakan topologi tersebut. Komputer yang lain akan tetap dapat berhubungan, jika satu hub gagal (rusak) semua komputer dalam hub tersebut tidak akan dapat berkomunikasi. Jika hub tersebut terhubung dengan hub yang lain hubungan itu akan gagal.

(30)

2.3.3.2. Star Ring

Star ring sekilas mirip dengan star bus, star ring dan star bus berpusat dalam sebuah hub yang berisi ring atau bus sesungguhnya. Hub-hub dalam star bus terhubung oleh kabel bus linear, sementara hub-hub dalam star ring terhubung dalam pola star dengan hub utama.

Gambar 1.5 Star Ring Network

2.4. PEMILIHAN TOPOLOGI

(31)

Tabel berikut memberikan beberapa petunjuk untuk memilih topologi

TOPOLOGI KEUNTUNGAN KERUGIAN

BUS  Penggunaan kabel

ekonomis

 Tidak mahal dan

mudah dibuat

 Sederhana dan dapat

dipercaya

 Mudah diperbesar

 Dalam trafik ramai

network jadi lambat  Masalah sulit

diisolasi

 Masalah kabel dapat

pengaruhi user lain

RING  Access yang sama

untuk semua

komputer

 Performance tetap

walaupun banyak user

 Kegagalan dari satu

komputer

STAR  Mudah untuk

dimodifikasi dan menambah komputer baru

 Jika titik pusat rusak

maka seluruh

(32)

 Pengawasan dan

manajemen terpusat  Kegagalan dari satu

komputer tidak mempengaruhi seluruh jaringan

2.5. PENGENDALIAN JARINGAN

Pengendalian jaringan (network controlled) adalah mekanisme dalam mengelola dan mengendalikan jaringan. Dalam perancangan jaringan yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan konfigurasi node dan link. Pengendalian jaringan dibedakan atas :

- Sentraliasi : Pada network ini terdapat node sebagai master yang berfungsi mengontrol alokasi kanal dan akses jaringan.

- Terdistribusi : Pada network ini node dapat mengakses kanal dan berkomunikasi secara independent. Setiap node memiliki kesempatan yang sama dalam menggunakan jaringan.

2.6. AKSES KANAL

(33)

2.6.1. Teknik Polling

Teknik ini digunakan untuk menentukan urutan node yang akan mengakses kanal. Terdapat dua cara polling :

a. Centrallized Polling

Mempunyai node master yang memberikan informasi kepada node-node tentang urutan (poll-list) pemakaian kanal. Penentuan poll-list berdasarkan prioritas dan lokasi node.

b. Distributted Polling

Setiap node diberikan jatah selang waktu tertentu dalam penggunaan kanal. Dalam hal ini diperlukan sinkronisaasi antar node. Metode yang dipakai ada dua yaitu :

1. Token Passing

Digunakan pada ring network, token berupa bit pattern (panjang beberapa bit) yang berputar mengelilingi ring dari node ke node. Node yang memperoleh token berarti memiliki akses ekslusive untuk mengirim pesan melalui saluran. Bila pesan telah sampai tujuan maka token akan kembali lagi ke node pengirim untuk memastikan informasi sudah sampai pada tujuan. Hal ini tidak effisien karena selama wakt perputaran tersebu saluran tidak dapat dipakai oleh node lainnya. Token akan dilepas lagi kalau sudah selesai mengirim pesan.

2. Slotted Passing

(34)

data dan informasi harus menunggu slot yang kosong, kemudian menempatkan data dan menentukan alamat sumber serta tujuan. Teknik polling di atas digunakan pengendalian kanal agar tidak ada konflik antar node serta tidak ada informasi yang rusak akibat tubrukan sehingga tidak diperlukan transmisi ulang.

2.6.2. Teknik Contention

(35)

- CSMA with Collision Detect (CSMA/CD)

Node akan mengirim tidak menunggu selesainya perjalanan suatu informasi. Begitu node mendeteksi saluran dalam keadaan kosong atau bebas maka segera dapat dilakukan transmisi

- CSMA with Positive Acknowledgement (CSMA/PA)

Dengan cara memberikan sinyal acknowledgement positive jika transfer data sudah diterima node tujuan dengan baik.

2.7. KOMPONEN-KOMPONEN LAN

Komponen LAN (Local Area Network) pada dasarnya terdiri dari Communication Interface Unit(CIU), Bus Interface Unit (BIU) dan node-node jaringan.

2.7.1. Communication Interface Unit (CIU)

CIU merupakan penghubung node ke jaringan secara logik. Ada 2 bentuk yaitu mode yang dipakai pada BX yang disebut broadband LAN dan transceiver yang biasanya disebut dengan baseband LAN. Hubungan fisiknya dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan media access unit (MAU) yang dapat berupa serat kabel.

(36)

pemantauan berupa tubrukan (collisions), CIU juga mengidentifikasi alamat node, menerima informasi yang ditujukan padanya serta meneruskan informasi-informasi tersebut ke node-node yang lain. Sinyal-sinyal yang akan ditransmisikan oleh CIU diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bentuk dan format tertentu misalnya dari digital ke analog, dari paralel ke serial dan sebaliknya.

2.7.2. Bus Interface Unit (BIU)

Bus Interface Unit merupakan penghubung antara bus internal node dengan CIU. BIU dapat disesuaikan dengan standar-standar industri (seperti RS 232-C) dalam hubungan fisik daninterface electrics.

BIU pada peralatan yang lebih komplek seperti pemrosesan atau masstorage peripherals, berfungsi menghubungkan perangkat lunak pengendali

jaringan yang mengimplementasikan fungsi-fungsi jaringan pada level-level yang lebih tinggi.

2.7.3. Node-node Jaringan

(37)

- Routing Server

Routing server adalah suatu sistem yang menghubungkan node-node dan jaringan. Ketika lau-lintas dalam kanal meningkat, kegiatan node yang paling penting dapat ditangani olehrouting messageantara jaringan. Router merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil langsung fungsi-fungsi dari node-node jaringan lain agar dapat digunakan untuk tujuan yang lebih umum, router juga dapat digunakan untuk antar LAN. - Gateway Server

Gateway server adalah sistem yang menghubungkan node-node dan jaringan ke jaringan pada arsitektur yang lain dengan membentuk protokol translasi. Disamping itu dapat juga sebagai koneksi antara LAN yang berbeda.

- Terminal Server

Terminal server adalah sistem yang menyediakan interface antara terminal-terminal yang kompatible pada suatu LAN.

- Printer Server

Printer server adalah sistem yang menyediakan interface antara printer-printer yang kompatible pada suatu LAN.

- File Server

(38)

node-node dan dapat memberikan fasilitas file storage, rectiver, transfer dan maintenance fungsi-fungsinya.

2.8. STANDARISASI LAN

Dengan semakin berkembangnya jaringan komputer baik dikalangan usaha pemerintah maupun lembaga pendidikan maka perlu adanya penyeragaman aturan atau standarisasi model jaringan yang berlaku umum.

2.8.1. Tujuan standarisasi

ISO (International Standard Organization), suatu lembaga internasional yangindependenttelah menetapkan model jaringan standar.

Tujuan dilakukan standarisasi ini adalah L

- Menetapkan suatu model untuk dijadikan patokan dalam merancang dan implementasi jaringan komputer.

- Menghindari monopoli suatu perusahaan akibat ketergantungan pada suatu system dengan merek tertentu sehingga jaringan komputer independent terhadap suatu perusahaan.

- Melindungi konsumen dari ketergantungan terhadap suatu merek tertentu.

2.8.2. Model jaringan ISO

(39)

diterapkan. Setiap layer memiliki interface, dimana interface antara pemakai dengan jaringan terletak pada application layer. Komunikasi di dalam jaringan terjadi pada layer ke 7. Informasi dari node sumber dikirim dari application layerkepresentation layerdan seterusnya hingga kephysical layer, selanjutnya informasi dikirimkan. Pada node tujuan informasi dikirim dalam bentuk sinyal listrik ke layer-layer di atasnya melaluiinterfacehingga keapplication layer.

2.8.3. Arsitektur Sebuah Layer

Model OSI adalah sebuah arsitektur komunikasi jaringan yang terbagi dalam 7 layer atau lapisan. Setiap layer mencakupi aktivitas, perangkat atau protokol jaringan yang berbeda-beda.

Gambar 3.6 The seven-layer OSI Model

(40)

berkomunikasi dengan fungsi dari layer di atasnya dan layer yang di bawahnya dengan sangat cepat. Untuk contoh : session layer harus bekerja dan berkomunikasi dengan layerpresentationdan layertrasnport. Layer yang paling bawah –1 dan 2- menjelaskan media fisik jaringan dan tugas –tugas yang berhubungan seperti menaruh atau menempatkan bit data ke adapter card dan kabel dari jaringan. Layer yang paling atas menggambarkan bagaimana aplikasi memasuki layanan komunikasi. Semakin tinggi lapisan semakin kompleks tugasnya.

Tiap layer menyediakan beberapa layanan atau kegiatan aktivitas yang menyiapkan data untuk dikirimkan ke komputer lain melalui jaringan. Lapisan-lapisan tersebut saling terpisah dengan batas-batas yang disebut interface. Semua permintaan melewati dari satu layer, menuju interface lalu ke

layer berikutnya Tiap layer tersusun dari standar dan aktivitas lapisan dibawahnya.

2.8.4. Layer

Berikut ini akan dijelaskan mengenai karakteristik dan fungsi-fungsi umum ke 7 layer yang ditetapkan ISO.

(41)

6. Presentation Layer 7. Application Layer

2.8.5. Standar LAN

Di Amerika Serikat ada beberapa komite yang melakukan standarisasi layer-layer. Diantaranya IEEE (Institute of Electrical and Engineers) dan ANSI (American National Standards Institute) yang menstandarkanphysical layerdan data link layer.

IEEE umumnya bergerak di bidang teknik proffesional dan pendefinisian standard ditujukan untuk kecepatan 40 Mbit/detik atau kurang sedangkan ANSI di bidang bisnis dengan pendefinisian pada klecepatan data lebih dari 40 Mbit/detik.

IEEE 802 merinci satu seri jaringan lokal standar yang mendefinisikan 4 teknologi pengaksesan untuk media fisik yang berbeda yaitu :

1. IEEE standar 802.3, tipe ini menggunakan akses ganda sensor pembawa dengan media deteksi tubrukan (CSMA/CD). Standar ini didefinisikan pada kecepatan data 10 Mbit/detik pada kabel coaxial dalam satu bus. 2. IEEE standar 802.4, adalah standar bus dengan mekanisme token passing

untuk menentukan akses jaringan. Aplikasi pada perusahaan yang mengkombinasi keuntungan topologi bus, prioritas yang potensial dan properti yang ditentukan dengan akses token.

(42)

topologi ring dengan perlengkapan untuk bypass yang dapat direlay pemakai.

4. IEEE standar 802.6, standar ini sedang dikembangkan untuk mendapatkan suatu MAN.

Komite ANSI X3T9 mendefinisikan interface untuk masukan keluaran (I/O interface). Ada beberapa subkomite yang bekerja di bawahnya, yaitu : - ANSI X3T9.2 Small Computer Sistem Interface (SCSI). Dikenal dengan

sebutan scuzzy, interface ini mendefinisikan skema untuk interkoneksi lowend disk drivedan piranti tambahan lainnya.

- ANSI X3T9.3 Intelligent Peripheral Interface (IPI), IPI mendefinisikan skema interkoneksi suatu higerend peripheral ke adapter-adapter host melalui bus paralel.

- ANSI X3T9.5 Local Area Network (LAN), pada ANSI ini ada dua subkomite yang mendefinisikan standar LAN yang berbeda. Local Distributted Data Interface (LDDI) adalah proses modifikasi dan adopsi jaringan kabel koaksial yang diajukan olehDigital Equipment Corporation (DEC). Topologi yang digunakan adalah star. Sedangkan subkomite yang kedua adalah Fiber Distributted Data Interface (FDDI), mendefinisikan suatu ring serta optik 100 Mbit/detik dengan skemaakses token passing.

2.8.6. Sistem Komunikasi LAN

(43)

Media transmisi adalah jalur fisik antara pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) dalam jaringan komunkasi. Media transmisi yang digunakan dalam LAN adalah media fisik, seperti: kabel twisted pair, kabel koaksial, danfiber optic.

a. KabelTwisted Pair

Media transmisi yang paling umum saat ini, baik untuk analog maupun digital adalahtwisted pair. Kabel twisted pairterdiri dari 2 kabel terisolasi dalam pola spiral, terbuat dari tembaga atau besi terbungkus tembaga. Sepasang kabel berfungsi sebagai jalur komunikasi tunggal. Biasanya terdapat beberapa buah kabel yang digunakan dalam sebuah kabel dengan selubung pelindung yang kuat. Untuk jarak jauh kabel-kabel dapat mengandung ratusan kabel twisted pair.

Kabel twisted pair dapat digunakan untuk transmisi sinyal analog dan digital. Untuk sinyal analog dibutuhkan penguatan setiap 5-6 KM. Untuk sinyal digital diperlukan repeater setiap 2 atau 3 KM.

(44)

Shielded Twisted Pair Cable

Penggunaan paling umum dari kabel twisted pair adalah transmisi analog dari suara (voice) yang memiliki lebar frekuensi antara 300-3400 Hz. Kanal-kanal voice dapat dimultiplex-kan menggunakan FDM dalam sebuah kabel twisted pair. Data digital dapat ditransmisikan melalui kanal voice analog menggunakan modem PSK (Phase Shift Keying). Sebuah kabel twisted pair dapat melewati hingga 24 kanal voice.

Kabel twisted pair lebih murah dari coaxial atau fiber optic jika dihitung per meter, tetapi keterbatasan dari penyambungan akan membuat biaya instalasi menjadi lebih besar.

b. Coaxial Cable(Kabel Koaksial)

Media transmisi yang paling serbaguna adalah coaxial cable. Dalam bagian ini akan dibahas 2 tipe kabel koaksial yang digunakan dalam aplikasi LAN, yaitu kabel 75(kabel standar untuk community antenna television-CATV system)

(45)

Gambar 1.8 Coaxial Cable

Kabel koaksial sama seperti kabel tweisted pair, terdiri dari 2 konduktor. Hanya saja memiliki konstruksi berbeda agar dapat bekerja dalam daerah frekuensi yang lebih lebar. Kabel ini terdiri dari konduktor yang disusun silinder dibagian luar yang mengelilingi konduktor kawat tunggal pada bagian dalam yang diselubungi isolator dan bagian luar juga diselubungi dengan pelindung isolator atau jacket. Kabel koaksial tunggal memiliki diameter antara 0,4 inci samapai 1 inci.

Kabel koaksial 50  khusus digunakan untuk transmisi digital, biasanya menggunakan kode Manchester dan data rate dapat mencapai 10 Mbps.

Kabel CATV digunakan baik untuk sinyal analog maupun digital. Untuk sinyal analog frekuensi antara 300-400 Mhz memungkinkan untuk digunakan pemodulasian sinyal analog dapat menggunakan FDM (Frequency Division Multiplexing). Dalam penggunaan FDM, kabel CATV disebut broad band. Spektrum frekuensi dalam kabel dibagi dalam beberapa kanal, yang masing-masing memiliki sinyal pembawa (carrier) analog. Selain transmisi data analog, data digital juga dapat dikirimkan dalam kanal. Berbagi cara pemodulasian sinyal digital dapat digunakan termasuk ASK, FSK, PSK.

(46)

frekuensi yang lebih tinggi. Biaya instalasi kabel koaksial lebih mahal dari kabel twisted pair tetap lebih murah dari kabel serat optik.

c. Kabel serat optik(fiber optic)

Salah satu teknologi terbaru yang signifikan dalam transmisi informasi adalah sistem komunikasi serat optik. Serat optik telah banyak digunakan dalam telekomunikasi jarak jauh, dan penggunannya dalam aplikasi militer semakin berkembang. Pengembangan yang terus berlanjut dari harga yang semakin murah, bersamaan dengan keuntungan lain serat optik telah membuat kabel ini meningkat secara atraktif dalam jaringan lokal (LAN).

Gambar 3.9 Fiber Optic Cable

Keuntungan-keuntungan kabel serat optik jika dibandingkan dengan kabel koaksial ataupun kabel twisted pair adalah :

(47)

Dengan data rate 2 Gbps dan puluhan kilometer jarak transmisi telah didemonstrasikan, bandingkan dengan kabel koaksial (ratusan Mbps dan 1 KM) dan kabel twisted pair (beberapa Mbps dan 1 KM).

- Ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan

Kabel serat optik akan lebih tipis dari kabel koaksial atau gabungan kabel twisted pair untuk transmisi informasi dengan kapasitas yang sama.

- Redaman yang lebih kecil

Kabel serat optik memiliki redaman yang lebih kecil dari koaksial dan twisted pair dan memiliki harga konstan untuk jarak jauh.

- Isolasi elektromagnetik

Sustem kabel serat optik tidak terpengaruh oleh medan elektromagnetik eksternal, karena itu tidak akan rapuh dari noise interferensi, noise impulse, atau crosstalk. Untuk kabel serat optik tidak meradiasikan energi, menyebabkan hanya sedikit interferensi dengan peralatan lain. Sebagai tambahan serat optik lebih sulit untuk disadap.

Kabel serat optik adalah kabel tipis (2-125 m), medium fleksibel yang mampu mengirimkan sinar optik. Beberapa jenis kaca dan plastik dapat digunakan untuk membuat kabel serat optik. Rugi-rugi yang paling kecil didapat dengan menggunakan serat atau silika ultra murni yang sulit untuk dibuat. Dengan rugi-rugi yang lebih besar tetapi lebih ekonomis dapat menggunakan serat kaca yang masih dapat memberikan performansi yang cukup baik.

(48)

Kabel serat optik memiliki bentuk silindris dan terdiri dari inti, cladding dan selubung (jacket). Inti (core) adalah bagian paling dalam yang terdiri dari 1 atau lebih serat sangat tipis terbuat dari kaca (gelas) atau plastik. Setiap serat dikelilingi oleh cladding, lapisan plastik atau kaca yang memiliki indeks bias yang berbeda dari inti. Lapisan paling luar mengelilingi 1 atau lebih serat ber-cladding adalah jacket. Jacket adalah komposisi plastik dan bahan lain yang dilapisi untuk melindungi dari kelembaban, abrasi, benturan dan bahaya lingkungan lain.

Serat optik memancarkan cahaya dengan pengkodean sinyal dengan refleksi internal total. Defleksi internal total dapat terjadi dalam semua media transparan yang memiliki indeks bias lebih tinggi dari medium sekelilingnya. Sistem serat optik menggunakan 2 tipe pengiriman cahaya, yaituLight Emitting Diode (LED) dan Injection Laser Diode (ILD). LED adalah perangkat state yang memancarkan cahaya ketika dialiri arus, ILD adalah perangkat solid-state yang bekerja denga prinsip laser dimana efek quantum elektronik yang dibuat menghasilkan sinar super radiant dengan lebar frekuensi yang rendah.

(49)

BAB V

PERANCANGAN LOCAL AREA NETWORK

5.1. Windows Xp

Windows Xp adalah software operating system yang dibuat oleh Microsoft yang mempunyai banyak fasilitas, termasuk di dalamnya adalah fasilitas untuk sistem operasi jaringan, yaitu suatu sistem operasi yang khusus dirancang untuk mengelola komunikasi data antar beberapa komputer.

Topologi jaringan bisa saja berupa jaringan token ring, Ethernet atau ARCnet yang mempunyai topologi bus, star atau ring. Jaringan yang mengakses skema seperti token ring, ethernet atau ARCnet berguna untuk melayani transportasi data elektrik dengan kecepatan tinggi. Disamping itu Windows Xp mempunyai kemampuan untuk melakukan pengendalian sistem dan pengolahan data.

Windows Xp mengembangkan suatu sistem jaringan khusus yang menyebabkan mereka mampu menawarkan performansi dan fungsional yang lebih tinggi yang sebelumnya tidak bisa dicapai.

(50)

4.1.1. Setting Windows Xp

Sistem operasi jaringan mengendalikan kegiatan file server dan melayani tiap workstation yang dihubungkan ke jaringan, maka pilihan tentang sistem operasi yang akan ditentukan sangat penting demi efektifitas kerjanya pada jaringan.

Windows Xp sebagai operating system menyediakan beberapa fasilitas untuk mengoptimalkan system kerja jaringan komputer. Setting dan instalasi jaringan dengan mengunakan Windows Xp dapat dilakukan untuk setting mudah. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk setting dan instalasi jaringan dengan mengunakan Windows Xp, tahapan tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu instalasi hardware dan instalasi software.

Jaringan kerja dengan lebih dari 10 workstation, atau dengan kemampuan untuk menangani aplikasi kompleks, dilanjutkan memilih processor kelas pentium 4 yang mempunyai banyak kelebihan, mudah dipasang serta sanggat potensial. Pada server dianjurkan untuk mengunakan processor pentium 4 atau diatasnya sedangkan workstation pada jaringan ini tidak harus mengunakan komputer dengan processor pentium 4. Processor mempunyai sejumlah kelebihan, diantaranya :

฀ Meningkatkan pengaman data

฀ Mempunyai kemampuan untuk mendukung jumlah pemakai yang lebih

besar pada server

฀ Meningkatkan sistem pengolahan file

฀ Mempunyai kemampuan untuk mengolah file database yang cukup besar ฀ Adanya pilihan file untuk segera membersihkan file yang dihapus

(51)

Satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang jaringan adalah sebera besar dan kompleksitas dari jaringan tersebut. Umumnya hardware yang dipilih akan dibatasi oleh jumlah workstation yang bisa disambungkan ke jaringan. Juga perlu dipertimbangkan perluasan jaringan ke jaringan yang lebih luas kemudian hari. Selain itu faktor penting yang harus diperhatikan adalah fasilitas pengaman, karena pemakai sering menyimpan data perusahaan yang penting pada jaringan

4.2. Sistem Jaringan di PT. POS INDONESIA

Setelah dipertimbangkan maka diputuskan menggunakan Windows Xp untuk sistem jaringan di PT. POS INDONESIA bagian pengolahan CPE. Dipilihnya operating system ini, karena adanya beberapa kelebihan seperti ; Tingkat keamanan data yang tinggi, kemampuan untuk mendukung jumlah pemakai yang lebih besar pada server, meningkatkan sistem pengolahan file, kemampuan mengolah file data base yang besar, kemampuan pembagian pemakaian printer, konfigurasinya dinamis dan mudah dikembangkan untuk sitem yang lebih luas.

(52)

4.3. Topologi Jaringan

Sesuai dengan sitem jaringan yang digunakan yaitu Ethernet, maka topologi yang digunakan bisa berbentuk star, topologi bus atau kombinasi dari kedua jenis tersebut.

Mengingat lokasi masing-masing workstation terhadap kedudukan file server maka di bagian pengolahan CPE ini digunakan topologi star. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan juga topologi bus bila ingin diadakan penambahan workstation untuk perluasan jaringan. Dengan demikian maka di bagian pengolahan CPE dapat digunakan kombinasi dari topologi star dan topologi bus.

Berikut ini adalah gambar topologi lokasi server dan workstation-workstation yang akan terhubung dengan sistem jaringan di bagian pengolahan CPE.

(53)

4.4. Konfigurasi Jaringan

Jaringan komputer di bagian pengolahan CPE PT. INTI menggunakan sebuah komputer utama yang berfungsi sebagai server, beberapa komputer sebagai workstation dalam jaringan, dan beberapa peralatan tambahan yang menunjang sebagai sebuah jaringan.

4.4.1. Server

Server adalah komputer utama yang berfungsi mengendalikan jalannya network. Sesuai dengan fungsinya maka server ini hanya dapat berfungsi sebagai server tanpa dapat berfungsi sebagai workstation.

Konfigurasi komputer utama yang digunakan sebagai server adalah : ฀ Pentium 4 1 Ghz Proliant Compaq;

฀ Memory 256 Mbyte

฀ 1 buah hard disk 40 GB 5400 rpm SCSI sebagai program

฀ 2 buah hard disk 40 GB 5400 rpm SCSI sebagai penyimpan data ฀ Monitor

฀ Ethernet Card

฀ Casing 500 watt With Blower

(54)

Pada konfigurasi ini digunakan 2 buah hard disk 40 GB dimana 1 buah hard disk berfungsi untuk menjalankan program 2 buah hard disk lainya berfungsi untuk menyimpan data.

4.4.2. Workstation

Workstation ini digunakan oleh bagian pengolahan untuk pengembangan pengolahan dan penyimpanan data. Data tersebut selanjutnya akan dijadikan acuan untuk pengolahan pada bagian pembuatan seperti ; telepon rumah, telepon umum dan telepon selular.

Konfigurasi yang digunakan untuk workstation ini adalah : ฀ Processor pentium 4 800 Mhz

฀ Memori 128 Mbyte

฀ Hardisk 20 Gbyte 5400 rpm Ultra Ata ฀ CD Rom 52 X

฀ Monitor 15 Inch

Konfigurasi seperti di atas dimaksudkan agar workstation yang digunakan oleh bagian pengolahan CPE mampu melakukan tugas pengontrolan program dan data pengolahan kantor yang cukup besar. Hard disk yang digunakan untuk proses boot-Up dan menyimpan program aplikasi perkantoran untuk mendukung kegiatan dibagian pengolahan CPE.

(55)

4.5. Perangkat Jaringan dan Tambahan

Agar sistem jaringan dapat bekerja secara optimal maka perangkat jaringan dan perangkat tambahan yang digunakan pada sistem jaringan ini adalah :

1. 1 buah Switch 2. 1 buah Hub

3. 1 buah Print Server 4. 1 buah kabel UTP 5. 1 buah Scanner a. Switch

Switch berfungsi sebagai terminal data dimana semua workstation yang ada terhubung secara langsung maupun tidak langsung terhadap server. Switch juga berperan sebagai pengatur lalu lintas data karena semua titik yang akan berhubungan dengan server harus melalui switch. Switch yang digunakan memiliki konfigurasi :

฀ 16 Port (titik)

฀ N-Way auto sensing between 100 or 100 Mbps operation ฀ Dedicated bandwith

฀ Uplink Port

Swicth ini memiliki 16 titik (port) akses dan 1 buah titik (port) Uplink. b. Hub Bagian Pengolahan CPE

Hub ini berfungsi sebagai terminal data antara workstation di bagian pengolahan CPE dengan server. Semua workstation pada bagian pengolahan CPE dihubungkan langsung pada hub ini sebagai pengatur lalu-lintas data antar workstation maupun server. Hub ini mempunyai konfigurasi sebagai berikut :

(56)

฀ 10/100 Switch ฀ Uplink port

c. Kabel UTP

Kabel UTP (Unshield Twisted Pair) berfungsi sebagai penghubung dan sarana lalu-lintas data dari perangkat-perangkat jaringan yang ada. Semua perangkat jaringan dihubungkan dengan kabel ini dengan kecepatan maksimum 100 Mbps. d. Scanner

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah mempelajari serta mencoba melakukan perancangan Local Area Network yang dikerjakan oleh PT. POS INDONESIA.maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umumnya perancangan Local Area Network tergantung pada beberapa hal yaitu : lokasi, kebutuhan pemakai, biaya serta perluasan dikemudian hari.

2. Keuntungan menggunakan Local Area Network adalah dapat melakukan komunikasi data secara bersamaan, waktu yang relatif lebih cepat, tingkat keakuratannya tinggi serta dapat menekan biaya operasional.

3. Dengan menggunakan Local Area Network maka produktivitas kerja dapat ditingkatkan karena memungkinkannya melakukan akses data ke tiap terminal yang dihubungkan.

4. Dapat dilakukan penambahan jaringan dikemudian hari bila jaringan yang telah terpasang dirasakan masih kurang dapat memenuhi kebutuhan.

5. Lokasi menentukan bentuk topologi jaringan yang akan digunakan agar sistem jaringan dapat berfungsi secara efektif dan efisien.

Bila dikemudian hari akan dilakukan pengembangan dari sistem yang telah ada saat ini maka perlu adanya perubahan konfigurasi jaringan atau penambahan komputer yang akan dioperasikan sebagai workstation. Untuk itu penulis mencoba memberikan saran yaitu :

(58)

2. Penanganan sistem jaringan harus dilakukan dengan baik agar lalu-lintas data dapat berjalan lancar.

3. Mengadakan server tambahan sebagaiback-upoperasi maupunback-updata bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada server utama.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Heywood, Drew : “Konsep dan Penerapan Microsoft TCP/IP”, disadur oleh Daniel M.W., ANDI, Yogyakarta, 1997

Sugianto, David : “Windows 2000 Server”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002

Susanto S.Kom, Budi : “Pengenalan Dasar dan Instalasi IntranetWare”, ANDI, Yogyakarta, 1997

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer : “Pengelolaan Jaringan Komputer dengan Windows NT Server 4.0.”, ANDI, Yogyakarta, 2001

Yao Tung, Khoe : “Teknologi Jaringan Intranet “, ANDI, Yogyakarta, 1997

(60)

LOCAL AREA NETWORK (LAN) BAGIAN PENGOLAHAN DI

PT. POS INDONESIA

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh

Muhamad Ali 10505243

Bandung, Oktober 2009

Mengesahkan Pembimbing Jurusan,

Deasy Permatasari,S.Si., MT NIP.4127.70.26.005

Pembimbing Lapangan,

Moch. Karwan Rubiana General Manager

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Gambar

Gambar 3.1 Topologi Bus Network
Gambar 3.2 Topologi Ring Network
Gambar 3.3 Topologi Star Network
Gambar 3.4 Star Bus Network
+7

Referensi

Dokumen terkait

terhadap citra yang berlaku di mata mereka pada bagian kualitas pelayanan PT Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Yogyakartac. Penjabarannya adalah

E-5 Tabel E.22 Pengolahan data Satisfaction Bagian Administrator .... E-6 Tabel E.23 Pengolahan data Satisfaction Bagian

1) Mengidentifikasi pelaku penetrasi beserta orang dari pihak lembaga yang bertanggung jawab terhadap sistem jaringan. 2) Konfirmasi dengan pihak manajemen berkaitan

Berdasarkan hasil simulasi, pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka kesimpulan bahwa (1) Perancangan jaringan metro ethernet

Kelebihan dari sistem SCADA yang diterapkan pada jaringan distribusi jika dibandingkan dengan sistem yang telah ada sebelumnya (konvensional) yaitu dapat memantau,

Untuk memecahkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis menawarkan solusi berupa sistem monitoring terhadap jaringan tersebut yang mampu memberikan

Kelebihan dari sistem SCADA yang diterapkan pada jaringan distribusi jika dibandingkan dengan sistem yang telah ada sebelumnya (konvensional) yaitu dapat memantau,

Berdasarkan hasil perhitungan, frekuensi pekerjaan yang dapat di selesaikan oleh karyawan Bagian Pengolahan di Kantor Pos Cilegon untuk aktivitas incoming mail adalah