SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PBV, DER, EPS DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2012
OLEH
TARMIZI ARIF HASIBUAN 080503002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh PBV, DER, EPS, dan ROA Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan FOOD AND BEVERAGE Yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2010-2012" adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 26 Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PBV, DER, EPS DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2012
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya pengaruh pada harga saham. Informasi analisis rasio keuangan yang meliputi PBV, DER, EPS, dan ROA adalah variabel yang diduga mempengaruhi harga saham tahun 2010-2012. Unit analisis yang digunakan yang digunakan adalah perusahaan makanan dan minuman di BEI. Pengujian terhadap penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang terdiri dari 3 asumsi dasar, yaitu normalisasi, multikolinieriitas, dan autokorelasi. Setelah itu dilakukan uji linier berganda yang dilakukan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukkan hubungan variabel terikat yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel bebas. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah empat variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Dan yang terakhir uji-t digunakan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.
Hasil penelitian menunjukkan hanya ROA (Retrun On Assets) yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan rasio keuangan lainnya tidak berpengaruh. Sedangkan secara simultan, semua rasio keuangan (PBV, DER, EPS, dan ROA) berpengaruh terhadap harga saham.
ABSTRACT
ANALYSIS PBV, DER, EPS, AND ROA INFLUENCE ON STOCK PRICES ON COMPANIES FOOD ADN BEVERAGE REGISTERD IN BEI FOR THE
YEAR 2010-2011
The study aims to analyze the effect on stock prices. Information that includes for financial analyze rasio PBV, DER, EPS, and ROA are variables thought to affect stock prices in 2010-2012. The unit of analyze used is the food and beverage industries in BEI. Testing of this research is done by using the classical assumption test, which consists of three basic assumptions, namely normality, multikoliniearitas, and autocorrelation. After the test was performed multiple linear regression performed to determine the regression equation showing the relationship variable is determined by two or more independent variables. F test is performed to determine whether the four independent variables together significantly influence the dependent variable. And the final test-t is used to see the significance of the influence of individual independent variables on the dependent variable to consider other variables are constant.
The result of this research shows only ROA (Retrun On Assets) can influence stock price partially, while other financial ratios not. All financial ratios (PBV, DER, EPS, And ROA) simultaneously influential to stock price.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, serta memberikan kemudahan bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi sehingga tersusunlah skripsi yang berjudul
“ANALISIS PENGARUH PBV, DER, EPS, dan ROA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAPAT DI BEI PADA TAHUN 2010-2012”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana (S1) di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr. H.Azhar Maksum, MEc., Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. H. Syafruddin Ginting Sugihen, Mafis., Ak selaku Ketua
Departemen S-1 Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak
selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi
S1-Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail , M.M., Ak selaku Sekretaris
4. Ibu Dra. Nurzaimah, M.M, Ak selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Dra. Sri
Muliani, MBA, Ak selaku dosen pembaca penilai.
5. Kedua orangtua penulis yaitu ayahanda Marayunan Hasibuan, Am.Pd dan
ibunda Nursaedah Munthe dan Saudara-saudaraku tersayang serta
teman-teman seperjuangan. Terimakasih yang tak pernah cukup penulis ucapkan
untuk segala kasih sayang, do’a, pengorbanan, serta dukungan selama ini
selalu diberikan.
6. Kedua orang yang penulis sayangi yaitu istriku Hafni Erida Siregar dan
anakku Nabila Khairunnisa Ramadhani Hasibuan yang selalu memberikan
semangat, dukungan, cinta, dan kasih sayang yang tak pernah putus.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan sebagai masukan yang berharga. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.
Medan, 26 Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL………... viii
DAFTAR GAMBAR………... ix
DAFTAR LAMPIRAN………... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2 Perumusan Masalah………. 4
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ………... 5.
1.3.1 Tujuan Penelitian... 1.3.2 Manfaat Penelitian... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis………..…... 7
2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA……….. 7
2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value)…... 7
2.1.1.2 Pengertian DER (Debt to Equity Ratio)... 8
2.1.1.3 Pengertian EPS (Earnings Per Share)... 9
2.1.1.4 Pengertian ROA (Return On Assets)…... 11
2.1.2 Saham………... 13
2.1.2.1 Pengertian Saham……… 13
2.1.2.2 Jenis-Jenis Saham……… 14
2.1.3 Harga Saham………... 15
2.1.4 FaktorYang Mempengaruhi Harga Saham…….. 16
2.2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu………. 17
2.3 Kerangka Konseptual……… 20
2.4 Hipotesis Penelitian……….. 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………... 22
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian... 3.3 Batasan Operasional……….. 22
3.4 Defenisi Operasional ...…... 23
3.5 Skala Pengukuran Variabel... 23
3.7 Jenis Data dan Sumber Data………... 27
3.8 Metode Pengumpulan Data……….. 28
3.9 Teknik Analisis Data……….. 28
3.10 Jadwal Penelitian………. 35
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum……… 36
4.2 Hasil Penelitian………... 39
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif………... 39
4.2.2 Uji Asumsi Klasik……….. 41
4.2.2.1 Uji Normalitas Data……….. 41
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas……….. 45
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas……….. 47
4.2.2.4 Uji Autokorelasi………. 49
4.2.3 Pengujian Hipotesis……….... 52
4.2.3.1 Koofisien Determinasi (R)………... 52
4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)…………. 53
4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)……….. 56
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian……….. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….. 64
B. Keterbatasan Penelitian………... 67
C. Saran……… 68
DAFTAR PUSTAKA………. 70
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu……… 19
3.1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan……… 26
3.2 Keputusan Uji Durbin Watson………. 31
3.3 Jadwal Penelitian………... 35
4.1 Data Penelitian………... 37
4.2 Hasil Statistik Deskriptif………... 40
4.3 Uji Normalitas………. 42
4.4 Uji Multikolinearitas………...46
4.5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi……….... 49
4.6 Uji Autokorelasi Durbin-Watson………...50
4.7 Uji Autokorelasi TheRun Test………... 51
4.8 Nilai Koefisien Determinan (R)………. 52
4.9 Uji Simultan (F-test)………... 55
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual……… 20
4.1 Grafik Histogram………... 43
4.2 Grafik Normal P-P Plot………. 44
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
i Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan……….. 72
ii Data Yang Digunakan Dalam Penelitian………... 73
iii Hasil Descriptives………... 75
iv Uji Kolmogorov Smirnov Variabel……… 76
v Uji Normalitas Variabel Dependen………... 77
vi Analisis Grafik Histogram.………... 78
vii Analisis Normal Probability………... 79
viii Hasil Uji Multikolinearitas……….. 80
ix Hasil Uji Heteroskedastisitas……….. 82
x Grafik Scatterplot………... 84
xi Hasil Uji Autokorelasi The Run Test……….... 85
xii Hasil Uji Persamaan Regresi Linear………... 86
xiii Hasil Uji Simultan (F-test)………... 87
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PBV, DER, EPS DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2012
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya pengaruh pada harga saham. Informasi analisis rasio keuangan yang meliputi PBV, DER, EPS, dan ROA adalah variabel yang diduga mempengaruhi harga saham tahun 2010-2012. Unit analisis yang digunakan yang digunakan adalah perusahaan makanan dan minuman di BEI. Pengujian terhadap penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang terdiri dari 3 asumsi dasar, yaitu normalisasi, multikolinieriitas, dan autokorelasi. Setelah itu dilakukan uji linier berganda yang dilakukan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukkan hubungan variabel terikat yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel bebas. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah empat variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Dan yang terakhir uji-t digunakan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.
Hasil penelitian menunjukkan hanya ROA (Retrun On Assets) yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan rasio keuangan lainnya tidak berpengaruh. Sedangkan secara simultan, semua rasio keuangan (PBV, DER, EPS, dan ROA) berpengaruh terhadap harga saham.
ABSTRACT
ANALYSIS PBV, DER, EPS, AND ROA INFLUENCE ON STOCK PRICES ON COMPANIES FOOD ADN BEVERAGE REGISTERD IN BEI FOR THE
YEAR 2010-2011
The study aims to analyze the effect on stock prices. Information that includes for financial analyze rasio PBV, DER, EPS, and ROA are variables thought to affect stock prices in 2010-2012. The unit of analyze used is the food and beverage industries in BEI. Testing of this research is done by using the classical assumption test, which consists of three basic assumptions, namely normality, multikoliniearitas, and autocorrelation. After the test was performed multiple linear regression performed to determine the regression equation showing the relationship variable is determined by two or more independent variables. F test is performed to determine whether the four independent variables together significantly influence the dependent variable. And the final test-t is used to see the significance of the influence of individual independent variables on the dependent variable to consider other variables are constant.
The result of this research shows only ROA (Retrun On Assets) can influence stock price partially, while other financial ratios not. All financial ratios (PBV, DER, EPS, And ROA) simultaneously influential to stock price.
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang
melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan
memerlukan dana yang relatif besar. Pemenuhan kebutuhan dana tersebut
dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang atau
menerbitkan saham di pasar modal. Dengan menerbitkan saham di pasar
modal berarti bahwa perusahaan tidak hanya dimiliki oleh pemilik lama
(founders), tetapi juga dimiliki masyarakat (Ponco Satriyo, 2009).
Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan
syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan
sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika
diasumsikan investor adalah seorang rasional, maka investor tersebut pasti
akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi
imbal hasil yang akan diperolehnya.
Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal adalah persepsi
mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu,
pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional. Pasar modal dikatakan
mencerminkan semua informasi yang relevan. Oleh karena itu informasi yang
tidak benar dan tidak tepat tentunya akan menyesatkan para pemodal dalam
melakukan investasi pada sekuritas, sehingga hal ini dapat merugikan para
pemodal. Semakin cepat dan tepat informasi sampai kepada calon pemodal
dan dicerminkan pada harga saham, maka pasar modal yang bersangkutan
semakin efisien (Ponco Satriyo, 2009).
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam kegiatan
operasionalnya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan,
karena dari laba perusahaan akan dapat diketahui kemampuan perusahaan
dalam pemenuhan kewajiban bagi para investornya dan juga merupakan
elemen penting dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan
prospeknya pada masa yang akan datang. Tingkat profitabilitas perusahaan
dapat dilihat dari laporan keuangan yang secara periodik di up date sebagai
salah satu kewajiban perusahaan publik yang listed di Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan media pertemuan antara pihak
yang membutuhkan modal untuk menjalankan usaha dan pihak lain yang
memiliki kelebihan dana ingin melakukan investasi. Investor dapat
menginvestasikan dana jangka panjangnya dan investasi tersebut umumnya
memberikan return yang lebih besar dari pada tabungan di bank. Sehingga
para investor cenderung lebih menyukai investasi di pasar modal dengan
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis
keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai
adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu
dengan yang lainnya. Analisis dari interprestasi dari macam-macam rasio
dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan
prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan
berpengalaman dibanding analisis yang hanya berdasarkan atas data keuangan
sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio (Gede, 2009).
Pada perusahaan publik yang listed pada Bursa Efek Indonesia (BEI), rasio
keuangan (Analisis Rasio) yang sering dipakai dalam menganalisis perubahan
harga suatu saham adalah PBV (Price Book Value), DER (Debt to Equity
Ratio), EPS (Earnings per Share) dan ROA (Return on Assets). PBV (Price
Book Value) di defenisikan sabagai perbandingan nilai pasar suatu saham
terhadap nilai bukunya sendiri. DER (Debt to Equity Ratio) dipergunakan
untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total shareholder’s
aquity yang dimiliki perusahaan. EPS (Earnings Per Share) digunakan untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para
pemilik perusahaan. Sedangkan ROA (Return on Assets) mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total
aset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Nilai dari keempat rasio
keuangan di atas sudah tercantum dalam setiap laporan keuangan perusahaan
sehingga lebih mudah bagi investor dalam menganalisisnya untuk kemudian
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan, maka penulis
tertarik untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah PBV
(Price Book Value), DER (Debt to Equity Ratio), EPS (Earnings Per Share),
ROA (Return on Assets) mempunyai hubungan terhadap harga saham. Dengan
judul :
“Analisis Pengaruh PBV, DER, EPS Dan ROA Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2012”.
1.2Perumusan Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Apakah rasio-rasio keuangan yaitu PBV (Price Book Value), DER (Debt
to Equity Ratio), EPS (Earnings Per Share), dan ROA (Return on Assets)
secara parsial (masing-masing) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2010-2012.
b. Apakah rasio-rasio keuangan yaitu PBV (Price Book Value), DER (Debt
to Equity Ratio), EPS (Earnings Per Share), dan ROA (Return on Assets)
secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1.3Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan yaitu PBV (Price
Book Value), DER (Debt to Equity Ratio), EPS (Earnings Per Share),
dan ROA (Return on Assets) secara parsial (masing-masing) terhadap
harga saham pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012.
b. Untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan yaitu PBV (Price
Book Value), DER (Debt to Equity Ratio), EPS (Earnings Per Share),
dan ROA (Return on Assets) secara simultan (bersama-sama) terhadap
harga saham pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi penulis pribadi, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi para investor, dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk
3. Bagi perusahaan, sebagai tambahan informasi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi harga saham sehingga bisa menjadi
pertimbangan dasar untuk meningkatkan penjualan saham.
4. Bagi peneliti lain, sebagai referensi yang memberikan gambaran
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dalam
melakukan penelitian di masa yang akan datang.
5. Bagi analisis harga saham, sebagai tambahan informasi untuk
melakukan analisis serta meramalkan kinerja perusahaan di masa yang
akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value)
Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai
rasio harga saham terhadap nilai buku atau PBV merupakan
suatu perbandingan antara harga suatu saham terhadap nilai buku
bersih persaham tersebut. Rasio ini membandingkan interprestasi
dari sistem pelaporan akuntansi terhadap nilai kekayaan
perusahaan (asset bersih di neraca) dengan persepsi investor
terhadap nilai pasar dari kekayaan perusahaan tersebut
(kapitalisasi pasar). Rasio PBV (Price Book Value) sebesar 1,0
menunjukkan bahwa nilai pasar perusahaan sama dengan nilai
neracanya atau nilai buku (Warren,Reeve, 2004:569).
Nilai buku persaham dihitung dengan total asset perusahaan
dikurangi dengan total kewajibannya dan selisihnya kemudian
dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Rasio ini dihitung
dengan rumus :
Harga Saham
2.1.1.2 Pengertian DER (Debt to Equity Ratio)
“Rasio DER (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio
keuangan yang tergolong dalam struktur modal dan solvabilitas
yang berfungsi untuk menilai kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjang” (Subramanyam dan
Jhon,2010:43:44). Menurut Kasmir (2008:166) menyebutkan
bahwa debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang diukur
dari perbandingan antara total hutang dengan ekuitas (modal
sendiri). Faktor debt to equity ratio (DER) merupakan ukuran
resiko yang menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman
yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang
diberikan oleh pemilik perusahaan. Keberadaan DER biasanya
digunakan untuk mengukur financial leverage dari suatu
perusahaan. Bhandari dalam Halim (2006:5) menemukan bahwa
perusahaan dengan tingkat DER yang tinggi memberikan
rata-rata return yang lebih tinggi daripada perusahaan yang memiliki
tingkat DER rendah. Dengan demikian dapat diduga bahwa rasio
keuangan debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh
terhadap harga saham. Rasio DER ini dihitung dengan rumus :
Total Kewajiban
2.1.1.3 Pengertian EPS (Earnings Per Share)
Dalam lingkaran keuangan, alat ukur dalam menganalisis
laporan keuangan perusahaan yang paling sering digunakan
adalah EPS. Angka yang ditunjukkan dari EPS inilah yang sering
dipublikasikan mengenai performance perusahaan yang menjual
sahamnya kepada masyarakat luas (go public) karena investor
maupun calon investor berpandangan bahwa EPS mengandung
informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai
besarnya deviden per saham di kemudian hari dan tingkat harga
saham di kemudian hari, serta EPS juga relevan untuk menilai
efektifitas manajemen dan kebijakan pembayaran deviden.
Biasanya rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
besar tiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan untuk
pemiliknya. Earnings Per Share dirumuskan dengan
perbandingan antara laba siap bagi dengan total lembar saham
sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan per Desember
atau Earnings Per Share juga dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para
pemilik perusahaan. Angka tersebut adalah jumlah yang
disediakan bagi para pemegang saham umum setelah dilakukan
pembayaran seluruh biaya dan pajak untuk periode akuntansi
yang dilaporkan menghasilkan pendapatan bagi para pemegang
saham biasa beredar sebesar RP.xxx,- per lembar saham. Jika
rasio yang didapat rendah berarti perusahaan tidak menghasilkan
kinerja yang baik dengan memperhatikan pendapatan.
Pendapatan yang rendah karena penjualan yang tidak lancar atau
berbiaya tinggi. Jika rasio yang didapat tinggi berarti perusahaan
dapat dikatakan sudah mapan (Harahap, 201:2007).
Perumusan EPS dapat dirumuskan sebagai berikut :
Atau dengan rumus :
Pada rumus Earnings Per Share, dapat dikemukakan bahwa
perhitungan menggunakan bagian laba khusus untuk
pemegang saham biasa. Apabila tidak terjadi perubahan saham
biasa yang beredar maka penyebut rumus tersebut tetap
menunjukkan jumlah saham biasa yang beredar pada akhir tahun.
Apabila terdapat perubahan jumlah saham biasa yang beredar
karena adanya penerbitan saham baru atau pemecahan saham
maka penyebut rumus tersebut adalah rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar.
Laba Bersih Setelah pajak
Earnings Per Share = Jumlah Saham Beredar
Laba Bersih – Deviden Saham Preferen Earnings Per Share =
2.1.1.4 Pengertian ROA (Return on Assets)
Menurut Mardiyanto (2009:196) ROA adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.
Menurut Dendawijaya (2003:120) rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh
perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan
tersebut dari segi penggunaan asset.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007:196) ROA adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang
diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin
tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam
memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan
meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor.
Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan
tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian
akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga
saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan
harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto
(2007:196) angka ROA dapat dikatakan baik apabila >2%.
Return on Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih
yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki
perusahaan, karena itu dipergunakan angka laba setelah pajak
dan (rata-rata) kekayaan perusahaan .
Perumusan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :
2.1.2 Saham
2.1.2.1 Pengertian Saham
Saham merupakan surat-surat berharga yang dimiliki
perusahaan yang dapat diperjual belikan oleh perorangan atau
lembaga di Bursa Efek Indonesia. Saham juga dapat
didefenisikan sebagai tanda penyerta atau pemilik seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan suatu saham tersebut.
Ada beberapa karakteristik saham menurut Fakhruddin
(2001:8), yaitu sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah pajak
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
3. Memiliki hak terakhir (yunior) dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua perusahaan dilunasi.
4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya.
5. Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.
Ada dua keuntungan yang akan diperoleh investor dengan
membeli atau memiliki saham, keuntungan atau manfaat tersebut
berupa :
1. Dividen, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang
dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS).
2. Capital Gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga
jual. Capital Gain terbentuk dengan adanya aktifitas
perdagangan saham di pasar sekunder.
2.1.2.2 Jenis –jenis Saham
Ditinjau dari segi kemampuan dan manfaatnya, saham
dapat digolongkan ke dalam saham biasa (Common Stock), dan
1. Saham biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut mengalami likuidasi.
2. Saham preferen (Preferred Stock)
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi bisa juga tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
2.1.3 Harga Saham
Saham merupakan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan
yang dapat diperjual belikan oleh perorangan atau lembaga di Bursa
Efek Indonesia. Sedangkan harga saham merupakan nilai yang harus
dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham dalam rangka
melakukan penyertaan modal.
Terdapat beberapa pengertian dari harga saham antara lain :
1. Harga Nominal
Harga nominal atau nilai pari (Var Value), adalah nilai yang
ditetapkan oleh emiten, untuk menilai setiap lembar saham yang
dikeluarkannya. Besarnya harga nominal ini tergantung pada
2. Harga Perdana
Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan
dalam bursa efek, atau merupakan harga jual dari penjamin emisi
kepada investor. Besarnya harga perdana ini tergantung dari
persetujuan antara emiten dengan penjamin emisi.
3. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham dicatatkan ke
bursa.
4. Harga Pembukaan
Harga pembukaan adalah harga yang diminta penjual atau
pembeli saat jam bursa dibuka. Harga pembukaan ini dimungkinkan
akan berubah menjadi harga pasar.
5. Harga Penutup
Harga penutup adalah harga yang diminta oleh penjual atau
pembeli pada saat akhir hari bursa. Harga penutup juga dimunkinkan
akan menjadi harga pasar.
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini yakni harga
saham akhir transaksi (Closing Price) yang dikalkulasikan menjadi
rata-rata harga tahunan dengan menggunakan formula sebagai berikut :
∑ Harga SahamTransaksi Satu Tahun Rata-rata Harga Saham Tahunan =
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Jogiyanto (2003:57), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi naik turunnya harga saham, yaitu :
1. Deviden
2 Pemecahan Saham
3. Pembelian Kembali Saham 4. Penerbitan Saham
2.1.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk
mendukung kerangka konseptual penelitian.
Lenny (2010) dalam penelitiannya menguji pengaruh DER (Debt
to Equity Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Assets),
dan ROE (Return on Equity) terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa variabel bebas yaitu DER (Debt to Equity Ratio),
NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Assets), dan ROE (Return
on Equity) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham,
sedangkan secara simultan variabel bebas yaitu DER, NPM, ROA, dan
ROE berpengaruh terhadap harga saham.
Yuliana (2007) dalam penelitiannya menganalisis tentang
(Earnings Per Share), dan DER (Debt to Equity Ratio) Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di
BEJ”. Hasil penilitiannya menyimpulkan bahwa hanya ROE dan EPS
yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dan semua
variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap harga
saham.
Cory (2011) dalam penelitiannya mengenai “Pengaruh Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total
Assets Turn Over, Retrun On Investment, Return On Equity, dan Price
Earnings Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate
dan Properti yang terdaftar di BEI”. Dari hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa secara parsial, setiap variabel independen yang
diteliti yaitu CR (Current Ratio), DER (Debt to Equity Ratio), LTDtER
(Long Term Debt to Equity Ratio), TATO (Total Assets Turn Over),
ROI (Return on Investment), ROE (Return on Equity), dan PER (Price
Earnings Ratio) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham. Sedangkan Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa
variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Variabel Hasil
Lenny (2010)
Pengaruh DER (Debt to Equity Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta.
Pengaruh ROE (Retrun On Equity), NPM (Net Profit Margin), EPS (Earnings Per Share), dan DER (Debt to Equity Ratio) terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ.
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity, Ratio Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Trun Over, Retrun On Investment, Return On Equity
dan Price Ernings Ratio
terhadap harga saham pada perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI.
2.2 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan peneliti terdahulu maka
dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:
2
Debt to Equity Ratio
(DER)
X2
Earnings Per Share
(EPS)
Gambar 2.1 menjelaskan tentang hubungan kausal antara variabel independen
yaitu : Price Book Value (PBV) (X1) , Debt to Equity Ratio (DER) ( X2) ,
Earnings Per Share (EPS) (X3), Return On Assets (ROA ) (X4), terhadap
variabel dependen,yaitu harga saham (Y). Pada gambar tersebut, pada No.1
diterangkan bahwa, peneliti ingin mengetahui secara pasti apakah ada
hubungan secara simultan (bersama-sama) antara variabel independen secara
keseluruhan yang diwakili oleh PBV, DER, EPS, dan ROE terhadap variabel
dependen yang diwakili oleh harga saham. Sedangkan pada No.2
menerangkan bahwa, peneliti ingin mengetahui secara pasti apakah ada
hubungan secara parsial (sendiri-sendri/individu) antara rasio keuangan PBV
(Price Book Value) terhadap harga saham, antara rasio keuangan DER (Debt
to Equity Rasio) terhadap harga saham, antara rasio keuangan EPS (Earnings
Per Share) terhadap harga saham, dan antara rasio keuangan ROE (Retrun On
Assets) terhadap harga saham.
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah, Erlina
(2008:49), “mengatakan hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan
maksud untuk di uji secara emperis”. Proporsi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya
mengenai konsep atau konstruksi yang menjelaskan atau memprediksi
sementara tentang prilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi
dan akan terjadi.
Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah, serta kerangka konseptual
yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian ini
adalah Earnings Per Share (EPS) yang mempengaruhi harga saham secara
parsial, sedangkan rasio keuangan lainnya tidak berpengaruh. Sedangkan
secara simultan semua rasio keuangan yaitu : Price Book Value (PBV), Debt
to Equity Rasio (DER), dan Retrun On Assets (ROA) berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan Food dan Bevarage yang terdaftar di Bursa Efek
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian asosiatif kausal. Jenis penelitian asosiatif kausal digunakan untuk
penelitian yang memiliki hubungan sebab akibat antara variabel independen
dengan variabel dependen yang diteliti. Menurut Erlina (2008:34) “penelitian
asosiatif kausal adalah hubungan antara dua variabel atau lebih”.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada
perusahaan-perusahan Food dan Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan dapat di akses melalui situs we
tersebut pada tahun 2010-2012.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi. Adapun yang menjadi batasan operasional yaitu :
1. Penelitian dilakukan hanya pada perusahaan Food dan Beverage yang
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk pengukuran rasio keuangan (Analisis Rasio) yaitu rasio
keuangan PBV (Price Book Value), DER (Debt to Equity Ratio), EPS
(Earnings Per Share), dan ROA (Return on Assets).
3.4 Defenisi Operasional
Penelitian ini melibatkan dua variabel yang terdiri dari variabel
independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel
independen terdiri dari rasio keuangan yaitu PBV (Price Book Value), DER
(Debt to Equity Ratio), EPS (Earnings Per Share), dan ROA (Return on
Assets). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga
saham.
Menurut Subramanyam dan John (2010:16) mengatakan bahwa “Analisis
keuangan (financial analysis) merupakan penggunanan laporan keuangan
untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk
menilai kinerja perusahaan dimasa yang akan datang”. Sedangkan menurut
Subramanyam dan John (2010:40) juga menyatakan bahwa “Analisis Rasio
adalah salah satu alat analisis keuangan dalam menyatakan hubungan
sistematis antara dua kuantitas”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa Analisis Rrasio Keuangan adalah suatu alat untuk menganalisis posisi
dan kinerja keuangan perusahaan serta menilai kinerja perusahaan dimasa
yang akan datang dengan menggunakan/membandingkan laporan keuangan
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Dalam hal ini Rasio keuangan yang diteliti terdiri dari PBV (Price Book
Value) adalah sebagai perbandingan nilai pasar suatu saham terhadap nilai
bukunya sendiri, DER (Debt to Equity Ratio) dipergunakan untuk mengukur
tingkat penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki
perusahaan, EPS (Earnings Per Share) dipergunakan untuk mengukur
keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik
perusahaan, dan ROA (Return on Assets) merupakan salah satu rasio
keuangan dalam menilai atas total asset, dengan cara membandingkan laba
setelah pajak dengan rata-rata total aktiva.
Saham merupakan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan yang
dapat diperjual belikan oleh perorangan atau lembaga di Bursa Efek
Indonesia. Harga saham merupakan nilai yang harus dibayar oleh investor
untuk setiap lembar saham dalam rangka melakukan penyertaan modal.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2008:75) “populasi adalah sekelompok orang, kejadian,
sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi di dalam penelitian
ini adalah perusahaan Food dan Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2012. Dimana perusahaan tersebut memiliki laporan
keuangan yang lengkap dan dipublikasikan di
“Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi” (Erlina, 2008:75). Adapun perusahaan yang menjadi
sampel adalah perusahaan Food dan Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2012. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan
suatu kriteria tertentu dengan beberapa pertimbangan. Teknik pengambilan
sampel selama pengamatan, yakni tahun 2010 sampai dengan 2012 terdiri dari
23 perusahaan.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan. Adapun yang
menjadi kriteria penulis dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Food dan Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2010-2012.
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan lengkap dan
audited kepada Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun
2010-2012.
3. Perusahaan Food dan Beverage yang tidak mengalami rugi namun
mengalami peningkatan laba pada tahun 2010-2012.
4. Perusahanan tersebut tidak mengalami delisting di Bursa Efek Jakarta
selama priode 2010-2012.
Berdasarkan kriteria yang telah dikemukakan, maka dapat diperoleh 12
perusahaan Food dan Beverage yang memenuhi kriteria penelitian.
Table 3.1
Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan
No Kode Nama Perusahan Kriteria Sampel
1 2 3 4
9 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur
3.7 Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder. Menurut (Umar
2003:60), “Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut misalnya data dalam bentuk table, grafik, diagram, gambar dan
sebagainya sehingga lebih informative jika digunakan oleh pihak lain”. Waktu
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series dan
data cross section. “Data time series (data deretan waktu) adalah sekumpulan
data dari fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa waktu, misalnya
mingguan, bulanan, dan tahunan” (Umar, 2003:61). “Data Cross section atau
data satu waktu adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena
tertentu dalam suatu kurun waktu” (Umar, 2003:70).
Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah laporan keuangan untuk
menganalisis rasio keuangan yang diwakili oleh PBV (Price Book Value),
DER (Debt to Equity Ratio), EPS (Earnings Per Share), dan ROA (Return On
Assets). Data sekunder didalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa
Efek Indonesia yait
sekunder untuk penelitian ini adalah data laporan keuangan (Income
Statement) seluruh perusahaan Food dan Beverage yang menjadi sampel
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan
data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Food dan Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan periode pengamatan, dengan
cara mengumpulkan data, mencatat dan mengkaji data sekunder yang telah
dipublikasikan di dalam periode pengamatan.
3.9Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan
jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis
data, penulis menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk “menginformasikan nilai
minimum, maksimum, mean, standart devisi, dan menguji apakah data
berdestribusi normal atau tidak” (Wijaya,2011:14).
2. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih
dahulu model tersebut akan diuji, apakah model tersebut memenuhi
asumsi klasik atau tidak, penggunaan model analisis regresi dalam statistik
harus bebas dari asumsi-asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina (2008:12), “Tujuan uji normalitas adalah ingin
mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
resudal memiliki distributor normal”. Pengujian normalitas yang
digunakan adalah uji kolmogorov-smirnov. Kriteria yang dapat
digunakan adalah dengan pengujian dua arah (two-tailed test) yaitu
membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikan yang
sudah ditentukan. Pedoman pengambilan keputusan tentang data yang
mendekati distribusi normal adalah sebagai berikut:
1. Nilai Sig. atau signifikan rasio keuangan ditentukan sebesar 0,05,
apabila p > 0,05 maka distribusi data normal
2. Nilai Sig. atau signifikan rasio keuangan ditentukan sebesar 0,05,
apabila p < 0,05 maka distribusi tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas
“Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen”
(Ghozali, 2005:91). Suatu model regresi yang baik harusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen, untuk mengetahui apakah
ada gejala multikolinearitas atas model regresi yakni dilakukan dengan
melihat nilai tolerance dan variance factor (VIF). Batasan umum yang
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
c. Uji Heteroskedastistas
Menurut Erlina (2008:106), “Uji heteroskedatistas bertujuan untuk
melihat apakah model regresi terjadi ketidak samaan variabel dari
resudal atau pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varian dari
resudal satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedatisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas. Pengujian ada tidaknya
heteroskedatisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik Scatter-Plot dengan dasar analisis sebagai berikut :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedatisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedatitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangguan pada priode t
dengan kesalahan pada priode t-1. Pengujian autokorelasi dapat dideteksi
dengan uji Durbin Watson.
Tabel 3.2
Tabel Keputusan Uji Durbin Watson
Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1,08 Ada Autokorelasi
1,08-2,34 Tanpa kesimpulan
1,66-2,34 Tidak ada autokorelasi
2,34-2,92 Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,92 Ada autokorelasi
Sumber : Algifari (2008:89)
3. Model dan Tekhnik Analisis Data
Model dan tekhnik analisis data dapat diuji dengan menggunakan
model analisis Regresi Linier berganda dan Uji Hipotesis. Model regresi
linier berganda dan uji hipotesis tersebut dinyatakan dengan bentuk
persamaan sebagai berikut :
a. Analisis Linier Berganda
Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Variabel dependen (Harga Saham)
α
= Konstanta
X1 = Variabel Independen 1 PBV (Price Book Value)
X2 = Variabel Independen 2 DER (Debt to Equity Ratio)
X3 = Variabel Independen 3 EPS (Earnings Per Share)
X4 = Variabel Independen 4 ROA (Return On Assets)
b
1,2,3,4 = Koefisisn regresi masing-masing Variabel Independene
= Ditribution Error (Faktor Gangguan)b. Uji Hipotesis
1. Uji Simultan (Uji- F)
Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud
dalam model mempunyai pengaruh secara simultan atau
bersama-sama terhadap variabel dependen”.
Bentuk pengujiannya adalah :
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya variabel Price Book Value,
Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, dan Return on Assets
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Ha : b1 = b2 = b3 = b4≠ 0, artinya variabel Price Book Value,
Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, dan Return On Assets
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung
Jika F-hitung < F-tabel atau Sig.>
α
, untukα
= 5%, maka Hoditerima.
Jika F-hitung > F-tabel atau Sig.<
α
, untukα
= 5%, maka Haditerima.
2. Uji Parsial (Uji- t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen yang dimaksud dalam model regresi
linier berganda mempengaruhi variabel dependen secara parsial.
Menurut Ghozali (2006:84), Uji-t pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b1 = 0 artinya variabel Price Book Value, Debt to Equity
Ratio, Earnings Per Share, dan Return On Assets secara parsial
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Ha : b2 ≠ 0 artinya variabel Price Book Value, Debt to Equity
Ratio, Earnings Per Share, dan Return On Assets secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
atau df = (n-k). Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung
dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika
t
-hitung <t
-tabel atau Sig. >α
, untukα
= 5%, maka Hoditerima.
Jika
t
-hitung >t
-tabel atau Sig. <α
, untukα
= 5%, maka Haditerima.
4. Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur
proforsi atau persentase variabel independen yang diteliti terhadap variasi
naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara
nol sampai dengan satu (0 ≤ R² ≤ 1) hal ini berarti bila R² = 0,
menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
varibel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukkan
semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan bila R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan
semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
3.10 Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No Tahapan
penelitian
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum
Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linier berganda.
Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan cara menggunakan
Microsof Exel, dan selanjutnya dilanjutkan dengan pengujian statistik
deskriptif, pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda yang
dilakukan dengan menggunakan suatu Software, yaitu Software SPSS.
Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke
program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode
analisis data yang telah ditentukan berdasarkan criteria yang telah ditetapkan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu terdiri dari 23
perusahaan manufaktur. Dalam menentukan sampel peneliti menggunakan
metode purposive sampling, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka
diperoleh sampel sebanyak 12 sampel yang memenuhi kriteria. Sehingga
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran
yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistil
deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai
maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari variabel-variabel
independen dan variabel dependen. Informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs internet
yaitu
manufaktur dari tahun 2010-2013 yang dijabarkan dalam bentuk
statistik.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Profitabilitas yang diwakili
oleh PBV (Price Book Value), DER (Debt to Equity Ratio), EPS
(Earnings Per Share), dan ROA (Return On Assets). Dan PBV, DER,
EPS sebagai variabel bebas (independen variabel) dan volume harga
saham sebagai variabel terikat (dependen variabel). Analisis statistik
dekriptif variabel tersebut dari perusahaan manufaktur selama periode
Table 4.1
Hasil Statistik Deskriptif
Sumber : Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada Tabel 4.2 diatas,
dapat dijelaskan bahwa :
1. N merupakan data yang valid yaitu sebanyak 36 buah
2. Harga saham memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 36, dengan
nilai minimum (terkecil) 902, maksimum (tebesar) 6806, dan mean
(rata-rata) 2703,44, dengan standar deviasi (simpangan baku)
variabel ini adalah 1885,162.
3. Return On Assets (ROA) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 36,
dengan nilai minimum (terkecil) 0,03116, maksimum (terbesar)
0,38951 dan mean (rata-rata) 0,0952914 denagn standar deviasi
(simpangan baku) variabel ini adalah 0,07275346.
4. Earnings Per Share (EPS) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak
36, dengan nilai minimum (terkecil) 35,04815, maksimum
Descriptive Statistics
36 ,69773 1,84444 1,2946550 ,33241856 36 ,21500 2,40761 1,1079353 ,60814356 36 35,04815 60,50841 45,47596 7,62993154
36 ,03116 ,38951 ,0952914 ,07275346
36 902 6806 2703,44 1885,162
36
(terbesar) 60,50841 dan mean (rata-rata) 45,47596 dengan standar
deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 7,62993154.
5. Debt to Equity Ratio (DER) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak
36, dengan nilai minimum (terkecil) 0,21500, maksimum (terbesar)
2,40761 dan mean (rata-rata) 1,1079353 dengan standar deviasi
(simpangan baku) variabel ini adalah 0,60814356.
6. Price Book Value (PBV) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 36,
dengan nilai minimum (terkecil) 0,69773, maksimum (terbesar)
1,84444 dan mean (rata-rata) 1,2926550 dengan standar deviasi
(simpangan baku) variabel ini adalah 0,33241856 .
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier
berganda yakni dari uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan
uji heteroskedastisitas.
4.2.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kelayakan
apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas
menggunakan pendekatan analisis grafik dan analisis statistik,
pendekatan analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik
dilakukan dengan alat uji Kolmogorov Smirnov, dengan membuat
hipotesis :
Ho : Data resudal berdietribusi normal
Ha : Data resudal tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0.05 maka Ho
diterima, sedangkan jika signifikannya lebih kecil 0,05 maka Ho
ditolak.
Table 4.2 Uji Normalitas
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan data bersifat
normal, hal ini ditunjukan oleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yakni
0,554 lebih besar dari pada nilai signifikansi 0,05 dengan kata
lain variabel risudal berdistribusi normal. Untuk itu dilanjutkan
dengan uji asumsi kalsik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Test di stribution is Norm al. a.
juga dilampirkan grafik histogram dan flot data yang terdistribusi
normal :
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik Normal
Plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram pola
distribusi yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan
bahwa data telah berdistribusi secara normal. Demikian pula
menyebar di sekitar garis diagnosal tersebut. Kedua grafik
tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi
asumsi normalitas.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF), serta menganalisis matrik
korelasi variabel-variabel independen. Menurut Ghozali
(2006:92) mengemukakan bahwa “nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
Tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF> 10”.
Berikut ini adalah hasil penelitian uji multikolinearitas yang
ditujukan sebagai berikut :
Table 4.3 Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Coefficientsa
-1199,062 2010,873 -,596 ,555
638,838 835,501 ,113 ,765 ,450 ,951 1,051 237,487 469,510 ,077 ,506 ,617 ,900 1,111 32,335 37,009 ,131 ,874 ,389 ,920 1,087 14081,365 3750,246 ,543 3,755 ,001 ,986 1,014 (Constant)
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil dari
perhitungan nilai tolerance > 0,10. Nilai tolerance untuk Price
Book Value (PBV) adalah 0,951, Debt to Equity Ratio (DER)
0,900, Earnings Per Share (EPS) 0,920, dan Return On Assets
(ROA) 0,986. Sedangkan nilai VIF kelima variabel lebih kecil
dari 10 yaitu Price Book Value (PBV) adalah 1,051, Debt to
Equity Ratio (DER) 1,111, Earnings Per Share (EPS) 1,087, dan
Return On Assets (ROA) 1,014, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinearitas variabel independen.
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat plot
grafik yang dihasilkan dari pengolahan data denagn program
SPSS 18.0.
Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengintidikasikan
telah terjadi heteroskedasitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis
apakah terjadi heteroskedastisitas atau homoskedastisitas dengan
mengamati penyebaran titik-titik pada grafik.
Hasil Uji Heteroskedasititas dapat ditunjukan pada gambar 4.3
yakni sebagai berikut :
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Berdasarkan grafik Scatter Plot pada gambar 4.3 terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta menyebar baik
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat
menunjukkan regresi digunakan untuk memprediksi harga
saham.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang
berkaitan dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada
data time series. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson dan
uji The Run Test, pengambilan keputusan uji Durbin Watson
dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
Table 4.4
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1,08 Ada Autokorelasi
1,08-2,34 Tanpa Kesimpulan
1,66-2,34 Tidak ada autokorelasi
2,34-2,92 Tanpa Kesimpulan
Lebih dari 2,92 Ada Autokorelasi
Sumber : Algifari (2000:89)
Berikut ini hasil tampilan output SPSS 18.0 tentang Uji
Table 4.5
Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa tidak
dapat ditarik kesimpulan autokorelasi, hal tersebut terlihat bahwa
nilai Durbin Watson sebesar 0,955 yakni berada diantara kurang
dari 1,08 Artinya dalam model regresi ini ada autokorelasi antar
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1.
Uji autokorelasi dapat juga dideteksi atau dilihat melalui uji
The Run Test . Adapun hasil pengujian The Run Test dapat dilihat
sebagai berikut :
Model Summaryb
,600a ,360 ,277 1602,640 ,955 Model
Predictors: (Constant), ROA(%), DER(%), PBF(%), EPS(%) a.
Table 4.6
Uji Autokorelasi The Run Test
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -348.25438
Cases < Test Value 18
Cases >= Test Value 18
Total Cases 36
Number of Runs 10
Z -2.875
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
a. Median
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa
terjadi autokorelasi antara nilai residual, hal ini ditunjukkan oleh
nilai Asyim. Sig (2-tailed) sebesar 0,004 diatas lebih kecil dari
tingkat kepercayaan 5% (0,05).
4.2.3 Pengujian Hipotesis
4.2.3.1 Koofisien Determinasi (R)
Pada dasarnya R digunakan untuk mengukur persentase
atau proporsi variabel independen terhadap variasi baik turunnya
4.8 dengan menggunakan analisis regresi berganda dimana
dilihat nilai koefisien determinasi (R) sebagai berikut :
Table 4.7
Nilai Koefisien Determinan (R)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .600a
.360 .277 1602.640
a. Predictors: (Constant), ROA(%), DER(%), PBF(%), EPS(%)
b. Dependent Variable: Harga Saham (Rp)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Nilai R sebesar 0,600, berarti hubungan antara variabel
independen (PBV ,DER, EPS, dan ROA) terhadap harga
saham sebesar 60%. Artinya memiliki hubungan yang
cukup erat, semakin besar nilai R berarti hubungan
semakin erat.
2. Adjust R Square sebesar 0,360 berarti 36% faktor-faktor
EPS. Sedangkan sisanya sebesar 64% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Standard Error of Estimated. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat
nilai Standard of Estimated sebesar 1602,640, semakin
kecil Standard of Estimated maka model semakin baik.
4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji Signifikan Simultan atau yang dikenal dengan Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen.
Hipotesis :
Ho: b1=b2=b3=b4=0, artinya Price Book Value (X1), Debt to
Equity Ratio(X2), Earnings Per Share (X3) dan Return On
Assets(X4) secara simultan tidak berpengaruh signifikanterhadap
harga saham (Y).
Ho:b1,b2,b3,b4 # 0, artinya Price Book Value (X1), Debt to
Equity Ratio(X2), Earnings Per Share (X3) dan Return On
Assets (X4)secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
hargasaham (Y)
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Ha diterima apabila F-hitung > F-tabelpada (α = 5%)
Berdasarkan hasil pengolahan data denagn program SPSS
versi 18.0 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Table 4.8 Uji Simultan (F-test)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.476E7 4 1.119E7 4.357 .007a
Residual
7.962E7 31 2568453.854
Total
1.244E8 35
a. Predictors: (Constant), ROA(%), DER(%), PBF(%), EPS(%)
b. Dependent Variable: Harga Saham (Rp)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2013)
Berdasarkan hasil uji statistik SPSS 18.0 pada Tabel 4.9
diperoleh nilai Sig. F sebesar 0,007<0,05, dan nilai F hitung lebih
besar dari pada F. Tabel (4,357>2,688). Artinya variabel
independen Price Book Value (X1), Debt to Equity Ratio (X2),
Earnings Per Share (X3) dan Return On Assets (X4) secara
4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan
setiap variabel independennya. Uji signifikan parsial (uji-t) ini
dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung denagn t tabel.
Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Hipotesis :
Ho : b1 = 0, artinya Price Book Value (X1), Debt to Equity Ratio
(X2), Earnings Per Share (X3) dan Return On Assets (X4),
secara parsial tidak berpengaruh sifnifikan terhadap harga saham
(Y).
Ho : b1 # 0, artinya Price Book Value (X1), Debt to Equity Ratio
(X2), Earnings Per Share (X3) dan Return On Assets (X4),
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y).
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabel pada (α = 5%)
Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel pada (α = 5%)
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 18.0 diperoleh hasil