• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI (Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI (Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KUNTUM KHOIRO UMMAH

PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK

ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP

PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI

(Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK

ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN

OBAT SECARA SWAMEDIKASI

(Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2016

Oleh :

Kuntum Khoiro Ummah 201210410311071

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt. Ika Ratna H., S.Farm., M.Sc., Apt.

(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK

ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN

OBAT SECARA SWAMEDIKASI

(Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 25 Juni 2016

Oleh :

Kuntum Khoiro Ummah 201210410311071

Disetujui Oleh :

Penguji I Penguji II

Dra. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt. Ika Ratna H., S.Farm., M.Sc., Apt.

NIP. 19621115 1988102 002 NIP UMM.112.0907.0480

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah, karunia dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Iklan Obat Flu Untuk Anak-Anak di Televisi Terhadap Pemilihan Obat Secara Swamedikasi” yang dilakukan pada masyarakat di Desa Tumpang Malang. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada rasulullah SAW

yang telah memberikan tauladan dalam kehidupan penulis.

Skripsi ini dibuat demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar sarjana Farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Undriiversitas

Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, nasehat, bantuan, dukungan serta do’a sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom

2. Dra. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt., selaku dosen pembimbing I dan Ika

Ratna Hidayati, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing II yang telah

membingbing dan mengarahkan penulis, serta memberikan saran dan

masukan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt., selaku dosen penguji I dan Siti Rofida,

S.Si, M.Farm, Apt., selaku dosen penguji II yang telah memberikan saran

serta kritik yang membangun sehingga penyusunan skripsi ini menjadi

lebih baik.

4. Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, Naylis Syifa’, S.Farm, Apt., M.Sc.

5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm, Apt., M.Si., selaku dosen pembimbing

akademik dan seluruh tim dosen pengajar jurusan Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang, atas bantuan, dukungan dan ilmu yang diberikan

(5)

v

6. Seluruh Staff jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang atas

bantuan yang diberikan selama proses pengerjaan skripsi ini.

7. Kedua orang tua penulis, Bapak Imam Suhariadi I. dan Ibu Nurcahyanti terimakasih atas segala do’a, kasih sayang, nasehat dan dukungan yang tiada henti. Serta keluarga besar yang selalu memberikan kepercayaan dan

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada teman satu tim komunitas Dara Desinta Nurma Sari dan Intan Ayu

Pujiasti yang selama ini bekerjasama dengan baik, saling membantu dalam

pengerjaan skripsi ini, memberi ide, dukungan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada sahabat-sahabat penulis Fani Rochmah, Athirah Riandita, Ninuk

Nurhandika, Ainun Endarwati, Erlinda H., Rusdiana D. dan

sahabat-sahabat lain yang telah banyak membantu, memberi semangat baik dalam

perkuliahan maupun kehidupan sehari-hari, terimakasih.

10.Keluarga besar Farmasi 2012 yang selama 4 tahun ini sudah melewati

banyak hal bersama, baik suka maupun duka, menjadi teman, sahabat,

yang memberi banyak kenangan dan pelajaran yang amat berharga.

Kekompakan, keceriaan, dan kegilaan yang membuat penulis terpacu

untuk terus berjuang bersama-sama, terimakasih.

11.Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang belum

sempat penulis sebutkan, terimakasih banyak.

Penulis menyadari bahwa skipsi ini masih jauh dari sempurna. Namun

begitu penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, tidak hanya bagi penulis

namun juga pembaca dan banyak pihak untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Malang, 22 Juni 2016

(6)

vi

RINGKASAN

Swamedikasi adalah suatu upaya pemilihan dan penggunaan baik modern maupun herbal oleh individu untuk mengatasi keluhan kesehatan. Menurut World Health organization (1998) Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri merupakan perilaku individu dalam mengenali jenis penyakit yang diderita dan memilih sendiri jenis pengobatan, baik secara modern maupun tradisional, tanpa petunjuk ahlinya sebagai sumber pengobatan. Keluhan yang seringkali diatasi dengan swamedikasi seringkali merupakan keluhan ringan seperti flu, demam, batuk, sakit kepala, maag, diare, cacingan dan lain-lain. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan sendiri sebesar 63,10%.

Flu yang merupakan salah satu keluhan kesehatan yang sering dialami anak-anak, Gejala flu biasanya berupa batuk, pilek, bersin dan sakit tenggorokan. Namun begitu swamedikasi akhirnya banyak dipilih masyarakat dalam hal ini para orang tua untuk mengatasi gejala flu pada anak yang dianggap sangat mengganggu. Swamediksi merupakan solusi cepat dalam menangani gejala flu untuk dapat memulihkan kondisi fisik dengan segera. membuat banyak perusahaan farmasi memutuskan untuk mengenalkan produk non-resep mereka melalui iklan di televisi. Hal ini membuat semakin banyak informasi tentang obat flu untuk anak-anak yang dapat dipilih oleh seseorang dari media iklan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan obat flu untuk anak-anak terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada masyarakat desa Tumpang Malang. Teknik sampling yang digunakan accidental sampling

yang dilakukan di 6 dusun diwilayah desa Tumpang dengan metode pengumpulan data secara survei melalui pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian menggunakan kuesioner dan teknik analisis menggunakan regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara iklan obat flu untuk anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi yang ditunjukkan nilai r product moment rhitung > rtabel (0,305 > 0,19). Sedangkan, hasil

(7)

ix DARTAR ISI

Halaman Judul………...i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pengujian ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. DARTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Umum ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Tujuan Khusus ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Tinjauan Iklan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Komunikasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Iklan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Pedoman Iklan Obat Flu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Obat ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Obat Bebas ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Obat Bebas Terbatas ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Obat Keras ... Error! Bookmark not defined.

(8)

x

2.2.5 Obat Wajib Apotek ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Swamedikasi ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Flu ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Perilaku ... Error! Bookmark not defined.

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Populasi penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Sampel penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Kriteria Inklusi ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Kriteria Ekslusi ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Metode Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

4.6 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.7 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.7 Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.8.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.8.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.9.1 Analisa Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

4.9.2 Analisa regresi linier sederhana ... Error! Bookmark not defined.

4.10 Alur Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V HASIL PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Gambaran Umum Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Pengujian Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

5.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

5.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

5.3 Demografi Responden ... Error! Bookmark not defined.

5.3.1 Usia ... Error! Bookmark not defined.

(9)

xi

5.3.3 Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

5.3.4 Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

5.3.5 Produk Obat Flu untuk Anak-Anak ... Error! Bookmark not defined.

5.3.6 Frekuensi Melihat Tayangan Iklan Obat di Televisi .. Error! Bookmark not defined.

5.4 Analisa Diskriptif Jawaban Responden ... Error! Bookmark not defined.

5.4.1 Kelengkapan Informasi Iklan... Error! Bookmark not defined.

5.4.2 Kesesuaian Iklan Obat Terhadap Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI No. 1787/MENKES/PER/XII/ 2010 ... Error! Bookmark not defined.

5.4.3 Kesesuaian Iklan Obat di Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut

Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/SK/IV/1994 ... Error! Bookmark not defined.

5.4.4 Pemilihan Obat Flu Untuk Anak-Anak . Error! Bookmark not defined.

5.5 Analisa Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

BAB VI PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

7.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

7.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(10)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Daftar Riwayat Hidup ... 74

2 Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 75

3 Ethic Clearence ... 76

4 Informed Consent ... 77

5 Lembar Kuesioner ... 78

6 Skor Kuesioner Untuk Uji Validitas dan Reliabilitas ... 80

7 Hasil Uji Validitas ... 81

8 Hasil Uji Reliabilitas ... 83

9 Tabel r Product Moment ... 84

10 Skor Kuesioner 100 Responden ... 85

(11)

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi, 2007. Menyoroti Iklan di Televisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2014. Menuju Swamedikasi yang Aman. INFOPOM vol.15 No.1

Badan Pusat Statistik, 2015. Statistik Daerah Kecamatan Tumpang tahun 2015. http://malangkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Kecamatan-Tumpang-Tahun-2015--.pdf. Diakses tanggal 02 februari 2016

Badan Pusat Statistik, 2015. Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Sebulan Terakhir menurut Provinsi, 2000-2014. http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/921. Diakses tanggal 02 November 2015

Badan Pusat Statistik, 2015. Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Obat Yang Digunakan. http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/926. Diakses tanggal 02 November 2015

Badan Pusat Statistik, 2015. Indikator Kesehatan 1995-2014. http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1559. Diakses tanggal 02 November 2015

Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama

Dewan Periklanan Indonesia. 2007. Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia). Jakarta: Gedung Dewan Press.

Dianawati, O., 2008. Hubungan Persepsi Terhadap Iklan Di Televisi Dengan Perilaku Swamedikasi Pelajar SMU Negeri di Surabaya. Majalah farmasi Airlangga Vol.6 No.1

Dimara, S.O., 2012. Dampak Iklan Obat Terhadap Perilaku Konsumsi Obat

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

(12)

70

FIP, 1998. Joint Statement by The International Pharmaceutical Federation (FIP) and The World Self-Medication Industri (WSMI): Responsible Self-Medication, p.2

Fitria, E. 2013. Upaya Pengobatan Sendiri pada Balita dalam Era Cakupan Semesta Jaminan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 8 No.5

Gitawati, R. 2014. Bahan Aktif dalam Kombinasi Obat Flu dan Batuk Pilek, dan Pemilihan Obat Flu yang Rasional. Media Litbangkes. Vol. 24 No. 1, 10-18.

Irwansyah, E. dan Jurike. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Jain P, Sachanb A, Singla RK, Agrawa P., 2012. Indo Global Journal of Pharmaceutical Sciences. Statistical Study On Self Medication pattern in Haryana, India., Vol 2 (1), p. 21-35

Katzung 2010. Farmakologi dasar dan Klinik. Edisi 10. Jakarta: EGC

Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers

Kotler, P. dan Keller, K.L., 2009. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga

Kristanti, SA. Yayi SP. Riswaka S., 2008. Majalah Farmasi Indonesia. Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan

Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman.

http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/5._bu_susi.pdf, Diakses tanggal 6 januari 2016

Lestari, P.W. 2014. Profil Pemilihan Obat Maag Secara Swamedikasi Berdasarkan Informasi Iklan Obat di Televisi. Malang: Skripsi Program Sarjana.

Mantiri, E.H., 2013. Perlindungan Hukum bagi Konsumen Terhadap Periklanan Obat Tradisional., Vol.1 No.3.

Martindale, Sweetman, S.C. (ed). 2009. Mertindale: The Complete Drug Reference. 36 edition. ISBN 978 0 85369 840 1. ISSN 0263-5364. Pharmaceutical Press.

Matondang, Z. 2009. Validitas Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Vol.6 No.1

(13)

71

386 Tahun 1994, DPI Tahun 2005. Yogyakarta: Skripsi. Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma

Menteri Kesehatan, 1990. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:347/MenKes/SK/VII/1990 Tentang Obat Wajib Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan

Menteri Kesehatan, 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 917/MENKES/PER/X/1993 Tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Jakarta: Menteri Kesehatan

Menteri Kesehatan, 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 919/MENKES/PER/X/1993 Tentang Kriteria Obat yang dapat Diserahkan tanpa Resep. Jakarta: Menteri Kesehatan

Menteri Kesehatan, 1994. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 386/Men.Kes/SlVlV/l994 Tentang Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman. Jakarta: Menteri Kesehatan

Menteri Kesehatan. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10101menkes/Per/Xi/2008 Tentang Registrasi Obat. Jakarta: Menteri Kesehatan RI

Menteri Kesehatan, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan dan Publikasi Layanan Kesehatan, Jakarta: Menteri Kesehatan RI

MIMS, 2011. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 11. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Morissan, M.A. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana

Mulyana, D., 2000. ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nelson, A., 2000. Wahab, S. (ed). ILMU KESEHATAN ANAK. Cetakan Pertama. Volume kedua, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmojo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta

(14)

72

Oktavia, N., 2015. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Deepublish

Pappas, D.E., 2011. The Common Cold and Decongestant Therapy. Pediatrics In Review. http://pedsinreview.aappublications.org/cgi/content/full/32/2/47. Diakses pada 03 februari 2016

Presiden RI, 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan: Pasal 1. Presiden Republik Indonesia. http://sjsn.menkokesra.go.id/peruu/1992/uu23_1992_ind.pdf, Diakses tanggal 07 November 2015

Presiden RI, 2002. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 Tentang Penyiaran. Jakarta: Menteri Kesehatan RI

Presiden RI, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan RI

Pujiarto, P.S., 2014. Batuk Pilek (Common Cold) Pada Anak. http://www.inhealth.co.id/uploads/INHEALTH.pdf Diakses pada 03 februari 2016

Purwoto, A. 2007. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta:

Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia)

Rahmanto, A.F., 2004. Peranan Komunikasi dalam Suatu Organisasi. Junal Komunikologi. Volume 1 Nomor 2

Rafiqa, I., 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusaan pembelian Obat Bebas

Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan: Dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press

Septyowati, P. (2009) Studi Pemilihan dan Penggunaan Obat Bebas dalam Upaya Swamedikasi Pada Kader Kesehatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009. Tesis, Universitas Indonesia.

Soedibyo, S. Yuliato, A. Wardhana. 2013. Profil Penggunaan Obat Batuk Pilek Bebas pada Pasien Anak di Bawah Umur 6 Tahun. Sari Pediatri. Vol. 14, No.6

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta

(15)

73

Sukasediati, N., 2000. Peningkatan Mutu pengobatan Sendiri Menuju Kesehatan untuk Semua. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengenbangan Depkes RI

Supardi, S. dan Notosiswoyo, M. 2005. Pengobatan Sendiri Sakit Kepala, Demam, Batuk, dan Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Majalah Ilmu Kefarmasian Volume 2 Nomor 3 Agustus 2015, 134-144.

Suranto, A.W., 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryana, N. 2007. Iklan di Televisi: Dibenci tapi Dicari. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Syeima, C, N., 2009. Gambaran Pengetahuan Dan Karakteristik Masyarakat Rw 08 Kelurahan Pisangan Barat Ciputat Tentang Pengobatan Sendiri Terhadap Nyeri Menggunakan Obat Anti Nyeri. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Tan, H.T,. dan Kirana, R., 2007. Obat-Obat Penting, Cetakan Pertama, edisi keenam, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia

Turisno, B.E. 2012. Perlindungan Konsumen Dalam Iklan Obat. MMH, Jilid 41 Nomor 1

Yusup, P.M., 2010. KOMUNIKASI INSTRUKTUSIONAL Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Vardiansyah, D., 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. INDEKS

Wiedyaningsih, C. 2011. Iklan Obat Bebas: Evaluasu dan Implementasi metode CEMA-Community. Majalah Farmasi Indonesia (22)4, 286 – 292, 2011

World Heath Organization, 1998. The Role of Pharmacist in Self-Care and Self-Medication. The Hague, The Netherlands, p 1-11.

World Self-Medication Industry, 2015. About Self care And Self Medication, WSMI (World Self-Medication Industry), http://www.wsmi.org/about-self-care-and-self-medication/what-is-self-medication/ Diakses Tanggal 19 Oktober 2015

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dalam Undang-Udang Nomor 36 tahun 2009 didefinisikan

sebagai kondisi dimana seseorang mencapai keadaan sehat baik fisik, mental,

sosial dan spiritual sehingga dapat hidup secara produktif. Pola hidup yang

berubah akibat kemajuan teknologi kerap memicu timbulnya berbagai penyakit.

Hal ini mendorong seseorang melakukan upaya kesehatan guna meningkatkan dan

atau memelihara kondisi kesehatannya. Semakin berkembangnya jaman membuat

seseorang cenderung mencari alternatif pengobatan yang efektif dan efisien baik

dalam hal terapi, waktu dan juga biaya. Upaya kesehatan yang kemudian banyak

dilakukan adalah swamedikasi (Direktorat Binfar, 2006).

Swamedikasi adalah usaha untuk mendapat pengobatan yang dilakukan

sendiri. World Health Organization (WHO) mendefinisikan swamedikasi sebagai

bagian dari upaya kesehatan dalam memilih dan menggunakan obat modern

maupun obat herbal untuk menghilangkan gejala maupun rasa sakit yang sedang

dialami. Swamedikasi menjadi pilihan seseorang dalam mengatasi gejala sakit

yang dikenali sendiri tanpa petunjuk tenaga medis sebagai sumber pengobatan.

Alasan seseorang memilih melakukan swamedikasi secara umum adalah sebagai

pertolongan pertama dan gejala sakit yang dirasa tidak parah. Keluhan yang

seringkali diatasi dengan swamedikasi antara lain seperti demam, batuk, sakit

kepala, maag, diare, flu, cacingan dan lain-lain. Hal lain yang menjadi alasan

seseorang melakukan swamedikasi yaitu masalah ekonomi hingga keterjangkauan

akses menuju fasilitas kesehatan (Jain et al., 2012).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia jumlah penduduk yang

mengalami keluhan kesehatan di tahun 2012 mencapai 28,57%, Dalam kurun

waktu 2012 hingga 2013 presentase penduduk yang melakukan pengobatan

sendiri 63,10%, penduduk yang menggunakan obat tradisional 21,41%, penduduk

yang berobat jalan 48,83%, menduduk yang melakukan rawat inap di rumah sakit

2,30%. Sedangkan penduduk yang mengobati sendiri keluhan kesehatannya

(17)

2

20,99% dan lainnya 4,06%. Data tersebut menunjukkan obat modern paling

banyak dipilih dalam praktik swamedikasi untuk mengatasi keluhan kesehatan

(BPS, 2012).

Keluhan kesehatan yang banyak diatasi dengan swamedikasi salah satunya

adalah flu. Flu merupakan infeksi akut oleh suatu rhinovirus yang terdapat dalam

jumlah besar di udara. Virus ini menyerang saluran pernapasan bagian atas,

hidung dan tenggorokan, masuk kedalam tubuh melalui hidung, mulut atau

sentuhan langsung dengan penderita flu. Gejalanya timbul setelah periode

inkubasi singkat selama satu sampai dengan tiga hari. Pada anak-anak, flu

(common cold) atau salesma sering dialami akibat banyak faktor seperti daya

tahan tubuh yang rendah, faktor cuaca hujan dan lainya. Gejala flu biasanya

berupa batuk, pilek, bersin dan sakit tenggorokan. Flu pada anak-anak bisa

sembuh dengan sendirinya apabila imunitas tubuh meningkat dan tidak ada

komplikasi lainnya (Tjay dan Rahardja, 2007). Namun begitu swamedikasi

akhirnya banyak dipilih masyarakat dalam hal ini para orang tua untuk mengatasi

gejala flu pada anak yang dianggap sangat mengganggu (Pappas, 2011).

Swamediksi merupakan solusi cepat dalam menangani gejala flu untuk dapat

memulihkan kondisi fisik dengan segera (Budiarti, 2007).

Menurut The World Self Medication Industry (WSMI), pada masa sekarang

ini seseorang lebih dapat bertanggung jawab terhadap status kesehatan mereka

dan mencari sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber terpercaya untuk

dapat membantu dalam membuat keputusan tentang pemilihan pengobatan yang

tepat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Seseorang dapat

memperoleh informasi ini baik secara langsung melalui peran apoteker sebagai

konsultan, maupun informasi yang didapat secara tidak langsung dari media cetak,

audio, maupun audio-visual.

Media massa saat ini memiliki pengaruh yang cukup kuat karena banyak

digunakan sebagai sumber informasi. Media massa memiliki karakteristik yang

membuatnya semakin berkembang pesat seperti potensi penyebaran yang luas

dalam waktu yang singkat. Media audio-visual seperti televisi merupakan media

yang dianggap paling efektif. Sifat televisi yang audio visual dan dapat diakses

(18)

3

bergerak yang dipandang lebih menarik dan menyampaikan isi pesan lebih baik.

Hal ini membuat periklanan semakin berkembang. Pesan dalam sebuah iklan

dapat mempengaruhi presepsi, pola pikir, perilaku dan sebagainya (Zaenudin,

2007).

Iklan-iklan obat di televisi sangat berpengaruh terhadap pemilihan obat

secara swamedikasi. Iklan televisi merupakan sumber utama infomasi mengenai

obat yaitu sebanyak 55%, sedangkan 40% mendapat informasi mengenai obat dari

teman atau anggota keluarga dan 5% lewat iklan radio, poster atau spanduk

(Dianawati, 2008). Periklanan membantu memberikan informasi tentang obat-obat

yang dapat digunakan secara swamedikasi tanpa perlu resep dokter. Iklan obat di

televisi memberikan banyak gambaran mengenai bermacam-macam obat OTC

(Over The Counter) berupa obat bebas dan obat bebas terbatas yang dapat

digunakan untuk mengatasi keluhan kesehatan secara swamedikasi. Flu yang

merupakan salah satu keluhan kesehatan yang sering dialami anak-anak, membuat

banyak perusahaan farmasi memutuskan untuk mengenalkan produk non-resep

mereka melalui iklan di televisi. Hal ini membuat semakin banyak informasi

tentang obat flu untuk anak-anak yang dapat dipilih oleh seseorang dari media

iklan (FIP,1998).

Iklan yang baik memberikan informasi secara jelas tentang penggunaan obat

yang rasional agar tidak menimbulkan presepsi yang salah oleh masyarakat

sehingga menyebabkan kesalahan penggunaan obat. Namun begitu tidak semua

produk obat yang diiklankan telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Pada

tahun 2012 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sebanyak

23,8% iklan obat tidak memenuhi ketentuan. Pada tahun 2014, sebanyak 34,8%

iklan obat di televisi tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan Dewan periklanan

Indonesia (DPI). Masyarakat membutuhkan informasi yang jelas dan dapat

dipercaya dalam memenuhi upaya swamedikasi. Iklan sebagai salah satu alat

informasi yang mudah dan cepat diakses harus memberikan informasi yang

akurat, jelas dan memadai. Selain merupakan kewajiban perusahaan farmasi yang

mengiklankan produknya, konsumen juga perlu mewaspadai informasi komersial

(19)

4

Peraturan mengenai iklan dan publikasi pelayanan kesehatan dijelaskan

dalam PerMenKes RI Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010, bahwa masyarakat

sebagai pengguna pelayanan kesehatan perlu diberikan perlindungan dari

informasi berupa iklan dan publikasi pelayanan kesehatan yang menyesatkan.

Iklan harus memuat informasi dengan data atau fakta yang akurat, berbasis bukti,

informatif, edukatif, dan bertanggung jawab. Iklan mengenai obat haruslah

memiliki izin edar serta memenuhi standar mutu dan keamanan. Menurut Surat

KepMenKes RI Nomor 386/Men.Kes/SlVlV/l994 bahwa periklanan selain

meningkatkan penjualan, menambah informasi bermanfaat bagi masyarakat juga

harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Iklan obat diharuskan objektif,

lengkap dan tidak menyesatkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut akan dilakukan penelitian di Desa

Tumpang Malang. Desa Tumpang merupakan salah satu dari 15 desa yang ada di

Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten

Malang Tahun 2015 menyebutkan jumlah penduduk Desa Tumpang mencapai

14.427 jiwa dengan prosentase penduduk usia anak-anak mencapai 28,03 persen.

Masyarakatnya yang semakin maju dan terus mengikuti perkembangan teknologi

membuat iklan digunakan sebagai salah satu sumber informasi. Informasi tersebut

dapat digunakan dalam usaha pengobatan untuk diri sendiri dan keluarga.

Bedasarkan data tersebut maka akan dilakukan penelitian tentang pengaruh iklan

obat flu untuk anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi

pada masyarakat di Desa Tumpang Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh iklan obat flu untuk anak-anak di televisi terhadap

pemilihan obat secara swamedikasi pada masyarakat di Desa Tumpang Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan obat flu untuk

anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada

(20)

5

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mendapat data atau informasi mengenai perilaku pemilihan obat flu untuk

anak-anak secara swamedikasi pada masyarakat di Desa Tumpang

Malang.

2. Menganalisa pengaruh iklan obat flu untuk anak-anak di televisi terhadap

pemilihan obat secara swamedikasi pada masyarakat di Desa Tumpang

Malang.

1.4 Hipotesis

Iklan obat flu untuk anak-anak di televisi berpengaruh terhadap pemilihan

obat secara swamedikasi oleh masyarakat Desa Tumpang Malang.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini sebagai sarana untuk mengetahui pengaruh iklan obat flu

untuk anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi

pada masyarakat Desa Tumpang Malang.

2. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan bagi Apotek

khususnya yang berada di desa Tumpang Malang agar dapat meningkatkan

pelayanan serta peran farmasis dalam membantu masyarakat agar dapat

memperoleh obat flu untuk anak-anak yang paling sesuai secara

swamedikasi.

3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi ilmiah bagi

mahasiswa untuk melakukan penelitian terkait dengan pemilihan obat

Referensi

Dokumen terkait

Dari pernyataan di atas, yang bukan termasuk hikmah shalat sunnah iddain ditunjukkan pada nomor ... Amir adalah seorang pelajar kelas IX, dia

Gerak tari yang digunakan dalam seni begalan tidak ada patokan tertentu, karena seni begalan pada dasarnya terma- suk seni tradisional kerakyatan, sehingga gerak yang

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode K-Nearest Neighbor (KNN) berdasarkan ekstraksi fitur bentuk dan tekstur, yang dapat dilihat pada langkah

Assalamualaikum Wr. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua. Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah-Nya maka Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2020 dapat

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Glasser dkk, Collin dkk dan Midena E dkk yang menemukan bahwa nilai photostressrecovery

Retinopathy Diabetic proliferatif ditandai dengan terbentuknya pembuluh darah baru (Neovaskularisasi). Dinding pembuluh darah baru tersebut hanya terdiri dari satu lapis

paling umum gliserin yang digunakan adalah dalam sabun dan produk kecantikan. lainnya seperti lotion, meskipun juga digunakan, dalam bentuk