Oleh
Risna Ferdiani Setia 5710112015
TESIS
Untuk memenuhi salah satu syaratujian guna memperoleh gelar MagisterSistem Informasi
FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
ABSTRACT ……… ii
KATA PENGANTAR ……… iii
DAFTAR ISI ……… iv
DAFTAR TABEL………. vii
DAFTAR GAMBAR ………... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masa ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Batasan Masalah ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 ISO 9001:2008……….. 8
2.1.1. Fungsi ISO 9001:2008……… 8
2.1.2. Pengertian Sistem Manajemen Mutu …………. 9
2.1.3. Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008………. 10
v
2.2.4. Model Perencanaan Strategi SI/TI……….. 18
2.2.5. Teknik-Teknik Analisis Inputs Perencanaan SI/TI……….. 21
2.3. Korelasi Antara ISO 9001:2008 dengan Perencanaan Strategi SI……….………… 31
2.4. Penelitian Terkait..………... 33
BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN ... 36
3.1. Metodologi Penelitian ... 36
3.1.1. Metode dan Alur Penelitian………. 36
3.1.2. Tujuan Perencanaan Strategi SI……….. 40
3.1.3. Teknik Perencanaan Strategi Sistem Informasi... 41
3.2 Objek Penelitian………. 42
3.2.1. Profil SMK Negeri 1 Cikalongkulon…………... 42
3.2.2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon….. 43
3.2.3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon ... 44
3.2.4. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
vi
4.1.4. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI ... 93
4.1.5. Kondisi Lingkungan Keseluruhan SI/TI Di SMK 94 4.2. Perencanaan Strategi SI ...101
4.2.1. Identifikasi solusi Berdasarkan Analisis CSF dan SWOT ...101
4.2.2. Identifikasi Solusi Berdasarkan Value Chain ...105
4.2.3. Identifikasi Solusi SI Berdasarkan Analisis PEST ...108
4.2.4. Identifikasi solusi SI Berdasarkan Analisis Lima Faktor Persaingan Porter ...108
4.2.5. Identifikasi Solusi SI berdasarkan analisis Trend penggunaan SI/TI terkini ...109
4.2.6. Identifikasi Solusi SI/TI Tiap Unit Kerja ...111
4.2.7. Usulan Portofolio Aplikasi Mendatang ...119
4.3. Perencanaan Strategi TI ...120
4.3.1. Usulan Perubahan Insfrastruktur jaringan ...121
4.3.2. Usulan Infrastruktur Hardware dan Software ...122
4.4. Perencanaan Strategi Manajemen SI/TI ...123
4.4.1. Usulan Kebutuhan Sumber Daya Manusia ...124
4.5. Jadwal Perencanaan Strategis SI/TI ...127
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...127
viii
Tabel 2.2 Diagram Matriks SWOT Kearns……….. 31
Tabel 4.1. Misi dan CSF SMK Negeri 1 Cikalongkulon………. 51
Tabel 4.2. Misi Penjabaran Unit Kerja Kurikulum……….. 55
Tabel 4.3. CSF Unit Kerja Kurikulum………. 56
Tabel 4.4. Misi Penjabaran Unit Kerja Sarana Prasarana……….... 56
Tabel 4.5. CSF Unit Kerja Sarana Prasarana………... 57
Tabel 4.6. Misi Penjabaran Unit Kerja Humastri………. 58
Tabel 4.7. CSF Unit Kerja Humastri……… 58
Tabel 4.8. Misi Penjabaran Unit Kerja Kesiswaan………... 59
Tabel 4.9. CSF Unit Kerja Kesiswaan……….. 60
Tabel 4.10. Misi Penjabaran Unit Kerja Tata Usaha……… 61
Tabel 4.11. CSF Unit Kerja Tata Usaha………... 62
Tabel 4.12. Misi Penjabaran Unit Kerja Perpustakaan………. 63
Tabel 4.13. CSF Unit Kerja Perpustakaan……… 63
Tabel 4.14. Misi Penjabaran Unit Kerja BP/BK……….. 64
Tabel 4.15. CSF Unit Kerja BP/BK………. 65
Tabel 4.16. Misi Penjabaran Unit Kerja Agrowisata………... 65
Tabel 4.17. CSF Unit Kerja Agrowisata……….. 66
Tabel 4.18. Misi Penjabaran Unit Kerja Manajemen Mutu………. 66
ix
Tabel 4.23. Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Kesiswaan………. 76
Tabel 4.24. Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Tata Usaha……… 79
Tabel 4.25. Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Perpustakaan………. 81
Tabel 4.26 Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja BP/BK………... 82
Tabel 4.27 Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Agrowisata………. 83
Tabel 4.28 Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Manajemen Mutu……….. 84
Tabel 4.29. Aset SI/TI dan SDM IT SMK Negeri 1 Cikalongkulon……… 91
Tabel 4.30. Analisis SWOT……….. 94
Tabel 4.31. Tabel IFAS……… 96
Tabel 4.32. Tabel EFAS………... 97
Tabel 4.33. Matriks Identifikasi SWOT SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 99
Tabel 4.34. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi SO………... 102
Tabel 4.35. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi WO………. 103
Tabel 4.36. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi ST………... 104
Tabel 4.37. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi WT……….. 105
Tabel 4.38. Identifikasi Solusi SI berdasarkan Value Chain………. 106
Tabel 4.39. Identifikasi Solusi Berdasarkan Analisis PEST……….. 108
Tabel 4.40. Identifikasi Solusi SI/TI Unit Kerja……… 112
xi
Gambar 2.2 Critical Success Factor………. 22
Gambar 2.3 Value Chain………... 23
Gambar 2.4 Porter's Five Forces………... 26
Gambar 3.1 Alur Penelitian……….. 37
Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 45
Gambar 3.3. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 48
Gambar 4.1. Analisis Value Chain SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 68
Gambar 4.2 Porter’s Five Forces SMK Negeri 1 Cikalongkulon……… 89
Gambar 4.3 Arsitektur Jaringan SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 92
Gambar 4.4 Diagram SWOT SMK Negeri 1 Cikalongkulon………... 98
Gambar 4.5. Solusi SI/TI Berdasarkan Value Chain……….. 107
132
Cassidy, Anita. 2006. Prcatical Guide To Information System Strategic Planning.
2nd Edition. New York, USA : Auerbach Publication.
El Abbadi, Laila. Bouayad, Aboubakr dan Lamrini, Mohamed. (2011). ISO 9001
and the Field of Higher Education: Proposal for an Update of the IWA 2
Guidelines. asq.org.
Gasperz, Vincent. 2002. ISO 9001:2000 and Contunial Quality Improvement.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Herosandiana, Aef. 2014. Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi Informasi
Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Bandung. Bandung : Unikom.
Ibrohim, Lim. 2015. ISO-90012015 FDIS, Penjelasan Klausul-Klausul. PT.
Gunastara.
Jogiyanto. 2006. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif.
Yogyakarta : Andi.
Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P. (2002). Management Information System,
7th Edition. New Jersey, USA : Prentice Hall, Inc.
Mulyono. 2006. Penerapan prinsip ISO 9001:2000 di Lembaga Pendidikan.
El-Harokah (Jurnal Studi Islam dan Kebudayaan) Vol. 63 No. 3, September –
Desember 2006. Malang : UIN Malang.
O’Grady, Shelley. 2010. Quality in Education. Austin Community College.
Porter, Michael E. 1998. Competitive Strategy. New York, USA : Simon &
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Santosa, Made Arya Wira. Widhiawati, I.A. Rai. Diputra, Gede Astawa. 2013.
PENERAPAN STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO) 9001:2008
PADA KONTRAKTOR PT. TUNAS JAYA SANUR (Studi kasus : Proyek
Pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel). Jurnal
Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Februari
2013. Denpasar : Universitas Udayana.
Sensue, Dana Indra dan Sopriyadi, Hendri. 2008 Perencanaan Strategis Sistem
dan Teknologi pada St.Ignatius Education Center Palembang. Palembang :
Universitas Indonesia & STMIK MDP.
Soedibjo, Bambang S. 2013. Pengantar Metode Penelitian. Bandung: Universitas
Nasional Pasim.
Ward, John dan Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning For Information System.
3rd Edition. Buffins Lane, Chichester, England : John Willey & Sons.
Wedhasmara, Ari. 2007. Langkah- langkah Perencanaan Strategis Sistem
1
1.1. Latar Belakang
Pada saat ini Indonesia telah memasuki masa MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean) sehingga kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan agar dapat
mempunyai daya saing diantara persaingan sumber daya manusia se-ASEAN.
Salah satu untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan.
SMK Negeri 1 Cikalongkulon sebagai lembaga pendidikan mulai
meningkatkan kualitas pendidikannya melalui ISO 9001 sehingga lulusan
siswanya mampu bersaing dalam berkompetisi memperoleh pekerjaan di
masyarakat ASEAN. ISO 9001 merupakan implementasi QMS (Quality
Management System), khusus untuk dunia pendidikan maka ISO 9001 merujuk
kepada kualitas sistem manajemen pada konsumen pendidikan, produk
pendidikan, penyedia pendidikan dan organisasi pendidikan itu sendiri (El
Abbadi, Laila. 2011:14 -15).
Berbicara tentang QMS pada ISO 9001 pada pendidikan, dijelaskan bahwa
salah satu prinsip dasar QMS pendidikan adalah system approach to management
(pendekatan sistem pada manajemen) (Mulyono. 2006:389). Sedangkan konsep
pendekatan sistem pada manajemen terdapat tangible catalysts (katalisator nyata)
dimana didalamnya berbicara tentang mesin, teknologi informatika, infrastruktur
informatika atau sistem informatika merupakan salah satu konsep teknik
penerapan system approach to management ISO 9001 dalam dunia pendidikan.
Pendekatan sistem untuk sistem informasi diawali dengan mendefiniskan
kebutuhan atau permintaan suatu informasi yang menjadi suatu sistem dalam
mendukung proses bisnis pada suatu organisasi. Pendefinisian kebutuhan dan
permintaan sistem informasi inilah disebut dengan strategi sistem informasi
(Ward, John dan Peppard, Joe. 2002:44). Oleh karena itu, agar sistem informasi
pada SMK Negeri 1 Cikalongkulon berjalan sesuai ISO 9001, maka SMK Negeri
1 Cikalongkulon harus mengawali pengembangan sistem informasi dengan
adanya strategi sistem informasi terlebih dahulu.
Merujuk kepada analisis awal dilapangan, diketahui bahwa SMK Negeri 1
Cikalongkulon belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi dan database
yang belum terdigitalisasi, apalagi berbicara perihal strategi sistem informasi.
Belum ada sama sekali grand design atau konsep sistem informasi di SMK Negeri
1 Cikalongkulon dikarenakan memang belum adanya strategi sistem informasi
dalam pengembangan sistem informasinya.
Pemanfaatan sistem informasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon pada saat
sekarang masih minim. Kegiatan operasional pun masih berbentuk manual dan
pembangunan sistem informasi pun hanya sebatas membangun jaringan komputer
yang mana jaringan komputer ini masih berdiri sendiri di setiap ruangan, belum
ada jaringan komputer yang terintegrasi.
Merujuk kepada roadmap sistem informasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon
pada sistem informasi mereka sehingga dalam pengembangan sistem informasi
terdapat suatu sistem informasi yang terintegrasi dan terdigitalisasi sehingga
mengakomodir kebutuhan proses manajemen sekolah mereka dan mengakomodir
penerapan QMS pada ISO 9001.
Strategi sistem informasi menjadi tulang punggung dalam perencanaan
sistem informasi yang akan dikembangkan, dikarenakan strategi sistem informasi
yang menghasilkan portofolio perencanaan implementasi sistem informasi atau
teknologi informasi. Adapun pengembangan teknik yang dilakukan dalam strategi
sistem informasi yakni menggunakan kerangka kerja Ward dan Peppard (2002)
dikarenakan kerangka kerja ini mempunyai pedoman jelas dalam menganalisis
lingkungan bisnis dan lingkungan sistem informasi sehingga terciptanya
penentuan strategi. Dalam menentukan strategi pun, Ward dan Peppard mampu
mengidentifikasi ketidakselarasan strategi bisnis dan sistem informasi sehingga
terciptalah strategi bisnis sistem informasi, strategi manajemen sistem informasi
dan strategi teknologi informasi itu sendiri. Ward dan Peppard pun mempunyai
tahapan rencana implementasi dari strategi yang telah ditentukan.
Diharapkan dengan strategi sistem informasi yang menggunakan kerangka
kerja Ward dan Peppard, roadmap sistem informasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon
dapat terpenuhi dan terdapatnya perencanaan dan pengembangan sistem informasi
yang jelas, sesuai kebutuhan dan terintegrasi, sehingga menambah poin dalam
1.2. Rumusan Masalah
Mengkaji latar belakang masalah dimana SMK Negeri 1 Cikalongkulon
mempunyai misi penerapan SI/TI di sekolahnya dalam menunjang penerapan ISO
9001:2008. Maka dalam perencanaan strategis SI/TI dalam penelitian ini harus
memperhatikan beberapa permasalahan yang telah diumuskan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor analisis apa saja yang mendorong institusi agar mendapatkan
keunggulan yang kompetitif dengan pesaing dalam mewujudkan visi dan misi
sekolah sehubungan dengan perencanaan strategis SI/TI yang akan dibuat?
2. Bagaimana strategi-strategi yang harus dikembangkan dalam perencanaan
strategis SI/TI yang sesuai dengan visi dan misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon?
3. Bagaimana framework Ward & Peppard dapat disesuaikan untuk membuat
perencanaan SI/TI yang baik dan dapat di implementasikan di SMK Negeri 1
Cikalongkulon?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi solusi kebutuhan sistem informasi berdasarkan hasil
analisis SI/TI dan proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon saat ini.
2. Melakukan identifikasi solusi kebutuhan teknologi informasi berupa software
maupun hardware yang menunjang proses bisnis pendidikan / sekolah.
3. Melakukan identifikasi solusi kebutuhan manajemen SI/TI berupa usulan
kebutuhan sumber daya manusia dalam memaksimalkan pengelolaan SI/TI di
4. Membuat usulan portofolio aplikasi mendatang dan jadwal implementasi
perencanaan strategis SI/TI dari solusi SI/TI yang telah dirumuskan.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pada penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi usulan dan panduan untuk
SMK Negeri 1 Cikalongkulon dalam menyusun rencana strategis SI/TI yang
sesuai dengan visi dan misi organisasi.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dan menjadi acuan serta
program kerja bagi SMK Negeri 1 Cikalongkulon dalam melaksanakan
rencana strategis SI/TI.
3. Untuk penulis sebagai pembelajaran pembuatan rencana Strategis SI/TI yang
sesungguhnya dan bisa diterapkan di institusi yang penulis teliti.
4. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi untuk pengembangan
perencanaan strategis SI/TI.
5. Penelitian ini diharapkan dapat menunjang pelaksanaan kebijakan mutu ISO
9001:2008 yang sedang digulirkan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.
1.5. Batasan Masalah
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan strategi sistem informasi hanya mengacu kepada kerangka kerja
2. Perencanaan Strategis SI/TI mencakup seluruh aktifitas dan proses bisnis yang
ada di SMK Negeri 1 Cikalongkulon yang mengacu pada visi dan misi sekolah.
3. Perencanaan strategis yang dibuat hanya membahas mengenai pemetaan solusi
SI dan portofolio aplikasi mendatang, usulan hardware dan software penunjang
serta usulan perubahan infrastruktur jaringan dan usulan penambahan Sumber
Daya Manusia (SDM) dan tidak membahas mengenai arsitektur data dan
proses audit SI/TI.
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, pembahasan akan dibagi kedalam beberapa bab
untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terstruktur. Sistematika penulisannya
adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan landasan teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi penjelasan lebih mendalam tentang kerangka pikir dan
metodologi yang akan dipergunakan untuk menganalisis sistem yang berjalan.
Bab ini juga membahas mengenai gambaran umum sekolah dan struktur
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini memuat hasil analisis dan pembahasan mengenai usulan perancangan
IS/IT Strategic Planning yang terdiri atas IS Strategic Planning, IT Strategic
Planning, IS/IT management strategic planning.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan tesis yang isinya berupa
kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya dan saran penulis dalam
8
2.1. ISO 9001:2008
2.1.1. Fungsi ISO 9001:2008
Sebelum kita memahami tentang ISO 9001:2008, terlebih dahulu kita
harus memahami perihal ISO itu sendiri. ISO merupakan ketentuan standar yang
berlaku diseluruh dunia dan dikeluarkan oleh International Organization for
Standardization (ISO) yang berkedudukan di Genewa, Swiss. Pertama kali ISO
dikeluarkan pada tahun 1947 di Swiss.
ISO telah menerbitkan beberapa ketentuan standar internasional, yakni
sebagai berikut:
1) ISO 9000 – Sistem Manajemen Mutu (Dasar Acuan dan Kosa Kata)
2) ISO 9001 – Sistem Manajemen Mutu (Persyaratan)
3) ISO 9004 – Sistem Manajemen Mutu
(Panduan untuk Peningkatan Kinerja)
4) ISO 19011 – Panduan untuk Audit Sistem Manajemen (Mutu dan
Lingkungan)
Mengkaji kepada ISO 9001 yang diterbitkan oleh ISO, maka terdapat
kejelasan bahwa ISO 9001 merupakan suatu standar yang dikeluarkan untuk
Secara garis besarnya ISO 9001 adalah ketentuan standar yang diakui secara
internasional untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality
Management System (QMS).
Berbicara tentang ISO 9001:2008, ISO 9001:2008 merupakan ISO 9001
yang merupakan hasil revisi tahun 2008. Secara garis besar tidak ada perbedaan
jauh dengan ISO 9001:2000. ISO 9001:2008 merupakan tambahan standar dari
ISO 9001:2000, hanya saja ISO 9001:2008 lebih menekankan kepada efektivitas
proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut (Agus Syukur. 2010 (dalam
Santosa. Whidiawati. Diputra. 2013: VIII-2)). Sedangkan ISO 9001:2000 lebih
menekankan kepada permintaan khusus akan perlunya struktur organisasi,
prosedur terdokumentasi dan tools (peralatan) untuk SSM / QMS (Gasperz.
2002:10). Dengan demikian ISO 9001:2008 bukanlah standar produk melainkan
standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System
(QMS).
2.1.2. Pengertian Sistem Manajemen Mutu
Sistem manajemen mutu berdasarkan pembahasan oleh Gasperz (2002:10)
bahwa SMM atau QMS adalah sekumpulan prosedur terdokumentasi dan
praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau
Dari pemaparan Gasperz tersebut jelaslah bahwa sistem manajemen mutu
mrupakan suatu sistem kerja yang terstandar serta konsisten dalam menjamin
kesesuaian mutu proses dan produk kepada pelanggannya.
Santosa. Whidiawati dan Diputra (2013:VIII-2) menjelaskan bahwa dalam
SMM / QMS terdapat Quality Control dan Quality Assurance. Quality Control
adalah kegiatan teknik dan kegiatan memantau, mengevaluasi dan
menindaklanjuti agar persayaratan yang telah ditetapkan tercapai. Adapun Quality
Assurance berarti semua tindakan terencana dan sistematis yang diterapkan, untuk
meyakinkan pelanggan bahwa proses hasil kerja kontraktor akan memenuhi
persyaratan.
Dengan demikian, maka pengertian sistem manajemen mutu merupakan
suatu prosedur standar sistem kerja dalam bentuk Quality Control dan Quality
Assurance yang menjamin kualitas suatu proses dan produk bagi pelanggan atau
organisasi.
2.1.3. Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Gasperz (2002:10) mengungkapkan bahwa terdapat langkah-langkah
dalam menerapkan sistem manajemen mutu. Adapun langkah-langkah penerapan
sistem manajemen mutu tersebut adalah:
1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu yang
akan diterapkan. Berkaitan dengan hal ini, sistem manajemen mutu ISO
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi
(top management commitment). Implementasi dari sistem manajemen mutu
membutuhkan komitmen dari manajemen organisasi dan semua standar
sistem manajemen mutu membutuhkan komitmen ini agar dapat
didokumentasikan.
3. Menetapkan suatu kelompok kerja (working group) atau komite pengarah
(steering committee) yang terdiri dari manajer-manajer senior. Semua
manajer senior harus berpartisipasi aktif dan paham secara benar tentang
persyaratan-persyaratan standar dari sistem manajemen mutu itu.
4. Menugaskan wakil manajemen (management representative). Organisasi
harus menugaskan wakil manajemen, yang bebas dari tanggung jawab lain,
serta harus mendefenisikan wewenang dan tanggung jawab untuk menjamin
bahwa persyaratan-persyaratan sistem manajemen mutu itu diterapkan dan
dipelihara.
5. Menetapkan tujuan-tujuan mutu dan implementasi sistem.
6. Meninjau ulang sistem manejemen mutu yang sekarang. Berkaitan dengan hal
ini perlu dilakukan suatu audit sistem atau penilaian terhadap sistem
manajemen mutu yang ada.
7. Mendefenisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
8. Menciptakan keasadaran mutu (quality awareness) pada semua tingkat dalam
organisasi. Kesadaran mutu dapat dibangkitkan melalui serangakaian
pelatihan tentang mutu guna menjawab pertanyaan- pertanyaan: apa itu
mutu?, mengapa harus mendokumentasikan sistem manajemen mutu dalam
prosedur-prosedur sistem dan prosedur- prosedur kerja terperinci?, apa itu
kebijakan mutu organisasi?, mengapa memerlukan kerjasama dalam
implementasi sistem manajemen mutu?, dan lain-lain.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen mutu dalam
manual (buku panduan) mutu. Hal ini berkaitan dengan peninjauan ulang
secara singkat dari sistem manajemen mutu itu dan apakah kebijakan dan
dokumen-dokumen yang diperlukan telah lengkap dan tersusun rapi dalam
sistem manajemen.
10.Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh
prosedur-prosedur. Berkaitan dengan hal ini perlu mengembangkan suatu diagram alur
dari aktivitas bisnis organisasi dan menentukan hal- hal kritis yang akan
mempengaruhi keberhasilan organisasi.
11.Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur oprasional atau
prosedur terperinci.
12.Memperkenalkan dokumentasi.
13.Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam sistem.
14.Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2008 merupakan suatu standar bagi sistem manajemen mutu.
Oleh karena itu prinsip-prinsip pada ISO 9001:2008 pun tidak berbeda jauh
dengan langkah-langkah penerapan sistem manajemen mutu. Adapun
1. Fokus pada pelanggan (customer focus).
Organisasi bergantung pada pelanggannya dan oleh sebab itu hendaknya
memahami kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang dari pelanggannya,
dan selalu berusaha untuk dapat melampaui harapan pelanggan.
2. Kepemimpinan (leadership)
Pemimpin mampu mengarahkan organisasi dalam kesatuan gerak untuk
mencapai tujuan organisasi sangat dibutuhkan agar pegawai terinternalisasi
tujuan organisasi, mengurangi miskomunikasi, sehingga tindakan yang
dilakukan searah dengan tujuan organisasi.
3. Pelibatan orang (involvement of people)
Orang pada semua tingkatan adalah inti sebuah organisasi dan pelibatan penuh
mereka memungkinkan kemampuannya dipakai untuk kemanfaatan organisasi.
Hal ini berguna agar pegawai termotivasi dalam inovasi dan kreativitas
organisasi, sehingga berkontribusi bagi perbaikan yang berkelanjutan.
4. Pendekatan proses (process approach)
Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya
terkait dikelola sebagai suatu proses. Dalam pendekatan ini ada suatu kegiatan
pendokumentasian yakni komitmen, pengarahan dan koleksi data.
5. Pendekatan sistem pada manajemen (system approach to management)
Mengetahui, memahami, dan mengelola permasalahan atau proses yang saling
efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya. Hal ini bermanfaat bagi
penyelarasan proses yang memberikan hasil terbaik dan menjamin konsistensi.
6. Perbaikan berkelanjutan (continual improvement)
Perbaikan berkelanjutan terhadap organisasi secara menyeluruh hendaknya
dijadikan tujuan tetap dari organisasi. Hal ini terutama bermanfaat bagi
peningkatan kinerja seiring peningkatan kapasitas organisasi, dan memberikan
fleksibilitas dalam merespon peluang dengan cepat.
7. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta (factual approach to decision
making)
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Pendekatan
ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, efektivitas
keputusan, dan pertanggungjawaban / evaluasi.
8. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan (mutually beneficial supplier
relationships)
Sebuah organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan suatu hubungan yang
saling menguntungkan untuk meningkatkan kemampuan keduanya dalam
menciptakan nilai. Hal ini berguna dalam meningkatkan kerjasama yang saling
menguntungkan, dan meningkatkan fleksibilitas dalam merespon setiap
perubahan.
Pada prinsip ISO 9001:2008 terdapat prinsip pendekatan proses (process
approach). Pendekatan proses yang dimaksud merujuk kepada standar proses ISO
9001:2008. Adapun standar proses ISO 9001:2008 (O’Grady, Shelley. 2010:30)
1) Menentukan kebutuhan proses.
2) Menentukan urutan dan interaksi dari suatu proses.
3) Menentukan kebutuhan kriteria efektifitas proses untuk menjaga operasi dan
pengendalian.
4) Memastikan ketersediaan sumber daya dan kebutuhan informasi untuk
mendukung proses operasi dan monitoring.
5) Adanya proses yang memonitor, mengukur dan menganalisis.
6) Penerapan tindakan untuk mencapai hasil yang telah direncanakan dan
melanjutkan peningkatan suatu proses.
2.2. Strategi Sistem Informasi
2.2.1. Pengertian Strategi Sistem Informasi
Strategi berdasarkan kerangka sistem informasi merupakan perihal
pengorganisasian sistem informasi dan pengintegrasiannya dengan enterprise.
Dimana strategi harus koheren, konsisten dan direksional (mengarahkan).
Maksud dari koheren adalah dimana terdapat kejelasan diantara bisnis dan
organisasi sistem informasi. Sedangkan konsisten merupakan upaya kontruksi
bersama-sama antara bisnis dan sistem organisasi untuk mencapai tujuan. Dan
direksional berarti arahan-arahan perubahan atas sesuatu. (Cassidy, Anita.
Sedangkan sistem informasi (SI) berdasarkan pemaparan Ward dan
Peppard (2002:2) serta Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P (2008:15)
merupakan cara untuk mengolah dan memanfaatkan teknologi dalam bentuk
memproses, menyimpan, menggunakan dan mendistribusikan informasi sehingga
menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.
Dari pemaparan strategi dan sistem informasi diketahuilah bahwa strategi
sistem informasi merupakan perancangan pengorganisasian sistem informasi
sehingga koheren, konsisten dan direksional untuk menunjang pengambilan suatu
keputusan ataupun pengawasan dalam suatu organisasi.
2.2.2. Pengertian Srategi Teknologi Informasi
Teknologi informasi (TI) berdasarkan pendapat dari Kenneth C.Laudon
dan Jane P Laudon (2008:21) dan Ward and Peppard (2002:3) merupakan suatu
alat teknologi yang terdiri atas hardware, software dan jaringan
telekomunikasinya, yang dipergunakan untuk mendukung proses bisnis di suatu
organisasi.
Berkaca pada pemahaman strategi dan teknologi informasi, maka dapat
disimpulkan bahwa strategi teknologi informasi merupakan suatu rancangan
pengorganisasian yang koheren, konsisten dan direksional untuk memanfaatkan
teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis di suatu organisasi.
2.2.3. Perencanaan Strategi SI/TI
Perencanaan strategi SI/TI berdasarkan pendapat Ward dan Peppard
aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam
pelaksanaan rencana bisnis dan meresasikan tujuan bisnisnya.
Pada pemaparan ini disebutkan adanya perencanaan bagi strategi SI/TI.
Lantas mengapa diperlukannya perencanaan strategi untuk mengkomplitkan
fungsi dari SI/TI? Apa keuntungan dari perencanaan bagi strategi SI/TI tersebut?
Perlu diketahui bahwa perencanaan strategis SI/TI menjelaskan berbagai
tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi
SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan
teknologi yang inovatif. Secara harfiahnya, keuntungan dari adanya perencanaan
bagi strategi SI/TI (Cassidy, Anita. 2006:6) adalah sebagai berikut:
1. Terdapatnya efektifitas manajemen dalam pengelolaan aset organisasi.
2. Meningkatkan komunikasi dan hubungan diantara bisnis dan organisasi SI/TI.
3. Mengidentifikasi kesempatan penggunaan teknologi untuk keuntungan
kompetitif dan meningkatkan nilai-nilai proses bisnis di suatu organisasi.
4. Perencanaan yang mengikuti aliran informasi dan proses.
5. Alokasi sumber daya SI/TI yang efektif dan efisien bagi proses bisnis di suatu
organisasi.
6. Adanya deretan arahan prioritas SI/TI bagi prioritas bisnis organisasi.
2.2.4. Model Perencanaan Strategi SI/TI
Mengembangkan suatu portofolio perencanaan strategi SI/TI diperlukanlah
suatu model yang jelas dan terukur. Ward dan Peppard mengembangkan suatu
model bagi perencanaan strategi SI/TI agar pemanfaatan SI/TI tersebut secara
maksimal berdampak pada peningkatan keunggulan kompetitif suatu organisasi
dan bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi dan menangkap peluang bisnis.
Adapun keunggulan dari model perencanaan strategi SI/TI dari Ward dan Peppard
adalah perencanaan strategi SI/TI tidak hanya fokus pada teknologi saja
melainkan pula menyusuri kebutuhan bisnis, dimana menurut Wedhasmara
(2007:5) perencanaan SI/TI yang baik adalah perencanaan SI/TI yang mampu
menyeimbangkan pemanfaatan teknologi bagi kebutuhan bisnis.
Gambaran umum dari model perencanaan strategi SI/TI dari Ward dan
Gambar 2.1 Metodologi Ward dan Peppard (sumber:Ward dan Peppard.2002:154)
Penjelasan gambar 2.1 Metodologi Ward dan Peppard dalam penyusunan
portofolio perencanaan strategi SI/TI adalah sebagai berikut:
1. Inputs
Hal pertama dalam penyusunan perencanaan strategi SI/TI adalah
mempersiapkan inputs (masukan-masukan). Adapun inputs terdiri atas :
1) The Internal Business environment
Merupakan strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan,
sumber daya, proses, dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis itu
sendiri. Adapun teknik dalam menganalisis lingkungan bisnis internal
dapat dilakukan dengan teknik CSF (Critical Success Factor) dan Value
2) The External Business environment
Sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri, dan iklim kompetisi
dimana perusahaan tersebut beroperasi. Adapun teknik dalam menganalisis
lingkungan bisnis eksternal dapat dilakukan dengan teknik PEST dan
Porter's Five Forces.
3) The Internal IS/IT environment
Pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman
perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap
pasar, kemampuan perusahaan, sumber daya dalam perusahaan dan
infrastruktur teknologi yang digunakan. Aplikasi portofolio saat ini dari
sistem yang berjalan dan sistem yang sedang dalam pengembangan atau
belum dikembangkan tapi sudah direncanakan pada perusahaan.
Adapun teknik dalam menganalisis lingkungan SI/TI internal dapat
dilakukan dengan teknik McFarlan dan SWOT.
4) The external IS/IT environment
Perkembangan teknologi dan peluang yang ada, serta SI/TI yang
digunakan oleh pihak lain terutama konsumen, pesaing dan pemasok.
Adapun teknik dalam menganalisis lingkungan IS/IT eksternal dapat
dilakukan dengan teknik SWOT.
2. IS/IT Strategy Process
Maksud dari IS/IT Strategy Process adalah melakukan pemrosesan terhadap
informasi yang diperoleh. Dimana hasil analisis yang diperoleh dari inputs,
3. Outputs
Outputs merupakan hasil dari proses yang mencakup kegiatan sebagai
berikut:
1) Business IS Strategy
Bagaimana setiap unit dapat memanfaatkan SI/TI dalam mencapai
sasaran bisnisnya. Mencakup portofolio aplikasi yang akan dikembangkan
untuk setiap unit dan model bisnis. Menjelaskan arsitektur informasi
setiap unit.
2) IT Strategy
Strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatur penggunaan
teknologi dalam perusahaan dan mengatur sumber daya teknisi ahli.
3) IS/IT Management Strategy
Elemen umum dari strategi yang akan diaplikasikan pada organisasi
secara menyeluruh, memastikan konsistensi kebijakan berdasarkan
kebutuhan.
4. Future Application Portofolio
Future application portofolio merupakan rincian yang menjelaskan usulan
aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam waktu kedepan, untuk
mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan
perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan.
5. Current Application Portofolio
Current application portofolio merupakan rincian mengenai aplikasi sistem
keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi
tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan
operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi
perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar pada saat sekarang ini.
2.2.5. Teknik-Teknik Analisis Inputs Perencanaan SI/TI
Telah dijelaskan bahwa dalam mengumpulkan inputs terdapat kegiatan
yang menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari bisnis serta SI/TI. Untuk
menunjang penyusunan pengumpulan inputs ini Ward dan Peppard
mempergunakan beberapa teknik yakni sebagai berikut:
1. CSF (Critical Success Factor)
Analisis CSF ditujukan untuk menentukan suatu ketentuan dari organisasi
dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan.
Tujuannya yaitu untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas
untuk menetukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang
dibutuhkan. Adapun gambaran umum CSF dapat dilihat gambar 2.2 Critical Success Factor.
2. Value Chain
Analisis value chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang
terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori yaitu aktivitas utama dan
aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan
tugas dan fungsi setiap unit kerja (Wedhasmara. 2007:7). Adapun gambaran
umum value chain dapat kita simak pada gambar 2.3 Value Chain.
Gambar 2.3 Value Chain (Sumber: Ward dan Peppard. 2002:265)
Pendekatan rantai nilai (value chain) dibedakan menjadi dua tipe aktivitas
bisnis (Ward dan Peppard. 2002:263), yakni aktivitas utama (Primary
Activities) dan aktivitas pendukung (Support Activities). aktivitas utama
(Primary Activities) terdiri atas logistik kedalam (inbound logistic), logistik
keluar (outbound logistics), operasi, pemasaran dan penjualan (sales &
marketing) dan pelayanan (services). Sedangkan aktivitas pendukung
infrastructure), manajemen sumber daya manusia (human resource
management), pengembangan teknologi (technology development) dan
pembelian/pengadaan barang (procurement).
3. PEST
Analisis PEST sendiri digunakan untuk melihat faktor-faktor lingkungan
luar yang berpengaruh pada suatu hal (perusahaan, proyek, masalah, dan
lain-lain). PEST biasanya ditinjau dari 4 faktor yaitu Politik, Ekonomi, Sosial,
Teknologi. Adapun penjelasan dari keempat faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum,
serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana
perusahaan melakukan kegiatannya, contoh:
1) Kebijakan tentang pajak
2) Peraturan ketenagakerjaan
3) Peraturan daerah
4) Peraturan perdagangan
5) Stabilitas politik
b) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari
pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, contoh:
2) Tingkat suku bunga
3) Standar nilai tukar
4) Tingkat inflasi
5) Harga-harga produk dan jasa
c) Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan
dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang
ada, contoh:
1) Tingkat pendidikan masyarakat
2) Tingkat pertumbuhan penduduk
3) Kondisi lingkungan sosial
4) Kondisi lingkungan kerja
5) Keselamatan dan kesejahteraan sosial
d) Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis,
contoh:
1) Aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi
2) Automatisasi
3) Kecepatan transfer teknologi
4. Porter's Five Forces
Analisis ini digunakan untuk melihat peta persaingan yang ada pada bisnis
perusahaan. Analisis ini akan melihat sejauh mana pengaruh persaingan
diantara para kompetitor yang ada, pendatang baru, produk atau layanan
pengganti, daya tawar supplier serta daya tawar pelanggan terhadap
keberlangsungan bisnis perusahaan (Sensuse dan Sopryadi. 2008:3). Secara
garis besar gambaran umum dari Porter's Five Forces dapat kita simak pada
gambar 2.4 Porter's Five Forces.
Penjelasan terperinci dari gambar 2.4 Porter’s Five Forces yakni sebagai
berikut:
a.Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi
perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,
terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi
yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan
yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat (entry barrier)
pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu:
(1) Skala ekonomi
(2) Diferensiasi produk
(3) Kecukupan modal
(4) Biaya peralihan
(5) Akses ke saluran distribusi
(6) Peraturan pemerintah
b.Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
(1) Jumlah kompetitor
(2) Tingkat pertumbuhan industri
(3) Karakteristik produk
(5) Kapasitas
(6) Hambatan keluar
c.Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan
bersaing pula dengan produk/jasa pengganti. Walaupun karakteristiknya
berbeda, barang subtitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama.
Ancaman produk subtitusi menjadi kuat bilamana konsumen dihadapkan
pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit dan jika produk
subtitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama,
bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
d.Kekuatan tawar-menawar Pembeli
Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu
mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk,
meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan
kompetitornya. Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan
dihadapkan pada kondisi sebagai berikut:
(1) Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
(2) Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
(3) Switching cost pemasok adalah kecil
(4) Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga
sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis
(5) Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga
e.Kekuatan tawar-menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok
menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:
(1) Jumlah pemasok sedikit
(2) Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan
switching cost yang besar.
(3) Tidak tersedia produk subtitusi
(4) Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah
produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang
dihasilkan perusahaan.
5. Mcfarlan
McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI
berdasarkan kontribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada
empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support)
(Wedhasmara. 2007:6-7). Dari hasil pemetaan tersebut diperoleh gambaran
konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan pengembangan
dimasa mendatang, keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Application Portfolio McFarlan (Sumber: Ward dan Peppard. 2002:42)
Strategic High Potential
- Application that are critical to
sustaining future business strategy
- Application that may be important
in achieving future success
- Application on which the organization
currently depends for success
- Application that are valuable but
not critical to success
Key Operational Support
6. SWOT
Menurut Jogiyanto (2006:47), Analisis SWOT (Strengths, Weakness,
Opportunities, and Threats) digunakan untuk menilai kekuatan–kekuatan dan
kelemahan–kelemahan dari sumber–sumber daya yang dimiliki perusahaan
dan kesempatan–kesempatan eksternal dan tantangan–tantangan yang
dihadapi. Adapun penjelasan dari SWOT (Strengths, Weakness,
Opportunities, and Threats) adalah sebagai berikut:
a. Analisis Strengths
Analisis Strengths untuk mengidentifikasikan kekuatan–kekuatan
perusahaan dan kemampuan–kemampuan sumber–sumber dayanya. Suatu
kekuatan adalah sesuatu yang baik yang dilakukan oleh perusahaan yang
b. Analisis Weakness
Analisis Weakness untuk mengidentifikasi kelemahan perusahaan dan
kecacatan sumber–sumber dayanya. Suatu kelemahan adalah sesuatu
yang perusahaan tidak memilikinya atau yang dilakukan dengan jelek atau
kondisi yang meletakan perusahaan ke posisi tidak menguntungkan.
c. Analisis Opportunities
Analisis Opportunities untuk mengidentifikasikan kesempatan atau
peluang pasar. Strategi yang baik adalah yang dapat mengarahkan
kekuatan–kekuatan dan kelemahan–kelemahan sumber daya perusahaan
untuk meraih kesempatan–kesempatan pasar yang ada.
d. Analisis Threats
Analisis Threats untuk mengidentifikasikan ancaman–ancaman yang
dihadapi oleh keuntungan masa depan perusahaan.
Adapun gambaran umum dari analisis SWOT dapat kita simak pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Diagram Matriks SWOT Kearns (Sumber: Rangkuti, Freddy. 2006:19)
- Tentukan 5-10
faktor-faktor kekuatan internal
Weaknesses (W)
- Tentukan 5-10
faktor-faktor kelemahan
internal
Opportunities (O)
- Tentukan 5-10
faktor-faktor peluang
eksternal
Strategi SO
Menggunakan kekuatan
dengan memanfaatkan
peluang
Strategi WO
Mengatasi kelemahan
dengan memanfaatkan
peluang
Threats (T)
- Tentukan 5-10
faktor-faktor ancaman
eksternal
Strategi ST
Menggunakan kekuatan
untuk menghindari
ancaman
Strategi WT
Minimalkan kelemahan
dan menghindari
ancaman
2.3. Korelasi Antara ISO 9001:2008 dengan Perencanaan Strategi SI
ISO 9001:2008 terdapat suatu pedoman prinsip dalam menerapkan suatu
ISO 9001:2008 di sebuah organisasi. Dalam pedoman prinsip tersebut terdapat
suatu prinsip pendekatan proses (process approach), dimana salah satu standar
pendekatan proses (process approach) ISO 9001:2008 adalah memastikan
ketersediaan sumber daya dan kebutuhan informasi untuk mendukung proses
operasi dan monitoring.
Untuk memastikan ketersediaan kebutuhan informasi dibutuhkan suatu
proses tersebut mempunyai kejelasan pengelolaan dan monitoring terhadap
pengolahan informasi sehingga bermanfaat bagi proses bisnis suatu organisasi.
Pada tataran pengelolaan dan monitoring informasi inilah, SI (Sistem Informasi)
sangat mempunyai peranan penting yakni SI mampu mengelola dan
memonitoring informasi secara akurat dikarenakan mempunyai teknik yang jelas
dalam mengolah dan memanfaatkan teknologi dalam bentuk memproses,
menyimpan, menggunakan dan mendistribusikan informasi sehingga menunjang
pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Adapun
teknologi yang dimanfaatkan dalam bentuk TI (Teknologi Informasi).
Hanya saja dalam pelaksanaan perancangan SI/TI diperlukan suatu
perencanaan strategi SI/TI. Adanya perencanaan strategi SI/TI bagi ketersediaan
kebutuhan informasi dalam standar proses ISO 9001:2008 adalah agar SI/TI yang
dirancang menghasilkan kebutuhan informasi yang sesuai dengan kebutuhan
bisnis organisasi dan mengakomodir persyaratan ISO 9001:2008.
2.4. Penelitian Terkait
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik
penelitian perencanaan strategi SI/TI menggunakan model perencanaan strategi
SI/TI Ward dan Peppard.
2. Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi Informasi Di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Bandung
Penelitian ini dilakukan oleh Aef Herosandiana. Penelitian ini dilakukan pada
Penelitian ini membahas tentang perencanaan strategi SI/TI di STIKes
‘Aisyiyah Bandung dengan model Ward dan Peppard. Penelitian ini bertujuan
untuk merancang SI/TI yang selaras dengan proses bisnis yang mengacu pada
visi, misi dan tujuan perguruan tinggi STIKes ‘Aisyiyah Bandung,
dikarenakan belum ada rancangan SI/TI yang mengakomodir proses bisnis
STIKes ‘Aisyiyah Bandung.
Teknik perencanaan strategi SI/TI yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
mempergunakan model perencanaan strategi SI/TI Ward dan Peppard. Teknik
analisis pun mempergunakan Critical Success Factor, Value Chain, PEST
(Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi), Porter's Five Forces dan
McFarlan. Adapun hasil penelitian ini adalah adanya usulan portofolio
aplikasi di masa mendatang, usulan perubahan teknologi berupa hardware
dan software, usulan perubahan infrastruktur jaringan dan usulan kebutuhan
sumber daya manusia di STIKes ‘Aisyiyah Bandung.
Namun dalam penelitian ini memiliki sesuatu kekurangan yakni tidak
dipergunakannya teknik strategi SWOT dalam analisis inputs Ward dan
Peppard dalam perencanaan strategi SI/TI. Padahal SWOT ini diperlukan
untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal SI/TI STIKes ‘Aisyiyah
Bandung sebelum adanya portofolio perencanaan strategi SI/TI di STIKes
‘Aisyiyah Bandung.
3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi Pada
Perusahaan Penjualan Mobil Dengan Pendekatan Jhon Ward And Joe
Penelitian ini dilakukan oleh Suwirno Mawlan dan Noviadi. Penelitian ini
dilakukan di PT. Topcars Cabang Palembang.
Penelitian ini membahas tentang membuat perencanaan strategis SI/TI yang
selaras dengan strategi bisnis perusahaan PT Topcars Indonesia Cabang
Palembang yang berfokus dibidang penjualan mobil. Penelitian ini diawali
dengan adanya permasalahan implementasi SI/TI di perusahaan tersebut yang
belum sesuai kebutuhan bisnis, serta tidak adanya manajerial SI/TI, dan juga
informasi-informasi yang disajikan kepada pelanggan yang out of update,
padahal banyak perusahaan perusahaan otomotif di Palembang menjual merk
mobil yang sama.
Dalam penentuan perencanaan strategis SI/TI yang dipergunakan peneliti,
peneliti mempergunakan metodologi versi Ward and Peppard. Dengan
didukung beberapa tools analisis yang digunakan diantaranya : SWOT,
PEST, CSF, Five Force’s Model dan Mc Farlan Strategic Grid.
Hasil penelitian ini adalah menghasilkan sebuah kerangka kerja rencana
strategis sistem informasi/teknologi informasi yang dapat di gunakan oleh PT.
Topcars Indonesia Cabang Palembang. Namun dalam penelitian ini memiliki
sesuatu kekurangan yakni tidak dipergunakannya teknik Value Chain dalam
analisis inputs Ward dan Peppard dalam perencanaan strategi SI/TI. Padahal
Value Chain ini diperlukan untuk mengetahui kondisi internal bisnis PT.
Topcars Indonesia Cabang Palembang sebelum adanya portofolio
36
3.1. Metodologi Penelitian
3.1.1 Metode dan Alur Penelitian
Penelitian ini merupakan metode penelitian yang menggunakan metode
tindakan dikarenakan penelitian berbentuk pemberian saran dalam merencanakan
strategi SI sehingga memperoleh suatu metode kerja yang efisien untuk
menentukan suatu kebijakan dalam suatu organisasi. (Soedibjo, Bambang S.
2013:5).
Alur penelitian pun mengacu kepada framework (kerangka kerja) Ward dan
Peppard untuk strategi SI, dimana dimulai dari tahap analisis sehingga mengetahui
analyst gap antara lingkungan bisnis dengan lingkungan SI/TI di SMK Negeri 1
Cikalongkulon, sampai dengan tahap perencanaan implementasi sehingga
memperoleh gambaran portofolio perencanaan implementasi SI/TI di SMK
Negeri 1 Cikalongkulon.
Start
Tahap Awal
Identifikasi SMK: 1. Identifikasi Profil SMK 2. Identifikasi Visi, Misi dan Tujuan SMK
Pengumpulan Data Proses Bisnis / Manajemen Pendidikan SMK dan Ketersediaan SI/TI di SMK saat
ini, dengan cara: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Dokumen
Tahap Analisis
Analisis Lingkungan SI/TI Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal,
dengan cara: Analisis Trend Perkembangan
Teknologi Terbaru Analisis Lingkungan Bisnis
Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal, dengan cara:
1. Porter’s Five Force
2. PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi)
Analisis Lingkungan Bisnis Internal, dengan cara:
1. CSF (Critical Success Factors) 2. Value Chain
Analisis Lingkungan SI/TI Internal, dengan cara:
1. McFarlan 2. SWOT
Tahap Penentuan Strategi SI/TI
Merancang Strategi Bisnis SI
Merancang Strategi Manajemen SI/TI
Merancang Strategi TI
Tahap Rencana Implementasi
Membuat Portofolio Aplikasi Masa Depan
Selesai
Alur penelitian ini terdiri atas empat tahap yakni sebagai berikut:
1. Tahap Awal
Tahap awal adalah suatu kegiatan yang mengidentifikasi perihal SMK Negeri
1 Cikalongkulon dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk tahap
analisis. Identifikasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon berupa pengumpulan visi,
misi, tujuan dan profil SMK Negeri 1 Cikalongkulon itu sendiri. Sedangkan
pengumpulan data untuk dijadikan bahan pada tahap analisis adalah
pengumpulan data proses bisnis dan ketersediaan SI/TI di SMK Negeri 1
Cikalongkulon saat sekarang serta roadmap SI/TI yang diinginkan oleh SMK
Negeri 1 Cikalongkulon. Pengumpulan data dapat melalui observasi,
wawancara dan studi dokumen.
2. Tahap Analisis
Tahapan ini sudah mulai memasuki kegiatan analisis yang berdasarkan
framework (kerangka kerja) Ward dan Peppard untuk strategi SI. Secara
garis besar tahapan ini terdiri atas dua kegiatan yakni:
1) Analisis Lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan bisnis merupakan suatu proses yang menganalisis
strategi bisnis yang diterapkan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Untuk
menganalisis strategi, maka kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis
lingkungan bisnis eksternal dengan alat analisisnya yakni Porter dan
PEST, serta menganalisis lingkungan bisnis internal dengan alat
2) Analisis Lingkungan SI/TI
Analisis lingkungan SI/TI adalah suatu kegiatan yang menganalisis
pembangunan proses strategi SI/TI. Adapun kegiatan dalam menganalisis
lingkungan SI/TI terdiri atas dua kegiatan yakni menganalisis lingkungan
SI/TI eksternal dengan cara menganalisis perkembangan teknologi terkini
dan menganalisis lingkungan SI/TI internal dengan menggunakan
MCFarlan serta analisis aset dan sdm SI/TI yang ada di SMK Negeri 1
Cikalongkulon saat ini. Analisis lingkungan SI/TI pun dapat dilakukan
menggunakan alat analisis SWOT.
3. Tahap Penentuan Strategi SI
Tahapan ini sudah mulai memberikan gambaran solusi perencanaan strategi
dan penyusunan aplikasi bagi SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Tahap
ini memberikan solusi dalam investasi, informasi, infrastruktur dan pelayanan
manajemen bagi SI/TI. Oleh karena itu, tahapan ini menentukan perencanaan
strategi SI/TI dalam bentuk Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen SI/TI dan
Strategi TI.
Strategi bisnis SI memberikan pemetaan masalah-masalah yang ada dari
penggunaan SI dan solusi dalam pemecahan masalah-masalah tersebut.
Strategi manajemen SI/TI merupakan solusi dalam rumusan penerapan TI
yang terdiri atas hardware, software dan jaringan komputer, sehingga sarana
TI mampu menunjang SI. Sedangkan Strategi TI merupakan usulan SDM
(Sumber Daya Manusia) yang menunjang penerapan SI/TI di SMK Negeri 1
4. Tahap Rencana Implementasi
Tahap rencana implementasi merupakan tahapan terdapatnya ide-ide kunci
dan strategi masa depan SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Oleh karena
itu tahapan ini berbentuk portofolio aplikasi SI masa depan bagi SMK Negeri
1 Cikalongkulon. Portofolio ini merupakan kerangka acuan penggunaan
aplikasi TI (hardware, software dan jaringan komputer) bagi memenuhi
kebutuhan bisnis sekolah atau aktivitas manajemen sekolah di SMK Negeri 1
Cikalongkulon.
3.1.2. Tujuan Perencanaan Strategi SI
SMK Negeri 1 Cikalongkulon merupakan suatu sekolah yang sedang
melakukan penerapan ISO 9001 bagi kualitas manajemen pendidikan di sekolah
mereka agar SMK tersebut menghasilkan lulusan SDM yang berkualitas. Merujuk
kepada pedoman ISO 9001, diketahui bahwa terdapat suatu acuan kebijakan mutu.
Adapun indikator dari kebijakan mutu dalam ISO 9001 adalah informasi dapat
didokumentasikan dan dapat dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi
(Ibrohim, Lim. 2015:8).
Untuk menghasilkan informasi yang dapat didokumentasikan dan dapat
dikomunikasikan kepada seluruh anggota SMK Negeri 1 Cikalongkulon, maka
SMK Negeri 1 Cikalongkulon harus merancang suatu sistem informasi
dikarenakan sistem informasi adalah suatu sistem yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang
pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. (Laudon,
Sistem informasi terbaik adalah suatu sistem informasi yang terintegrasi
dengan enterprise (pada kasus ini adalah manajemen pendidikan). Oleh karena
itu, untuk menghasilkan sistem informasi yang terintegrasi baik dengan proses
bisnis maka diperlukanlah strategi sistem informasi. Strategi sistem informasi itu
sendiri menurut pandangan Cassidy (2006:1) adalah tingkatan global cara berpikir
tentang organisasi SI (sistem informasi) dan pengintegrasiannya dengan
enterprise.
Terdapatnya strategi sistem informasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, maka
SMK Negeri 1 Cikalongkulon telah menjalankan salah satu unsur kebijakan mutu
QMS (Quality Management System) pada ISO 9001 yang sedang dilakukan oleh
pihak SMK Negeri 1 Cikalongkulon.
Merujuk kepada pembahasan bahwa strategi SI mampu mewujudkan QMS
pada ISO 9001 di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, maka tujuan penelitian ini sangat
jelas yakni membuat perencanaan strategi SI berdasarkan kerangka kerja Ward
dan Peppard di SMK Negeri 1 Cikalongkulon agar QMS ISO 9001 di SMK
Negeri 1 Cikalongkulon terjaga penerapan kebijakan mutu ISO 9001nya.
3.1.3. Teknik Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Strategi SI yang dibangun dalam penelitian ini mempergunakan kerangka
kerja Ward dan Peppard dikarenakan kerangka kerja ini mempunyai pedoman
jelas tahapan demi tahapan dalam merancang suatu sistem informasi. Bila
merujuk kepada pedoman Ward dan Peppard dalam strategi SI, maka langkah
bisnis dan SI/TI yang ada saat ini di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, dilihat dari
sisi internal dan eksternal.
Setelah tahapan analisis dilakukan peneliti, maka peneliti melakukan kegiatan
tahapan selanjutnya yakni merancang Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen
SI/TI dan Strategi TI. Setelah Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen SI/TI dan
Strategi TI dilakukan, maka peneliti kemudian berlanjut kepada tahapan terakhir
yakni menghasilkan portofolio aplikasi masa depan yang akan diterapkan di SMK
Negeri 1 Cikalongkulon dan dapat mendukung ISO 9001 di SMK Negeri 1
Cikalongkulon.
3.2 Objek Penelitian
3.2.1 Profil SMK Negeri 1 Cikalongkulon
SMK Negeri 1 Cikalongkulon dibuka tahun 2003 dan merupakan sekolah
yang berstatus sekolah Negeri (yakni sekolah milik negara). Status Negeri ini
diperkuat dengan SK No. 421.5/Kep188K5 Tanggal 12/01/2003.
SMK Negeri 1 Cikalongkulon terletak di Jalan Raya Cikalongkulon Desa
Cinangsi Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.
SMK Negeri 1 Cikalongkulon merupakan suatu sekolah yang memiliki
kompetensi keahlian bagi siswa-siswinya dalam bidang Teknik Komputer dan
Jaringan, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Ternak Unggas,
Adapun akreditasi setiap kompetensi keahlian adalah sebagai berikut:
1. Program Teknik Komputer dan Jaringan = A ( Amat Baik) berlaku mulai
2010/2011 s.d. 2014/2015.
2. Program Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian = A ( Amat Baik) berlaku mulai
2010/2011 s.d. 2014/2015.
3. Program Agribisnis Ternak Unggas = A ( Amat Baik) berlaku mulai 2010/2011
s.d. 2014/2015.
4. Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura = A ( Amat Baik)
berlaku mulai 2010/2011 s.d. 2014/2015.
Pada tanggal 27 Juli 2015 diterapkan prosedur yang berdasarkan persyaratan
ISO 9001:2008 agar upaya Kebijakan Mutu terealisasikan dan memberikan
pelayanan yang semakin baik kepada pelanggan.
3.2.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon
Berikut ini adalah Visi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:
”Terwujudnya SMK Negeri 1 Cikalongkulon menjadi sekolah yang Bermutu,
Berkembang dan Berprestasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri dapat bersaing di tingkat
nasional maupun Internasional, dengan dilandasi Iman dan Taqwa”
Berikut ini adalah Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:
1. Implementasi managemen sekolah yang berbasis pada pendekatan manajemen
2. Menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui pengembangan
infrastruktur, fasilitas, kompetensi mengajar dan metodologi pembelajaran
terkini.
3. Mengembangkan Infrastruktur ICT (Information Communication Technology)
yang sangat memadai.
4. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja (wirausaha).
5. Meningkatkan keterserapan tamatan di dunia kerja / Industri dalam skala
nasional maupun internasional.
6. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri.
7. Membangun Sumber Daya Manusia yang handal dalam pembentukan
manusiayang cerdas, terampil, mampu mengembangkan potensi dalam bidang
keahliannya dan dapat hidup mandiri serta beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
3.2.3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon
SMK Negeri 1 Cikalongkulon dipimpin oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah
dalam kepemimpinannya bekerjasama dengan DU/DI dan Komite Sekolah.
Kepala Sekolah memimpin Wakil Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu,
Koordinator Tata Usaha dan Kepala Kompetensi. Adapun struktur organisasi di
SMK Negeri 1 Cikalongkulon secara keseluruhan dapat kita simak pada gambar
Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon
3.2.4. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon
Proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon memiliki tujuh kegiatan proses
bisnis. Adapaun uraian proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon adalah
sebagai berikut:
1. Realisasi Produk
Adalah diklat yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon meliputi:
a. Pembinaan dan pengembangan sistem kesiswaan dilaksanakan oleh Ketua
Kompetensi keahlian dibawah koordinator Waka Kesiswaan.
b. Pembelajaran di sekolah dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian
dibawah koordinator Waka Kurikulum.
c. Pembelajaran di DU/DI dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian
d. Pembinaan prestasi (sesuai minat dan bakat Siswa) dilaksanakan oleh
Waka Kesiswaan.
e. Bimbingan Penyuluhan dan Konseling dilaksanakan oleh Koordinator
BP/BK dibawah koordinator Waka Kesiswaan.
f. Pengukuran hasil belajar (UAN, UN, Uji Kompetensi) dilaksanakan oleh
Ketua Kompetensi keahlian dibawah koordinator Waka Kurikulum.
g. Jika ketuntasan belajar tidak tercapai maka dilakukan remedial
h. Uji sertifikasi dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian dibawah
koordinator Waka Hubungan Masyarakat.
Catatan: sesuai peran yang disepakati
2. Konsumen siswa/Ortu/DU/DI
a. Konsumen SMK Negeri 1 Cikalongkulon adalah Siswa, Orang Tua, dan
DU/DI.
b. Siswa adalah pihak yang menerima pelayanan diklat.
c. Orang Tua adalah pihak yang menitipkan anaknya untuk dibina dan
dididik.
d. DU/DI adalah pemakai hasil diklat yang dilaksanakan di SMK Negeri 1
Cikalongkulon.
3. Persyaratan Pelanggan
Persyaratan pelanggan merupakan kualifikasi lulusan yang diinginkan oleh
ditetapkan (SKKNI dijadikan sebagai penjabaran untuk persyaratan
pelanggan). Persyaratan pelanggan dijadikan acuan dalam Penerimaan Siswa
Baru (PSB).
4. Proses Pengukuran
a. Proses pengukuran produk dilakukan oleh tenaga pendidik (guru mata
pelajaran).
b. Proses pengukuran pelanggan dilakukan dengan menggunakan alat ukur
sesuai dengan kriteria kepuasan pelanggan. Pelanggan Indusrti dilakukan
oleh Waka Hubungan Masyarakat, Pelanggan Siswa dilakukan oleh Waka
Kurikulum, pelanggan Orang Tua dilakukan oleh Waka Kesiswaan.
5. Pemasaran Lulusan dan Penelusuran Lulusan
a.Proses pasca produksi berupa pemasaran lulusan dan penelusuran lulusan
yang dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian dibawah koordinator
Waka Hubungan Masyarakat.
6. SDM, Fasilitas, Lingkungan dan Unit Produksi
Untuk menjamin penyelenggaraan diklat yang terstandar maka SMK Negeri 1
Cikalongkulon melakukan pengembangan sumberdaya pendukung berupa
SDM, Fasilitas, lingkungan dan Unit Produksi.
7. Tim Manajemen
Seluruh sistem yang ada di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dikendalikan oleh
Tim Manajemen yang terdiri dari:
• Wakil Manajemen Mutu
• Empat (4) Waka (Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarana dan
Prasarana, dan Waka Hubungan Masyarakat).
• Empat (5) ketua Kompetensi keahlian (Agribisnis Ternak Unggas,
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Teknologi Pengolahan Hasil
Pertanian, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Administrasi Perkantoran)
• Koordinator Tata Usaha.
Secara garis besarnya proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dapat
kita simak pada gambar 3.3. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon.
49 4.1. Analisis
4.1.1. Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis lingkungan internal bisnis yang dilakukan di SMK Negeri 1
Cikalongkulon merupakan kegiatan analisis yang bertujuan menganalisis strategi
bisnis yang terjadi saat sekarang, tujuan, sumber daya yang ada saat sekarang,
proses dan budaya organisasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Untuk
menganalisis lingkungan internal bisnis, pada penelitian ini mempergunakan
teknik CSF (Critical Success Factor) dan Value Chain.
Adapun hasil analisis dari CSF dan Value Chain, yakni sebagai berikut:
1. CSF
Sebelum teknik CSF dipergunakan, terlebih dahulu kita harus memahami visi
dan misi dari SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Pemahaman visi dan misi
organisasi diperlukan sebagai dasar penilaian analisis CSF.
Adapun visi dan misi dari SMK Negeri 1 Cikalongkulon adalah sebagai
berikut:
Berikut ini adalah Visi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:
”Terwujudnya SMK Negeri 1 Cikalongkulon menjadi sekolah yang Bermutu,
menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri dapat bersaing di tingkat
nasional maupun Internasional, dengan dilandasi Iman dan Taqwa”
Berikut ini adalah Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:
1. Implementasi managemen sekolah yang berbasis pada pendekatan
manajemen bisnis.
2. Menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui
pengembangan infrastruktur, fasilitas, kompetensi mengajar dan
metodologi pembelajaran terkini.
3. Mengembangkan Infrastruktur ICT (Information Communication
Technology) yang sangat memadai.
4. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja (wirausaha).
5. Meningkatkan keterserapan tamatan di dunia kerja / Industri dalam skala
nasional maupun internasional.
6. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri.
7. Membangun Sumber Daya Manusia yang handal dalam pembentukan
manusiayang cerdas, terampil, mampu mengembangkan potensi dalam
bidang keahliannya dan dapat hidup mandiri serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dari misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon diatas, peneliti akan melakukan