• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PERILAKU TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN

OLEH

CLARA PINEM

100521106

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan. PTPN III menyadari pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bukan dianggap sebagai biaya, melainkan investasi. Penerapan program CSR menjadi salah satu cara perusahaan untuk menaikkan citra perusahaan dan akan menjadi nilai tambah atau suatu keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam dunia industry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM (Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari PT.Perkebunan Nusantara (Persero) III Medan sebanyak 128 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan metode

simple random sampling dan pengambilan ukuran sampel menggunakan rumus

Slovin, sehingga diperoleh sampel sebanyak 57 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji signifikansi parsial (uji t) menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 55,3 % faktor-faktor yang mempengaruhi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu tanggung jawab sosial perusahaan,sedangkan sisanya 44,7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TOWARD CORPORATE IMAGE AT

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero ) MEDAN The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of Corporate Social Responsibility toward Corporate Image at PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan. Expectedly the information obtained from this research can be used by companies to increase CSR activities and quality of CSR programs so that more can enhance the company image in the future..

This study uses quantitative descriptive methods with primary and secondary data. The population in this study were public relation CSR and partnership of PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan 128 people. The research sample was determined by using simple random sampling method and sample size using a formula taking Slovin, in order to obtain a sample size of 57 people. Primary data was collected using a questionnaire, in which questionnaire distributed before first tested the validity and reliability of the 30 employees of PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan beyond the study sample. Secondary data were also collected to support the analysis in this study is descriptive and analytical methods, namely quantitative analysis with simple linear regression analysis.

The result using partial significance test show corporate social responsibility variable significant influence toward corporate image. Next coefficient of determination obtained for 55,3% means the factors that influence the corporate image can be explained by the corporate social responsibility variable while the remaining 44,7% can be explained by other variables not examined in this study.

.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak pernah habis saya ucapkan kepada Tuhan, atas semua cobaannya yang beranugerah, perlindungan yang selalu baru dan tak pernah terlambat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tahun akademik 2012/2013. Pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang tak terkira kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Azhar Maksum, M.Ec., Ak. selaku Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si Selaku sekretaris Depertemen Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE. M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

6. Ibu Dra.Setri Hiyanti Siregar,M.Si selaku pembaca penilai yang telah memberikan waktu, saran, tenaga, dan pikirannya untuk membantu penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh staff pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Kedua orang tua dan keluarga tercinta atas motivasinya, baik materil maupun non materil, doa dan kasih sayang yang tiada henti.

9. Teman-teman yang selalu mendukung dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, Mei 2013

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

2.1.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 8

2.1.2 Perkembangan dan motif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .... 10

2.1.3 Model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 11

2.1.4 Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 12

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 36

(7)

3.10.3 Metode Analisis Statisitik ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 40

4.1.1 Sejarah Ringkas PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 40

4.1.2 Uraian Tugas ... 45

4.1.3 Struktur Organisasi ... 50

4.1.4 Jaringan Usaha Terkini ... 51

4.1.5 Kinerja Usaha Terkini ... 51

4.2 Analisis Deskriptif ... 52

4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 62

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 64

4.4.1 Uji Normalitas ... 64

4.4.2 Uji Autokorelasi ... 66

4.4.3 Uji Heterokedastisitas ... 66

4.4.4 Pengujian Hipotesis ... 68

4.5 Pembahasan ... 71

4.5.1Hubungan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Citra Perusahasan ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul

Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 30

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 34

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 35

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 36

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 53

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 54

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel X ... 55

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Y ... 56

Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Sederhana ... 60

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Autokorelasi ... 63

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 27

Gambar 4.1 Logo PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 45

Gambar 4.2 Struktur Organisasi ... 50

Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas ... 65

Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 65

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul

Halaman

(11)

ABSTRAK

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan. PTPN III menyadari pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bukan dianggap sebagai biaya, melainkan investasi. Penerapan program CSR menjadi salah satu cara perusahaan untuk menaikkan citra perusahaan dan akan menjadi nilai tambah atau suatu keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam dunia industry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM (Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari PT.Perkebunan Nusantara (Persero) III Medan sebanyak 128 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan metode

simple random sampling dan pengambilan ukuran sampel menggunakan rumus

Slovin, sehingga diperoleh sampel sebanyak 57 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji signifikansi parsial (uji t) menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 55,3 % faktor-faktor yang mempengaruhi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu tanggung jawab sosial perusahaan,sedangkan sisanya 44,7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(12)

ABSTRACT

INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TOWARD CORPORATE IMAGE AT

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero ) MEDAN The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of Corporate Social Responsibility toward Corporate Image at PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan. Expectedly the information obtained from this research can be used by companies to increase CSR activities and quality of CSR programs so that more can enhance the company image in the future..

This study uses quantitative descriptive methods with primary and secondary data. The population in this study were public relation CSR and partnership of PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan 128 people. The research sample was determined by using simple random sampling method and sample size using a formula taking Slovin, in order to obtain a sample size of 57 people. Primary data was collected using a questionnaire, in which questionnaire distributed before first tested the validity and reliability of the 30 employees of PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan beyond the study sample. Secondary data were also collected to support the analysis in this study is descriptive and analytical methods, namely quantitative analysis with simple linear regression analysis.

The result using partial significance test show corporate social responsibility variable significant influence toward corporate image. Next coefficient of determination obtained for 55,3% means the factors that influence the corporate image can be explained by the corporate social responsibility variable while the remaining 44,7% can be explained by other variables not examined in this study.

.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kegiatan ekonomi dan pembangunan pada umumnya berdampak positif

bagi kemajuan bangsa. Hal ini ditandai dengan perkembangan dunia usaha yang

semakin cepat. Untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan dapat memberikan

kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, menyebabkan semua perusahaan

menghadapi persaingan ketat sehingga menuntut perusahaan mampu beradaptasi

agar bisa bertahan.

Dalam era modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa industri mampu

menjadikan peradaban manusia menjadi maju lebih pesat. Untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan sosial, ada dampak negatif

yang timbul oleh akibat operasionalisasi industri yaitu kerusakan lingkungan.

Seperti pembuangan limbah tanpa memperhatikan kondisi alam yang nantinya

akan berdampak terhadap eksistensi perusahaan. Oleh karena itu, dunia industri

sering sebagai tertuduh utama dalam masalah kerusakan lingkungan, karena

kerakusannya dalam mengekploitasi sumber daya alam (Susanto, 2002 : 7).

Dalam memanfaataan dan mengeksploitasi sumber daya alam harus

diimbangi dengan upaya kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Ada banyak

cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk mengurangi tuduhan negatif terhadap

dampak operasionalisasi perusahaan dan pada akhirnya akan menaikkan citra

perusahaan. Citra baik merupakan harta yang sangat tinggi nilainya bagi

(14)

menengah dan panjang. Citra baik dapat menjadi perisai perusahaan pada saat

mereka menghadapi krisis (Sutojo,2004). Citra perusahaan tidak bisa direkayasa,

artinya citra tidak datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat,

dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun

citra positif yang diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan secara

serampangan pada saat tertentu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang.

Karena citra merupakan semua persepsi atas objek yang dibentuk oleh konsumen

dengan cara memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu.

Menciptakan dan menjaga citra merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh

perusahaan, sebab apabila citra perusahaan menjadi rusak, persepsi konsumen

terhadap perusahaan akan buruk. Perusahaan yang telah rusak citranya akan sulit

diperbaiki, hal ini disebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat atau konsumen,

sehingga menjaga citra perusahaan berarti menjaga konsistensi pelayanan dan

kualitas yang dihasilkan.

Ada banyak cara menaikkan citra perusahaan. Isu yang berkembang saat ini

adalah program tanggung jawab sosial perusahaan disebut dengan Corporate

Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibilities (CSR) atau

tanggung jawab sosial perusahaan sekarang menjadi bagian yang menjadi

keharusan dalam perusahaan khususnya yang berbadan hukum perseroan

terbatas. Hal ini tercantum dalam peraturan CSR pada UU No. 40 tahun tentang

perseroan terbatas mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan pasal 74.

Undang – undang ini menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan

(15)

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan untuk

mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan

kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri,

komunitas setempat, dan masyarakat umumnya.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

(CSR) bukan sekedar trend social, namun merupakan sinergi dari upaya yang

berkelanjutan untuk menginformasi program-program sosial demi menciptakan

ekonomi yang lebih ramah lingkungan dengan melibatkan para pelaku

pembangunan untuk bekerja sama dalam perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha

perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Salah satu kegiatan

usahanya yaitu pengolahan industri kelapa sawit. Seperti yang kita ketahui, sektor

pertanian umumnya dan sektor perkebunan khususnya memiliki peran penting

dalam pembangunan ekonomi nasional. Saat ini sektor pertanian lebih diwarnai

oleh skala usaha yang besar. Permodalan yang kuat, penggunaan teknologi maju,

sistem pengolahan modern, jangkauan pemasaran yang luas dan adaptif terhadap

perubahan-perubahan ke arah kemajuan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Perkebunan kelapa sawit ini merupakan suatu bisnis yang ramah

lingkungan, karena perkebunan menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2)

dan melepaskan lebih banyak oksigen (O2). Tuntutan masyarakat atau konsumen

(16)

pemanfaatannya semakin tinggi, ini menimbulkan persaingan produsen untuk

memanfaatkan bahan baku yang juga ramah lingkungan, sehinggga industri

kelapa sawit menjadi pilihan.

Namun dampak negatif terhadap lingkungan akibat proses pengolahan

kelapa sawit dari kegiatan kebun dan pabrik kelapa sawit adalah dihasilkannya

limbah cair, limbah padat, dan gas. Limbah padat dari pabrik pengolahan kelapa

sawit terdiri dari tandan kosong, pelepah dan cangkang. Limbah cair yang bahan

beracun dan berbahaya atau dikenal dengan limbah B3. Limbah berupa gas yaitu

pencemaran udara serta kebisingan yang timbul dari aktivitas pabrik. Mengetahui

kondisi seperti ini, maka perusahaan menanggulangi akibat dampak negatif

tersebut dengan program CSR. CSR menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya

memikirkan kepentingan perusahaan, tetapi juga kepentingan pihak-pihak lain

secara lebih luas. Pihak-pihak tersebut adalah semua hubungan yang terjadi antara

sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, yaitu pelanggan, pegawai,

komunitas, pemilik, pemerintah dan pemasok bahkan pesaing.

Program-program sosial tersebut dapat berupa bantuan kesehatan,

pemberian beasiswa, pembangunan sarana-prasarana umum, pemberian bantuan

berupa pinjaman modal dengan menjalin hubungan dengan mitra perusahaan

seperti pengusaha yang mengelola usaha kecil menengah dengan memberi

bantuan berupa pinjaman modal dan hibah (berupa pelatihan), dan berbagai jenis

bantuan sosial lainnya Program ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan

terhadap masyarakat dan lingkungannya dan bukan hanya berorientasi pada profit

(17)

Penerapan program CSR menjadi salah satu cara perusahaan untuk

menaikkan citra perusahaan dan akan menjadi nilai tambah atau suatu keunggulan

perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam dunia industri. Citra perusahaan

akan membentuk sebuah reputasi. Upaya perusahaan untuk membentuk citra yang

positif harus dibangun dari tindakan operasional sehari-hari yang konsisten

dengan tata nilai perusahaan. Diperlukan segmentasi dan penentuan skala prioritas

untuk membidik kalayak yang secara kritis mempunyai dampak yang tinggi (high

impact) (Susanto,2007 : 46).

Oleh karena itu, perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III memenuhi

tanggung jawab sosialnya dengan cara yang dilakukan perusahaan dengan

pengelolaan dan pengendalian lingkungan, dimana akan memberi manfaat bagi

lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

Fenomena diatas menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan

mengharuskan perusahaan bertindak melakukan tindakan pencegahan dan

penanggulangan dampak negatif dari kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa

sawit. Oleh karena itu, tindakan tersebut tidak cukup dengan mengandalkan

peraturan perundang-undangan saja tetapi perlu juga didukung oleh pengaturan

sendiri secara sukarela dan pendekatan-pendekatan instrumen-instrumen ekonomi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian

yang berjudul “Pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra

(18)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas,

maka rumusan masalah adalah “Apakah tanggung jawab sosial perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan?.”

1.3Tujuan Penelitian

Mengetahui dan menganalisis agar pengaruh program tanggung jawab sosial

perusahaan lebih efektif dan efisien sehingga citra perusahaan PT.Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan lebih meningkat.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat digunakan dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kesadaran

akan pentingnya melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan

di PTPN III serta dapat sebagai bahan masukan dan informasi tambahan

bagi perusahaan dan pihak - pihak yang berkepentingan dalam perusahaan

dalam melihat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra

perusahaan.

b. Bagi Pihak Lain

Memberikan sumbangan pemikiran atau sebagai bahan referensi bagi

peneliti selanjutnya sehingga membuat hasil penelitian semakin lebih

(19)

c. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memperluas wawasan pengetahuan penulis tentang

pentingnya pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang

mempengaruhi peningkatan citra perusahaan serta memberi masukan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif karena dengan

menggunakan metode survey eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji

menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan objeknya. Penelitian ini

membahas pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan

dimana tanggung jawab sosial sebagai variabel bebas (Independent variable) dan

citra perusahaan sebagai variabel terikat (Dependent Variable).

3.2Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Jl. Sei

Batanghari No. 2 Medan. Penelitian ini dilakukan sejak Maret 3013 sampai Mei

2013.

3.3Batasan Operasional

Batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

penelitian. Penelitian yang dilakukan peneliti hanya membahas mengenai

pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan dilihat dari

segi produksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) jalan Sei Batanghari No.2

Medan.

Maka batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (independent) yaitu tanggung jawab sosial perusahaan (X)

(21)

3.4 Definisi Operasional

Secara teoritis, definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang

memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional

sehingga dapat diukur dan diamati.

Dalam hal ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

1. Variabel bebas yaitu tanggung jawab sosial perusahaan (X), yaitu

komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas

melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber

daya perusahaan.

2. Variabel terikat adalah citra perusahaan (Y) yaitu . total persepsi terhadap

suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai

sumber setiap waktu.

Berdasarkan definisi operasional yang telah diuraikan, maka

(22)

Tabel 3.1 praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan

1. Dapat dipercaya

2. Mempunyai tanggung jawab social

3. Value

4. Identitas perusahaan 5. Reputasi yang lebih baik

Likert

(23)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini variabel yang diukur adalah variabel tanggung jawab

sosial perusahaan dan citra perusaahaan dengan menggunakan skala likert. Skala

Likert yaitu alat yang digunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang, 2011: 6)

dengan pembagian sebagai berikut :

1. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

2. Setuju (S) : diberi skor 4

3. Netral : diberi skor 3

4. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

5.Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

3.6Populasi Dan Sampel a.Populasi

Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin

kita buat inferensinya (Nazir,2005:273). Populasi dalam penelitian ini adalah

bagian humas CSR dan mitra PTPN III berjumlah 128 unit, yang terdiri dari UKM

(Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak lain yang menerima bantuan dari

PTPN III yang ada di kota Medan.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Nazir, 2005 :273). Sampel diambil dengan menggunakan rumus

(24)

Keterangan n = jumlah sampel

N= ukuran populasi

e = batas kesalahan

Dengan demikian, jumlah sampel yang diperoleh adalah :

56,14

Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 57 orang dengan

kriteria bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM (Usaha

Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari PTPN III di kota

Medan. (Sugiyono, 2008:120) simple random sampling dikatakan sederhana

karena pengambilan anggota sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata atau bagian dalam populasi itu.

Jadi, metode penelitian sampel menggunakan metode simple random

sampling atau acak yang dilakukan oleh pihak PTPN III langsung. Jadi, kuesioner

yang diberikan peneliti tidak dipilih dengan kriteria-kriteria tertentu.

3.7 Jenis Data

Penelitian menggunakan sumber data berikut, yaitu:

1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari wawancara

pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan

kuesioner kepada responden yang terpilih yang berisikan pertanyaan

mengenai variabel penelitian. Dalam hal ini peneliti memperolehnya

dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan untuk mitra yang

berkaitan dengan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, untuk

memperoleh penjelasan yang lebih luas mengenai bahan maupun hal-hal

(25)

2. Data Sekunder merupakan Data yang diperoleh melalui studi

dokumentasi dengan mempelajari berbagai buku literatur, Laporan

PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup), jurnal maupun situs internet, makalah

yang berkaiatan dengan penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan beberapa teknik antara lain:

1. Kuesioner

Pengumpulan data dilakukan melalui daftar pertanyaan yang terstruktur

yang disiapkan untuk tiap responden yang berkaitan dengan

PT.Perkebunan Nusantara III Medan.

2. Wawancara (interview), yaitu wawancara langsung dengan karyawan

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan untuk memperoleh data

atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

3. Studi Pustaka

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku literatur

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan

penulis untuk mendaptkan pengetahuan mengenai masalah yang sedang

(26)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika rhitung ≥ rtabel maka dapat disebut valid

Jika rhitung < rtabel maka dapat disebut tidak valid

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan

ketentuan df (jumlah kasus) = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang

diperoleh yaitu 0,361.

Instrumen yang dilakukan dalam uji validitas dan reliabilitas penelitian ini

adalah kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan

dengan tangggung jawab sosial perusahaan (X) sebanyak 9 pernyataan, sedangkan

citra perusahaan (Y) sebanyak 6 pernyataan.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (X)

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

No.Butir

Pertanyaan r-hitung r-tabel keterangan

(27)

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid , dapat

dilihat dari rhitung output nilai lebih besar dibanding dengan rtabel (0,361) dapat

digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Citra Perusahaan (Y) No.Butir

Pertanyaan r-hitung r-tabel keterangan

1 0,468 0,361 Valid

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid , dapat

dilihat dari rhitung output nilai lebih besar dibanding dengan rtabel (0,361) dapat

digunakan dalam penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsisten dari pengukurannya.

Dikatakan reliabel jika instrumen yang bila digunakan beberapa kali digunakan

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama

(Situmorang, 2008:170).

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

Jika ralpha positif atau > rtabel, maka dapat disebut reliabel

Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka dapat disebut tidak reliabel

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

(28)

Tabel 3.4 Reliabilitas variabel

Instrumen Cronbach’s

Alpha Keterangan

Variabel X

(Tanggung Jawab Sosial) 0,834 Reliabel Variabel Y

(Citra Perusahaan ) 0,858 Reliabel

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Dari Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha variabel (X)

tanggung jawab sosial perusahaan (0,834) dan ralpha variable (Y) citra perusahaan

(0,858) lebih besar dibandingkan nilai rtabel (0,361), maka dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan di atas adalah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden

untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen

penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat

menyatakan tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui

kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti

mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan data

(29)

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum

data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Pengujian Normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang

akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau

mendekati normal. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan

grafik, yaitu Normality Probability Plot. Deteksi normalitas dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Data yang baik adalah

data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data

tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan (Situmorang, 2010:62).

2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi

ke observasi lainnya.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika

varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu

(30)

diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika

variabel independen signifkan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas

signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model

regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

3.10.3 Metode Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Peneliti menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan

program SPSS versi 17.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.

Persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a+bX

Keterangan : Y = Citra Perusahaan a = Konstanta

b = Koefisien Regresi Sederhana x = Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

(31)

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji T)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika sig > α = (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan

jika sig < α = (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

b. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinan (R2) atau koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan

variasi-variasi terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan

satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara

keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.

(32)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara (Persero) III disingkat PTPN III (Persero),

merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan

yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil

perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan

tanaman kelapa sawit dan dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit

(CPO) dan inti sawit (krenel) dan produk hilir karet.

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan

perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada

tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan

Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Pada tahun 1968 PPN

direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan

(PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi

PT.Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan

BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN sub sektor, perkebunan dengan

melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan

perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan

(33)

PT.Perkebunan III (Persero), PT.Perkebunan IV (Persero), PT.Perkebunan

V(Persero) disatukan pengelolaannya kedalam manajemen PT.Perkebunan

Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal 14

Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberinama PT.Perkebunan

Nusantara III Persero yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara.

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) didrikan dengan Akte Notaris Harun

Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal

8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81

tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

Dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan dimasa mendatang

PT.Perkebunan Nusantara III Medan mempunyai visi dan misi seperti yang

tercantum dibawah ini :

Visi

" Menjadi perusahaan agrobisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

melaksanakan tata kelola bisnis terbaik pada tahun-tahun berikutnya "

Misi

a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

b. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

c. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya

(34)

d. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik

bagi para investor.

e. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

f. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas.

g. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Tata-Nilai (Values)

Perusahaan memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas

profesional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis pada:

a. Team-Work: selalu mengutamakan kerja sama tim, agar mampu menghasilkan

sinergi optimal bagi perusahaan.

b. Innovation : selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inivasi dalam

metoda baru dan produk baru.

c. Excellence: selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja

keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensi kerja.

d. Proactivity : selalu bersikap proaktif, dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi

resiko yang mungkin terjadi.

e. Responsibility : selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil

dan tindakan yang dilakukan.

Strategi Perusahaan (Company Strategy)

a. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitra

(35)

b. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap

kecenderungan industri dan pergerakan pasar dan mencermati pesaing.

c. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampu-labaan serta

pendapatan dan arus kas.

d. Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment. Keselamatan,

kesehatan dan lingkungan.

e. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi

Cost-Effective.

f. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai

dan Paradigna Baru.

g. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia

berbasis kompetensi dan kinerja.

Paradigma Baru

Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III ada

pada seluruh karyawan, untuk itu kami bertekad mewujudkan paradigma bisnis

baru PTPN III.

a. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metoda dan kinerja adalah satu

keharusan.

b. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan

persaingan.

c. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.

d. Pengambangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan,

(36)

e. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani

(Human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

f. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan

mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi panutan.

g. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan

kinerjanya.

h. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang

sederhana dan dinamis.

i. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatkan produktivitas

kerja dan keunggulan kompetitif.

j. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat.

k. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap,

cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.

(37)

Logo Perusahaan

Gambar 4.1. Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Sumber PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Secara keseluruhan makna logo ini adalah lambang dari niat dan

motivasi tinggi seluruh personil PT. Perkebunan Nusantara III yang telah

direncanakan bersama, dan tunjangan dengan 5 tata nilai, 12 paradigma baru dan

7 strategi bisnis yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III.

4.1.2 Uraian Tugas

Adapun uraian tugas di bagian Corporate Secretary (CS) dan Urusan

Humas (Public Relations) adalah sebagai berikut :

1. Kepala Urusan (H. Irwadi Lubis, SH)

Tugas :

1. Menyusun dan mengevaluasi RKAP/RKO Urusan Humas (Public Relations).

2. Melaksanakan RKAP/RKO Urusan Humas (Public Relations).

3. Menyusun Strategic Planning (SP) Urusan Humas (Public Relations).

(38)

5. Mengidentifikasi permasalahan komunikasi perusahaan dan memberi masukan

kepada manajemen.

6. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan

prinsip Good Corporate Governance (GCG).

7. Melakukan koordinasi dengan agent of communication dalam pelaksanaan

program komunikasi internal dan eksternal atas kebijakan, kegiatan dan citra

perusahaan.

8. Mewakili perusahaan dan membangun networking dalam pertemuan –

pertemuan asosiasi, baik asosiasi profesi maupun asosiasi industri.

9. Mengelola, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan

komunikasi perusahaan serta memberi pengarahan kepada setiap fungsi yang

dibawahi dalam menjalankan program kerja sehingga mencapai sasaran.

10.Menciptakan sistem koordinasi kerja antar fungsi dan memantau jadwal

kegiatan harian masing-masing fungsi komunikasi korporat.

11.Mengkoordinir dan mengevaluasi kegiatan pameran yang diadakan oleh

perusahaan maupun anak perusahaan dan mitra binaan baik ditingkat lokal,

nasional maupun internasional.

12.Menyusun, mengkoordinir dan mengevaluasi pembuatan leaflet,

brosur,agenda, kalender dan majalah Media Nusatiga.

13.Mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan protokoler, ticketing, upacara

bendera, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).

14.Menyusun dan mengkoordinir pelayanan kepada DPR dan DPRD serta

(39)

15.Menyusun dan mengkoordinir Laporan Manajemen (LM) tiap bulan.

Wewenang :

1. Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi di lingkup

Urusan Humas (Public Relations).

2. Memberikan penilaian dan pembinaan karyawan di lingkup Urusan Humas

(public Relations).

3. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas bawahannya.

Tanggung Jawab:

Kepala Urusan Humas (Public Relations) dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Corporate Secretary. Kepala Urusan

Humas (Public Relations) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten

Urusan yaitu :

3. Asisten Kehumasan Tugas :

1. Menyusun RKAP/RKO Urusan Humas (public Relations).

2. Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000 / 14000.

3. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan

prinsip Good Corporate Governance (GCG).

4. Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan

terjalinnya hubungan baik dengan stakeholders.

5. Menyusun rencana isi dalam media komunikasi internal seperti majalah, dan

(40)

6. Mengkoordinir penyaluran surat kabar, majalah, buletin dan majalah Media

Nusatiga ke bagian/unit/kebun dan stakeholders terkait.

7. Mengkoordinir pemberian permohonan bantuan dari pihak eksternal

perusahaan.

8. Melaksanakan sistem koordinasi, konfirmasi dan hak jawab perusahaan kepada

media massa, LSM dan Masyarakat.

9. Mengkoordinir pembuatan laporan bulanan analisis kepentingan stakeholders

dan analisis berita media cetak.

10. Mengkoordinir pembuatan kliping berita harian dan mendistribusikan ke

direksi dan bagian.

11. Mengkoordinir pelaksanaan pengumuman Stop Pers.

3. Asisten Kehumasan Tugas :

1. Menyusun RKAP/RKO Urusan Humas (public Relations).

2. Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan SMK3 dan ISO 9000/14000.

3. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan

prinsip Good Corporate Governance (GCG).

4. Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan

terjalinya hubungan baik dengan stakeholders.

5. Menyiapkan data-data untuk kegiatan Pers Conference, Website, Pers Release,

Majalah Media Nusatiga, Laporan Manajemen (LM) Humas.

6. Menyusun dan membangun data base Kehumasan dan data informasi untuk

(41)

7. Membuat kalender, leaflet, agenda, brosur dan advetorial/iklan.

8. Menyusun dan mengkompilasi laporan analisa masalah dari kebun/unit/distrik.

9. Menyusun dan mengkoordinir proses penilaian karyawan.

10. Melaksanakan dan menyusun kegiatan upacara bendera dan Senam

Kesegaran Jasmani (SKJ).

11. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pameran perusahaan, anak perusahaan

dan mitra binaan yang bekerjasama dengan bagian/kebun/unit dan pihak

terkait lainnya.

4.Asisten Protokoler Tugas :

1. Menyusun dan mengevaluasi RKAP/RKO Urusan Humas (Public Relations).

2. Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000/14000.

3. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan

prinsip Good Corporate Governance (GCG).

4. Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan

terjalinnya hubungan baik dengan stakeholders.

5. Menyusun kegiatan-kegiatan protokoler perusahaan dan pelayanan ticketing.

6. Menyusun dan mengkoordinir pelayanan kunjungan perusahaan.

7. Menyusun dan mengagendakan serta mengkoordinir perjalanan/kunjungan

kerja direksi.

8. Melakukan koordinasi dengan lembaga DPR RI dan DPRD, instansi

(42)

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

(43)

4.1.4 Jaringan Usaha/Kegiatan Terkini

1. Kelapa Sawit – Minyak sawit dan Inti sawit

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan Inti sawit

sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan

perusahaan. Mutu produk minyak dan Inti sawit yang dihasilkan perusahaan

sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat

waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Diseantero dunia, sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu

tinggi,lebih dari 54,000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik didunia. Mutu

Produk RSS-1, SIR-10, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar

Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar sepeti Bridgestone,Good

Year,Firestone, Han Kook dan lainnya.

4.1.5 Kinerja Usaha Terkini

1. Pada tanggal 30 Maret 2011 PTPN III menerima penghargaan Corporate

Social Responsibility (CSR) Award.

2. Pada tanggal 20 Mei 2011, PTPN III menerima 20 Penghargaan Bendera

Emas dan 8 Penghargaan Zero Accident.

3. Pada tanggal 27 September 2011, PT Perkebunan Nusantara III menerima

sertifikat OHSAS 18001 : 2007

4. Pada tanggal 23 November 2011 PTPN III menerima penghargaan IQA

(44)

5. Pada tanggal 14 Desember 2011 PTPN III menerima penghargaan

BUMN terbaik bidang Non Keuangan sektor perkebunan dan kehutanan.

6. Pada tanggal 16 Desember 2011 PTPN III menerima penghargaan BUMN

Perkebunan Award 2011.

7. Pada tanggal 25 Januari 2012 PTPN III menerima penghargaan UMKM

Sindo Award tahun 2011.

4.2 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data

yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari

objek yang diteliti. Data umum dalam penelitian ini adalah informasi dari

responden dan pertanyaan – pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 15 butir pertanyaan, yakni

sembilan butir pertanyaan untuk variabel tanggung jawab sosial perusahaan (X),

enam butir pertanyaan untuk variabel citra perusahaan (Y).

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner

kepada 57 orang bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM

(Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari

PT.Perkebunan Nusantara (Persero) III Medan. Kuesioner berisikan deskriptif

(45)

dalam penelitian ini adalah berdasarkan umur, jenis kelamin, penghasilan dan

pendidikan terakhir.

a. Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Berdasarkan

angket yang disebarkan tersebut diperoleh gambaran umum mengenai

karakteristik responden. Hasil angket menunjukkan karakteristik responden

seperti terlihat pada Tabel 4.1.

1. Umur

Tabel 4.1 Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase (%)

20-30 6 10,53%

31-40 15 26,32%

>41 36 63,15%

Jumlah 57 100%

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat diketahui sebanyak

10,53% berada pada kelompok usia 20-30 tahun, 26,32% berada pada kelompok

usia 31-40 tahun, dan sisanya 63,15% berada pada kelompok usia > 41 tahun.

Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa pada kelompok usia > 41 tahun memiliki jumlah

persentase paling besar yakni 63,15%. Hal ini menunjukkan bahwa responden

pada kelompok usia >41 tahun lebih memiliki pengetahuan luas tentang CSR

yang dilaksanakan perusahaan PTPN III, sehingga mereka lebih mampu menilai

(46)

2. Penghasilan

Tabel. 4.2

Berdasarkan Lama Bekerja

Penghasilan per bulan Jumlah Persentase (%)

< Rp 3.000.000 25 43,86%

Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 19 33,33%

>Rp 5.000.000 13 22,81%

Jumlah 57 100%

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Dari Tabel 4.2 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 57 responden

yang berpenghasilan dibawah (kurang dari) Rp 3.000.000 sebanyak 43,86%,

kemudian berpenghasilan antara Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 sebanyak 33,33% ,

dan berpenghasilan diatas (lebih dari ) Rp 5.000.000 sebanyak 22,81%. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden berpenghasilan kurang dari (di bawah )

Rp 3.000.000 lebih banyak. Oleh karena itu, responden yang memiliki

penghasilan sedikit sangat membutuhkan bantuan sehingga mampu meningkatkan

kesejahteraan sosial.

3. Jenis Kelamin

Table 4.3

Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 46 80,70%

Perempuan 11 19,30%

Jumlah 57 100%

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Dari Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling

banyak yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 orang (80,70%) dan yang

berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (19,30%). Karena responden

(47)

4. Pendidikan

Tabel 4.4

Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SMA 4 7,02

D1 6 10,53

D3 41 71,93

S1 6 10,53

Jumlah 57 100%

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Dari Table 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak

memiliki tingkat pendidikan tertinggi D3 sebanyak 41 orang (71,93%), kemudian

tingkat pendidikan D1 sebanyak 6 orang (10,53%), kemudian tingkat pendidikan

S1 sebanyak 6 orang (10,53%), kemudian SMA sebanyak 4 orang (7,02%). Dari

data yang tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum responden dalam

penelitian ini memiliki tingkat pendidikan sedang.

b.Analisis Jawaban Responden

Untuk menganalisis jawaban responden, diukur menggunakan pertanyaan dengan skala likert 5 poin, yaitu:

5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S)

3 = Netral (N)

2 = Tidak Setuju (TS)

(48)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( X) Tabel 4.5

Analisis Deskriptif terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( X) No

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 57 orang responden untuk

variabel tanggung jawab sosial perusahaan pada Tabel 4.5 yaitu :

1. Pada pernyataan 1 (Kami mematuhi peraturan hukum yang mengatur tentang

penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan), tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, menyatakan tidak setuju sebesar 3,50%,

menyatakan jawaban netral sebesar 12,28%, setuju sebesar 68,42% dan sangat

setuju sebesar 15,78%. Hal ini menunjukkan bahwa 68,42% responden setuju

bahwa PTPN III mematuhi peraturan hukum yang mengatur tentang

penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun masih ada juga

3,50% tidak setuju dan menilai CSR yang diselenggarakan oleh perusahaan

masih belum sepenuhnya patuh terhadap peraturan hukum.

2. Pada pertanyaan 2 (Setiap tahun kami tetap mengalokasikan dana untuk

program CSR untuk mensejahterakan masyarakat dan karyawan), tidak ada

(49)

responden menyatakan netral sebesar 15,78%, menyatakan setuju sebesar

63,13% dan menyatakan sangat setuju sebesar 21,05%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebesar 15,78% responden masih menilai alokasi dana CSR yang

diselenggarakan oleh perusahaan belum memadai dalam mensejahterakan

lingkungan sosial.

3. Pada pernyataan 3 (Kami berhasil membangun kemitraan yang baik dengan

masyarakat serta memberikan bantuan berupa pinjaman modal dan berupa

pelatihan untuk usaha kecil menengah di kota Medan sebanyak 105 unit), tidak

ada jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan

setuju sebesar 71,92%, dan menyatakan sangat setuju sebesar 14,03%. Hal ini

menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa PTPN III berhasil

menjalin mitra dengan masyarakat dengan memberi bantuan pinjaman modal

dan berupa pelatihan untuk usaha kecil menengah.

4. Pada pernyataan 4 (Kami peduli terhadap lingkungan sosial dengan

memberikan bantuan material pada pembangunan sarana umum seperti mesjid,

gereja, jambur, dsb), tidak ada jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju,

menyatakan netral sebesar 7,01%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan

menyatakan sangat setuju sebesar 28,07%. Hal ini menunjukkan sebagian besar

responden setuju bahwa PTPN III telah peduli terhadap lingkungan sosial

dengan memberikan pada pembangunan sarana umum.

5. Pada pernyataan 5 (Kegiatan berupa bantuan kesehatan masyarakat, bantuan

bencana alam, bantuan sarana umum,dan program pendidikan oleh perusahaan

(50)

terhadap masyarakat sekitar perusahaan), tidak ada jawaban yang menyatakan

sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar 12,28%,

menyatakan setuju sebesar 63,15% dan menyatakan sangat setuju sebesar

24,56%. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa bantuan

yang diterima dari PTPN III telah memadai sebagai wujud dari tanggung jawab

sosial perusahaan.

6. Pada pernyataan 6 (Kami memperhatikan kesehatan masyarakat. Dengan

melakukan kegiatan donor darah dan sunatan massal secara teratur), tidak ada

jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan

netral sebesar 14,03%, menyatakan setuju sebesar 63,15% dan menyatakan

setuju sebesar 22,80%. Hal ini menunjukkan sebagian responden setuju bahwa

PTPN III telah memperhatikan kesehatan masyarakat, dengan melakukan

donor darah dan sunatan massal secara teratur. Namun, ada responden masih

menilai bahwa hal tersebut belum dilakukan secara teratur.

7. Pada pernyataan 7 (Kami melakukan penghijauan secara teratur dan menjaga

lingkungan di areal sekitar pabrik dengan cara penanaman bunga serta pohon

pelindung yang ditata dengan baik), tidak ada jawaban yang menyatakan

sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar 12,28%,

menyatakan setuju sebesar 64,91% dan menyatakan setuju sebesar 22,80%. Hal

ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa PTPN III telah

melakukan penghijauan dan menjaga lingkungan dengan baik, meskipun masih

(51)

8. Pernyataan 8 (Kami menjalankan bisnis yang ramah lingkungan karena

perkebunan kelapa sawit menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dan

melepaskan lebih banyak oksigen (O2)), tidak ada jawaban yang menyatakan

sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar 12,28%,

menyatakan setuju sebesar 66,91% dan menyatakan setuju sebesar 21,05%. Hal

ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa PTPN III telah

menjalankan bisnis yang ramah lingkungan dengan baik.

9. Pada pernyataan 9 (Perkebunan dan pabrik kelapa sawit mengelola limbah

secara efektif dan diproses secara tepat sehingga mengurangi dampak negatif

pada lingkungan), ada responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 1,75 %

dan menyatakan netral sebesar 15,78%. Jawaban atas pernyataan tersebut

memperlihatkan bahwa responden memandang perusahaan belum maksimal

dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasionalisasi

perusahaan.

Berdasarkan jawaban atas pernyataan tersebut menunjukkan bahwa

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) telah melakukan program-program CSR

yang mampu mensejahterakan masyarakat sehingga pada akhirnya menaikkan

citra perusahaan. Meskipun ada responden yang beranggapan bahwa PTPN III

(52)

Citra Perusahaan (Y)

Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 57 orang responden untuk

variabel tanggung jawab sosial perusahaan pada tabel 4.6 yaitu:

1. Pada pernyataan 1 (Kami menjaga kepercayaan masyarakat bahwa perusahaan

selalu melaksanakan CSR dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat),

tidak ada jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju,

menyatakan netral sebesar 10,52%, menyatakan setuju sebesar 3,15% dan

menyatakan sangat setuju sebesar 26,31%. Hal ini menunjukkan sebagian besar

responden sangat setuju bahwa PTPN III telah menjaga kepercayaan

masyarakat dengan selalu melaksanakan CSR.

2. Pada pernyataan 2 (Kami mendapatkan piagam penghargaan PROPER

(program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam lingkungan hidup)

bahwa perusahaan dinilai telah memadai sebagai perwakilan dari bentuk

tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar masyarakat.), tidak ada

jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan

netral sebesar 10,52%, menyatakan setuju sebesar 61,40% dan menyatakan

(53)

setuju bahwa PTPN III layak mendapatkan penghargaan sebagai perwakilan

salah satu perusahaan yang selalu menjaga kelestarian lingkungan.

3. Pada pernyataan 3 (Kami memiliki kemampuan yang berkualitas dalam

memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga memberi nilai tambah,yang

ditandai dengan pengelolan limbah yang menghasilkan produk yang

bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan), tidak ada jawaban yang

menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar

8,77%, menyatakan setuju sebesar 77,19% dan menyatakan sangat setuju

sebesar 14,03%. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa

PTPN III memiliki kemampuan yang berkualitas dalam memanfaatkan sumber

daya yang ada dan bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan.

4. Pada pernyataan 4 (Kami menghasilkan laba yang lebih tinggi yang dapat di

reinvestasikan untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi sehingga terus mampu

mengelola perusahaan dan lingkungan perusahaan), tidak ada jawaban yang

menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar

10,52%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan menyatakan sangat setuju

sebesar 24,56%. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa

PTPN III memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba untuk dapat

memperbaiki kualitas dan efisiensi sehingga terus mengelola perusahaan dan

lingkungan.

5. Pada pernyataan 5 (Kami meningkatkan reputasi perusahaan dengan menjaga

kepercayaan masyarakat dengan tetap menyalurkan dana CSR secara teratur),

(54)

netral sebesar 14,03%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan sangat setuju

menyatakan sebesar 19,29%. Hal ini menunjukkan responden percaya bahwa

PTPN III tetap menyalurkan dana CSR secara teratur.

6. Pada pernyataan 6 (Kami memiliki budaya perusahaan yang baik sehingga

akan terus tumbuh dan berkembang di tengah persaingan), tidak ada jawaban

responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan

netral sebesar 12,28%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan sangat setuju

menyatakan sebesar 22,80%. Hal ini menunjukkan bahwa budaya perusahaan

akan terus mendukung tumbuh berkembangnya perusahaan di dalam

persaingan.

4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi

linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear

antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Y = a +bX

Y = Citra Perusahaan a = Konstanta

(55)

Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan

menggunakan SPSS versi 17.00 for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4.7

Dependent Variable: Citra perusahaan

Persamaan regresinya sebagai berikut:

Y’ = a + bX

Y’ = 6,115 + 0,502 X

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:

- Konstanta sebesar 6,115; artinya jika variabel bebas tanggung jawab sosial

perusahaan (X) nilainya adalah 0, maka secara rata-rata variabel diluar

model tetap akan meningkatkan citra perusahaan (Y).

- Nilai Koefisien X (b) sebesar 0,502 pada penelitian ini dapat diartikan

bahwa variabel tanggung jawab sosial perusahaan (X) berpengaruh positif

terhadap citra perusahaan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika

variabel tanggung jawab sosial perusahaan mengalami peningkatan

sebesar satu satuan, citra perusahaan juga akan mengalami peningkatan

(56)

4.4 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang digunakan akan benar-benar menunjukkan hubungan

yang signifikan dan representatif apabila model regresi tersebut memenuhi asumsi

klasik regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas,

autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data

pada variabel yang baik adalah data yang memiliki bentuk kurva dengan

kemiringan seimbang dari sisi kiri dan kanan, atau tidak condong ke kiri ataupun

ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng, dengan nilai

skewness mendekati 0 (Gambar 4.3). Sedangkan output kurva Normal P-Plot

(Gambar 4.4) menunjukkan distribusi dari titik-titik data faktor dalam hal

mempengaruhi variabel tanggung jawab sosial menyebar di sekitar garis diagonal

dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Adapun output kurva

(57)

Gambar : 4.3 Histogram Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan

(58)

histogram yang tidak condong ke kiri dan ke kanan sehingga dapat dikatakan data

berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada (et ) pada periode tertentu

dengan variabel pengganggu periode sebelumnya (et -1). Untuk mempercepat

proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan patokan

nilai Durbin Watson hitung mendekati angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung

mendekati atau disekitar angka 2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik

autokorelasi, karena angka 2 pada uji Durbin Watson terletak di daerah No

Autocorelation. Pada output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,956.

Uji asumsi klasik statistik autokorelasi dapat dideteksi dari output pada Tabel 4.8

sebagai berikut:

the Estimate Durbin-Watson

1 .744a .553 .545 1.69085 1.956

a. Predictors: (Constant), CSR

b. Dependent Variable: Citra perusahaan Sumber:Pengolahan SPSS(2013)

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu observasi ke observasi yang

lain. Jika varian residual dari satu observasi ke observasi yang lain tetap atau

(59)

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan

metode chart (diagram Scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa :

1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (point-point) menyebar ke atas

dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari

output spss 17 diperoleh gambar sebagai berikut:

Gambar 4.5 Grafik Uji Heteroskedastisitas Sumber : Pengolahan SPSS (2013)

Pada Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa model regresi linear sederhana

terbebas dari asumsi klasik heteroskesdastisitas dan layak digunakan dalam

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (X)
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Citra Perusahaan (Y)
Tabel 3.4 Reliabilitas variabel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mempertahankan kandungan gizi dan mengurangi senyawa antigizi, maka pengkajian ini bertujuan menelaah perubahan kandungan gizi (kadar air, abu,

Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII. Adi

JudulJurnal llmjah (Artikel) : Value lnculcation for Early Childhood through Traditional Javanese Songs Penulis Jurnal llmiah : Rukiyati, Mami hajaroh, Sudaryantidan

dari para pihak juga secara tersirat terdapat dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang menyebutkan bahwa “Notaris tidak

1. Untuk mengetahui bagaimana proses yang dilakukan dalam pembelajaran materi himpunan dengan metode kooperatif tipe TAI. siswa kelas VII A SMP

mengunggah ke SIM-BELMAWA softcopy laporan akhir (Lampiran 6) yang telah disahkan oleh pimpinan Perguruan Tinggi bidang kemahasiswaan maksimal 10 (sepuluh) halaman dengan jarak

(1) “ Bentuk bertanggung jawab adalah pemberian ganti kerugian dan biaya pengobatan bagi pengguna jasa yang luka-luka atau santunan bagi pengguna jasa yang