SKRIPSI
PENGARUH PERILAKU TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN
OLEH
CLARA PINEM
100521106
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan. PTPN III menyadari pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bukan dianggap sebagai biaya, melainkan investasi. Penerapan program CSR menjadi salah satu cara perusahaan untuk menaikkan citra perusahaan dan akan menjadi nilai tambah atau suatu keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam dunia industry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM (Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari PT.Perkebunan Nusantara (Persero) III Medan sebanyak 128 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan metode
simple random sampling dan pengambilan ukuran sampel menggunakan rumus
Slovin, sehingga diperoleh sampel sebanyak 57 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji signifikansi parsial (uji t) menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 55,3 % faktor-faktor yang mempengaruhi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu tanggung jawab sosial perusahaan,sedangkan sisanya 44,7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TOWARD CORPORATE IMAGE AT
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero ) MEDAN The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of Corporate Social Responsibility toward Corporate Image at PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan. Expectedly the information obtained from this research can be used by companies to increase CSR activities and quality of CSR programs so that more can enhance the company image in the future..
This study uses quantitative descriptive methods with primary and secondary data. The population in this study were public relation CSR and partnership of PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan 128 people. The research sample was determined by using simple random sampling method and sample size using a formula taking Slovin, in order to obtain a sample size of 57 people. Primary data was collected using a questionnaire, in which questionnaire distributed before first tested the validity and reliability of the 30 employees of PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan beyond the study sample. Secondary data were also collected to support the analysis in this study is descriptive and analytical methods, namely quantitative analysis with simple linear regression analysis.
The result using partial significance test show corporate social responsibility variable significant influence toward corporate image. Next coefficient of determination obtained for 55,3% means the factors that influence the corporate image can be explained by the corporate social responsibility variable while the remaining 44,7% can be explained by other variables not examined in this study.
.
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tak pernah habis saya ucapkan kepada Tuhan, atas semua cobaannya yang beranugerah, perlindungan yang selalu baru dan tak pernah terlambat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tahun akademik 2012/2013. Pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang tak terkira kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Azhar Maksum, M.Ec., Ak. selaku Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si Selaku sekretaris Depertemen Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE. M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Dra.Setri Hiyanti Siregar,M.Si selaku pembaca penilai yang telah memberikan waktu, saran, tenaga, dan pikirannya untuk membantu penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh staff pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Kedua orang tua dan keluarga tercinta atas motivasinya, baik materil maupun non materil, doa dan kasih sayang yang tiada henti.
9. Teman-teman yang selalu mendukung dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Medan, Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
2.1.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 8
2.1.2 Perkembangan dan motif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .... 10
2.1.3 Model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 11
2.1.4 Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 12
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 36
3.10.3 Metode Analisis Statisitik ... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 40
4.1.1 Sejarah Ringkas PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 40
4.1.2 Uraian Tugas ... 45
4.1.3 Struktur Organisasi ... 50
4.1.4 Jaringan Usaha Terkini ... 51
4.1.5 Kinerja Usaha Terkini ... 51
4.2 Analisis Deskriptif ... 52
4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 62
4.4 Uji Asumsi Klasik ... 64
4.4.1 Uji Normalitas ... 64
4.4.2 Uji Autokorelasi ... 66
4.4.3 Uji Heterokedastisitas ... 66
4.4.4 Pengujian Hipotesis ... 68
4.5 Pembahasan ... 71
4.5.1Hubungan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Citra Perusahasan ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 76
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul
Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 30
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 34
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 35
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 36
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 53
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 54
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel X ... 55
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Y ... 56
Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Sederhana ... 60
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Autokorelasi ... 63
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 27
Gambar 4.1 Logo PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 45
Gambar 4.2 Struktur Organisasi ... 50
Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas ... 65
Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 65
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul
Halaman
ABSTRAK
PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan. PTPN III menyadari pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bukan dianggap sebagai biaya, melainkan investasi. Penerapan program CSR menjadi salah satu cara perusahaan untuk menaikkan citra perusahaan dan akan menjadi nilai tambah atau suatu keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam dunia industry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM (Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari PT.Perkebunan Nusantara (Persero) III Medan sebanyak 128 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan metode
simple random sampling dan pengambilan ukuran sampel menggunakan rumus
Slovin, sehingga diperoleh sampel sebanyak 57 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji signifikansi parsial (uji t) menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 55,3 % faktor-faktor yang mempengaruhi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu tanggung jawab sosial perusahaan,sedangkan sisanya 44,7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TOWARD CORPORATE IMAGE AT
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero ) MEDAN The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of Corporate Social Responsibility toward Corporate Image at PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan. Expectedly the information obtained from this research can be used by companies to increase CSR activities and quality of CSR programs so that more can enhance the company image in the future..
This study uses quantitative descriptive methods with primary and secondary data. The population in this study were public relation CSR and partnership of PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan 128 people. The research sample was determined by using simple random sampling method and sample size using a formula taking Slovin, in order to obtain a sample size of 57 people. Primary data was collected using a questionnaire, in which questionnaire distributed before first tested the validity and reliability of the 30 employees of PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan beyond the study sample. Secondary data were also collected to support the analysis in this study is descriptive and analytical methods, namely quantitative analysis with simple linear regression analysis.
The result using partial significance test show corporate social responsibility variable significant influence toward corporate image. Next coefficient of determination obtained for 55,3% means the factors that influence the corporate image can be explained by the corporate social responsibility variable while the remaining 44,7% can be explained by other variables not examined in this study.
.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kegiatan ekonomi dan pembangunan pada umumnya berdampak positif
bagi kemajuan bangsa. Hal ini ditandai dengan perkembangan dunia usaha yang
semakin cepat. Untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan dapat memberikan
kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, menyebabkan semua perusahaan
menghadapi persaingan ketat sehingga menuntut perusahaan mampu beradaptasi
agar bisa bertahan.
Dalam era modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa industri mampu
menjadikan peradaban manusia menjadi maju lebih pesat. Untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan sosial, ada dampak negatif
yang timbul oleh akibat operasionalisasi industri yaitu kerusakan lingkungan.
Seperti pembuangan limbah tanpa memperhatikan kondisi alam yang nantinya
akan berdampak terhadap eksistensi perusahaan. Oleh karena itu, dunia industri
sering sebagai tertuduh utama dalam masalah kerusakan lingkungan, karena
kerakusannya dalam mengekploitasi sumber daya alam (Susanto, 2002 : 7).
Dalam memanfaataan dan mengeksploitasi sumber daya alam harus
diimbangi dengan upaya kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Ada banyak
cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk mengurangi tuduhan negatif terhadap
dampak operasionalisasi perusahaan dan pada akhirnya akan menaikkan citra
perusahaan. Citra baik merupakan harta yang sangat tinggi nilainya bagi
menengah dan panjang. Citra baik dapat menjadi perisai perusahaan pada saat
mereka menghadapi krisis (Sutojo,2004). Citra perusahaan tidak bisa direkayasa,
artinya citra tidak datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat,
dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun
citra positif yang diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan secara
serampangan pada saat tertentu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang.
Karena citra merupakan semua persepsi atas objek yang dibentuk oleh konsumen
dengan cara memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu.
Menciptakan dan menjaga citra merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh
perusahaan, sebab apabila citra perusahaan menjadi rusak, persepsi konsumen
terhadap perusahaan akan buruk. Perusahaan yang telah rusak citranya akan sulit
diperbaiki, hal ini disebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat atau konsumen,
sehingga menjaga citra perusahaan berarti menjaga konsistensi pelayanan dan
kualitas yang dihasilkan.
Ada banyak cara menaikkan citra perusahaan. Isu yang berkembang saat ini
adalah program tanggung jawab sosial perusahaan disebut dengan Corporate
Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibilities (CSR) atau
tanggung jawab sosial perusahaan sekarang menjadi bagian yang menjadi
keharusan dalam perusahaan khususnya yang berbadan hukum perseroan
terbatas. Hal ini tercantum dalam peraturan CSR pada UU No. 40 tahun tentang
perseroan terbatas mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan pasal 74.
Undang – undang ini menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan untuk
mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri,
komunitas setempat, dan masyarakat umumnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) bukan sekedar trend social, namun merupakan sinergi dari upaya yang
berkelanjutan untuk menginformasi program-program sosial demi menciptakan
ekonomi yang lebih ramah lingkungan dengan melibatkan para pelaku
pembangunan untuk bekerja sama dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha
perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Salah satu kegiatan
usahanya yaitu pengolahan industri kelapa sawit. Seperti yang kita ketahui, sektor
pertanian umumnya dan sektor perkebunan khususnya memiliki peran penting
dalam pembangunan ekonomi nasional. Saat ini sektor pertanian lebih diwarnai
oleh skala usaha yang besar. Permodalan yang kuat, penggunaan teknologi maju,
sistem pengolahan modern, jangkauan pemasaran yang luas dan adaptif terhadap
perubahan-perubahan ke arah kemajuan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Perkebunan kelapa sawit ini merupakan suatu bisnis yang ramah
lingkungan, karena perkebunan menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2)
dan melepaskan lebih banyak oksigen (O2). Tuntutan masyarakat atau konsumen
pemanfaatannya semakin tinggi, ini menimbulkan persaingan produsen untuk
memanfaatkan bahan baku yang juga ramah lingkungan, sehinggga industri
kelapa sawit menjadi pilihan.
Namun dampak negatif terhadap lingkungan akibat proses pengolahan
kelapa sawit dari kegiatan kebun dan pabrik kelapa sawit adalah dihasilkannya
limbah cair, limbah padat, dan gas. Limbah padat dari pabrik pengolahan kelapa
sawit terdiri dari tandan kosong, pelepah dan cangkang. Limbah cair yang bahan
beracun dan berbahaya atau dikenal dengan limbah B3. Limbah berupa gas yaitu
pencemaran udara serta kebisingan yang timbul dari aktivitas pabrik. Mengetahui
kondisi seperti ini, maka perusahaan menanggulangi akibat dampak negatif
tersebut dengan program CSR. CSR menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya
memikirkan kepentingan perusahaan, tetapi juga kepentingan pihak-pihak lain
secara lebih luas. Pihak-pihak tersebut adalah semua hubungan yang terjadi antara
sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, yaitu pelanggan, pegawai,
komunitas, pemilik, pemerintah dan pemasok bahkan pesaing.
Program-program sosial tersebut dapat berupa bantuan kesehatan,
pemberian beasiswa, pembangunan sarana-prasarana umum, pemberian bantuan
berupa pinjaman modal dengan menjalin hubungan dengan mitra perusahaan
seperti pengusaha yang mengelola usaha kecil menengah dengan memberi
bantuan berupa pinjaman modal dan hibah (berupa pelatihan), dan berbagai jenis
bantuan sosial lainnya Program ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungannya dan bukan hanya berorientasi pada profit
Penerapan program CSR menjadi salah satu cara perusahaan untuk
menaikkan citra perusahaan dan akan menjadi nilai tambah atau suatu keunggulan
perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam dunia industri. Citra perusahaan
akan membentuk sebuah reputasi. Upaya perusahaan untuk membentuk citra yang
positif harus dibangun dari tindakan operasional sehari-hari yang konsisten
dengan tata nilai perusahaan. Diperlukan segmentasi dan penentuan skala prioritas
untuk membidik kalayak yang secara kritis mempunyai dampak yang tinggi (high
impact) (Susanto,2007 : 46).
Oleh karena itu, perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III memenuhi
tanggung jawab sosialnya dengan cara yang dilakukan perusahaan dengan
pengelolaan dan pengendalian lingkungan, dimana akan memberi manfaat bagi
lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Fenomena diatas menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan
mengharuskan perusahaan bertindak melakukan tindakan pencegahan dan
penanggulangan dampak negatif dari kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa
sawit. Oleh karena itu, tindakan tersebut tidak cukup dengan mengandalkan
peraturan perundang-undangan saja tetapi perlu juga didukung oleh pengaturan
sendiri secara sukarela dan pendekatan-pendekatan instrumen-instrumen ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian
yang berjudul “Pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas,
maka rumusan masalah adalah “Apakah tanggung jawab sosial perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra perusahaan pada PT.Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan?.”
1.3Tujuan Penelitian
Mengetahui dan menganalisis agar pengaruh program tanggung jawab sosial
perusahaan lebih efektif dan efisien sehingga citra perusahaan PT.Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan lebih meningkat.
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat digunakan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kesadaran
akan pentingnya melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan
di PTPN III serta dapat sebagai bahan masukan dan informasi tambahan
bagi perusahaan dan pihak - pihak yang berkepentingan dalam perusahaan
dalam melihat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra
perusahaan.
b. Bagi Pihak Lain
Memberikan sumbangan pemikiran atau sebagai bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya sehingga membuat hasil penelitian semakin lebih
c. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memperluas wawasan pengetahuan penulis tentang
pentingnya pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang
mempengaruhi peningkatan citra perusahaan serta memberi masukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif karena dengan
menggunakan metode survey eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji
menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan objeknya. Penelitian ini
membahas pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan
dimana tanggung jawab sosial sebagai variabel bebas (Independent variable) dan
citra perusahaan sebagai variabel terikat (Dependent Variable).
3.2Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Jl. Sei
Batanghari No. 2 Medan. Penelitian ini dilakukan sejak Maret 3013 sampai Mei
2013.
3.3Batasan Operasional
Batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
penelitian. Penelitian yang dilakukan peneliti hanya membahas mengenai
pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap citra perusahaan dilihat dari
segi produksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) jalan Sei Batanghari No.2
Medan.
Maka batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent) yaitu tanggung jawab sosial perusahaan (X)
3.4 Definisi Operasional
Secara teoritis, definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang
memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional
sehingga dapat diukur dan diamati.
Dalam hal ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas yaitu tanggung jawab sosial perusahaan (X), yaitu
komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas
melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber
daya perusahaan.
2. Variabel terikat adalah citra perusahaan (Y) yaitu . total persepsi terhadap
suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai
sumber setiap waktu.
Berdasarkan definisi operasional yang telah diuraikan, maka
Tabel 3.1 praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan
1. Dapat dipercaya
2. Mempunyai tanggung jawab social
3. Value
4. Identitas perusahaan 5. Reputasi yang lebih baik
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini variabel yang diukur adalah variabel tanggung jawab
sosial perusahaan dan citra perusaahaan dengan menggunakan skala likert. Skala
Likert yaitu alat yang digunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang, 2011: 6)
dengan pembagian sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5
2. Setuju (S) : diberi skor 4
3. Netral : diberi skor 3
4. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
5.Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1
3.6Populasi Dan Sampel a.Populasi
Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin
kita buat inferensinya (Nazir,2005:273). Populasi dalam penelitian ini adalah
bagian humas CSR dan mitra PTPN III berjumlah 128 unit, yang terdiri dari UKM
(Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak lain yang menerima bantuan dari
PTPN III yang ada di kota Medan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Nazir, 2005 :273). Sampel diambil dengan menggunakan rumus
Keterangan n = jumlah sampel
N= ukuran populasi
e = batas kesalahan
Dengan demikian, jumlah sampel yang diperoleh adalah :
56,14
Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 57 orang dengan
kriteria bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM (Usaha
Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari PTPN III di kota
Medan. (Sugiyono, 2008:120) simple random sampling dikatakan sederhana
karena pengambilan anggota sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata atau bagian dalam populasi itu.
Jadi, metode penelitian sampel menggunakan metode simple random
sampling atau acak yang dilakukan oleh pihak PTPN III langsung. Jadi, kuesioner
yang diberikan peneliti tidak dipilih dengan kriteria-kriteria tertentu.
3.7 Jenis Data
Penelitian menggunakan sumber data berikut, yaitu:
1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari wawancara
pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan
kuesioner kepada responden yang terpilih yang berisikan pertanyaan
mengenai variabel penelitian. Dalam hal ini peneliti memperolehnya
dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan untuk mitra yang
berkaitan dengan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, untuk
memperoleh penjelasan yang lebih luas mengenai bahan maupun hal-hal
2. Data Sekunder merupakan Data yang diperoleh melalui studi
dokumentasi dengan mempelajari berbagai buku literatur, Laporan
PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup), jurnal maupun situs internet, makalah
yang berkaiatan dengan penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa teknik antara lain:
1. Kuesioner
Pengumpulan data dilakukan melalui daftar pertanyaan yang terstruktur
yang disiapkan untuk tiap responden yang berkaitan dengan
PT.Perkebunan Nusantara III Medan.
2. Wawancara (interview), yaitu wawancara langsung dengan karyawan
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan untuk memperoleh data
atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
3. Studi Pustaka
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku literatur
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan
penulis untuk mendaptkan pengetahuan mengenai masalah yang sedang
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
17.0 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika rhitung ≥ rtabel maka dapat disebut valid
Jika rhitung < rtabel maka dapat disebut tidak valid
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan
ketentuan df (jumlah kasus) = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang
diperoleh yaitu 0,361.
Instrumen yang dilakukan dalam uji validitas dan reliabilitas penelitian ini
adalah kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan
dengan tangggung jawab sosial perusahaan (X) sebanyak 9 pernyataan, sedangkan
citra perusahaan (Y) sebanyak 6 pernyataan.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (X)
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
No.Butir
Pertanyaan r-hitung r-tabel keterangan
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid , dapat
dilihat dari rhitung output nilai lebih besar dibanding dengan rtabel (0,361) dapat
digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Citra Perusahaan (Y) No.Butir
Pertanyaan r-hitung r-tabel keterangan
1 0,468 0,361 Valid
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid , dapat
dilihat dari rhitung output nilai lebih besar dibanding dengan rtabel (0,361) dapat
digunakan dalam penelitian.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsisten dari pengukurannya.
Dikatakan reliabel jika instrumen yang bila digunakan beberapa kali digunakan
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Situmorang, 2008:170).
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
Jika ralpha positif atau > rtabel, maka dapat disebut reliabel
Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka dapat disebut tidak reliabel
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Tabel 3.4 Reliabilitas variabel
Instrumen Cronbach’s
Alpha Keterangan
Variabel X
(Tanggung Jawab Sosial) 0,834 Reliabel Variabel Y
(Citra Perusahaan ) 0,858 Reliabel
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Dari Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha variabel (X)
tanggung jawab sosial perusahaan (0,834) dan ralpha variable (Y) citra perusahaan
(0,858) lebih besar dibandingkan nilai rtabel (0,361), maka dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan di atas adalah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden
untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen
penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat
menyatakan tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui
kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti
mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan data
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum
data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Pengujian Normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang
akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau
mendekati normal. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan
grafik, yaitu Normality Probability Plot. Deteksi normalitas dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Data yang baik adalah
data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data
tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan (Situmorang, 2010:62).
2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini
timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika
varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu
diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika
variabel independen signifkan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas
signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model
regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.
3.10.3 Metode Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Peneliti menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan
program SPSS versi 17.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.
Persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a+bX
Keterangan : Y = Citra Perusahaan a = Konstanta
b = Koefisien Regresi Sederhana x = Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji T)
Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika sig > α = (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan
jika sig < α = (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
b. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinan (R2) atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan
variasi-variasi terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan
satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara
keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara (Persero) III disingkat PTPN III (Persero),
merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan
yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil
perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan
tanaman kelapa sawit dan dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit
(CPO) dan inti sawit (krenel) dan produk hilir karet.
Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan
perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada
tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan
Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Pada tahun 1968 PPN
direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan
(PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi
PT.Perkebunan (Persero).
Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan
BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN sub sektor, perkebunan dengan
melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan
perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan
PT.Perkebunan III (Persero), PT.Perkebunan IV (Persero), PT.Perkebunan
V(Persero) disatukan pengelolaannya kedalam manajemen PT.Perkebunan
Nusantara III (Persero).
Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal 14
Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberinama PT.Perkebunan
Nusantara III Persero yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara.
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) didrikan dengan Akte Notaris Harun
Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal
8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81
tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.
Dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan dimasa mendatang
PT.Perkebunan Nusantara III Medan mempunyai visi dan misi seperti yang
tercantum dibawah ini :
Visi
" Menjadi perusahaan agrobisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik pada tahun-tahun berikutnya "
Misi
a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.
b. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
c. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya
d. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik
bagi para investor.
e. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
f. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
g. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
Tata-Nilai (Values)
Perusahaan memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas
profesional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis pada:
a. Team-Work: selalu mengutamakan kerja sama tim, agar mampu menghasilkan
sinergi optimal bagi perusahaan.
b. Innovation : selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inivasi dalam
metoda baru dan produk baru.
c. Excellence: selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja
keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensi kerja.
d. Proactivity : selalu bersikap proaktif, dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi
resiko yang mungkin terjadi.
e. Responsibility : selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil
dan tindakan yang dilakukan.
Strategi Perusahaan (Company Strategy)
a. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitra
b. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap
kecenderungan industri dan pergerakan pasar dan mencermati pesaing.
c. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampu-labaan serta
pendapatan dan arus kas.
d. Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment. Keselamatan,
kesehatan dan lingkungan.
e. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi
Cost-Effective.
f. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai
dan Paradigna Baru.
g. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia
berbasis kompetensi dan kinerja.
Paradigma Baru
Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III ada
pada seluruh karyawan, untuk itu kami bertekad mewujudkan paradigma bisnis
baru PTPN III.
a. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metoda dan kinerja adalah satu
keharusan.
b. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan
persaingan.
c. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
d. Pengambangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan,
e. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani
(Human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.
f. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan
mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi panutan.
g. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan
kinerjanya.
h. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang
sederhana dan dinamis.
i. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatkan produktivitas
kerja dan keunggulan kompetitif.
j. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat.
k. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap,
cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.
Logo Perusahaan
Gambar 4.1. Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Sumber PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
Secara keseluruhan makna logo ini adalah lambang dari niat dan
motivasi tinggi seluruh personil PT. Perkebunan Nusantara III yang telah
direncanakan bersama, dan tunjangan dengan 5 tata nilai, 12 paradigma baru dan
7 strategi bisnis yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III.
4.1.2 Uraian Tugas
Adapun uraian tugas di bagian Corporate Secretary (CS) dan Urusan
Humas (Public Relations) adalah sebagai berikut :
1. Kepala Urusan (H. Irwadi Lubis, SH)
Tugas :
1. Menyusun dan mengevaluasi RKAP/RKO Urusan Humas (Public Relations).
2. Melaksanakan RKAP/RKO Urusan Humas (Public Relations).
3. Menyusun Strategic Planning (SP) Urusan Humas (Public Relations).
5. Mengidentifikasi permasalahan komunikasi perusahaan dan memberi masukan
kepada manajemen.
6. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan
prinsip Good Corporate Governance (GCG).
7. Melakukan koordinasi dengan agent of communication dalam pelaksanaan
program komunikasi internal dan eksternal atas kebijakan, kegiatan dan citra
perusahaan.
8. Mewakili perusahaan dan membangun networking dalam pertemuan –
pertemuan asosiasi, baik asosiasi profesi maupun asosiasi industri.
9. Mengelola, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
komunikasi perusahaan serta memberi pengarahan kepada setiap fungsi yang
dibawahi dalam menjalankan program kerja sehingga mencapai sasaran.
10.Menciptakan sistem koordinasi kerja antar fungsi dan memantau jadwal
kegiatan harian masing-masing fungsi komunikasi korporat.
11.Mengkoordinir dan mengevaluasi kegiatan pameran yang diadakan oleh
perusahaan maupun anak perusahaan dan mitra binaan baik ditingkat lokal,
nasional maupun internasional.
12.Menyusun, mengkoordinir dan mengevaluasi pembuatan leaflet,
brosur,agenda, kalender dan majalah Media Nusatiga.
13.Mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan protokoler, ticketing, upacara
bendera, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).
14.Menyusun dan mengkoordinir pelayanan kepada DPR dan DPRD serta
15.Menyusun dan mengkoordinir Laporan Manajemen (LM) tiap bulan.
Wewenang :
1. Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi di lingkup
Urusan Humas (Public Relations).
2. Memberikan penilaian dan pembinaan karyawan di lingkup Urusan Humas
(public Relations).
3. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas bawahannya.
Tanggung Jawab:
Kepala Urusan Humas (Public Relations) dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Corporate Secretary. Kepala Urusan
Humas (Public Relations) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten
Urusan yaitu :
3. Asisten Kehumasan Tugas :
1. Menyusun RKAP/RKO Urusan Humas (public Relations).
2. Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000 / 14000.
3. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan
prinsip Good Corporate Governance (GCG).
4. Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan
terjalinnya hubungan baik dengan stakeholders.
5. Menyusun rencana isi dalam media komunikasi internal seperti majalah, dan
6. Mengkoordinir penyaluran surat kabar, majalah, buletin dan majalah Media
Nusatiga ke bagian/unit/kebun dan stakeholders terkait.
7. Mengkoordinir pemberian permohonan bantuan dari pihak eksternal
perusahaan.
8. Melaksanakan sistem koordinasi, konfirmasi dan hak jawab perusahaan kepada
media massa, LSM dan Masyarakat.
9. Mengkoordinir pembuatan laporan bulanan analisis kepentingan stakeholders
dan analisis berita media cetak.
10. Mengkoordinir pembuatan kliping berita harian dan mendistribusikan ke
direksi dan bagian.
11. Mengkoordinir pelaksanaan pengumuman Stop Pers.
3. Asisten Kehumasan Tugas :
1. Menyusun RKAP/RKO Urusan Humas (public Relations).
2. Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan SMK3 dan ISO 9000/14000.
3. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan
prinsip Good Corporate Governance (GCG).
4. Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan
terjalinya hubungan baik dengan stakeholders.
5. Menyiapkan data-data untuk kegiatan Pers Conference, Website, Pers Release,
Majalah Media Nusatiga, Laporan Manajemen (LM) Humas.
6. Menyusun dan membangun data base Kehumasan dan data informasi untuk
7. Membuat kalender, leaflet, agenda, brosur dan advetorial/iklan.
8. Menyusun dan mengkompilasi laporan analisa masalah dari kebun/unit/distrik.
9. Menyusun dan mengkoordinir proses penilaian karyawan.
10. Melaksanakan dan menyusun kegiatan upacara bendera dan Senam
Kesegaran Jasmani (SKJ).
11. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pameran perusahaan, anak perusahaan
dan mitra binaan yang bekerjasama dengan bagian/kebun/unit dan pihak
terkait lainnya.
4.Asisten Protokoler Tugas :
1. Menyusun dan mengevaluasi RKAP/RKO Urusan Humas (Public Relations).
2. Melaksanakan SMK3 dan ISO 9000/14000.
3. Melaksanakan prinsip-prinsip kerja komunikasi perusahaan berdasarkan
prinsip Good Corporate Governance (GCG).
4. Membangun terbentuknya citra positif perusahaan (Corporate Image) dan
terjalinnya hubungan baik dengan stakeholders.
5. Menyusun kegiatan-kegiatan protokoler perusahaan dan pelayanan ticketing.
6. Menyusun dan mengkoordinir pelayanan kunjungan perusahaan.
7. Menyusun dan mengagendakan serta mengkoordinir perjalanan/kunjungan
kerja direksi.
8. Melakukan koordinasi dengan lembaga DPR RI dan DPRD, instansi
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
4.1.4 Jaringan Usaha/Kegiatan Terkini
1. Kelapa Sawit – Minyak sawit dan Inti sawit
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan Inti sawit
sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan
perusahaan. Mutu produk minyak dan Inti sawit yang dihasilkan perusahaan
sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat
waktu kepada pembeli.
2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet
Diseantero dunia, sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu
tinggi,lebih dari 54,000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik didunia. Mutu
Produk RSS-1, SIR-10, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar
Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar sepeti Bridgestone,Good
Year,Firestone, Han Kook dan lainnya.
4.1.5 Kinerja Usaha Terkini
1. Pada tanggal 30 Maret 2011 PTPN III menerima penghargaan Corporate
Social Responsibility (CSR) Award.
2. Pada tanggal 20 Mei 2011, PTPN III menerima 20 Penghargaan Bendera
Emas dan 8 Penghargaan Zero Accident.
3. Pada tanggal 27 September 2011, PT Perkebunan Nusantara III menerima
sertifikat OHSAS 18001 : 2007
4. Pada tanggal 23 November 2011 PTPN III menerima penghargaan IQA
5. Pada tanggal 14 Desember 2011 PTPN III menerima penghargaan
BUMN terbaik bidang Non Keuangan sektor perkebunan dan kehutanan.
6. Pada tanggal 16 Desember 2011 PTPN III menerima penghargaan BUMN
Perkebunan Award 2011.
7. Pada tanggal 25 Januari 2012 PTPN III menerima penghargaan UMKM
Sindo Award tahun 2011.
4.2 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari
objek yang diteliti. Data umum dalam penelitian ini adalah informasi dari
responden dan pertanyaan – pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 15 butir pertanyaan, yakni
sembilan butir pertanyaan untuk variabel tanggung jawab sosial perusahaan (X),
enam butir pertanyaan untuk variabel citra perusahaan (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 57 orang bagian humas CSR dan mitra PTPN III yang terdiri dari UKM
(Usaha Kecil Menengah) dan pihak-pihak yang menerima bantuan dari
PT.Perkebunan Nusantara (Persero) III Medan. Kuesioner berisikan deskriptif
dalam penelitian ini adalah berdasarkan umur, jenis kelamin, penghasilan dan
pendidikan terakhir.
a. Karakteristik Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Berdasarkan
angket yang disebarkan tersebut diperoleh gambaran umum mengenai
karakteristik responden. Hasil angket menunjukkan karakteristik responden
seperti terlihat pada Tabel 4.1.
1. Umur
Tabel 4.1 Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase (%)
20-30 6 10,53%
31-40 15 26,32%
>41 36 63,15%
Jumlah 57 100%
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Karakteristik responden berdasarkan umur dapat diketahui sebanyak
10,53% berada pada kelompok usia 20-30 tahun, 26,32% berada pada kelompok
usia 31-40 tahun, dan sisanya 63,15% berada pada kelompok usia > 41 tahun.
Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa pada kelompok usia > 41 tahun memiliki jumlah
persentase paling besar yakni 63,15%. Hal ini menunjukkan bahwa responden
pada kelompok usia >41 tahun lebih memiliki pengetahuan luas tentang CSR
yang dilaksanakan perusahaan PTPN III, sehingga mereka lebih mampu menilai
2. Penghasilan
Tabel. 4.2
Berdasarkan Lama Bekerja
Penghasilan per bulan Jumlah Persentase (%)
< Rp 3.000.000 25 43,86%
Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 19 33,33%
>Rp 5.000.000 13 22,81%
Jumlah 57 100%
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Dari Tabel 4.2 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 57 responden
yang berpenghasilan dibawah (kurang dari) Rp 3.000.000 sebanyak 43,86%,
kemudian berpenghasilan antara Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 sebanyak 33,33% ,
dan berpenghasilan diatas (lebih dari ) Rp 5.000.000 sebanyak 22,81%. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata responden berpenghasilan kurang dari (di bawah )
Rp 3.000.000 lebih banyak. Oleh karena itu, responden yang memiliki
penghasilan sedikit sangat membutuhkan bantuan sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan sosial.
3. Jenis Kelamin
Table 4.3
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 46 80,70%
Perempuan 11 19,30%
Jumlah 57 100%
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Dari Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling
banyak yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 orang (80,70%) dan yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (19,30%). Karena responden
4. Pendidikan
Tabel 4.4
Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
SMA 4 7,02
D1 6 10,53
D3 41 71,93
S1 6 10,53
Jumlah 57 100%
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Dari Table 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak
memiliki tingkat pendidikan tertinggi D3 sebanyak 41 orang (71,93%), kemudian
tingkat pendidikan D1 sebanyak 6 orang (10,53%), kemudian tingkat pendidikan
S1 sebanyak 6 orang (10,53%), kemudian SMA sebanyak 4 orang (7,02%). Dari
data yang tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum responden dalam
penelitian ini memiliki tingkat pendidikan sedang.
b.Analisis Jawaban Responden
Untuk menganalisis jawaban responden, diukur menggunakan pertanyaan dengan skala likert 5 poin, yaitu:
5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
•Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( X) Tabel 4.5
Analisis Deskriptif terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( X) No
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 57 orang responden untuk
variabel tanggung jawab sosial perusahaan pada Tabel 4.5 yaitu :
1. Pada pernyataan 1 (Kami mematuhi peraturan hukum yang mengatur tentang
penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan), tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, menyatakan tidak setuju sebesar 3,50%,
menyatakan jawaban netral sebesar 12,28%, setuju sebesar 68,42% dan sangat
setuju sebesar 15,78%. Hal ini menunjukkan bahwa 68,42% responden setuju
bahwa PTPN III mematuhi peraturan hukum yang mengatur tentang
penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun masih ada juga
3,50% tidak setuju dan menilai CSR yang diselenggarakan oleh perusahaan
masih belum sepenuhnya patuh terhadap peraturan hukum.
2. Pada pertanyaan 2 (Setiap tahun kami tetap mengalokasikan dana untuk
program CSR untuk mensejahterakan masyarakat dan karyawan), tidak ada
responden menyatakan netral sebesar 15,78%, menyatakan setuju sebesar
63,13% dan menyatakan sangat setuju sebesar 21,05%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebesar 15,78% responden masih menilai alokasi dana CSR yang
diselenggarakan oleh perusahaan belum memadai dalam mensejahterakan
lingkungan sosial.
3. Pada pernyataan 3 (Kami berhasil membangun kemitraan yang baik dengan
masyarakat serta memberikan bantuan berupa pinjaman modal dan berupa
pelatihan untuk usaha kecil menengah di kota Medan sebanyak 105 unit), tidak
ada jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan
setuju sebesar 71,92%, dan menyatakan sangat setuju sebesar 14,03%. Hal ini
menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa PTPN III berhasil
menjalin mitra dengan masyarakat dengan memberi bantuan pinjaman modal
dan berupa pelatihan untuk usaha kecil menengah.
4. Pada pernyataan 4 (Kami peduli terhadap lingkungan sosial dengan
memberikan bantuan material pada pembangunan sarana umum seperti mesjid,
gereja, jambur, dsb), tidak ada jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju,
menyatakan netral sebesar 7,01%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan
menyatakan sangat setuju sebesar 28,07%. Hal ini menunjukkan sebagian besar
responden setuju bahwa PTPN III telah peduli terhadap lingkungan sosial
dengan memberikan pada pembangunan sarana umum.
5. Pada pernyataan 5 (Kegiatan berupa bantuan kesehatan masyarakat, bantuan
bencana alam, bantuan sarana umum,dan program pendidikan oleh perusahaan
terhadap masyarakat sekitar perusahaan), tidak ada jawaban yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar 12,28%,
menyatakan setuju sebesar 63,15% dan menyatakan sangat setuju sebesar
24,56%. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa bantuan
yang diterima dari PTPN III telah memadai sebagai wujud dari tanggung jawab
sosial perusahaan.
6. Pada pernyataan 6 (Kami memperhatikan kesehatan masyarakat. Dengan
melakukan kegiatan donor darah dan sunatan massal secara teratur), tidak ada
jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan
netral sebesar 14,03%, menyatakan setuju sebesar 63,15% dan menyatakan
setuju sebesar 22,80%. Hal ini menunjukkan sebagian responden setuju bahwa
PTPN III telah memperhatikan kesehatan masyarakat, dengan melakukan
donor darah dan sunatan massal secara teratur. Namun, ada responden masih
menilai bahwa hal tersebut belum dilakukan secara teratur.
7. Pada pernyataan 7 (Kami melakukan penghijauan secara teratur dan menjaga
lingkungan di areal sekitar pabrik dengan cara penanaman bunga serta pohon
pelindung yang ditata dengan baik), tidak ada jawaban yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar 12,28%,
menyatakan setuju sebesar 64,91% dan menyatakan setuju sebesar 22,80%. Hal
ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa PTPN III telah
melakukan penghijauan dan menjaga lingkungan dengan baik, meskipun masih
8. Pernyataan 8 (Kami menjalankan bisnis yang ramah lingkungan karena
perkebunan kelapa sawit menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dan
melepaskan lebih banyak oksigen (O2)), tidak ada jawaban yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar 12,28%,
menyatakan setuju sebesar 66,91% dan menyatakan setuju sebesar 21,05%. Hal
ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa PTPN III telah
menjalankan bisnis yang ramah lingkungan dengan baik.
9. Pada pernyataan 9 (Perkebunan dan pabrik kelapa sawit mengelola limbah
secara efektif dan diproses secara tepat sehingga mengurangi dampak negatif
pada lingkungan), ada responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 1,75 %
dan menyatakan netral sebesar 15,78%. Jawaban atas pernyataan tersebut
memperlihatkan bahwa responden memandang perusahaan belum maksimal
dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasionalisasi
perusahaan.
Berdasarkan jawaban atas pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) telah melakukan program-program CSR
yang mampu mensejahterakan masyarakat sehingga pada akhirnya menaikkan
citra perusahaan. Meskipun ada responden yang beranggapan bahwa PTPN III
•Citra Perusahaan (Y)
Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 57 orang responden untuk
variabel tanggung jawab sosial perusahaan pada tabel 4.6 yaitu:
1. Pada pernyataan 1 (Kami menjaga kepercayaan masyarakat bahwa perusahaan
selalu melaksanakan CSR dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat),
tidak ada jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju,
menyatakan netral sebesar 10,52%, menyatakan setuju sebesar 3,15% dan
menyatakan sangat setuju sebesar 26,31%. Hal ini menunjukkan sebagian besar
responden sangat setuju bahwa PTPN III telah menjaga kepercayaan
masyarakat dengan selalu melaksanakan CSR.
2. Pada pernyataan 2 (Kami mendapatkan piagam penghargaan PROPER
(program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam lingkungan hidup)
bahwa perusahaan dinilai telah memadai sebagai perwakilan dari bentuk
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar masyarakat.), tidak ada
jawaban yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan
netral sebesar 10,52%, menyatakan setuju sebesar 61,40% dan menyatakan
setuju bahwa PTPN III layak mendapatkan penghargaan sebagai perwakilan
salah satu perusahaan yang selalu menjaga kelestarian lingkungan.
3. Pada pernyataan 3 (Kami memiliki kemampuan yang berkualitas dalam
memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga memberi nilai tambah,yang
ditandai dengan pengelolan limbah yang menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan), tidak ada jawaban yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar
8,77%, menyatakan setuju sebesar 77,19% dan menyatakan sangat setuju
sebesar 14,03%. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa
PTPN III memiliki kemampuan yang berkualitas dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada dan bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan.
4. Pada pernyataan 4 (Kami menghasilkan laba yang lebih tinggi yang dapat di
reinvestasikan untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi sehingga terus mampu
mengelola perusahaan dan lingkungan perusahaan), tidak ada jawaban yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan netral sebesar
10,52%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan menyatakan sangat setuju
sebesar 24,56%. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa
PTPN III memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba untuk dapat
memperbaiki kualitas dan efisiensi sehingga terus mengelola perusahaan dan
lingkungan.
5. Pada pernyataan 5 (Kami meningkatkan reputasi perusahaan dengan menjaga
kepercayaan masyarakat dengan tetap menyalurkan dana CSR secara teratur),
netral sebesar 14,03%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan sangat setuju
menyatakan sebesar 19,29%. Hal ini menunjukkan responden percaya bahwa
PTPN III tetap menyalurkan dana CSR secara teratur.
6. Pada pernyataan 6 (Kami memiliki budaya perusahaan yang baik sehingga
akan terus tumbuh dan berkembang di tengah persaingan), tidak ada jawaban
responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, menyatakan
netral sebesar 12,28%, menyatakan setuju sebesar 64,91% dan sangat setuju
menyatakan sebesar 22,80%. Hal ini menunjukkan bahwa budaya perusahaan
akan terus mendukung tumbuh berkembangnya perusahaan di dalam
persaingan.
4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi
linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear
antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Y = a +bX
Y = Citra Perusahaan a = Konstanta
Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan
menggunakan SPSS versi 17.00 for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7
Dependent Variable: Citra perusahaan
Persamaan regresinya sebagai berikut:
Y’ = a + bX
Y’ = 6,115 + 0,502 X
Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:
- Konstanta sebesar 6,115; artinya jika variabel bebas tanggung jawab sosial
perusahaan (X) nilainya adalah 0, maka secara rata-rata variabel diluar
model tetap akan meningkatkan citra perusahaan (Y).
- Nilai Koefisien X (b) sebesar 0,502 pada penelitian ini dapat diartikan
bahwa variabel tanggung jawab sosial perusahaan (X) berpengaruh positif
terhadap citra perusahaan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika
variabel tanggung jawab sosial perusahaan mengalami peningkatan
sebesar satu satuan, citra perusahaan juga akan mengalami peningkatan
4.4 Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang digunakan akan benar-benar menunjukkan hubungan
yang signifikan dan representatif apabila model regresi tersebut memenuhi asumsi
klasik regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas,
autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data
pada variabel yang baik adalah data yang memiliki bentuk kurva dengan
kemiringan seimbang dari sisi kiri dan kanan, atau tidak condong ke kiri ataupun
ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng, dengan nilai
skewness mendekati 0 (Gambar 4.3). Sedangkan output kurva Normal P-Plot
(Gambar 4.4) menunjukkan distribusi dari titik-titik data faktor dalam hal
mempengaruhi variabel tanggung jawab sosial menyebar di sekitar garis diagonal
dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Adapun output kurva
Gambar : 4.3 Histogram Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan
histogram yang tidak condong ke kiri dan ke kanan sehingga dapat dikatakan data
berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada (et ) pada periode tertentu
dengan variabel pengganggu periode sebelumnya (et -1). Untuk mempercepat
proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan patokan
nilai Durbin Watson hitung mendekati angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung
mendekati atau disekitar angka 2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik
autokorelasi, karena angka 2 pada uji Durbin Watson terletak di daerah No
Autocorelation. Pada output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,956.
Uji asumsi klasik statistik autokorelasi dapat dideteksi dari output pada Tabel 4.8
sebagai berikut:
the Estimate Durbin-Watson
1 .744a .553 .545 1.69085 1.956
a. Predictors: (Constant), CSR
b. Dependent Variable: Citra perusahaan Sumber:Pengolahan SPSS(2013)
4.4.3 Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu observasi ke observasi yang
lain. Jika varian residual dari satu observasi ke observasi yang lain tetap atau
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
metode chart (diagram Scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa :
1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (point-point) menyebar ke atas
dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari
output spss 17 diperoleh gambar sebagai berikut:
Gambar 4.5 Grafik Uji Heteroskedastisitas Sumber : Pengolahan SPSS (2013)
Pada Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa model regresi linear sederhana
terbebas dari asumsi klasik heteroskesdastisitas dan layak digunakan dalam