• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah Dalam Menghadapi Asean Economic Community

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pemasaran PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah Dalam Menghadapi Asean Economic Community"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

ADITYA NURCAHYAN SYAH 1112046200018

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

TerbentuknyaAsean Economic Communitymenjadikan persaingan baru di industri lembaga keuangan syariah di Indonesia termasuk perkembangan industri asuransi syariah. Strategi perusahaan sangat penting, khususnya strategi pemasaran merupakan langkah yang harus diterapkan dengan baik dan benar agar setiap masing-masing perusahaan bertahan di pasar. PT AsuransiBRIngin Life adalah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa dan kesehatan dan merupakan asuransi swasta yang telah lama berdiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran PT Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam menghadapi Asean Economic Community. Metode yang di gunakanadalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka.

Kesimpulan dari penelitianini adalah PT Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam memasarkan produk sangatlah besar di Indonesia dengan membuat strategi Segmentasi untuk semua golongan yaitu masyarakat atas, menengah, dan menengah kebawah yang memberikan permintaan nasabah menjadi terpenuhi, strategi Targeting yang menjangkau kesemua kalangan tidak membedakan ras, budaya, suku, dan agama. Strategi Positioning perusahaanuntukmenjadi perusahaan asuransi Nasional yang terbesar di dukung oleh Bank Republik Indonesia (BRI). Strategi marketing mix yang Strategi marketing mix yang cukups esuai dengan semua strategi segmentasi, targeting, dan positioning karena kedua strategi ini saling berkaitan untuk menjadikan suatu strategi yang sempurna. Dari strategi yang di buat oleh perusahaan BRIngin Life Syariah bisa melebihi target market sharelebih dari 5% secara industri PT BRIngin Life justu yang terbanyak dan sangat yakin bisa menghadapi persaingan Asean Economic Community.

Kata Kunci : Strategi, Pemasaran,Asean Economic Community, Asuransi Jiwa PT BRIngin Life Syariah.

Pembimbing : Mu min Rauf. MA

(6)

vi

Assalammualaikum wr.wb,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kasih sayang, berkah, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini yang berjudul

STRATEGI PEMASARAN PT ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE

SYARIAH DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

(AEC) dapat diselesaikan. Penelitian ini disusun untuk menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana khusus konsentrasi Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan serta do a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan untaian terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terkhusus kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(7)

vii

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf dan karyawan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas memberikan ilmunya kepada penulis selama masa kuliah. 5. PT Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah yang telah mengizinkan penulis

untuk melakukan penelitian dan mendapat informasi untuk skripsi ini. 6. Bapak Basuki Achmad Kepala Bagian Operasional PT Asuransi BRIngin

Life Syariah yang sudah meluangkan waktu untuk di wawancara terkait skripsi ini.

7. Karyawan-karyawan PT BRIngin Life Syariah yang selalu memberikan semangat penulis agar skripsinya cepat selesai.

8. Staf Karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan memfasilitasi referensi-referensi hingga penulis terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

11. Teman-teman KKN Almalika 2015 terutama yang selalu mendukung untuk menyelesaikan skripis ini.

12. Teman tedekat penulis Faizal, Agung, Naufal, Faiq, Izud, Feri, Ifud, Egi yang telah memberikan canda tawa selama masa kuliah. Hari-hari yang selalu berwarna ketika masa kuliah.

13. Teman-teman Asuransi Syariah angkatan 2012 yang saling memberikan bantuan sejak awal perkuliahan, semangat dan doa satu sama lain. Tidak lupa juga kepada kakak-kakak senior Asuransi yang sudah memberikan bantuan dan masukan kepada penulis.

Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penyususnan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Aamiin.

Jakarta, September 2016

(9)

ix

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 9

C. Pembatas dan Perumusan Masalah ... 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

E. Metode Penelitian ... 12

F. Kerangka Teori ... 15

G. Tinjauan (review) Studi Terdahulu... 17

H. Sistematika Penulisan ... 18

(10)

x

3. Targeting ... 29

4. Positioning ... 35

5. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 40

a. Produk (Product) ... 41

b. Harga (Price) ... 41

c. Lokasi (Place)... 43

d. Promosi (Promotion) ... 43

B. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional ... 45

C. Asean Economic Community (AEC) ... 47

1. Latar Belakang TerbentuknyaAsean Economic Community (AEC)... 47

2. Teknis Penggunaa Tenaga Kerja Asing di Indonesia PascaAsean Economic Community(AEC) ... 48

2. Tantangan dan PeluangAsean Economic Community (AEC)... 51

3. Pandangan Hukum Islam TentangAsean Economic Community(AEC) ... 53

BAB III GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE

(11)

xi

D. Nilai-nilai Budaya PT. BRIngin Life Syariah ... 60 E. Produk Asuransi PT. BRIngin Life Syariah ... 61

BAB IV STRATEGI PEMASARAN PT. ASURANSI JIWA BRINGIN

LIFE SYARIAH DALAM MENGHADAPIASEAN

ECONOMIC COMMUNITY(AEC)

A. Strategi Pemasaran PT. BRIngin Life Syariah Secara Umum dalam MenghadapiAsean Economic Community... 66 B. Strategi Segmentasi, Targeting, Positioning PT. Asuransi

BRIngin Life Syariah dalam MenghadapiAsean Economic

Community... 68 C. StrategiMarketing Mix4P (Product, Place, Price, Promotion)

PT. Asuransi BRIngin Life Syariah dalam MenghadapiAsean Economic Community... 72 D. Analisis Lingkungan Eksternal yang Mempengaruhi

PersainganAsean Economic Community... 75 E. Kendala serta Solusi yang di Gunakan PT. Asuransi BRIngin

Life Syariah dalam Pemasaran ... 78

(12)

xii

(13)

xiii

Tabel 1.1 Pertumbuhan Asuransi Syariah TW Tahun 2015 ...5

Tabel 1.2 Riview Studi Terdahulu ...17

Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional...45

(14)
(15)

1

Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju merupakan hal terpenting yang akan menjadi indikator utama pembangunan suatu negara. Oleh karena itu setiap negara menginginkan perubahan ekonomi yang lebih baik, sehingga berusaha untuk membangun perekonomian dengan melakukan pembenahan internal kondisi perekonomian negara, kemudian melakukan kerjasama internasional dalam segala bidang, agar dapat memberikan kontribusi positif untuk mempercepat perekonomian dalam suatu negara.

Pada tahun 2015 terbentuklah onomic ommunity (AEC) atau dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yaitubentuk kerja sama ekonomi di kalangan negara-negara yang bergabung di ASEAN.SEAN Economic Community (AEC) merupakan integrasi ekonomi regional ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan suatu situasi perdagangan bebas. Bebas disini maksudnya adalah tidak ada hambatan tarif bea cukai bagi negara-negara anggotanya.1

ASEAN sebagai sebuah organisasi regional menyadari pentingnya suatu integrasi kawasan. Sejalan dengan hal tersebut, para wakil ASEAN membuat ASEAN Visions 2020 yang berdasar pada tiga pilar yaitu keamanan politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Pada KTT ASEAN ke 9 di Bali pada tahun 2003

1

(16)

yang kemudian menghasilkan Bali Concord II, terjadi pembentukan

ommunity yang mana merupakan sebuah upaya untuk mempererat integrasi ASEAN. Terdapat tiga komunitas dalam munityom yang sesuai dengan tiga pilar dari ASEAN Vision 2020, yaitu pada bidang keamanan politik (

itical -Security Community), ekonomi (ASEAN Economic Community), dan sosial budaya (ASEAN Socio-Culture Community).2

Dari ketiga komunitas yang telah terbentuk tersebut, penulis akan berfokus pada AEC yang merupakan pilar terjadinya integrasi ekonomi di ASEAN. AEC bertujuan untuk membangun kemitraan untuk kemajuan yang akan meningkatkan kualitas kehidupan warga ASEAN dengan tercapainya integrasi regional yang melalui upaya kolektif masyarakat ASEAN. Untuk membantu tercapainya integrasi ekonomi ASEAN melalui AEC, maka dibuatlah AEC Blueprint. AEC Blueprint memuat empat pilar utama yaitu: (1) ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang didukung dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas, (2) ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce, (3) ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam, dan (4) ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan

2

(17)

elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.3

Dalam perkembangannya Industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan memiliki kemanfaatan yang besar bagi perekonomian. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang berbasis syariah pun menjadi satu pilar kekuatan di industri keuangan syariah, yang perkembangannya diharapkan bisa ikut menumbuhkembangkan perekonomian syariah di Indonesia. IKNB Syariah adalah bidang kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas di industri asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya, yang dalam pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Secara umum, kegiatannya memang tidak memiliki perbedaan dengan IKNB konvensional. Namun, terdapat beberapa karakteristik khusus, dengan produk dan mekanisme transaksi yang berdasarkan prinsip syariah. Di antaranya yang dilakukan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) berbasis Hukum Syariah yang difatwakan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) adalah Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah, Wakalah, Akad Mudharabah Musyarakah, dan Akad Kafalah.4

Industri Keuangan Non Bank syariah yang berkembang saat ini salah satunya adalah asuransi syariah. Asuransi syariah merupakan salah satu sarana yang mutlak yang diperlukan untuk menyeleksi persoalan umum masyarakat dengan cara kerja sama timbal balik, Asuransi Syariah ini merupakan satu

3

Gusmardi Bustami, enuju ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015, Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta, hlm.6

4

(18)

kebutuhan dasar manusia.5 Manusia merencanakan dan memprediksi kejadian dimasa yang akan datang, sedang kepastian (certainly ) hanya ada ditangan Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalanya. Dari sini manusia dituntut untuk membaca (tadabbur ) terhadap kejadian yang ada di alam semesta agar dapat diambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Dengan kejadian yang telah berlalu manusia dapat mengukur dan mengkaji bagaimana dia seharusnya melangkah ke depan dengan membawa pengharapan yang lebih baik.6

Pada tahun 2001 Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa No.21/DSN-MUI /X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. Dalam ketentuan umum disebutkan bahwa asuransi syariah (tamin, takaful atau tadhamun) adalah usaha saling tolong diantara sesama orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikat) yang sesuai dengan syariah.

Di samping Fatwa DSN, ketentuan mengenai asuransi syariah secara teknis juga telah diatur dalam beberapa Keputusan Menteri Keuangan, yaitu NO.422/KMK.06/2003 tentang Penyelenggara Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

5

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/IKNB-Syariah.aspxdiakses pada tanggal 26 Februari 2016

6

(19)

!" #$# Pertumbuhan Asuransi Syariah untuk Aset, Investasi, Kontribusi dan Klaim TW IV tahun 2015.

Indikator TW IV 2015 TWIV 2014 Pertumbuhan

Aset 26,519.03 22,364.35 18.58%

Investasi 23,070.00 19,457,01 18.57% Kontribusi Bruto 10,488.75 9,281.38 13.01% Klaim Bruto 3,341.83 2,989.19 11.80% Sumber: aasi.or.id

Untuk pertumbuhan aset, investasi dan kontribusi asuransi syariah, mencatat pertumbuhan yang cukup baik di situasi ekonomi nasional di tahun 2015 ini. Pertumbuhan aset asuransi syariah diangka 18.58%, investasi sebesar 18.57% memang relatif lebih kecil dibandingkan tahun 2014 dengan pertumbuhan di atas 30%, namun pertumbuhan kontribusi di tahun 2015 sebesar 13.01% tercatat membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang tidak lebih dari 5%. Angka klaim di tahun 2015 sebesar 11.80% menurun dibandingkan 2014 di mana pertumbuhan klaimnya 18.81%.7

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan asuransi syariah di Indonesia ini, maka asuransi konvensional pun ikut membukan divisi atau unit usaha syariah, salah satunya adalah PT Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah membuka unit usaha asuransi syariah berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : K E P007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari 2003. Pembukaan

7

(20)

unit usaha syariah ini disertai dengan pembukaan beberapa kantor penjualan syariah yang tersebar di berbagai Kota besar di Indonesia.

Setelah memasuki usia 27 Tahun kiprah BRIngin Life Syariah makin dikenal luas sebagai salah satu Asuransi Jiwa dan Kesehatan Nasional terdepan. Terdapat 1.875 Tenaga Penjualan sebagai konsultan bagi nasabah untuk membantu merencanakan program financial yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Beragam produk asuransi BRIngin Life yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, meliputi produk; AJK, Individu, Korporasi, DPLK, Syariah, Bancassurance dan Mikro.8

Dengan perkembangan asuransi syariah yang semakin maju Indonesia akan dihadapi oleh %& 'an()ic mono*omunity (AEC), di mana segala bentuk proteksi dan monopoli yang dapat menghambat liberalisasi harus dihapuskan. Meskipun dampak di dalam negeri terlihat tidak terlalu mengkhawatirkan, tetap harus diwaspadai. Karena menjadi kawasanfree tradingyamg merupakan peluang dalam meningkatkan aset yang dimiliki asuransi syariah saat ini dan untuk melakukan ekspansi pada pasar regional ASEAN menjadi semakin terbuka. Agar peluang dapat dimanfaatkan, maka harus melakukan penyesuaian-penyesuaian, baik kebijakan maupun strategi bisnisnya. Semua pihak dituntut agar lebih progresif dan proaktif serta antipatif dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

Oleh karena itu khususnya untuk PT Asuransi BRIngin Life Syariah akan dihadapi persaingan baru, dikarenakan pasar domestik yang dipandang masih

8

(21)

sangat bagus yaitu Indonesia, menjadi pasar terbesar dan target utama bagi para pelaku industri asuransi syariah di kawasan regional Asia Tenggara, dengan penduduk muslim yang relatif tinggi dan rasio penetratsi asuransi masih rendah dibandingkan konvensional. Oleh karena itu, nantinya dengan mudahnya perusahaaan-perusahaan multinasional dan sumber daya manusianya akan memasuki pasar dan menambah persaingan untuk memperebutkan pasar. PT Asuransi BRIngin Life Syariah harus mempersiapkan strategi-strategi pemasaran baru untuk terus mengukuti keadaan pasar agar perusahaan ini bias terus berkembang dan maju. Karena dengan strategi pemasaran yang tepat menentukan keberhasilan suatu perusahaan, sehingga strategi yang dibuat harus terus di tinjau, dipantau dan terus dikembangkan dengan menyesuaikan keadaan dunia usaha.

Seluruh strategi pemasaran dibangun diatas STP yaitu segmentasi,targeting, dan positioning+ Yaitu pada aspek segmentasi pasar (segmentation ), target pasar yang tepat (targeting) dan penentu posisi (positioning) harus lebih baik, dalam rangka memenangkan perang pemikiran, dan bagaimana untuk menang dibenak nasabah.9

Selain strategi STP yang sangat penting, strategi marketing mix juga berperan penting untuk mendukung kesempurnaan proses pemasaran.Menurut Philip Kotler (1975) bauran pemasaran (marketing mix) adalah variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digunakan perusahaan untuk mencapai objektifnya dalam pasar sasaran yaitu meliputi 4P (product, price, place, promotion).10

9

Sofan Assuari, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: Rajawali,1998). Hlm. 4

10

(22)

Strategi yang digunakan perusahaan dapat berbeda-beda yang semua itu berdasarkan kepada kebijakan perusahaan atau juga disesuaikan dengan visi misi serta tujuan perusahaan dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran akan berusaha untuk mencari apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan tersebut akan mencoba untuk membuat apa saja yang bisa terjual dan menerapkan berbagai strategi untuk memasarkan produknya sehingga dapat mengungguli persaingan.11

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis sangat tertarik untuk menganalisis,meneliti lebih lanjut mengenai strategi pemasaran perusahaan BRIngin Life Syariah dalam menghadapi ,-.,N Economic Community (AEC). Dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam skripsi ini diberi judul

/ 0 120 345 6372/2 128 609 2/ : 1 2 8/5 ;5 < 2 = 15 845 8>5 ?3 /@2 152A B2> 27 7 3 842A2B2 65 CDECF EGH FH IJG GH II KFJ LM (AEC)N

=95B3805?5O2/ 572/2> 2A

Pada penelitian ini, adapun masalah yang penulis identifikasi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kebijakan perusahan asuransi syariah dalam menghadapi ASEAN Economic Community?

11

(23)

2. Bagaimana konsep pemasaran Asuransi syariah dengan adanya PQR PS

R Tonomic Uommunit y?

3. Bagimana strategi pemasaran perusahaan asuransi syariah secara umum dalam menghadapiPQR PN Economic Community?

4. Bagaimana strategi segmentasi, targeting, positioning perusahaan asuransi syariah dalam menghadapiAsean Economic Community?

5. Bagaimana strategi marketing mix (product,price,place,promotion) perusahaan asuransi syariah dalam menghadapi Asean Economic Community?

VWXYZ[\]\ ^_\`XYabZb ^\`Z\^\ c \ d

Pembatas masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah yang di teliti. Pembatas masalah berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.12

Berdasarkan identifikasi di atas, maka pembatasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Strategi segmentasi, targeting, positioning danmarketing mix(product, price, place, promotion) perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah

dalam menghadapiASEAN Economic Community (AEC).

2. Penelitian dibatasi pada produk asuransi jiwa dan kesehatan yang terdapat pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dan bagian pemasaran

12

(24)

Kemudian proses perumusan masalah menjadi tahapan yang penting dalam proses sebuah penelitian sehingga permasalahan yang menjadi pokok bahasan menjadi lebih jelas dan terfokus.13

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagimana strategi pemasaran PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah

secara umum dalam menghadapiefge hg ionomic jommunity ?

2. Bagaimana strategi segmentasi, targeting, positioning PT Asuransi Bringin Life Syariah dalam menghadapie klangionomic jommuni ty ? 3. Bagaimana strategi marketing mix (product, price, place, promotion) PT

Asuransi Bringin Life Syariah dalam menghadapi Asean Economic Community?

mnopqp rsm rstr s ur rovws wxy oy rs 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui tentang strategi pemasaran PT Asuransi Bringin Life Syariah secara umum dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC).

b. Untuk mengetahui strategi segmentasi, targeting, positioning PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dalam menghadapi ASEAN Economic Community.

13

(25)

c. Untuk mengetahui strategi marketing m ix (product, price, place, promotion) PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dalam menghadapi

ASEAN Economic Community.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi Perusahaan. sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan strategi dan taktik pemasaran.

b. Manfaat bagi Penulis. Penelitian ini menambah pengetahuan dan

pemahaman mengenai ASEAN Economic Community (AEC) dan pengetahuan starategi dan taktik pemasaran dan industri asuransi di Indonesia.

c. Manfaat bagi Pemerintah. Sebagai masukan terhadap dunia asuransi yang berkembang di Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community(AEC).

d. Manfaat bagi Fakultas. Sebagai informasi dan bahan referensi atau kajian pustaka untuk menambah informasi bagi penelitian selanjutnya atau penelitian yang terkait khususnya dengan ilmu asuransi syariah.

z{|z}~ z€z z‚ƒ }ƒ„ 1. Subjek Penelitian

(26)

2. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini yaitu strategi segmentasi, targeting, positioning dan marketing mix (product, price, place, promotion) PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dalam menghadapi persainganAsean Economic Community(AEC).

3. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti. Adanya penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi, tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. Tujuan dari menggunakan penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan.14

Kemudian data yang penulis gunakan dalam penelitian ini, dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu sebagai berikut :

a. Data Primer

Data Primer adalah data utama, yaitu data yang diambil langsung dari perusahaan (tidak melalui media perantara) berupa opini subjek secara individual atau kelompok, dalam penelitian ini data primer diambil melalui wawancara dengan kepala divisi syariah PT Asuransi Bringin Life Syariah.

14

(27)

b. Data Sekunder

Merupakan data yang didapat dari buku-buku, koran, majalah, internet, penelitian masalah yag dibahas.15 Sumber data diperoleh dan diproses secara langsung dari PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah, seperti gambaran umum objek penelitian, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

4. . Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode yang penulis gunakan dalam rangka mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang menghasilkan catatan- catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.16

b.Wawancara yaitu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya secara langsung kepada responden, yaitu dengan mengadakan tanya jawab sesuai dengan data-data yang diperlukan dalam memecahkan masalah yang akan dibahas. 17 Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara pada Kepala Operasional PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah.

15

Suderwan Danim, …enjadi Peneliti Kualitatif , (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), hlm.51.

16

Basrowi Suwandi,Memahami Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008) hlm.158

17

(28)

5. Metode Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data dari hasil wawancara. Metode analisis data yang digunakan penulis yaitu:

a. Metode analisis deskriptif, yaitu metode untuk memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan dengan tujuan memberikan gambaran yang sistematis, faktual, akurat, mengenaimasalah yang dibahas.18

b. Metode Kualitatif

Merupakan cara yang digunakan untuk meneliti pada obyek alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

c. Penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman pada buku †edoman

†‡nulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012 .19

ˆ‰Š‹ ŒŽ  ‘‹’Œ“

Strategi berasal dari bahasa yunani, sttratageta (stratus : militer, dan disituasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral

18

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif, dan R&D, cet. IV.(Bandung, Alfabeta, 2008) hlm.39

19

(29)

dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.20

Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah proses sosial dan manejerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk atauvaluedengan pihak lainnya.21

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.22

Definisi pemasaran ini berpijak pada konsep-konsep inti sebagai berikut: kebutuhan,keinginan, permintaan, produk, nilai, biaya, dan kepuasan, transaksi hubungan pasar dan pemasaran dengan pemasar.23

Tiga langkah pokok inti pemasaran strategis menurut kotler (2008:13) hakikat dari pemasaran strategis modern terdiri dari tiga langkah pokok, yaitu Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah tersebut disebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Langkah pertama adalah segmentasi pasara, yakni mengidentifikasikan dan pembentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yakni tindakan

20

Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Manajemen; Back To Basic Approach (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003). hlm. 19

21

Philp Kotler and Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, alih bahasa Alexander Sindoro, (Jakarta: PT indeks, 2004), hlm.7

22

Abdul Majid, http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/di akses pada tanggal 05 Maret 2016

23

(30)
[image:30.595.73.574.170.510.2]

memlih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki dilayani. Langkah ketiga adalah positioning, yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk da dalam pasar.

Gambar 1.1Kerangka Konseptual

”•–— ˜ ™š› š ˜ (œ—view) StudiTerdahulu

Berikut ini studi terdahulu yang penulis telah kaji adalah:

Tabel 1.2. Daftar Riview Studi Terdahulu

1. Identitas Eldri Shalahudin Azhar (2010) Judul Karya

Ilmiah

Skripsi Analisis,Segmentasi,Targeting,Positoning(STP) dan proses penyaluran pembiayaan motor syariah perusahaan pembiayaan

Substansi Menganalisis dan menentukan bagaimana startegi Segmentasi,Targeting,Positioning dan proses penyaluran pembiayaan motor syariah Perusahaan Asuransi dalam Menghapadi AEC

Strategi STP Marketing Mix

Segmantasi

Targeting

positioning Product

Price

Promotion

Place

Strategi Pemasaran PT Bringin Life Syariah Dalam Menghadapi AEC

[image:30.595.108.517.612.743.2]
(31)

2. Identitas Agus Nugroho (2016) Judul Karya

Ilmiah

Skripsi, Analisis Perbedaan Segmentasi, Targeting, dan Diferensiasi dalam Pemasaran antara Asuransi Takaful Umum dengan AJB Bumiputera 1912

Substansi Mengetahui perbedaan strategi Segmentasi,Positioning, dan Diferensiasi antara Perusahaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional.

3. Identitas Syprianus Aristeus

Judul Karya Ilmiah

Jurnal Rechtsvinding, Vol 3 No.2, Agustus 2014,hlm 145-162: Peluang Industri dan Perdaganagan Indonesia Dalam Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean.

Substansi Membahas bagaimana pelaksanaan pasar bebas di indonesia dan bagaimana antisipasi pemerintah indonesia dengan diberlakukannya WTO serta kehadiran Undang-Undang Perindustrian dan Perdagangan.

4. Identitas Chistina Esti Susanti Judul Karya

Ilmiah

Jurnal Manajemen Pemasaran Vol 3,No 1, April 2008:1-7. Upaya Peningkatan Strategi arketingix

Pangan Berbasis Bahan Lokal Melaui Analisis Sikap Konsumen Dengan Model Fishbein Di Surabya.

Substansi Untuk mengetahui sikap konsumen di Surabaya terhadap pangan berbasis lokal, lalu apakah konsumen merasa puas dengan bahan lokal dan bagaimana upaya untuk peningkatan strategi arketing ix pangan berbasih bahan lokal di Surabaya. Penelitian ini digunakan dalam peneltian metode Survei. Yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan kuesioner sebsgai pengupulan data utama. Jenis penelitian ini digunakan adalah penelitian deskriptif tanpa adanya hipotesis

5. Identitas Didik Hariyanto Judul Karya

Ilmiah

Jurnal Manajemen Pemasaran Vol 4,No.1 April 2009:38-44 Memenangkan Pesaingan Bisnis Produk Farmasi Melalui Marketing Public Realition

Substansi Yaitu membahas tentang bagaimana arketing žŸ ¡ic

(32)

Dari tinjauan (review) studi terdahulu tersebut, diperoleh hasil perbedaan skripsi yang ditulis dengan penelitian sebelumnya:

1.Walaupun Penelitian sebelumnya ada yang menekankan salah satu aspek, dalam penelitian ini penulis akan menekankan pad aspek Segmentasi, Targeting, Positioning, dan 4P (product, price, place, promotion) yang diterapkan PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC).

2. Dengan Objek Penelitian yang berbeda walaupun dengan metode yang sama, maka akan menghasilkan hasil yang berbeda.

H. Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,kerangka teori, review studi terdahulu, sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

(33)

Bab III GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang dan sejarah singkat PT Bringin Life Syariah, visi dan misi Perusahaan, Struktur organisasi perusahaan, produk-produk Perusahaan, dan Institusi yang bekerja sama dengan perusahaan.

Bab IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PT ASURANSI BRINGIN LIFE SYARIAH DALAM MENGHADAPI ¢£¤ ¢¥

¤¦ONOMIC COMMUNITY(AEC)

Pada bab ini penulis memuat tentang strategi pemasaran PT Asuransi Bringin Life Syariah secara umum dalam menghadapi Asean Economic Community danstrategisegmentasi, targeting positioning dan marketing mix (product,price,place,promotion) PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC).

Bab V PENUTUP

[image:33.595.138.515.133.371.2]
(34)

20

A. E EGI EMA A

°± ª²³´²µ¶·¯µ ¸ ´¹ ´³ ´º

» ¼½¾¼¿ÀÁ ¿þ ½¾ ¿¼ÁÄ ÅÆ ÅÀÁ Ç ¿½¾Â¾Æ Ⱦ ½Á Ç ¾É¾Â¾ Ê ËÌ ¾ÌÁ ÍξÁ ¼Ë stratogos

ξ ÌÀ ¾Â¾Æ Ͼ¼¾Ìξ ¾È¾Æ ¾ É stratus ξÌÀ Ç¿½¾ ½¼Á ÄÁÆÁ¼¿½ È¾Ì agos ξÌÀ Ç¿½ ¾½¼Á Ä ¿Ä ÁÄ ÐÁÌÑ Ò¾Æ ¾Ä Ï Å̼¿Ï ¾Ó ¾ÆÌξ ¼ ½¾¼¿ÀÁ ÈÁ ¾½¼ÁÏ ¾Ì general shiÔ ¾ ¼¾Ë ¿Â˾¼Ë ξÌÀ ÈÁ Æ ¾Ï ËÏ ¾Ì ÅÆ¿É Ð¾½¾ Õ ¿ÌÈ¿½ ¾Æ È¾Æ¾Ä Ä¿ÄÇ Ë¾¼ ½¿Ì þ̾ Ë Ì¼ ËÏ Ä ¿Ì¾Ï ÆËÏ ¾Ì Ä ËÂËÉ È¾ Ì Ä ¿Ä¿Ä¾ÌÀÏ ¾Ì Ð ¿Ð¿ ½¾ÌÀ¾ÌÑ

Ö ×

» ¿ÉÁ ÌÀÀ¾ ¼Á È¾Ï Ä ¿ÌÀÉ ¿½¾ÌÏ¾Ì ÕÁ Ï ¾ Ð¾È ¾ ¾Ó¾Æ Ð ¿½Ï ¿ÄÇ ¾ÌÀ ¾ÌÌ Î¾ Á¼ÁÆ¾É Â¼½¾¼ ¿ÀÁ Ï¿ÄËÈÁ¾Ì ÈÁÀËÌ¾Ï¾Ì È¾Ì Ä ¿ÌÕ¾ÈÁ ÐÅÐËÆ ¿½ ÈÁ ÆÁ ÌÀÏ ËÌÀ ¾Ì ÄÁÆÁ ¼ ¿½Ñ Ø¾Ä ËÌ Â ¿Á½ÁÌÀ Ç ¿½Õ ¾Æ ¾ÌÌξ п½Ï¿Ä Ç ¾ÌÀ ¾Ì Á ÆÄ Ë Ð¿ÌÀ¿¼¾ÉË ¾ÌÍ Â ¼ ½¾¼ ¿ÀÁ Ç ¿½Ï¿ÄÇ ¾ÌÀ Ë̼ËÏ Â¿Ä˾ Ï¿ÀÁ¾¼ ¾Ì ŽÀ¾ÌÁ¾ Á ¼¿½Ä ¾ÂËÏ Ï ¿Ð¿ ½ÆË¾Ì ¿Ï ÅÌÅÄÁÍ ÂÅ Á ¾ÆÍ Ç ËÈ ¾ ξ Í È¾Ì¾À¾Ä¾Ñ

ÖÙ

Ú ¿ÌÀÀË̾ ¾Ì Ï ¾¼¾ ¼½¾¼ ¿ÀÁ È¾Æ¾Ä Ä ¾Ì¾Õ ¿Ä¿Ì ¾¼¾Ë È¾Æ ¾Ä ŽÀ ¾ÌÁ  ¾Â Á Ⱦо¼ÈÁ ¾½¼ÁÏ ¾Ì¿ǾÀ¾ÁÏ Á ¾¼¾¼¾Ëþ ½¾È ¾Ì¼¾Ï ¼Á Ï˼ ¾Ä¾Î¾ÌÀÈÁ½ ¾ÌþÌÀ¿à ¾½¾

ÛÜ

Ý Þ ßà á â ßãäåä æç èàÞéÞã ê Þã Zuelkifli mansyah.ë ì íì îïð ïí ñ òó ì òï ô õ ö ñ ï ÷ø ì ù úû í üï ý þïíô ìíòìr. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI: Jakarta.1999.hlm 8

25

(35)

sistematik dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan

strategi organisasi.26

Pemasaran menurut Kamus adalah bagian dari bisnis yang

berhubungan dengan periklanan, penjualan, dan pendistribusian barang.27

Menurut , pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentu harga, promosi,

pendistribusian barang dan jasa serta ide-ide untuk mencipakan pertukaran

dengan kelompok tertentu, di mana proses ini dapat memuaskan pelanggan

dan tujuan perusahaan.28

Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah proses social

dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses

penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk atau v dengan

pihak lainnya.29

Pemasaran menurut perpektif syariah adalah segala aktivitas yang

dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai ( v

v ) yang memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasai atas

26

Hadari Nawawi. ! " #$ % $ & ' ( % ) dengan ilustrasi di bidang Pendidikan.Gadjah Mada Universitas Press: Yogyakarta.2000. hlm 147

27

Pius A Partanto dan M Dahlan Al-Barry, * +", - )%$. +-, (Surabaya: Arloka,1994) hlm.440

28

Sofan Assauri, % " / " .*$". ( , (Jakarta: Rajawali,1998), hlm.4

29

(36)

kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang

berprinsip pada akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis

dalam islam.

Menurut Tjiptono Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang

direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki

dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran

tersebut

Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dengan kaitannya

dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,

012 34 315356, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan

arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.30

7.8 9:; 9< =>? @

Konsep segmentasi pasar pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R.

Smith pada tahun 1956, dalam artikel klasiknya yang berjudul AB1CDE4

F3GG HB H54I4 315 I5C J IB KH4 LH6MH54I4 315 I2 NO4HB5I43G J IBKH4 356 L4BI4H6 3H2 yang di publikasikan di P1DB5IO 1G J IBKH4 356. Prinsip dasar segmentasi pasar

30

(37)

adalah bahwa pasar tidak homogen dan konsekuensinya, penawaran

pemasaran perlu dibedakan bagi kelompok pelanggan yang berbeda.

Pada prinsipnya, segmentasi pasar bisa diartikan sebagai proses

mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi

kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal

kebutuhan, keinginan, perilaku atau respon terhadap program pemasaran

spesifik. Segmentasi pasa rmerupakan konsep pokok yang mendasari strategi

pemasaran perusahaan dana lokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam

rangka mengimplementasikan program pemasaran.31

Secara umum, Kotler dan Amstrong mengatakan bahwa segmentasi

pasar adalah pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok kecil dari para

pembeli dengan kebutuhan-kebutuhan, karakteristik-karakteristik atau

perilaku-perilaku yang berbeda yang mungkin memerlukan produk-produk

atau bauran pemasaran yang terpisah (divZ[Z\] ^ _^` abc Z\c d e _^ffb ` ]`d ghe

di j gkb` e with distinct needs, characteristics, or baZd`ehha who might require

separate products or marketing mix).

Khusus dalam pemasaran global, Keegan dan Green dengan mengutip

Hassan dan Katsanis mendefinisikan segmentasi pasar global sebagi prosoe

identifikasi segmen-segmen spesifikasi, baik dalam bentuk

kelompok-kelompok negara atau individu konsumen dari para pelanggan potensial

31

(38)

dengan atribut-atribut homogen teng kemungkinan memperlihatkan

respon-respon serupa terhadap bauran pemasaran sebuah perusahaan.32

Tujuan segmentasi pasar adalah untuk membantu para pemasar untuk

mampu dalam menyesuaikan bauran pemasaran (marketing mix ) untuk

memenuhi satu atau lebih segmen pasar. Dari tujuan tersebut, maka dalam

segmentasi pasar ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Menyeleksi pasar atau kategori produk untuk dipelajari

2. Memilih satu atau beberapa basis untuk melakukan segmentasi pasar

3. Membuat profil dan mengevaluasi segmen

4. Menyeleksi sasaran

Segmentasi pasar Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia adalah

tidak hanya membidik para Syari ah Loyalist saja, namun ke seluruh lapisan

masyarakat. Hal ini tentu saja sejalan dengan ajaran Islam yang sifatnya

universal.33

a. Pola Segmentasi Pasar

Setiap konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang

berbeda-beda, sehingga berpotensi menjadi pasar tersendiri. Oleh

karena itu, ada beberapa pola segmentasi pasar, yaitu:

32

Kristanto,Jajat.Manejemen Pemasaran Inernasional,Sebuah Pendekatan Strategi, (Jakarta: Erlangga,2010) hlm.90

33

(39)

1) Preferensi Homogen(Homogeneus Preference)

Preferensi Homogen (Homogeneus Preference) merupakan

pola yang menunjukkan bahwa konsumen memliki preferensi

yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan

2) Preferensi Tersebar(Diffused Preference)

Preferensi Tersebar (Diffused Preference) merupakan pola

yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi

yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang

ditawarkan

3) Preferensi Mengelompok(Clustered Preference)

Prerensi Mengelompok (Clustered Preference) merupakan

pola yang menunjukkan bahwa konsumen memliki preferensi

yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada

dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

b. Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar

Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada 3 tahap

yaitu:

1) Survey Stage

Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik

melalui focus group discussion atau dengan wawancara

terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh

(40)

mahasiswa Program Magister Manajemen (MM). Dengan

adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen

peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan

kuesioner.

2) lmnoysis Stage

Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap

informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisi

dapat dilakukan dengan menerapkan faktor untuk

menelaah variabel-variabel mana yang berkorelasi tinggi

kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan

atau mengetahui kelompok-kelompok pasar secara

signifikan memiliki perbedaaan karakteristik.

3) Profiling Stage

Profiling Stage merupakan tahapan untuk

mengidentifikasikan profil masing-masing cluster yang

terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan

masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku,

demografi, psikografi, manfaat atau valueyang diharapkan

(41)

clu

ster diberi nama berdasarkan karakteristik yang

menonjol. (fanggidae,2006).34

c. Syarat Segmentasi yang Efektif

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar

proses segmentasi pasar dapat berjalan dengan efektif dan

bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:

1) Dapat diukur (peasurabel) Ukuran, daya beli, dan profit pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.

2) Dapat dijangkau (qccessible) Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

3) Cukup besar (Substantial) Segmen pasar cukup besar atau

cukup memberi laba yang dapat dilayani. Suatu segmen

merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk

dilayani oleh program yang sesuai.

4) Dapat dibedakan (Differentiable) Segmen tersebut dapat

dibedakan dengan jelas

5) Dapat dilaksanakan (Actionable) Segmen trsebut dapat

dijangkau dan dilayani dengan sumber daya yang dimiliki

perusahaan.35

34

Philip Kotler & Gary Amstrong,Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Sembilan.(Jakarta: Indeks Gramedia.2003), hlm.339

35

Philip, Kotler. 1999.Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian.

(42)

d. Dasar Segmentasi

Adapun dasar-dasar yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar

adalah:

1) Segmentasi atas dasar Geografis, segmentasi pasar ini

dilakukan dengan cara membagi pasar ke dalam unit-unit

geografis seperti Negara, Provinsi, Kabupaten, Kota, Desa,

dan lain sebagainya. Dalam hai ini perusahaan akan

beroperasi di semua segmen, akan tetapi harus

memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada

di masing-masing daerah.

2) Segmentasi atas dasar Demografis, segmentasi pasar ini

dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar ke dalam

kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel

demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya

keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan

lain-lain.

3) Segmentasi atas dasar Psychografis, segmentasi pasar ini

dilakukan dengan cara membagi konsumen ke dalam

(43)

gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian dan

lain-lain.36

e. Penerapan Segmentasi Pasar Internasional

Kotabe dan Helsen mengemukakan beberapa alasan utama para

pemasar Internasional menerapkan segmentasi pasar Internasional

yaitu untuk:

1) Melalukan penyaringan Negara(country screening) r 2) Penelitian pasar global(global market research) r

3) Keputusan-keputusan masuk ke Negara asing (entry

d ecisio n

s) r

4) Penetapan strategipositioning.

5) Alokasi sumber daya.

3.s tuvwxyz v

Targeting dalam konsep STP (Segmentasi, Targeting,

Positioning)berhubungan erat dengan adanya media yang dapat digunakan

untuk menjangkau kelompok atau segmen baru. Menurut Kasali

targetingmempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi pasar sasaran

36

(44)

sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu (selecting ) dan menjangkau pasar

sasaran tersebut(reaching) untuk mengkomunikasikan nilai.37

Kotler dan Amstrong mengatakan bahwa pemasaran target (target

m a rketin g

) adalah evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu

atau lebih segmen-segmen pasar untuk dimasuki. 38

Menurut Keegan dan Green adalah proses pengevaluasian segmentasi

dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu Negara, Provinsi, atau

sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberian respon.

Langkah-langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :

1) Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan

variabel-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkunian

permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan

kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar

sasaran

2) Memlilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani

berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuainnya dengan

strategi perusahaan.

a. Manfaat Targeting

37

I Made Jatra, {nalisis Segmentasi Indonet Cyber Media , (Buletin Study Ekonomi Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007) hlm.196. Diakses Tanggal 02 Juni 2016

38

(45)

Beberapa keuntungan dalam melakukan targeting adalah

sebagai berikut:

1) Perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang

dimilikinya terhadap segmen pasar yang paling

menguntungkan.

2) Perusahaan dapat melakukan fokus dalam menganalisa

kompetitornya.

3) Meningkatkan tingkat komunikasi antara penjual dan pembeli

4) Perusahaan dapat fokus terhadap segmen pasar yang paling

dimengerti oleh perusahaan.39

b. Kriteria untuk Penetapan Target Segmen Pasar Internasional

Keegan dan Green (2005) mengemukakan 3 (tiga) kriteria

dasar untuk menilai peluang di target pasar-pasar global yaitu:

1) Ukuran pasar pada saat ini dan potensi pertumbuhannya.

Kriteria ini mutlak diperlukan karena akan tidak atau kurang

menguntungkan bagi perusahaan bila melayani segmen pasar

yang berukuran kecil karena potensi penjualannya juga kecil.

Namun terdapat keunikan dalam pemasaran Internasional ini

yaitu: jika sebuah segmen pasar yang berpotensi kecil di suatu

Negara adalah sebuah segmen global atau lintas batas, maka

39

(46)

segmen pasar tersebut secara total menjadi sebuah segmen

pasar yang menarik karena potensi pasarnya menjadi besar

jika dilayani secara global. Contoh produk yang dapat

memanfaatkan keunikan tersebut adalah produk-produk

perlengkapan golf.

2) Potensi Persaingan.

Sebuah segmen global akan memiliki potensi pasar dan

tingkatan persaingan yang berbeda-beda disetiap Negara.

3) Kesesuaian dan Kelayakan

Para pemasar Internasional harus menilai kesesuaian antara

sumber-sumber daya, sasaran-sasaran keseluruhan (overall

goals), dan sumber-sumber keunggulan bersaing yang

dimiliki perusahaan.40

c. Menentukan Targeting Pasar

Dalam menentukan target pasar perusahaan dapat

mempertimbangkan 5 (lima) pola yaitu:

1) Single Segment Concentration

Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan

dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa

mencapai posisi yang kuat di satu segmen, dengan

40

(47)

pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga

bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsenterasi di satu

segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar.

2) Selective Specilization

Selective Specilization maksudnya adalah perusahaan

menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin

tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi

masing-masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih

dipilih oleh perusahaaan untuk menghindari kerugian,

walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi

perusahaan tetap memperoleh pendapatn dari segmen yang

lain.

3) Product Specialization

Product Specializatio nmaksudnya perusahaan berkonsentrasi

membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,

perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang

spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi

kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau

keterlambatan melakukan perubahan teknologi

4) Market Specialization

Market Specialization maksudnya adalah perusahaan

(48)

kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang

kuat dan menjadi channel untuk semua produk yang

dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. resiko

akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi

pembelian atau kebutuhannya.

5) Full Market Coverage

Full Market Coverage maksdunya adalah perusahaan

berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang

dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yangbisa

melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen,

pemasar dapat melakukan diferensiasi dengan menghasilkan

lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan

diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya

perusahaan. Secara umum, hal ini tetap bermanfaat khususnya

apabila dikaitkan dengan strategi profitabilitas, namun

demikian perusahaan sebaiknya berhati-hati agar tidak terjadi

over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah product

modification cost, manufacturing cost, administrative cost,

inventoty cost, dan promotion cost.41

41

(49)

4.|}~ €} ‚

Menurut Milton M. Presley Et Al dalam ƒ„…ertising †ureroced :

†‡ˆitioningproduct is the place your product occupies in consumers minds

relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and

competitive advantage. It s how you plan to compete in the marketplace. It s

the reasons customers should buy your product, and not the competitors .

Dengan kata lain positioning adalah bagaimana sebuah produk di mata

konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini

termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive

advantage.Inilah alas an kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan

bukan produk pesaing.

Kotler dan Amstrong mengemukakan 2 (dua) pengertian positioning

yaitu market positioning dan product positioning.Pada halaman 183, mereka

mendefinisikan market positioning sebagai penetapan positioning yang

bersaing untuk produk dan menciptakan sebuah bauran pemasaran (marketing

mix) yang rinci. Sedangkan pada halaman 204, mereka mengatakan bahwa

product position adalah cara produk digambarkan oleh para konsumen atas

atribut-atribut penting, tempat di mana produk berada di dalam pikiran para

(50)

mengatakan bahwa positioning melibatkan penanaman manfaat-manfaat dan

diferensiasi merek di dalam pikiran para konsumen.42

Menurut Cravens, keputusan pemilihan target pasar merupakan titik

vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan

tujuan dan pengembangan strategipositioning.43

Sedangkan Keegan dan Green mengatakan bahwa positioning

mengacu pada tindakan diferensiasi sebuah merek di dalam pikiran para

konsumen terhadap dan melebihi para pesaing dalam hal atribut-atribut dan

manfaat-manfaat yang ditawarkan dan tidak ditawarkan oleh merek.

a. StrategiPositioningdi Pasar Internasional

Dengan mengutip Alden et.al. (1999), Keegan dan Gren (2005:

254-7) dan Kotabe dan Helsen (2004: 224-5) mengemukakan 3 (tiga)

pilihan strategi positioning pasar Internasional/global yaitu:

1) Global Cunsumer Culture Positioning

Adalah sebuah strategi yang mengidentifikasikan merek

sebagai simbol dari sebuah segmen atau budaya global tertentu.

Selanjutnya, strategi ini telah terbukti sebagai sebuah staretgi

yang efektif untuk berkomunikasi dengan segmen-segmen

global seperti para remaja global dan elite kosmopolitan,

42

Kristanto Jajat.Manejemen Pemasaran Inernasional,Sebuah Pendekatan Strategi, (Jakarta: Erlangga, 2010) hlm.103

43

(51)

dengan tingkat efektivitas dari strategi ini dapat ditingkatkan

denganseleksi komponen tema, verbal atau visual yang

tergabung dalam periklanan komunikasi pemasaran lainnya.

2) Foreign Consumer Culture Positionig

Strategi ini mengasosiasikan para pengguna merek (brand s

users), situasi penggunaan (use occasions), atau asal produksi

dengan sebuah negara atau budaya asing. Contoh pengguna

startegi ini adalah Jeans Levi s, Mc Donal s, Kentucky Fried

Chickensebagai produk-produk budaya Amerika.

3) Local Consumer Culture Positioning

Sebagai strategi yang mengasosiasikan merek dengan

makna-makna budaya lokal, mencerminkan norma-norma budaya lokal,

menggambarkan merek dikonsumsi oleh orang-orang lokal di

dalam budaya nasional atau menggambarkan produk diproduksi

lokal untuk para konsumen lokal.44

b. Cara Menentukan Stretegi Positioning

Menurut Kotler, Kartajaya, Huandan Liu, menyatakan ada 4

(empat) criteria untuk menentukan strategi positioning, yang harus

dilakukan perusahaan adalah:

44

(52)

1) Kajian terhadap konsumen. Di sini positioning harus

mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning

medeskripsikan value yang unggul. Selain itu, positioning

merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat

memutuskan untuk membeli.

2) Kajian pada kapasitas perusahaan. Di sini postioning harus

mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif

perusahaan.

3) Kajian pada pesaing. Di sini positioning harus bersifat unik,

sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari

para pesaing.

4) Kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan

bisnis. Di katakana bahwa positioning harus berkelanjutaan

dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan.45

Dari empat kriteria di atas merupakan hal yang penting

dilakukan perusahaan guna mendapatkan strategi pemasaran yg efektif

dan efisien.

Dalam mengkkomunikasikan positioning sebuah produk

harus memperhatikan faktor-faktor dibawah ini:

1) Be Creative

45

(53)

Be creative artinya adalah bahwa perusahaan harus kreatif

untuk mencuri perhatian konsumen atau target pasar

2) Simplicity

simplicity artinya komunikasi yang disampaikan harus

sederhana dan sejelas mungkin.

3) Consistent yet flexible

Consistent yet flexibleartinya perusahaan harus konsisten dan

melihat kondisi.

4) Own, dominate, protect

Own, dominate, protect artinya adalah dalam komunikasi

perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di

benak pelanggan

5) User their language

User their language artinya adalah dalam

mengkomunikasikan positioning perusahaan harus

menggunakan bahasa pelanggan.

‰ŠB‹Œ ‹Ž ‘‹’ ‹‹Ž(Marketing Mix)

Bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan perusahaan

untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. 46

46

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (life and General):Konsep dan Operasional

(54)

Menurut Fandi Tjiptono “arketing“ix adalah dari empat macam hal yaitu ”•oduct, ”•ice, ”•n dmtioooan”–ace yang digunakan sebagai senjata perusahaan dalam memasarkan produknya atau melayani konsumen.

Kemudian menurut Basu Swastha (2004:24) “arketing“ix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pemasaran perusahaan yaitu,”•oduct, ”•ice, ”•o n dmtiooan”–ace—

Bagi perusahaan syariah, untuk komponen tawaran (offer) ,produk dan

harga haruslah didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah. Komponen akses (access) sangat berpengaruh

terhadap bagaimana usaha dari perusahaan dalam menjual produk dan

harganya. Promosi bagi perusahaan yang berlandaskan syariah harus

menggambarkan secara rill apa yang ditawarkan dari produk-produk atau

service-serviceperusahaan tersebut. Dalam menentukan places atau saluran

distribusi, perusahaan harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai

dengan target pasar sehingga dapat efektif dan efisien.47

˜™š›œ ž Ÿ (product)

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan.48 Dalam hal produk, Islam

mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan keberadaaan suatu

produk. Muamalah Islam melarang jual beli suatu produk yang belum

47

Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo,Marketing Muhammad Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad Saw. hlm.56

48

(55)

jelas (gharar ) bagi pembeli. Pasalnya, di sini berpotensi terjadi

penipuan dan ketidakadilan terhadap salah satu pihak. Karena itu,

Rasulullah mengharamkan jual beli yang tidak jelas produknya.

Konsep produk pertama yang digunakan oleh Nabi

Muhammad dalam hal ini adalah Muhammad selalu menjelaskan

dengan baik kepada semua pembelinya akan kelebihan dan kekurangan

produk yang beliau jual. Kejujuran memegang peranan utama dalam

perniagaan Muhammad. Kejujuran adalah cara yang paling murah

walau dirasakan sangat sulit dan telah menjadi barang yang sangat

langka. Dengan kejujuran pada konsumen mengenai baik buruknya

atau kekurangan dan kelebihan suatu produk akan membuat konsumen

percaya kepada perusahaan.

 . ¡ ¢£¤ ¢¥¦ £§¨©)

harga dapat diartikan sebagai ekspresi dari sebuah nilai, di

mana nilai tersebut menyangkut kegunaan dan kualitas produk , citra

yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui

jaringan distribusi dan layanan yang menyertainya. Dalam menentukan

harga yang harus diperhatikan adalah penentuan persaingan sebagai

batas atas dan biaya (cost ) sebagai batas bawah. Harga yang ditetapkan

tidak boleh lebih tinggi dari harga yang ditawarkan oleh pesaing atau

(56)

Selanjutnya dalam menentukan harga (price), pendekatan

klasik yang sering digunakan adalah melalui pendekatan penawaran

dan permintaan (supply and demand). Akan tetapi, tidak jarang

produsen dalam menentukan harga berlebihan. Hal ini terjadi jika

barang tersebut di monopoli suatu perusahaan, sehingga perusahaan

dapat mengendalikan harganya semaunya. Akan tetapi, pada bagian

lain konsumen juga tidak jarang menghargakan suatu barang jauh di

bawah harga yang sebenarnya. Kedua-duanya tercela dalam muamalah

yang Islami.49

Persaingan yang sehat dalam menentukan harga sudah

ditekankan oleh Muhammad. The war of price(perang harga) tidak

dipekenankan karena bisa menjadi bumerang bagi para penjual. Secara

tidal langsung Muhammad menyuruh perusahaan untuk tidak bersaing

di price, tetapi bersaing dalam hal lain seperti quality, delivery, dan

value added. Pihak pengusaha karena kepercayaan konsumen akan

dapat diraih dengan sendirinya.

ª. L«¬ ­® ¯ (Place)

Elemen yang terakhir dalam marketing mix adalah tempat atau

distribusi (place). Proses distribusi merupakan salah satu fungsi yang

penting di dalam marketing mixdan memberikan pengaruh yang sangat

49

(57)

besar di dalam pembentukan harga. Hal ini dari segi cara barang

sampai ke konsumen.

°±ace diartikan sebagai distribusi. Distribusi adalah bagaimana produk perusahaan dapat sampai pada pengguna terakhir (end user )

yang dalam hal ini adalah pelanggan perusahan dengan biaya yang

seminimal mungkin tanpa mengurangi kepuasan pelanggan dan apa

pengaruhnya pada keseimbangan keuangan perusahaan. °±ace juga dapat diartikan sebagai pemilihan tempat atau 1 lokasi usaha.

Perencanaan pemilihan lokasi yang baik tidak hanya berdasarkan pada

istilah strategis, dalam artian memandang pada jauh dekatnya pada

pusat kota atau mudah tidaknya akomodasi menuju tempat tersebut.

memanfaatkan kelebihan yang perusahaan miliki adalah inti dari

distribusi.

². ³´µ ¶µ ·¸ (Promotion)

Salah satu yang perlu mendapat sorotan dari sudut pandang

syariah dalam marketing mix , khususnya promosi. Karena banyaknya

promosi yang dilakukuan saat ini melalui berbagai media promosi

justru mengandung kebohongan dan penipuan. Dari sudut pandang

syariah, faktor ini yang sangat dominan banyak yang bertentangan

dengan prinsip-prinsip syariah dalam prakteknya di market. Baik

karena kebohongan atau terlampau berlebih-lebihan maupun dalam

(58)

dengan ke pornografi. Islam secara jelas melarang kedua hal tersebut

dalam unsur promosi.50

Konsep promosi yang digunakan oleh Nabi Muhammad Saw

dalam menjual tidak pernah melebih-lebihkan produk dengan maksud

untuk memikat pembeli. Muhammad dengan tegas menyatakan bahwa

seorang penjuak harus menjauhkan diri dari sumpah-sumpah yang

berlebihan dalam menjual suatu barang. Muhammad pun tidak pernah

melakukan sumpah untuk melariskan dagangannya. Kalau pun ada

yang bersumpah, Muhammad menyarankan orang itu untuk tidak

melakukan sumpah secara berlebihan.

Sumpah yang berlebihan dalam promosi telah sejak dahulu

sangat dianjurkan utuk dijauhi. Karena sumpah yang berlebihan, yang

dilakukan hanya untuk mendapatkan penjualan yang lebih, tidak akan

menumbuhkan kepercayaan (trust ) pelanggan. Mungkin pada saat

m a

rketer melakukan sumpah yang berlebihan perusahaan

mendapatkan penjualan di atas rata-rata. Namun, saat konsumen

menyadari bahwa sumpah yang merketer ucapkan hanya sebuah

kebohongan maka konsumen tersebut tidak akan membeli lagi dari

perusahaan. Bukan itu saja, konsumen akan dengan sangat senang hati

50

(59)

memberi tahukepada siapa pun untuk tidak membeli barang yang akan

perusahaan jual.

Dengan hanya menjual keunggulan produk tanpa

memberitahukan faktor-faktor yang mendukung ataupun efek samping

yang mungkin muncul, berarti sama dengan melakukan pembodohan

pada konsumen. Dan etika dalam berpromosi pun tidak luput dari

perhatian Nabi Muhammad Saw.51

B.ºE»¼E½¾¾ ¿¾ ÀU»¾¿ÀI À Á¾ »ÂAý¾ ¿ÄÅ¿Æ Ç ¿ ÀIÅ¿ ¾ È

É ÊË ÌÍÎÏÐ

ºÌÑË ÌÒÊÊÓAÔÕÑÊÓÔÖÀyÊÑÖ Ê× ÒÊÓAÔÕÑÊÓÔÖKØÓ Ù ÌÓÔ ÖØÓÊÍ Ú Û

AÔÜÌÝºÌ ÞË ÊÓÒÖÓß Asuransi Syariah Asuransi Konvensional

ºÑÖÓÔ ÖܽÊÔ ÊÑ Risk Sharing Transfer Sharing

AÝÊÒ àºÌÑÖÝÊáÊÓ Tolong menolong

(ta awun) dan tabarru

Jual-beli (tabadduli)

resiko

KÌÜÌÞÖÍÖÝÊÓÒÊÓÊà Milik bersama nasabah Premi menjadi

51

Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo,Marketing Muhammad Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad Saw. Hlm.58

52

M. Amin Suma, Menggali akar dan Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam

(60)

âã ä åæ setelah diambil fee perusahaan

Milik perusahaan

Iç èäé êëéæì ëç ë Harus dalam skim syariah Boleh di luar skim syariah

âãíì î ï Lebih luwes dan variatif Cenderung kaku dan

kurang variatif

ð îåñäãâä åñëòëãëç Kó ëæå

Dari dana tabungan

bersama (dana tabarru)

Dari kas perusahaan

âäçô ëõëéëç Oleh Depkeu RI dan

Dewan Pengawas Syariah

Hanya Depkeu RI

öëç ëð íéæëó Perusahaan diwajibkan

zakat, infak, dan sedekah

Tidak ada kewajiban

zakat, infak, dan sedekah

Aéëéñëôæ ÷ëéæó Ada bagi hasil Tidak ada bagi hasil

øãëçé ù ëãëéæëóæãëçì ëçë Sejak awal nasabah mengetahui aliran dana

Nasabah tidak diberitahu

aliran dana

öëç ë÷ëçô îé Tidak mengenal/dikenal Mengenal dana hangus

Aéëé÷îñîçô ëç Individu dan kebersamaan Individualistik

Käîç êî çô ëç Win-win solution Terbuka kemungkinan

diderita satu pihak

(61)

C. AúEAûüCýû ýMIC CýMMUû þÿ (AEC)

B ÿ Asean Economic Community(AEC)

Sebelum ASEAN didirikan, berbagai konflik pernah terjadi di antara

sesama negara-negara Asia Tenggara, menyadari hal tersebut di bentuk kerjasama

untu meredakan rasa saling curiga danmembangun rasa saling percaya, serta

mendorong kerjasama pembangunan wawasan.

Untuk merealisasikan hal tersebut, maka pada tanggal 8 Agustus 1967 di

Bangkok di tandatangani Deklarasi ASEAN yang dikenal dengan Deklarasi

Bangkok. Deklarasi tersebut menandai berdirinya perhimpunan Bangsa-Bangsa

Asia Tenggara.

Prinsip utama dalam kerjasama ASEAN, seperti yang terdapat dalam

Treaty of Amity and Cooperation in South East Asia (TAC) pada tahun 1967 yaitu

saling menghormati, kedaulatan dan kebebasan domestik tanpa adanya campur

tangan dari luar, non interference, penyelesaian perbedaan atau sengketa dengan

cara damai menghindari ancaman dari penggunaan kekuatan dan kerjasama efektif

antara anggota.53

Pada tahun 1997 tepatnya dalam ASEAN Summityang diadakan di Kuala

Lumpur, para kepala ASEAN menyepakati ASEAN Vision 2020 yaitu

mewujudkan kawasan yang stabil dan berdaya saing tinggi dengan pertumbuhan

ekonomi yang merata. Dari sinilah ide pembentukan komunitas ASEAN yang

53

(62)

memiliki tiga pilar utama, yaitu: (1) Security Community, (2) ASEAN

Economic Community, (3)ASEAN Socio- Cultural Community. Komuitas

Gambar

Tabel 1.1 Pertumbuhan Asuransi Syariah TW Tahun 2015 .............................5
Gambar 1.1 Kerangka Teori............................................................................16
Tabel 1.2. Daftar Riview Studi Terdahulu
GAMBARAN UMUM
+2

Referensi

Dokumen terkait

Batuan ultrabasa terdiri atas harzburgit, dunit, serpentinit, piroksinit, gabro dan basal; singkapannya tersebar, terdapat di daerah satuan morfologi perbukitan, dapat

Implikasi Sistem Sewa Lahan terhadap Relasi Sosial Petani Jeruk di Jember (Studi Deskriptif di Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember); Yelly

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menguji apakah suatu bilangan merupakan bilangan prima atau tidak adalah dengan menggunakan metode Fermat.. Pierre De Fermat lahir

dalam memecahkan masalah dengan metode card sort. 2) Peneliti menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran Al- Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid pokok bahasan

Perlakuan Trichoderma sp pada umur 6, dan 8 mst mempunyai nilai jumlah cabang yang lebih tinggi, sedangkan pada pemberian macam pupuk pada umur 6 mst nilai

Sebagaimana disebutkan di atas maka pada dasarnya sebagai suatu wilayah pasar yang terletak di tengah perkotaan maka partisipasi masyarakat yang diberikan adalah dalam

Langkah berikutnya yaitu dengan menganalisis koefisien determinasi regresi, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien determinasi (R 2 ) sebesar

Implikasi yang mempunyai nilai yang lebih dengan lirik nyanyian indang yang terdapat di Nagari Kuranji Hulu Kecamatan Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman.Sehingga siswa