PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (
TRUST
) TERHADAP
PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI BARANG
SECARA ONLINE
(STUDI KASUS TOKO ONLINE MILCHOP BUTIK)
SKRIPSI
Oleh:
Nurullita Utami
NIM : 106081002475
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
j
PENGARUH
DIMENSI KEPERCAYAAN
(TRUST)TERIIADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MA,MBELI BARANG
SECARA
ONLINB
(s'r'uDr
KASUSPULANCGAN'I'OKO ONLINE NIILCIIOP BU'l'lK)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Nurullita
UtamiNIM:
106081002475Di Bawah Birnbingan
Pembimbing I Pembirnbing
II
Dr.
Yahva Hamia.MM
NrP. 19490602197803 1 001h'l,r+L
Suhendra. S.As"MM
NrP. 1 97 1t206 200312I
001JURUSAN
MANAJEMEN
'FAKULTAS
EKONOMI
DAN BISNISUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
}IIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGARUH
DIMENSI KEPERCAYAAN qRAST)
TERHADAP
PERILAKU KONSUMEN
DALAi\f ]\IEhIBELI
BARANG
SECARA
ONLINE
(STUDI KASUS
PELANGGAN
TOKO ONLINE }TILCHOP BUTIK)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Nurullita Utami
NIM: 10608102475
Di Bawah BimbinganSekretaris
NIP. 19490602 t97803
I
001Penguji
Ahli I
Suhendra. S.As.
MM
NrP. 1q7112062AA312I
001Leis Suzan*watv. SS.
M.Si
NIP. 19720809 200501 2 0A4
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNISUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2010
M
a'ft. Ketua
Penguji
Ahli
II
,
PENGARUTI
DIMENSI KEPERCAYAAN
GRUST)'TBIII{ADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM
MEMBELI
BARANG SECARAONI,INE
(s't'uDI
KASUS PULANGGANTOKO ONt,lNE
NllLCllOP
llu'l'lK)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonon-ri clan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Nurullita
I-]tamiNIM
: 106081002475Di Bawah Birnbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.
Yahva Hamia.MM
NrP. 19490602197803
I
001h'/'r+L
Suhcndra. S.Ag.MM
NrP. 19711206 200312 1001JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN
I}TSNISUNIVERSI'IAS ISLAM NEGERI SYARIF
}IIDAYATULLAH
.IAKARTA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
SURAT
PERI{YATAAN
: Nurullita Utami
:106081002475
: Manajemen Nama Mahasiswa
Nim
Jurusan
Dengan
ini
menyatakan bahwa skripsiini
adalah hasil karya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikamaupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi
ini
merupakan plagiat atau replikasi, maka skripsi dianggap gugurdan
harus melakukan penelitian ulanguntuk
menyusunskripsi
baru dankelulusan serta gelamya dibatalkan.
Demikian pemyataan
ini
dibuat dengan segala akibat yangtimbul
dikemudian harimenj adi tanggungi awab saya.
Iakarta, 3 Desembe
r
2010 lvrETERAITEMPEL a/+6i.eMcux#rcsj
5611FMF314 q!a$gj9-B!El!c
6'O^rem
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Nama : Nurullita Utami
Tempat & Tanggal lahir : Jakarta, 19 April 1988
Alamat : Jl. Jalak XIII Blok C3 No.2 Komp. DPR Bintaro Jaya Ciputat – Tangerang 15412
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Kontak : 08159245099
Email : nurullitautami@gmail.com
Latar Belakang Pendidikan
1. 1994-1999 : SD Pembangunan Jaya 2. 1999-2000 : SDN Bintaro 03 Pagi 3. 2000-2003 : SMPN 177 Jakarta 4. 2003-2006 : SMAN 87 Jakarta
5. 2006-2010 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen
Organisasi
1. 2004-2006 : Anggota KIR SMAN 87 Jakarta
ii ABSTRACT
This research was conducted to analyze the influence of the dimensions of trust on consumer behavior in buying goods online on the online shop Milchop Butik. This research was conducted by taking a sample of consumers who have made online purchases in online shop Milchop Butik. The main instrument of data collection in the form of questionnaires and measured by Likert scale. Researchers deploy questionnaires via the google document. Sampling method used was non-probability method / judgemental sampling. The number of samples in this study was of 120 respondents. For data analysis method, this research uses Structural Equation Model or SEM as abbreviated. Out of three predictor variables (ability, benevolence, and integrity) it turns out variable virtues (benevolence) has a positive influence, significance and greatest. While the predictor variables that influence consumer behavior variables, which is variable ability, benevolence, integrity and trust, it turns out that significant influence is variable ability and trust. Variable confidence in consumer behavior was significantly and negatively so that is inversely proportional. Thus, the abilities Milchop Butik online shop is a very important variable in influencing consumer behavior in buying goods online at the online store Milchop Butik.
iii ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh dimensi kepercayaan (trust) terhadap perilaku konsumen dalam membeli barang secara online pada toko online Milchop Butik. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel yaitu konsumen yang telah melakukan pembelian barang secara online di toko online Milchop Butik. Instrumen utama pengumpulan data berupa kuesioner dan diukur dengan skala likert. Peneliti menyebarkan kuesioner melalui google document. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode non probabilitas / judgemental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 120 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM). Dari ketiga variabel prediktor yang mempengaruhi kepercayaan (trust) pelanggan, yaitu kemampuan (ability), kebajikan (benevolence), dan integritas (integrity) toko online Milchop Butik, ternyata variabel kebajikan (benevolence) memiliki pengaruh yang positif , signifikan dan terbesar. Sedangkan variabel prediktor yang mempengaruhi variabel perilaku konsumen (consumer behaviour) toko online Milchop Butik, yaitu variabel kemampuan (ability), kebajikan (benevolence), integritas (integrity) dan kepercayaan (trust) pelanggan, ternyata yang pengaruhnya signifikan adalah variabel kemampuan (ability) dan kepercayaan (trust). Dengan demikian, kemampuan (ability) toko online Milchop Butik dan kepercayaan (trust) pelanggan merupakan variabel yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli barang secara online di toko online Milchop Butik.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan serta sekalian alam, yang telah melimpahkan
nikmat yang tak terhingga banyaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Perilaku
Konsumen dalam Membeli Barang Secara Online (Studi Kasus Toko Online
Milchop Butik)”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan para pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari do’a,
dukungan dan kerja keras dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini:
1. Kedua orang tuaku tercinta, ayah dan ibuku tersayang terima kasih untuk
doa-doa yang telah dipanjatkan, bimbingan, kesabaran, keikhlasannya dan
perhatiannya. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat-Nya pada
Ayahanda dan Ibunda Tercinta. Serta seluruh keluarga besar ku tercinta.
2. Dr. Yahya Hamja, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran yang penuh perhatian
dan kesabaran dalam penulisan skripsi ini.
3. Suhendra, S.Ag, MM., selaku dosen pembimbing II yang telah bekerja keras
memeriksa dan memberikan petunjuk untuk perbaikan serta memberikan
v
4. Kepada seluruh dosen yang telah mendidik penulis selama di bangku
perkuliahan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan dan memacu penulis
untuk mencintai ilmu.
5. Kepada seluruh Staff TU baik di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis maupun di tingkat Universitas yang telah banyak membantu penulis
selama masa akademik.
6. Special thanks for my one and only Benonie Mantulameten, S.Pd atas cinta,
kasih sayang dan dukungannya selama ini. Terima kasih selalu sabar dan
ikhlas menghadapiku pap. Machaypa. Your the one.
7. Special thanks untuk sahabat-sahabatku tercinta my beyy mabeehh Momo
(selalu ada di sampingku, mendengar keluh kesahku dengan selalu tersenyum
walau terkadang kamu eneg, tapi tetap selalu mengumbar lawakan-lawakan
andalanmu), my bebb Wiwin (si konglomerat baik hati,yang selalu tersenyum
dan paling sabar dan selalu jadi penengah), my beb Riska (si sarjana baik hati,
sabar, lucu dan selalu menemaniku ke kampus untuk mengejar-ngejar dosen),
Brother Apry (si galau yang baik hati dan selalu cerewet dengan supportnya),
Ade Andin (baik hati, walau terkadang kita tidak harmonis, tapi kamu salah
satu yang berarti), Buntil Ila (si kalem yang sekarang sudah mulai menunjukan
sisi lainnya), Nana (si imut yang baik hati) semoga kebersamaan dan
kehangatan kita tetap terjaga terus sampai kita tua. Tanpa kalian aku bukan
vi
8. Special thanks untuk sahabat-sahabatku “NAILST”, Amel, Iin, Leny, Silfi dan
Tika. Kalian selalu menyemangatiku, me-refresh otakku yang kadang penat
dengan tingkah laku kalian yang ajaib, canda tawa, dan membawaku ke
tempat-tempat keren dan luar biasa. I love you all.
9. Kepada sahabat-sahabatku seperjuangan Manajemen D 2006 “D’TROC”
semoga kebersamaan dan kekompakan kita tetap terus terjaga. Ditunggu
jalan-jalan berikutnya.
10. Temen-temen Manajemen Pemasaran B. Walau singkat tapi senang bisa
bertemu dan mengenal kalian calon-calon ahli pemasaran.
11.Special thanks untuk adik-adikku tersayang, Ichin, kaka Hashfi dan ade Rifqi.
Kalian adik-adikku yang sangat lucu, menyenangkan, dan selalu membuatku
tertawa. I love you all.
12.Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk pencapaian yang lebih baik lagi dimasa-masa yang akan datang. Semoga
penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan
bagi semua pihak.
Jakarta, Desember 2010
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
... i
ABSTRACT
... ii
ABSTRAK
... iii
KATA PENGANTAR
... iv
DAFTAR ISI
... vii
DAFTAR TABEL
... x
DAFTAR GAMBAR
... xii
DAFTAR LAMPIRAN
... xiii
BAB I.
PENDAHULUAN
... 1
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Perumusan Masalah ... 6
C.
Tujuan Penelitian ... 7
D.
Manfaat Penelitian ... 7
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
... 9
A.
Landasan Teori ... 9
1.
Pengertian Internet ... 9
2.
Sejarah Internet di Dunia ... 9
3.
Sejarah Internet di Indonesia ... 13
B.
Toko Online ... 19
1.
Pengertian Toko Online ... 19
viii
3.
Cara Pengiriman/Pengantaran Barang ... 21
4.
Keuntungan dan Kerugian Toko Online ... 22
C.
Pengertian Kepercayaan (
Trust
) ... 25
D.
Dimensi Kepercayaan (
Trust
)... 29
E.
Perilaku Konsumen ... 31
1.
Pengertian Perilaku Konsumen ... 30
2.
Model Perilaku Konsumen ... 33
3.
Proses Pengambilan Keputusan ... 37
4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 44
5.
Persepsi ... 47
6.
Sikap ... 49
F.
Teori Motivasi ... 52
G.
Penelitian Terdahulu ... 55
H.
Kerangka Pemikiran ... 57
I.
Hipotesa ... 58
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
... 60
A.
Ruang Lingkup Penelitian ... 60
B.
Metode Penentuan Sampel ... 60
C.
Metode Pengumpulan Data ... 61
D.
Metode Analisis Data ... 62
1.
Analisis SEM ... 62
ix
BAB IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
... 75
A.
Sejarah Singkat Perusahaan ... 75
B.
Perkembangan Usaha ... 79
C.
Penemuan dan Pembahasan ... 83
D.
Analisis Data ... 100
1.
Uji Validitas ... 100
2.
Uji Reliabilitas ... 103
E.
Pengujian Asumsi-Asumsi SEM ... 105
1.
Asumsi Kecukupan Sampel ... 105
2.
Evaluasi atas Dipenuhinya Asumsi Normalitas dalam Data ... 106
3.
Evaluasi atas Outliers ... 108
F.
Uji Kesesuaian dan Uji Statistik ... 109
1.
Pengujian Struktural Model Awal ... 114
2.
Uji Hipotesis ... 116
BAB V.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
... 119
A.
Kesimpulan ... 119
B.
Implikasi ... 120
C.
Keterbatasan dan Saran Penelitian ... 121
DAFTAR PUSTAKA
... 123
x
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Hal
2.1 Jumlah Pengguna Internet di Asia ... 16
2.2 Keuntungan dan Kerugian Toko Online ... 22
3.3 Kriteria Goodness of Fit ... 64
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 69
4.4 Daftar Harga Barang-barang Toko Online Milchop Butik ... 82
4.5 Asal Daerah Responden ... 83
4.6 Gender Responden ... 85
4.7 Usia Responden ... 86
4.8 Pendidikan Responden ... 87
4.9 Jenis Pekerjaan ... 88
4.10 Lama Responden Berinteraksi dengan Internet ... 89
4.11 Tempat Responden Mengakses Internet ... 90
4.12 Lama Responden Mengakses Internet dalam Seminggu ... 91
4.13 Sumber Belajar Internet Responden ... 92
4.14 Fasilitas Internet yang Paling Sering Digunakan Responden ... 94
4.15 Manfaat Internet Bagi Responden ... 95
4.16 Alasan Bertransaksi Secara Online Responden ... 96
4.17 Jumlah Biaya yang Dikeluarkan Dalam Sekali Berbelanja ... 97
4.18 Frekuensi Pembelian Secara Online ... 98
xi
4.20 Uji Validitas Item Ability (Kemampuan) ... 101
4.21 Uji Validitas Item Benevolence (Kebajikan) ... 101
4.22 Uji Validitas Item Integrity ( Integritas ) ... 102
4.23 Uji Validitas Item Trust ( Kepercayaan ) ... 102
4.24 Uji Validitas Item Consumer Behaviour ( Perilaku Konsumen) ... 103
4.25 Hasil Reliabilitas ... 104
4.26 Hasil Pengujian Normalitas ... 106
4.27 Hasil Evaluasi Outliers ... 109
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Hal
2.1 Asia Top 10 Internet Countries ... 18
2.2 Model Perilaku Konsumen ... 33
2.3 Model Sederhana Perilaku Konsumen ... 35
2.4 Pengambilan Keputusan Konsumen ... 38
2.5 Model Pengambilan Keputusan ... 40
2.6 Kerangka Konseptual Penelitian ... 57
2.7 Model Konseptual Penelitian ... 58
4.8 Toko Online Milchop Butik di Situs Friendster ... 76
4.9 Toko Online Milchop Butik di Situs Blog Multiply ... 77
4.10 Alur Transaksi di Toko Online Milchop Butik ... 78
4.11 Toko Online Milchop Butik FULL di Facebook ... 79
4.12 Toko Online Milchop Butik NEW di Facebook ... 80
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Hal
1 Kuesioner Penelitian ... 128
2 Tabel Frekuensi ... 134
3 Reliability ... 147
4 Hasil Tabulasi Data ... 169
5 Barang yang Dijual di Toko Online Milchop Butik ... 178
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mengubah
prilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan
teknologi informasi telah pula menyebabkan dunia menjadi tanpa batas dan
menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung demikian
cepat khususnya teknologi internet. Internet adalah sarana atau fasilitas untuk
mencari informasi melalui media jaringan. Sehingga dapat memudahkan untuk
mencari informasi kapanpun dan dimanapun secara efektif dan efisien. Internet
merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita dapat
mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat dan
mudah. Kebutuhan internet yang sangat penting membuat peningkatan jumlah
pemakai internet setiap tahun yang selalu meningkat di seluruh dunia. Di
Indonesia sendiri jumlah pemakai internet selalu meningkat dengan peningkatan
yang cukup besar. Dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2009 sebesar
240,271,522 jiwa, pengguna internet di Indonesia yang resmi tercatat pada tahun
2009 sebanyak 30 juta pengguna (Internet World Stats :
www.internetworldstats.com, 2009).
Hal ini dapat dijadikan pemicu untuk mengembangkan bisnis online di
Indonesia. Dengan semakin banyaknya pengguna internet, diharapkan dapat
2 yaitu dari pembelian secara konvensional ke pembelian secara online.
Sebagaimana hasil penelitian Liao dan Cheung (2001) bahwa pengguna internet di
Singapura, semakin banyak mempergunakan internet maka ia semakin senang
melakukan pembelian melalui internet (toko maya).
Perkembangan teknologi informasi telah memperlihatkan bahwa transaksi
jual beli saat ini tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka antara penjual dan
pembeli seperti halnya yang terjadi di pasar konvensional tetapi dapat dilakukan
melalui internet. Internet telah beralih fungsi menjadi alat marketing yang luar
biasa hebatnya. Dengan semakin mudahnya mengakses internet, semakin
bertambah pula penggunanya. Ini merupakan salah satu faktor yang
menguntungkan bagi produsen atau penyedia jasa untuk lebih mengembangkan
market share-nya secara instant. Hampir semua perusahaan yang besar maupun
kecil mempunyai situs resmi mengenai produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Tidak ketinggalan, setiap orang mulai membangun bisnis online dengan bentuk
dan fungsi masing-masing. Salah satu bentuk bisnis online yang sedang digemari
saat ini yaitu berupa online shop (toko online).
Toko online adalah tempat kita bisa memajang barang dagangan kita di
internet. Saat ini toko online di Indonesia mulai berkembang pesat. Banyak
pemain besar dan kecil yang membuat toko online melalui website, blog atau di
situ jejaring sosial, salah satunya situs Facebook yang menjadi komponen
ekosistem toko online di Indonesia. Beberapa memulai dari Facebook karena telah
mempunyai modal jaringan teman yang sekaligus berperan menjadi calon
3 mengenai produk yang dijual. Ada juga yang punya modal lebih sehingga
memilih untuk membuat situs khusus sebagai etalase.
Proses jual beli yang sebelumnya sudah diawali dengan kegiatan pertemanan
membuat transaksi relatif mudah terjadi. Kepercayaan (Trust) yang menjadi salah
satu kendala utama untuk transaksi secara online sudah tercicil lewat pertemanan.
Yang sebelumnya hanya maya kini terasa lebih nyata karena kita percaya ada
orang di belakang etalase, dan kita bisa tahu seluk beluknya lewat akun Facebook
yang dimiliki. Semakin banyak orang yang menggunakan internet untuk membeli
dan menjual barang ataupun jasa. Toko online di indonesia memang sangat cocok
sekali karena letak geografis indonesia yang kepulauan, memungkinkan kita untuk
membeli barang tanpa perlu datang ketempat penjual.
Namun di tengah gencarnya toko online saat ini, banyak pengguna internet di
Indonesia yang masih ragu untuk berbelanja secara online, karena di dalam sistem
penjualan online diperlukan kepercayaan (trust) antara pembeli dan penjual.
Selain itu masyarakat di Indonesia masih meragukan sistem keamanan dari sistem
penjualan online. Hal ini disebabkan karena tingkat sekuritas dari aplikasi
penjualan secara online masih lemah, sehingga seringkali terjadi pemanipulasian
dan penyadapan informasi. Resiko dalam e-commerce, dalam hal ini toko online
menurut Tan dan Thoen (2000), dapat dieliminir dengan menjalin komunikasi
yang baik antara dua pihak yang bertransaksi, di antaranya melalui penyajian
informasi yang relevan. Penyajian informasi yang baik akan menghindari
terjadinya information asymmetry yang seringkali dimanfaatkan pihak lain untuk
4 konsumen merasa mendapat jaminan keamanan dalam bertransaksi sehingga
partisipasinya dalam berbelanja secara online menjadi meningkat.
Menumbuhkan kepercayaan merupakan suatu kewajiban bagi setiap
korporasi. Tumbuhnya rasa percaya di kalangan kelompok berkepentingan bukan
urusan mudah. Apalagi setiap kelompok bisa mempunyai sasaran kepentingan
yang spesifik dan berbeda dari yang lainnya. Proses untuk menumbuhkan
kepercayaan, walaupun banyak tantangan, harus dilaksanakan oleh tiap korporasi.
Bagaimanapun, sasaran dari adanya kepercayaan tersebut adalah reputasi
perusahaan yang baik.
Konsep kepercayaan telah dipelajari oleh para pakar dari berbagai disiplin
ilmu. Sebagai konsep universal, kepercayaan dipakai setiap hari tanpa orang harus
memikirkan definisinya. Terlihat bahwa kepercayaan adalah persoalan sederhana,
padahal sesungguhnya masalahnya kompleks. Sementara, dari sisi public
relations, kepercayaan adalah elemen penting dalam suatu hubungan. Salah satu
definisi dari kepercayaan yaitu kepercayaan memiliki dimensi integritas, dapat
diandalkan, dan kompetensi. (USA Institute for Public Relations).
Dari sisi pemasaran, kepercayaan merupakan sesuatu yang mutlak ada karena
kepercayaan adalah fondamen dari pemasaran. Hubungan dalam pemasaran
mensyaratkan adanya kepercayaan. Artinya, tanpa kepercayaan berarti tidak akan
terjadi suatu hubungan. Bahkan lebih jauh lagi, kepercayaan adalah alat
pemasaran sehingga dapat tercipta komunikasi dua arah yang pada gilirannya
5 Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan yang akan berani melakukan
transaksi melalui media internet. Tanpa ada kepercayaan dari pelanggan, mustahil
transaksi jual beli secara online akan terjadi.
Kepercayaan menjadi status psikologis, dengan jelas nyata dari perilaku,
melainkan adalah suatu antecedent perilaku (Bhattacherjee, 2002). Dimensi
kepercayaan yang diuraikan oleh Bhattacherjee (2002) dalam Ronggong Song
(2007) adalah kemampuan (ability), kebajikan (benevolence) dan integritas
(integrity). Ketiga dimensi inilah yang menjadi dasar penting untuk membangun
kepercayaan seseorang untuk melakukan transaksi pembelian terutama pembelian
secara online.
Maraknya transaksi jual beli secara online saat ini, membuat banyak
masyarakat pengguna internet bertanya-tanya, apakah transaksi secara online ini
aman atau tidak, masih banyak sekali pengguna internet yang merasa ragu untuk
bertransaksi secara online. Namun, banyak pula masyarakat yang ingin
meramaikan dunia per-online shop dengan membuka toko online baik di website
atau di situs jejaring sosial, salah satu toko online tersebut adalah “Milchop
Butik”. Toko online “Milchop Butik” ini berdiri pada bulan Februari tahun 2008,
menjual produknya melalui situs Friendster, Multiply dan Facebook. Namun saat
ini Milchop Butik hanya berkonsentrasi menjual produknya di situs Multiply dan
Facebook saja. Milchop Butik menjual berbagai jenis fashion item yg sedang
digemari konsumen saat ini seperti baju, tas, kacamata, celana jeans, legging,dll.
Milchop Butik merupakan salah satu toko online yang mendapatkan kepercayaan
6 Indonesia. Hal ini tentu tidak mudah, karena kepercayaan dari pelanggan
merupakan hal yang agak sulit didapatkan oleh setiap toko online.
Berkaitan dengan uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengetahui
seberapa besar kepercayaan (trust) konsumen dalam melakukan transaksi secara
online dan bagaimana kaitannya dengan perilaku kosumen yang membeli produk
di toko online Milchop Butik. Oleh karena itu penelitian ini berjudul “Pengaruh
Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Perilaku Konsumen dalam Membeli
Barang Secara Online: Studi Kasus Pelanggan Toko Online Milchop Butik ”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
a) Berapa besar pengaruh kemampuan (ability), kebajikan (benevolence)
dan integritas (integrity) toko online Milchop Butik terhadap
kepercayaan (trust) konsumen yang membeli secara online?
b) Bagaimana pengaruh kemampuan (ability), kebajikan (benevolence) dan
integritas (integrity) toko online Milchop Butik terhadap perilaku
konsumen yang melakukan pembelian secara online?
c) Bagaimana pengaruh kepercayaan (trust) terhadap perilaku konsumen
7 C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui berapa besar pengaruh kemampuan (ability), kebajikan
(benevolence) dan integritas (integrity) toko online Milchop Butik
terhadap kepercayaan (trust) konsumen yang membeli secara online.
b) Mengetahui berapa besar pengaruh kemampuan (ability), kebajikan
(benevolence) dan integritas (integrity) toko online Milchop Butik
terhadap perilaku konsumen yang melakukan pembelian secara online.
c) Mengetahui berapa besar pengaruh kepercayaan (trust) terhadap perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian secara online di toko online
Milchop Butik.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
• Bagi Dunia Bisnis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kepercayaan (trust) terhadap konsumen yang melakukan pembelian
secara online, dengan demikian dapat dipilih strategi yang tepat untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga transaksi jual beli secara
online dapat lebih berkembang nantinya.
8 Hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai dimensi kepercayaan (trust) dan
perilaku konsumen dan dapat dipergunakan untuk menerapkan ilmu yang
di peroleh di bangku kuliah di lapangan dan untuk mempertajam
pengetahuan mengenai perilaku konsumen.
• Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan perbandingan
dalam penelitian mengenai aspek-aspek sejenis dan menambah khasanah
9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Internet
Internet atau kepanjangannya dari Interconnected Network adalah sebuah
sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan
jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat
berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan
interaktif.
Menurut Eddy Purwanto dan Tim Sub Bag Jaringan Informasi IPTEK, JIIPP,
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia,
yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di
seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari
mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
2. Sejarah Internet di Dunia
Sejarah kemunculan dan perkembangan Internet dimulai pada
(http://anriz.com/sejarah-internet-dunia/ : (2009) (Diakses 3 April 2010):
Tahun 1969
Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects
10 caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan
organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET, yang tak lain untuk
menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk
dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu
bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat
secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
Tahun 1970
Sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga
mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972
Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga
langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan
sebagai lambing penting yang menunjukkan “at” atau “pada”.
Tahun 1973
Jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada
di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama,
dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan
sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide
11 Tahun 1976
Tepatnya tanggal 26 Maret 1976, merupakan hari bersejarah, ketika Ratu Inggris
berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di
Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di
ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Tahun 1979
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama
yang diberi nama USENET.
Tahun 1981
France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi
pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video
link.
Tahun 1982
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun
ini dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau
IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer
tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer
di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet
12 Tahun 1984
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka di tahun ini
diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau
Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada
sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang
tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988
Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC
atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling
berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari
100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1990
Merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan
program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan
komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang
disebut www, atau World Wide Web.
Tahun 1992
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta
komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet.
13 Situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah.
Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape
Navigator 1.0.
3. Sejarah Internet di Indonesia
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan
internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat
kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para
pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada
perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di
sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia (Diakses 3 April 2010)
Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan
CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
• Awal Internet Indonesia
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP)
pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh
Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono
Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi
Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris
Masing-14 masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat
dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan
komputer biaya murah menggunakan radio di bulan November 1990. Juga
beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro
ITB di tahun 1989.
• Internet Service Provider Indonesia
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh
Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu
itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet &
masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke
Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang
cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di
kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di
IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx
dan email client pine pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan
jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di
15 Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah
e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang
membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi.
Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list
utama seperti warta-e-commerce@egroups.com,
mastel-e-commerce@egroups.com dan i2bc@egroups.com
Jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 30 juta
jiwa dari populasi penduduk Indonesia sebesar 240,271,522 jiwa. Dapat
16 Tabel 2.1. Jumlah Pengguna Internet di Asia
ASIA INTERNET USAGE AND POPULATION
ASIA Population
( 2009 Est.)
Internet Users, (Year 2000)
Internet Users,
Latest Data
Penetrat ion (% Populati
on)
User Growth ( 2000-2009
)
Users (%) in Asia
Afganistan 28,395,716 1,000 500,000 1.8 % 49,900.0 % 0.1 %
Armenia 2,967,004 30,000 191,000 6.4 % 536.7 % 0.0 %
Azerbaijan 8,238,672 12,000 1,485,100 18.0 % 12,275.8 % 0.2 %
Bangladesh 156,050,883 100,000 556,000 0.4 % 456.0 % 0.1 %
Bhutan 691,141 500 40,000 5.8 % 7,900.0 % 0.0 %
Brunei
Darussalem 388,190 30,000 217,000 55.9 % 623.3 % 0.0 % Cambodia 14,494,293 6,000 74,000 0.5 % 1,133.3 % 0.0 %
China* 1,338,612,968 22,500,000 360,000,000 26.9 % 1,500.0 % 48.8 %
Georgia 4,615,807 20,000 1,024,000 22.2 % 5,020.0 % 0.1 %
Hong Kong* 7,055,071 2,283,000 4,878,713 69.2 % 113.7 % 0.7 %
India 1,156,897,766 5,000,000 81,000,000 7.0 % 1,520.0 % 11.0 %
Indonesia 240,271,522 2,000,000 30,000,000 12.5 % 1,150.0 % 4.1 %
Japan 127,078,679 47,080,000 95,979,000 75.5 % 103.9 % 13.0 %
Kazakhstan 15,399,437 70,000 2,300,000 14.9 % 3,185.7 % 0.3 %
Korea, North 22,665,345 -- -- -- -- 0.0 %
Korea, South 48,508,972 19,040,000 37,475,800 77.3 % 96.8 % 5.3 %
Kyrgystan 5,431,747 51,600 850,000 15.6 % 1,547.3 % 0.1 %
Laos 6,834,345 6,000 130,000 1.9 % 2,066.7 % 0.0 %
Macao* 559,846 60,000 259,000 46.3 % 331.7 % 0.0 %
Malaysia 25,715,819 3,700,000 16,902,600 65.7 % 356.8 % 2.3 %
Maldives 396,334 6,000 71,700 18.1 % 1,095.0 % 0.0 %
Mongolia 3,041,142 30,000 330,000 10.9 % 1,000.0 % 0.0 %
Myanmar 48,137,741 1,000 108,900 0.2 % 10,790.0 % 0.0 %
Nepal 28,563,377 50,000 499,000 1.7 % 898.0 % 0.1 %
Pakistan 174,578,558 133,900 18,500,000 10.6 % 13,716.3 % 2.5 %
Philippines 97,976,603 2,000,000 24,000,000 24.5 % 1,100.0 % 3.3 %
17 Sumber: Internet World Stats (2009) www.internetworldstats.com
(Diakses 4 April 2010)
Perkembangan media internet saat ini khususnya di Indonesia sungguh
besar, terbukti dengan adanya laporan bahwa Indonesia menempati urutan
ke-5 dalam Asian TOP 10 Internet Countries, dapat dilihat pada gambar berikut: Sri Lanka 21,324,791 121,500 1,163,500 5.5 % 857.6 % 0.2 %
Taiwan 22,974,347 6,260,000 15,143,000 65.9 % 141.9 % 2.1 %
Tajikistan 7,349,145 2,000 600,000 8.2 % 29,900.0 % 0.1 %
Thailand 65,998,436 2,300,000 16,100,000 24.4 % 600.0 % 2.2 %
Timor-Leste 1,131,612 - 1,800 0.2 % 0.0 % 0.0 %
Turkmenistan 4,884,887 2,000 75,000 1.5 % 3,650.0 % 0.0 %
Uzbekistan 27,606,007 7,500 2,469,000 8.9 % 32,820.0 % 0.3 %
Vietnam 88,576,758 200,000 21,963,117 24.8 % 10,881.6 % 3.0 %
TOTAL ASIA 3,808,070,503 114,304,000 738,257,230 19.4 % 545.9 % 100.0 %
Asian Internet Statistics were updated for September 30, 2009. (2) CLICK on each country name to see ies and regions. (3) The demographic (population) numbers are based on data contained inCensus Bure om various sources, mainly from data published byNielsen Online,ITU, and other trustworthy source
credit and establishing an active link toInternet World Stats. (6) For definitions and help, see thesite su purposes, China figures do not include SAR Hong Kong and SAR Macao which are reported separately.©
18 Gambar 2.1. Asia Top 10 Internet Countries (Internet World Stats, 2009
[image:36.612.114.506.97.551.2]19 B. Toko Online
1. Pengertian Toko Online
Toko online atau dalam bahasa inggris disebut online store adalah toko yang
letaknya di website yang dapat diakses menggunakan internet. (Zaki, Ali,
2008:11)
Dari segi bahasa, toko online berasal dari dua suku kata, Toko dan Online.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toko berarti sebuah tempat atau
bangunan permanen untuk menjual barang-barang (makanan, minuman, dan
sebagainya). Sedangkan online yang terjemahan bahasa indonesianya adalah
dalam jaringan atau disingkat jaring menurut Wikipedia adalah keadaan di saat
seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.
Jadi berangkat dari dua pengertian secara bahasa tersebut kita dapat mengartikan
toko online sebagai tempat terjadinya aktifitas perdagangan atau jual beli barang
yang terhubung ke dalam suatu jaringan dalam hal ini jaringan internet.
2. Cara Kerja Toko Online
Ada dua 2 jenis toko online, yaitu toko online yang menjual barang
dagangannya melalui website dan toko online yang menjual barang dagangannya
melalui situs pertemanan seperti Facebook. Oleh karena itu cara kerja toko online
20 Cara kerja toko online via website (Zaki, Ali,2008:11-12)
Ketika sebuah produk sudah ditemukan di website, maka toko online
akan memanfaatkan software yang disebut shopping cart yang
memungkinkan pembeli untuk meletakkan barang-barang yang telah
dibelinya kemudian menentukan jumlahnya sekaligus mengetahui total
pembeliannya. Setelah itu pembeli bisa melakukan check out, maka
pembeli diharuskan melakukan pembayaran. Cara pembayaran yang
paling lazim dilakukan adalah kartu kredit. Namun di Indonesia yang
paling sering adalah transfer bank dan tunai. Beberapa penyedia layanan
pembayaran yang bisa dipakai untuk berbelanja melalui internet adalah:
o Kartu Debit
o Cash
o Transfer kawat/wire transfer
o PayPal
o Google Checkout
Untuk alasan keamanan, beberapa toko online hanya mengijinkan
pembayaran menggunakan akun bank atau kartu kredit yang dikeluarkan
oleh bank yang terdapat di suatu negara. Walaupun kartu kredit
merupakan piranti yang lazim dipakai di dunia, namun di Indonesia,
kartu kredit masih jarang dipakai, selain karena sedikit orang yang
21 metode pembayaran yang semi manual, yaitu melalui transfer bank atau
cash.
Cara kerja toko online via situs pertemanan, misal Facebook:
Konsumen dapat melihat barang-barang yang mereka inginkan di album
foto yang berada di situs pertemanan Facebook. Setelah mereka
menentukan pilihan, konsumen harus memesan barang melalui sms,
dengan mencantumkan nama, alamat lengkap serta nama atau kode
barang. Toko online akan merespon sms konsumen tersebut, dengan sms
yang menyebutkan total yang harus dibayar konsumen dan nomor
rekening bank toko online tersebut. Konsumen melakukan pembayaran
melalui transfer ke nomor rekening yang telah disebutkan oleh toko
online, setelah melakukan pembayaran konsumen wajib mengkonfirmasi
pembayarannya melalui sms, setelah pihak toko online mengecek
kebenaran konfirmasi tersebut (dalam hal ini toko online dapat mengecek
mutasi pembayaran melalui internet banking atau cetak buku tabungan),
setelah uangnya sudah diterima, toko online akan segera mengirim
barang pesanan konsumen melalui ekspedisi pengiriman jasa.
3. Cara Pengiriman/Pengantaran Barang
Setelah pembeli melakukan pembayaran dan uangnya sudah diterima oleh
penjual maka layanan atau barang akan dikirimkan melalui menggunakan
22 Download: Ini adalah metode pengiriman barang paling praktis, amun
hanya bisa dipakai untuk produk-produk yang berupa media digital
seperti software, file audio, film dan gambar.
Shipping: produk akan dikirimkan ke alamat pelanggan menggunakan
layanan pos atau kiriman paket.
Drop shipping: Order akan diteruskan ke pihak lain (biasanya langsung
ke distributor utama). Pihak lain tersebut yang akan mengirimkan ke
pelanggan.
In-store pickup: Pembeli memesan barang secara online kemudian
mendatangi toko secara fisik dan mengambil barang di toko tersebut.
Metode ini merupakan metode gabungan dari metode internet dan
metode konvensional.
(Zaki, Ali,2008:13)
[image:40.612.112.513.101.710.2]4. Keuntungan dan Kerugian Toko Online
Tabel 2.2. Keuntungan dan Kerugian Toko Online
KEUNTUNGAN KERUGIAN
o Target market yang sangat luas.
Tidak hanya konsumen dalam
negeri tetapi juga luar negeri.
Dengan kata lain target
marketnya tidak terbatas ke
seluruh dunia.
• Masalah keamanan.
Banyak sekali kejahatan
yang ada di toko online
yang patut diwaspadai,
seperti penipuan
23 online palsu, dll.
• Hemat biaya.
Dengan menggunakan toko
online para pelaku bisnis online
bisa memangkas biaya karyawan
maupun penyewaan
tempat/kantor.
• Adanya perasaan takut.
Konsumen merasa takut
terhadap penjual yang
belum diketahui atau
dikenal.
• Keuntungan yang lebih besar. Dengan kecilnya biaya yang
dikeluarkan dan besarnya pasar
yang bisa dijangkau, maka
potensi keuntungan menjadi
lebih besar.
• Hambatan oleh jaringan komputer.
• Mudah. Mengelola toko online
sangat mudah karena serba
otomatis. Di toko online penjual
tinggal memasang produk yang
dijual dan mempromosikannya
dan proses selanjutnya akan
berjalan secara otomatis,
tergantung bagaimana penjual
mengaturnya.
• Terkadang menimbulkan
kekecewaan.
Apa yang dilihat di layar
monitor komputer kadang
berbeda dengan apa yang
dilihat secara kasat mata.
Sehingga konsumen merasa
barang yang ia dapatkan
tidak sesuai dengan yang
24
• Produk lebih bervariasi.
Bisa memasarkan lebih dari satu
jenis produk/barang dalam
jumlah yang tidak terbatas dan
lebih bervariasi.
• Meningkatkan
individualisme. Karena
dalam melakukan transaksi
e-commerce tidak perlu
bertemu dengan siapa
pun,maka ini dapat
membuat beberapa orang
menjadi berpusat pada diri
sendiri (egois) serta
individualistis.
Sumber: Gaertner dan Smith (2001), www.google.com.
(Diakses 5 April 2010)
Sebuah toko online pada umunya menggelar dagangannya setiap hari selama
24 jam. Pembeli yang ingin membeli tinggal membuka website dengan
menggunakan internet yang dapat diakses di rumah atau kantor. Proses mencari
dan melihat-lihat barang di katalog melalui toko online lebih cepat dibandingkan
dengan toko offline (fisik) dan pembeli bisa lebih mudah membandingkan harga
dengan toko online lainnya. Dari banyak keuntungan yang telah disebutkan di
atas, toko online juga memiliki kekurangan, salah satunya pengiriman barang
yang sampai ke pelanggan tidak secara langsung namun harus menunggu sehari
atau beberapa hari, beberapa pembeli yang melakukan pembelian di toko online
dengan sistem cash and carry akam merasa was-was dan takut karena adanya
25 C. Pengertian Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang
diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang
untuk untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan
memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki
seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat diperlihatkansecara
umum dalam suatu hubungan diperlukan adanya kepercayaan.
Kepercayaan penting bagi perusahaan karena sebuah perusahaan tidak dapat
membangun hubungan yang sebenarnya tanpa adanya kepercayaan. Kepercayaan
juga penting dalam menciptakan hubungan dengan karyawan dan mitra usaha.
seperti bila konsumen meninggalkan perusahaan karena mereka tidak percaya
lagi.
Kepercayaan menjadi dasar sebagai jaminan awal dari suatu hubungan dua
orang atau lebih dalam bekerjasama. Kepercayaan itu sendiri dapat tumbuh
dengan sendirinya seiring waktu saat berjalannya hubungan tersebut. Untuk lebih
jelasnya berikut disajikan pengertian kepercayaan menurut beberapa ahli (Lendra,
2004) dalam Glen Urban (2003).
• Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah bagian psikologis
terdiri dari keadaan pasrah untuk menerima kekurangan berdasarkan
26 • Jones & George (1998), kepercayaan adalah gagasan psikologis,
pengalaman dari hasil dari interaksi dari nilai-nilai, sikap, suasana hati dan
emosi dengan orang lain.
• Doney et al (1998), kepercayaan adalah sesuatu yang diharapkan
dari kejujuran dan perilaku kooperatif yang berdasarkan saling berbagi
norma-norma dan nilai-nilai yang sama.
• Das & Teng (1998), kepercayaan adalah derajat dimana
seseorang yang percaya menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan
keandalan orang lain yang dipercayanya didalam situasi yang
berubah-ubah dan beresiko.
• Robinson (1996), kepercayaan adalah harapan seseorang,
asumsi-asumsi atau keyakinan akan kemungkinan tindakan seseorang akan
bermanfaat, menguntungkan atau setidaknya tidak mengurangi keuntungan
yang lainnya.
• Pruit (1981), kepercayaan adalah keyakinan dari semua pihak
terhadap satu dengan yang lainya yang dapat diandalkan dalam memenuhi
kewajiban dari hubungan timbal balik.
• Mayer (1995), kepercayaan adalah keinginan suatu pihak untuk
menjadi pasrah/menerima tindakan dari pihak lain berdasarkan
pengharapan bahwa pihak lain tersebut akan melakukan suatu tindakan
tertentu yang penting bagi pihak yang memberi kepercayaan, terhadap
27 Perdagangan dan komunikasi di dunia maya sangat mengandalkan
aspek kepercayaan. Ketidakpercayaan pada penjaja barang di dunia
internet, jelas akan berakibat tidak lakunya suatu barang. Tidak bisa
dipungkiri, komunitas dalam dunia maya perlu dibangun atas dasar
kepercayaan. Charles Handy dalam Budi Sutedjo Dharma Oektomo (2003)
menyebutnya dengan istilah Trust and the virtual organization, yang dapat
dibangun melalui seven rules of trust, yaitu:
(a) Trust is not blind.
Kepercayaan bukan sesuatu yang buta. Dalam pengertian ini
sebuah loyalitas yang muncul atas dasar kepercayaan selalu
membutuhkan proses serta bukti bahwa produk yang dipercayai
konsumen kepercayaan benar-benar berkualitas. Dalam hal ini
konsumen cenderung bersikap rasional dalam menilai produk
yang ada.
(b) Trust need boundaries.
Kepercayaan tanpa batas adalah tidak realistis. Kepercayaan
dibangun atas dasar tertentu. Ada unsur komitmen dan ada
unsur kompetensi yang dimiliki perusahaan. Secara tidak
langsung hal ini mengacu pada produsen agar mendesain
produk yang mengarah serta menspesifikasi pada satu
performance tertentu, sehingga persepsi yang tertanam di benak
konsumen benar mengarah pada pembentukan citra yang
28 (c) Trust demand learning.
Kepercayaan merupakan proses belajar. Untuk menjadi pihak
yang dapat dipercaya perlu satu proses pebelajaran. Hal ini
berkaitan dengan susahnya memenuhi apa yang diinginkan
konsumen serta pemenuhan unsur-unsur dari kepercayaan itu
sendiri. Dalam aspek ini pembelajaran yang terus menerus akan
menciptakan nilai tambah yang berkesinambungan.
(d) Trust is tought.
Kepercayaan bukan sesuatu yang mudah. Untuk mendapatkan
dan mempertahankan kepercayaan memerlukan satu usaha
yang tidak ringan. Dalam hal ini produsen harus berhati-hati
dalam membangun desain kepercayaan. Apabila gagal atau
tidak memenuhi harapan, konsekuensinya harus keluar dari
komunitas.
(e) Trust need bonding.
Kepercayaan membutuhkan satu ikatan. Di dalam kepercayaan
ada ikatan emosional. Ikatan ini memerlukan perhatian
tersendiri. Setiap tujuan pada kelompok kecil haruslah
mendukung pada tujuan dalam konteks besar. Dalam hal ini
tidak boleh ada pengutamaan kelompok kecil melampaui
kelompok yang lebih besar.
29 Kepercayaan memerlukan sentuhan personal. Sentuhan dalam
bentuk perhatian atau dalam bentuk jalinan komunikasi yang
baik akan menjadi jembatan terjalinnya kepercayaan.
(g) Trust requires leaders.
Kepercayaan memerlukan pemimpin. Peran pemimpin untuk
menjadikan sesuatu dapat dipercaya adalah cukup dominan.
Pemimpin ini berperan dalam mendesain dan mengupayakan
tumbuh dan berkembangnya kepercayaan itu sendiri.
(Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2003:34-37).
D. Dimensi Kepercayaan (Trust)
Menurut Bhattacherjee (2002) dalam Ronggong Song (2007), faktor yang
membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain adalah kemampuan
(ability), kebajikan (benevolence) dan integritas (integrity). Penjelasannya adalah
sebagai berikut:
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas
dalam suatu pekerjaan. (Olivia Femi, 2006:72). Kemampuan adalah
sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Dalam
hal ini bagaimana penjual mampu meyakinkan pembeli dan memberikan
jaminan kepuasan dan keamanan ketika bertransaksi di toko online.
(Nevizond Khatab, 2007:102) kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuan
30 Bhattacherjee (2002) kemampuan juga dipengaruhi oleh pengalaman
masa lalu dan pengesahan kelembagaan dari pihak ke-3.
2. Kebajikan (Benevolence)
Didasarkan pada besarnya kepercayaan kemitraan, yang memiliki tujuan
dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk organisasi lain pada saat
kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi dimana komitmen tidak
terbentuk. (Jasfar Farida, 2009:165). Menurut Bhattacherjee (2002)
kebajikan adalah tingkat suatu toko online bertindak atas nama
kesejahteraan konsumen.
Dalam sistem e-commerce, kepercayan pengguna tentang suatu toko
online mungkin ditangkap oleh kepercayaan dan persepsi resiko. Sikap
salah satu yang baik atau kurang baik. Suatu yang sikap baik akan
membentuk niat untuk bertransaksi secara online, kemudian diikuti oleh
niat perilaku nyata dalam membeli dari toko online.
3. Integritas ( Integrity )
Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran. Dimensi ini adalah
yang paling penting saat seseorang menilai apakah orang lain bisa
dipercaya atau tidak.(Robbins Stephen, 2008:98).
Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang
efektif. Karena tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada
kepercayaan (trust) dan tidak akan ada kepercayaan tanpa ada saling
31 dengan orang lain. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan
sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun
kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan
efektivitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan
sebagai sebuah tim. (Prijosaksono Ariwibowo, 2005:150-151).
Kepercayaan dibentuk oleh konsumen yang didasarkan pada informasi
yang tersedia tentang toko online. Kepercayaan pada suatu toko online
dapat menghasilkan suatu sikap yang baik oleh konsumen dan mungkin
juga meningkatkan sikap secara tidak langsung dengan menurunkan
persepsi resiko (Jarvenpaa et al., 1999).
E. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dalam Alistair Williams
(2002) pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap
tindakan yang langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Merujuk pada pendapat Hawkins dkk ini berarti perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses
yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan
produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan
32 Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa
perilaku konsumen merupakan studi yang megkaji bagaimana individu membuat
keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang
dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi.
Dalam studi ini juga dikaji tentang apa yang mereka beli, mengapa mereka
membeli, dimana mereka membeli dan bagaimana (berapa sering membeli) dan
bagaimana mereka menggunakannya.
Sedangkan Loudon dan Bitta (1995) menjelaskan bahwa perilaku konsumen
mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen
secara fisk dalam pengevaluasian, perolehan penggunaan atau mendapatkan
barang dan jasa. Jadi di dalam menganalisis perilaku konsumen tidak hanya
menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kegiatan
saat pembelian, akan tetapi juga meliputi proses pengambilan keputusan yang
menyertai pembelian.
Merujuk pada beberapa pengertian tentang perilaku konsumen, maka terlihat
bahwa memahami perilaku konsumen bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut
saling berinteraksi. Perilaku konsumen merupakan proses yang kompleks dan
33 2. Model Perilaku Konsumen
Dalam usaha memahami perilaku konsumen ini ada beberapa model yang
dapat digunakan sebagai acuan. Kotler dan Armstrong (2006: 129)
[image:51.612.115.513.179.484.2]mengemukakan model perilaku konsumen seperti pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen
(Suryani Tatik,”Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran”,Edisi 1,Graha Ilmu,Yogyakarta,2008.)
Model tersebut menunjukkan bahwa stimuli dari luar akan masuk ke
dalam kotak hitam pembeli dan menghasilkan respon tertentu pada konsumen.
Stimuli dari luar terdiri atas dua macam yaitu stimuli pemasaran dan stimuli
lain-lain. Stimuli pemasaran meliputi empat unsur bauran pemasaran yaitu: produk,
harga, distribusi dan promosi. Sedangkan stimuli lain terdiri atas keadaan
ekonomi, teknologi, politik dan kebudayaan. Yang harus dipahami adalah apa
yang terjadi didalam kotak hitam pembeli yang merupakan mediator antara
rangsangan dan respon. Kotak hitam pembeli ini terdiri atas dua komponen,
bagian pertama adalah karakteristik pembeli yang meliputi faktor budaya, sosial,
personal dan psychological yang mempunyai pengaruh utama bagaimana seorang
Marketing Stimul
Other Stimul
Product Price
Place Promotion
Economic Technological
Political Cultural
Buyer’s Blackbox
Buyer’s Characteristic
Buyer’s Decision Process
Buyer’s Decisions
34 pembeli bereaksi terhadap rangsangan tersebut dan bagian kedua adalah proses
yang mempengaruhi hasil keputusan. Proses pengambilan keputusan meliputi
aktivitas pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi, pengambilan
keputusan dan perilaku setelah pembelian.
Berdasarkan model tersebut, pada akhirnya akan menentukan keputusan
pembeli. Keputusan ini dapat berupa pemilihan produk, pemilihan merek,
pemilihan penjual, waktu dan jumlah pembelian.
Model yang lain dijelaskan oleh Assael (1995) melalui model stimulus –
35 Gambar 2.3 Model Sederhana Perilaku Konsumen
(Suryani Tatik,”Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran”,Edisi 1,Graha Ilmu,Yogyakarta,2008.)
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa komponen inti dari model
tersebut adalah consumer decision making yang merupakan proses menerima,
mengevaluasi informasi merk produk tertentu. Ada dua faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjutnya akan menentukan respon
konsumen. Pertama adalah konsumen itu sendiri. Ada dua unsur dari konsumen
itu sendiri yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yaitu pikiran
konsumen yang meliputi kebutuhan atau motivasi, persepsi, sikap, dan
Faktor Individual
Umpan balik terhadap evaluasi paska pembelian
Pengambilan keputusan
Pengaruh Lingkungan
Respon Konsumen
36 karakteristik konsumen yang meliputi demografi, gaya hidup dan kepribadian
konsumen. Faktor kedua adalah pengaruh lingkungan yang terdiri atas nilai
budaya, pengaruh sub dan lintas budaya, kelas sosial, face to face group dan
situasi lain yang menentukan.
Faktor lingkungan ini melalui komunikasi akan menyediakan informasi yang
dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen. Adapun bentuk
dari komunikasi dapat berupa komunikasi kelompok, komunikasi dari mulut ke
mulut, komunikasi pemasaran dan lintas kelompok.
Setelah konsumen membuat keputusan, evaluasi setelah pembelian dilakukan
(ditunjukkan dari feedback ke individual consumer). Selama proses evaluasi ini,
konsumen akan belajar dari pengalaman dan merubah pola pikirnya,
mengevaluasi merek dan memilih merek yang disukai. Pengalaman konsumen ini
secara langsung akan berpengaruh pada pembelian ulang berikutnya.
Evaluasi setelah pembelian ini juga memberi feedback pada perusahaan.
Pemasar akan menelusuri respon konsumen melalui besarnya pangsa pasar dan
data penjualan. Tapi informasi itu saja tidak cukup bagi pemasar untuk menjawab
mengapa konsumen membeli, atau berapa kekuatan dan kelemahan merknya
dibanding dengan pesaing. Untuk itu, perlu riset pemasaran guna mendapatkan
reaksi konsumen terhadap merknya dan maksud pembelian. Informasi yang
didapat ini kemudian digunakan manajemen untuk mereformulasikan strategi
37 3. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut tujuan pembeliannya, konsumen dapat dikelompokkan menjadi
konsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas individu dan rumah tangga
yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk
dikonsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang
terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lebaga non-profit yang
tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan
anggotanya.
Keputusan pembelian barang / jasa seringkali melibatkan dua pihak atau
lebih. Umumnya ada lima peranan yang terlibat. Kelima peran tersebut meliputi:
a) Pemrakarsa (intiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan
ide untuk membeli suatu barang/jasa.
b) Pembawa pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki
pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
c) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan
keputusan pembelian.
d) Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara
nyata.
e) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan
barang/jasa yang dibeli
Dilihat dari proses pengambilan keputusan, proses keputusan pembelian
38 membagi dalam dua dimensi yaitu tingkat pengambilan keputusan dan derajat
keterlibatan saat membeli, seperti gambar berikut:
HIGH INVOLVEMENT LOW INVOLVEMENT PURCHASE DECISION PURCHASE DECISION
DECISION MAKING (Information search consideration of brand
alternatives) HABIT
(Little or no information search, consideration of
only one brands)
COMPLEX DECISION MAKING (autos, electronics, photography, sistem)
LIMITED DECISION MAKING (adult cereal, snack food) BRAND LOYALTY
(athletics shoes, adult cereals)
INERTIA (canned vegetables, paper
[image:56.612.114.508.155.493.2]towels)
Gambar 2.4 Pengambilan Keputusan Konsumen
(Suryani Tatik,”Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran”,Edisi 1,Graha Ilmu,Yogyakarta,2008.)
Pada dimensi pertama, konsumen dibedakan berdasarkan tingkat
pengambilan keputusan. Konsumen sering melakukan pencarian informasi dan
evaluasi terhadap merek yang lain sebelum keputusan diambil. Dilain pihak ada
pula konsumen yang jarang mencari informasi tambahan, karena konsumen ini
telah terbiasa membeli merek tersebut. Pada dimensi kedua, konsumen dibedakan
berdasarkan tingkat keterlibatan daat pemilihan suatu merk. Pada saat itu
konsumen tidak jarang terlibat terlalu dalam, hal ini dapat terjadi karena:
a) Produk amat penting bagi konsumen sebab image pribadi dari
konsumen terkait dengan produk