KRITIK ATAS TERJEMAHAN HADIS
(Studi Kasus Terjemahan
Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî
)
Skipsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)
Oleh
T A T A M
NIM: 104024000848
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
KRITIK ATAS TERJEMAHAN HADIS
(Studi Kasus Terjemahan
Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî
)
Skipsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)
Oleh
T A T A M
NIM: 104024000848
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strara 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 Juni 2008
T a t a m
KRITIK ATAS TERJEMAHAN HADIS
)
î r â Bukh -l A h î h Mukhtashar Sha
Studi Kasus Terjemahan (
Skipsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)
Oleh m a T a t
NIM: 104024000848
Pembimbing
Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M. Hum. NIP: 150370229
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
v PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul “KRITIK ATAS TERJEMAHAN HADIS (Studi Kasus Terjemahan Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî)
”
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 18 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S.) pada Program Studi Tarjamah.Jakarta, 18 Juni 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drs. Ikhwan Azizi, M.A. Ahmad Syaekhuddin, M. Ag. NIP: 150268589 NIP: 150303001
Anggota,
. Ag . M , Abdullah .
Drs
PRAKATA
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah mencurahkan rahmat dan pertongan-Nya. Berkat rahmat dan pertolongan-Nyalah, skripsi ini dapat disesaikan dengan baik. Salawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada panutan alam, Nabi Muhammad Saw., dan juga kepada para sahabat, keluarga, dan kita sebagai umatnya yang mudah-mudahan kelak di Hari Kiamat mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah terutama kepada: Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Dr. Abdul Chaer, MA., Dekan Fakultas Adab dan Humaniora; Drs. Ikhwan Azizi, MA., Ketua Jurusan Tarjamah; Ahmad Syaekhuddin, M.Ag., Sekretaris Jurusan Tarjamah.
vii Penulis memohon semoga amal baik mereka mendapat pembalasan yang berlipat ganda.
Tak lupa Penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada orang yang sangat berjasa, yaitu kedua orang tua tercinta Bapak Ukar dan Ibu Unasih, yang tak henti-hentinya mencurahkan segenap usaha dan kemampuan untuk terus memotivasi Penulis dalam menyelesaikan studi ini, diiringi panjatan doa, memohon kepada Allah agar Penulis senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam segala urusan. Ucapan terima kasih juga Penulis ucapkan kepada Teh Ciah, Ka Ubud, Ka Eman, yang tak bosan-bosan memberikan dorongan kepada Penulis dalam menyelesaikan studi ini.
Terima kasih Penulis sampaikan pula kepada teman-teman seperjuangan di kampus yang telah menyumbangkan ide-idenya dan turut membantu menyelesaikan skripsi ini, di antaranya Kang Erwan, Jang Ade, Jang Ali, Alhafiz, Abdurrahman, Fina, Anna, dan Luki.
Semoga skripsi yang masih jauh dari sempurna ini bermanfaat bagi siapa saja, terutama bagi yang tertarik dalam dunia penerjemahan. Saran, kritik, dan masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan skripsi ini, sangat Penulis harapkan.
Jakarta, 18 Juni 2008
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN... .……….. iv
PRAKATA... ………... v
DAFTAR ISI ……… vii
DAFTAR GAMBAR ……… xi
DAFTAR TABEL ……… xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN……….. xii
SINGKATAN ……….. xvi
GLOSARIUM ……….. xvii
ABSTRAK ………... xix
BAB I PENDAHULUAN ……….………… 1
1.1. Latar Belakang Masalah... 1
1.2. Batasan dan Rumusan Masalah... 3
1.3. Tujuan Penelitian... 4
1.4. Manfaat Penelitian... 4
1.5. Landasan Teori...6
1.6. Metodologi Penelitian... 7
1.6.1. Sumber Data...7
1.6.2. Analisis Data... 8
1.7. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II KAJIAN TERDAHULU ... 10
2.1. Pengantar... 10
2.2. Kajian Terdahulu tentang Kritik dan Penilaian Terjemahan ... 10
2.2.1. Rochayah Machali... 10
2.2.1.1. Pendahuluan... 10
ix
2.2.1.3. Kriteria Penilaian... 11
2.2.1.4. Cara Penilaian ... 13
2.2.2 Tim Penerjemah Gunadarma... 15
2.2.2.1. Pendahuluan... 15
2.2.2.2. Tujuan Penilaian………..………... 15
2.2.2.3. Teknik Menilai Terjemahan...………. 16
2.2.2.3.1. Uji Keakuratan………. 17
2.2.2.3.2. Uji Keterbacaan... 18
2.2.2.3.3. Uji Kewajaran... 19
2.2.2.3.4. Uji Keterpahaman ... 19
2.2.2.3.5. Terjemahan Balik... 20
2.2.2.3.6. Uji Kekonsistenan ... 20
2.2.3. Ismail Lubis ………... 21
2.2.3.1. Pendahuluan ……… 21
2.2.3.2. Metode Kritik dan Penilaian ... 21
2.2.3.3. Identifikasi Falsifikasi Terjemahan ... 22
2.2.3.4. Kalimat Efektif dalam Terjemahan ... 23
2.2.4 Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto ...25
2.2.4.1. Pendahuluan ... 25
2.2.4.2. Teknik Penilaian ... 25
2.2.4.3. Membandingkan Teks BSu dengan BSa ...26
2.2.4.4. Menerjemahkan Balik ... 26
2.2.4.5. Melakukan Prosedur Cloze ... 26
2.2.4.7. Membandingkan Pemahaman Pembaca BSu dan BSa... 27
2.2.5 Benny Hoedoro Hoed ... 28
2.2.6 Moch. Syarif Hidayatullah ... 31
2.3 Sintesis Pustaka ... 32
BAB III KERANGKA TEORI ... 33
3.1. Pengantar ………... 33
3.2. Hakikat Penerjemahan ……….. 33
3.3. Proses Penerjemahan ……… 35
3.4. Terjemahan Ideal ……….….… 41
3.5. Kendala dalam Penerjemahan ……….…. 44
3.6. Asumsi dalam Penerjemahan ……… 45
3.7. Peran Diksi dalam Penerjemahan ……….… 47
3.8. Kritik dan Penilaian Penerjemahan ………... 51
BAB IV IHWAL HADIS ... 56
4.1. Pengantar ………... 56
4.2. Definisi Hadis ………... 56
4.3. Fungsi Hadis ……….……..….. 58
4.4. Kriteria Hadis Sahih ………..…… 61
4.5. Mengenal Al-Bukhari dan Al-Jâmi' Ash-Shahîh ……….. 62
4.6. Karya-karya Imam Al-Bukhari ………. 66
4.7. Imam Al-Bukhari Wafat ………..……. 68
4.8. Mengenal Nashiruddin Al-Albani ……… 68
4.9. Karya Nashiruddin Al-Albani ………. 71
xi
4.11. Penerjemahan Hadis………..73
BAB V KRITIK DAN PENILAIAN ATAS TERJEMAHAN MUKHTASHAR SHAHÎH AL-BUKHÂRÎ... 76
5.1. Pengantar ………... 76
5.2. Identifikasi Masalah ... 77
5.3. Kritik Eksternal ………..……... 79
5.3.1. Halaman Kulit Depan ……….…………... 80
5.3.2. Halaman Kulit Dalam ………....… 80
5.3.3. Halaman Prancis ………...……. 80
5.3.4. Halaman Judul Utama ………...80
5.3.5. Halaman Hak Cipta/Hak Terjemahan ………... 81
5.3.6. Halaman Pengantar Penerbit ……….. 81
5.3.7. Halaman Daftar Isi ………. 82
5.3.8. Isi Buku ………... 82
5.3.9. Halaman Informasi Buku dari Penerbit ………... 83
5.3.10. Halaman Kulit Belakang ……….. 83
5.4. Kritik Internal……….……….………..84
BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI………. 105
DAFTAR PUSTAKA ………..……… 107
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1 Model penilaian Benny Hoed 30
2 Proses singkat penerjemahan 36 3 Proses penerjemahan versi Nida dan Taber 37 4 Proses penerjemahan
versi Nida dan Taber yang diperjelas Suryawinata 38
5 Proses penerjemahan versi Larson 39
xiii DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman 1 Segi, aspek, dan kriteria penilaian hasil terjemahan
versi Machali 12
2 Kategori, nilai, dan Indikator
penilaian hasil terjmahan versi Machali 14
3 Perbandingan
metode penerjemahan semantik dan komunikatif 43
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Dalam skripsi ini, sebagian data berbahasa Arab ditransliterasikan ke dalam huruf latin. Transliterasi ini berdasarkan Pedoman Transliterasi Arab-Latin yang dipergunakan Penerbit Mizan.
A. Konsonan
Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin
a th
b zh
t '
ts gh
j f
h q
kh k
d l
dz m
r n
z w
s h
sy '
sh y
xv B. Vokal
Vokal bahasa Arab tidak berbeda dengan vocal bahasa Indonesia terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
1. Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang dilambangkan berupa tanda atau harakat, transliterasinya seperti berikut ini.
Tanda Nama Huruf Latin
--- /fathah/ a
--- /kasrah/ i
--- /dhammah/ u
Contoh: !! "#:/dharaba/ "$%: /nashara/ 2. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf.
Tanda dan huruf Nama Huruf Latin
& !--- /fathah/dan /ya/ ai & !--- /fathah/ dan /waw/ au
C. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang dilambangkan berupa harakat dan huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda.
Tanda Nama Huruf Latin
! !! !,
- --- /fathah/ dan /alif/ atau /fathah/ dan /ya/
â -! ---
/kasrah/dan /ya/ î
! ---
/dhammah/dan /ya/ û
Lambang â, î dan û, dalam pengetikan dapat diperoleh dari symbol yang ada pada insert.
D. Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua, yaitu: 1. Ta marbutah asimilatif
ta marbutah asimilatif mendapat harakat fathah, kasrah, dan dhammah,
transliterasinya adalah asimilasi dengan kata yang lain. Contoh: ./0123 /muslimatun/
2. Ta marbutah tak asimilatif
Ta marbutah tak asimilatif, transliterasinya adalah /h/.
Jika ada suatu kata yang diakhiri dengan ta marbutah dan diawali dengan kata sandang al serta bacaan kata itu terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan /h/.
xvii E. Syaddah atau Tasydîd
Syaddah atau tasydîd dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, yaitu tanda tasydîd (---9---), sementara dalam bahasa Indonesia tasydîd
transliterasikan dengan konsonan kembar. Contoh: !;9:3 : /matstsala/
<%= : /innaka/ F. Artikel
Dalam nahwu (gramatika bahasa Arab), artikel /al/ dipergunakan untuk menandakan kata ma'rifat (definitive). Akan tetapi, cara penulisan artikel ini dibedakan menjadi dua bergantung pada huruf yang ada setelahnya, apakah huruf
syamsiah (huruf asimilatif) atau huruf qamariah (huruf tak asimilatif). Cara penulisan inilah yang dipergunakan oleh Penerbit Mizan.
1. Artikel yang diikuti dengan huruf syamsiah
kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan secara asimilatif terhadap huruf awal dari nomina yang disandangnya
contoh : ">$) : /ash-shabr/ ?@) : /an-nâr/
2. Artikel yang diikuti oleh huruf qamariah
G. Hamzah dan Ain
Hamzah dan ain ditransliterasikan dengan tanda apostrof. Akan tetapi, tanda tersebut berlaku untuk hamzah dan 'ain yang berada di tengah dan di akhir kata. Sementara itu, hamzah dan 'ain yang berada di awal kata tidak dilambangkan. dapun yang membedakan tanda apostrof hamzah dan 'ain adalah hamzah
xix SINGKATAN
BSu : Bahasa sumber
BSa : Bahasa sasaran
TSu : Teks sumber
TSa : Teks sasaran
NSu : Naskah sumber
NSa : Naskah sasaran
GIP : Gema Insani Press
GLOSARIUM
Adjektiva Kata sifat, seperti cantik, manis, merah.
Artikel Unsur yang dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina, dalam bahasa Arab seperti artikel al.
Bahasa Prokem Bahasa sandi yang digemari dan dipakai oleh kalangan remaja tertentu, seperti bokap, nyokap, cuek, doi, dll.
complete congruence Keruntutan sempurna.
comprehensibility Keterpahaman.
Continuum Rangkaian kesatuan
Decentering Upaya sengaja memperkenalkan unsur khas dari teks sumber kepada pembaca bahasa sasaran. Dalam penerjemahan bahasa Arab, misalnya, dapat kita temukan dalam penerjemahan hadis. Dalam kajian ilmu hadis, dikenal dengan istilah hadis hasan. Akan tetapi, istilah itu tidak boleh diterjemahkan menjadi hadis yang baik karena istilah itu sudah menjadi istilah tersendiri yang harus diperkenalkan kepada pembaca.
Denotasi Makna kata atau kelompok kata yang didasarkan pada penunjukkan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan pada konvensi tertentu; sifatnya objektif
Diksi Pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau karang-mengarang.
Ekuivalen Mempunyai nilai (ukuran, arti, atau efek) yang sama; seharga; sebanding; sepadan.
Gramatika Subsistem dalam organisasi bahasa di mana satuan-satuan bermakna bergabung untuk membentuk satuan-satuan yang lebih besar; tata bahasa.
Idiom Konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya, seperti kambing hitam, banting tulang, dll. Kalimat efektif Kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif ini biasanya ditandai dengan kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Konotasi Aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas
perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbukan pada pembicara (penulis) dan pendendengar (pembaca).
Leksikon Komponen bahaa yang memuat semua inforasi tentang makna atau pemakaian kata dalam bahasa.
Linguistik Ilmu tentang bahasa; enyelidikan bahasa secara ilmiah.
makna leksikal Makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa; makna leksikal ini dipunyai unsur-unsur bahasa lepas dari penggunaannya atau konteksnya.
Makna referensial Makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia di luar bhasa (objek atau gagasan).
xxi Nomima Kata benda.
Objek Nomina atau kelompok nomina yang melengkapi verba-verba tertentu.
Paralelisme Pemakaian yang berulang-ulang ujaran yang sam dalam bunyi, tata bahasa, makna, atau gabungan dari kesemuanya; ciri khas dari bahasa puitis.
pleonasme Pemakaian kata-kata lebih daripada yang diperlukan.
Pragmatik Syarat-syarat yang mengakibatkan serasi-tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi.
Predikat Bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.
Preposisi Partikel yang biasanya terletak di depan nomina dan menghubungkannya dengan kata lain.
Pronomina Kata yang menggantikan nomina atau frasa nominal.
readability Keterbacaan.
Retorika Keterampilan berbahasa secara efektif; sistem dan penyelidikan mengenai alat stilistis ragam bahasa resmi.
Semantik Bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara.
Sinonim Bentuk bahasa yang yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain; kesamaan itu berlaku bagi kata, keompok kata, kalimat meski pada umumnya yang dianggap sama hanyalah kata-kata saja.
Stilistika Ilmu yang menyelediki bahasa yang dipergunakan dalam karya sastra; ilmu interdisipliner antara linguistik dan kesusastraan. Subjek Bagian klausa berwujud nomina atau frasa nomina yang
menandai apa yang dikatakan pembicara. Taksa Ambigu.
Tautologi Penggunaan kelimpahan/kata yang berlebihan dalam bahasa Transliterasi Penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang
lain.
Transpoisisi Pergeseran bentuk; suatu prosedur penerjemahan yang melibatkan pengubahan bentuk gramatikal dari Bsu ke Bsa. Validitas Keabsahan.
Verba Kata kerja.
ABSTRAK
T A T A M
Kritik atas Terjemahan Hadis (Studi Kasus Terjemahan Mukhtashar Shahîh
Al-Bukhârî), (di bawah bimbingan Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M. Hum.) Jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penerjemahan buku-buku Islam di Indonesia semakin marak dilakukan. Akan tetapi, kegiatan penerjemahan tersebut belum seiring dengan kualitas buku terjemahan yang dihasilkan. Akibatnya, tidak sedikit buku terjemahan yang kualitasnya dipertanyakan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Kecerobohan penerjemah, waktu penerjemahan (deadline) yang sangat singkat, dan apresiasi yang diberikan kepada penerjemah yang masih minim, merupakan sebagian faktor penyebabnya. Karena itu, upaya perbaikan iklim penerjemahan yang mengarah pada peningkatan kualitas buku-buku terjemahan harus dilakukan.
Salah satu upaya untuk memperbaiki iklim penerjemahan di Indonesia adalah adanya pihak yang turut serta dalam mengontrol kualitas buku-buku terjemahan. Dengan kontrol inilah tinggi rendahnya kualitas buku terjemahan dapat diketahui. Sementara itu, mengontrol kualitas suatu karya terjemahan itu dapat dilakukan dengan beragam cara, di antaranya memberikan kritik atau penilaian. Kritik dalam arti memberikan apresiasi dan penilaian secara objektif, mengoreksi kekurangan dan kelebihan suatu karya terjemahan. Dari kritik itu pula hubungan dialektik antara teori dan praktik dalam menerjemahkan serta kriteria dan standar penilaian dapat diketahui.
Skripsi ini akan mencoba menyajikan cara-cara mengkritik dan menilai suatu hasil terjemahan yang telah dilakukan para ahli. Sementara itu, objek kajian atau data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah buku terjemahan
Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî yang diterjemahkan oleh As'ad Yasin dan Elly Latifa, sedangkan teori yang dipakai adalah teori kritik dan penilaian Moch. Syarif Hidayatullah. Metode yang dipergunakan adalah metode eksploratif-inferensial. Metode eksploratif mengandung arti menemukan masalah baru— dalam hal ini masalah terjemahan hadis dalam Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî. Kemudian, masalah tersebut diklasifikasikan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian. Sementara itu, metode inferensial bermaksud mengungkapkan suatu masalah, yang kemudian memberikan kritik dan penilaian secara menyeluruh, luas, dan mendalam dari sudut pandang ilmu yang relevan. Setelah itu, baru diberikan kritik dan penilaian secara matematis menurut teori yang dipakai.
xxiii
ﻡ
! " #
$
%
& '( )
*
+ ی - .ی '
ﻡ
$
ﻥ *ﻥ0 12 ! 3#4
5
*
5 + ی - .ی ' ﻡ
"E
F!
!/(10
)
!/0G"D
)
!/(36ﺱI !JD51
ﺏ
?(2% A%L
!C5)!M
<)
!
2ﺡ!O1F! ?P
! ?
*G
!
!/0G"D0) !JD5)
Q+
/R(D@
!
<)
!
!"(:P! *G
!/0G"D0) !JD5) !C3
S!OD)
! Tی!
!?U@F
Vﺱ
!
?Uﺕ *G! /UG! C3
Q
!
! "38 ! XE
! O)=! YG"ی
?>ﺱZ
OD[!
! ?U@3!
! \
!O)=! />2@)?ﺏ! ]?>D%S ! /1^
!"$^ !_G"D0)
A3
!
!/0G"D) !/(10`)
!/1^!
)
"یAaD
!!
! Aa0)
b()=
!Q
M<) !;GZ!C3
! *() !CB%!
!O+
!O)=!/ﺱ?3!/G?ﺡ
*G!A(U0ﺕ
/0G"D0) !JD5) ! *G!/(^"ﺕ!O)=!/0G"D) !
Q
! S ?B0) !C3
!OD)
?Uﺏ! *a%
"c) ! XE!]?Rﺕ!
!
! ?Rی=
)
! "Ddی! X) !eﺏ?f
g+
!
/0G"D0) !JD5) ! *G!/>^ "3
!Q
!"38 ! XUﺏ
"UhDﺱ
/G !
*G!
JD5) !
!
?Uﺕ
!Q
!M?0@(ﺏ
!/0G"D0) !JD5) ! *G! Z
`ﺕ
/i1Dj3! "k!CF! "
M
@3!
?U(1F!Aa@) !_یAaﺕ!lی"k!CF!?U
!Q
! Aa@)
! O@`ی
?ی T3! e># ! M?U0((aﺕ ! /0G"D3! JD5)! "یAaD) ! _یAaﺕ!
?E
?U$m?a% !
! Q
!Aa@)
ﺕ
"[!C(ﺏ !/0G"D) !g+!/(a(>nD) !/ی"h@) !C(ﺏ!ln@0) !/nﺏ !bﺏ! "`
m
n
!?U2ی?a3 !?U
?`3
XE
]
! gD) ! /0G"D) ! /R(D@)! _((aD) ! Aa@) ! "k! Aaﺕ! /)?ﺱ") !
!?0U(1F! ;$ﺡ
*19Eo0)
!Q
M?0@(ﺏ
!Z
0G"ﺕ!pB>) ! XE! *#*3!
/
!q!
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
!q
)
-X
!
i(n)!g1یZ! !C(ﺱ?ی!A`ﺱZ!b0G"ﺕ
/
+!M
/3AjD20) !/ی"h@)?
b(+!
!A0B0)!_((aD) !Aa@) !/ی"h%!
t !/ی AE!uی"[
!Q
! *5ﺕ
)
!g+?d5DﺱS !/aی"k!/3AjD20) !/aی"n
–
gG?D@DDﺱS !
!Q
!?3Z
ud5) !gU+!g+?d5DﺱS !/aی"k
!M AیAR) !/15d0) !O1F!
)
!g+!/15d0
pB>) ! *#*3
!
! ?DP! g+! pیAB) ! /0G"ﺕ! /15d3
"
?j>) ! r(Bﺹ! "$Dj3
q
!
!g1F! ?@ﺏ! ?Ui(@$ﺕ
?U+ AEZ ! pB>)
! Q
!g1F! Aa@) ! _یAaﺕ! _ﺙ! /15d0) ! "(>`ﺕ! /(G?D@DDﺱS ! /aی"n) ! *5ﺕ! ?0@(ﺏ
!/0G"ﺕ
!q
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
!q
!?U0((aﺕ
ﺏ
01F! "h@
/(
!
?U)!Jﺱ?@ﺕ
!
)
?(a
!"یAaD)?ﺏ!
?(ﺏ?2ﺡ!?U()=!/>2@)?ﺏ!_((aD)
Q
XE!/R(D%
]
!/)?ﺱ") !
/+"`3
!/+"`3 !/0G"D1)!_((aD) !Aa@) !/(i(P
G
! *
!/0G"ﺕ
!q
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
q
!M
ﺕ
! *5
/0G"ﺕ
!
q
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
!q
! XE! *#*3
pB>)
!Q
1F!Aa@ﺕ!pB>) ! XE! =!<) ! *+!C3
O
!
/F "3!-A3
!
1n0) !O%?`0) !_G"D0)
!/ﺏ*
/c1) !/>ﺱ?@3!-A3 !g1ﺹ8 ! ?D5) !O+
!
ABSTRACT
TATAM
Critics on Hadits Translation (A Case Study on Mukhtashar Shahîh
Al-Bukhârî Translation) Guided by : Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M. Hum.
Tarjamah Department, Adab and Humanitarian Faculty in the State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta
Efforts to translate some Islamic books have been getting increasing in Indonesia, but its quality is doubly and still far from satisfaction. There are many factors that made it happen such as translator error, short deadline and minimum appreciation from user. However, other efforts need to be done in order to translation circumstance in Indonesia getting better and sharp.
One of effort to make translation circumstance better in Indonesia can start with make one institution that has function as part of quality control for every translation result (piece). The effort can make the quality of book translation more measurable. There are many ways to control such as by giving critic and assessment. The critic refers to give objectively appreciation and good remark, or show correction from positive and negative aspect. These are ways can make translation dynamical both theory and practice or translation standard and requirement in giving assessment more balance and able to be known.
xxv PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
4. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strara 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 Juni 2008
T a t a m
KRITIK ATAS TERJEMAHAN HADIS
)
î r â Bukh -l A h î h Mukhtashar Sha
Studi Kasus Terjemahan (
Skipsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)
Oleh m a T a t
NIM: 104024000848
Pembimbing
xxvii JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul “KRITIK ATAS TERJEMAHAN HADIS (Studi Kasus Terjemahan Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî)
”
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 18 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S.) pada Program Studi Tarjamah.Jakarta, 18 Juni 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drs. Ikhwan Azizi, M.A. Ahmad Syaekhuddin, M. Ag. NIP: 150268589 NIP: 150303001
. Ag . M , Abdullah .
Drs
NIP: 150262446
PRAKATA
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah mencurahkan rahmat dan pertongan-Nya. Berkat rahmat dan pertolongan-Nyalah, skripsi ini dapat disesaikan dengan baik. Salawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada panutan alam, Nabi Muhammad Saw., dan juga kepada para sahabat, keluarga, dan kita sebagai umatnya yang mudah-mudahan kelak di Hari Kiamat mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah terutama kepada: Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Dr. Abdul Chaer, MA., Dekan Fakultas Adab dan Humaniora; Drs. Ikhwan Azizi, MA., Ketua Jurusan Tarjamah; Ahmad Syaekhuddin, M.Ag., Sekretaris Jurusan Tarjamah.
xxix dosen di Jurusan Tarjamah yang telah mencurahkan segenap kemampuannya dalam memberikan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, Penulis selalu berdoa semoga semua ilmu yang telah diserap Penulis dari mereka menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi bekal kelak di masa depan. Hanya kepada Allah-lah Penulis memohon semoga amal baik mereka mendapat pembalasan yang berlipat ganda.
Tak lupa Penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada orang yang sangat berjasa, yaitu kedua orang tua tercinta Bapak Ukar dan Ibu Unasih, yang tak henti-hentinya mencurahkan segenap usaha dan kemampuan untuk terus memotivasi Penulis dalam menyelesaikan studi ini, diiringi panjatan doa, memohon kepada Allah agar Penulis senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam segala urusan. Ucapan terima kasih juga Penulis ucapkan kepada Teh Ciah, Ka Ubud, Ka Eman, yang tak bosan-bosan memberikan dorongan kepada Penulis dalam menyelesaikan studi ini.
Terima kasih Penulis sampaikan pula kepada teman-teman seperjuangan di kampus yang telah menyumbangkan ide-idenya dan turut membantu menyelesaikan skripsi ini, di antaranya Kang Erwan, Jang Ade, Jang Ali, Alhafiz, Abdurrahman, Fina, Anna, dan Luki.
Jakarta, 18 Juni 2008
DAFTAR ISI
xxxi 2.4. Kajian Terdahulu tentang Kritik dan Penilaian Terjemahan ... 10
2.2.1. Rochayah Machali... 10 2.2.1.1. Pendahuluan... 10 2.2.1.2. Segi-segi penilaian... 11 2.2.1.3. Kriteria Penilaian... 11 2.2.1.4. Cara Penilaian ... 13 2.2.2 Tim Penerjemah Gunadarma... 15 2.2.2.1. Pendahuluan... 15 2.2.2.2. Tujuan Penilaian………..………... 15 2.2.2.3. Teknik Menilai Terjemahan...………. 16 2.2.2.3.1. Uji Keakuratan………. 17 2.2.2.3.2. Uji Keterbacaan... 18 2.2.2.3.3. Uji Kewajaran... 19 2.2.2.3.4. Uji Keterpahaman ... 19 2.2.2.3.5. Terjemahan Balik... 20 2.2.2.3.6. Uji Kekonsistenan ... 20 2.2.3. Ismail Lubis ………... 21 2.2.3.1. Pendahuluan ……… 21 2.2.3.2. Metode Kritik dan Penilaian ... 21 2.2.3.3. Identifikasi Falsifikasi Terjemahan ... 22
2.2.3.4. Kalimat Efektif dalam Terjemahan ... 23 2.2.4 Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto ...25 2.2.4.1. Pendahuluan ... 25
2.2.4.3. Membandingkan Teks BSu dengan BSa ...26 2.2.4.4. Menerjemahkan Balik ... 26 2.2.4.5. Melakukan Prosedur Cloze ... 26 2.2.4.6. Menguji Pemahaman Pembaca Bsa ...27 2.2.4.7. Membandingkan Pemahaman Pembaca BSu dan BSa... 27 2.3.5 Benny Hoedoro Hoed ... 28 2.3.6 Moch. Syarif Hidayatullah ... 31 2.4 Sintesis Pustaka ... 32 BAB III KERANGKA TEORI ... 33 3.9. Pengantar ………... 33
3.10. Hakikat Penerjemahan ………..
33
3.11. Proses Penerjemahan ………
35
3.12. Terjemahan Ideal ……….….…
41
3.13. Kendala dalam Penerjemahan ……….…. 44
3.14. Asumsi dalam Penerjemahan ………
45
3.15. Peran Diksi dalam Penerjemahan ……….… 47
xxxiii BAB IV IHWAL HADIS ... 56 4.1. Pengantar ………... 56 4.2. Definisi Hadis ………... 56 4.3. Fungsi Hadis ……….……..….. 58 4.4. Kriteria Hadis Sahih ………..…… 61 4.5. Mengenal Al-Bukhari dan Al-Jâmi' Ash-Shahîh ……….. 62 4.6. Karya-karya Imam Al-Bukhari ………. 66 4.7. Imam Al-Bukhari Wafat ………..……. 68 4.8. Mengenal Nashiruddin Al-Albani ……… 68 4.9. Karya Nashiruddin Al-Albani ………. 71 4.10. Pemikiran Al-Albani ……… 72 4.11. Penerjemahan Hadis………..73 BAB V KRITIK DAN PENILAIAN ATAS TERJEMAHAN
5.3.8. Isi Buku ………... 82 5.3.9. Halaman Informasi Buku dari Penerbit ………... 83 5.3.10. Halaman Kulit Belakang ……….. 83 5.4. Kritik Internal……….……….………..84
BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI………. 105 DAFTAR PUSTAKA ………..……… 107 LAMPIRAN ………. 110
[image:34.612.105.477.148.650.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1 Model penilaian Benny Hoed 30
2 Proses singkat penerjemahan 36 3 Proses penerjemahan versi Nida dan Taber 37 4 Proses penerjemahan
versi Nida dan Taber yang diperjelas Suryawinata 38
5 Proses penerjemahan versi Larson 39
xxxv DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman 1 Segi, aspek, dan kriteria penilaian hasil terjemahan
versi Machali 12
2 Kategori, nilai, dan Indikator
penilaian hasil terjmahan versi Machali 14
3 Perbandingan
metode penerjemahan semantik dan komunikatif 43
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Dalam skripsi ini, sebagian data berbahasa Arab ditransliterasikan ke dalam huruf latin. Transliterasi ini berdasarkan Pedoman Transliterasi Arab-Latin yang dipergunakan Penerbit Mizan.
H. Konsonan
Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin
a th
b zh
t '
ts gh
j f
h q
kh k
d l
dz m
r n
z w
s h
sy '
sh y
xxxvii I. Vokal
Vokal bahasa Arab tidak berbeda dengan vocal bahasa Indonesia terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
3. Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang dilambangkan berupa tanda atau harakat, transliterasinya seperti berikut ini.
Tanda Nama Huruf Latin
--- /fathah/ a
--- /kasrah/ i
--- /dhammah/ u
Contoh: !! "#:/dharaba/ "$%: /nashara/ 4. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf.
Tanda dan huruf Nama Huruf Latin
& !--- /fathah/dan /ya/ ai & !--- /fathah/ dan /waw/ au
J. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang dilambangkan berupa harakat dan huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda.
Tanda Nama Huruf Latin
! !! !,
- --- /fathah/ dan /alif/ atau /fathah/ dan /ya/
â -! ---
/kasrah/dan /ya/ î
! ---
/dhammah/dan /ya/ û
Lambang â, î dan û, dalam pengetikan dapat diperoleh dari symbol yang ada pada insert.
K. Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua, yaitu: 1. Ta marbutah asimilatif
ta marbutah asimilatif mendapat harakat fathah, kasrah, dan dhammah,
transliterasinya adalah asimilasi dengan kata yang lain. Contoh: ./0123 /muslimatun/
2. Ta marbutah tak asimilatif
Ta marbutah tak asimilatif, transliterasinya adalah /h/.
Jika ada suatu kata yang diakhiri dengan ta marbutah dan diawali dengan kata sandang al serta bacaan kata itu terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan /h/.
xxxix L. Syaddah atau Tasydîd
Syaddah atau tasydîd dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, yaitu tanda tasydîd (---9---), sementara dalam bahasa Indonesia tasydîd
transliterasikan dengan konsonan kembar. Contoh: !;9:3 : /matstsala/
<%= : /innaka/ M.Artikel
Dalam nahwu (gramatika bahasa Arab), artikel /al/ dipergunakan untuk menandakan kata ma'rifat (definitive). Akan tetapi, cara penulisan artikel ini dibedakan menjadi dua bergantung pada huruf yang ada setelahnya, apakah huruf
syamsiah (huruf asimilatif) atau huruf qamariah (huruf tak asimilatif). Cara penulisan inilah yang dipergunakan oleh Penerbit Mizan.
1. Artikel yang diikuti dengan huruf syamsiah
kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan secara asimilatif terhadap huruf awal dari nomina yang disandangnya
contoh : ">$) : /ash-shabr/ ?@) : /an-nâr/
2. Artikel yang diikuti oleh huruf qamariah
N. Hamzah dan Ain
Hamzah dan ain ditransliterasikan dengan tanda apostrof. Akan tetapi, tanda tersebut berlaku untuk hamzah dan 'ain yang berada di tengah dan di akhir kata. Sementara itu, hamzah dan 'ain yang berada di awal kata tidak dilambangkan. dapun yang membedakan tanda apostrof hamzah dan 'ain adalah hamzah
berapostrof ( ' ), sementara ain ( ' ).
SINGKATAN
BSu : Bahasa sumber
BSa : Bahasa sasaran
TSu : Teks sumber
TSa : Teks sasaran
NSu : Naskah sumber
NSa : Naskah sasaran
GIP : Gema Insani Press
xli
GLOSARIUM
Adjektiva Kata sifat, seperti cantik, manis, merah.
Artikel Unsur yang dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina, dalam bahasa Arab seperti artikel al.
Bahasa Prokem Bahasa sandi yang digemari dan dipakai oleh kalangan remaja tertentu, seperti bokap, nyokap, cuek, doi, dll.
complete congruence Keruntutan sempurna.
comprehensibility Keterpahaman.
Continuum Rangkaian kesatuan
Decentering Upaya sengaja memperkenalkan unsur khas dari teks sumber kepada pembaca bahasa sasaran. Dalam penerjemahan bahasa Arab, misalnya, dapat kita temukan dalam penerjemahan hadis. Dalam kajian ilmu hadis, dikenal dengan istilah hadis hasan. Akan tetapi, istilah itu tidak boleh diterjemahkan menjadi hadis yang baik karena istilah itu sudah menjadi istilah tersendiri yang harus diperkenalkan kepada pembaca.
Denotasi Makna kata atau kelompok kata yang didasarkan pada penunjukkan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan pada konvensi tertentu; sifatnya objektif
Diksi Pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau karang-mengarang.
Ekuivalen Mempunyai nilai (ukuran, arti, atau efek) yang sama; seharga; sebanding; sepadan.
Gramatika Subsistem dalam organisasi bahasa di mana satuan-satuan bermakna bergabung untuk membentuk satuan-satuan yang lebih besar; tata bahasa.
Idiom Konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya, seperti kambing hitam, banting tulang, dll. Kalimat efektif Kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif ini biasanya ditandai dengan kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Konotasi Aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas
perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbukan pada pembicara (penulis) dan pendendengar (pembaca).
Leksikon Komponen bahaa yang memuat semua inforasi tentang makna atau pemakaian kata dalam bahasa.
Linguistik Ilmu tentang bahasa; enyelidikan bahasa secara ilmiah.
makna leksikal Makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa; makna leksikal ini dipunyai unsur-unsur bahasa lepas dari penggunaannya atau konteksnya.
Makna referensial Makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia di luar bhasa (objek atau gagasan).
Modulasi Pergeseran makna; moduasi ini biasanya diakibatkan oleh adanya transposisi yang terjadi pada proses penerjemahan.
Nomima Kata benda.
Paralelisme Pemakaian yang berulang-ulang ujaran yang sam dalam bunyi, tata bahasa, makna, atau gabungan dari kesemuanya; ciri khas dari bahasa puitis.
pleonasme Pemakaian kata-kata lebih daripada yang diperlukan.
Pragmatik Syarat-syarat yang mengakibatkan serasi-tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi.
Predikat Bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.
Preposisi Partikel yang biasanya terletak di depan nomina dan menghubungkannya dengan kata lain.
Pronomina Kata yang menggantikan nomina atau frasa nominal.
readability Keterbacaan.
Retorika Keterampilan berbahasa secara efektif; sistem dan penyelidikan mengenai alat stilistis ragam bahasa resmi.
Semantik Bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara.
Sinonim Bentuk bahasa yang yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain; kesamaan itu berlaku bagi kata, keompok kata, kalimat meski pada umumnya yang dianggap sama hanyalah kata-kata saja.
Stilistika Ilmu yang menyelediki bahasa yang dipergunakan dalam karya sastra; ilmu interdisipliner antara linguistik dan kesusastraan. Subjek Bagian klausa berwujud nomina atau frasa nomina yang
menandai apa yang dikatakan pembicara. Taksa Ambigu.
Tautologi Penggunaan kelimpahan/kata yang berlebihan dalam bahasa Transliterasi Penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang
lain.
Transpoisisi Pergeseran bentuk; suatu prosedur penerjemahan yang melibatkan pengubahan bentuk gramatikal dari Bsu ke Bsa. Validitas Keabsahan.
Verba Kata kerja.
xliii ABSTRAK
T A T A M
Kritik atas Terjemahan Hadis (Studi Kasus Terjemahan Mukhtashar Shahîh
Al-Bukhârî), (di bawah bimbingan Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M. Hum.) Jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penerjemahan buku-buku Islam di Indonesia semakin marak dilakukan. Akan tetapi, kegiatan penerjemahan tersebut belum seiring dengan kualitas buku terjemahan yang dihasilkan. Akibatnya, tidak sedikit buku terjemahan yang kualitasnya dipertanyakan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Kecerobohan penerjemah, waktu penerjemahan (deadline) yang sangat singkat, dan apresiasi yang diberikan kepada penerjemah yang masih minim, merupakan sebagian faktor penyebabnya. Karena itu, upaya perbaikan iklim penerjemahan yang mengarah pada peningkatan kualitas buku-buku terjemahan harus dilakukan.
Salah satu upaya untuk memperbaiki iklim penerjemahan di Indonesia adalah adanya pihak yang turut serta dalam mengontrol kualitas buku-buku terjemahan. Dengan kontrol inilah tinggi rendahnya kualitas buku terjemahan dapat diketahui. Sementara itu, mengontrol kualitas suatu karya terjemahan itu dapat dilakukan dengan beragam cara, di antaranya memberikan kritik atau penilaian. Kritik dalam arti memberikan apresiasi dan penilaian secara objektif, mengoreksi kekurangan dan kelebihan suatu karya terjemahan. Dari kritik itu pula hubungan dialektik antara teori dan praktik dalam menerjemahkan serta kriteria dan standar penilaian dapat diketahui.
Skripsi ini akan mencoba menyajikan cara-cara mengkritik dan menilai suatu hasil terjemahan yang telah dilakukan para ahli. Sementara itu, objek kajian atau data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah buku terjemahan
Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî yang diterjemahkan oleh As'ad Yasin dan Elly Latifa, sedangkan teori yang dipakai adalah teori kritik dan penilaian Moch. Syarif Hidayatullah. Metode yang dipergunakan adalah metode eksploratif-inferensial. Metode eksploratif mengandung arti menemukan masalah baru— dalam hal ini masalah terjemahan hadis dalam Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî. Kemudian, masalah tersebut diklasifikasikan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian. Sementara itu, metode inferensial bermaksud mengungkapkan suatu masalah, yang kemudian memberikan kritik dan penilaian secara menyeluruh, luas, dan mendalam dari sudut pandang ilmu yang relevan. Setelah itu, baru diberikan kritik dan penilaian secara matematis menurut teori yang dipakai.
ﻡ
! " #
$
%
& '( )
*
+ ی - .ی '
ﻡ
$
ﻥ *ﻥ0 12 ! 3#4
5
*
5 + ی - .ی ' ﻡ
"E
F!
!/(10
)
!/0G"D
)
!/(36ﺱI !JD51
ﺏ
?(2% A%L
!C5)!M
<)
!
2ﺡ!O1F! ?P
! ?
*G
!
!/0G"D0) !JD5)
Q+
/R(D@
!
<)
!
!"(:P! *G
!/0G"D0) !JD5) !C3
S!OD)
! Tی!
!?U@F
Vﺱ
!
?Uﺕ *G! /UG! C3
Q
!
! "38 ! XE
! O)=! YG"ی
?>ﺱZ
OD[!
! ?U@3!
! \
!O)=! />2@)?ﺏ! ]?>D%S ! /1^
!"$^ !_G"D0)
A3
!
!/0G"D) !/(10`)
!/1^!
)
"یAaD
!!
! Aa0)
b()=
!Q
M<) !;GZ!C3
! *() !CB%!
!O+
!O)=!/ﺱ?3!/G?ﺡ
*G!A(U0ﺕ
/0G"D0) !JD5) ! *G!/(^"ﺕ!O)=!/0G"D) !
Q
! S ?B0) !C3
!OD)
?Uﺏ! *a%
"c) ! XE!]?Rﺕ!
!
! ?Rی=
)
! "Ddی! X) !eﺏ?f
g+
!
/0G"D0) !JD5) ! *G!/>^ "3
!Q
!"38 ! XUﺏ
"UhDﺱ
/G !
*G!
JD5) !
!
?Uﺕ
!Q
!M?0@(ﺏ
!/0G"D0) !JD5) ! *G! Z
`ﺕ
/i1Dj3! "k!CF! "
M
@3!
?U(1F!Aa@) !_یAaﺕ!lی"k!CF!?U
!Q
! Aa@)
! O@`ی
?ی T3! e># ! M?U0((aﺕ ! /0G"D3! JD5)! "یAaD) ! _یAaﺕ!
?E
?U$m?a% !
! Q
!Aa@)
ﺕ
"[!C(ﺏ !/0G"D) !g+!/(a(>nD) !/ی"h@) !C(ﺏ!ln@0) !/nﺏ !bﺏ! "`
m
n
!?U2ی?a3 !?U
?`3
XE
]
! gD) ! /0G"D) ! /R(D@)! _((aD) ! Aa@) ! "k! Aaﺕ! /)?ﺱ") !
!?0U(1F! ;$ﺡ
*19Eo0)
!Q
M?0@(ﺏ
!Z
0G"ﺕ!pB>) ! XE! *#*3!
/
!q!
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
!q
)
-X
!
i(n)!g1یZ! !C(ﺱ?ی!A`ﺱZ!b0G"ﺕ
/
+!M
/3AjD20) !/ی"h@)?
b(+!
!A0B0)!_((aD) !Aa@) !/ی"h%!
t !/ی AE!uی"[
!Q
! *5ﺕ
)
!g+?d5DﺱS !/aی"k!/3AjD20) !/aی"n
–
gG?D@DDﺱS !
!Q
!?3Z
ud5) !gU+!g+?d5DﺱS !/aی"k
!M AیAR) !/15d0) !O1F!
)
!g+!/15d0
pB>) ! *#*3
!
! ?DP! g+! pیAB) ! /0G"ﺕ! /15d3
"
?j>) ! r(Bﺹ! "$Dj3
q
!
!g1F! ?@ﺏ! ?Ui(@$ﺕ
?U+ AEZ ! pB>)
! Q
!g1F! Aa@) ! _یAaﺕ! _ﺙ! /15d0) ! "(>`ﺕ! /(G?D@DDﺱS ! /aی"n) ! *5ﺕ! ?0@(ﺏ
!/0G"ﺕ
!q
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
!q
!?U0((aﺕ
ﺏ
01F! "h@
/(
!
?U)!Jﺱ?@ﺕ
!
)
?(a
!"یAaD)?ﺏ!
?(ﺏ?2ﺡ!?U()=!/>2@)?ﺏ!_((aD)
Q
XE!/R(D%
]
!/)?ﺱ") !
/+"`3
!/+"`3 !/0G"D1)!_((aD) !Aa@) !/(i(P
G
! *
!/0G"ﺕ
!q
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
q
!M
ﺕ
! *5
/0G"ﺕ
!
q
!
?j>) !r(Bﺹ!"$Dj3
!q
! XE! *#*3
pB>)
!Q
1F!Aa@ﺕ!pB>) ! XE! =!<) ! *+!C3
O
!
/F "3!-A3
!
1n0) !O%?`0) !_G"D0)
!/ﺏ*
/c1) !/>ﺱ?@3!-A3 !g1ﺹ8 ! ?D5) !O+
!
xlv ABSTRACT
TATAM
Critics on Hadits Translation (A Case Study on Mukhtashar Shahîh
Al-Bukhârî Translation) Guided by : Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M. Hum.
Tarjamah Department, Adab and Humanitarian Faculty in the State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta
Efforts to translate some Islamic books have been getting increasing in Indonesia, but its quality is doubly and still far from satisfaction. There are many factors that made it happen such as translator error, short deadline and minimum appreciation from user. However, other efforts need to be done in order to translation circumstance in Indonesia getting better and sharp.
One of effort to make translation circumstance better in Indonesia can start with make one institution that has function as part of quality control for every translation result (piece). The effort can make the quality of book translation more measurable. There are many ways to control such as by giving critic and assessment. The critic refers to give objectively appreciation and good remark, or show correction from positive and negative aspect. These are ways can make translation dynamical both theory and practice or translation standard and requirement in giving assessment more balance and able to be known.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Kebudayaan tidak lahir dari kekosongan. Ia didahului oleh kebudayaan-kebuadayaan lain yang menjadi unsur pembentuknya. Kebudayaan suatu bangsa merupakan ikhtisar dari kebudayaan sebelumnya atau seleksi dari berbagai kebudayaan lain. Dengan demikian kebudayaan dapat dipandang sebagai proses memberi dan menerima. 1 Proses tersebut terjadi dan berkembang melalui sarana, di antaranya penerjemahan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa peradaban Islam pertama-tama berkembang melalui penerjemahan karya-karya lama Yunani, Persia, India,
dan Mesir dalam bidang ilmu eksakta dan kedokteran. Kegiatan penerjemahan, terutama nas keagamaan yang berasal dari bahasa Arab, sebagai transfer budaya dan ilmu pengetahauan, telah dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak masa pemerintahan Sultan Iskandaria (1607-1636) di Aceh. Hal ini ditandai dengan dijumpainya karya-karya terjemahan ulama Indonesia terdahulu.2 Kegiatan penerjemahan ini terus berlanjut hingga sekarang. Penerbit-penerbit buku terjemahan bahasa asing—terutama bahasa Arab—di Indonesia semakin menjamur. Demikian pula toko-toko buku di Indonesia semakin dibanjiri buku-buku terjemahan dengan beragam jenisnya, mulai dari terjemahan kitab suci Al-Quran, hadis, tafsir, hingga buku-buku dakwah, akhlak, dan pemikiran. Kondisi demikian merupakan sesuatu yang mengembirakan bagi masyarakat 1
!Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Bandung: Humaniora, 2005), h. 1. 2!
xlvii Muslim di Indonesia karena mereka sangat terbantu dalam mengisi, melengkapi, dan menyempurnakan praktik keislamannya secara utuh dalam segala dimensinya. 3 Namun, secara umum perlu diakui bahwa proses penerjemahan buku-buku asing—termasuk buku-buku berbahasa Arab—di Indonesia belum dilakukan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari kualitas sebagian buku terjemahan yang belum memenuhi standar yang diinginkan masyarakat. Selain gaya bahasanya yang kaku, akurasi buku-buku terjemahan di mata sebagian kalangan masyarakat, dianggap kurang meyakinkan. Tentunya, rendahnya kualitas sebagian buku terjemahan di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya waktu (deadline) penerjemahan yang relatif singkat, masih minimnya apresiasi yang diberikan kepada penerjemah, yang membuatnya tidak maksimal dalam melakukan penerjemahan, atau belum adanya lembaga atau badan pengontrol kualitas buku-buku terjemahan. Oleh karena itu, kualitas buku terjemahan di Indonesia sudah saatnya ditingkatkan. Salah satu caranya dengan melakukan kritik dan penilaian terhadap hasil terjemahan itu sendiri, di samping peningkaan apresiasi materi yang diberikan kepada penerjemah. Upaya penilaian atas hasil terjemahan ini, menurut Machali, selain untuk mengetahui kualitas buku terjemahan, juga untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktik sekaligus untuk mengetahui kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemahnya.4 Karena itulah usaha kritik dan penilaian terhadap hasil terjemahan ini harus
banyak dilakukan.
3
!Ibid. h. 2. 4!
Di sini Penulis akan mencoba melakukan kedua hal di atas—menilai dan mengritisi hasil terjemahan. Sementara itu, karya terjemahan yang akan dijadikan
karya î r â Bukh -Al h î h ha S Mukhtashar adalah terjemahan Penulis objek penelitian
Al-Albani. Penulis mengangkat buku terjemahan ini sebagai objek penelitian dengan beberapa pertimbangan mendasar.
Pertama, hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Alquran.5 Karenanya, dari masa ke masa, hadis tidak akan pernah henti untuk terus dikaji, dipelajari, dan dipahami oleh umat Islam, baik kalangan awam maupun kalangan intelektual. Tidak hanya itu, mereka berusaha menghapal dan menerapkannya dalam kehidupan keseharian. Kedua, sebagai hukum Islam, hadis memegang peranan penting dalam menjelaskan ayat-ayat Alquran yang masih global dan
î r â Bukh Al h î h Sa kitab , ittah s -us kutub sederet i antara
d ,
Ketiga
. umum
menduduki peringkat pertama dalam kesahihan dan validitas hadisnya.6
1.2. Batasan dan Rumusan Masalah Demikian beberapa masalah yang Penulis temukan dalam hasil terjemahan kitab
Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî terbitan Gema Insani Press (GIP). Namun, tentunya masih banyak masalah lain yang tidak penulis sebutkan di sini. Berikutnya, mengingat ketidakmungkinan penulis untuk menyebutkan sekaligus menyelesaikan masalah yang ada, maka sejumlah permasalahan di atas Penulis batasi pada masalah akurasi reproduksi pesan, kejelasan, dan kewajaran penerjemahan hadis-hadis zakat saja, yang kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
5!
Muhamad Dede Rudliyana, Perkembangan Pemikiran Ulum A l-Hadist dari Klasik sampai Modern (Bandung: Pustaka Setia, 2004), h. 9.
6
xlix 1. Apakah reproduksi pesan terjemahan Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî terbitan
GIP telah akurat serta bahasa sasaran yang dipergunakan wajar dan jelas? 2. Apakah terjemahan Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî ini perlu direvisi setelah
dilakukan kritik dan penilaian objektif seandainya kekeliruan-kekeliruannya dianggap fatal?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut antara lain:
1. Mengetahui akurasi reproduksi pesan, kewajaran, dan kejelasan bahasa terjemahan Mukhtashar Shahîh Al-Bukârî terbitan GIP.
2. Mengkritik dan menilai hasil terjemahan Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî
terbitan GIP sebagai pertimbangan bahwa terjemahan buku ini perlu direvisi atau tidak.
1.4 Manfaat Penelitian
Di samping bertujuan untuk mengetahui akurasi reproduksi pesan hadis
kesepadanan strukur dan akurasi pesan. Sebab, kesetiaan penerjemah yang sangat tinggi seringkali menghasilkan terjemahkan yang tidak wajar, kaku, tidak lazim, bahkan janggal. Melalui ini pula, Penulis memberikan suatu gambaran bahwa menerjemahkan itu harus memiliki kemahiran dan keahlian dalam memilih diksi yang tepat dan sepadan yang dapat mengantarkan pesan sesuai maksud penulis bahasa sumber.
Di samping itu, Penulis juga merujuk buku-buku sumber yang dianggap perlu untuk pengayaan penelitian ini, di antaranya:
1. Buku-buku hadis, seperti Shahîh Al-Bukhârî karya Imam Al-Bukhari, Fathul Bârî karya Ibnu Hajar Al-'Asqalani, Taysîr Mushthalah Hadits karya Mahmud Ath-Thahan, Tadrîb Ar-Rawi karya Jalaludin As-Suyuti, Hadits Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya karya M.M. Azami, Wacana Hadis Kontempnrer karya Fazlur Rahman, Membahas Ilmu-ilmu Hadis karya Subhi As-Salah, Menguji Keaslian Hadis –hadis Hukum karya M.M. Azami.
2. Buku-buku linguistik, seperti Asas-asas Linguistik Umum karya J.W.M. Verhaar, Ilmu al-Dilalah karya Ahmad Mukhtar Umar, Linguistik Umum
karya Abdul Chaer, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia karya Harimurti Kridalaksana, Filsafat Bahasa karya Asep Ahmad Hidayat,
Pengantar Linguistik Umum karya Ferdinand de Saussure, Kajian Wacana
karya Mulyana, Pragmatik Dasar-dasar Pengajaran karya Suyono, Morfologi
karya Ramlan, Semantik karya Aminuddin, Semantik karya Abdul Chaer.
Pesona Bahasa karya Kushartanti, dkk.
li Keraf, Argumentasi dan Narasi karya Gorys Keraf, Komposisi Bahasa Indonesia karya Laminuddin Finoza, Kalimat efektif karya Ida Bagus Putrayasa.
4. Buku tata bahasa Arab, seperti Syarh Ibnu Aqil karya Abdullah Ibnu Malik,
Jâm'i Ad-Durus Al-'Arabiyah karya al-Ghalayaini, Mulakhkhash Qawa'id Al-Lughah Al-'Arabiyyah karya Fuad Ni'mah.
5. Buku—buku teori penerjemahan, seperti Menjadi Penerjemah karya Ibnu Burdah, Penerjemahan dan Kebudayaan karya Benny Hoed, Bahasa dan Terjemahan karya Salihen Moentaha, Pedoman bagi Penerjemah karya Moh. Mansyur dan Kustiawan, Penerjemahan Arab Indonesia karya Syihabuddin,
Diktat Teori dan Penerjemahan karya Moch. Syarif Hidayatullah (editor)
Pedoman bagi Penerjemah karya Rochayah Machali.
6. Kamus, seperti Kamus Kontemporer Arab Indonesia karya Attabik Ali dan A. Zuhdi Muhdlor, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir karya Ahmad Warson Almunawir, Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan DEPDIKNAS,
Mu'jam al-Lughah al-Arabiyah al-Muashirah karya Hans Wehr, Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia karya J.S. Badudu, Kamus Linguistik karya Harimurti Kridalaksana.
1.5. Landasan Teori
jadikan bab tersendiri. 1.6. Metodologi Penelitian
1.6.1. Sumber data
Shahîh Al-Bukhârî merupakan kitab pertama yang hanya menghimpun hadis-hadis sahih. Karena itu, kitab ini banyak menarik perhatian para ulama hadis untuk dikaji, dipelajari, diberi syarah, dan dikritisi, bahkan, diringkas seperti yang dilakukan oleh Muhammad Nashirudin Al-Albani, yang sekarang telah beredar di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia. Hasil ringkasan Al-Albani yang popular dengan sebutan Mukhtashar Shahîh Al-Bukhârî ini bagi masyarakat Indonesia, cukup menggembirakan. Bahkan, diringi dengan terjemahannya yang diterbitkan oleh penerbit Mizan dan GIP. Tujuannya agar semua lapisan masyarakat Muslim di Indonesia dapat menikmati karya Al-Albani ini, Namun, setelah kedua hasil terjemahan itu diperbandingkan, ternyata hasil terjemahan penerbit GIP masih bermasalah, bahasa terjemahannya banyak yang kaku dan tidak wajar. Ini pula yang menimbulkan kekhawatiran ketidakakurasian hasil terjemahan ini. Oleh karena itu, hasil terjemahan GIP inilah yang dipilih sebagai data utama oleh penulis.
liii 1.6.2. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode eksploratif-inferensial. Metode eksploratif mengandung arti menemukan masalah baru7—dalam hal ini masalah dalam , Kemudian .
rî â Bukh -l A h î h Mukhtashar Sha
zakat dalam hadis
-terjemahan hadis
masalah tersebut diklasifikasikan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian. Sementara itu, metode inferensial bermaksud mengungkapkan suatu masalah, yang kemudian memberikan penilaian secara menyeluruh, luas, dan mendalam dari sudut pandang ilmu yang relevan.8 Tidak hanya itu, penulis sekaligus memberikan kritik dan penilaian objektif secara matematis yang sifatnya membangun dan apresiasi yang layak dan wajar. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini akan menggunakan teori sekaligus
metode penilaian yang dikemukakan oleh Moch. Syarif Hidyatullah yang dianggap lebih mudah untuk memperoleh nilai matematis dari suatu penilaian terhadap terjemahan. Secara teknis penulisan skripsi ini didasarkan pada buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi) yang berlaku di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh Center of Quality Develepment and Assurance (CeQDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007 kecuali dalam transliterasi Arab-Latin, penulis menggunakan pedoman transliterasi Penerbit Mizan.
7
!Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Gramedia, 1993), h. 11 8!
1.7. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disajikan dalam lima bab. Bab I menyajikan 'wadah' besar yang memayungi topik penelitian ini. Selain itu, pada bab ini, dijelaskan pula latar belakang atau alasan pemilihan topik penelitian ini, masalah mengemuka yang dipertanyakan, tujuan, cakupan, manfaat, serta cara kerja atau metodelogi penelitian.
Bab II menguraikan ihwal penilaian penerjemahan yang telah dilakukan oleh para ahli, seperti penilaian yang dilakukan oleh Rochayah Machali, Zuchridin Suryawinata, Sugeng Hariyanto, dan Benny H. Hoed. Setelah itu, baru kemudian pada Bab III dipaparkan kerangka teori, yang di dalamnya dikemukakan seputar penerjemahan, mulai definisi, proses asumsi sampai kendala yang dihadapi penerjemah ketika melakukan penerjemahan. Mengingat penelitian ini berorientasi pada kritik atau penilaian, maka dipaparkan pula teori dan metode penilaian yang dipergunakan.
Bab IV menyuguhkan hal yang terkait objek atau data penelitian ini, yaitu kajian hadis. Selain itu, diuraikan pula biografi singkat Al-Bukhari dan Muhammad Nashirudin Al-Albani.
Bab V berupa analisis terjemahan yang kemudian dari hasil analisis tersebut dilakukan kritik dan penilaian secara objektif menurut teori yang dipergunakan. Pada bab inilah kualitas suatu terjemahan dapat diketahui.
BAB II
KAJIAN TERDAHULU
2.5. Pengantar
Dalam bab ini, Penulis akan menyebutkan cara-cara mengkritisi dan menilai hasil terjemahan yang dikemukakan dan dirumuskan oleh para ahli, baik pada terjemahan yang berbahasa sumber Inggris maupun Arab. Pembahasan ini dikutip dari berbagai literatur. Namun, mengingat cukup banyaknya tokoh yang mengemukakan cara-cara penilaian dan cara-cara mengkritisi terhadap hasil terjemahan, pembahasan ini Penulis batasi pada tokoh-tokoh tertentu saja, di antaranya Rochayah Machali, Zuchridin Suryawinata, Sugeng Hariyanto, A. Widyamartaya, Ismail Lubis, dan Tim Penerjemah Gunadarma.
2.6. Kajian Terdahulu tentang Kritik dan Penilaian Terjemahan 2.2.1. Rochayah Machali
2.2.1.1. Pendahuluan
Rachayah Machali dalam bukunya, Pedoman bagi Penerjemah, menyebutkan bahwa penilaian hasil terjemahan sangat penting dilakukan. Pentingnya penilaian ini berdasarkan pada dua alasan utama: (1) untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktik penerjemahan; (2) untuk kepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemahan. 9
9!!
lvii Kemudian, Machali membagi penilaian terjemahan ini menjadi dua jenis: penilaian umum dan penilaian khusus. Penilaian umum didasarkan pada kedua metode penerjemahan yang diajukan oleh Newmark (metode semantik dan komunikatif). Sementara itu, penilaian khusus berkenaan dengan teks-teks jenis khusus, misalnxa teks hukum yang menggunakan istilah-istilah khusus. Menurutnya, pada saat melakukan penilaian umum terhadap suatu hasil terjemahan, paling tidak ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan: (1) segi-segi penilaian; (2) kriteria penilaian; (3) cara penilaian.10
2.2.1.2. Segi-segi penilaian
Machali berpendapat bahwa dalam penilaian terjemahan, yang dinilai bukan proses penerjemahannya, melainkan hasil terjemahannya. Penilaian terjemahan bukan sekadar dari segi benar-salah, bagus-buruk, dan harfiah-bebas. Lebih dari itu, terdapat segi-segi lain yang harus dipertimbangkan. Segi-segi yang dimaksud antara lain, segi ketepatan pemadanan. Segi ketepatan pemadanan ini meliputi aspek linguistik, semantik, dan pragmatik.
2.2.1.3. Kriteria Penilaian
Menurut Machali, penilaian terhadap hasil terjemahan harus mengikuti prinsip validitas dan reliabilitas. Akan tetapi, karena penilaian karya terjemahan itu bersifat relatif (berdasarkan kriteria lebih-kurang), maka validitas penilaian tersebut dapat dipandang dari aspek content validity dan face validity. Alasannya adalah karena menilai terjemahan berarti melihat aspek isi dan sekaligus juga
10
aspek-aspek yang menyangkut keterbacaan, seperti ejaan. Dengan berdasar pada dua jenis validity ini, diharapkan aspek reliabilitas akan dapat dicapai. 11
[image:58.612.105.477.157.538.2]Sementara itu, kriteria lain yang diajukan Machali seprti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1
Segi dan Aspek Kriteria
A. ketepatan reproduksi makna 1. Aspek linguistik
(a) transpoisisi (b) modulasi
(c) leksikon (kosakata) (d) idiom
2. Aspek semantik
(a) makna referensial (b) makna interpersonal
gaya bahasa
aspek interpersonal lain,
misalnya konotatif-denotatif 3. Aspek pragmatik
(a) pemadanan jenis teks (termasuk maksud/ tujuan penulis)
(b) keruntutan makna pada tataran kalimat dengan tataran teks
benar, jelas, wajar
menyimpang? (lokal/total)
berubah? (lokal/total)
menyimpang? (lokal/total)
tidak runtut? (lokal/total)
B. Kewajaran ungkapan (dalam arti tidak kaku)
wajar dan/atau harfiah?
C. Peristilahan benar, baku, jelas
Ejaan benar, baku benar, baku
Catatan:
(a) 'lokal maksudnya menyangkut beberapa kalimat dalam perbandingannya dengan jumlah kalimat seluruh teks (persentase);
(b) 'total' maksudnya menyangkut 75 % atau lebih bila dibanding dengan jumlah kalimat seluruh teks;
(c) runtut maksudnya sesuai/cocok dalam hal makna; (d) wajar artinya alami, tidak kaku;
11!
lix 'penyimpangan' tidak berarti 'perubahan'. Penyimpangan selalu menyiratkan kesalahan, sedangkan perubahan tidak
2.2.1.4. Cara Penilaian
Cara penilaian hasil terjemahan ini dapat dilakukan dengan dua cara: cara umum dan cara khusus. Cara umum adalah cara yang relatif dapat diterapkan pada segala jenis terjemahan, sedangkan cara khusus terbatas hanya pada terjemahan tertentu.
Machali melakukan penilaian terjemahan ini berangkat dari asumsi bahwa (1) tidak ada hasil terjemahan yang sempurna, yang berarti tidak ada kehilangan informasi, pergeseran makna, transposisi, atau modulasi. Dengan istilah lain, tidak ada complete congruence atau keruntutan sempurna dalam penerjemahan. Karenanya, terjemahan yang sangat baik pun hanya dikategorikan sebagai terjemahan 'hampir sempurna; (2) penerjemahan semantik dan komunikatif adalah penerjemahan yang mereproduksi pesan yang umum, wajar dan alami; (3) penialaian terjemahan di sini adalah penilaian umum dan rela