• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Kualitas Sinyal Operator Telekomunikasi Berbasis Global System For Mobile Communication di Lingkungan Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemetaan Kualitas Sinyal Operator Telekomunikasi Berbasis Global System For Mobile Communication di Lingkungan Universitas Sumatera Utara"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

(2)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sunomo. “Pengantar Sistem Telekomunikasi Nirkabel”, Program

penulisan Buku teks DP3M Dirjen Dikti, 2003.

[2] Eberspacher, J and friends. “GSM – Architecture, Protocols and Services

Third Edition”, John Wiley & Sons, 2009.

[3] Chen, Yue. “Soft Handover Issues in Radio Resource Management for 3G

WCDMA Networks”, Department of Electronic Engineering : Inggris,

2003.

[4] Khan, Farooq. “LTE For 4g Mobile Broadband Air Interface Technologies

And Performance”, Cambridge University Press, 2009.

[5] Arifin, Muhammad Zaenal. “Sistem Informasi Geografis Untuk Fasilitas

Perguruan Tinggi Berbasis Android di Kota Surabaya”, Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya ITS, 2012.

[6] Gairola, Shailendra. “TEMS Investigation (GSM)”, ADA Cellworks,

2007.

[7] Widjaja Damar, Anthonyus Joseph. “Pengukuran Kualitas Pada Jaringan

(3)

BAB III

SISTEM PENGUKURAN

3.1 Umum

Drive test adalah suatu pekerjaan yang bertujaan untuk mengumpulkan

data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive test merupakan

bagian dari proses optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu

jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan.

Drive test dalam dunia telekomunikasi adalah suatu istilah yang digunakan

karena dalan pekerjaannya pada saat berada dalam mobil yang diam lalu berjalan

dan diam lagi sesuai dengan kebutuhan pengukuran tertentu. Perjalanan pun

dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan perangkat lunak drive test

TEMS Investigation.

Drive test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan

dengan berkendara (drive) mobil sedangkan walk test untuk indoor (dalam

ruangan) karena dilakukan dengan berjalan (walk). Pada Gambar 3.1 ditunjukkan

(4)

Optimasi merupakan langkah penting dalam siklus suatu jaringan.

Penggunaan jaringan GSM melihat kinerja layanan jaringan berdasarkan cakupan

jaringan dan kualitas panggilan. Drive test merupakan langkah awal proses,

dengan tujuan untuk mengumpulkan data pengukuran yang berkaitan dengan

lokasi pengguna setelah data terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang

diingikan, maka data ini akan diproses pada suatu perangkat lunak tertentu.

Setelah masalah, penyebab dan solusi telah dapat diidentifikasi, langkah

selanjutnya adalah melakukan pemecahan masalah tersebut. Drive test dilakukan

kembali untuk memverifikasi apakah tindakan yang dilakukan sudah benar atau

belum. Tujuannya adalah untuk meningkatkan QoS, menjaga pelanggan lama dan

menarik pelanggan baru sambil mengembangkan kapasitas jaringan [6].

3.2 Prinsip Drive Test

Drive test memungkinkan operator untuk melakukan optimasi yang terus

menerus. Umumnya, drive test dilakukan dengan menghubungkan MS ke

PC/laptop. Pelanggan seluler biasanya melihat kinerja layanan jaringan

berdasarkan cakupan jaringan dan kualitas panggilan. Perangkat drive test

menggunakan MS untuk mensimulasikan masalah yang dialami pelanggan ketika

akan/saat melakukan panggilan.

Sistem drive test melakukan pengukuran, menyimpan data di komputer,

dan menampilkan data menurut waktu dan tempat. Beberapa tipe sistem drive test

yang tersedia adalah drive test berbasis MS, berbasis receiver yang mampu

(5)

Perangkat berbasis MS merupakan konfigurasi minimum yang dibutuhkan

dalam melakukan drive test. Pengukuran umum seperti panggilan gagal ataupun

terputus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana performa jaringan dari sudut

pandang pelanggan. Gambar 3.2 menunjukkan sistem drive test berbasis MS

dengan receiver GPS untuk menentukan lokasi akurat suatu peristiwa yang

dialami MS.

Gambar 3.2 Konfigurasi Sistem Drive Test Berbasis MS dengan Laptop, dan

Receiver GPS Termasuk Antena (biasanya jenis trimble)

Sistem drive test diterapkan dalam kenderaan dan dikemudikan sepanjang

(6)

3.3 Persyaratan Drive Test

Metode dalam drive test ini,berupaya untuk mengumpulkan data. Antara

lain sebagai berikut [6]:

1. Drive test harus dilakukan didalam mobil dengan menggunakan antena

eksternal untuk membantu menangkap sinyalnya.

2. Posisi GPS harus diletakkan diatap mobil.

3. Posisi telepon seluler dalam mobil (taruh di dashboard).

3.4 Model Drive Test

Untuk penerimaan site baru ada dua macam drive test dilakukan. Mereka

adalah idle mode dan dedicated mode [6].

1. Idle Mode

Pada saat Idle Mode drive test dilakukan dengan cara tidak melakukan

panggilan pada saat drive test sedang berlangsung. Tujuan Idle Mode

adalah untuk mengetahui cakupan sebenarnya dari site.

2. Dedicated Mode

Pada saat Dedicated Mode drive test dilakukan dengan cara melakukan

panggilan pada saat drive test sedang berlangsung. Tujuan Dedicated

Mode adalah untuk mengukur kualitas suara (RxQual, SQI) dan kinerja

(7)

3.5 Penerapan Pengambilan Data

Ada empat tahap dalam melakukan persiapan drive test, yaitu

mempersiapkan perangkat drive test, persiapan rute drive test, pengambilan data

drive test, dan pemetaan area drive test seperti diperlihatkan pada Gambar 3.4 [6].

Mulai

Persiapan perangkat drive test

Persiapan rute drive test

Pengambilan data drive test

Pemetaan Area drive test

Selesai

Gambar 3.4 Flowchart Persiapan Drive Test

3.6 Pemetaan Area

(8)

Pada proses ini yang perlu diperhatikan adalah, jika pemetaan area semakin

banyak (luas area tiap model kecil) berarti semakin banyak pula drive test yang

harus dilakukan, dan sebaliknya semakin sedikit pemetaan area (luas area tiap

model besar) semakin sedikit juga drive test yang akan dilakukan. Jadi, semuanya

tergantung resource dan waktu yang dimiliki [6].

3.7 Persiapan Drive Test

Untuk melakukan drive test, hal pertama yang perlu dilakukan adalah rute

drive test. Rute mempermudah proses pengambilan data. Hal yang perlu

diperhatikan dalam pembuatan rute diantaranya ialah rute diusahakan memiliki

bentuk yang kembali ke tempat dimulai drive test pertama kali, rute dibagi

menjadi beberapa sub rute agar dalam prose drive test diusahakan tidak ada yang

dilewatkan lebih dari sekali, dan drive test dijalankan dengan sub rute yang tetap.

Rute drive test dapat dibuat dengan menggunakan MapInfo Professional 12.

Gambar 3.5 menunjukkan peta yang telah dimasukkan pada Workspace.

(9)

Menentukan daerah mana yang akan dijadikan daerah yang dilewati rute

drive test. Pada laporan tugas akhir ini, daerah yang dipilih ialah daerah

Universitas Sumatera Utara. Setelah menentukan daerah mana yang akan dilewati.

Untuk mempermudah pengamatan sebaiknya menggati gaya garis yang

sebelumnya titik-titik menjadi garis lurus [6].

3.8 Proses Pengambilan Data Drive Test

Setelah persiapan pengambilan data selesai dilakukan, maka pengambilan

data pun siap dilakukan. Adapun caranya ialah sebagai berikut [6]:

1. Merpersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan saat drive test, yaitu

mobil, seperangkat laptop yang berisi perangkat lunak TEMS

Investigation 11 dan 16, MS dan GPS.

2. Memasang semua peralatan yang dibutuhkan. GPS dan MS dipasang

melalui port USB laptop. Pemasangan peralatan tersebut harus sesuai

dengan port pada saat pertama kali menginstall peralatan tersebut.

Membuka program TEMS Investigation 11, kemudian melakukan

pengaturan port configuration.

3. Mengendarai mobil pada rute drive test yang telah ditentukan.

4. Pada saat mendekati titik awal dari tiap rute, proses pengambilan data siap

dilakukan.

5. Ketika mendekati titik akhir dari sub rute, maka mobil akan bersiap untuk

diberhentikan dititik tersebut. Selain itu, pastikan terlebih dahulu apakah

(10)

6. Pengambilan data dilakukan hingga rute telah dilalui.

3.9 Hasil Pemrosesan Drive Test

Terkait dengan penerimaan Key Performance Indicator (KPI), drive test

pada saat idle mode digunakan untuk mengetahui cakupan sebenarnya dari site

dibandingkan dengan prediksi plot cakupan. Langkah ini untuk mendapatkan nilai

akhir dari hasil uji KPI drive test, sebagai berikut :

1. Ekspor DT log file pada Tab file menggunakan TEMS.

2. Buka Target plot wilayah dengan menggunakan MapInfo.

3. Tambahkan diekspor DT log file (*. Tab) pada lapisan cakupan sasaran

plot.

4. Lakukan seleksi pada target plot wilayah.

Pada data hasil drive test dilakukan dengan membandingkan hasil

perhitungan statistik dan drive test target KPI yang telah ditetapkan sebelumnya.

(11)

Dari warna tersebut memiliki nilai RxLevel yang berbeda-beda. Nilai

RxLevel yang paling baik kualitas sinyalnya adalah warna biru tua, sedangkan

nilai RxLevel yang terburuk adalah warna merah. Sebenarnya dari setiap provider

(12)

BAB IV

HASIL PEMETAAN DAN ANALISA

4.1 Umum

Pada bab ini akan melakukan analisa hasil dari pemetaan yang telah

dilakukan melalui pengujian penelitian & pengambilan data menggunakan metode

drive test pada lingkungan Universitas Sumatera Utara. Adapun parameter yang

akan dianalisa meliputi kuat sinyal (RxLevel, RSCP, RSRP), kualitas sinyal

(RxQual, Ec/No, RSRQ), kualitas suara (SQI), kualitas pengunduhan data (SINR),

& kecepatan pengunduhan data (Throughput DL) pada GSM, WCDMA, & LTE.

Hal ini akan memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan

kualitas layanan pada setiap operator telekomunikasi di lingkungan Universitas

Sumatera Utara. Informasi tersebut berupa persentasi atau perbandingan setiap

nilai parameter pada keadaan diam & beraktifitas pada setiap operator

telekomunikasi. Informasi lainnya adalah mengetahui lokasi yang mempengaruhi

posisi atau letak terbaik untuk menikmati layanan dari setiap operator

telekomunikasi yang ada di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala

tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Kemajuan teknologi komputer secara nyata

telah mampu memperluas wahana & wawasan kita mengenai peta. Peta yang

terkelola dengan mode digital, memiliki keuntungan penyajian & penggunaan

secara konvensional peta hasil cetakan (hardcopy) & keluwesan, kemudahan

penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisis, & penyajiannya secara interaktif

(13)

4.2 Peta Pemetaan GSM

Peta pemetaan kualitas sinyal GSM dilingkungan Universitas Sumatera

Utara berdasarkan parameter RxLevel, RxQual, dan SQI.

4.2.1 Pemetaan RxLevel Pada MS1 Saat Idle

Gambar 4.1 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RxLevel Idle

Berdasarkan Gambar 4.1 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel yang dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d 50 dBm) persentasi sebesar 22,24% dari

total RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 21,97% dari total nilai RxLevel

yang diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori baik (-80 s/d

-70 dBm) ditandai warna biru muda & cukup baik (-90 s/d -80 dBm) ditandai

(14)

persentasi sebesar 17,26% dari total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai

warna kuning.

Gambar 4.2 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RxLevel Idle

Berdasarkan Gambar 4.2 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 22,78% dari

total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori

sangat buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 21,65% dari total nilai

RxLevel yang diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori baik

(-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar 19,25% dari total nilai RxLevel yang

diperoleh & ditandai warna biru muda, kemudian diikuti kategori cukup baik (-90

(15)

persentasi sebesar 18,13% dari total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai

warna kuning.

Gambar 4.3 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RxLevel Idle

Berdasarkan Gambar 4.3 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 24,05% dari

total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori

sangat buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 21,99% dari total nilai

RxLevel yang diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori

cukup baik (-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 19,36% dari total nilai RxLevel

yang diperoleh & ditandai warna hijau, kemudian diikuti kategori baik (80 s/d

(16)

dBm) persentasi sebesar 16,97% dari total nilai RxLevel yang diperoleh &

ditandai warna kuning.

Gambar 4.4 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan RxLevel Idle

Berdasarkan Gambar 4.4 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 22,16% dari

total RxLevel yang diperoleh ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 21,99% dari total RxLevel yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (-90

s/d -80 dBm) persentasi sebesar 19,96% dari total RxLevel yang diperoleh &

ditandai warna hijau, kemudian diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi

(17)

yang terakhir diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar 16,33%

dari total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna kuning.

4.2.2 Pemetaan RxQual Pada MS1 Saat Idle

Gambar 4.5 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RxQual Idle

Berdasarkan Gambar 4.5 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan berada

dikategori sangat baik (0 s/d 2 dB) persentasi sebesar 99,28% dari total nilai

RxQual yang diperoleh & ditandai warna biru, diikuti kategori buruk (4 s/d 6 dB)

persentasi sebesar 0,47% dari total nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna

kuning, selanjutnya diikuti kategori baik (2 s/d 4 dB) persentasi sebesar 0,26%

(18)

diikuti kategori sangat buruk (6 s/d 7 dB) persentasi sebesar 0,00% dari total nilai

RxQual yang diperoleh & ditandai warna merah.

Gambar 4.6 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RxQual Idle

Berdasarkan Gambar 4.6 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan berada

dikategori baik (2 s/d 4 dB) persentasi sebesar 100% dari total nilai RxQual yang

diperoleh & ditandai warna hijau, diikuti kategori sangat baik (0 s/d 2 dB)

ditandai warna biru, buruk (4 s/d 6 dB) ditandai warna kuning, & sangat buruk (6

s/d 7 dB) ditandai warna merah persentasi sebesar 0,00% dari total nilai RxQual

(19)

Gambar 4.7 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RxQual Idle

Berdasarkan Gambar 4.7 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan berada

dikategori sangat baik (0 s/d 2 dB) persentasi sebesar 97,73% dari total nilai

RxQual yang diperoleh & ditandai warna biru, diikuti kategori baik (2 s/d 4 dB)

persentasi sebesar 1,32% dari total nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna

hijau, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (6 s/d 7 dB) persentasi sebesar

0,83% dari total nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna merah, & yang

terakhir diikuti kategori buruk (4 s/d 6 dB) persentasi sebesar 0,12% dari total

(20)

Gambar 4.8 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan RxQual Idle

Berdasarkan Gambar 4.8 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan berada

dikategori sangat baik (0 s/d 2 dB) persentasi sebesar 99,30% dari total nilai

RxQual yang diperoleh & ditandai warna biru, diikuti kategori sangat buruk (6

s/d 7 dB) persentasi sebesar 0,35% dari total nilai RxQual yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori baik (2 s/d 4 dB) ditandai

warna hijau, & buruk (4 s/d 6 dB) ditandai warna kuning persentasi sebesar 0,18%

(21)

4.2.3 Pemetaan RxLevel Pada MS2 Saat Dedicated

Gambar 4.9 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RxLevel Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.9 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 22,39% dari

total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori

buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar 21,94% dari total nilai RxLevel yang

diperoleh ditandai warna kuning, selanjutnya kategori sangat buruk (-120 s/d -100

dBm) sebesar 20,13% dari total RxLevel yang diperoleh ditandai warna merah,

kemudian diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi 18,86% dari total

nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir diikuti

(22)

Gambar 4.10 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RxLevel Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.10 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 26,11% dari

total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori

buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar 22,52% dari total nilai RxLevel yang

diperoleh & ditandai warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk

(-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 20,28% dari total nilai RxLevel yang

diperoleh & ditandai warna merah, kemudian diikuti kategori cukup baik (-90 s/d

-80 dBm) persentasi yang sama yaitu sebesar 16,83% dari total nilai RxLevel

yang diperoleh & ditandai warna hijau, & yang terakhir diikuti kategori baik (-80

s/d -70 dBm) persentasi sebesar 14,27% dari total nilai RxLevel yang diperoleh &

(23)

Gambar 4.11 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RxLevel Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.11 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 21,83% dari

total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori

buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar 20,89% dari total nilai RxLevel yang

diperoleh & ditandai warna kuning, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (-90

s/d -80 dBm) persentasi sebesar 20,36% dari total nilai RxLevel yang diperoleh &

ditandai warna hijau, kemudian diikuti kategori sangat buruk (-120 s/d -100 dBm)

persentasi yang sama yaitu sebesar 20,09% dari total nilai RxLevel yang diperoleh

& ditandai warna merah, & yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm)

(24)

Gambar 4.12 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan RxLevel Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.12 ditunjukkan bahwa nilai RxLevel dominan

berada dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 25,76% dari

total nilai RxLevel yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori

buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar 21,63% dari total nilai RxLevel yang

diperoleh & ditandai warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk

(-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 20,32% dari total nilai RxLevel yang

diperoleh & ditandai warna merah, kemudian diikuti kategori cukup baik (-90 s/d

-80 dBm) persentasi yang sama yaitu sebesar 18,69% dari total nilai RxLevel

yang diperoleh & ditandai warna hijau, & yang terakhir diikuti kategori baik (-80

(25)

4.2.4 Pemetaan RxQual Pada MS2 Saat Dedicated

Gambar 4.13 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RxQual Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.13 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan

berada dikategori sangat baik (0 s/d 2 dB) persentasi sebesar 81,70% dari total

nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna biru, diikuti kategori sangat buruk

(6 s/d 7 dB) persentasi sebesar 15,01% dari total nilai RxQual yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (4 s/d 6 dB) persentasi

sebesar 1,79% dari total nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

yang terakhir diikuti kategori baik (2 s/d 4 dB) persentasi sebesar 1,50% dari total

(26)

Gambar 4.14 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RxQual Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.14 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan

berada dikategori sangat baik (0 s/d 2 dB) persentasi sebesar 91,78% dari total

nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna biru, diikuti kategori sangat buruk

(6 s/d 7 dB) persentasi sebesar 6,19% dari total nilai RxQual yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori baik (2 s/d 4 dB) persentasi

sebesar 1,29% dari total nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna hijau, &

yang terakhir diikuti kategori buruk (4 s/d 6 dB) persentasi sebesar 0,74% dari

(27)

Gambar 4.15 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RxQual Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.15 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan

berada dikategori sangat baik (0 s/d 2 dB) persentasi sebesar 90,09% dari total

nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna biru, diikuti kategori sangat buruk

(6 s/d 7 dB) persentasi sebesar 7,46% dari total nilai RxQual yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (4 s/d 6 dB) persentasi

sebesar 1,37% dari total nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

yang terakhir diikuti kategori baik (2 s/d 4 dB) persentasi sebesar 1,08% dari total

(28)

Gambar 4.16 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan RxQual Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.16 ditunjukkan bahwa nilai RxQual dominan

berada dikategori sangat baik (0 s/d 2 dB) persentasi sebesar 91,19% dari total

nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna biru, diikuti kategori sangat buruk

(6 s/d 7 dB) persentasi sebesar 6,47% dari total nilai RxQual yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (4 s/d 6 dB) persentasi

sebesar 1,20% dari total nilai RxQual yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

yang terakhir diikuti kategori baik (2 s/d 4 dB) persentasi sebesar 1,14% dari total

(29)

4.2.5 Pemetaan SQI Pada MS2 Saat Dedicated

Gambar 4.17 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.17 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori sangat baik (20 s/d 30) persentasi sebesar 38,00% dari total nilai SQI

yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk (-20 s/d 0)

persentasi sebesar 35,60% dari total SQI yang diperoleh & ditandai warna merah,

selanjutnya diikuti kategori baik (4 s/d 20) persentasi sebesar 17,42% dari total

nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna biru muda, kemudian diikuti kategori

cukup baik (3 s/d 4) persentasi yang sama yaitu sebesar 8,93% dari total nilai SQI

yang diperoleh ditandai warna hijau & terakhir diikuti kategori buruk (1 s/d 2)

persentasi sebesar 0,05% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

(30)

Gambar 4.18 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.18 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori sangat buruk (-20 s/d 0) persentasi sebesar 66,18% dari total nilai SQI

yang diperoleh & ditandai warna merah, diikuti kategori sangat baik (20 s/d 30)

persentasi sebesar 33,50% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

biru tua, selanjutnya diikuti kategori baik (4 s/d 20) ditandai warna biru muda &

buruk (1 s/d 2) ditandai warna kuning persentasi sebesar 0,11% dari total nilai

SQI yang diperoleh, & yang terakhir diikuti kategori cukup baik (3 s/d 4)

persentasi sebesar 0,10% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

(31)

Gambar 4.19 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.19 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori sangat baik (20 s/d 30) persentasi sebesar 35,62% dari total nilai SQI

yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori buruk (1 s/d 2)

persentasi sebesar 33,97% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-20 s/d 0) persentasi sebesar

22,16% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna merah, kemudian

diikuti kategori baik (4 s/d 20) persentasi yang sama yaitu sebesar 6,71% dari total

nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna biru muda & yang terakhir diikuti

kategori cukup baik (3 s/d 4) persentasi sebesar 1,55% dari total nilai SQI yang

(32)

Gambar 4.20 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.20 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori buruk (1 s/d 2) persentasi sebesar 41,37% dari total nilai SQI yang

diperoleh & ditandai warna kuning, diikuti kategori sangat baik (20 s/d 30)

persentasi sebesar 29,88% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

biru tua, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-20 s/d 0) persentasi sebesar

20,56% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna merah, kemudian

diikuti kategori baik (4 s/d 20) persentasi yang sama yaitu sebesar 6,76% dari total

nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir diikuti

kategori cukup baik (3 s/d 4) persentasi sebesar 1,44% dari total nilai SQI yang

(33)

4.3 Peta Pemetaan WCDMA

Peta pemetaan kualitas sinyal WCDMA dilingkungan Universitas

Sumatera Utara berdasarkan parameter RSCP, Ec/No, SQI dan Throughput.

4.3.1 Pemetaan RSCP Pada MS1 Saat Idle

Gambar 4.21 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RSCP Idle

Berdasarkan Gambar 4.21 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 25,52% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 21,85% dari total nilai RSCP yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (100 s/d

-90 dBm) persentasi sebesar 18,72% dari total nilai RSCP yang diperoleh &

ditandai warna kuning, kemudian diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm)

(34)

hijau, & yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar

16,75% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru muda.

Gambar 4.22 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RSCP Idle

Berdasarkan Gambar 4.22 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 21,76% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 20,98% dari total nilai RSCP yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori baik (-80 s/d -70

dBm) persentasi sebesar 20,32% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai

warna biru muda, kemudian diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi

sebesar 19,60% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

(35)

Gambar 4.23 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RSCP Idle

Berdasarkan Gambar 4.23 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori baik (-80 s/d –70 dBm) persentasi sebesar 27,43% dari total nilai RSCP

yang diperoleh & ditandai warna biru muda, diikuti kategori sangat buruk (-120

s/d -100 dBm) persentasi sebesar 24,28% dari total nilai RSCP yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori sangat baik (-70 s/d -50 dBm)

persentasi sebesar 20,70% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna

biru tua, kemudian diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar

15,36% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang

terakhir diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 12,23%

(36)

Gambar 4.24 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan RSCP Idle

Berdasarkan Gambar 4.24 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 24,91% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori buruk (-100

s/d -90dBm) persentasi sebesar 21,71% dari total nilai RSCP yang diperoleh &

ditandai warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-120 s/d -100

dBm) persentasi sebesar 21,51% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai

warna merah, kemudian diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar

19,87% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang

terakhir diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 12,01%

(37)

4.3.2 Pemetaan Ec/No Pada MS1 Saat Idle

Gambar 4.25 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan Ec/No Idle

Berdasarkan Gambar 4.25 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 22,68% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 20,73% dari total nilai Ec/No yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB)

persentasi sebesar 19,82% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

kuning, kemudian diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar

18,49% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna hijau, & yang

terakhir diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 18,28% dari total

(38)

Gambar 4.26 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan Ec/No Idle

Berdasarkan Gambar 4.26 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 27,24% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 21,57% dari total nilai Ec/No yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB)

persentasi sebesar 19,41% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

hijau, kemudian diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB) persentasi sebesar 19,01%

dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir

diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 12,77% dari total nilai

(39)

Gambar 4.27 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan Ec/No Idle

Berdasarkan Gambar 4.27 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 26,96% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori buruk (12 s/d

-12 dB) persentasi sebesar 25,73% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai

warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-25 s/d -15 dB)

persentasi sebesar 20,32% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

merah, kemudian diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 17,97%

dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir

diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar 9,02% dari total

(40)

Gambar 4.28 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan Ec/No Idle

Berdasarkan Gambar 4.28 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 35,76% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori buruk (12 s/d

-12 dB) persentasi sebesar 29,83% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai

warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-25 s/d -15 dB)

persentasi sebesar 20,32% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

merah, kemudian diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 7,28% dari

total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir

diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar 6,82% dari total

(41)

4.3.3 Pemetaan RSCP Pada MS2 Saat Dedicated

Gambar 4.29 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.29 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 22,77% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori cukup baik

(-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 21,21% dari total nilai RSCP yang diperoleh

& ditandai warna hijau, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-120 s/d -100

dBm) persentasi sebesar 20,59% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai

warna merah, kemudian diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi

sebesar 20,51% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar 14,92%

(42)

Gambar 4.30 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.30 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 24,51% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 21,82% dari total nilai RSCP yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (100 s/d

-90 dBm) persentasi sebesar 18,38% dari total nilai RSCP yang diperoleh &

ditandai warna kuning, kemudian diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm)

persentasi sebesar 18,23% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna

biru muda, & yang terakhir diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm)

persentasi sebesar 17,07% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna

(43)

Gambar 4.31 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.31 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 23,62% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori cukup baik

(-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 22,30% dari total nilai RSCP yang diperoleh

& ditandai warna hijau, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-120 s/d -100

dBm) persentasi sebesar 21,23% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai

warna merah, kemudian diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi

sebesar 17,79% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar 15,06%

(44)

Gambar 4.32 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.32 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat buruk (-120 s/d –100 dBm) persentasi sebesar 22,91% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna merah, diikuti kategori sangat baik

(-70 s/d -50 dBm) persentasi sebesar 21,95% dari total nilai RSCP yang diperoleh

& ditandai warna biru tua, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80

dBm) persentasi sebesar 21,60% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai

warna hijau, kemudian diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar

19,18% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang

terakhir diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar 14,36% dari

(45)

4.3.4 Pemetaan Ec/No Pada MS2 Saat Dedicated

Gambar 4.33 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.33 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 25,52% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori cukup baik (-12

s/d -9 dB) persentasi sebesar 23,28% dari total nilai Ec/No yang diperoleh &

ditandai warna hijau, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-25 s/d -15 dB)

persentasi sebesar 22,78% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

merah, kemudian diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB) persentasi sebesar

14,97% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang

terakhir diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 13,46% dari total

(46)

Gambar 4.34 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.34 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 29,57% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori buruk (15 s/d

-12 dB) persentasi sebesar 25,74% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai

warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-25 s/d -15 dB)

persentasi sebesar 20,36% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

merah, kemudian diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 14,29%

dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir

diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar 10,04% dari total

(47)

Gambar 4.35 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.35 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 24,69% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 21,86% dari total nilai Ec/No yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB)

persentasi sebesar 18,45% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

hijau, kemudian diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB) persentasi sebesar 18,00%

dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir

diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 17,00% dari total nilai

(48)

Gambar 4.36 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.36 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 21,92% dari total nilai Ec/No

yang diperoleh & ditandai warna biru muda, diikuti kategori buruk (-15 s/d -12

dB) persentasi sebesar 20,71% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai

warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-25 s/d -15 dB)

persentasi sebesar 20,50% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

merah, kemudian diikuti kategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar

20,02% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, & yang

terakhir diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar 16,85%

(49)

4.3.5 Pemetaan SQI Pada MS2 Saat Dedicated

Gambar 4.37 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.37 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori sangat baik (20 s/d 30) persentasi sebesar 36,98% dari total nilai SQI

yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk (-20 s/d 0)

persentasi sebesar 25,29% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

merah, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (3 s/d 4) persentasi sebesar 17,90%

dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna hijau, kemudian diikuti

kategori buruk (1 s/d 2) persentasi yang sama yaitu sebesar 10,89% dari total nilai

SQI yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir diikuti kategori

baik (4 s/d 20) persentasi sebesar 8,94% dari total nilai SQI yang diperoleh &

(50)

Gambar 4.38 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.38 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori sangat baik (20 s/d 30) persentasi sebesar 33,37% dari total nilai SQI

yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk (-20 s/d 0)

persentasi sebesar 31,93% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

merah, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (3 s/d 4) persentasi sebesar 17,66%

dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna hijau, kemudian diikuti

kategori baik (4 s/d 20) persentasi yang sama yaitu sebesar 17,00% dari total nilai

SQI yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir diikuti kategori

buruk (1 s/d 2) persentasi sebesar 0,04% dari total nilai SQI yang diperoleh &

(51)

Gambar 4.39 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.39 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori cukup baik (3 s/d 4) persentasi sebesar 100% dari total nilai SQI yang

diperoleh & ditandai warna hijau, diikuti kategori sangat baik (20 s/d 30) ditandai

warna biru tua, baik (4 s/d 20) ditandai warna biru muda, buruk (1 s/d 2) ditandai

warna kuning, & sangat buruk (-20 s/d 0) ditandai warna merah persentasi sebesar

(52)

Gambar 4.40 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan SQI Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.40 ditunjukkan bahwa nilai SQI dominan berada

dikategori sangat buruk (-20 s/d 0) persentasi sebesar 71,42% dari total nilai SQI

yang diperoleh & ditandai warna merah, diikuti kategori sangat baik (20 s/d 30)

persentasi sebesar 28,35% dari total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna

biru tua, selanjutnya diikuti kategori buruk (1 s/d 2) persentasi sebesar 0,15% dari

total nilai SQI yang diperoleh & ditandai warna kuning, kemudian diikuti

kategori baik (4 s/d 20) ditandai warna biru muda & cukup baik (3 s/d 4) ditandai

(53)

4.3.6 Pemetaan RSCP Pada MS3 Saat Dedicated

Gambar 4.41 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.41 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 22,56% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 20,53% dari total nilai RSCP yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (100 s/d

-90 dBm) persentasi sebesar 20,28% dari total nilai RSCP yang diperoleh &

ditandai warna kuning, kemudian diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm)

persentasi sebesar 19,19% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna

hijau, & yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar

(54)

Gambar 4.42 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.42 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 23,26% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori baik (-80

s/d -70 dBm) persentasi sebesar 22,26% dari total nilai RSCP yang diperoleh &

ditandai warna biru muda, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-120 s/d -100

dBm) persentasi sebesar 21,79% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai

warna merah, kemudian diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi

sebesar 20,22% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

yang terakhir diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar

(55)

Gambar 4.43 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.43 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 24,81% dari total

nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori cukup baik

(-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 22,04% dari total nilai RSCP yang diperoleh

& ditandai warna hijau, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-120 s/d -100

dBm) persentasi sebesar 21,24% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai

warna merah, kemudian diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi

sebesar 18,39% dari total nilai RSCP yang diperoleh & ditandai warna kuning, &

yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar 13,52%

(56)

Gambar 4.44 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan RSCP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.44 ditunjukkan bahwa nilai RSCP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 28,14% dari total

RSCP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 23,09% dari total nilai RSCP yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (100 s/d

-90 dBm) persentasi sebesar 16,76% dari total nilai RSCP yang diperoleh &

ditandai warna kuning, kemudian diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm)

persentasi sebesar 16,65% dari total RSCP yang diperoleh & ditandai warna hijau

& terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar 15,36% dari

(57)

4.3.7 Pemetaan Ec/No Pada MS3 Saat Dedicated

Gambar 4.45 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.45 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 40,73% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 28,12% dari total nilai Ec/No yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB)

persentasi sebesar 11,32% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

kuning, kemudian diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar

10,51% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna hijau, & yang

terakhir diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 9,32% dari total

(58)

Gambar 4.46 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.46 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 30,92% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 24,21% dari total nilai Ec/No yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB)

persentasi sebesar 17,15% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

hijau, kemudian diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB) persentasi sebesar 15,83%

dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir

diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 11,90% dari total nilai

(59)

Gambar 4.47 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.47 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori cukup baik (-12 s/d 9 dB) persentasi sebesar 25,55% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna hijau, diikuti kategori sangat baik (-6 s/d

0 dB) persentasi sebesar 24,18% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai

warna biru tua, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-25 s/d -15 dB)

persentasi sebesar 22,24% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

merah, kemudian diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB) persentasi sebesar

16,38% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang

terakhir diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 11,65% dari total

(60)

Gambar 4.48 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan Ec/No Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.48 ditunjukkan bahwa nilai Ec/No dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 38,79% dari total nilai

Ec/No yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 29,33% dari total nilai Ec/No yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB)

persentasi sebesar 11,21% dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna

hijau, kemudian diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB) persentasi sebesar 11,08%

dari total nilai Ec/No yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir

diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 9,58% dari total nilai

(61)

4.3.8 Pemetaan Throughput Download Pada MS3 Saat Dedicated

Gambar 4.49 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan Throughput Download

Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.49 ditunjukkan bahwa nilai Throughput Download

dominan berada dikategori sangat baik (3000 s/d 10000) persentasi sebesar

20,35% dari total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna

biru tua, diikuti kategori sangat buruk (0 s/d 100) persentasi sebesar 20,15% dari

total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna merah,

selanjutnya diikuti kategori buruk (100 s/d 500) persentasi sebesar 20,13% dari

total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna kuning,

kemudian diikuti kategori cukup baik (500 s/d 1000) persentasi sebesar 19,92%

(62)

yang terakhir diikuti kategori baik (1000 s/d 3000) persentasi sebesar 19,45% dari

total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna biru muda.

Gambar 4.50 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan Throughput Download

Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.50 ditunjukkan bahwa nilai Throughput Download

dominan berada dikategori sangat buruk (0 s/d 100) persentasi sebesar 27,18%

dari total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna merah,

diikuti kategori sangat baik (3000 s/d 10000) persentasi sebesar 26,74% dari total

nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna biru tua, selanjutnya

diikuti kategori cukup baik (500 s/d 1000) persentasi sebesar 19,97% dari total

nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna hijau, kemudian

diikuti kategori baik (1000 s/d 3000) persentasi sebesar 19,73% dari total nilai

(63)

terakhir diikuti kategori buruk (100 s/d 500) persentasi sebesar 6,38% dari total

nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna kuning.

Gambar 4.51 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan Throughput Download

Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.51 ditunjukkan bahwa nilai Throughput Download

dominan berada dikategori sangat baik (3000 s/d 10000) persentasi sebesar

38,13% dari total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna

biru tua, diikuti kategori sangat buruk (0 s/d 100) persentasi sebesar 37,68% dari

total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna merah,

selanjutnya diikuti kategori baik (1000 s/d 3000) persentasi sebesar 19,83% dari

(64)

dari total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna hijau, &

yang terakhir diikuti kategori baik (100 s/d 500) persentasi sebesar 0,89% dari

total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna kuning.

Gambar 4.52 Hasil Plot Operator 3 Berdasarkan Throughput Download

Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.52 ditunjukkan bahwa nilai Throughput Download

dominan berada dikategori sangat buruk (0 s/d 100) persentasi sebesar 27,16%

dari total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna merah,

diikuti kategori sangat baik (3000 s/d 10000) persentasi sebesar 26,79% dari total

nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna biru tua, selanjutnya

diikuti kategori cukup baik (500 s/d 1000) persentasi sebesar 19,57% dari total

(65)

diikuti kategori baik (1000 s/d 3000) persentasi sebesar 19,50% dari total nilai

Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang

terakhir diikuti kategori buruk (100 s/d 500) persentasi sebesar 6,98% dari total

nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna kuning.

4.4 Peta Pemetaan LTE

Peta pemetaan kualitas sinyal LTE dilingkungan Universitas Sumatera

Utara berdasarkan parameter RSRP, RSRQ, SINR dan Throughput.

4.4.1 Pemetaan RSRP Pada MS1 Saat Dedicated

Gambar 4.53 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RSRP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.53 ditunjukkan bahwa nilai RSRP dominan berada

(66)

70 s/d -50 dBm) persentasi sebesar 20,13% dari total nilai RSRP yang diperoleh

& ditandai warna biru tua, selanjutnya diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm)

persentasi sebesar 20,06% dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna

biru muda, kemudian diikuti kategori buruk (-100 s/d -90 dBm) persentasi sebesar

19,75% dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang

terakhir diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 19,67%

dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna hijau.

Gambar 4.54 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RSRP Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.54 ditunjukkan bahwa nilai RSRP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 20,72% dari total

(67)

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 20,25% dari total nilai RSRP yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (100 s/d

-90 dBm) persentasi sebesar 20,24% dari total nilai RSRP yang diperoleh &

ditandai warna kuning, kemudian diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm)

persentasi sebesar 19,80% dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna

hijau, & yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar

18,99% dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna biru muda.

4.4.2 Pemetaan RSRQ Pada MS1 Saat Dedicated

Gambar 4.55 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RSRQ Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.55 ditunjukkan bahwa nilai RSRQ dominan berada

dikategori sangat buruk (-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 21,14% dari total nilai

(68)

warna kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi

sebesar 20,65% dari total nilai RSRQ yang diperoleh & ditandai warna biru tua,

kemudian diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 19,45% dari total

nilai RSRQ yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir diikuti

kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar 17,96% dari total nilai

RSRQ yang diperoleh & ditandai warna hijau.

Gambar 4.56 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RSRQ Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.56 ditunjukkan bahwa nilai RSRQ dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 22,19% dari total nilai

RSRQ yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(69)

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (-15 s/d 12 dB)

persentasi sebesar 20,64% dari total nilai RSRQ yang diperoleh & ditandai warna

kuning, kemudian diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) ditandai warna biru muda,

& cukup baik (-12 s/d -9 dB) ditandai warna hijau persentasi sebesar 18,04% dari

total nilai RSRQ yang diperoleh.

4.4.3 Pemetaan SINR Pada MS1 Saat Dedicated

Gambar 4.57 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan SINR Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.57 ditunjukkan bahwa nilai SINR dominan berada

dikategori baik (4 s/d 20) persentasi sebesar 20,18% dari total nilai SINR yang

diperoleh & ditandai warna biru muda, diikuti kategori sangat baik (20 s/d 30)

ditandai warna biru tua, & sangat buruk (-20 s/d 0) ditandai warna merah

(70)

diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir diikuti kategori cukup baik (3

s/d 4) persentasi sebesar 19,58% dari total nilai SINR yang diperoleh & ditandai

warna hijau.

Gambar 4.58 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan SINR Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.58 ditunjukkan bahwa nilai SINR dominan berada

dikategori baik (4 s/d 20) persentasi sebesar 20,36% dari total nilai SINR yang

diperoleh & ditandai warna biru muda, diikuti kategori sangat buruk (-20 s/d 0)

persentasi sebesar 20,29% dari total nilai SINR yang diperoleh & ditandai warna

merah, selanjutnya diikuti kategori sangat baik (20 s/d 30) persentasi sebesar

19,97% dari total nilai SINR yang diperoleh & ditandai warna biru tua, kemudian

(71)

SINR yang diperoleh & ditandai warna hijau, & yang terakhir diikuti kategori

buruk (1 s/d 2) persentasi sebesar 19,46% dari total nilai SINR yang diperoleh &

ditandai warna kuning.

4.4.4 Pemetaan Throughput Download Pada MS1 Saat Dedicated

Gambar 4.59 Hasil Plot Operator Telkomsel Throughput Download Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.59 ditunjukkan bahwa nilai Throughput Download

dominan berada dikategori buruk (1 s/d 5) persentasi sebesar 20,91% dari total

nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna kuning, diikuti

kategori sangat baik (20 s/d 100) persentasi sebesar 20,82% dari total nilai

Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna biru tua, selanjutnya

diikuti kategori sangat buruk (0 s/d 1) persentasi sebesar 20,35% dari total nilai

(72)

Download yang diperoleh & ditandai warna biru muda, & yang terakhir diikuti

kategori cukup baik (5 s/d 10) persentasi sebesar 18,38% dari total nilai

Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna hijau.

Gambar 4.60 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan Throughput Download

Dedicated

Berdasarkan Gambar 4.60 ditunjukkan bahwa nila Throughput Download

dominan berada dikategori sangat baik (20 s/d 100) persentasi sebesar 20,95%

dari total nilai Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna biru tua,

diikuti kategori cukup baik (5 s/d 10) persentasi sebesar 20,93% dari total nilai

Throughput Download yang diperoleh & ditandai warna hijau, selanjutnya diikuti

kategori sangat buruk (0 s/d 1) persentasi sebesar 20,30% dari total nilai

(73)

kategori buruk (1 s/d 5) persentasi sebesar 19,59% dari total nilai Throughput

Download yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir diikuti

kategori baik (10 s/d 20) persentasi sebesar 18,23% dari total nilai Throughput

Download yang diperoleh & ditandai warna biru muda.

4.4.5 Pemetaan RSRP Pada MS2 Saat Idle

Gambar 4.61 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RSRP Idle

Berdasarkan Gambar 4.61 ditunjukkan bahwa nilai RSRP dominan berada

dikategori buruk (-100 s/d –90 dBm) sebesar 20,37% dari total RSRP yang

diperoleh & ditandai warna kuning, diikuti kategori sangat buruk (-120 s/d -100

dBm) persentasi sebesar 20,09% dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai

(74)

diikuti kategori cukup baik (-90 s/d -80 dBm) persentasi sebesar 20,03% dari total

nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna hijau & terakhir diikuti kategori baik

(-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar 19,43% dari total nilai RSRP yang diperoleh

& ditandai warna biru muda.

Gambar 4.62 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RSRP Idle

Berdasarkan Gambar 4.62 ditunjukkan bahwa nilai RSRP dominan berada

dikategori sangat baik (-70 s/d –50 dBm) persentasi sebesar 20,43% dari total

nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat

buruk (-120 s/d -100 dBm) persentasi sebesar 20,24% dari total nilai RSRP yang

diperoleh & ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (100 s/d

-90 dBm) persentasi sebesar 20,02% dari total nilai RSRP yang diperoleh &

(75)

persentasi sebesar 19,84% dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna

hijau, & yang terakhir diikuti kategori baik (-80 s/d -70 dBm) persentasi sebesar

19,48% dari total nilai RSRP yang diperoleh & ditandai warna biru muda.

4.4.6 Pemetaan RSRQ Pada MS2 Saat Idle

Gambar 4.63 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RSRQ Idle

Berdasarkan Gambar 4.63 ditunjukkan bahwa nilai RSRQ dominan berada

dikategori sangat buruk (-25 s/d –15 dB) persentasi sebesar 21,39% dari total

RSRQ yang diperoleh & ditandai warna merah, diikuti kategori sangat baik (-6 s/d

0 dB) persentasi sebesar 21,26% dari total RSRQ yang diperoleh ditandai warna

biru tua, diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 19,56% dari total

(76)

yang diperoleh & ditandai warna kuning, & yang terakhir diikuti kategori cukup

baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar 18,52% dari total nilai RSRQ yang

diperoleh & ditandai warna hijau.

Gambar 4.64 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RSRQ Idle

Berdasarkan Gambar 4.64 ditunjukkan bahwa nilai RSRQ dominan berada

dikategori sangat baik (-6 s/d 0 dB) persentasi sebesar 22,35% dari total nilai

RSRQ yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori sangat buruk

(-25 s/d -15 dB) persentasi sebesar 21,68% dari total nilai RSRQ yang diperoleh &

ditandai warna merah, selanjutnya diikuti kategori buruk (-15 s/d -12 dB)

persentasi sebesar 19,27% dari total nilai RSRQ yang diperoleh & ditandai warna

kuning, kemudian diikuti kategori cukup baik (-12 s/d -9 dB) persentasi sebesar

(77)

terakhir diikuti kategori baik (-9 s/d -6 dB) persentasi sebesar 18,16% dari total

nilai RSRQ yang diperoleh & ditandai warna biru muda.

4.4.7 Pemetaan SINR Pada MS2 Saat Idle

Gambar 4.65 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan SINR Idle

Berdasarkan Gambar 4.65 ditunjukkan bahwa nilai SINR dominan berada

dikategori sangat baik (20 s/d 30) persentasi sebesar 20,40% dari total nilai SINR

yang diperoleh & ditandai warna biru tua, diikuti kategori buruk (1 s/d 2)

persentasi sebesar 20,22% dari total nilai SINR yang diperoleh & ditandai warna

kuning, selanjutnya diikuti kategori sangat buruk (-20 s/d 0) persentasi sebesar

20,02% dari total nilai SINR yang diperoleh & ditandai warna merah, kemudian

Gambar

Gambar 4.2 Hasil Plot Operator Indosat Berdasarkan RxLevel Idle
Gambar 4.3 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RxLevel Idle
Gambar 4.7 Hasil Plot Operator XL Berdasarkan RxQual Idle
Gambar 4.9 Hasil Plot Operator Telkomsel Berdasarkan RxLevel Dedicated
+7

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI DAN JASA LAINNYA.. Klaten, 9 Mei 2012 Nomor : 027/06.J.ULP/165

Dengan hormat kami beritahukan, bahwa berita acara nomor 027/06.J.ULP/170 tentang hasil prakualifikasi Penyusunan Study Kelayakan Tampungan Air dan Bendungan dan

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan pendidikan merupakan usaha seseorang untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap, ketrampilan yang dikehendaki

peserta 110 peserta 40 120 1 (satu) system aplikasi 200 - - - - Bid.Pe ngemb angan Poten si daera h Bangk a Belitu ng Terwujudn ya daya tarik dan daya saing investasi di

Saya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ingin melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Keberhasilan Terapi Klindamisin Oral dan Metronidazol Oral

Tugas pokok T/A Manager adalah mengkoordinir, mengarahkan, mengendalikan, memonitor, dan mengevaluasi seluruh tahapan proses kerja turn-around (TA/PS/COC) dan over-haul

Berdasarkan hasil wawancara dengan in- forman adanya sistem rujuk balik tenaga medis merasa cukup terbantu, dokter yang merujuk dapat mengetahui perawatan yang diterima oleh pasien

Berdasarkan data analisis yang diperoleh dan data fakta menunjukkan jika beban kerja yang dialami karyawan yang menikah ternyata cukup rendah yang sebenarnya