• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian jasa ( Studi kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian jasa ( Studi kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur)"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA

( STUDI KASUS SUPER M

FITNESS CENTRE

JAKARTA TIMUR)

Oleh

NAWANG AFIANA

H24102041

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Nawang Afiana. H24102041. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness

Centre Jakarta Timur). Di bawah bimbingan Arif Imam Suroso.

Gaya hidup sehat merupakan cara yang dipilih untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan penampilan yang prima. Kesadaran untuk mendapatkan tubuh yang sehat di Indonesia sudah mulai menggembirakan. Cara yang digunakan untuk menjalankan gaya hidup sehat ini adalah dengan berolahraga, sehingga kebutuhan berolahraga nampaknya sudah menjadi kebutuhan yang wajib dipenuhi. Beberapa tahun ini, terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang berdiri fitness

centre-fitness centre. Fitness Centre ini merupakan suatu tempat olahraga yang

menyediakan fasilitas olahraga secara menyeluruh di suatu tempat.

Gaya hidup ini pada mulanya berasal dari kalangan pertama yaitu atlet binaraga. Para tokoh atau artis memiliki kesempatan lebih besar untuk mempeloporkan gaya hidup ini kepada masyarakat luas melalui media massa. Perilaku mengikuti gaya hidup ini diikuti pula oleh kalangan menengah ke bawah. Gaya hidup berolaraga di fitness centre yang merambah ke segmen menengah ke bawah, dimanfaatkan oleh Super M Fitness Centre. Konsumen selaku pelaku pembelian, memiliki faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan sehingga mendorong mereka untuk membeli jasa di suatu fitness centre. Dengan demikian jelaslah bahwa mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk membeli jasa di suatu fitness centre sangat penting, untuk menentukan bagaimana Super M Fitness Centre menjadikan faktor-faktor tersebut sebagai sarana untuk menawarkan diri.

Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen Super M Fitness Centre, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen Super M Fitness

Centre, (3) Menganalisis hubungan antara demografi konsumen Super M Fitness

Centre dengan faktor-faktor yang terbentuk serta menganalisis sikap konsumen

Super M Fitness Centre, (4) Memberikan masukan berupa upaya-upaya pemasaran yang dapat dilakukan oleh Super M Fitness Centre.

Penelitian ini dilaksanakan di Super M Fitness Centre yang berlokasi di Jl. Bekasi Timur Raya No. 83 Klender Jakarta Timur. Sampel yang digunakan adalah konsumen Super M Fitness Centre anggota dan bukan anggota. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling Data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik Super M Fitness Centre, observasi dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan penelitian. Data-data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan alat Analisis Deskritif, Analisis Faktor, Analisis Crosstab dengan melihat Uji Chi-Square dan Analisis Fishbein dengan alat bantu Software Excell dan SPSS for windows 11.5. Sebagian besar konsumen memilih alasan untuk berlatih fitness di Super M

Fitness Centre adalah untuk body building, serta untuk mendapatkan manfaat

(3)

diperoleh sembilan faktor utama yang terbentuk, faktor-faktor tersebut adalah : (1) Faktor Komunikasi, (2) Faktor Eksternal Konsumen, (3) Faktor Pelayanan, (4) Faktor Fasilitas Kamar Mandi dan Kamar Ganti, (5) Faktor Kinerja Trainer dan Karyawan, (6) Faktor Peralatan, (7) Faktor Waktu Konsumen dan Kemampuan Trainer, (8) Faktor Keandalan, (9) Faktor Tempat Parkir dan Kredibilitas.

Secara keseluruhan, demografi konsumen Super M Fitness Centre tidak berhubungan dengan faktor-faktor yang telah terbentuk, artinya faktor-faktor yang telah terbentuk tersebut tidak dipengaruhi oleh demografi konsumen namun ada beberapa variabel yang berhubungan yaitu variabel pendidikan terakhir dengan kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir, pendidikan terakhir dengan kelengkapan alat, profesi konsumen dengan penataan ruangan/peralatan, pendidikan terakhir dengan hargayang ditawarkan, dan profesi konsumen dengan sertifikat trainer.

Atribut trainer yang ahli dibidangnya (4,21) dan atribut harga (4,05) mendapat nilai kekuatan kepercayaan dan evaluasi kepercayaan tertinggi. Sedangkan Atribut penampilan (kerapihan dan kebersihan) karyawan, trainer

(instruktur) (3,5) dan Atribut kebersihan dan kenyaman ruangan (3,45) mendapat penilaian kekuatan kepercayaan dan evaluasi kepercayaan terendah Menurut Analisis Fishbein, sikap konsumen Super M Fitness Centre tergolong positif.

Implikasi pemasaran yang bisa diberikan kepada Super M Fitness Centre

adalah Super M Fitness Centre dapat membuka kelas senam untuk dapat lebih menarik konsumen wanita, menciptakan komunikasi dua arah antara trainer

(4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA

( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NAWANG AFIANA

H24102041

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA

( Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NAWANG AFIANA

H24102041

Menyetujui, Juni 2006

Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.

Ketua Departemen

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nawang Afiana. Penulis dilahirkan di Jakarta pada

tanggal 18 September 1984. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Rachmat Afianto dan Subiyanti.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK. Perkasa Jakarta Timur pada tahun 1989, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Jatinegara 02 Pagi Jakarta Timur pada tahun 1990. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 92 Jakarta Timur pada tahun 1996 dan pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 36 Jakarta Timur dan masuk dalam program IPA. Pada tahun 2002, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Mengingat ketatnya persaingan di industi fitness ini, sangat perlu bagi pengelola fitness centre mengetahui mengenai perilaku konsumennya, sehingga dapat tetap bertahan dan juga dapat meningkatkan jumlah konsumennya. Skripsi ini berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur).

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagi pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.

2. Yang tercinta Ibu, Bapak, dan Mamas atas semua curahan do’a, kasih sayang, dan dorongan semangat, serta perhatian.

3. Wita Juwita Ermawati, S.TP. MM selaku dosen penguji. 4. Beatrice Montoriadi, SE. Ak. MM selaku dosen penguji.

5. Andri S. Partakusoema, yang telah membantu dalam memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam skripsi ini.

6. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc, selaku Ketua Departemen Manajemen. 7. Dosen-dosen dan Staf TU di Departemen Manajemen.

8. Prasetya Nugroho, untuk support yang tak pernah berhenti.

9. Teman-teman satu PS, T’ Rany, K’ Indra, K’ Wahyu, Renova, Apri dan Ikoh. 10.Lia puji, Nur Khusnul, Iis, Tio, Tesa, Umi, Leni, dan Ani atas bantuannya

dalam mencari literatur dan menemani ke Super M Fitness Centre.

(8)

12.Kemuning Crew, T’ Iar, T’Mpop, Nia, Bellen, Ima, Ayu, Wini, Fitri, Maya untuk dukungannya selama ini.

13.Teman-temanku di Manajemen ’39 yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah.

Tidak ada gading yang tak retak. Skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran konstruktif diperlukan untuk hal yang baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amien.

Bogor, Juni 2006

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN………. . xiii

I. PENDAHULUAN………... 1

2.3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen………. 4

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian………. 8

2.4.1 Faktor Pengaruh Lingkungan……… 9

2.4.2 Faktor Perbedaaan Individu……….. 9

2.4.3 Faktor Psikologis………. 10

2.5. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen……… 11

2.6. Sikap………. 12

2.7. Sikap dan Perilaku Konsumen dari Fishbein……… 13

2.8. Jasa……… 14

2.8.1. Definisi dan Klasifikasi Jasa………. 14

2.8.2. Karakteristik Jasa……….. 15

2.8.3. Dimensi Mutu Jasa……… 15

2.9. Analisis Faktor………. 16

2.10. Analis Crosstab dengan Uji Chi-Square………. 16

2.11. Penelitian Terdahulu………. 16

III. METODOLOGI PENELITIAN……… 18

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis……….. 18

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual……….. .. 20

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian……… .. 20

3.4. Metode Pengumpulan Data………. 21

(10)

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data………... 22

3.6.1. Analisis Deskritif……….. 22

3.6.2. Analisis Faktor……….. 22

3.6.3. Analisis Crosstab dengan Melihat Uji Chi-Square… 23 3.6.4. Analisis Sikap Multriatribut Fishbein……….. 24

3.6.5. Uji Validitas dan Realibilitas………. 25

1. Uji Validitas dan Realibilitas untuk Analisis Faktor... 26

2. Uji Validitas dan Realibilitas untuk Analisis Fishbein.... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………... 28

4.1. Gambaran Umum Super M Fitness Centre ………... 28

4.2. Karakteristik Konsumen Super M Fitness Centre... 29

4.3. Proses Keputusan Pembelian Jasa di Super M Fitness Centre 29 4.3.1. Pengenalan Kebutuhan……….. 30

4.3.2. Pencarian Informasi ……….. 32

4.3.3. Evaluasi Alternatif………. 34

4.3.4. Keputusan Pembelian……… 37

4.3.5. Evaluasi Pascapembelian………... 41

4.4. Mengidentifikasi dan Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Pembelian Jasa di Super M Fitness Centre………. 45

4.5. Menganalisis Hubungan antara Demografi Konsumen dengan Faktor-Faktor yang telah terbentuk... 51

4.6. Analisis Kekuatan Kepercayaan dan Evaluasi Atribut Fishbein Sebagai Nilai Sikap Fishbein ………... 54

4.7. Upaya-Upaya Yang Dapat Dilakukan Super M Fitness Centre ... 59

KESIMPULAN DAN SARAN………. ... 60

1. Kesimpulan………... 60

2. Saran……….. 61

DAFTAR PUSTAKA………... 63

(11)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA

( STUDI KASUS SUPER M

FITNESS CENTRE

JAKARTA TIMUR)

Oleh

NAWANG AFIANA

H24102041

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Nawang Afiana. H24102041. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness

Centre Jakarta Timur). Di bawah bimbingan Arif Imam Suroso.

Gaya hidup sehat merupakan cara yang dipilih untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan penampilan yang prima. Kesadaran untuk mendapatkan tubuh yang sehat di Indonesia sudah mulai menggembirakan. Cara yang digunakan untuk menjalankan gaya hidup sehat ini adalah dengan berolahraga, sehingga kebutuhan berolahraga nampaknya sudah menjadi kebutuhan yang wajib dipenuhi. Beberapa tahun ini, terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang berdiri fitness

centre-fitness centre. Fitness Centre ini merupakan suatu tempat olahraga yang

menyediakan fasilitas olahraga secara menyeluruh di suatu tempat.

Gaya hidup ini pada mulanya berasal dari kalangan pertama yaitu atlet binaraga. Para tokoh atau artis memiliki kesempatan lebih besar untuk mempeloporkan gaya hidup ini kepada masyarakat luas melalui media massa. Perilaku mengikuti gaya hidup ini diikuti pula oleh kalangan menengah ke bawah. Gaya hidup berolaraga di fitness centre yang merambah ke segmen menengah ke bawah, dimanfaatkan oleh Super M Fitness Centre. Konsumen selaku pelaku pembelian, memiliki faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan sehingga mendorong mereka untuk membeli jasa di suatu fitness centre. Dengan demikian jelaslah bahwa mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk membeli jasa di suatu fitness centre sangat penting, untuk menentukan bagaimana Super M Fitness Centre menjadikan faktor-faktor tersebut sebagai sarana untuk menawarkan diri.

Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen Super M Fitness Centre, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen Super M Fitness

Centre, (3) Menganalisis hubungan antara demografi konsumen Super M Fitness

Centre dengan faktor-faktor yang terbentuk serta menganalisis sikap konsumen

Super M Fitness Centre, (4) Memberikan masukan berupa upaya-upaya pemasaran yang dapat dilakukan oleh Super M Fitness Centre.

Penelitian ini dilaksanakan di Super M Fitness Centre yang berlokasi di Jl. Bekasi Timur Raya No. 83 Klender Jakarta Timur. Sampel yang digunakan adalah konsumen Super M Fitness Centre anggota dan bukan anggota. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling Data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik Super M Fitness Centre, observasi dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan penelitian. Data-data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan alat Analisis Deskritif, Analisis Faktor, Analisis Crosstab dengan melihat Uji Chi-Square dan Analisis Fishbein dengan alat bantu Software Excell dan SPSS for windows 11.5. Sebagian besar konsumen memilih alasan untuk berlatih fitness di Super M

Fitness Centre adalah untuk body building, serta untuk mendapatkan manfaat

(13)

diperoleh sembilan faktor utama yang terbentuk, faktor-faktor tersebut adalah : (1) Faktor Komunikasi, (2) Faktor Eksternal Konsumen, (3) Faktor Pelayanan, (4) Faktor Fasilitas Kamar Mandi dan Kamar Ganti, (5) Faktor Kinerja Trainer dan Karyawan, (6) Faktor Peralatan, (7) Faktor Waktu Konsumen dan Kemampuan Trainer, (8) Faktor Keandalan, (9) Faktor Tempat Parkir dan Kredibilitas.

Secara keseluruhan, demografi konsumen Super M Fitness Centre tidak berhubungan dengan faktor-faktor yang telah terbentuk, artinya faktor-faktor yang telah terbentuk tersebut tidak dipengaruhi oleh demografi konsumen namun ada beberapa variabel yang berhubungan yaitu variabel pendidikan terakhir dengan kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir, pendidikan terakhir dengan kelengkapan alat, profesi konsumen dengan penataan ruangan/peralatan, pendidikan terakhir dengan hargayang ditawarkan, dan profesi konsumen dengan sertifikat trainer.

Atribut trainer yang ahli dibidangnya (4,21) dan atribut harga (4,05) mendapat nilai kekuatan kepercayaan dan evaluasi kepercayaan tertinggi. Sedangkan Atribut penampilan (kerapihan dan kebersihan) karyawan, trainer

(instruktur) (3,5) dan Atribut kebersihan dan kenyaman ruangan (3,45) mendapat penilaian kekuatan kepercayaan dan evaluasi kepercayaan terendah Menurut Analisis Fishbein, sikap konsumen Super M Fitness Centre tergolong positif.

Implikasi pemasaran yang bisa diberikan kepada Super M Fitness Centre

adalah Super M Fitness Centre dapat membuka kelas senam untuk dapat lebih menarik konsumen wanita, menciptakan komunikasi dua arah antara trainer

(14)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA

( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NAWANG AFIANA

H24102041

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA

( Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NAWANG AFIANA

H24102041

Menyetujui, Juni 2006

Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.

Ketua Departemen

(16)

RIWAYAT HIDUP

Nawang Afiana. Penulis dilahirkan di Jakarta pada

tanggal 18 September 1984. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Rachmat Afianto dan Subiyanti.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK. Perkasa Jakarta Timur pada tahun 1989, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Jatinegara 02 Pagi Jakarta Timur pada tahun 1990. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 92 Jakarta Timur pada tahun 1996 dan pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 36 Jakarta Timur dan masuk dalam program IPA. Pada tahun 2002, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

(17)

KATA PENGANTAR

Segala puji senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Mengingat ketatnya persaingan di industi fitness ini, sangat perlu bagi pengelola fitness centre mengetahui mengenai perilaku konsumennya, sehingga dapat tetap bertahan dan juga dapat meningkatkan jumlah konsumennya. Skripsi ini berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur).

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagi pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.

2. Yang tercinta Ibu, Bapak, dan Mamas atas semua curahan do’a, kasih sayang, dan dorongan semangat, serta perhatian.

3. Wita Juwita Ermawati, S.TP. MM selaku dosen penguji. 4. Beatrice Montoriadi, SE. Ak. MM selaku dosen penguji.

5. Andri S. Partakusoema, yang telah membantu dalam memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam skripsi ini.

6. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc, selaku Ketua Departemen Manajemen. 7. Dosen-dosen dan Staf TU di Departemen Manajemen.

8. Prasetya Nugroho, untuk support yang tak pernah berhenti.

9. Teman-teman satu PS, T’ Rany, K’ Indra, K’ Wahyu, Renova, Apri dan Ikoh. 10.Lia puji, Nur Khusnul, Iis, Tio, Tesa, Umi, Leni, dan Ani atas bantuannya

dalam mencari literatur dan menemani ke Super M Fitness Centre.

(18)

12.Kemuning Crew, T’ Iar, T’Mpop, Nia, Bellen, Ima, Ayu, Wini, Fitri, Maya untuk dukungannya selama ini.

13.Teman-temanku di Manajemen ’39 yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah.

Tidak ada gading yang tak retak. Skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran konstruktif diperlukan untuk hal yang baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amien.

Bogor, Juni 2006

(19)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN………. . xiii

I. PENDAHULUAN………... 1

2.3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen………. 4

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian………. 8

2.4.1 Faktor Pengaruh Lingkungan……… 9

2.4.2 Faktor Perbedaaan Individu……….. 9

2.4.3 Faktor Psikologis………. 10

2.5. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen……… 11

2.6. Sikap………. 12

2.7. Sikap dan Perilaku Konsumen dari Fishbein……… 13

2.8. Jasa……… 14

2.8.1. Definisi dan Klasifikasi Jasa………. 14

2.8.2. Karakteristik Jasa……….. 15

2.8.3. Dimensi Mutu Jasa……… 15

2.9. Analisis Faktor………. 16

2.10. Analis Crosstab dengan Uji Chi-Square………. 16

2.11. Penelitian Terdahulu………. 16

III. METODOLOGI PENELITIAN……… 18

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis……….. 18

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual……….. .. 20

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian……… .. 20

3.4. Metode Pengumpulan Data………. 21

(20)

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data………... 22

3.6.1. Analisis Deskritif……….. 22

3.6.2. Analisis Faktor……….. 22

3.6.3. Analisis Crosstab dengan Melihat Uji Chi-Square… 23 3.6.4. Analisis Sikap Multriatribut Fishbein……….. 24

3.6.5. Uji Validitas dan Realibilitas………. 25

1. Uji Validitas dan Realibilitas untuk Analisis Faktor... 26

2. Uji Validitas dan Realibilitas untuk Analisis Fishbein.... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………... 28

4.1. Gambaran Umum Super M Fitness Centre ………... 28

4.2. Karakteristik Konsumen Super M Fitness Centre... 29

4.3. Proses Keputusan Pembelian Jasa di Super M Fitness Centre 29 4.3.1. Pengenalan Kebutuhan……….. 30

4.3.2. Pencarian Informasi ……….. 32

4.3.3. Evaluasi Alternatif………. 34

4.3.4. Keputusan Pembelian……… 37

4.3.5. Evaluasi Pascapembelian………... 41

4.4. Mengidentifikasi dan Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Pembelian Jasa di Super M Fitness Centre………. 45

4.5. Menganalisis Hubungan antara Demografi Konsumen dengan Faktor-Faktor yang telah terbentuk... 51

4.6. Analisis Kekuatan Kepercayaan dan Evaluasi Atribut Fishbein Sebagai Nilai Sikap Fishbein ………... 54

4.7. Upaya-Upaya Yang Dapat Dilakukan Super M Fitness Centre ... 59

KESIMPULAN DAN SARAN………. ... 60

1. Kesimpulan………... 60

2. Saran……….. 61

DAFTAR PUSTAKA………... 63

(21)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Alasan/motivasi berlatih fitness di Super M Fitness Centre………. 30 2. Manfaat yang dicari dari berlatih fitness di Super M Ftness Centre 31 3. Tingkat keterlibatan konsumen………. 31 4. Sumber informasi konsumen Super M Fitness Centre……….. 32 5. Fokus perhatian konsumen terhadap informasi………. 33 6. Pengaruh iklan dan promosi terhadap konsumen Super M Fitness

Centre……… 34

7. Pertimbangan konsumen untuk berlatih fitness di Super M Fitness

Centre……… 34

8. Lokasi Super M Fitness Centre………. 35 9. Harga yang ditawarkan Super M Fitness Centre……….. 36 10. Konsumen yang berlatih fitness selain di Super M Fitness Centre... 36 11. Pertimbangan untuk berlatih fitness selain di Super M Fitness

Centre……… 37

12. Pemberi pengaruh konsumen untuk berlatih fitness di Super M

Fitness Centre……… 38

13. Orang yang diajak untuk berlatih fitness di Super M Fitness

Centre……… 38

14. Waktu berlatih fitness di Super M Fitness Centre………. 39 15. Frekuensi berlatih fitness konsumen dalam seminggu di Super M

Fitness Centre……… 49

16. Cara memutuskan untuk berlatih fitness di Super M Fitness

Centre………. 40

17. Pengaruh orang lain dalam menyarankan konsumen untuk

berlatih fitness di Super M Fitness Centre………. 41 18. Lama waktu telah berlatih fitness di Super M Fitness Centre……… 41 19. Tingkat kepuasan konsumen setelah berlatih fitness di

Super M Fitness Centre……….… 42 20. Sikap loyalitas konsumen setelah berlatih fitness di Super M Fitness Centre...……. 42 21. Sikap loyalitas konsumen setelah berlatih fitness di Super M Fitness Centre jika mengalami kenaikan harga... 43 22. Tahap-Tahap proses keputusan untuk berlatih fitness di

Super M Fitness Centre...….. 43 23. Faktor-Faktor terbentuk………... 47 24. Uji chi-square pendidikan terakhir dengan kesesuaian latihan

fitness dengan hasil akhir...….. 52 25. Uji chi-square pendidikan terakhir dengan

kelengkapan alat... 52 26. Uji chi-square profesi konsumen dengan

(22)

27. Uji chi-square pendidikan terakhir dengan harga

(23)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

(24)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner... 66 2. Hasil uji validitas variabel-variabel untuk analisis Faktor……... 71 3. Hasil uji realibility variabel-variabel untuk analisis Faktor……... 71 4. Hasil uji validitas kekuatan kepercayaan (bi)………... 72 5. Hasil uji realibility kekuatan kepercayaan (bi)………... 72 6. Hasil uji validitas evaluasi kepercayaan (ei)………... 73 7. Hasil uji realibility evaluasi kepercayaan (ei)………... 73 8. Alat-alat fitness danharga khusus………... 74 9. KMO dan bartlett’s test analisis 1………... 78 10. KMO dan bartlett’s test analisis 2………... 78

11. Anti image matrix pengujian 1………... 79

12. Anti image matrix pengujian 2………... 80

13. Nilai communalities………... 81

14. Total variance explained……… 82

15. Scree plot……… 82

16. Component matrixa……….... 83

17. Rotated component matrixa………... 84

18. Component transformation matrix………. …. 85

19. Component plot in rotated space……….. 85

(25)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penampilan dan kesehatan tubuh adalah hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat modern atau masyarakat urban. Gaya hidup sehat merupakan cara yang dipilih untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan penampilan yang prima. Kesadaran untuk menjalankan gaya hidup sehat ini sudah tersosialisasi dengan baik di negara-negara maju, misalnya Amerika Serikat, sehingga kesadaran menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan dijalankan dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari makanan sehat seperti makanan organik, ataupun produk-produk lain yang rendah lemak dan rendah kolesterol (Ade Rai, 2003).

Kesadaran untuk mendapatkan tubuh yang sehat di Indonesia sudah mulai menggembirakan. Cara yang digunakan untuk menjalankan gaya hidup sehat ini adalah dengan berolahraga, sehingga kebutuhan berolahraga nampaknya sudah menjadi kebutuhan yang wajib dipenuhi. Beberapa tahun ini, terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang berdiri fitness centre-fitness centre. Fitness Centre ini merupakan suatu tempat olahraga yang menyediakan fasilitas olahraga secara menyeluruh di satu tempat.

Kegiatan berolahraga di fitness centre sekarang ini bukan lagi menjadi suatu kebutuhan saja, melainkan menjadi suatu gaya hidup tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Berolahraga di fitness centre dapat menjadi gaya hidup karena selain mendapatkan tubuh yang sehat, mesyarakat juga dapat memiliki penampilan yang menarik. Penampilan yang menarik pada saat ini menjadi suatu yang cukup penting, karena sebagian besar masyarakat berpendapat dengan tubuh yang menarik lebih dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam pergaulan ( Hadi, 2005).

(26)

Gaya hidup berolaraga di fitness centre yang merambah ke segmen menengah ke bawah, dimanfaatkan oleh Super M Fitness Centre. Usaha di bidang jasa fitness yang didirikan pada tahun 2004, menawarkan harga yang terjangkau untuk daya beli segmen masyarakatnya yaitu golongan menengah ke bawah. Sejak berdirinya hingga sekarang Super M Fitness Centre mengalami peningkatan jumlah konsumen setipa bulannya (Super M Fitness Centre, 2006). Berbeda dengan fitness centre-fitness centre yang ditujukan untuk segmen kalangan pertama atau kalangan menengah atas yang biasanya manawarkan jasa fitness

dengan fasilitas tambahan seperti spa, sauna ataupun sanggar senam, Super M

Fitness Centre hanya menawarkan jasa fitness saja.

Banyaknya jumlah fitness centre yang tumbuh dengan beragam tingkat atau level segmen konsumen, serta menawarkan berbagai macam fasilitas tambahan membuat konsumen memiliki berbagai alternatif pilihan. Untuk memilih satu dari berbagai pilihan tersebut konsumen harus melakukan eveluasi alternatif dari masing-masing fitness centre tersebut.

Konsumen selaku pelaku pembelian, memiliki faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan sehingga mendorong mereka untuk membeli jasa di suatu fitness

centre. Faktor-faktor tersebut dapat berupa pengaruh individu, pengaruh

lingkungan, dan pengaruh psikologis (Engel, et al), ataupun bisa berdasarkan pada atribut-atribut jasa yang dimiliki oleh suatu fitness centre.

Dengan demikian jelaslah bahwa mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk membeli jasa di suatu fitness

centre sangat penting, untuk menentukan bagaimana Super M Fitness Centre

menjadikan faktor-faktor tersebut sebagai sarana untuk menawarkan diri dan diharapkan Super M Fitness Centre dapat meningkatkan jumlah konsumennya dan dapat bertahan terhadap ketatnya persaingan di industri fitness centre.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

(27)

2. Bagaimanakah faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian jasa konsumen Super M Fitness Centre?

3. Adakah hubungan antara demografi konsumen Super M Fitness Centre

dengan faktor-faktor yang telah terbentuk?, serta bagaimana sikap konsumen Super M Fitness Centre?

4. Bagaimanakah upaya-upaya pemasaran yang dapat dilakukan oleh Super M

Fitness Centre?

1.3. Tujuan penelitian

1. Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen Super M Fitness Centre.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen Super M Fitness Centre.

3. Menganalisis hubungan antara demografi konsumen Super M Fitness

Centre dengan faktor-faktor yang terbentuk serta menganalisis sikap

konsumen Super M Fitness Centre.

4. Memberikan masukan berupa upaya-upaya pemasaran yang dapat dilakukan oleh Super M Fitness Centre.

1.4. Kegunaaan penelitian

1. Memberikan informasi mengenai perilaku konsumen dalam membeli jasa

fitness centre.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat mempermudah pengelola Super M

Fitness Centre dalam menentukan atau menetapkan langkah-langkah

operasional yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan di pasar.

1.5. Ruang Lingkup

(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsumen

Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

2.2. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang menganut konsep pemasaran, dengan tujuan memberikan kepuasan kepada konsumen. Engel, et al. (1994), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan seseorang atau individu yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Dikemukakan pula oleh Schiffman and Kanuk (1994) bahwa perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang diharapkan akan memuaskan kebutuhannya.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan dan proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saaat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2003).

2.3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

(29)

Pengenalan

Gambar 1. Proses pengambilan keputusan konsumen

(Kotler dalam Setiadi, 2003)

Tahap pertama dimulai dengan pengenalan kebutuhan yang memadai untuk mengaktifkan proses keputusan, sebagai persepsi atas perbedaan keadaan yang diinginkan dengan kondisi aktual. Ketika ketidaksesuaian yang ada melebihi tingkat atau ambang tertentu maka kebutuhan pun akan dikenali, namun jika ketidaksesuaian itu berada di bawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan pun tidak terjadi (Engel, et al.1994). Proses ditunjukan pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses pengenalan kebutuhan(Engel, et al. 1994)

Setelah mengenali suatu kebutuhan dan tergerak oleh suatu stimulus maka tahap selanjutnya adalah pencarian informasi yang didefinisikan sebagai kegiatan termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan (pencarian internal) dan pemerolehan informasi dari lingkungan (pencarian eksternal). Bila informasi yang didapat dari pencarian internal tidak memadai untuk memberikan arah tindakan yang memuaskan maka pencarian eksternal dilakukan. Pada tahap ini perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama yang akan dicari konsumen. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat kelompok (Setiadi, 2003), yaitu: (1) Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan, (2) Sumber Komersial: iklan, tenaga penjual, penyalur, (3) Sumber Umum: media massa, organisasi rating konsumen, (4) Sumber Pengalama: penanganan, pengkajian, dan penggunaan produk.

Keadaan Yang

Tingkat Kesesuaian Di Atas Ambang

Tidak Ada Pengenalan

(30)

Lanjutkan Dengan Keputusan

Ya Tidak

Gambar 3. Proses pencarian informasi(Engel, et al. 1994)

Tahap ketiga adalah evaluasi alternatif, yaitu konsumen yang mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat penilaian akhir yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Mowen and Minor dalam Sumarwan (2003), pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap dan intensitasnya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. Pada tahap ini konsumen harus: (1) Menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai alternatif, (2) Memutuskan alternatif pilihan, (3) Menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan, dan (4) Menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir (Engel, et al. 1994). Kriteria evaluasi yang digunakan oleh konsumen selama masa pengambilan keputusan akan bergantung pada beberapa faktor, yaitu pengaruh situasi, kesamaan alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan pengetahuan.

Gmbar 4. Proses evaluasi alternatif (Engel, et al.1994)

Setelah menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai alternatif, maka konsumen menentukan alternatif mana yang akan dipertimbangkan. Strategi yang digunakan untuk membuat pilhan akhir disebut

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Internal

Jalankan Pencarian Eksternal Pencarian Internal Berhasil?

Menetukan Kriteria Evaluasi Menetukan Alternatif Pilihan

Menilai Kinerja Alternatif

(31)

sebagai kaidah keputusan yang disimpan di dalam ingatan dan diperoleh kembali jika dibutuhkan (Engel, et al. 1994). Kaidah keputusan sangat bervariasi karena dapat sangat sederhana, misalnya membeli apa yang saya beli terakhir, namun bisa juga sangat kompleks di mana dapat menyerupai model sikap multiatribut. Niat pembelian konsumen biasanya dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu pertama produk maupun merek dan kedua adalah kelas produk saja. Niat pembelian kategori pertama umumnya disebut sebagai pembelian yang terencana penuh dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil dari keterlibatan tinggi dan pemecahan masalah yang diperluas. Kategori kedua disebut juga sebagai pembelian yang terencana jika pilihan merek dibuat di tempat pembelian.

Selain niat pembelian, pengaruh lingkungan dan atau perbedaan individu juga mempengaruhi proses pembelian seseorang. Sumberdaya yang dimiliki konsumen atau apa yang tersedia di masa mendatang berperan penting dalam keputusan pembelian, yang terdiri dari waktu, uang dan perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Sumarwan (2003) juga mengungkapkan bahwa pada tahap ini, konsumen mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, dimana membeli dan bagimana cara membayar.

(32)

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor pengaruh lingkungan, perbedaan individu serta proses psikologis. Kajian mengenai perilaku konsumen dapat dijelaskan melalui Gambar 5 di bawah ini.

Gambar5. Model perilaku konsumen (Engel, et al.1994)

Menurut Engel, et al (1994), keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis.

2.4.1. Faktor Pengaruh Lingkungan

Menurut Engel, et al. (1994), faktor lingkungan yang mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh konsumen terdiri dari:

a. Budaya, merupakan nilai, gagasan dan simbol yang bermakna membantu individu untuk berkomunikasi menafsirkan dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku manusia yang paling mendasar.

(33)

b. Kelas Sosial,adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen yang tersusun secara hirarkis dan memiliki anggota dengan nilai-nilai, minat, perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya dicerminkan oleh penghasilan, tetapi juga indikator lainnya seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal. Kelas sosial menunjukan preferensi produk dan merek yang berbeda dalam banyak hal.

c. Pengaruh Pribadi, yaitu dimana kepercayaan, sikap, dan perilaku konsumen dipengaruhi ketika orang lain digunakan sebagi kelompok acuan.

d. Pengaruh Sosial, yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen adalah kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status. Kelompok acuan ini adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang. Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih orang yang memiliki hubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Sedangkan peran dan status didefinisikan sebagai posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok.

e. Situasi,merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang spesifik dan lepas dari karakteristik konsumen dan objek. Situasi konsumen dapat dibagi dalam lima karakteristik umum yaitu: lingkungan fisik, lingkungan sosial, waktu, tujuan atau sasaran tertentu dan keadaan anteseden.

2.4.2. Faktor Perbedaaan Individu

Cara melakukan pembelian setiap individu akan berbeda-beda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dari masing-masing individu itu sendiri. MenurutEngel, et al. (1994), perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain:

a. Sumberdaya Konsumen, yang terdiri dari waktu, uang dan perhatian. Umumnya terdapat keterbatasan ketersediaan pada masing-masing sumberdaya sehingga perlu sistem pengalokasian yang cermat.

(34)

ketidakcocokan antara kondisi aktual dengan kondisi yang diinginkan. Sedangkan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi kuat dalam bentuk relevansi pribadi yang dapat dirasakan dari suatu produk/jasa dalam konteks tertentu.

c. Pengetahuan, merupakan pemahaman terhadap produk/jasa yang terhimpun dari informasi yang diperoleh konsumen dan terdiri dari pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian.

d. Sikap, merupakan suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespons secara konsisten dengan objek atau alternatif yang diberikan.

e. Kepribadian, Gaya Hidup, Demografi. Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup adalah pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu dan uang serta merupakan fungsi motivasi konsumen. Sedangkan demografi merupakan karakteristik populasi manusia dan berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen misalnya penjabaran konsumen berdasarkan usia, pendapatan dan pendidikan.

2.4.3. Faktor Psikologis

Engel, et al. (1994) mengemukakan tiga proses psikologis yang membentuk aspek motivasi dan perilaku konsumen, terdiri dari:

a. Pencarian Informasi, adalah proses dimana suatu stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan dan belakangan diambil kembali. Mc Guire dalam Engel, et al. (1994), merinci pemrosesan informasi menjadi lima tahap dasar yaitu: pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan dan retensi.

b. Pembelajaran, adalah suatu proses dimana pengalaman yang menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku. c. Perubahan Sikap dan Perilaku,sikap seseorang menbentuk suatu yang

(35)

2.5. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen

Setiap konsumen memiliki tipe perilaku pembelian yang khas. dalam mengambil keputusan pembelian, sebagian konsumen melakukan lima langkah keputusan pembelian seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebagian hanya melakukan beberapa langkah dan sebagian mungkin hanya melakukan langkah pembelian saja, Schiffman and Kanuk dalam Sumarwan menyebutkan ada tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu:

a. Extensive Problem Solving (Pemecahan Masalah Diperluas)

Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi sebuah kategori produk atau merek pada kategori tersebut atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah yang lebih mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya disebut pemecahan masalah diperluas. Konsumen membutuhkan banyak informasi untuk menetapkan kriteria dalam menilai produk atau merek tertentu. Konsumen juga membutuhkan informasi yang cukup mengenai masing-masing merek yang akan dipertimbangkan.

b. Limited Problem Solving (Pemecahan Masalah Terbatas)

Pada tipe pengambilan keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk dapat membedakan antara berbagai merek tersebut. Dalam hal ini, konsumen menyederhanakan proses pengambilan keputusan sebagai akibat waktu dan sumber daya yang dimiliki konsumen terbatas.

c. Routinized Problem Solving (Pemecahan Masalah Rutin)

Pada tipe pemecahan masalah ini, konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibelinya. Konsumen telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek dan cukup mengingat kembali apa yang telah diketahuinya. Konsumen hanya membutuhkan sedikit informasi.

2.6. Sikap

(36)

maupun tidak disenangi secara konsisten. Schiffman and Kanuk dalam Simamora (2004) menyatakan hal yang serupa, yaitu bahwa sikap adalah ungkapan perasaan yang mencerminkan seseorang suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju terhadap suatu obyek. Sikap akan menempatkan seseorang pada satu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu dan bergerak mendekati atau menjauhinya.

Sikap mengandung tiga komponen (Sumarwan,2003), yaitu:

1. Komponen Kognitif (Cognitive Component), yaitu pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai sesuatu yang menjadi obyek sikap.

2. Komponen Afektif (Affective Component), berisikan perasaan baik suka maupun tidak suka terhadap suatu obyek.

3. Komponen Konatif (Conative Component), yaitu kecenderungan melakukan sesuatu atau perilaku aktual terhadap obyek sikap.

Kaltz dalam Setiadi (2003), mengklasifikasikan fungsi sikap ke dalam empat kelompok, yaitu:

a. Fungsi Utilitarian (Utilitarian Function), merupakan fungsi yang berhubungan dengan prisip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Konsumen mengembangkan beberapa sikap atas dasar manfaat yang diberikan suatu produk.

b. Fungsi Ekspresi Nilai (Value Expressive Function), melalui sikap memungkinkan seseorang mengekspresikan nilai-nilai, gaya hidup dan identitas sosialnya.

c. Fungsi Mempertahankan Ego (Ego Defensive Function), sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.

(37)

Keyakinan Akan Atribut Yang Menonjol

Sikap Evaluasi Atribut

Keyakinan Normatif Norma Subyektif

Maksud Perilaku

Perilaku

Motivasi

Faktor Lain

2.7. Sikap dan Perilaku Konsumen dari Fishbein

Menurut Bowen dalam Umar (2003), Model Sikap Fishbein berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Model ini mengidentifikasi tiga faktor utama untuk memperkirakan sikap. Faktor pertama, keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol. Faktor yang kedua adalah kekuatan keyakinan seseorang bahwa atribut tersebut memiliki kekhasan. Faktor ketiga adalah evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol.

Model ini dipergunakan agar diperoleh konsistensi antara sikap dan perilakunya, sehingga model Fishbein memiliki dua komponen, yaitu komponen sikap dan komponen norma subyektif, dengan rincian sebagi berikut:

a. Komponen Sikap

Komponen ini bersifat internal, berkaitan langsung dengan obyek penelitian dan atribut-atribut langsung yang memiliki peranan penting dalam pengukuran perilaku karena akan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan tanpa dipengaruhi faktor eksternal.

b. Komponen Norma Subyektif

Komponen ini bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu.. Kepercayaaan normatif menyangkut kuatnya keyakinan terhadap atribut yang ditawarkan sehingga mempengaruhi perilaku terhadap obyek. Sedangkan motivasi menyetujui merupakan sikap terhadap atribut yang ditawarkan sebagi faktor yang mempengaruhi.

(38)

2.8. Jasa

Industri Fitness Centre adalah termasuk dalam industri jasa. Beberapa hal mengenai jasa yang perlu diketahui adalah definisi, klasifikasi, karakteristik dan dimensi mutu dari jasa tersebut.

2.8.1. Definisi dan Klasifikasi Jasa

Menurut Lovelock and Wright (2005), Jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diijinkan dalam diri atau atas nama penerima

Jasa diklasifikasikan menjadi lima (Kotler, 2002), yaitu:

1. Barang berwujud murni, yaitu hanya tediri dari barang berwujud seperti pasta gigi atau sabun. Tidak ada jasa yang menyertai produk itu.

2. Barang berwujud yang disertai layanan, yaitu terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau beberapa layanan.

3. Campuran, yaitu terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama.

4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan, yaitu terdiri dari satu jasa utama disertai jasa tambahan dan atau barang pendukung. 5. Jasa Murni, yaitu hanya terdiri dari jasa.

2.8.2. Karakteristik Jasa

Jasa memiliki empat karakteristik utama(Kotler, 2002), yaitu:

1. Tidak berwujud (Tangible), yaitu jasa tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli.

2. Tidak terpisahkan (Inseparability), yaitu jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

3. Bervariasi (Variability), yaitu jasa sangat bervariasi karena tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan.

(39)

2.8.3. Dimensi Mutu Jasa

Kotler (2002) mengatakan ada lima dimensi kualitas jasa yaitu:

1. Keandalan (Realibility), yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang disajikan secara terpercaya dan akurat.

2. Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.

3. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.

4. Empati (Empathy), yaitu kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi kepada pelanggan.

5. Berwujud (Tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, petugas dan materi komunikasi.

2.9. Analisis Faktor

Menurut Santoso dan Tjiptono (2004), Analisis Faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor.

Maholtra (1996), menjelaskan kegunaan Analisis Faktor adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang mendasari yang menerangkan korelasi diantara satu set variabel.

2. Mengidentifikasi suatu variabel atau faktor baru yang lebih kecil, menetapkan variabel-variabel yang semula berkorelasi dengan Analisis Multivarian atau Analisis Regresi atau Diskriminan.

3. Mengidentifikasi tidak tepat kecil variabel penting dari tidak tepat besar variabel untuk digunakan dalam Analisis Multivarian selanjutnya.

2.10. Analis Crosstab dengan Uji Chi-Square

Tabel Tabulasi Silang (Crosstabulation Tables), atau biasa disingkat tabel silang (Crosstab), merupakan alat statistik yang dapat digunakan untuk melihat hubungan dari kombinasi dua atau lebih variabel (Simamora, 2005). Uji

(40)

berskala nominal. Uji independensi pearson chi-square dapat digunakan jika nilai harapan yang kurang dari 5 ( 5 < taksiran nilai harapan) tidak lebih dari 20 persen (maksimal 20%) (Agresti, 1990 dan Dixon and Massey, 1983).

2.11. Penelitian Terdahulu

Suraannisa (2005), melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kosumen dalam menjadi member di Klub Kebugaran Raga ADE RAI Senopati Jakarta Selatan. Berdasarkan penelitian melalui analisis kuesioner yang dilakukan, diambil beberapa kesimpulan yaitu alasan yang menjadi prioritas utama konsumen untuk bergabung dengqn klub kebugaran raga adalah untuk mengurangi berat badan, sedangkan alasan yang menjadi prioritas pertama responden untuk menjadi member klub kebugaran ADE RAI Senopati adalah rekomendasi teman.

Hasil dari Analisis Faktor dan Crosstab menunjukan bahwa perilaku konsumen jasa ini dipengaruhi oleh profil responden dalam hal ini yang paling berpengaruh adalah gender, dimana member wanita dan pria mempunyai kebutuhan yang berbeda sebagai dasar pengambilan keputusan mereka sedangkan kategori profil lainnya tidak mempunyai pengaruh dan tidak menunjukan hubungan sebesar kategori gender.

Juniansyah (2005), meneliti mengenai bagaimana karakteristik konsumen kartu IM3 di Bandar Lampung?, bagaimana proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen kartu IM3 di Bandar Lampung? Atribut-atribut dominan apakah yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen kartu IM3? dan bagaimana sikap dan perilaku konsumen kartu IM3 di Bandar Lampung?.

(41)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Perubahan gaya hidup masyarakat terhadap kebugaran tubuh menyebabkan perubahan terhadap konsep kebugaran itu sendiri, yaitu tubuh tidak cukup hanya sehat tetapi juga harus “berbentuk” secara proporsional. Perubahan ini dapat mempengaruhi timbulnya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan fisik. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi pemiliki modal untuk mengembangkan usaha pusat kebugaran, seperti sanggar senam, fitness centre, sanggar salsa, dll. Super M

Fitness Centre merupakan salah satunya. Super M Fitness Centre didirikan karena

melihat akan peluang dari usaha ini serta sebagai jawaban atas tuntutan terhadap pemenuhan kebutuhan fisik tersebut. Sesuai dengan namanya Super M Fitness Centre menyediakan jasa fitness.

Pengelola Super M Fitness Centre menyadari akan perkembangan tempat kebugaran di Jakarta terutama fitness centre yang semakin tinggi menyebabkan persaingan. Dalam rangka meningkatkan pangsa pasar yang tersedia, maka manajemen Super M Fitness Centre harus mengetahui secara mendalam mengenai perilaku konsumen yang akan menjadi sasarannya termasuk di dalamnya adalah karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen serta sikap konsumen Super M Fitness Centre.

Proses keputusan pembelian yang meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pascapembelian akan dijelaskan secara deskritif karena data mengenai proses keputusan pembelian disajikan dengan tabulasi sederhana. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan terdiri dari tiga faktor yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan faktor atribut jasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan ini akan dianalisis dengan menggunakan Analisis Faktor dengan metode Principal

Component Analysis. Setelah itu, faktor-faktor yang telah terbentuk akan

dianalisis dengan menggunakan Analisis Crosstab dengan melihat Uji Chi-Square

(42)

status pernikahan, pendidikan terakhir, profesi konsumen, pendapatan per bulan, usia) dengan faktor-faktor yang telah terbentuk.

Sikap konsumen dari Super M Fitness Centre akan dianalisis dengan menggunakan Analisis Multiatribut Fishbein. Faktor perbedaan individu terdiri dari pendapatan, pengetahuan tentang fitness, manfaat fitness, gaya hidup dan motivasi berlatih fitness. Faktor pengaruh lingkungan terdiri dari budaya, keluarga, teman/sahabat, status sosial, situasi/waktu berlatih fitness, iklan/promosi Super M Fitness Centre.

Atribut-atribut jasa didasarkan atas lima dimensi mutu jasa (Kotler, 2002), yaitu:

1. Keandalan (Realibility): jam buka yang lebih awal, harga yang ditawarkan, fasilitas personal trainer (instruktur), trainer (instruktur) yang ahli di bidangnya, kemampuan dalam menepati janji, kesesuaian latihan fitness

dengan hasil akhir yang diharapkan.

2. Daya Tanggap (Responsiveness): kemampuan karyawan, trainer (instruktur) dalam menghadapi keluhan, kesigapan trainer (instruktur) dan karyawan, penanganan latihan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kesediaan melakukan konsultasi gizi/makanan sehat.

3. Jaminan (Assurance): sertifikat trainer (instruktur), keramahan dan kesopanan karyawan dan trainer (instruktur), pengetahuan trainer (instruktur) mengenai penggunaan peralatan fitness.

4. Empati (Empathy): kemudahan berkonsultasi dengan trainer (instruktur),

kemudahan menghubungi Super M Fitness Centre, kemampuan trainer

(instruktur) dalam memberikan informasi berkaitan dengan cara menggunakan peralatan fitness.

(43)

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual

Gambar 7. Kerangka pemikiran konseptual 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan dilakukan terhadap konsumen Super M Fitness

Centre. Super M Fitness Centre berlokasi di Jl. Bekasi Timur Raya No. 83

Klender Jakarta Timur. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari-Maret 2006.

Analisis Crosstab

denganUji Chi Square

Upaya-Upaya Pemasaran

Sikap Konsumen Super M Fitness Centre

Model Analisis

Fishbein

Analisis Deskritif

Tingkat Persaingan Pasar Yang Cukup Ketat Antar Fitness Centre Di Jakarta

Kebutuhan Pengetahuan Terhadap Perilaku Konsumen Super M Fitness Centre

Karakteristik Konsumen Dan Proses

Keputusan Pembelian

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian

(Engel, et al. 1994)

Pengaruh Lingkungan (6 Variabel)

Perbedaan Individu (5 variabel)

Atribut-Atribut Jasa (24 variabel)

(44)

n = N

1 + Ne2

3.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara dengan pemilik Super M Fitness Centre dan juga dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1). Paket kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berkaitan dengan identitas responden, bagian kedua memuat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan, bagian ketiga memuat pertanyaan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan serta sikap konsumen.

Data sekunder berasal dari pustaka-pustaka yang terkait seperti perpustakaan IPB, perpustakaan UI, berbagai situs internet, majalah-majalah, artikel-artikel dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

3.5. Metode Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

accidental sampling. Dengan metode pengambilan sampel ini, responden dapat

langsung dipilih di lokasi penelitian.

Populasi yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah konsumen Super M Fitness Centre, baik itu anggota ataupun bukan anggota. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu:

Dengan jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 1575 orang dan persentase ketidaktelitian pada kesalahan sampel ditetapkan 10 persen, diperoleh jumlah sampel sebesar 94 responden. Populasi diambil selama satu tahun terakhir, yaitu dari September 2004 sampai Desember 2005. Hal tersebut dimaksudkan agar jumlah sampel memenuhi untuk Analisis Faktor.

(45)

(Lampiran 2), maka jumah responden minimal adalah 87 orang. Sehingga, dengan jumlah responden sebanyak 94 orang, sudah melebihi jumlah ketentuan minimal sampel secara umum untuk Analisis Faktor, yaitu 87 orang.

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskritif

Untuk mengetahui karakteristik konsumen dan mengetahui proses keputusan pembelian konsumen Super M Fitness Centre dilakukan secara deskritif melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Persentase tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu

ƒi

= Jumlah responden yang memilih kategori tertentu

Σƒi = Total jawaban

3.6.2. Analisis Faktor

Dalam penelitian ini, data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam berlatih fitness di Super M Fitness Centre dalam proses keputusan pembelian dianalisis melalui Analisis Faktor dengan metode ekstrasi Principal Component Analysis. Data yang digunakan merupakan data primer dari pengisian kuesioner konsumen Super M Fitness Centre, anggota ataupun non anggota. Variabel-variabel faktor yang akan dianalisis berjumlah 29 (Lampiran 2). Untuk keperluan perhitungan, dipergunakan bantuan Software Excell dan SPSS for windows 11,5.

Tahapan proses Analisis Faktor dengan Software SPSS for windows

11,5 sebagai berikut:

1. Pemilihan variabel dengan alat Measure of Sampling dan Bartllet’s Test untuk memastikan bahwa variabel-variabel tersebut layak untuk dianalisis lebih lanjut dengan Analisis Faktor.

ƒi

P = x 100%

(46)

2. Setelah variabel dipilih dengan MSA, kemudian diekstrasikan dengan metode Principal Component Analysis sehingga menghasilkan sejumlah komponen utama.

3. Faktor yang terbentuk seringkali kurang mengambarkan perbedaan, sehingga sulit untuk diinterpretasikan untuk itu perlu dilakukan rotasi yang secara geometric yang berarti pemutaran sumbu faktor baru dengan bobot baru tanpa perubahan konfigurasi asal. Metode rotasi yang digunakan adalah metode varimax, karena menitikberatkan pada kesederhanaan kolom-kolom matriks bobotnya, yang berarti beberapa peubah akan mempunyai bobot tertinggi hanya pada satu faktor dan sisanya pada faktor lain, sehingga akan memudahkan dalam interpretasi peubah untuk setiap faktor.

4. Setelah komponen utama terbentuk, maka proses selanjutnya adalah interpretasi hasil dari Analisis Faktor.

Terdapat dua hasil utama dari Analisis Faktor ini. Pertama, nilai

communality suatu variabel yaitu jumlah keragaman variabel tersebut yang

dijelaskan oleh faktor-faktor utama yang dipilih. Semakin tinggi nilai

communality, maka variabel tersebut semakin berpengaruh dalam proses

keputusan pembelian.

Hasil kedua adalah ekstrasi variabel ke dalam komponen utama. Untuk menentukan jumlah komponen utama, maka dipilih komponen utama dengan nilai eigenvalue di atas 1,00. Nilai ini menunjukan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung keragaman seluruh variabel yang dianalisis. Pengelompokan variabel ke dalam komponen utama berdasarkan pada nilai loading terbesar dari variabel tersebut.

3.6.3. Analisis Crosstab dengan Melihat Uji Chi-Square

(47)

bulan dan usia dengan faktor-faktor yang telah terbentuk digunakan analisis Chi-Square. Hipotesis yang digunakan adalah:

Ho: Tidak ada hubungan antara demografi konsumen Super M Fitness

Centre (jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, profesi

konsumen, pendapatan per bulan, usia) dengan faktor-faktor yang telah terbentuk.

H1: Ada hubungan antara demografi konsumen Super M Fitness Centre

(jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, profesi konsumen, pendapatan per bulan, usia) dengan faktor-faktor yang telah terbentuk.

Hasil yang diperoleh pada Analisis Chi-Square dengan menggunakan program SPSS for windows versi 11,5 yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan á = 0,05. Apabila nilai p lebih kecil dari á = 0,05

maka ada hubungan/perbedaan antara dua variabel tersebut (Agung, 1993).

3.6.4. Analisis Sikap Multiatribut Fishbein

Data kuesioner yang telah terkumpul, akan diolah dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Excell. Model Fishbein

mengemukakan bahwa sikap dari seseorang konsumen terhadap sebuah obyek atau produk, dikenali melalui atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut (Umar,2003), yaitu:

Ao = Sikap terhadap suatu obyek

b

i

= Kekuatan kepercayaan obyek tersebut memiliki atribut I

e

i

= Evaluasi terhadap atribut I

n

= Jumlah atribut yang dimiliki obyek

Pada penelitian ini hanya ada satu jasa yang akan dikaji, yaitu Super

M Fitnes Centre, maka untuk menginterpretasikan skor Fishbein

digunakan interval dengan rumus: Ao =

= n

i

biei

(48)

r11 = ⎢⎣⎡ ⎥⎦⎤ m = Skor tertinggi yang mungkin terjadi n = Skor terendah yang mungkin terjadi

b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk

Pada penelitian ini digunakan lima selang, dengan kategori sangat positif, positif, biasa/cukup, negatif, sangat negatif

1. 24 ≤ AB ≤ 112,4 = Sangat Negatif 2. 112,5 ≤ AB ≤ 200,9 = Negatif 3. 201 ≤ AB ≤ 289,4 = Biasa/cukup 4. 289,5 ≤ AB ≤ 377,9 = Positif 5. 378 ≤ AB ≤ 466,4 = Sangat Positif

3.6.5. Uji Validitas dan Realibilitas

Untuk uji keabsahan (validitas) diketahui dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment (Umar, 2003) dan kemudian membandingkannya dengan nilai kritis.

Pada penelitian ini, uji validitas untuk dilakukan terhadap 30 responden dengan taraf signifikasi yang digunakan adalah 5 persen. Berdasarkan hal tersebut, maka korelasi yang dihitung dinyatakan valid

jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel yang telah ditentukan (0,361). Sedangkan untuk uji keandalan dari konsumen, dilakukan perhitungan dengan Metode Cronbach’s Alpha (α), dengan rumus (Umar, 2003):

Di mana:

r11 = Reliabilitas instrumen σ2t = Ragam total

(49)

rumus yang digunakan ( Umar, 2003) adalah:

di mana:

σ

2

= R

agam

n = Jumlah contoh X = Nilai skor yang dipilih

1. Uji Validitas dan Realibilitas untuk Analisis Faktor

Berdasarkan hasil uji validitas dan realibilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS 11,5 terhadap 30 responden, diperoleh hasil bahwa dari 35 variabel awal yang diuji (Lampiran 2), enam variabel dinyatakan tidak valid karena nilai rhitung lebih kecil dari nilai rtabel yang telah ditentukan yaitu 0,361. Variabel-variabel tersebut adalah manfaat fitness, gaya hidup, motivasi berlatih fitness, budaya, status sosial dan iklan/promosi Super M Fitness Centre (Lampiran 2). Variabel-variabel tersebut kemudian tidak diikutkan ke dalam Analisis Faktor. Sedangkan, realibilitas dari hasil uji ke-35 variabel awal tersebut adalah sebesar 0,9363 (Lampiran 3). Jadi, pada penelitian ini variabel-variabel yang akan dianalisis berjumlah 29 dengan sampel sebanyak 94 responden.

2. Uji Validitas dan Realibilitas untuk Analisis Multiatribut Fishbein

Berdasarkan hasil uji validitas dan realibilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS 11,5 terhadap 30 responden, diperoleh hasil bahwa semua atribut-atribut (24 variabel) kekuatan kepercayaan (bi) dan evaluasi kepercayaan (ei) yang berjumlah 24 dinyatakan valid (Lampiran 4 dan 6) dengan realibility sebesar 0,9258 untuk kekuatan kepercayaan (bi) (Lampiran 5) dan 0,9426 untuk evaluasi kepercayaan (ei) (Lampiran 7). Berdasarkan hal tersebut, semua atribut dapat diuji lebih lanjut dengan menggunakan Analisis Multiatribut Fishbein.

ΣX2 (ΣX)2 n

σ2

Gambar

Gambaran Umum Super M Fitness Centre ……….............
Gambar 2. Proses pengenalan kebutuhan (Engel, et al. 1994)
Gambar 3. Proses pencarian informasi (Engel, et al. 1994)
Gambar 5. Model perilaku konsumen (Engel, et al.1994)
+7

Referensi

Dokumen terkait

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

Tujuan penelitian peng- embangan ini adalah menghasilkan modul interaktif dengan menggunakan learning content development system pada materi pokok usaha dan energi untuk

HASIL OBSERVASI LANJUT USIA DI PTSW (PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA) SENJARAWI BANDUNG HASIL OBSERVASI LANJUT USIA DI.. PTSW (PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA)

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang