perpustakaan.uns.ac.id TESIS digilib.uns.ac.id Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Drajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh :
TUGAS UTAMI HANDAYANI
NIM S840809223
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disusun Oleh :
TUGAS UTAMI HANDAYANI
NIM : S840809223
Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I Prof.Dr.Herman J. Waluyo, M.Pd.
NIP. 19440315 197804 1 001 ……… ……….
Pembimbing II Dr. E. Nugraheni EW., M.Hum.
NIP. 19700716 200212 2 001 ……… ………
Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2010/2011
Disusun Oleh :
TUGAS UTAMI HANDAYANI
NIM : S840809223
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal :
Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP 19570820 198503 1 004
Surakarta, 2010
Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan
dengan kebaikan (Roma 12 :20)
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang (Ams.17:22)
Kasih sayang merupakan bentuk tertinggi dari sikap tanpa kekerasan
(Mahatma Gandhi)
Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani (Ki
Hajar Dewantoro)
Orang yang dapat menerima kegagalan adalah orang yang dapat merasakan
kebahagiaan (Khong Fu Tse)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tesis ini kupersembahkan kepada :
1. Keluarga tercinta
2. Suamiku Drs. Pranowo N S, M.H
3. Anak-anakku tersayang Aditya, Advent, Yosafat, dan Julio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nama : Tugas Utami Handayani
NIM : S 840809223
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul : Peningkatan
Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact
Disk pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Sukoharjo, Tahun 2010/2011
adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya sendiri
ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan
saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Sukoharjo, November 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
anugerah-Nya sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik. Tesis berjudul Peningkatan
Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact Disk
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program pascasarjana
pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Terselesaikannya tesis ini atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. dr. Much Syamsulhadi, Sp.Kj,(K), selaku Rektor UNS yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
2. Prof. Drs. Suranto Tj, M.Sc,Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana UNS
yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
3. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa
Indonesia dan pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan
dukungan demi terselesaikannya tesis ini
4. Dr. E. Nugraheni Eko Wardhani, M.Hum, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan demi terselesaikannya tesis ini.
5. Dra. Eni Haryaningsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Sukoharjo yang
telah memberikan izin, dukungan, dan fasilitas dalam melakukan penelitian
tindakan kelas ini;
6. Drs. Pranowo NS, M.H suamiku tercinta yang telah memberikan motivasi dalam
membantu menyelesaikan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL ………
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………..
PENGESAHAN PENGUJI TESIS ………...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. K
ajian Teori …..………..
1. H
akikat Keterampilan Menyimak Berita ………..
a. P
aktor-faktor Penentu Keberhasilan Menyimak ………..
g. T
ips Menjadi Pendengar yang Baik………..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. H
akikat Media Pembelajaran Audio Visual VCD………..
a. P
engertian Media Pembelajaran ………..
b. P
engertian Media Audio Visual VCD……….
c. C
enelitian yang Relevan ………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….
A. K
13
0
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. S
iklus 1……….
2. S
iklus 2……….
3. S
iklus 3 ……….
C. P
embahasan Tiap Siklus dan Antarsiklus ……….
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ……….
A. S
impulan ……….
B. I
mplikasi Hasil Penelitian………
C. S
aran ………
DAFTAR PUSTAKA……….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai Keterampilan Menyimak Pratindakan ……….. 67
Tabel 2 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ………. 75
Tabel 3 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 1 ……… 76
Tabel 4 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ………. 87
Tabel 5 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 2……… 88
Tabel 6 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ………. 98
Tabel 7 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 3……… 99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Kerangka Berpikir ………...
Gambar 2 SMP Negeri 2 Sukoharjo ………
Gambar 3 Grafik Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas VIIF ……….
Gambar 4 Grafik Jarak Rumah Siswa Kelas VIIF ……….
Gambar 5 Foto Pembelajaran Pratindakan ………
Gambar 6 Suasana Kegiatan Mengajar Guru Pratindakan ……….
Gambar 7 Media Pembelajaran Audio Visual VCD Siklus 1 ………
Gambar 8 Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 ………..………..
Gambar 9 Media Pembelajaran VCD Siklus 2 ….…… ………
Gambar 10 Siswa dalam Pembelajaran Siklus 2 ………..……….
Gambar 11 Siswa sedang Mengemukakan Pendapat dalam Siklus 2 ...……
Gambar 12 Seorang Pembawa Berita sedang Membawakan Berita . …….
Gambar 13 Berita Luapan Lumpur Lapindo ………
Gambar 14 Keadaan Siswa pada Saat Pembelajaran Menyimak Siklus 3….
Gambar 15 Seorang Guru sedang Berkeliling Memandu Siswa pada Siklus 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pratindakan ……….
2. Wawancara Guru dengan Siswa Pratindakan ………
3. Wawancara Guru dengan Peneliti Pratindakan ………..
4. Teks Berita Pratindakan ……….
5. Soal Ulangan Pratindakan………..
6. Hasil Ulangan Pratindakan……….
7. Catatan Hasil Observasi Pratindakan ……….
8. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Pratindakan …………
9. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Pratindakan ………
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ………..
11. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 1………
12. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 1 ………
13. Teks Berita Siklus 1………
14. Soal Ulangan Siklus 1……….
15. Hasil Ulangan Siklus 1 ………..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 1……….
20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ………
21. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 2……….
22. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 2………
23. Teks Berita Siklus 2………
24. Soal Ulangan Siklus 2………
25. Hasil Ulangan Siklus 2………..
26. Catatan Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 1………..
27. Catatan Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 2………..
28. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Siklus 2………..
29. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 2……….
30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ……….
31. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 3………..
32. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 3 ………..
33. Teks Berita Siklus 3………..
34. Soal Ulangan Siklus 3………
35. Hasil Ulangan Siklus 3 ……….
36. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Siklus 3………..
37. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 3……….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Menyimak Siklus 1, 2, 3…………
42. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas………..
43. Instrumen Minat Menyimak Siswa………
44. Rekapitulasi Instrumen Menyimak………
45. Lembar Pengamatan Guru Pratindakan………
46. Lembar Pengamatan Guru Siklus 1………..
47. Lembar Pengamatan Guru Siklus 2………..
48. Lembar Pengamatan guru Siklus 3………
49. Skala Penilaian Lembar Pengamatan Guru………..
50. Instrumen Angket Keadaan Siswa Kelas VIIF………
216
217
218
220
223
224
225
226
227
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tugas Utami Handayani, S840809223 2010. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact Disk (Penelitian Tindakan Kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011). Pembimbing I : Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. Pembimbing II : Dr. E. Nugraheni EW.M.Hum. Tesis, Surakarta : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk 1) meningkatkan minat keterampilan menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual compac disk (VCD), 2) meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual compac disk (VCD).
Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas yang mengambil lokasi di SMP Negeri 2 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data meliputi pengamatan, wawancara, dokumen yang terdiri jurnal siswa, guru, tes, kurikulum, Rencana pelaksanaan pembelajaran, buku penilaian. Data diperoleh dari informan, peristiwa selama kegiatan belajar mengajar menyimak berita dan dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VII dan siswa kelas VIIF. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas data adalah trianggulasi. Sumber data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif yaitu dengan cara membandingkan hasil yang didapat dari pelaksanaan tiap siklus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Tugas Utami Handayani, S840809223 2010. The Improvement Listening Skills
Using Media Audio News Visual Compact Disk (VCD) (Classroom Action
Research VII F Junior High School 2 Sukoharjo Academic Year 2010/2011).
Advisor I: Prof. Dr. Herman J. Kes, M.Pd. Advisors II: Dr. Nugraheni EW.M.Hum.
Thesis, Surakarta: The Indonesian Language Education Study Post graduate Program
Sebelas Maret University of Surakarta.
This research generally, it aims to 1) increase interest news listening skills,
students. VII F class Junior High School 2 Sukoharjo through the use of audiovisual
media compact disk (VCD), 2) improving listening skills VII F graders news Junior
High School 2 Sukoharjo through the use of audiovisual media compact disk (VCD).
This research is included in the study who took locations the class action in
Junior High School 2 Sukoharjo. Data collection techniques include observation,
interviews, documents, journals consisting of students, teachers, tests, curriculum,
Plan the informants, the events during the teaching and learning activities listen news
and documents. Informants in this study is the Indonesian teacher and student of class
VII and VII F class. The technique used to test validity was triangulation of data.
Triangulation of data sources and methods. Technical analysis, the data used is a
comparative descriptive technique that is by comparing the result obtained from the
implementation of each cycle.
The findings of research in the field include: (1) Increased interest in listening
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Keterampilan berbahasa erat kaitannya dengan proses berpikir yang
mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin cerah dan
jelas pikiran seseorang semakin terampil seseorang berbahasa. Melatih keterampilan
berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir. Keterampilan berbahasa mencakup
empat segi, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempatnya
merupakan catur tunggal atau dengan kata lain saling berhubungan erat dan tidak
bisa dipisah-pisahkan.
Kegiatan menyimak merupakan suatu keterampilan awal dan dasar dari
proses pembelajaran bahasa dari manusia. Hal ini tampak ketika masih bayi yang
belum mampu untuk berbicara, namun sudah terlihat adanya kegiatan menyimak dan
usaha memahami bahasa orang-orang di sekelilingnya. Dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan keluarga, di sekolah maupun di masyarakat diperlukan keterampilan
menyimak sebagai sarana interaksi dan komunikasi.
Dalam pergaulan di masyarakat, kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan
daripada kegiatan berbahasa yang lain. hal ini dibuktikan oleh Paul T.Rankin (dalam
ST.Y.Slamet 2008:8), kebanyakan orang dewasa menggunakan 45% waktunya untuk
menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis,
berdasarkan hal di atas terlihat bahwa keterampilan menyimak sangat berperan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menyimak aktif didefinisikan sebagai sebuah kerangka dari lima prinsip
untuk pengajaran yang efektif yang meliputi : (1) kontak diantara siswa dan pengajar,
(2) kontak diantara siswa, (3) pembelajaran yang berpengalaman aktif, (4) waktu
yang lebih untuk memberikan tugas, dan (5) menghargai cara yang berbeda dari
pembelajaran (Chickering & Gamson, 1999:8). De-Bard & Guidera (1999/2000:28)
menyatakan bahwa prinsip dalam menyimak aktif mungkin memberikan kesuksesan
pada lingkungan pembelajaran virtual/maya yang menggunakan komunikasi yang
meliputi (e-mail, diskusi elektronik, milis) dan alat untuk membangun sebuah
keberhasilan dari komunitas dalam lingkungan pembelajaran yang inovatif. (Juan
Enrigue Huerta-Wong, Richard Schech, 2010: 5) Pengalaman Pembelajaran dan
Lingkungan Pembelajaran Kasus dalam Pembelajaran Menyimak Aktif.
Namun, pencapaian kompetensi dasar tersebut belum bisa diwujudkan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo. Hasil
wawancara dengan guru kelas dan observasi menunjukkan bahwa kompetensi dasar
yang terkait dengan menemukan pokok-pokok berita yang diperdengarkan (apa,
siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana) masih rendah. Nilai yang dicapai
dari hasil tes menyimak pertama dari 39 siswa yang tuntas (tercapai) hanya 14 siswa,
tidak tuntas 25 siswa. Sebagian besar kurang dari 70 yang merupakan batas KKM
(kriteria ketuntasan minimal)nya.
Selain nilai mereka yang masih rendah, penggunaan media pun masih sangat
kurang. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada (hasil observasi).
Kondisi pembelajaran, justru membuat siswa semakin tenggelam dalam kepasifan.
Mereka belajar tidak lebih dari suatu rutinitas, bukan suatu kebutuhan sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 Agustus 2010, guru yang
menggunakan media pembelajaran menyimak belum bervariasi atau masih monoton.
Guru belum maksimal menggunakan media pembelajaran yang sudah disediakan
oleh sekolah berupa sarana sekolah (tape, televisi, dan CD player). Guru belum
menggunakan atau belum maksimal menggunakan media pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan menyimak khususnya media audio visual. Siswa
cenderung belajar secara individual, menghafal konsep-konsep yang abstrak dan
teoretis.
Sistem pembelajaran yang masih terpusat pada guru (teacher center) tersebut,
akhirnya membuat siswa kurang mampu mengembangkan kreativitasnya, sebab
jarang kesempatan untuk berlatih menyimak dengan intensif. Di samping itu, pola
pembelajaran yang demikian akan membiasakan siswa pasif, hanya menerima tanpa
pernah memberi. Siswa cenderung kurang bergairah, kurang bersemangat, kurang
tertarik atau kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya, siswa
kurang berpartisipasi aktif dalam pembalajaran. Keadaan pembelajaran yang tentu
tidak akan menopang pencapaian kompetensi dasar pembalajaran yang telah
ditentukan, khususnya kompetensi atau kemampuan menemukan pokok-pokok berita
(apa, siapa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana) yang di dengar atau ditonton
melalui radio, tape, atau televisi.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti yang juga berprofesi sebagai guru
terpanggil untuk membantu memecahkan pokok persoalan tersebut dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
peningkatan pembelajaran karena siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang
hanya menggunakan metode ceramah yang selama ini digunakan oleh guru.
Media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) merupakan suatu bahan
yang mengandung pesan dalam bentuk disc (piringan) yang dapat menampilkan
gambar dan suara yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar. (By Rubby S. Denver. 2010 : 4).
Penggunaan media audio visual dan teknik dengar-jawab ini diharapkan dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi yang disampaikan.
Sehingga penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dapat
meningkatkan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 2
Sukoharjo.
meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas VIIF SMP Negeri 2
Sukoharjo ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
melalui penggunaanA media pembelajaran media Audio Visual Video Compact
Disk (VCD).
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan minat keterampilan menyimak berita siswa kelas VII F SMP
Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media Audio Visual Video
Compact Disk (VCD).
b. Meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa kelas VII F SMP
Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media Audio Visual Video
Compact Disk (VCD).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi praktisi
pendidikan dalam mendesain pembelajaran. Penelitian ini daiharapkan mampu
memberikan cara lain atau sebagai alternatif untuk memilih dan menentukan
media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran keterampilan menyimak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1. Keterampilan menyimak siswa meningkat sehingga pembelajaran lebih
bermanfaat.
2. Menambah pengalaman siswa dalam aktivitas menyimak, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Bagi guru
1. Sebagai sumber bahan dalam upaya meningkatkan keterampilan
menyimak berita
2. Mendapatkan pemahaman yang benar tentang pembelajaran keterampilan
menyimak, sehingga mampu menentukan penggunaan media
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
3. Kemampuan mengajar dengan penggunaan media pembelajaran
meningkat
c. Bagi sekolah
1. Menumbuhkan minat siswa untuk meningkatkan keterampilan menyimak
berita sehingga tercapai pembelajaran yang efektif.
2. Sebagai masukan kepada para guru dalam melakukan pembelajaran
menyimak berita dengan media pembelajaran Audio Visual Video
Compact Disk
d. Bagi pengambil kebijakan pendidikan
Untuk memberikan deskripsi tentang pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk khususnya dalam
pembelajaran menyima pada SMP Negeri 2 Sukoharjo, sehingga dapat
tercapai tujuan yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Keterampilan Menyimak Berita
a. Pengertian Menyimak
Henry Guntur Tarigan (2008:28) menyatakan bahwa menyimak adalah
suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang
telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang
disimaknya. Menyimak juga memperlancar keterampilan berbicara dan
menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula
daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Pengertian menyimak menurut Akhadiah Sabakti (dalam Sutari, dkk,
1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang
terkandung di dalamnya. Keterampilan menyimak dapat diartikan sebagai
koordinasi komponen-komponen keterampilan, baik keterampilan
mempersepsi, menganalisis, maupun menyintesis Rahmina.2006:3. Upaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam komunikasi berbahasa terdapat empat keterampilan yang saling
berkaitan dan merupakan keterampilan yang perlu dikuasai seseorang agar ia
pandai berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah : menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Sesuai dengan ruang lingkup tesis ini,
keterampilan yang akan dibahas di sini hanya satu yakni menyimak.
Keterampilan ini merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat
reseptif. Menurut Logan (1972:12) hakikat menyimak itu dapat dipandang dari
berbagai segi, antara lain menyimak sebagai suatu keterampilan, menyimak
sebagai suatu seni, menyimak sebagai suatu respon, dan menyimak sebagai
suatu proses. Menyimak sebagai suatu keterampilan berarti bahwa menyimak
bertujuan untuk berkomunikasi dan melibatkan keterampilan aural dan oral.
Berdasarkan pendapat ini mendengar dan menyimak merupakan dua proses
yang berbeda. Mendengar merupakan proses persepsi bunyi, dilakukan tanpa
sengaja, dan merupakan fase pertama. Sedangkan menyimak merupakan proses
fase kedua karena merupakan kegiatan yang sengaja untuk dilakukan yang
merupakan proses pemberian arti terhadap simbul-simbul aural.
Senada dengan pendapat Logan, Don Campbell (1977:8) juga
membedakan kata mendengar dan menyimak. Menurutnya kata mendengar
merupakan keterampilan untuk menerima informasi auditif melalui telinga,
kulit, dan tulang belulang, sedangkan menyimak merupakan keterampilan
untuk mendengarkan, untuk menyaring, memusatkan perhatian secara selektif,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
otak, telinga memberikan keterampilan yang komplek termasuk untuk
menangkap jarak dan hubungan spasial.
Menyimak sebagai suatu seni, berarti bahwa penyimak yang baik akan
melakukan kegiatan menyimak seperti kalau kita mempelajari seni, apakah itu
seni musik, seni rupa, seni arsitektur dan seni peran. Pada waktu mempelajari
seni diperlukan hal-hal seperti kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif,
komprehensif, dan evaluasi. Oleh karena itu dalam menyimak pun kita harus
disiplin berkonsentrasi, dan berpartisipasi aktif dalam memahami bahan
simakan dan dapat mengevaluasi isi bahan simakan.
Menyimak sebagai suatu respons. Di sini berarti bahwa unsur respon
merupakan unsur utama dalam menyimak. Agar dapat merespon bahan
simakan secara efektif, penyimak harus memiliki panca indera yang baik dan
harus memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan pesan yang
didengarnya. Untuk itu penyimak hendaknya dapat menerima pesan secara
utuh, memahami maknanya, memutuskan menerima atau menolak pesan
tersebut, dan memberi saran kepada pembaca.
Menyimak sebagai suatu proses. Menyimak adalah suatu proses dari
berbagai keterampilan yang kompleks. Oleh karena itu, kepada penyimak harus
diajarkan atau dilatihkan keterampilan-keterampilan berikut : (1) mendengar,
(2) memahami, (3) mengevaluasi, dan (4) merespons. Senada dengan hal
tersebut di atas, menurut Tubbs dan Moss (2000:161) menyimak adalah proses
yang melibatkan empat unsur, yaitu : (1) mendengar, (2) memperhatikan, (3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berpendapat bahwa menyimak merupakan suatu proses. Menurutnya
menyimak merupakan suatu proses :(1) mendengar, (2) memahami, (3)
mengingat, dan (4) menginter-pretasikan, (5) mengevaluasi, dan (6) merespon.
Semuanya harus dilakukan secara berurutan.
Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa menyimak
memerlukan serangkaian proses yang sengaja dilakukan oleh penyimak. Oleh
karena itu, menyimak bukanlah keterampilan yang pasif, melainkan suatu
keterampilan yang aktif. Menyimak merupakan keterampilan yang aktif yang
melibatkan fisik dan psikis seorang penyimak.
Sementara itu menurut River (1981:151) menyimak merupakan suatu
keterampilan yang kreatif. Hal ini karena untuk memahami bunyi yang
didengarnya seorang penyimak harus memproses “bahan mentah” yang berupa
bunyi tersebut, agar menjadi bermakna. Hal itu dibuktikan dengan adanya
kemungkinan bahwa ujaran tidak dapat dimengerti maknanya oleh penyimak
meskipun seluruh kata-kata yang digunakannya dapat dimengerti artinya oleh
penyimak. Jadi “bahan mentah” tadi sudah mengandung arti, namun makna
yang sebenarnya ada di benak penyimak, dan ini belum tentu cocok dengan
makna yang ada dalam benak pembicara. Dengan demikian dalam menyimak,
dimungkinkan terjadinya salah pengertian. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
pemberian makna ini bergantung pada tiga faktor, yaitu : 1) Informasi
linguistik yang diperoleh dari bunyi yang berasal dari pembicara. 2) Konteks
ujaran yang mempengaruhi proses penyimak atas apa ynag sudah, sedang, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
oleh pembicara. Jadi berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa
keberhasilan penyimak untuk memahami bahan simakan bergantung tidak
hanya pada hal-hal yang ada di dalam diri penyimak, melainkan juga berasal
dari luar penyimak.
Dalam KTSP SMP Tahun 2006, standar kompetensi bahasa dan sastra
Indonesia dalam kemampuan menyimak adalah mendengarkan, memahami,
dan memberikan tanggapan terhadap gagasan, pendapat, kritikan, dan perasaan
orang lain dalam berbagai bentuk wacana lisan. Itu berarti, penekanan pada
menyimak adalah pemahaman. Menyimak pemahaman adalah menyimak
dengan tujuan utama untuk memahami bahan simakan, agar kemudian
penyimak dapat mengevaluasi dan meresponnya. Dengan demikian, berarti
juga meliputi menyimak kritis.
Dalam hal menyimak pemahaman, Hadley (1993: 122) berpendapat
bahwa menyimak pemahaman merupakan proses yang sangat rumit. Di dalam
proses ini, penyimak harus menggunakan pengetahuan linguistik, kemampuan
kognitif, pengetahuan umum, dan pemahaman atas konteks ujaran yang
dimiliki agar dapat menghasilkan suatu pemahaman. Proses ini merupakan
proses pemecahan masalah (problem solving) karena penyimak memperkirakan
terlebih dahulu ujaran yang disimaknya berdasarkan masukan yang telah
diterima. Membuktikan benar tidaknya apa yang telah diperkirakan melalui
inferensi, memahami ambiguitas masukan tadi dan akhirnya sampai ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setelah itu mengevaluasi untuk memberikan respons yang berbentuk
kritik setuju, tidak setuju, memberikan saran, dan sebagainya. Hal ini
menunjukkan bahwa menyimak pemahaman benar-benar merupakan proses
menyimak yang rumit untuk sampai pada tingkat pemahaman yang sama
seperti yang dimaksud pembicara.
Rumitnya proses menyimak juga disampaikan oleh Paulston (1992:57),
yang mengemukakan bahwa pemahaman atas wacana lisan merupakan proses
aktif yang melibatkan perkataan, pengharapan, dan kemampuan linguistik
maupun non linguistik yang menyertai wacana tersebut. Jadi penyimak akan
melakukan kegiatan membuat perkiraan untuk mencocokkan kebenarannya
serta mengubahnya bila perlu, sampai tercapainya pemahaman yang benar
tentang wacana tersebut.
Untuk memahami materi simakan, penyimak akan merasa menjadi lebih
mudah apabila ia mengetahui konteks wacana yang disimaknya. Hal itu karena
penyimak dapat menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki untuk
menafsirkan dan memahami materi simakan. Dengan kata lain pengetahuan
penyimak sangat berperan dalam proses menyimak. Hal ini senada dengan apa
yang dikemukakan oleh Zuchdi, D (1988:6) yang mengemukakan bahwa dalam
proses menyimak, penyimak tidak memusatkan perhatian pada setiap kata yang
disimaknya. Dipercontohkannya pada saat seseoarng menyimak TV atau radio,
penyimak menangkap beberapa hal yang lainnya itu mungkin disebabkan
karena kurangnya perhatian atau kurang tertariknya penyimak pada topik, atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pemahaman terhadap bahan simakan melewati proses yang rumit dan banyak
faktor yang mempengaruhinya.
Menyimak bukan hanya sebatas mendengar (hear) saja, tetapi
memerlukan kegiatan lainnya yakni memahami (understand) isi pembicaraan
yang disampaikan oleh si pembicara. Lebih jauh lagi diharapkan dalam
menafsirkan (interpret) butir-butir pendapat yang disimaknya baik tersurat
maupun tersirat. Kegiatan selanjutnya dalam proses menyimak adalah kegaitan
mengevaluasi (evaluate). Pada kegiatan ini si penyimak menilai gagasan baik
dari segi keunggulan maupun dari segi kelemahannya. Kegiatan akhir yakni
menanggapi (responding). Pada tahap akhir ini penyimak menyembut,
mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan yang dikemukakan oleh si
pembicara.(http://Heri-Satoto.com.2007:4)-hakikat-menyimak.//www.chang.
jaya.diunduh, 10 Juli 2010.
Berdasarkan hal tersebut, dalam menyimak diperlukan suatu
kemampuan khusus. Kemampuan ini berarti kesanggupan, kecakapan dan
kekuatan (Poerwadarminta, 1988:628). Menyimak dapat juga diartikan sebagai
memperhatikan baik-baik yang diucapkan atau dibaca orang (Pusbinbangsa,
1988:840). Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat dirumuskan kemampuan
menyimak itu adalah kemampuan, kesanggupan, kecapaian, siswa menerima
dan memahami apa yang diucapkan atau dibaca orang lain. Seperti yang
dikemukakan Bloom yang berhubungan dengan aspek kognitif di dalam
menyimak dapat berupa kemampuan menyimak tingkat ingatan, pemahaman,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kegiatan menyimak yang baik menyangkut sikap, ingatan, persepsi,
kemampuan membedakan, intelegensi, perhatian dan motivasi yang harus
dikerjakan secara integral dalam tindakan yang optimal pada saat kegiatan
menyimak berlangsung baik menyimak intensif maupun ekstensif. Menyimak
intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih
diawasi, dikontrol pada suatu hal tertentu baik dari program pengajaran bahasa
maupun pemahaman serta pengetahuan umum secara kritis, konsentratif,
kreatif, eksploratif interogratif, dan selektif, berbeda dengan menyimak
ekstensif. Untuk melaksanakan dan mengoptimalkan kemampuan menyimak
mahasiswa tersebut, salah satu pendekatannya adalah pendekatan kontekstual.
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa diantara
empat keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca dan berbicara.
Keterampilan menyimak dapat kita klasifikasikan ke dalam keterampilan
berbahasa yang paling awal kita peroleh. Dalam kajian proses perolehan
bahasa anak, maka keterampilan ini memegang peranan yang tidak kecil,
bahkan dapat dikatakan sangat penting. Pengenalan satu wujud benda tertentu
tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya penyebutan atau penamaan benda
benda itu oleh orang lain atau anak. Perolehan suatu kata lewat pendengaran
itulah yang memberikan makna pada benda yang diperlihatkan kepada anak
tersebut. Jenis tes untuk mengukur kemampuan menyimak adalah tes respons
terbatas, tes respons pilihan ganda, dan tes komunikasi luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan
mereaksi atas makna yang terkandung didalamnya”. Menyimak melibatkan
pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian. Bahkan situasi
yang menyertai bunyi bahasa yang disimakpun harus diperhitungkan dalam
menentukan maknanya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan
dengan sengaja dengan penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi,
interpretasi, reaksi dan evaluasi untuk memperoleh pesan, informasi,
menangkap isi dan merespon makna yang terkandung di dalamnya.
b. Pengertian Berita
Berita berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa
Inggris disebut write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi. Sebagian ada yang
menyebut dengan Vritta, artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi”. Vrita
dalam bahasa Indonesia karya (W.J.S. Poerwadarminta,1988:528) (berita)
berita kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia
terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi “laporan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat”. Jadi, berita dapat diakitkan dengan
kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Menurut Turner Ctledge (dalam Idris, 1987:141), berita adalah segala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Robert Tyell (dalam Idris, 1987:141), berita adalah informasi yang baru,
menarik perhatian, mempengaruhi (effect) orang banyak, dan mempunyai
kekuatan untuk membangkitkan selera pengikutnya.
Menurut Henshall & Ingram (2000:7), berita adalah susunan kejadian
setiap hari, sehingga masyarakat menerimanya dalam bentuk yang tersusun dan
dikemas rapi menjadi cerita, pada hari yang sama di radio atau televisi dan
keesokan hari di berbagai surat kabar. Berita yang faktual dan aktual sangat
diperlukan bagi penerima berita.
Menurut Williard C.Bleyer (dalam Djuroto, 2000:47) berita adalah
sesuatu yang termasa atau baru yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam
surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca
surat kabar, atau karena ia dapat menarik pembaca-pembaca tersebut.
Sedangkan menurut Dean M.Lyle Spencer (dalam Djuroto, 2000:47), berita
adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian
sebagian besar dari pembaca.
Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur
5W+1H yaitu: what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why
(mengapa) dan how (bagaimana). Unsur 5W+1H harus melekat dalam setiap
penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap
dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pembaca atau
pendengar/pemirsa televisi (Iskandar 2003:56).
Menurut Freda Morris (dalam Harahap, 2006:3), berita adalah sesuatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sedangkan menurut Eric C. Hepwood (dalam Harahap, 2006:3), berita adalah
laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik
kepentingan umum. Berita dapat juga diartikan semua yang tercetak dalam
surat kabar atau media cetak. Juga semua yang ditayangkan dengan audio atau
video juga disebut berita (Setiawan.2006. Memahami Apa Itu Berita.
(
AsepSetiawan,2006.:4)
Berdasarkan beberapa pengertian berita di atas, dapat disimpulkan
bahwa pengertian berita adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau
kejadian penting yang menarik perhatian orang banyak dan berita itu berisi
tentang fakta atau sesuatu yang baru yang dapat dipublikasikan melalui media
cetak atau media elektronik.
c. Hakikat Menyimak Berita
Menyimak berita adalah suatu proses kegiatan mendengarkan laporan
yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting yang menarik perhatian orang
banyak, dilakukan dengan penuh perhatian, pemahaman, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami
makna yang terkandung didalamnya, yang disampaikan oleh pembawa berita.
- What (apa) : Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa
yang sedang terjadi dalam berita.
- Who (siapa) : Artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa yang terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id - Where (di mana) : Artinya, di mana peristiwa atau kejadian berita yang
sedang berlangsung.
- When (kapan) : Artinya, kapan peristiwa atau kejadian berita itu
terjadi.
- Why (mengapa) : Artinya, mengapa kejadian yang ada dalam berita itu
bisa terjadi
- How (bagaimana) : Artinya, bagaimana kejadian yang ada dalam berita itu
bisa berlangsung.
Dalam sebuah berita terdapat 6 unsur berita yang disingkat menjadi
5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how). (Putra 2006:38)
d. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak menurut Lagon (dalam Tarigan, 1994:56).
a. Menyimak untuk belajar, yaitu untuk memperoleh pengetahuan dari ujaran
pembicara.
b. Menyimak untuk menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan
menekankan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan
atau yang diperdengarkan.
c. Menyimak untuk mengevaluasi. Menyimak dengan maksud agar dia dapat
menilai apa-apa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, dan lain-lain).
d. Menyimak untuk mengapresiasi materi simakan. Orang menyimak agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. Orang menyimak
dengan maksud agar dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun
perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
f. Menyimak dengan maksud dan tujuan dapat membedakan bunyi-bunyi
dengan tepat.
g. Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.
h. Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat
yang diragukan (disarikan dari: Logan [et al]; Shrope dalam Tarigan
1994:56).
Setiawan (dalam Suratno 2006:16-18) menjelaskan bahwa tujuan pokok
menyimak adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendapatkan fakta. Banyak cara yang dilakukan oleh orang untuk
mendapatkan fakta yaitu pertama, dengan mengadakan eksperimen,
penelitian, membaca buku, membaca surat kabar, membaca majalah, dan
sebagainya. Cara yang kedua untuk mendapatkan fakta sebagian orang
melakukannya dengan mendengarkan radio, melihat televisi, berdiskusi
dengan sesama, dan lain sebagainya. Dari cara yang kedua tersebut, maka
menyimak merupakan media untuk mendapatkan fakta atau informasi.
b. Untuk menganalisis fakta dan ide. Setelah mendapatkan fakta atau data,
penyimak kemudian melakukan analisis terhadap fakta atau ide tersebut
dengan mempertimbangkan hasil simakan dengan pengetahuan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Untuk mengevaluasi fakta atau ide. Dalam mengevaluasi fakta, penyimak
perlu mempertimbangkan sesuatu yang disimak dengan menggunakan
pengetahuan dan pengalamannya. Berdasarkan evaluasi di atas penyimak
boleh berpendapat : a) fakta yang disimak tersebut benar atau tidak, masuk
akal atau tidak. Sehingga penyimak akan menyetujui atau mungkin menolak
apa yang disampaikan oleh pembicara. b) fakta yang disampaikan berbeda
dengan fakta yang pernah penyimak terima atau berbeda dengan
pengalaman penyimak. Dari uraian tersebut, setelah dilakukan evaluasi
dapat disimpulkan bahwa penyimak dapat : pertama mengemukakan
pendapat, kedua menolak pendapat, ketiga meragukan fakta yang diterima,
keempat mempertimbangkan fakta yang diterima, kelima menyimpulkan ide
pokok, dan keenam menilai kebenaran fakta yang diterima.
d. Untuk mendapatkan inspirasi. Kita sering dihadapkan pada beberapa
masalah. Masalah-masalah tersebut belum tentu segera dapat kita selesaikan
atau kita pecahkan. Untuk keperluan inilah kadang-kadang kita segera
melibatkan kegiatan menyimak, baik menyimak pembicaraan seseorang,
menyimak pidato seseorang dalam pertemuan, maupun menyimak cerita
seseorang tamu tentang pengalaman hidupnya. Dengan demikian tadi
sebenarnya penyimak bertujuan mendapat sesuatu inspirasi untuk
memecahkan atau menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
e. Untuk memperoleh hiburan. Dalam kenyataan kita senantiasa dihadapkan
pada beberapa kesibukan dan beberapa masalah. Setelah pemikiran kita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hiburan antara lain dapat kita lakukan dengan menyimak (a)
nyanyian-nyanyian dari langgam jawa lewat radio, (b) tayangan-tayangan televisi, dan
(c) pertunjukan-pertunjukan secara langsung.
f. Untuk memperbaiki kemampuan berbicara. Perlu kita ketahui bahwa
berbicara itu tidak mudah. Oleh karena itu, untuk memperlancar atau
tingkatan kemampuan berbicara, antara lain dapat ditempuh lewat
menyimak pembicaraan orang lain. hal ini tampak ketika kita belajar bahasa
asing.
Berdasarkan tujuan-tujuan menyimak di atas, maka menyimak yang
dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dari
materi yang diperdengarkan. Selain itu, bertujuan untuk mengkomunikasikan
ide-idenya sendiri
e. Manfaat Menyimak
Menurut Setiawan (dalam Suratno 2006:16-18) manfaat menyimak
sebagai berikut :
a. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi
kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan
masukan-masukan tertentu yang menjadikan lebih berpengalaman
b. Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Memperkaya kosa kata, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat,
bermutu dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi
lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variatif.
d. Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina
sifat terbuka dan objektif.
e. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial
f. Meningkatkan citra artistik jika yang di simak itu merupakan bahan simakan
yang isinya halus dan bahasanya. Banyak menyimak dapat menumbuh
suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain
dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis.
g. Menggugah kreativitas dan semangat mencipta untuk menghasilkan
ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, akan
mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang
berharga. Semua itu akan mendorong untuk giat berkarya dan kreatif.
Semua manfaat di atas, diharapkan diperoleh dalam kegiatan menyimak.
Namun, dalam penelitian ini manfaat utama yang diperoleh adalah memperluas
ilmu pengetahuan dan wawasan.
f. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Menyimak
Menurut St.Y.Slamet (2009:18-19) aktivitas menyimak, terutama
menyimak pembicaraan orang lain, bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri,
melainkan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur. Setiap orang selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
maksimal. Beberapa unsur yang mempengaruhi keefektifan menyimak tersebut
antara lain : (1) pembicara, (2) pembicaraan, (3) situasi, dan (4) penyimak. Hal
tersebut dijelaskan berikut ini.
1) Pembicara adalah orang yang menyampaikan pembicaraan, ide, pesan,
informasi kepada penyimak melalui bahasa lisan. Keefektifan menyimak
akan dipengaruhi oleh faktor pembicara ini. Kualitas, keahlian, kharisma,
dan kepopuleran pembicara sangat berpengaruh terhadap para penyimaknya.
Oleh karena itu, sejumlah faktor dituntut dari pembicara antara lain :
penguasaan materi; berbahasa baik dan benar; percaya diri; berbicara
sistematis yaitu bahan yang disampaikan hendaknya disusun secara
sistematis dan logis untuk memudahkan penyimak; gaya bicara menarik;
kontak dengan penyimak hendaknya dilakukan pembicara untuk
menyesuaikan diri, menghargai, menghormati serta menguasai
pendengarnya.
2) Pembicaraan adalah materi, isi pesan, atau informasi yang disampaikan oleh
pembicara kepada penyimak. Pembicaraan yang baik dan menarik akan
memenuhi hal-hal seperti : Aktual, hendaknya diusahakan masalah yang
hangat, baru agar diminati pendengar; berguna bagi pendengar; dalam pusat
minat penyimak; sistematis untuk memudahkan pendengar untuk mengikuti
alur pembicaraan ; seimbang, taraf kesulitan materi hendaknya seimbang
dengan taraf kemampuan dan pengalaman pendengar.
3) Situasi menyimak diartikan sesuai yang menyertai kegiatan menyimak di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diperhatikan adalah : ruangan haruslah menunjang persyaratan akustik,
ventilasi, penerangan, pengaturan tempat duduk, luas ruangan; waktu
hendaknya diperhitungkan dengan tepat; suasana dan lingkungan
diusahakan tenang, jauh dari kebisingan, pemandangan yang mengganggu
konsentrasi dan sebagainya ; peralatan hendaknya mendukung keefektifan
menyimak.
4) Penyimak adalah orang yang mendengarkan dan memahami isi bahan
simakan yang disampaikan oleh pembicara. Dari beberapa faktor yang telah
dikemukakan penyimak merupakan faktor yang paling menentukan
keefektifan dalam peristiwa menyimak. Beberapa hal yang terkait dengan
penyimak adalah : (1) kondisi fisik dan mental penyimak dalam keadaan
baik dan stabil; (2) konsentrasi penyimak ; (3) bertujuan, penyimak
mempunyai tujuan yang jelas dalam menyimaknya; (4) berminat,
merupakan dasar aktivitas seseorang. Oleh karena itu penyimak hendaknya
mempunyai minat yang kuat terhadap bahan yang disimaknya; (5)
berkemampuan linguistik, kemampuan linguistik dan non linguistik
sangatlah bermanfaat sebagai sarat memahami, menginterpretasi dan
menilai bahan simakan; (6) berpengetahuan dan berpengalaman yang luas
akan memudahkan dalam menerima, mencerna, memahami dan mereaksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
g. Tips Menjadi Pendengar yang Baik
Berikan perhatian penuh pada orang yang berbicara, jangan melihat
keluar jendela atau apapun yang terjadi dalam ruangan.
Yakinkan bahwa dirimu dalam keadaan fokus. Pikiranmu akan mudah
terpecah jika kamu berfikir kamu tahu apa yang akan dikatakan selanjutnya,
padahal kamu bisa saja salah. Jika kamu merasa pikiranmu terpecah, ubah
posisi tubuhmu dan cobalah untuk berkonsentrasi dengan kata-kata pembicara.
Biarkan pembicara selesai sebelum kamu berbicara. Pembicara akan
lebih senang jika mendapat kesempatan untuk menyelesaikan apa yang ingin
disampaiakn tanpa disela. Ketika kamu menyela, kamu jadi tampak seperti
sedang tidak mendengarkan.
Dengarkan dulu sampai selesai sebelum kamu bicara. Kamu tidak akan
bisa sungguh-sungguh mendengarkan jika kamu sibuk memikirkan apa yang
ingin kamu katakan.
Dengarkan ide pokoknya. Ide pokok adalah hal terpenting yang ingin
disampaikan pembicara. Ide pokok tersebut mungkin saja disebutkan di depan
atau di akhir, dan diulang berkai-kali. Perhatikan kalimat yang dimulai dengan
frase seperti “intinya adalah… “ atau “ yang perlu diingat adalah..”
Bertanyalah jika kamu tidak yakin telah mengerti dengan apa yang
dikatakan oleh pembicara, bertanyalah. Salah satu cara yang bagus adalah
kamu mengulang kembali kata-kata pembicara, bertanyalah. Salah satu cara
yang bagus adalah kamu mengulang kembali kata-kata pembicara sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berkata, “ketika kamu bilang tidak ada zebra yang sama, apakah yang kamu
maksud adalah garis zebra tersebut?”.
Berikan umpan balik. Duduklah dengan tegap dan perhatikan
pembicara secara langsung. Tunjukkan bahwa kamu mengerti. Kemudian kamu
juga bisa tambahkan dengan tersenyum, mengernyitkan dahi. (Naney,
2007:133).
h. Pembelajaran Menyimak yang Efektif
Tujuan pembelajaran menyimak di sekolah adalah agar siswa
mempunyai kemampuan dalam aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Untuk
mencapai tujuan tersebut pembelajaran menyimak sudah mendapat tempat
tersendiri dalam pembelajaran menyimak merupakan satu proses. Menurut
Djago Tarigan (1986:6.3) pembelajaran menyimak merupakan satu proses.
Dalam proses pembelajaran tersebut melibatkan tujuh komponen, yaitu siswa,
guru, tujuan, bahan, metode, media dan evaluasi.
Agar kegiatan pembelajaran menyimak dapat efektif maka ketujuh
komponen tersebut ditunjang dengan penggunaan media Audio Visual Video
Compact Disk (VCD). Perpaduan antara tujuh komponen pembelajaran dan
penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) diharapkan
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Menurut Djago Tarigan ketujuh komponen pembelajaran tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Siswa merupakan subjek dan bukan objek. Berhubung siswa merupakan
subjek maka sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini kompetensi
siswa diutamakan sehingga guru harus memperhatikan minat, bakat dan
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Dengan begitu guru akan
mengetahui bagaimana cara menangani anak yang satu dengan anak yang
lainnya karena sudah tahu kesulitan masing-masing siswanya.
2. Guru mempunyai peran sebagai motivator, fasilitator dan mediator dalam
proses pembelajaran. Dengan begitu guru berfungsi menjembatani agar
siswa dapat melakukan kegiatan menyimak dengan memberikan motivasi,
memfasilitasi dan memberikan media yang memadai.
3. Tujuan kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan pembelajaran menyimak ditentukan oleh guru yang berpedoman
pada kurikulum dan silabus yang berlaku saat ini. Tujuan pembelajaran
harus diberitahukan pada siswa agar siswa mengetahui akan dibawa
kemana mereka. Dengan demikian akan terjadi hubungan yang positif
antara guru dengan siswa karena siswa tahu tujuan yang akan dicapai.
4. Bahan dan materi. Untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam
silabus, maka dalam menentukan materi dan bahan pembelajaran harus
sesuai pula. Dalam memilih bahan harus disesuaikan dengan kemampuan
dan perkembangan siswa, dan menarik.
5. Metode, Agar tujuan dapat tercapai guru harus mampu memilih,
mengkombinasikan, dan mempraktekkan metode yang sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Media. Fungsi media adalah untuk memperjelas materi yang disampaikan
sehingga dalam memilih media pembelajaran harus sesuai dengan materi
saat itu.
7. Evaluasi. Evaluasi dapat berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam
mengadakan proses pembelajaran. Dari hasil evaluasi guru dapat
mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan program
pembelajaran.
Masih menurut Djago Tarigan (1986:6.22) teknik pembelajaran
menyimak yang efektif adalah : (1) Dengar dan ucap berkali-kali, (2) Dengar
dan kerjakan, (3) menemukan benda, (4) bisik berantai, (5) Simon bilang, (6)
menyelesaikan cerita, (7) identifikasi kata-kata kunci, (8) identifikasi kalimat
topik, (9) merangkum, (10) parafrase, (11) menjawab pertanyaan.
Menyimak merupakan suatu proses, dalam proses menyimak tersebut
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : (1) pembicara, (2) pembicaraan, (3)
situasi, dan (4) penyimak.
Jika diperhatikan dari faktor penyimak sendiri dituntut mempunyai
kemampuan. Kemampuan tersebut adalah : (1) kemampuan untuk memusatkan
perhatian, (2) kemampuan menangkap bunyi, (3) kemampuan linguistik dan
nonlinguistik, (4) kemampuan untuk memverifikasi, (5) kemampuan untuk
merespon, dan (7) kemampuan untuk mengingat.
Selain penyimak harus mempunyai kemampuan beragam sebelum
mengikuti pembelajaran menyimak, guru diharapkan mampu mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
siswanya guru mengupayakan agar penyimak mau mengadakan pendugaan
terhadap daya simaknya pribadi. Dengan mengetahui daya simak siswanya,
diharapkan guru akan mengetahui kesulitan yang dialami sehingga mampu
mencari dan memberi solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan yang dialami
siswanya.
Salah satu metode yang sudah dikembangkan untuk mengetahui daya
semak adalah yang dikembangkan oleh Greene dan Petty yaitu “Checking Up
On My Listening” atau daya duga simak diri dalam Djago Tarigan (1986:4.6).
Butir-butir yang dikembangkan oleh mereka adalah mencakup lima hal, yaitu :
(1) kesiapan fisik dan mental, (2) konsentrasi, (3) pemahaman akan arah
pembicaraan, (4) pembuktian ide pokok, dan (5) penilaian.
Setelah guru mengetahui kemampuan masing-masing siswanya dalam
menyimak, maka dia dapat menggolongkannya dalam catatan pribadinya
tentang posisi siswa tersebut, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan
lagi mengalami kesulitan karena guru sudah dapat mengantisipasi dari hasil
daya simak pribadi tersebut.
Untuk dapat menggolongkan siswa-siswanya dalam hal menyimak guru
dapat menggunakan ciri-ciri di bawah ini, termasuk penyimak yang baik atau
tidak. Adapun ciri-ciri penyimak yang baik adalah : (1) siap fisik dan mental,
(2) konsentrasi, (3) motivasi, (4) obyektif, (5) menyeluruh, (6) menghargai, (7)
selektif, (8) sungguh-sungguh, (9) tidak mudah terganggu, (10) cepat
menyesuaikan diri, (11) kenal arah pembicaraan, (12) kontak dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i. Penilaian Keterampilan Menyimak Berita
Dalam penilaian berbasis kelas, evaluasi dilakukan terhadap proses dan
hasil pembelajaran. Demikian halnya penilaian keterampilan menyimak berita,
dilakukan lewat penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian hasil hanya
merujuk pada hasil simakan siswa yang berupa respon atau jawaban-jawaban
terhadap pertanyaan, apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana
tentang berita yang didengar, sedangkan penilaian pada proses dilakukan
dengan menggunakan model instrumen penilaian yang dirancang guru.
Penilaian hasil dapat dilakukan dengan menggunakan tes. Tes
keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa
menangkap dan memahami informasi yang terkandung di dalam wacana yang
diterima melalui saluran pendengaran (Nurgiantoro, 1988:214). Untuk tes
kemampuan menyimak, pemilihan bahan tes lebih ditekankan pada keadaan
wacana, baik dilihat dari segi tingkat kesulitan, isi dan cakupan, maupun
jenis-jenis wacana (Burhan Nurgiyantoro, 1988:214)
Instrumen tes yang diberikan berupa perintah kepada siswa untuk
menyimak berita menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk
(VCD) dan mengerjakan soal berupa soal pemahaman untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap hasil simakan dan soal esei terbuka.
Kisi-kisi dalam pembuatan soal mengacu pada kurikulum 2006 kelas
VII pada tingkat kemampuan berbahasa, yaitu pada keterampilan
mendengarkan. Kompetensi dasar tersebut mempunyai beberapa indikator,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan bagaimana tentang berita yang didengar, (2) mampu mengungkapkan
kembali isi berita.
(1) Untuk soal pemahaman isi berita mengacu pada indikator mampu
menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana tentang berita yang didengar
No Aspek Interval Skor Kategori Kriteria
1 Apa 3
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Jawaban salah
ƊiǂϜȖ̜Ϝ̜ǂ Ƥ pȖ̜ ǂϜȖ̜Ϝ ik ϜǂƤ pȖ̜ k \Ϝ
Di bawah ini adalah tabel mengenai kategori rata-rata kumulatif indikator
mampu menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana.
Tabel 4. Daftar Penilaian Rata-rata Kumulatif Indikator Mampu Menjawab
Pertanyaan Apa, Siapa, Di Mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana.
No Kategori Rentang
Burhan Nurgiyantoro.2010. Penilaian pembelajaran bahasa berbasis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(2) Untuk soal esei terbuka mengacu pada indikator mampu mengungkapkan
kembali isi berita yang didengar. Pedoman penilaian dan kategori
penilaiannya sebagai berikut.
Tabel 5. Daftar Penilaian Esei Menyimak Berita
Aspek Interval
Isi berita sangat tepat, sesuai dengan isi, dan minimal 3 kalimat
Isi berita tepat, kurang sesuai dengan isi, dan minimal 2 kalimat
Isi berita kurang tepat, tidak sesuai dengan isi, dan hanya 1 kalimat
Tidak ada jawaban
Di bawah ini adalah tabel mengenai kategori nilai kumulatif menyimak
berita.
Tabel 6. Kategori Nilai Kumulatif Menyimak Berita
No Kategori Rentang
Tes menyimak berdasar tingkatan penguasaan siswa :
1. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Ingatan
Tes kemampuan menyimak pada tingkat ingatan sekadar menuntut siswa untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
wacana yang telah diperdengarkan. Fakta dalam wacana dapat berupa tanggal,
tahun, peristiwa dan sebagainya. Bentuk tes yang dipergunakan dapat tes
bentuk objektif, isian singkat, ataupun bentuk pilihan ganda.
2. Tes Menyimak Tingkat Pemahaman
Tes keterampilan menyimak pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk
dapat memahami wacana yang dipergunakan. Pemahaman yang dimaksud
adalah pemahaman terhadap isi wacana, hubungan, hubungan antar kejadian,
hubungan antar ide, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Pemahaman pada
tingkat ini belum kompleks benar, belum menuntut kerja kognitif tingkat
tinggi. Bentuk tes yang dipergunakan esai ataupun bentuk objektif.
3. Tes Menyimak Tingkat Penerapan
Diharapkan siswa dapat menerapkan konsep atau masalah tertentu pada situasi
yang baru misalnya, diperdengarkan beberapa buah wacana dengan gambar
yang sesuai. Tingkat kesulitannya bergantung sederhana atau kompleksnya
wacana gambar.
4. Tingkat Kemampuan Menyimak Tingkat Analisis
Tes keterampilan menyimak pada tingkat analisis menuntut siswa untuk
melakukan kerja analisis, untuk memilih alternatif jawaban yang tepat. Analisis
yang dilakukan berupa analisis detail informasi, mempertimbangkan bentuk
dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab akibat
dan lain-lain.
Jawaban terhadap pertanyaan dapat dinilai berdasarkan tepat atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan bobot soal, sedangkan hasil simakan siswa yang berupa respon dinilai
berdasarkan tepat atau tidak respon itu dengan apa yang akan diungkapkan atau
diperintahkan dalam bahan simakan (Subyantoro dan Hartono 2003:14).
Aspek-aspek penilaian ditentukan berdasarkan indikator pencapaian hasil
pelajar. Penilaian proses dapat dilakukan dengan menggunakan model
instrumen yang dirancang guru.
2. Hakikat Media Pembelajaran Audio Visual VCD
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau
elektronis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual dan verbal.(Sri Anitah, 2009:1)
b. Pengertian Media Audio Visual VCD
Media audio visual merupakan media pembelajaran yang pemakaiannya
dilakukan dengan cara diproyeksikan melalui arus listrik dalam bentuk suara.
Misalnya, radio, tape recorder. Dan media yang diproyeksikan ke layar
monitor dalam bentuk gambar dan suara misalnya, Televisi, Video, Film,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu melainkan sekaligus bisa
mendengar segala sesuatu yang divisualisasikan (Hastuti, 2006:208).
Djamarah dan Zain (2006:124-125) menjelaskan bahwa media audio visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
yaitu media yang pertama adalah media audio visual diam yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara (sound slides).
Film rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang kedua adalah
audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa Audio
Visual Video Compact Disk (VCD). Media Audio Visual Video Compact Disk
(VCD) merupakan perpaduan antara media suara (audio) dan media gambar
(visual) yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Media ini mampu menggugah perasaan dua pikiran siswa,
memudahkan pemakaian materi dan menarik minat siswa untuk belajar.
Media Audio Visual Compact Disk (VCD) mempunyai dua perangkat,
yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software). Adapun
perangkat keras dari video compac disk (VCD) adalah player atas alat yang
memproses perangkat lunak ke dalam tampilan gambar. Sedangkan,
perangkat lunaknya adalah berupa kepingan disk, yang berisi data yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kedua perangkat tersebut dalam menampilkan gambar, alat tersebut berupa
televisi.
Penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dalam
proses pembelajaran menyimak berita diharapkan dapat mempertinggi proses
dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi ini benar-benar dikuasai siswa.
Selain itu menjadikan proses pembelajaran lebih bervariasi dan menarik,
karena dengan penggunaan media audio visual siswa tidak hanya dapat
mendengar tetapi juga bisa melihat segala sesuatu yang disimaknya. (Thomas
C.Harly, 2006:4).
c. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan
petunjuk mengapa media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang
efisien melakukannya.
1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer dan film. Suatu
objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dengan
mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan.
2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena