• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN MEDIA (AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISK) PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN MEDIA (AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISK) PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id TESIS digilib.uns.ac.id Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Drajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh :

TUGAS UTAMI HANDAYANI

NIM S840809223

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Disusun Oleh :

TUGAS UTAMI HANDAYANI

NIM : S840809223

Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof.Dr.Herman J. Waluyo, M.Pd.

NIP. 19440315 197804 1 001 ……… ……….

Pembimbing II Dr. E. Nugraheni EW., M.Hum.

NIP. 19700716 200212 2 001 ……… ………

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2010/2011

Disusun Oleh :

TUGAS UTAMI HANDAYANI

NIM : S840809223

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal :

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP 19570820 198503 1 004

Surakarta, 2010

Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan

dengan kebaikan (Roma 12 :20)

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah

mengeringkan tulang (Ams.17:22)

Kasih sayang merupakan bentuk tertinggi dari sikap tanpa kekerasan

(Mahatma Gandhi)

Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani (Ki

Hajar Dewantoro)

Orang yang dapat menerima kegagalan adalah orang yang dapat merasakan

kebahagiaan (Khong Fu Tse)

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tesis ini kupersembahkan kepada :

1. Keluarga tercinta

2. Suamiku Drs. Pranowo N S, M.H

3. Anak-anakku tersayang Aditya, Advent, Yosafat, dan Julio

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Nama : Tugas Utami Handayani

NIM : S 840809223

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul : Peningkatan

Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact

Disk pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Sukoharjo, Tahun 2010/2011

adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya sendiri

ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan

saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Sukoharjo, November 2010

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

anugerah-Nya sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik. Tesis berjudul Peningkatan

Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact Disk

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program pascasarjana

pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya tesis ini atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. dr. Much Syamsulhadi, Sp.Kj,(K), selaku Rektor UNS yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

2. Prof. Drs. Suranto Tj, M.Sc,Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana UNS

yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

3. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa

Indonesia dan pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan

dukungan demi terselesaikannya tesis ini

4. Dr. E. Nugraheni Eko Wardhani, M.Hum, selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan demi terselesaikannya tesis ini.

5. Dra. Eni Haryaningsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Sukoharjo yang

telah memberikan izin, dukungan, dan fasilitas dalam melakukan penelitian

tindakan kelas ini;

6. Drs. Pranowo NS, M.H suamiku tercinta yang telah memberikan motivasi dalam

membantu menyelesaikan penelitian ini.

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

JUDUL ………

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………..

PENGESAHAN PENGUJI TESIS ………...

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. K

ajian Teori …..………..

1. H

akikat Keterampilan Menyimak Berita ………..

a. P

aktor-faktor Penentu Keberhasilan Menyimak ………..

g. T

ips Menjadi Pendengar yang Baik………..

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. H

akikat Media Pembelajaran Audio Visual VCD………..

a. P

engertian Media Pembelajaran ………..

b. P

engertian Media Audio Visual VCD……….

c. C

enelitian yang Relevan ………

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….

A. K

13

0

13

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. S

iklus 1……….

2. S

iklus 2……….

3. S

iklus 3 ……….

C. P

embahasan Tiap Siklus dan Antarsiklus ……….

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ……….

A. S

impulan ……….

B. I

mplikasi Hasil Penelitian………

C. S

aran ………

DAFTAR PUSTAKA……….

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Keterampilan Menyimak Pratindakan ……….. 67

Tabel 2 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ………. 75

Tabel 3 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 1 ……… 76

Tabel 4 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ………. 87

Tabel 5 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 2……… 88

Tabel 6 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ………. 98

Tabel 7 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 3……… 99

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Kerangka Berpikir ………...

Gambar 2 SMP Negeri 2 Sukoharjo ………

Gambar 3 Grafik Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas VIIF ……….

Gambar 4 Grafik Jarak Rumah Siswa Kelas VIIF ……….

Gambar 5 Foto Pembelajaran Pratindakan ………

Gambar 6 Suasana Kegiatan Mengajar Guru Pratindakan ……….

Gambar 7 Media Pembelajaran Audio Visual VCD Siklus 1 ………

Gambar 8 Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 ………..………..

Gambar 9 Media Pembelajaran VCD Siklus 2 ….…… ………

Gambar 10 Siswa dalam Pembelajaran Siklus 2 ………..……….

Gambar 11 Siswa sedang Mengemukakan Pendapat dalam Siklus 2 ...……

Gambar 12 Seorang Pembawa Berita sedang Membawakan Berita . …….

Gambar 13 Berita Luapan Lumpur Lapindo ………

Gambar 14 Keadaan Siswa pada Saat Pembelajaran Menyimak Siklus 3….

Gambar 15 Seorang Guru sedang Berkeliling Memandu Siswa pada Siklus 3

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pratindakan ……….

2. Wawancara Guru dengan Siswa Pratindakan ………

3. Wawancara Guru dengan Peneliti Pratindakan ………..

4. Teks Berita Pratindakan ……….

5. Soal Ulangan Pratindakan………..

6. Hasil Ulangan Pratindakan……….

7. Catatan Hasil Observasi Pratindakan ……….

8. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Pratindakan …………

9. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Pratindakan ………

10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ………..

11. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 1………

12. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 1 ………

13. Teks Berita Siklus 1………

14. Soal Ulangan Siklus 1……….

15. Hasil Ulangan Siklus 1 ………..

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 1……….

20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ………

21. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 2……….

22. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 2………

23. Teks Berita Siklus 2………

24. Soal Ulangan Siklus 2………

25. Hasil Ulangan Siklus 2………..

26. Catatan Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 1………..

27. Catatan Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 2………..

28. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Siklus 2………..

29. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 2……….

30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ……….

31. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 3………..

32. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 3 ………..

33. Teks Berita Siklus 3………..

34. Soal Ulangan Siklus 3………

35. Hasil Ulangan Siklus 3 ……….

36. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Siklus 3………..

37. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 3……….

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Menyimak Siklus 1, 2, 3…………

42. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas………..

43. Instrumen Minat Menyimak Siswa………

44. Rekapitulasi Instrumen Menyimak………

45. Lembar Pengamatan Guru Pratindakan………

46. Lembar Pengamatan Guru Siklus 1………..

47. Lembar Pengamatan Guru Siklus 2………..

48. Lembar Pengamatan guru Siklus 3………

49. Skala Penilaian Lembar Pengamatan Guru………..

50. Instrumen Angket Keadaan Siswa Kelas VIIF………

216

217

218

220

223

224

225

226

227

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Tugas Utami Handayani, S840809223 2010. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact Disk (Penelitian Tindakan Kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011). Pembimbing I : Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. Pembimbing II : Dr. E. Nugraheni EW.M.Hum. Tesis, Surakarta : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk 1) meningkatkan minat keterampilan menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual compac disk (VCD), 2) meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual compac disk (VCD).

Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas yang mengambil lokasi di SMP Negeri 2 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data meliputi pengamatan, wawancara, dokumen yang terdiri jurnal siswa, guru, tes, kurikulum, Rencana pelaksanaan pembelajaran, buku penilaian. Data diperoleh dari informan, peristiwa selama kegiatan belajar mengajar menyimak berita dan dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VII dan siswa kelas VIIF. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas data adalah trianggulasi. Sumber data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif yaitu dengan cara membandingkan hasil yang didapat dari pelaksanaan tiap siklus.

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Tugas Utami Handayani, S840809223 2010. The Improvement Listening Skills

Using Media Audio News Visual Compact Disk (VCD) (Classroom Action

Research VII F Junior High School 2 Sukoharjo Academic Year 2010/2011).

Advisor I: Prof. Dr. Herman J. Kes, M.Pd. Advisors II: Dr. Nugraheni EW.M.Hum.

Thesis, Surakarta: The Indonesian Language Education Study Post graduate Program

Sebelas Maret University of Surakarta.

This research generally, it aims to 1) increase interest news listening skills,

students. VII F class Junior High School 2 Sukoharjo through the use of audiovisual

media compact disk (VCD), 2) improving listening skills VII F graders news Junior

High School 2 Sukoharjo through the use of audiovisual media compact disk (VCD).

This research is included in the study who took locations the class action in

Junior High School 2 Sukoharjo. Data collection techniques include observation,

interviews, documents, journals consisting of students, teachers, tests, curriculum,

Plan the informants, the events during the teaching and learning activities listen news

and documents. Informants in this study is the Indonesian teacher and student of class

VII and VII F class. The technique used to test validity was triangulation of data.

Triangulation of data sources and methods. Technical analysis, the data used is a

comparative descriptive technique that is by comparing the result obtained from the

implementation of each cycle.

The findings of research in the field include: (1) Increased interest in listening

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Keterampilan berbahasa erat kaitannya dengan proses berpikir yang

mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin cerah dan

jelas pikiran seseorang semakin terampil seseorang berbahasa. Melatih keterampilan

berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir. Keterampilan berbahasa mencakup

empat segi, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempatnya

merupakan catur tunggal atau dengan kata lain saling berhubungan erat dan tidak

bisa dipisah-pisahkan.

Kegiatan menyimak merupakan suatu keterampilan awal dan dasar dari

proses pembelajaran bahasa dari manusia. Hal ini tampak ketika masih bayi yang

belum mampu untuk berbicara, namun sudah terlihat adanya kegiatan menyimak dan

usaha memahami bahasa orang-orang di sekelilingnya. Dalam kehidupan sehari-hari

di lingkungan keluarga, di sekolah maupun di masyarakat diperlukan keterampilan

menyimak sebagai sarana interaksi dan komunikasi.

Dalam pergaulan di masyarakat, kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan

daripada kegiatan berbahasa yang lain. hal ini dibuktikan oleh Paul T.Rankin (dalam

ST.Y.Slamet 2008:8), kebanyakan orang dewasa menggunakan 45% waktunya untuk

menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis,

berdasarkan hal di atas terlihat bahwa keterampilan menyimak sangat berperan

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menyimak aktif didefinisikan sebagai sebuah kerangka dari lima prinsip

untuk pengajaran yang efektif yang meliputi : (1) kontak diantara siswa dan pengajar,

(2) kontak diantara siswa, (3) pembelajaran yang berpengalaman aktif, (4) waktu

yang lebih untuk memberikan tugas, dan (5) menghargai cara yang berbeda dari

pembelajaran (Chickering & Gamson, 1999:8). De-Bard & Guidera (1999/2000:28)

menyatakan bahwa prinsip dalam menyimak aktif mungkin memberikan kesuksesan

pada lingkungan pembelajaran virtual/maya yang menggunakan komunikasi yang

meliputi (e-mail, diskusi elektronik, milis) dan alat untuk membangun sebuah

keberhasilan dari komunitas dalam lingkungan pembelajaran yang inovatif. (Juan

Enrigue Huerta-Wong, Richard Schech, 2010: 5) Pengalaman Pembelajaran dan

Lingkungan Pembelajaran Kasus dalam Pembelajaran Menyimak Aktif.

Namun, pencapaian kompetensi dasar tersebut belum bisa diwujudkan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo. Hasil

wawancara dengan guru kelas dan observasi menunjukkan bahwa kompetensi dasar

yang terkait dengan menemukan pokok-pokok berita yang diperdengarkan (apa,

siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana) masih rendah. Nilai yang dicapai

dari hasil tes menyimak pertama dari 39 siswa yang tuntas (tercapai) hanya 14 siswa,

tidak tuntas 25 siswa. Sebagian besar kurang dari 70 yang merupakan batas KKM

(kriteria ketuntasan minimal)nya.

Selain nilai mereka yang masih rendah, penggunaan media pun masih sangat

kurang. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada (hasil observasi).

Kondisi pembelajaran, justru membuat siswa semakin tenggelam dalam kepasifan.

Mereka belajar tidak lebih dari suatu rutinitas, bukan suatu kebutuhan sehingga

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 Agustus 2010, guru yang

menggunakan media pembelajaran menyimak belum bervariasi atau masih monoton.

Guru belum maksimal menggunakan media pembelajaran yang sudah disediakan

oleh sekolah berupa sarana sekolah (tape, televisi, dan CD player). Guru belum

menggunakan atau belum maksimal menggunakan media pembelajaran untuk

meningkatkan keterampilan menyimak khususnya media audio visual. Siswa

cenderung belajar secara individual, menghafal konsep-konsep yang abstrak dan

teoretis.

Sistem pembelajaran yang masih terpusat pada guru (teacher center) tersebut,

akhirnya membuat siswa kurang mampu mengembangkan kreativitasnya, sebab

jarang kesempatan untuk berlatih menyimak dengan intensif. Di samping itu, pola

pembelajaran yang demikian akan membiasakan siswa pasif, hanya menerima tanpa

pernah memberi. Siswa cenderung kurang bergairah, kurang bersemangat, kurang

tertarik atau kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya, siswa

kurang berpartisipasi aktif dalam pembalajaran. Keadaan pembelajaran yang tentu

tidak akan menopang pencapaian kompetensi dasar pembalajaran yang telah

ditentukan, khususnya kompetensi atau kemampuan menemukan pokok-pokok berita

(apa, siapa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana) yang di dengar atau ditonton

melalui radio, tape, atau televisi.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti yang juga berprofesi sebagai guru

terpanggil untuk membantu memecahkan pokok persoalan tersebut dengan

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

peningkatan pembelajaran karena siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang

hanya menggunakan metode ceramah yang selama ini digunakan oleh guru.

Media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) merupakan suatu bahan

yang mengandung pesan dalam bentuk disc (piringan) yang dapat menampilkan

gambar dan suara yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan siswa

sehingga terjadi proses belajar mengajar. (By Rubby S. Denver. 2010 : 4).

Penggunaan media audio visual dan teknik dengar-jawab ini diharapkan dapat

mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi yang disampaikan.

Sehingga penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dapat

meningkatkan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 2

Sukoharjo.

meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas VIIF SMP Negeri 2

Sukoharjo ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

melalui penggunaanA media pembelajaran media Audio Visual Video Compact

Disk (VCD).

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan minat keterampilan menyimak berita siswa kelas VII F SMP

Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media Audio Visual Video

Compact Disk (VCD).

b. Meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa kelas VII F SMP

Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media Audio Visual Video

Compact Disk (VCD).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi praktisi

pendidikan dalam mendesain pembelajaran. Penelitian ini daiharapkan mampu

memberikan cara lain atau sebagai alternatif untuk memilih dan menentukan

media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran keterampilan menyimak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1. Keterampilan menyimak siswa meningkat sehingga pembelajaran lebih

bermanfaat.

2. Menambah pengalaman siswa dalam aktivitas menyimak, sehingga

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Bagi guru

1. Sebagai sumber bahan dalam upaya meningkatkan keterampilan

menyimak berita

2. Mendapatkan pemahaman yang benar tentang pembelajaran keterampilan

menyimak, sehingga mampu menentukan penggunaan media

pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran

3. Kemampuan mengajar dengan penggunaan media pembelajaran

meningkat

c. Bagi sekolah

1. Menumbuhkan minat siswa untuk meningkatkan keterampilan menyimak

berita sehingga tercapai pembelajaran yang efektif.

2. Sebagai masukan kepada para guru dalam melakukan pembelajaran

menyimak berita dengan media pembelajaran Audio Visual Video

Compact Disk

d. Bagi pengambil kebijakan pendidikan

Untuk memberikan deskripsi tentang pembelajaran yang efektif dengan

menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk khususnya dalam

pembelajaran menyima pada SMP Negeri 2 Sukoharjo, sehingga dapat

tercapai tujuan yang diharapkan.

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. KAJIAN TEORI

1. Hakikat Keterampilan Menyimak Berita

a. Pengertian Menyimak

Henry Guntur Tarigan (2008:28) menyatakan bahwa menyimak adalah

suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh

perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh

informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang

telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang

disimaknya. Menyimak juga memperlancar keterampilan berbicara dan

menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula

daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.

Pengertian menyimak menurut Akhadiah Sabakti (dalam Sutari, dkk,

1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi

bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang

terkandung di dalamnya. Keterampilan menyimak dapat diartikan sebagai

koordinasi komponen-komponen keterampilan, baik keterampilan

mempersepsi, menganalisis, maupun menyintesis Rahmina.2006:3. Upaya

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam komunikasi berbahasa terdapat empat keterampilan yang saling

berkaitan dan merupakan keterampilan yang perlu dikuasai seseorang agar ia

pandai berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah : menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Sesuai dengan ruang lingkup tesis ini,

keterampilan yang akan dibahas di sini hanya satu yakni menyimak.

Keterampilan ini merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

reseptif. Menurut Logan (1972:12) hakikat menyimak itu dapat dipandang dari

berbagai segi, antara lain menyimak sebagai suatu keterampilan, menyimak

sebagai suatu seni, menyimak sebagai suatu respon, dan menyimak sebagai

suatu proses. Menyimak sebagai suatu keterampilan berarti bahwa menyimak

bertujuan untuk berkomunikasi dan melibatkan keterampilan aural dan oral.

Berdasarkan pendapat ini mendengar dan menyimak merupakan dua proses

yang berbeda. Mendengar merupakan proses persepsi bunyi, dilakukan tanpa

sengaja, dan merupakan fase pertama. Sedangkan menyimak merupakan proses

fase kedua karena merupakan kegiatan yang sengaja untuk dilakukan yang

merupakan proses pemberian arti terhadap simbul-simbul aural.

Senada dengan pendapat Logan, Don Campbell (1977:8) juga

membedakan kata mendengar dan menyimak. Menurutnya kata mendengar

merupakan keterampilan untuk menerima informasi auditif melalui telinga,

kulit, dan tulang belulang, sedangkan menyimak merupakan keterampilan

untuk mendengarkan, untuk menyaring, memusatkan perhatian secara selektif,

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

otak, telinga memberikan keterampilan yang komplek termasuk untuk

menangkap jarak dan hubungan spasial.

Menyimak sebagai suatu seni, berarti bahwa penyimak yang baik akan

melakukan kegiatan menyimak seperti kalau kita mempelajari seni, apakah itu

seni musik, seni rupa, seni arsitektur dan seni peran. Pada waktu mempelajari

seni diperlukan hal-hal seperti kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif,

komprehensif, dan evaluasi. Oleh karena itu dalam menyimak pun kita harus

disiplin berkonsentrasi, dan berpartisipasi aktif dalam memahami bahan

simakan dan dapat mengevaluasi isi bahan simakan.

Menyimak sebagai suatu respons. Di sini berarti bahwa unsur respon

merupakan unsur utama dalam menyimak. Agar dapat merespon bahan

simakan secara efektif, penyimak harus memiliki panca indera yang baik dan

harus memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan pesan yang

didengarnya. Untuk itu penyimak hendaknya dapat menerima pesan secara

utuh, memahami maknanya, memutuskan menerima atau menolak pesan

tersebut, dan memberi saran kepada pembaca.

Menyimak sebagai suatu proses. Menyimak adalah suatu proses dari

berbagai keterampilan yang kompleks. Oleh karena itu, kepada penyimak harus

diajarkan atau dilatihkan keterampilan-keterampilan berikut : (1) mendengar,

(2) memahami, (3) mengevaluasi, dan (4) merespons. Senada dengan hal

tersebut di atas, menurut Tubbs dan Moss (2000:161) menyimak adalah proses

yang melibatkan empat unsur, yaitu : (1) mendengar, (2) memperhatikan, (3)

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berpendapat bahwa menyimak merupakan suatu proses. Menurutnya

menyimak merupakan suatu proses :(1) mendengar, (2) memahami, (3)

mengingat, dan (4) menginter-pretasikan, (5) mengevaluasi, dan (6) merespon.

Semuanya harus dilakukan secara berurutan.

Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa menyimak

memerlukan serangkaian proses yang sengaja dilakukan oleh penyimak. Oleh

karena itu, menyimak bukanlah keterampilan yang pasif, melainkan suatu

keterampilan yang aktif. Menyimak merupakan keterampilan yang aktif yang

melibatkan fisik dan psikis seorang penyimak.

Sementara itu menurut River (1981:151) menyimak merupakan suatu

keterampilan yang kreatif. Hal ini karena untuk memahami bunyi yang

didengarnya seorang penyimak harus memproses “bahan mentah” yang berupa

bunyi tersebut, agar menjadi bermakna. Hal itu dibuktikan dengan adanya

kemungkinan bahwa ujaran tidak dapat dimengerti maknanya oleh penyimak

meskipun seluruh kata-kata yang digunakannya dapat dimengerti artinya oleh

penyimak. Jadi “bahan mentah” tadi sudah mengandung arti, namun makna

yang sebenarnya ada di benak penyimak, dan ini belum tentu cocok dengan

makna yang ada dalam benak pembicara. Dengan demikian dalam menyimak,

dimungkinkan terjadinya salah pengertian. Lebih lanjut dikemukakan bahwa

pemberian makna ini bergantung pada tiga faktor, yaitu : 1) Informasi

linguistik yang diperoleh dari bunyi yang berasal dari pembicara. 2) Konteks

ujaran yang mempengaruhi proses penyimak atas apa ynag sudah, sedang, dan

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

oleh pembicara. Jadi berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa

keberhasilan penyimak untuk memahami bahan simakan bergantung tidak

hanya pada hal-hal yang ada di dalam diri penyimak, melainkan juga berasal

dari luar penyimak.

Dalam KTSP SMP Tahun 2006, standar kompetensi bahasa dan sastra

Indonesia dalam kemampuan menyimak adalah mendengarkan, memahami,

dan memberikan tanggapan terhadap gagasan, pendapat, kritikan, dan perasaan

orang lain dalam berbagai bentuk wacana lisan. Itu berarti, penekanan pada

menyimak adalah pemahaman. Menyimak pemahaman adalah menyimak

dengan tujuan utama untuk memahami bahan simakan, agar kemudian

penyimak dapat mengevaluasi dan meresponnya. Dengan demikian, berarti

juga meliputi menyimak kritis.

Dalam hal menyimak pemahaman, Hadley (1993: 122) berpendapat

bahwa menyimak pemahaman merupakan proses yang sangat rumit. Di dalam

proses ini, penyimak harus menggunakan pengetahuan linguistik, kemampuan

kognitif, pengetahuan umum, dan pemahaman atas konteks ujaran yang

dimiliki agar dapat menghasilkan suatu pemahaman. Proses ini merupakan

proses pemecahan masalah (problem solving) karena penyimak memperkirakan

terlebih dahulu ujaran yang disimaknya berdasarkan masukan yang telah

diterima. Membuktikan benar tidaknya apa yang telah diperkirakan melalui

inferensi, memahami ambiguitas masukan tadi dan akhirnya sampai ke

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Setelah itu mengevaluasi untuk memberikan respons yang berbentuk

kritik setuju, tidak setuju, memberikan saran, dan sebagainya. Hal ini

menunjukkan bahwa menyimak pemahaman benar-benar merupakan proses

menyimak yang rumit untuk sampai pada tingkat pemahaman yang sama

seperti yang dimaksud pembicara.

Rumitnya proses menyimak juga disampaikan oleh Paulston (1992:57),

yang mengemukakan bahwa pemahaman atas wacana lisan merupakan proses

aktif yang melibatkan perkataan, pengharapan, dan kemampuan linguistik

maupun non linguistik yang menyertai wacana tersebut. Jadi penyimak akan

melakukan kegiatan membuat perkiraan untuk mencocokkan kebenarannya

serta mengubahnya bila perlu, sampai tercapainya pemahaman yang benar

tentang wacana tersebut.

Untuk memahami materi simakan, penyimak akan merasa menjadi lebih

mudah apabila ia mengetahui konteks wacana yang disimaknya. Hal itu karena

penyimak dapat menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki untuk

menafsirkan dan memahami materi simakan. Dengan kata lain pengetahuan

penyimak sangat berperan dalam proses menyimak. Hal ini senada dengan apa

yang dikemukakan oleh Zuchdi, D (1988:6) yang mengemukakan bahwa dalam

proses menyimak, penyimak tidak memusatkan perhatian pada setiap kata yang

disimaknya. Dipercontohkannya pada saat seseoarng menyimak TV atau radio,

penyimak menangkap beberapa hal yang lainnya itu mungkin disebabkan

karena kurangnya perhatian atau kurang tertariknya penyimak pada topik, atau

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pemahaman terhadap bahan simakan melewati proses yang rumit dan banyak

faktor yang mempengaruhinya.

Menyimak bukan hanya sebatas mendengar (hear) saja, tetapi

memerlukan kegiatan lainnya yakni memahami (understand) isi pembicaraan

yang disampaikan oleh si pembicara. Lebih jauh lagi diharapkan dalam

menafsirkan (interpret) butir-butir pendapat yang disimaknya baik tersurat

maupun tersirat. Kegiatan selanjutnya dalam proses menyimak adalah kegaitan

mengevaluasi (evaluate). Pada kegiatan ini si penyimak menilai gagasan baik

dari segi keunggulan maupun dari segi kelemahannya. Kegiatan akhir yakni

menanggapi (responding). Pada tahap akhir ini penyimak menyembut,

mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan yang dikemukakan oleh si

pembicara.(http://Heri-Satoto.com.2007:4)-hakikat-menyimak.//www.chang.

jaya.diunduh, 10 Juli 2010.

Berdasarkan hal tersebut, dalam menyimak diperlukan suatu

kemampuan khusus. Kemampuan ini berarti kesanggupan, kecakapan dan

kekuatan (Poerwadarminta, 1988:628). Menyimak dapat juga diartikan sebagai

memperhatikan baik-baik yang diucapkan atau dibaca orang (Pusbinbangsa,

1988:840). Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat dirumuskan kemampuan

menyimak itu adalah kemampuan, kesanggupan, kecapaian, siswa menerima

dan memahami apa yang diucapkan atau dibaca orang lain. Seperti yang

dikemukakan Bloom yang berhubungan dengan aspek kognitif di dalam

menyimak dapat berupa kemampuan menyimak tingkat ingatan, pemahaman,

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kegiatan menyimak yang baik menyangkut sikap, ingatan, persepsi,

kemampuan membedakan, intelegensi, perhatian dan motivasi yang harus

dikerjakan secara integral dalam tindakan yang optimal pada saat kegiatan

menyimak berlangsung baik menyimak intensif maupun ekstensif. Menyimak

intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih

diawasi, dikontrol pada suatu hal tertentu baik dari program pengajaran bahasa

maupun pemahaman serta pengetahuan umum secara kritis, konsentratif,

kreatif, eksploratif interogratif, dan selektif, berbeda dengan menyimak

ekstensif. Untuk melaksanakan dan mengoptimalkan kemampuan menyimak

mahasiswa tersebut, salah satu pendekatannya adalah pendekatan kontekstual.

Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa diantara

empat keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca dan berbicara.

Keterampilan menyimak dapat kita klasifikasikan ke dalam keterampilan

berbahasa yang paling awal kita peroleh. Dalam kajian proses perolehan

bahasa anak, maka keterampilan ini memegang peranan yang tidak kecil,

bahkan dapat dikatakan sangat penting. Pengenalan satu wujud benda tertentu

tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya penyebutan atau penamaan benda

benda itu oleh orang lain atau anak. Perolehan suatu kata lewat pendengaran

itulah yang memberikan makna pada benda yang diperlihatkan kepada anak

tersebut. Jenis tes untuk mengukur kemampuan menyimak adalah tes respons

terbatas, tes respons pilihan ganda, dan tes komunikasi luas.

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan

mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan

mereaksi atas makna yang terkandung didalamnya”. Menyimak melibatkan

pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian. Bahkan situasi

yang menyertai bunyi bahasa yang disimakpun harus diperhitungkan dalam

menentukan maknanya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan

dengan sengaja dengan penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi,

interpretasi, reaksi dan evaluasi untuk memperoleh pesan, informasi,

menangkap isi dan merespon makna yang terkandung di dalamnya.

b. Pengertian Berita

Berita berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa

Inggris disebut write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi. Sebagian ada yang

menyebut dengan Vritta, artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi”. Vrita

dalam bahasa Indonesia karya (W.J.S. Poerwadarminta,1988:528) (berita)

berita kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia

terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi “laporan mengenai

kejadian atau peristiwa yang hangat”. Jadi, berita dapat diakitkan dengan

kejadian atau peristiwa yang terjadi.

Menurut Turner Ctledge (dalam Idris, 1987:141), berita adalah segala

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Robert Tyell (dalam Idris, 1987:141), berita adalah informasi yang baru,

menarik perhatian, mempengaruhi (effect) orang banyak, dan mempunyai

kekuatan untuk membangkitkan selera pengikutnya.

Menurut Henshall & Ingram (2000:7), berita adalah susunan kejadian

setiap hari, sehingga masyarakat menerimanya dalam bentuk yang tersusun dan

dikemas rapi menjadi cerita, pada hari yang sama di radio atau televisi dan

keesokan hari di berbagai surat kabar. Berita yang faktual dan aktual sangat

diperlukan bagi penerima berita.

Menurut Williard C.Bleyer (dalam Djuroto, 2000:47) berita adalah

sesuatu yang termasa atau baru yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam

surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca

surat kabar, atau karena ia dapat menarik pembaca-pembaca tersebut.

Sedangkan menurut Dean M.Lyle Spencer (dalam Djuroto, 2000:47), berita

adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian

sebagian besar dari pembaca.

Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur

5W+1H yaitu: what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why

(mengapa) dan how (bagaimana). Unsur 5W+1H harus melekat dalam setiap

penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap

dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pembaca atau

pendengar/pemirsa televisi (Iskandar 2003:56).

Menurut Freda Morris (dalam Harahap, 2006:3), berita adalah sesuatu

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sedangkan menurut Eric C. Hepwood (dalam Harahap, 2006:3), berita adalah

laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik

kepentingan umum. Berita dapat juga diartikan semua yang tercetak dalam

surat kabar atau media cetak. Juga semua yang ditayangkan dengan audio atau

video juga disebut berita (Setiawan.2006. Memahami Apa Itu Berita.

(

Asep

Setiawan,2006.:4)

Berdasarkan beberapa pengertian berita di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengertian berita adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau

kejadian penting yang menarik perhatian orang banyak dan berita itu berisi

tentang fakta atau sesuatu yang baru yang dapat dipublikasikan melalui media

cetak atau media elektronik.

c. Hakikat Menyimak Berita

Menyimak berita adalah suatu proses kegiatan mendengarkan laporan

yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting yang menarik perhatian orang

banyak, dilakukan dengan penuh perhatian, pemahaman, serta interpretasi

untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami

makna yang terkandung didalamnya, yang disampaikan oleh pembawa berita.

- What (apa) : Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa

yang sedang terjadi dalam berita.

- Who (siapa) : Artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa yang terjadi

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id - Where (di mana) : Artinya, di mana peristiwa atau kejadian berita yang

sedang berlangsung.

- When (kapan) : Artinya, kapan peristiwa atau kejadian berita itu

terjadi.

- Why (mengapa) : Artinya, mengapa kejadian yang ada dalam berita itu

bisa terjadi

- How (bagaimana) : Artinya, bagaimana kejadian yang ada dalam berita itu

bisa berlangsung.

Dalam sebuah berita terdapat 6 unsur berita yang disingkat menjadi

5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how). (Putra 2006:38)

d. Tujuan Menyimak

Tujuan menyimak menurut Lagon (dalam Tarigan, 1994:56).

a. Menyimak untuk belajar, yaitu untuk memperoleh pengetahuan dari ujaran

pembicara.

b. Menyimak untuk menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan

menekankan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan

atau yang diperdengarkan.

c. Menyimak untuk mengevaluasi. Menyimak dengan maksud agar dia dapat

menilai apa-apa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, dan lain-lain).

d. Menyimak untuk mengapresiasi materi simakan. Orang menyimak agar

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. Orang menyimak

dengan maksud agar dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun

perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.

f. Menyimak dengan maksud dan tujuan dapat membedakan bunyi-bunyi

dengan tepat.

g. Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.

h. Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat

yang diragukan (disarikan dari: Logan [et al]; Shrope dalam Tarigan

1994:56).

Setiawan (dalam Suratno 2006:16-18) menjelaskan bahwa tujuan pokok

menyimak adalah sebagai berikut.

a. Untuk mendapatkan fakta. Banyak cara yang dilakukan oleh orang untuk

mendapatkan fakta yaitu pertama, dengan mengadakan eksperimen,

penelitian, membaca buku, membaca surat kabar, membaca majalah, dan

sebagainya. Cara yang kedua untuk mendapatkan fakta sebagian orang

melakukannya dengan mendengarkan radio, melihat televisi, berdiskusi

dengan sesama, dan lain sebagainya. Dari cara yang kedua tersebut, maka

menyimak merupakan media untuk mendapatkan fakta atau informasi.

b. Untuk menganalisis fakta dan ide. Setelah mendapatkan fakta atau data,

penyimak kemudian melakukan analisis terhadap fakta atau ide tersebut

dengan mempertimbangkan hasil simakan dengan pengetahuan dan

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Untuk mengevaluasi fakta atau ide. Dalam mengevaluasi fakta, penyimak

perlu mempertimbangkan sesuatu yang disimak dengan menggunakan

pengetahuan dan pengalamannya. Berdasarkan evaluasi di atas penyimak

boleh berpendapat : a) fakta yang disimak tersebut benar atau tidak, masuk

akal atau tidak. Sehingga penyimak akan menyetujui atau mungkin menolak

apa yang disampaikan oleh pembicara. b) fakta yang disampaikan berbeda

dengan fakta yang pernah penyimak terima atau berbeda dengan

pengalaman penyimak. Dari uraian tersebut, setelah dilakukan evaluasi

dapat disimpulkan bahwa penyimak dapat : pertama mengemukakan

pendapat, kedua menolak pendapat, ketiga meragukan fakta yang diterima,

keempat mempertimbangkan fakta yang diterima, kelima menyimpulkan ide

pokok, dan keenam menilai kebenaran fakta yang diterima.

d. Untuk mendapatkan inspirasi. Kita sering dihadapkan pada beberapa

masalah. Masalah-masalah tersebut belum tentu segera dapat kita selesaikan

atau kita pecahkan. Untuk keperluan inilah kadang-kadang kita segera

melibatkan kegiatan menyimak, baik menyimak pembicaraan seseorang,

menyimak pidato seseorang dalam pertemuan, maupun menyimak cerita

seseorang tamu tentang pengalaman hidupnya. Dengan demikian tadi

sebenarnya penyimak bertujuan mendapat sesuatu inspirasi untuk

memecahkan atau menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

e. Untuk memperoleh hiburan. Dalam kenyataan kita senantiasa dihadapkan

pada beberapa kesibukan dan beberapa masalah. Setelah pemikiran kita

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hiburan antara lain dapat kita lakukan dengan menyimak (a)

nyanyian-nyanyian dari langgam jawa lewat radio, (b) tayangan-tayangan televisi, dan

(c) pertunjukan-pertunjukan secara langsung.

f. Untuk memperbaiki kemampuan berbicara. Perlu kita ketahui bahwa

berbicara itu tidak mudah. Oleh karena itu, untuk memperlancar atau

tingkatan kemampuan berbicara, antara lain dapat ditempuh lewat

menyimak pembicaraan orang lain. hal ini tampak ketika kita belajar bahasa

asing.

Berdasarkan tujuan-tujuan menyimak di atas, maka menyimak yang

dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dari

materi yang diperdengarkan. Selain itu, bertujuan untuk mengkomunikasikan

ide-idenya sendiri

e. Manfaat Menyimak

Menurut Setiawan (dalam Suratno 2006:16-18) manfaat menyimak

sebagai berikut :

a. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi

kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan

masukan-masukan tertentu yang menjadikan lebih berpengalaman

b. Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Memperkaya kosa kata, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat,

bermutu dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi

lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variatif.

d. Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina

sifat terbuka dan objektif.

e. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial

f. Meningkatkan citra artistik jika yang di simak itu merupakan bahan simakan

yang isinya halus dan bahasanya. Banyak menyimak dapat menumbuh

suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain

dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis.

g. Menggugah kreativitas dan semangat mencipta untuk menghasilkan

ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, akan

mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang

berharga. Semua itu akan mendorong untuk giat berkarya dan kreatif.

Semua manfaat di atas, diharapkan diperoleh dalam kegiatan menyimak.

Namun, dalam penelitian ini manfaat utama yang diperoleh adalah memperluas

ilmu pengetahuan dan wawasan.

f. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Menyimak

Menurut St.Y.Slamet (2009:18-19) aktivitas menyimak, terutama

menyimak pembicaraan orang lain, bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri,

melainkan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur. Setiap orang selalu

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

maksimal. Beberapa unsur yang mempengaruhi keefektifan menyimak tersebut

antara lain : (1) pembicara, (2) pembicaraan, (3) situasi, dan (4) penyimak. Hal

tersebut dijelaskan berikut ini.

1) Pembicara adalah orang yang menyampaikan pembicaraan, ide, pesan,

informasi kepada penyimak melalui bahasa lisan. Keefektifan menyimak

akan dipengaruhi oleh faktor pembicara ini. Kualitas, keahlian, kharisma,

dan kepopuleran pembicara sangat berpengaruh terhadap para penyimaknya.

Oleh karena itu, sejumlah faktor dituntut dari pembicara antara lain :

penguasaan materi; berbahasa baik dan benar; percaya diri; berbicara

sistematis yaitu bahan yang disampaikan hendaknya disusun secara

sistematis dan logis untuk memudahkan penyimak; gaya bicara menarik;

kontak dengan penyimak hendaknya dilakukan pembicara untuk

menyesuaikan diri, menghargai, menghormati serta menguasai

pendengarnya.

2) Pembicaraan adalah materi, isi pesan, atau informasi yang disampaikan oleh

pembicara kepada penyimak. Pembicaraan yang baik dan menarik akan

memenuhi hal-hal seperti : Aktual, hendaknya diusahakan masalah yang

hangat, baru agar diminati pendengar; berguna bagi pendengar; dalam pusat

minat penyimak; sistematis untuk memudahkan pendengar untuk mengikuti

alur pembicaraan ; seimbang, taraf kesulitan materi hendaknya seimbang

dengan taraf kemampuan dan pengalaman pendengar.

3) Situasi menyimak diartikan sesuai yang menyertai kegiatan menyimak di

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

diperhatikan adalah : ruangan haruslah menunjang persyaratan akustik,

ventilasi, penerangan, pengaturan tempat duduk, luas ruangan; waktu

hendaknya diperhitungkan dengan tepat; suasana dan lingkungan

diusahakan tenang, jauh dari kebisingan, pemandangan yang mengganggu

konsentrasi dan sebagainya ; peralatan hendaknya mendukung keefektifan

menyimak.

4) Penyimak adalah orang yang mendengarkan dan memahami isi bahan

simakan yang disampaikan oleh pembicara. Dari beberapa faktor yang telah

dikemukakan penyimak merupakan faktor yang paling menentukan

keefektifan dalam peristiwa menyimak. Beberapa hal yang terkait dengan

penyimak adalah : (1) kondisi fisik dan mental penyimak dalam keadaan

baik dan stabil; (2) konsentrasi penyimak ; (3) bertujuan, penyimak

mempunyai tujuan yang jelas dalam menyimaknya; (4) berminat,

merupakan dasar aktivitas seseorang. Oleh karena itu penyimak hendaknya

mempunyai minat yang kuat terhadap bahan yang disimaknya; (5)

berkemampuan linguistik, kemampuan linguistik dan non linguistik

sangatlah bermanfaat sebagai sarat memahami, menginterpretasi dan

menilai bahan simakan; (6) berpengetahuan dan berpengalaman yang luas

akan memudahkan dalam menerima, mencerna, memahami dan mereaksi

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

g. Tips Menjadi Pendengar yang Baik

Berikan perhatian penuh pada orang yang berbicara, jangan melihat

keluar jendela atau apapun yang terjadi dalam ruangan.

Yakinkan bahwa dirimu dalam keadaan fokus. Pikiranmu akan mudah

terpecah jika kamu berfikir kamu tahu apa yang akan dikatakan selanjutnya,

padahal kamu bisa saja salah. Jika kamu merasa pikiranmu terpecah, ubah

posisi tubuhmu dan cobalah untuk berkonsentrasi dengan kata-kata pembicara.

Biarkan pembicara selesai sebelum kamu berbicara. Pembicara akan

lebih senang jika mendapat kesempatan untuk menyelesaikan apa yang ingin

disampaiakn tanpa disela. Ketika kamu menyela, kamu jadi tampak seperti

sedang tidak mendengarkan.

Dengarkan dulu sampai selesai sebelum kamu bicara. Kamu tidak akan

bisa sungguh-sungguh mendengarkan jika kamu sibuk memikirkan apa yang

ingin kamu katakan.

Dengarkan ide pokoknya. Ide pokok adalah hal terpenting yang ingin

disampaikan pembicara. Ide pokok tersebut mungkin saja disebutkan di depan

atau di akhir, dan diulang berkai-kali. Perhatikan kalimat yang dimulai dengan

frase seperti “intinya adalah… “ atau “ yang perlu diingat adalah..”

Bertanyalah jika kamu tidak yakin telah mengerti dengan apa yang

dikatakan oleh pembicara, bertanyalah. Salah satu cara yang bagus adalah

kamu mengulang kembali kata-kata pembicara, bertanyalah. Salah satu cara

yang bagus adalah kamu mengulang kembali kata-kata pembicara sehingga

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berkata, “ketika kamu bilang tidak ada zebra yang sama, apakah yang kamu

maksud adalah garis zebra tersebut?”.

Berikan umpan balik. Duduklah dengan tegap dan perhatikan

pembicara secara langsung. Tunjukkan bahwa kamu mengerti. Kemudian kamu

juga bisa tambahkan dengan tersenyum, mengernyitkan dahi. (Naney,

2007:133).

h. Pembelajaran Menyimak yang Efektif

Tujuan pembelajaran menyimak di sekolah adalah agar siswa

mempunyai kemampuan dalam aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Untuk

mencapai tujuan tersebut pembelajaran menyimak sudah mendapat tempat

tersendiri dalam pembelajaran menyimak merupakan satu proses. Menurut

Djago Tarigan (1986:6.3) pembelajaran menyimak merupakan satu proses.

Dalam proses pembelajaran tersebut melibatkan tujuh komponen, yaitu siswa,

guru, tujuan, bahan, metode, media dan evaluasi.

Agar kegiatan pembelajaran menyimak dapat efektif maka ketujuh

komponen tersebut ditunjang dengan penggunaan media Audio Visual Video

Compact Disk (VCD). Perpaduan antara tujuh komponen pembelajaran dan

penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) diharapkan

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Menurut Djago Tarigan ketujuh komponen pembelajaran tersebut

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Siswa merupakan subjek dan bukan objek. Berhubung siswa merupakan

subjek maka sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini kompetensi

siswa diutamakan sehingga guru harus memperhatikan minat, bakat dan

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Dengan begitu guru akan

mengetahui bagaimana cara menangani anak yang satu dengan anak yang

lainnya karena sudah tahu kesulitan masing-masing siswanya.

2. Guru mempunyai peran sebagai motivator, fasilitator dan mediator dalam

proses pembelajaran. Dengan begitu guru berfungsi menjembatani agar

siswa dapat melakukan kegiatan menyimak dengan memberikan motivasi,

memfasilitasi dan memberikan media yang memadai.

3. Tujuan kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan pembelajaran menyimak ditentukan oleh guru yang berpedoman

pada kurikulum dan silabus yang berlaku saat ini. Tujuan pembelajaran

harus diberitahukan pada siswa agar siswa mengetahui akan dibawa

kemana mereka. Dengan demikian akan terjadi hubungan yang positif

antara guru dengan siswa karena siswa tahu tujuan yang akan dicapai.

4. Bahan dan materi. Untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam

silabus, maka dalam menentukan materi dan bahan pembelajaran harus

sesuai pula. Dalam memilih bahan harus disesuaikan dengan kemampuan

dan perkembangan siswa, dan menarik.

5. Metode, Agar tujuan dapat tercapai guru harus mampu memilih,

mengkombinasikan, dan mempraktekkan metode yang sesuai dengan

(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Media. Fungsi media adalah untuk memperjelas materi yang disampaikan

sehingga dalam memilih media pembelajaran harus sesuai dengan materi

saat itu.

7. Evaluasi. Evaluasi dapat berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam

mengadakan proses pembelajaran. Dari hasil evaluasi guru dapat

mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan program

pembelajaran.

Masih menurut Djago Tarigan (1986:6.22) teknik pembelajaran

menyimak yang efektif adalah : (1) Dengar dan ucap berkali-kali, (2) Dengar

dan kerjakan, (3) menemukan benda, (4) bisik berantai, (5) Simon bilang, (6)

menyelesaikan cerita, (7) identifikasi kata-kata kunci, (8) identifikasi kalimat

topik, (9) merangkum, (10) parafrase, (11) menjawab pertanyaan.

Menyimak merupakan suatu proses, dalam proses menyimak tersebut

dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : (1) pembicara, (2) pembicaraan, (3)

situasi, dan (4) penyimak.

Jika diperhatikan dari faktor penyimak sendiri dituntut mempunyai

kemampuan. Kemampuan tersebut adalah : (1) kemampuan untuk memusatkan

perhatian, (2) kemampuan menangkap bunyi, (3) kemampuan linguistik dan

nonlinguistik, (4) kemampuan untuk memverifikasi, (5) kemampuan untuk

merespon, dan (7) kemampuan untuk mengingat.

Selain penyimak harus mempunyai kemampuan beragam sebelum

mengikuti pembelajaran menyimak, guru diharapkan mampu mengetahui

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

siswanya guru mengupayakan agar penyimak mau mengadakan pendugaan

terhadap daya simaknya pribadi. Dengan mengetahui daya simak siswanya,

diharapkan guru akan mengetahui kesulitan yang dialami sehingga mampu

mencari dan memberi solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan yang dialami

siswanya.

Salah satu metode yang sudah dikembangkan untuk mengetahui daya

semak adalah yang dikembangkan oleh Greene dan Petty yaitu “Checking Up

On My Listening” atau daya duga simak diri dalam Djago Tarigan (1986:4.6).

Butir-butir yang dikembangkan oleh mereka adalah mencakup lima hal, yaitu :

(1) kesiapan fisik dan mental, (2) konsentrasi, (3) pemahaman akan arah

pembicaraan, (4) pembuktian ide pokok, dan (5) penilaian.

Setelah guru mengetahui kemampuan masing-masing siswanya dalam

menyimak, maka dia dapat menggolongkannya dalam catatan pribadinya

tentang posisi siswa tersebut, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan

lagi mengalami kesulitan karena guru sudah dapat mengantisipasi dari hasil

daya simak pribadi tersebut.

Untuk dapat menggolongkan siswa-siswanya dalam hal menyimak guru

dapat menggunakan ciri-ciri di bawah ini, termasuk penyimak yang baik atau

tidak. Adapun ciri-ciri penyimak yang baik adalah : (1) siap fisik dan mental,

(2) konsentrasi, (3) motivasi, (4) obyektif, (5) menyeluruh, (6) menghargai, (7)

selektif, (8) sungguh-sungguh, (9) tidak mudah terganggu, (10) cepat

menyesuaikan diri, (11) kenal arah pembicaraan, (12) kontak dengan

(50)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

i. Penilaian Keterampilan Menyimak Berita

Dalam penilaian berbasis kelas, evaluasi dilakukan terhadap proses dan

hasil pembelajaran. Demikian halnya penilaian keterampilan menyimak berita,

dilakukan lewat penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian hasil hanya

merujuk pada hasil simakan siswa yang berupa respon atau jawaban-jawaban

terhadap pertanyaan, apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana

tentang berita yang didengar, sedangkan penilaian pada proses dilakukan

dengan menggunakan model instrumen penilaian yang dirancang guru.

Penilaian hasil dapat dilakukan dengan menggunakan tes. Tes

keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa

menangkap dan memahami informasi yang terkandung di dalam wacana yang

diterima melalui saluran pendengaran (Nurgiantoro, 1988:214). Untuk tes

kemampuan menyimak, pemilihan bahan tes lebih ditekankan pada keadaan

wacana, baik dilihat dari segi tingkat kesulitan, isi dan cakupan, maupun

jenis-jenis wacana (Burhan Nurgiyantoro, 1988:214)

Instrumen tes yang diberikan berupa perintah kepada siswa untuk

menyimak berita menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk

(VCD) dan mengerjakan soal berupa soal pemahaman untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap hasil simakan dan soal esei terbuka.

Kisi-kisi dalam pembuatan soal mengacu pada kurikulum 2006 kelas

VII pada tingkat kemampuan berbahasa, yaitu pada keterampilan

mendengarkan. Kompetensi dasar tersebut mempunyai beberapa indikator,

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan bagaimana tentang berita yang didengar, (2) mampu mengungkapkan

kembali isi berita.

(1) Untuk soal pemahaman isi berita mengacu pada indikator mampu

menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan

bagaimana tentang berita yang didengar

No Aspek Interval Skor Kategori Kriteria

1 Apa 3

Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu

Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu

Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu

Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu

(52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu

Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu

Jawaban salah

ƊiǂϜȖ̜Ϝ̜ǂ Ƥ pȖ̜ ǂϜȖ̜Ϝ ik ϜǂƤ pȖ̜ k \Ϝ

Di bawah ini adalah tabel mengenai kategori rata-rata kumulatif indikator

mampu menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan

bagaimana.

Tabel 4. Daftar Penilaian Rata-rata Kumulatif Indikator Mampu Menjawab

Pertanyaan Apa, Siapa, Di Mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana.

No Kategori Rentang

Burhan Nurgiyantoro.2010. Penilaian pembelajaran bahasa berbasis

(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2) Untuk soal esei terbuka mengacu pada indikator mampu mengungkapkan

kembali isi berita yang didengar. Pedoman penilaian dan kategori

penilaiannya sebagai berikut.

Tabel 5. Daftar Penilaian Esei Menyimak Berita

Aspek Interval

Isi berita sangat tepat, sesuai dengan isi, dan minimal 3 kalimat

Isi berita tepat, kurang sesuai dengan isi, dan minimal 2 kalimat

Isi berita kurang tepat, tidak sesuai dengan isi, dan hanya 1 kalimat

Tidak ada jawaban

Di bawah ini adalah tabel mengenai kategori nilai kumulatif menyimak

berita.

Tabel 6. Kategori Nilai Kumulatif Menyimak Berita

No Kategori Rentang

Tes menyimak berdasar tingkatan penguasaan siswa :

1. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Ingatan

Tes kemampuan menyimak pada tingkat ingatan sekadar menuntut siswa untuk

(54)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

wacana yang telah diperdengarkan. Fakta dalam wacana dapat berupa tanggal,

tahun, peristiwa dan sebagainya. Bentuk tes yang dipergunakan dapat tes

bentuk objektif, isian singkat, ataupun bentuk pilihan ganda.

2. Tes Menyimak Tingkat Pemahaman

Tes keterampilan menyimak pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk

dapat memahami wacana yang dipergunakan. Pemahaman yang dimaksud

adalah pemahaman terhadap isi wacana, hubungan, hubungan antar kejadian,

hubungan antar ide, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Pemahaman pada

tingkat ini belum kompleks benar, belum menuntut kerja kognitif tingkat

tinggi. Bentuk tes yang dipergunakan esai ataupun bentuk objektif.

3. Tes Menyimak Tingkat Penerapan

Diharapkan siswa dapat menerapkan konsep atau masalah tertentu pada situasi

yang baru misalnya, diperdengarkan beberapa buah wacana dengan gambar

yang sesuai. Tingkat kesulitannya bergantung sederhana atau kompleksnya

wacana gambar.

4. Tingkat Kemampuan Menyimak Tingkat Analisis

Tes keterampilan menyimak pada tingkat analisis menuntut siswa untuk

melakukan kerja analisis, untuk memilih alternatif jawaban yang tepat. Analisis

yang dilakukan berupa analisis detail informasi, mempertimbangkan bentuk

dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab akibat

dan lain-lain.

Jawaban terhadap pertanyaan dapat dinilai berdasarkan tepat atau

(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan bobot soal, sedangkan hasil simakan siswa yang berupa respon dinilai

berdasarkan tepat atau tidak respon itu dengan apa yang akan diungkapkan atau

diperintahkan dalam bahan simakan (Subyantoro dan Hartono 2003:14).

Aspek-aspek penilaian ditentukan berdasarkan indikator pencapaian hasil

pelajar. Penilaian proses dapat dilakukan dengan menggunakan model

instrumen yang dirancang guru.

2. Hakikat Media Pembelajaran Audio Visual VCD

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti

‘tengah’, ‘perantara’. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau

elektronis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi

visual dan verbal.(Sri Anitah, 2009:1)

b. Pengertian Media Audio Visual VCD

Media audio visual merupakan media pembelajaran yang pemakaiannya

dilakukan dengan cara diproyeksikan melalui arus listrik dalam bentuk suara.

Misalnya, radio, tape recorder. Dan media yang diproyeksikan ke layar

monitor dalam bentuk gambar dan suara misalnya, Televisi, Video, Film,

(56)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu melainkan sekaligus bisa

mendengar segala sesuatu yang divisualisasikan (Hastuti, 2006:208).

Djamarah dan Zain (2006:124-125) menjelaskan bahwa media audio visual

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini

mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media

yaitu media yang pertama adalah media audio visual diam yaitu media yang

menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara (sound slides).

Film rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang kedua adalah

audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.

Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa Audio

Visual Video Compact Disk (VCD). Media Audio Visual Video Compact Disk

(VCD) merupakan perpaduan antara media suara (audio) dan media gambar

(visual) yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Media ini mampu menggugah perasaan dua pikiran siswa,

memudahkan pemakaian materi dan menarik minat siswa untuk belajar.

Media Audio Visual Compact Disk (VCD) mempunyai dua perangkat,

yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software). Adapun

perangkat keras dari video compac disk (VCD) adalah player atas alat yang

memproses perangkat lunak ke dalam tampilan gambar. Sedangkan,

perangkat lunaknya adalah berupa kepingan disk, yang berisi data yaitu

(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kedua perangkat tersebut dalam menampilkan gambar, alat tersebut berupa

televisi.

Penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dalam

proses pembelajaran menyimak berita diharapkan dapat mempertinggi proses

dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi ini benar-benar dikuasai siswa.

Selain itu menjadikan proses pembelajaran lebih bervariasi dan menarik,

karena dengan penggunaan media audio visual siswa tidak hanya dapat

mendengar tetapi juga bisa melihat segala sesuatu yang disimaknya. (Thomas

C.Harly, 2006:4).

c. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan

petunjuk mengapa media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang

efisien melakukannya.

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu

peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media

seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer dan film. Suatu

objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dengan

mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena

Gambar

Tabel  1 Nilai Keterampilan Menyimak Pratindakan …………………….. 67
Gambar  19     Seorang Pembawa Berita Sedang Menyiarkan Berita ………….
Tabel  6. Kategori Nilai Kumulatif Menyimak Berita
gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VIS UAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA SD KELAS I.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Simpulan peneliti adalah keterampilan menyimak dongeng siswa kelas V SD Negeri 02 Sikayu Comal Pemalang meningkat setelah menggunakan media audio visual. Saran yang peneliti

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN BERITA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL DAN TEKNIK CATATAN TULIS SUSUN UNTUK MEMBUAT PETA PIKIRAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIID SMP NEGERI

Penelitian selanjutnya dikaji oleh Amri (2008) dalam penelitiannya tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Melalui Media Audio Dengan Teknik Digtogloss Pada

Peneliti maupun kolaborator mencatat beberapa temuan yang berkaitan dengan penggunaan audio visual laptop dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak pada

Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan tersebut, penulis merasa perlu melakukan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan media audio visual yang menayangkan rekaman

Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menyimak cerita anak melalui media animasi audio visual ini terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II,

Dengan ini, terdapat pengaruh media audio visual terhadap keterampilan menyimak cerita fiksi siswa kelas IV SDN 17 Talang Kelapa.Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini