LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PRESTASI KERJA PUSTAKAWAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN
DOKUMENTASI PROV.SUMATERA UTARA
Mohon kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini.
I.PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dan berikan jawaban yang paling sesuai
dengan keadaan dan pendapat saudara.
2. Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang anda kehendaki pada
jawaban yang telah tersedia pada pilihan.
Bagian II. Pernyataan Angket Berdasarkan Variabel
Variabel X ( Knowledge Sharing)
Knowledge Sharing adalahsebuah proses yang mengirimkan atau
membagikan pengetahuan, ide, pengalaman seseorang kepada orang lain sehingga
terciptalah pengetahuan baru.
1. Pada saat diskusi, pernahkah saudara bertanya ketika ada hal- hal yang anda kurang mengerti tentang topik yang dibicarakan?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
2. Pernahkah kah saudara mengajak diskusi rekan kerja anda, ketika ada pekerjaan yang kurang anda mengerti?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
3. Pada saat coffe break, apakah saudara pernah berdiskusi dengan rekan-rekan saudara yang lain mengenai topik baru?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
4. Apakah saudara pernah menjadi pemateri pada saat seminar?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
5. Apakah saudara pernah mencatat poin-poin yang penting pada saat seminar berlangsung?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
6. Ketika ada pegawai baru, apakah pihak perpustakaan pernah mengadakan pelatihan ?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
7. Apakah saudara pernah terpilih untuk mengikuti pelatihan, di dalam maupun diluar kota?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
8. Dengan adanya pelatihan, apakah mengurangi ketakutan saudara dalam menghadapi tugas-tugas baru pada masa yang akan datang?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
9. Ketika rapat berlangsung, apakah saudara pernah mencatat poin-poin yang anda anggap penting?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
10. Apakah saudara pernah menyampaikan keluhan anda kepada kepala bagian sehingga kepala bagian memberikan solusi untuk mengatasinya
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
11. Apakah saudara pernah mengikuti kegiatan loka karya?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
12. Ketika ada masalah pekerjaan dalam bidang-bidang tertentu, pernah kah diadakan kegiatan lokarya untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya?
Variabel Y ( Prestasi Kerja Pustakawan)
Prestasi kerja pustakawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pustakawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.
13. Apakah saudara pernah melakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan pustaka?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
14. Apakah saudara pernah melakukan survei sederhana mengenai kebutuhan informasi pemustaka?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
15. Ketika saudara menemui kesulitan dalam membuat katalog bahan pustaka, apakah saudara pernah membuka LCSH atau alat bantu lainnya?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
16. Apakah saudara pernah mampu mengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
17. Apakah saudara pernah mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
18. Dengan pengetahuan yang saudara miliki, apakah saudara pernah melakukan penanganan koleksi perpustakaan sesuai dengan prosedur yang berlaku?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
19. Ketika melakukan story telling, apakah saudara pernah menggunakan bahasa sehari-hari sehingga anak-anak mengerti atas apa yang saudara ceritakan?
20. Apakah saudara pernah menggunakan alat peraga ketika melakukan story telling?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
21. Apakah saudara pernah membuat pengguna antri dalam hal peminjaman dan pengembalian koleksi?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
22. Apakah saudara pernah memberikan rujukan yang mutakhir dengan sumber yang terpercaya kepada penggua yang membutuhkan informasi?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
23. Apakah saudara pernah ikut dalam melakukan kegiatan layanan perpustakaan keliling?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
24. Apakah layanan perpustakaan keliling yang selama ini diselenggarakan dapat menumbuhkan minat baca masyarakat?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam menjawab angket ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Lampiran 3 Distribusi Frekuensi Variabel Terikat dan Variabel Bebas
1. Distribusi Frekuensi dan Persentase variabel Knowledge Sharing
Pertanyaan TP KK SR SL Total
f % f % f % f % f %
p1 7 18.92 8 21.62 12 32.43 10 27.03 37 100
p2 7 18.92 8 21.62 12 32.43 10 27.03 37 100
p3 4 10.81 12 32.43 10 27.03 11 29.73 37 100
p4 5 13.51 10 27.03 8 21.62 14 37.84 37 100
p5 7 18.92 8 21.62 10 27.03 12 32.43 37 100
p6 9 24.32 5 13.51 9 24.32 14 37.84 37 100
p7 5 13.51 10 27.03 12 32.43 10 27.03 37 100
p8 9 24.32 9 24.32 11 29.73 8 21.62 37 100
p9 4 10.81 10 27.03 10 27.03 13 35.14 37 100
p10 4 10.81 12 32.43 10 27.03 11 29.73 37 100
p11 8 21.62 8 21.62 9 24.32 12 32.43 37 100
p12 5 13.51 9 24.32 10 27.03 13 35.14 37 100
2.Distribusi Frekuensi dan Persentase Prestasi Kerja Pustakawan
Pertanyaan TP KK SR SL Total
f % f % f % f % f %
p1 4 10.81 10 27.03 14 37.84 9 24.32 37 100
p2 7 18.92 17 45.95 6 16.22 7 18.92 37 100
p3 3 8.11 4 10.81 18 48.65 12 32.43 37 100
p4 4 10.81 9 24.32 7 18.92 17 45.95 37 100
p5 6 16.22 14 37.84 8 21.62 9 24.32 37 100
p6 16 43.24 5 13.51 8 21.62 8 21.62 37 100
p7 5 13.51 22 59.46 5 13.51 5 13.51 37 100
p8 3 8.11 11 29.73 11 29.73 12 32.43 37 100
p9 4 10.81 1 2.70 15 40.54 17 45.95 37 100
p10 7 18.92 5 13.51 12 32.43 13 35.14 37 100
p11 1 2.70 23 62.16 8 21.62 5 13.51 37 100
Lampiran 4 Perhitungan Regresi Linear Sederhana
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.82744144 Most Extreme Differences Absolute .143
Positive .143
Negative -.106
Kolmogorov-Smirnov Z .868
Asymp. Sig. (2-tailed) .439
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .651a .424 .408 3.882
a. Predictors: (Constant), Knowledge Sharing (X) b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Pustakawan (Y)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 388.192 1 388.192 25.763 .000a
Residual 527.375 35 15.068
Total 915.568 36
a. Predictors: (Constant), Knowledge Sharing (X) b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Pustakawan (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.469 4.074 2.815 .008
DAFTAR PUSTAKA
Amriani, Tenry Nur. Knowledge Management dalam Organisasi. 14 Mei 2014.
http:
Anggaran Dasar Ikatan Pustakawan Indonesia Periode tahun 2012-2015
Anna, Nove E. Variant. 2013. Knowledge Sharing in Libraries: A Case Study of
Knowledge Sharing Strategies in Indonesian University Libraries. Jakarta:
Singapore.
Februari, 2016)
Boediprasetya, Agoestiana. 2014. Pengaruh Knowledge Sharing Antar Dosen
Pada Kinerja Penelitian Dosen. Skripsi., Universitas Jendral Soedirman.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif
dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press
Dessler, Gary. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke sepuluh.
Jakarta: Indeks
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajamen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Grasindo.
Hasan, Iqbal, 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Hidayatunnisia, Dita. 2014. Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Kinerja
Pegawai Pada PT Indonesia Power Pusat. Skripsi., Universitas Telkom.
Kathiravelu, Sunita Rega, [et.all]. 2013. “Why Organisational Culture Drives
Management and Techonology Research Malaysia. Procedia-Social and
Behavioral Sciences. No 129 (September)
Kurniawati, Susanti. 2005. Manajemen Pengetahuan. Jakarta: Grafindo
Lin, Hsiue Fen. 2007. Knowledge Sharing and Firminnovation Capability: An
Empirical Study. International Journal of Manpower ,Vol. 28 No. 3/4.
Lumbantobing, Paul. 2011. Manajemen Knowledge Sharing Berbasis Komunitas.
Bandung: Knowledge Management Society Indonesia
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2003. Sumber Daya Manusia. Bandung:
Refika Aditama
Mathis, Robert L., dan Jackson, John H. 2006. Human Resource Management:
Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed 10. Jakarta: Salemba Empat.
N.D. Oye, Salleh,Mazleena dan A, Noorminshah. 2011. “Knowledge sharing in
Workplace: Motivators and Demotivators”. Faculty of Cumputer Science
and Information System. International Journal of Managing Information
Techonology (IJMIT). Vol .3. No. 4 (November)
Nasution, Mulia. 2000. Manajemen Personalia Aplikasi Dalam Perusahaan.
Jakarta: Djambatan.
Nawawi, Ismail. 2012. Manajemen Pengetahuan: Teori dan Aplikasi dalam
Mewujudkan Daya Saing Organisasi Bisnis dan Publik. Bogor: Ghalia
Pace, Wayne dan Faules, Don F, ed Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi
Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Pasaribu, Manerep. 2009. Knowledge Sharing Meningkatkan Kinerja Layanan
Perusahaan: Studi Kasus Best Practices Sharing di PT.PLN. Jakarta:
Kompas Gramedia
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
Nomor 9 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka
Kreditnya . Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI.
tanggal 27 April, 2016.
Rao, Tv. 1986. Penerjemah L. Mulyana. Pendekatan Prestasi Kerja. Jakarta:
Pustaka Binaman Press Indonesia
Setiarso, Bambang. 2005. “Knowledge Management dan Penciptaan
Pengetahuan”. Makalah ini disampaikan pada workshop Pengenalan
Knowledge Management dan Knowledge Sharing di lingkungan
Perpustakaan Khusus, Desember 2005, LIPI, Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Sirait, Justine T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
The Delphi Group, Inc. 2000. Riset Delphi Group source .
Timpe Dale, 2002. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia-Kepemimpinan.
Jakarta: Elex Media Komputindo
Tsui, Lily. 2006.A Handbook on Knowledge Sharing: Strategies and
Recommendations for Researchers,Policymakers,and Service Providers.
Alberta: Community-University Partnership.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Wursanto, IG. 2002. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius
Yuli, Sri Budi Cantika. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMM
Press
Yusup, Pawit M. 2012. Perspektif Manajemen Pengetahuan, Informasi,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitianakan
dilaksanakan. Menurut Sugiyono (2010, 6) “metode penelitian adalah cara-cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan”. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis
penelitian kuantitatif dengan metode penelitian asosiatif/ kasual (sebab-akibat)
dengan teknik analisis data regresi linier sederhana. Menurut Sugiyono (2010, 8)
Metode penelitian kuantitatif adalah:
Metode penelitian yangberlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunkan istrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Prov. Sumatera utara yang terletak di jalan Brigjend. Katamso No. 45-K.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Salah satu bagian dari desain penelitian adalah menentukan populasi dan
sampel penelitian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan penelitian dan lebih menghemat waktu dan tenaga.
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
Berdasarkan uraian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pustakawan yang bekerja pada Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Prov. Sumatera Utaraberjumlah 37 orang.
3.3.2 Sampel
Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang
ada di populasi, hal ini dikarenakan karena terbatasnya dana atau biaya, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi.
Sampel adalah bagian terkecil dari populasi.
Menurut Hasan (2002, 58) Sampel adalah bagian dari populasi yang
diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas,
dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Penulis menggunakan teknik
sampling jenuh yaitu dengan menjadikan semua populasi menjadi sampel yaitu 37
orang.
3.4Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau
keterangan-keterangan atau karakteristik-karakeristik sebagian atau seluruh
elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.
Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden akan
2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca materi yang
berhubungan dengan bahasan penelitian yang diperoleh melaui buku, jurnal,
majalah, dan dokumen lain yang berhubungan.
3.5 Teknis Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna
sehingga dapat dipahami. Data dari hasil penelitian yang dikumpulkan melalui
kuesioner diolah dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social
Science) versi 22. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan
wujud statistik regresi linier sederhana antara kinerja pustakawan dengan
knowledge sharing. Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Y = Kinerja Pustakawan
X = Knowledge Sharing
a = Konstanta
ß = Koefisien regresi
Kriteria hipotesis kerja adalah sebagai berikut:
1. Ho : ß1 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari knowledge
sharing terhadap kinerja pustakawan.
2. Ha : ß1 ≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan dari knowledge sharing
terhadap kinerja pustakawan.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan
kepercayaan 95% (a = 0,05). Jika thitung> ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima
sedangkan jika thitung = ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
3.6 Skala Pengukuran
Skala adalah perbandingan antar kategori sebuah objek yang diberi bobot
nilai berbeda. Skala pengukuran merupakan prosedur pemberian angka pada suatu
objek agar dapat menyatakan karakteristik dari objek tersebut. Menurut Hasan
(2002, 72) “Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur”.
Skala pengukuran variabel yang yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala Likert. Menurut Hasan (2002, 72) “skala likert merupakan jenis skala yang
digunakan untuk mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti
sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang”.
Dalam Skala Likert, setiap item jawaban diberi skor dengan skala 1- 5,
yaitu:
Tabel 3.1 Pengukuran dengan skala Likert Alternatif Jawaban Bobot Penilaian
Selalu 4
Sering 3
Kadang-Kadang 2
Tidak Pernah 1
Kuesioner yang menggunakan skala Likert pada penelitian ini dibuat
yang diajukan. Dari hasil penelitian akan diperoleh skor setiappertanyaan maupun
skor total untuk seluruh responden.
3.7Definisi Operasional Variabel
Dalam setiap penelitian pasti terdapat variabel penelitian. Jumlah variabel
penelitian bisa hanya satu namun juga bisa lebih dari satu. Variabel penelitian
pada hakikatnya merupakan konsep yang nilainya ingin diketahui oleh peneliti.
Menurut Hasan (2002, 60) definisi operasional variabel adalah “penarikan
batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu
konsep”. Tujuannya yaitu agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai
dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu
Knowledge Sharing sebagai variabel bebas/independent (X) dan kinerja
pustakawan sebagai variabel terikat/dependent (Y). Lebih jelasnya defenisi dari
masing-masing variabel penelitian ini adalah:
1. Knowledge sharing (X)
Knowledge Sharing adalahsebuah proses yang mengirimkan atau
membagikan pengetahuan, ide, pengalaman seseorang kepada orang lain sehingga
terciptalah pengetahuan baru. Sesuai dengan cara-cara melakukan knowledge
sharingseperti yang dikemukakan oleh Tsui, maka indikator dari knowledge
sharing yaitu diskusi, seminar, pelatihan, rapat pleno dan lokarya. Untuk
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Variabel Knowledge Sharing (X) Variabel Indikator No pertanyaan Jumlah
Knowledge
Total Pertanyaan 12
2. Variabel Prestasi Kerja Pustakawan
Prestasi kerja pustakawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pustakawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 9 tahun 2014 tentang
Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, maka indikator prestasi
kerja pustakawan adalah layanan teknis dan layanan pengguna. Untuk
mempermudah kuesioner maka di buat kisi-kisi kuesiner seperti dibawah ini:
Tabel 3. 3
Kisi - Kisi Variabel Prestasi Kerja Pustakawan (Y)
Variabel Indikator No pertanyaan Jumlah Prestasi kerja
Total Pertanyaan 12
3.8 Instrumen Penelitian
Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang
disebut dengan instrumen penelitian. Ada beberapa instrumen yang dapat
kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data penelitian. Dimana
kuesioner terdiri atas pertanyaan yang memuat indikator-indikator yang dapat
menjelaskan setiap variabel.
3.8.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa
yang ingin diukur. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor
butir dengan skor total Product Moment (Pearson) dengan bantuan SPSS versi
22.0 Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung
dengan r tabel pada taraf a= 0,3.
Jika hasil perhitungan ternyata r hitung > r tabel maka butir instrumen
dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid
(invalid), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.Adapun
koefisien korelasi validitas ini yaitu:
1. Jika rhitung
>r
tabel, maka pernyataan diketahui valid.2. Jika rhitung
<r
tabel, maka pernyataan diketahui tidak valid.3.8.2Uji Reliabilitas
Suatu angket diketahui reliabel atau handal apabila jawaban dari
responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Ghozali (2005, 20) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan hanya sekali saja kuisioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one
shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitas digunakan uji
Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel diketahui reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha> 0,60.
3.9 Analisis Data
3.9.1. Analisis Data Deskriptif
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
metode deskriptif, yaitu dengan cara penyusunan dan pengelompokkan data
kemudian dianalisis. Hadi ( 1981, 421) menyatakan untuk menganalisis data
menggunakan rumus:
Keterangan :
P = Persentase
f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden.
Dalam menginterpretasikan besarnya presentase yang didapat, peneliti
menggunakan metode seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2007, 275):
1 – 25% : Sebagian Kecil 26 – 49% : Hampir Setengah 50% : Setengah
3.9.2 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t)
Untuk mengetahui signifikansi knowledge sharing terhadap prestasi kerja
pustakawan dilakukan dengan uji-t (uji secara parsial).
Kriteria pengujian :
Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
secara parsial knowledge sharing berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja
pustakawan Sebaliknya, jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya knowledge sharing tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja
pustakawan.
3.9.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2)digunakan untuk mengukur seberapa besar
variabel knowledge sharing (variabel bebas) mampu memberikan pengaruh
terhadap variabel prestasi kerja pustakawan (variabel terikat). Menurut Sugiyono
(2005, 186):
Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (≤0 (R2) ≥1). JikaR2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Jika R2semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.
Untuk mengukur pengaruh knowledge sharing terhadap prestasi kerja
pustakawan berpengaruh kuat atau lemah, maka dapat berpedoman pada tabel
Tabel 3.4
Interprestasi Pengaruh antar Variabel
Nilai Interprestasi
0,0 – 0, 19 Sangat Lemah
0, 2 – 0, 39 Lemah
0, 4 – 0, 59 Sedang
0, 6 – 0, 79 Kuat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan
kuesioner dan studi kepustakaan. Pada bab ini, yang menjadi pembahasan adalah
pengumpulan data berdasarkan kuesioner, dengan cara memberi daftar pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner diberikan kepada pustakawan
Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utarasebanyak
37 orang responden yang merupakan sampel penelitian. Penyebaran kuesioner
dilakukan untuk mengukur pengaruh knowledge sharing terhadap prestasi kerja
pustakawan pada BPAD Prov. Sumatera Utara. Setiap variabel penelitian
memiliki indikator yang kemudian menjadi beberapa butir pertanyaan yang akan
diolah menggunakan metode statistik.
4.2 Pengujian Validitas Instrumen
Pengujian validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah
butir-butir pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengukur variabel yang akan
diteliti. Adapun tahap yang dilakukan dalam menguji validitas setiap butir
pernyataan dengan mengkorelasikan skor dari setiap butir dengan total skor
jawaban. Teknik yang digunakan dengan menganalisis nilai r Product Moment
Correlation. Jika nilai r hitung > 0,361 maka pernyataan adalah valid. Pengujian
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Knowledge Sharing (X) Indikator Butir Pertanyaan R
Hitung
R Tabel
Keterangan
1. Diskusi 1. 0, 61 0, 361 Valid
2. 0, 473 0, 361 Valid
3. 0, 437 0, 361 Valid
2. Seminar 4. 0, 590 0, 361 Valid
5. 0, 629 0, 361 Valid
3. Pelatihan 6 0, 662 0, 361 Valid
7 0, 566 0, 361 Valid
8 0,439 0, 361 Valid
4. Rapat 9 0, 514 0, 361 Valid
10 0, 598 0, 361 Valid
5. Loka karya 11 0, 551 0, 361 Valid
12 0, 664 0, 361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan
instrumen variabel X adalah valid, hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung yang
yang lebih besar dari r tabel (0,361). Sehingga 12 pertanyaan variabel independent
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Prestasi Kerja Pustakawan (Y) Indikator Butir
Pertanyaan
R
Hitung
r
Tabel
Keterangan
1. Layanan Teknis 13 0, 680 0, 361 Valid
14 0, 446 0, 361 Valid
15 0, 488 0, 361 Valid
16 0, 489 0, 361 Valid
17 0, 724 0, 361 Valid
18 0, 541 0, 361 Valid
2. layanan pengguna 19 0, 660 0, 361 Valid
20 0, 475 0, 361 Valid
21 0, 517 0, 361 Valid
22 0, 564 0, 361 Valid
23 0, 711 0, 361 Valid
24 0, 603 0, 361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan
instrumen variabel Y adalah valid, hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung antara
tiap item lebih besar dari nilai r tabel yang telah ditetapkan yaitu 0,361. Sehingga,
12 pertanyaan variabel instrumen dependent dapat digunakan untuk penelitian.
4.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen
dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha.
4.3.1 Variabel Knowledge Sharing (X)
Pengujian reliabilitas variabel Knowledge Sharing (X) dapat dilihat pada
Tabel 4.3 berikut ini :
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Knowledge Sharing (X) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .927 12 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data yang diteliti bahwa variabel
Knowledge Sharing (X) dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha, diketahui
bahwa variabel Knowledge sharing (X) adalah reliabel karena nilai Cronbach’s
Alpha > 0,60. Nilai Cronbach’s Alpha variabel X yaitu 0,927.
4.3.2 Variabel Prestasi Kerja Pustakawan (Y)
Pengujian reliabilitas variabel pemanfaatan koleksi (Y) dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut ini :
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Prestasi Kerja Pustakawan (Y) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .927 12 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data yang diteliti bahwa variabel
prestasi kerja pustakawan (Y) dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha,
diketahui bahwa variabel prestasi kerja pustakawan (Y) adalah reliabel karena
4.4 Analisis Deskriptif
4.4.1 Tanggapan responden terhadap Knowledge sharing (variabel X)
Knowledge sharing ialah suatu proses yang mengirimkan atau
membagikan pengetahuan, ide, pengalaman seseorang kepada orang lain sehingga
terciptalah pengetahuan baru. Beberapa indikator untuk mengukur variabel
knowledge sharing yaitu : Diskusi, Seminar, Pelatihan, Rapat, Loka karya. Untuk
mengetahui tanggapan responden terhadap Knowledge sharing padaBadan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Prov. Sumatera Utara dapat dilihat melalui
jawaban yang telah dijawab responden pada kuesioner yang telah disebarkan
nomor 1-12
4.4.1.1 Jawaban Responden Mengenai Diskusi
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
bertanya ketika ada hal-hal yang kurang di mengerti tentang topik yang
dibicarakan, dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Bertanya tentang topik yang kurang di mengerti
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 1. apakah responden
pernah bertanya ketika
ada hal-hal yang kurang
di mengerti tentang
topik yang dibicarakan
Selalu 10 27,03 %
Sering 12 32,43 %
Kadang-kadang 8 21,62 %
Tidak Pernah 7 18,92 %
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 1 yaitu 10 responden(27,03%) selalu bertanya tentang topik yang kurang di
mengerti pada saat diskusi, dan 12 responden (32, 43%) menyatakan sering.
Sedangkan, 8responden (21, 62%) menyatakan kadang-kadang, serta 7
responden (18,92%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (81,08%) responden pernah bertanya ketika
ada hal-hal yang kurang di mengerti tentang topik yang dibicarakan pada saat
diskusi, dan sebagian kecil (18,92%) responden tidak pernah bertanya ketika
diskusi.
4.4.1.2 Jawaban Responden Mengenai Diskusi
Jawaban responden mengenai pertanyaan, Pernahkah kah saudara
mengajak diskusi rekan kerja anda, ketika ada pekerjaan yang kurang anda
mengerti? dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Mengajak Diskusi Rekan Kerja
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 2. Pernahkah kah saudara
mengajak diskusi rekan
kerja anda, ketika ada
pekerjaan yang kurang
anda mengerti?
Selalu 10 27,03 %
Sering 12 32,43 %
Kadang-kadang 8 21,62 %
Tidak Pernah 7 18,92 %
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 2 yaitu 10 responden(27,03%) selalu mengajak diskusi rekan kerjanya, dan
12 responden (32, 43%) menyatakan sering. Sedangkan, 8responden (21, 62%)
menyatakan kadang-kadang, serta 7 responden (18,92%) menyatakan tidak
pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (81,08%) responden pernah mengajak
diskusi rekan kerjanya, ketika ada pekerjaan yang kurang di mengerti dan
sebagian kecil (18,92%) responden tidak pernah mengajak diskusi rekan kerjanya.
4.4.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Diskusi
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden mengajak
diskusi rekan kerjanya mengenai topik baru pada saat coffee break, dilihat dari
tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Berdiskusi Mengenai Topik Baru
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 3 Pada saat coffee break,
apakah saudara pernah
berdiskusi dengan
rekan-rekan saudara
yang lain mengenai
topik baru?
Selalu 11 29,73 %
Sering 10 27,03 %
Kadang-kadang 12 32,43 %
Tidak Pernah 4 10, 81 %
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 3 yaitu 11 responden (29,73%) selalu mengajak diskusi rekan kerjanya,
dan 10 responden (27,03%) menyatakan sering. Sedangkan, 12responden (32,
43%) menyatakan kadang-kadang, serta 4 responden atau sebagian kecil
(10,81%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (89,19%) responden pernah berdiskusi
dengan rekan-rekan yang lain mengenai topik baru pada saat coffee break, dan
sebagian kecil (10,81%) responden tidak pernah mengajak diskusi rekan rekan
yang lain pada saat coffee break.
4.4.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Seminar
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
menjadi pemateri pada saat seminar, dilihat dari tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Pemateri Pada Saat Seminar
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 4 Apakah saudara pernah
menjadi pemateri pada
saat seminar?
Selalu 14 37,84 %
Sering 8 21,62 %
Kadang-kadang 10 27,03 %
Tidak Pernah 5 13,51 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
dan 8 responden (21,62%) menyatakan sering. Sedangkan, 10responden (27,03%)
menyatakan kadang-kadang, serta 5 responden (13, 51%) menyatakan tidak
pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (86,49%) responden pernah menjadi
pemateri pada saat seminar dan sebagian kecil (18,92%) responden tidak pernah
menjadi pemateri pada saat seminar
Hal ini dapat dinyatakan bahwa pada umumnya para pustakawanBPAD
Prov. Sumatera Utara pernah menjadi pemateri pada saat seminar.
4.4.1.5 Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Seminar
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
mencatat poin-poin penting pada saat seminar berlangsung, dapat dilihat dari tabel
4.9 berikut:
Tabel 4.9
Mencatat Poin-Poin penting
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 5 Apakah saudara pernah
mencatat poin-poin
yang penting pada saat
seminar berlangsung?
Selalu 12 32, 43 %
Sering 10 27, 03 %
Kadang-kadang 8 21,62 %
Tidak Pernah 7 18,92 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
seminar, dan 10 responden (27,03%) menyatakan sering. Sedangkan, 8 responden
(21,62%) menyatakan kadang-kadang, serta 7 responden (18,92%) menyatakan
tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (81,08%) responden pernah mencatat
poin-poin yang penting pada saat seminar berlangsung dan sebagian kecil (18,92%)
responden tidak pernah mencatat poin-poin penting pada saat seminar
berlangsung.
Hal ini dapat dinyatakan bahwa para pustakawanBPAD Prov. Sumatera
Utara pada umumnya mencatat poin-poin yang dianggap penting pada saat
seminar.
4.4.1.6 Jawaban Responden Mengenai Pelatihan
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah perpustakaan pernah
mengadakan pelatihan ketika ada pegawai baru, dapat dilihat dari tabel 4.10
berikut:
Tabel 4.10 Mengadakan Pelatihan
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
6 Ketika ada pegawai baru, apakah pihak
perpustakaan pernah
mengadakan pelatihan ?
Selalu 14 37,84 %
Sering 9 24,32 %
Kadang-kadang 5 13,51 %
Tidak Pernah 9 24,32 %
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 6 yaitu 14 responden (37,84%) menyatakan selalu mengadakan pelatihan,
dan 9 responden (24, 32%) menyatakan sering. Sedangkan, 5 responden (13,
51%) menyatakan kadang-kadang, serta 9 responden (24,32%) menyatakan tidak
pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa sebagian besar (75,67%) responden menyatakan bahwa
pihak perpustakaan pernah mengadakan pelatihan, ketika ada pegawai baru dan
sebagian kecil (24,32%) responden menyatakan bahwa pihak perpustakaan tidak
pernah mengadakan pelatihan, ketika ada pegawai baru
4.4.1.7 Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
megikuti pelatihan di dalam maupun di luar kota, dapat dilihat dari tabel 4.11
berikut:
Tabel 4.11
Ikut pelatihan Di Dalam Maupun Di Luar Kota
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 7 Apakah saudara pernah
terpilih untuk mengikuti
pelatihan, di dalam
maupun diluar kota?
Selalu 10 27,03 %
Sering 12 32,43 %
Kadang-kadang 10 27,03 %
Tidak Pernah 5 13,51 %
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 7 yaitu 10 responden (27,03%) selalu terpilih mengikuti pelatihan, dan 12
responden (32,43%) menyatakan sering. Sedangkan, 10 responden (27,03%)
menyatakan kadang-kadang, serta 5 responden (13,51%) menyatakan tidak
pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (86,49%) responden menyatakan bahwa
responden pernah terpilih untuk mengikuti pelatihan, di dalam maupun diluar kota
dan sebagian kecil (13,51%) responden menyatakan tidak pernah terpilih untuk
mengikuti pelatihan, di dalam maupun diluar kota
Hal ini dapat dinyatakan bahwa pada umumnya para pustakawan BPAD
Provinsi Sumatera Utara pernah mengikuti kegiatan pelatihan yang dilakukan di
dalam maupun di luar kota.
4.4.1.8 Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden dapat
menghadapi tugas-tugas baru dengan diadakannya pelatihan, dapat dilihat dari
Tabel 4.12
Ketakutan Berkurang Menghadapi Tugas-Tugas Baru
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
8 Dengan adanya pelatihan, apakah
mengurangi ketakutan
saudara dalam
menghadapi tugas-tugas
baru pada masa yang
akan datang?
Selalu 8 21,62 %
Sering 11 29,73 %
Kadang-kadang 9 24,32 %
Tidak Pernah 9 24, 32 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 8 yaitu 8 responden (21,62%) menyatakan bahwa dengan adanya pelatihan
selalu mengurangi ketakutan responden dalam menghadapi tugas-tugas baru, dan
11 responden (29,73%) menyatakan sering. Sedangkan, 9 responden (24,32%)
menyatakan kadang-kadang, serta 9 responden (24,32%) menyatakan tidak
pernah.
Dengan demikian, berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwasebagian besar (51,35%) responden menjawab bahwa
pelatihan dapat mengurangi ketakutan pustakawan dalam menghadapi tugas-tugas
baru pada masa yang akan datang dan hampir setengah (48,64%) menyatakan
bahwa pelatihan tidak dapat mengurangi ketakutan pustakawan dalam
diadakan pada BPAD Prov. Sumatera Utara dapat mengurangi ketakutan
pustakawan dalam menghadapi tugas-tugas baru pada masa yang akan datang.
4.4.1.9 Tanggapan responden mengenai rapat
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
mencatat poin penting ketika rapat berlangsung, dapat dilihat dari tabel 4.12
berikut:
Tabel 4.12 Mencatat Poin Penting
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
9 Ketika rapat
berlangsung, apakah
saudara pernah
mencatat poin-poin
yang anda anggap
penting?
Selalu 13 35,14 %
Sering 10 27,03 %
Kadang-kadang 10 27,03 %
Tidak Pernah 4 10,80 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 9 yaitu 13 responden (35,14%) menyatakan responden selalu mencatat
poin-poin penting ketika rapat berlangsung, dan 10 responden (27,03%)
menyatakan sering. Sedangkan, 10 responden (27,03%) menyatakan
kadang-kadang, serta 4 responden (10,80%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian, berdasarkan jawaban yang diperoleh maka dapat di
poin-poin penting ketika rapat berlangsung dan sebagian kecil (10,80%) responden
tidak pernah mencatat poin-poin penting ketika rapat berlangsung. Hal ini dapat
dinyatakan bahwa pustakawan BPAD Prov. Sumatera Utara mencatat poin-poin
yang dianggap penting pada saat rapat berlangsung.
4.4.1.10 Tanggapan Responden Mengenai Rapat
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
menyampaikan keluhan kepada kepala bidang pada saat rapat, dapat dilihat dari
tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13
Menyampaikan Keluhan Kepada Kepala Bidang
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 10 Apakah saudara pernah
menyampaikan keluhan
anda kepada kepala
bagian sehingga kepala
bagian memberikan
solusi untuk
mengatasinya
Selalu 11 29,73 %
Sering 10 27,03 %
Kadang-kadang 12 32,43 %
Tidak Pernah 4 10,81 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 10 yaitu 11 responden (29,73%)selalu menyatakan bahwa responden
menyampaikan keluhannya kepada kepala bidang, dan 10 responden (27,03%)
menyatakan sering. Sedangkan, 12 responden (32,43%) menyatakan
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di perolehmaka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (89,19%) responden menyampaikan
keluhannya kepada kepala bidang sehingga kepala bidang akan memberikan
solusi untuk mengatasinya dan sebagian kecil (10,81%)responden menyampaikan
keluhannya kepada kepala bidang sehingga kepala bidang. Hal ini dapat
dinyatakan bahwa pustakawan BPAD Prov. Sumatera Utara menyampaikan
keluhannya kepada kepala bidang sehingga kepala bidang akan menemukan solusi
untuk mengatasi keluhan para pustakawan
4.4.1.11 Tanggapan Responden Mengenai Loka Karya
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
mengikuti kegiatan loka karya, dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Kegiatan Loka Karya
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 11 Apakah saudara pernah
mengikuti kegiatan loka
karya?
Selalu 12 32,43 %
Sering 9 24,32 %
Kadang-kadang 8 21,62 %
Tidak Pernah 8 21,62 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 11 yaitu 12 responden (32,43 %) menyatakan responden selalu mengikuti
responden (21,62%) menyatakan kadang-kadang, serta 8 responden (21,62%)
menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian erdasarkan jawaban yang di peroleh, maka dapat di
interprestasikan bahwa pada umumnya (78,37%) responden pernah mengikuti
kegiatan loka karyadan sebagian kecil (21,62) responden tidak pernah mengikuti
kegiatan loka karya. Hal ini dapat dinyatakan bahwa pustakawan BPAD Prov.
Sumatera Utara pernah mengikuti kegiatan loka karya yang diselenggarakan oleh
perpustakaan.
4.4.1.12 Tanggapan Responden Mengenai Loka Karya
Jawaban responden mengenai pertanyaan, ketika ada masalah pekerjaan
dalam bidang-bidang tertentu, pernah kah diadakan kegiatan lokarya untuk
memecahkan masalah dan mencari solusinya, dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Kegiatan Loka Karya
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 12 Ketika ada masalah
pekerjaan dalam
bidang-bidang tertentu,
pernah kah diadakan
kegiatan lokarya untuk
memecahkan masalah
dan mencari solusinya?
Selalu 13 35,14 %
Sering 10 27,03 %
Kadang-kadang 9 24,32 %
Tidak Pernah 5 13,51 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
akan selalu di adakan ketika ada masalah pekerjaan dalam bidang-bidang tertentu
dan 10 responden (27,03%) menyatakan sering. Sedangkan, 9 responden
(24,32%) menyatakan kadang-kadang, serta 5 responden (13,51%) menyatakan
tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh, maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (86,49) responden menyatakan bahwa
kegiatan loka karya pernah di lakukan apabila ada masalah dalam bidang-bidang
tertentu untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya dan sebagian kecil
(13,51%) responden menyatakan tidak pernah di lakukan kegiatan loka karya
apabila ada masalah dalam bidang-bidang tertentu untuk memecahkan masalah
dan mencari solusinya.
4.4.2Tanggapan responden terhadap prestasi kerja pustakawan (variabel Y) Prestasi kerja pustakawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pustakawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi. Beberapa
indikator untuk mengukur variabel prestasi kerja pustakawan yaitu: Layanan
teknis dan Layanan pengguna. Untuk mengetahui tanggapan Responden terhadap
prestasi kerja pustakawan dapat dilihat melalui jawaban yang telah dijawab
Responden pada kuesioner yang telah disebarkan.
4.4.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Layanan teknis
Jawaban responden mengenai pertanyaan, Apakah saudara pernah
melakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan
Tabel 4.15
Pengidentifikasian Bahan Perpustakaan
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
13 Apakah saudara pernah melakukan
pengidentifikasian
bahan perpustakaan
untuk pengadaan bahan
pustaka?
Selalu 9 24,32 %
Sering 14 37,84 %
Kadang-kadang 10 27,03 %
Tidak Pernah 4 10,81 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.15 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 13 yaitu 9 responden (24,32 %) menyatakan bahwa responden selalu
melakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan, dan 14 responden (37,84%)
menyatakan sering. Sedangkan, 10 responden (27,03%) menyatakan
kadang-kadang, serta 4 responden (10,81%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (89,19%) responden pernah melakukan
pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan pustaka dan
sebagian kecil (10,81%) responden tidak pernah melakukan pengidentifikasian
bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan pustaka.
4.4.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Layanan Teknis
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah melakukan survei
Tabel 4.16
Survei Kebutuhan Informasi Pemustaka
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
14 Apakah saudara pernah melakukan survei
sederhana mengenai
kebutuhan informasi
pemustaka?
Selalu 7 18,92 %
Sering 6 16,22 %
Kadang-kadang 17 45,95 %
Tidak Pernah 7 18,92 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 14 yaitu 7 responden (18,92%) menyatakan bahwa responden selalu
melakukan survei kebutuhan informasi pemustaka, dan 6 responden (16,22%)
menyatakan sering. Sedangkan, 17 responden (45,95%) menyatakan
kadang-kadang, serta 7 responden (18,92%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh, maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (81,09%) responden menyatakan bahwa
pernah melakukan survei informasi kebutuhan informasi dan sebagian kecil
(18,92%) responden menyatakan tidak pernah melakukan survei mengenai
kebutuhan informasi pemustaka.
4.4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Layanan Teknis
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah pustakawan pernah
membuka LCSH atau alat bantu lainnya ketika kesulitan dalam membuat katalog
Tabel 4.17
Membuka AACR2 atau Alat Bantu Lainnya
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
15 Ketika saudara menemui kesulitan
dalam membuat katalog
bahan pustaka, apakah
saudara pernah
membuka AACR2 atau
alat bantu lainnya
Selalu 12 32,43 %
Sering 18 48,65 %
Kadang-kadang 4 10,81 %
Tidak Pernah 3 8,11 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 15 yaitu 12 responden (32,43%) menyatakan bahwa responden selalu
membukaAACR2 atau alat bantu lainnya ketika menemui kesulitan dalam
membuat katalog bahan pustaka, dan 18 responden (48,65%) menyatakan sering.
Sedangkan,4 responden (10,81%) menyatakan kadang-kadang, serta 3 responden
(8, 11%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh, maka dapat di
interpretasikan bahwapada umumnya (91,89%) responden pernahmembuka LCSH
atau alat bantu lainnya ketika menemui kesulitan dalam membuat katalog bahan
pustaka dan sebagian kecil (8,11%) responden tidak pernah membuka AACR2
atau alat bantu lainnya ketika menemui kesulitan dalam membuat katalog bahan
4.4.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Layanan Teknis
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah mampu mengkatalog 5
bahan pustaka dalam sehari, dapat dilihat dari tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18
Mengkatalog Bahan Pustaka
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 16 Apakah saudara pernah
mampu mengkatalog 5
bahan pustaka dalam
sehari?
Selalu 17 45,95 %
Sering 7 18,92 %
Kadang-kadang 9 24,32 %
Tidak Pernah 4 10,81 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 16 yaitu 17 responden (45,95%) menyatakan bahwa responden selalu
mampu mengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari , dan 7 responden (18,92%)
menyatakan sering. Sedangkan, 9 responden (24,32%) menyatakan
kadang-kadang, serta 4 responden (10,81%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (89,19%) responden pernah mampu
mengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari dan sebagian kecil (10,81%) tidak
mampu mengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari.
4.4.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Layanan Teknis
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah pernah mengidentifikasi
Tabel 4.19
Mengidentifikasi Kerusakan Koleksi Perpustakaan
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
17 Apakah saudara pernah mengidentifikasi
kerusakan koleksi
perpustakaan?
Selalu 9 24,32 %
Sering 8 21,62 %
Kadang-kadang 14 37,84 %
Tidak Pernah 6 16, 22 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 17 yaitu 9 responden (24,32%) menyatakan bahwa responden selalu
mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan, dan 8 responden (21,62%)
menyatakan sering. Sedangkan, 14 responden (37,84%) menyatakan
kadang-kadang, serta 6 responden (16,22%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa pada umumnya (83,78%) responden pernah
mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan dan sebagian kecil (16,22%)
responden tidak pernah mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan. Hal ini
dapat dinyatakanbahwa pada umumnya pustakawan BPAD Prov. Sumatera Utara
pernah mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan.
4.4.2.6 Tanggapan responden layanan teknis
Jawaban responden mengenai pertanyaan, dengan pengetahuan yang
perpustakaan sesuai dengan prosedur yang berlaku, dapat dilihat dari tabel 4.20
berikut:
Tabel 4.20
Melakukan Penanganan Koleksi Perpustakaan
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 18 Dengan pengetahuan
yang saudara miliki,
apakah saudara pernah
melakukan penanganan
koleksi perpustakaan
sesuai dengan prosedur
yang berlaku?
Selalu 8 21,62 %
Sering 8 21,62 %
Kadang-kadang 5 13,51 %
Tidak Pernah 16 43,24 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 18 yaitu 8 responden (21,62%) selalu melakukan penanganan koleksi
perpustakaan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan 8 responden (21,62%)
menyatakan sering. Sedangkan, 5 responden (13,51%) menyatakan
kadang-kadang, serta 16 responden (43,24%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di
interpretasikan bahwa sebagian besar (56,75%) responden melakukan penanganan
koleksi perpustakaan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan hampir setengah
(43,24%) tidak melakukan penanganan koleksi perpustakaan sesuai dengan
4.4.2.7 Tanggapan Responden Mengenai Layanan Pengguna
Jawaban responden mengenai pertanyaan, Ketika melakukan story telling,
apakah pustakawan pernah menggunakan bahasa sehari-hari sehingga anak-anak
mengerti atas apa yang saudara ceritakan, dapat dilihat dari tabel 4.21 berikut:
Tabel 4.21
Menggunakan Bahasa Sehari-Hari Ketika Melakukan Story Telling No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 19 Ketika melakukan story
telling, apakah saudara
pernah menggunakan
bahasa sehari-hari
sehingga anak-anak
mengerti atas apa yang
saudara ceritakan?
Selalu 5 13,51 %
Sering 5 13,51 %
Kadang-kadang 22 59,46 %
Tidak Pernah 5 13,51 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.21 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 19 yaitu 5 responden (13,51%) selalu menggunakan bahasa sehari-hari
pada saat melakukan story telling, dan 5 responden (13,51%) menyatakan sering.
Sedangkan22 responden (59,46%) menyatakan kadang-kadang, serta 5 responden
(13,51%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui
bahwa, pada umumnya ( 86,48%) responden menggunakan bahasa sehari-hari
ketika melakukan story telling dan sebagian kecil (13,51%) responden tidak
4.4.2.8 Tanggapan Responden Mengenai Layanan Pengguna
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden
menggunakan alat peraga ketika melakukan story telling, dapat dilihat dari tabel
4.22 berikut:
Tabel 4.22
Menggunakan Alat Peraga
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 20 Apakah saudara pernah
menggunakan alat
peraga ketika
melakukan story
telling?
Selalu 12 32,43 %
Sering 11 29,73 %
Kadang-kadang 11 29,73 %
Tidak Pernah 3 8,11 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.22 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 20 yaitu 12 responden (32,43%) selalu menggunakan alat peraga ketika
melakukan story telling , dan 11 responden (29,73%) menyatakan sering.
Sedangkan 11 responden (29,73%) menyatakan kadang-kadang, serta 3
responden (8,11%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui
bahwa pada umumnya (91,89%) responden menggunakan alat peraga ketika
melakukan story telling dan sebagian kecil (8,11%) responden tidak menggunakan
4.4.2.9 Tanggapan responden terhadap layanan pengguna
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah pustakawan pernah
membuat pengguna antri dalam hal peminjaman dan pengembalian koleksi, dapat
dilihat dari tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23
Pengguna Tidak Pernah Antri
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 21 Apakah saudara pernah
membuat pengguna
antri dalam hal
peminjaman dan
pengembalian koleksi?
Selalu 1 2,70 %
Sering 15 40,54 %
Kadang-kadang 4 10,81%
Tidak Pernah 17 45,95%
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.23 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 21 yaitu1 responden atau (2,70%)menyatakan selalu membuat pengguna
antri dalam hal peminjaman dan pengembalian koleksi, dan 15 responden
(40,54%) menyatakan sering. Sedangkan4 responden (10,81%) menyatakan
kadang-kadang, serta17 responden (45,95%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui
bahwa sebagian besar (54,05) responden pernah membuat pengguna antri dalam
hal peminjaman dan pengembalian koleksi dan hampir setengah
(45,95%)responden tidak pernah membuat pengguna antri dalam hal peminjaman
dan pengembalian koleksi
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
memberikan rujukan yang mutakhir kepada pengguna, dapat dilihat dari tabel 4.24
berikut:
Tabel 4.24
Memberikan Rujukan Yang Mutakhir
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 22 Apakah saudara pernah
memberikan rujukan
yang mutakhir dengan
sumber yang terpercaya
kepada penggua yang
membutuhkan
informasi?
Selalu 11 29,73 %
Sering 10 27, 03 %
Kadang-kadang 12 32,43 %
Tidak Pernah 4 10,81 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.24 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 22 yaitu 11 responden (29,73%) selalu memberikan rujukan yang
mutakhir, dan 10 responden (27,03%) menyatakan sering. Sedangkan 12
responden (32,43%) menyatakan kadang-kadang, serta 4 responden (10,81%)
menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui
bahwa, pada umumnya (89,19%) responden memberikan rujukan yang mutakhir
kepada pengguna dengan sumber yang terpercaya dan sebagian kecil
(10,81%)responden tidak memberikan rujukan yang mutakhir kepada pengguna.
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah responden pernah
melakukan kegiatan layanan perpustakaan keliling, dapat dilihat dari tabel 4.25
berikut:
Tabel 4.25
Memberikan Rujukan Yang Mutakhir
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase % 23 Apakah saudara pernah
ikut dalam melakukan
kegiatan layanan
perpustakaan keliling?
Selalu 12 32,43 %
Sering 9 24,32 %
Kadang-kadang 8 21,62 %
Tidak Pernah 8 21,62 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.25 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 23 yaitu 12 responden (32,43%) selalu ikut dalam kegiatan layanan
perpustakaan keliling, dan 9 responden (24,32%) menyatakan sering. Sedangkan 8
responden (21,62%) menyatakan kadang-kadang, serta 8 responden (21,62%)
menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui
bahwa, pada umumnya (78,37%) pernah responden ikut dalam kegiatan layanan
perpustakaan keliling dan sebagian kecil (21,62%)responden tidak pernah ikut
dalam kegiatan layanan perpustakaan keliling.
4.4.2.12 Tanggapan Responden Mengenai Layanan Pengguna
Jawaban responden mengenai pertanyaan, apakah perpustakaan keliling
Tabel 4.26
Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat
No Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi Presentase %
24 Apakah layanan perpustakaan keliling
yang selama ini
diselenggarakan dapat
menumbuhkan minat
baca masyarakat?
Selalu 13 35,14 %
Sering 10 27,03 %
Kadang-kadang 9 24,32 %
Tidak Pernah 5 13,51 %
Total 37 100 %
Berdasarkan Tabel 4.26 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pertanyaan
nomor 24 yaitu 13 responden (35,14%) menjawab bahwa kegiatan perpustakaan
keliling selalu menumbuhkan minat baca masyarakat, dan 10 responden (27,03%)
menyatakan sering. Sedangkan 9 responden (24,32%) menyatakan
kadang-kadang, serta 5 responden (13,51%) menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui
bahwa, pada umumnya (86,49%) kegiatan layanan perpustakaan keliling dapat
meningkatkan minat baca dan sebagian kecil(37,83%) responden menjawab
bahwa perpustakaan keliling tidak menumbuhkan minat baca masyarakat.
4.5 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data dengan
tujuan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang
residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi
yang digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka
probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Uji normalitas penelitian ini, dapat dilihat berdasarkan tabel 4.27 adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.27 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.82744144 Most Extreme Differences Absolute .143
Positive .143
Negative -.106
Kolmogorov-Smirnov Z .868
Asymp. Sig. (2-tailed) .439
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil perhitungan SPSS versi 22.0
Berdasarkan Tabel 4.27 diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig.
(2-tailed) sebesar 0,439. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,439 lebih besar
dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas
terpenuhi.
4.6 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisisi regresi sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel bebas yaitu variabel Knowledge sharing (X) terhadap variabel prestasi
kerja pustakawan (Y) sebagai variabel terikat dapat dilihat pada tabel 4.28 seperti
berikut:
Hasil Uji Statistik Koefisien Linier Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1(Constant) 11.469 4.074 2.815 .008
Knowledge Sharing (X) .623 .123 .651 5.076 .000
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Pustakawan (Y) Sumber : Hasil Perhitungan SPSS versi 22.0
Berdasarkan tabel 4.28 data hasil uji statistik koefisien regresi linier
menunjukkan persamaan regresi linier sebagai berikut :
Y = 11,469 + 0,623X
Penjelasan :
1. Konstanta 11,469 artinya jika knowledge sharing tidak dilaksanakan, prestasi
kerja pustakawan tetap ada dengan nilai 11, 469
2. Koefisien regresi X adalah sebesar 0,623 artinya jika kegiatan knowledge
sharing meningkat maka akan diikuti dengan peningkatan prestasi kerja
pustakawan sebesr 0,623 ditambah dengan konstanta sebesar 11, 469 untuk
meningkatkan prestasi kerja pustakawan maka knowledge sahring di BPAD
Prov. Sumatera harus ditingkatkan.
3. Tanda positif menunjukkan bahwa knowledge sharing berpengaruh searah
dengan prestasi kerja pustakawan, artinya jika indikator-indikator knowledge
sharingdi tingkatkan maka prestasi kerja pustakawan juga akan meningkat.
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah knowledge sharing
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pustakawan BPAD Prov. Sumatera
Utara. Maka pengujian yang digunakan adalah :
Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
secara parsial knowledge sharing berpengaruh signifikan terhadap prestasi
kerja pustakawan.
Sebaliknya, jka nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima danHa ditolak,
artinya secara parsial knowledge sharing tidak berpengaruh signifikan
terhadap prestasi kerja pustakawan.
Berdasarkan Tabel Coefficients 4.28, diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 5,076
pada tingkat signifikansi 0,000. Sementara nilai t tabel dengan derajat bebas
37−2 = 35 adalah 2,030. Karena nilai t hitung > t tabel yaitu 5,076>2,030
maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan di atas, maka knowledge
sharing berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pustakawan
pada BPAD Prov. Sumatera Utara.
4.8 Pengujian Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel knowledge sharing (X) terhadap variabel prestasi kerja
pustakawan (Y). Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel
4.29 berikut ini :
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .651a .424 .408 3.882
a. Predictors: (Constant), Knowledge Sharing (X) b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Pustakawan (Y) Sumber : Hasil pengolahan SPSS versi 22.0
Diketahui nilai korelasi R Square sebesar 0.651. Nilai tersebut berarti
faktor knowledge sharing memiliki keeratan hubungan sebesar 65,1% terhadap
prestasi kerja pustakawan. Nilai korelasi yang di atas 50% menandakan cukup
kuatnya hubungan antara knowledge sharing dan prestasi kerja pustakawan. Dan
terdapat 34,9% prestasi kerja pustakawan dipengaruhi oleh variabel lain, selain