• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 7 Sistem Pemerintahan Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 7 Sistem Pemerintahan Indonesia"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 7

Sistem Pemerintahan Indonesia

Disusun Oleh :

Sabdo Wahyu Ibrahini 15502241016 Mohammad Giffari Anta Pradana 15502241017

Alan Hadinata 15502241018

FAKULTAS TEKNIK

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Pemerintahan di Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Mawanti W, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan UNY yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, September 2015

(3)

Daftar Isi

Kata pengantar...(2) Daftar isi...(3) BAB I Pendahuluan...(4)

A. Latar belakang masalah B. Rumusan masalah

Bab II Pembahasan...(5) A. Pengertian

B. Perbedaan Parlementer dan Presidensial C. Sistem Pemerintahan Indonesia

D. Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia

Bab III Penutup...(12) A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar pustaka...(13)

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Setiap negara memiliki system untuk menjalankan kehidupan permerintahannya. Sistem

tersebut adalah sistem pemerintahan. Ada beberapa macam sistem pemerintahan di dunia ini seperti presidensial dan parlementer.

 Kedua sistem pemerintahan yang ada dan berkembang saat ini tak lepas dari kelebihan-kelebihan dan juga berbagai kekurangan. Setiap negara harus memahami karakteristik negaranya sebelum menerapkan sistem pemerintahan agar dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak menemui hambatan-hambatan yang besar.

B. Rumusan Masalah

 Sistem Pemerintahan yang ada di Indonesia

(5)

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Setiap negara memiliki system untuk menjalankan kehidupan permerintahannya. Sistem tersebut adalah sistem pemerintahan adapun 3 pengertian dari system pemerintahan yaitu :

a) Tiga Pengertian Sistem Pemerintahan

1) Sistem pemerintahahan dalam arti sempit, adalah sebuah kajian yang melihat hubungan antara legislative dan eksekutif dalam sebuah Negara. Berdasarkan kajian ini dibedakan dua model pemerintahan yakni, system parlementer dan system predensial.

2) Sistem pemerintahan dalam arti luas, adalah suatu kajian pemerintahan Negara yang bertolak dari hubungan antara semua organ Negara, termasuk hubungan antara pemerintah pusat dengan bagian bagian yang ada di dalam Negara.

3) Sistem pemerintahan dalam arti sangat luas, adalah suatu kajian yang menitik beratkan hubungan antara negara dan rakyat. Berdasarkan kajian ini dapat dibedakan sistem pemerintahan monarki, pemerintahan aristokrasi dan pemerintahan demokrasi.

b) Sistem pemerintahan Menurut Para Ahli

1) Aristoteles membagi bentuk pemerintahan menurut jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahan-nya menjadi enam, yakni monarki, tirani, aristokrasi, oligarki, republik (politea), dan demokrasi.

2) Polybus membagi bentuk pemerintahan menurut jumlah orang yang memerintah serta sifat pemerintahan-nya. Berdasarkan sudut pandang ini dapat dibedakan enam jenis pemerintahan, yakni monarki, tirani, aristokrasi, oligarki, demokrasi, dan anarki (oklokrasi).

3) Kranenburg menyatakan adanya ketidakpastian penggunaan istilah monarki dan republik untuk menyebut bentuk negara atau bentuk pemerintahan.

4) Leon Duguit membagi bentuk pemerintahan berdasarkan cara penunjukan kepala negaranya, yakni sistem republik yang kepala negaranya diangkat lewat pemilihan dan sistem monarki yang kepala negaranya diangkat secara turun temurun.

(6)

B. Perbedaan Parlementer dan Presidensial

Sistem Pemerintahan Parlementer adalah sistem pemerintahan yang badan eksekutif dan legislatif (pemerintahan dan parlemen/DPR) memiliki hubungan yang bersifat timbal balik dan saling mempengaruhi.

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut: i. Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat.

ii. Kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

iii. Susunan anggota dan program kabinet didasarkan atas suara terbanyak dalam parlemen.

iv. Kabinet dapat dijatuhkan atau dibubarkan setiap waktu oleh parlemen

v. Kedudukan kepala negara dan kepala pemerintahan tidak terletak dalam satu tangan atau satu orang.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

o Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara rakyat sangat didengarkan oleh parlemen

o Dengan adanya parlemen sebagai perwakilan rakyat maka pengawasan pemerintah dapat berjalan dengan baik

o Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat sebab gambang terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif & legislatif. Hal ini disebabkan kekuasaan eksekutif & legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

o Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan juga pelaksanaan kebijakan publik sangat jelas.

Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer

o Kabinet sering dibubarkan karena mendapatkan mosi tidak percaya Parlemen

(7)

o Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya

Contoh negara yang menerapkan sistem pemerintahan parlementer adalah negara Inggris, Eropa Barat

Sistem Pemerintahan Presidensial adalah sistem pemerintahan yang badan legislatif dan badan eksekutif boleh dikatakan tidak terdapat hubungan seperti pada sistem permerintahan parlementer.

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut:

i. Kekuasaan pemerintahan terpusat pada satu orang, yaitu presiden, sehingga presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. ii. Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang diangkat dan bertangguung jawab

kepadanya.

iii. Masa jabatan presiden ditetapkan dalam jangaka waktu tertentu.

iv. Presiden dan para menteri tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau DPR.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial

o Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada presiden.

o Pemerintah dapat leluasa waktu karena tidak ada bayang-bayang krisis cabinet

o Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada parlemen

o Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu. Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan Presiden Indonesia lima tahun.

(8)

o Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat diisi oleh orang luar termasuk juga anggota parlemen sendiri.

Kelemahan Sistem pemerintahan Presidensial

o Pengawasan rakyat lemah

o Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian

o Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga dapat menimbulkan kekuasaan mutlak

o Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas

o Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif & legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan waktu yang lama.

Contoh negara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial adalah negara Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia.

C. Sistem Pemerimtahan Indonesia

1. Tahun 1945-1949

Sistem Pemerintahan : Presidensial

(9)

16 November 1945 terjadi pembagian kekusaaan dimana kekuasaan eksekutif dipegang oleh Perdana Menteri maka sistem pemerintahan indonesia menjadi Sistem Pemerintahan Parlementer.

2. Tahun 1949-1950

Sistem Pemerintahan : Quasy Parlementer

Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu adalah serikat dengan konstitusi RIS sehingga sistem pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun karena tidak seluruhnya diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut Quasy Parlementer

3. Tahun 1950-1959

Sistem Pemerintahan: Parlementer 4. Tahun 1959-1966

Sistem Pemerintahan: Presidensial

Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang isinya

1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945. 2. Pembubaran Badan Konstitusional

3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara

5. Tahun 1966-1998

Sistem Pemerintahan: Presidensial

D. Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia

(Sebelum dan Setelah Amandemen UUD 1945)

(10)

o Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).

o Sistem Konstitusional.

o Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

o Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.

o Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

o Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

o Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan sangat stabil dan kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem Pemerintahan Presidensial yang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang lemah dari DPR namun juga memiliki kelebihan kondisi pemerintahan lebih stabil.

Di akhir era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang ada menuju pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sebuah pemerintahan yang konstitusional(berdasarkan konstitusi). Pemerintahan yang konstitusional adalah yang didalamnya terdapat pembatasan kekusaaan dan jaminan hak asasi. Kemudian dilakukanlah amandemen Undang-undang Dasar 1945 sebanyak 4 kali, tahun: 1999,2000,2001,2002. Berdasarkan Konstitusi yang telah diamandemen ini diharapkan sebuah sistem pemerintahan yang lebih demokratis akan terwujud.

(11)

o Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.

o Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.

o Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.

o Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.

o Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.

o Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.

o Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;

o Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.

(12)

o Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR.

o Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran)

(13)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Upaya penyeder- hanaan jumlah partai politik merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mendukung sistem pemerintahan presidensial yang efektif, adapun upaya yang dapat

Pada masa orde lama dan orde baru, implementasi sistem pemerintahan presidensial berjalan efektif dan stabil karena adanya penyederhanaan pada partai politik,

Sedangkan dalam sistem pemerintahan presidensial, kepala pemerintahan juga merangkap sebagai kepala negara yang dipegang oleh presiden, dan dipilih untuk masa jabatan tertentu

Seperti halnya kewenangan DPR yang selalu lemah dalam menjalankan kewenangan pembuatan undang-undang, bahkan terdapat kecenderungan tidak mencerminkan bahwa

Dengan kesimpulan, sistem pemerintahan Indonesia yang menganut presidensial dan didukung dengan bentuk pemerintahan yaitu Republik dapat membawa dampak yang berkelanjutan dengan

Latar belakang dianutnya sistem pemerintahan presidensial di Amerika Serikat ialah karena kebencian rakyat terhadap pemerintahan Raja George III sehingga mereka tidak

Upaya penyeder- hanaan jumlah partai politik merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mendukung sistem pemerintahan presidensial yang efektif, adapun upaya yang dapat

Dua penelitian tersebut diatas berbeda dengan kajian dalam penelitian ini sebab pembahasan dalam penelitian ini fokus pada penyelenggaraan sistem presidensial yang