• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan Toga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan Toga"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Ind

k

I<.UR,IKULUM

PELATIIJAN BAG-I

PELATIH

SELFCA.RE

R.A.MUA.N

D AN

PEl\1ANFAATAN TOG·A

KEMENTERIAN KESEHATA N RI

Jakarta, 2012

(2)

.

|iセ@

(\ '\

Katalog Oillam Terbitan. Kementerian Ke.sehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesc:hatan Rt. Dlrektorat lenderal Blna Gili dan Kesehatan Ibu dan Anak Kurikulum TOT selfcare ramuan dan pemanfaatan

615.323 TOGA bagl tenaga kesehatan dl Puskesmas,-Ind - Jakarta セ@ Kementerian Kesehatiln RI . 2012 k

ISBN YWXセVPRRSsMRSVᄋ@ 5

(

1. Judul I. PlANTS MEDICINE

II. TRADITIONAL MEDICINE III. HERBS IV. MEDICINE HERBAL V. HEALfH MANPOWER VI. COMMUNITY HEALTH SERVIC

KURIKULUM

PELATIHAN BAGI PELATIH

SELFCARE

RAMUAN DAN

PEMANFAATAN TOGA

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KESEHATAN

TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENT ER

DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Jakarta, 2012

(3)

SAMBUTAN

DI REKTU R JENDERALBINA GrZI

DAN

KIA

Pelayanan kesehatan tradisional ram uan sebagai salah satu program yang tengah dikembangkan sesuai dengan aman at UU Nomor 36 tahun 2009. Masyarakat diberi kesempatan untuk mengem bangkannya karena masyarakat sudah memanfaatkan secara turun temurun untuk memelihara kesehatan. Indonesia yang kaya akan tanaman obat disetiap daerahnya mempunyai kearifan lokal dalam menggunakan tanaman obat yang tumbuh di wi'layahnya. Baru 300 jenis tanaman obat dari 9.600 jenis yang tumbuh di Indonesia digunakan. Praktiik pengobatan tradisional berlangsung sejak lama di tengah-tengah masyarakat melalui pengobat tradisional, mencoba sendiri, dan gaya hidup

kembali ke alam (back to nature) yang diyakini dari nenek

moyang secara turun temurun .

Kekurangan tenaga kesehatan di Indonesia yang antara lain diakibatkan oleh faktor distribusi atau penempatannya yang

kurang merata menjadi persoalan tersendiri dalam

pembangunan kesehatan. Faktor jumlah tenaga dan

kemampuan tenaga merupakan ma salah lain terkait tenaga

kesehatan. Pen ingkatan kemampuan Tenaga kesehatan

dibidang kesehatan tradisional menjadi kebutuhan saat ini. Kemampuan yang dibutuhkan untuk mandirikan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan memanfaatkan obal trad isional sebagai upaya promotif dan preventif.

Di fasilitas kesehatan kebijakan yang diamb il adalah

(4)

11

Pelatihan Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan TOGA

mempercepat pengembangan pelayanan kesehatan tradisional ke seluruh wilayah Indonesia. Tenaga kesehatan terlatih dapat membina secara berjenjang, pelatihan diselenggarakan untuk memenuhi keterbatasan jumlah dan kemampuan tenaga

kesehatan. Tenaga kesehatan terlatih dapat membina

masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat dari Taman

Obat Keluarga (TOGA). Oiharapkan masyarakat dapat

memelihara kesehatan sekaligus meningkatkan pendapatan.

Untuk lebih menata pelayanan kesehatan tradisional di fasilitas kesehatan dan di masyarakat, Oirektorat Bina Pelayanan

Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer

bekerjasama dengan Pusat Oiklat Aparatur- Badan

Pengembangan dan Peningkatan 80M Kesehatan merancang

Kurikulum dan menyusun Moduli Pelatihan Bagi Pelatih (Training

of Trainer) Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan TOGA.

Jakarta, Oktober

2012

Oirektur Jendral Bina Gizi dan KIA

KURIKULU M PE LATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

111

KAlA PENGANlA R

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang melimpahkan rahrrldt

dan karunia-Nya sehingga M kurikulum dan modul Pelatihan bagl

Pelatih Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan TOGA ini dapal

diselesaikan bekerjasama dengan Balitro Kementerian Pertanian,

BPPSDM, ditjenBina Pelayanan IKefarmasian, Badan POM dan Pusat

Promosi Kesehatan .

Kemampuan Sumber Daya Manusia Kesehatan terutama dalam

Kesehatan Tradisional ramuan perlu ditingkatkan pengetahuan untuk

mengidentifikasi tanaman dan bagaimana cara menggu nakan

tanaman obat agar memiliki manfaat optimal bagi pemulihan

kesehatan. Upaya kesehatan tradisional harus dilaksanakan secara

komprehensif, mencakup upaya promotif, preventif, ku ratif dan

rehabilitatif.

Diharapkan Kurikulum dan modul Pelatihan bagi Pelatih Selfcare

Ramuan dan Pemanfaatan TOGA ini diharapkan dapat dimanfaatkan

oleh berbagai pihak yang akan menyelenggarakan . Pelati han bagi

Pelatih Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan TOGA.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam penyusunan kurikulum dan modul ini

Masukan dan saran yang membangun untuk penyempurnatln

(5)

kurikulum dan modul Pelatihan bagi Pelatih Selfcare Ramuan dal1l Pemanfaatan TOGA di masa mendatang sangat diharapkan.

Jakarta, Oktober 201 2

Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komp1lementer esehatan RI

dr. Abidinsyah Si SM, M.Kes

KUR IKULUM PE LATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

DAFTAR KONTRIB UTOR

PENANGGUNG JAWAB :

dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes

(Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Ko mplementer)

KOORDINATOR

dr. Rinni Yudhi Pratiwi Toeloes, MPET

KONTRIBUTOR

dr. Sri Hastuti Nainggolan, MPH, MM, M.Si dr. Erni H Poerwaningsih, M. Si

Arnold Sianipar, Apt drg Sri Sugiharti , M.Kes Drs. Elon Sirait , Apt, MSc. PH.

dr. Agnes M. Loupatty, M.Kes DR Otih Rostiana Dina M Susilawati, SSi, M.Si

Sri Andewi, SKM, M.Kes Drs Ismedsyah Siregar, Apt, MKes

Odg. Dyah Ermayatri, DESS SG Ngurah Budastriwati, SPd

Haryani, SKM, MHSM drg Ery HZD, MMR

dr. Maryono dr. Nur Indah

EDITOR

dr. lFeby Anggraini Drs. Ari Sanistioro

KURIKUlUM PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCAREDAN PEMANFAATAN

(6)

Vi

KURIKULUM PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

Vll

DAFTAR lSI

SAMBUTAN

DlREKTUR JENDERAL BINA GIZl DAN KIA .. .... ...

I

KATA PENG.AN"TAR .. . " ... .. ... ... " .. ... .. ... ...

ii i

DAFTAR KONTRIBUTOR ... ... .. .. .. ... .. .... ... .. v

I. PENDAHULUAN .. .... ... ... .. .. .. ... .. .. .. .. .... ... .... . ,I A. LAta セ r@ BELAKANG .. ".. .. ... .. ... .. ... I B. FILOSOFI PELATI HAN ... .. .. ... ... ... 3

II. PERAN , FUNGS I DAIN KOIMPETENSI ... ...4

1. Peran ... .... .. ... .. .. .. .. .. .... .. ... .... ... 4

2. Fungsi ... ... ... .. .. ... .. .. ... .5

3. Kompetensi ... .. ... ... " .. ... .. .. ... 5

III. TUJUAN PELATIHAN ... .. ... .. .. .. .. ... ... ... 6

1. Tujuan Umum ... .. ... .. .. ... 6

2. Tujuan Khusus ... ... .. ... ... ... 6

IV. PESERTA, FASILITATORI INSTRUKTUR DAN PENYELENGGARA ... .... .. ... .... .... ...

6

1. Peserta latih ... .... .... .. ... ... ... ... ... 6

2. Fasilitator/ lnstruktur. .. .. ... ... .. .. .. ... 7

3. Penyelenggara .. ... ... ... .. ... ... ... 7

V.

STRUKTUR PROGRAM ... .. ... .. ...

R

VI. DIAGRAM ALIR PELATI HAN... ... .. .. .. ...

9

V II. GBPP ... ... ... . ' ... .. .... .. ... I I VIII . EVALUASI ... .... ... ... 24

IX. SE RTIFIKASI ... ... .. .... .. ... 25

REFERENSI ... ... .... ... ... ... 26

(7)

IX

KURIKULUM PELATIHAN BAGI

PELATIH

SELFCARERAMUAN

DAN PEMANFAATAN TOGA

KU RIKULUM PElATI HAN BAGI PElATiH SfLFCARE DAN PEM ANFAATAN KURIKULUM PElATIHAN iBAGI PElATIH SfLFCARE DAN PEMANFAATAN

(8)

I.

PEN DAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Visi yang ingin dicapai dalam pembangunan kesehatan tal1 l1ll

2010-2014 adalah "Masyarakat Sehat yang Mandiri oml Berkeadilan" melalui misi, 1) Meningkatkan derajat kesehalor masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swast dan masyarakat madani, 2) Melindungi kesehatan masyarakal dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripuna , merata, bermutu, dan berkeadilan, 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, 4) Menciptakan tata kel ola pernerintahan yang baik.

Dalam Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan tel ah mengatur dalam pasal 48 dari 17 upaya kesehatan satu diantaranya adalah upaya pelayanan kesehatan tradisional, hal ini sesuai dengan pencanangan Jamu Brand of Indonesia pada tahun 2008 oleh Presiden RI DR. Susilo Bambang Yu dhoyono .

Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan target Kementerian Kesehatan dalam pembangunan kesehatan kedepan guna mencapai masyarakat "Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan".

Perkembangan penggunaan herbal dalam mengatasi masalah kesehatan saat ini semakin pesat terbukti dengan hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 bahwa persentasi penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu sebanyak 59,12 %,

dan dari jumlah tersebut 95,60% merasakan manfaatnya .

(9)

Keberhasilan upaya kesehatan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia kesehatan ya ng profesional. Sa lah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasi lkan sumber daya manusia kesehatan yang profesional adalah melalui pelatihan . Untuk mempercepat jangkauan pengembangan prog ram pelayanan kesehatan tra disional ramuan di seluruh wilayah Indonesia perlu dilakukan secara berjenjang melalui Pelatihan Bagi Pelatih

(Training Of Trainer) Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan TOGA.

Upaya Kesehatan Tradisional yang sudah dirintis sejak lama tetapi belum banyak terwujud di fasilitas pelayanan kesehatan, maka inilah saatnya Kementerian Kesehatan perlu mendorong kesehatan tradi sional untuk diintegrasikan di fasilitas pelaya nanl Puskesmas dan masyarakat. Hal yang menjadi kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kesehatan adalah bahwa tenaga kesehatan bertugas sebagai motor penggerak terlaksananya upaya pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas.

Dalam perkem bang annya upaya kesehatan tradisional yang diselenggarakan oleh masyarakat berkembang lebih cepat, banyak masyarakat yang memanfaatkan jamu, tetapi disisi lain progran pengembangan TOGA dimasyarakat menyurut. Selain il'J

ketergantungan bahan baku obat yang harus import (95%) untuk obat konvensional, keanekaragaman tumbuhan, budaya, etnis di Indonesia serta daerah dengan akses kesehatan terbatas terutnrn darah DBK dan DTPK perlu dikembangkan integrasi keseh'illlrl tradisional di Puskesmas.

KURIKULUM PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN

TOGA

Dalam kurun waktu 2010-2014 pada RENSTRA Kcsehtlt.1I1 loln' l

ditetapkan target pada tahun 2014 sebanyak 50% Kabllpnloll/KCllol atau sekitar 500 puskesmas dapat mewujudkan pclayamlrl kesehatan tradisional di Puskesmas. Guna MernperCC[I.lI pelayanan tersebut, dan agar tenaga kesehatan yang bertugils III

puskesmas sebagai target akhir pengembangan tenaga kesehalan dalam memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan tradisional perlu disusun kurikulum dan modul TOT Pelatihan Selfcare Ramuan Dan Pemanfaatan TOGA di Puskesmas.

B. FILOSOFI PELATIHAN

TOT Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan TOGA ini diselenggarakan dengan memperhatikan :

1. _Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta

berhak untuk :

1) Didengarkan dan dihargai pengalamannya .

2) Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan .

3) Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.

2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk :

1) Mendapatkan 1 paket bahan belajar tentang selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA. .

2) Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA.

3) Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak) .

KURIKULUM PELATIHAN BAGI PELATIH SfLFCARE DAN PEM ANFAATAN

(10)

4

4) Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masi ng tenta ng selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA. 5) Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara

terbu ka .

6) Melakukan evaluasi (bag i penyelenggara maupun fasilitator) dan dieva luasi tingkat pemahaman dan kemampuannya dalam selfcare ramu an dan pemanfaatan TOGA.

3. Learni ng by doing yang memungkinkan peserta untuk : 1) Berkesempatan melaku kan eksperimentasi berbagai kasus

(gangguan kesehatan) dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain demonstrasi/ peragaan, studi kasus dan praktik baik secara individu maupun ke lom pok. 2) Melakukan pengulangan ekperimentasi ataupun perbaikan

yang dirasa perl u.

4. Berbas is Kompetensi , yang memungkinkan peserta untuk :

1) Pengembangan keterampitan peserta secara bertahap dalam memperoleh kompetensi yang yang dihara pkan dalam selfcare ramu an dan pemanfaatan TOGA

2) Berhak memiliki sertifikat setelah dinyata kan memperoleh kompetensi yang di harapkan pada akhir pelati han dengan

1 (satu) angka krediL

II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

1,. Peran

Sebagai tenaga pelatih petugas puskesmas untuk meningkatkan upaya kesehatan tradisional ramuan dalam pengobatan mandiri

(selfcare) dengan memanfaatkan toセa@

KURIKULU M PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

5

2. Fungsi

Peserta latih berfungsi mentransfer materi selfcare ra muan dan pemanfaatan TOGA, dengan cara :

1) Merancang proses pembelajaran , antara lain menyusun satuan acara pembelajaran (SAP).

2) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan lkaidah kediklatan yang baik dan benar.

3) Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan ー・ュ「・ Gャ。 セ 。イ 。ョ@ untuk memberikan umpan balik pelatihan berikutnya.

3. Kompetensi

Untuk menjalankan fungsi tersebut, dibutuhkan kemampuan dalam:

1) • 2)

3)

Menjelaskan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional. Menjelaskan Pembinaan dan pengawasan Pengobat Tradisional Ramuan di wilayah kerjanya.

Melakukan fasilitasi Pengelolaan Dan Pengembangan TOGA.

4) Melakukan fasilitasi Pemanfaatan Pemeliharaan Kesehatan Mandiri.

TOGA Untuk

5) Mefakukan fasilitasi Upaya Kesehatan Tradisional Ramuan Oi Puskesmas.

6) Melakukan fasilitasi Manajemen Program Kesehatan Tradisional Oi Puskesmas.

Pelayanan

7) 8)

Melakukan fasilitasi Pemberdayaaan Masyarakat . Menerapkan Teknik Fasilitasi dalam pelatihan .

(11)

III. TUJUAN PELATIHAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu menjadi pelatih

selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA sesuai kaidah kediklatan

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA peserta mampu :

1) Menjelaskan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional. 2) Menjelaskan Pembinaan dan pengawasan Pengobat

Tradisional Ramuan di wilayah kerjanya.

3) Melakukan fasilitasi Pengelolaan Dan Pengembangan TOGA. 4) Melakukan fasilitasi Pemanfaatan TOGA Untuk Pemeliharaan

Kesehatan Mandiri.

5) Melakukan fasilitasi Upaya Kesehatan Tradisional Ramuan Di Puskesmas.

6) Melakukan fasilitasi Manajemen Program Pelayanan Kesehatan Tradisional Di Puskesmas.

7) Melakukan fasilitasi Pemberdayaaan Masyarakat . 8) Menerapkan Teknik Fasilitasi dalam pelatihan.

IV. PESERTA, FASILITATORIINSTRUKTUR DAN PENYELENGGARA

1. Peserta latih.

1) Kriteria Peserta :

a. Aparatur Sipil Negara aktif.

b. Pendidikan minimal S1 di bidang Kesehatan.

KURIKULUM PElATIHAN BAGI PElATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

c. Khususnya dok,ter, apoteker, perawat dan bidan. d. Surat pernyataan bersedia menjadi pelatih e. Surat ,izin dari atasan langsung.

f. Diutamakan yang memiliki pengalaman dengan pengembangan TOGA.

g. Minimal masih akan bertugas ditempat yang sama selama 2 tahun

2) Jumlah peserta : maksimal 30 orang dalam 1 kelas Keterangan: Peserta akan bekerja sebagai tim pelatih

2. Fasilitator/lnstruktur

Kriteria Fasilitator/lnstruktur :

1) Widyaiswara/dosen/guru.

2) Pejabat struktural di bidang pelayanan kesehatan tradisional.

3) Pakar/ahli ramuan obat tradisional. 4) Organisasi Profesi.

5) Asosiasi pengobat tradisional ramuan.

3. Penyelenggara

Yang dapat menyelenggakan pelatihan TOT selfcare ramuan dan pemanfaatana TOGA:

1) Tingkat Pusat :

Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer beserta Pusd iklat Aparatur Kesehatan.

2) Tingkat Provinsi :

Dinas Kesehatan Provinsi, SP3T dan Bapelkes 3) Tingkat Kabupatenl Kota :

4) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bapelkes.

(12)

,

I

Revisi Kurikulum pelatihan bagi pelatih Selfcare Ramuan dan Pemanfaatan TOGA. Hal 4-6

II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI A. Peran

Sebagai tenaga pelatih pada pelatihan selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA bagi petugas puskesmas.

B. Fungsi

Peserta latih berfungsi

1. Melakukan pengelolaan dan pengembangan TOGA. 2. Memanfaatkan TOGA untuk pemeliharaan kesehatan

mandiri.

3. Melakukan Upaya Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan di Puskesmas.

4. Melakukan Manajemen Program Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas.

5. Melakukan Pemberdayaaan Masyarakat Dan Kemitraan 6. Melatih pada pelatihan Selfcare Ramuan dan pemanfaatan

TOGA

C. Kompetensi

Untuk menjalankan fungsi tersebut, dibutuhkan kemampuan dalam:

1. Melakukan pengelolaan dan pengembangan TOGA.

(13)

Ramuan di Puskesmas.

4. Melakukan Manajemen Program Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas.

5. Melakukan Pemberdayaaan Masyarakat Dan Kemitraan. 6. Melatih pada pelatihan Selfcare Ramuan dan pemanfaatan

TOGA.

III. TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melatih pada

pelatihan selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA bagi

petugas kesehatan.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan TOT orientasi selfcare

ramuan dan pemanfaatan TOGA, peserta mampu :

1. Menjelaskan kebijakan pelayanan kesehatan tradisional 2. Menjelaskan pembinaan dan pengawasan pengobat

tradisional ramuan di wilayah kerjanya.

3. Melakukan pengelolaan dan pengembangan TOGA. 4. Memanfaatkan TOGA untuk pemeliharaan kesehatan

mandiri.

(14)

I1t1Jomen Program Pelayanan Kesehatan uskesmas.

(15)

v.

STRUKTUR PROGRAM VI. DIAGRAM ALiR PELATIHAN

Untuk mencapai tujuan Pelatihan bagi pelatih selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA di Puskesmas yang telah ditetapkan, maka

PEMBU KAAN

+

NO MATERI PELATIH AN

Al OKASI WAKTU ( JP)

T P Pl Total MATERI DASAR

1 Kebijakan Pelayanan Kesehata n Tradi sional 2

-

-

2 2 Pembinaan dan pengawasan Pengobat Tradisional

Ramuan 2

-

-

2

4

- -

4

MATERI INTI

1 Pengelolaan Dan Pengembangan TO GA 3 3 5 11

2 Pemanfaatan TOGA Untuk Pemeliharaan

Kesehatan Mandiri (selfca re ramuan 4 7 3 14 3 Upaya Kesehatan Tradisional Ram uan Di

Puskesmas 4 7 4 15

4 Manajemen Program Pelayanan Kesehatan

Tradisional Di Puskesmas 2 2

-

4

5 Pemberdayaaan Masyarakat Dan Kemitraan 2 2

-

4

6 Teknik Fasilitasi 3 10

-

13

18 31 12 61

MATERI PENUNJANG

1 Building Lea rni ng Commitment (BLC)

-

3

-

3

2 Rencan a Tindak Lanjut (RTL) 2

-

2

-

5

-

5 I

JUMLAH 22 36 12 70 I

+

WAWASAN

- Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional - Pembinaan Pengo bat

Tradisional Pemanfaatan TOGA Untuk Pemeliharaan Kesehatan Mandiri.

l

disusun materi dengan struktur program sebagai berikut: Membangun Komitmen Belajar metode (BLC) permainan dan

_I

セ@

+

PEMAHAMAN

- Pengelolaan Dan Pengembangan TOGA

- Pemberdayaan Masyarakat Dan Kemitraan

- Manajemen Program Pelayanan Kesehatan Tradisional Di Puskesmas.

KETERAMPILAN

- Pernanfaatan TOGA Untuk Perneliharaan Kesehatan Mandiri .

- Upaya Kesehatan Tradisional

Ramuan di PLlskesmas - Teknik Fasilitasi

RENCANA TINDAK LANJUT

+

EVALUASI

Catatan : Teori (T) = 34 %, Penugasan (P) = 66 %, 1 JP = 45 menit

+

r···

PENUTUPAN I

KURIKUlUM PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN KURIKULUM PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCARED AN PEMANFAATAN

(16)

Tujuan Pembelajaran

Khusus iTPK)

Pokok bahasan dan

Sub Pokok Bahasan Metode Media A1at Bantu Referensi

Setelah mengikuti

sesi ini, peserta latih

rnampu'

1. Menjelaskan

kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan tradisional

2 M6Ilj&laskan

Konsep dssar

nlegrasi

yanen

セ エ。ョ@

onaI di

Pu$·esmas

1. KebiJakan Kementerian Kesehatan RI tentang

Pelayanan kesehatan tradisional

a. Regulasi antara lain :

• Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehalan. RENSTRA Kemenkes 201 1-2014 tentang pelayanan tradislonal.

• Penmenkes 1109 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif.

• Kepemenkes 1076 tahun 2003 tenlang Penyelenggaraan Pengobalan Tradisional. • NSPK Oil Bina Yankes Tradkom tahun 2011. b. Priorit as Program Oit Bin a Yankes Tradkom.

c. Kebijakan Pengembangan Tanaman Obat.

d. Klasifikasi Obal Tradisional di Puskesmas.

e. Revitalisasi Kel>ijakan Dasar Puskesmas.

2. Konsep Dasar I ntegrasi pelayanan kesehatan

tradisional ramuan di Puskesmas

a. Pengertian integrasi

b. Prinsip dasar Yankestrad Ramuan

c. Ruang lingkup Yankeslrad Ramuan

d. Mekanisme inlegrasi Yankes Tradkom

• CTJ

• Curah

pendapat

.

Bahan tayangan

(Slide power point)

• Modul

pembelajaran

·

Komputer

·

LCD projector

·

WMeboard

·

Spido'l (ATk)

·

UU No. 36 tahun 2009

tentang Kesehatan

·

Renstr. Kemenkes 2010

-2014

·

Kepmenkes Nomor

1076/MenkeslSKlVII/2003

·

Permenkes Nomar

lld91Menkes/PerllXJ2007

·

k・「ゥェ。セ 。 ョ@ Obat T radisional Nasion-I , Depkes Rilahun 2007

·

Kepmenkes No 128 Tahun

2004 tentang Kebijakan Dasar Pusal kesehalan Masyarakat.

·

Pedoman Pengelolaan dan

Pemanfaatan TOGA T "hun 2011 Kem enterlan kesehatan RI. bit Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Altemallf dan Komplementer

I

-I ;I:

0 C

G'l ::tI

>

;I:

C r- C

s:

"'CI m セ@ :::! z

>

z

OJ

>

G'l "'CI m セ@ :::!

z

-

0

VI

:!!

." セ@ セ@ ", 0 l> Z "'CI m

s:

l> Z -n l> セ@ l> Z : 11

VII.

GBPP

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor : MD1

Materi :Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Waktu :2 JPL (T=2 JPL; P=O JPL; PL=O JPL)

Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu memahami kebijakan pelayanan kesehatan tradisional

(17)

Nomor : MD2

Materi : Pembinaan Puskesmas dalam Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan

Waktu : 2 JPL (T ;: 2 JPL; P = 0 JPL; PL = 0 JPL)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti sesi ini, peserta memahami Pembinaan dan pengawasan pengobat tradisional ramuan di wilayah kerjanya

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti sesi ini,

peserta latih mampu

:

1. Menielaskan Pembinaan dan pengawasan pengobat tradisional

2. Mensimulasikan keglatan pemblnaan dan pengawasan pengobat tradisional

3. Melakukan koor d.lnasi dengan lintas sektor, asosiasi pen gobat tradisional ramuan dan perguruan tinggi.

Pok.ok bahasa n d an Sub Pokok Bahasan

1. Pembinaan dan pengawasan pengobat

tradislonal

Pola dan l ahapen pembin aan pengobat

·

tradlslonal.

·

Aspok dan langkah pembinaan pengobat

tradisiQ nal

2. Kegiatan pembinaan dan pengawasan pengobat

tradisional

·

Pemantauan dan Evaluasi

3. Koordinasi dengan lintas sektor, Asosiasi

Pengobat Tradisional Ramuan dan Perguruan Tlnggl.

-Metod.. Media Alat Bantu Referensi

.

CTJ

.

Curah

pendapat

.

Bahan

Tayanga n (Slide

Power point) Komputer LCD Projector Whltebo ard Flipchart ATK Format money

.

Perdirjen Bina Gizi dan

KIA No HKm 01 .01IBI.4I4054I2011 Pedoman Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan

KURI KUlUM PELATIHAN BAGI PELATI H SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

13

Nomor : MI1

Materi :Pengelolaan dan Pengembangan TOGA

Waktu : 11 JPL (T= 3 JPL; P=3 JPL; PL=5 JPL)

Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu melakukan fasilitas j pengelolaan dan pengembangan TOGA

TuJuan Pembelajaran Kh u:!iUS ITPK)

Pokok bahasan dan

Sub Pokok Bahasan Metode Media Alai Bantu Relerensi

Selelah selesai mengikuli materi

ini,peserta mampu 1. Konsep TOGA

·

CTJ

·

Bahan layangan

·

Kompu!er

·

Kemenkes; Peaoman

1. Menjelaskan konsep TOGA

a. Pengertian TOGA

b. Fungsi TOGA

c. Manfaat TOGA d. Sejarah TOGA

e . Sasara n dan lokasi TOGA

·

Curah

pendapat

·

Oemonstrasi

エ。ョ。ュ。 セ ョ@ obat

·

P'KL 01 Kecun

(Slide power point)

·

Panduan

Demons trasi

·

Tanaman obat

·

LCD projector

·

White board

T Spidal (ATK)

·

Tanam an obat d u[am TOGA

pengelolaan dan

pemanfaalan TOGA;

Tah un 201 1 .

·

Kemenkes; Pedoma n Kader Pernanfaatan

セ@ Plmg@f1<1I<1n lanaman obal pada TOGA TO

Kerangka acuan atali simplisla Tanaman Obat Untuk:

2 Mengenal tanaman a. Jenis-jenis tanaman obat. PKL l'ahun 2011.

obat pada TOGA. b. Pertelaan tanaman obal.

c. Kandungan lanaman obat

·

Panduan PKL di Kebun Tanaman

·

Kemenkes; Forrnulanum Obat Herbal Asli

3. Mendemonstrasikan 3 . Budidaya dan pengolahan pascapanen primer Obat Indonesia; Tahun 2011 .

budidaya dan tanaman abat. (0.5/0/3)

·

BPOM: Materia Medika

pengbl.han a. Lingkungan temp al tumbuh Indonesia:

pascapanen pdme r b. Tek n ik budid ay a dan p8scapa nen p r irt1e r

·

R shardjo. M dan E . R.

tanaman obat. Tanaman Obat Pribadi . 2010. Jumal

Penelitian Tenaman

Industri (Industrial Crops

Research Joumal).

14(4):125-162- 170. Badan Penelian dan

Pengembangan Pertanian. Puslilbangblm

(18)

14

Nomor: MI2

Materi Pemanfaatan TOGA Untuk Pemeliharaan Kesehatan Mandiri

Waktu : 14 JPL (T=4 JPL; P=7 JPL; PL=3 JPL)

Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu melakukan fasilitasi pemanfaatan tanaman obat dalam TOGA untuk pemeliharaan kesehatan mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah selesai

mengikuti materi

ini,peserta mampu : 1. Menjelaskan

tentang selfcare .

2. Menjelaskan

manfaat tanaman abat seeara empiris

bagi kesehatan.

3. Mendemonstrasikan

pemanfaatan

tanaman abat dari

TOGA untuk

selfeare

Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan

1. Pengantar Selfcare :

a. Pengertian Selfcare.

b. Metode/cara yang dapat digunakan dalam

se/fcare

c. Manfaat Se/feare.

d. Ruang Lingkup.

e. Persyaratan untuk pengembangan Selfcare dengan obat-obat herbal di puskesmas .

2. Manfaat tanaman abat secara empiris bag;

kesehatan.

a. Peningkatan kualitas kesehatan (daya tahan

tubuh / stamina).

b. Pencegahan timbulnya gangguan kesehatan yang berisiko .

c . Gangguan kesehatan menurut gejala umum. d. Pemeliharaan kesehatan lansia.

3. Pemanfaatan tanaman abat bagi selfcare : a. Contoh jenis tanaman obat dari TOGA, yang

dipersiapkan dalam membuat ramuan untuk

selfcare . b. Teknik meramu

1) Penyiapan Bahan Baku (Simplisia).

2) Ukuran dan takaran .

3) Hygiene dan Sanitasi.

Metode

·

CTJ

·

Curah

pendapat

Ceramah

·

Tanya

·

Jawab

Demonstrasi

·

·

Studi kasus

(berkelompo k dan perorangan)

Media

·

Bahan tayangan

(Slide power point)

Panduan

·

demonstrasi

·

Panduan studi

kasus

Alat Bantu

·

Komputer

·

LCD PROJECTOR White board

·

Spidol (A TK)

·

Kompor gas 2

·

tungku

Kuali

·

Spatula kayu

·

·

Gelas kaca

Saringan

·

Parutan

·

·

Bahan ramuan

·

·

Blender

Simplisia

·

OHT

·

Fitofarmaka

Referensi

.

Kemenkes; Pedoman

pengelolaan dan pemanfaatan TOGA; Tahun 2011.

.

Kemenkes; Pedoman

Kader Pemanfaatan TO Untuk Kesehatan: Edisi tahun 2011

KURIKULUM PELATIHAN BAG PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

o ng pra pengoI>alarl

lnaalsionaJ 01 Asia Alnka dan

negara-negara maju lainnya

c. Kemudahan mendapatkan jenis-jenis

tanaman obat yang dapat dimanfaatkan

untuk self care oleh keluarga

d. SKN mendorong pemanfaatan pengobatan tradisional, yang secara ilmiah telah terbukti

terjamin keamanan dan khasiatnya

e. Perlunya masyarakat diberdayakan dalam

kemampuan self care ramuan

(19)

Nomor Materi Waktu

: MI 3

: Upaya Kesehatan Tradisional Ramuan di P : 15 JPL (T=4 JPL; P=7 JPL; PL=4 JPL)

uskesmas

Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu melakukan fasilitasi upaya kesehatan tradisional di Puskesmas

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Metode Media Alat Bantu Referensi

Setelah selesai 1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan • CTJ • Bahan

·

Komputer

·

Pedoman Pelayanan mengikuti materi ini untuk Selfeare di puskesmas. • Curah tayangan (Slide

·

LCD Kesehatan Tradisional peserta mampu . a. Alir kegiatan/upaya kestrad ramuan TO pendapat power point) Projector Ramuan

l. Menjelaskan Pelayanan Kesehatan Tradisional

untuk selfeare di puskemas. b. Konseling upaya kesehatan tradisional

ramuan untuk tindakan pro motif preventif. c. Persyaratan tenaga kesehatan terampil

• Roleplay • Studi kasus • Penugasan • PL (kebun

• Skenario Roleplay • Lembar studi

kasus

·

White board

·

Spidol (ATK)

·

Format pencatatan

·

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia

·

Kebijakan Dasar Ramuan untuk dan kompeten. TO, 'klinik ' • Lembar dan Puskesmas No . 128 Selfeare"di d. Persyaratan Sarana prasarana untuk TOGA) penugasan pelaporan Tahun 2004 puskesmas. pelaksanaan upaya kestrad ramuan yang

optimal sesuai standar

• Panduan PL

2. Menjelaskan 2. Gejala yang terkait dengan 10 penyakit gejala yang terbanyak di puskesmas (misal , diare , ISPA, terkait dengan kecacingan dSt.)

10 penyakit

terbanyak di ,

puskesmas .

3. Mengenalkan 3. Pengenalan minimal 20 jenis TO dan minimal 20 jenis simplisia terkait dengan gejala 10 penyakit TO sesuai terbanyak di puskesmas .

FOHAI dan yang terkait dengan gejala pada point (4).

KURIKUlUM PELATIHAN BAGI PELATlH SELFCARE DAN PEMAN FAATAN TOGA

nl OI1tra OOita 51 ,

perhatian khusus (ham" , menyusui )

Menjelaskan 5. Pemanfaatan TO .

pemanfaatan a. Pemanfaatan Tanaman Obat dalam Tanaman Obat

dalam bentuk ramuan untuk

bentuk ramuan untuk promotif dan preventif (misal , minuman sehat) pro motif dan b. Pemanfaatan TO, simpiisia dan ramuan Preventif (misal, di puskesmas .

minuman sehat) c. Manfaat tanaman obat secara empiris dan ilmiah bagi kesehatan .

6. Menjelaskan penlingnya pencatatan dan

6. Pencatatan dan Pelaporan kegiatan/upaya kestrad ramuan TO untuk selfeare.

pelaporan pemanfaatan ramuan TO untuk selfcare

(20)

I

18

Nomor : MI4

Materi :Manajemen Program Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas

Waktu :4 JPL ( T =2, P =2, PL =0)

Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu melakukan fasilitasi Manajemen Program

Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Pokok bahasan dan

Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah selesai

mengikuti materi

ini peserta 1. Manajemen Program Pelayanan kesehatan Tradisional di • CTJ

.

Bahan

·

Komputer

·

Pedoman mampu: Puskesmas • Curah Tayangan

·

LCD Pembinaan

1. Menjelaskan a. Penyusunan rencana program pelayanan kesehatan pendapat (Slide Power Projector Pengobat Manajemen

Program Pelayanan Kesehatljn Tradisional di

tradisional ramuan

·

Inventarisasi data wilayah (jumlah penduduk yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional berdasarkan kelompok umur, pola penyakit, jumlah penduduk yang memanfaatkan 8attra).

• Roleplay Mini lokakarya

point)

.

Skenario

Roleplay

·

White board

·

Flipchart

·

ATK

Tradisional

·

Pedoman Pelayanan Kesehatan T radisional Ramuan Puskesmas

·

Inventarisasi jenis, jumlah dan pengobat tradisional.

·

Jenis dan jumlah obat tradisional yang dibutuhkan.

·

Inventarisasi penyakit yang memerlukan pelayanan kesehatan tradisional.

b. Penggerakkan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan

·

Menyiapkan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat.

·

Promosi pelayanan kesehatan tradisional

·

Membuat PO

セ@ Pengawasan, pengendalian dan penilaian oleh petugas

Puskesmas

·

Pengawasan, pemantauan, peniiaian,Pencatatan,Pelaporan

·

Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan TOGA • Buku Panduan

Pengembangan Model

KURIKULUM PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

TUJuan ,

Pok okbahasandan

Pembelajaran Metode Media

Alat Bantu

Sub PokokBahasan Referensi Kh usus (rPK)

Setelah selesai mengikt;ti materi ini peserta mampu :

·

CTJ • Bahan

·

Komputer • Buku Pedoman 1. Menjelaskan konsep dasar 1 Konsep Dasar Pemberdayaan

·

Curah tayangan (Slide LCD projector • Umum Pengembangan

Masyarakat pendapat power point)

·

·

White board Desa Dan Kelurahan Siaga pemberdayaan a. Pengertian ,

·

Roleplay • Skenario

·

Flip chart Aktif Tahun 2011 masyarakat b. Prinsipdasar Roleplay

·

Spidol (A TK) • Pemberdayaan Masyarakat c. Unsur-unsur

di Bidang Kesehatan 2. Menguraikan 2. Langkah-Iangkah kegiatan

langkah- langkah Pemberdayaan Masyarakat kegiatan dalam penyelenggaraan pemberdayaan pelayanan kesehatan tradisional masyarakat dalam di Puskesmas

penyelenggaraan a. Analisis situasi Yankestrad di b. Pertemuan forum Puskesmas c. Musyawarah desa

d. Perencanaan partisipatif e. Pelaksanaan kegiatan

f. Pembina an kelestarian

(21)

Nomor : MI. 6

Materi :Teknik Fasilitasi

Waktu : 13 JPL (T

=

5; P

=

8; PL

=

0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu melatih/memfasilitasi pelatihan selfcare ramuan dan pemanfaatan TOGA di Puskesmas

Tujuan Pembelajaran Khusus iTPK)

Pokok Bahasan dan

Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti pelatihan, peserta marnpu :

1. Menjelaskan andragogi

.

1. Andragogi :

a. Perbedaan Andragogi dan Pedagogi

b. Prinsip-prinsip Pendidikan Orang Dewasa(POD) c. Ruang lingkup pendekatan d. Strategi POD

·

CTJ

·

Curah pendapat

·

Latihan

·

Simulasi Micro facilitating

·

Bahan tayang

(Slide power point)

·

Panduan

latihan

·

Format Penilaianl

·

Komputer

·

LCD Projector,

·

Ffipchart,

·

Whiteboard

·

Spidol (ATK)

Gagne, Ret ai, tahun 1988 Principles of intructional Design.

Modul Tenaga Pelatih Program Kesehatan Tahun 2009

2. Menyusun SAP materi pernbelajaran/pe latihan seffcare

ramuan dan pemanfaatan TOGA.

2. Penyusunan SAP materi

pembelajaranl pelatihan seffcare

ramuan dan pemanfaatan TOGA:

a. Pengertian SAP b. Manfaat SAP

c. Langkah-Iangkah

Penyusunan SAP 1) Sistematika SAP 2) Teknik Penyusunan SAP 3) Kegiatan Pembelajaran d. Menyusun SAP

Format feed back

,

I

a. Modul pelatihan untuk pelatih prograrn Kesehatan Tahun 2009

b. Modul pelatihan widyaiswara c. Teknik Melatih, LAN RI

Tahun 2008.

KURIKULUM PELATIHAN BAGI セelatih@ SELFCARE DAN PEMAN FAATAN TOGA

.. . Melak kan Micro

Facilitating a. Persiapan proses Micro faciiitating pembelajaran : menyusun SAP (Satuan Acara Pembelajaran) b. Pengelolaan Kelas c. Komunikasi interak1if

• Memberikan motivasi • Memberi umpan balik

positi! • kepada peserta d. Peman!aatan keragaman

metode pembelajaran

(22)

22

Nomor : MP. 1

Materi : Building Learning Commitment (BLC)

Waktu : 3 JPL (T = 0; P = 3; PL = 0)

Tujuan PembelaJaran Umum (TPU): Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu menampilkan norma kelas dalam proses pembelajaran .

Referensi Tuj uan Pokok Bahasan dan Media Alat bantu

Metode Pembelajaran Sub Pokok Bahasan

Khusus (T PK) Setelah mengikuti

sesi ini, peserta

·

Desaln Pembelajaran , mampu: 1. Pengertian BLC dan Pencairan ·CTJ • LCD Projector Komputer Robinson , dkk, Univ.

1. Menampilkan Sound Terbuka, Jakarta, 2004 'Panduan

• Penugasanl kelas

penugasan suasana kelas

·

BLC, Pedoman

system

permainan yang rileks dan

Pelaksanaan Diklat WI,

Flipchart cairo

2. Mengenal diri sendiri dan orang Kertas ォ・セ。 LAN RI , Jakarta , 2005

2 . Mengenal dirinya

·

Kumpulan instrumen diklat lain

dan orang lain

3. Norma/nilai-nilail harapan (pegangan fasilitator), memilih normal

3. Menyadari dan

Pusdiklat, BPP-SDM nilai yang" baik Kesehatan, Jakarta, 2002

dalam

·

Pedoman Penyusunan

pembelajaran Kurmod berorientasi yang efektif pembelajaran, Pusdiklat,

4. Komitmen nilai kelas Jakarta, 2004 pad a norma kelas

dalam proses 4. Berpegang teguh

·

Pedoman

Penyelenggaraan Diklat pembelajaran

5. Konlrol kolektif Kewidyaiswaraan setuju dengan

5. Menyatakan

berjenjang, 2005 kontrol kolektif

Pemilihan pengurus kelas pengurus kelas .

6. 6. Menyepakati

KURIKULUM PElATlHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN TOGA

1. PengariJan RTL Ceramah • Bahan tayang Komputer • Desaln Pembelajaran; tanya (Slide power • LCD Projector Robinson , dill< , UOlv. jawab point) Flipchart Terbuka, Jakarta , 2004

2. Ciri-ciri RTL Curah • Panduan • White board • BLC; Pedoman Lak Diklat

pendapat latihan • Spidol (ATK) WI , LAN RI , Jakarta, 2005 2. Menjelaskan ciri- 3. Tuj uan penyusunan RTL • Latihan Kumpulan Instrumen Diklat

ciri RTL menyusun (Pegangan Fasilitator), 14. Ruang lingkup RTL RTL Pusdiklat, BPP-SDM,

3. Menjelaskan Kesehatan; Jakarta, 2002 tujuan 5. Cara penyusunan RTL " Pedoman Penyusunan penyusunan RTL Kurmod Berorientasi

Pembelajaran, Pusdiklat,

4. Menjelaskan Jakarta,2004

ruang lingkup RTL • Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan 5. Menyusun RTL Berjenjang, 2005

I

L

(23)

VIII. EVALUASI

Evaluasi selama petatihan dilakukan エ・セィ。、。ーZ@ 1. Peserta

Evaluasi terhadap peserta meliputi :

1) Menilai penyerapan materi pelatihan oleh peserta latih (Pre dan Post Test).

2) Apakah peserta latih sudah trampil menjelaskan dan meramu tanaman obat untuk selfcare (Latihan dan Evaluasi Akhir Modul).

3) Memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta dan pencapaian tujuan pembelajaran (Penilalan Fasilltator terhadap Peserta).

4) Evaluasi Micro facilitating. 2. Fasilitator

Evaluasi terhadap fasilitator untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik , dapat dipahami dan dlserap peserta, meliputi : 1) Penguasaan materi

2) Penggunaan metode

3) Hubungan interpersonal dengan peserta 4) Motivasi

3. Penyeleng garaan

Evaluasi yang dilakukan oleh peserta latih terhadap penyelenggaraan diklat (administrasi dan pelayanan akomodasi, konsumsi dan kepanitiaan) yang meliputi:

1) Tujuan pelatihan,

2) Relevansi program pelatihan dengan tugas,

3) Manfaat setiap materi sajian bagi pelaksanaan tugas, 4) Penggunaan metode,

5) Manfaat pelatihan bagi peserta latih dan instansi terkait, 6) Hubungan peserta latih dengan pelaksana pelatihan, 7) Pelayanan sekertariat terhadap peserta latih, 8) Pelayanan akomodasi .

9) Pelayanan konsumsi, 10) Pelayanan kepustakaan,

11) Materi pembelajaran apakah menambah kemampuan peserta dalam memberikan pelayanan kesehatan tradisional ramuan,

KURIK ULUM PELATIHAN BAGI PELATIH SELFCARE DAN PEMANFAATAN

TOGA

25

11"11 ftl o' IIpt!fbaiki kurikulum dan modul pelatihal1l berikutnya perlu 110, ..

,11,.""

mnla pelajaran atau materi yang mendukung dan yang sudah

ャGゥiNLセ@ dlpw hlka n lagi.

11II'll/jI""11 Pelalihan bagi pelatih selfcare ramuan dan pemanfaatan

セ@ U!.II'I! klln-tngnya 90% dari alokasi waktu pelatihan. Jika dinyatakan "''''''1/110.1111 Evaluasi 8elajar, peserta berhak memperoleh sertifikat

hI) (l1I\lk .1 kredit.

(24)
(25)

CO

Z

- . I - . J J

C X l = -..J

m=

° _c>1

N

=1f'

- 0 N = r u

--::=:::::: 1

W=ru

"'-W

N = t n W = = I

m = r u

- - W

"'-If'

= 1

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi di atas grafiknya memotong titik pangkal (0, 0) karena tidak ada konstanta jadi untuk melukisnya hanya butuh satu titik saja, misal x = 2 maka y = 2.4 = 8 sehingga

dengan jumlah variabel kurang dari 15, nilai error rate yang paling baik dihasilkan oleh algoritme EBP.Sedangkan pada data dengan 5 variabel terjadi overprune,

Dari hasil analisis kestabilan lereng Faktor keamanan lereng di lokasi penelitian kurang dari 1.2 dimana moment pendorong lebih besar dari momen penahan dan dapat dikelompokan

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan melalui riset dan pustaka tentang seni pertunjukan Kidung Dumateng Para Sesujud: Bukit Rhema ditinjau dari konsep simbol

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul :”Gambaran Sikap Mengikuti Kelas Ibu Hamil Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Bersalin Al-Hikmah kecamatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan burnout pada perawat yang bertugas di unit rawat inap dan perawat unit rawat jalan di RSUD

Selain itu hubungan antara ruang metrik bernilai kompleks dengan ruang metrik klasik akan dijelaskan melalui contoh -contoh yang sudah diberikan sebelumnya.. Kata

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai perawatan pesawat udara, mesin pesawat udara, baling-baling pesawat terbang dan komponen- komponennya, serta sertifikat perusahaan perawatan