• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS TANAMAN

KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA TANJUNG

REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan

Oleh :

SUCI RAHMADAYANI

NIM. 3123331054

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vii

ABSTRAK

Suci Rahmadayani. NIM 3123331054 Analisis Tingkat Produktivitas

Tanaman Kelapa Sawit di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesesuaian lahan kelapa sawit dilihat dari sifat fisik (tekstur, struktur, dan drainase tanah) , kimia tanah (pH dan unsur NPK) tanah perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Tanjung Rejo: (2) faktor fisik yang mempengaruhi tingkat produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Tanjung Rejo.

Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh lahan yang ditanami kelapa sawit pada perkebunan rakyat dengan luas 597.219 ha di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan dengan sampel berjumlah tiga titik pengamatan. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Observasi dan uji laboraturium. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Sifat fisik tanah pada sampel A untuk tekstur berada pada kelas kesesuaian lahan S2(cukup sesuai), pada sampel B untuk tekstur tanah berada pada kelas S2 (cukup sesuai), sedangkan sifat fisik pada sampel tanah C untuk tekstur tanah berada pada kelas N1 (tidak sesuai) dengan kondisi tanah bertekstur liat dan drainase berada pada kelas S3 (kurang baik). (2)

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah yang tak terhingga kepada Allah SWT atas

segala rahmad, hidayah, dan ridho-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul Proposal penel “Analisis Tingkat Produktivitas Tanaman

Kelapa Sawit di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang” Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan, namun

berkat bantuan baik dukungan dan semangat dari berbagai pihak maka skripsi ini

dapat diselesaikan dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Bapak Dr. Darwin P. lubis, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skipsi ini.

6. Bapak M. Ridha Syafii Damanik, S.Pi, M.Sc selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah banyak membantu penulis.

7. Bapak Mahara Sintong, S.T, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberi

masukan dan saran kepada penulis.

8. Terimakasih kepada Ibu Meilinda Suryani H, S.Pd, M.Si yang telah banyak

membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan sampai seminar proposal.

9. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali

(7)

iv

10.Terimakasih kepada Bapak Selamet selaku Kepala Desa Tanjung Rejo yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Bapak Hayat Siagian selaku tatausaha jurusan pendidikan geografi yang telah

banyak membantu penulis dalam melengkapi berkas-berkas mulai dari seminar

proposal sampai pada sidang meja hijau.

12.Teristimewa kepada Orang Tua penulis Ayahanda Syahruddin dan Ibunda Siti

Rahma yang selalu mendoakan dan mendukung penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13.Keluarga tercinta Kakakku Khairunisa Fitri S.Pd dan Adik-adikku Dinda,

Khairil, Ade Khairani yang turut mendoakan dan menyemangati penulis.

14.Seluruh Teman seperjuangan Stambuk 2012 terkhusus Sahabat-sahabat Saya

Kelas B Ekstensi yang turut menyemangati dan membantu penulis.

15.Terima kasih juga kepada teman-teman senioren, junioren serta saudara setunas

XXI MAPALA UNIMED yang memberikan semangat kepada penulis.

16.Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Denni, Tina, Reski, Ummi, Hilda,

Fajar, Vero, Aulia, Emma, Debby, Ilham, Hans, Devi dan Friska yang telah

banyak membantu selama penyusunan skripsi ini.

Medan, September 2016

Penulis

Suci Rahmadayani

(8)
(9)

viii A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 7

1. Klasifikasi Kesesuaian Lahan ... 7

2. Sifat Fisik Tanah ... 10

3. Sifat Kimia Tanah ... 19

4. Pengertian Produktivitas ... 22

5. Kesesuaian Lahan Kelapa Sawit ... 23

6. Faktor FisikYang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas Kelapa Sawit……… .. 26

7. Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat ... 30

B. Penelitian Yang Relevan ... 31

C. Kerangka Berfikir ... 33

BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

(10)

ix

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Alat Dan Bahan ... 37

F. Langakah-Langkah Penelitian ... 38

G. Teknik Analisa Data ... 39

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Fisik ……… .. 40

B. Kondisi Non Fisik ……… .. 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………...46

B. Pembahasan ……… .. 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… .. 68

B. Saran ……… ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Klasifikasi Ukuran Butir Fraksi Tanah ... 12

Tabel 2. Pengelompokan Kelas Tekstur... 13

Tabel 3. Proporsi Fraksi Menurut Kelas Tekstur Tanah ... 15

Tabel 4. Kesesuaian Lahan Kelapa Sawit ... 25

Tabel 5. Luas Wilayah menurut Penggunaan Lahan di Desa Tanjung Rejo Tahun 2015 ... 42

Tabel 6. Jumlah Penduduk di Desa Tanjung Rejo Tahun 2015 ... 43

Tabel 7. Penduduk Menurut Agama ... 44

Tabel 8. Data Pendud uk Menurut Mata Pencaharian ... 45

Tabel 9. Kondisi Tekstur pada Sampel Tanah Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Tanjung Rejo ... 53

Tabel 10. Kondisi pH pada Sampel Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa Tanjung Rejo Tahun 2016 ... 56

Tabel 11. Kondisi Nitrogen Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa Tanjung Rejo Tahun 2016 ... 57

Tabel 12. Kondisi Posfor pada Sampel Tanah Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Tanjung Rejo Tahun 2016 ... 58

Tabel 13. Kondisi Kalium pada Sampel Tanah Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Tanjung Rejo Tahun 2016 ... 59

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Hal

1. Diagram Segitiga Kelas Tekstur Tanah USDA... 16

2. Kerangka Berfikir... 34

3. Kebun Kelapa Sawit Rakyat Sampel A di Desa Tanjung Rejo

Tahun 2016………. 47

4. Kebun Kelapa Sawit Rakyat Sampel B di Desa Tanjung Rejo

Tahun 2016………... 48

5. Kebun Kelapa Sawit Rakyat Sampel C di Desa Tanjung Rejo

Tahun 2016………... 49

6. Sampel Tanah A Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa Tanjung Rejo

Tahun 2016……….. 50

7. Sampel Tanah B Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa Tanjung Rejo

Tahun 2016……….. 51

8. Sampel Tanah C Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa Tanjung Rejo

Tahun 2016……….. 51

9. Kondisi Drainase Lahan A Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa

Tanjung Rejo Tahun 2016………. 54

10.Kondisi Drainase Lahan B Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa

11.Tanjung Rejo Tahun 2016……….. 55

12.Kondisi Drainase Lahan C Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Hasil Uji Tanah Sampel A Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Desa

Tanjung Rejo……… 72

2. Hasil Uji Tanah Sampel B Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Desa Tanjung Rejo……….. 73

3. Hasil Uji Tanah Sampel C Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Desa Tanjung Rejo………... 74

4. Skor Tingkat Kesesuaian Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Desa Tanjung Rejo……….. 75

5. Alat Yang Digunakan Pada Saat Penelitian……….... 76

6. Peta Lokasi Penelitian………. 77

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan

berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di

Indonesia sebagian besar juga menggantungkan hidupnya dari sector pertanian.

Sector pertanian terdiri dari peternakan, perikanan dan kehutanan memiliki potensi

yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak

masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya

menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama

dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.Indonesia adalah penghasil minyak

kelapa sawit terbesar di dunia.Perkebunan kelapa sawit di indonesia telah

berkembang di berbagai provinsi, dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi,

Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka

Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,

Kalimantan Tangah, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sejalan dengan meningkatnya

areal perkebunan kelapa sawit, semakin meningkat pula produksi kelapa sawit di

indonesia.

Pertumbuhan tanaman dan produktivitas optimal akan lebih baik jika

ditanam di lokasi dengan ketinggian 200-400 meter di atas permukaan laut (dpl).

Tanaman kelapa sawit bisa tumbuh dan berbuah hingga di ketinggian tempat 1000

(15)

2

optimal. Kelapa sawit sebaiknya di tanam di lahan yang memiliki kemiringan

0-12%. Pertumbuhan kelapa sawit yang di tanam di kemiringan lahan 13%-25%di

perkirakan kurang baik. Sementara itu, lahan yang kemiringannya lebih dari 25%

sebaiknya tidak perlu di pilih sebagai lokasi penanaman karena beresiko terhadap

bahaya erosi dan menyulitkan pengangkatan buah saat panen. (David, dkk. 2010)

Kelapa sawit dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, seperti tanah podsolik,

litosol, hidromorfik kelabu, regosol, andosol, dan aluvial. Selain itu, tanah gambut

juga dapat di tanami kelapa sawit, asalkan ketebalan gambut tidak lebih dari satu

meter dan sudah tua. Sifat fisik tanah seperti kedalaman tanah, tekstur, dan struktur

tanah merupakan faktor penting dalam pertumbuhan kelapa sawit.Tanaman kelapa

sawit dapat tumbuh baik di tanah yang bertekstur lempung berpasir, tanah liat berat,

tanah gambut memiliki ketebalan tanah lebih dari 75 cm dan bertekstur kuat.

Tanaman kelapa sawit membutuhkan unsur hara dalam jumlah besar untuk

pertumbuhan vegetatif dan generatif.Untuk mendapatkan produksi yang tinggi di

butuhkan kandungan unsur hara yang tinggi juga. Selain itu, pH tanah sebaiknya

bereaksi dengan asam dengan kisaran nilai 4,0-6,0 dan ber pH optimum 5,0-5,5.

Keadaan iklim juga sangat mempengaruhi proses fisiologi tanaman, seperti

proses asimilasi, pembentukan bunga, dan pembuahan. Sinar matahari dan hujan

dapat menstimulasi pembentukan bunga kelapa sawit. Jumlah curah hujan dan

lamanya penyinaran matahari memiliki korelasi dengan fluktuasi produksi kelapa

sawit. Curah hujan ideal untuk tanaman kelapa sawit adalah 2.000-2.500 mm per

tahun dan tersebar merata sepanjang tahun. Jumlah penyinaran rata – rata sebaiknya

tidak kurang dari 6 jam per hari. Temperatur sebaiknya 25- 27 0C. keadaan angin

(16)

3

di bandingkan tanaman lainnya. Bulan kering yang tegas dan berturut turut selama

beberapa bulan bisa mempengaruhi pembentukan bunga (baik jantan maupun seks

rasionya) untuk 2 tahun berikutnya.

Berdasarkan observasi dilapangan lahan perkebunan kelapa sawit milik

rakyat di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan di ketahui bahwa lokasi

tanaman kelapa sawit berada di daerah rawa pesisir dekat pantai sekitar 0-7 m dpl.

Tanah rawa pasang surut bukanlah jenis tanah yang ideal untuk bertanam sawit.

Kadar garam yang tinggi akan membuat akar tanaman kesulitan menyerap air dan

unsur hara lainnya. Akibatnya tanaman sawit daunnya akan mengecil lalu akan

kelihatan kering seperti terbakar. Didapati juga bahwa sebagian tanaman ada yang

digenangi air laut dan ada yang tidak karena tanah di lahan tersebut sebagian di

timbun. Pada umumnya lahan yang sering tergenang air laut yang mengandung

kadar garam tinggi tidak di sukai oleh tanaman kelapa sawit dan akan berisiko

menghambat kelancaran penyerapan unsur hara sehingga akan mengganggu

pertumbuhan kelapa sawit karena lahan tersebut sudah tidak sesuai dengan

karekteristik/ syarat tumbuh tanaman kelapa sawit yang baik, selain itu proses

nitrifikasi akan terganggu sehingga tanaman kelapa sawit akan kekurangan unsur

nitrogen (N).

Berdasarkan data Statistik Kabupaten Deli Serdang tahun (2015) luas lahan

keseluruhan perkebunan rakyat tanaman kelapa sawit di Desa Tanjung Rejo

Kecamatan Percut Sei Tuan ini seluas 597.219 Ha. Dan yang memiliki tanaman

kelapa sawit rakyat berjumlah 299 kk/ha. Produktivitas tanaman kelapa sawit di

Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan sebesar 14.333 (Ton/Tahun) jadi

(17)

4

Kecamatan Percut Sei Tuan sebesar 24 ton/ha/tahun. Tingkat prokduktivitas kelapa

sawit di daerah tersebut masih rendah dan termasuk pada lahan yang kurang sesuai.

Produktivtas lahan perkebunan kelapa sawit pada lahan yang sesuai adalah sampai

lebih dari 30 (ton/ha/tahun). Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian di

daerah ini tentang Analisis Tingkat Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Rakyat di

Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Dari Observasi yang telah dilakukan penulis sebelumnya banyak petani

perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Tanjung Rejo yang belum memperhatikan

kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit terutama untuk sifat fisik dan kimia

tanahnya sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanamannya. Hal ini dapat

dilihat dari pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang kurang baik seperti daun yang

berwarna kekuning-kuningan (terbakar), ukuran batang tanaman yang kecil,

pertumbuhan akar yang terhambat dan berat TBS yang kurang ideal.

B. Identifikasi masalah

Dari uraian latar belakang masalah dijelaskan bahwa tingkat produktivitas

kelapa sawit dipengaruhi oleh kesesuaian lahan seperti ketinggian tempat,

topografi, drainase, kondisi tanah dan keadaan iklim. Perkebunan Kelapa sawit

rakyat di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

yang di kelola oleh warga sekitar belum memperhatikan kesesuaian lahan untuk

tanaman kelapa sawit terutama untuk sifat fisik dan sifat kimia tanahnya sehingga

(18)

5

C. Batasan Masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini

dibatasi hanya pada sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan tingkat produktivitas

terhadap kesesuaian lahan perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Tanjung Rejo

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Parameter yang ingin dilihat

pada penelitian ini adalah sifat fisik, dan sifat kimia tanah. Sifat fisik tanah meliputi

struktur, tekstur, dan drainase permukaan. Sifat kimia tanah meliputi pH dan unsur

makro essensial seperti N, P dan K.

D. Rumusan masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kesesuaian lahan kelapa sawit dilihat dari sifat fisik dan kimia tanah

pada perkebunan rakyat di Desa Tanjung Rejo?

2. Faktor fisik yang mempengaruhi tingkat produktivitas kelapa sawit di Desa

(19)

6

E. Tujuan Penelitian

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Kesesuaian lahan kelapa sawit dilihat dari sifat fisik tanah dan kimia tanah pada

perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Faktor fisik yang mempengaruhi tingkat produktivitas kelapa sawit dilihat dari

sifat fisik tanah meliputi struktur, tekstur, dan drainase. sifat kimia tanah

meliputi pH dan unsur makro essensial seperti N, P dan K. pada perkebunan

kelapa sawit rakyat di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat

bagi petani perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang., maupun pihak-pihak yang memerlukannya untuk meningkatkan

produktifitas tanah dan tanaman kelapa sawit.

2. Sebagai media untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama

perkuliahan dalam rangka memperkaya wawasan ilmiah dalam penulisan

karya ilmiah.

3. Sebagai bahan referensi bagi seluruh pembaca mengenai pertanian kelapa

sawit dan sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan kegiatan

(20)

67

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sifat fisik tanah pada sampel A memiliki struktur tanah kuat, tekstur liat

berpasir dan drainase tanah yang baik. Pada sampel B yaitu memiliki struktur

tanah remah, tekstur liat berpasir dan drainase tanah yang kurang baik.

Sedangkan sifat fisik pada sampel tanah C memiliki struktur tanah gumpal,

tekstur liat dan drainase tanah yang kurang baik. Untuk sifat kimia tanahnya

beragam, pada sampel tanah A dengan pH 6,1, unsur N 0.16 %, unsur P 24.10

ppm dan unsur K 0.57 me/100g. Sampel tanah B dengan pH 6, unsur N 0.14 %,

unsur P 63.10 ppm dan unsur K 0.76 me/100g. Sedangkan pada sampel tanah C

dengan pH 6, unsur N 0.16 %, unsur P 63.39 ppm, dan unsur K 1.48 me/100g.

2. Kesesuaian lahan pada daerah penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan

S3 (sesuai marjinal). Dengan demikian dari ketiga sampel lahan tersebut perlu

adanya perbaikan dari sifat fisik dan kimia tanahnya.

3. Tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit rakyat di Desa Tanjung Rejo belum

ideal (rendah) dikarenakan kelas kesesuaian lahan (S3) kurang sesuai untuk

(21)

68

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat diberikan,

yakni sebagai berikut:

Disarankan bagi para petani perkebunan kelapa sawit lebih memperhatikan

kesesuaian lahan yang sesuai untuk tanaman kelapa sawit, dan sistem drainase

perkebunan kelapa sawit di Desa Tanjung Rejo kurang baik di karenakan

banyaknya tanaman kelapa sawit yang tergenaing air. Tanah yang sering

mengalami genangan air umumnya tidak disukai tanaman kelapa sawit karena

akarnya membutuhkan banyak oksigen. drainase yang jelek dapat menghambat

kelancaran penyerapan unsur hara dan proses nitrifikasi akan terganggu, sehingga

(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

. 2012. pH Tanah. (online) diakses pada laman

http://www.purewatercare.com/ph_tanah.php (diunduh 20 februari 2013 pukul 19:56 WIB)

Badarun, Ali Muhammad. 2015. Analisis Kesesuaian Lahan Pada Tanaman Kelapa Sawit di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan. Skripsi. Universitas Negeri Medan

BPS Kabupaten Deli Serdang. 2015. Kabupaten Deli Serdang dalam Angka. Badan Pusat Statistik Deli Serdang.

David, dkk. 2010. Budidaya Kelapa Sawit. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Fiantis, Dian (2004). Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Kelapa Sawit Pada Tanah Vulkanis Kabupaten Pasaman Barat Di Sumatera Barat. Skripsi. Diakses pada laman http://repository.unand.ac.id/2437/ (Diunduh pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 20:16 Wib).

Gustiar, 1999: Evaluasi Kesesuaian Fisik Lahan Untuk Perencanaan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Pada Sebagian Wilayah Dari Kabupaten Mandailing Natal (Sumatera Utara) dan Kabupaten Pasaman (Sumatera Barat)

Hanum, Chairani. 2008. Buku Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3. Jakarta: direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Kemas, Ali Hanafiah. 2005. Pencemaran dan Proteksi Lingkungan. Yokyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Kiswanto dkk, 2008. Teknologi budidaya kelapa sawit, Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian.

Mimboro, 2015. Pengembangan Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Areal Pt. Perkebunan Nusantara-III, Tesis

Diakses pada halaman

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74840. (Diunduh pada

tanggal 20 Maret 2016 pukul 11:23 WIB)

Ritung, Sofyan, dkk. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan. Bogor: balai penelitian Tanah

(23)

70

Sitepu, Aswanto. 2007.“Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit, Coklat dan Karet di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat”. Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.(Online),(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/

7755/1/09E00491.pdf,diakses 10 September 2015, 23:24 WIB)

Sunarko. 2014.”Budidaya Kelapa Sawit di Berbagai Jenis Lahan”. Jakarta: PT

Referensi

Dokumen terkait

Dari perspektif tersebut, yang terjadi sekarang adalah tarik-menarik antara pasar pada tataran global dan penguatan komunitas pada tataran lokal tanpa melalui

A Merupakan perolehan mahasiswa superior, yaitu mereka yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik bahkan tertantang untuk memahami lebih

Menutupnya pintu secara otomatis pada suatu ruangan dari keadaan terbuka digerakan oleh motor penggerak, penentuan lamanya selang waktu merupakan proses dari kerja timer, pada

Kuat tarik belah 3% memperoleh hasil kuat tarik sebesar 7,81 Mpa,Dari hasil analisa test kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan menambahkan serat daun pandan

Selanjutnya, bab ini juga akan membahas mengenai pelaksanaan bimbingan rohani Islam di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang meliputi, tujuan bimbingan rohani

[r]

Dalam penelitian ini dibuatkan model analisis sistem tenaga listrik dengan mengkombinasikan metode fast decoupled untuk sistem radial dengan beban takseimbang

Selain itu pengaruh kebijakan dan strategi organisasi adalah faktor – faktor lingkungan baik didalam maupun diluar organisasi mengakibatkan ketidakpastian lingkungan