PERAN LURAH DALAM PENYALURAN DANA PNPM
(STUDI KASUS KELURAHAN TEGAL
SARI MANDALA III MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MERTA IRMAWATI BUTAR-BUTAR NIM. 3123111047
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Merta ButarButar. NIM : 3123111047 “Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM Mandiri (Studi Kasus Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan”
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan. PNPM-Mandiri Perkotaan menganut tiga aspek penting yaitu pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial atau masyarakat serta perlindungan lingkungan. Lurah merupakan pemimpin tertinggi di Kelurahan yang memiliki andil Besar dalam terselenggaranya PNPM Mandiri Perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM Mandiri Perkotaan (Studi Kasus Kelurahan Tegal sari Mandala III Medan). Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode Deskriptif Kualitatif yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. Jumlah populasi dan penelitian ini adalah 2 responden (Kepala Kelurahan/ Lurah 1 Orang Tim Panitia PNPM Mandiri, karena jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal SariMandala III Medan dalam bidang pembangunan sudah berjalan efektif. Namun dalam bidang Pemberdayaan Sosial kurang maksimal. Namun secara keseluruhan penyalurannya sudah berjalan maksimal, keterlibatan Lurah Dalam program PNPM juga sudah berperan aktif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya yang
begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
tepat waktunya.
Penyelaesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugasakhir dalam
menyelesaikan perkuliahan S-1 di jurusan pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan fakultas ilmu sosial universitasnegeri medan untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini
mungkin masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi
isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini, serta menambah
wawasan dan pengetahuan penulis.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan FIS Universitas Negeri Medan
beserta Bapak Pembantu Dekan I, II, III.
3. Ibu Dr. Reh Bungana. P.A,S.H, M.Hum Selaku Ketua Jurursan PP-Kn.
5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk bimbingan, serta
saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan ini.
6. Bapak Dr, Deny Setiawan, M.Si, Ibu Dr. Reh Bungana.P.A,S.H,M.Hum dan
Ibu Yulia Ivana, S.sos, M,Si selaku dosen penguji penulis.
7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H, M.Si selaku Kepala Lab PP-Kn.
8. Lurah Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan Bapak Zainal beserta staf dan
pegawai Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan.
9. Aparat PNPM Mandiri Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan Bapak
Saswito S.H.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku Ayahanda Manahan Butar-Butar dan
Ibunda Nurhaya Manurung yang telah memberikandoa, dukungan baik moril
dan material selama penuis menjalani studi di bangku kuliah.
11. Adik saya Eko Pratama Butar-Butar, Tua Sandoz P. Butar-Butar Dan Marco
Roy P. Butar-Butar yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis
dalam menyelasaikan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan Stambuk 2012 : Melina Simanjuntak,
Nurfadhillah Jambak dan buat rekan-rekan seluruh mahasiswa PP-Kn yang
tak bisa penulis sebutkan satu persatu.
13. Semua keluarga yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas
dukungan dan doanya hingga terselesainya skripsi ini.
14. Teman-teman PPLT di SMA Negeri 1 Silaen Tobasa : Romi Sembiring, Yuni
v
lainnya yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
Dan semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis
ucapkan banyak terimakasih dan berharap semoga skripsi ini bermamfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan dan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
B. Indentifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah... 6
d) Prinsip Dasar PNPM Mandiri Sebagai Berikut ... 17
vii
g) Pendanaan PNPM Mandiri ... 19
h) Mekanisme Pecairan Dana ... 19
i) Proses Pemeberdayaan Masyarakat ... 20
Proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan sebagai berikut: ... 20
j) Pelaku-pelaku yang berperan dalam PNPM ... 21
B. KERANGKA BERFIKIR ... 24
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 30
1. Variabel Penelitian ... 30
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 34
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34
1.2 Visi Dan Misi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 34
a) Visi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 35
b) Misi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 35
B. Hasil Penelitian ... 36
1. Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. ... 37
1.2 Keterlibatan Lurah Dalam Penyaluran Dana Bantuan Sosial Kepada
Masyarakat ... 47
2. Hambatan-Hambatan Yang Dialamai Dalam Penyaluran Dana PNPM- Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. ... 51
B. PEMBAHASAN ... 55
BAB V ... 59
KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
KESIMPULAN ... 59
SARAN ... 61
DAFTAR PUSTAKA ...
DAFTAR WAWANCARA ...
DOKUMENTASI ...
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Wawancaera
Lampiran II : Nota Tugas
Lamipran III : Surat Penelitian Dari Jurusan
Lampiran IV : Surat Ijin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas
Lampiran V : Suratpenelitian Dari Balitbang
Lampiran VI : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian
Lampiran VII : Surat Keteranganperpustakaan Jurusan Ppkn
Lampiran VIII : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed
Lampiran IX : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan
Lampiran X : Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pembangunan pada dasarnya bertujuan menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat. Karena hasil dari pembangunan dapat dinikmati oleh
seluruh rakyat secara adil dan merata. Namun pada realitanya pembangunan yang
sudah berjalan saat ini secara keseluruhan belum dapat dinikmati oleh sebagian
rakyat Indonesia. Sehingga, menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya
kemiskinan, yang salah komponen menurunnya kesejahteran masyarakat.
Permasalahan kemiskinan dan pembangunan yang cukup kompleks ini
membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun
penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia
usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.
Yuni (2008:2:vol 1) mengatakan bahwa Masalah kemis-kinan di perkotaan
merupakan masalah laten dan kompleks yang implikasi sosial dan kebudayaannya
bukan hanya melibatkan dan mewujudkan berbagai masalah sosial yang ada di
kota yang bersangkutan saja atau menjadi masalah orang miskin di kota tersebut,
tetapi juga melibatkan masalah-masalah sosial yang ada di perdesaan”.
Salah satu cara yang ditempuh mengatasi kemiskinan adalah
memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu
meningkatkan komunitas pedesaan, sehingga mampu mengenali potensi-potensi
2
yang ada, mendayagunakan secara optimal untuk kemakmuran dan kesejahteraan
bersama serta berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan hidup dan konservasi
sumber daya alam. Keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan serta pengembangan
hasil-hasil pembangunan merupakan salah satu kunci dari setiap upaya
pembangunan, sebab pembangunan tanpa partisipasi masyarakat hanya
menimbulkan ketergantungan masyarakat sehingga mereka menjadi obyek dalam
proses pembangunan.
Menurut Abdullah (2006:57) Konsep pemberdayaan diartikan sebagai
proses melepaskan situasi atau keadaan tertekan, ketidakmampuan,
ketidakberdayaan, kehilangan, atau ketiadaan otoritas, keterpinggiran,
ketersisihan, kebangktan, dari kekalahan, dan hal-hal yang berkaitan dengan
kelemahan/powerless. Dengan diberdayakan diharapkan dapat memberikan energi
dan kekuatan baru untuk dapat mereposisi status lemah menjadi setara dan sejajar
dengan status yang diharapkan
Didaerah kelurahan ada banyak program pemberdayaan dalam upaya
menanggulangi kemiskinan dan memajukan pembangunan di kelurahan antara
lain program P2KP, penyaluran dana BLT dan Raskin. Indikator yang dipakai
untuk menentukan rakyat miskin berpatokan pada kriteria yang dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bagian Dinas Statistik antara lain :
(1):penggunaan air minum; (2) pakaian; (3) penggunaan bahan bakar; (4)
kebutuhan makan; (5) tipe rumah; (6) jenis jamban;(7) jenis lantai; (8) konsumsi
Dari kesebelas indikator diatas maka pemerintah (Lurah) menentukan
siapa saja masayarakat yang berhak mendapatkan bantuan miskin( bantuan dari
kelurahan). Misalnya ada bantuan Raskin, BLT, P2KP, dan PNPM (Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri). Dalam hal ini penulis secara
khusus membahas tentang PNPM (Program nasional Pemberdayaan Masyarakat).
PEMKOT Medan (2013:20) Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia
mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
yang terdiri dari PNPM Nasional Serta PNPM wilayah Khusus dan desa tertinggal
PNPM adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara
terpadu dan berkelanjutan.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun
2007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya
penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses
pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama
masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai
obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.
DIRJEN Pemberdayaan Masyrakat dan Desa (2008:1)) Melalui PNPM
Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang
melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga
pemantauan dan evaluasi. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui proses
4
masyarakat miskin yang ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan lagi
obyek melainkan sebagai subyek penanggulangan kemiskinan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM
Mandiri Perkotaan) adalah kelanjutan dari Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP) sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun
kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi
kemiskinan secara berkelanjutan. Program ini berupaya menyiapkan landasan
kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang
representatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial (social
capital) masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat
jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat
dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli
setempat.
Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan proses untuk
membuat masyarakat menjadi berdaya. Setiap anggota masyarakat dalam sebuah
komunitas sebenarnya memiliki potensi, gagasan serta kemampuan untuk
membawa dirinya dan komunitasnya untuk menuju ke arah yang lebih baik,
namun potensi itu terkadang tidak bisa berkembang disebabkan faktor-faktor
tertentu. Untuk menggerakkan kembali kemandirian masyarakat dalam
pembangunan di komunitasnya, maka diperlukan dorongan-dorongan atau
gagasan awal untuk menyadarkan kembali peran dan posisinya dalam kerangka
untuk membangun masyarakat madani. Proses penyadaran masyarakat tersebut
kapasitas masyarakat adalah bentuk dari upaya pengembangan pengetahuan, sikap
dan keterampilan masyarakat agar dapat berperan serta aktif dalam menjalankan
pembangunan secara mandiri dan berkelanjutan.
Kebijakan pemerintah melalui program PNPM Mandiri Perkotaan
merupakan salah satu upaya memberikan solusi untuk menanggulangi kemiskinan
di Kelurahan Tegal Sari Mandala III dengan sasaran 15 Kepala Lingkungan yang
menempatkan masyarakat sebagai obyek dan sekaligus sebagai subjek
pembangunan untuk selanjutnya masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai
kemanusiaan, memiliki rasa peduli dan semangat partisipatif yang utuh dan
menyeluruh dalam berbagai sektor dan proses pembangunan.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM di Kelurahan tegal Sari Mandala
III Medan.
2) Peran Lurah dalam menanggulangi kemiskinan di kelurahan Tegal Sari
Mandala III Medan.
3) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penyaluran dana PNPM di
Kelurahan Tegal Sari Mnadala III Medan.
4) Kesadaran masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kebijakan yang
dilakukan pemerintah.
5) Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tetap banyak berada di angka
6
C. Batasan Masalah
Melihat banyaknya masalah yang dapat muncul dari penelitian ini dan
mengingat keterbatasan penulis, maka penulis membuat pembatasan masalah
yang akan diteliti yaitu:
1) Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mandala
III.
2) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penyaluran dana PNPM di Kelurahan
Tegal Sari Mnadala III Medan.
D.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1) Bagaimana Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM di Kelurahan Tegal
Sari Mandala III Medan ?
2) Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penyaluran
dana PNPM di Kelurahan tegal Sari Mandala III Medan ?
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM di kelurahan
tegal sari mandala III.
2) Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan
3) Untuk mengetahui bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan di Kelurahan
Tegal Sari Mandala III.
F. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagi penulis, sebagai pengalaman dan masukan guna meningkatkan wawasan
dan pemahaman tentang Peran Lurah dalam penyaluran Dana PNPM.
2) Bagi Instansi sebagai bahan masukan bagi pihak Lurah dalam penyaluran
dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mandala III sehingga diharapkan dapat
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kepala Kelurahan (Lurah) adalah pejabat yang bertanggungjawab kepada
pejabat yang berwenang yang mengangkatnya melalui Camat. Seorang Lurah
pada dasarnya dilarang melakukan tindakan/kegiatan-kegiatan atau melalaikan
tindakan yang menjadi kewajiban yang merupakan kepentingan negara,
pemerintah daerah dan masyarakat di Kelurahan.Lurah merupakan salah satu
pelaku yang berperan dalam PNPM Mandiri Perkotaan. PNPM Mandiri
Perkotaan merupakan kegiatan yang didanai secara bersama-sama antara
Pemerintah Pusat (Dana Urusan Bersama) dan Pemerintah Kabupaten (Dana
Daerah Urusan Bersama). Pada pelaksanaan tahun anggaran 2010 Dana Daerah
Urusan Bersama baru dianggarkan dalam APBD Perubahan, sehingga
pencairannya dilaksanakan pada bulan Desember, menyebabkan terjadinya
keterlambatan dalam pelaksanaan dilapangan baik anggaran yang bersumber
dari APBD maupun dari APBN. Lurah adalah sebagai pembina dan
pengendalian secara kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri
Perkotaan. Bersama badan permusyawaratan masyarakat (atau sebutan lainnya)
menyusun peraturan yang relevan dan mendukung terjadinya proses
pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perkotaan sebagai pola
pembangunan partisipatif serta pengembangan dan pelestarian aset PNPM
Mandiri Pedesaan yang telah ada di desa. Khusus dalam Keterlibatan Lurah
adanya koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai
program yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM
Mandiri Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif dengan
mengadakan sosialisasi kepada masyarakat.namun sayangnya keterlibatan
masyarakat dalam progran PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari
Mandala III Medan ini memberikan efek terhadap kurang berhasilnya program
ini
2. PNPM Mandiri di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan sudah ada sejak
tahun 2007. Yang dilaksanakan dalam bentuk pembangunan misalnya
pengadaan air bersih, pembangunan drainase, jalan setapak dan talud sebagai
penangkal terjadinya banjir, dan pembangunan MCK dan bantuan dana pinjam
bergulir kepada warga masyarakat kelurahan Tegal sari mandala III
Medan.Dengan adanya pembangunan yang berasal dari perencanaan
masyarakat akan mendorong terwujudnya kelompok peduli yang akan menjaga
kualitas kegiatan tersebut. Disamping itu, manfaat yang dirasakan jikalau
proses pembangunan berasal dari aspirasi warga akan berpotensi pada
pengurangan kemiskinan dalam wilayah tersebut.Keterlibatan Lurah dalam
Penyaluran Dana PNPM ini sudah berperan aktif/baik itu terlihat dari adanya
koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai program
yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM Mandiri
Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif. Namun sayangnya
61
Tegal Sari Mandala III Medan ini kurang aktif sehingga menyebabkan Program
PNPM Mandiri Perkotaan di KelurahanTegal Sari Mandala III Medan tidak
berjalan baik sepenuhnya.
SARAN
Dari pembahasan diatas maka diambil saran sebagaiberikut:
1. Sebaiknya di Kelurahan Tegal Sari Manadala III Medan ini diadakan
sosialisasi yang lebih sering lagi kepada masyarakat seputar PNPM Mandiri
Perkotaan, agar masyarakat lebih mengetahui apa itu Program PNPM Mandiri
Perkotaan dan masyarakat ikut berperan aktif dalam setiap prosesnya.
2. Pemerintah melalui kementerian terkait dapat mengatasi sejumlah hambatan
yang dialami oleh penyaluran dana desa yang telah masuk ke dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara. Dan agar tidak lagi terjadi terlambatnya
anggaran dana yang dapat menghambatnya program PNPM baik itu di
pembangunan infrastrukturnya dan bidang sosial kepada masyarakat seperti
usaha simpan pinjam yang dilakukan kepada masyarakat.
3. Pemerintah sebaiknya lebih menerapkan transparansi di dalam penyaluran dana
PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan agar
terjalin kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah. Sehingga masyarakat
dapat menunjukkan respon yang positif apabila ada kegiatan/program dari
pemerintah.
4. Penerima pinjaman dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
terhadap pengelolaan modal yang dipinjamkan sehingga berdampak dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
5. Dan kepada pihak PNPM Mandiri agar dapat meratakan pematauan dan
pengawasan terhadap peminjam dana bergulir agar kegaiatan PNPM Mandiri
ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat digulirkan kembali. Dan
kepada Pihak PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Medan ini agar dapat menearpkan sanksi yang tegas kepada masyarakat agar
dana pinjaman bergulir dapat dingunakan secara tepat dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Burhanuddin, 2006. Menanti Kemakmuran Negeri. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Adisasmita Raharjo, 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Adisasmita Raharjo, 2013. Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bungin Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif:Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2008. Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa.
Saragi Tumpal, 2004, Otonomi Masyarakat Desa. Yogyakarta: IRE Press
Sarbaguna S Boy, 2009. Pembangunan Masyarakat Desa. Jakarta: Sagung Seto.
Sumaryadi Nyoman I, 2010. Sosilogi Pemerintah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Surayin, 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya
Usman sunyoto, 2004. Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Undang-Undang Otonomi Daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015. Surabaya Pustaka Buana.
Undang-Undang otonomi daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9tahun 2015 Beserta Penjelasannya. Surabaya: Pustaka Buana.
Profil PNPM Mandiri Perkotaan Kota Medan, 2013. Sekilas PNPM Mandiri Perkotaan Kota Medan. Medan: PEMKOT Medan
Skripsi
Jurnal
Kristiniati rahayu. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (Pnpm-Mp) Di Desa Bligo Kabupaten Sidoarjo. JKMP. Volume .No 2
Sumiyati Intan.(2013). Implementasi program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Sesayap Hilir Kabupaten Tana Hidung (Studi Kasus desa sepala dayung dan sesayap. Ejournal pemerintahan integratif. Volume 1. No 1.