• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN LURAH DALAM PENYALURAN DANA PNPM (STUDI KASUS KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN LURAH DALAM PENYALURAN DANA PNPM (STUDI KASUS KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III MEDAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN LURAH DALAM PENYALURAN DANA PNPM

(STUDI KASUS KELURAHAN TEGAL

SARI MANDALA III MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MERTA IRMAWATI BUTAR-BUTAR NIM. 3123111047

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Merta ButarButar. NIM : 3123111047 “Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM Mandiri (Studi Kasus Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan”

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan. PNPM-Mandiri Perkotaan menganut tiga aspek penting yaitu pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial atau masyarakat serta perlindungan lingkungan. Lurah merupakan pemimpin tertinggi di Kelurahan yang memiliki andil Besar dalam terselenggaranya PNPM Mandiri Perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM Mandiri Perkotaan (Studi Kasus Kelurahan Tegal sari Mandala III Medan). Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode Deskriptif Kualitatif yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. Jumlah populasi dan penelitian ini adalah 2 responden (Kepala Kelurahan/ Lurah 1 Orang Tim Panitia PNPM Mandiri, karena jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal SariMandala III Medan dalam bidang pembangunan sudah berjalan efektif. Namun dalam bidang Pemberdayaan Sosial kurang maksimal. Namun secara keseluruhan penyalurannya sudah berjalan maksimal, keterlibatan Lurah Dalam program PNPM juga sudah berperan aktif.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya yang

begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

tepat waktunya.

Penyelaesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugasakhir dalam

menyelesaikan perkuliahan S-1 di jurusan pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan fakultas ilmu sosial universitasnegeri medan untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini

mungkin masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi

isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini, serta menambah

wawasan dan pengetahuan penulis.

Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan FIS Universitas Negeri Medan

beserta Bapak Pembantu Dekan I, II, III.

3. Ibu Dr. Reh Bungana. P.A,S.H, M.Hum Selaku Ketua Jurursan PP-Kn.

(6)

5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk bimbingan, serta

saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan ini.

6. Bapak Dr, Deny Setiawan, M.Si, Ibu Dr. Reh Bungana.P.A,S.H,M.Hum dan

Ibu Yulia Ivana, S.sos, M,Si selaku dosen penguji penulis.

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H, M.Si selaku Kepala Lab PP-Kn.

8. Lurah Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan Bapak Zainal beserta staf dan

pegawai Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan.

9. Aparat PNPM Mandiri Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan Bapak

Saswito S.H.

10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku Ayahanda Manahan Butar-Butar dan

Ibunda Nurhaya Manurung yang telah memberikandoa, dukungan baik moril

dan material selama penuis menjalani studi di bangku kuliah.

11. Adik saya Eko Pratama Butar-Butar, Tua Sandoz P. Butar-Butar Dan Marco

Roy P. Butar-Butar yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis

dalam menyelasaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Stambuk 2012 : Melina Simanjuntak,

Nurfadhillah Jambak dan buat rekan-rekan seluruh mahasiswa PP-Kn yang

tak bisa penulis sebutkan satu persatu.

13. Semua keluarga yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas

dukungan dan doanya hingga terselesainya skripsi ini.

14. Teman-teman PPLT di SMA Negeri 1 Silaen Tobasa : Romi Sembiring, Yuni

(7)

v

lainnya yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

Dan semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis

ucapkan banyak terimakasih dan berharap semoga skripsi ini bermamfaat bagi

kita semua dan menjadi bahan dan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

B. Indentifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 6

d) Prinsip Dasar PNPM Mandiri Sebagai Berikut ... 17

(9)

vii

g) Pendanaan PNPM Mandiri ... 19

h) Mekanisme Pecairan Dana ... 19

i) Proses Pemeberdayaan Masyarakat ... 20

Proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan sebagai berikut: ... 20

j) Pelaku-pelaku yang berperan dalam PNPM ... 21

B. KERANGKA BERFIKIR ... 24

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 30

1. Variabel Penelitian ... 30

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 34

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

1.2 Visi Dan Misi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 34

a) Visi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 35

b) Misi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 35

B. Hasil Penelitian ... 36

1. Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. ... 37

(10)

1.2 Keterlibatan Lurah Dalam Penyaluran Dana Bantuan Sosial Kepada

Masyarakat ... 47

2. Hambatan-Hambatan Yang Dialamai Dalam Penyaluran Dana PNPM- Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. ... 51

B. PEMBAHASAN ... 55

BAB V ... 59

KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

KESIMPULAN ... 59

SARAN ... 61

DAFTAR PUSTAKA ...

DAFTAR WAWANCARA ...

DOKUMENTASI ...

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Wawancaera

Lampiran II : Nota Tugas

Lamipran III : Surat Penelitian Dari Jurusan

Lampiran IV : Surat Ijin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas

Lampiran V : Suratpenelitian Dari Balitbang

Lampiran VI : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian

Lampiran VII : Surat Keteranganperpustakaan Jurusan Ppkn

Lampiran VIII : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed

Lampiran IX : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan

Lampiran X : Pernyataan Keaslian Tulisan

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada dasarnya bertujuan menciptakan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat. Karena hasil dari pembangunan dapat dinikmati oleh

seluruh rakyat secara adil dan merata. Namun pada realitanya pembangunan yang

sudah berjalan saat ini secara keseluruhan belum dapat dinikmati oleh sebagian

rakyat Indonesia. Sehingga, menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya

kemiskinan, yang salah komponen menurunnya kesejahteran masyarakat.

Permasalahan kemiskinan dan pembangunan yang cukup kompleks ini

membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun

penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia

usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.

Yuni (2008:2:vol 1) mengatakan bahwa Masalah kemis-kinan di perkotaan

merupakan masalah laten dan kompleks yang implikasi sosial dan kebudayaannya

bukan hanya melibatkan dan mewujudkan berbagai masalah sosial yang ada di

kota yang bersangkutan saja atau menjadi masalah orang miskin di kota tersebut,

tetapi juga melibatkan masalah-masalah sosial yang ada di perdesaan”.

Salah satu cara yang ditempuh mengatasi kemiskinan adalah

memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu

meningkatkan komunitas pedesaan, sehingga mampu mengenali potensi-potensi

(13)

2

yang ada, mendayagunakan secara optimal untuk kemakmuran dan kesejahteraan

bersama serta berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan hidup dan konservasi

sumber daya alam. Keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam proses

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan serta pengembangan

hasil-hasil pembangunan merupakan salah satu kunci dari setiap upaya

pembangunan, sebab pembangunan tanpa partisipasi masyarakat hanya

menimbulkan ketergantungan masyarakat sehingga mereka menjadi obyek dalam

proses pembangunan.

Menurut Abdullah (2006:57) Konsep pemberdayaan diartikan sebagai

proses melepaskan situasi atau keadaan tertekan, ketidakmampuan,

ketidakberdayaan, kehilangan, atau ketiadaan otoritas, keterpinggiran,

ketersisihan, kebangktan, dari kekalahan, dan hal-hal yang berkaitan dengan

kelemahan/powerless. Dengan diberdayakan diharapkan dapat memberikan energi

dan kekuatan baru untuk dapat mereposisi status lemah menjadi setara dan sejajar

dengan status yang diharapkan

Didaerah kelurahan ada banyak program pemberdayaan dalam upaya

menanggulangi kemiskinan dan memajukan pembangunan di kelurahan antara

lain program P2KP, penyaluran dana BLT dan Raskin. Indikator yang dipakai

untuk menentukan rakyat miskin berpatokan pada kriteria yang dilakukan oleh

pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bagian Dinas Statistik antara lain :

(1):penggunaan air minum; (2) pakaian; (3) penggunaan bahan bakar; (4)

kebutuhan makan; (5) tipe rumah; (6) jenis jamban;(7) jenis lantai; (8) konsumsi

(14)

Dari kesebelas indikator diatas maka pemerintah (Lurah) menentukan

siapa saja masayarakat yang berhak mendapatkan bantuan miskin( bantuan dari

kelurahan). Misalnya ada bantuan Raskin, BLT, P2KP, dan PNPM (Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri). Dalam hal ini penulis secara

khusus membahas tentang PNPM (Program nasional Pemberdayaan Masyarakat).

PEMKOT Medan (2013:20) Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia

mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

yang terdiri dari PNPM Nasional Serta PNPM wilayah Khusus dan desa tertinggal

PNPM adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara

terpadu dan berkelanjutan.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun

2007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya

penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses

pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama

masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai

obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

DIRJEN Pemberdayaan Masyrakat dan Desa (2008:1)) Melalui PNPM

Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang

melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga

pemantauan dan evaluasi. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui proses

(15)

4

masyarakat miskin yang ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan lagi

obyek melainkan sebagai subyek penanggulangan kemiskinan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM

Mandiri Perkotaan) adalah kelanjutan dari Program Penanggulangan Kemiskinan

Perkotaan (P2KP) sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun

kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi

kemiskinan secara berkelanjutan. Program ini berupaya menyiapkan landasan

kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang

representatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial (social

capital) masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat

jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat

dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli

setempat.

Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan proses untuk

membuat masyarakat menjadi berdaya. Setiap anggota masyarakat dalam sebuah

komunitas sebenarnya memiliki potensi, gagasan serta kemampuan untuk

membawa dirinya dan komunitasnya untuk menuju ke arah yang lebih baik,

namun potensi itu terkadang tidak bisa berkembang disebabkan faktor-faktor

tertentu. Untuk menggerakkan kembali kemandirian masyarakat dalam

pembangunan di komunitasnya, maka diperlukan dorongan-dorongan atau

gagasan awal untuk menyadarkan kembali peran dan posisinya dalam kerangka

untuk membangun masyarakat madani. Proses penyadaran masyarakat tersebut

(16)

kapasitas masyarakat adalah bentuk dari upaya pengembangan pengetahuan, sikap

dan keterampilan masyarakat agar dapat berperan serta aktif dalam menjalankan

pembangunan secara mandiri dan berkelanjutan.

Kebijakan pemerintah melalui program PNPM Mandiri Perkotaan

merupakan salah satu upaya memberikan solusi untuk menanggulangi kemiskinan

di Kelurahan Tegal Sari Mandala III dengan sasaran 15 Kepala Lingkungan yang

menempatkan masyarakat sebagai obyek dan sekaligus sebagai subjek

pembangunan untuk selanjutnya masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai

kemanusiaan, memiliki rasa peduli dan semangat partisipatif yang utuh dan

menyeluruh dalam berbagai sektor dan proses pembangunan.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM di Kelurahan tegal Sari Mandala

III Medan.

2) Peran Lurah dalam menanggulangi kemiskinan di kelurahan Tegal Sari

Mandala III Medan.

3) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penyaluran dana PNPM di

Kelurahan Tegal Sari Mnadala III Medan.

4) Kesadaran masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kebijakan yang

dilakukan pemerintah.

5) Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tetap banyak berada di angka

(17)

6

C. Batasan Masalah

Melihat banyaknya masalah yang dapat muncul dari penelitian ini dan

mengingat keterbatasan penulis, maka penulis membuat pembatasan masalah

yang akan diteliti yaitu:

1) Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mandala

III.

2) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penyaluran dana PNPM di Kelurahan

Tegal Sari Mnadala III Medan.

D.Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada, yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1) Bagaimana Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM di Kelurahan Tegal

Sari Mandala III Medan ?

2) Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penyaluran

dana PNPM di Kelurahan tegal Sari Mandala III Medan ?

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM di kelurahan

tegal sari mandala III.

2) Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan

(18)

3) Untuk mengetahui bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan di Kelurahan

Tegal Sari Mandala III.

F. Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi penulis, sebagai pengalaman dan masukan guna meningkatkan wawasan

dan pemahaman tentang Peran Lurah dalam penyaluran Dana PNPM.

2) Bagi Instansi sebagai bahan masukan bagi pihak Lurah dalam penyaluran

dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mandala III sehingga diharapkan dapat

(19)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepala Kelurahan (Lurah) adalah pejabat yang bertanggungjawab kepada

pejabat yang berwenang yang mengangkatnya melalui Camat. Seorang Lurah

pada dasarnya dilarang melakukan tindakan/kegiatan-kegiatan atau melalaikan

tindakan yang menjadi kewajiban yang merupakan kepentingan negara,

pemerintah daerah dan masyarakat di Kelurahan.Lurah merupakan salah satu

pelaku yang berperan dalam PNPM Mandiri Perkotaan. PNPM Mandiri

Perkotaan merupakan kegiatan yang didanai secara bersama-sama antara

Pemerintah Pusat (Dana Urusan Bersama) dan Pemerintah Kabupaten (Dana

Daerah Urusan Bersama). Pada pelaksanaan tahun anggaran 2010 Dana Daerah

Urusan Bersama baru dianggarkan dalam APBD Perubahan, sehingga

pencairannya dilaksanakan pada bulan Desember, menyebabkan terjadinya

keterlambatan dalam pelaksanaan dilapangan baik anggaran yang bersumber

dari APBD maupun dari APBN. Lurah adalah sebagai pembina dan

pengendalian secara kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri

Perkotaan. Bersama badan permusyawaratan masyarakat (atau sebutan lainnya)

menyusun peraturan yang relevan dan mendukung terjadinya proses

pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perkotaan sebagai pola

pembangunan partisipatif serta pengembangan dan pelestarian aset PNPM

Mandiri Pedesaan yang telah ada di desa. Khusus dalam Keterlibatan Lurah

(20)

adanya koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai

program yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM

Mandiri Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif dengan

mengadakan sosialisasi kepada masyarakat.namun sayangnya keterlibatan

masyarakat dalam progran PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari

Mandala III Medan ini memberikan efek terhadap kurang berhasilnya program

ini

2. PNPM Mandiri di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan sudah ada sejak

tahun 2007. Yang dilaksanakan dalam bentuk pembangunan misalnya

pengadaan air bersih, pembangunan drainase, jalan setapak dan talud sebagai

penangkal terjadinya banjir, dan pembangunan MCK dan bantuan dana pinjam

bergulir kepada warga masyarakat kelurahan Tegal sari mandala III

Medan.Dengan adanya pembangunan yang berasal dari perencanaan

masyarakat akan mendorong terwujudnya kelompok peduli yang akan menjaga

kualitas kegiatan tersebut. Disamping itu, manfaat yang dirasakan jikalau

proses pembangunan berasal dari aspirasi warga akan berpotensi pada

pengurangan kemiskinan dalam wilayah tersebut.Keterlibatan Lurah dalam

Penyaluran Dana PNPM ini sudah berperan aktif/baik itu terlihat dari adanya

koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai program

yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM Mandiri

Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif. Namun sayangnya

(21)

61

Tegal Sari Mandala III Medan ini kurang aktif sehingga menyebabkan Program

PNPM Mandiri Perkotaan di KelurahanTegal Sari Mandala III Medan tidak

berjalan baik sepenuhnya.

SARAN

Dari pembahasan diatas maka diambil saran sebagaiberikut:

1. Sebaiknya di Kelurahan Tegal Sari Manadala III Medan ini diadakan

sosialisasi yang lebih sering lagi kepada masyarakat seputar PNPM Mandiri

Perkotaan, agar masyarakat lebih mengetahui apa itu Program PNPM Mandiri

Perkotaan dan masyarakat ikut berperan aktif dalam setiap prosesnya.

2. Pemerintah melalui kementerian terkait dapat mengatasi sejumlah hambatan

yang dialami oleh penyaluran dana desa yang telah masuk ke dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara. Dan agar tidak lagi terjadi terlambatnya

anggaran dana yang dapat menghambatnya program PNPM baik itu di

pembangunan infrastrukturnya dan bidang sosial kepada masyarakat seperti

usaha simpan pinjam yang dilakukan kepada masyarakat.

3. Pemerintah sebaiknya lebih menerapkan transparansi di dalam penyaluran dana

PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan agar

terjalin kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah. Sehingga masyarakat

dapat menunjukkan respon yang positif apabila ada kegiatan/program dari

pemerintah.

4. Penerima pinjaman dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

(22)

terhadap pengelolaan modal yang dipinjamkan sehingga berdampak dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat.

5. Dan kepada pihak PNPM Mandiri agar dapat meratakan pematauan dan

pengawasan terhadap peminjam dana bergulir agar kegaiatan PNPM Mandiri

ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat digulirkan kembali. Dan

kepada Pihak PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III

Medan ini agar dapat menearpkan sanksi yang tegas kepada masyarakat agar

dana pinjaman bergulir dapat dingunakan secara tepat dan efektif.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Burhanuddin, 2006. Menanti Kemakmuran Negeri. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Adisasmita Raharjo, 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita Raharjo, 2013. Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bungin Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif:Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2008. Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa.

Saragi Tumpal, 2004, Otonomi Masyarakat Desa. Yogyakarta: IRE Press

Sarbaguna S Boy, 2009. Pembangunan Masyarakat Desa. Jakarta: Sagung Seto.

Sumaryadi Nyoman I, 2010. Sosilogi Pemerintah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Surayin, 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya

Usman sunyoto, 2004. Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Undang-Undang Otonomi Daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015. Surabaya Pustaka Buana.

Undang-Undang otonomi daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9tahun 2015 Beserta Penjelasannya. Surabaya: Pustaka Buana.

Profil PNPM Mandiri Perkotaan Kota Medan, 2013. Sekilas PNPM Mandiri Perkotaan Kota Medan. Medan: PEMKOT Medan

Skripsi

(24)

Jurnal

Kristiniati rahayu. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (Pnpm-Mp) Di Desa Bligo Kabupaten Sidoarjo. JKMP. Volume .No 2

Sumiyati Intan.(2013). Implementasi program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Sesayap Hilir Kabupaten Tana Hidung (Studi Kasus desa sepala dayung dan sesayap. Ejournal pemerintahan integratif. Volume 1. No 1.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk mengetahui Prevalensi HIV dan Sifilis, serta hubungan antara penyebaranSifilis dengan penularan HIV pada WBP/Tahanan di Lapas/Rutan Lubuk Pakam pada periode16-24

(Simone Noveck, 2009) calls the problem “the single point of failure”, specifically, decision-making systems based on the belief that government experts can

Hasil Terlaksananya Pelayanan Administrasi Perkantoran 5,52% Kelompok Sasaran Kegiatan : Aparatur. Rincian Anggaran

Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat

Dengan menakses website ini, pengunjung dapat menghemat waktu dan biaya jika dibandingkan dengan datang dan berkunjung langsung ke SMA Taman Harapan Bekasi, pihak sekolah pun

4.2 Menjelaskan isi kandungan surat Al-Qadr tentang malam Lailatul Qadr secara sederhana. 5 Memahami arti hadits tentang taqwa dan ciri- ciri

[r]