• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS KELAS XI DI SMAN UNGGUL SUBULUSSALAM T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS KELAS XI DI SMAN UNGGUL SUBULUSSALAM T.P. 2015/2016."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

RIWAYAT HIDUP

(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) T E R H A D A P H A S I L BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS KELAS XI DI SMAN UNGGUL SUBULUSSALAM

T.P. 2015/2016

Shanti Handayani (NIM 4122121018)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis kelas XI semester genap di SMAN Unggul Subulussalam T.P 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan desain penelitian two group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN Unggul Subulussalam yang terdiri dari 3 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas XI IPA 3 dengan 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 dengan 31 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Pada penelitian ini diberikan pretes dan postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan tes hasil belajar. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 65.8 dan nilai rata-rata kelas kontrol 62.6, kemudian dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas pada data pretes dan didapatkan kedua kelas berdistribusi normal dan berasal dari kelompok yang homogen. Setelah itu dilakukan uji kesamaan rata-rata pretes untuk melihat kemampuan awal siswa pada kedua kelas, diperoleh bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sama dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol pada materi Fluida Statis. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model kooperatif tipe group investigation dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 82.5 dengan dan kelas kontrol 76.1.

Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh >

(3.9 > 1.67), maka Ho di tolak dan Ha di terima dengan kata lain bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol, berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis kelas XI semester genap di SMAN Unggul Subulussalam T.P 2015/2016. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 73.94 tergolong ke dalam kategori aktif.

.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), Hasil belajar.

hitung

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat

dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Statis Kelas XI di SMAN Unggul Subulussalam T.P. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Purwanto, S.Si, M. Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada

Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si, Muhammad Kadri, M.Sc dan Drs. Khairul

Amdani, M.Si selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan

saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Drs. Rahmatsyah, M.Si selaku dosen pembimbing

Akademik dan, Bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika

dan Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M. Pd selaku ketua prodi pendidikan

Fisika, juga kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan

fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima

kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M. Pd, selaku dekan

FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada Bapak Sukri, S.Pd, MM selaku kepala

sekolah dari SMAN Unggul Subulussalam dan Bapak Syahri Ramadhan, S.Pd

selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing

penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Jumadi,

dan Ibunda Ulfiah yang selalu memberikan dorongan, do’a, semangat dan dana

kepada saya selama menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa kepada

abangda Amin Munthoha, S.T dan adikku yang tersayang Taufik Ferdiansyah

(5)

v

skripsi ini. Juga yang teristimewa kepada seluruh keluarga besar yang ada di

Subulussalam, Aceh yang selalu memberikan semangat dan nasehat kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada yang

tersayang Syarfin yang selalu memberikan doa, semangat dan nasehat serta selalu

memberikan perhatian dan waktunya kepada saya selama ini. Teristimewa saya

ucapkan terima kasih kepada teman terbaik saya Eka Murtiningsih, S.Pd, Rahmad

Andriko, S.Pd, Emi Katawarina Ginting, Apri Tivani Maduwu, Eka Anzar

Ningsih, S.Pd, Afyka Sari Sinulingga, S.Pd, Juliadi, S.Pd, Juwairiah Annisa, S.Pd

dan teman-teman Fisika Dik C 2012 yang selalu memberi bantuan, semangat serta

masukan kepada saya mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini.

Teristimewa kepada sahabat-sahabat saya sedari SMA Pitri, Ani, Tyra, Iza,

Khaira, dan Astri yang selalu memberikan doa, semangat, saran, dan masukan dan

semoga persahabatan kita langgeng yang best. Terima kasih juga kepada Dwita,

Rani, Irma, Risty, Rita, Tio, dan teman-teman dari PPLT SMP Pagar Merbau

teman-teman seperjuangan yang selalu menyemangati. Terima kasih juga kepada

Syamroh, Yani, Veni, Putri, Tika, dan Beti selaku teman-teman kost 107 yang

telah memberi bantuan, semangat, perhatian, dan kebahagiaan di saat stres dalam

mengerjakan skripsi ini. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak sempat

disebutkan namanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu

pendidikan kita.

Medan, 2017

Penulis

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

1.7 Definisi Operasional 8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoretis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Hasil Belajar Siswa 10

2.1.3 Model Pembelajaran 12

2.1.4 Pengertian Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.5 Tipe-Tipe Model Pembelajaran Kooperatif 16

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) 18 2.1.7 Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) 19

2.1.8 Implementasi Pelaksanaan Pengajaran dengan Model Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) 20

2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) 23

2.1.10 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) 23

2.1.11 Model Pembelajaran Konvensional 26

2.1.12 Materi Pelajaran 27

2.2 Kerangka Konseptual 35

2.3 Hipotesis Penelitian 37

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 38

(7)

vii

3.3 Variabel Penelitian 38

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 38

3.4.1 Jenis Penelitian 38

3.4.2 Desain Penelitian 39

3.5 Prosedur Penelitian 39

3.6 Instrumen Penelitian 42

3.6.1 Tes Hasil Belajar 42

3.6.2 Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa 44

3.6.3 Validitas Tes 44

3.7 Teknik Analisis Data 45

3.7.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 45

3.7.2 Uji Normalitas 45

3.7.3 Uji Homogenitas 46

3.7.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) 47

3.7.4.1 Uji Kemampuan Awal/Pretest (Uji t Dua Pihak) 47 3.7.4.2 Uji Kemampuan Postest (Uji t Satu Pihak) 48

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50

4.1 Hasil Penelitian 50

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 50

4.1.2 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 50

4.1.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 52

4.1.4 Perlakuan dan Observasi 54

4.2 Analisis Data Penelitian 55

4.2.1 Uji Normalitas Data 55

4.2.2 Uji Homogenitas Data 56

4.2.3 Uji Hipotesis 57

4.3 Pembahasan 58

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 63

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Saran 63

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Zat Cair Dapat Dianggap Tersusun Atas Lapisan-Lapisan Air 28 Gambar 2.2 Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik 29

Gambar 2.3 Keadaan Benda di dalam air 31

Gambar 2.4 Gaya-Gaya yang Bekerja Pada Benda yang Bergerak dalam

Fluida 34

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 42

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok

Belajar Konvensional 15 Tabel 2.2 Tipe-Tipe Model Pembelajaran Kooperatif 17 Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) 19

Tabel 2.4 Viskositas Beberapa Fluida 35

Tabel 3.1 Pretest-Postest Control Group Design 39

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 43

Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Tes Essay 43

Tabel 3.4 Kategori Ketuntasan Penugasan Materi Pelajaran 44

Tabel 3.5 Indikator Observasi Aktivitas Siswa 44

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 44 Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Postes Untuk Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 50

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 51 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 53 Tabel 4.4 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 55

Tabel.4.5 Ringkasan Uji Normalitas Data 56

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 70

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 94

Lampiran 4 Kisi-Kisi Tes Instrumen 103

Lampiran 5 Angket Pembelajaran Guru 113

Lampiran 6 Angket Siswa 117

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 120

Lampiran 8 Rubrik Penilaian Aktivitas 122

Lampiran 9 Nama-Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 123 Lampiran 10 Distribusi Skor Nilai Pretest Kelas Kontrol 124 Lampiran 11 Distribusi Skor Nilai Postest Kelas Kontrol 126 Lampiran 12 Distribusi Skor Nilai Pretest Kelas Eksperimen 128 Lampiran 13 Distribusi Skor Nilai Postest Kelas Eksperimen 130 Lampiran 14 Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 132 Lampiran 15 Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol 133 Lampiran 16 Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 134 Lampiran 17 Perhitungan Panjang Kelas Interval P 136

Lampiran 18 Uji Normalitas Data 138

Lampiran 19 Uji Homogenitas Data 142

Lampiran 20 Uji Hipotesis 144

Lampiran 21 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 148 Lampiran 22 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 160

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian 161

Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 165 Lampiran 25 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 166 Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 167 Lampiran 27 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 169

Lampiran 28 Validasi Instrumen Tes 170

Lampiran 29 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi 179

Lampiran 30 Surat Izin Penelitian 180

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan

yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

yang mampu bersaing di era global (Trianto, 2009). Upaya yang tepat untuk

menyiapkan SDM yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang

dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu

tinggi adalah pendidikan.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang

adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga

yang bersangkutan mempu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan

yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi

kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting

ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja,

karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari

maupun yang akan datang (Trianto, 2009).

Pendidikan memberikan kemungkinan pada siswa untuk memperoleh

kesempatan, harapan, dan pengetahuan agar dapat hidup secara lebih baik.

Besarnya kesempatan dan harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan

yang ditempuh. Pendidikan juga dapat menjadi kekuatan untuk melakukan

perubahan agar sebuah kondisi menjadi lebih baik. Pendidikan yang berkualitas

(12)

2

nilai-nilai yang dibutuhkan oleh siswa dalam menempuh kehidupan (Sani, 2011).

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang

mempelajari gejala gejala alam dan interaksi didalamnya. Pelajaran fisika

bukanlah mata pelajaran yang hanya menuntut kemampuan menghafal

rumus-rumus yang diberikan, tetapi juga harus terampil dalam pengaktualisasiannya

dalam menyelesaikan permasalahan fisika dilingkungannya. Hal ini ditekankan

untuk meningkatkan kompetensi siswa untuk berpikir kritis dan sistematis dalam

memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar

tentang fisika. Dengan demikian, ketika kita memberikan pelajaran fisika, maka

seharusnya kita berpikir begaimana mata pelajaran fisika dapat membentuk anak

yang memiliki sikap, kecerdasan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan

pendidikan.

Mata pelajaran fisika pada umumnya dikenal sebagai mata pelajaran yang

ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

pengalaman belajar mereka, dimana mereka menemukan kenyataan bahwa

pelajaran fisika adalah pelajaran berat dan serius yang tidak jauh dari persoalan

konsep, pemahaman konsep, penyelesaian soal-soal yang rumit melalui

pendekatan sistematis.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal sekolah

dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari

rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.

Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat

konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu

bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih khusus, bahwa proses

pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak

memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

penemuan dalam proses berpikirnya. Di pihak lain secara empiris, berdasarkan

hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yang

disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran

ini suasana kelas cenderung Teacher Centered sehingga siswa menjadi pasif

(13)

3

Masalah lain yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas

diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi dan otak anak

dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk

memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka

pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006).

Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk lebih

menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi

pelajaran yang akan dipelajari. Anak lebih menerima apa yang diberikan oleh

guru tanpa mengembangkan dari apa yang diberikan guru. Proses pembelajaran di

dalam kelas juga lebih diarahkan untuk belajar individu, padahal anak akan lebih

paham apabila mereka saling bertukar informasi tentang materi yang dipelajari.

Sehingga dalam pembelajaran harus lebih adanya kerjasama di dalam kelas untuk

meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa.

Selain itu kurang tertariknya siswa pada pembelajaran fisika menjadi

masalah tersendiri di dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan

cara yang tepat untuk memotivasi siswa dan mengembangkan kreatifitas serta

sikap inovatif pendidik agar mau belajar dan membuat siswa aktif dalam proses

belajar mengajar, seperti mengoperasikan alat-alat percobaan, sehingga siswa

terdorong menyelesaikan masalah konsep-konsep fisika dan fakta-fakta yang

mereka pelajari dan dapat dipahami. Dalam proses pembelajaran masih sering

kecenderungan meminimalkan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran

menyebabkan siswa lebih pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian

guru. Belajar aktif ialah belajar dimana siswa lebih berpartisipasi aktif sehingga

kegiatan siswa dalam belajar jauh lebih dominan daripada kegiatan guru dalam

mengajar (Sani, 2011).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis di SMAN Unggul

Subulussalam, Aceh Singkil dengan guru fisika mengatakan bahwa Kegiatan

(14)

4

konvensional. Selain itu, nilai fisika siswa belum mencapai standar Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Penyebab rendahnya hasil belajar fisika

siswa adalah kurangnya minat dalam belajar fisika, kurangnya pemahaman dan

penguasaan siswa terhadap konsep-konsep pelajaran fisika dan kurang memahami

konsep dasar perhitungan fisika. Selain itu, penulis juga memberikan angket

persepsi terhadap pelajaran fisika di kelas XI. Dari hasil angket tersebut diperoleh

kesimpulan bahwa hanya 25% siswa yang menyukai mata pelajaran fisika, 45%

siswa menyatakan bahwa biasa saja dalam menyukai pelajaran fisika, dan 30%

menyatakan tidak suka pelajaran fisika karena materi fisika banyak menggunakan

rumus dan perhitungan sehingga siswa bosan, siswa cenderung pasif dalam

keterlibatan proses belajar mengajar dan jarang bertanya kepada guru apabila ada

materi pelajaran yang kurang dimengerti. Selain itu, di sekolah tersebut kurang

optimal dalam menggunakan sarana prasarana. Cara belajar yang diinginkan

mereka adalah dengan melakukan praktikum atau percobaan, mereka ingin

mengetahui bagaimana jika fakta-fakta dan konsep fisika itu jika dibuktikan

dengan sebuah percobaan. Percobaan juga dapat memancing rasa ingin tahu siswa

akan suatu hal, sehingga dapat menumbuhkan minat dan keaktifannya dalam

proses pembelajaran itu sendiri.

Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar yang dapat

dilakukan adalah seorang guru harus mampu berhubungan dan berinteraksi secara

baik dengan siswa. Untuk itu penulis mencoba untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). GI yang diterapkan pada

siswa lebih mengefektifkan kegiatan pembelajaran siswa karena model

pembelajaran ini membuat siswa lebih aktif serta mengarahkan siswa untuk

melakukan kegiatan penyelidikan terhadap masalah topik materi yang disajikan

guru. Dalam setiap kelompok siswa saling membantu dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan, siswa juga lebih leluasa untuk saling bertanya dan mengemukakan

pendapatnya bersama teman dalam diskusi kelompok. Model pembelajaran GI

juga lebih banyak mengaktifkan kegiatan belajar siswa di bandingkan dengan

kegiatan guru sehingga siswa lebih berusaha untuk menemukan solusi

(15)

5

materi yang telah disajikan. Tugas guru membimbing dan mengarahkan siswa

mulai dari tahap perencanaan kooperatif sampai pada tahap evaluasi

pembelajaran.

Penerapan model pembelajaran Group Investigation ini sudah pernah

diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Erni Afdalita (2014), dengan

hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas eksperimen. Di

samping itu dalam penelitian ini juga dilakukan penilaian sikap dan keterampilan.

Pada penilaian sikap siswa mengalami peningkatan dari pertemuan awal hingga

akhir di kelas eksperimen dengan rata-rata 60,88% (aktif), dan di kelas kontrol

53,42% (cukup aktif). Demikian pada penilaian keterampilan siswa mengalami

peningkatan dari pertemuan awal penelitian hingga akhir di kelas eksperimen

dengan rata-rata 61,82% (aktif) dan di kelas kontrol 44,87% (cukup aktif).

Dalam jurnal Istikomah dkk, menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan Group Investigation dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada siswa

dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami sendiri

aktivitas dan pengalaman dalam belajar sains secara nyata.

Penelitian lain tentang model pembelajaran GI dalam jurnal pendidikan

Fisika FMIPA Universitas Tadulako Sulawesi Tengah menyimpulkan bahwa

model pembelajaran Group Investigation terbukti sukses dalam memajukan

proses pembelajaran Fisika dan meningkatkan keaktifan siswa. Penelitian ini juga

menyimpulkan bahwa model pembelajaran ini efektif meningkatkan hasil belajar

Fisika pada siswa kelas IX MA Alkhairaat Kalangkangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba melakukan

penelitian dengan mengimplementasikan model hubungan pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation dalam kegiatan pembelajaran pada pelajaran

Fisika pada materi pokok Fluida Statis. Diharapkan melalui pembelajaran

kooperatif ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, rasa percaya diri siswa

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena pada model

pembelajaran ini siswa mempunyai keaktifan belajar yang tinggi, baik secara

(16)

6

Adapun judul penelitian ini, berdasarkan masalah yang telah dibahas

diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis Di Kelas XI SMAN Unggul Subulussalam Kabupaten Aceh Singkil T.P. 2015/2016.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disekolah.

2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi, guru masih

menggunakan pembelajaran konvensional yang hanya didominasi oleh

guru (teacher center learning).

3. Kurangnya keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar.

4. Terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah sehingga dalam proses belajar

mengajar kurang optimal.

5. Pembelajaran yang berorientasi pada hafalan tanpa memahami konsep dan

siswa mengalami kesulitan apabila dihadapkan dengan rumusan

matematis.

6. Kompetensi siswa dalam pembelajaran fisika belum tercapai maksimal.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:

1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMAN Unggul Subulussalam

Tahun Pelajaran 2015/2016.

3. Materi pokok yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi semester II

(17)

7

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka

rumusan masalah dalam penelitian yang akan dilaksanakan di kelas XI semester

genap di SMAN Unggul Subulusalam pada materi pokok Fluida Statis adalah:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation?

2. Bagaimana hasil belajar Fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation?

3. Bagaimana hasil belajar Fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional?

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation dan model pembelajaran konvensional terhadap

hasil belajar fisika siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian yang akan dilaksanakan di kelas XI semester genap di SMAN

Unggul Subulussalam pada materi pokok Fluida Statis adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

2. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa dengan menggunakan model

Group Investigation.

3. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional.

4. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran konvensional

terhadap hasil belajar fisika siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

(18)

8

1. Bagi peneliti, sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kegiatan belajar

mengajar sebagai calon guru dan sebagai bahan kajian untuk penelitian

lebih lanjut.

2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam merencanakan

pembelajaran dengan model Group Investigation (GI) khususnya pada

pembelajaran Fisika.

3. Bagi sekolah dapat memberikan sumbangan yang baik dalam

meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Fisika.

4. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan

hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

1.7. Defenisi Operasional

1. Pengaruh merupakan sebagai akibat yang dilakukan sesuatu (treatment)

terhadap sesuatu.

2. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

3. Group Investigation (GI) merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang menekankan pada upaya peserta didik dalam kelompok

untuk merencanakan kegiatan belajar sendiri untuk memecahkan masalah

yang dikaji sesuai dengan subtopik yang dipilih/didapat.

4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan,

(b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing

jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dengan

kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni

(a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d)

sikap, dan (e) keterampilan motoris.

5. Fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup

(19)

65

DAFTAR PUSTAKA

Afdalita, E., (2014), Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di SMA Amir Hamzah Medan T.P 2013/2014, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan

Arends, R.I., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Dimyati, dan Mujdiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, S.B. dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Hamalik, O., (2013), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching: Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Kanginan, M., (2007), Fisika 2B untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Nurachmandani, S., (2009), Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI, Grahadi, Jakarta

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sani, R. A., (2011), Pembelajaran Saintifik utuk Implementasi Kurikulum 2013, PT Bumi Aksara, Jakarta

Sanjaya,W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Nusa Media, Bandung

Solihatin, E. dan Raharjo, (2008), Cooperatif Learning, Bumi Aksara, Jakarta

(20)

66

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta

Sugiyono., (2006), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung

Suryani, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Ombak, Yogyakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta

Trianto., (2013), Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta

Gambar

Gambar 2.1   Zat Cair Dapat Dianggap Tersusun Atas Lapisan-Lapisan Air  28 Gambar 2.2   Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Gambar 2.3   Keadaan Benda di dalam air

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; 2) Untuk mengetahui pengaruh

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih

Dari data nilai viskositas instrinsik pada minggu ke-0 dari empat komposisi film poliblen PCL dengan PGA, komposisi 50%:50% merupakan poliblen PCL dengan PGA dengan bobot

Pengamatan Keragaman Kupu-kupu Pengamatan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi di kawasan Telaga Warna yaitu sekitar telaga, kebun teh, tepi hutan, dan sekitar rumah (Lampiran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

[r]

[r]