CETAK
DI PETEMON GRAFIKA
Nama NIM Program Jurusan
MANAJEMEN
CETAK OFFSET MANG DIGUNAKAN
DI PETEMON GRAFIKA SURABAMA
KERJA PRAKTEK
Nama : IMAM ARIEF SURO BAGOS
NIM : 11.39090.0005 Program : DIII (Diploma Tiga)
Jurusan : Komputer Grafis dan Cetak
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAMA
2014
MANG DIGUNAKAN
SURABAMA
IMAM ARIEF SURO BAGOS
x
1.1.2 Prinsip Dasar Proses Cetak Offsef ... 3
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Manfaat ... 5
1.6 Konstribusi ... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 9
2.6 Struktur Organisasi ... 13
2.7 Pimpinan Perusahaan ... 13
xi
3.2.1 Pracetak (Prepress) ... 15
3.2.2 Proses Layouf Desain ... 16
3.2.3 Proses Desain Texf, Image dan Vecfor ... 17
3.2.4 Warna ... 20
3.2.5 Pemasangan Atribut Cetak ... 23
3.2.6 Pecah Warna ... 25
3.2.7 Proses Pembuatan Plafe Cetak ... 26
3.2.8 Final Arfwork Desain ... 27
3.2.9 Bifmap Image ... 28
BAB IV HASIL DAN EVALUASI ... 30
4.1 Prosedur Kerja Praktek ... 30
4.2 Pelaksanaan Kerja Praktek ... 30
4.3 Metode Kerja ... 31
4.4 Evaluasi Kerja Praktek ... 32
4.4.1 Prosedur Kerja Praktek ... 33
4.4.2 Proses Pengerjaan Desain ... 33
4.4.3 Langkah Kerja CV. Petemon Grafika ... 34
1 BABBIB
PENDAHULUANB B
1.1 LatarBBelakangBMasalahB
Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat persaingan dalam dunia industri grafika, khususnya di Indonesia, diharapkan selalu mencari informasi dan pengalaman agar selalu siap untuk memasuki dunia pekerjaan khususnya di bidang percetakan. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, dinamis dan maju di berbagai bidang saat ini, membuat seseorang harus dapat selalu up to date mengikuti, memahami dan mempelajari perkembangan tersebut. Tujuannya agar dapat selalu menjawab tantangan kebutuhan sumber daya manusia yang bermutu, berkualitas dan ber-skill tinggi, yang sangat dibutuhkan dalam rangka memajukan dan mengembangkan daya saing bangsa di era modern ini.
Untuk itu Program Studi Diploma III Komputer Grafis dan Cetak Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya mewajibkan setiap mahasiswa untuk melakukan kerja praktek selama satu bulan di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang grafika, diantaranya adalah advertising, offset printing, rotogravure, packaging, repro house, dan bidang-bidang yang berhubungan dengan grafis dan cetak lainnya.
ke media cetak (substrate) dengan menggunakan media tertentu. Namun penggunaan media-media tersebut tergantung dari jenis teknik pencetakannya.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam menghasilkan produk cetakan yang baik dan berkualitas adalah pada saat proses pengolahan file digital artwork yang merupakan awal dari proses untuk menghasilkan barang atau produk cetakan. Dimana seiring dengan berkembang pesatnya kemajuan teknologi (khususnya di bidang IT atau Komputer) bermunculan software-software canggih yang dapat mempermudah proses mempersiapkan file-file digital artwork sampai ke tahap layout seperti Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Corel Draw, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadikan laporan kerja praktek di bagian prepress CV. Petemon Grafika ini berfokus pada pembahasan tentang proses pengolahan file digital artwork di dalam dunia industri percetakan offset printing khususnya di CV. Petemon Grafika.
Dalam kerja praktek ini penulis memilih CV. Petemon Grafika sebagai tempat pelaksanaan Praktek Kerja Industri karena perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang offset printing. Sehingga diharapkan penulis mampu mendapatkan proses pembelajaran terhadap teknologi offset printing di bidang industri grafika.
1.1.1 IndustriBCetakBOffsefB
3
1. Pre Press (Pra Cetak)
Pre press meliputi semua langkah proses yang dibutuhkan untuk mempersiapkan materi desain yang meliputi antara lain, teks, gambar atau image dan grafik yang ada dalam desain dan telah disiapkan untuk proses cetak, termasuk di dalamnya pembuatan obyek-obyek desain baik vektor maupun image, pembuatan film dan plat cetak untuk persiapan proses cetak.
2. Press (Cetak)
Proses cetak suatu obyek baik berupa teks maupun gambar ke dalam suatu substrate atau media cetak sehingga menjadi suatu barang cetakan.
3. Post Press (Pasca Cetak)
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah suatu bahan selesai dicetak. Yang termasuk dalam proses ini antara lain, proses potong, lipat, jilit atau menggabungkan beberapa barang cetakan menjadi satu kesatuan, misalnya buku, packaging, brosur dan lain-lain. Membuat kemasan termasuk dalam post press, dalam artian membuat suatu barang cetakan menjadi bentuk kemasan dan menggunakannya sebagai pengemas dari suatu produk.
1.1.2 PrinsipBDasarBProsesBCetakBOffsefB
2. Tinta di transfer ke media cetak melalui silinder perantara, yang disebut silinder blanket, yang biasanya terbuat dari bahan karet.
3. Kemampuan proses cetaknya adalah antara 200 – 100.000 eksemplar dalam sekali proses, hal ini juga tergantung dari kapasitas mesin cetaknya.
B
1.2 PerumusanBMasalahB
Laporan ini lebih menekankan pada bagian prepress, dimana didalamnya terdapat suatu departemen desain grafis yang mempunyai fungsi mendesain, mengedit file, dan finishing atau perhitungan biaya produksi, dimana file desain ini dapat berupa file asli dari konsumen maupun file baru yang didesain sendiri oleh bagian desainer.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam permbuatan dan pengeditan file desain yang akan dicetak dan perhitungan produksi, agar file desain tersebut dapat diproses dengan tepat oleh mesin cetak offset. Diantaranya ukuran cetak, ukuran kertas, ukuran plat yang digunakan untuk mesin cetak, jumlah warna, jenis warna, register, tarikan, colour bar, gripper, dan kelengkapan lainnya. Oleh karena itu disamping kualitas desain yang dibuat juga harus diperhatikan kelengkapan komponen-komponen dan perhitungan produksi cetak yang harus dimasukkan sebagai alat bantu pada saat proses cetak berlangsung sehingga proses cetak dapat berlangsung dengan lancar dan sisa kertas yang dibuang pada saat proses potong semakin sedikit.
5
ketepatan cetak, dan perhitungan yang sangat teliti yang diharapkan agar kertas terbuang sedikit.
1.3 PembatasanBMasalahB
Ruang lingkup kerja praktek ini hanya pada bagian prepress, dimana bagian ini merupakan bagian yang mempersiapkan prasyarat sebelum masuk proses cetak. Diantaranya desain, layout, montage, pembuatan die cut, kalkulasi, manajemen warna, sampai pembuatan plate dengan menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang ada.
B
1.4 TujuanB
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek pada CV. Petemon Grafika khususnya pada bagian prepress adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia pada bidang percetakan khususnya teknologi cetak offset.B
2. Sebagai sarana pengembangan dan penerapan ilmu yang telah diajarkan. 3. Sarana untuk meningkatkan ilmu mendesain suatu produk yang dikerjakan
pada bagian prepress.
1.5 ManfaatB
Manfaat dari pelaksanaan mata kuliah Kerja Praktek Industri Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya adalah sebagai berikut :B
a. Menciptakan hubungan kerja yang baik antara perusahaan dengan perguruan tinggi.
b. Memperoleh gambaran yang nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk pengembangan dunia pendidikan.
2. Bagi Mahasiswa
a. Memberi gambaran tentang lapangan kerja yang sesuai pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
b. Memberi pelajaran bahwa kedisiplinan sangat diperlukan ketika memasuki dunia kerja.
c. Memperluas wawasan serta menambah ilmu pengetahuan mengenai sistem dan mekanisme kerja pada perusahaan.
3. Bagi Perusahaan
a. Sebagai sarana melihat perkembangan dunia pendidikan pada perguruan tinggi.
b. Membangun kerjasama yang baik antara perusahaan dengan lembaga pendidikan.
1.6 KonstribusiB
Konstribusi selama pelaksanaan Kerja Praktek di CV. Petemon Grafika adalah sebagai berikut :B
1. Terhadap Penulis :
7
b. Memahami alur produksi percetakan khususnya berbagai macam teknik lay out di meja montage.
c. Memahami masalah-masalah yang sering dihadapi atau muncul selama proses cetak sampai finishing.
2. Terhadap Perusahaan :
a. Membantu pekerjaan proses Layout di CV. Petemon Grafika. b. Membantu proses desain di CV. Petemon Grafika.
1.7 SistematikaBPenulisanB
Sistematika Penulisan merupakan acuan atau panduan penulisan laporan kerja pratek di perusahaan, dimana sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
BABB IB :B PendahuluanB
Bab ini menerangkan tentang latar belakang dan juga berbagai aspek dasar yang mengungkapkan ketrkaitan topik, tujuan, manfaat yang diharapakan dari pelaksanaan kerja praktek di percetakan CV. Petemon Grafika.
BABB IIB :B GambaranBUmumBPerusahaanB
BABB IIIB :B MetodeBKerjaBPraktekB
Membahas tentang waktu dan lokasi pelaksanaan kerja praktek serta landasan teori yang digunakan.
BABB IVB :B HasilBdanBEvaluasiBB
Membahas tentang prosedur kerja praktek dan membahas pelaksanaan kerja praktek serta evauasi kerja praktek selama di CV. Petemon Grafika.
BABB VB :B PenutupB
9
BABBIIB
GAMBARANBUMUMBPERUSAHAANB
2.1 SejarahBPerusahaanB
CV. Petemon Grafika berdiri sejak tahun 2010, dimulai dengan usaha percetakan offsef yang terletak di Jl. Petemon Kali No. 43 saat itu perusahaan
tersebut sudah mempunyai 5 mesin, yaitu 3 mesin cetak offsef (2 mesin 2 warna dan 1 mesin 4 warna) dan 2 mesin potong. Seiring berjalannya waktu
perusahaan CV. Petemon Grafika terus berkembang.
CV. Petemon Grafika bergerak dibidang cetak offsef dan menerima
jasa cetak antara lain cetak kemasan, brosur, kalender, undangan, kartu nama dll. Dengan dukungan berbagai macam mesin terutama mesin Heidelberg SM74-2 2 warna, Oliver 258eII 2 warna, Komori L420 4 warna, mesin binding ST Binder, mesin jahit kawat, mesin polar/ potong, Quang Ming
YDFM-720 (mesin laminating), Mesin UV Varnish dan dibantu juga dengan
tenaga manusia dibagian finishing.B B
2.2 LokasiBPerusahaanB
CV. Petemon Grafika berlokasi di Jalan Petemon Kali No.43, Petemon - Sawahan, Surabaya 60252, Jawa Timur.
2.3 VisiBdanBMisiB
1. Visi PerusahaanB
Menjadi perusahaan yang terdepan dibidang cetak offsef prinfing dengan hasil cetakan yang maksimal untuk kepuasan pelanggan.B
2. Misi Perusahaan
Menghasilkan sebuah produk cetakan dengan kualitas yang bagus dan bisa bersaing dengan perusahaan percetakan lain yang ada.
2.4 AlurBProsesBCetakBPerusahaanB
1. Terima order dari costumer baik itu new order maupun repeaf order. B
a. New Order
Produk berupa soff dafa dalam file (opfical disk, CD, flashdisk, dan sejenisnya) maupun film.
Untuk produk berupa soff dafa, langsung diserahkan pada bagian prepress untuk diolah dan dibuat output filmnya. selanjutnya diproses. (montage/ plate cetak).
b. Repeaf Order
Adminisfrafor akan meneruskan ke bagian prepress untuk dikeluakan persiapan plat.
2. Selama dilakukan proses persiapan dibagian prepress, perintah kerja
dikeluarkan untuk bagian cuffing untuk melakukan proses pemotongan kertas.
11
4. Setelah proses printing, dimungkinkan ada proses tambahan seperti : a. UV Varnish
b. Penjilidan c. Hardcover
5. Untuk proses normal, setalah proses cetak dilakukan proses die cuffing/ plong untuk membentuk produk sesuai kerangak pisau, pada
proses ini dapat juga dilakukan proses emboss secara bersamaan.
6. Proses selanjutnya adalah proses sortir.
7. Sesudah itu packing dilakukan proses pengeleman manual. Selama proses ini berjalan, dilakukan pemeriksaan oleh QC (Qualify Confrol).
8. Setelah selesai, barang siap dikirim ke cusfomer.
2.5 DivisiBPerusahaanBdanBMesinB 1. DesainB
Bagian desain merupakan bagian awal dari proses cetak. Disini awal mulai file dari cusfomer dikerjakan. Baik file repeaf order maupun new
order. Yang dimaksud dengan repeaf order adalah order yang sudah
dikerjakan sebelumnya, sedangkan new order adalah order yang baru,
belum pernah dikerjakan sebelumnya. Bagian desain dan repro harus bekerja sama agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pembuatan film atau plafe yang nantinya juga berdampak pada proses cetak.B
software-software grafis antara lain Adobe Phofoshop, Adobe Ilusfrafor, & CorelDraw.B
B
2. ReproB
Repro merupakan bagian selanjutnya dari proses desain, menerima
file dari bagian desain yagn kemudian diteruskan untuk diproses menjadi film atau plafe cetak. Bagian repro didukung dengan mesin-mesin
canggih antara lain :B
a. Plafe Maker, terhadap film mesin digunakan untuk membuat plafe cetak. Pada mesin ini, mesin ini melakukan exposure/penyinaran
terhadap film/ kertas kalkir agar area emulsi dari film/kalkir dapat ditransfer ke plafe cetak.B
b. Peralatan dan mesin lainnya yang ada pada bagian repro digunakan
untuk memebuat file menjadi plafe cetak dengan melalui proses-proses yang ada. Misalnya prinfer inkjef, scanner compufer lup, prinf proof, densifomefer.B
B
3. Cetak
Dalam hal mencetak, perusahaan ini menggunakan mesin offset kelas dunia yaitu Heidelberg, Oliver dan Komori, dengan kualitas mesin yang
tidak diragukan lagi sehingga proses cetak dapat berjalan dengan baik dan benar mengikuti prosedur yang ada. Mesin-mesin cetak yagn digunakan di
CV. Petemon Grafika antara lain :B
b. Oliver 258 E II (2 warna) c. Komori
2.6 StrukturBOrganisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahan
2.h PimpinanBPerusahaan
Dibawah ini adalah merupakan jajaran pimpinan dan staf perusahaan CV. Petemon Grafika
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahan
PimpinanBPerusahaanB
Dibawah ini adalah merupakan jajaran pimpinan dan staf perusahaan Petemon Grafika :B
: Henry SurjasentanaB
: Nanang SahrawardiB
: JokoB
Administrator : Vero & YeniB
DIREKTUR
Dibawah ini adalah merupakan jajaran pimpinan dan staf perusahaan BAGIAN
14
METODEBKERJABPRAKTEKB
3.1 WaktuBdanBLokasiB
Kerja praktek dilaksanakan di :
Nama perusahaan : CV. Petemon Grafika
Divisi : Bagian Pracetak
Tempat : Jl. Petemon Kali No. 43, Surabaya
Kerja praktek dilaksanakan oleh penyusun selama 4 minggu, dimulai
pada tanggal 20 Januari 2014, dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2014,
dengan alokasi waktu per minggu sebagai berikut :
Senin – Kamis : 08.00 WIB – 17.00 WIB
(Dengan waktu istirahat pukul 12.00 hingga pukul 13.00)
Jum’at : 08.00 WIB – 17.00 WIB
(Dengan waktu istirahat pukul 11.00 hingga pukul 13.00)
3.2 LandasanBT3oriB
Berdasarkan pada teori yang di dapat dari perkuliahan Program Studi
DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori
atau materi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan kerja praktek di CV.
Petemon Grafika pada bagian prepress tentang proses, develop kemasan,
desain die cut, pengolahan file digital artwork dan pembuatan plate,
15
Seperti yang sudah diketahui, didalam proses cetak terdapat tiga fase atau
tahapan penting yang harus dilalui yaitu Pracetak (prepress), Cetak (press)
dan Pasca Cetak (postpress). Dimana dari setiap fase atau tahapan penting
tersebut terdiri dari beberapa langkah kecil yang pada akhirnya nanti sangat
menentukan produk akhir cetakan yang dihasilkan. Dimana, salah satu
tahapan terpenting tersebut adalah fase Pracetak (prepress) yang juga
merupakan tempat inti dilakukannya proses pengolahan file digital artwork.
3.2.1 Prac3takB(Prepress)
Pracetak merupakan awal dari suatu proses pembuatan barang
cetakan. Suatu karya desain tidaklah mudah untuk secara langsung
ditransferkan ke proses cetak. Ada beberapa tahapan yang harus dimengerti
oleh seorang desainer grafis dalam pengolahan karya desain. Untuk dapat
membuat suatu desain produk grafika, ada beberapa hal yang harus
dimengerti, misalnya proses cetaknya, bahan atau media cetaknya, dan
sebagainya. Oleh karena itu perlu sekali adanya pemahaman tentang alur
proses cetak bagi para desainer grafis.
Pracetak atau Pre-press meliputi semua langkah proses yang dibutuhkan
untuk mempersiapkan materi desain, mulai dari persiapan area cetak, teks,
original image dan gambar grafis sampai kepada proses produksi untuk
menghasilkan semua materi yang siap "untuk proses cetak". Termasuk di
dalamnya pembuatan obyek-obyek desain baik berbasis vektor maupun pixel,
pembuatan film dan plat untuk persiapan proses cetak. Materi yang ada di
sangat berguna untuk kegiatan desain, misalnya untuk website atau presentasi
yang menggunakan teks dan foto atau gambar. Oleh karena itu proses desain
dalam Pracetak disebut juga dengan “PRE-MEDIA”, yang artinya proses
persiapan teks dan gambar untuk berbagai macam media publikasi.
Pracetak dikenal juga dengan tahap persiapan. Unit ini bertugas
mengolah materi yang akan dicetak hingga menjadi acuan cetak dari mesin
cetak. Dalam pekerjaannya, bagian Pracetak ini berkaitan erat dengan
peralatan seperti komputer untuk mendukung proses desain dan layout,
printer, scanner, kamera, meja layout dan montage, imagesetter (Computer to
Film), film processor, platemaker, plate processor, platesetter (Computer to
Plate), penggaris, perekat, cutter, astralon, densitometer dan lain-lain.
Secara garis besar, dalam ruang pra cetak, beberapa proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Proses Layout Desain
2. Proses Pembuatan Film / Plat Cetak
3.2.2 Pros3sBLayoutBD3sain
Proses layout sangat penting untuk menetukan suatu hasil cetakan
majalah dengan menggunakan kateren bisa memudahkan cara membuat
majalah dengan 100 halaman dan mengatur penempatan berbagai unsur
komposisi, seperti misalnya huruf dan teks, garis-garis, bidang, gambar, foto
atau image, dan sebagainya. Proses layout tersebut memberikan kesempatan
17
sebelum dilaksanakan. Dengan demikian pembengkakan biaya karena
pengulangan penyusunan dan pembetulan kembali dapat dicegah. Dengan kata
lain, layout adalah prose memulai persncangan suatu produk cetakan.
Syarat utama dari proses layout adalah perwujudan umum dari sebuah
layout harus sesaui dengan hasil cetakan yang akan dihasilkan. Layout yang
baik harus dapat mewakli hasil akhir yang ingin dicapai dari suatu proses
cetakan. Oleh karena itu yang harus dengan jelas ditampakkan pada sebuah
lay out adalah :
1. Gaya huruf dan ukuranya
2. Komposisi gambar yang digunakan
3. Bentuk ukuran dan komposisi
4. Warna
5. Ukuran dan macam kertas
Persiapan awal dari suatu proses pracetak adalah menyiapkan
bahan-bahan yang akan dipakai sebgai materi desain dan lay out. Bahan dasar dari
suatu proses desain meliputi teks, gambar atau image, foto, gambar vector,
warna dan ukuran bidang desain.
3.2.3 Pros3sBD3sainBText,BImageBdanBVector
1. Text
Teks merupakan salah satu unsur penting dalam suatu komposisi
desain. Teks digunakan untuk memberikan informasi kepada pembaca
penyusunan huruf pun harus diatur dengan baik agar mampu berinteraksi
dengan pembaca. Proses mempersiapkan teks yang akan dipakai sebagai
materi desain disebut juga dengan word processing. Di dalam proses
pembuatan teks tersebut, beberapa hal yang perlu diketahui meliputi :
a. Format penulisan
b. Ukuran dan tipe huruf, termasuk juga bentuk huruf
c. Jarak antar huruf dan baris (spasi)
d. Tebal huruf
e. Lebar dan Tipe kolom (lurus kanan, lurus kiri dll)
f. Tabulasi
g. Tanda-tanda khusus
h. Pengaturan dan pemenggalan kata dan kalimat
i. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan aturan yang berlaku
2. Image
Image terdiri dari kumpulan titik yang saling terkait dan menumpuk
membentuk suatu warna tertentu, yang merupakan bagian dari suatu foto
atau gambar nyata. Titik-titik itu disebut dengan pixel, dimana tiap pixel
memiliki nilai warna tertentu. Tiap pixel dengan nilai warna
masing-masing berkumpul dengan posisi yang telah ditentukan, sehingga
membentuk suatu gambar. Penggunaan Image dalam desain biasanya
digunakan untuk :
a. Latar belakang (background) dari suatu karya desain.
19
c. Penjelasan situasi, contohnya foto kejadian penting yang
ditampilkan di surat kabar atau majalah.
d. Foto wajah atau lingkungan.
Satuan yang digunakan dalam piksel grafis biasanya berdasarkan
output atau hasil cetakan standar printer, yaitu dpi (dot per inch). Selain
itu dapat juga digunakan standar pengukuran untuk scanner atau input
device lain dalam pengambilan gambar, yaitu ppi (pixel per inch).
Semakin besar ukuran dpi, semakin rapat dan tajam pula image yang
dihasilkan. Kumpulan piksel grafis yang membentuk suatu gambar inilah
yang disebut dengan raster. Langkah-langkah penempatan image dalam
suatu layout desain :
a. Tentukan mode warna dari image yang ditampilkan, apakah
menggunakan warna hitam putih (grayscale), warna khusus atau
warna separasi untuk cetak.
b. Menggunakan kerapatan titik/ raster antara 150 dpi – 300 dpi
sebagai standar suatu proses cetak.
c. Jika menggunakan standar cetak dengan warna separasi, selalu
gunakan format mode CMYK.
3. Vector
Gambar Vector atau biasanya disebut juga dengan vektor grafis
terbentuk dari kumpulan vector, yaitu meliputi titik-titik yang membentuk
garis obyek yang digambar. Titik tersebut dapat diubah-ubah sehingga
keinginan. Vector tidak terpengaruh kepada resolusi atau kerapatan titik
seperti pada piksel grafis.
Gambar vector biasanya digunakan sebagai bagian dari ilustrasi buku,
terutama buku-buku pelajaran untuk menerangkan teks atau hal-hal yang
abstrak, yang sering tidak mungkin dilukiskan dalam sebuah foto atau
image. Bentuk lain dari gambar garis yang sering ditemui adalah gambar
kartun atau karikatur, buku komik dan ilustrasi iklan. Kadang beberapa
ikon atau logo dari suatu produk menggunakan vektor grafis dalam
aplikasi cetaknya.
B
3.2.4 WarnaB
Warna adalah unsur penting dalam suatu karya desain grafis. Warna
adalah salah satu untuk pemikat dan mampu mengundang seseorang untuk
mendekati dan melihat lebih jelas. Penggunaan warna sangat berpengaruh
pada suatu layout yang dibuat, terutama dalam meletakkan warna-warna pada
teks, gambar maupun latar belakang (background).B
Warna mampu mewakili suatu produk, hal ini biasanya sangat
berpengaruh pemakaian warna untuk kemasan. Sebagai contoh, beberapa
batasan warna untuk teks maupun gambar meliputi beberapa sifat yang sering
dipakai, antara lain, warna biru yang identik dengan warna langit biasanya
untuk mewakili ketenangan dan kepemimpinan, warna hijau memberi suasana
segar dan mewakili alam, warna panas umumnya menggunakan warna kuning,
21
Dalam proses desain dan cetak, dikenal beberapa jenis sistem warna.B
Sistem warna ini yang akan mempengaruhi hasil akhir dan kualitas produk
grafika yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu sekali diperhatikan sistem
warna yang digunakan. Ada beberapa sistem warna, antara lain RGB (Red,
Green, Blue), CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black), CIE Lab, Grayscale,
Duotone dan lain-lain.B
Dalam suatu proses desain, biasanya yang perlu diperhatikan adalah
perbedaan antara warna aditif dan warna subtraktif. Warna aditif adalah warna
primer cahaya yang terdiri atas Red, Green, Blue (Merah, Hijau dan Biru)
dimana penggabungan dari tiap warna tersebut akan menghasilkan warna
terang atau putih (bright). Prinsip warna aditif diterapkan pada monitor, TV,
video, scanner dan lain-lain. Sedangkan warna subtraktif merupakan warna
sekunder dari warna aditif, yaitu terdiri dari warna Cyan, Magenta, Yellow.
Jika warna aditif dibentuk dari cahaya, maka warna subtraktif merupakan
warna yang terbentuk dari tinta cetak, cat, tinta printer dan lain-lain.
Pencampuran warna Cyan, Magenta dan Yellow penuh akan menghasilkan
warna gelap atau hitam.
Secara teori, penggabungan warna subtraktif akan menghasilkan
warna hitam, tetapi dalam prakteknya tidak mampu untuk menghasilkan
warna yang benar-benar hitam, tetapi agak kecoklatan. Oleh karena itu pada
proses cetak ditambahkan warna hitam (Key Colour) untuk kekontrasannya.
Oleh karena itu system warna substraktif terdiri dari CMYK (Cyan, Magenta,
Gambar 3.1 Komposisi Model Warna CMYK
Dalam proses cetak, standart warna yang digunakan adalah CMYK.
Oleh karena itu, dalam mempersiapkan suatu karya desain, upayakan agar
semua gambar maupun tampilan menggunakan format sistem warna CMYK.
Setiap sistem warna memiliki colorspace (ruang warna) yang berbeda-beda.
Colorspace tersebut berisi kumpulan warna yang dimiliki oleh sistem warna
tersebut. Sebagai informasi, sistem warna RGB memiliki colorspace yang
lebih besar daripada sistem warna CMYK. Sehingga ada beberapa warna RGB
yang tidak mampu teridentifikasi oleh tinta cetak standart, yang akhirnya
menyebabkan suatu warna tidak akan tercetak sebagaimana mestinya. Oleh
karena itu, sebaiknya ubah semua data gambar atau foto ke dalam sistem
warna CMYK sebelum dilakukan proses percetakan.
Model warna RGB memiliki colorspace yang sangat dipengaruhi oleh
jenis peralatan yang digunakan, misalnya monitor. Perbedaan tipe monitor
23
misalnya scanner. Sama dengan warna RGB, model warna CMYK juga
dipengaruhi oleh material yang membawanya. Pengaruh tersebut dapat dilihat
dari pigmen tinta cetak dan kertas yang digunakan. Semakin bagus kualitas
pigmen tinta cetak yang digunakan, colorspace yang dihasilkan juga semakin
besar. Sistem warna CIELab merupakan sistem warna yang memiliki
colorspace paling luas. Oleh karena itu, dalam pengukuran warna dan hasil
cetakan, peralatan-peralatan yang digunakan, misalnya spectrophotometer,
menggunakan sistem warna tersebut.
B
3.2.5 P3masanganBAtributBC3takB
1. Pass Cress/ Tanda RegisterB
Pass Cress/ Tanda Register adalah tanda yang berfungsi sebagai
acuan antara cetakan agar tidak terjadi Miss Register.
B
Gambar 3.2 : Pass Cress/ Tanda Register
2. Colour Bar/ Colour Strip
Colour Bar/ Colour Strip adalah tanda untuk indikasi warna,
mengecek warna, untuk memberitahukan berapa densitas/ ketebalan raster
dan untuk memberitahukan apakah warna yang di gunakan itu warna
Gambar 3.3 : Colour Bar/ Colour Strip
3. Anleg
Anleg adalah tanda untuk merapikan tumpukan kertas dan indikator
batas kertas, biasanya anleg ini di tempatkan di bagian kiri bawah
cetakan.
Gambar 3.4 : Anleg
4. Gripper
Gripper adalah tanda batas untuk Gripper umumnya agar gripper di
mesin offset tidak merusak area cetak.
Gambar 3.5 : Tanda Gripper
5. Grayscale
Grayscale adalah tanda ke-abuan pada cetakan, bisa juga untuk
mengetahui berapa intensitas/ density raster pada cetakan.
25
6. Tarikan Kertas
Tanda Tarikan Kertas adalah tanda untuk Batas Kertas, tetapi tanda ini
di letakkan di bagian kanan bawah cetakan.
Gambar 3.7 : Tarikan Kertas
3.2.6 P3cahBWarnaB
Pecah warna adalah proses dimana image yang akan di cetak ini di
pecah atau di pecah – pecah menjadi berapa warna yang akan di cetak.BTujuan
dari pecah warna ini adalah untuk mengetahui berapa macam warna yang di
gunakan dalam suatu cetakan, proses pecah warna ini juga untuk mengetahui
apakah desain tersebut menggunakan warna khusus atau tidak.
B
Gambar 3.9 : Gambar Kondisi 3 Warna (Cyan, Magenta, & Yellow)
Gambar 3.10 : Gambar Kondisi 2 Warna (Cyan & Magenta)
Gambar 3.11 : Gambar Kondisi 1 Warna (Cyan)
3.2.7 Pros3sBP3mbuatanBBPlateBC3takB
Berbagai elemen yang didapat dari proses desain dan layout digital,
27
dalam satu kesatuan layout dengan aplikasi komputer. Hasil jadi untuk
meminta persetujuan layout ke pelanggan biasanya dikeluarkan melalui media
printer.
Setelah proses layout selesai dikerjakan dan sudah disetujui, file hasil
desain tersebut dikirimkan ke Software Signastation. Untuk dapat
menerjemahkan file tersebut, maka struktur file diubah menjadi bentuk .eps
atau .pdf. Dalam proses ini semua tanda register, register potong anleg, tanda
gripper, colour bar secara otomatis terbentuk. Kemudian file .eps atau .pdf
tersebut di transfer ke Software Metadimension untuk di konvert menjadi
Format TIFF-B Selanjutnya di transfer ke Software Metashooter untuk
pengiriman ke mesin CtP (Computer to Plate) Pada Mesin CtP (Computer to
Plate) Plate yang di masuk kan, mengalami proses pressure atau Penyinaran.
Agar Image tersebut dapat tertransfer ke plate, setelah proses penyinaran,
Plate melewati cairan developer yang bertujuan untuk menghilangkan area
non cetak, kemudian plate tersebut melewati cairan gum agar plate tidak cepat
oksidasi, akhir dari proses CtP, plate yang sudah di lapisi cairan gum siap di
gunakan atau di simpan.B
B
3.2.8 FinalBArtworkBD3sainB
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memulai suatu proses desain
suatu barang cetakan adalah sebagai berikut :B
a. Tentukan ukuran cetak secara benar dan tambahkan bleed atau
overlap melebihi ukuran sebenarnya di sekeliling ukuran (±2 – 3 mm).
b. Gunakan jenis font yang benar. Upayakan tidak memberikan outline
tambahan untuk mempertebal huruf.
c. Lampirkan semua font yang digunakan dalam desain. Jika
memungkinkan, lebih baik rubah font ke dalam bentuk curve/ path.
d. Lampirkan juga semua import file image.
e. Pastikan image sudah dalam format CMYK, tidak dalam format RGB.
f. Tentukan jumlah dan pembagian warnanya dengan benar, mana yang
spot color dan process color.
g. Buat proof print dari printer, baik hitam putih maupun warna untuk
memastikan posisi dansemua elemen sudah lengkap.
h. Atur posisi sesuai proses layout, juga lakukan imposisi untuk buku.
i. Buang semua elemen dan halaman kosong yang tidak dipakai.
j. Buat Mock-Up (replika hasil cetakan) untuk customer agar mereka
dapat melihat hasil akhir produk yang akan dicetak. Mock-Up
sebaiknya menggunakan ukuran yang sebenarnya.
k. Komunikasikan pekerjaan desain yang akan diproses dengan repro
house/ percetakan, seperti jenis kertas yang akan dipakai, tinta, teknik
cetak, proses pasca cetak, pada saat menyerahkan file untuk proses
cetak.
3.2.9 Bitmap ImageB
1. Kons3pBDasarB
Bitmap image secara teknis disebut juga raster images menggunakan
29
gambar/ image. Tiap pixel memiliki lokasi dan nilai warna. Bitmap
merupakan sarana terbaik untuk continuous tone image, seperti foto atau
lukisan digital, karena dapat menggambarkan gradasi warna dengan baik.B
Oleh karena itu bitmap images mengandung sejumlah titik atau pixel
yang pasti. Sehingga gambar bitmap dapat kehilangan detail dan
memunculkan kesan kabur jika diperbesar atau dicetak dengan printer
yang memiliki resolusi lebih rendah daripada bitmap tersebut.B
2. K3simpulanBDasarB
a. Menggunakan pixel dalam membentuk gambar.B
b. Contoh data bitmap adalah foto hasil scan/ digital camera.B
c. Merupakan resolusi dependent, yaitu kualitas gambar tergantung
resolusi/ jumlah pixel yang membentuknya.
d. Format yang digunakan antara lain : tiff, jpg, png.
e. Pembesaran gambar dengan cara ditarik atau diperbesar akan
30
4.1 ProsedurBKerjaBPraktekB
Pekaksanaan kerja praktek di CV. Petemon Grafika berlangsung
dalam waktu satu bulan dan proses kerja praktek dilakukan pada bagian
prepress sesuai dengan penempatan yang dilakukan oleh CV. Petemon
Grafika. B
Kerja praktek dilakukan setiap hari senin-jum’at dengan waktu yang
telah disesuaikan dengan jam kuliah, untuk jam kerja resmi dari pihak CV.
Petemon Grafika yaitu hari senin-jum’at jam 08.00-17.00. Absensi yang
diberikan pihak kampus untuk ditanda tangani oleh pelaksana kerja praktek
dan pembimbing kerja praktek di perusahaan maupun yang diberikan oleh
perusahaan sebagai prosedur resmi terhadap semua karyawan perusahaan.B
4.2 PelaksanaanBKerjaBPraktekB
Pelaksanaan kerja praktek berdasarkan dari ketentuan yang telah
diberikan oleh pihak perusahaan dan ditempatkan pada bagian prepress. Pada
bagian prepress, pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan beberapa
metode dan berdasarkan perintah dari pembimbing kerja praktek yaitu Bapak
Henry Surjasentana selaku pimpinan perusahaan.B
B
B
31
4.3 MetodeBKerjaB
Berdasarkan pengalaman dan penempatan selama kerja praktek,
penulis memiliki beberapa metode yang membantu pada divisi prepress untuk
menhgumpulkan data yang digunakan sebagai bahan pembuatan laporan kerja
praktek. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek,
yaitu :
1. Wawancara B
Wawancara dilakukan secara langsung dengan karyawan dan staf yang
bersangkutan dengan tujuan :
a. Mengetahui alur produksi cetak di CV. Petemon Grafika pada bagian
prepress mulai dari file (E-mail, Flasdhisk) sampai dengan proses
pembuatan plate untuk cetak.B
b. Mengetahui persyaratan bagaimana suatu file dapat dicetak dengan
baik dan benar. Sebelum proses cetak harus di print proof dahulu.
c. Mengetahui masalah-masalah yang dihdapi selama proses cetak &
solusi permasalahannya.
2. Observasi Lapangan
Metode ini ,merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan secara langsung ke lapangan. Observasi ini dilakukan guna
mendapatkan informasi secara langsung terhadap proses kerja didalam
a. Berkesempatan untuk melihat langsung pengolahan file digital artwork
pada bagian prepress dengan baik dan benar agar dapat diproses ke
pembuatan plat cetak.
b. Berkesempatan melakukan layouting secara baik dan benar, untuk
mengetahui tingkat efisiensi pemakaian kertas yang digunakan
sebelum masuk pada proses cetak.
3. Praktek
Praktek dilakukan pada bagian prepress yang menggunakan komputer
berbasis Windows. Yang menggunakan software grafis antara lain Adobe
Illustrartor, Adobe Photoshop, & CorelDraw. Pada praktek dibagian
prepress ini penulis berkesempatan untuk ikut serta dalam persiapan
proses produksi yaitu dengan membuat atau merevisi dari custoder, layout
dikomputer & plat, copier plate, cuci plat.
4.4 EvaluasiBKerjaBPraktekB
Hasil dari pelaksanaan kerja di CV. Petemon Grafika bagian design
antara lain berupa alur kerja pada bagian prepress dan hal-hal yang dikerjakan
selama kerja praktek antara lain sebagai berikut :
1. Prosedur kerja praktek
2. Proses pengerjaan desain
3. Langkah kerja CV. Petemon Grafika
B
33
4.4.1 ProsedurBKerjaBPraktekB
Hasil dari pelaksanaan kerja praktek di CV. Petemon Grafika bagian
Design antara lain berupa alur kerja pada bagian prepress dan hal-hal yang
dikerjakan selama kerja praktek.
Minggu pertama, terlebih dahulu penulis melakukan pengenalan
tempat kerja dan pengenalan alur kerja di CV. Petemon Grafika, mulai dari
menerima file dari klien, desain, layout dan kalkulasi data.
Minggu kedua, penulis mempelajari tentang dasar-dasar penggunaan
aplikasi suatu software, proses layout.
Minggu ketiga dan keempat, mulai mempraktekkan cara desain dan
layouting yang bagus dan baik.
4.4.2 ProsesBPengerjaanBDesainB
Hasil dari pelaksanaan kerja praktek di CV. Petemon Grafika bagian
prepress antara lain berupa alur kerja pada bagian pracetak dan alur proses
desain yang telah dikerjakan selama kerja praktek. Pengenalan item-item yang
harus ada pada saat proses layout antara lain: B
1. Color Bar
2. Register
3. Sudut raster
4. Recording
5. Unleg
Item-item diatas harus diperhatikan saat pembuatan layout, karena
4.4.3 LangkahBKerjaBCV.BPetemonBGrafika
1. Setelah menerima file, perlihatkan ke custoder apakah data yang
diberikan sudah benar atau belum.
2. Setalah benar di export tiff / jpeg (CMYK), lalu di ACC kan ke
costumer
3. Jika sudah di ACC dibuatkan platenya sesuai dengan ukuran mesin
cetak.
4. Pada saat naik cetak cek register dan warnanya.
5. Usahakan cetak hingga selesai jangan menunggu 1 atau 2 hari karena
kertas bisa melar.
6. Setelah proses cetak selesai dilakukan proses menyortir.
7. Cetakan yang sudah disortir kemudian dipotong.
8. Kemudian dibungkus yang rapi.
35
ditarik kesimpulan sebagai berikut :B
1. CV. Petemnn Grafika merupakan perusahaan percetakan yang
bergerak pada bidang cetak offsef. Perusahaan ini selalu memberikan
kualitas hasil cetakan yang baik kepada setiap knnsumenya.
2. Pentingnya knnrdinasi antar divisi terutama kepada pihak cusfomer
untuk menghindari terjadinya misknmunikasi yang berpengaruh pada
prnses prnduksi, kualitas cetak, ketidaksesuaian hasil cetakan dengan
proof dari cusfomer.
3. CV. Petemnn Grafika berusaha menjaga dan memepertahankan
kualitas serta kualitas dari hasil cetakan.
4. Knmunikasi dan knnrdinasi yang baik antara pihak cosfumer dengan
bagian markefing maupun dengan bagian-bagian lainya seperti
prnduksi dan finishing sangat penting unutk mengahasilkan file digifal
arfwork yang benar-benar siap untuk prnses cetak.
5. Pemakai file berfnrmat PDF akan meningkatkan keefisienan dan
kemudahan dalam pengnlahan file karena bisa dibuka dibanyak
aplikasi (Adobe Iliusfrafor, Phofoshop, CorelDraw) tanpa mengurangi
5.2 SaranB
Adapun saran yang diberikan CV. Petemnn Grafika adalah sebagai
berikut :B
1. Selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam hal aplikasi, peralatan,
standart, kualitas cetak untuk bisa menghasilakn oufpuf cetak yang
lebih baik.
2. Menggunakan alat seperti Densifomefer, Spekfromefer, Greyscale agar
memberikan infnrmasi yang akurat pada divisi prepress.
3. Menigkatkan innvasi-innvasi terbaru dalam halpersiapan dan
pengnlahan file digifal arfwork maupun pelyanan terhadap cusfomer
37
DAFTAR PUSTAKA
Dameria, Anne. 2008. Basic Printing. Jakarta: Link & Match Graphic.
Dameria, Anne. 2012. Designer Handbook “Dalam Produksi Cetak dan Digital
Printing”. Jakarta: Link & Match Graphic.
2es. 2007. Desain Kemasan, Perbandingan Software Vector Corel Draw 12 Dan
Macromedia Mx. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Pratomo, Herman. 2012. Pengantar Model Warna CMYK. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Tapran, Hidayat, Akhmad Junaidi, Daryanto. 2006. Grafika dan Teknologi Cetak