• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Panduan LSM LIDIK Edisi hasil Parip

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Buku Panduan LSM LIDIK Edisi hasil Parip"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur Kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan Karunia dan Rahmat-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan

Buku panduan LSM LIDIK ini dengan tepat pada waktunya. Buku panduan

LSM LIDIK ini berhasil tersusun berkat kerjasama pengurus DPP LSM LIDIK yang sangat baik, dan

berkat bantuan dari pihak-pihak lain yang senantiasa membantu Kami. Buku panduan LSM LIDIK ini kami

buat untuk dijadikan pegangan dan panduan pengurus LSM LIDIK dalam menjalakan roda organisasi.

Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dewan Pendiri, Dewan Pembina, Dewan

Pengawas dan Ketua umum LSM LIDIK yang telah memberikan arahan kepada kami sehingga Buku

panduan LSM LIDIK ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami ucapkan pula terima kasih

sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang sudah ikut berpartisipasi meluangkan waktunya untuk sekedar

membantu kami. Dan ucapan terima kasih kami untuk semua yang tak bisa kami sebutkan satu per satu.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun mungkin kesalahan dalam

penyusunan Buku panduan LSM LIDIK ini sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang dari seluruh jajaran pengurus maupun anggota

LSM LIDIK.

Akhir kata, penyusun berharap dengan adanya Buku panduan LSM LIDIK ini dapat memberikan

manfaat bagi seluruh jajaran pengurus maupun anggota LSM LIDIK. Penyusun mengucapkan terima kasih

dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan Buku panduan LSM LIDIK ini.

Bandung, 01 Februari 2014

A.N Tim Penyusun

(3)

PRAKATA DEWAN PENDIRI

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan

Karunia-nya sehingga tim penyusun dapat menyusun buku panduan LSM LIDIK ini dengan baik dan tepat

pada waktunya.

Buku ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu

dalam penyusunan buku ini. Oleh karena itu, kami atas nama Dewan Pendiri mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun maupun semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan buku ini.

Akhir kata semoga buku ini dapat menjadi acuan organisasi LSM LIDIK dalam menjalankan roda organisasi

untuk kemajuan. Serta memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Bandung, 01 Februari 2014

Dewan Pimpinan LSM LIDIK

A.N Dewan Pendiri LSM LIDIK

( Esrom, S.H )

NIA : 01.12.000001/ Ketua I DPP LSM LIDIK

A.N Dewan Pendiri LSM LIDIK

( Paulinus Sarbunan, S.Fa, S.H.) NIA : 01.12.000019/ Ketua I DP2O LSM LIDIK

A.N Dewan Pendiri LSM LIDIK

(4)

PRAKATA DEWAN PEMBINA

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan

kemudahan sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan buku ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin tim

penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan

kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Tentunya buku ini disusun untuk dijadikan acuan pengurus LSM LIDIK dalam menjalankan roda organisasi,

dalam penyusunan buku ini tentunya banyak hambatan dan kesulitan dalam mengumpulkan materi-materi

pendukung dari berbagai sumber, Dewan Pembina memberikan apresiasi positif terutama buat tim penyusun

atas kerja kerasnya sehingga buku ini bisa terbit

Semoga dengan adanya buku ini para pengurus LSM LIDIK lebih tertata dan terarah dalam melaksankan

tupoksinya untuk kemajuan organisasi.

Akhir kata wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh. “ Tetap Semangat dan Jangan Pernah

menyerah dalam menyuarakan kebenaran “

Bandung, 01 Februari 2014

Dewan Pimpinan LSM LIDIK

A.N Dewan Pembina LSM LIDIK

( RDN. Tubagus Wisnu Hadiningrat ) NIA : 01.12.000012 / DPO DPP LSM LIDIK

A.N Dewan Pembina LSM LIDIK

( H. Dharma Udaya Nasution ) NIA : 01.13.000085 / DPO DPP LSM LIDIK

A.N Dewan Pembina LSM LIDIK

(5)

PRAKATA KETUA UMUM

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas terselesainya

penulisan buku Panduan LSM LIDIK.

Buku ini disusun dengan tujuan untuk jadi acuan para pengurus LSM LIDIK di

seluruh Indonesia dalam melaksnakan amanah dari anggota.

Buku panduan ini berisi tentang latar, tujuan serta regulasi LSM LIDIK serta program-program relevan

yang bisa diadopsi sebagai program pengurus LSM LIDIK yang di wilayah-wilayah Indonesia.

Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini masih belum sempurna, dan masih banyak kekurangan, oleh

karena itu untuk memperbaikai buku ini penulis mengharapkan kritik-kritik dan saran-saran yang

membangun dari pengurus maupun anggota LSM LIDIK. Disamping itu, saya sebagai ketua umum LSM

LIDIK menghimbau kepada seluruh jajaran pengurus LSM LIDIK, DPW, DPC, PAC dan Ranting agar

senantiasa dalam melaksanakan dan menjalankan organisasi senatiasa berpegang pada aturan, baik aturan

pemerintah maupun aturan yang dikeluarkan oleh organisasi.

Ucapan terima kasih kepada tim penyusun atas kerja kerasnya dalam penyusunan buku ini juga

kepada pihak-pihak yang telah membantu tim penyusun dalam penyusunan buku ini.

Akhirnya kata semoga buku ini ada manfaatnya, terutama bagi pengurus maupun anggota dan masyarakat

luas.

Bilahi taufik walidayah wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

“ Jangan Pernah Merasa Bisa Tapi Harus Bisa Merasakan “

Bandung, 01 Februari 2014

Dewan Pimpinan LSM LIDIK

Ketua Umum LSM LIDIK

(6)

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar

2. Prakata :

Dewan Pendiri

Dewan Pembina

Ketua Umum

3. Daftar Isi

4. Mukadimah

5. Sejarah Umum LSM

6. Sejarah Singkat LSM LIDIK : Latar Belakang Visi Dan Misi Kode Etik Motto Struktur Tujuan

7. Susunan Pengurus DPP

8. Tupoksi DPP

9. Struktur Organisasi : DPP

Garda Satgas GMIL

10. AD / ART

11. PO. Adminitrasi Kesekretariatan Dan Keanggotaan

12. PO. Musyawarah Dan Rapat- Rapat

13. PO. Pergantian Antar Waktu

14. PO. Pembinaan Anggota

15. Akta Notaris

(7)

MUKADIMAH

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, perlu disadari bahwa kita sebagai umat manusia dengan izinNya

kita berada di dunia ini dan dengan kehendakNya kita akan dipanggil kepangkuanNya. Demikian sama

halnya dengan kita para pendiri dan pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat “LIDIK.”

Dengan berdirinya Lembaga Swadaya Masyarakat “ LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN ”, ini kepunyaan kita bersama serta mutlak diperlukan hubungan yang sehat dan harmonis demi tercapainya tujuan bersama. Bahwasannya prestasi kerjasama yang setinggi-tingginya dapat dicapai atas dasar kerjasama yang baik, saling menghargai, saling mempercayai atas landasan saling mengerti.

Lembaga Swadaya Masyarakat “ LIDIK ” didirikan oleh para pendiri dari berbagai unsur, berbagai lembaga, berbagai karakteristik, antara pendiri dan pengurus, hal ini tidaklah mengurangi azas kebersamaan, saling membantu menjalankan fungsi, tugas dan kewajiban dalam merintis kearah tercapainya kepentingan bersama. Para pendiri dan pengurus dalam membaktikan karyanya untuk kesadaran akan:

- Turut memiliki,

- Turut mengikatkan diri,

- Turut bertanggung jawab,

Terhadap terwujudnya kelangsungan Lembaga Swadaya Masyarakat yang dikelola, maka atas dasar sikap ini pendiri dan pengurus telah memutuskan bersama hak dan kewajibannya untuk mencapai hubungan yang sehat agar mempertahankan terus menerus untuk kelestarian dan kelangsungan Lembaga Swadaya Masyarakat “ LIDIK ” serta mawas diri yang mengandung azas kebersamaan dan tanggung jawab bersama. Hal ini disadari benar dan oleh karena itu untuk mengartikulasikan gagasan-gagasan dan mengaplikasikannya pada tingkatan kongkrit, operasional dan pelaksanaanya diperlukan tidak saja kecerdasan akan tetapi dibutuhkan kearifan dan kerendahan hati.

Bahwa oleh karenanya pula, untuk mewujudkan visi dan misi kita tidak punya waktu lagi untuk menunda-nunda menghadirkan lembaga atau institusi yang secara signifikan berfungsi sebagai suatu sarana interaksi dan komunikasi serta pusat informasi tentang telah / sedang terjadinya :

- Masalah Pelanggaran Hukum dan HAM,

- Masalah lingkungan Hidup,dan Bencana Alam.

- Masalah kesehatan,

- Masalah pendidikan,

- Masalah sosial dan budaya,

(8)

menyelengarakan program-program atau kegiatan serta mampu mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang dijumpai baik yang bersifat umum maupun yang bersifat situasional. Bahwa wadah dan sarana yang dianggap cukup memadai untuk kepentingan tersebut adalah berbentuk suatu lembaga Swadaya Masyarakat yang diberi nama “ LIDIK ”

SEJARAH UMUM LSM

Makin meningkatnya pendidikan dan tingkat pendapatan, terutama ketika terjadi ketidakpuasan di lapisan masyarakat, mulai timbul gejala baru dalam demokrasi, yaitu partisipasi. Dalam sejarah Barat, partisipasi itu timbul dari bawah, di kalangan masyarakat yg gelisah. Gejala itulah yg dilihat oleh Alexis de Tocqueville (1805-1859) seorang pengamat sosial Prancis dalam kunjungannya ke Amerika pada tahun 30-an abad ke 19 yakni timbulnya perkumpulan dan perhimpunan sukarela (voluntary association).

Selain menyelenggarakan kepentingan mereka sendiri, dengan melakukan berbagai kegiatan inovatif, perkumpulan dan perhimpunan itu juga bertindak sebagai pengimbang kekuatan negara (as a counter-weights to state power). Ada 3 macam peranan yg dijalankan oleh perkumpulandan perhimpunan tersebut yaitu :

o Pertama, menyaring dan menyiarkan pendapat dan rumusan kepentingan yang jika tidak dilakukan pasti tidak akan terdengar oleh pemerintah atau kalangan masyarakat umumnya.

o Kedua, menggairahkan dan menggerakkan upaya-upaya swadaya masyarakat daripada menggantungkan diri pada prakarsa negara.

o Ketiga, menciptakan forum pendidikankewarganegaraan, menarik masyarakat untuk membentuk usaha bersama (co-operative ventures)dan dengan demikian mencairkan sikap menyendiri (isolatif) serta membangkitkan tanggung jawab sosial yg lebih luas.

Perkumpulan dan asosiasi itulah yg kemudian menjadi ³ soko guru masyarakat " (civil society).Dan apa yg disebut oleh Tocqueville itu tak lain adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yg dalam masyarakat Barat dewasa ini disebut sebagai Non Government Organisation (ORNOP,Organisasi non pemerintah) dan perkumpulan sukarela (voluntary association).David Korten, seorang aktivis dan pengamat LSM memberikan gambaran perkembangan LSM.

SEJARAH SINGKAT LSM LIDIK

1. LATAR BELAKANG

(9)

terkoordinasi serta terkadang tumpang tindih dapat teratasi. Bahkan lebih jauh dapat memperkuat gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas di Indonesia, maupun dunia Internasional. Tanggal 20 Mei 2012 bertempat di Jl. Sumedang Bandung, Jawa Barat, diadakan pertemuan dengan bentuk dialog mengenai lingkungan hidup. Dan salah satu out put dari dialog tersebut adalah kebutuhan bersama akan pembentukan wadah yang dapat mempermudah koordinasi, sharing informasi guna pelestarian lingkungan yang berpihak kepada rakyat. Dan atas kesepakatan itu pula, terbentuklah konsep dasar dari LSM LIDIK yang kemudian disempurankan oleh Kornelius Sriyanto untuk selanjutnya disahkan oleh dewan pendiri dan ditindaklanjuti dengan pengesahan ke notaris untuk dijadikan pedoman organisasi dalam menjalankan roda organisasi. Tepat tanggal 8 juli 2012 bertempat di Jl. Lodaya Bandung, Jawa Barat LSM LIDIK dideklarasikan acara deklarasi dihadiri berbagi komunitas, ormas dan LSM yang ada di Jawa Barat.

2. VISI DAN MISI LSM LIDIK VISI LSM-LIDIK :

1. Lembaga Swadaya Masyarakat “LIDIK” bertujuan untuk menghasilkan dan melahirkan kader- kader bangsa yang memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berkepribadian Pancasila, nasionalis, Demokratis, berwatak luhur.

2. Lembaga Swadaya Masyarakat “ LIDIK” untuk menghasilakan dan melahirkan manusia yang mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap Hukum dan HAM, Lingkungan Hidup dan bencana alam, Kesehatan, Pendidikan, serta sosial Budaya, yang tumbuh dan berkembang ditengah- tengah masyarakat,

3. Turut serta mewujudkan masyarakat sadar hukum sehingga dengan sendirinya dapat mengambil keputusan terhadap kebijakan- kebijakan pemerintah diwilayahnya masing- masing,

4. Turun berperan aktif dalam menjaga kelestaraian alam, ekosistem, baik di laut maupun didarat diseluruh wilayah Indonesia.

MISI LSM-LIDIK :

1. Membantu terciptanya suatu kehidupanaman tentram, damai,aman,sejahtera serta melakukan penyuluhan dan pembelaan serta bantuan hukum terhadap masyarakat untuk menegakan hukum dan keadilan, serta hak azasi mansia,

2. Membantu pemerintah dalam menciptakan keseimbangan alam, habitat hidup, flora, fauna, di seluruh wilayah Indonesia,

3. Membantu pengusaha, masyarakat,pekerja, pemerintah dalam penyelarasan kepentingan dan hak dalam bidang perburuhan,

4. Membantu pemerintah dan masyarakat dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia dan generasi muda mendapatkan pendidikan yang layak, berkualitas dan bermoral,

5. Sebagai sosial control yang konstruktif terhadap kebijakan- kebijakan pemerintah,

(10)

7. Membantu anggota masyarakat untuk menumbuh kembangkan semangat dan kehidupan berwiraswasta melalui koperasi, usaha kecil dan menengah, perdagangan, pertanian,perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan,

8. Membantu dan membina masyarakat dalam menumbuhkembangkan kesadaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme untuk menuju masyarakat Pancasilais,

9. Membantu masyarakat, pemerintah, maupun swasta dalam bidang- bidang lainnya yang dianggap perlu dan penting,untuk mencapai tujuan dimaksud,

10. Turut serta membantu pemerintah, badan usaha milik Negara, swasta untuk mengawasi atas jalanya proyek- proyek, serta penyerapan angaran baik ditingkat pusat maupun daerah, serta badan usaha baik milik pemerintah maupun swasta,

11. Membantu pemerintah menyelamatkan keuangan Negara dengan melaporkan kepada instansi terkait dengan terjadinya tindak pidana korupsi sebagaimana yang telah diamanatkan dalam undang- undang

3. KODE ETIK LSM LIDIK

LSM LIDIK mempunyai Kode Etik

“ PASTI “

P

ATRIOT

Anggota LSM LIDK harus mempunyai jiwa Patriot yang senantiasa siap mempertahankan keutuhan NKRI dengan titik darah penghabisan

A

KAL

Anggota LSM LIDIK Dalam bertindak selalu dengan akal dan pikiran yang sehat

S

IGAP

Anggota LSM LIDIK harus selalu sigap dalam bertindak

T

ANGGUH

Anggota LSM LIDIK harus berjiwa tangguh dalam memperjuangkan kebenaran

I

MAN

Anggota LSM LIDIK harus berpegang teguh terhadap iman sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing.

4. MOTTO LSM LIDIK

LSM LIDIK mempunyai Motto :

(11)

5. STRUKTUR DAN SUMBER DAYA LSM LIDIK

LSM LIDIK mempunyai struktur organisasi dari :

 Tingkat Nasional ( DPP = Dewan Pimpinan Pusat )

 Tingkat Daerah Provinsi ( DPW = Dewan Pimpinan Wilayah ),  Tingkat Kota / Kabupaten ( DPC = Dewan Pimpinan Cabang )  Tingkat Kecamatan ( PAC = Pimpinan Anak Cabang )

 Tingkat Kelurahan Ranting ( PR = Pimpinan Ranting ).

Tingkat Daerah Provinsi ( DPW = Dewan Pimpinan Wilayah ) hingga saat ini sudah terbentuk diberbagai wilayah di Indonesia diantaranya : DPW Jabar, DPW Jateng, DPW Kalsel, DPW Lampung, DPW Babel, DPW Sulut, DPW Kaltim, DPW Papua, DPW Sumut, DPW Aceh ( Dalam proses ) DPW NTB ( Dalam Proses ) DPW Kepri ( Dalam Proses ), Terbentuknya Kepengurusan di wilayah –wilayah Indonesia karena adanya kesamaan persepsi, visi dan misi

Anggota LSM LIDIK hingga saat sebanyak lebih dari 100.000 orang tersebar di wilayah Indonesia dengan latar belakang beragam. Bergabungnya anggota. Anggota LSM LIDIK terdiri dari berbagai latar belakang : hukum, Media, kesehatan lingkungan dan masyarakat, hutan, pertanian, lingkungan perkotaan, buruh, penegakan demokrasi dan HAM, pemberdayaan masyarakat, menejemen sumberdaya alam, disaster management, budaya, dan pendidikan, riset serta penggiat alam bebas. Anggota LSM LIDIK, 70 % memiliki basis community secara riil berupa pendampingan kepada masyarakat, baik di desa maupun diperkotaan.Dalam menjalankan aktifitas kesekretariatan dan operasional, LSM LIDIK selain dijalankan oleh DPP ( Dewan Pimpinan Pusat ), juga didukung oleh staf tetap yang membidangi administrasi kesektariatan, advokasi dan pengelolaan sistem data base. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan operasional dibagi berdasarkan Departemen-departement dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing di kepengurusan DPP ( Dewan Pimpinan Pusat ) ada 19 Departemen yang bertugas membantu pengurus dalam menjalankan roda organisasi.

Dalam rangka untuk pengembangan organisasi, LSM LIDIK membentuk organisasi pendukung sebagai unsur untuk kemajuan organisasi diantarany yaitu ;

 GMIL = Gerakan Muda Intelektual LIDIK  GARDA SATGAS

GMIL ( Gerakan Muda Intelektual LIDIK )

(12)

GARDA SATGAS

Garda Satgasdibentuk oleh LSM LIDIK yang bertujuan sebagai pasukan pengamanan dalam setiap kegiatan LSM LIDIK. Garda Satgasmempunyai struktur organisasi Nasional / DPP ( GARDAPHATI ) Tingkat Provinsi / DPW ( GARDA CAKRA ) Tingkat Kota / Kabupaten / DPC ( GARDA NANGGALA ) Tingkat Kecamatan / PAC ( GARDA SATGAS ). Dalam menjalankan roda organisasi GMIL mempunyai struktur dan topoksi tersendiri serta independen dibawah komando ketua umum LSM LIDIK.

6. TUJUAN LSM LIDIK

(13)

SUSUNAN PENGURUS DEWAN PIMPINAN PUSAT

LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN

I . DEWAN PEMBINA

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA RDN. TUBAGUS WISNU HADININGRAT 01.12.000013 2. ANGGOTA MAYJEN TNI ALEXSANDER, S.H., M.H. 01.12.000014 3. ANGGOTA DANDAN KUSDANI, SH 01.12.000003 4. ANGGOTA H.DHARMA UDAYA NASUTION 01.13.000085 5. ANGGOTA AGUNG SABUR, Ir, DipL, HE 01.12.000076 6. ANGGOTA ARDHI HIDAYATULLAH 01.12.000006 7. ANGGOTA A. FERY GUNAWAN,ST. 01.12.000007 8. ANGGOTA GUSTI BELLA PRESIA, S.H 01.12.000080

9. ANGGOTA SAMIJAN 01.12.000016

10. ANGGOTA Drs. SASA SAYUTI, S.H., M.H 01.12.000015 11. ANGGOTA H. ZAENAL

12. ANGGOTA H. M. SOBANDI 01.12.000017 13. ANGGOTA IR. ENDANG KOMARUDIN 01.12.000066

II. DEWAN PENGAWAS

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA PAULINUS SARBUNAN, S.Fa, S.H. 01.12.000019 2 ANGGOTA HERNI HERYANI, SH 01.12.000004 3. ANGGOTA ACHOENK SUPARDI THEA

4. ANGGOTA TINI GARTINI 01.12.000021

5. ANGGOTA ADHI SURYA, ST, MT 01.13.000123 6. ANGGOTA IR. MAMIK SLAMET SANTOSO

7. ANGGOTA IR. TONI JAYA SUBITA 8. ANGGOTA YAHYA.S

III. BADAN PELAKSANA HARIAN

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA UMUM NGADI UTOMO S.Sos, S.H 01.12.000001

2. KETUA. I ESROM, S.H. 01.12.000002

(14)

IV. LEMBAGA ADVOKASI

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA RICARD SITORUS, SH 01.12.000025 2. ANGGOTA SONNY FONDA INDRAMELIA,S.H. 01.12.000026 3. ANGGOTA IRAMARGARETHA MAMBO, S.H, M.Hum 01.12.000027 4. ANGGOTA FERRY FERDIAN NALIS, S.H 01.12.000028

V. DEPARTEMEN – DEPARTEMEN

A. DEPARTEMEN ORGANISASI, KADERISASI DAN KEMASYARAKATAN

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA JOKO PRAMONO, SH. MH.Msi 01.12.000022 2. ANGGOTA JEMSAR PANGANJU SITINDJAK, S.H 01.13.000107

3. ANGGOTA ASAN SUMARNA 01.12.000023

B. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA DEVI HERDIANA, S.H

2. ANGGOTA BRIO DEPIOLA RAMAYUDA, S.H. 01.12.000050 3. ANGGOTA RAENDRA

C. DEPARTEMEN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA MAULANA SETIAWAN 01.12.000029

2. ANGGOTA CECE ABDUL GANI 01.12.000030 3. ANGGOTA BENNY JP

4. ANGGOTA ICANG ISKANDAR 01.12.000032

5. ANGGOTA TANTAN HANAFIAH 01.12.000035

6. ANGGOTA ADE SAEPUDIN 01.12.000033

7. ANGGOTA UJANG SUPRIATNA

D. DEPARTEMEN HUBUNGAN LUAR NEGERI

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA YANTI SUNARYATI 01.13.000325

(15)

E. DEPARTEMEN HUBUNGAN POLITIK DAN KEAMANAN

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA IR. RUHIYAT

2. ANGGOTA BENY SURYADI 01.12.000038

3. ANGGOTA KOMARUDIN 01.12.000039

4. ANGGOTA SUKADI BAYU AJI

F. DEPARTEMEN SOSIAL, BUDAYA DAN PENDIDIKAN

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA ADANG, S.Pd 01.12.000041

2. ANGGOTA IIN DARYANTI 01.12.000043

G. DEPARTEMEN SUMBER DAYA ALAM

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA ASEP DEDI KUSNAEDI 01.13.000104

2. ANGGOTA OBET JUHANA 01.12.000044

3. ANGGOTA AGUS SETIAWAN 01.12.000045

H. DEPARTEMEN PENANGGULANGAN BENCANA

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA DRS. H. EDDY SURYANA, S.H.,MSi 01.12.000046

2. ANGGOTA AGUS SURYANA 01.12.000047

I. DEPARTEMEN KESEHATAN

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA ATANG JUARSA, S.H 01.13.000222 2. ANGGOTA M. NURONI MUCHTAR 01.12.000048 3. ANGGOTA NANANG SURATMAN 01.12.000049 4. ANGGOTA JUJU SUPRIATNA

J. DEPARTEMEN INVESTIGASI

NO JABATAN NAMA NIA

1. KETUA AWAN PURNAMA 01.14.000346

2. ANGGOTA LILI SUKMA 01.13.000103

(16)

K. DEPARTEMEN USAHA DANA

NO JABATAN NAMA

1. KETUA ACHMAD SODIKIN 01.12.000057

2. ANGGOTA AGUSTABRANI 01.13.000156

3. ANGGOTA ERWIN SANTOSO 01.12.000054

4. ANGGOTA YAYAT HIDAYAT 01.12.000055

L. HUMAS DAN PUBLIKASI

NO JABATAN NAMA

1. KETUA ASEP MULYANA 01.12.000056

2. ANGGOTA RACHMAD 01.12.000058

3. ANGGOTA TEDI SUHARTONO 01.12.000077

M. DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

NO JABATAN NAMA

1. KETUA FERNANDUS SARAGIH, S.H 01.13.000117 2. ANGGOTA AGUS SETIAWAN

N. DEPARTEMEN GARDA DAN SATGAS

NO JABATAN NAMA

1. KETUA IJANG PERMANA 01.13.000254

2. ANGGOTA RUHIAT 01.12.000061

3. ANGGOTA UJANG ANWAR 01.12.000062

4. ANGGOTA HENDRA PURNAMA 01.12.000063

5. ANGGOTA SETIAWAN

O. DEPARTEMEN LOGISTIK

NO JABATAN NAMA

1. KETUA ENGKOS NURDIN 01.13.000207

2. ANGGOTA IWAN SETIAWAN 01.12.000064

4. ANGGOTA WIDI S 01.12.000065

5. ANGGOTA AGUS DJUHANA 01.13.0001-5

Bandung, 29 Juni 2013

DEWAN PIMPINAN PUSAT

(17)

TUPOKSI DPP

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN

KETUA UMUM

Pimpinan tertinggi di dalam tubuh LSM Lidik, yang berkedudukan sebagai penanggung jawab tertinggi dan terakhir organisasi. Dalam hal ini pemimpin dan pembinaan LSM Lidik secara keseluruhan, Ketua Umum bertanggung jawab langsung kepada Rapat Anggota LSM Lidik.

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi LSM Lidik. 2. Menyelenggarakan kegiatan penetapan kebijaksanaan umum tentang pengelolaan organisasi dan

pelaksanaan AD/ART serta Program Kerja organisasi LSM Lidik.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian tentang organisasi dan kegiatannya.

2. Melakukan fungsi pengendalian organisasi guna menjamin kelancaran, ketertiban dan keberhasilan organisasi dan kegiatan-kegiatannya.

KETUA

Pimpinan tertinggi di dalam tubuh LSM Lidik, yang berkedudukan sebagai penanggungjawab utama pembinaan internal organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum LSM Lidik

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan unit-unit organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi LSM Lidik.

2. Menyelenggarakan kegiatan penetapan kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis tentang pengelolaan organisasi dan pelaksanaan AD/ART serta Program Kerja organisasi LSM Lidik.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian tentang organisasi dan kegiatannya.

(18)

SEKRETARIS JENDERAL

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Sekretariat, yang berkedudukan sebagai unsur pelayanan/pembantuan pimpinan. Dalam hal pelaksanaan tugas kegitannya di bidang pembinaan kesekretariatan organisasi secara keseluruhan, Sekretaris bertanggung jawab langsung kepada Ketua umum

TUGAS POKOK

1. Memberikan pelayanan teknis dan administratif bidang kesekretariatan kepada Ketua Umum dan Ketua LSM Lidik.

2. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan administrasi persuratan dan kearsipan organisasi LSM Lidik.

3. Menyelenggarakan pembinaan administrasi personil dan materil organisasi LSM Lidik.

4. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan dan penyebaran informasi tentang organisasi dan kegiatan organisasi, baik untuk keperluan internal maupun eksternal organisasi LSM Lidik

FUNGSI

1. Melakukan fungsi perencanaan administrasi persuratan dan kearsipan serta administrasi personil dan meteril unit-unit organisasi LSM Lidik.

2. Melakukan fungsi koordinasi dalam perumusan kebijaksanaan/peraturan organisasi dan penyusunan program kerja organisasi LSM Lidik.

3. Melakukan fungsi pengendalian pelaksanaan administrasi persuratan dan kearsipan, serta administrasi personil dan materil organisasi LSM Lidik.

4. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data informasi untuk keperluan unit-unit organisasi LSM Lidik.

5. Melakukan fungsi produksi informasi berupa barang cetakan, video/audio maupun gambar-gambar tentang organisasi dan kegiatan organisasi LSM Lidik.

BENDAHARA UMUM

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Perbendaharaan, yang berkedudukan sebagai unsur pelayanan/pembantuan pimpinan. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya di bidang pembinaan perbendaharaan organisasi, Bendahara bertanggung jawab langsung kepada Ketua umum.

TUGAS POKOK

1. Memberikan pelayanan teknis dan administratif bidang perbendaharaan kepada Ketua Umum dan Ketua LSM Lidik.

2. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan administrasi keuangan organisasi LSM Lidik.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi perencanaan administrasi keuangan organisasi LSM Lidik.

2. Melakukan fungsi koordinasi dalam perumusan kebijaksanaan/peraturan di bidang keuangan organisasi LSM Lidik.

(19)

4. Melakukan fungsi pengendalian di bidang pelaksanaan anggaran dan penatabukuan, penyimpanan, dan pengamanan keuangan organisasi LSM Lidik.

Melakukan fungsi pelaporan keuangan/pelaksanaan anggaran organisasi LSM Lidik.

Ketua Departemen Hukum dan HAM

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Hukum dan HAM, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya di bidang pembinaan hukum dan HAM, Ketua Departemen Hukum dan HAM bertanggung jawab langsung kepada Ketua

TUGAS POKOK

1. Menyelengarakan kegiatan perumusan kebijaksanaan/tata peraturan dan keanggotaan organisasi LSM Lidik.

2. Menyelenggarakan kegiatan pengkajian hukum dan HAM di dalam atau di luar organisasi LSM Lidik. 3. Menyelenggarakan kegiatan penelaan dan pengkajian tata peraturan yang mengatur orangisasi dan

keanggotaan LSM Lidik.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi koordinasi dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan/tata peraturan dan keanggotan organisasi LSM Lidik.

2. Melakukan fungsi pengawasan dalam pelaksanaan kebijaksanaan/peraturan organisasi LSM Lidik. 3. Melakukan fungsi pelaksanaan upaya hukum dalam mewakili Ketua Umum atau Ketua di luar

organisasi LSM Lidik

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Penelitian dan Pengembangan, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan bertanggung jawab langsung kepada Ketua

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan penelitian/pengembangan organisasi.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian/pengembangan dan kegiatan organisasi.

3. Menyelenggarakan kegiatan penelitian sumber daya manusia dan lingkungan organisasi.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penelitian/pengembangan.

2. Melakukan fungsi perencanaan penelitian/pegembangan organisasi, kegiatan organisasi, sumber daya manusia, dan lingkungan organisasi.

3. Melakukan fungsi pelaksanaan penelitian/pengembangan organisasi, kegiatan organisasi, sumber daya manusia, dan lingkungan organisasi.

4. Melakukan fungsi pengumpulan dan pengolahan data penelitian.

(20)

Ketua Departemen Humas dan Publikasi

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Humas dan Publikasi, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegitannya , Ketua Departemen Humas dan Publikasi bertanggung jawab langsung kepada Ketua.

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan publikasi tentang organisasi dan aspek-aspeknya kepada masyarakat luas.

2. Menyelenggarakan kegiatan penerangan tentang organisasi dan aspek-aspeknya kepada pihak-pihak yang memerlukan sesuai ijin Ketua.

3. Menyelenggarakan kegiatan penghimpunan informasi dari pengurus/unit-unit organisasi untuk keperluan humas atau publikasi organisasi.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi koordinasi dalam penyampaian informasi atau publikasi organisasi dan aspek-aspeknya.

2. Melakukan fungsi pengumpulan dan pengolahan informasi untuk kepentingan masyarakat luas. 3. Melakukan fungsi pengawasan dan pengamanan informasi organisasi dan aspek-aspeknya.

Ketua Departemen Usaha dan Dana

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Usaha dan Dana, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua Departemen Usaha dan Dana bertanggung jawab langsung kepada Ketua

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan pencarian dan pengumpulan dana organisasi dan kegiatannya. 2. Menyelenggarakan kegiatan/usaha-usaha ekonomi untuk menciptakan pendapatan organisasi. 3. Menyelenggarakan kegiatan kerjasama ekonomi dengan pihak lain untuk pendapatan organisasi.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi koordinasi dalam perencanaan pencarian dan penggalian dana organisasi. penelitian/pengembangan.

2. Melakukan fungsi perencanaan pencarian dan penggalian dana dan usaha-usaha ekonomi organisasi.

3. Melakukan fungsi kerjasama ekonomi dengan pihak-pihak lain di luar organisasi. 4. Melakukan fungsi penggalian dana internal organisasi untuk pendapatan organisasi.

5. Melakukan fungsi pengembangan dana organisasi untuk penambahan pendapatan organisasi.

Ketua Departemen Pendidikan / Pelatihan, Kaderisasi dan Sosial Budaya

(21)

tugas kegiatannya, Ketua Departemen Pendidikan/Pelatihan, Kaderisasi dan Sosial Budaya bertanggung jawab langsung kepada Ketua

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan pelatihan bagi Pengurus atau Anggota untuk kaderisasi organisasi LSM Lidik, atau bagi Anggota LSM Lidik untuk memenuhi kebutuhan kualifikasi organisasi LSM Lidik.

2. Menyelenggarakan kegiatan penyaluran Anggota LSM Lidik kepada kegiatan atau usaha-usaha tertentu sesuai kebutuhan lingkungan.

3. Menyelengarakan kegiatan penelaan dan pengkajian tentang kondisi sosial-budaya masyarakat Indonesia yang ada.

4. Menyelenggarakan kegiatan analisa dan perkiraan kondisi sosial-budaya Indonesia masa mendatang.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi koordinasi dalam penyusunan rencana kegiatan pendidikan/pelatihan. 2. Melakukan fungsi perencanaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan/pelatihan.

3. Melakukan fungsi pelaksanaan atau pengawasan pelaksanaan kegiatan pendidikan/pelatihan. 4. Melakukan fungsi pendaftaran seleksi dan penerimaan calon Anggota LSM Lidik.

5. Melakukan fungsi penilaian Anggota LSM Lidik yang layak disalurkan kepada kegiatan atau usaha-usaha tertentu sesuai kebutuhan wilayah/masyarakat lingkungan.

6. Melakukan fungsi kerjasama dengan lembaga diklat yang ada untuk keperluan penyelenggaraan pendidikan/pelatihan.

7. Melakukan fungsi penilaian dan pelaporan tentang hasil kegiatan pendidikan/pelatihan. 8. Melakukan fungsi pengumpulan dan pengolahan data informasi tentang kondisi sosial-budaya

masyarakat Indonesia yang ada.

9. Melakukan fungsi koordinasi dengan pranata-pranata sosial yang ada dan hidup di masyarakat dalam mencegah langsung penetrasi budaya asing ke dalam masyarakat Indonesia.

10. Melakukan fungsi penyampaian informasi kepada instansi fungsional terkait tentang kondisi sosial-budaya yang ada dan berkembang di masyarakat Indonesia sebagai masukan bagi Pemerintah dalam upaya mencegah/mengurangi dampak penetrasi budaya asing ke Indonesia.

Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Hubungan Antar Lembaga, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi-organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegitannya, Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga bertanggung jawab langsung kepada Ketua

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan hubungan komunikasi dengan lembaga-lembaga fungsional terkait sesuai lingkup kepentingan organisasi atau kegiatan organisasi.

(22)

FUNGSI

1. Melakukan fungsi koordinasi dengan lembaga-lembaga fungsional terkait dalam rangka

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan organisasi, atau dalam rangka pembantuan Anggota LSM Lidik.

2. Melakukan fungsi pelaporan tentang kondisi/temuan lapangan terutama dalam hubungannya dengan indikasi adanya ancaman tindakan terorisme dan kekerasan di masyarakat.

Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Hubungan Luar Negeri, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi-organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri bertanggung jawab langsung kepada Ketua

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan penelaan dan pengkajian situasi dan kondisi. 2. Menyelenggarakan kegiatan analisa dan perkiraan situasi dan kondisi.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi pengumpulan dan pengolahan data/informasi tentang situasi dan kondisi ancaman tindakan terorisme di dalam negeri.

2. Menyelenggarakan kegiatan koordinasi komunikasi dengan Kedubes/Konsultan/Kantor Perwakilan Negara Asing di Indonesia tentang kontijensi tindakan terorisme di negara ybs dan di Indonesia, dan dengan lembaga/badan investigasi nasional dalam rangka mengantisipasi terjadinya

gangguan/ancaman terorisme di wilayah-wilayah tertentu Indonesia.

3. Melakukan fungsi penyampaian informasi kepada instansi fungsional terkait tentang perkiraan adanya gangguan/ancaman tindakan terorisme berdasarkan laporan lapangan.

Ketua Departemen Politik dan Keamanan

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Politik dan Keamanan, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi-organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya , Ketua Departemen Politik dan Keamanan bertanggung jawab langsung kepada Ketua.

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan penelaan dan pengkajian situasi dan kondisi politik dan keamanan dalam negeri.

2. Menyelenggarakan kegiatan analisa dan perkiraan situasi politik dan keamanan di dalam negeri.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi pengumpulan dan pengolahan data informasi tentang situasi dan kondisi politik dan keamanan dalam negeri.

(23)

3. Melakukan fungsi penyampaian informasi kepada instansi fungsional terkait tentang perkiraan adanya gangguan/ancaman keamanan berdasarkan laporan lapangan

Ketua Departemen Kesehatan

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Kesehatan, yang berkedudukan sebagai unsur

penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi-organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua Departemen Kesehatan bertanggung jawab langsung kepada Ketua.

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan kesehatan terkait sesuai lingkup kepentingan organisasi atau kegiatan organisasi.

2. Menyelenggarakan kegiatan kesehatan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi di lapangan.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi kesehatan terkait dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan kegiatan organisasi, atau dalam rangka pembantuan Anggota LSM Lidik.

2. Melakukan fungsi pelaporan tentang kesehatan di lapangan terutama dalam hubungannya di masyarakat.

Ketua Depatemen Investigasi

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Investigasi, yang berkedudukan sebagai unsur

penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi-organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua Departemen Investigasi bertanggung jawab langsung kepada Ketua.

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan Investigasi terkait sesuai lingkup kepentingan organisasi atau kegiatan organisasi.

2. Menyelenggarakan kegiatan Investigasi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi di lapangan

FUNGSI

1. Melakukan fungsi investigasi terkait dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan kegiatan organisasi, atau dalam rangka pembantuan Anggota LSM Lidik.

2. Melakukan fungsi pelaporan tentang investigasi di lapangan terutama dalam hubungannya di masyarakat.

Ketua Departemen Lingkungan Hidup

(24)

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan yang bersifat spesifik di bidang lingkungan hidup.

2. Menyelenggarakan dan menyusun rancangan, program dan kebijakan pembangunan di bidang pengendalian dampak lingkungan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Pengendalian Dampak Lingkungan.

FUNGSI

1. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan dibidang lingkungan hidup. 2. Melakukan dan menyusun rancangan, program dan kebijakan pembangunan di bidang

pengendalian dampak lingkungan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Pengendalian Dampak Lingkungan.

3. Melakukan dan merumuskan kebijakan operasional pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan.

Ketua Departemen Organisasi Dan Kaderisasi Kemasyarakatan

Pimpinan Tertinggi di dalam Unit Departemen Organisasi, yang berkedudukan sebagai unsur

penunjang/tugas pokok segabai organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua Departemen Organisasi bertanggung jawab langsung kepada Ketua

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan dan melaksanakan sebagian tugas dalam penyiapan kebijakan penataan Kelembagaan, penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan Kelembagaan,

Ketatalaksanaan, Pembinaan Pendayagunaan.

2. Menyelenggarakan dan melaksanakan urusan Organisasi di bidang sumber daya manusia, pemberdayaan Organisasi dan manajemen.

FUNGSI

1. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data serta penyiapan bahan pembinaan penataan Organisasi.

2. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan Ketatalaksanaan yang meliputi tata kerja, metode kerja dan prosedur kerja dalam Organisasi.

(25)

Ketua Departemen Advokasi

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Advokasi, yang berkedudukan sebagai unsur

penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, ketua departemen advokasi bertanggung jawab langsung kepada ketua Umum.

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan dan mengumpulkan serta merumuskan bahan kebijakan di bidang penyuluhan, konsultasi dan advokasi didalam organisasi.

2. Memberikan bantuan hukum kepada organisasi juga terhadap anggota yang berhubungan dengan hukum.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi pengolahan dan perumusan bahan kebijakan teknis di bidang penyuluhan, konsultasi dan advokasi.

2. Melakukan pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas pokok di bidang penyuluhan, konsultasi dan advokasi.

3. Melakukan pelaksanaan urusan pembinaan hukum dan pelayanan umum di bidang penyuluhan, konsultasi dan advokasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Melaksanakan penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada organisasi berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang penyuluhan, konsultasi dan advokasi.

Ketua Departemen Bencana Alam

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Bencana Alam, yang berkedudukan sebagai unsur penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, ketua departemen Bencan alam bertanggung jawab langsung kepada ketua .

TUGAS POKOK

1. Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, dan rehabilitasi.

2. Mensosialisaikan ketetapan dan regulasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;

4. Menyampaikan laporan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Ketua Umum m i n setiap 6 sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam pada kondisi darurat penanggulangan bencana;

5. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan yang digalang oleh LSM LIDIK baik dana yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

6. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang diterima dari simpatisan, Donatur yang digalang melalui LSM LIDIK kepada ketua umum melalui bendahara Umum

(26)

FUNGSI

1. Perumusan dan penetapan kebijakan LSM LIDIK untuk berpartisipasi aktif dalam

penanganan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan

2. Pengkoordinasian pelaksanaan partisipasi aktif dalam kegiatan penanganan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh

Ketua Garda Satgas

Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi Garda/Satgas, yang berkedudukan sebagai unsur

penunjangan/pembantuan tugas pokok organisasi-organisasi. Dalam hal pelaksanaan tugas kegiatannya, Ketua Garda/Satgas bertanggung jawab langsung kepada Ketua umum.

TUGAS POKOK

1. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan Anggota LSM Lidik sesuai tugas/kegiatannya di lapangan. 2. Menyelenggarakan kegiatan pemantauan lingkungan sesuai kebutuhan penugasan.

3. Menyelenggarakan pelaporan periodik tentang kondisi dan kegiatan Anggota di lapangan.

4. Menyelenggarakan kegiatan pengkondisian masyarakat lingkungan terhadap rencana/pelaksanaan kegiatan LSM Lidik.

FUNGSI

1. Melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap anggota di lapangan sesuai dengan kebutuhan penugasan.

2. Melakukan fungsi koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka pengendalian dan pengamanan teknis serta pemecahan permasalahan yang terjadi di lapangan.

3. Melakukan fungsi pengumpulan data/informasi lapangan tentang situasi dan kondisi yang terjadi. 4. Menyelenggarakan fungsi pencegahan dan penindakan terhadap Anggota atau kondisi yang

mungkin timbul di lapangan sesuai batas kewenangan dan kepatutan yang ada.

5. Melakukan fungsi pengamanan dan perlindungan masyarakat, sarana/prasarana dan lingkungan sesuai permasalahan yang ada atau kebutuhan penugasan.

6. Melakukan fungsi pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas di lapangan.

KETUA GMIL

GMIL Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi GMIL, yang berkedudukan di Pusat DPP GMIL / Provinsi DPW GMIL / Kota / Kabupaten Koordinator GMIL Kota / Kabupaten dan merupakan Sayap Organisasi LSM LIDIK, Dalam pelaksanaan tugas kegiatannya, ketua umum GMIL bertanggung jawab langsung kepada ketua Umum LSM LIDIK.

TUGAS POKOK

(27)

2. Membuat, merancang PO GMIL, Struktur dan Tupoksi DPP GMIL dan diusulkan ke DPP LSM LIDIK untuk ditetapkan sebagai regulasi GMIL. ( Mengacu ke AD/ART, PO LSM LIDIK dan Kebijakan DPP LSM LIDIK )

3. Merencanakan dan menetapkan garis-garis besar program kegiatan kepemudaan / kemahasiswaan di Pusat DPP GMIL / Provinsi DPW GMIL / Kota / Kabupaten Koordinator GMIL Kota / Kabupaten. 4. Melaksanakan pengawasan pada organisasi kepemudaan / kemahasiswaan.

5. Membentuk kepengurusan dan kordinator dalam pengembangan organisasi GMIL di tingkat Provinsi DPW GMIL / Kota / Kabupaten Koordinator GMIL Kota / Kabupaten.

6. Membuat laporan kinerja dan kegiatan GMIL ke DPP LSM LIDIK melalui Ketua Umum LSM LIDIK secara periodik / semester 6 bulan.

FUNGSI

1. GMIL adalah Sayap Organisasi LSM LIDIK yang berfungsi sebagai Organisasi perwakilan pergerakan generasi muda / mahasiswa.

(28)
(29)
(30)
(31)

ANGGARAN DASAR

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

“ L I D I K

LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN

Jl. Tikukur, No.2, Bandung - Telp : 61669902 - Email : lsm_lidik@yahoo.com Website : www.lsmmlidk.or.id

MUKADIMAH

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, perlu disadari bahwa kita sebagai umat manusia dengan izinNya kita berada di dunia ini dan dengan kehendakNya kita akan dipanggil kepangkuanNya. Demikian sama halnya dengan kita para pendiri dan pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat “LIDIK.”

Dengan berdirinya Lembaga Swadaya Masyarakat “LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN”, ini kepunyaan kita bersama serta mutlak diperlukan hubungan yang sehat dan

harmonis demi tercapainya tujuan bersama. Bahwasannya prestasi kerjasama yang setinggi-tingginya dapat dicapai atas dasar kerjasama yang baik, saling menghargai, saling mempercayai atas landasan saling mengerti.

Lembaga Swadaya Masyarakat “LIDIK” didirikan oleh para pendiri dari berbagai unsur, berbagai lembaga, berbagai karakteristik, antara pendiri dan pengurus, hal ini tidaklah mengurangi azas kebersamaan, saling membantu menjalankan fungsi, tugas dan kewajiban dalam merintis kearah tercapainya kepentingan bersama.

Para pendiri dan pengurus dalam membaktikan karyanya untuk kesadaran akan:

- Turut memiliki,

- Turut mengikatkan diri, - Turut bertanggung jawab,

Terhadap terwujudnya kelangsungan Lembaga Swadaya Masyarakat yang dikelola, maka atas dasar sikap ini pendiri dan pengurus telah memutuskan bersama hak dan kewajibannya untuk mencapai hubungan yang sehat agar mempertahankan terus menerus untuk kelestarian dan kelangsungan Lembaga Swadaya

Masyarakat “LIDIK” serta mawas diri yang mengandung azas kebersamaan dan tanggung jawab bersama.

Hal ini disadari benar dan oleh karena itu untuk mengartikulasikan gagasan-gagasan dan mengaplikasikannya pada tingkatan kongkrit, operasional dan pelaksanaanya diperlukan tidak saja kecerdasan akan tetapi dibutuhkan kearifan dan kerendahan hati.

Bahwa oleh karenanya pula, untuk mewujudkan visi dan misi kita tidak punya waktu lagi untuk menunda-nunda menghadirkan lembaga atau institusi yang secara signifikan berfungsi sebagai suatu sarana interaksi dan komunikasi serta pusat informasi tentang telah / sedang terjadinya :

(32)

- Masalah lingkungan Hidup,dan Bencana Alam.

- Masalah kesehatan,

- Masalah pendidikan,

- Masalah sosial dan budaya,

Untuk kepentingan masyarakat serta pihak-pihak lain di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang peduli akan hal tersebut, untuk melakukan pencegahan, penanggulangan, serta turut serta dalam pemberantasan tindak korupsi, sehingga pada gilirannya akan tercipta kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bertanggung jawab, memiliki kesamaan dalam pola pemikiran dan tindakan dalam menyelengarakan program-program atau kegiatan serta mampu mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang dijumpai baik yang bersifat umum maupun yang bersifat situasional.

Bahwa wadah dan sarana yang dianggap cukup memadai untuk kepentingan tersebut adalah berbentuk

suatu lembaga Swadaya Masyarakat yang diberi nama “LIDIK”

BAB I

NAMA,KEDUDUKAN, WAKTU,DAN PENDIRI Pasal I

1. Lembaga Swadaya Masyarakat ini bernama “ LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI

KEMASYARAKATAN” disingkat LIDIK.

2. LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN didirikan pada Tanggal 2 Mei 2012 . 3. LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN berkedudukan di Jl. Tikukur No.2

Kota Bandung, Jawa- Barat, serta akan membentuk perwakilan baik ditingkat propinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, kelurahan dan desa diseluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 2 PENDIRI

Lembaga Swadaya Masyarakat “ LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN”

didirikan oleh:

11. SUGIMAN JOKO PRAMONO, SH. MH.MSi. 12. AGUS SUDRAJAT,

(33)

Pasal 3

Lembaga Swadaya masyarakat Lembaga Investigasi dan Informasi kemasyarakatan memiliki sifat:

1. Sebagai Lembaga Swadaya masyarakat yang bersifat Independen dan mandiri, memiliki rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia, mempunyai daya kreasi, berkepribadian dan berbudi luhur, menjunjung nilai- nilai luhur para pejuang, menjaga dan memelihara lingkungan alam, beroreantasi pada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

2. Sebagai lembaga Swadaya Masyarakat, tempat untuk :

a. Memberdayakan segala potensi yang ada di masyarakat untuk tujuan menanggulangi permasalahan;pelangaran Hukum dan HAM, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup dan Bencana Alam, serta Sosial dan Budaya,

b. Membangun dan menumbuh kembangkan penerapan dasar kemanusiaan, kemasyarakatan dan nilai –nilai demokrasi secara nyata dalam kehidupan masyarakat,

c. Membangun dan menyelengarakan sarana informasi dan komunikasi bagi masyarakat umum, d. Turut serta dalam mensosialisasikan berbagai kebijakan dan program pemerintah khususnya

dalam bidang Hukum dan HAM,Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup dan bencana alam, sosial budaya.

e. Membangun dan menyelengarakan berbagai kegiatan guna untuk meringankan beban yang timbul dan berdampak pada masyarakat luas,

f. Menjalin kerjasama dengan Pemerintah pusat maupun Daerah, BUMN, BUMD,ORMAS, LSM,TNI, POLRI,organisasi profesi, Mahasiswa, dan seluruh lapisan masyarakat yang berada diwilayah Negara Kesatuan Republik Indoneisa, maupun dengan pihak lembaga yang berada di Luar Negri yang memiliki maksud dan tujuan yang sama dengan lembaga ini,

3. Lembaga Swadaya Masyarakat , LEMBAGA INVESTIGASI DAN INFORMASI KEMASYARAKATAN

“LIDIK ” berbentuk kesatuan, tidak membeda- bedakan asal- usul, ras dan agama, bersifat kegiatan dan independen.

Pasal 4

KEWENANGAN DAN HAK PENDIRI

Kewenangan Pendiri:

1. Mekanisme pemilihan Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum dilakukan pemilihan secara musyawarah,oleh para pendiri,

2. Dianggap perlu apabila kejadian seperti tersebut ayat 3 pasal 4, serta pendiri menanggap untuk mengisi Ketua umum, Sekretaris Jendral dan bendahara Umum tidak ada calon dari pendiri, maka para pendiri mempunyai kewenangan untuk segera melakukan rapat pembentukan sususnan kepengurusan di tingkat pusat, calon pengurus diambil dari para ketua, bendahara dan sekretaris untuk menduduki Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan bendahara Umum,

(34)

Hak Pendiri:

1. Para pendiri mempunyai hak mutlak untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Umum, Bendahara Umum dan Sekretaris Jenderal,

2. Pendiri dapat kehilangan haknya untuk menjadi pengurus karena:

 Meninggal dunia,

 Mengundurkan diri,

 Sakit yang berkepanjangan dan tidak dapat menjalankan roda organisasi selama 1 (satu) tahun berturut- turut,

 Menjalani putusan pengadilan yang mempunyai kekuatanhukum tetap selama 5 (lima) tahun,

 Diberhentikan secara tidak hormat berdasarkan keputusan para pendiri, karena melangar AD/ART.

3. Dianggap perlu apabila kejadian seperti tersebut ayat 3 pasal 4, serta pendiri menanggap untuk mengisi Ketua umum, Sekretaris Jenderal dan bendahara Umum tidak ada calon dari pendiri, maka para pendiri mempunyai kewenangan untuk segera melakukan rapat pembentukan sususnan kepengurusan di tingkat pusat, calon pengurus diambil dari para ketua, bendahara dan sekretaris untuk menduduki Ketua Umum, Sekretaris Jendral, dan bendahara Umum,

BAB II

AZAS, MAKSUD dan TUJUAN ORGANISASI Pasal 5

AZAS

Lembaga Swadaya Masyarakat “LIDIK” berazaskan Pancasila seperti yang terkandung didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6 MAKSUD

1. Membantu terciptanya suatu kehidupanaman tentram, damai,aman,sejahtera serta melakukan penyuluhan dan pembelaan serta bantuan hukum terhadap masyarakat untuk menegakan hukum dan keadilan, serta hak azasi mansia,

2. Membantu pemerintah dalam menciptakan keseimbangan alam, habitat hidup, flora, fauna, di seluruh wilayah Indonesia,

3. Membantu pengusaha, masyarakat,pekerja, pemerintah dalam penyelarasan kepentingan dan hak dalam bidang perburuhan,

4. Membantu pemerintah dan masyarakat dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia dan generasi muda mendapatkan pendidikan yang layak, berkualitas dan bermoral,

5. Sebagai sosial control yang konstruktif terhadap kebijakan- kebijakan pemerintah,

(35)

7. Membantu anggota masyarakat untuk menumbuh kembangkan semangat dan kehidupan berwiraswasta melalui koperasi, usaha kecil dan menengah, perdagangan, pertanian,perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan,

8. Membantu dan membina masyarakat dalam menumbuhkembangkan kesadaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme untuk menuju masyarakat Pancasilais,

9. Membantu masyarakat, pemerintah, maupun swasta dalam bidang- bidang lainnya yang dianggap perlu dan penting,untuk mencapai tujuan dimaksud,

10. Turut serta membantu pemerintah, badan usaha milik Negara, swasta untuk mengawasi atas jalanya proyek- proyek, serta penyerapan angaran baik ditingkat pusat maupun daerah, serta badan usaha baik milik pemerintah maupun swasta,

11. Membantu pemerintah menyelamatkan keuangan Negara dengan melaporkan kepada instansi terkait dengan terjadinya tindak pidana korupsi sebagaimana yang telah diamanatkan dalam undang- undang,

Pasal 7 TUJUAN

1. Lembaga Swadaya Masyarakat “LIDIK” bertujuan untuk menghasilkan dan melahirkan kader- kader bangsa yang memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berkepribadian Pancasila, nasionalis, Demokratis, berwatak luhur.

2. Lembaga Swadaya Masyarakat “ LIDIK” untuk menghasilakan dan melahirkan manusia yang mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap Hukum dan HAM, Lingkungan Hidup dan bencana alam, Kesehatan, Pendidikan, serta sosial Budaya, yang tumbuh dan berkembang ditengah- tengah masyarakat,

3. Turut serta mewujudkan masyarakat sadar hukum sehingga dengan sendirinya dapat mengambil keputusan terhadap kebijakan- kebijakan pemerintah diwilayahnya masing- masing,

4. Turun berperan aktif dalam menjaga kelestaraian alam, ekosistem, baik di laut maupun didarat diseluruh wilayah Indonesia.

BAB III

KEANGGOTAAN, ATRIBUT DAN LAMBANG Pasal 8

KEANGGOTAAN

1. Anggota Lembaga Investigasi dan Informasi Kemasyarakatan adalah seluruh warga Negara Indonesia yang dengan suka rela mengajukan permintaan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi ini,

(36)

Pasal 9 ATRIBUT

Atribut dan lambang organisasi terdiri dari:

1. Panji- panji dan lambang, 2. Bendera dan pataka,

3. Papan nama, lencana/ badge, seragam organisasi dan kelengkapannya.

Pasal 10 LAMBANG

1. Merah putih melambangkan keberanian dan kesucian yang konsisten serta kejujuran dalam pengabdian terhadap bangsa dan Negara,

2. Perisai melambangkan perlindungan diri dari unsur- unsur negatif dari luar diri dan dapat menangkal kekuatan yang tidak seiring yang akan menghambat kemajuan organisasi,

3. Borgol melambangkan kekuatan untuk tidak melakukan suatu tindakan yang tidak terpuji,

4. Cakra melambangkan kesucian hati, bahwa dalam tindakan dan pergerakan organisasi dijiwai oleh hati dan pikiran yang bersih, kejujuran untuk mencapai tujuan, serta aktif dan dinamis.

5. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran, dihaarapkan dengan berdirinya organisasi LIDIK disetiap daerah akan membawa kemakmuran bagi daerah tersebut,

6. Jeruji besi melambangkan pengendalian hawa nafsu, supaya berpikir jernih dan arif,dalam melakukan suatu tindakan.

7. Tulisan Lembaga Investigasi dan informasi kemasyarakatan membentuk lingkaran keatas

mempergunakan font Arial Black mengartikan bahwa organisasi “LIDIK” dapat menampung dan

membantu penyelesaian permasalahan dan sebagai tempat wadah perjuangan bagi semua anggota dan masyarakat luas.

8. Stempel berbentuk bulat didalamnya logo organisasi, sesusai dengan Dewan Pimpinan masing- masing, dengan ukuran 4,5 cm, garis tengah lingkaran dalam.

9. Kartu tanda anggota dan kartu tanda pengurus .

(37)

11. Papan nama dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3 (tiga) dan 2 (dua) 12. Lencana disesuaikan dengan ukuran perbandingan 3 (tiga) dan 2 (dua)

13. Hal- hal lain untuk lambang yang belum diatur dalam anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan Organisasi.

BAB IV

KEANGGOTAAN, HAK, KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 11

KEANGGOTAN

1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Setia pada Pancasila dan UUD 1945.

3. Telah berumur paling rendah 17 tahun.

4. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi,

5. Mentaati dan memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi. 6. Membina dan menjaga serta meningkatkan disiplin organisasi.

7. Aktif melaksanakan program organisasi

8. Senantiasa membina dan memelihara rasa kekeluargaan, kesetiakawanan, dan kegotong royongan antar sesama anggota.

Pasal 12

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Setiap anggota LIDIK mempunyai hak:

a. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.

b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan- usulan serta saran- saran baik lisan mapun tertulis.

c. Dipilih dan memilih untuk menjadi pengurus atau jabatan fungsional lainnya dari organisasi. d. Memperoleh perlindungan, pembelaan pendidikan, profesi, dan bimbingan dari organisasi. 2. Setiap anggota LIDIK mempunyai kewajiban:

a. Mentaati dan melaksanakan keputusan Munas ataupun keputusan organisasi. b. Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas organisasi.

c. Membayar iuran yang ditentukan oleh organisasi.

d. Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan masyarakat, pemerintah dan kepentingan organisasi.

e. Melaksanakan kewajiban- kewajiban lainnya yang ditetapkan oleh organisasi.

f. Senantiasa membina dan memelihara rasa kekeluargaan, kesetiakawanan, dan kegotong royongan antar sesama anggota.

(38)

menjunjung tinggi kebenaran,menjaga kepercayaan, terbuka serta tanggap terhadap setiap keadaan/ perubahan situasi yang berkembang disekitarnya, demi kebahagiaan, kesejahteraan dan kejayaan rakyat dan Negara.

BAB VI

SUSUNAN , PIMPINAN DAN MASA JABATAN ORGANISASI Pasal 13

SUSUNAN

Organisasi LIDIK disusun secara vertical yaitu:

1. Tingkat pusat berkedudukan di Bandung, Jawa- barat.

2. Daerah Tingkat I (Dati I) berkedudukan di Ibukota Propinsi atau yang setingkat dengan itu,

3. Daerah Tingkat II (Dati II) berkedudukan di Ibukota Kabupaten/ kota atau yang setingkat dengan itu, 4. Tingkat Kecamatan berkedudukan di Ibukota kecamatan atau yang setingkat dengan itu,

5. Tingkat Kelurahan/ Desa atau yang setingkat dengan itu.

Pasal 14

SUSUNAN ORGANISASI A.DEWAN PENASEHAT:

1. Ketua Dewan Penasehat 2. Anggota

B.DEWAN PEMBINA:

1. Ketua Dewan Pembina 2. Anggota

C.BADAN PELAKSANA HARIAN:

1. Ketua Umum 2. Ketua

3. Sekretaris Jendral 4. Wakil Sekretaris Jendral 5. Bendahara Umum

6. Wakil Bendahara Umum

7. Departemen Organisasi, kaderisasi, dan kemasyarakatan 8. Departemen Hukum dan HAM

9. Departemen Hubungan antar lembaga 10. Departemen Hubungan luar Negri

(39)

13. Departemen Sumber daya Alam dan Bencana Alam 14. Departemen Kesehatan

15. Departemen Investigasi 16. Departemen Usaha dan dana 17. Departemen Humas dan publikasi

18. Departemen Penelitian dan pengembangan 19. Departemen Garda dan satgas

Susunan organisasi tingkat Pusat sesuai dengan ketentuan ini, untuk tingkat dibawah menyesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 15 PIMPINAN

LIDIK dipimpin oleh:

1. Pimpinan Tingkat Nasional : Dewan Pimpinan Pusat. 2. Pimpinan Tingkat Dati I : Dewan Pimpinan Wilayah. 3. Pimpinan Tingkat Dati II : Dewan Pimpinan Cabang. 4. Pimpinan Tingkat Kecamatan : Pimpinan Anak Cabang. 5. Pimpinan Tingkat Desa/ Kelurahan : Pimpinan Ranting.

Pasal 16

1. LIDIK mempunyai Dewan Penasehat Organisasi yang dibentuk ditingkat Pusat, Dati I dan Dati II, 2. LIDIK mempunyai Dewan Pembina organisasi sekaligus merupakan forum komunikasi keluarga besar “

LIDIK” yang berada di Tingkat Pusat, Dati I, dan Dati II.

3. Tugas dan wewenang Dewan Penasehat dan Dewan Pembina diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17

DEWAN PIMPINAN PUSAT

Dewan Pimpinan Pusat merupakan pelaksanaan kedaulatan tertinggi dan bersifat kolektif, dan berwenang untuk:

a. Menetapkan kebijaksanaan dan peraturan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan putusan- putusan rapat tingkat nasional.

b. Membentuk badan atau lembaga yang dianggap perlu,

c. Mengesahkan susunan Personalia DPW terpilih dan Musda tingkat Propinsi.

d. Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban mengadakan Musyawarah Nasional, Musyawarah luar Biasa bila dikehendaki atau rapat- rapat lainnya ditingkat pusat.

(40)

Pasal 18

DEWAN PIMPINAN PROVINSI

1. Dewan Pimpinan Wilayah Tingkat I merupakan pimpinan organisasi daerah Tingkat I bersifat kolektif dan berwenang untuk:

a. Menetapkan kebijaksanaan dan peraturan organisasi di daerah Propinsi sesai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,keputusan Munas dan rapat tingkat Nasional, keputusan Musda tingkat I dan rapat- rapat Daerah Tingkat I.

b. Bertindak untuk dan atas nama organisasi dalam wilayah/ daerah yang bersangkutan. c. Mengesahkan susunan pengurus cabang terpilih oleh Musda tingkat Kabupaten /Kota. 2. Dewan Pimpinan Wilayah Tingkat I berkewajiban:

a. Melaksanakan segala ketetapan dan keputusan Munas, keputusan- keputusan Tingkat nasional dan keputusan- keputusan Tingkat propinsi/ daerah tingkat I.

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi sesuai dengan AD/ ART, melaksanakan keputusan- keputusan Dewan Pimpinan Pusat, dan tingkat Propinsi/ daerah Tingkat I.

c. Mempertanggung jawabkan kebijakan yang sudah dilaksanakan pada Musda tingkat I pada akhir masa jabatannya.

Pasal 19

DEWAN PIMPINAN KABUPATEN /KOTA

1. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II merupakan pimpinan organisasi daerah Tingkat II bersifat kolektif dan berwenang untuk:

a. Menetapkan kebijaksanaan dan peraturan organisasi didaerah Kabupaten/ Kota sesai dengan Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Munas dan rapat tingkat Nasional, keputusan Musda tingkat I dan rapat- rapat Daerah Tingkat I, rapat- rapat, dan keputusan- keputusan Daerah Tingkat II,

b. Bertindak untuk dan atas nama organisasi dalam wilayah/ daerah yang bersangkutan. c. Mengesahkan susunan pengurus cabang terpilih oleh Musda tingkat kecamatan. 2. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II berkewajiban:

a. Melaksanakan segala ketetapan dan keputusan Munas, keputusan- keputusan Tingkat nasional dan keputusan- keputusan Tingkat propinsi/ daerah tingkat I, dan tingkat II

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi sesuai dengan AD/ ART, melaksanakan keputusan- keputusan Dewan Pimpinan Pusat, dan tingkat Propinsi/ daerah Tingkat I dan tingkat II.

(41)

Pasal 20

DEWAN PIMPINAN TINGKAT KECAMATAN

1. Dewan Pimpinan daerah Tingkat kecamatan merupakan pimpinan organisasi daerah Tingkat kecamatan bersifat kolektif dan berwenang untuk:

a. Menetapkan kebijaksanaan dan peraturan organisasi didaerah Kecamatan sesai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Munas dan rapat tingkat Nasional, keputusan Musda tingkat I dan rapat- rapat Daerah Tingkat I, rapat- rapat, dan keputusan- keputusan daerah tingkat II, dan tingkat kecamatan.

b. Bertindak untuk dan atas nama organisasi dalam wilayah/ daerah kecamatan yang bersangkutan. c. Mengesahkan susunan pengurus cabang terpilih oleh Musda tingkat Desa/ kelurahan.

2. Dewan Pimpinan Wilayah Tingkat kecamatan berkewajiban:

a. Melaksanakan segala ketetapan dan keputusan Munas, keputusan- keputusan Tingkat nasional dan keputusan- keputusan Tingkat propinsi/ daerah tingkat I, dan tingkat II, dan tingkat kecamatan.

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi sesuai dengan AD/ ART, melaksanakan keputusan- keputusan Dewan Pimpinan Pusat, dan tingkat Propinsi/ daerah Tingkat I dan tingkat II dan tingkat kecamatan.

c. Mempertanggung jawabkan kebijakan yang sudah dilaksanakan pada Musda tingkat kecamatan pada akhir masa jabatannya.

Pasal 21

DEWAN PIMPINAN TINGKAT DESA/ KELURAHAN

Pengaturan wewenang dan kewajiban dewan Pimpinan Desa/ kelrahan dan lain- lain kelompok kerja ditetapkan oleh pimpinan nasional dalam peraturan organisasi

Pasal 22

Pelaksanaan wewenang, tugas, tanggung jawab serta hak dan kewajiban pimpinan pada tiap jenjang organisasi, diatur dan ditetapkan oleh mekanisme kerja kepengurusan organisasi dan peraturan- peraturan organisasi

Pasal 23 MASA JABATAN

(42)

BAB VII

MUSYAWARAH DAN RAPAT- RAPAT Pasal 24

Musyawarah dan rapat- rapat terdiri dari:

a. Musyawarah Besar.

b. Musyawarah Besar Luar Biasa, c. Musyawarah Pimpinan Paripurna,

d. Musyawarah Wilayah, Musyawarah wilayah luar Biasa, Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Musyawarah Ranting.

e. Rapat Kerja Nasional (DPP) Rapat Kerja Wilayah (DPW) Rapat Kerja Cabang (DPC) Rapat Kerja Ranting.

Pasal 25

Kekuasaan tertinggi dalam organisasi adalah Musyawarah Besar.

Pasal 26

1. Pengambilan keputusan pada azasnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila keputusan tidak dapat dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 27

Musyawarah dan rapat- rapat seperti diatur dalam pasal 20 anggaran dasar ini adalah syah apabila dihadiri oleh lebih ½ (setengah) lebih dari anggota/ utusan.

BAB VIII

KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI Pasal 28

Keuangan organisasi diperoleh dari:

a. Iuran anggota,

Referensi

Dokumen terkait

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) Lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang kerangka dasar

[r]

Gambar 4.41: Kekaryaan seni rupa siswa SMP Negeri 4 Majalengka dipajang di ruang pajang, dikelompokkan berdasarkan jenis karya dan teknik berkarya

lebih banyak melibatkan siswa dalam belajar. Pada pembelajaran aktif posisi.. 12 guru sebagai fasilitator yang memberi kemudahan dalam proses belajar. Siswa. aktif dan

peneliti akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat. dimanfaatkan untuk memahami fenomena

Pyrodictium dapat ditemukan pada sumber air panas dengan pH netral, sedangkan Methanococcus janna sch yang tergolong bakteri termofilik metanogen berhasil

Ferdinda Manoppo, 2013, Kualitas Pelayanan dan Servicescape Pengaruhnya terhadap Kepuasan pelanggan pada Hotel GrandPuri Manado, Jurnal Emba Vol1, No.4 Desember 2013,

(In Indonesia). Cluster Analysis of Hevea brasiliensis Parental Based on RAPD. The Fifth Regional IMT-GT Uninet Conference & International seminar, Medan 22-23th 2006.