• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI

MASYARAKAT

Disusun Oleh:

RIZAL NUR FAUZI

20120510455

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)
(3)

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI

MASYARAKAT

MULTINATIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA’S EFFORT IN MAINTAINING GOOD IMAGE IN

COMMUNITY

SKRIPSI

Disusun Oleh: RIZAL NUR FAUZI

20120510455

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(4)

HALAMAN JUDUL

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI

MASYARAKAT

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Studi pada

Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

RIZAL NUR FAUZI

20120510455

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(5)

HALAMAN PENGESAHAN

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI

MASYARAKAT

Disusun Oleh: RIZAL NUR FAUZI

20120510455

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Pendadaran, Dinyatakan LULUS dan Disahkan di Depan Tim Penguji Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016 Pukul : 11.00

Tempat : HI.B

TIM PENGUJI Ketua

Sugeng Riyanto,S.IP, M.Si

Penguji I Penguji II

(6)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi Lain.

Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan oranglain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksiakademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yogyakarta, 28 Desember 2016

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Orangtuaku tercinta

Adik-adikku tersayang

Saudara-saudara & keluarga besar

Sahabat dan teman-teman yang ku banggakan

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang selalu memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT yang disusun sebagai syarat akademis dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, do’a, serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat yang tak terhitung jumlahnya, serta kemudahan serta kelancaran dalam menyusun skripsi ini. 2. Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kami ke jalan yang di ridhoi

oleh Allah SWT.

3. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A selaku rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

4. Bapak Ali Muhammad, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Poltik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Ibu Siti Muslikhati, S.IP, M.Si. selaku Kepala Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(9)

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan sebagai dasar skripsi ini.

8. Kepada orang tua ku tercinta Bapak Drs.Ali Nurdin dan Ibu Yayah Juariah S.Pdi yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang tak pernah henti dan selalu menjadi inspirasi dalam menjalani hidup ini.

9. Adiku tersayang Fikry Nurlia Fauziah dan Fajrin Nur Cholisah yang selalu memberikan semangat dan do’a selama proses penyusunan skripsi.

10. Kepada Partner terbaik Faizah S.Kom.I yang sudah sabar mendampingi dan tak pernah berhenti memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan studi ini.

11. Mahasiswa Hubungan Internasional terkhusus angkatan 2012 yang sudah dan akan selalu menjadi teman berjuang dalam menyelesaikan studi ini, semoga kita dapat dipertemukan kembali di tempat yang jauh lebih baik. 12. Keluarga ISLAH JOGJA khusunya ISLAH JOGJA XV ( Ikatan

Silaturahim Alumni Husnul Khotimah) yang selalu menginspirasi dan saling berbagi dalam ukhuwah.

13. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Yogyakarta, 28 Desember 2016 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………... iv

KATA PENGANTAR ………. v

DAFTAR ISI ………. vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Permasalahan ... 6

C. Kerangka Teori ... 7

D. Hipotesa ... ... 12

E. Metodologi Penelitian... ... 13

F. Tujuan Penulisan ... 13

G. Jangkauan Penelitian ... 13

(11)

BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL PT CHEVRON PACIFIC

INDONESIA ... 15

A. Sejarah PT Chevron Pacific Indonesia ... 15

B. Visi dan Misi PT Chevron Pacific Indonesia ... 20

C. Daerah Operasi PT Chevron Pacific Indonesia ... 21

D. Struktur Organisasi PT Chevron Pacific Indonesia ... 24

E. Kegiatan PT Chevron Pacific Indonesia ... 26

BAB III CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ... 30

A. Pengertian Corporate Social Responsibility... 30

B. Manfaat Corporate Social Responsibility ... ... 32

C. Kegiatan Corporate Social Responsibility PT.CPI... 33

BAB IV MEDIA MASSA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA ... 48

A. Pengertian Media Massa ... .. 48

B. Karakteristik Media Massa ... .. 49

C. Peran dan Fungsi Media Massa... .. 50

D. Citra Perusahaan dan Media Massa... .. 54

E. Upaya PT. CPI dalam Mempertahankan Citra... ... 59

F. Respon Masyarakat Terhadap PT CPI ……… ... 67

BAB V KESIMPULAN……… 72

(12)
(13)

BAB I

A.Latar Belakang

Multinasional Corporations (MNCs) merupakan sebuah organisasi ekonomi yang melibatkan diri dalam kegiatan produktif di dua atau lebih negara. Pada umumnya MNC memiliki markas besar sebagai pusat di negara asal mereka yang kemudian diperluas ke negara lain dengan membangun atau membeli berbagai aset usaha atau membuka cabang di negara tersebut (negara “tuan

rumah”) (Mas‟oed, Mohtar, 1997: 4-5). Dalam ekonomi politik internasional

MNC memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam transaksi internasional. Saat ini MNC tumbuh dengan pesat, tidak hanya di negara maju MNC dari negara berkembangpun saat ini telah tumbuh dengan pesat dan dapat di perhitungkan dalam ekonomi internasional. Hadirnya MNC dapat memberikan pengaruh yang sangat kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar dan juga sumber finansial yang berkecukupan sebagai relasi untuk masyarakat dan melobi politik. Karena saat ini banya perusahaan multinasional di berbagai negara yang memiliki dana yang sangat besar bahkan melebihi pendapatan suatu negara.

(14)

modern/maju. Namun hal ini justru menjadi perdebatan di kalangan nasionalis karena sejatinya hal tersebut akan menimbulkan pergeseran nilai terhadap budayanya sendiri karena pola pikir masyarakat yang terpengaruh oleh budaya asing sehingga negara tersebut akan kehilangan identitas dari negaranya sendiri.

(15)

PT. Chevron Pasifik Indonesia (CPI) merupakan salah satu perusahaan asal Amerika Serikat yang bertugas untuk mengeksplorasi minyak di Indonesia.Kemitraan Chevron dengan masyarakat dan pemerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1924. Chevron kini telah menjadi produsen minyak mentah terbesar di Indonesia yang menghasilkan sekitar 40% produksi minyak nasional melalui kegiatan operasi di Riau dan Kalimantan Timur serta menyediakan listrik bagi masyarakat Indonesia melalui operasi panas bumi di Jawa Barat. Kini total akumulasi produksi minyak Chevron telah mencapai lebih dari 12 miliar barrel. (www.chevronindonesia.com).

(16)

hingga saat ini dengan dukungan teknologi injeksi air. Pada awal tahun 1950-an, NPPM berubah nama menjadi Caltex Pacific Oil Company (CPOC). Sumur minyak barupun di temukan di Duri, Bengkalis dan Petapahan. Kemudian pada awal 1960-an nama Caltex Pacific Oil Company (CPOC) berubah menjadi Caltex Pasific Company (CPC). Caltex mengubah kembali namanya menjadi PT. Caltex Pacific Indonesia. Seiring semakin banyaknya sumur minyak yang ditemukan di daerah operasi Caltex, peta daerahpun dibuat. Peta daerah operasi ini biasa disebut Kangaroo Block karena bentuknya yang seperti kangguru. Di luar Kangaroo Block, Caltex saat itu juga mengopeasikan daerah Coastal Plains Pekanbaru Block (CPP Block) dan Mount Front Kuantan Block (MFK Block). Pada tahun 1980 Caltex Pacific Indonesia membangun proyek Injeksi Uap terbesar di dunia, yaitu Duri Steam Flood yang di resmikan oleh presiden Soeharto pada pertengahan tahun 1980.

Proyek ini di tujukan untuk meningkatkan produksi minyak di ladang minyak Duri. Dan pada tahun 2005 Caltex, sebagai anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc. diakuisisi oleh Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka, resmi nama PT Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT Chevron Pacific Indonesia . Saat ini PT Chevron Pacific Indonesia memiliki 6.300 karyawan yang berdedikasi dan berkeahlian tinggi di bidangnya, dan 30.000 karyawan mitra di Indonesia dengan 97% karyawan dan manager yang merupakan orang Indonesia.

(17)

membawa dampak positif bagi Indonesia melainkan dampak negatif pun akan mungkin ditimbulkan bagi Host Country ( Negara Tuan Rumah ). Salah satu dampak negatif nya yakni MNC menimbulkan ketergantungan masyarakat terhadap produk asing yang dapat menyebabkan tergesernya perusahaan-perusahaan lokal. Kini MNC yang masuk di Indonesia tidak hanya di bidang energi dan pertambangan melainkan telah masuk dalam berbagai bidang seperti otomotif, fashion, media dan lain sebagainya.

(18)

lingkungan sehingga banyak muncul kumpulan maupun organisasi masyarakat yang aktif dalam pemberantasan pencemaran lingkungan.

Citra negatif yang terbentuk di masyarakat tentang Perusahaan multinasional ini tentu menjadi tantangan bagi MNC yang masuk di Indonesia agar mampu menjawab kekhawatiran masyarakat serta persepsi masyarakat tentang citra negatif tersebut. Dalam hal ini di butuhkan strategi atau upaya yang perlu di lakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat setempat. Bagaimana dengan hadirnya MNC mampu menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dan saling menguntungkan satu sama lain. Serta merubah persepsi masyarakat tentang citra MNC agar dapat di terima di kalangan masyarakat setempat. Oleh karena itu PT Chevron Pacific Indonesia tidak hanya berfokus terhadap pengembangan dan menyediakan sumber energi saja di Indonesia melainkan CPI juga berupaya membantu mengembangkan kemitraan bagi masyarakat dengan mendukung pengembangan masyarakat dengan menerapkan gotong royong dalam menjalin kemitraan di pemerintah, masyarakat, maupun organisasi.

B. Rumusan Masalah

(19)

C. Kerangka Teori

1. Teori Public Relations

Definisi Public Relations menurut International Public Relations Association (IPRA),

“Public Relations is a management function, of a continuing

and planned character, through which public and private

organizations and institutions seek to win and retain the

understanding , sympathy, and support of those with whom there

are or may be concerned by evaluating public opinion about

themselves, in order to correlate, as far as possible their own

policies and procedures, to achieve by planned and widespread

information more productive corporation and more efficient

fulfillment of their common interest”.

(20)

lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas ( Rumanti, Maria A, 2005:11).

Definisi Public Relations yang di sepakati oleh para ahli yang bergabung dalam IPRA di den haag itu menyatakan dengan tegas bahwa Public relations adalah fungsi manajemen, artinya Public relation tersebut melekat pada manajemen. Hal ini secara tidak langsung menyeragaman definisi yang begitu banyak dalam hal hubungan antara PR dengan manajemen yang beraneka ragam.

(21)

PT Chevron Pasifik Indonesia dalam kegiatannya di Indonesia tentu membutuhkan dukungan dari masyarakat,organisasi,maupun pemerintah agar mampu bertahan serta menjalin hubungan kerja yang baik di Indonesia. Dalam hal ini PT Chevron Pacific Indonesia menyadari pentingnya citra yang tumbuh di masyarakat, karena citra yang positif akan menunjang kegiatan suatu perusahaan agar lebih maju dalam menjalankan usahanya. PT Chevron Pacific Indonesia melakukan upaya public relation untuk membangun citra positif di masyarakat agar mampu menjalin hubungan baik dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Salah satu upaya public relation yang di lakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia yakni melalui strategi advertisement. Strategi advertisement merupakan strategi yang efektif dalam membangun citra yang positif di masyarakat mengingat di era modern saat ini media memiliki pengaruh yang sangat penting dalam membangun opini di masyarakat terutama media televisi. Dalam hal ini PT Chevron Pacific Indonesia memanfaatkan media iklan sebagai alat untuk membangun citra perusahaan di masyarakat. Salah satu iklan yang terkenal dari PT Chevron Pacific Indonesia yakni iklan yang bertajug Chevron Says “We Agree”. Dalam iklan tersebut menjelaskan berbagai upaya yang

dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik.

2. Konsep CSR (Corporate Social Responsibility)

(22)

dalam interaksinya dengan stakeholders. Kemudian Menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yang merupakan lembaga internasional yang berdiri tahun 1955 dan beranggotakan 120 perusahaan multinasional yang berasal dari 30 negara di dunia, lewat publikasinya “Making Good Business Sense”,pengertian CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan (Liliweri, 2011: 659).

Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility ini merupakan upaya tanggung jawab yang dilakukan suatu perusahaan dalam bentuk pengembangan social serta pembangunan secara berkelanjutan. PT Chevron Pasific Indonesia sangat memperhatikan akan pentingnya menjaga aset dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Dalam hal ini CPI melakukan serangkaian CSR baik di masyarakat maupun lingkungan sebagai upaya mendapatkan pengakuan dan citra yang baik di masyarakat.

(23)

mampu merubah opini masyarakat/persepsi masyarakat agar menerima CPI dan senantiasa mendukung usaha dan bekerjasama dengan CPI.

3. Opini Publik dan Media Massa

Pengertian Opini public menurut Leonard W Doob dalam buku yang berjudul Public Opinion and Propaganda mengartikan Opini public adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu isu, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama ( Djoenaesih, Sunarjo 1984:26 ).

Seperti yang di utarakan diatas, Opini publik memiliki hubungan dan keterkaitan dengan sikap manusia, yakni sikap secara pribadi maupun sikap sebagai anggota kelompok. Oleh karena itu Opini public terbentuk dari sikap pribadi seseorang atau sikap kelompoknya karena itu sikapnya di tentukan oleh pegalamannya, yaitu pengalaman dari dan dalam kelompoknya itu pula ( Djoenaesih, Sunarjo 1984:26 ).

Media massa merupakan Singkatan dari mass media of communication atau media of mass communication. Media massa adalah “komunikasi dengan

menggunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan area yang seluas- luasnya”. “Komunikasi massa tak akan lepas dari massa, karena dalam komunikasi massa, penyampaian pesannya adalah melalui media (McQuail 2005:3).

(24)

kian mudah di akses kapanpun dan di mana pun. Kemudahan untuk mendapatkan informasi di kalangan masyarakat kini menjadi sarana bagi perusahaan atau instansi untuk memperkenalkan produk atau programnya di media massa. Media massa kini di gunakan sebagai penggiring opini public menuju pencitraan yang di inginkan. Oleh karena itu media massa menjadi salah satu alat untuk membangun citra di masyarakat karena mampu mempengaruhi pandangan atau persepsi publik atas suatu isu.

Dalam hal ini PT Chevron Pacific Indonesia memanfaatkan media massa sebagai alat untuk mendapatkan citra dan pengakuan di masyarakat. PT Chevron Pacific Indonesia mengetahui pentingnya dan peranan media massa di masyarakat oleh karena itu CPI melakukan berbagai upaya pencitraan di media massa untuk merubah berbagai pandangan skeptis di masyarakat terhadap perusahaan asing. Dengan mengkomunikasikan berbagai program CSR yang ada di CPI kepada masyarakat melalui media massa.

D. Hipotesa

Dari analisis diatas penulis mencoba membuat hipotesa berdasarkan rumusan masalah dan teori yang sudah di paparkan diatas. Upaya yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia dalam mempertahankan citra baik di masyarakat adalah :

(25)

2. PT Chevron Pacific Indonesia melakukan strategi pencitraan melalui media massa dengan mempublikasikan kegiatan CSR serta nilai-nilai dalam The Chevron Ways kepada masyarakat.

E. Metodologi Penelitian

Dalam skripsi ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Adapun yang tergolong sumber data sekunder yaitu : buku-buku tentang MNC dan Hubungan Internasional, Jurnal dan media internet berupa artikel dan video.

F. Tujuan Penulisan

a) Mengetahui upaya yang di lakukan PT Chevron Pacific Indonesia sebagai MNC dalam mendapatkan citra di masyarakat.

b) Menunjukan bahwa pencitraan yang di lakukan PT Chevron Pacific Indonesia mampu memberikan efek yang positif bagi perusahaan.

G. Jangkauan Penelitian

(26)

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini penulis akan membagi menjadi lima bab dengan masing-masing bab yang akan menjelaskan sesuai dengan permasalahan diatas. Pada bab pertama penulis akan mejelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka teori, hipotesa, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Pada bab kedua penulis akan menjelaskan tentang deskripsi umum profil PT Chevron Pacific Indonesia yang meliputi : Sejarah PT Chevron Pacific Indonesia, visi dan misi PT Chevron Pacific Indonesia, daerah operasi PT Chevron Pacific Indonesia, Struktur perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia, dan kegiatan PT Chevron Pacific Indonesia.

Pada bab ke tiga penulis akan memaparkan tentang Corporate Social Responsibility atau CSR yang meliputi pengertian Corporate Social Responsibility, awal munculnya Corporate Social Responsibility di Indonesia, perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia, manfaat Corporate Social Responsibility bagi masyarakat dan perusahaan, dan Kegiatan-kegiatan Corporate Social Responsibility PT Chevron Pacific Indonesia.

(27)

BAB II

DESKRIPSI UMUM PROFIL PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

A. Sejarah PT Chevron Pacific Indonesia

PT Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia. Perusahaan yang dulu bernama PT Caltex Pacific Indonesia ini adalah salah satu unit bagi hasil bagi perusahaan minyak Amerika, yakni Chevron Corporations yang juga merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di dunia. Chevron memiliki cabang lebih dari 90 negara yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi, mencakup eksplorasi, pengolahan, produksi, pemasaran dan transportasi, manufaktur produk kimia, serta pembangkit energi (power generation).

(28)

Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada SOCAL untuk melanjutkan kegiatan eksplorasi di Sumatra Tengah. SOCAL ditawari pemerintah daerah Hindia Belanda suatu daerah seluas 600.000ha di daerah Sumatra Tengah dan kemudian dibentuk N.V. Nederlances Pacific Petroleoum Maatschappij (NPPM) pada bulan Juni 1930 yang merupakan cikal bakal dari PT Chevron Pacific Indonesia.

(29)

Nasionalisasi perusahaan penghasil minyak yang dimiliki Belanda dimulai pada tahun 1957. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Presiden Soekarno yang secara tidak langsung akan berpengaruh besar terhadap posisi Caltex sebagai salah satu perusahaan penghasil minyak. Caltex telah menanamkan modalnya di Indonesia sebesar US$50 juta sejak tahun 1950-an. Menjelang tahun 1958 produksi minyak Caltex talah mencapai 200.000 barrel per hari. Usaha nasionalisasi perusahaan minyak asing di Indonesia diatur dalam UU No.44 tahun 1960. Berdasarkan Undang - undang ini dinyatakan bahwa semua kegiatan penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia hanya dilakukan oleh negara yang pelaksanaannya dilakukan oleh perusahaan minyak negara.

Pada bulan September 1963, diadakan "Perjanjian karya" yang ditandatangani antar perusahaan negara dan perusahaan asing, dan termasuk di dalamnya adalah PT. CPI dan Pertamina. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bahwa wilayah PT. CPI adalah wilayah Kangaroo seluas 9.030 km2. Pada tahun 1968, diadakan penambahan luas wilayah yaitu sekitar Minas Tenggara, Libo Tenggara, Libo barat, dan Sebanga, sehingga luas wilayah kerja PT CPI seluruhnya menjadi 9898 km2.

(30)

menyediakan keahlian teknis, dan investasi serta biaya operasi. Kontrak bagi hasil untuk daerah operasi baru seluas 21.975 km2 yaitu wilayah Coastal Plains dan Pekanbaru atau CPP ditandatangani pada tanggal 9 Agustus 1971, sedang wilayah kerja sebelumnya yang dikenal dengan sebutan Kangoroo Block seluas 9030 km2 diperpanjang masa operasinya sampai dengan tanggal 8 Agustus tahun 2001. Rasio pembagian untuk kontrak bagi hasil yang disepakati sampai saat ini antara pemerintah (Pertamina) dan PT. CPI adalah 88% : 12%.

Jika dibandingkan dengan 52 kontraktor minyak lainnya, PT. CPI merupakan kontraktor paling besar. Produksi minyak mentah PT. CPI mencapai 65.8 % (1974) dan menurun menjadi 46.5 % (1990), meskipun terjadi penurunan pangsa produksi dari PT. CPI, kelima kontraktor minyak, yaitu Caltex, Arco, Mobil Oil, Total, dan Maxus, tetap menguasai pangsa produksi sebesar 75 %, sedangkan Pertamina dan Unocal mengalami penurunan produksi. Ladang Minyak Duri memberikan sumbangan sumbangan sebesar 42 % dari seluruh total produksi minyak PT. CPI pernah mengalami penurunan produksi yang tajam pada 1960-an, hal ini sangat memprihatinkan pihak PT. CPI karena penurunan tersebut akan sangat berpengaruh pada "economic life expectancy" dari perusahaan itu sendiri.

(31)

dapat dilakukan dengan teknologi penyedotan minyak "tradisional". Dengan menerapkan teknologi tersebut PT. CPI megharapkan tidak hanya mencegah penurunan produksi minyak yang berasal dari ladang minyak Duri tetapi juga melipat gandakan produksi minyak yang berasal dari ladang minyak tersebut.

Untuk pengembangan ladang Duri dilakukan dalam tiga belas area yang dimulai dengan membangun konstruksi area pertama pada tahun 1981. Pembangunan juga mencakup fasilitas pendukung utama seperti Stasiun Pengumpul Minyak dan Stasiun Pembangkit Uap. Sampai pengembangan area -V, sistem injeksi yang diterapkan dikenal dengan sistem pola tujuh titik atau pola lima dan sembilan. Dimana satu buah sumur injeksi uap dikelilingi oleh enam buah sumur produksi.

Pada tanggal 10 Oktober 2001, dua buah perusahaan besar Chevron dan texaco yang selama ini dikenal sebagai pemilik saham yang terpisah bersatu, maka didirikanlah sebuah perusahaan ChevronTexaco. ChevronTexaco merupakan perusahaan energi global teratas dengan 53.000 pegawai yang tersebar di 180 Negara dan menjadi produsen tertinggi di negara Indonesia, Angola, Kazakstan serta memegang daerah utama di perairan dalam Amerika Serikat. Sebagai perusahaan energi global puncak, perusahaan raksasa ChevronTexaco tercatat memiliki 25.000 tempat penyalur produk minyak dan gas.

(32)

Pada tahun 2005, nama Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi Chevron Pacific Indonesia sesuai ditetapkannya surat keputusan No.C-25712 HT.01.04.TH.2005 pada tanggal 16 September 2005. Perubahan ini dilakukan berdasarkan pengarahan dari pemilik saham mengenai penggunaan nama Chevron pada seluruh bisnis hulu perusahaan ini. Gambar berikut adalah lambang Chevron yang dipakai di seluruh dunia:

LOGO CHEVRON CORPORATIONS

B. Visi dan Misi

Visi dari PT. Chevron Pacific Indonesia adalah : “To be the global energy company most admired for its people, partnership and performance.” Visi

tersebut berarti bahwa CPI :

 Menyediakan produk-produk energi yang sangat penting untuk kemajuan

(33)

 Adalah orang-orang dan organisasi dengan kemampuan dan komitmen

tinggi

 Adalah mitra tepercaya

 Memberikan kinerja berkelas dunia

 Dikagumi oleh semua pihak yang berkepentingan (investor, pelanggan,

pemerintah di tempat CPI beroperasi, masyarakat setempat, dan karyawan kami) tidak hanya karena hasil yang kami capai tapi juga bagaimana kami mencapainya.

Misi PT. Chevron Pasific Indonesia:

As a Business Partner with GOI, CPI will add value by Effectively Exploring

for and Developing Hydrocarbons for the Benefit of Indonesia and CPI’s

Shareholders.

CPI will Independently Pursue Other Energy Related Business Opportunities

by Leveraging its Resources to Assure Continued Value Addition and Growth.

C. Wilayah dan Daerah Operasi

(34)

C (seluruhnya 32.6% dari daerah asal) diserahkan kembali ke pemerintah Indonesia sedangkan pengembalian daerah-daerah berikutnya dilakukan pada tahun 1973 dan 1978.

Penandatanganan dua perjanjian C & T yang berdasarkan kontrak bagi hasil dilakukan pada bulan Agustus 1971 yaitu Coastal Plain Pekanbaru Block seluas 21.975 km2 dan pada bulan Januari 1975 yaitu Mount Front Kuantan Block seluas 6.865 km2. Setelah dilakukan pengembalian beberapa daerah dari daerah kerja secara bertahan, sekarang Coastal Plain Pekanbaru hanya seluas 9.996 km2. Tahun 1979 hingga tahun 1983 dilakukan penambahan kontrak-kontrak baru oleh PT. CPI yaitu sebagai berikut :

 Joint Venture dengan Pertamina daerah Jambi Selatan Blok D seluas

5.826 km2 pada tahun 1976 dan dikembalikan seluruhnya pada tahun 1988.

 Kontrak bagi hasil (KPS) untuk wilayah Blok Singkarak pada tahun 1981

seluas 7.163 km2 di Sumatera Barat yang dikembalikan seluruhnya pada tahun 1984.

 Kontrak bagi hasil untuk wilayah Blok Langsa pada tahun 1981 seluas

7.080 km2 di Selat Malaka, lepas pantai Sumatera Utara, dan lepas pantai Daerah Istimewa Aceh yang dikembalikan seluruhnya pada bulan Mei 1986.

(35)

 Perpanjangan Perjanjian Karya menjadi bentuk kontrak bagi hasil (KPS)

untuk wilayah Blok Siak selama 20 tahun terhitung mulai tanggal 28 November 1993 dengan luas wilayah kerja 8.314 km2.

Perluasan ladang minyak Duri dilakukan dalam tiga belas area yang dimulai dengan membangun daerah konstruksi pertama pada tahun 1981. Dalam sepuluh tahun belakangan ini sudah dikembangkan 8 area. Pembangunan juga mencakup fasilitas pendukung utama seperti stasiun pengumpul minyak.

Area operasi PT. CPI saat ini terdiri dari lapangan Duri, satu-satunya wilayah yang memproduksi minyak berat (heavy oil) sebanyak kurang lebih 200.000 BOPD, dan area operasi minyak ringan yang terdiri dari Sumatera Bagian Utara yang meliputi Bangko, Balam, Bekasap, Petani, dan Sumatera Bagian Selatan yang meliputi Minas, Libo, Petapahan, yang secara keseluruhan memproduksi minyak ringan sebanyak kurang lebih 250.000 BOPD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar.

(36)

Pada awalnya PT. CPI membagi lokasi daerah operasi menjadi 6 distrik yaitu: 1. Distrik Jakarta sebagai pusat administrasi seluruhnya.

2. Distrik Coastal Plains Pekanbaru (CPP) merupakan pusat kerja administrasi daerah operasi PT. CPI.

3. Distrik Minas merupakan daerah operasi produksi minyak (sekitar 30 km dari distrik CPP).

4. Distrik Duri merupakan daerah operasi produksi minyak (sekitar 112 km dari distrik CPP).

5. Distrik Support Operation, merupakan pelabuhan tempat pemasaran/pengapalan minyak (sekitar 184 km dari distrik CPP). 6. Distrik Operasi Bekasap, merupakan daerah eksplorasi minyak.

D. Struktur Organisasi

PT. CPI mengalami beberapa fase sistem organisasi. Sejak 11 Maret 1995 PT CPI menggunakan sistem ”line and staff” (sistem yang bersifat fungsional) yang dikenal dengan SBU (Strategic Business Unit). Pada saat itu wilayah operasi PT CPI disebut dengan Rumbai SBU, Minas SBU, Bekasap SBU, Duri SBU dan Support Operation.

(37)

bisnis dan mempunyai otoritas tersendiri atas proses produksi dari awal hingga akhir dalam satu unit, sehingga ada pelimpahan wewenang (desentralisasi) yang besar pada suatu unit.

Sejak Agustus 2005, Chevron mengakuisisi Unocal dan seluruh industri hulu yang memakai nama Chevron menjadi PT Chevron Pacific Indonesia dengan visi ”Menjadi perusahaan energi dunia yang dikagumi karena karyawan, kinerja

dan kemitraannya”.Struktur organisasi PT. CPI secara garis besar dapat dilihat

(38)

Gambar Skema struktur organisasi PT. CPI

E. Kegiatan PT Chevron Pacific Indonesia

Perusahaan Chevron bergerak terutama di bidang minyak dan gas bumi. PT Chevron Pacific Indonesia dalam kegiatannya mencakup eksplorasi, pengolahan dan produksi, manufaktur produk kimia serta pembangkit energi. Secara spesifik kegiatan yang dilakukan PT. Chevron Pasific Indonesia yaitu Operasi Sumatra, Operasi Kalimantan, Operasi Geothermal dan Energi Listrik.

1. Operasi Sumatra

(39)

dari lapangan-lapangan di Blok Rokan. Duri, sebagai lapangan terbesar, telah beroperasi menggunakan teknologi injeksi uap (steamflood) untuk meningkatkan produksi sejak 1985 dan menjadi salah satu pengembangan injeksi uap terbesar di dunia. Pada tahun 2015, teknologi injeksi uap diterapkan untuk pengelolaan 77 persen lapangan-lapangan di Duri.

PT Chevron Pacific Indonesia terus mengimplementasikan proyek-proyek yang dirancang untuk menunjang kesinambungan produksi, peningkatan perolehan minyak dan keandalan sumber cadangan yang ada. Proyek pengembangan injeksi uap Area 13 Lapangan Duri telah diselesaikan pada tahun 2015 dengan mulai berproduksinya semua sumur dan tuntasnya tahap injeksi pada akhir tahun.Kami terus mengoptimalkan program injeksi air (waterflood) di Lapangan Minas. Pada tahun 2015, kami melanjutkan proyek percontohan yang menggunakan proses injeksi kimia untuk meningkatkan perolehan minyak mentah ringan di lapangan Minas dan sekitarnya.

2. Operasi Kalimantan

(40)

mengumumkan bahwa perusahaan tidak akan memperpanjang KKS East Kalimantan dan berencana untuk mengembalikan aset-aset tersebut kepada pemerintah pada saat kontrak berakhir di tahun 2018. Terdapat dua proyek pengembangan gas laut dalam di Kutei Basin yang dikenal dengan Indonesia Deepwater Development (IDD).

Chevron memiliki 62 persen kepemilikan di proyek Bangka dan mengumumkan pencapaian produksi gas dari proyek tersebut pada 31 Agustus 2016. Proyek ini termasuk pipa bawah laut ke unit produksi terapung (FPU) dan kapasitas terpasang sebesar 110 juta kaki kubik gas alam dan 4.000 barel kondensat per hari. Persetujuan pemerintah terhadap keputusan investasi final dicapai pada tahun 2014. Kami memulai proyek dengan kegiatan pengeboran dua sumur pengembangan di semester kedua 2014.

(41)

3. Operasi Geothermal dan Energi Listrik

Chevron adalah salah satu produsen energi panasbumi terbesar di dunia dan memiliki operasi yang besar di Indonesia. Energi panasbumi dihasilkan dari panas yang berasal dari dalam perut bumi. Energi ini mampu menghasilkan listrik yang andal tanpa efek gas rumah kaca. Dua anak perusahaan Chevron mengoperasikan fasilitas energi panasbumi di Pulau Jawa. Chevron Geothermal Indonesia, Ltd mengelola Darajat dan Chevron Geothermal Salak, Ltd., mengoperasikan Salak. Operasi Darajat memasok uap panas bumi ke pembangkit yang mampu menghasilkan listrik berkapasitas 270 megawatt. Seluruh listrik yang dihasilkan dari operasi Darajat dijual langsung ke perusahaan jaringan listrik nasional. Chevron memiliki 95 persen kepemilikan operasi di Darajat.

(42)

BAB III

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

A. Pengertian Corporate Social Responsibility

Corporate social responsibility atau disingkat CSR merupakan sebuah program yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab social kepada masyarakat. Menurut Kotler dan Nancy Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.

(43)

dalam mempertahankan kontrak kerjanya. Kode etik bisnis ini yang mewajibkan perusahaan untuk lebih memperhatikan social maupun lingkungan dalam setiap operasi yang dijalankan perusahaan.

Dalam perkembangannya, CSR atau Corporate Social Responsibility mulai di rasakan penting oleh masyarakat terutama masyarakat sekitar yang memang satu wilayah dengan daerah operasi perusahaan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya CSR berkembang seiring dengan disahkannya UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berbunyi “PT yang menjalankan usaha

dibidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan” ( pasal 74 ayat 1 ). Peraturan lain yang

menyentuh corporate social responsibility adalah UU No.25 tahun 2007 yaitu “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial

perusahaan” (pasal 15(b)). Dengan disahkannya UU ini tentu menjadi jawaban

bagi masyarakat akan kekhawatiran mereka terhadap dampak-dampak negative yang mungkin akan dirasakan langsung bagi masyarakat setempat.

(44)

ekonomi yang berkelanjutan, sehingga terbangun kesinambungan yang saling menguntungkan bagi perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.

B. Manfaat Corporate Social Responsibility

Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggunggjawab sosial

perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Wibisono (2007, hal 99) menguraikan manfaat yang akan diterima dari pelaksanaan CSR, diantaranya:

1. Bagi Perusahaan. Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management),

(45)

3. Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya,

4. Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan

pada aparat negara atau aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan.

C. Kegiatan Corporate Social Responsibility PT.Chevron Pacific Indonesia

(46)

Community Development (CD)

1. Pelayanan Kesehatan.

Di Indonesia PT Chevron Pacific Indonesia turut mendukung peningkatan terhadap kualitas kesehatan masyarakat dan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Berbagai kerjasama telah dilakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesehatan masyarakat yang merupakan kebutuhan dasar manusia. PT Chevron Pacific Indonesia bekerjasama dengan The Global Fund untuk melawan AIDS, Tuberculosis dan Malaria.

(47)

juga membantu dalam pelaksanaan gerakan kampanye HIV dan AIDS yang bertajug “I Wanna Live” bagi pelajar dan remaja di Jawa Barat. Gerakan ini telah sukses merangkul sebanyak lebih dari 25.000 remaja (www.chevronindonesia.com).

Selain gerakan pencegahan HIV dan AIDS PT Chevron Pacific Indonesia juga turut membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah sekitar operasi. Program yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia yakni dengan membuat berbagai program kesehatan untuk ibu dan anak. Di daerah Minas dan Penajam Paser Utara, PT Chevron Pacific Indonesia bekerjasama dengan masyarakat dan para mitra untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, pasca melahirkan, dan bayi mereka dengan meningkatkan kapasitas masyarakat serta akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang lebih baik.

(48)

Tidak hanya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, PT Chevron Pacific Indonesia juga memberikan layanan pengobatan massal, penanganan terhadap penderita cacat lahir, sanitasi air bersih serta puskesmas keliling. Salah satu bentuk penanganan bagi masyarakat penderita cacat lahir yakni menjalankan operasi bibir sumbing secara gratis bagi 250 orang di Riau, kegiatan sanitasi air bersih juga di lakukan PT Chevron Pacific Indonesia yang di tujukan bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayah sekitar operasi perusahaan, serta mengadakan kegiatan khitanan massal bagi anak-anak di desa Bangkojaya, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir.

PT Chevron Pacific Indonesia juga mendukung pencegahan penyakit demam berdarah dengan mengalokasikan anggaran CSR untuk memberantas penyebab penyakit demam berdarah dengan melakukan kegiatan pengasapan di daerah-daerah tertentu yang membutuhkan sesuai dari permintaan peskesmas dan rumah sakit yang ada di Duri. PT Chevron Pacific Indonesia juga memberikan keringanan dan pembebasan biaya pengobatan dan perawatan bagi masyarakat yang tidak mampu. Berbagai macam kegiatan kesehatan yang dilakukan PT CPI membuktikan bahwasannya PT Chevron Pacific Indonesia sangat memperhatikan dan peduli terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia.

(49)

Pendidikan merupakan salah satu fokus utama PT Chevron Pacific Indonesia sejak tahun 1957. Saat itu PT Chevron Pacific Indonesia untuk pertama kalinya mendirikan sekolah SMAN 1 yang merupakan sekolah menengah atas negeri pertama yang ada di Riau. Berikut beberapa program atau kegiatan PT Chevron Pacific Indonesia di bidang pendidikan dan pelatihan: Membangun Sekolah-sekolah Politeknik, Program beasiswa darmasiswa Chevron Riau, Vocational Training for Employment and Entrepreneurship (VoTEE), Indonesia Mengajar, Program University Partnership dan Association Relations, Sakai Education dan lain sebagainya.

(50)

dan teknik telekomunikasi lanjutan. Tidak hanya di provinsi Riau PT Chevron Pacific Indonesia juga mendirikan Politeknik Aceh di Banda Aceh, dibangun bersama mitra kami sebagai bagian dari upaya pemulihan jangka panjang paska bencana tsunami pada tahun 2004. Sampai saat ini, hampir 3.000 siswa telah lulus dari dua politeknik ini.

Pada tahun 2001 juga PT Chevron Pacific Indonesia memulai program beasiswa Darmasiswa Chevron Riau atau disingkat DCR. Program beasiswa tersebut ditujukan untuk membantu para siswa yang memiliki bakat dan prestasi di provinsi tersebut agar dapat terus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. PT Chevron Pacific Indonesia bekerjasama dengan pemeritah dinas pendidikan di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi untuk menyeleksi setiap tahunnya para pelajar yang memiliki bakat dan prestasi yang memliki potensi paling menonjol. Bagi siswa yang terpilih akan mendapatkan kesempatan melanjutkan studinya ke berbagai perguruan tinggi bergengsi dan terbaik di Indonesia seperti, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung dan lain sebagainya. Saat ini telah lebih dari 1000 mahasiswa telah mendapatkan manfaat dari program beasiswa ini.

(51)

diharapkan akan mampu menciptakan tenaga kerja teknik yang handal dan memiliki daya saing global. Program ini memberikan dukungan yang strategis dalam berbagai aspek meliputi beasiswa, bantuan dana, akreditasi fakultas, bantuan untuk departemen fakultas, dan perbaikan laboratorium. Kami percaya kerja sama pendidikan ini merupakan investasi strategis untuk pembangunan ekonomi masyarakat setempat dan keberlangsungan bisnis energi masa depan. Sejak tahun 2006, kami telah membantu mitra-mitra universitas kami, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan memberikan beasiswa paskasarjana, program pembelajaran jarak jauh dan program magang. Kami juga membantu meningkatkan fasilitas laboratorium mereka dan mengadakan kuliah dosen tamu (www.chevronindonesia.com).

(52)

setempat serta membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dengan memberikan pelatihan softskill dan meningkatkan keahlian bagi generasi muda agar mampu bersaing dengan yang lainnya.

Pelatihan yang ditawarkan yakni mencakup keahlian pengelasan, otomotif, pengoperasian alat berat, perkayuan, rigging, kelistrikan, teknisi motor, teknisi audio, teknisi pendingin ruangan, wirausaha, kerajinan tangan dan batik, salon, menjahit, dan memasak. Di wilayah Duri PT Chevron Pacific Indonesia bekerjasama dengan Politeknik Caltex Riau memberikan bantuan modal usaha kepada lulusan yang terpilih memulai usaha secara mandiri. Selain itu, PT Chevron Pacific Indonesia juga menawarkan program kejar paket C bagi para pelajar yang putus sekolah di Pamijahan, Kabupaten Bogor, dan Pasirwangi di Garut yang ingin memiliki ijazah setingkat SMA.

(53)

3. Pengembangan Ekonomi

Program Corporate Social Responsibility merupakan program pembangunan sosial berkelanjutan yang ditujukan untuk mendapatkan kesejahteraan sosial di masyarakat. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah dengan meningkatkan pengembangan ekonomi. PT Chevron Pacific Indonesia dalam hal ini memiliki komitmen untuk terus bergotong royong membantu meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi di masyarakat. PT Chevron Pacific Indonesia berupaya untuk fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat yang berkelanjutan serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semangat gotong-royong dan kerjasama dengan para mitra PT Chevron Pacific Indonesia membuat berbagai program-program pengembangan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia.

(54)

bagi perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia, dan menciptakan lebih dari 50.000 lapangan kerja.

Melalui lokakarya LBD, wirausahawan binaan mendapat pelatihan tentang Kesehatan, Lingkungan dan Keselamatan (Health, Environment, and Safety/HES), prosedur pengadaan barang, etika bisnis, manajemen proyek, aspek-aspek teknis dan manajemen keuangan untuk mengembangkan kapasitas mereka. Pada tahun 2008, program LBD mendapat pengakuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berupa Penghargaan Padma untuk Solidaritas Sosial.

Selain memajukan usaha lokal, PT Chevron Pacific Indonesia juga membuat program yang mendukung untuk mengembangkan wirausaha. Program multi-tahun PRISMA memberikan bantuan hibah, pelatihan pembangunan kapasitas, bantuan teknis, dan menawarkan bantuan pinjaman melalui lembaga keuangan mikro kepada kelompok tani, usaha kecil, dan koperasi di 11 kabupaten dan kota di Riau, Kalimantan Timur dan Jawa Barat. Secara keseluruhan, program PRISMA mendukung lebih dari 1.200 penerima bantuan. Pelaksanaannya mencakup 36 sektor, termasuk pertanian, perikanan, komoditas makanan olahan, industri kreatif seperti kerajinan tenun, batik, serta desa wisata berwawasan lingkungan dan budaya.

(55)

pelatihan pertanian, perikanan, dan peternakan serta bantuan teknis. Pada tahun 2013, koperasi didirikan untuk membantu petani Sakai mengelola peternakan ikan dan itik serta mengolah produk pertanian, pemasaran dan distribusinya. Sementara itu, lebih dari 800 petani di Darajat, Jawa Barat mendapatkan manfaat dari program pembiakan domba yang mencakup pelatihan teknis dalam penggemukan hewan, pengelolaan limbah, pestisida alami, dan biogas sekaligus pembiayaan mikro.

Penyandang cacat dan perempuan di Balikpapan mendapatkan pelatihan, perlengkapan, material dan pemasaran untuk menghasilkan produk batik ramah lingkungan. Bantuan serupa juga ditawarkan kepada sekelompok perempuan di Rumbai melalui pendirian Rumah Batik Cempaka. Pelatihan dan bantuan untuk membuat kerajinan juga diberikan kepada perempuan-perempuan di tiga kabupaten yang berbeda di Kalimantan Timur. Para perempuan ini dilatih untuk mengolah limbah rumah tangga dan plastik yang tidak bisa didaur ulang menjadi produk kerajinan seperti dompet, bunga plastik, dan tas. Di Dumai, kami memberikan bantuan kepada kelompok penenun Putri Tujuh yang memproduksi kain tenun tradisional Siak yang indah.

(56)

pertanian dan pengolahan yang baik. Program ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 280 penerima manfaat langsung dan hampir 1.000 penerima manfaat tidak langsung. Sekitar 40 usaha kecil telah berhasil meningkatkan pendapatan mereka lewat pemangkasan biaya produksi, diversifikasi produk, dan kualitas produk yang lebih baik.

PT Chevron Pacific Indonesia membantu mendirikan sentra-sentra usaha kecil dan menengah (UKM) di Rumbai, Duri, Garut, Balikpapan, dan Penajam Paser Utara, yang berfungsi sebagai rumah dagang dan pusat bimbingan usaha untuk lebih dari 400 usaha kecil dan menengah.

PT Chevron Pacific Indonesia juga mendukung upaya konservasi di area operasi panasbumi kami di Salak untuk mencegah eksploitasi hutan lebih lanjut. Kami mendukung usaha kecil dan menengah dengan menawarkan program pelatihan mengenai metode pertanian yang lebih baik, yang telah berhasil meningkatkan hasil panen. Pada tahun 2009, kami membantu pembentukan tiga unit koperasi di Salak. Dalam lima tahun, koperasi-koperasi tersebut telah memberikan pinjaman kepada lebih dari 3.000 usaha kecil dengan nilai lebih dari $500.000.

(57)

4. Pemulihan Kehidupan Pasca Bencana.

PT Chevron Pacific Indonesia melakukan berbagai upaya untuk membantu dalam pemulihan pasca bencana serta menyediakan bantuan darurat bagi korban bencana. Bersama para mitra, PT Chevron Pacific Indonesia berkomitmen untuk terus hadir bagi masyarakat lokal menyediakan akses layanan kesehatan maupun kebutuhan-kebutuhan dasar untuk pemulihan pasca bencana.

Salah satu program Corporate Social Responsibility yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia adalah melakukan pembangunan pasca bencana tsunami di Aceh. Sebagai respon terhadap gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, PT Chevron Pacific Indonesia bekerjasama dengan para mitra beserta pemerintah daerah Aceh untuk menyumbangkan sekitar $15 juta untuk program cepat tanggap darurat bencana dan pemulihan jangka panjang. PT Chevron Pacific Indonesia juga mendukung program Business Startup Establishment sebagai bentuk pemulihan ekonomi di Aceh yang telah berhasil menciptakan 6000 lapangan kerja.

(58)

inisiatif bersama, antara Chevron, United States Agency for International Development (USAID), dan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh (BRR), Politeknik Aceh memulai tahun ajaran pertamanya pada tahun 2008. Fasilitas seluas 9.000 meter persegi dengan berkapasitas 450 mahasiswa ini diresmikan pada tanggal 23 Februari 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Politeknik Aceh menawarkan gelar di bidang teknik mekatronika, teknik informatika, teknik elektronika industri dan akuntansi.

(59)

Selain penanggulangan tehadap korban bencana tsunami di Aceh, PT Chevron Pacific Indonesia juga menyediakan bantuan pemulihan paska bencana alam di Sumatra Barat dan Jawa Barat pada tahun 2009. PT Chevron Pacific Indonesia mengadakan Chevron Earthquake Recovery Initiative (CERI), sebuah program rehabilitasi sekolah senilai $1,8 juta untuk membantu membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak parah.

Program Community Relation (CR).

(60)

BAB IV

MEDIA MASSA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA

A. Pengertian Media Massa

Media massa berasal dari istilah bahasa inggris. Media massa merupakan Singkatan dari mass media of communication atau media of mass communication. Media massa adalah “komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan

yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan area yang seluas- luasnya”. “Komunikasi massa tak akan lepas dari massa, karena dalam

komunikasi massa, penyampaian pesannya adalah melalui media (McQuail, 2005:3). Dapat dikatakan media massa merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada masyarakat secara luas. Terutama pada era kemajuan teknologi saat ini media menjadi pilihan yang efektif dan efisien dalam menyampaikan sebuah pesan atau informasi.

(61)

Media massa hingga saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui media massa yang saat ini semakin berkembang memungkinkan masyarakat mengakses serta menyebar luaskan informasi secara cepat dan mudah. Kemajuan teknologi dan informasi ini tentu memiliki dampak positif maupun negatif yang mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat. Arus informasi yang mudah untuk diakses menyebabkan kesulitan bagi masyarakat untuk menyaring pesan yang datang. Akhirnya banyak nilai-nilai budaya dan pola tingkah laku yang terpengaruh oleh informasi tersebut.

Tidak bisa di pungkiri bahwasannya media massa kini memiliki pengaruh yang kuat bagi masyarakat. Secara tidak sadar masyarakat banyak terpengaruh oleh media massa dalam kehidupan sehari-hari seperti media massa membujuk masyarakat untuk menggunakan suatu produk tertentu. Oleh karena itu banyak perusahaan yang menggunakan media massa untuk menjual atau mempromosikan produknya. Tidak hanya sebagai alat untuk mempromosikan produk, kini media massa menjadi mitra bagi perusahaan untuk mendapatkan citra yang baik di masyarakat.

B. Karakteristik Media Massa

(62)

1. Bersifat melembaga: pihak yang mengelola media terdiri atas banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah: komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dengan penerima. Kalau misalnya terjadi reaksi atau umpan balik maka biasanya memerlukan waktu dan tertunda. 3. Meluas dan serempak: dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena

memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis: seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka: pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, agama, dan suku bangsa. Beberapa bentuk media massa meliputi alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film,radio, dan televisi.

C. Peran dan Fungsi Media Massa

Media massa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan social. Terutama bagi masyarakat modern media massa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories, ada enam perspektif dalam hal melihat peran media massa yang di jelaskan sebagai berikut:

(63)

khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa. 2. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in

society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan kekerasan,

konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.

3. Memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper

yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih isu, informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Disini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan

mendapat perhatian.

(64)

menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam.

5. Melihat media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik.

6. Media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif. Melihat dari peranan media massa yang begitu luas. Media massa menjadi konsumsi publik dalam kehidupan sehari-harinya. Secara tidak sadar media massa memberikan perubahan sosial baik secara structural maupun fungsional. Media massa juga memiliki peranan dalam memberikan pengaruh terhadap sudut pandang masyarakat sehingga terciptanya opini publik. Opini public inilah yang nantinya akan menentukan citra yang baik atau buruk tergantung pada pengalaman atau peristiwa yang terjadi di masyarakat.

Selain peran media massa yang penting dalam kehidupan sosial, media massa juga memiliki beberapa fungsi. Berikut merupakan berbagai fungsi dari media massa adalah (Mc.Quail. 1994:70) :

1. Informasi

(65)

dan dunia Menunjukkan, hubungan kekuasaan, Memudahkan inovasi adaptasi dan kemajuan.

2. Korelasi

Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi, menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan, melakukan sosialisasi, mengkoordinasikan ngbeberapa kegiatan, membentuk kesepakatan, menentukan urutan prioritas dan memberikan status relaif.

3. Kesinambungan

Mengekspresikan budaya dominant dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru, meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

4. Hiburan

Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana relaksasi, meredakan ketegangan sosial.

5. Mobilisasi

Mengkampenyakan tujuan masyarakat dalam bidang politik, pembangunan, ekonomi, pekerjaan dan agama.

(66)

D. Citra Perusahaan dan Media Massa

Sangat erat kaitannya antara media massa dengan citra di masyarakat. Dominasi media massa yang mampu menyebarkan informasi secara luas menjadi alat yang efektif bagi instansi atau perusahaan untuk membangun citra yang positif di masyarakat. Media massa mampu menjadi penghubung antara perusahaan dengan para mitra atau stakeholders yakni masyarakat, pemerintah, komunitas dan LSM dengan menyampaikan atau menyajikan pesan-pesan untuk membentuk opini publik sehingga mampu membangun citra yang positif perusahaan.

Citra memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Pembentukan citra positif sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan. Karena citra positif akan menguntungkan perusahaan dalam kelangsungan dan kelancaran bisnisnya. Citra dibangun atas dasar reputasi dan prestasi. Dengan memiliki reputasi serta prestasi yang baik, perusahaan akan mudah untuk mendapatkan kepercayaan publik sehingga mampu tercipta citra yang positif di masyarakat. Bagi perusahaan citra merupakan aset yang bersifat intangible dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan berupa penilaian positif dan negatif dari publik. Karena dalam kelangsungan bisnis perusahaan dibutuhkan dukungan dari masyarakat maupun pemerintah.

(67)

serta informasi yang didapat oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk dapat dikenal oleh publik karena dengan dikenalnya perusahaan akan mudah untuk menanamkan kepercayaan kepada public jika kepercayaan sudah didapat maka citra positif akan didapatkan pula oleh perusahaan tersebut. Dalam pembentukan citra, tedapat beberapa jenis citra Menurut Frank Jefkins , yaitu :

1. Citra cermin (mirror image)

Citra cermin merupakan citra yang diyakini dalam suatu organisasi, terutama oleh para pemimpinnya yang tidak percaya pada kesan-kesan yang ditimbulkan oleh orang lain di luar organisasi yang dipimpinnya. Gambaran ini mungkin merupakan gambaran yang didasarkan pada keinginan sendiri karena kurangnya pengetahuan dan pengertian tentang pendapat dari luar yang sering timbul dari fantasi orang-orang menyenangi kita. Suatu studi tentang pendapat atau citra dapat mengungkapkan citra yang berbeda, yang sama sekali tidak diharapkan bahkan mengecewakan.

2. Citra kini (current image)

(68)

prasangka, kesalahpahaman (misunderstanding) dari pihak luar yang menimbulkan citra kini yang tidak adil.

3. Citra keinginan (wish image)

Citra yang ingin dicapai oleh manajemen. Bukan saja citra ini menyenangkan hati atau citra pilihan, tetapi citra yang benar-benar ingin dicapai.

4. Citra perusahaan (corporate image)

Citra ini berhubungan dengan organisasi itu sendiri, bukan dengan produk atau jasanya. Citra perusahaan dapat terdiri dari beberapa hal, misalnya keinginan untuk menjadi perusahaan yang berhasil dalam keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor dan lain sebagainya.

5. Serba citra (multiple citra)

Citra bebas yang dapat diciptakan oleh cabang atau perwakilan perusahaan yang tidak mewakili citra organisasi induk secara keseluruhan. Jumlah citra dalam organisasi tersebut bisa jadi sebanyak jumlah para salesman-nya. Citra ganda seperti ini biasanya diunifikasikan dengan menggunakan keseragaman : kendaraan (dekorasi), lambang, seragam dan sebagainya (Rosady, 2003: 70).

(69)

menjaga serta menciptakan citra positif perusahaan di masyarakat. Dalam public relation, media massa merupakan mitra yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada public. Seperti yang disampaikan dalam bukunya menurut Rosady Ruslan hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan publikasi dan publisitas berbagai kegiatan kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi Public Relations dengan pihak public (Rosady, 2003: 20). Sedangkan menurut Frank Jefkins menyatakan suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin, sedangkan informasi yang disebarkan melalui Public Relations adalah untuk menciptakan pengenalan dan pengertian (Frank, 2004 : 99).

Media massa memiliki peranan yang sangat penting bagi public relation. Karena media massa mampu memberikan informasi yang negatif maupun positif kepada publik. Oleh karena itu diperlukan untuk menjalin hubungan yang harmonis antara public relation dalam perusahaan dengan media. Menurut Frank Jefkins ada beberapa prinsip Public Relations umum yang perlu diperhatikan dalam rangka menciptakan dan membina hubungan dengan media, yaitu (Anggoro, 2000 :155) :

(70)

pihak media. Public Relations akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya Public Relations harus senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat di mana saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Hanya dengan cara inilah Public Relations akan dinilai sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis. Bertolak dari kenyataan itu, maka komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara.

3. Menyediakan salinan yang baik Public Relations diharapkan dapat menyediakan foto-foto yang baik, menarik dan jelas secara cepat, dan juga menyediakan salinan naskah. Hal ini dikarenakan, dokumen tersebut setiap saat bisa saja dibutuhkan ketika berhubungan dengan media, ataupun juga pada saat krisis.

4. Bekerja sama dalam menyediaan materi Public Relations dan jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu. Dalam hal ini Public Relations berindak sebagai fasilitator bagi jurnalis dan media dalam menyediakan narasumber yang memiliki kredibilitas.

(71)

para jurnalis diizinkan untuk langsung melihat fasilitas atau kondisi-kondisi perusahaan yang hendak diberitakan.

6. Membangun hubungan personal yang kokoh Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing.

E. Upaya PT Chevron Pacific Indonesia dalam Mempertahankan Citra.

PT Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia. PT Chevron Pacific Indonesia telah menjalin kerjasama dengan Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Dalam menjaga hubungan antara perusahaan dengan stakeholder, PT Chevron Pacific Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kontrak kerjanya di Indonesia. Salah satu kunci kesuksesan kerjasama PT Chevron Pacific Indonesia dan Indonesia adalah dukungan dari masyarakat, pemeritah, LSM maupun komunitas yang ada di Indonesia. Kepercayaan yang di berikan masyarakat maupun pemerintah terhadap PT Chevron Pacific Indonesia menjadikan Chevron sebagai produsen minyak mentah terbesar di Indonesia.

(72)

dapat PT Chevron Pacific Indonesia merupakan hasil dari nilai-nilai yang di jalankan oleh perusahaan dalam setiap kegiatan perusahaan. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam The Chevron Way yang merupakan landasan perusahaan yang dibangun atas nilai-nilai yang di anut dan di jadikan pedoman dalam setiap kegiatan perusahaan. The Chevron Way menjadi pembeda dari perusahaan yang lain karena The Chevron Way mendepankan prinsip menghormati hukum, menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM), melindungi lingkungan dan memberi manfaat kepada seluruh masyarakat di tempat operasi. Berikut merupakan nilai-nilai The Chevron Way yang menjadi pedoman bagi PT Chevron Pacific Indonesia dalam menjalankan operasi bisnisnya :

1. Integritas

Jujur kepada pihak lain dan kepada diri perusahaan itu sendiri. PT Chevron Pacific Indonesia berusaha memenuhi standar etika tertinggi dalam setiap kegiatan bisnis yang dilakukan. PT Chevron Pacific Indonesia menerima tanggung jawab atas semua hasil dan akibat dari pekerjaan dan kegiatan dalam setiap operasi.

2. Kepercayaan

Dengan saling mempercayai, menghormati dan mendukung satu sama lain, dan PT CPI berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan kepercayaan dari rekan dan para mitra kerja.

(73)

Mempelajari dan menghormati budaya di tempat bekerja. PT CPI menghargai dan menghormati keunikan setiap individu dan ragam pandangan serta talenta yang mereka tunjukkan. Lingkungan kerja PT CPI sangat terbuka dan siap merangkul beraneka ragam komunitas, pendapat, talenta dan pengalaman.

4. Terobosan

Selalu mencari peluang-peluang dan terobosan-terobosan baru. PT CPI menggunakan kreativitas untuk mendapatkan cara-cara baru dan praktis untuk memecahkan masalah. Pengalaman, teknologi dan keuletan akan membantu perusahaan dalam mengatasi tantangan dan memberikan nilai tambah.

5. Kemitraan

PT Chevron Pacific Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjadi mitra yang baik dalam membangun hubungan yang produktif, kolaboratif, saling mempercayai dan memberikan manfaat dengan pemerintah, perusahaan-perusahaan lain, pelanggan, masyarakat dan satu sama lain. 6. Melindungi Manusia dan Lingkungan

Chevron menempatkan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja serta perlindungan atas aset dan lingkungan sebagai prioritas yang tertinggi. Tujuannya adalah mendapatkan pengakuan atas kinerja kelas dunia melalui penerapan Sistem Manajemen Keunggulan Operasi (Operational Excellence Management System) secara disiplin.

Gambar

Gambar Wilayah Kerja PT. Chevron Pacific Indonesia
Gambar  Skema struktur organisasi PT. CPI

Referensi

Dokumen terkait

1) Untuk pinjaman modal usaha besarnya koefisien regresi adalah 0,452 dengan tanda positif maka berarti bahwa apabila jumlah pinjaman modal usaha dinaikan sebesar

Langkah-langkah King ludo menurut Iwan (2018) adalah sebagai berikut: a) Siswa melakukan hum-pin-pa untuk memulainya games ini. b) Siswa yang mendapatkan kesempatan pertama

Dapat disimpulkan bahwa manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk memilih kebijakan akuntansi yang dipakai oleh perusahaan yang dapat dilakukan dengan

Kedua : Peserta Seleksi Calon Mahasiswa Baru Jalur MANDIRI CBT PERIODE II yang nomor pendaftaran dan namanya tercantum pada lampiran II keputusan ini dinyatakan DITERIMA

Pada hari ke-0, nilai rataan total limfosit ikan yang diberikan perlakuan kitosan dengan dosis 6 µg/g lebih tinggi dan berbeda nyata dengan semua perlakuan.. Sedangkan total

Pada bagian ini dibahas mengenai konsep tentang derivatif parsial, diferensiasi total, derivatif total, dan derivatif total parsial, dan derivatif fungsi implisit untuk

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Kota Padang untuk mengurangi masalah dalam produksi buah manggis adalah dengan mengadakan program Sekolah Lapang Pengendalian Hama