RANCANG BANG
FREQUENCY
N
N
P
J
MANAJEMEN
GUN TIMBANGAN DAN PEMANFAATAN R Y IDENTIFICATION UNTUK MANAJEMEN
DAN REGISTRASI TERNAK
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Nama : Pratiwi Widya Wahyuni
NIM : 10.41020.0076
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Komputer
SEKOLAH TINGGI
EN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTE
SURABAYA
2013
RADIO EN
ER
STIKOM
iv
ABSTRAK
Pada tahun 2010 secara nasional populasi ternak besar mengalami
peningkatan. Banyaknya ternak dapat mengakibatkan kerumitan pengolahan data
sehingga seluruh peternak memerlukan metode penyimpanan data yang baik.
Seorang peternak pasti sangat kesulitan dalam mengukur dan mencatat berat
badan ternak karena ternak adalah makhluk hidup yang selalu bergerak. Untuk
mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu peralatan yang bernama Radio Frequency Identification (RFID) dan timbangan yang terintegrasi dengan sistem informasi ternak yang sudah ada secara online.
RFID terdiri dari dua bagian, yaitu Ear Tag (pemancar) dan RFID Reader.
Ear Tag dipasang di daun telinga ternak. Di dalam Ear Tag terdapat suatu kode yang digunakan sebagai identitas ternak. RFID Reader digunakan untuk membaca
Ear Tag. Timbangan membutuhkan teknologi mikro untuk mengolah data dari sensor berat (Load Cell) menjadi suatu informasi berat. Data dari RFID dan timbangan dikirimkan ke komputer dan diolah oleh aplikasi komputer yang
terintegrasi dengan pemrograman web menggunakan pemrograman Port Serial.
Dengan penggunaan RFID dan timbangan ini maka dapat menghasilkan
kombinasi sistem yang memudahkan peternak dalam memanajemen data ternak.
Penyimpanan dengan sistem online dapat membuat peternak memanfaatkan RFID dan timbangan di komputer mana saja. Tingkat akurasi timbangan ini adalah
99.5% sehingga timbangan ini dapat berjalan seperti alat pengukur berat lainnya.
Keyword: Timbangan, Load Cell, RFID, ternak.
STIKOM
vii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK …….. ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ……... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Timbangan ... 6
2.2 Jembatan Wheatstone ... 6
2.3 Load Cell ... 7
2.4 Radio Frequency Identifier ... 8
2.5 Mikrokontroler... 9
2.6 Transmisi Data ... 9
2.7 Komunikasi Serial RS 232 ... 11
2.8 Database... 12
STIKOM
viii
3.1 Model Penelitian ... 14
3.2 Cara Kerja Sistem Secara Keseluruhan ... 16
3.3 Perancangan Hardware ... 17
3.3.1 Rangkaian Junction Box ... 17
3.3.2 Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 19
3.3.3 Rangkaian Sistem Minimum ... 21
3.3.4 Rangkaian Serial... 23
3.3.5 Rangkaian LCD ... 24
3.3.6 Rangkaian Power supply ... 25
3.3.7 Platform Timbangan ... 26
3.4 Perancangan Program ... 29
3.4.1 Perancangan Program Mikrokontroler ... 29
3.4.2 Perancangan Aplikasi Komputer ... 33
3.4.3 Perancangan Pemrograman Web... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1 Pengujian RFID dengan Database Online ... 48
4.1.1 Tujuan ... 48
4.1.2 Peralatan yang Digunakan ... 48
4.1.3 Prosedur Pengujian ... 48
4.1.4 Hasil Pengujian RFID dengan Database Online... 49
4.2 Pengujian Timbangan ... 53
4.2.1 Tujuan ... 53
4.2.2 Alat yang Digunakan ... 53
STIKOM
ix
4.2.3 Prosedur Pengujian ... 54
4.2.4 Hasil Pengujian Timbangan ... 54
4.3 Pengujian Secara Keseluruhan ... 61
4.3.1 Tujuan ... 61
4.3.2 Alat yang digunakan ... 61
4.3.3 Prosedur Pengujian ... 62
4.3.4 Hasil Pengujian Secara Keseluruhan ... 63
BAB V PENUTUP ... 65
5.1 Simpulan... 65
5.2 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
STIKOM
x
Halaman
Tabel 2.1 Penjelasan Pin Serial ... 12
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Output Junction Box ... 57
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Output Pengkondisi Sinyal ... 58
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran ADC ... 59
Tabel 4.4 Hasil Percobaan ... 60
STIKOM
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Konsep Jembatan Wheatstone ... 6
Gambar 2.2 Strain Gauge Load Cell ... 7
Gambar 2.3 Jembatan Wheatstone di dalam Load Cell ... 8
Gambar 2.4 Sistem RFID ... 8
Gambar 2.5 Pin Serial ... 12
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem ... 14
Gambar 3.2 Sistem Keseluruhan ... 16
Gambar 3.3 Rangkaian Junction Box ... 18
Gambar 3.4 Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 19
Gambar 3.5 Rangkaian Sistem Minimum ... 21
Gambar 3.6 Rangkaian Reset ... 22
Gambar 3.7 Rangkaian Crystal ... 22
Gambar 3.8 Rangkaian Serial ... 23
Gambar 3.9 Rangkaian LCD ... 24
Gambar 3.10 Rangkaian Power supply ... 25
Gambar 3.11 Platform Timbangan Tampak Depan ... 27
Gambar 3.12 Platform Timbangan Tampak Samping ... 27
Gambar 3.13 Kotak LCD dan Pintu Timbangan ... 28
Gambar 3.14 Letak Load Cell ... 28
Gambar 3.15 Junction Box dan Power Supply ... 28
Gambar 3.16 Flowchart Perancangan Keseluruhan ... 29
Gambar 3.17 Flowchart Blok Utama Mikrokontroler ... 30
STIKOM
xii
Gambar 3.19 Flowchart Blok Interupsi Kirim Data ... 32
Gambar 3.20 Flowchart Blok Interupsi Kalibrasi ... 33
Gambar 3.21 Form Utama ... 34
Gambar 3.22 Form Koneksi ... 35
Gambar 3.23 Form Login ... 36
Gambar 3.24 Form Konfigurasi Port ... 37
Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Komputer ... 50
Gambar 4.2 Pemberitahuan Sudah Terhubung dengan Internet ... 50
Gambar 4.3 Pemberitahuan Tidak dapat Terhubung dengan Internet ... 51
Gambar 4.4 Konfigurasi Port ... 51
Gambar 4.5 Pemberitahuan Login Sukses ... 51
Gambar 4.7 Pemberitahuan Sudah Login ... 52
Gambar 4.7 Pembacaan RFID ... 52
Gambar 4.9 Tampilan Data Ternak ... 53
Gambar 4.10 Timbangan ... 55
Gambar 4.11 Tampilan Data Berat ... 55
Gambar 4.12 Kalibrasi ... 56
Gambar 4.12 Tampilan LCD ... 64
Gambar 4.13 Data Ternak yang Data Beratnya Belum Diubah ... 64
Gambar 4.14 Data Ternak yang Data Beratnya Sudah Diubah ... 64
STIKOM
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kode Program Mikrokontroler ... 68
Lampiran 2. Kode Program Form Utama Aplikasi Visual Basic ... 73
Lampiran 3. Kode Program Konfigurasi Koneksi Aplikasi Visual Basic ... 78
Lampiran 4. Kode Program Login Aplikasi Visual Basic ... 80
Lampiran 5. Kode Program Konfigurasi Port Aplikasi Visual Basic ... 81
Lampiran 6. Kode Program Variabel Global Aplikasi Visual Basic ... 82
Lampiran 7. Kode Program Login Aplikasi PHP ... 82
Lampiran 8. Kode Program Select Aplikasi PHP... 83
Lampiran 9. Kode Program Foto Aplikasi PHP ... 84
Lampiran 10. Kode Program Simpan Aplikasi PHP ... 85
Lampiran 11. Kode Program Logout Aplikasi PHP ... 85
Lampiran 12. Biodata Penulis ... 86
STIKOM
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2010 secara nasional populasi ternak besar mengalami
peningkatan (Kementan RI, 2011). Banyaknya ternak dapat mengakibatkan
kerumitan pengolahan data sehingga seluruh peternak memerlukan metode
penyimpanan data yang baik. Supaya proses arus data pada peternakan dapat
berjalan lancar, peternak pasti membutuhkan manajemen dan registrasi ternak
yang baik. Proses manajemen dan registrasi ternak secara manual pastinya sangat
memakan waktu, kurang efisien, dan ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam
memasukkan data.
Seorang peternak pasti sangat kesulitan dalam mengukur dan mencatat
berat badan ternak karena ternak adalah makhluk hidup yang selalu bergerak.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu peralatan yang bernama
Radio Frequency Identification (RFID) dan timbangan yang terintegrasi dengan
sistem informasi ternak yang sudah ada secara online.
Rancang bangun timbangan dan pemanfaatan Radio Frequency
Identification untuk manajemen dan registrasi ternak ini merupakan
pengembangan dari penelitian yang sudah ada. Penelitian tersebut yaitu RFID
sebagai Teknologi Identifikasi Pengganti Barcode yang disusun oleh Lazarusli
(2005) dan Timbangan Berat dan Pengukur Tinggi Badan dengan Suara
Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 yang disusun oleh Subandono (2008).
STIKOM
2
Penelitian Lazarusli menjelaskan bahwa RFID dapat digunakan sebagai
identifikasi pengganti barcode. Pada penelitian ini juga dijelaskan mengenai tipe
dan struktur barcode serta menjelaskan arsitektur RFID sehingga dapat digunakan
sebagai pengganti barcode. Penelitian Subandono menjelaskan bahwa timbangan
dapat mengukur berat manusia secara otomatis menggunakan mikrokontroler.
Keluarannya dapat ditampilkan melalui seven segmen dan melalui output suara.
Perbedaan dan pengembangan yang mencolok dari dua penelitian
tersebut yaitu rancang bangun ini membuat timbangan dan pemanfaatan RFID
yang terhubung ke database online. Timbangan digunakan untuk mengukur berat
ternak.
RFID digunakan untuk melihat identitas ternak dengan cara melakukan
scanning pada Ear Tag yang dipasang di daun telinga ternak. Hanya dengan
memberikan identitas ternak kepada sistem maka peternak dapat mengetahui
seluruh data mencakup tanggal lahir, induk, sampai pada silsilah.
Timbangan digunakan untuk mengetahui berat ternak. Di dalam
timbangan terdapat sebuah komponen utama yaitu mikrokontroler.
Mikrokontroler ini mengolah data dari sensor berat yang bernama Load Cell
menjadi data yang dapat dibaca oleh komputer.
Data dari timbangan dan RFID akan dikirimkan melalui komunikasi
serial menuju ke komputer lalu diolah menggunakan aplikasi Visual Basic.
Setelah diolah, data tersebut disimpan pada database online melalui program
Visual Basic yang sudah terintegrasi dengan pemrograman Hypertext
Preprocessor (PHP).
STIKOM
Peternak dapat mengakses data tersebut di mana saja menggunakan aplikasi
web browser secara online sehingga dapat melihat data ternak yang sudah
tersimpan.
1.2 Perumusan Masalah
Dari masalah di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana
membuat timbangan dan pemanfaatan Radio Frequency Identification untuk
manajemen dan registrasi ternak.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pemanfaatan RFID dan pembuatan timbangan ini, terdapat beberapa
batasan masalah terhadap permasalahan yang muncul diantaranya :
1. Peralatan yang dibuat adalah timbangan. Besar platform timbangan untuk
ternak adalah 0.5 x 1.5 m. Timbangan menggunakan Load Cell dan dapat
mengukur beban 0-150 kg. Data timbangan diprogram menggunakan
mikrokontroler.
2. Data timbangan dikirimkan melalui komunikasi serial (RS232) ke komputer
dan diolah menggunakan Visual Basic.
3. RFID digunakan untuk membaca Ear Tag pada ternak dan datanya
dikirimkan melalui USB ke komputer.
4. Data dari USB dan Serial tersebut ditampilkan menggunakan Visual Basic
yang terintegrasi dengan website.
STIKOM
4
1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah membuat timbangan dan
pemanfaatan Radio Frequency Identification untuk manajemen dan registrasi
ternak.
1.5 Sistematika Penulisan
Pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai,
manfaat serta sistematika penulisan laporan tugas akhir ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan timbangan,
jembatan Wheatstone, Load Cell, Radio Frequency Identifier,
mikrokontroler, transmisi data, komunikasi serial, serta database.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai penjelasan sistem keseluruhan beserta
detail dari blok diagram sistem yang dibuat, penjelasan perancangan
hardware dan program beserta detail cara kerjanya.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini memaparkan berbagai macam percobaan yang dilakukan,
hasil-hasil yang didapatkan berserta solusi dari permasalahan yang
STIKOM
didapat. Selain itu disertai pula hasil uji coba perbagian dan juga uji
coba sistem secara keseluruhan.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari sistem terkait dengan
tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan
sistem di masa mendatang.
STIKOM
6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Timbangan
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu
benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik.
Timbangan adalah suatu alat yang sangat penting keberadaannya dalam kehidupan
sehari-hari kita, dan hal ini diperhatikan oleh Pemerintah dengan mendirikan
Dinas Metrologi untuk mengelolanya. Tingkat keakurasian timbangan bergantung
dari jenis Load Cell yang dipakai. (Pratama, 2011).
2.2 Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui besarnya. Prinsip kerjanya yaitu
membandingkan besar hambatan yang belum diketahui dengan besar hambatan
yang sudah diketahui. Gambar 2.1 menunjukkan konsep jembatan Wheatstone.
Gambar 2.1 Konsep Jembatan Wheatstone
STIKOM
Dalam kondisi zero (seimbang), semua besar hambatan harus sama sehingga
arus yang mengalir di cabang “c” sama dengan arus yang mengalir di cabang “d”.
Dalam kondisi tidak seimbang, ada beberapa macam jalur untuk aliran arus dalam
rangkaian tersebut. Aliran arus yang melewati titik “c” dan “d” adalah hasil dari
perbedaan potensial kedua titik tersebut, sehingga semakin besar beda potensial
maka aliran arus semakin besar pula.
2.3 Load Cell
Load Cell adalah komponen utama pada sistem timbangan digital. (Pratama, 2011).
Load Cell merupakan sensor berat. Apabila Load Cell diberi beban pada inti besi maka nilai resistansi di strain gauge-nya akan berubah yang dikeluarkan melalui empat buah kabel. Dua kabel sebagai eksitasi dan dua kabel lainnya
sebagai sinyal keluaran ke kontrolnya.
Sebuah Load Cell terdiri dari konduktor, strain gauge, dan jembatan Wheatstone. Gambar 2.2 menunjukkan rangkaian strain gauge. Gambar 2.3 menunjukkan jembatan Wheatstone di dalam Load Cell. Tegangan keluaran dari
Load Cell sangat kecil, sehingga untuk mengetahui perubahan tegangan keluaran secara linier dibutuhkan rangkaian penguat instrumen yang dapat menguatkan
tegangan keluaran yang sangat kecil hingga kurang dari satuan milivolt.
Gambar 2.2 Strain Gauge Load Cell
STIKOM
8
Gambar 2.3 Jembatan Wheatstone di dalam Load Cell
2.4 Radio Frequency Identifier
Radio Frequency Identifier (RFID) adalah istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah sistem yang mampu mengirimkan identitas (dalam
bentuk nomor urut yang unik) sebuah objek secara wireless dengan menggunakan
gelombang radio. (Sugama, 2006).
Sistem RFID terdiri dari tiga buah komponen yaitu :
a) Antena
b) Transiver (pengirim dengan dekoder)
c) Transponder (RF tag) yang secara eletronik di program dengan informasi yang unik.
Gambar 2.4 Sistem RFID
Antena pemancar signal radio berfungsi untuk mengaktifkan tag sehingga RFID dapat membaca dan menulis data. Reader memancarkan gelombang radio
ke segala arah dengan radius 3 meter atau lebih. Saat RFID tag melewati daerah medan elektromagnet maka akan mendeteksi signal aktivasi. Reader akan
STIKOM
mengkodekan data yang dibaca dari RFID tag (silicon chip) dan data tersebut akan dikirimkan ke komputer host untuk diproses.
2.5 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip microprocessor yang berisi data, program, timer, interupsi, input dan output serial serta paralel. Semua itu
terintegrasi pada sebuah chip yang sangat murah, harganya sekitar $2.00. (Ibrahim, 2000).
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus. Mikrokontroler merupakan sebuah komputer kecil yang
terbentuk dari satu IC kecil, yang mana mengandung sebuah prosesor, memori,
dan peralatan input output yang dapat diprogram. Biasanya mikrokontroler memiliki suatu fungsi khusus. Mikrokontroler menggunakan clock yang berfungsi
sebagai pendetak dengan frekuensi tertentu yang memakan sedikit daya.
2.6 Transmisi Data
Data biasanya dikirim dari komputer ke peralatan lain. (Muthusubramanian,
2000).
Mode Transmisi data dapat digolongkan menjadi dua bagian berdasarkan
cara pengiriman datanya yaitu :
1. Transmisi Serial
Data dikirimkan 1 bit demi 1 bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilih.
2. Transmisi Paralel
STIKOM
10
Data dikirim sekaligus misalnya 8 bit bersamaan melalui 8 kanal komunikasi,
sehingga kecepatan penyaluran data tinggi, tetapi karakteristik kanal harus baik
dan mengatasi masalah “Skew” yaitu efek yang terjasi pada sejumlah
pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu
yang tidak bersamaan.
Untuk dapat melakukan pengiriman data maka Mode Transmisi dapat pula
dibedakan berdasarkan cara sinkronisasinya yaitu sebagai berikut :
1. Asinkron
Pengiriman data dilakukan 1 karakter setiap kali, sehingga penerima harus
melakukan sinkronisasi agar bit data yang dikirim dapat diterima dengan benar.
Berikut ini adalah beberapa cirri dari sinkronisasi Asinkron :
a. Trasmisi kecepatan tinggi.
b. Satu karakter dengan yang lainnya tidak ada waktu antara yang tetap.
c. Bila terjadi kesalahan maka 1 blok data akan hilang.
d. Membutuhkan start pulse / start bit (tanda mulai menerima bit data).
e. Idle transmitter = ‘1’ terus menerus, sebaliknya ‘0’.
f. Tiap karakter diakhiri dengan stop pulse/stop bit.
g. Dikenal sebagai start-stop transmission.
2. Sinkron
Pengiriman sinkron merupakan pengiriman data dimana penerima dan
pemancar melakukan sinkronisasi terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah
clock dalam melakukan sinkronisasi.
a. Pengiriman dilakukan per-blok data.
b. Sinkronisasi dilakukan setiap sekian ribu bit data.
STIKOM
c. Transmisi kecepatan tinggi.
d. Tiap karakter tidak memerlukan bit awal / akhir.
e. Dibutuhkan 16-32 bit untuk sinkronisasi.
f. Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang.
g. Pemakaian saluran komunikasi akan efektif, karena transmisi hanya
dilakukan bila dimiliki sejumlah blok data.
h. Pengirim dan penerima bekerja sama, karena sinkronisasi dilakukan dengan
mengirimkan pola data tertentu (karakter sinkronisasi) antara pengirim dan
penerima.
3. Isokron
Merupakan kombinasi antara asinkron dan sinkron. Tiap karakter diawali
dengan start bit dan diakhir data ditutup dengan stop bit, tetapi pengirim dan
penerima disinkronisasikan.
2.7 Komunikasi Serial RS 232
Transmisi data secara serial adalah transmisi data di mana data tersebut akan
dikirimkan tiap bit dalam satuan waktu. Terdapat dua cara dalam mentransmisikan
data secara serial, yaitu secara synchronous dan asynchronous.
Transmisi secara synchronous yaitu pengiriman data serial bersamaan dengan sinyal clock, sedangkan asynchronous yaitu pengiriman data serial tidak bersamaan dengan sinyal clock sehingga receiver harus membangkitkan sinyal clock sendiri (tidak perlu sinkronisasi). (Nalwan, 2003).
Berdasarkan arah proses komunikasi serial terdapat tiga metode, yaitu
Simplex, Half-Duplex, dan Full-duplex.
STIKOM
12
Gambar 2.5 Pin Serial
Satuan kecepatan transfer data (baudrate) pada komunikasi serial adalah
bits per second (bps). Untuk menjaga kompatibilitas dari beberapa peralatan komunikasi data yang dibuat oleh beberapa pabrik, pada tahun 1960 Electronics
Industries Association (EIA) menstandarkan antarmuka serial dengan nama RS232. Gambar 2.5 adalah Pin serial dan Tabel 2.1 adalah penjelasan dari Pin
serial tersebut.
Tabel 2.1 Penjelasan Pin Serial
PIN NAMA DESKRIPSI
1 CD Carrier Detect
2 RXD Receive Data
3 TXD Transmit Data
4 DTR Data Terminal Ready
5 GND System Ground
6 DSR Data Set Ready
7 RTS Request To Send
8 CTS Clear To Send
9 RI Ring Indicator
2.8 Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer
untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
STIKOM
Salah satu aplikasi database yang paling sering dipakai secara online adalah
MySQL.
MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah database pembuatan tabel yang bersifat open source, artinya setiap orang atau instansi dapat menggunakannya. (Arsa, 2009).
STIKOM
14 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Model Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok
diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 dibawah ini :
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Pada Gambar 3.1 dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu
bagian RFID serta bagian Timbangan.
1. Bagian RFID terdiri atas Ear Tag, RFID Reader, dan komputer.
a. Ear Tag berfungsi sebagai tanda pengenal untuk ternak yang dipasang pada
daun telinga ternak. Di dalam Ear Tag terdapat chip RFID yang dapat
dibaca oleh RFID Reader. Chip ini menyimpan ID berupa kode sebagai
tanda pengenal ternak.
b. RFID Reader berfungsi untuk membaca chip RFID yang terdapat pada Ear
Tag. RFID Reader akanmengkodekan data yang dibaca dari chip RFID lalu
data tersebut dikirimkan ke komputer menggunakan kabel USB untuk
diproses.
Ear Tag ID Ternak
c. Komputer berfungsi untuk membaca data dari RFID dan harus sudah
terhubung dengan internet. Aplikasi komputer mengolah semua data yang
dikirim dari RFID dan timbangan ke Port Serial menggunakan
pemrograman Port Serial. Setelah data pada Port Serial diolah, aplikasi
komputer diintegrasikan dengan database online menggunakan
pemrograman web. Dengan adanya pemrograman web sebagai penghubung
maka data RFID dapat dikirimkan ke databaseonline menggunakan internet
sehingga aplikasi komputer bisa mendapatkan data ternak berdasarkan data
RFID.
2. Pada bagian timbangan terdiri atas timbangan dan komputer.
a. Timbangan digunakan untuk mendapatkan berat suatu ternak. Caranya yaitu
dengan mengubah data analog dari Sensor Load Cell menggunakan
pemrograman mikrokontroler. Timbangan ini memiliki empat buah Load
Cell yang kabelnya diparalel lalu keluarannya dikuatkan Op Amp sehingga
datanya dapat diolah mikrokontroler. Data yang telah diolah oleh
mikrokontroler dikirimkan ke komputer melalui Port Serial yang
dihubungkan ke komputer menggunakan kabel USB to Serial.
b. Komputer berfungsi untuk menerima data dari timbangan dan harus sudah
terhubung dengan internet. Komputer mengolah data tersebut menggunakan
pemrograman Port Serial. Aplikasi komputer mengolah semua data yang
dikirim dari RFID dan timbangan ke Port Serial. Setelah data pada Port
Serial diolah, aplikasi komputer diintegrasikan dengan database online
menggunakan pemrograman web. Dengan adanya pemrograman web
sebagai penghubung maka data berat ternak dapat dikirimkan ke database
STIKOM
16
online menggunakan internet sehingga komputer lain pada sistem
peternakan dapat melihat data tersebut menggunakan browser biasa di mana
saja.
3.2 Cara Kerja Sistem Secara Keseluruhan
Gambar 3.2 Sistem Keseluruhan
Dari Gambar 3.2 dapat diketahui bahwa seluruh komputer pada sistem
peternakan harus terhubung ke internet baik melalui modem wireless maupun
modem DSL. Aplikasi komputer yang sudah terintegrasi dengan pemrograman
web ini digunakan untuk memanajemen data ternak di internet.
Komputer Peternak 1 terhubung dengan timbangan dan RFID sehingga
komputer tersebut harus diinstal suatu aplikasi komputer. Aplikasi komputer
digunakan untuk mengolah data yang berasal dari peralatan menggunakan
pemrograman Port Serial, sehingga aplikasi ini berperan sebagai alat komunikasi
antara peralatan dan komputer. Komputer lain yang tidak dihubungkan ke
timbangan tidak perlu diinstal aplikasi komputer ini.
Setelah data dari peralatan diterima oleh Komputer Peternak 1, maka data
akan dikirimkan ke internet sehingga komputer lain pada sistem peternakan dapat
melihat data tersebut melalui web browser. Pengiriman data ke internet ini
STIKOM
menggunakan aplikasi komputer yang sudah terintegrasi dengan pemrograman
web.
Proses penggunaan sistem RFID dan timbangan ternak dijelaskan sebagai
berikut. Pertama-tama ternak diidentifikasi dahulu menggunakan RFID sehingga
datanya muncul pada Komputer Peternak 1. Saat data sudah diterima komputer
dan muncul, maka ternak ditimbang. Setelah ditimbang, secara otomatis data berat
dari ternak akan dikirimkan melalui komunikasi serial (RS232) ke Komputer
Peternak 1, dan datanya langsung terkirim ke database online.
3.3 Perancangan Hardware
Peralatan ini membutuhkan berbagai macam rangkaian hardware agar dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Penjelasan mengenai perancangan hardware
ini terbagi menjadi beberapa bagian, yang diantaranya: rangkaian junction box,
rangkaian pengkondisi sinyal, rangkaian sistem minimum, rangkaian serial,
rangkaian LCD, rangkaian power supply, dan platform timbangan.
3.3.1 Rangkaian Junction Box
Rangkaian junction box merupakan rangkaian yang berfungsi untuk
menyatukan kabel dari empat buah Load Cell secara paralel. Rangkaian ini
menggunakan Variable Resistor sebagai Excitation Trim. Excitation Trim
merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengurangi tegangan yang masuk
ke dalam Load Cell.Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian junction box.
Cara Kerja Rangkaian:
Kabel in+ dihubungkan dengan sumber tegangan DC 5 Volt, sedangkan
kabel in- dihubungkan dengan sumber tegangan DC -5 Volt. Kabel out+ dan out-
STIKOM
18
dihubungkan dengan rangkaian pengkondisi sinyal. Dalam kondisi zero
(seimbang) semua tahanan pada Load Cell harus sama. Untuk mempermudah
menyeimbangkan keempat tahanan Load Cell tersebut maka setiap Load Cell
membutuhkan sebuah Variable Resistor.
Gambar 3.3 Rangkaian Junction Box
Besar tahanan Variable Resistor R5, R6, R7, dan R8 tergantung pada
besar tahanan Load Cell R1, R2, R3, dan R4 saat timbangan dalam kondisi Zero.
Kondisi Zero pada timbangan yaitu kondisi timbangan tanpa beban tetapi sudah
termasuk platform pijakan. Pada kondizi Zero, tahanan Load Cell adalah sebagai
berikut:
1 = 350.4 Ω 2 = 350.2 Ω 3 = 350.1 Ω 4 = 350.6 Ω
Dari data di atas, tahanan harus diseimbangkan menjadi 360 sehingga
perlu Variable Resistor untuk menyeimbangkannya. Berikut ini adalah rumus
untuk menentukan nilai Variable Resistor.
= − ………...(3.1)
STIKOM
Sehingga:
= − = 360 Ω − 350.4 Ω = 9.6 Ω ………...(3.2)
= − = 360 Ω − 350.2 Ω = 9.8 Ω ………...(3.3)
= − ! = 360 Ω − 350.1 Ω = 9.9 Ω ………...(3.4)
" = − # = 360 Ω − 350.6 Ω = 9.4 Ω ………...(3.5)
STIKOM
20
3.3.2 RangkaianPengkondisi Sinyal
Rangkaian pengkondisi sinyal menggunakan Operational Amplifier (Op
Amp) tipe LM741. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai
penguat tegangan. Rangkaian ini digunakan untuk menguatkan tegangan yang
diterima dari Load Cell supaya dapat diolah oleh mikrokontroler.
Gambar 3.4 Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Cara kerja rangkaian:
Out+ pada Load Cell dihubungkan dengan pin 3 LM741 dan out- pada Load
Cell dihubungkan dengan pin 2 LM741. Berdasarkan percobaan, saat Load Cell
diberi beban maksimum (150 kg) maka tegangan out+ yaitu -1.5m Volt dan
tegangan out- yaitu -4.6m Volt sehingga data berat sesungguhnya (Vin) adalah:
STIKOM
$%& = $'()− $'(* …….………...,,...(3.6)
$%& = −1.5+ $ − ,−4.6+-$ = 3.1+ $ ………...……,,……(3.7)
Besar tegangan tersebut terlalu kecil sehingga perlu dikuatkan sampai
dengan 3 Volt. Potensio (Rg) digunakan untuk mengatur besar penguatan Op
Amp. Berikut ini adalah cara menentukan besarnya hambatan Rg:
. /
0+ 12 3 $%&= $'( ………...…………..…….………(3.8)
/ 0=
456
78 − 1 ……….………...(3.9)
/ 0=
456* 78
78 ………..…………(3.10)
0 /=
78
456* 78 ………..………(3.11)
9= : 45678* 78; 3 < ………..………….………...(3.12)
9= :! *=.==!=.==! ; 3 330000 = .>> >= ! = 341.353 …………..…(3.13)
Besar tegangan keluaran Op Amp saat timbangan dalam keadaan zero tidak
nol karena timbangan dibebani oleh platform sehingga memerlukan resistor
zero_setting untuk kalibrasi. Kalibrasi ini digunakan untuk membuat keluaran
tegangan Op Amp menjadi nol atau mendekati nol.
3.3.3 Rangkaian Sistem Minimum
Sistem minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum
yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian sistem
minimum terbagi menjadi 3 rangkaian utama yaitu rangkaian IC, rangkaian reset
dan rangkaian crystal.
STIKOM
22
Gambar 3.5 Rangkaian Sistem Minimum
Cara Kerja Rangkaian :
Pada Mikrokontroler tipe ATMega8535 terdapat 40 pin. IC ini memiliki 4
Port. Port A digunakan untuk input ADC dari Load Cell. Port B digunakan untuk
pengiriman program ke komputer menggunakan Downloader. Port C digunakan
untuk output LCD. Port D digunakan untuk output data ke komputer. Tegangan
masukan DC 5 Volt diparalel dengan Kapasitor 100 uF sebagai filter supaya tidak
ada kekacauan data karena gangguan interferensi dari listrik PLN.
STIKOM
Gambar 3.6 Rangkaian Reset
Cara Kerja Rangkaian :
Rangkaian Reset pada tombol reset (SW1) digunakan untuk mengurangi
noise serta memiliki fungsi terpenting yaitu untuk melakukan reset saat pertama
kali catu daya dinyalakan. Reset untuk pertama kali merupakan hal yang
terpenting sehingga dapat memastikan bahwa program telah berada pada posisi
awal.
Gambar 3.7 Rangkaian Crystal
3.3.4 Rangkaian Serial
Rangkaian serial merupakan rangkaian yang dibutuhkan agar sebuah
mikrokontroler dapat berkomunikasi secara serial dengan komputer atau peralatan
lain. Mikrokontroler menggunakan TTL sebagai input dan output data, yang
STIKOM
24
berbeda dengan komputer personal. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah rangkaian
yang dapat digunakan untuk menjebatani hal tersebut. Pada Gambar 3.8 terlihat
rangkaian serial dengan menggunakan IC MAX232.
Gambar 3.8 Rangkaian Serial
Penjelasan Rangkaian :
Pada Gambar 3.8 terlihat bahwa antara Rx dan Tx dibuat crozz ( terbalik ),
Tin masuk pada Tx Mikro dan Rin masuk pada DB9 (interface serial ke
komputer) serta Tout masuk pada DB9 dan Rout Menuju Rx Mikro.
Terdapat 4 buah kapasitor yang digunakan untuk memperhalus data yang
masuk serta mengurangi noise, dimana nilai-nilai yang ditentukan disesuaikan
dengan data sheet pada IC MAX232.
3.3.5 Rangkaian LCD
LCD merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair
sebagai penampil utama. LCD digunakan untuk menampilkan data timbangan
STIKOM
berupa angka dengan satuan kilogram. LCD dihubungkan ke mikrokontroler.
Gambar 3.9 menunjukkan rangkaian LCD.
Gambar 3.9 Rangkaian LCD
Penjelasan Komponen Rangkaian :
Tampilan karakter pada LCD diatur oleh Pin E, RS dan RW. Pin EN pada
LCD terhubung dengan Port C Pin 2 pada mikrokontroler. Jalur ini dinamakan E
atau Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa sedang
mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui
program E harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS
dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set E dengan logika “1” dan tunggu
untuk sejumlah waktu tertentu ( sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut ) dan
berikutnya set E ke logika low “0” lagi.
STIKOM
26
Pin RS pada LCD terhubung dengan Port C Pin 0 pada mikrokontroler. Jalur
ini dinamakan RS atau jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data
akan dianggap sebagi sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti clear screen,
posisi kursor dll). Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirim adalah data
text yang akan ditampilkan pada display LCD.
Pin RW pada LCD terhubung dengan Port C Pin 1 pada mikrokontroler.
3.3.6 Rangkaian Power supply
Rangkaian power supply merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai
pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC serta dapat memberikan kebutuhan
daya pada rangkaian.
Gambar 3.10 Rangkaian Power supply
Cara kerja rangkaian
Tegangan murni AC 220 V/ 240V dari PLN diturunkan oleh Transformator
(Trafo) yang mempunyai fungsi untuk menurunkan dan menaikan tegangan AC.
Dalam hal ini tegangan sudah diturunkan menjadi 6 Volt AC. Tegangn 12VAC ini
kemudian disearahkan dengan 4 buah Dioda (Dioda Bridge) 1N4002 menjadi
tegangan searah 12 volt s/d 16 Volt.
Tegangan DC tersebut belum benar-benar DC tetapi masih terdapat ripple
AC dengan frekuensi sesuai input AC dari PLN (50-60 Hz). Di sinilah fungsi dua
STIKOM
buah Condensator 1000uF dan 100nF yang bertugas menyaring dan memperkecil
ripple AC sehingga makin mendekati grafik tegangan DC.
Hasil saringan tersebut masih belum mencapai tegangan yang diinginkan (5
Volt), untuk itu diperlukan IC regulator 7805 yang berfungsi untuk menstabilkan
tegangan output menjasi 5 Volt DC dan IC regulator 7905 yang berfungsi untuk
menstabilkan tegangan output menjasi -5 Volt DC. Ripple AC yang masih ada di
buang melalui dua Condensator 100nF.
Jadi tegangan AC (bolak-balik) 220V/240V AC dari PLN, setelah diproses
melalui rangkaian regulator DC 5 Volt ini akan menjadi tegangan stabil DC
(searah) 5 Volt dan -5 Volt yang dapat digunakan sebagai power supply DC
perangkat elektronik yang sesuai.
3.3.7 Platform Timbangan
Platform timbangan merupakan bentuk fisik dari timbangan termasuk
kandangnya. Timbangan ini mempunya panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi
90 cm. Gambar 3.11 dan 3.12 menunjukkan keseluruhan platform timbangan
tampak dari depan dan samping. Gambar 3.13 menunjukkan kotak LCD dan pintu
timbangan. Gambar 3.14 menunjukkan letak Load Cell. Gambar 3.15
menunjukkan junction box dan power supply.
STIKOM
28
Gambar 3.11 Platform Timbangan Tampak Depan
Gambar 3.12 Platform Timbangan Tampak Samping
STIKOM
Gambar 3.13 Kotak LCD dan Pintu Timbangan
[image:38.612.70.564.75.687.2]Gambar 3.14 Letak Load Cell
Gambar 3.15 Junction Box dan Power Supply
STIKOM
30
3.4 Perancangan Program
Perancangan program secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian utama
yaitu perancangan program mikrokontroler, perancangan aplikasi komputer,
program aplikasi komputer, dan perancangan program web. Perancangan secara
keseluruhan bisa dilihat lebih jelas melalui flowchart pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 Flowchart Perancangan Keseluruhan
3.4.1 Perancangan Program Mikrokontroler
Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data dari Load Cell lalu
dikirimkan ke komputer melalui komunikasi serial. Perancangan program
mikrokontroler secara keseluruhan bisa dilihat lebih jelas melalui flowchart pada
Gambar 3.17.
STIKOM
Gambar 3.17 Flowchart Blok Utama Mikrokontroler
Flowchart blok utama memiliki tiga blok yaitu tampil data, interupsi kirim
data, dan interupsi kalibrasi.
A. Blok Tampil Data
Blok tampil data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan untuk
menampilkan data berat ke LCD. Gambar 3.18 merupakan gambaran flowchart
blok tampil data.
Data analog dari Op Amp masuk melalui kaki ADC 10 bit pada
mikrokontroler, yaitu Port A Pin 0. Data ADC ditampung pada variabel buffer dan
output. Setelah itu menghitung rata-rata dari 10 buah data dengan interval 0.1
detik. Lalu data ADC dikurangi kalibrasi. Kalibrasi adalah nilai ADC timbangan
dalam kondisi zero yang didapat setelah menekan tombol interupsi kalibrasi. Pada
kondisi awal, nilai kalibrasi ini adalah nol.
Berikut ini adalah rumus ADC:
$%& =?@AB 3 $C D ……….……….(3.14)
STIKOM
32
EFG = 78
HIJ 3 2
= ……….……….(3.15)
Setelah itu data berat ditampilkan di LCD.
Gambar 3.18 Flowchart Blok Tampil Data
B. Blok Interupsi Kirim Data
Blok interupsi kirim data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan
untuk mengirimkan data berat ke komputer melalui komunikasi serial. Gambar
3.19 merupakan gambaran flowchart blok interupsi kirim data.
STIKOM
Data berat yang berasal dari blok tampil data langsung dikirimkan ke
komputer melalui komunikasi serial dengan ditambah karakter “#” sebagai
inisialisasi pengiriman data untuk pemrograman Port Serial.
Gambar 3.19 Flowchart Blok Interupsi Kirim Data
C. Blok Interupsi Kalibrasi
Blok interupsi kalibrasi data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan
untuk merubah data berat menjadi 0 kg ketika tidak ada beban. Gambar 3.20
merupakan gambaran flowchart blok interupsi kalibrasi. Data kalibrasi berasal
dari nilai ADC saat kondisi zero.
STIKOM
34
Gambar 3.20 Flowchart Blok Interupsi Kalibrasi
3.4.2 Perancangan Aplikasi Komputer
Aplikasi komputer ini menggunakan Visual Studio 2008 sebagai antarmuka
software dengan alat. Aturan penulisan Visual Studio 2008 didasari dengan aturan
penulisan bahasa basic. Aplikasi komputer ini digunakan untuk mengolah semua
data yang dikirim dari RFID dan timbangan ke Port Serial dan terintegrasi dengan
database online menggunakan pemrograman PHP.
Secara garis besar penjelasan mengenai aplikasi pengolahan data pada Port
Serial ini dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu desain dan kegunaan form
serta algoritma pemrogramannya.
A. Desain dan Kegunaan Form
Aplikasi komputer ini terbagi menjadi 4 buah form yaitu form utama, form
konfigurasi koneksi, form login, dan form konfigurasi port. Gambar 3.21
merupakan penampakan form utama dari sisi programmer.
STIKOM
Gambar 3.21 Form Utama
Keterangan Gambar :
• Lbl_status : Menampilkan status login
• Lbl_rfid : Menampilkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.
• Lbl_ternak : Menampilkan nama ternak yang berada pada database
berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.
• Lbl_peternakan : Menampilkan nama peternakan yang berada pada
database berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID
Reader.
• Lbl_peternak : Menampilkan nama pemilik peternakan yang berada pada
database berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID
Reader.
• Lbl_berat : Menampilkan berat ternak yang berada pada database
berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.
STIKOM
36
• SerialPort1 : Memberikan akses komunikasi serial antara RFID dengan
aplikasi.
• SerialPort2 : Memberikan akses komunikasi serial antara timbangan
dengan aplikasi.
• Btn_login : Menampilkan form login.
• Btn_konfPort : Menampilkan form serial untuk konfigurasi port.
• Btn_koneksi : Menampilkan form koneksi.
• Btn_bersih : Membersihkan tampilan data menjadi seperti saat form
dimulai.
• Btn_keluar : Digunakan untuk keluar dari program.
• Webbrowser1 : Digunakan untuk mengakses database online dengan cara
mengaktifkan pemrograman PHP.
• Webbrowser2 : Digunakan untuk menampilkan foto ternak dengan cara
mengaktifkan pemrograman PHP.
Pada form kedua (form konfigurasi koneksi) berfungsi untuk mengubah
koneksi internet. Gambar 3.22 merupakan penampakan form konfigurasi koneksi
[image:45.612.59.572.82.669.2]dari sisi programmer.
Gambar 3.22 Form Koneksi
STIKOM
Keterangan Gambar :
• Rdo_tanpaProxy : Menyediakan pilihan koneksi tanpa proxy.
• Rdo_denganProxy : Menyediakan pilihan koneksi dengan proxy.
• Txt_proxy : Sebagai input proxy.
• Txt_port : Sebagai input port.
• Btn_simpan : Digunakan untuk menyimpan data koneksi.
• Btn_cek : Digunakan untuk mengecek apakah sudah terhubung
dengan internet dengan cara ping.
• Btn_tutup : Digunakan untuk menutup form.
Pada form ke tiga (form login) berfungsi untuk login ke aplikasi supaya
dapat mengakses database online. Gambar 3.23 merupakan penampakan form
login dari sisi programmer.
Gambar 3.23 Form Login
Keterangan Gambar :
• Txt_username : Sebagai input username untuk login.
• Txt_password : Sebagai input password untuk login.
• Btn_login : Melakukan login.
• Btn_tutup : Digunakan untuk menutup form.
STIKOM
38
Pada form ke empat (form konfgurasi port) berfungsi untuk
mengkonfigurasi port serial yang terhubung ke RFID dan timbangan. Gambar
3.24 merupakan penampakan form konfigurasi port dari sisi programmer.
Gambar 3.24 Form Konfigurasi Port
Keterangan Gambar :
• Cbo_RFID : Memberi pilihan Port yang disambungkan ke RFID.
• Cbo_timbangan : Memberi pilihan Port yang disambungkan ke timbangan.
• Btn_sambung1 : Mengaktifkan koneksi Port yang disambungkan ke RFID.
• Btn_sambung2 : Mengaktifkan koneksi Port yang disambungkan ke
timbangan.
• Btn_koneksi : Menampilkan konfigurasi koneksi internet.
• Btn_refresh : Digunakan untuk merefresh pilihan port yang dapat
dipilih.
• Btn_tutup : Digunakan untuk menutup form.
B. Program Aplikasi Komputer
Pembuatan program aplikasi komputer menggunakan koding. Penjelasan
mengenai koding dibagi menjadi lima yaitu koding form utama, koding form
koneksi, koding form login, koding form serial, dan koding variabel global.
STIKOM
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai koding form utama. Form
utama digunakan untuk menampilkan data ternak dari database online. Sebelum
menggunakan aplikasi ini, pengguna harus melakukan konfigurasi awal yaitu
mengkonfigurasi koneksi, port, dan login terlebih dahulu.
Pada setiap pemrograman dibutuhkan beberapa variabel guna membantu
dalam pembuatan aplikasi. Berikut ini merupakan deklarasi variabel pada form
utama.
Dim koneksi As New koneksi
Dim buff, rfid, bufflink, link_gbr, rfid_ternak, nm_ternak, nm_peternakan, foto_ternak, berat_ternak, nm_pemilik, berat, data As String
Dim loc1, loc2, loc3, loc4, loc5, loc6, len, status As Integer
Form load merupakan program yang akan dijalankan disaat from pertama
kali dibuka. Pada form load secara garis besar berisi mengenai nilai awal dan
sebagai proses inisialisasi seluruh object yang dibutuhkan.
Private Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
System.Windows.Forms.Control.CheckForIllegalCrossThreadCalls = False
Dim myfont As New Font("Microsoft Sans Serif", 12, FontStyle.Bold)
lbl_statusLogin.Font = myfont
lbl_statusLogin.ForeColor = Color.Red session = 0
cache = 0
serial.btn_bukaRFID.Text = "Sambungkan" serial.btn_bukaBerat.Text = "Sambungkan" ' Menampilkan semua port yang tersedia
For Each sp As String In My.Computer.Ports.SerialPortNames serial.ComboBox1.Items.Add(sp)
serial.ComboBox2.Items.Add(sp) Next
' Konfigurasi Port Serial SerialPort1.BaudRate = 9600
SerialPort1.Parity = IO.Ports.Parity.None SerialPort1.StopBits = IO.Ports.StopBits.One SerialPort1.DataBits = 8
SerialPort2.BaudRate = 9600
SerialPort2.Parity = IO.Ports.Parity.None SerialPort2.StopBits = IO.Ports.StopBits.One SerialPort2.DataBits = 8
Timer1.Interval = 100 Timer1.Enabled = True End Sub
STIKOM
40
Ada sebuah label yang menampilkan status jika pengguna belum melakukan
login. Supaya status tersebut dapat berkedip, dibutuhkan timer. Berikut ini adalah
syntax timer.
If status = 0 Then
lbl_statusLogin.Visible = True status = 1
Else
lbl_statusLogin.Visible = False status = 0
End If
Port Serial digunakan sebagai alat pada Visual Basic untuk dapat mengakses
port serial pada komputer. Berikut ini merupakan syntax untuk membaca data
yang dikirimkan oleh mikrokontroler dan RFID kepada komputer pada port serial.
buff = (SerialPort1.ReadExisting)
Data yang diterima oleh port serial langsung dikirimkan ke kontrol
webbrowser1 untuk diproses oleh PHP yang sudah ada. Pengiriman data tersebut
adalah dengan cara mengirimkan parameter ke alamat PHP. Berikut ini
merupakan syntax untuk mengirimkan parameter berupa data berat ke kontrol
webbrowser.
link = "<web domain>/TA_simpan.php?p=" & lbl_rfid.Text & "*" & berat & "*" & username & "*"
WebBrowser1.Navigate(link)
Kontrol webbroser digunakan untuk memproses PHP secara online
berdasarkan parameter yang dikirim. Setelah webbrowser selesai mengakses PHP,
program akan mengambil session dari PHP. Berikut ini merupakan syntax untuk
mengambil session dari PHP.
STIKOM
data=WebBrowser1.Document.GetElementById("datanya").GetAttribute("va lue")
Data yang diterima dari session PHP merupakan beberapa data yang dikirim
menjadi satu dengan dipisahkan oleh karakter bintang (*). Untuk memisahkan
data tersebut maka perlu adanya pemecahan data menggunakan fungsi InStr.
Setelah selesai dipisah maka data ditampilkan ke label pada form. Berikut ini
merupakan syntax untuk mengolah data dan menampilkannya ke form.
'contoh 008889112835*Ted*Singo Goat
Farm*./images/ternak/12101220002kiri.jpg*12*Pratiwi* loc1 = InStr(1, data, "*", CompareMethod.Text)
loc2 = InStr(loc1 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc3 = InStr(loc2 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc4 = InStr(loc3 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc5 = InStr(loc4 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc6 = InStr(loc5 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) rfid_ternak = data.Substring(0, loc1 - 1)
nm_ternak = data.Substring(loc1, (loc2 - 1) - loc1) nm_peternakan = data.Substring(loc2, (loc3 - 1) - loc2) foto_ternak = data.Substring(loc3, (loc4 - 1) - loc3) berat_ternak = data.Substring(loc4, (loc5 - 1) - loc4) nm_pemilik = data.Substring(loc5, (loc6 - 1) - loc5) lbl_rfid.Text = rfid_ternak
lbl_ternak.Text = nm_ternak
lbl_peternakan.Text = nm_peternakan lbl_berat.Text = berat_ternak lbl_peternak.Text = nm_pemilik
Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan
pada form utama, selanjutnya mengenai uraian form koneksi. Form koneksi
digunakan untuk menyimpan data koneksi. Terdapat dua pilihan yaitu tanpa proxy
dan dengan proxy. Bila memilih dengan proxy maka harus mengisi alamat proxy
dan port pada textbox. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan konfigurasi
koneksi. Berikut ini merupakan syntax untuk menyimpan konfigurasi koneksi.
proxy = txt_proxy.Text port = txt_port.Text
STIKOM
42
Tombol cek koneksi digunakan untuk mengecek koneksi dengan cara
melakukan ping ke alamat server. Berikut ini merupakan syntax untuk melakukan
ping.
Try
Dim ping As New System.Net.NetworkInformation.Ping
Dim result As System.Net.NetworkInformation.PingReply = ping.Send("<alamat server>")
MsgBox("Sudah tersambung dengan server") Catch ex As Exception
MsgBox("Tidak dapat tersambung dengan server") End Try
Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan
pada form koneksi, selanjutnya mengenai uraian form login. Form login
digunakan untuk melakukan login aplikasi melalui database online. Bila belum
online maka tidak dapat melakukan seluruh proses manajemen dan registrasi
ternak.
Tombol login digunakan untuk login dengan memasukkan username dan
password dari kedua textbox lalu mengirimkannya sebagai parameter ke dalam
PHP. Proses pengiriman parameter dilakukan oleh kontrol webbrowser yang
berada pada form utama. Berikut ini merupakan syntax untuk mengirimkan
parameter berupa username dan password ke webbrowser.
link = "<web_domain>/TA_login.php?p=" & txt_username.Text & "-" & txt_pass.Text & "-"
Form1.WebBrowser1.Navigate(link)
Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan
pada form login, selanjutnya mengenai uraian form serial. Form serial digunakan
untuk membuka port serial pada form utama supaya data dari timbangan dan
RFID dapat dibaca oleh komputer. Berikut ini merupakan syntax untuk membuka
port serial.
STIKOM
Form1.SerialPort1.Open() Form1.SerialPort2.Open()
Port serial harus ditutup bila tidak digunakan. Berikut ini merupakan syntax
untuk menutup port serial.
Form1.SerialPort1.Close() Form1.SerialPort2.Close()
Tombol refresh pilihan port digunakan untuk merefresh pilihan port dengan
caa mendata ulang port yang aktif. Berikut ini merupakan syntax untuk mendata
port yang aktif.
For Each sp As String In My.Computer.Ports.SerialPortNames ComboBox1.Items.Add(sp)
ComboBox2.Items.Add(sp) Next
Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan
pada form koneksi, selanjutnya mengenai uraian module yaitu variabel global.
Module variabel global berisi variabel yang dapat dipakai di semua form.
Berikut ini adalah koding module variabel global.
Module Variabel_Global
Public proxy, port, buf_proxy, buf_port, link, username As String
Public session, cache As Integer End Module
3.4.3 Perancangan Pemrograman Web
Pemrograman web digunakan untuk mengintegrasikan aplikasi komputer
dengan database online menggunakan PHP. Pemrogaman web ini berdasarkan
website dan database online yang sudah ada dan hanya perlu menambahkan
koding tanpa desain.
STIKOM
44
Cara kerja web ini yaitu parameter dikirim ke web dan diolah sehingga
dapat terhubung dengan database online. Setelah terhubung, maka web dapat
melakukan pengiriman dan pengambilan data secara langsung ke database online.
Bila web sudah mendapatkan data yang diinginkan, maka web menyimpan data
tersebut melalui session sehingga aplikasi komputer dapat mengambil data yang
berada pada session. Berikut ini adalah syntax untuk web supaya session dapat
diambil oleh aplikasi komputer.
<span id="datanya" value="<?=$_SESSION['sesion']?>"style= "visibility:hidden;"></span>
Pembuatan pemrograman web dibagi menjadi lima bagian yaitu login,
select, foto, simpan, dan logout.
A. Login
Login digunakan untuk mengakses databaseonline dengan mengisi ID dan
password. Login ini berada pada file TA_login.php di folder website yang sudah
online.
Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_login.php melalui aplikasi
komputer disertai dengan parameter berisi ID dan password. Setelah itu web akan
memproses ID dan password tersebut dan mencocokkan dengan databaseonline.
Bila benar, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi nama pengguna
dan session “user” berisi ID. Bila salah, maka web akan mengirimkan session
“sesion” berisi angka “1” yang berarti gagal login. Session ini akan diambil oleh
aplikasi komputer untuk diolah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web
di bawah ini.
STIKOM
• Mengambil parameter dari aplikasi komputer dan mengolahnya
$username = substr($_GET['p'],0,$loc1);
$password = substr($_GET['p'],$loc1+1,($loc2-1)-$loc1); $rs = $koneksi->Execute("<select database>");
• Session diisi nama pengguna bila login sukses
$_SESSION['sesion']=$nama;
• Session diisi variabel 1 bila login gagal
$_SESSION['sesion']=1;
B. Select
Select digunakan untuk mengambil data ternak pada databaseonline dengan
membaca RFID terlebih dahulu. Select ini berada pada file TA_select.php di
folder website yang sudah online. Pengguna harus login terlebih dahulu sebelum
proses pengambilan data dilakukan. Bila belum login, maka web akan
mengirimkan session “sesion” berisi angka 20 yang nanti akan diproses aplikasi
komputer sebagai tanda belum login.
Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_select.php melalui aplikasi
komputer disertai dengan parameter berisi RFID. Setelah itu web akan memproses
RFID dan mencari data ternak pada database online berdasarkan RFID tersebut.
Bila data ternak ada, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi data.
Bila salah, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi angka “1” yang
berarti gagal mencari data ternak. Session ini akan diambil oleh aplikasi komputer
dan diolah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web
di bawah ini.
• Mengecek apakah sudah login
if(empty($_SESSION['user']))
$_SESSION['sesion']=20;
STIKOM
46
}else{
<langkah selanjutnya>
}
• Mengambil parameter dari aplikasi komputer dan mengolahnya
$rfid_ternak = $_GET['p'];
$rs = $koneksi->Execute("<select database>");
• Mengambil data dari databaseonline lalu disimpan pada session
$rfid_ternak = $rs->fields[0]; $nm_ternak = $rs->fields[1]; $nm_peternakan = $rs->fields[2];
$data=$rfid_ternak."*".$nm_ternak."*".$nm_peternakan."*"; $_SESSION['sesion']=$data;
C. Foto
Foto digunakan untuk menampilkan foto ternak yang berada pada database
online. Foto ini berada pada file TA_foto.php di folder website yang sudah online.
Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_foto.php melalui aplikasi
Visual Basic disertai dengan parameter berisi foto ternak yang didapat dari session
TA_select.php. Setelah itu web akan mengolah foto ternak supaya dapat tampil
dengan ukuran panjang dan lebar maksimal 450 pixel.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web
di bawah ini.
• Mengambil parameter dari aplikasi komputer
$foto_ternak = $_GET['p'];
• Mengolah foto ternak
list($width, $height, $type, $attr) = getimagesize("$foto_ternak");
if($width>$height){
$persen=$height/$width; $width=450;
$height=$persen*450; }else{
$persen=$width/$height; $height=450;
$width=$persen*450; }
STIKOM
• Menampilkan foto ternak
echo "<img class=\"foto\" width=\"$width\" height=\"$height\" src=\"$foto_ternak?".time()."\">";
D. Simpan
Simpan digunakan untuk menyimpan data berat ternak ke database online.
Simpan ini berada pada file TA_simpan.php di folder website yang sudah online.
Pengguna harus login terlebih dahulu sebelum proses penyimpanan data
dilakukan. Bila belum login, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi
angka 30 yang nanti akan diproses aplikasi komputer sebagai tanda belum login.
Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_simpan.php melalui
aplikasi komputer disertai dengan parameter berisi RFID, berat ternak, dan
pengguna. Setelah itu web akan memproses data dan menyimpannya pada
database online berdasarkan RFID. Bila berhasil disimpan, maka web akan
mengirimkan session “sesion” berisi angka “31”. Bila tidak berhasil disimpan,
maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi angka “32”. Session ini akan
diambil oleh aplikasi komputer dan diolah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web
berikut ini.
• Mengecek apakah sudah login
if(empty($_SESSION['user']))
$_SESSION['sesion']=30; }else{
<langkah selanjutnya>
}
• Mengambil parameter dari aplikasi komputer dan menyimpannya ke dalam
databaseonline
$rfid_ternak = substr($_GET['p'],0,$loc1);
$berat_ternak = substr($_GET['p'],$loc1+1,($loc2-1)-$loc1); $userEdit_ternak = substr($_GET['p'],$loc2+1,($loc3-1)-$loc2); $save = "<update database>";
STIKOM
48
$koneksi->Execute($save);
E. Logout
Logout digunakan untuk menghapus semua session yang berada pada
browser. Logout ini berada pada file TA_logout.php di folder website yang sudah
online.
Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_logout.php melalui
aplikasi komputer. Setelah itu web akan menghapus semua session.
Berikut ini adalah koding dari pemrograman web TA_logout.php.
<?php
SESSION_START(); SESSION_DESTROY(); ?>
STIKOM
48
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian RFID dengan DatabaseOnline
Pengujian RFID dengan database online dilakukan dengan menguji kinerja
dari program kelayakan sebagai user interface.
4.1.1 Tujuan
Pengujian RFID dengan database online ini bertujuan untuk melihat kinerja
program serta untuk mengetahui apakah tampilan data telah sesuai dengan
harapan.
4.1.2 Peralatan yang Digunakan 1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Modem internet
b. Microprocessor minimal Pentium IV
c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows
2. Perangkat Lunak (Software)
a. Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Server/Pro, XP/Pro/Home/7
b. Aplikasi komputer yang berbasis Visual Studio 2008, sudah termasuk
.NET framework yang diperlukan
4.1.3 Prosedur Pengujian
1. Hubungkan komputer dengan internet.
2. Jalankan aplikasi komputer.
STIKOM
49
3. Lakukan konfigurasi koneksi internet dengan cara menekan tombol
“Konfigurasi Koneksi” pada Form Utama sehingga muncul Form Konfigurasi
Koneksi. Lalu ubah konfigurasi proxy sesuai dengan koneksi internet. Setelah
itu tekan tombol “Cek Koneksi” untuk mengecek apakah komputer sudah
tersambung ke server di internet.
4. Lakukan konfigurasi koneksi Port Serial dengan cara menekan tombol
“Konfigurasi Port” pada Form Utama sehingga muncul Form Konfigurasi
Port. Lalu konfigurasi port RFID sesuai dengan port serial yang terhubung,
setelah itu tekan tombol “Sambungkan”. Setelah terhubung, tekan tombol
“Tutup” untuk kembali ke Form Utama.
5. Lakukan login dengan cara menekan tombol “Login” pada Form Utama
sehingga muncul Form Login. Masukkan username dan password pada
textbox, lalu tekan Login. Tunggu sampai ada pemberitahuan “Login Sukses”,
setelah itu Form Login akan tertutup secara otomatis sehingga dapat kembali
ke Form Utama. Label status login akan berubah dari “Belum Login” menjadi
“Sudah Login”.
6. Membaca Ear Tag dengan cara menekan tombol scan pada RFID Reader lalu
dekatkan reader-nya ke Ear Tag dengan jarak maksimal 10 cm.
4.1.4 Hasil Pengujian RFID dengan Database Online
Pengujian koneksi RFID dengan database online dibutuhkan untuk
memastikan bahwa RFID dapat terhubung dengan aplikasi komputer dan
database online. Gambar 4.1 merupakan form awal ketika aplikasi komputer
dijalankan.
STIKOM
Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Komputer
Pengujian pertama adalah menguji apakah aplikasi bisa tersambung dengan
internet. Gambar 4.2 merupakan pemberitahuan bahwa sudah terhubung dengan
internet. Bila tidak dapat terhubung maka akan muncul pemberitahuan seperti
pada Gambar 4.3
Gambar 4.2 Pemberitahuan Sudah Terhubung dengan Internet
STIKOM
51
Gambar 4.3 Pemberitahuan Tidak dapat Terhubung dengan Internet
Gambar 4.4 Konfigurasi Port
Pengujian kedua menguji apakah RFID bisa terhubung dengan aplikasi
komputer. Sebelum melakukan pengujian RFID ini, pengguna harus melakukan
konfigurasi port RFID terlebih dahulu. Gambar 4.4 menunjukkan Form
Konfigurasi Port.
Setelah konfigurasi port selesai, pengguna harus melakukan login. Gambar
[image:61.612.63.565.81.686.2]4.5 dan 4.6 menunjukkan bahwa pengguna berhasil login.
Gambar 4.5 Pemberitahuan Login Sukses
STIKOM
Gambar 4.7 Pemberitahuan Sudah Login
Langkah selanjutnya adalah melakukan pembacaan RFID menggunakan
RFID Reader dan Ear Tag. Setelah menekan tombol scan maka identitas ternak
akan muncul di layar yang berada pada RFID Reader seperti yang terlihat pada
Gambar 4.7. Pada percobaan ini, ID yang terbaca oleh RFID Reader adalah
008889112861. Identitas tersebut langsung dikirim ke komputer melalui Port
Serial dan aplikasi komputer akan mencari datanya di database online dan
langsung menampilkannya. Gambar 4.8 adalah tampilan aplikasi komputer setelah
membaca RFID beserta data zoom-nya.
Gambar 4.7 Pembacaan RFID
STIKOM
53
Gambar 4.9 Tampilan Data Ternak
4.2 Pengujian Timbangan
Pengujian timbangan dilakukan dengan menguji apakah timbangan telah
berfungsi dengan baik dan juga menguji apakah dapat mengukur berat ternak
dengan mudah.
4.2.1 Tujuan
Pengujian timbangan ini bertujuan untuk menguji tingkat eror dan akurasi
timbangan.
4.2.2 Alat yang Digunakan
Peralatan timbangan yang terdiri dari:
1. Timbangan Ternak yang sudah diprogram dan siap digunakan, termasuk
power supply yang terhubung ke PLN.
STIKOM
2. Timbangan biasa
3. Beban.
4. Avometer
4.2.3 Prosedur Pengujian
1. Siapkan peralatan timbangan lengkap dengan power supply yang terhubung