BERBASIS MOBILE WEB
TUGAS AKHIR
Nama : Niken Indah Permatasari NIM : 07.41010.0257
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
BERBASIS MOBILE WEB
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh :
Nama : Niken Indah Permatasari NIM : 07.41010.0257
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
ix
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Komputer ... 7
2.1.1 Perangkat masukan... 8
2.1.2 Perangkat Pemroses ... 8
2.1.3 Perangkat Penyimpanan ... 8
2.1.4 Perangkat Keluaran ... 9
2.1.5 Kerusakan Komputer ... 9
2.2 Konsultasi ... 27
2.3 Sistem ... 27
STIKOM
x
2.5 Aplikasi Web ... 30
2.6 Perangkat Mobile ... 30
2.7 Web dan Mobile Web ... 31
2.8 Standar Web dan Mobile Web ... 32
2.9 Test Case ... ... 34
2.9.1 White Box Testing ... 34
2.9.2 Black Box Testing ... 35
2.10 Skala Likert ... 35
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 38
3.1 Analisis Sistem ... 38
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 38
3.1.2 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 38
3.2 Perancangan Sistem ... 39
3.2.1 Perancangan Arsitektur ... 40
3.2.2 System Flow ... 41
3.2.3 Context Diagram ... 52
3.2.4 Diagram Berjenjang ... 53
3.2.5 Data Flow Diagram ... 55
3.2.6 Entity Relationship Diagram ... 64
3.2.7 Struktur Tabel ... 66
3.2.8 Perancangan Halaman Aplikasi ... 70
STIKOM
xi
3.3.1 Perancangan Uji Coba Sistem ... 82
3.3.2 Perancangan Uji Coba Kasus ... 85
3.3.3 Perancangan Angket ... 88
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 91
4.1 Kebutuhan Sistem ... 91
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 91
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 92
4.2 Implementasi ... 92
4.2.1 Halaman Untuk Admin ... 92
4.2.2 Halaman Untuk Pengguna Umum ... 97
4.3 Evaluasi ... 107
4.3.1 Uji Coba Sistem ... 107
4.3.2 Uji Coba Kasus ... 111
4.3.3 Uji Coba Angket ... 117
BAB V PENUTUP ... 120
5.1 Kesimpulan ... 120
5.2 Saran ... 120
DAFTAR PUSTAKA ... xx
STIKOM
xii
Tabel 3.1 Komponen ... 67
Tabel 3.2 Kerusakan ... 67
Tabel 3.3 Gejala ... 67
Tabel 3.4 Kerusakan_Gejala... 68
Tabel 3.5 Pengguna ... 68
Tabel 3.6 Konsultasi ... 69
Tabel 3.7 History_konsultasi ... 69
Tabel 3.8 Komentar_konsultasi ... 70
Tabel 3.9 Fungsi Obyek Rancangan Halaman Login ... 71
Tabel 3.10 Fungsi Obyek Rancangan Halaman Maintenance Pengetahuan ... 72
Tabel 3.11 Fungsi Obyek Rancangan Halaman Tambah Pengetahuan ... 73
Tabel 3.12 Fungsi Obyek Rancangan Halaman Registrasi ... 76
Tabel 3.13 Fungsi Obyek Rancangan Halaman Diagnosis ... 78
Tabel 3.14 Fungsi Obyek Rancangan Hasil Diagnosis Versi Web ... 79
Tabel 3.15 Data Uji Coba Halaman Login ... 82
Tabel 3.16 Rancangan Uji Coba Halaman Login ... 82
Tabel 3.17 Rancangan Uji Coba Halaman Maintenance Pengetahuan ... 83
Tabel 3.18 Rancangan Uji Coba Halaman Tambah Pengetahuan ... 84
Tabel 3.19 Rancangan Uji Coba Halaman Diagnosis ... 84
Tabel 3.20 Data Uji Coba Kasus Masalah Pada Konektor Power Monitor ... 85
Tabel 3.21 Data Uji Coba Kasus Masalah Pada Kabel Video ... 85
Tabel 3.22 Data Uji Coba Kasus Baterai CMOS Lemah ... 86
STIKOM
xiii
Tabel 3.24 Data Uji Coba Kasus Kerusakan Hardware Tidak Terdeteksi ... 87
Tabel 3.25 Rancangan Angket Pengguna Umum ... 89
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Halaman Login ... 107
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Halaman Maintenance Pengetahuan ... 109
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Halaman Tambah Pengetahuan ... 110
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Halaman Diagnosis ... 110
Tabel 4.5 Hasil Olah Data Angket Pengguna Umum ... 118
STIKOM
xiv
Gambar 2.1 Fungsi-fungsi DBMS ... 29
Gambar 2.2 Standar Web dan Mobile Web ... 33
Gambar 2.3 Kriteria Interpretasi Skor ... 37
Gambar 3.1 Rancangan Arsitektur Diagnosis Kerusakan Komputer ... 41
Gambar 3.2 System Flow Registrasi Pengguna Umum ... 42
Gambar 3.3 System Flow Login Pengguna ... 43
Gambar 3.4 System Flow Maintenance Data ... 44
Gambar 3.5 System Flow Maintenance Data Komponen ... 45
Gambar 3.6 System Flow Maintenance Data Kerusakan... 46
Gambar 3.7 System Flow Maintenance Data Gejala ... 47
Gambar 3.8 System Flow Maintenance Pengetahuan Teknisi ... 48
Gambar 3.9 System Flow Validasi Komentar ... 50
Gambar 3.10 System Flow Konsultasi Pengguna Umum ... 51
Gambar 3.11 Context Diagram Aplikasi Diagnosis Kerusakan Komputer ... 52
Gambar 3.12 Diagram Berjenjang Aplikasi Diagnosis Kerusakan Komputer . 53 Gambar 3.13 Diagram Berjenjang Proses Maintenance Komponen, Kerusakan dan Gejala ... 54
Gambar 3.14 Diagram Berjenjang Proses Maintenance Pengetahuan Teknisi dan Validasi Komentar ... 55
Gambar 3.15 DFD Level 0 Aplikasi Diagnosis Kerusakan Komputer... 56
Gambar 3.16 DFD Level 1 Subproses Registrasi ... 57
Gambar 3.17 DFD Level 1 Subproses Login ... 58
Gambar 3.18 DFD Level 1 Subproses Maintenance Data ... 59
STIKOM
xv
Gambar 3.20 DFD Level 2 Subproses Maintenance Kerusakan ... 60
Gambar 3.21 DFD Level 2 Subproses Maintenance Gejala ... 61
Gambar 3.22 DFD Level 2 Subproses Maintenance Pengetahuan Teknisi ... 62
Gambar 3.23 DFD Level 2 Subproses Validasi Komentar ... 63
Gambar 3.24 DFD Level 1 Subproses Konsultasi ... 64
Gambar 3.25 CDM Diagnosis Kerusakan Komputer ... 65
Gambar 3.26 PDM Diagnosis Kerusakan Komputer... 66
Gambar 3.27 Rancangan Halaman Login ... 70
Gambar 3.28 Rancangan Halaman Utama Admin ... 71
Gambar 3.29 Rancangan Halaman Maintenance Pengetahuan ... 72
Gambar 3.30 Rancangan Halaman Tambah Pengetahuan ... 73
Gambar 3.31 Rancangan Halaman History Konsultasi Admin ... 74
Gambar 3.32 Rancangan Halaman Registrasi User ... 75
Gambar 3.33 Rancangan Halaman Registrasi User Mobile ... 75
Gambar 3.34 Rancangan Halaman Utama Pengguna Umum Versi Web ... 76
Gambar 3.35 Rancangan Halaman Utama Pengguna Umum Versi Mobile .... 77
Gambar 3.36 Rancangan Halaman Diagnosis Versi Web ... 78
Gambar 3.37 Rancangan Halaman Diagnosis Versi Mobile... 78
Gambar 3.38 Rancangan Halaman Hasil Diagnosis Versi Web ... 79
Gambar 3.39 Rancangan Halaman Hasil Diagnosis Versi Mobile ... 80
Gambar 3.40 Rancangan Halaman Cetak Hasil Diagnosis ... 80
Gambar 3.41 Rancangan Halaman History Konsultasi ... 81
STIKOM
xvi
Gambar 4.1 Halaman Login ... 89
Gambar 4.2 Halaman Utama Admin ... 89
Gambar 4.3 Submenu Maintenance ... 90
Gambar 4.4 Submenu Konsultasi ... 90
Gambar 4.5 Submenu Setting ... 90
Gambar 4.6 Halaman Maintenance Komponen ... 91
Gambar 4.7 Halaman Edit Kerusakan ... 91
Gambar 4.8 Halaman Maintenance Pengetahuan Teknisi ... 92
Gambar 4.9 Halaman Edit Pengetahuan Teknisi ... 92
Gambar 4.10 Halaman History Konsultasi Admin ... 93
Gambar 4.11 Halaman Login Pengguna Umum ... 94
Gambar 4.12 Submenu Halaman Login ... 94
Gambar 4.13 Menu Halaman Utama Mobile Sebelum Login ... 95
Gambar 4.14 Halaman Login Mobile ... 95
Gambar 4.15 Halaman Registrasi ... 96
Gambar 4.16 Halaman Registrasi Mobile ... 96
Gambar 4.17 Halaman Utama Pengguna Umum ... 97
Gambar 4.18 Submenu Konsultasi Pengguna Umum ... 97
Gambar 4.19 Submenu Info Pengguna Umum ... 97
Gambar 4.20 Halaman Utama Pengguna Umum Versi Mobile Web ... 98
Gambar 4.21 Halaman Profil Pengguna Umum ... 98
Gambar 4.22 Halaman Profil Pengguna Umum Versi Mobile ... 99
STIKOM
xvii
Gambar 4.24 Halaman Konsultasi Versi Mobile Web ... 100
Gambar 4.25 Halaman Detail Konsultasi Versi Web ... 100
Gambar 4.26 Halaman Detail Konsultasi Versi Mobile Web ... 101
Gambar 4.27 Halaman Review Detail Konsultasi Versi Web ... 101
Gambar 4.28 Halaman Hasil Cetak Detail Konsultasi Versi Web ... 102
Gambar 4.29 Halaman History Konsultasi Versi Web ... 102
Gambar 4.30 Halaman History Konsultasi Versi Mobile Web ... 102
Gambar 4.31 Halaman Login Gagal ... 103
Gambar 4.32 Tampilan Detail Gejala ... 103
Gambar 4.33 Tampilan Pesan Validasi ... 105
Gambar 4.34 Tampilan Data Kategori Kosong ... 106
Gambar 4.35 Tidak Ada Tampilan di Monitor ... 112
Gambar 4.36 Led Monitor Tidak Menyala ... 112
Gambar 4.37 Dapat Masuk ke Sistem Operasi ... 112
Gambar 4.38 Kasus Masalah Pada Konektor Power Monitor ... 113
Gambar 4.39 Led Monitor Berkedip Orange ... 113
Gambar 4.40 Kasus Masalah Pada Kabel Video ... 114
Gambar 4.41 Komputer Hanya Bisa Booting ... 114
Gambar 4.42 Pesan Error CMOS Checksum Error ... 115
Gambar 4.43 Kasus Baterai CMOS lemah ... 115
Gambar 4.44 Pesan Error Hardisk Failure ... 116
Gambar 4.45 Kasus Hardisk Failure ... 116
STIKOM
xviii
Gambar 4.47 Kasus Kerusakan Hardware Tidak Terdeteksi ... 117
Gambar 4.48 Interpretasi Skor Angket Pengguna Umum ... 119
STIKOM
xix
Lampiran 1. Flowchart Proses Penentuan Hasil Konsultasi ... 123
Lampiran 2. Print Out Hasil Konsultasi ... 124
Lampiran 3. Angket Pengguna Umum ... 129
STIKOM
vi
Komputer telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian besar masyarakat. Tingginya tingkat pemanfaatan komputer berbanding terbalik dengan pengetahuan mengenai perangkat komputer itu sendiri karena sebagian besar pengguna komputer hanya peduli terhadap tugas pemakaiannya saja. Saat komputer mengalami masalah, masalah teknis akan diserahkan pada seorang teknisi. Padahal tidak semua pengguna komputer selalu didampingi oleh seorang teknisi yang mampu menyelesaikan permasalahan teknis. Selain ketersediaan teknisi, pengguna komputer juga mengalami hambatan dalam masalah jarak, waktu, dan biaya dalam penanganan kerusakan komputer.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah perlu dibuat suatu aplikasi yang dapat mendiagnosis kerusakan komputer dan membantu memberikan solusi untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menangani kerusakan pada komputer. Aplikasi dijalankan melalui web dan mobile web agar dapat digunakan secara luas karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh masyarakat umum.
Aplikasi diagnosis kerusakan komputer dan penanganannya berbasis
mobile web membantu pengguna melakukan diagnosis dan penanganan kerusakan komputer secara mandiri tanpa harus bergantung penuh pada ketersediaan teknisi. Masalah jarak, waktu dan biaya yang dirasakan oleh pengguna dalam menangani kerusakan komputer, dapat diminimalisir. Nilai keberhasilan penggunaan aplikasi sebesar 80.22%, menunjukkan aplikasi berada di skala kualitas layak.
Kata Kunci: Kerusakan Komputer, Personal Computer, Mobile Web.
STIKOM
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai teknologi yang terus berkembang, komputer telah menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari. Industri umumnya mengklasifikasikan
komputer dalam beberapa kelompok, salah satunya adalah komputer pribadi
(Shelly dkk, 2011). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lebih dari miliaran
komputer pribadi digunakan di seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan
berlipat ganda pada tahun 2014 (Shelly dkk, 2011).
Komputer yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari dapat mengalami
masalah. Permasalahan dapat diakibatkan oleh usia komputer, pemakaian yang
salah, lingkungan, dan sebab lain yang terjadi karena kesengajaan ataupun tidak
(Supriyanto, 2005). Permasalahan yang terjadi juga dapat disebabkan oleh
komponen yang tidak bekerja dengan baik atau kegagalan komponen. Komponen
elektronik menjadi berkurang kemampuannya di akhir usia normal peralatan,
sehingga sangat penting untuk menyadari bahwa kemampuan komponen akan
berkurang saat komponen beroperasi pada/mendekati kemampuan maksimal
komponen (Anderson dan Tooley, 2003).
Permasalahan pada komputer, didukung dengan rendahnya pengetahuan
mengenai perangkat komputer itu sendiri dapat meningkatkan kebutuhan akan
jasa teknisi saat terjadi kerusakan komputer. Menurut Supriyanto (2005), hanya
sebagian kecil dari pemilik komputer pribadi yang mengerti tentang perangkat
komputer karena sebagian besar pengguna komputer hanya peduli terhadap tugas
STIKOM
pemakaiannya saja, sehingga masalah teknis akan diserahkan pada seorang
teknisi. Padahal tidak semua pengguna komputer selalu didampingi oleh seorang
teknisi yang mampu menyelesaikan permasalahan teknis. Masih menurut
Supriyanto (2005), pengetahuan mengenai komputer pribadi akan sangat berguna
jika terdapat masalah karena permasalahan yang timbul dapat diatasi sendiri
dengan melakukan pemeliharaan dan perbaikan komputer tanpa harus menunggu
pihak lain (teknisi) yang akan membuang waktu dan biaya.
Kerusakan komputer dapat dialami oleh setiap pengguna komputer
kapan pun dan di mana pun. Jarak, waktu dan biaya merupakan beberapa
hambatan dalam penanganan permasalahan yang terjadi pada komputer. Menurut
LaFontaine dan Warner (2010), mobile web adalah apa saja yang terdapat di
World Wide Web yang dapat ditampilkan melalui sebuah perangkat mobile.
Dengan sebuah perangkat mobile, pengguna dapat mengakses informasi yang
terdapat di internet, termasuk informasi dan aplikasi diagnosis kerusakan
komputer dan penanganannya.
Berdasarkan permasalahan di atas, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat
mendiagnosis kerusakan komputer dan membantu memberikan solusi untuk
mengambil tindakan yang tepat dalam menangani kerusakan pada bagian
komputer. Pemanfaatan mobile web diterapkan agar aplikasi dapat digunakan
secara luas karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh masyarakat
umum.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dirumuskan permasalahan yaitu:
1. Bagaimana merancang bangun suatu aplikasi diagnosis kerusakan komputer
STIKOM
dan penanganannya untuk membantu pengguna mengetahui dan menangani
kerusakan komputer.
2. Bagaimana merancang bangun suatu aplikasi diagnosis kerusakan komputer
dan penanganannya agar dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, batasan masalah
terdiri dari:
1. Area permasalahan yang diambil untuk penelitian adalah komputer dengan
jenis komputer pribadi (desktop).
2. Diagnosis kerusakan komputer terbatas pada perangkat keras (hardware) yang
berpotensi mengalami kerusakan, yaitu: keyboard, mouse, motherboard,
power supply, baterai CMOS, harddisk, RAM, CD-ROM, monitor dan
speaker.
3. Data diambil dari buku: Anderson dan Tooley (2003), Mueller (2010),
Nazaruddin (2005), Supriyanto (2005) dan Wahyuno (2008).
4. Tidak membahas secara mendalam kerusakan yang disebabkan oleh virus dan
kerusakan lain yang berhubungan dengan software maupun sistem operasi.
5. Web browser yang dapat digunakan adalah browser dengan standar W3C,
antara lain Chrome versi 12, Firefox versi 5, dan Opera versi 11.
6. Perangkat mobile yang digunakan minimal dapat menjalankan browser
standar OMA web mobile, antara lain beberapa mobile browser yang terdapat
pada perangkat mobile dan Opera Mini versi 6.
7. Pengguna utama sistem adalah masyarakat umum yang ingin mendapatkan
bantuan mengenai penanganan kerusakan komputer.
STIKOM
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Merancang bangun aplikasi diagnosis kerusakan komputer dan
penanganannya untuk membantu pengguna mengetahui dan menangani
kerusakan komputer.
2. Merancang bangun aplikasi diagnosis kerusakan komputer dan
penanganannya agar dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Admin
Manfaat yang didapatkan oleh admin adalah sebagai berikut:
a. Sebagai media untuk menyimpan data mengenai kerusakan komputer dan
penanganannya.
b. Memudahkan input data, karena dapat diakses secara online.
c. Antar muka dirancang untuk memudahkan proses maintenance data.
2. Pengguna umum
Manfaat yang didapatkan oleh pengguna umum adalah sebagai berikut:
a. Membantu pengguna melakukan diagnosis awal kerusakan
b. Membantu pengguna melakukan penanganan terhadap kerusakan komputer
berdasarkaan hasil diagnosis kerusakan tanpa bergantung penuh pada
ketersediaan teknisi.
c. Antar muka lebih sederhana sehingga memudahkan penggunaan aplikasi.
d. Biaya akses jauh lebih murah.
e. Efisiensi waktu karena dapat diakses dengan mudah dan cepat.
STIKOM
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir “Rancang Bangun Aplikasi Diagnosis Kerusakan
Komputer dan Penanganannya Berbasis Mobile Web” ini disusun secara
sistematis ke dalam lima bab. Setiap bab saling terkait dan menjelaskan tentang
sistem dan aplikasi yang dibuat. Rangkuman berupa penjelasan singkat setiap bab
terdapat dalam sistematika penulisan pada bab pertama.
Bab pertama adalah pendahuluan. Selain sistematika penulisan, bab
pertama juga berisi beberapa sub bab lain seperti latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat. Setiap sub bab
memiliki hubungan, baik dengan sub bab dalam bab pertama maupun dengan bab
lainnya.
Bab kedua adalah landasan teori. Pada bab ini dibahas konsep dan teori
yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi. Teori-teori penunjang tersebut adalah
komputer, perangkat masukan, perangkat pemrosesan, perangkat penyimpanan,
perangkat keluaran, kerusakan komputer, sistem, informasi, sistem informasi,
perangkat mobile, web dan mobile web, serta standar web dan mobile web.
Bab ketiga yaitu analisis dan perancangan sistem. Analisis sistem terdiri
dari sub bab identifikasi masalah, kebutuhan sistem, kebutuhan pengguna dan
kebutuhan perangkat. Perancangan sistem dibuat dalam bentuk system flow,
context diagram, diagram jenjang, data flow diagram, entity relationship diagram
yang berupa conseptual data model dan physical data model, struktur tabel,
perancangan halaman aplikasi dan perancangan evaluasi hasil.
Bab keempat berupa implementasi dan evaluasi. Bab ini berisi tentang
implementasi dan pembahasan dari program yang telah dibuat. Pada tahap ini juga
STIKOM
dilakukan evaluasi dan uji coba terhadap aplikasi yang telah dibuat untuk
memastikan apakah program yang dibuat telah sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Bab terakhir, yaitu bab kelima adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan
berupa keterangan lanjut mengenai tujuan pada bab pertama, dan saran
sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang
akan datang.
STIKOM
7
2.1 Komputer
Menurut Shelly dkk (2011), komputer adalah sebuah mesin elektronik
yang beroperasi di bawah kontrol instruksi yang tersimpan di memori, yang dapat
menerima data, memanipulasi data berdasarkan aturan tertentu, menghasilkan
keluaran dan menyimpan hasil untuk penggunaan di masa depan. Komputer
diklasifikasikan dalam tujuh kelompok, yaitu komputer pribadi, komputer mobile
dan perangkat mobile, game consoles, server, mainframes, super komputer, dan komputer yang tertanam.
Masih menurut Shelly dkk (2011), komputer pribadi adalah sebuah
komputer yang dapat menggerakkan sendiri seluruh kegiatan input, pemrosesan,
output, dan penyimpanan. Komputer pribadi terdiri dari dua macam, yaitu
komputer desktop dan komputer notebook. Komputer notebook dirancang untuk
keperluan mobile, sedangkan komputer desktop dirancang dengan unit sistem,
perangkat masukan, perangkat keluaran, dan perangkat lainnya yang diletakkan di
atas atau di bawah meja.
Komputer terdiri dari dua aspek dasar, yaitu aspek teknis dan aspek
non-teknis. Aspek teknis terdiri dari hardware (perangkat keras), software (perangkat
lunak), dan brainware (tenaga pelaksana atau pengguna). Beberapa komponen
elektronik dan mekanik yang terdapat pada suatu komputer dikenal sebagai
hardware (Shelly dkk, 2011).
STIKOM
Menurut Arifin (2010), perangkat keras (hardware) merupakan perangkat elektronik pendukung komputer yang dibedakan menjadi empat
kelompok unit atau perangkat, yaitu perangkat masukan, perangkat pemroses,
perangkat penyimpanan, dan perangkat keluaran.
2.1.1 Perangkat Masukan
Input adalah semua data dan instruksi yang dimasukkan ke dalam
memori dari sebuah komputer. Input device (perangkat masukan) adalah suatu
komponen perangkat keras yang mengijinkan pengguna untuk memasukkan data
dan instruksi (berupa program, perintah, dan respons pengguna) ke dalam sebuah
komputer (Shelly dkk, 2011). Beberapa contoh perangkat masukan (Arifin, 2010),
yaitu: keyboard, mouse, scanner, joystick dan webcam.
2.1.2 Perangkat Pemroses
Perangkat pemroses berfungsi sebagai unit sistem (Arifin, 2010).
Menurut Shelly dkk (2011), system unit (unit sistem) adalah sebuah kotak yang
berisi komponen elektronik dari suatu komputer yang digunakan untuk
memproses data. Pada komputer pribadi (desktop), komponen elektronik dan
sebagian besar perangkat penyimpanan adalah bagian dari system unit. Berikut ini
beberapa komponen elektronik dalam suatu system unit, yaitu: motherboard yang
terdiri dari processor dan memory (RAM, ROM, flash memory, dan CMOS),
drivebays, adaptercards (berupa soundcard dan video card) dan powersupply.
2.1.3 Perangkat Penyimpanan
Menurut Shelly dkk (2011), storage device (perangkat penyimpanan)
merupakan komponen perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan data
STIKOM
dan instruksi. Perangkat penyimpanan dapat berupa perangkat masukan maupun
perangkat keluaran. Perangkat penyimpanan terdiri dari memory, harddisk, kartu
memori, USB flash drives, optical disc, dan tape.
2.1.4 Perangkat Keluaran
Output adalah data yang telah mengalami pemrosesan sehingga menjadi
suatu bentuk yang bermanfaat. Output device (perangkat keluaran) adalah
komponen perangkat keras yang menyampaikan informasi kepada satu atau
beberapa orang (Shelly dkk, 2011). Beberapa contoh perangkat keluaran (Arifin,
2010), yaitu: monitor, printer dan speaker.
2.1.5 Kerusakan Komputer
Menurut Landers (2009), komputer adalah barang elektronik yang tidak
lepas dari masalah. Permasalahan dan solusi yang terjadi pada komputer pribadi
terbagi menjadi dua kategori, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Masalah
dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti aplikasi yang menggunakan terlalu
banyak memori atau virus yang masuk ke dalam sistem.
Menurut Supriyanto (2005), masalah pada perangkat keras umumnya
timbul karena usia perangkat, aus, ketidakstabilan tegangan listrik, kecerobohan
pemakai, pemakaian yang tidak menurut prosedur, dan lain sebagainya. Perangkat
keras yang berpotensi mengalami kerusakan antara lain: monitor, harddisk,
diskdrive, card (seperti video card dan sound card), power supply, RAM,
processor, kipas dan motherboard.
Pada umumnya, metode yang digunakan untuk mencari dan
memecahkan masalah terdiri dari dua langkah. Langkah pertama adalah
STIKOM
menelusuri ke sumber masalah. Langkah kedua adalah memisahkan masalah
dengan menggunakan prosedur standar perangkat lunak dan perangkat keras
terkait (Landers, 2009).
Kerusakan komputer dapat ditelusuri melalui gejala yang ditimbulkan
atau kondisi yang dapat dirasakan oleh panca indera pengguna. Daftar kerusakan
berikut gejala kerusakan komputer adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan: Masalah pada konektor power monitor.
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Tidak ada tampilan di layar
c. Led monitor mati
Penanganan:
a. Pastikan power monitor dalam keadaan on. Lakukan pengecekan pada
konektor power dari monitor maupun ke arah outlet listrik. Jika
pemasangan sudah benar namun masalah belum teratasi, dapat mengganti
dengan konektor lain yang masih berfungsi. Penggantian tidak dapat
dilakukan untuk PC yang memiliki jenis konektor captured chord atau
captive chord karena telah terpasang secara permanen.
b. Jenis connector power untuk monitor dapat dilihat pada halaman
http://www.ehow.com/list_7264767_types-monitor-power-cords.html
2. Kerusakan: Masalah pada kabel video
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Tidak ada tampilan di layar
STIKOM
c. Led monitor berwarna orange atau berkedip Penanganan:
a. Periksa kabel video yang menghubungkan monitor dengan CPU, pastikan
sudah terpasang dengan benar. Jika belum, kencangkan ujung port pada VGA dengan baut, dan periksa ujung lain di monitor.
b. Jika ada pin yang bengkok, luruskan dengan tang. Pastikan semua pin
yang ada masuk ke lubang atau port VGA.
3. Kerusakan: Masalah pada graphiccard
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Muncul titik-titik (pixel) berwarna Penanganan:
a. Lakukan upaya pendinginan secara maksimal dan pastikan fungsi-fungsi
kipas pada komputer masih berjalan normal.
b. Jika perlu, pindahkan card-card yang lain ke slot yang agak berjauhan
dengan slot graphic card agar dapat memberikan sirkulasi udara yang cukup.
4. Kerusakan: Masalah pada trafo Playback (flyback) monitor
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Tampilan buram atau kabur
c. Kontras warna tidak bisa diatur maksimal
STIKOM
Penanganan:
a. Masalah ini terjadi pada monitor CRT yang memilki masa penggunaan
lebih dari tiga tahun. Disarankan untuk berkonsultasi secara langsung
dengan teknisi, atau juga dapat menganalisa permasalahan tersebut secara
mandiri.
b. Tes tiga jalur warna pada sirkuit driver video dengan menggunakan
osiloskop, karena kemungkinan masalah bersumber dari sirkuit video yang
terdapat dalam monitor. Ganti sirkuit video jika terbukti bermasalah.
c. Masalah berikutnya dapat disebabkan oleh fosfor yang terdapat pada
tabung katoda. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara mengganti
tabung katoda monitor.
d. Masalah juga dapat terjadi pada sirkuit amplifier video. Buka casing, lalu
kencangkan sambungan antara board videoamplifier dengan board raster
e. Kemungkinan terakhir, terjadi kerusakan pada trafo playback (kadang
disebut flyback). Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan tune
resistor brightness yang bertugas untuk mengatur tingkat terang pada tampilan monitor yang sudah mengalami perubahan sehingga tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
f. Kunjungi
http://www.computerrepairs.com.au/newcastle-infotech-computer-services/article/crt-monitor-blur-problem-the-best-way-to-repair/
5. Kerusakan: Masalah pada konektor VGA
Gejala:
a. Komputer aktif
b. Ada satu warna dominan
STIKOM
Penanganan:
a. Lakukan pengecekan pada kabel VGA dan pastikan kabel dalam kondisi
baik. Ganti konektor lama dengan konektor DP 15.
b. Kunjungi
http://ekohasan.blogspot.com/2010/02/cara-service-monitor-aoc-15-layar.html
6. Kerusakan: Masalah pada kabel Power Supply
Gejala:
a. Komputer mati
b. Tidak ada tampilan di layar
c. Kipas Power Supply tidak berputar
Penanganan:
a. Kerusakan disebabkan oleh tidak adanya tegangan. Periksa tegangan
dengan menggunakan AVO meter untuk memastikan ada atau tidaknya
tegangan yang masuk (normal: 5 volt). Jangan lupa untuk memastikan
semua kabel terhubung dengan baik. Jika ada tombol on atau off pada
powersupply, pastikan berada pada posisi on.
b. Jika tidak ada tegangan listrik, ganti dengan kabel power yang baru. Jika penggantian kabel belum mengatasi masalah, periksa transistor dan dioda
power supply karena kemungkinan terjadi kerusakan pada salah satu komponen tersebut. Ganti transistor dengan transistor baru yang masih
dalam kondisi baik. Jika penggantian transistor belum menyelesaikan
masalah, kemungkinan kerusakan terjadi pada dioda yang mengatur
konversi tegangan AC ke DC.
STIKOM
c. Jika tegangan listrik yang tersedia cukup, kemungkinan terdapat masalah
pada output power supply. Bila sinyal voltase terlalu rendah atau tidak
terdeteksi, maka kemungkinan kerusakan terletak pada power supply.
Ganti dengan power supply yang masih berfungsi. Jangan lupa untuk
menggunakan stabilizator untuk menstabilkan tegangan listrik.
d. Kunjungi
http://news.palcomtech.com/2010/07/4-kerusakan-komponen-yang-sering-terjadi-pada-power-supply/
7. Kerusakan: Kebocoran kapasitor pada PowerSupply
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Suhu komputer terlalu panas
Penanganan:
a. Kebocoran tegangan AC (alternative Current) dari power supply dapat
menyebabkan tegangan listrik keluar menuju mainboard dan komponen
lain. Akibatnya, beberapa komponen menjadi terlalu panas atau langsung
mengalami kerusakan.
b. Ganti kapasitor filter pada power supply untuk mengatasi kebocoran.
c. Kunjungi
http://jimmy2362.blogspot.com/2012/08/modifikasi-power-supply-komputer.html
8. Kerusakan: Masalah pada Kabel data mouse
Gejala:
a. Komputer dalam keadaan booting
b. Muncul pesan …did not detect a mouse…
c. Kursor tidak bergerak
STIKOM
Penanganan:
a. Pastikan connector kabel data mouse cocok dengan motherboard (sejajar atau zigzag), coba satu persatu.
b. Periksa connector yang mungkin sudah renggang atau goyang. Jika
connector tidak dapat terpasang dengan baik, ganti dengan connector baru.
Jangan lupa untuk memastikan socket dalam keadaan bersih.
c. Periksa kabel data. Kerusakan kabel data dapat diketahui dengan
menggunakan AVO meter. Jika kabel putus, ganti dengan kabel data yang
baru. Jangan lupa untuk memastikan socket dalam keadaan bersih.
d. Coba ganti dengan mouse lain yang masih berfungsi. Jika berhasil booting,
maka kerusakan terjadi pada mouse lama. Jika mouse masih tetap belum terdeteksi, maka kemungkinan kerusakan terjadi pada port input output. Konsultasikan dengan teknisi.
9. Kerusakan: Sensor photo transistor tidak bekerja Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Kursor bergerak tidak normal (hanya horizontal atau vertikal saja)
Penanganan:
a. Jika menggunakan mouse dengan roller dan bola, ukur kondisi sensor
dengan menggunakan AVO meter. Jika kondisi sensor jelek atau sensor
rusak, ganti dengan sensor baru Selain memeriksa sensor, jangan lupa
membersihkan roller dan bola mouse. Kesalahan serupa dapat dihindari
dengan cara mengganti mouse dengan jenis mouse lain yang memiliki
teknologi lebih tinggi. Misalnya mouse optik.
STIKOM
b. Jika menggunakan mousewireless, kemungkinan kesalahan terjadi karena baterai hampir habis. Ganti dengan baterai baru sebelum mouse benar-benar tidak bisa digunakan.
10. Kerusakan: Harddiskfailure
Gejala:
a. Komputerdalam keadaan booting
b. Tampil Harddisk failure
Penanganan:
a. Periksa setup pada BIOS dan ubah setting BIOS menjadi Auto karena
terkadang pesan kesalahan muncul karena BIOS masih membaca harddisk
second yang sudah dilepas atau tidak ada pada tempatnya.
b. Jika harddisk masih tidak dikenali, periksa sambungan kabel harddisk
yang ada di dalam casing. Pastikan kabel terhubung baik dengan
konektornya dan tidak longgar. Jika sambungan sudah benar namun
harddisk masih belum bisa dikenali, kemungkinan kerusakan terjadi pada
harddisk. Konsultasikan dengan teknisi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
11. Kerusakan: Bad sector
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Komputer lambat
c. Beberapa file corrupt ketika dicopy
STIKOM
Penanganan:
a. Terjadi bad sector pada harddisk. Badsector terbagi atas kerusakan secara fisik dan kerusakan secara software. Bad sector fisik atau mekanik bisa terjadi akibat benturan, tergores dan sebagainya yang bisa mengakibatkan
rusaknya bentuk fisik lempengan harddisk.
b. Bad sector secara fisik hampir tidak dapat ditangani karena kondisi fisik
harddisk sudah berubah. Ganti dengan harddisk yang kondisinya masih bagus dan dapat bekerja dengan normal.
c. Bad sector cross link, dapat ditangani dengan memformat harddisk.
12.Kerusakan: Masalah pada kabel data keyboard
Gejala:
a. Komputer dalam keadaan booting
b. Muncul pesan kesalahan Keyboard error or no keyboard present
c. Semua tombol tidak berfungsi
Penanganan:
a. Matikan komputer, pastikan koneksi kabel keyboard ke CPU sudah tepat.
Periksa connector yang mungkin sudah renggang atau goyang. Jika
connector tidak dapat terpasang dengan baik, ganti dengan konektor baru.
Jangan lupa untuk memastikan socket dalam keadaan bersih.
b. Periksa kabel data dengan menggunakan AVO meter. Jika kabel putus,
ganti dengan kabel data baru. Kemungkinan kerusakan berikutnya terjadi
pada IC controller yang bertugas mengubah kode digit menjadi ASCI
yang akan dikonfirmasikan ke motherboard. Sebaiknya ganti dengan
keyboard baru karena harga IC controller lebih mahal dari harga keyboard.
STIKOM
c. Coba ganti keyboard yang tidak terdeteksi dengan keyboard yang masih
berfungsi. Jika komputer dapat booting dengan baik, maka keyboard rusak
dan harus diganti dengan yang baru.
d. Jika masalah belum teratasi, kerusakan terjadi pada port keyboard.di
motherboard komputer. Konsultasikan langkah selanjutnya dengan teknisi
apakah harus memperbaiki atau mengganti port keyboard.
13.Kerusakan: Keyboard kotor
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Responkeyboard terlalu cepat
Penanganan:
a. Buka semua baut pengunci yang terdapat di bawah papan bidai
(keyboard). Bersihkan bagian dalam keyboard. Jika belum teratasi, ganti
tombol keyboard lama dengan yang baru. Kunjungi
http://sarsono.wordpress.com/2011/07/28/bagian-paling-kotor-dari-komputer-keyboard-ini-cara-membersihkannya/
b. Penanganan ini tidak berlaku untuk keyboard yang dibuat dengan
menggunakan lembaran plastik yang dilapisi karbon sebagai penghantar.
14.Kerusakan: Masalah pada jalur PCB (jalur penekanan karakter terputus)
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Beberapa tombol keyboard tidak berfungsi
STIKOM
Penanganan:
a. Buka semua baut pengunci yang terdapat di bawah papan bidai
(keyboard). Bersihkan PCB (printed circuit board) dari debu yang menempel (terdiri dari tiga lembar tipis) dengan tisu yang telah dibasahi
dengan alkohol.
b. Ukur jalur PCB pada tombol yang tidak berfungsi menggunakan AVO
meter. Hubungkan jalur yang putus dengan tinta emas atau logam lain,
tunggu hingga kering.
15.Kerusakan: Keyboard controller error
Gejala umum: Komputer dalam keadaan booting
Gejala untuk BIOS AMI: Beep 6 kali
Gejala untuk BIOS AWARD: Beep 1 kali panjang, 3 kali pendek
Gejala untuk BIOS Phoenix: Beep 3 kali, 2 kali, 4 kali
Penanganan:
a. Periksa kondisi chip keyboard controller pada motherboard. Jika dari
kondisi terlihat rusak, maka perlu diganti (baik chip atau motherboard
secara keseluruhan). Chip controller lama dapat langsung diganti dengan
chip controller baru, tetapi lebih baik konsultasikan dengan teknisi untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
b. Jika chip controller dalam kondisi baik, periksa untuk melihat apakah posisinya sudah tepat. Tekan chip sampai tepat pada posisinya.
c. Kunjungi http://www.pcguide.com/ts/x/comp/mbsys/gen_Keyboard.htm
STIKOM
16.Kerusakan: Posisi RAM kurang tepat
Gejala:
a. Komputer dalam keadaan booting
b. Menambah RAM baru
c. Kapasitas RAM tidak sesuai
Penanganan:
a. Pastikan kedudukan RAM baru dan RAM lain terpasang dengan baik pada
slotnya. Cabut RAM baru dan aktifkan komputer. Test ulang komputer.
Jika tidak ada masalah saat RAM baru dicabut, maka masalah terletak
pada RAM baru. Ganti dengan RAM lain yang kompatibel dengan
motherboard, silahkan membaca buku manual motherboard.
b. Jika masalah belum teratasi, periksa kembali apakah RAM baru sesuai
dengan jenis slot yang ada pada komputer. Meskipun RAM bisa masuk
pada slot, belum tentu RAM tersebut kompatibel untuk ditambahkan.
Misalnya saja, SD-RAM memiliki slot yang serupa dengan RD-RAM.
Tetapi memory jenis RD-RAM tidak dapat terdeteksi saat dipasang pada slot SD-RAM. Perhatikan betul kesesuaian jenis RAM dengan tipe slot
pada motherboard.
17. Kerusakan: Baterai CMOS lemah
Gejala:
b. Komputer dalam keadaan booting
c. Muncul pesan CMOS Checksum error
STIKOM
Penanganan:
a. Pesan kesalahan muncul untuk menunjukkan adanya kegagalan di BIOS
yang terjadi karena baterai BIOS sudah lemah.
b. Ganti baterai BIOS dengan yang masih terisi.
18.Kerusakan: Baterai CMOS tidak berfungsi
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Jam BIOS tidak sesuai
Penanganan:
a. Jam BIOS yang selalu berubah-ubah menunjukkan adanya kerusakan pada
baterai CMOS atau baterai sudah habis.
b. Ganti dengan baterai CMOS yang baru
19.Kerusakan: CMOS failure
Gejala:
a. Komputer dalam keadaan booting
b. BIOS Phoenix: Beep 1 kali, 1 kali, 3 kali
Penanganan:
a. Bunyi beep menandakan adanya kerusakan pada baterai CMOS. Ganti
baterai CMOS dengan yang baru.
b. Kunjungi
http://www.ehow.com/how_5547892_fix-cmos-battery-failure.html
20.Kerusakan: Pemasangan komponen kurang tepat
Gejala:
a. Komputer dalam keadaan booting
STIKOM
b. Baru memasang atau mengganti prosesor
c. Speed CPU tidak sesuai dengan angka default prosesor baru Penanganan:
a. Periksa komponen yang terpasang dan pastikan komponen sudah tepat dan
lengkap. Selanjutnya, pastikan instalasi CPU sudah tepat.
b. Jika prosesor sudah terpasang dengan tepat, periksa setting motherboard.
Pastikan jumper yang ada terpasang dengan tepat.
21.Kerusakan: Masalah pada kipas prosesor
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Komputer restart
c. Prosesor panas
Penanganan:
a. Periksa kipas prosesor. Pastikan kipas bersih dari debu dan tidak
tersangkut kabel sehingga dapat berputar dengan baik.
b. Pastikan memiliki pendingin (heatsink) yang berkualitas. Gunakan thermal
paste untuk membantu kontak antara permukaan chip processor dengan
heatsink di bawah kipas.
22.Kerusakan: Processor failure
Gejala:
a. Komputer dalam keadaan booting
b. BIOS AMI: Beep 5 kali
STIKOM
Penanganan:
a. Periksa kondisi prosesor. Pastikan panas yang keluar dari prosesor tidak
berlebihan. Bersihkan kipas agar dapat bekerja dengan baik dan gunakan
thermal paste untuk mengatasi panas berlebih pada prosesor.
b. Pastikan prosesor kompatibel dengan motherboard, dan kedudukan
prosesor tepat pada posisinya.
c. Jika masalah belum terselesaikan, kemungkinan kesalahan terjadi pada
motherboard.
d. Kunjungi http://www.pcguide.com/ts/x/comp/cpu_Failure.htm
23.Kerusakan: Motherboard blank
Gejala:
a. Komputer mati
b. Chipsetnorthbridge dan southbridge panas Penanganan:
a. Pastikan power supply dalam keadaan baik. Jika dapat dipastikan bahwa
power supply dapat berfungsi dengan normal, kemungkinan kerusakan terjadi pada motherboard.
b. Cara memastikan terjadi kerusakan pada motherboard, gunakan PC
analyzer card. Jika motherboard rusak, ganti dengan motherboard baru yang masih berfungsi.
24.Kerusakan: Card di motherboard bermasalah
Gejala:
a. Komputeraktif di Sistem Operasi
b. Harus menekan card pada motherboard
STIKOM
Penanganan:
a. Saat melakukan penekanan pada card-card yang terdapat pada
motherboard, terkadang proses booting berhasil.
b. Cabut semua card kecuali graphic card, dan lakukan start ulang. Jika
booting berhasil, pasang salah satu card kembali, dan lakukan start ulang.
Lakukan seterusnya sampai seluruh card terpasang, dan jika booting tidak
berhasil pada saat card tertentu terpasang, maka card tersebut yang
bermasalah. Ganti card yang bermasalah dengan yang baru.
c. Motherboard dengan interface on board harus melalui pemeriksaan
memory, prosesor dan komponen lain yang ada pada motherboard. Jika semua komponen normal dan tidak mengalami kerusakan, maka kerusakan
terletak pada motherboard. Ganti motherboard lama dengan yang baru.
25.Kerusakan: Hubungan singkat dengan casing
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Komputer macet
Penanganan:
a. Matikan komputer, buka casing, pastikan koneksi kabel ke motherboard
tertancap dengan tepat. Pastikan RAM, VGA Card, Sound card, serta
prosesor sesuai pada posisinya.
b. Renggangkan sekrup pada sandaran semua card di bagian belakang casing
untuk mengatasi adanya tegangan pada casing.
c. Pastikan kipas-kipas yang ada masih berfungsi dengan baik. Bersihkan
kipas dengan kuas.
STIKOM
d. Jika masalah belum teratasi, lakukan penukaran adaptor, RAM, atau
prosesor lama dengan yang masih berfungsi.
26.Kerusakan: Motherboard failure
Gejala:
a. Komputer dalam keadaan booting
b. BIOS Phoenix: Beep 1 kali, 1 kali, 2 kali
Penanganan:
a. Pastikan prosesor, video card, dan komponen lainnya terpasang dengan
benar pada motherboard.
b. Kondisi motherboard harus dalam keadaan baik. Tidak ada bagian yang cacat maupun tergores. Jika secara fisik terdapat kerusakan, ganti dengan
motherboard baru yang masih dalam kondisi baik. Disarankan untuk menggunakan bantuan teknisi.
c. Kunjungi http://www.pcguide.com/ts/x/comp/cpu_Failure.htm
27.Kerusakan: Controller CD-ROM
Gejala:
a. Komputer aktif.di Sistem Operasi
b. Led CD-ROM tidak menyala
Penanganan:
a. Terjadi kerusakan di controller CD-ROM.
b. Ganti dengan controller CD-ROM yang masih berfungsi.
28.Kerusakan: Masalah pada mekanik/karet motor CD-ROM
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
STIKOM
b. Tempat CD macet
Penanganan:
a. Terjadi kerusakan pada mekanik atau karet motor. Jika tidak bisa
membuka tempat CD, masukkan kawat pada lubang kecil yang terdapat di
panel depan (di sekitar tempat CD) dan goyangkan sedikit kawat tersebut
sampai tempat CD keluar.
b. Bersihkan bagian mekanik CD-ROM dan periksa apakah karet motor
masih dalam kondisi baik atau tidak. Ganti jika secara fisik terlihat sudah
tidak layak pakai.
29.Kerusakan: Masalah pada Speaker
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Speaker tidak bersuara Penanganan:
a. Hidupkan speaker, pastikan koneksi kabel catu daya maupun kabel audio
sudah terhubung dengan connector out dari soundcard. Cara memastikan
soundcard dalam kondisi baik, ganti soundcard lama dengan soundcard
baru yang masih berfungsi.
b. Jika tidak tertangani, ganti dengan speaker lain yang masih normal.
30.Kerusakan: Sound chip on board bertabrakan dengan soundcard baru
Gejala:
a. Komputer aktif di Sistem Operasi
b. Baru saja pasang soundcard
c. Soundcard baru tidak dikenal
STIKOM
Penanganan:
a. Kemungkinan soundcard on board perlu dimatikan (disable) alamatnya
(IRQ) terlebih dahulu sebelum digantikan dengan soundcard baru.
b. Proses mematikan soundcardonboard dapat melalui jumper atau melalui
setup BIOS, sesuai dengan komputer yang digunakan.
2.2 Konsultasi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (2012) menyebutkan bahwa
konsultasi adalah proses memberikan suatu petunjuk, pertimbangan, pendapat
atau nasihat dalam penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau
metodologi yang didapatkan melalui pertukaran pikiran untuk mendapatkan suatu
kesimpulan yang sebaik-baiknya.
Pengertian lain konsultasi, menurut Dougherty dalam Sukendro (2007)
adalah suatu bentuk hubungan tolong menolong yang dilakukan oleh seorang
profesional yang disebut konsultan. Konsultan adalah seseorang yang dapat
dijadikan tempat untuk meminta nasihat, baik secara sukarela atau dengan
imbalan. Konsultan menawarkan saran-saran yang dibutuhkan oleh orang banyak
atas suatu masalah (Kurniawan, 2012).
2.3 Sistem
Lucas (1993) menyebutkan bahwa sistem adalah suatu himpunan
komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung
satu sama lain dan terpadu. Sistem terdiri dari komponen-komponen berupa
pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk
mewujudkan tujuan.
STIKOM
Menurut Jogiyanto (1999), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai
maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk
mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives).
2.4 Basis Data
Menurut Simarmata (2007), sebuah basis data adalah tempat penyimpanan
file data. Sebagai file data, suatu basis data tidak menyajikan informasi secara
langsung kepada pengguna. Pengguna harus menjalankan aplikasi untuk
mengakses data dari basis data dan menyajikannya dalam bentuk yang bisa
dimengerti.
Basis data biasanya memiliki dua bagian utama, yaitu file yang memegang
basis data fisik dan perangkat lunak sistem manajemen basis data (DBMS)
menggunakan aplikasi untuk mengakses data.
Database Management System (DBMS) adalah sistem perangkat lunak kompleks yang mengatur permintaan dan penyimpanan data ke dan dari disk.
Simarmata (2007) menyebutkan, DBMS dimasukkan ke dalam empat kelompok
utama, seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.
STIKOM
Gambar 2.1 Fungsi-fungsi DBMS (Simarmata:15)
Fungsi DBMS adalah sebagai berikut:
1. Definisi data
Penjelasan struktur data baru untuk suatu basis data, pemindahan struktur
data dari basis data, serta pemodifikasian struktur dari data yang ada.
2. Perawatan data
Memasukkan data baru, memperbarui data, dan menghapus data dari
struktur data yang ada.
3. Retrieval data
Peng-query-an data yang ada oleh pengguna akhir dan pengekstrakan data
sebagai penggunaan oleh program aplikasi.
4. Kontrol data
Menciptakan dan pengawasi pengguna basis data, pembatasan akses untuk
data di dalam basis data, dan pengawasan kinerja basis data.
STIKOM
2.5 Aplikasi Web
Menurut Husein (2002), program aplikasi merupakan program yang
dibuat oleh pembuat program dan dibuat secara massal. Razaq dan Ruly (2003)
menyebutkan bahwa software adalah modul pengantar peralatan fisik yang terdiri
dari kumpulan beberapa perintah yang diproses dalam processing unit sehingga
dapat menyelesaikan suatu masalah. Software dibuat oleh seorang pembuat
program dalam rangka menyelesaikan masalah tertentu secara lebih efektif dan
efisien, sehingga software ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Pengertian aplikasi web menurut Shelly dkk (2011) adalah sebuah situs
web yang yang mengijinkan pengguna untuk mengakses dan berinteraksi dengan
software dari komputer atau perangkat apapun yang terhubung dengan internet.
2.6 Perangkat Mobile
LaFontanine dan Warner (2010) menyebutkan bahwa pada awalnya satu
miliar telpon seluler terjual dalam kurun waktu 20 tahun. Satu miliar berikutnya
terjual dalam kurun waktu empat tahun, kemudian terjual dalam kurun waktu dua
tahun, dan pada akhirnya terjual hanya dalam kurun waktu satu tahun. Pada tahun
2011, lebih banyak masyarakat yang memiliki daripada mereka yang tidak
memiliki telepon seluler. U.N. TelecommunicationsAgency dalam Firtman (2010)
menyebutkan bahwa pada permulaan tahun 2010, sebanyak 68% dari populasi
atau 4.600.000.000 penduduk di dunia memiliki perangkat mobile.
Perangkat mobile adalah seperangkat komputer yang dapat digenggam.
Beberapa perangkat mobile memungkinkan penggunanya melakukan koneksi ke
internet (Shelly dkk, 2011). Menurut Firtman (2010), beberapa ciri perangkat
yang dapat dikelompokkan sebagai perangkat mobile adalah sebagai berikut:
STIKOM
1. Portabel (mudah dibawa) tanpa harus berdasarkan pada pertimbangan khusus.
2. Personal (bersifat pribadi atau perseorangan).
3. Bersama pengguna hampir setiap saat.
4. Mudah dan cepat untuk digunakan.
5. Mempunyai beberapa jenis koneksi jaringan.
2.7 Web Dan Mobile Web
Menurut Shelly dkk (2011), internet adalah kumpulan jaringan yang
menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, lembaga pendidikan, dan
terpisah di seluruh dunia. World Wide Web atau web merupakan sebuah layanan
dari internet yang berisi kumpulan dokumen elektronik. Dokumen elektronik yang
dapat berisi tulisan, grafik, animasi, suara dan video disebut halaman web.
Situs web merupakan kumpulan dari halaman web yang berkaitan dan
berita yang berhubungan, yang tersimpan di web server. Web server merupakan
sebuah komputer yang mengirimkan permintaan halaman web ke komputer lain.
Program penjelajah atau aplikasi perangkat lunak yang mengijinkan pengguna
untuk mengakses dan melihat halaman web disebut web browser. Menjelajahi web
membutuhkan sebuah komputer atau perangkat mobile yang terkoneksi pada
internet dan memiliki webbrowser (Shelly dkk, 2011).
Menurut LaFontaine dan Warner (2010), mobile web adalah apa saja
yang terdapat di World Wide Web yang dapat ditampilkan melalui sebuah
perangkat mobile. Saat ini mobile web masih dalam masa pertumbuhan. Namun
pengguna awal mobile web dengan sangat cepat menemukan bahwa mobile web
memiliki koneksi ke semua informasi dan hiburan di internet, sehingga dapat
mengubah kebiasaan masyarakat secara mendasar. Masyarakat yang ingin
STIKOM
mendapatkan jawaban atas suatu pertanyaan hanya perlu mengeluarkan telepon
seluler dan memeriksa pertanyaan melalui telepon mereka.
Kemunculan mobile web didahului oleh Wireless Application Protocol
(WAP) versi 1.0. Namun WAP hanya mampu mengakses sebagian kecil dari
keseluruhan internet dengan telepon mobile dengan waktu koneksi yang tidak
terlalu cepat (Prasetyo 2005).
2.8 Standar Web Dan Mobile Web
Tidak ada satu pun orang, perusahaan, institusi, atau agen pemerintahan
yang mengontrol atau memiliki internet. World Wide Web Consortium (W3C)
melakukan penelitian dan menetapkan standar serta mengarahkan area pada
internet untuk terus membantu pertumbuhan Web (Shelly dkk, 2011).
Menurut Firtman (2010), dalam pengembangan mobile web, teknik yang
digunakan jauh lebih banyak dan berbeda daripada teknik pengembangan Web.
Selain W3C, terdapat standar organisasi lain seperti Open Mobile Alliance
(OMA) dan berbagai standar lain yang disesuaikan dengan pengembang mobile
web. Satu standar dianggap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh
pengembang mobile web.
Berikut ini adalah daftar standar mobile web.
1. XHTML Mobile Profile 1.0, 1.1, dan 1.2
2. XHTML Basic 1.0 dan 1.1g g
3. XHTML 1.0 dan 1.1
4. HTML 3.2 dan 4.0
5. HTML 5.0 draft
6. De facto standard (X)HTML extensions
STIKOM
7. WAP CSS
8. CSS Mobile Profile
9. CSS 2.1
10.CSS 3.0
11.CSS custom extensions
Meskipun sedikit berbeda, standar web maupun mobile web sangat
membantu dalam proses pengembangan dan pertumbuhan web. Perbedaan hanya
terletak pada jumlah teknik yang digunakan untuk membangun sebuah website
atau mobile website. Berikut ini adalah pengelompokan standar web dan mobile
web untuk mempermudah mengamati perbedaan yang ada, seperti yang terlihat
pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pengelompokan Standar Web dan Mobile Web (Firtman, 2010: 103)
STIKOM
2.9 Test Case
Test case merupakan suatu tes yang dilakukan dengan berdasar pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi atau pun hasil yang telah ditentukan
sebelumnya. Adapun kegunaan test case adalah sebagai berikut (Romeo, 2003):
1. Digunakan untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap
spesifikasi produk. Test case yang digunakan untuk testing ini adalah black box testing.
2. Digunakan untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap
desain. Test case yang digunakan untuk testing ini adalah white boxtesting.
2.9.1 White Box Testing
White box testing yang disebut juga glass box testing atau clear box testing merupakan salah satu metode desain testcase yang menggunakan struktur
kendali dari desain prosedural. White box testing diasosiasikan dengan
pengukuran cakupan tes yang mengukur persentase jalur dari tipe yang dipilih
untuk dieksekusi oleh testcase (Romeo, 2003). Kesalahan yang dapat ditemukan
dengan menggunakan white box testing adalah:
1. Kesalahan logika dan asumsi tidak benar yang umumnya dilakukan ketika
coding untuk kasus tertentu. Dibutuhkan kepastian bahwa eksekusi jalur ini telah dites.
2. Asumsi bahwa adanya kemungkinan terhadap eksekusi jalur yang tidak benar.
3. Kesalahan penulisan yang acak, seperti berada pada jalur logika yang
membingungkan pada jalur normal.
STIKOM
2.9.2 Black Box Testing
Black box testing merupakan testing yang dilakukan tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing
juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input output testing atau functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan
fungsional software, yang berdasar pada spesifikasi kebutuhan software. Kategori
error yang akan diketahui menggunakan blackboxtesting adalah (Romeo, 2003):
1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.
2. Error dari interface.
3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.
4. Error dari kinerja atau tingkah laku sistem. 5. Error dari inisialisasi dan terminasi.
2.10 Skala Likert
Angket atau disebut juga questionnaire adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon, sesuai dengan
permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi dari
responden tanpa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan keyataan (Riduwan, 2005). Dalam penelitian ini, angket dibutuhkan untuk
mengukur tingkat kelayakan penggunaan aplikasi.
Menurut Riduwan (2005), para ahli membedakan dua tipe skala
pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu:
1. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian, antara lain
skala sikap, skala moral, tes karakter, dan skala partisipasi sosial.
STIKOM
JSA JST STtot
2. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan
sosial, antara lain skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga swadaya
masyarakat (sosial), kemasyarakatan, kondisi rumah tangga dan lain-lain.
Masih menurut Riduwan (2005), skala sikap dibagi menjadi lima bentuk,
yaitu skala Likert, skala Guttman, skala DefferensialSimantict, Rating Scale dan skala Thurstone. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Pengukuran
sikap, pendapat dan persepsi seseorang harus melalui proses pengolahan data.
Angket yang sebelumnya telah diisi kemudian direkapitulasi sehingga dapat
dilakukan perhitungan skor.
Perhitungan skor penilaian untuk setiap pertanyaan (QS) didapatkan dari
jumlah pengguna (PM) dikalikan dengan skala nilai (N). Jumlah skor tertinggi
(STtot) didapatkan dari skala tertinggi (NT) dikalikan jumlah pertanyaan (Qtot)
dikalikan total pengguna(Ptot). Sedangkan nilai persentase akhir (Pre) diperoleh
dari jumlah skor hasil pengumpulan data (JSA) dibagi jumlah skor tertinggi
(STtot) dikalikan 100%. Persamaan yang digunakan untuk melakukan
perhitungan skor pada setiap pertanyaan dapat dilihat pada Persamaan 2.1.
Persamaan 2.2 digunakan untuk menghitung jumlah skor tertinggi. Persamaan 2.3
menghasilkan nilai persentase yang akan digunakan dalam proses analisis.
QS(n) = PMxN 2.1
STtot = NT x QtotxPtot 2.2
Pre = x 100% 2.3
dengan:
QS(n) = skor pertanyaan ke-n
STIKOM
PM = jumlah pengguna yang menjawab
N = skala nilai
STtot = total skor tertinggi
NT = skala nilai tertinggi
Qtot = total pertanyaan
Ptot = total pengguna
Pre = persentase akhir (%)
JSA = jumlah skor akhir
Analisis dilakukan dengan melihat persentase akhir dari proses
perhitungan skor Nilai persentase kemudian dicocokkan dengan kriteria
interpretasi skor, seperti yang terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kriteria Interpretasi Skor (Riduwan, 2005: 15)
STIKOM
38 3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Identifikasi Masalah
Lebih dari miliaran komputer pribadi digunakan setiap harinya, dan
hanya sebagian kecil dari pemilik komputer yang mengerti tentang perangkat
komputer itu sendiri. Padahal komputer yang terdiri dari perangkat keras maupun
perangkat lunak juga dapat mengalami masalah. Permasalahan baru dapat diatasi
saat ada seorang teknisi yang akan berusaha menemukan dan menangani
kerusakan komputer yang terjadi.
Kerusakan komputer dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
Sayangnya tidak semua pengguna komputer selalu didampingi oleh seorang
teknisi yang mampu menyelesaikan masalah pada komputer mereka. Jarak, waktu
dan biaya juga merupakan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menghadirkan seorang teknisi.
Berdasarkan permasalahan yang ditimbulkan, dibutuhkan suatu aplikasi
yang dapat membantu pengguna komputer menyelesaikan permasalahan terkait
dengan kerusakan perangkat keras. Aplikasi yang dibuat harus mampu
menyelesaikan masalah yang muncul sehingga pengguna tidak bergantung secara
penuh pada ketersedian teknisi.
3.1.2 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Daftar spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan dibuat, adalah:
1. Data gejala kerusakan komputer, berupa kondisi fisik atau tanda tertentu yang
STIKOM
ditunjukkan oleh komputer yang mengalami kerusakan. Gejala dilengkapi
dengan gambar dan penjelasan.
2. Data kerusakan komputer, berupa jenis atau bagian dari perangkat keras yang
mengalami kerusakan.
3. Data penanganan kerusakan komputer, berupa langkah penanganan kerusakan
yang terjadi berdasarkan kerusakan komputer.
4. Data admin dan pengguna umum, berupa nama, alamat email, password, dan
alternative password.
5. Fitur maintenance komponen, gejala, kerusakan dan penanganan.
6. Halaman konsultasi yang berisi daftar pertanyaan mengenai gejala kerusakan
komputer.
7. Hasil diagnosis yang berisi keterangan mengenai gejala, kerusakan dan
penanganan kerusakan komputer.
8. Cetak hasil diagnosis untuk halaman versi web.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dibuat dalam bentuk arsitektur sistem, system flow, context diagram, diagram berjenjang, data flow diagram, entity relationship diagram yang berupa conseptual data model dan physical data model, struktur tabel, perancangan input output. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sistem, memiliki spesifikasi minimal:
1. Prosesor Intel Dual Core.
2. RAM DDR2 1 GB.
3. Harddisk 160 GB SATA.
4. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 pixels.
STIKOM
5. Mouse dan keyboard.
6. Modem
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun sistem, memiliki
spesifikasi minimal:
1. Sistem operasi Microsoft Windows XP Professional, Service Pack 2.
2. Macromedia dreamweaver 8.
3. Xampp version 1.7.3.
4. Editor gambar menggunakan Paint.NET v3.08.
5. Perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.
6. Perancangan input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2003.
7. Dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.
Kebutuhan perangkat lunak dapat disesuaikan kembali, dengan
mengganti sistem operasi berbasis open source seperti Linux. Macromedia dreamweaver juga dapat diganti dengan software serupa dengan versi yang terbaru, notepad, editplus, atau software editor web lainnya yang juga mendukung
bahasa pemrograman PHP. Web server lain yang dapat digunakan sebagai pengganti Xampp adalah Wampp atau paket web server lainnya yang memiliki instalasi Apache dan MySQL. Editor gambar maupun dokumentasi, dapat diganti
dengan software lain yang memiliki fungsi serupa sebagai pengganti.
3.2.1 Perancangan Arsitektur
Rancangan arsitektur sistem mencakup dua pengguna, yaitu admin dan
pengguna umum. Admin adalah pengguna yang bertugas memasukkan data
mengenai gejala, kerusakan komputer dan penanganannya. Pengguna umum
adalah masyarakat umum yang ingin mendapatkan bantuan mengenai jenis
STIKOM
kerusakan komputer dan penanganannya. Admin dapat mengakses aplikasi
melalui komputer yang terhubung dengan internet, sedangkan pengguna umum
dapat mengakses aplikasi melalui komputer dan perangkat mobile.
Rancangan arsitektur di bagian admin dan pengguna umum tidak dapat
dipisahkan karena kedua pengguna saling berhubungan. Admin memasuk