• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pelacakan dan Pemantauan Paket Kiriman Berbasis Web dengan Bantuan Mobile Android.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pelacakan dan Pemantauan Paket Kiriman Berbasis Web dengan Bantuan Mobile Android."

Copied!
218
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELACAKAN DAN

PEMANTAUAN PAKET KIRIMAN BERBASIS WEB DENGAN BANTUAN MOBILE ANDROID

Nama : Putu Agus Yudisuda Indrakarna

NIM : 08.41010.0138

Program : S1 (Strata 1)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

(2)

Pada perusahaan jasa pengiriman paket, proses pengiriman merupakan proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun kendati demikian, proses pengiriman oleh sopir ini tidak mendapat pemantauan dari pihak manajemen dikarenakan sulitnya melakukan pemantauan. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kendala dalam menjaga serta meningkatkan kualitas pelayanan dan meminimalisir keterlambatan pengiriman akibat ketidakdisiplinan sopir.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuat suatu sistem yang mampu melakukan pelacakan dan pemantauan terhadap kendaraan yang melakukan pengiriman paket, sehingga proses pengiriman dapat dipantau oleh perusahaan dan didapatnya data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan pada proses pengiriman tersebut. Konsumen akan mendapat fasilitas serupa, yaitu mudahnya melacak dan mengetahui posisi paketnya secara realtime dan akurat. Dengan menggunakan Sistem Pelacakan dan Pemantauan yang dibantu dengan perangkat Android sebagai media input ini, sistem akan memberikan gambaran mengenai proses yang terjadi saat pengiriman oleh sopir ke alamat yang telah ditentukan serta status dari paket yang dikirim.

Berdasarkan hasil test case, uji lapangan dan hasil kuesioner total yang mencapai 86.10%, didapatkan bahwa sistem telah mampu memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang terkait.

Kata kunci: paket, gps , pelacakan, pemantauan, sig

(3)

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xix

DAFTAR LAMPIRAN... xxiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Perumusan Masalah... 2

1.3Batasan Masalah... 3

1.4Tujuan... 3

1.5Sistematika Penulisan... 4

BAB II LANDASAN TEORI... 7

2.1Sistem... 7

2.2Sistem Informasi... 7

2.3Analisa dan Perancangan Sistem... 8

2.4Global Positioning System... 12

2.5Testing dan Implementasi Sistem... 17

2.6Sistem Basis Data... 19

2.7Database Managemen System... 20

2.8Hypertext Processo (PHP)... 22

2.9Google API... 23

(4)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 26

3.1Analisis Permasalahan... 26

3.1.1...Tidak Adanya Pengawasan Dalam Proses Pengiriman Paket... 26

3.1.2...Pelag gan Tidak Dapat Mengetahui Posisi Paketnya Secara Akurat dan Realtime... 26

3.1.3...Lamb atnya Proses Penginformasian Status Paket Untuk Perusahaan dan Pelanggan... 27

3.1.4...Lamb atnya dan Susahnya Mengetahui dan Menindaklanjuti Masalah Yang Terjadi Pada Kendaraan... 27

3.2Analisa Kebutuhan... 29

3.3Gambaran Umum sistem... 30

3.4Perancangan Sistem... 32

3.4.1 System Flow... 34

3.4.2 Data Flow Diagram... 37

3.4.3 Entity Relationship Diagram... 43

3.5Struktur Tabel... 45

3.6Desain Input/Output... 50

3.6.1 Halaman Awal... 51

3.6.2 Halaman Informasi Paket User... 52

(5)

3.6.4 Halaman Beranda... 54

3.6.5 Halaman Hirarki... 55

3.6.6 Halaman Tujuan... 56

3.6.7 Halaman Kantor... 57

3.6.8 Halaman User... 59

3.6.9 Halaman Kendaraan... 60

3.6.10 Halaman Paket Super Admin... 61

3.6.11 Halaman Peta... 62

3.6.12 Halaman Peta Fullstreen... 63

3.6.13 Halaman Laporan kendaraan... 64

3.6.14 Halaman Laporan Intensitas Penggunaan Kendaraan... 66

3.6.15 Halaman Laporan Tujuan Paket... 67

3.6.16 Halaman Laporan Status Paket... 69

3.6.17 Halaman Laporan Kendala Paket... 70

3.6.18 Halaman Personal... 72

3.6.19 Halaman Log Reset Kata Kunci... 73

3.6.20 Halaman Paket Admin... 74

3.6.21 Halaman Penugasan Sopir... 75

3.6.22 Halaman Penjadwalan Paket... 76

3.6.23 Form Login Android... 78

3.6.24 Menu Utama Android... 78

3.6.25 Menu Singkronisasi Android... 80

3.6.26 Menu List Barang Android... 81

(6)

3.6.28 Menu History Data Paket... 83

3.6.29 Menu Kendaraan Android... 84

3.7Rancangan Indikator Keberhasilan Pengembangan... 85

3.8Rancangan Uji Coba... 87

3.7.1...Ranc angan Uji Coba Data Login... 87

3.7.2...Ranc angan Uji Coba Lacak Paket... 89

3.7.3...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Data Hirarki Tujuan... 90

3.7.4...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Data Tujuan... 91

3.7.5...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Data Kantor... 94

3.7.6...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Data User... 95

3.7.7...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Data Kendaraan... 98

3.7.8...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Data Paket... 101

3.7.9...Ranc angan Uji Coba Menampilkan Data di Peta... 103

(7)

angan Uji Coba Manipulasi Laporan Kendaraan... 104 3.7.11...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Laporan Intensitas Penggunaan Kendaraan... 105 3.7.12...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Laporan Tujuan Paket... 107 3.7.13...Ranc angan Uji Coba Manipulasi Laporan Status paket... 108 3.7.14...Ranc

angan Uji Coba Manipulasi Laporan Kendala Kendaraan...109 ...135 3.7.15...Ranc angan Uji Coba Mengubah Password... 111 3.7.16...Ranc

angan Uji Coba Penugasan Sopir... 112 3.7.17...Rana

ngan Uji Coba Penjadwalan Paket... 114 3.7.18...Ranc angan Uji Coba Login Android... 115 3.7.19...Ranc angan Uji Coba Singkronisasi Data Android... 116 3.7.20...Ranc angan Uji Coba Merubah Status Kendaraan Android... 117

(8)

angan Uji Coba Mengirim Status Paket Android... 118

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI... 119

4.1Implementasi Sistem... 119

4.1.1 Kebutuhan software dan hardware untuk server... 119

4.1.2 Kebutuhan software dan hardware untuk client... 120

4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem... 120

4.2Evaluasi Sistem... 120

4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem... 121

4.2.2 Evaluasi Lapangan... 182

4.2.3 Uji Coba Hasil Kuesioner... 190

4.2.4 Hasil Indikator Kesuksesan Sistem... 194

4.2.5 Analisa Hasil Uji Coba Sistem... 196

BAB V PENUTUP... 197

5.1Kesimpulan... 197

5.2Saran... 197

DAFTAR PUSTAKA... 198

LAMPIRAN... 199

(9)

Tabel 3.1 Tabel Paket... 46

Tabel 3.2 Tabel User... 47

Tabel 3.3 Tabel Hirarki... 47

Tabel 3.4 Tabel Tujuan... 47

Tabel 3.5 Tabel Tempat... 48

Tabel 3.6 Tabel Lokasi... 48

Tabel 3.7 Tabel Log... 49

Tabel 3.8 Tabel Bertugas... 49

Tabel 3.9 Tabel Dimuat... 50

Tabel 3.10 Tabel Pemberitahuan... 50

Tabel 3.11 Fungsi Halaman Awal... 51

Tabel 3.12 Fungsi Halaman Informasi Paket User... 53

Tabel 3.13 Fungsi Halaman Gagal Login... 53

Tabel 3.14 Fungsi Halaman Beranda... 55

Tabel 3.15 Fungsi Halaman Hirarki... 56

Tabel 3.16 Fungsi Halaman Tujuan`... 56

Tabel 3.17 Fungsi Halaman Kantor... 59

Tabel 3.18 Fungsi Halaman User... 60

Tabel 3.19 Fungsi Halaman Kendaraan... 61

Tabel 3.20 Fungsi Halaman Paket Super Admin... 61

Tabel 3.21 Fungsi Halaman Peta... 62

Tabel 3.22 Fungsi Halaman Peta Fullscreen... 64

(10)

Tabel 3.24 Fungsi Laporan Intensitas Penggunaan Kendaraan... 67

Tabel 3.25 Fungsi Laporan Tujuan Paket... 68

Tabel 3.26 Fungsi Laporan Status Paket... 70

Tabel 3.27 Fungsi Laporan Kendala Paket... 70

Tabel 3.28 Fungsi Halaman Personal... 72

Tabel 3.29 Fungsi Halaman Log Reset Kata Kunci... 73

Tabel 3.30 Fungsi Halaman Paket Admin... 75

Tabel 3.31 Fungsi Penugasan Sopir... 75

Tabel 3.32 Fungsi Penjadwalan Paket... 77

Tabel 3.33 Fungsi Login Android... 78

Tabel 3.34 Fungsi Menu Utama android... 79

Tabel 3.35 Fungsi Menu Singkronisasi Android... 81

Tabel 3.36 Fungsi Menu List Barang Android... 82

Tabel 3.37 Fungsi Menu Detail Data Paket Android... 83

Tabel 3.38 FungsiMenu History Data Paket... 84

Tabel 3.39 Fungsi Menu Kendaraan Android... 85

Tabel 3.40 Data Uji Coba Pengguna... 87

Tabel 3.41 Test Case Login... 88

Tabel 3.42 Data Uji Coba Kode Lacak... 89

Tabel 3.43 Test Case Lacak Paket... 89

Tabel 3.44 Data Uji Coba Hirarki Tujuan... 90

Tabel 3.45 Test Case Data Hirarki Tujuan... 91

Tabel 3.46 Data Uji Coba Tujuan... 92

(11)

Tabel 3.48 Test Case Data Tujuan... 93

Tabel 3.49 Data Uji Coba Kantor... 94

Tabel 3.50 Data Uji Coba Daerah Pilihan... 94

Tabel 3.51 Test Case Data Kantor... 95

Tabel 3.52 Data Uji Coba User... 96

Tabel 3.53 Data Uji Coba Jabatan Pilihan... 96

Tabel 3.54 Test Case Data User... 98

Tabel 3.55 Data Uji Coba Kendaraan... 98

Tabel 3.56 Data Uji Coba Jenis Kendaraan Pilihan... 98

Tabel 3.57 Data Uji Coba Jenis format Gambar Kendaraan Pilihan... 99

Tabel 3.58 Test Case Data Kendaraan... 101

Tabel 3.59 Data Uji Coba Input Paket... 102

Tabel 3.60 Data Uji Coba Tujuan Pilihan... 102

Tabel 3.61 Test Case Data Paket... 103

Tabel 3.62 Tab Mobil History... 103

Tabel 3.63 Tab Paket History... 103

Tabel 3.64 Test Case Data Pelanggan... 104

Tabel 3.65 Data Uji Coba Jenis Kendaraan Pilihan... 105

Tabel 3.66 Test Case Data Laporan Kendaraan... 105

Tabel 3.67 Data Uji Coba Laporan Intensitas Pengguna Kendaraan... 106

Tabel 3.68 Test Case Data Laporan Intensitas Pengguna Kendaraan... 106

Tabel 3.69 Data Uji Coba Laporan Tujuan Paket... 107

Tabel 3.70 Test Case Data Laporan Tujuan Paket... 108

(12)

Tabel 3.72 Test Case Data Laporan Status Paket... 109

Tabel 3.73 Data Uji Coba Laporan Kendala Kendaraan... 110

Tabel 3.74 Test Case Data Laporan Kendala Kendaraan... 110

Tabel 3.75 Data Uji Coba Password... 111

Tabel 3.76 Test Case Mengubah Password... 112

Tabel 3.77 Data Uji Coba Input Penugasan Sopir... 112

Tabel 3.78 Test Case Data Penugasan Sopir... 113

Tabel 3.79 Data Uji Coba Input Penjadwalan Paket... 114

Tabel 3.80 Test Case Data Penjadwalan Paket... 115

Tabel 3.81 Data Uji Coba Login Android...` 115

Tabel 3.82 Test Case Login Android... 116

Tabel 3.83 Untuk Test Case Singkronisasi Data Android... 116

Tabel 3.84 Test Case Mengubah Status Kendaraan Android... 117

Tabel 3.85 Test Case Mengirim Status Paket Android... 118

Tabel 4.1 Data Uji Coba Pengguna... 121

Tabel 4.2 Test Case Login... 122

Tabel 4.3 Data Uji Coba Kode Lacak... 126

Tabel 4.4 Test Case Lacak Paket... 127

Tabel 4.5 Data Uji Coba Hirarki Tujuan... 128

Tabel 4.6 Test Case Data Hirarki Tujuan... 130

Tabel 4.7 Data Uji Coba Tujuan... 131

Tabel 4.8 Data Uji Coba Level Pilihan... 131

Tabel 4.9 Test Case Data Tujuan... 133

(13)

Tabel 4.11 Data Uji Coba Daerah Pilihan... 135

Tabel 4.12 Test Case Data Kantor... 137

Tabel 4.13 Data Uji Coba User... 138

Tabel 4.14 Data Uji Coba Jabatan Pilihan... 138

Tabel 4.15 Test Case Data User... 140

Tabel 4.16 Data Uji Coba Kendaraan... 142

Tabel 4.17 Data Uji Coba Jenis Kendaraan Pilihan... 142

Tabel 4.18 Data Uji Coba Jenis Format Gambar Kendaraan Pilihan... 143

Tabel 4.19 Test Case Data Kendaraan... 145

Tabel 4.20 Data Uji Coba Input Paket... 147

Tabel 4.21 Data Uji Coba Tujuan Pilihan... 147

Tabel 4.22 Test Case Data Paket... 148

Tabel 4.23 Tab Mobil History... 150

Tabel 4.24 Tab Paket History... 150

Tabel 4.25 Test Case Menampilkan Data Di Peta... 151

Tabel 4.26 Data Uji Coba Jenis Kendaraan Pilihan... 154

Tabel 4.27 Test Case Data Laporan Kendaraan... 154

Tabel 4.28 Data Uji Coba Laporan Intensitas Pengguna Kendaraan... 156

Tabel 4.29 Test Case Data Laporan Intensitas Pengguna Kendaraan... 157

Tabel 4.30 Data Uji Coba Laporan Tujuan Paket... 158

Tabel 4.31 Test Case Data Laporan Tujuan Paket... 159

Tabel 4.32 Data Uji Coba Laporan Status paket... 161

Tabel 4.33 Test Case Data Laporan Status paket... 162

(14)

Tabel 4.35 Test Case Data Laporan Kendala Kendaraan... 164

Tabel 4.36 Data Uji Coba Mengubah Password... 166

Tabel 4.37 Test Case mengubah password... 167

Tabel 4.38 Data Uji Coba Input Penugasan Sopir... 168

Tabel 4.39 Test Case Data Penugasan Sopir... 170

Tabel 4.40 Data Uji Coba Input Penjadwalan Paket... 171

Tabel 4.41 Test Case Data Penjadwalan Paket... 172

Tabel 4.42 Data Login Android... 173

Tabel 4.43 Test Case Login Android... 174

Tabel 4.44 Test Case Singkronisasi Data... 176

Tabel 4.45 Test CaseMengubah Status Kendaraan... 178

Tabel 4.46 Test Case Mengubah Status Paket... 180

Tabel 4.47 Rekap Hasil Kuesioner Admin... 191

Tabel 4.48 Rekap Hasil Kuesioner Sopir... 191

Tabel 4.49 Kriteria Interpretasi Skor... 192

Tabel 4.50 Kesimpulan Kuesioner Bagian Administrasi... 193

Tabel 4.51 Kesimpulan Kuesioner Sopir... 193

Tabel 4.52 Hasil Indikator Peta Lokasi Paket... 194

Tabel 4.53 Hasil Indikator Peta Lokasi Kendaraan... 195

Tabel 4.54 Hasil Indikator Informasi Status Paket... 195

Tabel 4.54 Hasil Indikator Pemberitahuan Kendaraan Bermasalah... 196

(15)

Gambar 2.1 Simbol Eksternal Entity... 11

Gambar 2.2 Simbol Data Flow... 11

Gambar 2.3 Simbol Process... 11

Gambar 2.4 Simbol Data Store... 11

Gambar 2.5 Contoh Key Google Maps API... 24

Gambar 3.1 Dokflow Pengiriman Paket... 28

Gambar 3.2 Gambaran Umum Sistem... 30

Gambar 3.3 Sysflow Pengiriman Paket... 35

Gambar 3.4 Sysflow Menampilkan Peta... 36

Gambar 3.5 Context Diagram... 38

Gambar 3.6 DFD level 0... 40

Gambar 3.7 DFD Level 1 Maintenance Data... 42

Gambar 3.8 DFD Level 1 Pemberitahuan Pelanggan... 43

Gambar 3.9 Contextual Data Model ( CDM )... 44

Gambar 3.10 Phisical Data Model... 45

Gambar 3.11 Halaman Awal... 51

Gambar 3.12 Halaman Informasi Paket User... 52

Gambar 3.13 Halaman Gagal Login... 53

Gambar 3.14 Halaman Beranda... 54

Gambar 3.15 Halaman Hirarki... 55

Gambar 3.16 Halaman Tujuan... 57

(16)

Gambar 3.18 Halaman User... 59

Gambar 3.19 Halaman Kendaraan... 60

Gambar 3.20 Halaman Paket Super Admin... 61

Gambar 3.21 Halaman Peta... 62

Gambar 3.22 Halaman Peta Fullscreen... 64

Gambar 3.23 Laporan Kendaraan... 65

Gambar 3.24 Form Cetak Laporan Kendaraan... 65

Gambar 3.25 Laporan Intensitas Penggunaan Kendaraan... 66

Gambar 3.26 Form Cetak Laporan Intensitas Penggunaan Kendaraan... 67

Gambar 3.27 Halaman Laporan Tujuan Paket... 68

Gambar 3.28 Form Cetak Laporan Tujuan Paket... 68

Gambar 3.29 Laporan Status Paket... 69

Gambar 3.30 Form Cetak Laporan Status Paket... 70

Gambar 3.31 Laporan Kendala Paket... 71

Gambar 3.32 Form Cetak Laporan Kendala Paket... 71

Gambar 3.33 Halaman Personal... 72

Gambar 3.34 Halaman Log Reset Kata Kunci... 73

Gambar 3.35 Halaman Paket Admin... 74

Gambar 3.36 Halaman Penugasan Sopir... 76

Gambar 3.37 Halaman Penjadwalan Paket... 77

Gambar 3.38 Login Android... 78

Gambar 3.39 Menu Utama Android... 79

(17)

Gambar 3.41 Menu List Barang Android... 81

Gambar 3.42 Menu Detail Data Paket Android... 83

Gambar 3.43 Menu History Data Paket... 84

Gambar 3.44 Menu Kendaraan Android... 85

Gambar 3.45 Bagan Sistem... 86

Gambar 4.1 Halaman Awal... 123

Gambar 4.2 Halaman Beranda Super Admin... 124

Gambar 4.3 Halaman Beranda Admin... 125

Gambar 4.4 Halaman Beranda Manager... 126

Gambar 4.5 Halaman Lacak User... 128

Gambar 4.6 Halaman Hirarki... 131

Gambar 4.7 Halaman Tujuan... 134

Gambar 4.8 Tampilan Peta Pada Halaman Tujuan... 135

Gambar 4.9 Halaman Kantor... 138

Gambar 4.10 Halaman User... 141

Gambar 4.11 Halaman Reset Password ... 142

Gambar 4.12 Halaman Kendaraan... 146

Gambar 4.13 Halaman Paket... 149

Gambar 4.14 Halaman Cetak Faktur... 149

Gambar 4.15 Halaman Peta Mobil Aktif... 152

Gambar 4.16 Halaman Peta History Mobil... 153

Gambar 4.17 Halaman Peta History Paket... 153

(18)

Gambar 4.19 Halaman Laporan Kendaraan... 155

Gambar 4.20 Halaman Form Laporan Intensitas Kendaraan... 157

Gambar 4.21 Halaman Laporan Intensitas Kendaraan... 158

Gambar 4.22 Halaman Form Laporan Tujuan Paket... 160

Gambar 4.23 Halaman Laporan Tujuan Paket... 160

Gambar 4.24 Halaman Form Laporan Status Paket... 162

Gambar 4.25 Halaman Laporan Status Paket... 163

Gambar 4.26 Halaman Form Laporan Kendala Kendaraan... 165

Gambar 4.27 Halaman Laporan Kendala Kendaraan... 165

Gambar 4.28 Halaman Personal... 168

Gambar 4.29 Halaman Penugasan Sopir... 170

Gambar 4.30 Halaman Penjadwalan Paket... 173

Gambar 4.31 Form Login Android... 175

Gambar 4.32 Menu Utama Android... 175

Gambar 4.33 Menu Singkronisasi... 177

Gambar 4.34 Menu Kendaraan... 179

Gambar 4.35 Tampilan Detil Paket... 181

Gambar 4.36 Tampilan Data Paket... 181

Gambar 4.37 Tampilan History Paket... 182

Gambar 4.38 Input Paket... 183

Gambar 4.39 Penugasan Sopir... 184

Gambar 4.40 Penjadwalan Paket... 184

(19)

Gambar 4.42 Sms Pemberitahuan Pelanggan ( Pengirim )... 186

Gambar 4.43 Titik Lokasi Paket Terkirim... 186

Gambar 4.44 Form Lacak Pelanggan... 187

Gambar 4.45 Lacak Posisi Paket Pelanggan... 188

Gambar 4.46 Peta lokasi Kendaraan Perbesaran Jawa Timur... 189

Gambar 4.47 Peta Lokasi Kendaraan Perbesaran Malang Surabaya... 189

Gambar 4.48 Peta Lokasi Kendaraan Perbesaran Surabaya... 190

(20)

Lampiran 1 Biodata Penulis... 199

Lampiran 2 Listing Program... 200

Lampiran 3 Quesioner... 225

(21)

PENDAHULUAN

1.1 LatarBBelakang

Pada perusahaan jasa pengiriman paket, proses pengiriman merupakan

proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun

kendati demikian, proses pengiriman oleh sopir ini tidak mendapat pemantauan

dari pihak manajemen dikarenakan sulitnya melakukan pemantauan. Sehingga

menyebabkan perusahaan mengalami kendala dalam menjaga serta meningkatkan

kualitas pelayanan dan meminimalisir keterlambatan pengiriman akibat

ketidakdisiplinan sopir. Hal tersebut juga menyebabkan perusahaan sangat sulit

melakukan evaluasi karena tidak adanya data-data yang dibutuhkan dalam

melakukan evaluasi.

Selain tidak dapat melakukan evaluasi proses pengiriman seperti

disebutkan diatas, tidak adanya pemantauan terhadap proses pengiriman

menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mengetahui serta

menindaklanjuti masalah-masalah yang timbul pada proses pengiriman, terutama

masalah pada kendaraan yang cenderung lambat dalam penanganannya

dikarenakan susahnya berkoordinasi mengenai lokasi kendaraan dan masalah

yang dialami. Hal ini mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengiriman yang

seharusnya dapat dihindari.

Perusahaan dan pelanggan juga merasakan lambatnya penginformasian

status paket yang sedang diantar oleh sopir. Ini dikarenakan sopir harus

menyelesaikan seluruh pengiriman terlebih dahulu baru kemudian dapat kembali

(22)

ke kantor untuk menyetorkan data yang didapat untuk diproses lebih lanjut.

Pelanggan ( dalam hal ini pihak pengirim paket ) pun tidak mendapat informasi

sampai tidaknya paket yang dikirimnya. Pelanggan juga tidak dapat mengetahui

posisi paketnya secara akurat dan realtime, sehingga menyulitkan pelanggan

untuk memantau proses pengiriman paketnya.

Dengan banyaknya kendala yang dihadapi di atas, perusahaan perlu

membuat sistem pelacakan dan pemantauan untuk mengatasi kurangnya

pemantauan terhadap pengiriman paket yang selama ini terjadi. Melihat kendala

yang terjadi, penggunaan Sistem Informasi Geografis ( SIG ) merupakan sistem

yang ideal untuk menyelesaikan permasalahan diatas, mengingat kemampuan SIG

dalam menyajikan data yang bereferensi geografis dimana sistem ini nantinya

akan menyajikan data pergerakan kendaraan diatas permukaan bumi.

SIG merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang di gunakan

untuk menyimpan dan memanipulasi informasi – informasi geografis. SIG di

rancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek – objek dan

fenomena – fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang

penting atau krisis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sisem

komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang

bereferensi geografis yaitu masukan, keluaran, manajemen data (penyimpanan

dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi data ( Aronoff 1989).

PerumusanBMasalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka

(23)

1. Bagaimana merancang dan membuat sistem informasi geografis yang dapat

membantu melacak dan memantau paket kiriman.

BatasanBMasalah

Adapun yang menjadi batasan-batasan masalah dalam perangkat lunak

ini, yaitu :

1.Perangkat lunak yang dibangun berbasiskan web.

2. Mobile device yang digunakan memiliki platform Android

3.Perangkat lunak diujicobakan secara online.

4.Bahasa pemrograman yang dipakai adalah PHP Hypertext Prepropessor

(PHP).

5. Menggunakan database MySql

6.Tidak membahas pengamanan jaringan.

7. Tidak membahas mengenai proses penjadwalan paket kiriman

8.Tidak membahas rute pengiriman paket

Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya

perangkat lunak ini adalah:

1. Memberikan pelayanan sehingga pelanggan dapat mengetahui lokasi

sebenarnya dari paketnya secara realtime.

2. Membantu dalam mengawasi pegawai (dalam hal ini adalah sopir) yang

melakukan kenakalan yang merugikan perusahaan.

3. Membantu memberi informasi lokasi serta status kendaraan yang

(24)

1.4 SistematikaBPenulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini

dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:

BABBI:BPENDAHULUANB

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,

pembatasan masalah dan tujuan dibuatnya sistem pelacakan dan

pemantauan paket kiriman ini.

BABBII:BLANDASANBTEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori yang berkaitan dengan

permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan yaitu pengertian sistem, sistem informasi, analisa dan

perancangan sistem, entity relational diagram, data flow diagram, global

positioning system, testing dan implementasi, sistem basis data, database

management system, hypertext preprocessor ( PHP ), google maps api,

android sdk.

BABBIII:BPERANCANGANBSISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang uraian permasalahan yang berjumlah 4

(empat) poin yaitu, tidak adanya pemantauan dalam proses pengiriman

paket, pelanggan tidak dapat mengetahui posisi paketnya secara akurat

dan realtime, lambatnya proses penginformasian status paket untuk

perusahaan dan pelanggan serta lambat dan susahnya mengetahui dan

menindaklanjuti masalah yang terjadi pada kendaraan. Dijelaskan juga

(25)

digunakan dalam implementasi sistem nantinya. Perancangan sistem

akan dijelaskan secara detail mulai dari gambaran umum sistem, system

flow yang terdiri dari 2 (dua) sistem flow, yaitu sistem flow pengiriman

paket dan sistem flow menampilkan peta, data flow diagram ( DFD )

yang mencakup context diagram, DFD level 0 serta DFD level 1 dari

subproses maintenance data dan subproses pemberitahuan pelanggan,

entity relationship diagram ( ERD ) dalam bentuk Contextual Data

Model (CDM) yang terdapat 7 entitas didalamnya serta Phisical Data

Model ( PDM ) yang berisi 10 tabel dikarenakan adanya relasi many to

many,juga struktur tabel yang digunakan, desain i/o yang nantinya akan

diimplementasikan dalam sistem, dan yang terakhir adalah rancangan uji

coba yang terdiri dari 123 poin test case.

BABBIV:BEVALUASIBDANBIMPLEMENTASIB

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat

secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan

input/output dari aplikasi baik untuk web maupun android yang terdiri

dari 29 tampilan. Dijelaskan pula hasil test case yang telah dirancang

pada bab 3 yang menguji fitur dasar dari sistem yang dibuat. Evaluasi

lapangan dijelaskan pada bab ini untuk mensimulasikan penggunaan

sistem pada kasus nyata nantinya. Pada bab ini juga dipaparkan hasil

kuisioner pada pengguna yang diberikan kesempatan untuk mencoba

sistem yang telah dibangun serta hasil analisa uji coba sistem secara

(26)

BABBV:BPENUTUPB

Dalam bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah

program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan

(27)

LANDASANBTEORI

2.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua

pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen.

Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari

beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan

pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen

yang saling berkaitan mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem

yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

2.2 SistemBInformasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau

kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih

belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data

diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil

pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, informasi

adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga

(28)

sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan

untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya

2.3 AnalisaBdanBPerancanganBSistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan

untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem

informasi terkomputerisasi.

Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:

1. EntityBRelationshipBDiagramB(ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan

(29)

entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Menurut Marlinda (2004:28), atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atributei yaitu:

a. Simple Atribute

Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki atribute lainnya, misalnya entity pegawai yang atribute-nya nik.

b. Composite Atribute

Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

c. Single Value Atribute

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity pegawai dengan atribute-nya umur (tanggal lahir).

d. Multi Value Atribute

Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity pegawai dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Value Atribute

Null value atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya

entity pekerja dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity

(30)

perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

2. DataBFlowBDiagramB(DFD)

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan

pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini

dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi

untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat

yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan

dekomposis, mempartisi atau membagi sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih

kecil dan yang lebih sederhana.

DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses

data tersebut (Kendall, 2003:2004). Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain:

a. Eksternal Entity

Suatu eksternal entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan

informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 2.1 merupakan

(31)

GambarB2.1 Simbol Eksternal Entity

b. Data Flow

Data flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data flow

menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

[image:31.595.112.511.309.554.2]

entitas dengan proses. Gambar 2 merupakan simbol data flow.

GambarB2.2B Simbol Data Flow

c. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

Gambar 3 merupakan simbol process.

GambarB2.3 Simbol Process

d. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data. Gambar 4 merupakan simbol file penyimpanan/data store.

(32)

2.4 GlobalBPositioningBSystemB(BBGPSB)

GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem

yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada

(secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari

satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun anda berada, maka

GPS bisa membantu menunjukan arah, selama anda melihat langit. Layanan GPS

ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali

membeli GPS recierver-nya.

GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang berbasiskan

satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik

Departemen Pertahanan (Departemen of Defense) Amerika Serikat yang pertama

kali diperkenalkan mulai tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24

satelit. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi

nama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari

satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point

nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang

atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik.

Untuk menginformasikan posisi user, 24 satelit GPS yang ada di orbit

sekitar 12,000 mil di atas kita. Bergerak konstan bergerak mengelilingi bumi 12

jam dengan kecepatan 7,000 mil per jam. Satelit GPS berkekuatan energi sinar

matahari, mempunyai baterai cadangan untuk menjaga agar tetap berjalan pada

saat gerhana matahari atau pada saat tidak ada energi matahari. Roket penguat

(33)

Satelit GPS adalah milik Departemen Pertahanan (Department of Defense)

Amerika, adapun hal-hal lainnya adalah:

1. Nama satelit adalah NAVSTAR

2. GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978

3. Mulai ada 24 satelit dari tahun 1994

4. Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali

5. GPS satelit beratnya kira-kira 2,000 pounds

6. Kekuatan transmiter hanya 50 watts atau kurang

Satelit-satelit GPS harus selalu berada pada posisi orbit yang tepat untuk

menjaga akurasi data yang dikirim ke GPS reciever, sehingga harus selalu

dipelihara agar posisinya tepat. Stasiun-stasiun pengendali di bumi ada di Hawaii,

Ascension Islan, Diego Garcia, Kwajalein dan Colorado Spring. Stasiun bumi

tersebut selalu memonitor posisi orbit jam jam satelit dan di pastikan selalu tepat.

Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4

satelit. Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12

chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan

membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh

satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang

diberikan juga akan semakin tinggi.

Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah:

1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.

2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak

(34)

3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan akurasi waktu yang

tinggi.

4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit

dan ketingian pada orbitnya.

5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di

atmosfer sampai diterima reciever.

Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang

akurat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambl

informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” menghitung

lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kirim

dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui

berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak jarak GPS reciever dapat

melakukan perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta

elektronik.

Sebuah GPS reciever harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk

memenghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS

receiver dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi

3D (latitude, longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user,

selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang

dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari

terbenam dan masih banyak lagi.

Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu sangat presesi karena Satekit

(35)

atom yang di isolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat dibandingkan

dengan jam biasa.

Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan

untuk menentukan informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit

yang dapat diterima maka akan semakin presesi data yang diterima karena ketiga

satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama.

Ketinggian itu menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja

GPS, bagi kita karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga

gangguan semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang

cocok. Satelit

harus tetap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi harus terus memonitor

setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi salalu di cek tentang

altitude, posision dan kecepatannya.

Dengan teknologi GPS dapat digunakan untuk beberapa keperluan sesuai

dengan tujuannya. GPS dapat digunakan oleh peneliti, olahragawan, petani,

tentara, pilot, petualang, pendaki, pengantar barang, pelaut, kurir, penebang

pohon, pemadam kebakaran dan orang dengan berbagai kepentingan untuk

meningkatkan produktivitas, keamanan, dan untuk kemudahan.

Dari beberapa pemakaian di atas dikategorikan menjadi:

 Lokasi. Digunakan untuk menentukan dimana lokasi suatu titik dipermukaan bumi berada.

 Navigasi. Membantu mencari lokasi suatu titik di bumi

(36)

 Membantu memetakan posisi tertentu, dan perhitungan jaringan terdekat

 Timing. Dapat dijadikan dasar penentuan jam seluruh dunia, karena

memakai jam atom yang jauh lebih presesi di banding dengan jam

biasa.

Beberapa istilah penting yang penting untuk diketahui yang berhubungan

dengan GPS:

Waypoint: Istilah yang digunakan oleh GPS untuk suatu lokasi yang telah

ditandai. Waypoint terdiri dari koordinat lintang (latitude ) dan bujur (longitude ).

Sebuah waypoint biasa digambarkan dalam bentuk titik dan simbol sesuai dengan

jenis lokasi.

Mark: Menandai suatu posisi tertentu pada GPS.Jika Anda menandai

lokasi menjadi waypoint,maka dikatakan Anda melakukan marking.

Route: Kumpulan waypoint yang ingin Anda tempuh secara berurutan dan

dimasukkan ke dalam GPS.

Track: Arah perjalanan yang sedang Anda tempuh dengan menggunakan

GPS. Biasanya digambarkan berupa garis pada display GPS.

Elevation: Istilah pada GPS untuk menentukan ketinggian. Ada dua jenis

pengukur ketinggian pada GPS, yaitu menggunakan alat klasik ‘barometer ’ atau

menggunakan perhitungan satelit. Pengukuran ketinggian menggunakan

barometer jauh lebih akurat di udara bebas,namun tidak bisa bekerja dalam

pesawat atau ruang vakum lainnya.Ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara

dalam ruang vakum dengan tekanan udara di luar. Pengukuran ketinggian

(37)

Bearing: Arah/posisi yang ingin Anda tuju. Contohnya, Anda ingin

menuju ke suatu lokasi di posisi A yang letaknya di Utara, maka bearing Anda

dikatakan telah diset ke Utara.

Heading: Arah aktual yang sedang dijalankan. Contohnya, saat menuju ke

posisi A tadi, Anda menemui halangan sehingga harus memutar ke Selatan

terlebih dahulu, maka heading Anda pada saat itu adalah Selatan. (Andi ,2005).

2.5 TestingBdanBImplementasiBSistem

Menurut Standar ANSI/IEEE 1059, Testing adalah proses menganalisa

suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/error/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.

Menurut Romeo (2003:3), Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:

1. Verifikasi.

Apakah telah berlaku sebagaimana yang ditetapkan (menurut spesifikasi)?

2. Mendeteksi error.

3. Validasi.

Apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau

kebutuhan pengguna yang sebenarnya?

Menurut Romeo (2003:33), Test Case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah

(38)

1. WhiteBBoxBTesting

White boxtesting atau glass boxtesting atau clear box testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan struktur kendali dari disain prosedural. Metode disain test case ini dapat menjamin:

1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes.

2. Semua logika keputusan dapat dites dengan jalur yang salah atau jalur yang benar.

3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya.

4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya.

2. BlackBBoxBTesting

Black box testing atau behavioral testing atau specification-based testing,

input/output testing atau functional testing dilakukan tanpa sepengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari

software.

Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan

kebutuhan funsional pada suatu program. Kategori error dapat diketahui melalui

black box testing, antara lain:

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar-muka.

(39)

5. Error dari inisialisasi dan terminasi.

2.6 SistemBBasisBData

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai

yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

(40)

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan

data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

2.7 DatabaseBManagementBSystem

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program yang komersial untuk

membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi

perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang

disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data

(41)

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian

DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk

mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan

sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada

saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

(42)

2.8 HypertextBPreprocessorB(PHP)

PHP adalah server side scripting envirotment yang dapat digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi-aplikasi di web server agar lebih

interaktif dan programmable. dengan PHP aplikasi-aplikasi yang ada di web server benar-benar dijalankan di web server tanpa mengharuskan adanya

tambahan atau syarat tertentu untuk sisi client (web browser). PHP biasanya dijadikan sebagai module dalam suatu web agar bisa mengeksekusi file-file PHP yang tersedia di web server. PHP dapat berjalan di hampir seluruh platform, open source dan berlicensi GNU Public License (GPL). (Welling, 2001).

PHP pada mulanya di tulis sebagai sebuah kumpulan dari CGI dengan

menggunakan bahasa pemrograman C oleh programmer bernama Rasmus

Lerdorf. Programer asal Greenland ini membuat PHP pada tahun 1994 untuk mengantikan sebagian kecil kumpulan script dengan Perl yang digunakan untuk

maintenance halaman web miliknya. Lerdorf mengawali menciptakan PHP untuk menanpilkan resume miliknya dan mengumpulkan beberapa data, seperti berapa banyak lalu lintas data yang diterima dalam halaman web miliknya. (Welling,

2001).

Setelah mengalami perkembangan oleh suatu kelompok open source

(termasuk Rasmus) maka mulai versi 3 php menanpakan keunggulan sebagai

salah satu bahasa server yang handal. Melalui perkembangan yang pesat ini

banyak fasilitas yang ditambahkan oleh kelompok ini . maka jadilah PHP disebut

(43)

Aplikasi yang dibangun dengan PHP memiliki kelebihan tersendiri.

Beberapa kelebihan yang dimiliki PHP antara lain :

1. Software ini disebarkan dan dilicensikan sebagai perangkat lunak yang

open source, maksudnya pendistribusian oaker programnya disertakan juga kode programnya dan biasanya secara gratis.

2. Dengan menggunakan PHP script maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan

menggunkan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.

3. Penulisan script PHP dapat menyatu dengan dokumen HTML, sehingga

memudahkan pembuatannya. Untuk membedakan dengan sintaks HTML

dan PHP maka dibuatlah kesepakatan tag yang digunakan oleh PHP.

Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada

banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database

dapat sangat mudah untuk dilakukan. Database yang didukung oleh PHP antara

lain: adabas D, dBase, Empress, IBM DB2, Infomix, Ingers, Interbase, Frontbase,

File Pro(read only), SQL Server, MySQL, Oracle, ODBC, PostgresSQL, Solid,

Sysbase, Velocis, dan unix DBM.

2.9 GoogleBAPI

Google adalah salah satu raksasa IT yang mengembangkan tools

geospatial yang berbasis internet. Produk ini menyediakan suatu API (Application

Programming Interface) yang memungkinkan pemakai untuk menciptakan

(44)

Google Maps API memberikan pengembang beberapa cara embedding

Google Maps ke dalam halaman web, dan memungkinkan baik untuk penggunaan

sederhana atau customisasi yang luas. Sekarang ada beberapa penawaran API,

yaitu Google Maps Javascript API, Google Maps API for Flash, Google Static

Maps API.

Untuk dapat menggunakan Google Maps API, maka pengguna diwajibkan

untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan API Key yang nantinya akan

digunakan untuk mengakses Google Maps API tersebut. Ketika pengguna

melakukan pendaftaran untuk mendapatkan API key, maka pengguna akan

diminta untuk memasukkan URL web yang akan menggunakan API tersebut,

selain itu pengguna juga harus memiliki Google Account terlebih dahulu. Sebuah

key dapat digunakan pada suatu domain, subdomain dan semua URL pada domain

tersebut.

GambarB2.5BContoh Key Google Maps API

2.10 AndroidBSDK

Android SDK adalah Software Development Kit yang digunakan untuk

membuat aplikasi untuk platform Android. Di dalam Android SDK sudah

termasuk project contoh dengan source code,tools development, emulator dan

library yang

(45)

Aplikasi ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan

berjalan dalam Dalvik, sebuah virtual machine custom yang didesain untuk

embedded use yang berjalan di atas kernel Linux

Untuk mendapatkan Android SDK, pengguna cukup mendownloadnya secara

gratis di alamat http://developer.android.com/sdk/index.html. Seluruh resource

yang diperlukan telah disediakan pada website tersebut, mulai dari Developer

Guide, Reference sampai Resource yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi

(46)

ANALISISBDANBPERANCANGANBSISTEM

3.1BBAnalisisBPermasalahan

Permasalahan yang di hadapi oleh Perusahaan setelah di analisis adalah sebagai

berikut :

3.1.1 TidakBAdanyaBPemantauanBDalamBProsesBPengirimanBPaket

Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan adalah tidak adanya mekanisme

yang dapat mengawasi proses pengiriman paket yang dilakukan oleh sopir. Selama ini

perusahaan hanya mempercayakan proses tersebut kepada sopir tanpa pernah tahu rute

mana yang ditempuh oleh sopir. Hal tersebut menyebabkan perusahaan sama sekali tidak

memiliki data dan informasi mengenai proses pengiriman dan mengakibatkan perusahaan

tidak dapat merencanakan dan melaksanakan program perbaikan pada sistem yang

sedang digunakan. Selain itu perusahaan juga tidak dapat mengetahui kenakalan ataupun

ketidakdisiplinan yang dilakukan sopir pada proses pengiriman yang mungkin dapat

merugikan perusahaan baik dalam hal biaya maupun keterlambatan pengiriman ke

pelanggan.

3.1.2 Pelanggan B Tidak B Dapat B Mengetahui B Posisi B Paketnya B Secara B Akurat B danB

Realtime

Selama ini pelanggan tidak dapat mengetahui posisi paket terkini yang sedang

dikirim oleh perusahaan. Hal ini menimbulkan efek was-was bagi pengirim maupun

penerima. Selain itu, penerima juga tidak dapat mengetahui kapan perkiraan paketnya

(47)

akan sampai karena tidak adanya informasi apapun yang dapat digunakan untuk

mengestimasi perkiraan waktu kedatangan paket.

3.1.3 Lambatnya B Proses B Penginformasian B Status B Paket B Untuk B Perusahaan B danB Pelanggan

Perusahaan juga mengalami kesulitan dalam penginformasian status pengiriman

ketika paket sudah sampai ataupun paket tidak terkirim dengan alasan-alasan tertentu.

Sopir harus menyelesaikan seluruh pengiriman terlebihdahulu baru kemudian dapat

kembali ke kantor untuk menyetorkan data yang didapat untuk diproses lebih lanjut.

Pelanggan juga tidak mendapat pemberitahuan apapun terhadap paketnya baik ketika

paket sudah terkirim ke penerima ataupun paket tidak terkirim ke penerima dengan

alasan-alasan tertentu.

3.1.4 Lambat B dan B Susahnya B Mengetahui B dan B Menindaklanjuti B Masalah B YangB TerjadiBPadaBKendaraan

Masalah juga terjadi jika kendaraan mengalami kendala dalam proses

pengiriman. Kendala yang dihadapi dapat berupa kendala kecil seperti ban bocor atau

mesin mati atau kendala besar seperti kecelakaan dan penutupan dermaga selama waktu

yang tidak diketahui. Perusahaan tidak dapat mengetahui kendala tersebut secara

langsung dan tidak dapat merespon secara cepat karena tidak diketahuinya lokasi pasti

dari kendaraan. Hal ini menyebabkan perusahaan harus melakukan komunikasi langsung

kepada sopir untuk mengetahui status kendaraan, lokasi dan alternatif penyelesaian

(48)

Masalah-masalah di atas berpengaruh terhadap pelayanan perusahaan serta

biaya yang dikeluarkan. Untuk lebih memahami alur dokumen, berikut adalah dokflow

dari proses pengiriman yang terdapat pada perusahaan.

Dokflow Pengiriman Paket

Manager Penerima

Sopir Administrasi

Pengirim

Mulai

Data paket Data paket

Membuat nota

Nota Nota Nota

Nota

Membuat surat tugas

Surat tugas Surat tugas

Nota

Surat tugas

Tanda tangan penerimaan

Surat tugas terlegalisir Surat tugas

terlegalisir Surat tugas

terlegalisir

Selesai Membuat

Laporan

Laporan Laporan

(49)

3.2 AnalisisBKebutuhan

Dari hasil analisa permasalahan diatas, diketahui bahwa belum adanya system

terkomputerasi yang dapat memberikan solusi terhadap tidak adanya pemantauan pada

proses pengiriman serta mempercepat arus informasi. Jadi solusi yang mungkin

diterapkan untuk menangani masalah ini adalah dengan menyediakan sistem yang

terintegrasi. Sistem yang akan digunakan adalah sistem informasi geografis yang akan

menyajikan data kendaraan melalui peta dan menggunakan mobile device sebagai salah

satu media input dari sistem.

Untuk menjalankan sistem ini, maka dibutuhkan software dan hardware

pendukung yang dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1 Kebutuhan untuk Server

a. Sistem Operasi Ubuntu Server 10.04 atau yang lebih tinggi

b. Apache web server 2.2.1 atau yang lebih tinggi

c. MySql database server 5.0.51 atau yang lebih tinggi

d. Dual Core 2.0 GHH atau yang lebih tinggi.

e. RAM 2 GB atau yang lebih tinggi.

f. 1 (satu) Harddisk 40 Gb atau lebih

g. 1 (satu) mouse, dan keyboard

h. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 atau lebih tinggi

2 Kebutuhan untuk Client

a. Sistem Operasi Ubuntu 10.04 atau yang lebih tinggi

b. Browser Client

(50)

d. RAM 1 GB atau yang lebih tinggi.

e. 1 (satu) mouse, dan keyboard

f. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 atau lebih tinggi

g. Device Android 2.2 dengan A-GPS atau yang lebih tinggi

3.3 GambaranBUmumBSistem

Aplikasi dikembangkan dalam bentuk client/server dimana server menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan client ( device android ) menggunakan bahasa Java.

Berikut adalah gambaran umum sistem:

GambarB3.2 Gambaran Umum Sistem

Penjelasan gambaran umum sistem adalah sebagai berikut:

1. Proses dimulai setelah paket diterima dari konsumen. Admin menginputkan data

paket ke dalam sistem melalui website dan mengatur pembagian kendaraan yang

mengangkut paket sesuai dengan tujuan pengiriman.

2. Setiap kendaraan pengiriman telah dilengkapi dengan perangkat mobile android

(51)

oleh kendaraan serta untuk mengirim statusnya ke server dan juga untuk

mengirim data lokasi kendaraan ke server.

3. Setelah kendaraan mulai berangkat dan aplikasi di dalam mobile android

dinyalakan, aplikasi akan menangkap lokasi kendaraan dengan bantuan satelit dan

secara otomatis mengirimkan data tersebut ke server menggunakan jaringan

internet setiap beberapa waktu secara konstan.

4. Saat petugas sampai pada tempat tujuan paket, petugas menyerahkan paket

tersebut kepada customer. Setela itu, ia menandai ( memberi status berupa

terkirim atau tidak diterima ) paket yang telah diserahkan kepada customer pada

list paket yang tersedia di perangkat android dan secara otomatis akan terkirim ke

server setelah mendapat persetujuan petugas. Selain itu, data lokasi pengiriman

juga otomatis terkirim.

5. Jika seandainya ada pemindahan paket dari satu kendaraan ke kendaraan lain,

maka data di server dapat di singkronisasi langsung dari perangkat android

kendaraan asal paket ke perangkat android kendaraan yang diberikan paket

tersebut. Begitu juga jika diperlukan pemindahan paket dari kendaraan kecil ke

kendaraan besar atau sebaliknya ( untuk pengiriman ke luar kota dari beberapa

cabang).

6. Customer yang mengirimkan paketnya dapat mengecek status paketnya dengan

membuka website yang telah ditentukan. Customer hanya diminta untuk

menginputkan kode pengiriman yang didapat saat menyerahkan paket ke petugas.

(52)

secara realtime jika paketnya belum sampai ke tujuan dan mendapat konfirmasi

jikapaket telah sampai ke tujuan.

7. Pada website yang telah disediakan, admin dapat mengawasi pergerakan dari

kendaraan, melihat status kendaraan dan melihat history titik-titik pengiriman

yang pernah dilakukan.

8. Jika kendaraan mengalami gangguan, maka petugas dapat mengirim

pemberitahuan status kendaraan beserta lokasi ke server melalui perangkat

androidnya. Admin akan mendapat notifikasi khusus pada halaman webnya dan

dapat mengetahui lokasi serta status kendaraan tersebut, sehingga admin dapat

segera mengambil tindakan.

3.4 PerancanganBSistem

Berdasarkan dari analisis permasalahan yang ada, tahap berikutnya dari siklus

pengembangan sistem adalah perancangan sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas

pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun

hingga implementasi dari sistem. Pada tahap ini juga akan membahas tentang

perancangan sistem yang meliputi System Flow yang menunjukkan alur sistem yang akan

dibuat dari hasil analisa, Data Flow Diagram (DFD) yang merupakan diagram aliran data

pada sistem yang akan dibuat, dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang

menggambarkan diagram relasi antar tabel-tabel. Pada ERD terdapat Conceptual Data

Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM) yang menggambarkan tabel-tabel dan

relasinya secara detil, juga dilengkapi dengan desain Input Output yang menggambarkan

tampilan input dan output program yang akan dibuat.

(53)

Server :

1. Maintenance seluruh data yang dibutuhkan oleh sistem.

2. Melihat hasil pelacakan kendaraan dalam bentuk titik-titik lokasi yang dilalui oleh

kendaraan pada sebuah peta..

3. Mengetahui kendaraan-kendaraan yang mengalami masalah dan lokasinya saat

itu.

4. Melihat history titik-titik lokasi dari rute yang dilalui oleh kendaraan.

5. Melihat history dari titik-titik dimana lokasi paket terkirim ( lokasi penerima

paket ).

Client :

1. Melakukan singkronisasi data ke server untuk mengambil data paket yang diantar

oleh sopir yang bersangkutan.

2. Melakukan singkronisasi data ke kantor untuk keperluan transit paket.

3. Melakukan singkronisasi data antar dua kendaraan jika dibutuhkan untuk

melakukan pertukaran atau pemindahan paket dari satu kendaraan ke kendaraan

yang lain.

4. Melihat seluruh data paket yang ada didalam kendaraan beserta detail paket

( alamat, nama penerima, no telepon dan lain-lain).

5. Melakukan update status paket pelanggan ketika paket diterima atau tidak

terkirim karena alasan tertentu.

6. Melakukan update status kendaraan jika pada saat proses pengiriman terjadi

masalah dengan kendaraan ataupun terjadi gangguan dalam proses pengiriman.

(54)

3.4.1 SystemBFlow

System flow dalam sistem informasi ini akan menggambarkan alur sistem

aplikasi dalam proses pengiriman paket dan alur aplikasi dalam menampilkan peta. Pada

gambar 3.3 dapat dilihat bahwa proses memiliki entitas konsumen, admin, sopir dan

manager. Proses dimulai ketika konsumen memberikan data paket yang akan dikirim

kepada admin. Admin akan menginputkan data paket tersebut kedalam sistem. Setelah

seluruh data paket disimpan dan tiba waktunya pengiriman, maka admin akan

menjadwalkan sopir yang akan mengendaraai kendaraan dan menjadwalkan paket dari

tiap kendaraan sesuai dengan tujuannya masing-masing. Sopir kemudian akan login ke

dalam aplikasi mobile dan akan mendapatkan list barang yang diangkutkan ke dalam

kendaraannya. Dalam perjalanan, aplikasi mobile akan mengirim lokasi kendaraan ke

server secara berkala. Ketika sampai di tujuan, sopir akan memberi tanda apakah paket

tersebut telah terkirim atau tidak. Status terkirim atau tidak ini akan dikirim ke server

beserta dengan lokasi saat itu. Saat status terkirim atau tidak diterima server, maka server

akan mengirim sms pemberitahuan kepada pelanggan. Manager juga dapat melihat

laporan terakhir yang tersedia di server dengan menginputkan rentang waktu yang

(55)

Sysflow Pengiriman Paket

Manager Sopir

Admin Konsumen

Data paket Mulai

Data paket

Input data paket

Simpan data paket

Data paket

Data kendaraan

Penjadwalan sopir dan penjadwalan

paket

Data penjadwalan

paket

Data penjadwalan

sopir

Mengambil data paket dan menampilkan data

paket Input login

Data user

Tampilan detil data paket

Menyimpan data lokasi dan data

paket terkirim Data paket

Data lokasi

Membuat dan menampilkan

laporan

Tampilan laporan

Selesai Data login sopir

Data kendaraan Data user

Data paket

Sms pemberitahuan

Mengirim sms pemberitahuan

Berhasil login

ya

tidak Melakukan login

Tampilan utama

[image:55.612.91.522.77.664.2]

Input rentang waktu

(56)

Sementara sopir menyelesaikan tugasnya, admin dapat melihat lokasi kendaraan

dan data kendaraan pada peta. Proses ini digambarkan pada system flow menampilkan

peta yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. Admin dapat memilih salah satu dari 3 ( tiga)

tampilan yang dapat dihasilkan oleh sistem, yaitu menampilkan data kendaraan yang

sedang aktif, menampilkan history kendaraan dan history paket. Sistem akan

menampilkan data lokasi pada peta sesuai data yang dipilih oleh admin dan ditampilkan

dalam bentuk titik lokasi pada peta beserta dengan legenda yang menjelaskan symbol

yang digunakan.

Sysflow Menampilkan Peta

Admin

Mulai

Memilih jenis tampilan

Menampilkan lokasi kendaraan

aktif

Menampilkan history lokasi

paket Menampilkan

historylokasi kendaraan

Data lokasi

Data paket Data user Data kendaraan

Data lokasi Kendaraan aktif

History kendaraan

Histoy paket

Tampilan lokasi kendaraan aktif dalam peta

Tampilan history lokasi

kendaraan dalam peta

Tampilan history lokasi paket dalam

peta

[image:56.612.98.517.296.655.2]

Selesai

GambarB3.4BSysflow Menampilkan Peta

(57)

Menurut Kendall & Kendall (2002), Data Flow Diagram atau DFD adalah

diagram yang menggunakan notasi-notasi simbol untuk menggambarkan arus dari data

sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche,

hard disk, tape, diskette, dan lain sebagainya).

Penggunaan notasi-notasi pada DFD ini diharapkan dapat membantu dalam

memahami sistem pada semua tingkat kompleksitas.

a. ContextBDiagram

Perancangan DFD dimulai dengan perancangan context diagram yang

menggambarkan seluruh entity yang berhubungan langsung dengan sistem dan juga

menggambarkan aliran data secara umum. Proses-proses yang lebih detail dari sistem

tidak digambarkan dan akan digambarkan pada decomposisi dari context diagram ini.

Desain dari context diagram yang dibuat dalam analisa dan perancangan sistem ini

dijelaskan pada gambar 3.5. Context diagram ini menjelaskan garis besar proses

pengiriman. Pada context diagram terdapat 4 ( empat ) entitas yang berhubungan dengan

sistem yaitu pengirim( konsumen ), admin, sopir dan manager.

Entitas pengirim akan memberikan data paket ke dalam sistem dan akan

mendapat kode lacak yang dibuat oleh sistem secara unik. Pengirim dapat menginputkan

kode lacak ke dalam sistem untuk melihat lokasi paketnya saat itu. Sistem juga akan

mengirimkan pemberitahuan terkirim jika paketnya telah sampai di tujuan. Entitas admin

(58)

sistem. Sistem akan memberikan lokasi kendaraan dan lokasi paket terkirim kepada

admin dalam bentuk peta. Entitas sopir sendiri akan mendapat list barang yang menjadi

tanggungjawabnya untuk diantar. Selama perjalanan sopir akan memberikan data

lokasinya saat itu kepada sistem. Sopir juga memberikan data status kendaraan jika

terjadi masalah dengan kendaraannya. Setelah paket sampai di tujuan, sopir akan

memberikan data status paket terkirim atau tidak kepada sistem. Jika pada saat

pengiriman diperlukan pemindahan barang dari satu kendaraan ke kendaraan lain, maka

sopir dapat mengirim sinkronisasi data ke sistem dan akan mendapat list data yang baru.

Sedangkan entitas manager memberikan inputan periode laporan ke sistem untuk

mendapatkan laporan yang diinginkan.

kode lacak

kode lacak

lokasi paket terkirim

laporan

periode laporan lokasi kendaraan

Gambar

GambarB2.2B Simbol Data Flow
GambarB3.3 Sysflow Pengiriman Paket
GambarB3.4BSysflow Menampilkan Peta
GambarB3.5 Context Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Inseminasi buatan ini dilakukan pada berbagai tingkatan kematangan gonad induk betina abalone (H. asinina) untuk mengetahui Persentase fertilitas dan penetasan telur dari

Persentase tunas tetraploid yang berasal dari perendaman konsentrasi 30 dan 75 µM juga termasuk tinggi yaitu 40 dan 45,71%, namun pada kedua konsentrasi tersebut

Kepribadian tipe D sering diasosiasikan sebagai salah satu faktor resiko yang dapat memperburuk atau memperparah penyakit jantung koroner (PJK). Kepribadian tipe

cronbach pada pembiayaan mikro 0,833 dan pada perkembangan usaha nasabah nilai alpha cronbach 0,963, maka seluruh variabel dinyatakan reliabel dan handal.

Menyikapi kondisi pasar batubara dunia yang terus menghadapi tantangan sejak tahun 2012, Perseroan mengembangkan strategi usaha yang lebih fleksibel untuk mengantisipasi

Dengan  demikian  membuat  karya  tulis  yang  baik  sebagaimana  dijelaskan  di  atas  sebagai  salah  satu  persyaratan  kelulusan  pendidikan  tingkat 

Pengawasan Pemilu Meningkatnya Kualitas Teknis Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Dalam Pencegahan, Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa.. Persentase tata laksana

Indikator ini dapat berupa kertas, tetapi ada juga yang berupa larutan, yang dapat menunjukkan harga jangkauan pH suatu larutan yang lebar. Jika kertas indikator ini