• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok dalam mencetak kader muballigh melalui muhadharah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok dalam mencetak kader muballigh melalui muhadharah"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SA WANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER

MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh

Nur Shafwatillah NIM: 103051028465

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)

MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh

Nur Shafwatillah NIM: 103051028465

Dibawah Bimbingan

#

Rubiyanah, MA.

NIP: 150286373

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(3)

Skripsi berjudul

PERANAN PONDOK PESANTREN

AL-KARIMIYAH SAWANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK

KADER MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27 September 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 27 September 2007

Sidang Munaqasyah

Ketua merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota,

Drs. Anef Subhan, M.Ag.

NIP. 150262442

Penguji II

Drs. Helmi Rustandi, MA.

NIP. 150235946

Rubiyanah, MA.

(4)

Dengan ini menyatakan bahwa :

I. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk memenubi salah satu persyaratan memperoleb gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian bari terbukti bahwa karya ini bukan basil karya asli saya atau

merupakan basil dari jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah.

Jakarta, 20 September 2007

(5)

Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok Dalam Mencetak Kader Mnballigh Melalui Muhadharah

Nur Shafwatillah ( 103051028465 )

Dakwah merupakan sebuah usaha menyebarkan nilai-nilai islam kepada seluruh umat manusia. Ada berbagai macam cara seorang muballigh atau lembaga yang ditempuh untuk menja!ankan aktivitas dakwah tersebut, berjalannya aktivitas dakwah ditunjang oleh salah satu faktor yaitu faktor muballigh. Keberadaan (eksistensi ) seorang muballigh sangat dibutuhkan oleh umat dalam memahami nilai-nilai islam. Agar proses dakwah tidak terputus maka dibutuhkan adanya kaderisasi muballigh, dan salah satunya melalui kegiatan muhadharah di pondok-pondok pesantren.

Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, muhadaharah adalah suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang-orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak. Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa muballigh berperan sebagai komunikator tetap dan mad'u sebagai komunikan. Pada komunikasi satu arah tersebut kita dapat mengetahui bahwa muballigh memegang peranan kunci yang menentukan berjalan atau tidaknya muhadharah.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan cara pandang yang lebih segar di dalam mensyiarkan nilai-nilai agama islam, yang diantara usaha tersebut adalah melalui muhadharah yang menjadi salah satu program unggulan bagi para santrinya untuk tanpa takut menyebar luaskan ajaran islam meskipun umur mereka masih tergolong muda. Dari muhadharah ini pula kemudian terlahir muballigh-muballigh yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam mengolah kata di atas podium.

(6)

Alhamdulillah adalah kalimat yang terindah yang dapat penulis sampaikan dan segala puji dan syukur yang tiada terhingga pada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir studi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepad nabi Muhamad SAW.

Suksesnya penulis skripsi ini bukan semata-mata atas usaha penulis pribadi.Namun tidak terlepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terima kasih kepada:

I. Bapak Dr.H.Murodi MA, Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi 2. Bapak Drs Wahidin Saputra,MA dan ibu Umi Musyarofah,MA, selaku ketua

dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Prof. Dr.H. M. Yunan Yusuf,MA, Selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan saran, kritik dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Rubiyanah MA, selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian, bimbingan, saran dan kritik, serta motivasi yang besar dalam proses penulisan skripsi ini.

(7)

mengurangi rasa hormat, dengan kerendahan hati ini penulis mengucapkan terima kasih, semoga allah memberikan balasan atas semua yang telah kita lakukan

Tak ada yang lebih berarti selain harapan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Setidaknya dapat menjadi sumbangan untuk menambah kepustakaan yang ada. Amin yaa Rabbal 'alamin.

(8)

Kata Pengatar ... i

Daftar isi ... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Metodologi Penelitian .... ... 7

E. Sistematika Penulisan ... ... 9

BAB II LANDASAN TEORI... 11

A. Pengertian Peranan... . 11

B. Pengertian Pesantren dan Lingkupnya ... 13

C. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Muhadharah ... 14

D. Pengertian dan Kriteria Mubaligh... 17

BAB III GAMBARAN UMUM PESANTREN AL-KARIMIYAH... 26

A. Sejarah Berdiri dan Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Al- Karimiyah ... 26

B. Visi dan Misi ... 28

C. Sarana dan Prasarana ... :... 28

D. Struktur Organisasi ... ... ... 29

(9)

Muballigh Melalui Muhadharah ... 37

A. Peranan Pondok Pesantren terhadap kegiatan Muhadharah ... 37

B. Metode yang di terapkan dalarn Kegiatan Muhadharah pada Pondok Pesantren Al- Karimiyah ... 39

C. Mencetak Kader Mubaligh Melalui Muhadharah pada Pondok Pesantren Al- Karimiyah... 45

D. Harapan santri terhadap kegiatan muhadharah ... 50

BAB V Penutup ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran... 54

(10)

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan mempergunakan metode yang bermacam- macam dan dilaksanakan oleh perorangan, sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah berlangsung sejak dunia ini terkembang, jelasnya sejak Nabi Adam sebagai Nabi pertama dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir nanti.1

Dakwah juga merupakan aktifitas yang begitu lekat dengan kehidupan kaum muslimin. Begitu dekatnya sehingga hampir seluruh lapisan masyarakat terlibat di dalarnnya. Dakwah juga merupakan kewajiban bagi seluruh manusia, yaitu mengajak ke jalan yang ma'ruf dan mencegah segala kemunkaran, sebab hakikat dakwah adalah membina umat manusia serta menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dunia dan akhirat.2

(11)

Zjセェ@

セ@

J.

.&1

..y,

セ@

•:kc

J.

セ@

セ@ セyN@

J.

セ@

8%.

,,., ,; "" .... ,,. -;!- ,,,. ,... ,.,

J ,, "" 'ii IP ,,,. J... l;f} ' J ,,., ""

(c.?_;WI

olJ_;) .:i.i1

jJj

Js-1

#.

:tL)

セ@

4\i1

セ@

4il1

Jy)

Ju

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Hasan bin Athiyah dari Abdullah bin Amr ia berkata: Bersabda Rasu/allah

SAW: " Sampaikanlah dari padaku walaupun satu ayat" (HR.

Bukhari)

Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa pelaksanaan kewajiban dakwah, hendaknya sesuai dengan kemampuan masing-masing walaupun yang kita sampaikan hanya satu ayat saja.

Kegiatan dakwah bukanlah bertumpu pada besar kecilnya peran yang dimainkan para mubaligh, tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kegiatan dakwah yang dilakukan itu memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan dakwah tersebut.

Da'i berasal dari kata bahasa arab yang berarti orang yang mengajak, artinya masih umum sifatnya belum berkait dengan unsur lain yang mengikutinya. Dalam pengertian khusus da'i adalah orang yang mengajak kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung dengan kata-kata, perbuatan , atau tingkah laku kearah kondisi yang baik atau lebih baik menurut syariat Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dalam pengertian khusus tersebut da'i identik dengan orang yang melakukan amar ma'rufnahi munkar.7

Da'i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan, tulisan,

(12)

organisasi atau kelompok. Kata da'i ini secara umum sering disebut dengan sebutan mubaligh (orang yang menyempurnakan ajaran islarn) narnun sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit karena masyarakat umum cenderung mengartikan sebagai orang yang menyarnpaikan ajaran islarn melalui lisan seperti pencerarnah agarna, khatib (orang yang berkhutbah), dan sebagainya.8 Da'i sering disebut kebanyakan orang dengan sebutan mubaligh (orang yang menyarnpaikan ajaran islarn). Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan pada pembahasan di muka sebutan tersebut sebenarnya lebih sempit dari sebutan da'i yang sebenarnya, apabila kita kembali kepada Al-Qur'an dapat disimpulkan pelaku dakwah pertarna itu adalah nabi Muhammad saw.

Seorang da'i akan mendapat pendukung dan pengikut lebih banyak melalui contoh yang baik ketimbang dengan 」。イセ@ cerarnah atau khotbah. Karena masyarakat selalu melihat sang da' i sebagai cermin dan teladan untuk ditiru, tingkah laku seorang da'i merupakan gambaran hidup yang langsung dilihat oleh seluruh manusia, baik geraknya, diarnnya, berdiri maupun duduknya, bahkan dalam menangis dan tertawanya.9

(13)

bodoh. Dengan akhlak dan ilmunya itu, ia juga akan mantap menjalankan tugasnya dan mengamalkan ilmunya tersebut bersama mereka yang menyenanginya dan akan mampu menanggung derita dari pada penentangnya.

Pada hakekatnya dakwah Islam merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Namun penyelenggaraan sering dihadapkan kepada permasalahan yang sangat rumit dimana penyelenggaraan dakwah sering dihadapkan pada benturan dan hambatan. Hal ini disebabkan karena manusia kurang memiliki wawasan yang luas tentang dakwah, mereka tidak memiliki penyampaian yang baik dan dapat mempengaruhi sikap umat, mereka hanya memiliki keberanian berdakwah tetapi tidak memiliki bekal.

Tidak hanya itu, dakwah juga memerlukan lembaga sebagai sarana pelatihan dan pembekalan. Salah satu bentnk pelatihan tersebut adalah Muhadharah, yang mcrupakan kegiatan latihan penyampaian wawasan dengan suatu bimbingan dan teknik tertentu untuk melatih mental. Kegiatan muhadharah sering dilaksanakan di beberapa lembaga, diantanya lembaga pendidikan yang salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Karimiyah Depok, yang juga merupakan lembaga keislaman yang sangat berperan dalam pembinaan latihan berpidato atau yang disebut dengan Muhadharah, yang bertujuan untnk mencetak kader mubaligh yang mampu melanjutkan estafet dalam menyebar luaskan ajaran Islam.

(14)

masyarakat untuk mempraktekan kemampuan dakwahnya yaitu dengan menyebar luskan ajaran Islam. Hal tersebut tidak lepas dari peranan muhadharah pada pondok pesantren Al-Karimiyah itu sendiri yang beralamat di

JI.

H. Maksum RT 04 I 02 No.23 Sawangan Depok.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis terdorong untuk meneliti tentang pelaksanaan muhadharah santri dalam proses latihan belajar berpidato. Untuk manjawab permasalahan tersebut penulis akan membahasnya dalam skripsi yang berjudul "Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok dalam Mencetak Kader Muballigh Melalui Muhadharah"

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam pembatasan skripsi ini, penulis membatasi permasalahan pada satu kegiatan yaitu muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah. Adapun masalah yang akan di bahas dalam skripsi ini dapat dirurnuskan sebagai berikut:

l. Apa saja program-program atau kegiatan-kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah

2. Metode apa yang diterapkan dalam pelatihan muhadharah di pondok pesantren Al-karimiyah

(15)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

a. Unmk mengetahui program-program atau kegiatan muhadharah di pondok peasantren Al-Karimiyah

b. Untuk mengetahui metode apa yang diterapkan pada pelatihan muhadharah di pondok pesantren Al-karimiyah.

Adapun manfaat penelitian yang penulis lakukan adalah: 1. Segi akademis

Dalam konteks akademis penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran kepada pembaca, tokoh masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan, sosial dan dakwah, terutama bagi peneliti sendiri dalam bidang dakwah dan komunikasi.

2. Segi praktis

Secara praktis penelitian ini unmk memberikan sumbang saran kepada praktisi dibidang kelembagaan agama khususnya di Pondok Pesantren Al-Karimiyah dalam membina dan mencetak kader-kader mubaligh yang dapat bereksistensi dengan dunia luar (masyarakat)untuk meneruskan misi dalam dakwah islam.

D. Metodologi Penelitian

(16)

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati ". 10 Dengan metode deskriptif analisis yaitu dengan maksud untuk memberi gambaran secara umum dari basil penelitian berupa data-data yang diperoleh penulis.

Metode Pengumpulan Data 1. Observasi

C. Wragg menjelaskan bahwa observasi yaitu pengamatan secara sistematis dan analisa yang memegang peranan penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan antara satu peristiwa dengan yang lainnya menjadi jelas. 11 Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung mengenai kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Al-Karimiyah selama satu bulan.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh data melalui informasi yang didengamya dengan panca indra pendengaran, yang sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada informan.12 Penulis melakukan wawancara kepada Pimpinan Pondok Pesantern Al-Karimiyah, pembimbing muhadharah dan beberapa santri kelas I dan II Madrasah Aliyah yang menjadi peserta muhadharah

3. Studi Dokumentasi

Untuk melengkapi data yang sudah diperoleh melalui pengamatan dan wawancara, maka digunakan studi dokumentasi. Melalui studi

10

Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS. Jaenal Aripin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosia/

(17)

dokumentasi dokumen-dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji menafsirkan bahkan meramalkan. Seperti yang di ungkapkan W ardi Bachtiar: "Studi dokumentasi berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih dokumen-dokumen sesuai dengan tujuan penelitian, menerangkan dan mencatat serta menafsirkannya serta menghubungkannya dengan fenomena lain ". 13 diantara dokumen yang didapat oleh penulis adalah: buku panduan pondok pesantren Al-Karimiyah dan foto- foto kegiatan muhadharah.

D. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian teori tentang muhadharah dan mubaligh yang mencakup, pengertian peranan, pengertian muhadharah, tujuan dan manfaat muhadharah, pengertian dan kriteria mubaligh.

BAB III Gambaran umum Pondok Pesantren Al-Karimiyah, mencakup sejarah berdirinya, visi, misi, kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren Al-Karimiyah, sarana dan prasarana, struktur organisasi Pondok Pesantren Al-Karimiyah.

(18)

pada pondok pesantren Al-Karimiyah, harapan santri terhadap kegiatan muhaharah.

(19)

A. Pengertian Peranan

KAJIAN TEORI

Berbicara mengenai peranan, tentu tidak bisa dilepaskan dari istilah status atau kedudukan. Walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya. Seseorang dikatakan berperan atau memiliki peranan karena orang tersebut mempunyai status atau kedudukan dalam masyarakat, walaupun kedudukannya itu berbeda antara satu orang dengan orang lain, akan tetapi masing- masing dirinya berperan sesuai dengan statusnya.

(20)

Menurut Soerjono Soekanto yang bersaman pendapatnya dengan Ralp Linton, menurut beliau peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesua1 dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan.3

Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Dalam ha! ini peranan mencakup tiga ha! yaitu:

I. Peranan meliputi norma- norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan di dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan- peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Ada beberapa ha! yang perlu diperhatikan dalam menjalankan suatu peranan yaitu :4

(21)

masyarakat yang banyak menyediakan peluang- peluang untuk melaksanakan peranan.

2. Role Distance, pemisahan antara individu dengan peranannya. Gejala tadi timbul apabila individu merasakan dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peranan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Dengan demikian dia tidak melaksanakan peranannya dengan sempurna, apabila dia berada dalam lingkungan sosial yang berbeda- beda.

Dari penjelasan di atas walaupunada sedikit perbedaan, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa peranan merupakan sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan terutama yang menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya.

B. Pengertian Pesantren dan Lingkupnya

Pondok pesantren pada umumnya seringjuga disebut dengan pendidikan islam tradisional dimana seluruh santrinya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang kyai. Asrama para santri tersebut berada dilingkungan komplek pesantren, yang terdiri dari rurnah tinggal kyai, masjid, ruang untuk belajar, mengaji dan kegiatan- kegiatan agama lainnya.

(22)

dibeberapa kabupaten, Ketiga; Pesantren besar disamping memiliki popularitas juga menaril simpati para santri diseluruh tanah air.

Pondok pesanten merupakan lembaga pendidikan islam tradisional di Indonesia yang sudah tumbuh dan berkembang sejak beberapa abad yang lalu. Kata pesantren berasal dari dari kata santri yang diberi awalan pe dan akhiran

an menjadi pesantrian ( pesantren ) yang berarti tempat tinggal para santri sendiri berarti orang yang menuntut ilmu agama islam.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pondok pesantren merupakan lembaga dakwah yang didalarnnya mencakup pendidikan dan pelajaran agama islam, sebagai tempat para santri tinggal bersama dan mengaji pada seorang guru yang biasa disebut kiyai.

C. Pengertian Tujuan dan Manfaat Muhadharah

1. Pengertian Muhadharah

Secara etimologi, muhadharah berasal dari bahasa arab dari kata

"haadoro- yuhaadiru- muhadhararatan" yang berarti "ada atau hadir", dan menghadirkan".5

Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, pengertian muhadarah adalah "suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang-orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak.6

5

(23)

Nasaruddin Latif mendefinisikan muhadharah secara bahasa yaitu" terjemah keagamaan atau tabligh atau khutbah."7 Peter Salim dalam kamusnya mengartikan muhadharah adalah" pencuraha pikiran dan perasaan. "8

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa muhadharah adalah ceramah keagamaan atau tabligh atau khutbah yang pada hakekatnya merupakan suatu bentuk komunikasi yang berupa penyampaian ajaran- ajaran Islam, dimana dalam kegiatan tersebut ada yang menyampaikan ceramah, ada yang mendengarkan dan menyimak. Kegiatan ini dimanfaatkan sebagai sarana dalam berdakwah, dalam melatih mental, mengembangkan daya nalar, serta menggali potensi atau bakat dalam berdakwah. Di mana kegiatan muhadharah tersebut merupakan upaya untuk membentuk kader-kader mubaligh yang melakukan aktifitas dakwah agar terarah dengan tujuan untuk melahirkan tenaga- tenaga yang terlatih, terampil dan siap pakai. 2. Tujuan dan Manfaat Muhadharah

Tujuan umum dilaksanakannya dakwah mengajak umat manusia (meliputi orang mu'min maupun kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar dan diridhoi Allah swt, agar dapat hidup sejahtera didunia maupun diakhirat.

(24)

a. Mengajak manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah swt

b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mu'allaf c. Mendidik dan mengajar anak- anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya

d. Menembus hati nurani seseorang untuk sarana membentuk masyarakat yang di ridhoi Allah swt

e. Menjauhkan manusia dari segala bentuk frustasi kejahiliahan dan kebekuan pikiran

f. Mendorong kemampuan masyarakat untuk menjalankan syari'at agama Islam secara utuh . 9

(25)

diseru (mad'u), dan mereka dengan senang hati menyambut seruan tersebut. mereka akan terpesona dengan seruan jika dilakukan dengan keikhlasan dan tidak di campuradukkan dengan interes pribadi atau tujuan- tujuan duniawi lainnya. Dia berbicara untuk dakwah, bergerak untuk dakwah, berjalan karena dakwah. Seorang muslim yang bergerak dibidang dakwah harus mempunyai bacaan luas, mengikuti segala macam peristiwa dan pergolakan yang terjadi, mengikuti perkembangan kondisi dan situasi, dan mengetahui berbagai aliran pemikiran dan ideology modem.dengan perbekalan yang luas tersebut ia akan mampu mengemukakan dakwah islamiyah dengan cara yang baik, menarik dan menawan hati manusia, sehingga orang semakin mendekatinya. Di samping itu ia mampu mengemukakan Islam dengan cara yang paling baik ditengah- tengah arus dan gelombang kesesatan yang tengah melanda dari berbagai penjuru, dia harus menerangkan Islam dengan jelas dan mudah dipahami, serta tidak menimbulkan kekusutan. Dia justru memperbaiki kondisi dan situasi, bukan mengeruhkannya, karena banyak orang yang mengaku sebagai muballigh. Tetapi pekerjaannya bahkan mengeruhkan dan memburukkan Islam, dan mereka mengira perbuatannya itu perbuatan baik.12 Allah berfirman :

Artinya: "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. "

(26)

Seorang muballigh hams memahami tingkat dan kedudukan mad'u (orang yang disem) dan berbicara dengan mereka sesuai dengan tingkat kecerdasannya, karena dengan itu akan memudahkan mereka untuk menyambut apa yang diserukannya dan mereka tidak bosan mendengar ucapan seorang muballigh. Seorang muballigh hams mengetahui dengan baik maksud dan tujuan dakwah. Ia harus tahu apa yang dikehendaki dalam setiap langkah dan tutur katanya.

Dan yang paling pokok, seorang muba/ligh dalam melancarkan dakwahnya hams terlebih dahulu menekankan masalah aqidah sebelum membicarakan masalah furu'iyah atau kewajiban- kewajiban yang hams dilaksanakannya. Aqidah ini mulai dengan beriman kepada Allah sampai ketetapan bahwa Islam adalah satu- satunya j alan hid up yang lengkap dan sempuma.

(27)

dari seteru Allah. Begitulah memang keadaan Rasulullah serta sikap para pendukung dakwah.

Rasulullah saw menyeru seluru umat manusia tanpa membeda- bedakan antara satu pihak dengan pihak lainnya dalam minat dan kesungguhannya demi menarik mereka pada hidayah, dan karena kasih sayang Rasulullah kepada mereka, agar selamat dari api neraka. Beliau selalu bersabar terhadap gangguan dan penyiksaan yang dialaminya, bahkan beliau bersabda:

Artinya: "Wahai Tuhanku, berilah petunjuk pada kaumku, karena

sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. "

Untuk para pendukung dakwah perlu diingat akan besarnya tugas dan tanggung jawab yang didukungnya, dan sesungguhnya dengan ke-islamannya, ia merupakan guru seluruh umat manusia, untuk mengajar manusia, mengarahkan dan memimpinnya ke agama Allah. Walaupun para pendukung dakwah yang memahami Islam secara murni lengkap, menyeluruh dan konsisten dengan pemahamannya, serta bertahan memikul tugas dan usaha ini, walaupun jumlahnya relatif sedikit, namun ke atas pundak merekalah amanah berat ini diletakkan. Oleh karena itu hendaklah para

muballigh mengetahui kedudukannya, menilai dan menghargai tingkatannya,

(28)

masalah ini Imam Syahid Hasan Al- Bana telah memberi pengarahan pada anggota Ikhwanul Muslimin dengan kata- katanya:"Jadilah kamu dengan manusia seperti sebatang pohon mangga, orang melemparnya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buahnya".

Menurut Asmuni Syukir, ada beberapa kepribadian atau sifat- sifat yang dimiliki seorang muballigh, yaitu :

1. Iman dan taqwa kepada Allah SWT

2. Tulus ikhlash dan tidak mementingkan diri pribadi 3. Ramah dan penuh pengertian

4. Tawadhu' (rendah hati) 5. Sederhana danjujur

6. Tidak memiliki sifat egoisme 7. Sifat antusiasme (semangat) 8. Sabar dan tawakkal

9. Memilkijiwa toleransi 10. Sifat terbuka (demokratis) 11. Tidak memiliki penyakit hati.13

(29)

menguasai psikologi di dalam berdakwah, karena berbeda berdakwah dengan remaja, orang tua, begitupun dengan anak-anak. Dengan demikian seorang muballigh harus mampu menyesuaikan sasaran dakwah agar dakwah yang dilaksanakannya berhasil.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli mengenai kriteria seorang muballigh, maka penulis memberikan sedikit ulasan mengenai kriteria seorang muballigh tersebut. Hal yang perlu ditanamkan dalam diri seorang muballigh adalah:

1. Niat, menanamkan niat pada diri seorang muballigh bahwa menyebar luaskan agama Islam melalui dakwah adalah niat karena Allah.

2. Kiat, cara yang digunakan seorang muballigh cara yang berani, benar dan so pan

3. Giat, menekuni apa yang menjadi salah satu kewajiban seorang muballigh baik sebagai ummat ataupun sebagi profesi.

[image:29.521.61.445.112.456.2]

Seorang muballigh harus memiliki kode etik dan akhlak untuk menjadi figur publik dan teladan bagi orang-orang yang ia dakwahi. Adapun kode etik tersebut ialah:

1. Iman ( percaya) kepada apa yang didakwahi

(30)

2. Jstiqamah ( Konsisten)

Yaitu cocoknya amal perbuatan dengan syariat ( hukwn) dengan penuh ikhlas diri semata-mata karena Allah. Istiqamah merupakan sifat paling esensi dan penting bagi para muballigh.

3. Sabar Menghadapi Kenda/a dan Penderitaan

Para muballigh harus sabar manghadapi musuh atau para penentangnya yang pasti ada. Karena manusia itu musuh terhadap apa-apa yang tidak ia ketahui. Sabar menghadapi berbagai rintangan dan ujian adalah senjata yang ampuh dan tangguh bagi seorang muballigh dalam mencapai tujuannya dan merealisasikan cita- citanya.

4. Lapang Dada dan Lembut

Sifat lapang dada dan santun adalah mudah memaafkan kesalahan orang lain. Suatu sifat sabar dibarengi dengan ketenangan dan kelembutan bertabiat, yaitu tidak memberi sanksi atau dendam kepada seseorang. Para

muballigh biasanya berhadapan dengan masyarakat majemuk, diantara

mereka ada yang berakhlak Iuhur, ada yang berperangai buruk dan keras, ada yang kasar dan sebagainya, dengan sifat lapang dada mudah memaafkan orang lain, sang muballigh akan dapat mendekati mereka. Ia mampu menggauli mereka sesuai dengan tabiat dan perangai masing-masing.

5. Tawadhu ( Merendah Diri)

(31)

orang-kepala dan kasar adalah dua sifat yang membuat orang lain menjaub dan benci, sementara para mubal/igh justru harus sebaliknya, mengurnpulkan orang menjadi satu bukan memecah belah.

6. Zuhud dan Tekun Berdakwah

Yang dimaksud tekun berdakwah ialah sunggub- sunggub dan semangat dalam menyampaikan dakwah. Sedangkan zuhud adalah tidak peduli terhadap milik orang lain. Ia merasa puas dengan rezeki yang telah Allah tentukan buatnya, hatinya lega dan lepas dari keterikatan dan ketergantungan kepada kehidupan dan kemewahan dunia

7. Tekun dan Kuat Beribadah

Tekun beribadah dan taqarub kepada Allah SWT adalah salah satu senjata paling ampub. Karena taat dan ibadah itu mengandung cahaya yang memantul ke wajah pelakunya, yang juga akan memancar pada ucapan dan tutur katanya.

8. lkhlas

Ikhlas mempunyai peran penting dalam rangka meraih keberhasilan. Seorang mubal/igh yang ikhlas, akan tekun dan memusatkan konsentrasi sepenubnya terhadap tugasnya, yaitu dakwah yang tidak mengalihkan perhatian kepada tugas dan kesibukan lainnya betapapun pentingnya kesibukan tersebut.

9. Tanggap dan Mengerti Tentang Kondisi dan Lingkungan di Sekitarnya

(32)

berupa kebatilan dan kemaksiatan yang ada di masyarakat. Ia harus mampu menghadapi keadaan seperti itu dan memahaminya untuk ia ambil pelajaran dalam dakwahnya.14

Jadi, seorang muballigh harus mampu mengajak manusia ke jalan yang diridhoi oleh Allah, serta mampu membawa pencerahan bagi manusia yang intelektual dan memiliki keterampilan dalam berceramah. Untuk menjadi

muballigh berkualitas selain mempunyai intelektual yang tinggi mereka juga melatih mental mereka dalam menghadapi audiens, karena seorang muballigh

(33)
[image:33.519.62.439.118.477.2]

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al- Karimiyah

Cita-cita adalah sebuah harapan yang dapat terwujud hanya dengan bekerja dan membangun. Mendirikan sebuah Pesantren adalah salah satu dari cita- cita Bpk. KR.DR. Ahmad Damanhuri, MA, beliau mulai merintis mendirikan Pondok Pesantren Al-Karimiyah dengan memiliki tanah seluas 7000 M dan berlokasi di JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Depok, karena dukungan orang tua dan masyarakat, semangat mendirikan Pondok Pesantren merupakan semangat jihad yang tinggi dalam jiwa pendiri, dimana kondisi masyarakat saat itu membutuhkan lembaga yang mampu melahirkan generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia. Lembaga itu diharapkan dapat menjadi benteng umat Islam khususnya di daerah Sawangan dan umumnya di bumi Indonesia.1

Sebelum menjadi nama Al- Karimiyah, pada tahun 1990 lembaga pesantren ini berdiri dengan sebuah nama "Darul Karimah", kemudian pada tahun 1993 lembaga ini berganti nama menjadi "Al- Karimiyah" , dan pada tahun yang sama Pondok Pesantren ini mendirikan Madrasah Tsanawiyah,

(34)

mempunyai program studi Ilmu Pengetahuan Alam ( IP A ) dan program studi Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ).

Latar belakang didirikannya Pondok Pesantren Al- Karimiyah adalah:

Pertama, ingin mencetak santri- santri yang unggul, berakhlak mulia dan berpengetahuan agama yang luas. Kedua, ingin mencetak santri yang memiliki kemampuan orasi atau ahli dalam berpidato sehingga dapat berdakwah dan mengembangkan syi'ar Islam. Ketiga, untuk mencari keridhaan Allah SWT.

Keempat, untuk menyebarkan dakwah Islamiyah. Kelima, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT dan yang terakhir turut serta membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia- manusia pembangunan yang bertaqwa, sehat jasmani dan rohani dengan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, serta bertanggung jawab terhadap umat manusia dan bangsa untuk saat ini dan masa depan dalam bidang pendidikan/ kebudayaan, keagamaan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya. 2

Berkat keuletan dan ketegaran pendiri Pondok Pesantren ini, dalam upaya mengembangkan pesantren baik lahir maupun bathin, santri yang pada awalnya berjumlah 70 orang, hingga beberapa tahun kemudian pesantren ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga santrinya mencapai kurang lebih 500 orang. Jika kita melihat kondisi dan situasi saat ini, penampilan Pondok Pesantren Al- Karimiyah layak disebut sebagai Pondok Pesantren

(35)

bangunan dan tambahan sejumlah fasilitas lainnya merupakan suatu ciri kemajuan yang ada di Pondok Pesantren Al- Karimiyah.

Status pondok pesantren Al- Karimiyah 100 % swasta, kelangsungan hidupnya berasal dari pimpinan pondok pesantren dan dari sumbangan pembayaran pembelajaran santri.

B. Visi dan Misi

Dari basil wawancara diketahui bahwa Pondok Pesantren Al- Karimiyah mempunyai Visi dan Misi yaitu:

1. Visi

"Menjadikan Pondok Pesantren suatu lembaga yang menghasilkan santri yang berkualitas secara intelektual, terampil dan beragama serta berakhlak mulia"

2. Misi

a. Membentuk manusia yang berakhlak mulia

b. Membentuk generasi yang cerdas, terampil dan berwawasan luas c. Menghasilkan pelajar salafi yang fleksibel

C. Sarana dan Prasarana

1. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al- Karimiyah a. Aula Putra

(36)

d. Laboratorium Komputer e. Laboratorium Biologi f. Perpustakaan

g. Asrama Santri dan Guru

h. Fasilitas Olahraga

1. Ruang Belajar J. Koperasi

2. Sarana dan Prasarana Staf Pengajar I Pimpinan a. Ruangan setiap bagian

b. Komputer setiap bagian

c. Ruang ber AC khusus pimpinan

D. Struktur Organisasi

(37)

STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN AL- KARIMIYAH

DEWAN PENDIRI

1. KH. DR. AHMAD DAMANHURI, MA

2.

H. BADRUDIN. AK

3.

FU' AD EL- HALIMY MAg

DEWAN PEMBINA 1. KH. SYUKRON MA'MUN

2.

KH. DR. MANARUL HIDAY AH

3.

KH. SYIHABUDIN AHMAD

PELINDUNG 1. CAMATSAWANGAN

2.

KEPALA KELURAHAN SA WANGAN

BID. PENDIDIKAN DAN KEPESANTRENAN 1. A. FATIH GHAZALI,S.Ag

BID. HUBUNGAN MASYARAKAT 1. Drs. AHMAD MARULLAH

(38)

DATA GURU PONDOK PESANTREN AL- KARIMIYAH

No Nama Pendidikan Jabatan

1 K.H.Ahmad Damanhuri MA UNISMA Pimpinan Pesantren

2 Rahimi Azhari S.Pd. I STAISKA Sekretaris

3 A. Fatih Ghazali S.Pd.I IAIN Jakarta Kordinator Pesantren

4 Syarohman Asymuni S.Pd.I STAISKA Guru

5 Acep Muwahid S.H.I UIN Guru

6 Syahrudin S.H.l UIN Guru

7 H.Taufik Hidayat S.H.l UIN Guru

8 Syamsul Arifin S.Pd.l UIN Guru

9 Ahmad Edi Pumama S.Pd.l STAISKA Guru

10 Sayyidah Rifqoh S.Sos UIN Guru

11 Taufik Ali Sa'id S.Pd.l STAI Guru

12 Muhammad Kahfi S.Sos.l STAISKA Guru

13 Zahrudin S.Sos.l STAISKA Guru

14 Sayyidah Qonita S.Pd.I UIN Guru

(39)

DATA PEMBIMBING MUHADHARAH PONDOK PESANTREN

AL- KARIMIYAH

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Ust.Taufiq Ali Said S.Pd.l STAI Pembimbing 2 Ust.Muhammad Kahfi S.Sos.l STAISKA Pembimbing 3 Ust.Zahrudin S.Sos.l STAISKA Pembimbing

4 Ustz.Sayyidah Qonita S.Pd.l UIN Pembimbing

5 Ustz.Eliawati S.Pd UIN Pembimbing

E. Kegiatan- Kegiatan Di Pondok Pesantren Al- Karimiyah

Ada beragam kegiatan di Pondok Pesantren Al- Karimiyah, yang melibatkan aktifitas guru dan santri, yang tentunya tidak terlepas dari pengetahuan yang sifatnya lebih mengarah kepada pendidikan.

Pendidikan Islam harus diarahkan kepada pertumbuhan yang berkesinambungan dari kepribadian manusia yang menyeluruh melalui latihan spiritual, kecerdasan rasio, perasaan dan panca indra. Oleh karenanya pendidikan harus memberikan pelayanan kepada pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, yaitu aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah baik secara individual maupun secara kolektif, serta mendorong semua aspek itu ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan.3

(40)

mempunyai fungsi yang tidak dapat dipisahkan dengan fungsi- fungsi lembaga pendidikan lainnya, yaitu untuk mensukseskan pembangunan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

I. J adwal Kegiatan Santri

a. Jadwal Kegiatan Tahunan: Mengikuti kalender kegiatan tahunan Pondok Pesantren Al- Karimiyah dan kalender pendidikan Nasional. Kegiatan tahunan Pondok Pesantren Al- Karimiyah diantaranya adalah:

• Ujian Akhir Nasional • Penerimaan Santri Baru

• Haflatul Wada Tasyakur Kelulusan dan Kenaikan Kelas

• Pekan Kegiatan Akhir Tahun Santri ( Lomba dan pentas santri yang mencakup bidang dakwah, olah raga, kesenian dan ilmu pengetahuan ).

b. Jadwal Kegiatan Bulanan : Mengikuti kalender kegiatan belajar mengajar Pondok Pesantren Al- Karimiyah seperti : Evaluasi belajar, studi banding antar pesantren.

c. Jadwal Kegiatan Mingguan:

Jum'at PMR ( Palang Merah Remaja) dan Pramuka Senin - Minggu Komputer, marawis, kaligrafi, pembinaan Bahasa

(41)

b. Pembimbing muhadharah ( latihan berpidato ) c. Instruktur Komputer

d. Pembagian tugas administrasi, meliputi bagian- bagian : 1) Keuangan

2) Tata Usaha

3) Petugas kebersihan danjaga malam 4) Sopir dan urusan dapur

5) Petugas masak I ibu dapur Pengawasan dan Evaluasi

Agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang telah digariskan, maka perlu diadakan pengawasan antara lain :

a. Buku pegangan siswa dan guru b. Penerbitan absensi guru dan siswa

c. Persentase target yang harus dicapai setiap semestaer sesuai dengan kurikulum

d. Bidang studi tambahan di luar kurikulum Depdikbud

e. Untuk pendalaman materi serta untuk mengetahui sampai dimana penguasaan pelajaran yang telah disampaikan kepada para siswa, evaluasi selalu diadakan, baik lisan maupun tulisan, formatif maupun sumatif.

(42)

b. Pada setiap ba'da shalat subuh, seluruh santri diwajibkan tadarus Al-Qura'an sesuai dengan kelompok mereka masing- masing.

c. Pengajian kitab salafiyah

d. Shalat jama'ah dipimpin oleh pimpinan pesantren, apabila berhalangan digantikan oleh para pembina asrama dan guru secara bergantian

e. Muhadharah ( latihan berpidato )

Para santri diharapkan menjadi muballigh dikemudian hari, disamping profesi yang mereka tekuni, untuk itu mereka dilatih berpidato dan memimpin acara secara bergantian. Kegiatan ini dilaksanakan setiap dua kali seminggu,yaitu selasa malam dan sabtu malam

f. Olahraga

Kegiatan olah raga dialksanakan setiap minggu pagi, yaitu : senam pagi, volley Ball, Basket dua kali seminggu. Dan sebulan sekali diadakanjalan sehat keluar lingkungan Pesantren.

g. Komputer

Kegiatan komputer diadakan pada jam sekolah, secara bergantian selama satu setengahjam.

h. Pramuka, dilaksanakan padajum'at siang

1. PMR, dilaksanakan padajum'at siang

(43)

PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIY AH DALAM

MENCETAK KADER MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH

A. Peranan Pondok Pesantren Terhadap Kegiatan Muhadharah

1. Program Kegiatan Muhadharah

Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, pengertian muhadharah adalah suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang-orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak.1

Adapun program- program kegiatan muhadharah yang ada di pondok pesantren Al- Karimiyah antara lain sebagai berikut:2

a. Muhadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam diwajibkan bagi seluruh santri

b. Mengadakan muhadharah gabungan di Aula Pesantren Al- Karimiyah c. Mengadakan pemilihan kelompok dan santri terbaik setiap tiga bulan

sekali

d. Mengadakan pemberian materi setiap satu bulan sekali

(44)

f. Mengadakan pemilihan ketua kelompok muhadharah setiap enam

bulan sekali

g. Mengadakan jadwal dekorasi tempat muhadharah pada setiap kelompok

h. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa arab dan inggris

i. Mengadakan penentuan tema pidato bagi santri yang bertugas

menyampaikan pidato

j. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalam bentuk lisan secara langsung

k. Mengadakan pelantikan atau pengesahan pengurus muhadharah

I. Mengadakan perlombaan ye!- ye! antar kelompok

2. Pelaksanaan kegiatan muhadharah

Suatu kegiatan tidak akan berjalan dengan baik jika kegiatan tersebut tidak tersusun dengan baik. Pengaturan jadwal sangat penting, agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka Pondok Pesantren Al- Karimiyah mengatur jadwal sebagai berikut:3

Pembimbing muhadharah mengumurnkan petugas muhadharah pada hari senin, acara muhadharah pada selasa malam dan sabtu malam dimulai dengan pembukaan yang disampaikan oleh MC atau pembawa acara, kemudian pembawa acara membacakan susunan acara muhadharah yaitu: a. Pembacaan ayat suci Al-Qur'an

(45)

c. Ceramah Agama d. Sambutan-sambutan e. Penutup atau Do'a

Adapunjadwal kegiatan muhadharah adalah: a. Waktu

Pelatihan muhadharah ini dalam pelaksanaannya mengambil dua waktu, yaitu setiap selasa malam dan sabtu malam, dimulai sejak pukul 20.00- 21.30 WIB.

b. Tempat

Tempat pelaksanaan muhadharah ini dilaksanakan di kelas- kelas dan aula pondok

c. Pembimbing atau Pengajar

Pembimbing dan pengajar kegiatan muhadharah di pondok pesantren ini adalah ustadz dan ustadzah pondok pesantren Al- Karimiyah yaitu: Ustadz Taufik Ali Said,S.pd.I, Ustadz Muhammad Kahfi S.Sos.I, Ustadz Zahrudin S.Sos.I, Ustadzah Sayyidah Qonita, Ustadzah Eliawati.

B. Metode yang diterapkan dalam kegiatan muhadharah di pondok

pesantren Al- Karimiyah

Dari segi bahasa, metode berasal dari dua perkataan yaitu " meta" ( melalui ) dan hodos Galan, cara)4, dengan demikian dapat diartikan bahwa

(46)

Adapun metode muhadharah yang diterapkan di pondok pesantren Al-Karimiyah terdiri dari lima cara:

1. Metode ceramah

Metode ceramah ini digunakan ketika materi yang disampaikan memang harus dijelaskan dan dipaparkan terlebih dahulu. Metode ini digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Dapat dipahami bahwa dengan metode tersebut adanya interaksi atau komunikasi penceramah dengan mad'u dalam berbagai ha!.

2. Metode memberi contoh atau peragaan

Dalam menggunakan metode ini pembimbing lebih banyak aktif sementara santri hanya memperhatikan segala yang dilakukan oleh pembimbing. Di dalam memberikan contoh berdakwah dengan menunjukkan atau memperlihatkan contoh dalam suatu konsep yang telah disampaikan oleh pembimbing, santri masing- masing memperhatikan konsepnya, konsep yang diberikan tersebut belum dihafalkan santri.

3. Metode motifasi

(47)

pembimbing berusaha agar santri memusatkan perhatian kepada segala sesuatu yang disajikan oleh pembimbing.

Hal ini penting bagi santri sebagai calon muballigh karena dengan demikian santri terdorong oleh semangat kemauannya.

4. Metode pemberian tugas belajar

Dalam metode ini, santri harus mengambil pengertian dari isi konsep pidato yang diberikan sehingga mereka mengerti dengan maksud konsep yang akan disampaikannya dan mereka dapat mendemonstrasikan kembali tentang apa yang telah diperagakan oleh pembimbing.5

Untuk mempermudah dalam pembinaan dan pelatihan terhadap santri, santri dituntut mempunyai sikap berani, sikap berani dapat membuat para santri tidak minder dan gugup dalam menghadapi masyarakat. Sekalipun demikian menjadi seorang muballigh tidak semudah seperti apa yang digambarkan, ha! ini lebih banyak ditentukan oleh taufik dan hidayah Allah SWT.

(48)

Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan ustadz pembimbing muhadharah, penulis menganalisa bahwa metode-metode yang digunakan dalam muhadharah di pondok pesantren Al- Karimiyah yaitu:

. a. Metode ceramah

Materi ceramah yang akan disampaikan harus dijelaskan dan dipaparkan terlebih dahulu, sehingga dapat dipahami oleh mad'u. b. Metode memberi contoh atau peragaan

Dalam menggunakan metode ini, pembimbing menunjukkan atau memperagakan bagaimana cara menyampaikan pidato yang baik, sementara para santri memperhatikan segala yang dilakukan oleh pembimbing.

c. Metode motivasi

Seorang pembimbing memberikan suatu dorongan kepada santri agar mereka berminat untuk menjadi muballigh. Para santri harus melaksanakannya dengan ikblas dan senang bersedia melaksanakan segala tugas dakwah.

d. Metode pemberian tugas

Para santri diharuskan dapat mengambil pengertian dari isi konsep pidato yang telah diberikan oleh pembimbing, sehingga mereka mengerti dengan konsep yang akan disampaikannya.

(49)

Penceramah hendaklah bersikap ramah, bersahabat, penuh kepercayaan dan menarik para audien. Dalam muhadharah materi yang disampaikan harus benar-benar mendidik para pendengamya dan hendaklah penceramah menyimpulkan pembicaraannya.

C. Mencetak kader muballigh melalui muhadharah pada pondok pesantren

Al- Karimiyah

Dalam persiapan mencetak kader muballigh para santri dituntut belajar, berlatih, dan membiasakan diri berpidato. Perlu diketahui bahwa bakat tidak menjamin seratus persen keberhasilan seseorang menjadi bisa berpidato. Muballigh yang baik harus pula memilki keterampilan berpidato.

Pada dasamya keberadaan muhadharah merupakan langkah awal sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan kader muballigh membentuk santri dari yang belum atau kurang mampu berpidato menjadi bisa dan lebih baik. Akan tetapi sejauh mana sebenarnya peranan pelatihan muhadharah, dalam bab ini penulis mewawancarai pembimbing muhadharah, alumni yang telah berhasil dalam dakwahnya dan santri yang mengikuti program muhadharah ini.

I. Program muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah

(50)

Menurut Ustadz Zahrudin, program muhadharah di pondok pesantren ini alhamdulillah sudah baik, dapat dilihat dari segi materi, mental dan penyampaian yang dilakukan oleh para santri. Dengan adanya program muhadharah ini ada beberapa alumni yang sudah berhasil dalam dakwahnya, dapat diartikan, mereka yang telah lulus dari pesantren ini dapat menyampaikan ceramahnya dengan baik dihadapan masyarakat.7

Menurut Wahyu Nur Hakim, program muhadharah yang ada dan telah dilaksanakan di pondok pesantren ini sudah cukup baik, baik dari metode dan materi yang diberikan atau diajarkan oleh ustadz dan ustadzah yang merupakan guru pembimbing muhadharah. Ia yakin bahwa materi dan metode-metode yang ia dapat dalam muhadharah akan mempermudah dirinya untuk menyampaikan ceramahnya di depan masyarakat ketika ia keluar atau lulus dari pesantren Al-Karimiyah.8

Menurut Irfan Hadi, program muhadharah ini banyak membawa perubahan pada diri santri dan bisa menjadikan santri pintar dalam berpidato di tengah-tengah masyarakat.9 Sedangkan menurut Ustadz Kamaludin yang merupakan salah seorang alumni pondok pesantren Al-Karimiyah, program muhadharah yang telah ada di pondok ini sudah cukup baik, baik dari segi materi maupun dari segi penyampaiannya,

(51)

dengan adanya program tersebut alhamdulillah saya bisa menyampaikan "k" d" d ak IO

p1 iran saya 1 epan masyar at.

Menurut penulis, program muhadharah yang ada di pondok pesantren Al- Karimiyah memang sudah baik, baik dari segi materi, metode dan mental santri, karena bisa kita lihat bahwa pondok pesantren ini telah menghasilkan alumni yang berhasil dalam dakwahnya, salah satu contohnya adalah Ustadz Kamaludin.

2. Metode dan materi yang diterapkan a. Menetapkan metode

Tujuan yang diharapkan dari muhadharah dalam mencetak kader muballigh adanya perubahan pada diri santri. Oleh karena itu untuk mencapai efektifitas suatu muhadharah selain tergantung dari program muhadharah yang diselaraskan dengan kondisis santri juga dipengaruhi oleh metode- metode dan materi-materi yang diterapkan guru atau pembimbing kepada santri. Berbagai alternatif ditempuh oleh guru untuk melatih santri dalam muhadharah. Adapun alternatif yang dicari adalah menggunakan metode.

(52)

b. Menetapkan materi

Pada dasamya materi muhadharah adalah seluruh ajaran islarn secara baik, keseluruhan materi dakwah dari dua sumber yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Secara garis besar materi muhadharah di pondok pesantren Al- Karimiyah menurut penelitian dan wawancara, terbagi kepada tiga bagian yaitu : masalah keimanan, keislarnan dan akhlak atau budi pekerti.

Menurut hemat penulis, di dalarn suatu kegiatan metode dan materi sangatlah diperlukan, begitu pula kegiatan muhadharah di pondok pesantren ini metode dan materi menjadi pendukung suksesnya muhadharah, karena dengan metode yang baik dan materi yang bagus maka muhadharah atau pelatihan pidato akan menjadi baik dan lancar sehingga dapat mencetak kader muballigh yang dapat berpidato dengan baik.

3. Pengaruh muhadharah terhadap santri

(53)

merasa lebih percaya diri ketika berhadapan langsung dengan masyarakat dan menambah ilmu serta wawasan khususnya dalam bidang agama.

Menurut Ustadz Kamaludin, program muhadharah yang telah ia ikuti selama ia menjadi santri Al-Karimiyah dengan kegiatannya sekarang yaitu sebagai muballigh sangatlah berpengaruh,banyak manfaat yang ia peroleh sehingga ia bisa menyampaikan ceramahnya, diantaranya:

a. Dari segi mental: ia lebih berani ketika menyampaikan pidato, karena ia telah mempersiapkan mentalnya.

b. Dari segi materi: materi yang telah diberikan di pesantren dapat disampaikan ketika berpidati atau berceramah di luar pesantren.

c. Dari segi metode: ketika sudah menguasai metode" metode dakwah yang ia dapatkan dari muhadharah dengan mudah ia menyampaikan pidato atau ceramahnya.

Selain itu ia juga memiliki wawasan yang cukup tentang metode dan materi muhadharah. Metode dan materi yang ia dapatkan dari pondok pesantren Al-Karimiyah sangatlah berperan dalam kegiatan dakwahnya.

Menurut Ustadz Zahrudin, pengaruh muhadharah terhadap santri alhamdulillah sudah terlihat baik yaitu:

a. Dari segi mental: Santri menjadi lebih berani menghadapi mad'u atau audien ketika mereka berada di luar pondok.

(54)

c. Dari segi metode: Santri menguasai metode yang sudah diberikan ketika muhadharah, kemudian mereka praktekan di luar pondok ataupun di depan masyarakat.

Menurut hemat penulis, kegiatan muhadharah membawa pengaruh terhadap mental dan wawasan seseorang, dengan adanya muhadharah mental santri menjadi lebih berani berbicara atau menyampaikan pikiran di depan masyarakat serta menambah ilmu khususnya dibidang agama.

D. Harapan Santri Terhadap Kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren

Al- Karimiyah

Harapan berasal dari kata " harap " yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi, kemudian kata "harap " ditambahkan dengan akhiran "an" yaitu menjadi " harapan " adalah sesuatu yang dapat diharapkan atau keinginan supaya menjadi kenyataan.11

(55)

kreatifitas santri, seorang santri tidak hanya sekedar tahu tentang teori tetapi seorang santri harus paham dan mampu melakukan dan mempraktekannya

. 12 nanli.

Sedangkan menurut Wahyu Nurhakim, selama 1a mengikuti muhadharah di pondok pesantren ini, ia merasa sangat senang karena ia sudah banyak mengetahui cara-cara berdakwah yang baik dan benar, dengan pengetahuan tersebut ia berharap agar ia dapat mengamalkan semua ilmu yang ia dapatkan selama ia mengikuti ini, terutama dalam kegiatan berdakwah, ia ingin dakwah yang akan ia sampaikan nanti dapat diterima oleh masyarakat, walaupun hanya satu ayat, ia sangat senang apabila dapat menyampaikan dakwahnya dengan baik dan benar di hadapan masyarakat. Selain itu juga ia ingin menjadi seorang yang muballigh yang berwawasan luas dan dapat menyampaikannya dengan baik dan benar. Kemudian yang ia harapkan dari pondok pesantren ini mengenai kegiatan muhadharah, ia ingin metode yang telah ada hendaknya ditegaskaaan kembali oleh pembimbing dan ia berharap agar materi yang akan disampaikan oleh pembimbing hendaknya mengandung nilai-nilai humoris tetapi bisa dijadikan teladan agar tidak menjenuhkan. Adapun kekurangan- kekurangannya adalah:

(56)

2. Sulitnya penguasaan metode muhadharah pada santri, sehingga membuat santri agak sulit menyampaikan pidatonya.13

Dari berbagai macam harapan dan kekurangan yang telah disebutkan di atas, pihak pondok pesantren akan melakukan berbagai usaha dalam menanggapi harapan- harapan santri tersebut, diantaranya adalah:

I. Guru pembimbing muhadharah berusaha mengemas muhadharah itu sendiri menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan, oleh karena itu guru pembimbing harus hadir dalam setiap kegiatan muhadharah.

2. Memberikan sanksi kepada santri yang tidak dapat menyampaikan pidatomya dengan baik berupa membuat konsep pidato sebanyak tiga lembar buku kemudian menghafalnya.14

(57)

A. Kesimpulan

PENUTUP

Dari hasil wawancara dan pembahasan mengenai peranan mubadharah dalam mencetak kader mubaligh di pondok pesantren Al-Karimiyah Sawangan Depok maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mubadharah merupakan salah satu kegiatan di pondok pesantren

Al-Karimiyah, diantara program-program kegiatan mubadharah adalah: a. Mubadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam

diwajibkan bagi selurub santri

b. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa Arab dan Inggris

c. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalam bentuk lisan secara Jangsung.

2. Metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Adapun metode mubadharah yang diterapkan oleh pondok pesantren Al-Karimiyah terdiri dari empat cara: metode ceramah, metode motivasi, metode pemberian contoh atau peragaan dan metode pemberian tugas belajar.

3. Kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam yang mana pada muhadharah tersebut ada yang ditugaskan sebagai

(58)

B. Saran-saran

Peneliti mengemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan peranan muhadharah dalam mencetak kader mubaligh di pondok pesantren Al-Karimiyah:

I. Pembimbing muhadharah harus lebih meluangkan waktu dan perhatiannya pada kegiatan muhadharah, agar dalam setiap kegiatan para santri selalu mendapatkan pengarahan yang baik terutama tentang cara menyampaikan ayat suci Al-Qur'an dan Al-Hadist.

2. Harus ada kesadaran yang tinggi dari para santri untuk selalu mematuhi tata tertib yang telah diterapkan oleh pondok pesantren dan menyadari akan pentingnya kegiatan muhadharah bagi mereka.

(59)

Arbi, Armawati, Dakwah dan Komunikasi,UIN Jakarta Press 2003,Cet. I Aziz, Moh. Ali, M. Ag. I/mu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, Ed. I Cet. 1 Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta Logos 1 997

Dawi, Muhammad Ahmad, Buku Pintar Para Da'i, Surabaya: Dua Ilmu, 1995, cet ke-II

Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: Jakarta 2002) Edisi Ketiga

H.M Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bina Aksara, 1987

Habib, M. Syafa'at. Buku Pedoman Dakwah, Jakarta, Wijaya, 1982, Cet.Ke- I Hasan, Umar, Mencari Ulama Pewaris Nabi, Bekasi: Dakta FM, 1997

Hidayati, Nurul, Metodologi Pene/itian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif.

UIN Jakarta Press, 2006, Cet. ke- I

Irfan Hadi, Santri Al-Karimiyah, Wawancara pribadi, Sawangan 13 juli 2007 Katie, Djamaludin, Psikologi Dakwah, Offet Indah Surabaya, 1993

KH.DR Ahmad Damanhuri MA, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Karimiyah,

Wawancara Pribadi, Sawangan 23 Mei 2007

Khaliq, Abdul Rahman Abdul, Sistem Dakwah Salafiyah, Jakarta: Gema Insani Press

Latif, Nasaruddin, Teori dan Praklik Dakwah, Jakarta, Zulhidjah 1391 H/1970, Cet.Ke- I

(60)

Salam, H. Syamsir, Jaenal Aripin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosial (Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006) Get. ke-1

Salim, Peter, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer

Soekanto, Soejono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet ke- 6

Syukir, Asmuni, Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: PT. Al- Ikhlas,1983, Cet. VII

Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: PT. Al-Ikhlas, 1983, Cet.VII

Tasmara, H. Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pratania 1986, Cet ke-2

Ustadz Kamaludin S.Sos.I, Alumni Pondok pesantren Al- Karimiyah, Depok 15 juli 2007

Ustad Muhammad Kahfi S.Sos.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara Pribadi,

Pondok Pesantren Al- Karimiyah 13 Juli 2007

Ustadz Taufik Ali Said S.Pd.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara Pribadi. Pondok Pesantren Al- Karimiyah 07 Juni 2007

Ustadz Zahrudin S. Sos.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara pribadi,

Sawangan 13 Juli 2007

W.S. Masson, N. Grass and A.Wm.C. Eachern, exploration Rote analysis dalam David Berry, Pokok- pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995

Wakil, Muhammad Sayyid, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Jakarta: Akademika Pressindo, 2002

(61)

Lamp Hal

Kepada Yth

: I Berkas

: Pengajuan Proposal Skripsi

Ketua Dewan Pertimbangan Skripsi Di

Tempat

Assalammualaikum Wr. Wb

Salam sejahtera semoga bapak ibu dalam keadaan sehat wal afiat serta dalam lindungan Allah SWT dalam menjalankan tugas sehari- hari. Selanjutnya saya yang bertanda tangan dibawah ini :

: Nur Shafwatillah

: 103051028465 Nama

Nim Fak!Jur Smt

: Dakwah dan Komunikasi I Komunikasi Penyiaran Islam : VII (Tujuh)

Bermaksud mengajukan Proposal skripsi denganjudul "PERANAN MUHADHARAH

DA LAM

MENINGKA TKAN KUALITAS CALON MUBALIGH DI MADRASAH TSANA WIY AH AL-KARIMIY AH SAW AN GAN DEPOK" ,

Proposal ini diharapkan dapat diteruskan sebagai skripsi yang dapat dijadikan pelengkap persyaratan kelulusan di UIN Jakarta

Dengan ini saya lampirkan I.Out Line

2.Proposal Skripsi

Demikian surat pengajuan judul ini saya sampaikan semoga dapat menjadi bahan pertimbangan oleh bapak! ibu, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Perno hon

(62)

YAYASAN PESANTREN AL-KARIMIYAH

(TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM, BIMBINGAN HAJJ)

AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor: 59 Tgl. 24 Juli 1993

JL H. Maksum No. 23 Sawangan Baru Kee. Sawangan Kota Depok Telp, (0251) 612151 - 617335

SURAT KETERANQAN

Nomor : YPA/59/SK/09 N/07

Yang bertanda tangan dibawah inl Plmplnan Yayasan Pondob Pesantren Al l<arimiyah Sawangan Depob menerangban bahwa, mahasiswl UIN Syarlf Hldayatullah Jabarta, Fabultas Dabwah dan Komunibasl yaitu :

Nama : NURSHAFWATILLAH.

NIM : 103051028465.

Jurusan

I

Smester : Komunibasi Penylaran Islam

I

VIII.

Telah mengadaban obserfasl dqri ;,waw<mcara mengenai • PERANAN

MUHADHARAH DALAM

mencᆪAセk@

kaセLNセNセobalャセh@

DI PONDOK PESANTREN

AL KARIMIYAH • Sawangan d・ーH^「セ、。@ ,.- -.;,· ---· -·-·-;:,,:-· tcmggal "':'o:,•: """;''""'" :23 '·"--.,,.... m・ャᄋャセWN@ '"·

.: . . '!

Demilan Surat セエ」ゥーァ。ィ@ 'lnl GNゥG Qセゥ「ャゥセエ Q@ セcZuNL@

dapat

dlpergunaban sebagaimana mestlnya •.
(63)

Hari/ Tanggal : Ra bu, 23 Mei 2007

Tempat : Pondok Pesantren AI-Karimiyah

Nama : KH.DR. Ahmad Damanhuri M,A

Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren AI- Karimiyah

T: Kapan didirikannya Pondok pesantren Al- Karimiyah? J: Pondok pesantren ini didirikan pada 07 September 1990

T: Apa yang melatar belakangi didirikarmya pondok pesantren Al- Karimiyah ini?

J: Yang melatar belakangi didirikarmya pondok pesantren ini adalah: pertama, ingin mencetak santri- santri yang unggul, berakhlak mulia, dan berpengetahuan agama yang luas.Kedua,

ingin mencetak santri yang memiliki kemarnpuan dalarn berpidato sehingga dapat berdakwah dan mengembangkan syi'ar islarn. Ketiga, untuk mencari keridhaan Allah SWT. Keempat,

untuk menyebarkan dakwah islamiyah. Kelima, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT dan yang terakhir turut serta membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia- manusia pembangunan yang bertaqwa, sehat jasmani dan rohani dengan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, serta bertanggung jawab terhadap umat manusia dan bangsa untuk saat ini dan masa depan dalarn bidang pendidikan/ kebudayaan, keagarnaan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya.

T: Dari manakah dana yang anda gunakan untuk membangun pondok pesantren ini?

J: Dana yang karni gunakan dalarn pembangunan ini berasal dari sumbangan pembayaran pembelajaran santri dan alharndulillah dari saya sendiri

Pewawancara I orman

セセ@

(64)

Nama Jabatan

: Ust. Taufik Ali Sa'id

: Pembimbing Muhadharah

T: Menurut ustadz, apa makna muhadharah secara lughatan dan istilahan?

J: Menurut saya muhadharah secara lughatan berasal dari kata haadoro- yuhaadiru-muhaadharah, yang berarti ada atau hadirdan menghadirkan. Sedangkan secara istilahan muhadharah adalah suatu kegiatan ceramah yang disampaikan di depan orang-orang yang hadir.

T : Apa yang melatar belakangi diadakannya program muhadhoroh?

J : Yang melatar belakangi diadakannya muhadhoroh adalah karena pimpinan pondok pesantren ingin mempunyai santri yang tidak hanya bisa membaca kitab tetapi selain itu ingin mencetak kader-kader mubaligh yang berwawasan islam dan menyampaikan ajaran-ajaran islam.

T : Apa tujuan dan manfaat dari kegiatan muhadhoroh?

J : Tujuan diadakannya program kegiatan muhadharah adalah membentuk santri- santri yang proporsional dalam bidang dakwah, ketika mereka keluar dari pesantren, mereka akan mempunyai kemampuan yang kompeten dalam bidang dakwah, mencetak kader muballigh yang mempunyai kemampuan tinggi dalam bidang dakwah. Sedangkan manfaatnya adalah menumbuh kembangkan sikap kepada kader- kader mballigh atau santri agar mereka mampu mengembangkan potensi di dalam bidang dakwah dan memberi pengalaman atau materi-materi dakwah kepada santri sehingga mereka mampu menguasai metode- metode dakwah, tekhnik penguasaan audien, sehingga mereka man1pu menyampaikan dakwahnya secara baik dan proporsional.

T: Berapakali dalam semingggu kegiatan muhadharah dilaksanakan?

J : Kegiatan muhadharah dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu pada selasa malam dan sabtu malam.

T : Apa materi yang diberikan pada kegiatan muhadharah?

J : Materi muhadharah yang diajarkan oleh pembimbing kepada santri adalah I . Aqidah ( masalah keimanan )

2. Syariah ( masalah keislaman ) 3. Akhlak ( masalah budi pekerti )

T : Metode Apa yang diterapkan dalam kegiatan muhadhoroh?

J : Metode yang diterapkan yaitu metode ceramah, metode informasi, metode motivasi, metode memberi contoh dan metode pemberian tugas belajar.

T: Siapa saja pembimbing atau guru muhadharah?

J: Ustadz. Muhan1illad Kahfi, Ustadz Taufik Ali Sa'id, Ustadz Zahrudin, Ustadzah Sayyida Qonita, U stazdah Eliawati

T: Apakah muhadharah yang selama ini dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan santri dalam berpidato atau ceramah? Bila ya, contohnya dari segi apa?

(65)

praktekan di I uar.

T: Apakah ada alumni yang telah berhasil menjadi muballigh? J: Alhamdulillah, sudah ada

T: Siapa saja diantaranya?

J: Ustadz Kamaludin S.Sos.I, Ustadz Taufik Ali Sa' id S.Pd.I

(66)

Jabatan : Santri

T: Bagaimana pendapat anda mengenai program muhadharah di pesantren ini?

J : Baik, karena dengan program muhadharah ini banyak membawa perubahan pada diri santri dan bisa manjadikan santri pintar dalam berpidato.

T : Bagaimru1a metode muhadharah di Pesantren Alkarimiyah? J : Metodenya tidak membosankan

T : Apa saja materi muhadharah di pesantren Alkarimiyah? J : Materinya tentang aqidah, akblak dan keislaman. T: Siapa saja guru pembimbing muhadharah?

J : guru pembimbing muhadharah yaitu ustadz dan ustadzah yaitu: Ust. Taufik Ali Sa'id, Ust Muhanrmad Kahfi, Ust. Zahrudin, Ustadzah Sayyida Qonita dan Ustadzah Elyawati

T : Apakah anda menyukai program muhadharah di pesantren Alkarimiyah

J : Jelas, saya menyukainya karena muhadhoroh yang diterapkan oleh pembimbing itu disesuaikan dengan tingkat kelas masing-masing, sehingga santri merasa tidak terbebani T : Apakah ada pengaruh muhadharah di pesantren Alkarimiyah?

J: Ya ada, pengaruhnya pada mental. dengan adanya muhadharah mental santri menjadi lebih berani berbicara didapan orang banyak dan menambah ilmu khususnya dalam bidang keagamaan.

T : Perlu atau tidak muhadharah itu menurut anda?

J : Ya sangat perlu, karena untuk menjadi seorang mubaligh mental seorang mubaligh harus dilatih terlebih dahulu dan harus berwawasan luas.

T: Apa harapan anda terhadap kegiatan muhadharah?

J: Dengan kemrunpuan para santri yang terlatih, terdidik dan terarah. Saya berharap, apabila kembali kerumah, mrunpu membawa manfaat yang besar untuk orang lain sehingga kegiatan muhadharah menjadi ajang dan tempat untuk berlomba- lomba dalrun meningkatkan kreatifitas santri, santri tidak hanya sekedar tahu tentang teoti tetapi pahrun dan mrunpu melakukan dan mepraktekrumya nanti

セセ@

Informan

dfo/

(67)

Hari/ Tanggal : Minggu, 15 Juli 2007 Tempat : Depok

Nama : Ust. Kamaludin

Jabatan : Alumni Pondok Pesantren Al- Karimiyah

T: Apa yang anda ketahui tentang pengertian muhadharah?

J: Muhadharah adalah ajang santri untuk memperlihatkan bakat- bakat mereka dalam bidang dakwah, muhadharah merupakan modal awal santri untuk tampil menjadi lebih berani.

T: Apakah kegiatan muhadharah itu penting bagi kader- kader muballigh?

J: Muhadharah sangat penting bagi kader- kader muballigh karena dari kegiatan muhadhr

Gambar

figur publik dan teladan bagi orang-orang yang ia dakwahi. Adapun kode etik
GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH

Referensi

Dokumen terkait

Di sisi lain, jika getaran pada sistem lantai terjadi disebabkan oleh amplitudo getaran yang besar, masalah getaran lantai dapat diselesaikan dengan menambah masa

Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilam usaha, termasuk bagi usaha kecil, namun kebanyakan pengusaha kecil di Indonesia

Alexandri (2009), Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau

1 701 'de oranın tıp fakültesine hoca tayin edilmiştir. Açılış dersini Hippocrates üze· rine yapan bu ünlü hoca, Leyden tıp okulunu XVIII. yüzyılın en

Di zona ekonomi eksklusif Indonesia mempunyak hak berdaulat untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber kekayaan alamnya, serta yurisdiksi- yurisdiksi tertentu dan hak-hak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang pendirian Monumen Tugu Perjuangan Wijaya Sakti di Desa Galungan, Sawan,Buleleng; (2) fungsi serta nilai-nilai sejarah

Iris dapat mengalami prolaps setelah operasi (operasi katarak, transplantasi kornea), trauma (laserasi kornea, laserasi sklera), akibat perforasi ulkus kornea dan

Strategi merupakan suatu penataan potensi dan sumber daya agar dapat efisien dalam memperoleh hasil sesuai yang direncanakan. Secara umum strategi mempunyai