ANALISIS PENILAIAN NASABAH TERHADAP KINERJA
PELI\. YANAN PADA HNI SYARl'AH
(Studi Kasus Pada Nasabah BNI Syari'ah Cabang Jakarta Selatan)
Oleh:
Muchlis Haetami
NIM: 104081002439
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGElU SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
ANALISIS PENILAIAN NASABAH TERHADAP KINERJA
PELA YANAN P ADA BNI SYARI' AH
(Studi Kasus Pada Nasabah BNI Syari'ah Cabaug Jakarta Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Hurn Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pcnguji I
Oleh:
Muchlis Haetami
NIM: 104081002439
Tim Penguji Ujian Skripsi
Penguji II
⦅。Nセ@
Prof. Dr.Ahmad
セョゥL@
MMNIP. 150317955
/
Iセセ」Lmウゥ@
NIP.150330729
Penguji Ahli
\
()
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 131474891
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Hari ini Selasa Tanggal 29 Bulan April Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Muchlis Haetami NIM: 104081002439 dengan
judul skripsi "ANAL/SIS PEN/LA/AN NASABAH TERHADAP KINERJA
PELAYANAN PADA BNI SYARI'AH" (Studi Kasus Pada Nasabah BNI
Syari'ah Cabang Jakarta Selatan). Memperhatikan penampilan mahasiswa
tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah clapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Srujana Ekonomi pada Jumsan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri syarif
Hidayatullah Jakru-ta.
Jakarta, 29 April 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
セ@
Prof. Dr.Achmad
セmm@
Ke tu a
セ@
Indoyama Nasaru. in SE MAB
Sekretru·is
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
DAFTAR RIWA Y AT HIDUP
· I. lDENTIT AS PRIBADI
I. Nama : Muchlis Haetami
2. Tempat & TgL Lahir : Jakarta, 30 September 1984
3. A la mat : JI. Pahlawan V, Kamp. Barn, Kebun Jeruk, Sukabumi Selatan, Jakarla Baral.
4. Telepon : (021) 5320151, 085697762848
II. PENDIDIKAN
A. Pend id ibn
r
orrnalI. SDI : Al-Falah l Pagi Jakarta ( l 991-1997)
2. MTs : PM. Assalarn, Sukabumi (1997-1999)
3. MA : PM. Assalam, Sukabumi (2000-2003)
4. SI : UIN Syarif Hidayatullah Jakaita (2004-2008)
B. Pendidikan Non Formal
I. English Course, Cambrige Institute, Sukabumi -Jawa Barat, 2003 2. Short Course on Shari'ah Banking, Kampus Ahmad Dahlan, Jakarta,
2006
3. Kuliah Informal Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi, Universitas l ndonesia, Depok, 2006.
lll.PENGALAMAN ORGANISASI
I. Ekstra Kam pus : Staf Rekrutmen LK I Himpunan Mahasiswa Islam
(HM!). (2005)
2. BEM : Staf Pengembangar. Ekonomi Fakultas Ekonomi
ABSTRACT
The research aims to know a customers assessment of a service performance at BNI Syari'ah South Jaka1ta Branch, which criteria inclined by customers, and cor.1petent service strategy implementation. The research utilizes the descriptive analysis method, analytical hierarchy process, and SWOT Analysis.
Result of the research, are: (1) BNI Syari'ah South Jakarta Branch customers have contented to BNJ Syari'ah South Jakarta Branch. (2) Syari'ah subs criteria are: sharing holder, Syari'ah transaction contract, capital channeling, bank reputation; antJ procedure criterias arc: account opening, submission of' the funding, non-manipulation, and complaint. Both of the subs criteria have a more high scores (0.656) than another subs criteria, the case that most factors inclined by custo;ners, or customers reason to chooses the BNI Syari'ah South Jakarta Branen. (3) The analysis result at matrix SWOT obtained by ordinate 1.411; 1.525, where an ordinate enter in the first Quadrant I), namely SO STRATEGY
(Strength Vs Opportunity use the strength to exploit the opportunity) aggressively.
Keyw0rds: Descriptive Analysis Method, Analytical Hierarchy Process, SWOT Analysis.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian nasabah terhadap kine1ja
ーセj。ケ。ョ。ョ@ BNI Syari'ah Cabang Jakarta Selatan, kriteria yang condong diminati nasabah, dan strategi pelayanan yang layak diimple1m:ntasikan. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif, Analisis Hirarki Proses, dan Analisis
SWOT.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Penilaian nasabah 13Nl Syari'ah Cabang Jakarta Selatan merasa puas terhadap kinerja pelayanan pada BNI Syari'ah Cabang Jakarta Selatan. (2) Sub kriteria dari kriteria Syari'ah yaitu: bagi basil, akad transaksi syari'ah, penyaluran modal, dan reputasi bank; dan sub kriteria dari kriteria prosedur birokrasi yaitu: pembukaan rekening, pengajuan pendanaat1, non- manipulasi, dan pcngaduan kom1ilain. Kedua sub kriteria tersebut memiliki skor tertinggi sebesar 0.656 atas sub-sub ォイゥエセイゥ。@ lainnya, maka ha! ini menunjukkan bahwa sub-sub kriteria tersebut yang paling condong dipilih oleh nasabah atau alasan para nasabah untuk memilih BNI Syari'ah Cabang Jakarta Selatan. (3) Hasil analisa pada matrik SWOT diperoleh Koordinat I, 134 ; 1,208 di mana ko,)rdinat tersebut masuk pada kuadran l, yakni STRATEG! SO (Strength
vs Opportunity ュセョァァオョ。ォ。ョ@ kekuatan untuk memanfoa1tkan peluang) secara
Agresif
Kata h.u:1ci: Analisis Deskriptif, Analisis Hirarki Proses, Analisis SWOT.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil'aalamin, segenap rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atu;; karunia ilmu, kcsclrntan, dan kcscmpatan-Nya, schingga pcnulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judu! "Penilaian Nasabah Terhadap kゥョ・セェ。@
Pe/ayanan BNJ Syari 'ah", ( Studi Kasus Pada Nasabah BNI Syuri'ah Cubang Jakarta Sela:an). Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW yang selalu mengP-rahkan seluruh jiwa dan raga untuk ummatnya. Penulis sadar betul bahwa skrinsi ini tidak akan terselesaikan tanpa do'a, bantuan, dan dukungan dari segaia pihak, yang telah membantu baik seeara langsung maupun tidak Lrngsung, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan ((,rima kasih kepada pihak yang telah membantu:
I. Kedua orang tua penulis, Bapak dan Mama atas segala pengorbanan jiwa dan raga, didikan scrta ilmu yang selalu diajarkan, do'a yang selalu diucupkan, dan seluruh tindakan yang dedikasikan untuk pengcmbangan anuknya.
2. Bapak Prof. Dr. Achmad Rodoni, MM., selaku pembimbing yang tclah me!uangkan waktu, mengevaluasi skripsi, memberikan arahan, saran-saran demi kelancaran dalam penyusunan skripsi ini, serta ilmu yang telah diberikan selama kuliah.
3. Bapak Arif Mufraen!, Le, Msi. selaku pembimbing yang telah memberikan inspirasi yang brilian, telah meluangkan waktu setiap saal, memberikan saran-sarai1, dan bekerja keras dalam pemeriksaan skripsi ini.
4. Kepada Bapak Indoyama Nasarudin,SE,MAB yang telah memberikan dukungan, dan saran-saran yang inspiratif dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kepada Bapak Nurfi Majid, SE. selaku Operationa:I Manager pada BNI
Syari'ah Cabang Jakarta Selatan yang telah memperktmankan penulis l'ntuk menyebarl<an kues;oner, serta kemudahan dalam mernperoleh data.
7. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bibi dan Paman tercinta Ibu Hj. Nurasiah, !bu Sari Vina Handayani, Bapak. Asep Fakhrudin, atas bantuan baik secara moril maupun materil selama kuliah, se1ta dukungannya clalam penyelesaian skripsi ini.
8. Kepada teman-teman sepe1juangan di manajernen A, dan munjemen konscntrnsi Perbankan yang selalu mendukung, bekerjasama dalam penambahan il:nu selama kuliah.
9. Kepada teman-teman alumni Pondok Modem Assalam, yaitu: Ristiandi, Sholahudin, Mama atas segala motivasi selama kuliah, khususnya Kurnia Agung, SE, yang selalu meluangkan waktu untuk konsultasi di manapun dan kapanpun.
10. Salam hangat serta keindahan dalam persahabatan kepada sahabat-sahabat terbaik: Akbar, Agung, Abi, Badai, Doni, Fadli Miftah, Ismail, Tofik, Hilda Agustini, Sugih Rahayu yang selalu berasama-sama baik senang maupun susah dalam mencari pendidikan dan ilmu, serta tanpa henti memberikan bantua.1 dan dukungannya, dan selalu memberikan inspirasi hcbat selama kuliah. "In my memorial, I have 'nt been never.forge/ you".
Akhirnya, penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu, penulis mengharpakan kritik dan saran yang bersifat membangun unluk pencapaian yang lcbih baik di masa-masa sclanjutnya.
DAFTARISI
Halaman
Datlar Riwayat Hidup ... i
Abs/rac/ ... ii
/l.bstrak ... iii
Kala Pengantar ... iv
Daftar lsi ... vi
Daftar Tabel ... viii
0 Daftar Garn bar ... x
Daftar Lampiran ... xi
BAB I Pcndahuluan 1 A. Latar Belakang Penelitan ... I I. ldentifikasi Masalah ... 6
2. Pembatasan Masalah ... 8
B. Perumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Dan Manfaat ... I 0 I . Tuj uan ... I 0 2. Manfaat ... 10
BAB II Tir.jauan Pustaka ... 12
A. Teori-Teori Yang Melandasi Variabel ... 12
1. Kinerja Pelayanan ... 12
2. Managemen Strategi. ... 12
3. Analisa SWOT ... 13
4. Analytical Hierarchy Process ... 16
5. Kriteria Kine1ja Pelayanan AHP (Analisis Hirarki Proses) ... 29
B. Penelitian Terdahulu ... 31
BAB HI METOl.JELOGI PENELITIAN ... 40
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 40
B. Metode Penentuan Sampel ... .40
C. Metode Pengumpulan Data ... 41
D. Metode Analisis Data ... .42
E. Operasional Variabel Pcnelitian ... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Sekilas Gambaran Urn um Objek Penelitian ... 56
I. Sejarah Singkat PT. BNI (Persero) Tbk.. ... 56
2. Sejarah Singkat PT. BNI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syadah j。ォセNイエ。@ Selatan ... 58
B. Penemuan dan Pembahasan ... 60
I. Uji Validitas ... 61
2. Uji Reabilitas ... 62
3. Analisis Statistik DeskriptifKucsioner ... 64
4. Pemilihan Strategi Pelayanan ... 91
5. Penentuan Rating ... 92
6. ldentifikasi Faktor-faktor SWOT pada Perencanaan Strutegi Pelayanan ... 95
7. Penentuan Strategi Pelayanan ... 98
BAB V KESJMPULAN dan IMPLIKASI ... 101
A. Kesimpulan ... 101
B. lmplikasi ... I 02 Dattar Pustaka ... 106
La111piran-Lampiran ... I 08
DAFT ART ABEL
Nomor Keterangan
2.1 Skala Matdk Perbandingan Berpasangan
2.2 lndeks Random (RI)
3.1 Penilaian Perbandingan Kriteria Skala Fudamental
4.1 Uji Validitas
4.2 Uji Reliabilitas-Cronbach's Coefficient Alpha (a)
4.3 Jenis Kelamin Responden
4.4 Usia Responden
4.5 Priode Nasabah
4.6 Jenis Re cening
4. 7 Akad Transaksi
4.8 Sistem Bunga (Syari'ah)
4.9 Penyaluran Modal (Syari'ah)
4.10 Nisbah Bagi Hasi! (Syari'ah)
4.11 Reputasi (Syari'ah)
4.12 Pcmbukaan Rekcning (Prosedur)
4.13 Prosedur Pembiayaan
4.14 Mani;:mhsi
4.15 Pengaduan Komplair. (Prosedur)
4.16 Fasilitas Umum
4.17 Kelengkapan Teknologi
4. l 8 Kdengkapan Sumber Daya Manusia
4 .19 Akses Fasilitas Teknologi
4.20 lnformasi cepat, tepat dan lugas
4.21 KesC;suaian Jadwal Ke1ja
4.22 Responsibilitas Komplain Nasabah
4.?.3 Penyelesaian Komplain
\ti ii
4.24 Kejelasan petugas pelayanan 84
4.25 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 85
4.26 '.>kill Petugas Pelayanan 86
4.27 Kesopanan & Keramahan Petugas Pelayanan 87
4.28 Keamanan lingkungan External & Internal Bank 88
4.29 Kcadilan Pclayanan 89
4.30 Kerelaan Petugas Pelayanan dalam men1bantu nasabah 90
4.:11 Pembobotan Kriteria terhadap Tujuan (Goal) 91
4.32 Faktor-faktor Strategis Internal & Eksternal (Pene:ntuan Rating)
BNl Cabang Jakarta Selatan 93
4.33 Faktor-faktor Strategis Internal BNI Cabang Jakarta Selatan 95
4.34 Faktor-faktor Strategis External BNI Cabang Jakarta Selatan 96
4.35 Matriks, dan Strategi Alternatif SWOT JOO
DAFTAR GAMBAR
Nomor Y.cterangan Halaman
2.1 Model Struktur AHP 2 Level Dengan Kriteria Dan Alternatif 25
2.2 Kerangka Berfikir 39
3.1 Analisis Hirarki Proses dalam ldentifikasi Pemilihan Strategi
Pelayanan 48
3.2 Landasan Kuadran Analisis SWOT 52
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Kcterangan Halan1an
I. R Tabel 110
2. Alternatif Strategi I I 1
3. K uesioner Nasabah 112
4. Kuesioner Ahli 116
5. Hasil Uji Validitas Keusioner Nasabah 118
6. Tabel Hasil Uji Rebility Jawaban Responden 121
7. Rekapitulasi Has ii Jawaban 100 Responden (Nasabah). 122 9. Hasil Pembobotan Kuesioner Ahli (Analisis 1-lirarlid Proses) 126
[image:14.595.92.470.155.579.2]BAB!
PENDAHULUAN
A. Latar Delakang Penelitan
Perkernbangar. perbankan syari'ah di Indonesia telah memasuki babak
baru. Pertumbuhan industri perbankan syari'ah telah bertranformasi dari hanya
sekedar mcmperkenalkan suatu altematif praktik perbankan syari'ah menjadi
bagaimana bank syari'ah menempatkan posisinya sebagai pemain utama
dala'll percaturan ekonomi di tanah air. Bank syari'ah memiliki potensi besar
untuk menjadi pilihan utama dan pertama bagi nasabah dalam pilihan transaksi
mereka. Hal itu ditunjukkan dengan akselerasi pertumbuhan dan
perkembangan perbankan syari'ah di Indonesia.
Setelah diakomodasinya Bank Syari'ah pada Undang-Undang Perbankan
No.10/1998, maka dari tahun 2000 hingga tahun 2004, dapat dirasakan
pcrtumbuhan BanK Syari'ah cukup tinggi, rata-rata lt:bih dari 50% setiap
tahunnya. Bahkai1 pada tahun 2003 dan 2004, pertumbuhan Bank Syari'ah
melebihi 90% dari tahun-tahun scbelumnya. Akan tetapi, pada tahun 2005,
dirasakan ada perlambatan, meskipun tetap tumbuh s1:besar 37%. Akan tetapi,
walaupun dirasakan pertumbuhan Bank Syari'ah di Indonesia melambat pada
tHhun 2005, sebenarnya pertumbuhan sebesar itu merupakan prestasi yang
cukup baik. Perlu disadari, bahwa di tengah tekamm yang cukup berat
terhadap stabilitas makroekonomi secara umum dan perbankan secara khusus,
kondisi industri perbankan ;yari'ah tetap memperlihatkan peningkatan kinerja
bank syari'ah pada akhir tahun 2005 barn 1,46%, namun hal tersebut teluh
mcnunjukkan peningkatan yang luar biasa dibandingkan share pada tahun
1999 yang hanya 0, 11 %.(Merza Gama!, 2006).
Kemudian pertumbuhan tersebut tcrhalangi atau dipengaruhi oleh
persaingan antar Bank, baik Bank Konvensional maupun Bank Syari'ah,
persaingan tersebut selalu diiringi dengan percbutan pangsa pasaran perbankan
nasional, di mana Bank Konvesional selalu mengiming·imingi bunga yang
besar, dan Bank Syari'ah memberikan ha! yang terbuik yaitu dengan produk
-produk non bunga.
Fatwa MUI yang sebelumnya diharapkan menjadi trigger bagi lonjakan
pertumbuhan dan perkembangan Perbankan Syari'ah di Indonesia ternyata
tidak sepenuhnya memenuhi harapan tersebut. Hal ini menurnt penulis
dikarenakan Sharia Complience pada masyarakat Indonesia masih minim,
te,.utama untuk bidang muamalah (kbih khusus lagi muamalah maaliyah). Bila
lembaga perbankan syari'ah tidak berbenah dan meningkatkan pelayananan,
profosionalisme, inovasi produk dan ekspansi jaringan, maka fatwa MUI
kurang bermakna dalam rneningkatkan kemajuan perbankan syari'ah. Bahkan
tidak tertutup kcmungkinan, fatwa MUI itu justru bisa: menjadi bumerang,
karena lembaga bank syari'ah tidak mampu tampil dcngan, pelayanan,
performance dan kinerja terbaik sesuai dengan perkembangan sains dan
teknologi serta kebutuhan masyarakat konsumen. (lrwan Hermawan, 2006).
Kt:mudian bank konvesional alas dasar bunga yang mengakar pada
masyarakat dan terns berkembang beratus tahun yang lalu hingga sekarang,
maka wajar bila tingkat nasabah dan investor akan selalu berpengaruh
terhadap fluktuasi bunga, dimana peningkatan nasabah dan investor
bergantung pada besaran Bunga, karena sistem bunga sudah ditetapkan di
depan penanaman modal, dan menjamin selalu memberikan r..:siko nol persen
kepada investor, seperti jenis deposito konvesional.
Tanpa rnengenal kata mgi untuk pengembalian dana bagi nasabah dan
investor, tetapi di balik hal tersebut menguntungkan sepihak saja, karena pihak
peminjam dana selalu dibebankan bunga tanpu menghiraukan untung - rugi
bagi pihak peminjam, dun juga menganggap pengelola dana sebagui peminjum
bukan sebagai partner bank dalam menjalankan bisnis, serta dana digunakan
untuk apapun tidak ada hubungan apapun bagi pihak bank konvensional.
lroninya bank konvensional tersebut terus berkembang tanpa cela,
munglcin karena para masyarakat atau nasabah tergiur dengan bunga yang
akan didapatkannya, kemudahan teknologi dalam bertransaksi seperti
e-banking, mobile e-banking, serta embel-embel bunga 「セZウ・イエ。@ cicilan ringun,
tabungan gold yang dia<lopsi oleh Bank BCA, BUNGHARI (Bunga Harian)
yang diadopsi oleh Bank Batara, Reward Durian Jatuh diadopsi oleh BNI, dan
musih banyak lagi strategi yang diadopsi Bank-bank Konvensional untuk
menarik simpati, dan menuntut loyalitas nasabah agar tidak pindah tabungan
sehingga bagi peminjam sekalipun tidak merasakan kejanggalan dalam
berbisnis, alhasil banyak nasabah serta investor yang menaruh simpati dan
loyalitas tinggi dengan mendapatkan bunga (return) yang sesuai dengan
proporsi, bahkan lebih dan peminjam dana kurang tersadarkan diri telah
エ・セェ・イオュオウ@ jeratan bunga yang tinggi pula.
Sedangkan Perbankan syari'ah menawarkan hal-hal yang unik tanpa
unsur bunga, di mana dalam proses pendapatan ditentukan dengan nisbah bagi
basil antara bank dan pihak ketig,1 baik sebagai arranger maupun sebagai
pemilik dana, dan menganggap pcngelola dana sebagai partner bisnis bukan
peminjam yang dituntul mengembalikan lebih dengan tidak mengetahui
untung rugi yang dialami peminjam.
Memang I ·elum seluruhnya masyarakat umum mengetahuinya namun
perbankan syari'ah cukup sukses dalam mengembangkan produk-produk yang
sesua1 dengan kebutuhan masyarakat meskipun tidak sepesat bank
konvensional, maklum sajg keberadaan bank syari'ah baru berkembang di
lnconesia yang berimbas pada kurang pengetahuannya tentang pangsa pasar
serta perkembangan kebutuhan para pihak ketiga yang berporos kurang
strategi merebut pangsa pasar perbankan Nasional.
Secara logika yang sehat maka perbandingan diatas sekilas
menguntungkan bagi pihak ketiga untuk memilih bank konvensioanal, namun
bagi pihak ketiga yang sadar akan pentingnya keberadaan Perbankan Syari'ah
sebagai solusi terbaik untuk berbisnis dan berinvestasi baik bagi pihak ketiga
maupun sebagai partner bisnis pastinya memerlukan fasilitas yang lebih
seperti tingkal teknologi, pelayanan, dan akses transaksi dan sebagainya,
setidaknya hampir menyamai bank konvensional dengan tanda kutip non
bunga, maka dari itu penulis akan meneliti tentnng bagaimana penilaian
nasabah terhadap kinerja pelayanan Bank Syari'ah agar pihak Bank Syari'ah
ョセ・ョァ・エ。ィオゥ@ apa dan bagaimana menentukan strategi untuk mendapatkan
nasabah sesuai target yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 5%
dari pangsa pasar perbankan nasional.
Skripsi ini berusaha menganalisa peniluian nasabah terhadap kine1:iu
pelayanan tentani; perbankan syari'ah berdasarkan dengan Analisis Hirarki
Proses dan SWOT pada bank BNI Syari'h Cabang Jakarta Selatan, apakah
fasilitas dan pelayanan yang ada sekarang telah sesuai dengan kebutuhan
nasabah. serta menentukan strategi apa yang harus diterapkan demi
meningkatkan pelayanan nasabah.
Perbankan Syari'ah memiliki karakteristik yang unik sehingga pel'iu
pcngembangan yang lebih, khususnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah,
tentunya dengan strategi yang didapat dari Analisis SWOT dengan
pembobotan menggunkan AHP (Analiltic Hirarki pイッウ・[セ@ yang tepat untuk
mendapatkan hasil yang baik, serta untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Adanya hal tersebut telah mendorong penulisan skripsi dengan judul
" Analisis Penilaian Nasabah Terhadap Kinerja Pclayanan Padn Bank
Negnra Indonesia Syari'ah,'' (Studi kasus pada Nasabah BNI Syari'ah
Cabang Jakarata Selatan).
I. ldcntifikasi Masalah
lJntuk lcbih mengenal masalah apa yang diteliti ada beberapa
idenflikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a. Pcrbanl:an Syari'ah merupakan intitusi yang yang memiliki peluang
untuk berkembang pada saat ini, sehingga butuh strategi yang sesuai
demi terus dapat bersaing dalam perbankan nasional, khususnya dalam
pelayanan pada nasabah.
b. Pelayanan adalah suatu kegiatan yang berinteraksi langsung dengan
nasabah, dan berpengaruh terhadap minat, loyalitas, dan kepuasan
nasabah, sehingga semakin baik pelayanan Bank Syari'ah maka
semakin tinggi loyalitas nasabah, maka dari itu perlu pengembangan
pelayanan [5ank Syari'ah yang berbasis Customer Oriented.
c. Pengukurnn kinerja pelayanan suatu organisasi dalam perusahaan
(3ank) sering dilihat sebagai kinerja organisasi tersebut karena
memang organisasi tersebut menjalankan pelayanan, sehingga apabi la
orgar.isasi tersebut menyelenggarakan pelayanan dengan baik, maka
kinerja organisasinya dapat dianggap baik.(Ratminto & Atik Septi W,
2006, 173).
Beberapa indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kine1:ja
pelayanan, yaitu Efficiency, Effectiveness, Economy, Equity,
Responsiveness, RespoPsibility, Accountability, Tangibles, Reliability,
Assurance, Empathy. (Ratminlo & i\lik Scpti W, 2006, 174-176).
d. 1-lasai:>ah (Customer) mcr'.lpakan hal yang penting dalam menentukan
kesuksesan Bank Syari'ah, maka demi kesuksesan tersebut pihak Bank
Syari'ah harus mengetahui kreteria apa saja yang paling banyak
diminati oleh nasabah.
2. Pembatasan Masalah
Batasa:i masaiah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. l'enilaian kincrja dinilai bcrdasarkan skala likerl unluk penenluan
rating, dengan tujuh kriteria, yaitu : Syar'iyah, Prosedur birokrasi,
Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy
b. fvlcnentukan strategi pelayanan yang berbasis Costumer Oriented
rnelalt1i rnatrik SWOT (Strengths-Weakness-Opportunities-Treats
-SW()T Matrix).
• B. Pcrumusan Masalah
Skripsi ini disusun dengan pembahasan penilaian nasabah terhadap kinerja
pelayanan bank syari'ah, yaitu dalam penentuan strategi untuk meningkatkan
kine1ja pela;'anan yang didapat dari analisa Hirarki Proses dan SWOT dimana
hasil akhir akan memberikan informasi tentang posisi bank yang bersangkutan
ada di daernh kuadran SWOT, yang nantinya akan menentukan strategi apa
yang akan diaplikasikan berdasarkan penilaian nasabah, Adapun data-data
yang digunakan adalah data yang diperolch dari hasil kucsioner kcpada
nasa'.>ah BNI Syari'ah Cabang Jakarta Sclatan.
Dari perum usan masalah terse but dapat diturunkan beberapa pertanyaan
penelitian, yaitu:
a bセァ。ゥュ。ョ。@ penilaian nasabah tcrhadap kinerja pelayanan Bank Negara
Indonesia Syari'ah Cabang Jakarta Selatan?
b. Kriteria pelayanan manakah yang lebih condong dipilih nasabah dalam
memili11 BNI Syari'ah?
c. U1,tuk meningkatkan kinerja pelayanan strategi kinerja manakah yang
harus diaplikasikan pasca penilaian nasabah terhadap BNI Syari'ah Jakarta
Sclatan?
C. Tujuan Dan Manfaat
l. Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dari penillitian adalah sebagai
berikut:
a Mengetahui penilaian nasabah terhadap ldrn:raja pelayanan BN I
syari'ah Cabangjakarta Sclatan.
b Menganalisis kinerja pelayanan manakah yang paling condong
dipilih oleh para nasabah agar nantinya sesuai dengan startegi yang
akan diaplikasikan.
c MengidentifiKasikan strategi pelayanan yang
diimplementasikan dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
2. Manfaat
dapat
Adapun manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini adalah sebagai
berikut:
0
a Bagi penulis, men2.mbah pengetahuan, pcngalaman, serta melatih
diri untuk aplikasi langsung pada objek penelitian diperusahaan
dengan harapan menambah luas wawasan berpikir.
b Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi perusahaan yang diteliti dengan mengambil langkah-langkah
perbaikan untuk masa yang akan datang dan sebagai bahan
evaluasi kineija masa lalu perusahaan.
c Bagi masyarakat umum adalah untuk dijadikan acuan atau pilihan
dalam memilih perbankan yang syar'i.
d Bagi peneliti, sebagai buhan informasi untuk melakukan penclitiun
lebih lanjut.
e Bagi akademisi adalah untuk dijadikan reforensi kaj ian lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
A. TRORI - TF,ORI YANG MELAND AS I V ARIABEL
I. Kinerja Pelayanan
Kine1ja adalah kemampuan organisasi untuk meraih tujuan
-tujuannya mclalui pcmakaian sumberdaya secara efisien clan efokti
r
(Richard L. Dall, 2002: 15 )
Defiinisi pelayanan menurut Gronroos "Pelayanan adalah suatu
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang te1j11di sebagai akibat aclanya interaksi untara
konsumen clengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh
perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksuclkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen/pelanggan." (Ratminto& Winarsih, Atik Septi,
2006:2)
Kine1j& pelayanan adalah kemampuan organisasi untuk meraih
tujuan - tujuannya melalui pemakaian sumberdaya secaru efisien clan
e1ektif yang berfokus kepada pemenuhan keinginan kepuasan
pclanggan.
2. Manajemen Strategi
l'vlanajemen Strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu
memformulasi, mengimplimentasi, clan mengevaluasi keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
mengintegrdsikan manajemen, pemasaran, keuangan/akutansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi
komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi, tujuan manajemen
strategis adalah untuk mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru
yal'g berbcda untuk masa mendatang, perencanaan jangka panjang,
sebaliknya mencoba untuk mengoptimalkan tren sekarang untuk masa
datang. (1 red R .. David, 2006:5)
3. Analisa SWOT
Matriks Kekuatan-Kelemah:m-peluang-Ancaman
(Strengths-Weakness-Opportunities-Treats - SWOT Matrix) adalah alat untuk
mencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkan 4
(empat) tipe strategi yailll: SO (Kekuatan-Peluang), WO
(Kelemahan-Peluai1g), ST (Kekuatan Ancaman ), WT (Kelemahan-Ancaman).
Mencocokan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian
yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan
membetuhkan penilaian yang baik-dantidak ada pencocokan yang
terbaik.
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Semua manajer akan lebih suka bila
organisasi pada umumnya akan menjalankan tren dan kejadian
cksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO,
ST, atau WT agar dapat mcncapai situasi di mana mercka clapat
utama, ia akan berusaha mcngalasinya dan menjadikannya kekuatan.
Ketika sebuah organisai menghadapi uncama.n utama, ia akan berusaha
menghindarinya unluk berkoscntrasi pada peluang.
Strateei WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal
dengan memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat
peluang eksternal kunci tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal
yang menghambatnya untuk mcngeksploitasi peluang tersebut.
Strategi ST mengguMkan kekuatan perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. lni tidak berarti
bahwa orga11iasai yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di
lingkungan eksternalnya secarn langsung.
Strategi WT adalah taktik defensif yang dirahkan pada
pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal
dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman.
Ada empat sel faktor kunci, empal sel strategi, yang diberi nama
SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel
foktor kunci, di beri nama S, W, 0, T. ada delapari langkah yang
terlibat dalam membuat Matriks SWOT, yaitu:
a. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.
b. Tulisklan ancaman eksternal kunci perusahaan.
c. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan.
セN@ Cocokan kckuatan intcmal dengan peluang ekstcrnal, dun ctllul
hasil Strategi SO dalam sel yang ditentu!rnn.
f. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan
calal hasil stralcgi WO dalam sci yang telah ditentukan.
g. Locokan kekualan internal dengan ancaman eksternal, dan catat
hasil strategi ST dalam sel yang ditentukem.
h. Cocokan kelemahan internal dengan ancamnn cksternal, dan
catM hasil Strategi WT dalam sel yang dii:entukan.
Tujuan dari masing-masing alat pencocokan di tahap II adalah
untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih
3trategi mana yanng terbaik. Tidak semua strategi yanng dikembangkan
dalam Matriks SWOT akan dipilh untuk implementasi.(Fred R .. David,
2006:284).
Kcmudian Matrik SWOT bisa juga didefiniskan sebagai
ldentifikasi berbagai faktor secara sistimatis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (slrenggths) dan pe:luang (opportunities),
namun sccara bcrsamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses)
dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan srategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan. Dengan demikian perencanaan startegi (Strategic planner)
harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
I !al ini disebut dengan Analisa Situasi. Model yang paling populer
untuk analisis adalah analisis SWOT (Rangkuti, 1997:9)
4. J\nalytical Hierarchy Process
Proses Hierarki Analitik (Al-IP) clikembangkan oleh Saaty ( 1993)
dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek
atau tidak berkerangka dimana data dan intbrmasi statistik dari masalah
yang dihadapi sangat sedikit.
Analytical Hierarchy Process, selanjutnya disebut AHP,
merupakan satu model yang Jleksibel yang memungkinkan
pribadi-pribadi atau keiompok- kelompok untuk membentuk gagasan-gagasan
dan membatasi masalah dengan membuat asumsi (dugaan) mereka
sendiri dan menghasilkan pemccahan yang diinginkan bagi mercka,
AHP 1T.enggabungkan penilaian-penilaian dan nilai-nilai pribadi
kedalam satu cara yang logis. Hal itu tergantung pada imaj inasi,
pengalaman, dan pengetahuan terhadap struktur hirarki dan satu
masalah mengenai logika, naluri, dan pengalaman guna memherikan
peni!aiPn-penilaian. Sekali diterima dan diikuti, AHP menunjukan
kepada kita bagaimana menghubungkan dan unsur-unsur dari satu
bagian dari masalah itu dengan bagian-bagian lainnya untuk mencapai
hasil yang terpadu. lni adalah satu proses untuk menentukan,
rnengenai, dan mendekati interaksi-interaksi dan satu sistem secara
Metode AHP dikembangkan awal tahun 1970-an oleh Dr. Thomas
L. Saaty dan telah digunakan untuk membantu para pembuat keputusan
dari berbagai negara dan perusahaan. Dengan AHP kita dapat
mcmandang masalah dalam kerangka berpikir yang terorganisir,
sehingga memungkinkan kita mengambil keputusan secara efektif
Masalah yang komplek daput disederhanakan dan dipercepat
proses pengarnbilan kepulusannya. Prinsip kerja AHP adalah
menyederhanakan masalah komplek yang tidak tenstruktur, strategik
dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata variabel dalam
suatu h'irarki (tingkatan). Kemudian tingkat kepentingan tingkat
variabel diberi nilai numerik secara subyektif tentang arti pentingnya
secara rc\atif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai
pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan
variabel yang memiliki prioritas tentinggi dan berperan untuk
mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Perbedaan antara model
AHP dengan model pennambilan keputusan lainnya terletak pada jenis
inputnya.
Model AHP memakai persepsi manusia yang dianggap 'ekspert'
sebagai input utamanya. Kriteria ekspert disini bukan berarti bahwa
orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor dan sebagainya
tetapi lebih mengacu pada orang yang mengerti benar penmasalahan
yang dilakukan, merasakan akibat suatu masalah atau punya
merupakan ha! yang sangat penting mengingat makin kompleksnya
permasalahan didunia dan tingkat ketidak pastian yang makin tinggi.
Selain itu AHP juga menguji konsistensi penilaan. Bila te1;jadi
:ienyimpangan yang terlalu jauh dari nilai konsisiten sempurna maka
penilaian perlu diperbaiki atau hirarki harus distruktur ulang.
a. Ke1;ntungan yang diperoleh bila kita mernecahkan masalah dan
mengambil keputusan dengan menggunakan AHP antara lain:
I). Kesatuan : AHP mernberi satu model tunggal yang mudah
dimenge1ii, luwes untuk keaneka ragam persoalan tak
terstruktur.
2). Kompleksitas AHP rnernadukan ancangan deduktif dan
ancangan berdasarkan sistem dalam rnemecahkan persoalan
kompleks
3). Saling ketergantungan AHP dapat menangam saling
ketengantungan elemen-elemen dalam suatu sistern dan tak
mernaksakan pemikiran linear.
4). Penyusunan hirarki : AHP mencerminkan kecenderungan alami
pikiran untuk rnemilah-milah elemen-elernen suatu sistem
dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur
yang senupa dalam setiap tingkat.
5). Pengukuran : AHP memberi suatu skala untuk mengukur
6). Konsistensi AHP melacak konsistensi logis dan
pertimbangan- pertimbangan yang digunakan dalam
mcnggunakan berbagai prioritas.
7). Sintesis : AHP mcnuntun kesuatu taksiran menyeluruh tentang
kebaikan sistem alternalif.
8). Tawar-mcnawar : AH P mempertimbangkan prioritas re la ti f
dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi
memilih alternatifterbaik berdasarkan tujuan-tuj unn mereka.
9). Penilai dan konsensus : AHP tidak memaksakan konsensus
tetapi mcnsintcsakan suatu hasil yang representatif dari
berbagai penilaian.
I O).Pengulangan proses AHP memungkinkan organisasi
memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dun
memperbaiki pe11imbangan se11a pengertian mereka melalui
pengulangan.
b. Konsistensi Logis
Nilai-nilai perbandingan berpasangan yang dilakukan harus
diperiksakonsistensinya, misalnya bila dalam melakukan
pcrbnndingan kita mcnilaiA>B dan B>C, maka sccara logis
seharusnya A>C. Untuk menghitungkonsistensi ini. AHP telah
mcmiliki rumus unt•.1k menghitung consistency. Konsistensi
I). Bahwa pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan
mcnurut persamaan dan pertaliannya.
2). Bahwa intensitas relasi antan gagasan atau antar obyek yang
didasarkan pada suatu kritcria tertentu akan saling
membenarkan secara logis.
Dalam menggunakan prinsip ini, prinsip hirarki analitik
mcnggunakan dua aspek sebagai berikut:
I). Aspek kualitatif untuk mendefinisikan persoalan dan
hirarkinya.
2). 2.Aspek kuantitatif utntuk menginterpretasikan pcnilaian dan
preferensi se;;ara ringkas.
Evaluasi konsistensi dilakukan terhadap pertimbangan yang
telah diberikan. Evaluasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan
nilai dari consistency ratio (CR). Penilaian dapat dikatakan
konsisten apabila diperoleh nilai CR yang lebihkecil atau sama
dengan 0, I 0. Bila nilai CR Jebih besar dari O,IO maka
mengindikasikan perlu adanya pemeriksaan kembaliterhadap
pcrtimbangan yangtelah dibuat. Timbulnya ketidak konsistenan
sebagian besar kurena ide baru yang mempengaruhi empat fi.mgsi
psikologis manusia dalam memecahkan masalah , yaitu intuisi,
pikiran, perasaan, dan penginderaan. Hal ini cenderung
menyebabkan pengambilan keputusan mengubah preferensi clan
dilakukan setelah nilai prioritasuntuk setiap elemen dan suatu
tingkatan yang diperoleh.
c. l'enentuan Prioritas
Dalam pcngambilan keputusan ha! yang perlu diperhatikan
adalah pada saat ーセョァ。ュ「ゥャ。ョ@ data, dimana. data ini diharapkan
dapat mendekati nilai yang sesungguhnya. Derajat kepentingan
pelanggan dapat dilakukan dengan pendekatan perbandingan
berpasangan. Perbandingan berpasangan sering digunakan untuk
menentukan kepentingan relatif dari elemen-elemen clan
kriteria-kriteria yang ada. Perbandingan berpasangan tensebut diulang
untuk semua elemen clalam tiap tingkat. Elemen dengan bobot
paling tinggi adalah pilihan keputusan yang layak dipe11imbangkan
untul' diambil. Uutuk setiap kriteria dan alternatit; kita harus
melakukan perbandingan bcrpasangan (pairwise comparison) yaitu:
I). membandingkan setiap elemen dengan elemen yang lainnya
pada sctiap tingkat hirarki sccara berpasangan sehingga
didapat nilai tingkat kepentingan elemen dalam bentuk
pendapat kualitatif.
2). Untuk mengkuantifikasi pendapat kualitatif tersebut digunakan
skala penila1an schingga akan diperoleh nilai pendapat dalam
bentuk angka (kuantitatif). Menurut Saaty, untuk berbagai
permasalahan, skala I sampai 9 merupakan skala yang terbaik
akurasinya berdasarkan nilai RMS (Root Mean Square
Deviation) dan MAD (Median Absolute Deviation).Nilai dan
definisi pendapal kualitatif dalam skala perbandingan Saaty
[image:36.595.92.486.199.626.2]ada pada tabel
Tabel. 2.1
Skala Matrik Perbandingan Berpasangan
-lntensitas
Definisi Penjclasan
Kcpcntingan
Elcn1cn yang satu Kcdua c\cmcn
I sa1napcntingnya dibanding mcnyumbang san1a
dcngan clc1ncn yang lain( c:quu.J besar pada si frtt
importance) tersebut
Elen1en yang satu sedikit lebih Pengalaman
3 penting dari pada ele1ncn yang menyatakan scdikitmemihak pada
Jain( n1odcrate more importance)
satu elcn1cn Elcmcn yang satu jelas lebih Pengalaman
4 pc.nting dari pada elemen yang n1enunjukkan secara
lain ( esscntial,strong more kuat memihak pada
importance) satu clen1cn
Pcngalan1an Elcrncn yang satu sangat jclas mcnunjukknn sccara
7 Jcbih pcnting dari ー。、セ@ ele111cn kuat disukai dan
yang lain( demonstrated didon1inasi olch scbuah importance ) clen1en ta1npak dalan1
oraktek Elemen yang satu mutlak Jebih Pengalaman
9 pcnling dari pada clcmcn yang mcnunjukkan satu lain( absolutely rnorc c!cn1cn sangat jclas
i111portancc) lcbih pcnting Apabi!a ragu-ragu antara dua
Nilai ini dibcrikan bila
2,4,6,8 nilai yang berdekatan ( grey
diperlukan kompron1i area)
Jika kritcria Cl
Jika kritcria CJ mcndapatkan mempunyai nilai x bila dibandingkan dcngan satu angka bi!a dibnndingkan
kritcria C2, maka
1/(2-9) dcngan kriteria C2 memiliki
kriteria C2 nilai kcbalikan bila 1nf!rtdapatkan nilai
1 /x dibandingkan CI
bilu dibandingkun kriterin CI
----Sumber: Getuk, 2007, 4
Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk
kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai
dengan judgment yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot
dan prioritas.
d. l'enyusunan Hirarki
Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami
masalah yang kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke
dalam elemen-elemen yang bersangkuta.n, menyusun
elem(ln-elemen tersebut secara hirarkis dan akhirnya melakukan penilaian
atas elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan keputusan
mana yang akan diambil. Proses penyusunan elemen-elemen secara
hirarkis meliputi pengelompokan elemen-e!emen dalam komponen
yang sifatnya homogen dan menyusun komponen-komponen
terseb11t dalam level hirnrki yang tepat.Hirarki juga merupnkan
abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari fungsi interaksi
1ntara komponen dan juga dampak-dampaknya pada sistern.
Abstraksi ini mempunyai hentuk sating berkaitan, tersusun dan
suatu puncak atau sasaran utama (ultimate goal) tunm ke sub-sub
tujuan te .. sebut, lain kepelaku (aktor) yang memberi dorongan,
turun ketujuan-tujuan pelaku, kemudian kebijakun-kebijHkun,
strategi-strategi tersebut. Dengan demikian hirarki adalah sistcm
yang tingkatan-tingkatan (level) keputusannya berstratifikasi
dengan beberapa elemen keputusan pada setiap tingkatan
Secara umum hirarki dapal dibagi duajenis, yaitu:
: ). Hirarki Strukturnl, menguraikan rnasalah yang kompleks
diuraikan menjadi bagian-bagiannya atau elemen-elemcnnya
menurnt ciri atau besaran tententu sepenti jumlah, bentuk,
ukuran atau warna.
2). Hirarki Fungsional , menguruikan masalah yang kompleks
menjadi bagian-bagiannya sesuai hubungan essensialnya
Misalnya masalah pemilihan pemimpin dapat diuraikan
menjadi tujuan utama yaitu mencari pemimpin, kriteria
pemimpin yang sesuai dan alterr.atifpernimpin-pemimpin yang
memenuhi syarat. i>enyusunan hirarki atau struktur keputusan
dilakukan untuk menggamburkan elem(:n sistc111 utau altcrnatif
keputusa.1 yang teridentifikasi.
Abstraksi susunan hirarki keputusan dapat dilihat dibawah ini:
I). Level I : Fokus/Sasaran Utama
2). Level 2 : Faktor/kriteriaFIF2 F3
3). Level 3 : FaktorAI A2 A3
4). Level 4 : ObyektifO I 0?.03
5). Level 5 :AlternatifSIS2S3
Setiap hirarki tidak pcrlu sclalu terdiri dari 5 level, banyaknya
level tergantung pada permasalahan yang sedang dihadapi. Tetapi
untuk setiappermasahan, level (fokus/sasaran), level 2
Berikut adalah model struktur AHP 2 level dengan kriteria dan
[image:39.595.92.477.134.567.2]alternatif.
Gambar 2.1
Model Struktur AHP 2 Level Dengan Kriteria Dan Alternatif. Sumber: (Getuk, 2007,. 11)
Model Strutur AHi' 2 Level dengan dan Kriteria clan m
Alternatif. Tiap tingkatan clan hiraki keputusan mempengaruhi
faktor puncak atau tqjuan utama clengan intensitas yang berbeda.
:v!elalui pcnerapan tcori matcmatika pada hirarki clapal
dikembangkan suatu metode yang mengevaluasikan dampak dari
suatu tingkat keputusan terdekat diatasnya, yaitu berdasarkan
komposisi kontribusi relatif (prioritas) dan tiap elemen pada tingkat
e. Formulasi Matematika AHP
Formulasi matematika dan met0de proses hirarki analitik
adalah hasi perbandingan berpasangao, pada himpunan kriteria atau
himpunan alternatif dimana nilai-niiai perbandingi;n berpasangan
diberikan dalam matrik yang berukurnn n x n sebagai matrik A
berikut:
r
Ii n, ..
。イセ@ u セセ@
1\ "
I
I-·
l
H1" a?u... .:1,,,,
u セᄋQ@
I
.I
Dimana:
-jika aii=a makaaii= I/a ,a'
jika Ci dinyatakan "sama pentingnya
(equally importance)" terhudap
Selanjutnya dan matriks perbandingan berpasangan tersebut
akan dicari bobot dari tiap-tiap kriteria yaitu Wi, dengan cara
menormalkan rata-rata
geometrik (geometric mean)
dengan rumusan sebagai
berikut:
i セ@
L
2. J, .. , n Di dalam analisa multikriteria ganda diperhitungkan
juga kriteria kualitatif yang memungkinkan terjadinya ketidak
kriteria-kniteria atau 。ャエ」イョ。エゥヲセ@ alternatif keputusan perbandingan
yang diambil dikatakan "perfoctly consistence" jika dan hanyu jika
Sala!1 satu cara rengukuran konsistcnsi diusulkan oleh Thomas
L. Saaty melalui indeks konsistensi (Consistency Index) Cl yang
dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
n=menyatakann kriteria/alternatif yang
Cl
n
·I
dibandingkanlrnax=nilai eigen (eigen value) yang
terbesar dari matrik perbandingan berpasangan orde n.
Suatu pendekatan lain yang dapat digunakan untuk
memperoleh nilai lrnax dapal diformulasikan sebagai berikut:
Di man a:
aij=demen dari matrik
i セ@ I, 2 .... , m berbalikan Wj=bobot dari
kriteria j
Jika CI bernilai 0 .naka berarti keputusan penilaian tersebut
bersifatsama dengan jumlah kriteria yang diperbandingkan yaitun
kriteria. Semakin tinggi nilai Cl semakin tingi pula tingkat ketidak
konsistensian dari keputusan perbandingan yang telah dilakukan.
'ndeks konsistensi matrik random dengan skala 9 (1-9) beserta
Be1·dusarkan perhitungan Thomas L. Saaty dengan menggunakan
500 sampel diperoleh nilai rata-rata indeks random (RI) untuk
[image:42.595.95.481.173.625.2]setiap ordo matrik tertentu sebagai berikut:
Tabel 2.2 I ndeks Random ( RI )
Or do RI Ordo Matrik RI Ordo Matrik RI
Matrik
1 0 6 1,24 11 1,51
2 0 7 1,32 12 1,48
1 0,58 8 1,41 13 1,56
4 0,9 9 1,45 14 1,57
5 1,12 10 1,49 l) 1,59
Sumber: (Getuk, 2007, 2)
Rasia konsistensi CR (Consistency Ratio) dirumuskan sebagai
berikut:
CR=CI/ RI
pa bi la ratio konsistensi (CR) 0, l 0 maim hasiI peneiitian dapat
diterima atau dipertanggung jawabkan. Jika tidak, maka
pengambilan keputusan harus meninjau uiang masalah dan
5. Kriteria Kinerja Pelay&nan AHi' (Analisis 1-lirarki Proses)
a Syar'iyah:
Segala sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berdasarkan
Alqui 'an, Hadist, ljma, dan Qias.
b Prosedur birokrasi
Proscdur birokrasi adalah suatu kegialan
pcnyampaian/persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaksana
kegiatan tersebut
c Pcngukuran kinerja pclayanan dapat dilakukan dengan
menggunakan instrumen pengukuran kinerja pelayanan menurut
Zeithami, Parasuraman & Berry (1990) adalah (Ratminto&
Winarsih, Atik Septi, 2006: 173):
I). Tangibles
Tangibles atau ketampakan fisik, artinya petampakan fisik
dari gedung, peralatan, pegawai dan fasilitas-fasilitas lain
yang dimiliki oleh providers.
2). Reliability
Reliahilily atau rcliabilitas adalan kcmampuan unluk
menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.
3). Responsiveness
Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk
menolong customers dan menyelenggarakan pelayanan secara
4). Assurance
Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan
kesopanan para peke1ja dan kemampuan mereka dalam
memeberikan kepercayaan kepada costumers.
5). Empathy
Empathy atau perlakuan atau perhatian pribadi yang
B. PENELITIAN TERDAHULU
Penulis terinspirasi dari penelitian yang pernah dilakukan mengenai :
I. "Perumusan S!ra/egi Kemilraan Menggunakan Me/ode A/JP dan
SWOT" (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan lndustri
Kecil Menengah di Wilayah Karesidenan Madiun), yang ditulis oleh
Eko Nunnianto, Arman Hakim Nasution, Program Studi Manajemen
lndustri, ITS, Surabaya, 2006.
Perumusan strategi kemitraan PT. INKA dan lndustri Kecil
Menengah diteliti menggunakan AHP dan SWOT. Permasalahan
adalah kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam menyusun dan
merurnuskan strategi kemitraan antara PT. INKA dan industri kecil
binaan. Hasil penelitian:
a. Penilaian kine1:ja dari model kemitraan terdapat beberapa kriteria
yang digunai<an yaitu: efektivitas, profesi.onalitas, pembinaan,
pengawasan, modal, potensi pengembangan, dan prosedur
birokrasi.
h. Bobot kriteria: efektivitas 0.354, profesionalitas 0.24,prosedur
birokrasi 0.159, pembinaan 0.104, pengawasan 0.068, potensi
pengembangan 0.045, dan modal 0.031.
c. Model 2 (usulan) adalah model kemitraan yang memfokuskan
pengembangan kemitraan antara PT. INKA dan IKM dengan
pengelolaan yang lebih profesional dengan adanya Badan
Setelah penelitian dilakukan maka penelitian tersebut dapat
disimpulkan:
a. Untuk penilaian kine1ja dari suatu model atau pola kemitraan
terdapat l;ieberapakriteria yang dapat digunakan yaitu
efektivitas, profesionalitas, pola pembinaan, pola
pengawasan, modal yang disalurkan, potensi pengembangan,
dan proscdur birokarsi yang ada.
b. Bobo! lerbesar dari kriteria adalah padu kritel'iu cfektivitas
sebesar 0.354, kemudian secara berurutan adalah
profesionalitas sebcsar 0.24, prosedur birokrasi sebesar
0.159, pola pembinaan sebesar 0. !04, pola pengawasan
sebesar 0.068, potensi pengembangan sebesar 0.045, dan
modal yang disalurkan sebesar 0.031.
c. Model usulan adalah model kemitraan yang memfokuskan
pengembangan kemitraan antara PT. INKA dan IKM dengan
pengelolaan yang lebih profesional dengan adanya Badan
f'engelola Dana BUMN yang bersifat mandiri. Pola
Kemitraan yar.g sedang berjalan saat ini sebaiknya dirubah
dcngan model usulan guna mendukung kemajuan bersama
(win-win solution). Pcngaplikasian pola ini harus didukttng
oleh stake-holder dan top management di BUMN, terntama
untuk perencanaan jangka panjang antara PT. INKA dan
2. "Perencangan Penilaian Kine1.1a Karyawan /Jerdasarkan
Kompe1ensi Spencer Dengan Melode Analiylical Hierarchy Process"
(Studi Kasus di Sub Dinas Pcngairan, Dinas Peke1jaan Umum, Kola
Probolinggo). Yang ditulis oleh Eko Nurmianto, dan Nurhadi
Siswanto, .lurusan Teknik lndustri, lnstitut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS), Surabaya. 2006
Yang membahas tentang sistem penilaian kine1ja karyawan
yang dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo,
khususnya Sub Dinas Pengairan untuk karyawan level bawah
(karyawan kontrak). SeJa,na ini pemberian insentif di Sub Dinas
tersebut tiJak didasarkan alas kine1ja karyawan tetapi atas dasar
kebersamaan/ gotong royong. Untuk meningkatkannya dirancang
sistem penilaian kine1ja karyawan berbasis kompetensi, khususnya
kompe•ensi Spencer. Dimensi penilaian Spencer diintegrasikan
dengan DP3 dan Competencies for Ex,ecutive Leadership
Development. Kriteria diolah dengan Software Expert Choice. Yang
mern.Japntkan bobot kemampuan karyawan kontrak terbagi \セエ。ウZ@
kemampuan manajerial (0.200) dan kemampuan teknik (0.800).
Kemampuan manajerial terdiri dari: disiplin (0.318), melayani
(0.289), berprestasi (0.15 J ), proaktif (0.140), dan komitmen pada
organisasi (0. J 02). Sedangkan kemampuan teknis terdiri dari:
memimpin (0.500) dan kerjasama (0.500). Dari penelitian tersebut
dimana inscntif yang ditcrima bcrdasarkan pada peningkatan kincrja
karyawan.
Setelah penelitian dilakukan maka penelitian tersebut dapat
disimpulkan:
a. Format penibian kinerja karyawan kontrak dengan
mempe1iimbangkan 2 (dua) ha!:
I). Kompetensi utama yang terdiri dari kemampuan teknis
(0.800) dan manajerial (0.200) dan
2). Kriteria kompetensi yang terdiri atas disiplin (0.318),
melayani (0.289), berprestasi (O. l 51 ), proaktif (0.140),
komitmen pada organisasi (0.102), me:mimpin (0.500) dan
kerjasama (0.500) dapat mencerminkan prestasi kinerja
karyawan yang sebenarnya.
b. Dimensi adalah faktor yang paling sensitif terhadap metode
penilaian dengan bobot sebesar (0.344).
c. Metode usulan yaitu metode Spencer merupakan metode
ー・ョゥャ。ゥセョ@ yang terbaik, dengan bobot sebesar 0.672
d. Sistem lnsentif dengan pembagian laba, dengan berdasarkan atas
Ni lai Prestasi Kinerja Karyawan akan mencerminkan insentif
yang sesungguhnya sehingga ketidaktepatan pemberian insentif
darat dikurnngi.
e. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk Sub Dinas lainnya
prestasi kinerja karyawan se11a pemanfaatan keuntungan secara
tepat dan bijaksana
r.
Pcnilaian prestasi ォゥョ」セェ。@ sebaiknya menggunakan kritcriapenilaian yang mencerminkan kondisi ke1ja dan diberikan bobot
yang tepat agar mampu untuk memotivasi produktivitas
ka1yawan.
3. Analisis SWOT dalam Upaya Pengembangan Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS)
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah badan Amil
milik negara yang mana dananya terkumpul dari ZISWAF !Zakat,
lnfak, Shadaqah, Dan Waka1) yang berasal dari masyarakat. Di
dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis SWOT untuk
mengetahui strategi terbaik untuk pengembangan BAZNAS di masa
yang akan datang.
Dari hasil analisis SWOT berdasarkan pendekatan Pearce dan
Robinson bahwa BAZNAS direkomendasikanmenggunakan strategi
Competitive Advantage. Untuk memperoleh strategi terbaik, maka
Wright, Krool, dan Parnell memberikan re:komendasi strategi
pwrtumbuhan internal untuk BAZNAS.
4. " Measuring Customer Service Quality in Relation With Overall
s。QゥNセェHQ」エゥッョ@ in Bank Umum Syariah". Yang ditulis oleh Mangku
Rasyawal, Program Studi Timur Tengah dan Islam, Universitas
a. Adapun rincian perumusan masalah dalam jurnal tersebut adalah
sebagai berikut:
I) Apakah ada perbedaan antara persepsi (perception) dengan
ekspektasi (expectation) kunsumen I nasabah tentang
kualitas pelayanan (service quality) pada Bank Umum
Syariah di Jakarta?
2) Apakah ada pengaruh antara setiap dimensi pada kualitas
pelayanan (service qnality) terhadap kepuasan total (overall
satisfaction) pada Bank Umum Syariah di Jakarta?
3) Faktor kualitas pclayanan apakah yang paling berpengaruh
terhadap kepuasan total (overall satisfaction) pada Bank
Umum Syariah di Jakarta?
4) Apakah ada pcngaruh kualitas pelayanan (service quality)
terhadap kepuasan total (overall satisfaction) pada Bank
Umum Syariah di Jakarta?
b. Dalam penelitian ini, dilakukan pembatasan masalah agar
pcmbahasan yang dilakukan lebih terarah dan jelas, yaitu:
I) Penelitian difokuskan pada penerapan kualitas pelayanan
(Service Quality) dan Kepuasan Total (Overall Satisfaction)
pada Bank Umum Syariah yang terdaftar pacta Bank
2) Objck penelitian adalah Bank Umum Syariah yang berada di
Jakarta, yaitu sebanyak dua Bank Umum Syariah yaitu; Bunk
Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.
c. Dalam jurnal m1 dapat menyimpulkan beberapa hal seperti
berikut ini:
I) Berdasarkan uj i t (paired sample !-test) pada tabel.4.4,
terdapat perbedaan antara ekspektasi dengan persepsi nasabah
tentang kualitas pelayanan pada Bank Umum Syariah. Secara
umum perbed«an tersebut masih menunjukkan expectation
yang lebih besar dibandingkan perception, artinya pclayanan
セG。ョァ@ diberikan belum memuaskan, kecuali pada: (i) Bahwa
Bank tidak memberikan bunga (interest) pada produknya
baik bcrupa bunga pada simpanan maupun pinjaman. (ii)
Kemauan Bank untuk membantu konsumen dan memberikan
pelayanan yang ccpat.
2) Berdasarkan tiji t dengan !-Test for significant in Simple
Unear Regression, terlihat bahwa dimensi Emphaty
CB=
12,949) memiliki pengruh yang terbesar. Artinya yang
wenjadi alasan masyarakat saat ini untuk menjadi nasabah
Bank Umum Syariah, masih sebatas tentang kepedulian Bank
memberikan perhatian individu secara khusus
3) Berdasarkan uji-F dengan F-Test for significant in Simple
signifikan >:ecara simultan (bersama-sama) dari kcenam
dimensi kualitas pelayanan (Servic1:s Quality) terhudap
kepuasan total (Overall Satisfactions) sebesar 9,830
(F=9,830).
Dari jurnal-jurnal di atas maka pcnulis mengutip metode penelitian,
yaitu AHP dan Analisis SWOT serta beberapa variabel yang mendukung
ュセエッ、・@ penelitian tcrsebut.
C. Kerangka Berflkir
Dalam penelitian ini penulis melakukan penyebaran kuesioner
kepada seseorang yang dianggap ahli di bidang perbankan dan
pemasaran (bobot by AHP method), se1ta kepada nasabah BN I
Syari'ah C11bang Jakarta Selatan (rating by skala lifcert method).
l-lasil dari pcngolahan kedua data primer tersebut digunakan unluk
menentukan skor yang didapat dari perkalian antara bobot (para ahli)
dan rating (nasabah).
bセイ、。ウ。イォ。ョ@ skor terbesar dapat ditentukan kriteria yang paling
banyak diminaii atau sebagai alasan nasabah untuk memilih BNI
Syari'ah Cabang Jakarta Selatan
Uan dengan mengg11nakan analhis SWOT maka skor tersebut
dapat menentukan posisi kuadran kine1ja pelayanan yang sesuai untuk
K1.1esioner I (Para Ahli)
Kuesioner
GMMMMセM⦅j@
Kuesioner II (Pe:nilaian Nasubah)
セ・セエオ。ョ@
BobotJ
L_by.AHP
l
l
Penentuan Rating By. Likert Perhitungan Bobot X RatlngJ
i
Penentuan Kuadran (Analisis SWOT)
[image:53.595.91.469.84.576.2]Strategi Pelayanan yang
l。ケZセ@
BAB lll
METODELOGI l'li:NICLITIAN
i\. lhiang Lingkup Pcnclitian
Skripsi 1111 disusun dengan pembahasan yang clibatasi pokok
pcrmasalahan yapg clititik beratkan pada penilaian nasabah terhadap kine1ja
11elayanan Bank Syari'ah Cabang Jakarta Barat, yang diberikan pembobotan
unluk rncnclapatkan hasil akhir dengan Analisis Hirarki Proses, kernudian dari
basil pcrnbobotan kriteria kine1ja pclayanan tcrscbut maka clapat cliolah untuk
nl"ncntukan kuaclran SWOT yang pada akhirn/a mendapatkan strategi
pclayanan yang layak.
B. i\lctodc Pcncntu:•n Sampcl
I. Lokasi penelitian
Pcnditian dilakukan di Bank Negara Indonesia Syari'ah Cabang Jakarta
Selatan, Duta Mas !TC Fatmawati, Jakarta Sclatan.
2. Populasi
a. Sduruh nasabah Bank Negara Syari'ah Cabang Jakarta Selatan baik
barn 111aupm1 lama, pria maupun wanita > 17 tahun (untuk penentuan
rating).
b. Scluruh Ahli di bidang perbankan baik clalarn akaclemik maupun pihak
BNI Syari'ah (untuk pembobotan AHP).
3. Sarnpel
ュセュゥャゥィ@ smnpel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya
mudalc diperolel.1 peneliti serta elemen populasi yang dipilih sebagai
subjek ticlak terbatas. (Nur Indriantoro, 2002: 122), clari populasi yang acla
maka pcnulis mengambil sampel, Scbagai berikut:
a. 100 Nasabah, dengan kriteria:
l ). pria & wanita
2). Nasabah aktif 3 tahun terakhir
3 ). Umur > 17 tahun
b. 4 orang Penyelia BNI Syari'ah Cabang Jakarta Selatan.
C. Mctodc Pcngumpulan Data
Mctode pengumpulan data yang clipergunakan clalarn penyusunan
sk.-ipsi ini adalah:
I. Data Primer
Data pri111cr diperolch dcngan pcnycbaran 2 (dua) kalagori lrncsioner,
yaitu:
a. Kucsioncr Kcpada Nasabah, yaitu mctoclc pcngumpulan data clcngan
m<;mberikan daftar pertanyaan untuk clijawab secara tertulis oleh
nasabah (responclen). Kuesioncr tcrsebut bertujuan untuk rnengetahui
cvaluasi kincrja pclayanan Bank Negara Indonesia Syari'ah Cabang
Jakarta Selatan menurut penilaian responden. Kuesioncr 1111
Selanj utnya untuk melakukan uji reabilitas penulis menggunakan
alat bantu program aplikasi SPSS 12 for window.
2. Tahap II Penentuan Bobo!
Untuk pc•11bobotan yang akan digunakan dalam penentuan strategi
dcngan metodc SWOT maka pcnulis mcnggunakan metode Analytical
Hie1 archy Process, yang selanjutnya discbut AHP, Al-IP merupakan satu
model yang fiaksibel yang memungkinkan pribadi-pribadi atau
kclompok-kdompok untuk membentuk gagasan dan membatasi masalah clengan
asumsi ( dugaan ) mereka sendiri clan menghasilkan pemecahan yang
diinginkan bagi mereka (Saaty L. Thomas. 1988), (Gctuk, 2006: l ). Bisa
j1:ga digunakan untuk pcnyclcsaian nrnsalah kcnm;itan bcragamnya
kritcria. (Sri Mulyono, 2005:333)
Pe nu I is mcnggunakan Al-IP dcngan tujuan unluk menentukan bobot
ni lai dari setiap kriteria climana bobot tcrscbut digunakan untuk
mcndapatkan alternative dari (tujuan/goa/). bcrikut skcma idcnlifikasi
セセ@
l
I< !\TUG!I
so
Strategi Kine1:ja
l)elayanan
STRATEGI
[image:57.595.46.527.87.563.2]WO
Gambar.3.1
Tujuan (Goal)
STRATEGI
WT
Analysis Hirarki Proses dalam ldentifikasi Pemilihan Strategi Pelayanan
Untuk mencapa1 tujuan tersebut maka diperlukan tahap-tahap
rnenganalisis data, yaitu:
a. Cornpaerative Judgment
Comperative Judgment memebuat penilaian tentang kepentingan
relative dua elemen pada suatu tingkat tertentu. Penilaian ini
mcrupakan inti dari AHP, karena ia akan brpengaruh tchadap prioritas
elernen-elemen. Basil dari penilaian ini akan tampak lebih bagus bila
disaj ikan dalam bentuk matriks pairwise comparison. Pcrtanyaan yang
biasa diajukan 'ctalam skala kepentingan ini:
1) Elemen mana yang lebih (penting/clisukai/munkin/ .. )?
;\gar dipcrolch skala yang bermanfoat kctika mcmbandingkan dua
dcmcn, scscorang yang akan memberikan jawaban perlu pengertian
menyeluruh tentang elemen-elemen yang membanclingkan clan
relevensinya terhadap kriteri atau tujuan yang clipelajari.(Sri Mulyono,
2005:335), clari teori tersebut maka penulis menyebarkan kuesioner
kepada penyelia/manajer BNI Syari'ah cabang Jakarta Selatan yang
dianggap ahli mengenai elemen-clcmen yang ada dalam penelitian ini.
Sebagai contoh ー・イィゥエオョァ。QセL@ perbandingan berpasangan matriks
pada level 2 yang didapatkan dari hasi I survei adalah skala nilai
[image:58.595.91.511.194.722.2]pcrbandingan berpasangan berdasarkan goal sebagai berikut.:
Tabel.3.1
Penilaian Pcrbandingan Kritcria Slrnla Fudamental
1ntensitas f Keterangan· iPenjelasan
Kepentingan I I
ᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋMMMMMMMセ]セセゥセ[セZ・ョ@
U。ゥョ。ᄋMᄋᄋMMゥセセセセ・[Zᄋセヲョ「ZヲセQヲ・セセセセゥ。セ・セQセ[セセ[ᄋᄋ@
3
···1E1effiei1Yailgsatli.5edil<it [fien!ia1il"m·2;ncianrei1iTaiafi5eciii<ii···
-)lebih penting dari pada j'menyokong satu elemenjelemen yang lainnya dibandingkan elemen lainnya
j-.... -- - ---·-···r---·--·-··---·
-···1 ···---···--····-·-·· ·--···--·-·---·---··· ... .
5
1
Elemen yang satu sedikit Pengalaman dan penilaian sangat
lebih cukup dari pada kuat menyokong satu elemen 11
., )elemen ya.ig lainnya jdibandingkan atas elemen lainnya
... ··-·· ... --·-·---··1·----·---·-·-·--- ,.. ... _,_,, ___ ... , _,_ .... '"""'' ----··---,.·-·---·---·-.--·----.. ····-···· .. MMMᄋMᄋMMᄋᄋMᄋMMᄋMMMセMMMMMMM .. ··-··· """'"''' ··-·--- !
7 ISatu elemen jelas leb