• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMPAH RAHASIA JABATAN DOKTER DALAM MEMBERIKAN KETERANGAN DI PENGADILAN (studi di Pengadilan Negeri Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUMPAH RAHASIA JABATAN DOKTER DALAM MEMBERIKAN KETERANGAN DI PENGADILAN (studi di Pengadilan Negeri Malang)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

Sejak permulaan sejarah manusia, kita telah mengetahui adanya hubungan kepercayaan diantara sesama manusia. Pasien sebagai pihak yang memerlukan pertolongan percaya bahwa dokter dapat menyembuhkan penyakitnya. Sementara itu, dokter juga percaya bahwa pasien telah memberikan keterangan yang benar mengenai penyakitnya dan ia akan mematuhi segala petunjuk dokter. Oleh karena itu hubungan dokter dengan pasien saat ini bukan hanya sekedar hubungan antara seseorang yang menyembuhkan dan yang ingin disembuhkan, namun lebih dari itu, dokter adalah sebuah profesi yang dalam kesehariannya memegang teguh prinsip-prinsip kepercayaan.

Hubungan antara dokter dengan pasien ini desebut dengan transaksi terpeutik. Yang dimaksud dengan “Transaksi Terapeutik adalah transaksi antara dokter dengan pasien untuk mencari atau menemukan terapi sebagai upaya penyembuhan penyakit pasien oleh dokter.1 Taraf kesehatan yang ideal dalam masyarakat dapat terwujud apabila masyarakat yang sedang sakit dapat segera ke dokter dan dengan ikhlas mengemukakan segala keluhan yang dialaminya sehingga dokter dapat memberi terapi yang tepat dan layak. Oleh karena itu, informasi dari diri pasien mempunyai peranan yang signifikan dalam membuat diagnosis ataupun terapi. Untuk mendapatkan informasi yang

1 Hermin Hadiati Koeswadji, Prof. SH. 1998, Hukum Kedokteran (Studi Tentang

(2)

banyaknya dari diri pasien maka dokter harus mempunyai hubungan kepercayaan yang baik dengan pasien. Seorang dokter harus terampil melakukan komunikasi dua arah yang baik sehingga hubungan kepercayaan dapat terbina. Dengan itu, pasien tidak merasa takut apabila dokter akan menceritakan penyakit yang dideritanya kepada orang lain. Jika kepercayaan tu tidak ada, tidak mustahil banyak orang sakit yang enggan pergi ke dokter karena perasaan khawatir, antara lain kalau penyakit yang dideritanya kelak diketahuioleh orang lain.

Seperti apa yang telah tersurat dalam undang – undang nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, pada pasal 51 huruf c yang menyebutkan Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban : c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Hal ini lah yang menjadi dasar hukum bahwa seorang dokter tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan sesuatu yang bersifat rahasia bagi pasien. Dokter wajib merahasiakan apa yang diketahui dari pasiennya. Karena itu merupakan hak pasien atas sifat kerahasiaan data-data mediknya. Kewajiban untuk menyimpan rahasia pasien telah berlangsung lama, dimulai sejak lahirnya profesi kedokteran.

(3)

masyarakat.2 Kode etik suatu profesi terbentuk bila ahli-ahli kelompok profesi itu mengumpulkan dan menyepakati suatu daftar perilaku etik yang berlaku untuk anggota-anggota profesi itu. Hukum kedokteran di batasi pada hukum yang mengatur produk profesi dokter, yang disebabkan karena adannya hubungan dengan pihak lain, baik pasien maupun tenaga kesehatan lain. Hukum kedokteran mempunyai obyek yang sama, yaitu pasien yang merupakan obyek inti satu-satunya dalam hukum kedokteran.

Dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran, selanjutnya disingkat PP No. 10 Tahun 1966, yang dimaksud dengan RAHASIA KEDOKTERAN adalah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan p ekerjaan dalam lapangan kedokteran.Pasal 3 PP NO 10 Tahun 1966 menyatakan :

Yang di wajibkan menyimpan rahasia yang di maksud dalam pasal 1 ialah: a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-Undang Tentang Kesehatan

(Lembaran Negara tahun 1963 No.78);

b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau Perawat yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan. Dokter dalam menjalankan tugas jabatannya di wajibkan atau di haruskan melindungi rahasia penyakit pasien terhadap doktemya,agar tetap terpelihara.

Melanggar etik kedokteran berarti juga melanggar prinsip-prinsip moral, nilai dan kewajiban-kewajiban yang dituntut untuk diambil tindakantindakan berupa skorsing atau dikeluarkan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia yang selanjutnya di singkat IDI.

2

(4)

Namun hal ini bertentangan jika dokter dimintai keterangan demi keadilan dalam persidangan. Dokter harus memberikan keterangannya mengenai penyakit yang diderita pasiennya didepan umum ataupun didalam pengadilan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan dokter harus menjaga rahasia pasien yang sudah di sebutkan dalam sumpah jabatannya. Dalam hal ini jika dokter berkenan memberikan keterangannya maka keterangan dokter masuk dalam salah salah satu alat bukti. Dalam pasal 184 KUHAP keterangan dokter ini masuk dalam alat bukti keterangan ahli. Alat bukti keterangan ahli ini merupakan alat bukti yang sah dalam persidangan. Dalam persidangan, belum jelas bagaimana pengaturannya kerahasiaan sumpah jabatan dokter dan juga batasan sumpah jabatan dokter dalam persidangan. Rahasia jabatan dokter di maksud untuk melindungi rahasia dan untuk menjaga tetap terpeliharanya kepercayaan pasien dan dokter. Bahwa tidak ada batasan yang jelas dan pasti kapan seorang dokter harus menyimpan rahasia penyakit dan kapan ia dapat memberikan keterangan pada pihak yang membutuhkan.

Dengan penjelasan seperti diatas, maka timbul beberapa pertanyaan yang menarik untuk dilakukannya penelitian mengenai “Sumpah Rahasia Jabatan Dokter dalam Memberikan Keterangan di Pengadilan (studi di Pengadilan Negeri Malang)”

B. Rumusan masalah

(5)

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan sumpah rahasia jabatan dokter dalam persidangan sehingga kita dapat mengerti aturan ataupun dasar hakim dalam meminta keterangan yang bersfifat rahasia yang diperloeh dari dokter.

2. Untuk mengetahui semua batasan yang harus diketahui dan keterangan yang harus diberikan oleh dokter dalam persidangan sehingga tidak semua rahasia yang diketahui dokter harus diungkap dalam persidangan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dan kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis dalam skripsi ini mencakup manfaat akademis dan manfaat praktis, sebagai berikut :

1. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis

1) Diharapkan memberikan gambaran yang berguna bagi pengembangan dan penelitian secara lebih jauh terhadap ilmu hukum yang berkaitan dengan kerahasiaan sumpah jabatan dokter dalam memberikan keterangan dalam persidangan

(6)

b. Manfaat praktis 1. Bagi penulis

Mendapatkan pengalaman dan wawasan berpikir, bernalar serta menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan kerahasiaan sumpah jabatan dokter dalam memberikan keterangan dipengadilan 2. Bagi pemerintah dan penegak hukum

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan informatife yaitu sebagai bahan masukan apabila ada kendala atau kekurangan dalam proses pengadilan

3. Bagi masyarakat

Memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa dokter diperbolehkan membuka rahasia sumpah jabatannya namun itu harus demi keadilan yang dicari dalam persidangan

E. Kegunaan Penelitian

(7)

F. METODE PENELITIAN 1. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yaitu penelitian ini mengungkapkan hukum yang hidup dalam masyarakat dalam kesehariannya (law in action), dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta, kemudian dilanjutkan dengan menemukan masalah dan pada akhirnya sampai pada penyelesaian masalah. Pendekatan dengan melakukan penelitian tentang Sumpah Rahasia Jabatan Dokter dalam Memberikan Keterangan di Pengadilan dilakukan secara langsung di pengadilan Negeri Kota Malang yang mana berdasarkan dengan apa yang benar – benar terjadi dalam proses pengadilan.

2. Penentuan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Kota Malang, karena Di Pengadilan Negeri Kota Malang dianggap mempunyai banyak perkara yang ditangani dan berkaitan dengan judul skripsi Sumpah Rahasia Jabatan Dokter dalam Memberikan Keterangan di Pengadilan sehingga dapat dipergunakan untuk sumber penelitian dalam skripsi.

3. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data primer dan di dukung data sekunder. Data sekunder diperoleh dari :

a. Data Primer

(8)

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh sacara langsung dilapangan, dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang masih memiliki korelasi dengan permasalahan yang sedang diteliti yang dapat memberikan keterangan secara langsung mengenai segala hal yang berkaitan dengan objek penelitian berkaitan dengan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter dalam Memberikan Keterangan di Pengadilan

b. Data Sekunder

Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku bacaan yang relevan dengan judul ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Interview / Wawancara

(9)

b. Studi Pustaka

Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan pada subyek penelitian, dalam hal-hal data diperoleh dari literatur-literatur dan majalah-majalah maupun berita-berita yang ada di media cetak maupun media online. Khususnya buku ataupun literature – literature yang berkaitan dengan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter dalam Memberikan Keterangan di Pengadilan dan juga yang berkaitan profesi dokter. Sehingga data yang didapat bias menjadi menjadi sumber data yang valid dan juga bias melengkapi penelitian hukum ini.

5. Analisa data

Untuk menghasilkan dan memperoleh data yang akurat dan objektif sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, maka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan cara analisis konteks dari telaah pustaka dan analisis pernyataan dari hasil wawancara dari informan.

Dalam melakukan análisis data peneliti mengacu pada beberapa tahapan yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain:

a. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap informan terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang diharapkan.

(10)

muncul dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti, untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian dilapangan.

Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing/ verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, adanya hubungan kausalitas. penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data di uji validitasnya dan diharapkan menjadi data yang kredibel.

G.Rencana Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab, dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya secara singkat adalah sebagai berikut:

BAB I Bab ini memuat hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan topik dari penulisan skripsi dan sekaligus menjadi pengantar umum didalam memahami penulisan secara keseluruhan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Bab ini akan menguraikan dan menjelaskan berbagai teori-teori hukum

(11)

BAB III Bab ini berisi penulis akan menjawab, menguraikan dan menganalisa secara rinci dan jelas terkait rumusan masalah yang berhubungan dengan objek yang diteliti yaitu berkenaan dengan “Sumpah Rahasia Jabatan Dokter dalam Memberikan Keterangan di Pengadilan (studi di Pangadilan Kota Malang)”

(12)

i

PENULISAN HUKUM

SUMPAH RAHASIA JABATAN DOKTER DALAM

MEMBERIKAN KETERANGAN DI PENGADILAN

(studi di Pengadilan Negeri Malang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:

Harmawan H Adam 201010110311188

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(13)

i

PENULISAN HUKUM

SUMPAH RAHASIA JABATAN DOKTER DALAM

MEMBERIKAN KETERANGAN DI PENGADILAN

(studi di Pengadilan Negeri Malang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:

Harmawan H Adam 201010110311188

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(14)
(15)
(16)
(17)

v Ungkapan pribadi

Kewajibanku adalah melakukan usahaku dengan sebaik – baiknya, karena hasil dari usahaku merupakan urusan Allah S.W.T

(18)

viii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah hirabbil alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang memberikan rahmat dan karunianya yang tidak terhingga kepada hambanya sehingga penulisan tugas akhir ini terselesaikan. Dan tidak lupa shalawat dan salam kepada Nabi menyempurna agama dan akhlaq manusia Rasullulah Muhammad SAW sebagai yang telah memberikan pencerahan kepada ummat manusia dengan risalah yang tidak tertandingi nilainya. Dengan terselesaikannya skripsi ini merupakan sebuah proses yang cukup berharga bagi penulis karena banyak pelajaran yang didapatkan dari seluruh aktivitas penyelesaiannya. Dan tentunya skripsi ini memungkinkan terdapat kelemahan dan perdebatan, maka penulis menyampaikan harapan untuk kritik dan saran untuk membangun khazanah serta pengembangan akademik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam proses penyelesaian skripsi ini. Pada civitas akademis Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (FH-UMM) yang telah memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal dan informal bagi penulis dalam pengembangan diri. Khususnya :

(19)

ix

disebutkan satu persatu yang tidak pernah terputus curahan kasih sayang dan doanya dalam setiap detiknya, serta dengan tulus memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis yang tidak ternilai harganya, yang menjadi cambuk penyemangat bagi penulis dalam menuntut ilmu, dan sejujurnya dari lubuk hati yang paling dalam penulis masih belum bisa untuk membalas itu semua, kecuali secirca doa “jazaakumullah biahsan il-jaza’ “amin….!!!

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Muhadjir Efendy.MAP selaku motivator dan inspirator dalam penyelsaian tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.Si. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendorong penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam kelancaran penulisan tugas akhir.

4. Bapak Sidik Sunaryo,SH., M.Si M.Hum. Selaku dosen pembimbing I dan Bapak Haris Thofly SH., M.H, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran konstruktif serta membuka wawasan pemikiran bagi penulis.

(20)

x

6. Kepada teman-teman angkatan 2010, Kasyful qulub, fadel Muhammad, eka mozaldi, risky wiyardi, wahyu bakti, muharto, mujadihidin agung, fany, danang, amar dan lainnya yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu. 7. Kepada Fara Umami S.E selaku teman bercanda dan teman dalam setiap

keadaan keluh maupun kesah yang selalu memberikan semangatnya hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. dan semua pihak yang telah memberikan informasi dan masukan dalam penulisan skripsi

semoga tulisan ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua dan atas segala kekhilafan dan kesalahan yang penulisan saya mohon maaf.

Billahitaufiq wal hidayah.

Wa Billahi Fosabilil Haq Fastabihul Khairaat.

(21)

xi DAFTAR ISI

Lembar Cover/Sampul Depan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Hukum Bukan hasil Plagiat ... iv

Ungkapan Pribadi Motto ... v

3. Keterangan Ahli Dalam Persidangan ... 18

4. Tata Cara Pemberian Keterangan Ahli ... 20

5. Pengertian Keterangan Ahli Sebagai Alat Bukti ... 23

6. Nilai Kekuatan Pembuktian Keterangan Ahli ... 32

7. Dokter Sebagai Saksi Ahli ... 35

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaturan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan .. 38

1. Sistem Pengaturan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Yang Diatur Dalam KUHAP ... 38

(22)

xii

3. Sistem Pengaturan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam

Persidangan Yang Terikat Dengan Kode Etik Kedokteran ... 49

4. Sistem Pengaturan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Yang Terikat Dengan Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran... 55

5. Sistem Pengaturan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Berupa Tulisan ... 57

B. Batasan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan ... 61

1. Batasan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Pada Persidangan Yang Tertutup Untuk Umum ... 61

a. Batasan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Tertutup Untuk Umum Terikat Oleh Sumpah Dalam Persidangan Dan KUHAP ... 63

b. Batasan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Yang Tertutup Untuk Umum Terikat Oleh Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Dan Kode Etik Kedokteran ... 71

c. Batasan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Tertutup Untuk Umum Yang Diberikan Secara Tertulis Oleh Ahli ... 75

2. Batasan Sumpah Rahasia Jabantan Dokter Pada Persidangan Yang Terbuka Untuk Umum ... 79

a. Batasan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Terbuka Untuk Umum Terikat Oleh Sumpah Dalam Pesidangan Dan KUHAP ... 80

b. Batasan Sumpah Rahasia Jabatan Dokter Dalam Persidangan Terbuka Untuk Umum Terikat Oleh Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Kode Etik Kedokteran ... 82

(23)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(24)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Hermin Hadiati Koeswadji, Prof. SH. 1998, Hukum Kedokteran (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Mana Dokter Sebagai Salah Satu Pihak), Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir,1999, Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan

edisi 3, jakarta :ECG

Djoko prakoso, I ketut Murtika, 1986, Dasar – dasar ilmu kedokteran kehakiman,

PT Bina Aksara, Jakarta

Soerjono soekanto. Herukutanto, 1987, Pengantar hukum kesehatan, Remadja karya CV, bandung

M Yahya Harahap, 2012, Pembahasan permasalahan dan peberapan KUHAP pemeriksaan sidang pengadilan, banding, kasasi, dan peninjauan kembali, Edisi 2. Sinar grafika, Jakarta

Darwab prints, Edisi revisi 2002 Edisi revisi 2002, Hukum acara pidana dalam pratik, cetakan 3. penerbit djambatan, Jakarta

Internet:

http://riau1.kemenag.go.id 30 September 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Rahasia_jabatan. diakses tanggal 30 September 2014 http://www.hukumonline.com/. Diakses pada tanggal 22 November 2014

Perundang – undangan:

Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

(25)

ix

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah menyusun model konseptual dan metode prediksi wilayah endemis serangan WBC berdasarkan pada variabel LTS menggunakan metode

Sebagian besar spesies tumbuhan berguna diperoleh dari kebun (Gambar 8). Masyarakat Dusun Miduana biasanya memiliki kebun yang ditanami oleh berbagai macam tumbuhan, dari

pengawasan Pancasila sebagai paradigma kehidupan di Indonesia 2). Dalam penjelasan di atas jelas sekali bahwa kebudayaan luar sangat berpengaruh pada kebudayaan

$ahap peren#anaan merupakan suatu tahapan yang penting dalam menentukan keberhasilan tahap selanjutnya karena sangat berguna untuk  menyesuaikan antara kebutuhan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan TANDUR dalam meningkatkan persentase: (1) setiap jenis aktivitas on task, (2) rata-rata penguasaan

mengirimkan telegram kepada Menteri Penerangan Mohammad Natsir di Yogyakarta dalam upaya perbaikkan kedua Instalasi minyak Plaju dan Sungai Gerong. dalam rangka

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana proses dari kampanye yang diterapkan oleh Herman Deru dan Mawardi Yahya pada Pilkada Sumatera Selatan