• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM PENGELOLAAN PERSEROAN (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 Tentang Perselisihan Pemegang Saham Minoritas Dengan Perusahaan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM PENGELOLAAN PERSEROAN (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 Tentang Perselisihan Pemegang Saham Minoritas Dengan Perusahaan)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat diceritakan posisi kasusnya berawal dari PT. Prosam Plano yang dalam hal ini adalah sebagai pihak Tergugat yang akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dijadwalkan pada tanggal 19 November 2003. Dengan agenda rapat peningkatan modal dasar perseroan dan peningkatan modal disetor.

Dari modal dasar berjumlah Rp 48.000.000 (empat puluh delapan juta rupiah) ditingkatkan menjadi Rp 120.000.000.000 (seratus duapuluh miliar rupiah) dan modal yang ditempatkan dan modal disetor sebanyak Rp 24.000.000 (duapuluh empat juta rupiah) ditingkatkan menjadi Rp 30.000.000.000 (tigapuluh miliar rupiah).

Pada saat rapat tersebut sebagian para pemegang saham dan peserta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut yang salah satunya Fauzi Salim Martak dalam hal ini adalah sebagai pihak Penggugat menyatakan tidak setuju atas peningkatan modal dasar dan modal disetor.

Alasan Fauzi Salim Martak adalah:

1. Karena tanpa ada proposal proyek dan tanpa ada keterangan terperinci untuk apa uang sejumlah itu atau tanpa penjelasan tekniknya.

2. Karena tidak pernah mendapat laporan keuangan dan tidak pernah ada pembagian deviden sejak akhir tahun 1972 sampai saat ini kecuali tahun buku 2002.

3. Karena tidak setuju diadakan pemungutan suara.

(2)

Akan tetapi hasil rapat tetap sesuai dengan yang diagendakan sebelumnya dan ketua rapat tanpa mempertimbangkan usulan dari komisaris utama dan juga sebagian para pemegang saham yang sebelumnya memberikan usulan untuk menunda rapat dan mempersiapkan proposal proyek yang terperinci terlebih dahulu demi tranparansi kepada para pemegang saham tidak mempertimbangkan usulan tersebut dan tetap dengan keputusannya untuk melakukan voting dan hasil rapat sesuai dengan agenda rapat.

Didalam hasil rapat tersebut terdapat klausa apabila masih ada yang belum menyetor setelah jatuh tempo yaitu tanggal 15 Desember 2003 maka bisa diambil oleh pemegang saham yang lainnya sesuai dengan komposisi kepemilikan sahamnya.

Sampai pada jatuh tempo tersebut terdapat beberapa pemegang saham yang salah satunya adalah Fauzi Salim Martak belum mengambil bagian untuk menyetor modal yang mengakibatkan komposisi pemilikan saham menjadi tidak sesuai untuk perubahan anggaran dasar.

Sehingga pada tanggal 12 januari 2004 PT. Prosam Plano mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri Surabaya untuk mengeluarkan penetapan No.19/Pdt.P/2004/PN.Sby tanggal 19 Januari 2004. Yang intinya adalah menegaskan realisasi peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor dalam perusahaan dan juga merubah bunyi Pasal 4 Anggaran Dasar.

Selain tidak setuju dengan agenda rapat tanggal 19 November 2003 serta hasil rapat tersebut, penetapan Pengadilan Negeri Surabaya tersebut yang juga membuat Fauzi Salim Martak merasa dirugikan. Karena dengan adanya penetapan tersebut akan berakibat jumlah saham dan suara Penggugat menjadi berkurang apabila dikemudian hari diadakan rapat.

(3)

1. Berita Acara No. 9 Tanggal 19 Nopember 2003 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

2. Hasil Voting Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Dari dua hal yang menjadi acuan pertimbangan pengadilan diatas, menurut penulis sudah seharusnya pengadilan dalam memberikan pertimbangan juga harus melihat apakah prinsip Good Coorporate Governance sudah terlengkapi dalam kinerja perusahaan tersebut atau belum. Atas dasar itulah penulis menilai bahwa ada yang kurang tepat dari pertimbangan pengadilan mengenai posisi kasus diatas apabila di lihat dari prinsip Good Coorporate Governance.

Sehingga sangat jelas menurut penulis apabila tindakan pengambilan keputusan dalam agenda rapat yang dilakukan Ketua Rapat dan juga penetapan realisasi agenda rapat oleh Pengadilan Negeri Surabaya adalah salah atau tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan bertentangan dengan prinsip pengelolaan perseroan yang baik dan bertentangan dengan prinsip perlindungan pemegang saham minoritas.

(4)

Dengan adanya penulisan skripsi ini, penulis berharap dapat memberikan penjelasan yang lebih baik dalam hal pertanggungjawaban direksi kepada para pemegang saham minoritas dalam perseroan terbatas, sehingga direksi dalam menjalankan perseroan terbatas tidak mengesampingkan kepentingan pemegang saham minoritas.

B. Rumusan Masalah

Dari apa yang telah dijelaskan didalam latar belakang, maka timbul beberapa permasalahan yang menarik untuk dicari jawabannya, yaitu:

1. Bagaimanakah dasar pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 tentang perselisihan pemegang saham minoritas dengan perusahaan apabila dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance sebagai upaya perlindungan terhadap pemegang saham minoritas?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 tentang perselisihan pemegang saham minoritas dengan perusahaan apabila dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance sebagai upaya perlindungan terhadap pemegang saham minoritas.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitian diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

(5)

minoritas dengan perusahaan apabila dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance sebagai upaya perlindungan terhadap pemegang saham minoritas.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai prasyarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu serta dijadikan tambahan pengetahuan tentang tanggung jawab direksi terhadap pemegang saham minoritas dalam pengelolaan perseroan, serta mengetahui tolok ukur direksi yang telah melakukan kesalahan dalam pengelolaan perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham minoritas ditinjau dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 tentang perselisihan pemegang saham minoritas dengan perusahaan apabila dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance sebagai upaya perlindungan terhadap pemegang saham minoritas.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat untuk mengetahui bentuk-bentuk pertanggungjawaban direksi apabila terjadi kesalahan pengambilan suatu kebijakan dalam perseroan ditinjau dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 tentang perselisihan pemegang saham minoritas dengan perusahaan apabila dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance sebagai upaya perlindungan terhadap pemegang saham minoritas.

c. Bagi Perusahaan

(6)

dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance sebagai upaya perlindungan terhadap pemegang saham minoritas.

d. Bagi Pemegang Saham Minoritas

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pemegang saham minoritas dalam hal bentuk pertanggungjawaban yang dapat dimintakan terhadap direksi yang menyebabkan kerugian bagi perseroan ditinjau dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 tentang perselisihan pemegang saham minoritas dengan perusahaan apabila dikaitkan dengan prinsip Good Corporate Governance sebagai upaya perlindungan terhadap pemegang saham minoritas.

E. Metode Penelitian

Dalam kamus Bahasa Indonesia, metode dirumuskan sebagai “cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk maksud (dalam ilmu pengetahuan dan lain-lain)”.

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Disamping itu, juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap faktor hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul didalam gejala yang bersangkutan.1

Sebagaimana yang diketahui dengan metodologi penelitian hukum adalah satu sarana (ilmiah) bagi pengembangan ilmu dan teknologi, maka metodologi penelitian yang harus ditetapkan harus dengan senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang akan menjadi induknya.

1

(7)

Tanpa metodologi, seorang peneliti tidak akan mungkin mampu untuk menemukan, merumuskan, menganalisa maupun memecahkan masalah-masalah tertentu untuk mengungkapkan kebenaran.

Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan metode penelitian: 1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan2 yaitu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

2. Sumber Bahan Hukum

a. Sumber Bahan Hukum Primer

Adalah bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek penelitian,3 yaitu:

1) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. 3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas.

4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara. b. Sumber Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah yang terkait dengan objek penelitian4 yaitu tentang tanggung jawab direktur terhadap pemegang saham minoritas seperti putusan pengadilan, Anggaran Dasar perusahaan, seminar hukum, majalah, karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan tanggung jawab direksi terhadap pemegang saham minoritas serta beberapa sumber dari situs internet yang berkaitan dengan persoalan diatas.

c. Sumber Bahan Hukum Tersier

2

Zainuddin Ali, 2010. Metode Penelitian Hukum. Sinar Grafika. Jakarta. Hlm.105.

3

Ibid

4

(8)

Bahan hukum tersier adalah petunjuk atau penjelasan mengenai bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus, ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya.5

3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Dalam penulisan skripsi ini metode yang digunakan adalah metode kepustakaan atau library research. Yaitu data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang

bersumber dari peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi, publikasi dan hasil penelitian6 yang dimaksud dalam penulisan ini adalah berupa buku-buku yang berkaitan dengan ilmu hukum, artikel hukum, karya ilmiah hukum, media cetak dan/atau media elektronik serta bahan-bahan dari internet yang berkaitan dengan tanggung jawab direksi terhadap pemegang saham minoritas.

4. Teknik Analisa Bahan Hukum

Berdasarkan penelitian hukum yang bersifat dokrinal dan berdasarkan keilmuan hukum yang bersifat preskriptif, maka pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan Undang-Undang (Statute Approach), pendekatan kasus (Case Approach), dan pendekatan konseptual (Conceptual Approach) dan akan dianalisis dengan cara diskriptif kualitatif. F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab yang tersusun secara berurutan, dengan tujuan agar menghasilkan suatu pembahasan yang sistematis. Mulai BAB I sampai dengan BAB IV, secara garis besar diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang yakni memuat alasan yang menjadi pentingnya dilakukan suatu penelitian berdasarkan permasalahan yang ada. Rumusan masalah, yakni meliputi pertanyaan yang spesifik terhadap

5

Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A. 2010. Metode Penelitian Hukum. Sinar Grafika. Jakarta. Hlm.106

6

(9)

permasalahan yang akan diteliti serta merupakan dasar pemilihan judul penulisan tugas akhir. Tujuan penulisan memuat pernyataan singkat tentang apa yang akan dicapai oleh peneliti. Manfaat penulisan, merupakan uraian mengenai kegunaan secara praktis dan teoritis. Metode penulisan yang menguraikan tentang metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan jenis bahan hukum yang digunakan, teknik pengumpulan bahan hukum dan teknik menganalisis hasil penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan bab yang dimana penulis menyajikan teori maupun kaidah-kaidah yang bersumber dari peraturan perundang-undangan maupun literatur yang akan dipakai untuk mendukung analisis yang akan diberlakukan pada penelitian ini.

BAB III HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, berisi mengenai uraian pembahasan permasalahan yang diangkat peneliti serta dianalisis secara deskriptif kualitatif yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

BAB IV PENUTUP

(10)

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI

TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM

PENGELOLAAN PERSEROAN

(Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 Tentang Perselisihan Pemegang Saham Minoritas Dengan Perusahaan)

PENULISAN HUKUM

Oleh:

KESNAWAN YANUAR 08400162

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(11)

PENULISAN HUKUM

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP

PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM PENGELOLAAN

PERSEROAN

(Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 Tentang Perselisihan Pemegang Saham Minoritas Dengan Perusahaan )

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan

dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:

KESNAWAN YANUAR 08400162

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(12)

LEMBARAN PENGESAHAN PENULISAN HUKUM

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM PENGELOLAAN PERSEROAN

Disusun dan diajukan Oleh: Kesnawan Yanuar

Nim : 08400162

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk melakukan Ujian Penulisan Hukum

Pada tanggal : 19 Februari 2014

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Mohammad Isrok, SH., M.hum. Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.hum.

Mengetahui

Dekan Fak. Hukum UMM

(13)

LEMBARAN PENGESAHAN PENULISAN HUKUM

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM PENGELOLAAN PERSEROAN

Disusun dan diajukan Oleh: Kesnawan Yanuar

Nim : 08400162

Telah dipertahankan di depan Majelis Penguji Ujian Penulisan Hukum Pada tanggal : 19 Februari 2014

SUSUNAN MAJELIS PENGUJI

Ketua Majelis Sekretaris Majelis

Mohammad Isrok, SH., CN., M.hum Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.hum.

Anggota Majelis

Sofyan Arif, SH., M.Hum. Komariah, SH., M.Si., M.Hum.

Mengetahui

Dekan Fak. Hukum UMM

(14)

KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Assalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh,

Segala puja dan puji, total, semuanya hanya milik Allah SWT atas hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM PENGELOLAAN PERSEROAN (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 Tentang Perselisihan Pemegang Saham Minoritas Dengan Perusahaan) Dengan ini penulis menyadari bahwa karena pertolongan Allah SWT semua ini dapat terlaksana dengan baik. Tak lupa shalawatku sepanjang waktu dan doa-doa tercurah dari dalam hati ini untukmu Ya Rasulullah juga keluarga dan para sahabatmu. Sang pembawa Rahmat panglima terhebat, penutup risalah Nabi-Nabi Allah SWT yang akan selalu melekat dan menjadi teladan bagi umat muslim.

Dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini, perkenankanlah penulis menyampaikan rangkaian terimakasih yang sedalam-dalamnya dan dengan ketulusan hati kepada orang-orang yang telah berjasa dan senatiasa memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang, diantaranya yakni:

1. Ayahanda Ponijan Sabikis dan Ibunda tercinta Sukesi, yang tiada hentinya untuk membimbing, mendoakan, serta memberikan semangat untuk terus maju tak kenal lelah hingga akhir pencapaian dalam pendidikanku ini. Terima kasih Ayah dan Ibu, kebahagiaan kalian adalah tujuanku. Mom, Dad, my struggle haven’t finished yet, wait me, I’ll make you proud of me.

2. Adik-adikku, Lingga Dwi Setyawan dan Farida Nur’aini Fatimah, yang memberi dorongan semangat untuk menjadi kakak yang baik dan bertanggungjawab.

3. Adinda Nidya Pratiwi, S.pd., who always praying to me for all choices that I choose and encourage me to keep moving on to seize my dream. Yes, you’re wonder woman who always makes me brave for everything that I have to face. Thanks for everythings that you’ve done.

4. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang berserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan, nasehat serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

5. Bapak Dr. Sulardi, SH., M.Si. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala pengabdiannya selama penulis menjadi mahasiswa.

6. Kepada Bapak Bayu Dwiwiddy Jatmiko, SH selaku Dosen Wali yang tanpa mengenal lelah memberikan pengawalan dan nasehat kepada penulis mulai dari awal perkuliahan sehingga penulis dapat mengakhiri perkuliahan di Fakultas Hukum.

(15)

8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, jasa dan pengabdian beliau-beliau, tidak terlupakan dibenak penulis sampai dengan akhir perkuliahan.

9. Kepada teman dan para sahabat, Deden Maulana Hidayat, SH., M. Mochtar Mandala Silam, SH., Iffah Anisa Permatasari, SH., Mkn., Yogi Oktafianto, Toni Ariawan, Sally Nurjanah, SH., Rahmat Basori, SH., Kethy Devita, SH., Riski Afi Maulana, SH., Riski Jemblung, SH., dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dimana mereka semua telah banyak memberikan bantuan dalam hal apapun dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya, dan rekan-rekan di fakultas hukum khususnya.

Wassalamu’allaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Malang, 23 Desember 2013 Penulis :

(16)
(17)

8. Hak dan Kewajiban Pemegang Saham ... 31

9. Tanggung Jawab Pemegang Saham ... 33

10. Organ Perseroan ... 34

B. Prinsip Good Corporate Governance ... 42

1. Keadilan ... 43

2. Kewajiban Transparansi ... 46

3. Akuntabilitas ... 50

4. Responsibilitas ... 52

5. Doktrin Piercing The Corporate Veil ... 55

6. Doktrin Fiduciary Duty ... 63

7. Doktrin Ultra Vires ... 68

C. Tentang Putusan Pengadilan ... 69

1. Pengertian Putusan ... 69

2. Jenis-jenis Putusan ... 71

3. Asas-asas Putusan Hakim ... 73

4. Kekuatan Putusan Hakim ... 76

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Posisi Kasus ... 78

B. Pertimbangan Hukum ... 81

C. Amar Putusan ... 86

D. Analisa Penulis ... 87

1. Terkait Prinsip Good Corporate Governance ... 87

(18)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 114

B. Saran-Saran ... 115

Daftar Pustaka ... 117

Index ... 118

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

(20)

Daftar Pustaka

Abdulkadir Muhammad, 1995, Hukum Perseroan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung

Abdul Muis, 2006, Hukum Persekutuan & Perseroan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Agus Budiarto, 2002, Kedudukan Hukum Dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Ghalia Indonesia, Anggota IKAPI, Jakarta

Chatamarrasjid, 2000, Menyingkap Tabir Perseroan (Piercing The Corporate Veil) kapita selekta hukum perusahaan, Citra Aditya Bakti, Bandung

Munir Fuady, 2005, Perlindungan pemegang saham minoritas, CV. Utomo, Bandung M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, 2004, Aspek hukum pasar modal Indonesia,

Kencana Prenasa Media Group, Jakarta

Nindyo Pramono, 2001, Sertifikasi saham PT Go Publik dan hukum pasar modal di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Siswanto Sutojo dan E John Aldridge, 2005, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta

Soerjono Soekanto, 1981, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta

Sumantoro, 1992, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan, Rajawali Pers, Jakarta Yahya Harahap, 2009, Hukum Perseroan Terbatas, Sinar Grafika, Jakarta Zainuddin Ali, 2010, Metode Penelitian Hukum. Sinar Grafika, Jakarta Perundang-undangan:

(21)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHperdata) Internet:

M. Gabriel Haryanto, Tanggung Jawab Pemegang Saham,

"http://pengacara-gabriel.blogspot.com/2010/09/tanggung-jawab-pemegang-saham.html" diakses pada tanggal 11 April 2012

Tantan, Good Corporate Governance (GCG),

Referensi

Dokumen terkait

Namun, tanggung jawab terbatas pemegang saham dapat hapus jika memenuhi ketentuan Pasal 3 ayat (2) UU PT, antara lain persyaratan perseroan sebagai badan hukum

Tanggung jawab Direksi yang bertindak sebagai penanggung hutang dalam Perseroan jika Perseroan dinyatakan pailit yang telah berbadan hukum adalah semua tindakan

Selanjutnya, Direksi bertanggung jawab terhadap kreditor secara tanggung renteng bersama setiap anggota Direksi lain dan Dewan Komisaris Perseroan atas kewajiban Perseroan

Irma Hani Nasution : Analisis Hukum Terhadap Tanggung Jawab Direksi Dalam Perseroan Terbatas, 2003 USU Repository © 2008... Irma Hani Nasution : Analisis Hukum Terhadap Tanggung

Komposisi hak suara pemegang saham minoritas untuk mengusulkan diadakan RUPS, untuk menggugat direksi maupun dewan komisaris, untuk mengajukan permohonan pemeriksaan

Tanggung jawab Direksi ketika terjadinya Kepailitan pada Perseroan Terbatas menurut Ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, adalah dalam hal Kepailitan terjadi karena

Fiduciary duty Direksi akan memberikan perlindungan yang berarti bagi Pemegang saham dalam pelaksanaan pengurusan Perseroan. Dikarenakan pemegang saham dan Perseroan

Sifat tanggung jawab Direksi Perseroan yang secara bertanggung renteng atas setiap perbuatan pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh mereka secara menyimpang,