• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUDUNG SANTET GANDRUNG KARYA HASNAN SINGADIMAYAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA��

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUDUNG SANTET GANDRUNG KARYA HASNAN SINGADIMAYAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA��"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN SKRIPSI

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUDUNGSANTET

GANDRUNG KARYA HASNAN SINGADIMAYAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh:

DAESY DWI ROSATOMI NIM: 201110080311065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam

Novel Kerudung santet Gandrung Karya Hasnan Singadimayan”. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang.

Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan yang

diberikan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, melalui penulisan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat;

1. Drs. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

menyediakan fasilitas guna mendukung penyelesaian penulisan skripsi.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si. M. Pd, selaku ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

4. Dr. Hari Sunaryo, M.Si dan Dr. Sugiarti, M.Si selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang selalu memberikan arahan, motivasi, semangat, dan

(6)

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sebagai bekal penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan, namun peneliti berharap skripsi ini berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kririk dan saran demi menyempurnakan skripsi ini.

Semoga semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan rahmat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Malang, 16 Januari 2016

(7)

DAFTAR ISI

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 7

1.5Penegasan Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Penelitian Terdahulu ... 10

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Unsur Pembangun Novel ... 11

(8)

2.2.3 Teori Konflik Batin ... 19

2.2.4 Teori Perasaan ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 32

3.2 Metode Penelitian... 33

3.3 Sumber data, Data dan Subjek penelitian ... 34

3.3.1 Sumber Data ... 34

3.3.2 Data Penelitian ... 34

3.3.3 Subjek Data Penelitian ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5 Teknik Analisis Data ... 38

3.6 Instrumen Penelitian... 39

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1Konflik Batin Tokoh utama dalam Novel Kerudung Santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan ... 42

4.1.1 Konflik Angguk-angguk yang dialami Tokoh Utama dalam Novel Kerudung Santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan ... 43

4.1.2 Konflik Geleng-geleng yang dialami Tokoh Utama dalam Novel Kerudung Santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan ... 45

(9)

Singadimayan ... 56

4.2Perasaan Psikis Tokoh Utama dalam Novel Kerudung Santet

Gandrung karya Hasnan Singadimayan ... 61 4.2.1 Perasaan Intelektual yang dialami Tokoh Utama

dalam Novel Kerudung Santet Gandrung

karya Hasnan Singadimayan ... 61 4.2.2 Perasaan Kesusilaan yang dialami Tokoh Utama

dalam Novel Kerudung Santet Gandrung

karya Hasnan Singadimayan ... 63

4.2.3 Perasaan Estetika yang dialami Tokoh Utama dalam Novel Kerudung Santet Gandrung

karya Hasnan Singadimayan ... 64

4.2.4 Perasaan Sosial yang dialami Tokoh Utama dalam Novel Kerudung Santet Gandrung

karya Hasnan Singadimayan ... 65

4.2.5 Perasaan Harga diri yang dialami Tokoh Utama dalam Novel Kerudung Santet Gandrung

karya Hasnan Singadimayan ... 67 4.2.6 Perasaan ke-Tuhanan yang dialami Tokoh Utama

dalam Novel Kerudung Santet Gandrung

(10)

BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan ... 73 5.2Saran ... 74

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Sinopsis ... 78

Lampiran 2 Biografi Pengarang ... 81

Lampiran 3 Korpus Data ... 82

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Alwisol. 2014. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM PRESS.

Aminuddin. 2014. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Endraswara, Suwardi. 2008. Metodelogi Penelitian Sastra (epitemologi, model, dan aplikasi). Jakarta: PT. BukuSeru.

Ghufron dan S Risnawita Rini. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ismawati, Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Ombak.

Minderop, albertine. 2011. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Moleong, Lexy, J. 2014. Metodologi Penelitin Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta :GadjahMada University Press.

Patty, dkk. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Usana Offset Printing. Prawira, Purwa Atmaja. 2012. Psikologi Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Pujiharto. 2012. Pengantar Teori Fiksi. Yogyakarta: Ombak.

Rohmah, Muttafaqur. 2008. Kerudung Santet Gandrung Antara Kenisbian dan Kesucian Membaca Budaya dalam Perspektif Agama. Artikel tidak diterbitkan. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya.

(14)

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Semi, Atar. 1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Singadimayan, Hasnan. 2003. Kerudung Santet Gandrung. Depok: Desantara. Sujanto, Agus. 1983. Psikologi Umum. Jakarta: Aksara Baru.

Sujanto, dkk. 2001. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Karya sastra merupakan karya seorang pengarang yang merupakan hasil dari perenungan dan imajinasi, selain itu juga berdasarkan yang diketahui, dilihat, dan

juga dirasakan yang disampaikan melalui media bahasa sehingga akhirnya menjadi sebuah karya yang indah. Karya sastra juga dapat dikatakan sebagai

fenomena kemanusiaan yang kompleks, ada peristiwa suka, duka, dan berbagai peristiwa hidup lainnya. Hal tersebut yang membuat karya sastra tidak jarang

mempunyai kemiripan dengan dunia nyata. Fiksi menceritakan berbagai masalah dalam kehidupan manusia dengan interaksinya, baik interaksi dengan lingkungan, interaksi dengan sesama, serta interaksi dengan diri sendiri dan interaksi dengan

Tuhan.

Novel dapat juga dikatakan sebagai lukisan kehidupan melalui proses imajinasi pengarang yang bersumber pada suatu persoalan kehidupan, nilai

kehidupan itulah yang menjadi tema cerita. Novel selalu menyampaikan sebuah permasalahan secara lebih penuh. Keberadaan tokoh dalam sebuah karya fiksi

sangat penting karena tokoh sebagai jalan cerita. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam sebuah novel biasanya ditampilkan secara lebih lengkap, misalnya yang berhubungan dengan ciri-ciri fisik, keadaan sosial, tingkah laku, dan sifat tokoh.

Keberadaan tokoh dalam cerita fiksi memiliki peranan penting dalam menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

(16)

2

yang dialami tokoh dapat membawa perubahan tergantung dengan situasi dan

sikap tokoh itu sendiri. Melalui kepribadian tokoh, lingkungan tempat tinggal tokoh, sikap terhadap kejadian-kejadian yang dialami tokoh, maupun melalui

percakapan antar tokoh, seorang pembaca akan mudah untuk menemukan pesan yang disampaikan pengarang dalam novel tersebut. Pada dasarnya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan karena selain memberikan hiburan, karya

sastra dapat memberikan kebenaran-kebenaran hidup walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi.

Karya sastra tidak akan pernah terlepas dari seorang pengarangnya. Melalui karya yang diciptakan, pengarang ingin menyampaikan pesan kepada orang lain

mengenai masalah kehidupan. Karya yang dihasilkan juga tidak selalu hasil dari imajinasi pengarang, melainkan dapat dari realitas kehidupan pengarang. Bagus tidaknya dalam sebuah cerita juga bergantung dari cara pengarang memasukkan

unsur-unsur karya sastra. Kelebihan seorang pengarang adalah mampu mengemas sebuah cerita dengan sedemikian rupa sehingga mampu menarik para pembaca.

Salah satu pengarang yang ingin menyampaikan perasaan dan

memanifestasikan kejiwaan dalam karyanya adalah Hasnan Singadimayan yang merupakan budayawan dan sastrawan kelahiran Banyuwangi. Salah satu karya

Hasnan Singadimayan adalah novel “Kerudung Santet Gandrung”. Realitas sosial menjadi sumber inspirasi pengarang dalam menciptakan sebuah karya. begitupun dengan novel ini yang terinspirasi dari kehidupan di sekitar pengarang tentang

(17)

3

Di dalam novel ini mengungkapkan kehidupan seorang penari gandrung yang

sering dieratkan dengan pemakaian santet dan membuka aurat. Tetapi di dalam novel ini, pengarang ingin mengungkapkan bagaimana sisi lain dari kehidupan

penari gandrung. Salah satu ketertarikan untuk menganalisis novel “Kerudung

Santet Gandrung” dalam penelitian ini karena cerita dalam novel ini sangat

menarik, selain mengenai kehidupan penari gandung, mengenai santet, hubungan

agama dengan ritual budaya, di dalamnya juga dibalut dengan percintaan. Permasalahan itulah yang mempengaruhi kondisi psikis tokoh sehingga

menimbulkan konflik, baik konflik internal maupun konflik eksternal.

Sastra sebagai “gejala kejiwaan” di dalamnya terkandung fenomena-fenomena

kejiwaan yang tampak lewat perilaku tokoh-tokohnya (Endraswara, 2008:87). Dengan demikian, karya sastra dapat dianalisis menggunakan pendekatan psikologi. Sastra dan psikologi memiliki hubungan yang cukup erat. Psikologi dan

karya sastra sama-sama menampilkan dan mempelajari keadaan kejiwaan seseorang. Hanya perbedaannya gejala kejiwaan dalam karya sastra adalah gejala-gejala kejiwaan dari manusia-manusia imajiner, sedangkan dalam psikologi

adalah manusia-manusia nyata.

Setiap manusia merupakan individu yang berbeda dengan individu lainnya.

Setiap individu mempunyai watak, pengalaman, pandangan dan perasaan sendiri yang berbeda dengan lainnya. Namun, manusia hidup tidak dapat lepas dari manusia lain. Pertemuan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak

jarang menimbulkan konflik, baik konflik antara individu, kelompok maupun anggota kelompok serta antara anggota kelompok yang satu dan anggota

(18)

4

konflik dalam dirinya atau konflik batin sebagai reaksi terhadap situasi sosial di

lingkungannya. Sekalipun jiwa itu sendiri tidak terlihat, tetapi dapat dilihat dari keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai gejala kejiwaan. Kejadian atau

peristiwa yang terdapat dalam karya sastra dihidupkan oleh tokoh-tokoh sebagai pemegang peran atau pelaku cerita. Melalui perilaku tokoh-tokoh yang ditampilkan inilah seorang pengarang melukiskan kehidupan manusia dengan

masalah-masalah atau konflik-konflik yang dihadapinya.

Konflik-konflik inilah yang menjadikan novel menjadi lebih hidup dan

menarik untuk dibaca. Konflik yang ditimbulkan oleh pengarang dalam sebuah karya fiksi sangat penting kehadirannya dalam membangun cerita. Konflik

mempunyai peran penting dalam sebuah cerita, tanpa adanya konflik maka cerita tersebut tidak akan berkembang. Konflik juga cara untuk memunculkan tokoh-tokoh serta menanamkan pesan cerita, oleh karena itu pengarang mengembangkan

konflik sebelum memberikan penyelesaian dari konflik yang dimunculkan. Kemampuan pengarang dalam memilih dan membangun konflik melalui berbagai peristiwa akan sangat menentukan tingkat kemenarikan cerita yang dihasilkan.

Kisah cinta dramatis antar tiga tokoh yang menyebabkan banyak terjadinya konflik batin. Konflik batin merupakan konflik yang terjadi di dalam hati.Melalui

konflik batin yang dialami oleh tokoh, maka mengharuskan tokoh untuk berpikir dengan baik sebelum menentukan pilihan dan mengambil sikap, serta tidak boleh egois dalam mengambil keputusan melainkan memikirkan orang lain di

(19)

5

Konflik yang dialami seseorang dapat mempengaruhi kehidupan orang itu

sendiri seperti pikiran, perasaan, dan juga tingkah laku, yang dapat mengganggu

kenyamanan. Novel “Kerudung Santet Gandrung” ini cocok apabila dianalisis

menggunakan konflik batin karena di dalam cerita novel ini terdapat konflik-konflik batin yang dialami oleh tokoh utama yang disebabkan karena berbagai faktor. Selain konflik batin, perasaan yang dialami oleh tokoh utama juga menarik

untuk diteliti, karena setiap tokoh mengalami konflik maka terdapat perasaan di balik itu semua, baik perasaan sensoris maupun perasaan psikis.

Penelitian novel “Kerudung Santet Gandrung” karya Hasnan Singadimayan

sebagai objek penelitian dilandasi bahwa dalam novel ini menampilkan budaya

dalam kearifan lokal, kesalahan masyarakat dalam menilai penari gandrung yang diidentikkan dengan seks dan pemakaian santet, selain itu juga mengungkapkan bahwa sesungguhnya santet bukanlah ilmu jahat. Bukan hanya itu, novel ini juga

menceritakan tentang percintaan antara tiga tokoh yang di dalamnya melibatkan santet, dengan melalui peristiwa-peristiwa yang memanas dan juga memilukan. Adapun penelitian menitik beratkan pada aspek batin tokoh utama melalui

pendekatan psikologi sastra yang menelaah karya sastra dengan bantuan ilmu

psikologi, dengan judul “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Kerudung

Santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan (Pendekatan Psikologi Sastra)”

Konflik batin memang sudah banyak diteliti, tetapi pada penelitian ini teori yang digunakan adalah teori Kurt Lewin karena belum pernah digunakan

sebelumnya. Melakukan analisis menggunakan teori ini juga dapat mengungkapkan konflik batin yang dialami tokoh secara lebih jelas dan

(20)

6

dialami tokoh juga akan berpengaruh terhadap perasaan psikis tokoh yang akan

dijelaskan dalam penelitian ini. Melalui konflik-konflik batin yang dialami menjadikan tokoh mampu membangun kesadaran diri untuk lebih baik dalam

kehidupannya dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

1.2Rumusan Masalah

Di dalam novel “Kerudung Santet Gandrung” karya Hasnan Singadimayan ini terdapat tokoh utama yang mengalami berbagai konflik batin dengan dirinya

sendiri dan juga orang di sekelilingnya. Konflik batin yang dialami oleh tokoh tersebut juga akan mempengaruhi perasaan psikis tokoh.

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Kerudung santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan?

2) Bagaimana perasaan psikis yang dialami tokoh utama dalam novel Kerudung santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konflik batin batin yang dirasakan tokoh utama dalam novel Kerudung Santet Gandrung karya

(21)

7

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mendeskripsikan konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Kerudung santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan?

2) Mendeskripsikan perasaan psikis yang dialami tokoh utama dalam novel Kerudung santet Gandrung karya Hasnan Singadimayan?

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat bermanfaat

baik secara teoretis maupun praktis. 1) Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan pengkajian dan pembelajaran psikologi di dalam sastra Indonesia.

b. Mengkonstruksi teori konflik batin dan perasaan psikis pada tokoh dalam

karya sastra.

c. Memberi sumbangan dalam hal pengembangan karya sastra yang mengandung nilai psikologi dan dapat memperkaya bahan bacaan dalam

bidang sastra dan psikologi.

2) Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Sebagai sebuah bekal pengalaman yang sangat berharga dalam mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari di

Universitas. serta diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(22)

8

b. Bagi Mahasiswa

a) Sebagai rujukan pembelajaran psikologi sastra.

b) Sebagai bahan rujukan pembaca untuk penelitian selanjutnya, agar

lebih variatif dan berkembang.

1.5Penegasan Istilah

Guna menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang diungkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi istilah

sebagai berikut

1) Konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seorang tokoh cerita

(Nurgiyantoro, 2010: 124).

Konflik yang disebabkan adanya dua keinginan atau lebih yang saling betentangan sehingga mempengaruhi persaan dan juga tingkah laku tokoh.

2) Perasaan psikis adalah Perasaan ini merupakan perasaan yang menyebabkan perubahan-perubahan psikis misalnya rasa senang, sedih, susah, kecewa, dan tertekan. (Ahmadi, 1991: 106).

Suasana hati yang dialami tokoh pada saat melihat ataupun menghadapi sesuatu sehingga mempengaruhi kondisi psikisnya.

3) Konflik angguk-angguk adalah konflik yang timbul apabila individu menghadapi dua motif atau lebih yang kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang bersangkutan, dan individu harus mengadakan pemilihan

diantara motif-motif yang ada (Walgito, 2005: 261).

Konflik yang dalami oleh tokoh pada saat tokoh dihadapkan pada dua pilihan

(23)

9

4) Konflik geleng-geleng adalah konflik ini timbul apabila individu menghadapi

dua atau lebih motif yang kesemuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang bersangkutan, dan individu tidak boleh menolak semuanya tetapi harus

memilih salah satu dari motif-motif yang ada (Walgito, 2005:261.

Konflik yang dialami oleh tokoh pada saat tokoh dihadapkan pada dua pilihan atau lebih yang sama-sama tidak disenangi atau sama-sama merugikan tokoh.

5) Konflik geleng-angguk adalah konflik ini timbul apabila individu menghadapi objek yang mengandung nilai positif, tetapi juga mengandung nilai negatif, hal

ini dapat menimbulkan konflik pada individu yang bersangkutan (Walgito, 2005:261).

Konflik yang dialami oleh tokoh pada saat dihadapkan pada pilihan yang disenangi dan juga tidak disenangi, ada yang akan merugikan tokoh tetapi juga

Gambar

Tabel 3.2 Tabel instrument Analisis Data ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Sang Maharani karya Agnes Jessica, dan (2) mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel

Tujuan penelitan ini adalah mendiskripsikan (1) latar sosio-historis Agnes Jessica selaku pengarang, (2) struktur yang membangun novel Piano Di Kotak Kaca, (3) konflik batin tokoh

BAB IV Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri karya Nurul Ibad Tinjauan Psikologi Sastra, merupakan bab inti dari penelitian yang meliputi konflik batin

Kedua, konflik batin yang dialami tokoh: Tansen karena ketidakjelasan silsilah keluarga dan pemerolehan warisan dari orang yang tidak dikenal; Pak Hadi sebagai

Dalam novel Saman karya Ayu Utami, konflik batin dialami oleh beberapa tokoh.. yang mendukung cerita, termasuk konflik batin yang dialami

analisis konflik batin tokoh utama dalam novel Nayla karya Djenar

Adapun rumusan masalah penelitiannya adalah bagaimana unsur pembangun yang terdapat dalam novel Kekang karya Stefani Bella, bagaimana konflik batin tokoh yang terdapat dalam novel

Pertama, bentuk konflik batin yang dialami tokoh utama pada novel Bukan Semillah karya Nadine T, tokoh utama mengalami tiga tipe konflik batin yang ditinjau dari teori Kurt Lewin yakni