PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL
TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
PADA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Manajemen
Diajukan oleh Enny Sekar Rengganingati
NIM.00466025
PROGRAM PASCASARJANA
TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh
ENNY SEKAR RENGGANINGATI. NIM. 00466025.
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal : 17 Januari 2009
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Pembimbing Utama, Anggota Dewan Penguji Lain
DR. Margono Setiawan, Msi Baroya Mila Syanty, SE. MM
Pembimbing Pendamping
Dra. Anik Rumijati, MM Sandra Irawati, SE. MM
Tesis ini telah diterima sebagai salah satu pernyataan Untuk memperoleh gelar Magister Manajemen
Tanggal : 17 Januari 2009
Dr. Ahmad Habib, MA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, 17 Januari 2009
KATA PENGANTAR
Saya bersyukur kepada Allah SWT atas selesainya tesis saya yang berjudul :
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN
TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAD
KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KOTA
MALANG. Tesis ini sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan saya
pada Program Pasca Sarjana, bidang studi Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Malang.
Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membibing,
memotivasi dan membantu kelancarannya.
1. Bapak. Dr. Margono Setiawan, MSi. dan Ibu Dra. Anik Rumijati, MM.
Selaku Pembimbing penelitian dan penulisan tesis.
2. Bapak Ir. Agustri Sunandoko, MAgr, teman se Rumah atas segala
motivasinya untuk penulisan tesis ini.
3. Teman-teman sekerja Dinas Kesehatan Kota Malang dan seluruh Kepala
Puskesmas Kota Malang, yang telah membantu kelancarannya.
Saya menyadari tanpa bimbingan, motivasi dan bantuannya, mustahil tesis ini
bisa selesai. Kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan tugas-tugas saya
berikutnya akan saya terima dengan senang hati.
Malang; 17 Januari 2009
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Penelitian Terdahulu ... 9
B. Landasan Teori ... 10
C. Kerangka Konseptual ... 38
D. Model Kajian Dan Hipotesa ... 38
BAB III. METODE PENELITIAN ... 40
A. Jenis Penelitian ... 40
B. Ruang Lingkup Penelitian ... 40
C. Populasi dan Sampel ... 40
D. Teknik Pengumpulan Data ... 43
E. Teknik Pengukuran Data ... 51
F. Metode Analisa Data ... 54
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Hasil Penelitian ... 58
B. Analisis Hasil Penelitian ... 61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kepemimpinan Transaksional versus Transformasional...33
Tabel 2.Jumlah Sampel per Puskesmas...44
Tabel 3. Konsep,Variabel, Indikator dan Item Indikator Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan...49
Tabel 4. Rentang Skala...55
Tabel 5 Puskesmas dan Wilayah Kerjanya... ... ....58
Tabel 6. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Kepala Puskesmas...61
Tabel 7. Uji Validitas Variabel ... ....62
Tabel 8. Uji Reliabilitas Variabel ... ....63
Tabel 9. Uji Normalitas... ...64
Tabel 10. Uji Autokorelasi...67
Tabel 11. Uji Multikolinieritas...68
Tabel 12. Heteroskedastisistas...70
Tabel 13.. Data Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Umur ... ....71
Tabel 14. Data Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... ....72
Tabel l4 Data Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Pendidikan ... ....73
Tabel 15. Data Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Jabatan ... ....74
Tabel 16. Data Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja ... ....75
Tabel 17. Rentang Skala Revisi...76
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Indikator Variabel Gaya Kepemimpian Transaksional (X1) ... ....77
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Indikator Variabel Gaya Kepemimpian Transformasional (X2) ... ....79
Tabel 21. Persamaan Regresi ... ....84
Tabel 22. Koefisien Korelasi dan Determinasi ... ....85
Tabel 13. Uji F / Serempak ... ....87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perilaku Kontinum Pemimpin ... ....25
Gambar 2. Kisi-kisi Manajerial atau Manajerial Grid.... ... ....26
Gambar 3. Kerangka Konseptual... ...38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner...…………...…………..…………...100
Lampiran 2. Data Kasar……… ……….………. ..106
Lampiran 3. Uji Validitan dan Reliabilitas...……...…………...113
Lampiran 4. Distribusi Frekuensi Responden……….………...117
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Rieka Cipta ,Jakarta
Budi, Trinton Prawira, 2006, SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik, CV Andi Offset, Yogyakarta.
Daryanto, Arief, Henny KS, 2007, Model Kepemimpinan dan Pemimpin Agribisnis di Masa Depan, Google.
Dharma, A, 1986, Gaya Kepemimpinan yang Efektif Bagi Masyarakat, PT Sinar Baru, Bandung.
Du Brin; Andrew J, 2005, The Complete Idealis Guidee: Leadership Edisi Kedua, terjemahan oleh Tri Wibowo; Budi Santoso, Prenada Media, Jakarta.
Elu,Wilfridus B, 2003, Manajemen Strategis berbasis Kompetensi.Jurnal Ilmiah Administrasi Publik,Vol.4. : halaman 4-21.
Iswandoko, SP, 2001, Sekelumit Analisa Regresi dan Korelasi, Edisi I, BPFE, Yogyakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2006, Membangun Organisasi Pembelajar (Building Learning Organization), Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2006, Paradigma
Kepemimpinan, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Nawawi, Hadari; M. Martini Hadari,1993, Kepemimpinan yang Efektif, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Purwanto,H.Sigit, 2006, Kapasitas Kepemimpinan Aparatur Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Sumber Daya Aparatur, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Rivai, Veithzal, 2006, Kepemimpinan Dan perilaku Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Salusu, J.2003, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Grasindo, Jakarta.
Sanusi, Anwar, 2003, Metodologi Penelitian Praktis, Buntara Media, Malang.
Setyowati, Endah, 2003, Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik,Vol.4. : halaman 54-59.
Siagian,Sondang P, 2002, Kiat Meningkatkan Gaya kepemimpinan transaksionaltivitas Kerja, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Soeprapto, Riyadi,2003, Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah Menuju Good Governance,Jurnal Ilmiah Administrasi Publik,Vol.4. : halaman 23-35.
Sugiono, 2004, Statistika Untuk penelitian, Alfabeta, Bandung.
Thoha, Miftah, 2005, Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tondok, Marselius Sampe; Andarika; Rita, 2004, Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan Kepuasan Kerja Karyawan, Jurnal Psyche, Vol 1 No 1 Desember 2004.
Umar, Husein, 1998, Pusat Sumber Daya Manusia, Gramedia, Jakarta. Wijaya, Muksin, 2005, Kepemimpinan Transformasional di Sekolah
dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik, Jurnal Pendidikan Penabur No 05/Th IV/ Desember 2005.
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang menjadi tolok ukur Indeks Pembangunan Manusia adalah umur harapan hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur harapan hidup antara lain adalah faktor kesehatan. Kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan kesadaran manusia akan kesehatan, perilaku hidup sehat, upaya pelayanan kesehatan dan peningkatan kesehatan lingkungan dimana manusia hidup.
Untuk meningkatkan hal-hal tersebut di atas selain merupakan tanggungjawab pribadi masing-masing manusia juga menjadi kewajiban pemerintah karena kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan umum. Hal ini sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang berbunyi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.
2
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang (berstrata) dan terpadu.
Upaya kesehatan berjenjang meliputi jenjang/strata tingkat I adalah pelayanan kesehatan dasar. Sebagai penanggungjawab dan penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan jenjang berikutnya adalah pelayanan kesehatan rujukan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi (a) pelayanan kesehatan perorangan (private goods) yang meliputi upaya penyembuhan (kuratif), upaya pencegahan penyakit (preventif), dan upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif) perorangan, (b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat yaitu pelayanan yang bersifat publik (public goods), dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan penyakit, promosi kesehatan, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
3
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diwilayah kerjanya.
Memang tidak semua pelayanan kesehatan dasar harus dilayani oleh puskesmas, ada juga fasilitas kesehatan tingkat pertama khususnya pelayanan kesehatan perorangan yang disediakan oleh pihak swasta. Untuk mendapat pelayanan kesehatan swasta ini haruslah dengan swadana dan memerlukan biaya yang relatif lebih tinggi dari fasilitas kesehatan pemerintah dan lebih-lebih lagi tidak semua program pelayanan kesehatan diminati oleh pihak swasta terutama dalam bidang promotif dan preventif, dan rehabilitatif karena bidang ini tidak mempunyai nilai komersiil, sehingga masih menjadi kewajiban pemerintah .
Dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan saat ini yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun, maka dalam memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan dasar, masyarakat yang tadinya memilih pelayanan kesehatan swasta banyak yang beralih pada pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas yang relatif lebih murah dalam sisi pembiayaan. Dalam hal ini tugas dari puskesmas adalah memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat yang masih membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan dari pemerintah.
4
melalui media cetak maupun elektronik maka semakin meningkat pula kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Sebagai organisasi pelayanan publik, seperti juga organisasi lain, puskesmas juga harus menghadapi tantangan-tantangan yang timbul akibat era globalisasi. Perubahan lingkungan yang terjadi sangat cepat, sulit diramalkan dan tidak terbatasi oleh wilayah, baik wilayah geografis maupun wilayah administratif. Pada era ini organisasi banyak menghadapi ketidakpastian dan resiko yang harus dipertimbangkan karena dapat mengancam keberadaan organisasi. Oleh sebab itu organisasi harus mempunyai kemampuan untuk bertahan agar tetap eksis menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
Puskesmas sebagai organisasi pelayanan publik milik pemerintah bersifat non profit, dalam melaksanakan kegiatannya dihadapkan pada berbagai macam keterbatasan suberdaya, baik sumberdaya manusia, peralatan, pendanaan maupun pengorganisasian
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka Puskesmas harus terus menerus meningkatkan kinerjanya.
5
selalu menyesuaikan dan mengantisipasi perubahan-perubahan kebutuhan masyarakat .
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bawahan adalah motivasi dan salah satu peran pemimpin adalah sebagai motivator. Dalam hubungan ini maka eksistensi pemimpin sebagai motivator menjadi sangat penting dan mempunyai peranan yang sangat strategis, bahkan dapat dikatakan menjadi kunci keberhasilan organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pemimpin harus mampu memberi dorongan para bawahannya agar mampu mencari terobosan-terobosan, inovasi-inovasi baru sehingga mampu untuk mengatasi segala keterbatasan sumber daya yang ada dan mampu mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi.
Thoha (2005:1) mengatakan bahwa suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan pemimpinnya. Juga diungkapkan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan.
6
kinerjanya dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi yang ingin dicapai.
Dalam menjalankan tugas kepemimpinan seorang pemimpin menjalankannya dengan jalan mempengaruhi pengikutnya / bawahannya. Menurut Toha (2005:303) pada saat yang bagaimanapun dimana seseorang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka kegiatan itu melibatkan seseorang dalam aktivitas kepemimpinnan.
Dalam mempengaruhi bawahannya, seorang pemimpin melaksanakannya melalui cara tertentu atau perilaku tertentu yang konsisten dan menjadi ciri dari pemimpin tersebut. Perilaku pemimpin tertentu yang konsisten ini biasanya disebut gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seseorang mencerminkan model kepemimpinan seorang pemimpin.
Banyak ahli yang telah membahas tentang gaya kepemimpinan yang efektif, mulai dari gaya kepemimpinan yang lama sampai yang terbaru.
Gaya kepemimpinan yang terbaru yang banyak dikaji oleh para ahli adalah gaya kepemimpinan transformasional. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis ingin melaksanakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan Pusat Kesehatan
7 B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Malang ?
2. Bagaimanakah kinerja karyawan pada Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Malang ?
3. Apakah gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh secara signifikan pada kinerja karyawan Puskesmas baik secara parsial dan simultan ?
4. Apakah gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan pada kinerja karyawan Puskesmas baik secara parsial dan simultan ?
5. Gaya kepemimpinan apakah yang dominan pada Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Malang ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Malang.
8
3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transaksional pada kinerja karyawan Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Malang baik secara parsial dan simultan.
4. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transaksional pada kinerja karyawan Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Madang baik secara parsial dan simultan.
5. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang dominan pada Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Malang.
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan informasi tentang gaya kepemimpinan yang dominan pada Puskesmas di Kota Malang dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan Kepala Puskesmas.
2. Untuk bahan pertimbangan bagi Dinas Kota Malang dalam pembinaan kinerja Puskesmas.
a. Untuk referensi bagi penelitian lebih lanjut tentang gaya