• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU SAKU PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUKU SAKU PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU SAKU

PENGELOLAAN BARANG

MILIK DAERAH

DINAS PENDAPATAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN

ASET KOTA SINGKAWANG

BIDANG ASET

2012

SEKSI INVENTARISASI,PELAPORAN DAN PERENCANAAN BIDANG ASET

(2)

2

PENGERTIAN

(3)

3

BARANG MILIK DAERAH (BMD)

Dasar

:

1. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Jo. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2008 tentang Perubahan Atas PP Nomor 6 Tahun 2006;

3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang

Milik Daerah;

5. Peraturan Daerah Kota Singkawang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

6. Peraturan Walikota Singkawang Nomor 66 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Kota Singkawang Nomor 6 Tahun 2009.

Barang Milik Daerah adalah :

 Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; dan

Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah ; yang meliputi :

o Barang yang diperoleh dari hibah / sumbangan atau yang sejenis; o Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian / Kontrak; o Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan UU;

o Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap.

Dilengkapi dengan dokumen pengadaan, BAST (disertai bukti kepemilikan sah).

ASAS PENGELOLAAN BMD

Fungsional

sesuai fungsi & tanggung jawab

Kepastian

Hukum

berdasarkan hukum dan peraturan per- UU

(4)

4

Efisiensi

sesuai standar kebutuhan untuk menyelenggarakan tupoksi secara optimal

Akuntabilitas

dapat dipertanggungjawabkan

kepada rakyat

Kepastian Nilai

diperoleh jumlah dan nilai yang pasti (Neraca)

PENGELOLAAN BMD MELIPUTI :

a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran ; b. Pengadaaan ;

c. Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran ; d. Penggunaan ;

e. Penatausahaan ; f. Pemanfaatan ;

g. Pengamanan dan pemeliharaan ; h. Penilaian ;

i. Penghapusan ; j. Pemindahtanganan ;

k. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian ; l. Pembiayaan ; dan

(5)

5

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN

a. PERENCANAAN KEBUTUHAN

Kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik daerah untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan yang akan datang.

PERTIMBANGAN PERENCANAAN KEBUTUHAN BMD

 Untuk mengisi kebutuhan barang pada masing-masing SKPD sesuai besaran organisasi / jumlah pegawai dalam satu organisasi;

 Adanya barang yang rusak, dihapus, dijual, hilang, mati atau sebab lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan penggantian;

 Untuk menjaga tingkat ketersediaan barang milik daerah bagi setiap tahun anggaran agar efisien dan efektif.

b.

PENGANGGARAN

disusun dalam RKA-SKPD

PERMENDAGRI NO.7 / 2006

 Standarisasi sarana dan prasarana kerja

JO PERMENDAGRI NO.11 / 2007

 Standarisasi Harga

Keputusan Walikota Skw

Memperhatikan :

- Ketersediaan barang - Jumlah pegawai

- Barang yang rusak, dihapus - Persediaan / stok

(6)

6

TIM PENYUSUNAN RAPBD

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset, sesuai tugas dan fungsinya duduk sebagai Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam Penyusunan Rancangan APBD

(Pasal 14 Perda Kota Singkawang No. 6 Tahun 2009)

TAHAP KEGIATAN

TELITI

Berpedoman pada :

1. Standar Barang Permendagri 2. Standar Kebutuhan No. 7 Tahun 2006 JO 3. Standar Harga No. 11 Tahun 2007

Pengguna / Kuasa Pengguna

Disusun dalam RKA SKPD setelah memperhatikan barang daerah yang ada PMD No. 7/2006

RKBD dan RKPBMD (Himpun)

Ke Pengelola / Pembantu Pengelola

Pengelola Barang dan Pengguna

Barang

DKBD

SK KDH

Ditetapkan

(7)

7

(8)

8

PENGADAAN

Prinsip :

 Efisien;

 Efektif;

 Transparan dan Terbuka;

 Bersaing / Adil / Tidak Diskriminatif dan;

 Akuntabel.

Pelaksana :

 Panitia Pengadaan yang dilengkapi dengan SK. Kepala SKPD Acuan :

 Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

Panitia Penerima ditetapkan dengan SK. Kepala SKPD Tata cara :

 Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

PENGADAAN TANAH

Dikoordinasikan Pengelola :

Memperhatikan asal usul tanah (Negara, masyarakat); Memperhatikan HGU, HGB, Hak Pakai, HPL;

Jelas landasan Haknya yang ditetapkan oleh Walikota.

(9)

9

 Penerimaan / sumbangan (hibah).

TATA CARA PEMBEBASAN TANAH

1.

Landasan

:

Perpres No. 36 Tahun 2005 Jo. Perpres No. 65 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

Peraturan Kepala BPN No. 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perpres No. 36

Tahun 2005 Jo. Perpres 65 Tahun 2005;

==> SKPD usul ==> kepada Walikota

2.

SKPD mengajukan

pembebasan kepada Walikota;

3.

Walikota -> SKPD Pengelola -> Panitia Pembebasan Tanah ->

Penelitian Data /

keterangan tanah;

4.

Tugas Panitia Pembebasan Tanah :

Mengadakan penelitian;

Mengadakan perundingan;

Menaksir untuk ganti rugi;

Membuat Berita Acara pembebasan;

Menyaksikan pembayaran.

(10)

10

PENGGUNAAN, PENATAUSAHAAN,

PEMANFAATAN,

(11)

11

PENGGUNAAN

BMD ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tupoksi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung pelayanan umum sesuai tupoksi SKPD yang bersangkutan.

1. Status Penggunaan BMD ditetapkan oleh :

 Walikota kepada pengguna / kuasa pengguna barang

o Tertib;

o Kepastian Hak;

o Wewenang dan tanggung jawab Kepala SKPD.

2. Penetapan status penggunaan tanah dan / atau bangunan dilakukan dengan memperhatikan :

 Digunakan untuk menyelenggarakan tupoksi SKPD dan/atau dioperasikan pihak lain dalam rangka

menjalankan pelayanan umum;

 Menunjang penyelenggaraan tupoksi.

3. Aset tidak digunakan sesuai tupoksi harus diserahkan kepada Walikota

4. Tindak lanjut pengelolaan atas penyerahan tanah dan / atau bangunan :

 Tanah dan bangunan yang tidak dipergunakan SKPD wajib diserahkan kepada Walikota melalui Pengelola

 Walikota menetapkan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang harus diserahkan Pengguna karena

tidak dipergunakan untuk penyelenggaraan tupoksi

 Pengguna dikenakan sangsi apabila :

o Tidak menyerahkan tanah dan atau bangunan;

o Pembekuan dana pemeliharaan tanah dan/atau bangunan.

o

PERTIMBANGAN PENETAPAN STATUS

 Jumlah pegawai di SKPD;

 Standar kebutuhan tanah dan atau bangunan selain tanah dan/atau bangunan;

 Beban tugas dan tanggungjawab SKPD;

(12)

12

TATA CARA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN

PENATAUSAHAAN BMD

Rangkaian kegiatan pengelolaan BMD yang meliputi pembukuan, inventarisasi

dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

RUANG LINGKUP

Melakukan pendaftaran dan pencatatan BMD dalam daftar barang (DBP/DBKP)

Pengguna & Kuasa Pengguna;

Menyimpan dokumen kepemilikan BMD berupa tanah dan/atau bangunan

Pengelola;

Menyimpan dokumen kepemilikan BMD selain tanah dan/atau bangunan

Pengguna;

Melakukan koordinasi dalam penatausahaan yang dilakukan SKPD ke dalam

Daftar BMD Kota Singkawang

Pembantu Pengelola.

PEMBUKUAN

Pengguna / Kuasa Pengguna wajib melakukan pendaftaran dan pencatatan BMD

ke dalam Daftar Barang Pengguna (DBP) / Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP)

menurut penggolongan dan kodefikasi barang;

SK Walikota Tentang status penggunaannya Pengguna

BMD lapor

Pengelola - Teliti dan mengajukan usul status penggunaan

(13)

13

Pencatatan barang dicatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) A,B,C,D,E ,F dan

KIR;

Pembukuan dilaksanakan oleh penyimpan barang terhadap hasil pengadaan

barang pakai habis, barang inventaris maupun yang berasal dari sumbangan Pihak

Ketiga, selama belum ditetapkan status penggunaanya dengan SK Walikota;

Setelah barang inventaris hasil pengadaan APBD TA berjalan dan dari Pihak Ketiga ditetapkan

Walikota, pencatatan selanjutnya dilaksanakan oleh Pengurus Barang ke dalam Kartu Inventaris

Barang (KIB A,B,C,D,E dan F), KIR dan Daftar Barang Pengguna (Buku Inventaris SKPD).

INVENTARISASI

Kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan BMD

oleh

Pengurus Barang

Buku Inventaris

FUNGSI DAN PERAN INVENTARISASI

Pengendalian, pemanfaatan, pengamanan, pengawasan;

Usaha memanfaatkan BMD

optimal dan maksimal sesuai tujuan dan fungsinya;

Menunjang tugas pemerintahan.

PELAPORAN

 Kuasa Pengguna Barang  Laporan Semesteran, Tahunan, 5 Tahunan  Pengguna;  Pengguna  Laporan Semesteran, Tahunan, 5 Tahunan  Walikota;

 Pembantu Pengelola  Merekap laporan dari SKPD  penyusunan Neraca Pemerintah Daerah;

 Hasil Sensus BMD dari Pengguna/Kuasa Pengguna  direkap dalam Buku Inventaris  disampaikan ke Pengelola;

(14)

14

 Untuk tahun selanjutnya Pengguna/Kuasa Pengguna dan Pengelola hanya membuat Laporan Semesteran, Tahunan, 5 Tahunan  Rekapitulasi BMD  dari Daftar Mutasi Barang (bertambah/berkurang);

 Mutasi barang SKPD tiap Semester dicatat :

o Laporan Mutasi Barang (per- Semester); o Daftar Mutasi Barang ( per- 1 Tahun).

 Kepala SKPD  Laporan Mutasi Barang  Walikota melalui Pengelola;

 Daftar Mutasi Barang 1 tahun adalah Laporan Mutasi Barang Semester I dan II  dibuatkan Daftar Rekapitulasi Mutasi Barang disampaikan ke Menteri Dalam Negeri;  Daftar Mutasi Barang 1 tahun  disimpan oleh Pembantu Pengelola.

(15)

15

PENATAUSAHAAN

ASET TETAP ==> PP No. 24 Th. 2005 TENTANG SAP

PENGGOLONGAN BMD:

1. Tanah =========================> KIB A 2. Peralatan dan Mesin ==============> KIB B

a. Alat-alat besar; b. Alat-alat angkutan;

c. Alat-alat bengkel dan alat ukur; d. Alat-alat pertanian / peternakan; e. Alat-alat kantor dan rumah tangga; f. Alat-alat studio dan komunikasi; g. Alat-alat kedokteran;

h. Alat-alat laboratorium;

i. Alat-alat Keamanan.

3. Gedung dan Bangunan =============> KIB C

a. Bangunan gedung;

PENGURUS BARANG

Dari APBD

(16)

16

b. Bangunan Nomumen.

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan ==========> KIB D

a. Jalan dan Jembatan;

b. Bangunan air / irigasi; c. Instalasi;

d. Jaringan.

5. Aset Tetap Lainnya ================> KIB E

a. Buku dan Perpustakaan;

b. Barang bercorak kesenian / kebudayaan;

c. Hewan / ternak dan tumbuhan.

6. Konstruksi dalam pengerjaan =========> KIB F

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 09

TENTANG AKUNTANSI ASET

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh pemerintah daerah, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya

Aset Lancar

Klasifikasi Aset

Aset Non Lancar

(Investasi jangka panjang, aset tetap, aset donasi, aset tetap lainnya)

Aset Tetap

1. Tanah;

2. Peralatan dan Mesin; 3. Gedung dan Bangunan; 4. Jalan, Jaringan dan Instalasi; 5. Aset tetap lainnya;

6. Konstruksi dalam pengerjaan.

Dalam penyusunan Neraca Pemerintah Daerah maka data aset tetaplah yang harus disajikan, dengan bentuk :

 Rekapitulasi inventarisasi dan penilaian aset daerah Pemerintah Kota Singkawang;

 Rekapitulasi nilai per - instansi pengelola/pengguna asset;

(17)

17

KODEFIKASI

KEPEMILIKAN BARANG

BAGAIMANA DENGAN

BARANG MILIK PUSAT

DAN BARANG MILIK PROPINSI

Barang Milik Pusat dan Propinsi yang dipergunakan oleh Pemerintah Kab / Kota, dicatat oleh

Pengguna dalam Buku Inventaris tersendiri dan dilaporkan kepada Pengelola

BARANG MILIK PEMERINTAH KAB / KOTA

BARANG MILIK PEMERINTAH PROPINSI

BARANG MILIK PEMERINTAH PUSAT (BM/KN)

(k.a)

12

11

(18)

18

CONTOH KODE LOKASI

DAN

KODE BMD

00.00.00.00.00.00.00 00.00.00.00.00.0000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

LOGO PEMDA

KODE LOKAS I

KODE KOMPONE

N PEMILIKA

N BRG

KODE PROPINS

I

KODE KAB/KOT

A

KEL. BIDANG

KODE UNIT BID (DINAS)

KODE THN PEMBELIAN

KODE SUB UNIT / SATUAN

KERJA DIBAKUKAN

KDH

(19)

19

KODEFIKASI

KODE LOKASI

14 Digit

KODE BARANG

14 Digit

Pemilik barang

Propinsi

Kab / Kota

Bidang

Dns/Bdn/Kntr

Thn Pembelian

Sub. Dinas/S/UPT

Golongan

Bidang Barang

Kel. Barang

Sub. Kel. Barang

Sub.Sub. Kel Brg

(20)

20

KODE BARANG

GOLONGAN

BID. BARANG

KELOMPOK BARANG

SUB. KEL BARANG

SUB-SUB KEL BARANG

NO. REGISTER PENCATATAN BARANG

PENYIMPANAN

DOKUMEN KEPEMILIKAN

Dokumen kepemilikan BMD berupa tanah dan / atau bangunan disimpan oleh

Pengelola ;

Sedangkan dokumen kepemilikan selain tanah dan / atau bangunan disimpan

oleh Pengguna.

(21)

21

PEMANFAATAN

Pendayagunaan BMD yang tidak dipergunakan sesuai tupoksi SKPD dalam bentuk Sewa, Pinjam Pakai, Kerjasama Pemanfaatan, BGS dan BSG dengan tidak mengubah status kepemilikan.

KRITERIA PEMANFAATAN

 Pemanfaatan tanah dan atau bangunan dan selain tanah dan atau bangunan untuk menunjang tupoksi SKPD, dilaksanakan oleh Pengguna dengan persetujuan Pengelola;

 Pemanfaatan tanah dan atau bangunan yang tidak dipergunakan untuk menunjang tupoksi SKPD, dilaksanakan oleh Pengelola dengan persetujuan Walikota;

 Pemanfaatan BMD, dilaksanakan berdasarkan :

o Pertimbangan teknis;

o Kepentingan Negara / Daerah; o Kepentingan umum.

BENTUK PEMANFAATAN

Sewa;

Pinjam Pakai;

Kerjasama Pemanfaatan ;

Bangun Guna Serah (BGS) dan Bangun Serah Guna (BSG).

SEWA

BMD baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang belum dimafaatkan pemerintah

daerah, dapat disewakan kepada Pihak Ketiga sepanjang menguntungkan daerah.

KETENTUAN PENYEWAAN

1. Mengoptimalkan Daya Guna dan Hasil Guna BMD; 2. BMD belum dimanfaatkan SKPD;

3. BMD dapat disewakan kepada Pihak Ketiga; 4. Jenis BMD ditetapkan oleh Walikota; 5. Besaran sewa ditetapkan Tim Penaksir; 6. Hasil sewa disetor ke Kas Daerah;

7. Diatur dalam Surat Perjanjian sewa-menyewa;

8. Jangka waktu paling lama maksimal 5 tahun dan dapat diperpanjang; 9. Diatur dalam Surat Perjanjian;

(22)

22

JENIS BMD YANG DISEWAKAN

 Mess/Wisma/ Bioskop dan sejenisnya;

 Tanah;  Gedung;  Gudang;  Toko / kios;  Kendaraan;  Alat-alat Berat.

PINJAM PAKAI

Penyerahan penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dengan Pemda dan antar Pemda dalam jangka waktu tertentu tanpa mendapatkan imbalan dan setelah jangka waktu berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola

SYARAT PINJAM PAKAI

1. Antara Pemerintah Pusat – Daerah, Daerah – Pusat, Antar Daerah; 2. Pinjam Pakai dapat diberikan kepada alat kelengkapan DPR; 3. Jangka waktu 2 (dua) tahun dapat diperpanjang;

4. Tanpa menerima imbalan;

5. Tidak merubah status kepemilikan; 6. Sementara belum dipergunakan; 7. Penggunaan sesuai peruntukan;

8. Tidak mengganggu kelancaran tupoksi SKPD; 9. Bukan merupakan barang habis pakai;

10. Peminjam wajib memelihara dan menanggung biaya peminjaman; 11. Peminjam wajib menjaga keutuhan dan keamanan BMD;

(23)

23

KERJASAMA PEMANFAATAN (KP)

Pendayagunaan BMD oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka meningkatkan penerimaan daerah bukan pajak/ pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya

POKOK POKOK PENGATURAN :

1. KP BMD dengan pihak lain dilaksanakan untuk mengoptimalkan daya guna dan hasil guna BMD dan meningkatkan PAD;

2. Kewenangan KP BMD atas tanah dan/bangunan yang telah diserahkan Pengguna kepada Walikota dilaksanakan oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Walikota;

3. Kewenangan KP sebagian tanah dan/ atau bangunan dan barang daerah selain tanah dan atau bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna dilaksanakan Pengguna setelah mendapat persetujuan Pengelola.

KETENTUAN KERJASAMA

1. Mitra KP ditetapkan melalui tender/lelang, Peminat < 5, apabila 2 x diumumkan, peminat < 5 maka dilakukan pemilihan /PL => Nego teknis / harga;

2. Mitra KP dapat dilakukan PL untuk pelabuhan, keperluan kebun binatang, pengolahan limbah, dan OR; 3. Jangka waktu maksimal 30 tahun & dapat diperpanjang;

4. Mitra KP harus membayar kontribusi tetap; 5. Besaran Kontribusi ditetapkan Tim; 6. Hasil KP disetor ke Kas Daerah;

7. Biaya pengkajian, penelitian, penaksir, pengumuman lelang/tender dibebankan pada APBD; 8. Biaya persiapan (MOU, Surat Perjanjian) dan pelaksanaan tidak dibebankan pada Pihak Ketiga; 9. Dituangkan dalam Perjanjian KP;

10. Mitra KP dilarang menjaminkan objek kerjasama; 11. Selesai KP => Aset masih mempunyai Nilai Ekonomi.

BANGUN GUNA SERAH (BGS)

Pemanfaatan BMD berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu

KETENTUAN PELAKSANAAN BGS

 Pemanfaatan tanah Pemda oleh Pihak Ketiga;
(24)

24

 BGS dilaksanakan oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah;  IMB atas nama Pemda;

 Penetapan mitra BGS dilaksanakan melalui tender/lelang, Peminat < 5, apabila 2 x diumumkan peminat <5 maka dilaksanakan PL untuk negosiasi teknis maupun harga;  Jangka waktu maksimal 30 tahun sejak perjanjian ditandatangani;

 Pelaksanaan BGS ditetapkan penggunaannya oleh Pengelola;

 Biaya penelitian, pengkajian, penaksiran dan pengumuman lelang oleh Tim dibebankan pada APBD;

 Selama pengoperasian, tanah dan atau bangunan tetap milik Pemerintah Kota Singkawang;

 Penggunaan tanah yang dibangun sesuai RUTRW;

 Dana pembangunan berikut penyelesaian fasilitas bukan APBD;

 Biaya Persiapan dan pelaksanaan BGS (MOU, Surat Perjanjian, Konsultan Perencana, pembangunan dll) atas beban investor / Pihak Ketiga;

 Kewajiban Mitra BGS :

o Membayar kontribusi selama pengoperasian, besaran ditetapkan oleh Tim;

o Tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahtangankan objek BGS berupa

setifikat HPL;

o Memelihara objek BGS.

 Memperoleh HGB diatas HPL dan dapat dijaminkan;  BGS dituangkan dalam perjanjian;

 BGS tidak merubah status kepemilikan;

(25)

25

BANGUN SERAH GUNA (BSG)

Pemanfaatan BMD berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati

KETENTUAN PELAKSANAAN BSG

 Pemanfaatan tanah dan/ atau bangunan oleh Pihak Ketiga;

 IMB atas nama Pemerintah Daerah;

 Penetapan mitra dengan tender, peminat < 5, apabila 2x diumumkan peserta < 5 maka dilakukan PL;  Jangka waktu maksimal 30 tahun sejak perjanjian ditandatangani;

 Selesai dibangun diserahkan kepada Pemda;  Pemanfaatan ditetapkan oleh Pengelola;

OBJEK BGS

HAK

PEMDA

PIHAK KETIGA

- Tanah milik Pemda (HPL)

- HPL tidak boleh dijaminkan

- HGB diatas HPL milik Pemda

(26)

26

 Biaya penelitian, pengkajian, penggunaan, lelang dari APBD;

 Biaya persiapan MOU, Surat Perjanjian, Konsultan Perencana dari Pihak Ketiga;  Objek BSG (Sertifikat HPL) tidak dijaminkan, digadaikan dan dipindahtangankan;  HGB diatas HPL dapat dijaminkan, dijual;

 Mitra BGS membayar kontribusi setiap tahun yang ditetapkan Tim;  BSG dituangkan dalam Surat Perjanjian.

PENGAMANAN DOKUMEN KSP, BGS & BSG

 Aset yang digunausahakan dicatat dalam Daftar Inventaris Tersendiri;  Sertifikat HPL disimpan di Pengelola;

 MOU dan Surat Perjanjian disimpan di Pengelola.

PROSES PEMANFAATAN BMD

Dokumen Tersendiri

Tanah dan atau bangunan dan selain tanah dan atau bangunan yang tidak digunakan tupoksi (telah diserahkan SKPD) KDH/ Pengelola membentuk Panitia  Kajian  Penilaian Telaahan ke Kepala Daerah

Tim Lelang : Rencana Kerja dan Syarat-syarat

(27)

27

PENGAMANAN BMD

Kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum

1.

PELAKSANAAN PENGAMANAN BMD

Administrasi

oPencatatan; oInventarisasi;

oPemasangan kode lokasi dan kode barang;

o Bukti Kepemilikan (IMB, BPKB/tanda pembelian, dll); oPencatatan dan Penyimpanan tertib.

Fisik

o Pemanfaatan sesuai tujuan; o Pemagaran;

o Pemasangan tanda kepemilikan; o Penyimpanan.

Tidakan Hukum

o Penerapan Hukum; o Negosiasi.

2.

APARAT PELAKSANA PENGAMANAN

Pengelola, Pembantu Pengelola, Pengguna, Kuasa Pengguna

3.

PEMBIAYAAN PENGAMANAN

Biaya pengamanan dibebankan pada APBD dan/atau sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat

PEMELIHARAAN BMD

Kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua barang milik daerah selalu

dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil

guna

 Penyelenggaraaan Pemeliharaan :

(28)

28

o P. Sedang : Beban anggaran, berkala dan tenaga terdidik; o P. Berat : Beban anggaran, sewaktu-waktu, tenaga ahli; o Tanpa merubah;

o Menambah; o Mengurangi.

 Dilaksanakan Pembantu Pengelola/ Pengguna/ Kuasa Pengguna sesuai DKPBMD di SKPD;

(29)

29

(30)

30

PENILAIAN

Suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknis tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah

DASAR PERTIMBANGAN PENILAIAN

 Pengamanan BMD;

 Mengetahui nilai seluruh BMD (nilai aktiva tetap);

 Dalam rangka pencatatan inventarisasi, pemanfaatan dan pemindahtanganan;  Bahan masukan dalam penyusunan Nearaca Daerah.

OBJEK PENILAIAN

 Seluruh barang daerah yang dimiliki dan dikuasai;

 Barang Milik Daerah mempunyai nilai ekonomis.

PELAKSANAAN PENILAIAN

1. Dalam rangka penyusunan Neraca Pemerintah Daerah, pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD;

2. Dalam rangka penyusunan Neraca berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah Daerah;

3. Dilakukan Tim & dapat melibatkan Penilai independen bersertifikat;

4. Selain tanah dan/atau bangunan, berdasarkan nilai perolehan dikurangi penyusutan dengan memperhatikan kondisi fisik asset;

5. Oleh Tim Independen berdasarkan pendekatan salah satu kombinasi data pasar, kalkulasi biaya dan kapitalisasi pendapatan sesuai standar penilaian BMD;

6. Oleh Panitia Penilai untuk tanah dan/atau bangunan dilakukan dengan estimasi terendah menggunakan NJOP untuk mendapatkan nilai wajar.

KRITERIA PENILAIAN

 Tanah menggunakan harga pasar dan NJOP;
(31)

31

 Kendaraan dan mesin menggunakan faktor fisik, umur ekonomis, merk, type, tahun pembuatan, spesifikasi teknis (harga pasaran umum, Permendagri No 72 Tahun 2009 tentang penetapan NJKB > PKB dan BBNKB.

PELAKSANAAN PENILAIAN

 Dilakukan oleh Tim => SK Walikota atau Penilai independen yang bersertifikat dalam penilaian aset;  Untuk tanah / bangunan, menggunakan estimasi terendah (NJOP) sehingga diperoleh nilai wajar => SK

Walikota;

 BMD selain tanah / bangunan berdasarkan nilai perolehan dan dikurangi penyusutan serta memperhatikan kondsi fisik aset tersebut.

PENDEKATAN PENILAIAN

Mekanisme Standar Penilaian Indonesia (SPI) PP 6/2006

Pendekatan Perbandingan Data Pasar dilakukan berdasarkan kepada estimasi harga pasar pada saat ini atas barang yang sejenis;

Pendekatan Kalkulasi Biaya dilakukan berdasarkan kepada etimasi biaya pengganti atau biaya reproduksi barang saat ini dikurangi biaya penyusutan;

Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan dilakukan khusus untuk barang daerah yang memiliki karakteristik yang menghasilkan pendapatan.

PENETAPAN HASIL PENILAIAN

 Hasil penilaian BMD berupa tanah dan bangunan ditetapkan oleh Walikota;

 Hasil penilaian BMD selain tanah dan bangunan ditetapkan oleh Pengelola.

PENGHAPUSAN

(32)

32

PELAKSANAAN PENGHAPUSAN

 Penghapusan BMD meliputi :

o Penghapusan dari daftar yang tidak berada di Pengguna / Kuasa Pengguna; o Penghapusan dari Daftar BMD.

 Penghapusan dari daftar BMN / BMD pada Pengelola;

o Sudah beralih kepemilikan atau sebab lain; o Penghapusan dengan SK Walikota.

 Penghapusan dengan pemusnahan karena tidak memiliki nilai ekonomis/tidak dapat dimanfaatkan atau alasan lain;

 Pemusnahan oleh Pengguna dengan SK Pengelola ==> persetujuan Walikota;

 Pemusnahan ==> BA Pemusnahan ==> Lapor kepada Walikota.

PEMINDAHTANGANAN

Pengalihan kepemilikan barang milik daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah daerah

BENTUK PEMINDAHTANGANAN

1. Penjualan;

2. Tukar-menukar; 3. Hibah;

4. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.

PELAKSANAAN PEMINDAHTANGANAN

 Pemindahtanganan tanah &/ atau bangunan dan selain tanah &/ atau bangunan > Rp.5 M ditetapkan SK Walikota ==> persetujuan DPRD;

 Pemindahtangan tanah dan bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD :

o Sudah tidak sesuai dengan tata ruang

o Harus dihapuskan karena dana untuk pembangunan pengganti sudah ada; o Untuk pegawai negeri;

o Untuk kepentingan umum.

 Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan ≤ Rp.5 M dilakukan oleh Pengelola => persetujuan Walikota

(33)

33

1. PELAKSANAAN PENJUALAN

 Optimalisasi BMD yang berlebih;  Menguntungkan daerah;

 Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan;  Penjualan dilakukan lelang kecuali :

o Kendaraan perorangan dinas pejabat; o Rumah dinas golongan III;

o BMD yang ditetapkan oleh Pengelola.

2. PENJUALAN BARANG

 Penjualan kendaraan perorangan dinas (KDH/Wakil);  Penjualan Rumah Dinas Gol. III.

3. PELEPASAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

(34)

34

PROSES PEMINDAHTANGANAN

TANAH DAN BANGUNAN

Unit SKPD

KDH/Pengelola

Pembentukan Panitia Penghapusan dgn SK KDH

KDH Permohonan Persetujuan dilampiri B.A

Persetujua n DPRD

 Lelang Umum  Disumbangkan / dihibahkan

Setor Kas Daerah

SK KDH tentang Pengahapusn

BA Serah Terima Teliti dengan baik

dari segi kepemilikan, administrasi, penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan, dll.

(35)

35

PROSES PENGHAPUSAN / PEMINDAHTANGANAN BMD

SELAIN TANAH DAN BANGUNAN

Unit

SKPD KDH/Pengelola

Pembentukan Panitia Penghapusan dgn SK KDH

Pengelola Permohonan Persetujuan Kepala Daerah

Persetujua n KDH

SK Kepala Daerah tentang

penghapusan

 Lelang Umum

 Lelang terbatas, SK KDH tentang Panitia lelang terbatas

 Disumbangkan/ dihibahkan

 Dimusnahkan

Setor Kas Daera h

BA Serah Terima Teliti dengan baik dari segi

kepemilikan, administrasi, penggunaan, pembiayaan, pemeliharaan, dll.

(36)

36

PELAKSANAAN

PENGHAPUSAN

Barang yang mempunyai nilai ekonomis

 Penjualan > Pelelangan

 Lelang Umum > Langsung Kln

 Lelang Terbatas > SK KDH > Panitia lelang terbatas

 Disumbangkan/dihibahkan > SK KDH

 Guna Susun > Dicata dalam daftar Inventaris

Barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis

Dimusnahkan BA Pemusnahan

Disumbangkan/ hibah Untuk kepentingan

sosial, agama, kemanusiaan dan penyelenggaraan permerintahan negara/

daerah

Syarat :

 Bukan Rahasia Negara / Daerah

 Bukan barang vital bagi daerah

 Bukan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak

 Tidak bermanfaat & tidak dibutuhkan lagi oleh Pemda

(37)

37

PROSES PELEPASAN

HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

GANTI RUGI

KDH membentuk panitia penaksir

Persetuju an DPRD

Lelang/ Tender

Laporan MDN

 HPU

 NJOP

Kalau Peminat hanya 1 > PL

BA

Setor Kas Daerah

SK KDH tentang penghapusan

BA Penyerahan Surat Pernyataan Kesediaan Pihak Ketiga untuk membayar

Catatan :

(38)

38

PROSES PELEPASAN

HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

TUKAR-MENUKAR / RUISLAG

KDH membentuk panitia penaksir

Persetujuan DPRD

Surat Perjanjian Tukar-menukar

Laporan MDN

Menaksir Tanah dan atau

Bangunan Pemda

 HPU

 NJOP

Menaksir Tanah dan atau Bangunan

Pengganti

 HPU

 NJOP

BA BA

Catatan :

HPU / NJOP harus menguntungkan Pemda

SK KDH tentang penghapusan dengan tukar menukar

BA Serah Terima

(39)

39

Kendaraan Perorangan Dinas (5 tahun/lebih)

Disediakan & Dipergunakan untuk

Pejabat Negara

Diperuntukan bagi Pemangku Jabatan KDH dan Wakil

KDH Standar Maksimal

Jumlah dan Kapasitas CC serta

Jenis Kendaraan Dinas Operasional/Dinas Jabatan (5 tahun/lebih) Standar Maksimal Jumlah dan Kapasitas

CC serta Jenis

Disediakan & Dipergunakan untuk Kegiatan Operasional Diperuntukan bagi Pimpinan DPRD Dapat Diperuntukan bagi Pejabat Eselon I,II,III,IV Kendaraan Dinas

Operasional Khusus / Lapangan (10 tahun lebih)

Disediakan & Dipergunakan untuk Pelayanan Operasional Khusus / Lapangan dan Pelayanan Umum Untuk Menunjang Tugas Khusus /

Lapangan Standar Sesuai

(40)

40

Pasal 2 Kepres No. 5 Tahun 1983 Tentang Penghapusan Penyediaan Kendaraan Perorangan

Dinas

(1) Pemerintah tidak lagi menyediakan kendaraan perorangan dinas bagi Pejabat Pemerintah dan tidak menyediakan anggaran untuk pemeliharaan kendaraan tersebut.

(2) Penyediaan kendaraan perorangan dinas oleh Pemerintah hanya untuk Pejabat Negara :

Presiden/Wapres, Pimpinan Lembaga

Tertinggi/Tinggi Negara, Menteri, Jaksa Agung, Gubernur Bi, Gubernur/Wagub, Bupati/Kdh Dan Duta Besar

PENJUALAN KENDARAAN DINAS

Tidak mengganggu kelancaran tugas Sudah ada kendaraan pengganti

Kendaraan Dinas Operasional KENDARAAN DINAS YANG DAPAT DIJUAL Kendaraan Perorangan Dinas Melalui Penjualan Melalui Penghapusan

Walikota dan Wakil Jenis Sedan, Jeep dan Station Wagon

(41)

41

Surat Menteri Keuangan No. S-657/Mk.011/1986 Alinea Kedua :

Kendaraan perorangan dinas yang ada sekarang adalah yang disediakan bagi Pejabat Negara (Kepres 5/1983 Pasal 2 Ayat (2). Bagi jenis ini mempergunakan Pp No. 46 Tahun 1971

Alinea Ketiga :

Untuk kendaraan operasional pelaksanaan penjualannya dilaksanakan secara lelang

KENDARAAN PERORANGAN DINAS

N

O Jabatan Jumlh

Jenis Kendrn

Kapasitas/Is i Silnder

(maks)

1 Gubernu

r 1 Unit

Sedan Jeep 3.000 cc 4.200 cc 2 Wakil Gubernu r

1 Unit Sedan

Jeep

2.500 cc 3.200 cc

3 Bupati /

Wako 1 Unit

Sedan Jeep

2.500 cc 3.200 cc

4 Wabup/

Wawako 1 Unit

Sedan Jeep

2.000 cc 2.500 cc

(42)

42

KENDARAAN DINAS OPERASIONAL (Permendagri No. 11 Tahun 2007)

Jabatan Juml Jenis Kendaraan

Kapsts / Isi Slndr (maks)

Ketua DPRD

Prop.

1 unit Sedan atau Jeep 2.700 cc

Wa.Ketua DPRD Prop.

1 unit Sedan atau Minibus 2.500 cc

Ketua DPRD

Kab/Kota

1 unit Sedan atau Minibus 2.500 cc

Wa.Ketua DPRD Kab/Kota

1 unit Sedan atau Minibus 2.200 cc

Pejabat Eselon I 1 unit Sedan atau Jeep 2.700 cc

Pejabat Eselon II 1 unit Sedan atau Minibus (bensn)

Minibus (solar)

2.200 cc 2.500 cc Pejabat Eselon

III

1 unit Minibus (bnsn)

Minibus (solr)

1.600 cc 2.500 cc Pejabat Eselon

IV dan Eselon V

1 unit Sepeda Motor 200 cc

Kendaraan operasional khusus/lapangan,seperti ; mobil ambulans, pemadam kebakaran, bus/mikro bus, truk, patroli dan pengawalan,alat-alar berat/besar, pesawat terbang, dan kendaraan di atas air, disediakan sesuai kebutuhan.

PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS

SEWA BELI

PP NO. 46 TAHUN 1971, KEPRES NO. 5 TAHUN 1983

WALIKOTA & WAKIL

HARGA JUAL :

(43)

43

 Masa kerja 10 tahun

 Tenggang waktu 10 tahun

 DPRD 5 tahun

KENDARAAN DINAS OPERASIONAL

HAPUS DARI DAFTAR INVENTARIS

PENJUALANNYA DILAKUKAN DENGAN CARA PELELANGAN (LELANG UMUM/TERBATAS)

SEKDA, KARO, KA. UNIT, KABAG, DSB

(44)

44

PROSES PENJUALAN

(KENDARAAN PERORANGAN DINAS)

Permohonan Ybs (Wlkt/Wakil)

KDH Pengelola

SK KDH Panitia Penjualan Kendaraan

KDH Permohonan

Persetujuan dilampiri : Permohonan Pejabat Ybs, BA, Daftar Kendaraan yang

akan dijual

Teliti admn//kepemilikan, keadaan fisik, kemungkinan ganggu kelancaran tugas/ dinas, efisiensi penggunaan, dihubungkan dengan biaya ekploitasi, NJKB, persyaratan, pemohon, umur kendaraan, dll

SK KDH ttg Penjualan

Surat Perjanjian Sewa Beli

SK Penghapusan

BA

(45)

45

PROSES PENGHAPUSAN

(KENDARAAN DINAS OPERASIONAL)

Usul dari SKPD

SK KDH

Pengelola Penghapusan

Persetujuan Kepala Daerah

SK Penghapusan Teliti administrasi/kepemilikan,

keadaan fisik, kemungkinan ganggu kelancaran tugas/dinas, efisiensi penggunaan, dihubungkan dengan biaya ekploitasi, NJKB, persyaratan, pemohon, umur kendaraan, dll

 Lelang umum  Lelang terbatas  Hibah  Musnahkan SK KDH

(46)

46

RUMAH DAERAH

1. RUMAH DAERAH GOLONGAN I

Rumah yang disediakan untuk ditempati oleh pemegang jabatan yang berhubungan dengan sifat dinas dan jabatannya, harus tinggal di rumah tsb (rumah jabatan);

2. RUMAH DAERAH GOLONGAN II

Rumah yang tidak boleh dipindahtangankan dari satu dinas dinas ke dinas lain dan hanya disediakan untuk ditempati oleh pegawai dinas ybs (rumah instansi);

3. RUMAH DAERAH GOLONGAN III

Rumah yang disediakan untuk ditempati oleh PN.

RUMAH DINAS GOLONGAN I  Rumah Jabatan (Standar maks, luas tanah, bangunan, pendopo);

 Diperuntukan bagi pemangku jabatan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Sekda, Pimpinan DPRD;

 Dilengkapi perlengkapan dan perabot rumah tangga;  Masa penghunian terbatas selama memangku jabatan.

RUMAH DINAS GOLONGAN II  Rumah Instansi/Rumah Dinas (Standar maksimal, luas tanah dan bangunan);  Diperuntukan bagi pegawai instansi dan anggota DPRD;

 Dapat disediakan pelengkapan;

 Masa penghunian terbatas selama melaksanakan tugas pada instansinya.

RUMAH DINAS GOLONGAN III  Rumah Pegawai (Standar maksimal luas tanah dan bangunan;  Dapat disediakan oleh Pemda

 Diperuntukan bagi PNS, TNI, POLRI.

Catt :

(47)

47

RUMAH DINAS YANG DAPAT DIPERJUALBELIKAN

1. Rumah Daerah golongan II yang telah dirubah ke golongan III;

2. Rumah Daerah golongan III yang sudah berumur 10 tahun atau lebih.

PERSYARATAN PEMBELI

 Masa kerja PN 10 tahun lebih;

 Penghuni pemegang SIP;

 Belum pernah memperoleh/membeli rumah dari Pemda;  Pensiunan PN;

 Janda/Duda PN yang masih menerima tunjangan Pemda dan masa kerja min. 10 tahun;  Janda/Duda pahlawan;

 Pejabat Negara/Daerah atau Janda/Duda Pejabat Negara/Daerah.

RUMAH DINAS

YANG TIDAK DAPAT DIJUAL

1. Rumah Daerah Golongan I;

2. Rumah Daerah golongan II (kecuali yang sudah dialihkan menjadi golongan IIII; 3. Rumah Daerah golongan III yang masih sengketa;

4. Rumah Daerah golongan III yang belum berumur 10 tahun.

PENILAIAN PANITIA

o Panitia menentukan harga berdasar hasil penaksiran harga pembangunan dikurangi penyusutan :

 Permanen 2%/tahun

 Semi Permanen 4%/tahun

 Darurat 10%/tahun

 Max Penyusutan 80%

o Harga yang dibayar pembeli 50%

(Pasal 21 PP 40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara)

HIBAH

Pokok-Pokok Pengaturan

1. Pengertian

Pengalihan kepemilikan barang dari :

 Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah;

(48)

48

 Antar Pemerintah Daerah, atau;

 Pemerintah Pusat/Daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.

2. Pertimbangan

Untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan, dan penyeleggaraan pemerintah negara/pusat

3. Syarat-syarat hibah

 Bukan merupakan barang rahasia Negara;

 Bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak;

 Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tupoksi dan penyelenggaraan pemerintah

negara/daerah;

 Tanah dan atau Bangunan

 Pelepasan dengan ganti rugi;

 Tukar-menukar > tidak lelang;

 SK KDH setelah persetujuan DPRD selain tanah diatas Rp.5 Milyar;

 S/d Rp.5 Milyar dilaksanakan setelah mendapat persetujuan KDH.

4. BMD yang dapat dihibahkan

 Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan

 Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan sesuai

yang tercantum dalam dokumen penganggaran

 Barang Milik Daerah selain tanah dan atau bangunan.

5. Kewenangan pelaksanaan hibah

BMD

Tanah dan/atau Bangunan yang sudah diserahkan

Tanah dan atau Bangunan yang dari awal untuk dihibahkan

Selain Tanah dan atau Bangunan

Pengelola Barang dengan persetujuan Gub/Bup/Wlkt

Pengelola Barang dengan persetujuan

Gub/Bup/Wlkt

Pengguna setelah persetujuan

(49)

49

PENYERTAAN MODAL

PEMERINTAH DAERAH

Pokok-pokok Pengaturan

1. Pengertian

 Pengalihan kepemilikan BMD;

 Dari kekayaan tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan;

 Diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada BUMN, BUMD, atau Badan Hukum lainnya yang dimiliki

negara/daerah.

2. Pertimbangan

 BMD yang dari awal pengadaannya diperuntukan bagi penyertaan modal;

 BMD lebih optimal apabila dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah atau Badan hukum lainnya yang dimiliki daerah

baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk.

3. BMD yang dapat di-PMPD-kan :

 Tanah dan atau bangunan yang telah diserahkan;

 Tanah dan atau bangunan yang dari awal pengadaanya direncanakan untuk di-PMPD-kan sesuai yang tercantum dalam dokumen penganggaran ;

 BMD selain tanah dan atau bangunan.

4. Kewenangan pelaksanaan di PMPD

Barang Milik Daerah

Tanah dan atau Bangunan yang sudah diserahkan

Tanah dan atau Bangunan yang dari awal untuk dihibahkan

Selain Tanah dan atau Bangunan Pengelola Barang dengan persetujuan Gub/Bup/Wlkt Pengelola Barang dengan persetujuan Gub/Bup/Wlkt

Pengguna Barang setelah dapat persetujuan Pengelola Barang

(50)

50

PEMBINAAN, PENGAWASAN

DAN PENGENDALIAN

PEMBIAYAAN

(51)

51

MAKSUD DAN TUJUAN

PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

Untuk menjamin tertib administrasi pengelolaan BMD sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna, perlu dilakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan.

PEMBINAAN

Merupakan usaha atau kegiatan melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan supervisi.

PENGENDALIAN

Merupakan usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahakan agar pekerjaan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

PENGAWASAN

Merupakan usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan atau kegiatan, apakah dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan.

PEMBIAYAAN

Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah diperlukan pembiayaan untuk kegiatan seperti penyediaan blanko/buku inventaris, tanda kodefikasi/kepemilikan, pemeliharaan, penerapan aplikasi sistim informasi barang daerah (simbada) dengan komputerisasi, tunjangan/insentif penyimpan dan/atau pengurus barang dan lain sebagainya.

Pembiayaan untuk keperluan pengelolaan barang daerah agar direncanakan dan diajukan setiap tahun melalui APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.

TUNTUTAN GANTI RUGI (TGR)

UPAYA PENGAMANAN BMD

(52)

52

Daerah lainnya berupa Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang karena perbuatannya dan atau kelalaiannya dalam pengelolaan/penggunaan BMD merugikan daerah.

PELAKSANAAN TGR

Dalam melaksanakan Tuntutan Ganti Rugi, Kepala Daerah dibantu oleh Majelis Pertimbangan TGR, yang bertugas memberikan pendapat dan pertimbangan apabila ada pemasalahan yang menyangkut kerugian daerah.

KEANGGOTAAN MAJELIS TGR

1. Sekda, selaku Ketua merangkap Anggota;

2. Inspektur, selaku Wa. Ketua 1merangkap Anggota;

3. Ass.Sekda yang membidangi selaku Wakil Ketua 2 merangkap Anggota; 4. Kepala Bagian Keuangan/Badan Pengelola Keuangan, selaku Sekretaris; 5. Kepala Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit Pengelola Barang, selaku Anggota; 6. Kepala Biro /Bagian Hukum , selaku Anggota;

7. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian. Selaku Anggota. 8.

TUGAS MAJELIS TGR

1. Mengumpulkan, menatausahakan, menganalisis serta mengevaluasi kasus TGR yang diterima;

2. Memproses dan melaksanakan penyelesaian TGR;

3. Memberikan saran /pertimbangan TGR kepada Walikota atas kasus yang menyangkut TGR;

Referensi

Dokumen terkait

Pemindahtanganan Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) dilakukan oleh Pengelola Barang setelah mendapat

Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (2) dilakukan oleh pengelola barang dengan persetujuan Gubernurc.

Penetapan status penggunaan oleh Gubernur/Bupati/ Walikota Dapat didelegasikan pd Pengelola Barang dengan kondisi tertentu (Selain tanah dan/ atau bangunan yang

KEDUA : Penggunaan tanah dan/ atau bangunan serta barang inventaris lainnya sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA harus dipergunakan dalam rangka menunjang tugas

Barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau banguna n yang telah diserahkan oleh pengguna kepada pengelola dapat didayagunakan

Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 61 ayat (2) dilakukan oleh Pengelola setelah mendapat

Dalam hal hibah tanah dan/atau bangunan tersebut tidak memerlukan persetujuan DPR tetapi hasil penilaiannya di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah), Pengelola

Pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna