• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH DAN KOMPETENSI SUMBER

DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Disajikan Oleh :

AYU LESTARY SINGARIMBUN 110503078

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2015

Yang Membuat Pernyataan

(3)

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi pemerintahan dan kompetensi sumber daya manusia. Responden dalam penelitian ini adalah para pegawai Dinas Tenaga Kerja bagian akuntansi di setiap Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja yang menjadi sampel penelitian ini adalah 35 pegawai dari 27 Dinas Tenaga Kerja Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis secara parsial dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem akuntansi pemerintahan (X1) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) ditujukan oleh nilai signifikansi 0,169 > 0,05, dan tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi sumber daya manusia (X2) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) ditujukan oleh nilai signifikansi 0,846 > 0,05. Berdasarkan hasil analisis secara simultan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem akuntansi pemerintahan daerah (X1) dan kompetensi sumber daya manusia (X2) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) sebesar 6,3%. Adapun pengaruh dari variabel lain yang tidak diamati sebesar 93,7%.

(4)

ABSTRACT

Analysis of Government Accounting System and Competence of Human Resources on the Quality of Local Government Financial Statements in the

province of North Sumatra.

This study aimed to analyze the influence of the Government Accounting System and Human Resource Competency on the Quality of Financial Statements. The dependent variable in this study is the quality of the financial statements, while the independent variable in this study is the system of government accounting and human resource competencies. Respondents in this study were employees of the Department of Labor of the accounting department in each district / city of North Sumatra Province. The number of employees Department of Labor that the research samples are 35 employees of the Department of Labor 27 District / City of North Sumatra Province. The sampling method used in the study is convenience sampling, while data processing method used is multiple regression analysis.

Based on the partial results of the analysis can be concluded that there is no significant influence between the variables of government accounting system (X1) on the quality of financial statements (Y) addressed by the significant value of 0.169> 0.05, and there is no significant influence between the variables of human resource competencies (X2 ) on the quality of financial statements (Y) addressed by the significant value of 0.846> 0.05. Based on the results of simultaneous analysis can be concluded that there is no significant influence between the variables of local government accounting system (X1) and competence of human resources (X2) on the quality of financial statements (Y) of 6.3%. As for the influence of other variables that are not observed to be 93.7%.

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan

Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara” ini guna memperoleh Sarjana

Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

Penulis menyadari bahwa isi yang terkandung dalam skripsi ini belum

sempurna, hal ini disebabkan oleh terbatasnya waktu, kemampuan dan

pengalaman yang penulis miliki dalam penyajiannya. Oleh karena itu, dengan hati

yang tulus dan ikhlas penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca, yang nantinya dapat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, saran,

motivasi dan doa dari berbagai pihak, terutama untuk kedua orangtua Ayahanda Edy Simon Singarimbun dan Ibunda Sustrida Wati Sembiring yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moral dan materil, nasehat, serta doanya

kepada peneliti.

Pada kesempatan ini juga penulis sertakan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., C.A., selaku

(6)

2. Bapak Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., selaku

Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak.,

selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Firman Syarif, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

dan Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Sekretaris Program

Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak. selaku Dosen

Pembimbing pada penulisan skripsi.

5. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, serta Bapak Iskandar Muda

SE, M.Si., Ak. selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan

arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

6. Kepada teman-teman Yosephin, Latifah, Adem, Uweng, Nopia, Septy,

Zahra, Dian, Lilis, Ika, dan Raya yang senantiasa memberi dukungan,

(7)

Dengan bantuan yang penulis dapatkan akhirnya dengan menyerahkan diri

dan senantiasa memohon petunjuk serta perlindungan dari Allah SWT semoga

amalan dan perbuatan baik tersebut mendapat imbalan yang baik pula.

Medan, Juli 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN... ……..1

1.1 ... Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah... ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Sistem... ... ... 6

2.1.1 Pengertian Sistem ... 6

2.1.2 Akuntansi... 6

2.1.2.1 Definisi Akuntansi... ... 6

2.1.2.2 Sistem Akuntansi... ... 7

2.1.3 Akuntansi Pemerintahan ... 8

2.1.3.1 Definisi Akuntansi Pemerintahan ... 8

2.1.3.2 Karakteristik akuntansi pemerintahan... ... 9

2.1.3.3 Tujuan Akuntansi Pemerintahan... ... 9

2.1.4 Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah ... 10

2.1.5 Kompetensi Sumber Daya Manusia ... 11

2.1.6 Penyajian Laporan Keuangan ... 12

2.1.7 Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah ... 13

2.1.7.1 Definisi dan Konsep Laporan Keuangan... 13

2.1.7.2 Tujuan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... 14

2.1.7.3 Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... 16

2.1.7.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah ... 21

(9)

2.3 Kerangka Konseptual ... 28

2.4 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 34

3.3.1 Populasi Penelitian ... 34

3.3.2 Sampel Penelitian ... 35

3.4 Jenis Data dan Sumber Data ... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.6 Metode Analisis Data ... 37

3.6.1 Uji Validitas ... 37

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 38

3.6.3 Uji Asumsi Klasik... ... 38

3.6.3.1 Uji Normalitas ... 39

3.6.3.2 Uji Multikolienaritas ... 39

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas... 40

3.6.3.4 Uji Autokorelasi ... 40

3.6.3.5 Uji Regresi Linear Berganda ... 41

3.7 Pengujian Hipotesis ... 42

3.7.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 42

3.7.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)... 42

3.7.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Gambaran Umum ... 43

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian...43

4.1.2 Karakteristik Responden...44

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 45

4.3 Analisis Data... 47

4.3.1 Uji Validitas ... 47

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 50

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 51

4.4.1 Hasil Uji Normalitas ... 51

4.4.2 Hasil Uji Multikoliniearitas ... 54

4.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 57

4.5 Hasil Uji Hipotesis ... 58

4.5.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji statistik t) ... 58

(10)

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R 2

)... 61

4.6 Hasil Uji Regresi Berganda ... 62

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

4.7.1 Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 64

4.7.2 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan.... ... 66

5.2 Saran ... 67

(11)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ...…..24

3.1 Definisi Operasional Variabel... 32

4.2 Sampel Penelitian ... 43

4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia... 44

4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 45

4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 46

4.7 Uji Validitas Variabel X ... 48

4.8 Uji Validitas Variabel Y ... 49

4.9 Uji Reliabilitas ... 50

4.10 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 53

4.11 Uji Multikolonieritas ... 54

4.12 Uji Autokorelasi ... 57

4.13 Hasil Uji Statistik t ... 58

4.14 Hasil Uji Statistik F ... 60

4.15 Hasil Koefisien Determinasi ... 61

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul

Halaman

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 28

4.1 Uji Normalitas (1) : Histogram ... 51

4.2 Uji Normalitas (2) : Grafik PP Plots ... 52

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 ... Opin i Audit LKPD ... 71 2 ... Kues

ioner Penelitian ... 72 3 ... Sura

t Pemberian Izin Riset ... 78 4 ... Data

Variabel Penelitian... 80 5 ... Data

Distribusi Sampel Penelitian ... 83 6 ... Tabe

l Durbin-Watson ... 84 7 ... Tabe

l Nilai r... 85 8 ... Tabe

l Nilai t ... 86 9 ... Tabe

l Nilai F ... 87 10 ... Hasi

l Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel ... 88 11 ... Hasi

l Uji Statistik Deskriptif ... 91 12 ... Hasi

l Uji Normalitas ... 92 13 ... Hasi

l Uji Kolmogrov-Smirnov ... 93 14 ... Hasi

l Uji Multikolonieritas ... 94 15 ... Hasi

l Uji Heteroskedastisitas ... 96 16 ... Hasi

l Uji Hipotesis ... 97 17 ... Hasi

l Uji Koefisien Determinasi ... 98 18 ... Hasi

(14)

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi pemerintahan dan kompetensi sumber daya manusia. Responden dalam penelitian ini adalah para pegawai Dinas Tenaga Kerja bagian akuntansi di setiap Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja yang menjadi sampel penelitian ini adalah 35 pegawai dari 27 Dinas Tenaga Kerja Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis secara parsial dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem akuntansi pemerintahan (X1) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) ditujukan oleh nilai signifikansi 0,169 > 0,05, dan tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi sumber daya manusia (X2) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) ditujukan oleh nilai signifikansi 0,846 > 0,05. Berdasarkan hasil analisis secara simultan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem akuntansi pemerintahan daerah (X1) dan kompetensi sumber daya manusia (X2) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) sebesar 6,3%. Adapun pengaruh dari variabel lain yang tidak diamati sebesar 93,7%.

(15)

ABSTRACT

Analysis of Government Accounting System and Competence of Human Resources on the Quality of Local Government Financial Statements in the

province of North Sumatra.

This study aimed to analyze the influence of the Government Accounting System and Human Resource Competency on the Quality of Financial Statements. The dependent variable in this study is the quality of the financial statements, while the independent variable in this study is the system of government accounting and human resource competencies. Respondents in this study were employees of the Department of Labor of the accounting department in each district / city of North Sumatra Province. The number of employees Department of Labor that the research samples are 35 employees of the Department of Labor 27 District / City of North Sumatra Province. The sampling method used in the study is convenience sampling, while data processing method used is multiple regression analysis.

Based on the partial results of the analysis can be concluded that there is no significant influence between the variables of government accounting system (X1) on the quality of financial statements (Y) addressed by the significant value of 0.169> 0.05, and there is no significant influence between the variables of human resource competencies (X2 ) on the quality of financial statements (Y) addressed by the significant value of 0.846> 0.05. Based on the results of simultaneous analysis can be concluded that there is no significant influence between the variables of local government accounting system (X1) and competence of human resources (X2) on the quality of financial statements (Y) of 6.3%. As for the influence of other variables that are not observed to be 93.7%.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan pemerintah daerah adalah gambaran mengenai kondisi dan

kinerja keuangan entitas tersebut. Satu diantaranya pengguna laporan keuangan

pemerintah daerah adalah pemerintah pusat. Pemerintah pusat berkepentingan

dengan laporan keuangan pemerintah daerah, karena mereka telah menyerahkan

sumber daya keuangan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.

Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kriteria dalam sistem reward

dan punishment yang diterapkan Kementerian Keuangan kepada pemerintah

daerah. Jadi, pemerintah daerah berkewajiban untuk menyusun laporan keuangan

yang dapat menunjukkan kondisi sebenarnya.

Laporan keuangan juga merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh

bidang atau disiplin ilmu akuntansi, oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan

yang berkualitas. Begitu juga di entitas pemerintahan, untuk menghasilkan

laporan keuangan daerah yang berkualitas dibutuhkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan keuangan

daerah bahkan organisasional tentang pemerintahan (Roviyantie, 2011).

Dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS) BPK pada tiga tahun

terakhir (2010-2013), diketahui bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam

laporan keuangan pemerintah daerah, terutama yang berkenaan dengan sistem

(17)

pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, serta struktur pengendalian intern.

Ironisnya kelemahan tersebut menunjukkan tren peningkatan pada setiap

semesternya sejak tahun 2009.

Dari ketiga kondisi kelemahan tersebut, kelemahan pada pengendalian

akuntansi dan pelaporan keuangan memberikan kontribusi tertinggi terhadap

laporan keuangan pemerintah yang buruk. Hal ini antara lain berupa pencatatan

transaksi yang tidak akurat atau bahkan ada yang tidak dicatat, aset tetap yang

belum diinventarisasi, hingga pencatatan persediaan yang tidak tertib. Hal ini

tentu menyulitkan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah yang

andal.

Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dijelaskan bahwa laporan

keuangan berkualitas itu memenuhi karakteristik ; relevan, andal, dapat

dibandingkan, dan dapat dipahami (Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010).

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan suatu standar penyusunan

laporan keuangan milik pemerintahan yang disusun dalam bentuk prinsip-prinsip

akuntansi dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Standar akuntansi pemerintahan juga merupakan persyaratan dalam upaya

meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.

Laporan keuangan dibuat untuk menyajikan informasi yang relevan, andal dan

dapat dipercaya berkenaan dengan posisi keuangan dan seluruh data transaksi

yang dicatat oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Begitu

juga dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang setiap tahunnya

(18)

(BPK) yang berupa opini. Dalam hal ini BPK memberikan 4 macam opini yaitu :

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Opini Wajar Dengan Pengecualian

(WDP), Opini Tidak Wajar (TW), dan tidak menyatakan pendapat(disclaimer of

opinion) (TMP). Adapun daftar opini laporan keuangan pemerintah daerah

Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran 1 tabel 1.1. (sumber

bpk.go.id).

Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan, andal, dan dapat

dipercaya, pemerintah daerah harus memiliki sistem akuntansi yang andal. Sistem

akuntansi yang lemah menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan juga

kurang andal dan kurang relevan untuk pembuatan keputusan.

Berkaitan dengan yang ditegaskan oleh ketua Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) bahwa diperlukan percepatan perbaikan dari sistem akuntansi keuangan

pemerintahan daerah melalui langkah-langkah nyata, terprogram dan

mengikutsertakan berbagai kalangan pemerintah daerah yang hasilnya akan

mendukung aparatur pemerintah daerah untuk membuat laporan keuangan yang

berkualitas. Penelitian ini merujuk kepada penelitian sebelumnya yang

mengatakan adanya hubungan dan pengaruh positif antara sistem akuntansi

pemerintah daerah dan sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan.

Adapun perbedaan penilitian ini dengan penelitian yang disebutkan diatas selain

berbeda pada objek yang diteliti, waktu dan tempat juga berbeda. Berdasarkan

teori dan uraian diatas dan didukung dengan fakta-fakta yang ada maka, penulis

ingin meneliti lebih jauh dan mendalami tentang “Analisis Pengaruh Penerapan

(19)

Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

Apakah penerapan sistem akuntansi pemerintahan daerah dan kompetensi

sumber daya manusia berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintahan daerah di Provinsi Sumatera Utara ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan

diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut ini.

Untuk mengetahui pengaruh dari penerapan sistem akuntansi pemerintahan

daerah dan kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintahan daerah di Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, pokok permasalahan dan tujuan

penelitian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti, pemerintahan daerah, dan akademis.

1. Bagi Peneliti: Sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta pendapat

mengenai pengaruh penerapan sistem akuntansi pemerintahan daerah dan

kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap kualitas laporan keuangan

(20)

2. Bagi Pemerintah Daerah: Sebagai bahan sumbangan pemikiran bagi

pemerintahan Provinsi Sumatera Utara untuk dijadikan masukan dan

pertimbangan guna meningkatkan kinerja dalam penyusunan laporan

keuangan pemerintah daerah.

3. Bagi Akademis: Sebagai masukan dan tambahan pengetahuan dibidang

pemerintahan, khususnya pengaruh penerapan sistem akuntansi

pemerintahan daerah dan kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem diperlukan dalam suatu unit usaha agar tujuan dapat dicapai

dengan melakukan kegiatan bersama-sama oleh berbagai unsur. Menurut

Robert dan Vijay (2005:7), pengertian sistem adalah suatu cara tertentu dan

bersifat repetitive untuk melaksanakan suatu atau kelompok aktivitas. Adapun

menurut Romney dan Steinhart (2006:2) sistem merupakan rangkaian dua atau

lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk

mencapai satu tujuan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

merupakan sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.

2.1.2 Akuntansi

2.1.2.1 Definisi Akuntansi

Ada beberapa pengertian akuntansi, dalam penelitian ini untuk

meningkatkan pengetahuan dalam bidang akuntansi diantaranya adalah

accounting principles board seperti yang diungkapkan Halim (2002:32)

bahwa akuntansi diartikan sebagai suatu kegiatan jasa, yang fungsinya

menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan

tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam

mengambil keputusan ekonomi dan membuat piliahan-pilihan nalar

(22)

media komunikasi dalam dunia usaha, dimana penerapan akuntansi yang

berlaku di setiap perusahaan/instansi itu berbeda. Hal ini tergantung pada

jenis atau badan usaha, besar atau kecilnya perusahaan/instansi, rumit atau

tidaknya masalah keuangan perusahaan/instansi tersebut. Akuntansi dapat

berjalan dengan baik jika ditunjang dengan suatu sistem yang memadai

serta sesuai dengan kebutuhan.

Weygandt, et all (2005:4) mendefinisikan akuntansi

sebagai“accounting is an information system that identifies, records, and

communicates the economic event of an organization to interest users”.

Adanya kriteria bahwa informasi yang dihasilkan oleh akuntansi adalah

informasi yang berguna dalam mengambil keputusan ekonomi. Definisi

diatas menunjukkan bahwa pengertian akuntansi wajib menghasilkan

informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang bersifat

ekonomi.

2.1.2.2 Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3). Menurut Midjan dan Susanto

(2001) menyatakan bahwa sistem akuntansi sebagai suatu sistem

pengelolaan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat

dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah

(23)

keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang berstruktur. Dari

definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan

organisasi formulir dan berbagai catatan transaksi yang mana digunakan

untuk keperluan penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pengelolaan

manajemen.

2.1.3 Akuntansi Pemerintahan

2.1.3.1 Definisi Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi pemerintahan di beberapa sumber disebut dengan

akuntansi sektor publik. Secara organisasi akuntansi, domain publik

antara lain meliputi pemerintah, BUMN/BUMD, universitas, yayasan dan

organisasi nirlaba lainnya. Menurut Tanjung (2008:35) mendefinisikan

Akuntansi Pemerintah Daerah sebagai proses pencatatan, penggolongan

dan mengikhtisarkan dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi

dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk

pelaporan hasil-hasilnya dalam penyelenggaraan urusan pemerintah

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Dari definisi diatas kesimpulan akuntansi keuangan daerah adalah

proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan

transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintahan daerah

(Kabupaten, Kota, atau Provinsi) yang dijadikan informasi berupa

pelaporan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh

(24)

2.1.3.2 Karakteristik Akuntansi Pemerintahan

Menurut Siregar dan Siregar (2001:9), terdapat dua jenis batasan

hukum dan administrasi yang ditekankan pada proses akuntansi dan

pelaporan keuangan organisasi pemerintah, yaitu sebagai berikut ini.

a. Penggunaan Data

Dana dalam akuntansi pemerintahan bukan merupakan jumlah

aktiva yang disisihkan untuk tujuan tertentu, melainkan merupakan

suatu kesatuan akuntansi yang memiliki seperangkat akun yang

berimbang sendiri untuk mencatat kas dan sumber keuangan lain,

bersama-sama dengan utang dan saldo ekuitas, serta

perubahan-perubahan yang terjadi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai

dengan peraturan perundangan dan batasan-batasan lain.

b. Peranan Anggaran

Anggaran pada akuntansi pemerintah ditujukan untuk perencanaan

dan pengawasan aktivitas yang dilakukan. Satu hal yang

membedakan anggaran dalam organisasi pemerintah dengan

organisasi komersial adalah terletak pada perencanaannya.

2.1.3.3 Tujuan Akuntansi Pemerintahan

Halim (2007:35) menyatakan bahwa akuntansi pemerintahan

mempunyai beberapa tujuan yaitu sebagai berikut ini.

a. Pertanggungjawaban (accountability and stewardship)

Tujuan pertanggungjawaban adalah memberikan informasi

(25)

tepat yang berguna bagi pihak yang bertanggungjawab terhadap

operasi unit-unit pemerintah. Lebih lanjut tujuan

pertanggungjawaban ini mewajibkan setiap orang atau badan yang

mengelolah keuangan negara memberikan pertanggungjawaban

atau perhitungan.

b. Manajerial

Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintah harus

menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk

perencanaan, penganggran, pelaksanaan, pemantauan,

pengendalian anggaran, perumusan kebijakan, pengambilan

keputusan, dan penilaian kinerja pemerintah.

c. Pengawasan

Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi harus

memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat

pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.

2.1.4 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

Definisi Sistem Akuntansi Pemerintahan yang termuat dalam (Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010) adalah rangkaian sistematik dari prosedur,

penyelenggaraan, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi

akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di

lingkungan organisasi pemerintah. Sementara itu, dalam (Peraturan Menteri

dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 pasal 232) sistem akuntansi keuangan daerah

(26)

data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara

manual atau menggunakan aplikasi komputer. Bastian (2007: 98) memandang

sistem akuntansi pemerintah daerah dari proses atau prosedur baik itu dengan

menggunakan metode manual maupun secara terkomputerisasi. Prosedur yang

dimaksud dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi

atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan pengeluaran

pemerintah daerah.

Pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan diatur dengan peraturan

menteri akuntansi keuangan setelah berkoordinasi dengan menteri dalam

negeri. Sistem akuntansi pemerintahan daerah disusun dengan berpedoman

pada prinsip pengendalian internal sesuai dengan peraturan pemerintah yang

mengatur tentang pengendalian internal dan peraturan pemerintah tentang

standar akuntansi pemerintahan. Sistem akuntansi pemerintah da erah

dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), sedangkan

sistem akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilakukan oleh

PPK-SKPD.

2.1.5 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi sumber daya manusia mencakup kapasitasnya, yaitu

kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan), atau

suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk

(27)

kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran

(outputs) dan hasil-hasil (outcomes). Untuk menilai kapasitas dan kompetensi

sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi,

dapat dilihat dari level of responsibility dan kompetensi sumber daya manusia

tersebut. Tanggungjawab dapat dilihat dalam deskripsi jabatan, deskripsi

jabatan merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa

adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber daya tersebut tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik. Kompetensi dapat dilihat dari latar

belakang pendidikan, pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti, dan dari

keterampilan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas. Kompetensi

merupakan suatu karakteristik dari seseorang yang memiliki keterampilan,

pengetahuan, dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu

rangkaian tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman.

2.1.6 Penyajian Laporan Keuangan

Mardiasmo (2004:37) memaparkan bahwa secara garis besar tujuan

umum penyajian laporan keuangan oleh pemerintah daerah adalah sebagai

berikut :

a. untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan

ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan

pengelolaan,

b. untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja

(28)

Adapun secara khusus, tujuan penyajian laporan keuangan oleh

pemerintah daerah adalah:

1. memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangkan

pendek unit pemerintah,

2. memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang

terjadi didalamnya,

3. memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaiannya

dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan

ketentuan lainnya yang disyaratkan,

4. memberikan informasi perancangan dan penganggaran,

5. memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan

organisasional.

2.1.7 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2.1.7.1 Definisi dan Konsep Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu daftar finansial suatu entitas

ekonomi yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode

atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu perusahaan yang

telah menjalankan perusahaan selama satu periode (biasanya satu tahun). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007:7) “Laporan

keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan”. Laporan

(29)

rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai

cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.

Laporan keuangan pemerintah ditujukan untuk memenuhi tujuan

umum pelaporan keuangan, namun tidak untuk memenuhi kebutuhan

khusus pemakaiannya. Disamping penyusunan laporan keuangan

bertujuan umum, entitas pelaporan dimungkinkan untuk menghasilkan

laporan keuangan yang disusun untuk kebutuhan khusus. Mardiasmo

(2001:160) mengatakan bahwa lembaga pemerintah dituntut untuk dapat

membuat laporan keuangan eksternal yang meliputi laporan keuangan

formal seperti laporan surplus defisit, laporan realisasi anggaran, laporan

arus kas, dan neraca serta kinerja yang dinyatakan dalam ukuran finansial

dan non finansial. Pelaporan keuangan dihasilkan dari proses akuntansi

keuangan dan merupakan media untuk mengkomunikasikan informasi

keuangan kepada pihak-pihak eksternal yang menaruh perhatian kepada

badan atau organisasi pembuat laporan serta aktivitas-aktivitas.

2.1.7.2 Tujuan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan (Peraturan Pemerintahan No. 71 Tahun 2010) tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyatakan bahwa pelaporan

keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi bagi para

pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik

(30)

a. menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan

sumber daya keuangan,

b. menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode

berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran,

c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi

yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil

yang telah dicapai,

d. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan

mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya,

e. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi

entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya,

baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal

dari pungutan pajak dan pinjaman,

f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan

entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan,

sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan

menyediakan informasi mengenai sumber dana penggunaan sumber daya

keuangan/ekonomi, transfer, pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan

anggaran, saldo anggaran lebih, surplus/defisit-Laporan Operasional (LO),

(31)

2.1.7.3 Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan keuangan berdasarkan (Peraturan Pemerintahan No.71

Tahun 2010) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah sebagai

berikut.

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, lokasi,

dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh

pemerintah pusat/daerah yang menggambarkan perbandingan

antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode pelaporan.

Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi

Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan

pembiayaan. Masing-masing unsure dapat dijelaskan sebagai

berikut : (a) Pendapatan-LRA adalah penerimaan oleh Bendahara

Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas

pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam

periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak

pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. (b)

Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum

Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo

Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang

tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. (c)

Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu

(32)

perimbangan dana bagi hasil. (d) Pembiayaan (financing) adalah

setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada

kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan

diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun

tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran

pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau

memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara

lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran

pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali

pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain dan

penyertaan modal oleh pemerintah.

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi

kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

c. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan

ekuitas. Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut :

(a) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau

dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

(33)

diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun

masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang termasuk sumber

daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi

masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena

alasan sejarah dan budaya. (b) Kewajiban adalah utang yang

timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya

mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. (c)

Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih

antara aset dan kewajiban pemerintah.

d. Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi

yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh

pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup

secara langsung dalam Laporan Operasional (LO) terdiri dari

Pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa.

Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut : (a) Pendapatan-LO

adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih. (b) Beban adalah kewajiban pemerintah yang

diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih. (c) Transfer

adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh

suatu entitas pelaporan kepada entitas pelaporan lain, termasuk

(34)

pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena

kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak

diharapkan sering atau rutin terjadi dan berada di luar kendali atau

pengaruh entitas bersangkutan.

e. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan

aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang

menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo

akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu. Unsur

yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan dan

pengeluaran kas, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai

berikut: (a) Penerimaan Kas adalah semua aliran kas yang masuk

ke Bendahara Umum Negara/Daerah. (b) Pengeluaran Kas adalah

semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum

Negara/Daerah.

f. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau

penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan tahun

sebelumnya.

g. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau

rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran,

(35)

Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan Atas

Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan

akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi

lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam

standar akuntansi pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang

diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara

wajar. Catatan Atas Laporan Keuangan mengungkapkan /

menyajikan / menyediakan hal-hal sebagai berikut: (a)

Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelaporan dan

entitas akuntansi. (b) Menyajikan informasi tentang kebijakan

fiskal/keuangan dan ekonomi makro. (c) Menyajikan ikhtisar

pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan dengan

kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. (d)

Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan

dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan

atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya. (e)

Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos yang

disajikan pada lembar laporan keuangan. (f) Mengungkapkan

informasi yang diharuskan oleh pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan

keuangan. (g) Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan

untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar

(36)

2.1.7.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut (Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam

informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat

karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan

agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang

dikehendaki, diantaranya adalah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan

dapat dipahami.

1. Relevan

Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang

termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna

dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau

masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau

mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian

informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan

dengan maksud penggunanya.Informasi yang relevan adalah yang

memiliki manfaat umpan balik, memiliki manfaat prediktif, dan

tepat waktu.

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat

(37)

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa

yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian

masa kini,

c. Tepat waktu

Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh

dan berguna dalam pengambilan keputusan.

2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta

secara jujur, serta dapat divertifikasi. Informasi mungkin relevan,

tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka

pengguna informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.

Informasi yang andal serta memenuhi karakteristik adalah

penyajian jujur, dapat divertifikasi, dan netralitas.

a. penyajian jujur

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta

peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara

wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

b. dapat divertifikasi

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,

(38)

yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang

tidak jauh berbeda.

c. netralitas

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak

pada kebutuhan pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih

berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada

umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan

eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu

entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke

tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas

diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.

Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi

yang lebih baik daripada akuntansi yang sekarang diterapkan, maka

perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya

perubahan.

4. Dapat dipahami

Informasi yanag disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami

oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang

disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu,

(39)

kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya

kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam dari peneliti sebelumnya. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat

[image:39.595.132.526.309.747.2]

pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama dan

Tahun

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Nurillah (2014)

Variabel Independen: Sumber Daya Manusia (SDM), penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan sistem

pengendalian intern

Variabel Dependen: Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

Berdasarkan hasil penelitian ini Sumber Daya Manusia (SDM), penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi dan sistem pengendalian intern pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Depok berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Roviyantie

(2011)

Variabel Independen: kompetensi sumber daya manusia

Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan

Besarnya pengaruh secara parsial kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan dikarenakan Kompetensi SDM bagian keuangan/akuntansi pada Dinas – Dinas di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya baik, dalam artian SDM

keuangan/akuntansi tersebut kompeten, maka Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada Dinas di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pun akan

(40)

Juwita (2013)

Variabel Independen:

Implementasi standar akuntansi pemerintahan dan sistem informasi akuntansi

Variabel Dependen: Kualitas laporan keuangan

Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi standar akuntansi pemerintah dan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan

Permadi (2013)

Variabel Independen: penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah yang dihasilkan, hal itu dikarenakan dengan adanya sistem akuntansi keuangan maka akan lebih mempermudah pemakai sistem akuntansi dalam mengolah data keuangan dan bekerja sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang sudah

diterapkan pada sistem akuntansi keuangan tersebut, sehingga laporan keuangan yang dihasilkanpun akan memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah dilakukan pada Dinas Bina Marga di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan sistem akuntansi keuangan di Dinas Bina Marga termasuk kedalam kategori baik, oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan di Dinas Bina Marga berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan

Adrianus (2010)

Variabel Independen: sistem akuntansi keuangan daerah Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan

(41)

Nurillah (2014) meneliti pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM),

penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi

dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pejabat struktual dan aparat yang

melaksanakan fungsi akuntansi/tata usaha keuangan di masing-masing Dinas di

SKPD dan memiliki masa kerja minimal satu tahun dalam periode penyusunan

laporan keuangan. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengambil data dan

informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam mengambil keputusan.

Penelitian ini menemukan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan

merupakan sumber informasi yang bermanfaat dalam menentukan kualitas

laporan keuangan.

Roviyantie (2011) meneliti kompetensi sumber daya manusia terhadap

kualitas laporan keuangan. Adapun metode pengumpulan datanya adalah

kuesioner. Dan hasil dari penelitiannya bahwa sumber daya manusia berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Juwita (2013) meneliti implementasi standar akuntansi pemerintahan dan

sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini

merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan

atau menguraikan secara tuntas dan jelas mengenai karakteristik permasalahan

yang dihadapi. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa implementasi

standar akuntansi pemerintahan yang baik akan meningkatkan kualitas laporan

(42)

Permadi (2013) meneliti sistem akuntansi pemerintah daerah terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 30 responden dari 4 bidang dibagian keuangan. Adapun metode

pengumpulan datanya adalah kuesioner. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

adanya pengaruh sistem akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah pada Dinas Bina Marga yang menjadi subjek dalam penelitian. ini.

Adrianus (2010) meneliti sistem akuntansi keuangan daerah terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah kabupaten Bandung. Adapun metode

pengumpulan datanya adalah kuesioner yang diberikan kepada karyawan atau

staff bagian akuntansi di setiap kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa adanya pengaruh sistem akuntansi keuangan daerah terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah kabupaten Bandung.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang

diteliti. Sistem akuntansi pemerintahan dan sumber daya manusia merupakan

(43)
[image:43.595.122.524.124.262.2]

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan

sistem akuntansi pada masa pra reformasi dan sistem yang baru adalah

sistem akuntansi penatausahaan keuangan daerah yang berlaku pada masa lalu dan

saat ini tercermin dalam perhitungan APBD menggunakan sistem pembukuan

tunggal yang berbasis kas. Prinsip basis kas adalah mengakui pendapatan pada

saat diterimanya kas dan mengakui belanja atau biaya pada saat dikeluarkannya

kas. Hal tersebut tentu saja sangat terbatas, karena informasi yang dihasilkan

hanya berupa kas yang terdiri dari informasi kas masuk, kas keluar, dan saldo kas.

Dengan demikian reformasi akuntansi pemerintahan di Indonesia adalah

perubahan single entry menjadi dauble entry. Single entry pada awalnya

digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan

kepraktisan. Seiring dengan tingginya tuntutan perwujudan good public

governance, perubahan tersebut dipandang sebagai solusi yang mendesak untuk

diterapkan karena pengaplikasian double enrty dapat menghasilkan laporan

keuangan yang lengkap dan auditable. Untuk meningkatkan kualitas laporan

keuangan, perlu adanya penerapan sistem akuntansi seperti; pengembangan sistem Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah

(Variabel X) Kualitas Laporan

Keuangan (Variabel Y) Kompetensi Sumber Daya

(44)

pembukuan berganda (Double Entry), dimana setiap transaksi dicatat dengan

jurnal berpasangan yaitu sisi debit dan sisi kredit, dan penggunaan basis akrual,

dimana dengan mengembangkan prinsip dan asumsi bahwa pencatatan transaksi

keuangan tidak hanya dilakukan pada saat terjadi penerimaan dan pengeluaran

uang. Adanya basis akrual, informasi yang akan diberikan kepada pemakai tidak

hanya terbatas pada transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan

pengeluaran kas, melainkan juga kewajiban yang membutuhkan penyelesaian kas

dimasa depan dan informasi lain yang mempresentasikan kas yang akan diterima

dimasa depan.

Untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas

dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang memahami dan kompeten

dalam akuntansi pemerintahan keuangan daerah bahkan organisasional tentang

pemerintahan (Roviyantie, 2011). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi sumber daya manusia yang ada di instansi pemerintahan berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan sehingga pemerintah daerah membuat

program/ kebijakan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Kegagalan

sumber daya manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan

logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat

dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah

(Warisno, 2008). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi

pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan dan

penerapan sistem akuntansi pemerintahan juga berpengaruh positif terhadap

(45)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

(Sugiyono, 2007:51). Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Sistem akuntansi pemerintahan

daerah dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan secara

parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah di

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian explanatory. Penelitian explanatory

adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk mendapatkan kejelasan

fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan jawaban

hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Adapun pengertian

explanatory adalah sebagai suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan

kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan kausal antara variabel

satu dengan yang lain melalui pengujian hipotesis (Sugiyono, 2011:10). Metode

survey sebagai suatu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta

dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,

baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun

suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal

masalah-masalah dan mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek -praktek

yang sedang berlangsung (Nazir, 2003).

Berdasarkan pengertian dengan pendekatan diatas dapat disimpulkan

bahwa metode penelitian explanatory analisis dengan pendekatan survey adalah

suatu prosedur penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun,

menganalisa dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran

keadaan yang terjadi secara nyata untuk kemudian ditarik kesimpulan yang dapat

(47)

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut.

Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen

yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian

(Erlina, 2011 : 48). Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan

akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang digunakan

dalam penelitin ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi pemerintahan daerah dan kompetensi

sumber daya manusia dan variabel terikatnya adalah kualitas laporan keuangan

pemerintahan daerah. Penelitian ini menggunakan metode angket yaitu

menyebarkan pertanyaan (kuesioner), adapun kuesioner mengenai sistem

akuntansi pemerintahan terdiri dari 10 item pertanyaan yang penulis adopsi atau

secara keseluruhan tidak ada perbedaan kuesioner dari peneliti sebelumnya (Fajar,

2010), kuesioner mengenai kompetensi sumber daya manusia terdiri dari 8 item

pertanyaan yang penulis adaptasi atau adanya perbedaan dari kuesioner dari

peneliti sebelumnya (Roviyantie, 2011), dan kuesioner kualitas lapora n keuangan

yang terdiri dari 8 item pertanyaan yang penulis buat adalah hasil adaptasi atau

(48)
[image:48.595.106.545.183.755.2]

Tabel 3.1

Operasional Variabel Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan

Daerah

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Pengukuran Nomor Kuesioner Variabel Independen Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (X1) Serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disusun dan dihasilkan dari sebuah sistem akuntansi pemerintahan daerah. 1. Prosedur pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan standar pencatatan akuntansi pada umumnya 2. Pembuatan laporan keuangan dan dilaporkan secara periodik 3. Kesesuaian sistem akuntansi keuangan yang digunakan sudah memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Skala Likert dengan pilihan 1-5

1 s/d 5

6 s/d 9

10 Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2) Kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau

kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan kemampuan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Skala Likert dengan pilihan 1-5

(49)

keluaran-keluaran (outputs) dan hasil-hasil (outcomes). Variabel Dependen Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) Ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan keuangan yang kualitatif dengan karakteristik yaitu andal, relevan, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami Skala Likert dengan pilihan 1-5

1 s/d 8

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi

bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

subjek atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan

atau staff bagian akuntansi yang berada di Dinas Tenaga Kerja di setiap

Kabupaten/Kota dan Provinsi di Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan

untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti

(50)

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah. Adapun Dinas

Tenaga Kerja yang berada di Kabupaten/Kota dan Provinsi yaitu terdiri dari;

Disnaker: Kota medan, Kota Binjai, Kota Pematang Siantar, Kota Tanjung

Balai, Kabupaten Labuhan Batu, Serdang Bedagai, Simalungun, dan Asahan.

Disnakertrans: Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli

Tengah, Toba Samosir, Sibolga, dan Provinsi Sumatera Utara.

Dissosnakertrans: Kabupaten Humbang Hasundutan, Karo, dan Pakpak Barat.

Disnakersos: Kabupaten Dairi. Diskependuknakertrans: Kabupaten Nias.

Diskepend, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi: Kabupaten Nias Selatan.

Dissosnaker, Pemuda, dan Olahraga: Kabupaten Samosir. Disnakertrans dan

Sos: Kabupaten Tapanuli Selatan. Disnakertrans dan Pmp: Kabupaten

Tapanuli Utara. Disnaker, Kop dan Ukm: Kota Padang Sidimpuan.

Diskessosnaker dan Kb: Kota Tebing Tinggi. Diskependukcapilnakertrans:

Kabupaten Batubara. Adapun dari 34 Kabupaten/Kota dan Provinsi di

Sumatera Utara, hanya 27 Kabupaten/Kota dan Provinsi yang memiliki Dinas

Tenaga Kerja.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk

menentukan sampel adalah teknik nonprobability sampling, yang dipilih adalah

sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling). Teknik ini adalah

teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh

(51)

dilakukan sedemikian rupa sehingga sampel yang benar-benar dapat mewakili

(representative) dan dapat menggambarkan populasi sebenarnya. Metode

pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan pelaksanaan riset dengan

alasan bahwa jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat

kebebasan untuk memilih sampel yang cepat dan murah.

Berdasarkan populasi diatas, penulis tidak melakukan penelitian kepada

semua karyawan yang berada di Dinas Tenaga Kerja di setiap Kabupaten/Kota

dan Provinsi. Namun, peneliti hanya mengambil sampel pada karyawan atau

staff yang berada di bagian akuntansi saja. Hal ini dikarenakan judul penelitian

ini mengacu kepada sistem akuntansi keuangan yang digunakan tentunya oleh

bagian akuntansi atau bagian keuangan di Dinas Tenaga Kerja di setiap

Kabupaten/Kota dan Provinsi. Adapun jumlah karyawan atau staff bagian

akuntansi di setiap Dinas hanya 2 orang. Dan Dinas yang diteliti berjumlah 27

Dinas di Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan responden yang dipilih

berjumlah 54 orang pegawai bagian akuntansi di Dinas Tenaga Kerja yang

berada di Kabupaten/Kota dan Provinsi di Sumatera Utara.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang

diteliti dan dikumpulkan sendiri oleh penulis langsung dari tempat objek

penelitian di Dinas Tenaga Kerja di setiap Kabupaten/Kota dan Provinsi di

(52)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar

pertanyaan (kuesioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang

merupakan karyawan atau staff di bagian akuntansi di Dinas Tenaga Kerja di

setiap Kabupaten/Kota dan Provinsi. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan

tertulis yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden,

biasanya disertai alternatif-alternatif jawaban. Kuesioner diberikan secara

langsung oleh responden. Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan

tersebut, kem

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1.  Kerangka Konseptual Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah,
Tabel 3.1
Tabel 4.2 Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

perilaku dalam sebuah proses perancangan adalah salah satu aplikasi dari positive theory of design, yang cenderung akan menghasilkan estetika yang tergolong dalam estetika.

Hasil kegiatan yang ditujukan pada berbagai pihak; Puskesmas, Desa/Kelurahan, Kader Posyandu, Institusi, RTL merupakan rencana pelimpahan/operan untuk ditindaklanjuti oleh

Penelitian lain dalam mengatasi nyeri diteliti oleh Ismanto (2011) mendapatkan hasil bahwa respon nyeri bayi saat imunisasi yang diukur dengan skala FLACC, terdapat

This study was conducted to provide an overview of the potential threat of flood inundation in the northern part of the Makassar City coastal region, finding sea level

berjudul SERTIFIKAT PATEN YANG DIJADIKAN SEBAGAI OBYEK JAMINAN FIDUSIA DTINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA ini disusun untuk memenuhi

Hasil penelitian usia terbanyak pada usia 46-55 tahun (37%), jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan (85,2%), kadar total kolesterol rerata 212,67±77,348, dosis

Meskipun secara fungsional, tujuan didirikannya SMK adalah untuk mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja, namun tidak menutup kemungkinan siswa ingin meningkatkan

Pada perlakuan K + (perlakuan dengan betadine) dengan rata-rata kriteria kemerahan luka hilang pada hari ke 4, pertautan kedua tepi luka mulai terjadi pada hari ke 6 dan