• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sanksi pidana pelecehan seksual antar anak di bawah umur menurut hukum islam dan hukum positif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sanksi pidana pelecehan seksual antar anak di bawah umur menurut hukum islam dan hukum positif"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

ANAK DI BA \VAH UMUR MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

Oleh: WAHDAH

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM

VIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam pada Program studi Perbandingan Mazhab dan Hukum konsentrasi Perbandingan Hukum.

Ketua

Sekretaris

Penr;uji I

Penguji II

P セュ「ゥュ「ゥョァ@ I

Pembimbing II

Jakarta, 29 Mei 2008

. Muhammad Amin Suma SH MA, MM 0 210 422

Panitia Ujian Munaqasyah

: Dr. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag NIP : 150 275 509

: H.Muhammad Taufiqi, MAg

(

(

NIP: 150 290 159 __.----...._

: Prof. Dr. H. Abduh Mali NIP: 150 094 391

: Burhanudin SH, M.Hum NIP : 130 770 738

: H. Zubir Laini. SH NIP: 150 007 392

: Asmawi M./ig 150 285 972

(

(

(

(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puja dan Puji Syukur kita haturkan kehadirat Allah semata .

salawat Sl'.rta salam senantiasa tercurahkan pada mura ilham, lautan ilmu yang

tidak pernah Jarut yakni keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW, serta

keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Amin

Tentunya Dalam penyelesaian tugas ini saya tidak semata berhasil dengan

tenaga dan upaya sendiri namun banyak pihak yang telah berpartisipasi dalam

terselesaikannya penulisan skripsi ini baik yang bersifat moril maupun materil,

maka dengan ini sepatutnya penulis menyampaikan banyak terima kasih atas

kerjasamanya dan dorongannya. Rasa terima kasih yang begitu tinggi saya

sampaikan kepada:

I. Prof; Dr, Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan

Fakullas Syariah san Hukum UIN Syari Hidayatu!lah Jakarta.

2. DR. H. A Mukri Aji, MA, dan Muhammad Taufiqi, M.Ag, selaku ketua

dan sckrclaris Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum Fakultas

Syariah san 1-lukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. H. Zubir Laini ,SH, dan Asmawi M.Ag, selaku Dosen pembimbing

4. Staff t:rsip Pengadilan Negeri Jakarta Se Iatan.

5. Seluruh Sta IT dan pegawai perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hiday;:.tullah Jakarta.

(4)

DAFT AR 181 ...•...•... iii

BABI BAB II BAB III PENDAI-IULUAN A. La tar belakang masalah... ... ... .. . ... .. .. .. ... .. ... .... .. ... ... ... 1

B. Perumusan dan pembatasan masalah ... 6

C. Tujuan dan manfaat penelitian ... 7

D. Metode penelitian ... 8

E. Sistematika penulisan ... : ... 9

DESKRIPSI UMUM PELECEHAN SEKSUAL ANTAR ANAK DIBA \VAi-I UMUR A. Kualifikasi pelecehan seksual ... .... ... ... .... I 0 B. Kualifikasi anak dibawah umur ... 14

C. Kasus-kasus pelecehan seksual antar anak dibawah umur 18 PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP SANKS! PIDANA PELECEI-IAN SEKSUAL ANT AR ANAK DIBA WAH UMUR A. Si stem Sanksi pidana dalam hukum Islam... 20

(5)

BAB IV

BABV

umur dalam hukum Islan1 ... 30

PANDANGAN HUKUM POSITIF TERHADAP SANKSI

PIDANA PELECEHAN SEKSUAL ANT AR ANAK DIBA WAH

UMUR

A. Sistem sanksi pidana dalam hukum positif.. ... 36 B. Sanksi pidana pelecehan seksual antar anak

dibawah umur menurut hukum positif ... 40 C. Kasus putusan PN Jakarta Selatan ... 41

PENUTUP

(6)

BABI

PENDAHULUAN

A. latar bclakang nrnsalah

manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia, karcna dia diberi aka!. Manusia berkembang dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

Pada masa dewasa seorang anak mengalami perkembangan sebagai persiapan memasuki masa dcwasa. Hal ini berdasarkan pada pendapat pakar psikologi. menurut Anna freud (ahli psikologi), adolesensia merupakan suatu masa yang meliputi proses perkembangan dimana tezjadi perubahan dalam ha! motivasi seksual, organisasi ego, hubungan dengan orang tua,orang Jain clan cita-cita yang dikejarnya.1

Dalam ha! ini Singgih D.Gunarsa berpendapat bahwa pada masa remaja seorang anak mengalami perkembangan psikoseksualitas dan emosionalitas yang mempengaruhi tingkah lakunya. Proses perkembangan yang dialami remaja akan menimbulkan permasdahan bagi dirinya itu dan orang-orang yang berada dekat dengan Jingkunganya. 2

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak dimana pelakunya ada!ah orang dewasa dan kebanyakan adalah orang yang telah di kenal korban. Misalnya kasus dukun cabul di cirebon, dimana korbannya adalah gadis ABO

1

Scbagain1ana dikutip Y.Singgih f).gunarsa. Psiko/ogi Remaja (Jakarta: gunung mulia,1991),h.7

2

(7)

(anak baru gedc) yang rata-rata berumur 12 tahun hingga 14 tahun,3 kasus perkosaan,dimana korbannya adalah Rima berumur 13 lahun yang diperkosa tetangganya Dany bermur 20 tahun,4kasus perkosaan kakak kelas berusia 12 tahun yang mcmperkosa adik kclasnya 7 tahun,di cakung Jakarta Timur,5kasus siswa SDN Gandusari Ill, dimana empat orang anak melakukan pelecehan seksual terhadap teman sekelasnya. 6

Dengan adanya kemajuan teknologi yang terjadi pada saat ini muncul dampak perubahan bagi masyarakat, baik dampak positif maupun dampak negative. Kemajuan teknologi menyebabkan komunikasi antar Negara menjadi semakin mudah dan lancar. Maka, kebudayaan luar ncgeri lebih terasa pengaruhnya. Dampak yang paling terasa adalah pada lata sosial budaya Jan etika moral masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya.

Salah satu masalah yang dihadapi remaJa dan menjadi masalah begi lingkungannya adalah aktivitas seksual yang nampak menjurus kapada hal-hal negatif .. dikatakan negatif karena para remaja bersikap dan bertingkah laku yang menyimpang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya bermacam perilaku seksual yang disalurkan secara salah dan tidak pada tempatnya, misalnya hubungan seksual sesamajenis kelamin dan hubungan seksual dengan anak yang belum cukup umur.7

' Anonim "Dukun cabt:l,., Minggu pagi tabloid No.52 th 53 Mirggu I april 200 l ,h. l 0

4 Faa "dipeluk dari bclakang lalu digauli didapur rumah'', kisah nyata, (Jakarta) edisi 214,

April 2006, h.20

5

ELN, "siswa SD dipcrkosa", kompas, (Jakarta), 18 Maret 2006.h.27

6 Anonirn, "Tempo JnteraktifTrenggalek", http:/tempo interaktif.com/indexjp.php 14 agustus

2006 7

(8)

Selain kondisi psikologis, ada juga faktor lain yang mendorong terjadinya tindak pidana pelecchan seksual oleh anak, yakni pengaruh linkungan yang tidak baik, bacaan-bacaan yang bcrbau pornq,gambar-gambar porno, dan film serta VCD porno terscbut mcnimbulkan rangsangan dan pengaruh bagi kalangan anak-anak yang menbaca dan melihatnya, dan akibatnya banyak terjadi penyimpangan seksual oleh anak-anak pra remaja.kejahatan tersebut berinotif untuk mempratekan apa yang dilihatnya pada media pornografi itu.

Aktivitas seksual anak-anak pra remaja yang menyimpang sangat memprihatinkan karena telah mengarah pada tindak !criminal yang secara hukum telah menyalahi ketentuan undang-undang terutama hukum pidana positif. Pelecehan scksual yang tc1jadi pada anak pra rcrnaja hukanlah suatu kasus barn dalam masyarakat, tetapi sudah te1jadi lama,bahkan sejak adanya masyarakat.

Perilalrn sekoual anak-anak pra remaja akhir-akhir ini telah menggangu ketertiban umum dalam masyarakat, terutama para orang tua. Dalam masyarakat perilaku anak-anak yang melakukan pelanggaran dan kejahatan biasanya disebut dengan "anak nakal". Secara yuridis-formal, masalah anak nakal telah memperolah pedoman yang balm dalam hukum positif yang berkaitan dengan kriteria anak yang melakukan tindak pidana

(9)

menghendaki) akan me!limbulkan berbagai gejolak psikologi, diantaranya rasa malu, marah, benei, dan dendam serta hilangnya rasa aman dan nyaman. 8

Berkaitan denga!1 !criteria anak nakal yang melakukan tindak pidana,dapat dinyatakan bahwa si anak telah mencapai umur 8-17 tahun dan belum menikah (pasal I ayat (2) UU No.3 talmn 1997). Selain itu, dalam KUHP pasal 45 dinyatalcan, bahwa yang belum dewasa adalah analc yang belum berumur 16 tahun. Sedang berkaitan dengan anak yang menjadi korban pidana, KUHP mengatur bahwa umur anak itu be I um genap 15 tahun. 9

DalatJ1 hukum Islam ada beberapa pendapat tentang batasan seorang anak yang dapat dikenakan pertanggung jawaban pidana. Kebanyakan fuqaha membatasi usia seorang anak yang dapat dikanai pertanggunga jawaban pidana atas tindak pidana( jarimah) yang diperbuatnya, yakni pada saat si anak telah mencapai usia 15 talmn. Menuru! Imam Abu Hanifah, kedewasaan anak itu ialah pada usia 18 tahun.10 Perbedaan pendapat tersebut wajar karena kedewasaan seseorang dapat dicapai pada usia yang berbeda-beda dan ha! itu dipengaruhi kondisi sosial dan kultur masyarakat sekitarnya.

Tindak pclecchan seksual oleh anak yang terjadi merupakan suatau masalah,yang memerlukan perhatian khusus pemerintah karena ha! ini berkaitan dengan moralitas gcnerasi bangsa. Dal ha! ini pengadilan yang merupakan instansi atau lembaga yang menangani masalah hukum perlu memberi perhatian pada kasus

8

http:/e-psikologi.com/masalah/index.htm.6 September 2006

9

Darwan prins, Hukum anak Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997),h. 3

(10)

yang berkaitan dengan anak-annk terutama pada kasus kejahatan seksual. Untuk itu pengadilan perlu mcmberikan sanksi pada annk-anak yang melnkukan tindnk pidana terutama pelaku kejahatan seksual.

Menurut hukum islam, meski Negara Indonesia tidnk menyelesaikan perkara tindak pidana annk dengan hukum Islam, penyelesaian perkara annk mempunyai tujuan edukatif melalui pemberian sanksi pada annk. Untuk itu meski tindnk pidana anak dibawah umur ticlnk dikennkan pertanggung jawaban pidana atas tindnk pidana Garimah) yang diperbuatnya,tetapi ia bisa dijatuhi pengajaran. Pengajaran ini,meskipun sebenarnya berupa hukuman juga, tetap dianggap sebagai hukuman pengajaran bukan hukuman pidana.

Islan1 menanamkan dan memegang teguh pnns1p kesamaan di hadapan hukum dan perlindungan hukun1 tanpa diskriminasi dengan begitu jelas dan tegas. Para hakim ditugaskan untuk menjalankan tugasnya dengan adil セ。ョ@ tidnk berpihak.11 nanmn demikan seorang Hakim harus memperhatikan kemampuan pertanggung jawaban pidana pelaku kejahatan dalam menjatuhkan hukuman, dan ia tidnk boleh ragu dalarn menjatuhkan hukuman karena ha! itu dapat menjadi sebab gugurnya hukuman.12 Bagaimanapun suatu kejahatan harus mendapat imbalan atau hukuman yang sepantasnya karena hukuman, dapat juga sebagai perbaikan dan pencegahan nkan semnkin marnknya tindnk kejahatan.

lJ Topo santoso, mengagas Hukum Pidana Islam, (Bandung:Asy Syamil 200 l ), h I 03

12

(11)

B. Pcrumusan dan pcmbatasan masalah

Pelecehan seksual merupakan perilaku yang mengarah kepada ha! ha! yang dilakukan secara sepihak atau tidak diharapkan oelh orang yang menjadi sasararmya. Biasanya korban dari pelecehan tersebut adalah anak dibawah umur dimana mereka belum memahan1i dan mengetahui makna seks dan dampak hubungan seksual

Adapun rumusan pokok masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pandangan hukum islam dan hukum positifterhadap sanksi pidana pelecehan seksual antar anak dibawah umur. Dari pokok masalah ini dapat ditarik rincian

masalah sebagai pertanyaan penelitian yakni:

I. Bagaimanakah gambaran pelecehan seksual antar anak dibawah umur?

2. Bagaimanakah pandangan hukum Islam terhadap sanksi pidana pelecehan seksual antar a:mk yang dibawah umur?

3. Bagaimanakah pandangan hukum positif terhadap sanksi pidana pelecehan seksual antar anak yang dibawah umur?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

Penelitian ini bertqjuan:

l .gnguraikan gambaran tentang bentuk-bentuk pelecehan seksual antar anak dibawah umur

(12)

3. Mcnjclaskan pandangan hukum positif tcntang sanksi pidana atas pelecehan seksual antar anak clibawah urnur

Seclangkan rnanfaat pcnelitian sebagai bcrikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mcnjadikan clan rnanfaat bagi studi kejahatan anak dibawah umur, baik rnenurut hukum pidana positif maupun hukurn pidana Islam

2. Bagi pihak yang tcrlibat dengan pendidikan anak, hasil penelitian ini sebagai masukan dalam rangka meningkatkan pcrlindungan, kepcdulian dan kasih sayang terhadap anak-anak didiknya

3. Hasil penelitian ini diharnpkan dapat berguna bagi aparat pcnegak hukurn clalam usaha rncrnbcrikan pcrlindungan hukum bagi anak korban pclecehan seksual, dan bagi aktivis perlindungan anak dalam rangka mengadvokasi hak-hak anak.

D. Mctode pcnclitian

I. Jenis penelitian

Dilihat dari segi datanya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena jenis data yang dikurnpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Dilihat dari segi tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian-deskri ptif.

Dan dari seg1 tipe penelitian hukum, penelitian 1m merupakan penelitian hokum doktriner-komparatif:

(13)

Adapun teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini

ada!ah:

- Teknik studi Dokumenter

Yaitu mclalui telaah terhadap dokumentasi yang berbentuk buku-buku,

laporan-lapornn clan putusan pengadilan

3. Teknik analisis data

Analisis data mcncrapkan teknik analisis-kualitatif, yakni analisis isi secara

kualitatif.

E. Sistcmatika pcnulisan

Untuk mcmudahkan penyusun menyelesaikan pembahasan secara sistematis,

maka pcrlu disusun sistcmatika pcmbahasan scdcmikian rupa. Adapun sistcmatika

yang akan diuraikan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab pertama menguraikan pendahuluan yang terdiri dari: latar

belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah,tujuan clan

manfoat pcnelitian, metodc penelitian dan sistematika penulisan

Bab kedua menguraikan deskripsi umum pelecehan seksual antar anak

dibawah umur yang meliputi: kualifikasi pelecehan seksual, kualifikasi

anak dibawah umur dan kasus-kasus pelecehan seksual antar anak

dibawah umur

Bab ketiga menguraikan pandangan terhadap sanksi pidana pelecehan

(14)

dalam hokum Islam dan sanksi pidan pelecehan seksual antar anak dibawah umur dalam pandangan hukum Islam

(15)

DESKRIPSI UMUM PELECEHAN SEKSUAL ANTAR ANAK DI BA WAH UMUR

A. Kualilikasi pclccchan seksual

Secara umum yang dimaksud dertgan pelecehan seksual adalah segala macam bentuk yang berkonotasi atau mengarah kepada hal-hal yang seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatife seperti marah, benci dan tersinggung pada diri individu yang menjadi korban pelecehan seksual tersebut.

Pelecehan seksual dapat berupa main mata, siulan nakal, komentar berkonotasi scks dan gender, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan dibagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual, dan perkosaan. Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan siapa saja dan meskipun pada umumnya korban pelecehan tersebut adalah wanita. 1

Pelecehan di tempat kerju dapat diartikan sebagai segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak atau tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasarannya. Penolakan clan penerimaan

1

(16)

korban atas perilaku tcrsebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan baik secara

implisit maupun cksplisit dalam membuat keputusan menyangkut karir atau

peke1jaannya, menggaggu ketenangan bekerja, mengintimidasi dan

menciptakan lingkunagn kerja yang tidak aman dan nyaman bagi si korban.

Pelecehan scksual di tempat kerja juga meliputi diskriminasi gender dalam ha!

promosi, gaji atau pemberian tugas dan tanggungjawab.

Jika merujuk pada tittle VII of Civil Right Act tahun 1964 yang telah di

amandemen oleh Kongres USA pada tahun 1991, pelecehan seksual di tempat

kerja dapat dibcdakan menjadi:

c Quid Pro Quo, yakni pelecehan seksual yang biasanya dilakukan

oleh seseorang yang memiliki kekuasaan atau otoritas terhadap

korbannya, dengan disertai iming-iming pekerjan, kenaikan gaji

atau promosi. Biasanya pelaku pelecehan seksual tipe ini adalah

supervisor, manager, direktur atau pemilik perusahaan.

• Hostile Work Environment, yakni pelecehan seksual yang terjadi

tanpa irning-iming rnaupun ancaman, tetapi dalam lingkungan

ォ・セェ。ョケ。@ si korban mengalami berbagai tindakan atau perilaku yang

(17)

ada rasa permusuhan, tidak memiliki rasa aman dan nyaman dalam

melakukan tugas-tuigas pekerjaannya. 2

Adapun bentuk-bentuk kejahatan seksual yang biasa terjadi antar anak

di bawah umur antara lain:

1. Zina (incest, perkosaan, dan pelacuran)

2. Liwath ( homo seksual, soomi dan lesbian)

3. pelecehan seksual

4. perbuatan cabul

5. pornografi

1. Zina yakni, melakukan hubungan kelamin diluar nikah, perzinaan biasa

terjadi hubungan sedarah (incest), ada 2 kategori incest. Pertama Parental

incesl, yakni hubungan orang tua dengan anak baik kandung maupun tiri, kedua

Sibling Incest yakni hubungan antara saudara kandung.3

2. Liwath yakni, melakukan persetubuhan ke dalam dubur4 antara laki-laki

dengan laki-laki dan hubungan lesbian dilakukan perempuan dengan

perempuan.

2 http:/e-Psikologi.com/masalah/index.htm 6 September 2006

3 lndri Oktaviany dan M.Rezfah Omar,

"Incest: peran perlindunag n1asarakat alas

ketidak kuasaan seorang anak", Suara apik Jakarta, edisi 24 tahun 2004, h. 9

(18)

3. Pelecehan seksual yakni, segala macam bentuk yang mengarab kepada hal-hal scksual yang dilakukan secara sepuihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasarannya.

4. perbuataio cabul yakni,segala macam wujud perbuatan, baik yang dilakt:ke.n pada diri sendiri maupun dilakukan kepada orang lain mengenai dan yang berhubungan dengan alat kelamin, bagian tubuh lainnya yang dapat merangsang nafsu seksual.5

5. Pornogri.fi yakni segal macam tontonan atau gambar-gambar yang berbentuk dan mengarah kepada seksual

Liz Kelly menyatakan bahwa kekerasan seksual meliputi tindakan apapun yang bersifat fisik, visual,veral atau seksual yang dialami oleh perempuan dan anak perempuan sebagai suatu ancaman, pelanggaran atau gangguan atau serangan yang mengakibatkan menyakiti atau menghinakan,merendahkan dan menjauhkan kemampuarrnya dari mengontrol hubungan keintiman.6

5

Adami Chazawi, Tindak pidana mengenai kesopanan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h.80

6 Siti lcstari dan Veronika,

"kekerasan seksua/ terhadap anak perempuan ", Suara

(19)

B. kualifikasi Anak di Bawah Umur

Anak merupakan titipan Allah dan perlu dijaga dan di pelihara dengan baik, karena anak adalah amanah yang sangat berharga bagi kehidupan manusia generasi penerus. dalam Islam, meajaga keturunan (nasab) adalah ha! yang sangat penting, supaya keturunau dikemudian hari tidak menjadi generasi yang rusak.

Masa anak-anak adalah masa pertumbuhan dan penaburan benih, pendirian tiang pancang, pembuatan pondasi, yang kenmudian per iode pembentukan watak, pembentukan kepribadian dan karakter dari seorang manusia, agar mereka di masa depan memiliki kekuatan dan kemampuan berdiri tegak dalam meniti kehidupan.

m。ウケ。セ。ォオエ@ adalah kumpulan dari manusia, sehingga setiap meanusia

pastilah almn mengalami suatu masa yang disebut kanak-kanak. Dengan demikian scorang anak merupakan benih dari suatu masyarakat. Sehingga jika benih terse but baik, sudah pasti masyrakat yang akan terbentuk juga merupakan masyarakat yang baik pula, begitu juga sebaliknya.

(20)

melaksanakan segala masalalmya, baik yang menyangkut penjagaan terhadap makanan, pakaaian, tidur maupun memperhatikan kebersihannya seperti para karabat-kerabatnya. 7

Menurut hukum Pidana di Indonesia, untuk menentukan pertanggungjawaban mengacu pada batas usia seorang anak apabila ia melakukan perbuatannya, ditentukan dalam hukum pidana itu dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang berbeda antara anak dengan orang dewasa dalam ha! bertindak

Oleh karena itu, anak-anak sekarang ini telah bertindak seperti orang dewasa. Batasan umur anak tergolong sangatlah penting dalam perkara pidana anak, karena dipergunakan untuk mengetahui seseorang yang diduga nelakukan kejahatan itu termasuk kategori anak atau bukan.

Dalam hukum pidana positif di Indonesia batasan umur bagi anak dikatakan belum dewasa atau dibawah umur telah tertuang denganjelas dalam KUHP pasal 45 yang menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 16 talmn. 8 Pasal 4 UU No.3/1997 tentang peradilan anak menyatakan bahwa batas umur anak nakal minimum adalah 8 tahun dan maksimum 18 tahun atau belum pemal1 kawin, sedang maksimum untuk dapat diajukan ke

7

Kautsar Muhan11nad Al-Mainawi, llakAnak dala111 keluarga n1islim, penerjemah M Suri sudahri, (Jakarta: pustaka Al-Kautsar, 1996), h.65

8

(21)

tindak pidana belum mencapai 18 tahun dan belum pemah kawin.9 Sedangkan Undang-undang perlindungan Anak (UU No.23/2002) pasal 1 ayat 1 dan UU HAM (No.39/1999) menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk juga anak yang masih dalam kandungan.

Dalam ilmu jiwa, masa transisi dialan1i anak mulai usia 10 tahun hingga 17 tahun, Elisabeth B, Harlock membagi usia anak remaja yang berada pada masa pubertas yakni usia 10 tahun atau 12 tahun sampai 13 tahun atau 14 tahun sampai 17 tahun, usia remaja akhir (masa dewasa muda), yakni usia 17

tahun saniapi 21 lalHm asalkan 111clakuku11 tinc.luk piduna bclummcncapui umur

18 tahun atau belum pernah kawin.10

Dalum Konvensi Hak Anak, anak di definisikan sebagai mereka yang berusia dibawah 18 tahun, mereka berhak memperoleh pemeliharaan dan bantuan khusus, karena ketidak matangan jasmani dan mentalnya, mereka memerlukan pengamanan dan pemeliharaan khusus termasuk perlindungan hukum yang layak, sebelum dan sesudah kelahiran (Delarasi Hak Anak).11

Jadi secara umum dapat didefinisikan bahwa anak adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun, dimana mereka berhak memperoleh pemelihraan khusus dan perlindungan hokum yang layak.

9

Bambang Waluyo, Pidana dan pemidanaan, (Jakarta:Sinar Grafika, 2004), h. !06

10

Sudarsono, Kenaka/an Remaja, (Jakarla: Rineka Cipta, 1997), h. 13

11

Siti Leslari dan Veronika, "Undang-undang perlindungan Anak dan pembentukan

(22)

Dalam hukum Islam batas kedewasaan seorang anak tidak tercantum dengan jelas baik didalam nash Al-Qur'an maupun hadits, dank karena itu ulama berpenda pat bahwa batas itu adalah kematangan fisik untuk mampu menikah. Bagi perempuan batas dewasangan keluamya darah haid, sedangkan bagi laki-laki adalah dengan ditandai "mimpi basah".

Mazhab l lanall mengatakan bahwa seorang anak belum dikatakan taligh ( dewasa) bila belum mencapai usia 18 tahun, dan khusus bagi anak perempuan adalah usia 17 tahun.12

Mazhab Syafi'I dan Mazhab Hambali berpendapat bahwa anak yang belum dewasa ( dibawah usia baligh), baik laki-laki maupun perempuan adalah berusia 15 tahun. 13

Alasan mereka mengacu kematangan aka!, dan aka! menjadi dasar kematangan jasmani dan mentalnya, hanya saja keluamya darah haid manjadi bataskedewasaan Syar'I, sebab keluamya haid itu tidak lebih dari usia 15 tahun. Apabila pada usia 15 tahun belum keluar darah haid, yang demikian itu di sebabkan oleh kelianan biologis, dan kelainan itu tidak mempengaruhi aka] dan anggapan orang lain ia sudah dewasa dan layak mempertanggungjawabkan perkataan dan perbuatannya.

12 Muhammad Ali Al Subuni, Rawa

yu

Al-Bayan TafsirAl-Ahkam, (Beirut:

Daral-Fikr.t.t)jilid I, h. 212

13

(23)

dilakukan olch orang yang sama sekali tidak dikenal oleh korban. Untuk kasus incest (masih ada hubungan sedarah) sebanyak 26 kasus.15

15

Anonim, "perjuangan herat perempuan Indonesia menggapai keadilan ditengah

(24)

A. Sistem Sanksi Pidana Dalam Hukum Islam

Dalam hukum Islam perbuatan yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau masyarakat, baik anggota badan maupun jiwa, harta, benda perasaan, keamanan, dapat dikatakan sebagai perbuatan jarimah.

Dalam hukum Islam tujuan pokok dari penjatuhan hukuman ialah pencegahan (ar-rad'u waz-zajru), pengajaran serta pendidikan (al-islah wat-tahdzib)'. Adapun yang dimaksud pencegahan ialah mencegah diri sipelaku untuk tidak mengulangi perbuatannya dan mencegah diri orang lain dari berbuat yang demikian. Dalam hukum Islam, penjatuhan hukuman juga bertujuan membentuk masyarakat yang baik yang dikuasai oleh rasa saling menghormat dan mencintai antara sesama anggotanya dengan wengetahui batas-batas hak dan kewajibannya.

Ditinjau dari segi perbuatannya, tindak pidana (Jarimah) dibedakan menjadi: I. Jarimah Hudud

2. Jarimah Qishash dan diyar 3. Jarimah Ta'zir

I. Jarimah Hudud yaitu:hukum yang diancam dengan Had dan lebih ditentukan

v

oleh Syara, dan menjadi hak Allah. hukuman tersebut telah ditentukan oleh

(25)

1. Hukuman mati, hukuman ini dijatuhkan kepada pelaku jarimah hirabah yang · melakukan pembunuhan.

2. Hukuman cambuk, hukuman ini dijatuhkan kepada pelaku zina yang belum kawin dengan sebanyak JOO kali cambuk dan sebanyak 80 kali cambuk kepada yang rnelakukan tuduhan palsu zina terhadap orang Jain.3

3. Hukuman Rajarn, yaitu hukuman mati dengan cara dilempar batu. Hukuman ini dijBtuhkan kepada pelaku zina mukhson ( sudah kawin ) baik Jaki-laki maupun pennpuan.

4. Hukuman Penjara, hukuman ini dijatuhkan kepada pelaku hirabah yangtidak melukai fisik korban atau menghilangkan nyawanya.

2. Jarirnah Qishash dan Diyat yaitu:

Qishash bisa diartikan sebagai pembalasan setimpal dengan perbuatannya. Qisas merupakan hukuman yabg sesuai dengan rasa keadilan masyarakat, dimana pembuat diberi balasan sesuai dengan perbuatannya. Untuk terwujudnya keamanan dan ketertiban, hukuman qisas dapat lebih menjamin4• lbnu Mas'ud dan Zainal

Abidin membedakan tindak pidana Qishash/Diyat berupa:

a. pembunuhan dengan jalan sengaja. Ada tiga macam hukuman ialah hukuman pokok,hukuman pengganti dan hukuman tambahan.

Hukuman pokok dari pembunuhan dengan sengaja ialah berupa: Qisas, memhayar diyat dan ta'zir.

3

A. Hanafi, ilsas-asas Hukum Pidana !slam, (Jakarta : Bulan bintang 1967 ), h. 289-294

4

(26)

d. Pcnganiayaan dengan sengaja, hukumannya ialah:

Hukuman penganiayaan sengaja ialah qisas, apabila hukuman qisas tidak mungkin dilakukan karena anggota badan yang akan di qisas tidak ada atau sedang sakit diberikan dua macam hukuman pengganti yaitu:membayar diyat atau bayaran yang rusak, sesduai dengan anggota yang rusak itu. Dan memberi ta'zir (pelajara) dengan jalan apa saja, yang dpapat dilakukan penguasa (imam), bila pembayaran diyat pun tidak dapat dilakukan.

e. Penganiayaan tidak sengaja atau tersalah, hukumannya ialah: diyat atau tambahan yang merupakan hukuman pokok satu-satunya dan tidak ada hukuman pengganti.

Perbedaannya ialah dalam perkara perbuatan yang disengaja, diyatnya diberatkan, sedangkan dalam perkara perbuatan yang tidak disengaja atau tersalah, diyalnya diringankan.

berdasarkan Firman Allah dalam surat Al-Baqarah 178-179 yang berbunyi:

0 0 ... 0 ,J 0 ,... ,...0 0 ,J ,... J ;SJ ..,,

-1.'.;Jl.J

'.CJ!' -:_

11.J •:'._ 11 |GNセ|i@ ' . , ,, -11 , <"1;._ , _,,., 1' :'\ '. 'JJI 1'-TL'

. . . J セ@ . セ@ <.5'"'""

ii

<../''""""" イMセ@ セ@ .r' 0l セ@

-... ,... .... ... ,.. ,... ,...

Pgセ@

41

ZQセQZ[@

N⦅ェセL[Z@

Qセ@

t.

4ij

セ@

¥f ::,.

4l

セ@

セ@

jオセ@

Jui:;

..

,,,, ,... ,... ,... ,... ,,. ,... ,... ,... ,,.

J. ,... ,.. ,... ,...,.. .... ... セ@ ,J ,,,,, ,..

セ@ セj@

,..

Nセゥ@

ケャセ@

ill

RM|jiセ@

J.:..!

ャᆪセQ@

セ@

a.:;_))

セ@

::_,,.

セ@

RM|jiセ@

,... ,,. ,... ,... ,... ,,.

<'

V'\-' VA:• fall)

.0:,E

セ@

yQ

UI

Jt

セ⦅[NNN@

..rWI

,., ,,. ,.. ,... ,...

(27)

0

wanita. Maka barang siapa yang dia ampunkan dari padanya sesuatu oleh saudaranya maka ia harus menaati dengan baik dan memberikan kepadanya dengan kebaikan. Demikian itu adalah peringanan dari Tuhanmu dan kasih sayang. Maka bartang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya adalah siksa yang pedih. Bagi kamu dalam qisas adalah suatu kehidupan, walwi orang-orang yang mempunyai fikiran. Mudah-mudahan kamu bertaqwa " ...

Diyat ialah: Harta yang wajib diberikan sebagai pengganti kerugian sebab membunuh atau melukai ..

Adapun ha! yang mewajibkan diyat ialah:

apabila wali yang terbunuh mema'afkan sipelaku (pembunuh) dari pembalflsan denganjiwa. Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 178

Artinya : "Maka barang siapa yang mendapatkan suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaajkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendak/ah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepoda yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu maka bagnya siksa yang sangat pedih" (Al-Baqarah 178)

bib berhalangan melaksanakan hukurnan qisas karena alasan syar'I, seperti hilangnya anggota yang akan di qisas dan sakit

pembunuhan yang tidak disengaja

(28)

ta'zir tidak te1icntu jumlalmya.dan dalam ta'zir hukuman cambuk lebih diutamakan.

3. Hukuman tahanan (penjara)

Ada dua rnacam hukuman tahanan dalam Syari'at Islam, yaitu hukuman tahanan tcrbatas dan hukurnan tahanan tidak terbatas. Hukuman taliana terbatas yaitu: Batas terendah hukuman ini adalah satu hari, sedang batas setinggi-tingginya tidak menjadi kesepakatan, dan hukuman tahanan tidak terbatas yaitu:sudah ditentukan masanya terlebih dahulu, rnelainkan dapat berlangsung terns sampai terhukum mati atau taubat dan baik pribadinya. 7 4. Hukuman pengasingan

Mengcnai masa pengasingan dalam jarimah ta'zir, maka menurut mazhab Syafi' I dan Ahinad tidak lebih dari satu tahun, agar tidak melebihi masa pengasingan yang telah ditetapkan sebagai hukuman had, yaitu satu tahun juga.menurut imam Abuhanifah, masa pengasingan bias lebih dari satu tahun,

sebab pengasingan disini adala.'1 hukum ta'zir dan bukan hukuman had. 5. Hukuman denda atau ganti rngi

Hukuman denda ditetapkan juga oleh Syari'at Islam misalkan mengenai mencuri buah yang masih tergantung dipohonnya yang didenda dengan dua kali lipat dua kali harga buah tersebut. Sesuai dengan hadits nabi "Dan barang siapa yang membawa sesuatu keluar, maka atasnya denda sebanyak

dua kalinya beserta hukuman"

7

(29)

B. Sanksi Pidana Zina Dalam Hokum Islam

Zina ialah perbuatan bersenggama antara seorang laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pemikahan ( perkawinan ) atau perbuatan bersenggama seorang laki-laki yang terikat perkawinan dengan seorang perempuan yang bukan istrinya atau seorang perempuan yang terikat perkawinan dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya.8

Menurut imam Malik, Zina ialah me-wathi-nya seorang laki-laki mukallaf terhadap faraj wanita yang bukan miliknya dilakukan dengan sengaja. Dan menurut imam syafi.'I, zina ialah memasukkan Zakar kedalam faraj yang haram dengan tidak syubhat dan secara naluri memuaskan hawa nafsu.9

Dalarn surat Al-Isra' ayat 32 Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina ilu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk

Dalam Hadits Rasulullah SAW bersabda:

" Kamus Besar bahasa Indonesia, h. 1136

9

(30)

Artinya ".Jangan sekali-kali salah seorang diantara kanu bersepi-sepi dengan seorang perempuan (yang bukan mahram), karena yang ketiga adalah setan ". (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas)

Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi" (Al-An'aam 151)

Menurut DR. Muhammad Abduh Malik, penyebab dari seorang berbuat zina adalah bahwa manusia memiliki nafsu syahwat terhadapan lawan jenisnya, dan cisebabkan kondisi social yang mentolelir pergaulan bebas antara pria dan wanita yang berakibat banyak pria dan wanita yang bukan muhrim dalam pergaulannya melakukan berbagai perbuatan yang mendekati perbuatan zina

Ada beberapa hukuman bagi seorang yang melakukan zina baik seorang tersebut masih sendiri ( bujang/perawan) ataupun bagi seorang yang sudah menikah.

1 Hukuman cambuk, hukuman ini dijatuhkan kepada pelaku zina yang beium kawin dengan sebanyak 100 kali cambuk dan sebanyak 80 kali cambuk kepada yang melakukan tuduhan palsu zina terhadap orang Jain.10 2 Hukuman Rajam, yaitu hukuman mati deugan cara dilempar batu.

Hukuman ini dijatuhkan kepada pelaku zina mukhson ( sudah kawin ) baik iaki-laki maupun perempuan.

(31)

Bahwa akibat dari perbuatan zina dengan lawan jenis kelamin dilarang keras oleh Allah, meskipun atas dasar suka sama suka antara kedua jenis kelamin itu karena perbuatan エ・イウ・「セエエ@ mempunyai dampak yang sangat buruk bagi pelakunya dan bagi masyarakat banyak. Bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan cenderung akan lebih mudah mclakukan perbuatan buruk, serta ketidak jelasan nasab yang dikandung oleh anak pelaku zina.

C. Sanksi Pidana Pclecchan Seksual Antar Anak Dibawah Dalam Pandangan Hukum Islam

Hukum Islam telah mengatur seluruh hubungan manusia agar dengan aturan teresbut ketentraman dan kedamaian bias tercapai, ketentuan hukum Islam tersebut ada yang global ada yang terpcrinci.

Kejahatan seksual merupakan perbuatan yang menimbulkan kerusakan besar. Dilihat dari segi perzinaan adalah salah satu diantara sebab-sebab yan3 mengaldbatkan kehancuran peradatan, menularkan penyakit-penyakit yang sangat berbahaya, mndorong orang untuk membujang serta hidup bebas. Karena sebab tersebur diatas, maka hukum Islam menetapkan sanksi hukuman yang keras terhadap pelakunya.

(32)

ketentuan hukum tersebut menjadi ijtihad para ulama atau Ulil amri yang akan menghasilkan ketentuan hukum terhadap permasalahan yang dihadapi, dengan mengacu pada ketentuan al-Qur'ann dan al-hadits, produk hukum tersebut berbentuk

Jarimah ta 'zir,yaitu jenis hukuman yang tidak ditentukan oleh Qur'an dan al-Hadits, diberlakukan kepada orang yang berbuat maksiat atau melakukan jenis pidana tertentu yang tidak ada sanksi had atau kafaratnya, baik yang berkaitan dengan hak Allah

Adapun contoh kasus dalam jarimah ta 'zir yang berkaitan dengan kejahatan terhadap kehormatan dan kerusakan akhlak adalah percobaan przinaan atau perkosaan dan perbuatan yang mendekati zina, seperti mencium, meraba-raba, menonton VCD porno atau gambar porno, goyangan penyanyi dangdut yang menggunakan pakaian rok mini dan sejenisnya. Meskipun dilakukan dengan tidak ada paksaan karena hukum islam tidak memandangnya sebagai pelanggaran terhadap hale masyarakat.jelas buka11 ddik aduan, melainkan delik biasa.11

Namun demikan walaupun tidak ditemukan istilah pelecehan seksual, bukan berarti manusia dapat berbuat seenaknya sendiri tanpa adanya rasa malu dan batas-batas etika serta moral dalam kehidupan masyarakat. Dan hukuman bagi pelaku pelecehan seksual akan diserahkan kepada seorang hakim atau ulil amri yang berhak untuk memutuskan perkara tersebut.

(33)

Dalam ajaran Islam telah jelas memberi aturan dalam pergaulan hidup bermasyarkat seperti sopan santun, etika dan memandang seseorang dalam berintegrasi atau bergaul. Dengan demikian pelecehan seksual merupakan bentuk perbuatan yang dianggap sebagai perbuatan yang bermoral rendah, karena Syari 'at Islam lebih menekankan pada segi akhlak atau moral yang menjadi tolak ukur seseorang dalam menila perilaku dan perbuatannya, sehingga tidak menyalahi aturan dan kebiasaan yang ada dalam masyarakat, apa yang patut dan apa yang tidak patut dilakukan.

Dalam agama Islam jangankan mencium atau memegang anggota badan seseorang perempuan, melihat dengan menimbulkan syahwat saja tidak boleh, karena dapat dikhawatirkan menimbulkan rangsangan yang mendekati zina. Demikian pula untuk wanita sebaiknya menggunakan pakaian yang menutup aurat sehingga bentu'c dan lekuk tubuh tidak terlihat oleh orang yang bukan muhrimnya.

Ditegaskan dalam Firmannya Q.S An-Nur ayat 30

' \ ; ; ; , . . , . , , ,, J J , . . ,, J セoj@

C:..., "', .))\ i)\ GNセi@ <'·\ ;::_u\.) 0

' ' . ' ' - I' iセLGNN⦅セL@ ' L,a_;I '. I''· 1' '. '. ','II I;

: セ@ セ@ ('"T <s' J , セ@ Iセ@ セI@ セス@ . セ@ セ@ セ@

r"..

i f

(i • : J

_,JI)

0

セ[セGN。⦅A@

Artinya :KatakanZah kepada orang Zaki-Zaki yang beriman: "hendakZah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaZuannya; yang demikian itu adaZah suci bagi mereka, sesungguhnya Allah

Maha mengetahui apa yang mereka perbuat"

(34)

anak dapat dikategorikan sebagai hirabah, karena kejahatan yang dapat menyebabkan kekacauan seperti pembunuhan, perampokan, dan kekerasan terhadap perempuan.

Dalam hal perkosaan dalam hukum Islam tidak disamakan dengan zina, Larena dilakukan dengan pemaksaan. Karena dipandang bahwa sebenarnya tujuan utama untuk melakukan perkosaan adalah keinginan si pelaku. Tetapi perkosaan tanpa disertai dcngan "suka sama suka" antara kedua belah pihak. Tetapi disertai dengan paksaan, ancaman, kekerasan serta penipuan sipelaku terhadap korban. Namun apabila terjadi pada kasus yang belum ada ketentuan hukumnya seperti terjadi pada anak dibawah umur yang sebagai korban, maka untuk menghukurn pelaku digunakan ketetapan yang lama yang sekiranya sesuai dengan pennasalahan yang timbul, yaitu dengan mengqiaskan. Begitu kiranya pernyataan yang ada dalam menetapkan suatun hukum yang belum ada ketetapannya. Jadi jelaslah bahwa jarima11 perkosaan dalam hukum Islam adalah bukan zina. Dan dapat dikatakan demikian karena kedua orang tersebut melakukan persetubuhan diluar pernikahan, dan atas paksaan dari sipelaku.

(35)

Allah SWT bcrfirman dalam Q.S An-Nur ayat 2

セ|@ jセ@

セ@ セャセ@

4.

セェ[LNャ[@

セI@

;:.J.;.

iiLo

セ@

..1.>-\)

JS-

QZLZNオN[Nセ@

Ji))

セQI|@

,, ,, ,, ,, ,.. ,, ,; ... ... ,; ,, ,,. ... ...

0 ""' ,- ... 0 0 0 ' ... } 0

c2:

)yJI)

:;:.:,;.'.Ji::,.

w\..b セQセ@

'.i6°'-J)

.?'"',11

1

:,;i13

.:lit;

0')..'j

セNセセ\@

01

,,.,,. ,.. ,,. ,.... ,. ... ,, ,, ,,

.

Artinya :Pere1•1puan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka dera/ah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan jangan/ah be/as kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (marija/ankan) agama Allah, jika kamu beriman kapada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pe/aksanaan) hukuman merekadesaksikan o/eh sekumpulan dari orang-orang yang beriman

(0.S An-Nuur.2)

Perkosaan anak merupakan penganiayaan dan pelukaan dibagian vital ( alat

kelamin korban) sehingga alat vital korban menjadi luka dikarenakan suatu peksaan,

berkaitan dengan perkosaan yang pelakunya memaksa untuk melakukan hubungan

dan terjadi pelukaan di bagian vital, maka pelaku bias dijerat dengan hukuman qisas (

balasan setimpal ) terhadap pengamayaan atau pelukaan badan. Sesuai dengan

firman Allah dalam surat Al-Maidah 45

" Dan le/ah kami tetapkan atas mereka dalam taurat bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dibalas dengan ma/a, hudung dibalas dengan hidung, telinga dibalas dengan telinga, gigi dibalas dengan gigi dan dalam pelukaan ber/aku qisas."

Pelaksanaan balasan setimpal dalam bentuk ini juga terdapat dalam firman

(36)

"Dan jika kamu membalas ( penganiayaan ) maka balaslah semisal kamu telah dianiaya dengannya. "

Al-Qur'an dan sunah yang merupakan -sumber utama hukum Islam telah

rnenetapkan hukuman tertentu untuk kesalahan-kasalahan tertentu, kesalahan tersebut

disebut dosa yang mengharuskan adunya hukurnan12 dulam ha! ini melakukan

kesalahan terdapat pengccualian dimana tidak dikenakan taklif atas mereka yaitu

anak kecil, orang gila, orang lupa, orang terpaksa, orang tidur, dan orang tersalah.

Dalam suatu tindak pidana unsur terpenting adalah adanya pelaku tindak

pidana. Dalam hukum Islam ada beberapa unsur atau rukun umum Jinayah, unsur

atau rukun jinayah tersebut adalah:

I. Adanya Nash yang rnelarang perbuatan tertentu yang disertai ancaman

hukurnan atas perbuatan diatas

2. Adanya unsur perbuatan yang berbentuk jinayah, baik melakukan perbuatan

yang dilarang atau mcninggalkan perbuatan yang diharuskan.

3. Pelakunya adalah orang yang dapat menerima khittab atau dapat memahami

taklif, artinya pelaku kejahatan tadi adalah mukallaf, sehingga mereka dapat

dituntut atas kejahatan yang mereka lakukan13

12

As-Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 9,(Bandung:AI Ma'arif) 1995, h. 3

13

A.Djazuli, Fiqh Ji11C(J'lii1, Upaya Menanggulangi Kejahatan Dal am Islam, (Jakarta: Raja

(37)

Dari unsur tersebut diatas menunjukan bahwa seseorang manusia belum

dikenakan taklif ( pernbebanan hukum ) sebulum ia cukupuntuk bertindak hukum.

Untuk itu para ushul fiqh, mengemukakan bahwa dasar pembebanan hukum tersebut

adalah mengacu kepada aka!. Maksudnya, seseorang baru bisa dibebani hukum

apabila ia berakal dan dapat memahami secara baik taklif yang ditujukan kepadanya.

Dengan demikian, orang yang tidak atau belurri berakal, seperti orang gila dan anak

kecil tidak dikenai laklif. Karena mereka tidak atau belum berakal, maka mereka

dianggap tidak memahami taklif dari syara'.14

Seorang anak yang melakukan perbuatan melanggar hukum dapat dikenai

hukuman berupa pendidikan, dimana hukumannya diserahkan kapada putusan hakim

atau ulil amri untuk menetapkannya, dirnana hal ini termasuk hukuman ta'zir

14

A.Djazuli, Fiqh .Jinayah, Upaya lv/enanggu/angi Kejahatan Dal am Islam, (Jakat1a: Raja

(38)

a. Pidana Pokok, terdiri atas:

I. Pidana Mati

2. Pidana Penjara

3. K.urungan

4. Denda

b. Pidana Tambahan, terdiri atas:

I. Pencabutan hak-hak tertentu

2. Perampasan barang-barang tertentu

3. Pengumuman keputusan Hakim.3

1. Pidana mati, pidana mati dijalankan oleh algojo ditempat gantungan

dengan menjeratkan tali yang terikat ditiang gantungan pada leher

t1:rpidana kcmudian manjatuhkan papan tempat terpidana berdiri.

2. Pidana Penjara, pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu atau

sementara ditentukan minimum dan maksimum lamanya penjara

berjumlah 15 tahun atau 20 tahun untuk batas yang paling akhir.4

3. Hukuman kurungan, Hukuman kurungan seringan ringannnya yang umum

s.dalah satu hari dan hukuman seberatnya yang umum adalah I tahun dan

'R.Soenarlo Soerodibroto, KUHP dan KUHAP, (Jakarta:PT Raja Garafindo Persada, 1979), edisi kelima, h. 16

4

(39)

waktu I tahun ini dapat ditambah paling lama sampai dengan I tahun dan 4 bulan.

4. Hukum denda, hukum denda diancam sering kali sebagai alternativ.: denga hukuman kurang terhadap hampir semua pelanggar hukum dalam buku Ill KUHP. Terhadapsemua kejahatan ringan hukuman denda diancam sebagai alternative dengan hukuman penjara. Pidana denda paling sedikit tiga rupiah tujuh puluh lima sen ( Undang-unclang Nomor 15(PrP) tahun 1960) jika pidana denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan.

5. Pencabutan beberapa hak tertentu, Hukum ini disebutkan dalam KUHP pasal 35-38

Pasal 35 (I) hak-hak terpidana yang dengan putusan hakin dapat dicabut dalam hal-hal yang ditentukan dalam Kitab Undang-Undang antara lain:

Hak memegangjabatanpada umumnya ataujabatan tertentu Hak memasuki angkatan bersenjata

Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan-aturan umum

Hak ュセョェ。、ゥ@ penasehat hokum atau pengurus atas penetapan

(40)

Ayat (2) hakim tidak berwenang memacat seorang penjabat dari jabatannya, jika dalam aturan-aturan khusus ditentukan penguasa lain untuk pemecatan itu

6. Pcrampasan barang tertentu

Perampasan harus mengenai barang-barang diatur dalam pasal 39-42 KUHP

7. Pengumuman keputusan Hakim.

Pidana ini pun hanya dapat dikenakan dalam hal yang ditentukan oleh undang-undang.

Di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) menentukan tindalc pidana kesusilaan adalah kejahatan yang merusak kesusilaan yang tercantum dalam pasal 281 KUHP (1) (2) : yang berbunyi "di ancam dengan pidan penjara paling lama dua tahun de la pan bu Ian a tau Jenda paling ban yak Iima ratus rupiah".

(41)

Dari sekian banyak tindak pidana sesusilaan ini, maka yang akan dibahas adalah tindak pidan perkosaan yang dilakukan oleh anak dibawah umur dan kobanny? juga masih dibawah umur.

Dalam Hukum Positif hukuman untuk menjerat kejahatan seksual khususnya, perkosaan terutama dalam pasal 285,286, dan 287 sampai dengan 290

B. Sanksi Pidana Pclccchan Scksual Mcnurut Hulmm Positif

Kejahatan seksual antar anak dibawah umur diatur dalam undang -undang pdana untuk ancaman sanksi terhadap pelaku kejahatan lebih tinggi dibanding dengan KUHP. Tindak pidana perkosaan anak terutama dalam pasal 81, sedangkan untuk pidana berbuat cabul termuat dalam pasal 82.

Undang-undang perlindungan Anak Pasal 81 :

a. sanksi pidana bagi orang yung melakukan kekerasan seksual terhadap anak seperti mengancam dan memaksa untuk bersetubuh, memperdagangkan anak dan menculik anak untuk dirinya atau untuk dijual adalah pidana penjara paling lama 15 tahun dan paling sedikit 3 tahun dan denda paling banyak Rp 300 juta, paling sedikit Rp. 60 juta b. Berlaku bagi setiap orang dengan sengaja melakukan tipn

muslihat,kebohongan, atau membujuk anak dalam persetubuhan.5

5

(42)

Dalam KUHP pasal-pasal yang dipergunakan untuk menjerat pelaku kejahatan seksual, khususnya perkosaan terhadap anak

Pasal 285 menyatakan :

"Barang siapa yang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetbuh dengan dia diluar perkawinan diancam karena melak•1kan perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun". Pasal 286 menyatakan :

"Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita diluar perkawinan, padahal diketahui bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berbahaya, ancaman dengan pidana penjara aembilan tahun".

Pasal 287 menyatakan :

I. Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita diluar perkawinan, padahal diketahuinya atai spatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum waktunya untuk kawin, diancam dengan pidana penjara sembilan tahun.

2. Penuntutan hanya dilakukan alas pengaduan, kecuali jika umur wanita belum sampai dua belas tahun, atau jika ada salah satu hal yang berdasarkan pasal 291 atau 295.6

C. kasus Putusa.n PN Jakarta Selatan.

1. Penyidikan

6

(43)

Dalam musa penyidikan itu, pihak penyidik telah menahan tersangka sejak tanggal 24 Juni 2000 selama 15 hari. Berdasarkan pasal 24 ayat (1) Kuhap, perintah penahanan yang diberikan oleh penyidik sebagai mana dimaksud dalam pasal 20, hanya berlaku paling lama 20 hari.

Selanjutnya berdasarkan pasal 8(1) Kuhap, penyidik diperintahkan membuat berita acara tentang pelaksanaan tindakan-tindakan dalam rangka penyidikan pasal 75 (1) yaitu:

a. pemeriksaan tersangka b. penangkapan

c. penalmnan d. penggeledalmn e. pemasukan rumah f. pentitaan surat g. pemeriksaan surat h. pemeriksaan saksi

1. pemeriksaan ditempat kejadian

J. pelaksanaan penetapan dan putusan hakim k. pelaksanaan tindakan lain sesuai dengan KUHP.

(44)

kasus Ramdani. Maka penyidik menyerahkan kepada penuntut umum dalam ha! ini Jaksa sebagai penuntut umum.

2. Penuntutan

penuntut umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh UU ini adalah untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan Hakim dalam ha! ini pasal 13 Kuhap, adapun salah satu wewenang penuntut umum adalah membuat surat dakwaanh, melakukan penuntutan, menutup perkara demi hokum dan melaksanakan penetapan Hakim.

Setelah penuntut unmm membuat surat dakwaan, atas terdakwa Ramdani, maka penuntut mengirimkan surat dakwaan dan menyerahkan kepada Pengadilan Negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak yang dilakukan dalam daerah hokumnya.

Dalam pcnyidikan perkara anak nakal dilakukan dengan penyidik anak. Maka pada tahap pcnuntutan ini dilakukan oleh penuntut umum anak. Dasar hukumnya adalah dalam pasal 53 UU No. 3 1997

1. penuntutan terhadapa anak nakal dilakukan oleh penuntut umum yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan jaksa agung atau pejabat lain yang ditunjuk oleh juksa agung

2. Syarat-syarat untuk dapat ditetapkan sebagai penuntut umum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah:

(45)

taki, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal JI. Bukit duri tanjakan Rt 02/011 No. 25, Tebet Jakarta Selatan.

Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 78 l/pen.pid/2000.PN Jak Se!, serta surat pelimpahan acara pemeriksaan biasa No.B-250.APB/E.3.2/SEL/07

Persidangan terdakwa sebagai berikut:

Dalam dakwaan Primair terdakwa Ramdani alias Dani Bin Minggu pada hari sabtu tanggal 03 Jw1i 2000 sekira jam 19.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu masih dalam bulan Juni 2000 bertempat disebuah rumah di JI. KampW1g Melayu kecil V RT.009/011 No.25 kel. Bukit duru kec Tebet Jakarta selatan atau setidaknya pada suatu tempat masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Jakarta Selatan, telah bersetubuh dengan perempuan yang bukan istrinya, sedang ketahuinya atau harus patut disangkanya bahwa umur perempuan itu belum cukup 15 tahW1 kalau tidak nyata umurnya, bahwa perempuan itu belum masanya W1tuk kawin, yaitu seorang perempuan bernama Dwi Dayanti umur 4 tahilll, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara se bagai berikut:

(46)

Setela..1-1 sampai dikamar, celana dalam saksi Dwi dayanti terdakwa lepas, kemudian saksi Dwi terdakwa tidurkan diatas kasur dengan posisi terlentang, terdakwa kemudian melepaskan celananya dan langsU11g menindih saksi Dwi dayanti, setelah kemaluan tedakwa menegang, terdakwa kemudian memasukan kemaluannya kedalam lubang keamaluan saksi Dwi Dayanti berkali-kali sambil pantat terdakwa turun naik dan kemudian terdakwa mengeluarkan air mani didalam kemaluan saksi Dwi dayanti, karena saksi Dwi menangis terdakwa kemudian mencabut kemaluarmya;

Akibat perbuatan terdakwa sesuai dengan visum et Repertum No.169/9 Vl/keb/00 tertanggal 19 Juni 2000 dari RS Cipto MangUllkusumo, Jakarta pada kesimpulannya mengatakan:

"Telah diperiksa seorang anak wanita umur empat tahlill dengan keadaan umum baik sex sekunder belum berkembang, tidak ditemukan tanda kekerassn, selaput da:a robek lama sampai dasar tak berdarah pada tempat sesuai arah jam tiga dan sembilan, perlukaan selaput dara disebabkan oleh kekerasan benda tumpul"

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan di ancam pidana dalam pasal 287, (1) KUHP yang berbunyi:

(47)

belum waktunya untuk kawin, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Dalam dakwaan Subsidair terdakwa Ramdani alias Dani Bin Minggu pada hari sabtu tanggal 03 Juni 2000 sekira jam 19.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu masih dalam bulan Juni 2000 bertempat disebuah rumah di JI. Karnpung Vfelayu kecil V RT.009/011 No.25 kel. Bukit duru kec Tebet Jakarta selatan atau setidaknya pacia suatu tempat masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Jakarta Selatan, telah melakukan perbuatan cabul dengan seseorang, sedang diketahuinya atau patut disangkanya, bahwa umur perempuan itu belun1 cukup 15 tahun kalau tidak nyata umumya, bahwa perempuan itu belum masanya untuk kawin, yaitu seorang perempuan bernama Dwi Dayanti umur 4 tahun, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Pada waktu dan tempat tersebut diatas terdakwa Rarndani alias Dani bin Minggu memanggil saksi Dwi Dayanti yang sedang bermain agar masuk kedalam rumah terdakwa kemudian mengajak saksi Dwi untuk main dengan mengatakan " Dwi yo kita main titit yo", sarnbil mangajak saksi kedalarn karnar;

(48)

berkali-kali sambil pantat terdakwa turun naik dan kemudian terdakwa mengeluarkan air mani didalam kemaluan saksi Dwi dayanti, karena saksi Dwi menangis terdakwa kemudian mencabut kemaluannya;

Akibat perbuatan terdakwa sesuai dengan visum et Repertum No.169/9 Vl/keb/00 tertanggal 19 Juni 2000 dari RS Cipto Mangunkusumo, Jaka1ia pada kesimpulannya mengatakan:

"Telah diperiksa seorang anak wanita umur empat tahun dengan keadaan umum baik sex sekunder belum berkembang, tidak ditemukan tanda kekerasan, selaput dara robek lama sampai dasar tak berdarah pada tempat sesuai arah jam tiga dan sembilan, perlukaan selaput dara disebabkan oleh kekerasan benda tumpul"

Perbuatan terdakwa 8ebagaimana diatur dan di ancam pidana dalam pasal 290 (2) KUHP. Yang berbunyi:

Barang siapa yang melakukan perbuatan cabul dengan seorang padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya, bahwa umurnya belum lima betas tahun atau kalau umurnya tidak jelas, yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin.

(49)

terdakwa yang sudah menegang terdakwa masukkan kedalam kemaluan saksi Dwi Dayanti, secara berulang-ulang dengan cara pantat terdakwa naik turun, setelah itu terasa keluar air mani terdakwa kedalam kemaluan saksi Dwi Dayanti.

Ramdani melakukan perbuatan tersebut baru satu kali.

Ramdani perbuatan tersebut, karena pemah mendengar cerita dari temannya, sehingga niat terdakwa untuk melakukan perbuatan cersebut.

4. Putusan Pcngadilan

Setelah mendengar keterangan saksi dan keterangan terdakwa demikian juga tuntutan jaksa dan pembelaan terdakwa, maka sampailah pada pengadilan untuk mempertimbangkan apakah tuntutan jaksa penuntut umum kepada terdakwa dapat di buktikan di muka persidangan, dengan terdakwa telah didakwa primair melanggar pasal 287 (!) dan (2) KUHP dan subsidalr pasal 290 (2) KUHP.

Unsur pasal 287 (1) (2) KUHP dengan unsure sebagai berikut :

(50)

2. Unsur bersetubuh dengan perempuan yang bukan istrinya.

yang dimaksud dengan bersetubuh yaitu peraduan antara anggota kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak, jadi anggota kemaluan laki-laki harus masuk ke dalam anggota perempuan, ehingga mengeluarkan mani.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang mendengar kabar bahwa anaknya telah digauli oleh terdakwa.

Karena umur saksi dwi barn berumur 4 tahun,'jelas bahwa saksi bukan istri terdakwa.

Hal ini dikuatkan lagi dengan Visnm et Repertum No. 169/9NI/keb/OO tert&.11ggal 19 Juni 2000 dari RS. Cipto Mangun Kusnmo.

Demikian unsure ini telah terpenuhi.

Hal-ha I yang mcmbcrat]{a11:

Perbuatan terdakwa telah merusak masa depan korban Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat

Hal- hal yang mcringankan :

terdakwa masih anak-anak dan diharapkan dapat memperbaiki dirinya dimasa yang akan dating

terdakwa mengakui perbuatannya dan mengaku terus terang

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara

(51)

lahir : JAKARTA, umur: 13 tahun, jenis kelamin : LAKl-LAKI, kebangsaan : INDONESIA, pekerjaan : PELAJAR ,tempat tinggal

:JL.

Bukit Duri Tanjakan RT.01.011 No;2 kclurnhan Bukit Duri, kccamatan Tebet, Jakl\rta Selntan;

Terdakwa ditahan sejak tanggal 24 Jnni 2000, pengadilan tersebut, setelah membaca surat-surat perkara dan mendengar keterangan saksi, emnimbang dan sebagainya se1ta memperhatikan pasal 287 ayat (1) (2) KUHP

Mcngadili :

- menyatakan bahwa terdakwa Ramdani alias Dani bin Minggu dengan identitas tersebut diatas, telah terbukti secara sah meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: BERSETUBUH DENGAN

PEREMPUAN YANG BUKAN ISTRINYA SEDANG

DIKETAHUINYA BAHWA PEREMPUAN TERSEBUT BELUM BERUMUR12TAHUN

- menetapkan, menyerahkan terdakwa RAMDANI alias DANI bin MINGGU kepada Negara untuk mengikuti pendidikan, pembinaan dan latihan kerja.

- Memerintahkan terdakwa untuk tetap ditahan di LP Tangerang (khusus mengenai pendidikan anak)

(52)

5. Kepada aparat penegak hukum supaya memberikan perlindungan hukum

bagi anak korban pelecehan seksual. Dan menghukum dengan sesuai

(53)

Al-Mainawi, Muhammad,Kautsar, Hak Anak Dalam Keluarga Muslim, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1996

Al-Qur'anul Karim

Al-Subuni,Ali,Muhammad, Rawa 'yµ Al-Bayan Tafsir Al-Ahkam, Beirnt: DaarAl-Fikr tt, Jilid I

Arief,nawawi,Barda, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996

Arikunto, Suharsimi, Managemen Penelitian ,Jakarta: Rineka Bakti, cet 2, 1993 Chazawi, Adami,Tindak Pidana mengenai kesopanan, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Dja,."llii,A, Fiqh Jinayah, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997

Gitnarsa,Y,Singgih ,D,Psikologi Remaja, Jakarta: gunung mulia, 1991 Hanafi,A, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1967 Haroen Nasrnn, Ushul Fiqh, Jakarta : Logas, 1996

http://Com.Naspa, Maret 2006 http://e-PsikoJogi.com/masalah. 2006 http://SitusKesrepro ,2006

http://tempo interaktif. Com, di akses pada agustus 2006

(54)

Kompas, Jakarta, 2006

Mas'ud ,Ibnu.S., Abidin, Zainal, Fiqh Mazhab Syafl 'I, Bandung: Cv Pustaka Setia, buku 2, 2000

Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta :Aneka Cipta, 1993 Prins, Darwan, Hukum Anak Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997 Sabiq,Sayyid, Fiqh Sunnah 9, Bandung: Al-Ma'arif, 995

Santoso, Topo, Menggagas Hukum Pidana Islam, Bandung: Asy-Syamil, 2001 Soerodibroto,Soenarto,R, KUHP dan KUHAP, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 1994

Sudarsono, Kenaka/an Remaja, Jakarta : Rineka Cipta, 1997 Tabloid Kisah Nyata, Jakarta Edisi 214,2006

Tabloid Minggu Pagi No. 52, 2001 Tabloid Suara Apik, edisi 24, 2004

(55)

JAKA!CrA SEL:\'1":\N 1

··DE1\ll l(EAl.llL,\N BEHDA.S:\.Rl(AN l(ETUJ-I1\NAN V1\NG MAHA ESA11

l\.:ng;1dik;n nャZァセイゥ@ J;1kana Si.:btan y:1ng 1ncn1<:riks<1 d:.m n1cngadili pcrkara PlDANt\ dcngan

:1..:;ua セNゥAQァAM[NZQエ@ / lQゥZQセ[ZQ@ jXH.b tingkat p..:rt:11na td:di 111i.:nj:it11hka1i pulu:):\11 tb!:.un p1.wkara alas nann1 tcrdalnv<.1

\l,\[VJD...-l..Nf :1\ias DANI bin ャ|GャャnH[\セu@ 1.::n1p<1t lahir .J A I( AH TA, u1n11c : 13 t11hu11., jcnis kc!a1nin

LAf(J-L,\h'.l. kcbang:;nan 1ND()N[SIA, 。ァセAQBQ。Z@ ISL«\ 1\'j, pcb!rjaan: PELAJAR, tcn1pnt tinggal

JI, J-iu!dt Duri tZオQェセォ[ョQ@ H.1.U"l/01 J No. 2 ·l(durahan l3ukit Duri1 l\:ecaTnatan 1'ebet, Jakarta Selatan

·ri!<dnk\v:'l/para tcrdak\va dit<lhan ウ」ェセQォ@ エセQョァセセ。ャ@ 2;+ J\1ni 2000

Pc11gadilan N1..'£l'ri 1t;rscb11l ---·---·----·-..

·---S\.:lclah 1nc1nbaca ウオイ\NZエMウオQセQエ@ pvrkar11 < . sセZャQNZャ[Q}Q@ 111c11d-..:ng:1•· ォ」エQNZイZエセQァ。QQ@ saksi-saksi lbn t...:rcbk\va

!\-leni11)bang dan ウ」「。ァ。ゥゥMQケセQ@

--·---セNQNNNZゥョー」イィ。エゥォ。ョ@ 。ォセQQQ@ pas:d 287 ayaL (I) (2) J(Uf-IP.

セMLjLZQQセセhZゥォZQョ@ h:.di\'::1 ャエNZイ」「ォ|G^セQ@ R.-\!\-"i1)Af"{f ゥセゥゥ。ウ@ D1\Nl bin rvl!N(;GU deng<in idcntitas tcrsobut diatas, telah

QNᄋZᄋZセAANャNゥ@ :;,.'...;.:ir:;'t s:1!1 d:-1u [ョ」セLᄋセ、ZゥセMQZLᄋセオL@ bt.:n>:ibh n1dnkukan lilldak pido.na H.f<:RSE'fUBUll DENGAN

ゥGセᄋセャᄋセセMZZ|BApuNNNM|n@ YAi'\(; !3l1I\,-\N !STR!N'r't\ sedNM|QセH[@ Dll<E'fAil'lJtNYr\ OAl·l\VA PEllEMPU1\N

r1·:HSEUUT BELl!i\l h|ッZャセャャゥ|Bャャセh@ !2 ᄋイaャAuQセN@

ゥ[ゥL[QQZャZQェャlセNQQN@ ョQNNZQQセゥNZQ。ィャNZQョ@ Qセᄋゥ、Zエォ|QZゥ@ IL\:\ID,\NI ;1li:1s Dt\Nl lii11 l\'l!N(;(;l) l\qn1di.t 1H.:ga1·u 11ntok

n; .. ZZANセGLZォエAャャ@ ーNNZョ、ゥ、ゥlセョN@ pc1nbu1:1:1n d:v1 bLihan k1.'.1j:1.

i\:l'!;11.:ri111:1l1k:i.1 t::nbl:\1.-;1 1H1luL 1d:111 ditnl1:111 1!i l,P, GャB。QQァウイQセョァ@ (khusus QQQ|ᄋQQセᄋNQᄋQオQゥ@ Jll'lldidikn11 n1111k).

セZゥゥZョQィ」「ZQョAM[ZhQ@ p•1b \\'.1tla!:wa un:uk QQョNZョQ「セQケ。イ@ ungkos p.:rkt1ra s1.:bcsur Rp.5UO,- (li111a ratus rupiab) ;

---i<..;pui.,i;-;:in :..:r·;d)t1\ |Qセl、L@ nK'1np1:1i\:1i kcLu:d<.l!l i1uk11n1 y:\llg pasi·i \angga! 2X Aguslus 2000.

ゥGLNᄋAゥセZZQQZ@ tH1!11::-an k1:;1.:b11l ,:ilH:r:k:!n AᄋN|セjゥᄋhNANQO。ャZQセZ@ ーセQョQゥョQ。ZQョ@ !:.:rd:ikw:i/sak!;i/J:iksa Pi.:nuutut Unu1n1 pada Kcia!rnaan

GMML]セZBZLM[@ l:il .. :i:\-; セ[LZZZ⦅QQZQQQN@ セ|オQ[NQ@ QセゥNᄋZイ@ .. :1.;d1i !h'-rn1i11la:Hu1ya 、QNNᄋQQNᄋ[セ。ョ@ lis:ini:-:ural !i.:rtanggn! : 20 Agus!us 2006, untuK U ,:_;,,;1 セセNAZ@ :1;:!;:: エセ@ セ[GNG|@ ゥZエ[セᄋNi@ i セイゥ。ョZQ@ Zイ。[ウャQQセ@ :. ·:i __ .. ., ---· --.. ---··---·---·· MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMセMMMMMMMMMMM

A I' :NGGANTI,

7

(56)

--··---·---SURAT TUNTUTAN

NO REG. PERK : PDl1- >i:J I JKTSL/PIDUM/2000

Jaksa Penuntut Umu111 pada

d<2n9,:;i.n mempei,.hatik::in

!"-lama lEO!ngkap

TE,1mpat 1c:ihi1··

Urnu1,./ t!;il Lahi1,.

Jenis l<elamin

!<eb,;.u1gsaan

Tempat エゥョイッゥエセ。@ :!.

1:, g a m !:'!

PekE11 ja.;;i,n

Pendidikan

k・ェ。ャ」ウ。セョ@ ャセ・ァ・イゥ@ Jakarta

Sela-pemeriksaan sidang atas nama

RAMDANI als DANI Bin MINGGU

J i::! k ,,, l'' t ,':I

1:3 ·t.;,1hun/

セM。ォゥMQ\ZNエォゥ@

Indc;.neEia

,Jl. Buk:it Du1··.i. tLZQョェ。AMセ[ZZQョ@ rセN@ 01/

011 no.·-:· l(E:1u B1Jk:Lt D!..ll"i l<e(:.

Tebmt Jakarta S8latan.

I !::> l ,;:1 m

Pel;:1jar ElD Kl \Z。セセ@ 1i

Berdasarkar) penetapan pRセァセ、ゥャRョ@ Nege:i JQkarta Selatan

No.781/Pen.Pid/2000/PN Jak.Sal エセョァァ。ャ@ 27 Juli 2000 sert<l surat

pelimpahan Acai·a Biasa NO.

B-250/APB/E.3.2/Sel/07/2000 t;,::..nu(;1c:,1l 24 Juli. ᄋ[セッッッ@ t;(;?1,.d.:,1li..J;c1

,·Jihe:1clap--Dakwaan

Pr-imair :

Bat·1wc.'I Ia エ・イM、セォキ。@ Hamd;:u1i C:\ls Dani Bin 1'1.1 nqqu p.::td,:3. h,:,1i,·:i. Sabtu

tr.:tn9[1'" l 3 ,Juni :2000 'r::uk .i. i' a ):;1:1; 1 ·:;. 00 セQjNゥ@ ti .;;i·r;au セッN・エNゥN、L[LQォ@ -t:id;::1kny<:1

1::;,:;d;21 sZBセエ。エオ@ セLLゥ。ォエオ@ ュ。セスゥィ@ ᄋセZQセZQBt@ :.:I.c.1n Jun] ·:•1)(l(l 1-)p'rt<':'!mp.::1t: di dise ..

-buah rumah di Jl. l<ampung Mr:::;l,;-:1yu kecil V Ht. 00'3/0l.l l\li:<. 25

Ke1. Bukj,t; Duir.i. l<Pc" t<-::>hE't J,:;1l;a1"te·,1 Si0l.-:;1t.::1n ata1,1 セZ[[Q[セエゥ、[ZQォᄋLᄋエZl、。ォョケ。@

pada セセオ。エオ@ tempc:1t ュLセウゥィ@ エeセャGGヲャャゥNNG|ウオォ@ d21li::1m 、セ[ゥイNNN[ッQイLZN[ゥィ@ hukum Pen9adilan

l\le9e1ri Jaka1rta Selatany エイセセャゥッエィ@ 「」ZZᄋョイQセ・エオ「オィ@ 、イZセイhjゥZZャNョ@ perempuan yang

bukan istrinyaf sedano イjNゥォ・エセ[ゥィオゥョケゥッQ@ atau ha1"1..t<::i p1::1tut 、ゥウ。ョァォセGZャNョケ」ZQ@

bahwa umur perempuan itu beluni cukup 15 tahun kalau tidak nyata

bt?1r,:::1pa um1_11rnyi:'l 1 bah ... )a pcalrempu;;u-l i tu bel um ma!sanya untt1k kawinv

yaitu seorang peYempuan bevnama Dwi Dayanti umur 4 tahun,

perbua-tan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

- Di::1hwa p.:.\da キNZセォエオ@ dan t1:;:)mpo;1t teyr:;ebut 、ゥ。エLBQセ」ZN@ t!?.rd.:1kwt;1 R;,:imdani

als Dani me1nanogil saksi Dwi Dayanti yang Gedang bermain1 agar

masuk kedalam rumahy セIャG_エeセャ。ィ@ sak<:::;i Dwi Dayanti rnasuk ォイLセ、」NQャ。ュ@

rumah terdakwa kemudian mengajak saksi オョエオセゥ@ main dengan

menga-takan 11 Dwi yo kita main titit yo'1

, sambil mengajak saksi masuk

kt·?dalam kamar ;

(57)

::'.l c;} .'' :::; U Nセᄋ|@ ·:.:: 2\ i'I t: (2 !' d i2, k ';Ji;?, '.!.", [ᄋセLG@ 「Bセ|@ '.;., :-; ;. ZセZ@ ·"· ·

pRセZNNセQャ@ 2'3'0 (2) l<UHP.

-f。ォエセMヲ。ォエセ@ yang エセサオョ

Referensi

Dokumen terkait

Ebben az esetben a projektek nem egyebek, mint pótcselekvések, csak arra szolgálnak, hogy dokumentálják, hogy történik valami, de nem tényleges eredmények

kualitasnya telah lenyap tidak akan memiliki dan tidak dimiliki karena istilah milik berkaitan erat dengan benda- benda konkrit. Dia mencegah dirinya dari

Dan nilai-nilai yang yang terkandung dari diadakannya pengajian kliwonan ini yaitu nilai sosial budaya yang dapat mempererat tali silaturrahmi antar masyarakat

Perubahan ini berkaitan dengan suatu sikap mental orang Madura; kera- pan sapi yang pada mulanya mempunyai simbol religius seperti kesopanan dan ra- sa hormat (introspeksi

Setalah dilakukan penelitian berdasarkan penilaian risiko bawah laut akibat survey seismic (Perbandingan metode matematis dengan permodelan Geoteknik), maka penulis

Mikoparasitik terdiri atas empat tahapan, yaitu pertumbuhan kemotropis yang menuju stimulus kimia, pengenalan antara galur bakteri kitinolitik dan patogen tanaman inang yang

Dari penelelitian yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : Kondisi karakteristik tanah asli sebelum di campur dengan kapur yaitu kondisi

Hasil penelitian menunjukkan minyak atsiri kombinasi dari daun kemangi ( Ocimum basilicum L.) dan daun jeruk purut ( Citrus hystrix D.C) memiliki aktivitas antibakteri