1
---·----
PEHPUST/\KJ'-v\N UTP,M/\ UIN SYAHID ,JJ.\KAF<TP,STRATEGI PEMBELAJARAN BACA TULJSAL-QURAN PADA
KEGJATAN EKSTRAI(URH(ULER DALAM MENIGI(A TKAN
KEMAMPUAN l\11El\11BACA DAN MENULJS AL-QURAN
(STUDI KASUS SLTP ISLAM NURUL JIHAD)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan Sebagai syarat mencapai Gelar Serjana (Sl)
Pendidikan Agama Islam
Olch:
ABDUL KHO IR
NIM: 103011026754
...
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UJN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
'
2011
(Studi kasus di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul Jihad Bekasi)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman Sebagai Syarat Mencapai Gelar Se1jaana (SI)
Pendidikan Agama Islam
Oleh: ABDULKHOIR NIM : 103011026754
Di Bawah Bimbingan
Dr. Khalimi, M.Ag
Nip.1965051511994031006
Sit; Khadijah,M.A'
Njp. 197007271997032004
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
Pada Kegiatan Ekstralrnrilmler Dalam Meningkatkan Kemampuan
1V?cn1baca ])an l\1cnulis A!-Qur'an (Studi kasus di Scko!ah Lanjutan Tingk.at
Pertama Islam Nurul Jihad Bekasi)." Telah diujikan dalam siclang Munaqosyah
Fakultas Ih11u rfarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 16 Maret 201 l Skipsi ini tclah diterima sebagai salah satu syarat untuk
mcn1peroleh gcJar Sai.:jana Pendidikan Islain (S.Pd.I).
Jakarta, 16 Maret 20 l l
Panitia U_jian Munaqasyah,
Ketua Jurusan
Bahrissalim, M.Ag
NIP. 19680307 199803 I 002
Sckrctaris (Sekretaris Jurusan)
Drs. Sapiudin Shidiq, MA NIP. 19670328 200003 I 00 I
l)enguji I
Elo Albugis, MA
NIP.19560119 199403 2 001
Pcnguji II
Yudi Munadhi, M.Ag NIP. 19701203 199803 l 003
Tanggal Tanda Tangan
N_NセOj@ セAi@
···(···
i,11
I
pcwdoman untuk kchidupan. Namun kenyataannyadilapangan baca tulis Al-Quran belu1n n1enjadi penekanan, sehingga banyak sis\va yang 1ne1niliki ken1an1puan
rendah dalam membaca dan menulis Al-Quran. Sehubungan dengan alasan tersebut diatas, maka penulis mcrasa perlu mengangkat judul skripsi ini untuk mendapatkan gambaran tentang : "Stratcgi Pcmbcfajaran Baca Tulis A!-Qnr'an Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatlmn Kcmampuan Mcmbaca Dan Menulis Al-Qur'an Siswa." (Studi kasus di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul Jihad I3ekasi).
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman strategi pembelajaran baca tulis Al-Quran pada kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan kcmampuan membaca dan mcnulis Al-Quran dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi pembeh\iaran baca tulis Al-Qur'an pada kegiatan ekstrakulikuler dalam meningkatkan kemampuan membaca dan meulis Al-Quran di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul Jihad I3ekasi.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendckatan kualitatif dan metodc yang digunakan adalah mctode dcskriptif. Sedangkan Populasi dalam pcnelitian ini adalah seluruh siswa SLTP I Nurul Jihad Bekasi, yang rnengikuti ekstrakurikulcr baca tulis Al-Qur'an, berjurnlah 27 orang. Dikarcnakan jumlah populasi pcnclitian ini scdikit, yaitu 27 orang, maka tcknik sampling yang digunakan dalam penclitian ini adalah Total Quality Sampling atau sensus. Adapun untuk teknik pcngurnpulan data adalah : Observasi, Dokurnentasi dan Wawancara.
Dalam pelaksanaan pcmbelajaran ekstrakurikulcr baca tulis ada beberapa metode yang digunakan da!am pembelajaran baca tulis Al-Qur'an di Sekolah Lanjutan Tingkat Pcrtama Nurul Jihad Bekasi, diantaranya pada mctode pernbclajaran rnernbaca yang terdiri dari Penyarnpaiannya dilaksanakan secara klasikal, Penyampaian dengan cara privat., Penyampaian dengan cara privat, Problem bes learning, Praktek dan latihan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP 1 Nuru! Jihad Bekasi ... 50
B. Analisa Data ... 51
C. Pembahasan Hasil Temuan ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 66
DAFT A.'l PUSTAKA
4. Bapak dan lbu karya\van-karya\<van Tata Usaha Fakultas Iln1u Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah bersedia membantu
pengurusan surat-mcnyurat dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan !bu Dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
l-Jjdayatullah Jakarta, yang telah meinberikan iln1u pengetahuan kcpada
mahasiswa selama pengajar.
6. Kedua orang tua yang te1ah n1e1nbantu doa dan materiil scla1na anaknya
menempuh kuliah se1ta memberikan motivasi sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Kepala Sekolah Menengah Pe1tama Islam Nurul Jihad Kota Bekasi.
8. Siswa-siswi yang SMP I Nurul Jihad Bckasi.
9. Sahabat-sahabatku angkatan 2003 yang telah memberikan motivasi kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis mohon dibukakan pintu maaf
yang sebesar-besarnya dari sahabat-sahabatku jika ada perkataan sikap, dan
tingkah laku yang kurang berkenan sela1na 1nene1npuh kuliah. Se1noga skripsi
ini memberikan kontribusi yang signifikan untuk dunia pendidikan kita.
Akhirnya hanya kepada Allah S\1/T penuHs bcrharap se1noga a1nal baik seinua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan
balasan yang sctilnpal.
Gw。ウウ。ヲ。ュオG。ヲ。セオュ@
'Wr.
'W6.
Bekasi, Maret 2011
A. Latar Bclakang Masalah
Nabi Muhammad SAW adalah merupakan kitab suci yang didalamnya bcrisi
petu1tjuk bagi 1nereka (orang-orang) yang bertaqv..ra, scbagain1ana yang terdapat
dalam Qs. Al-Baqoroh : 2 yang berbunyi :
Kitab (i\l Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.(Al-Baqarah : 2).1
Bahkan juga scbagai pctunjuk bagi scluruh manusia, scbagaiinana
terdapat dalam Qs. Al-Baqoroh : 184, yang berbunyi :
(yaitu) dalam bcberapa hari yang lcrtentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bcrpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu)
: 1ne1nberi n1akan seorang miskin barangsiapa yang dengan kereiaan
hati mengcrjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al-Baqarah: 184).2
Agar Af-Qur'an bisa berfungsi menjadi petunjuk maka mcngerti dan
n1emahan1i isi yang terkandung didala1nnya menjadi sangat]ah penting bagi
setiap manusia terutama umat !slam. Memahami isi Al Qur'an bisa dilakukan
dengan banyak cara, ine!alui terjernah /\l-Qur'an, tafsir I\!-Qur'an, cera1nah
alau pengajian maupun melalui tulisan Al-Qur'an asli dalam bahasa arab
dengan me1nbacanya secara Iangsung. セLLQ・Qョ「。」。@ Al-Qur'an penting karena
dalam rangka bisa mengerti dan memahami Al-Qur' an dengan utuh sesuai
dcngan yang dilnaksudkan olch Al-Qur'an yang diturunkan dala1n bahasa arab
maka diperlukan kemampuan membaca Qur'an dan mengerti bahasa
Al-Qur'an. Dahun hal dikarenakan banyak sekali kata-kata dan istilah dalam
bahasa Arab yang tidak bisa dite1jemahkan secara tepat dan tepat kedalam
bahasa sclain bahasa Arab tcrmasuk bahasa Indonesia.
Memahami isi kandungan Al Qur'an bisa dilakukan dengan banyak
cara, mclalui エ」セェ」ュ。ィ@ /\J-Qur'an, tafsir Al-Qur'an, ccramah/pcngajian maupun
melalui tulisan Al-Qur'an asli dalam bahasa arab dengan membacanya secara
langsung. \Valaupun untuk bisa mengcrti dan men1ahan1i Al-Qur'an bisa
dilakukan dengan cara diluar membaca secara langsung dari tulisan Al-Qur'an
asli dalam bahasa arab tetapi bisa incmbacanya sccara Iangsung tctap 1ncnjadi
2
sangat penting. Penting karena dalam rangka bisa mengerti dan memahami
Al-qオイセ。ョ@ dcngan utuh scsuai dcngan yang din1aksudkan oleh Al-Qur'an yang
diturunkan dalam bahasa arab maka diperlukan kemampuan membaca
Al-Qur'an dan inengerti bahasa ,'\1-Al-Qur'an. Dalam bal itu dikarenakan banyak
sekali kata-kata dan istilah dalam bahasa Arab yang tidak bisa diterjemahkan
secara tcpat dan tcpat kedalan1 bahasa selain bahasa Arab tcnnasuk bahasa
Indonesia.
Di sainping itu, ke1na1npuan seseorang untuk bisa tnc1nbaca Al-Qur'an
juga menjadi sangat penling karena oleh Rasulullah SAW dikemukakan bahwa
ibadah seorang musli1n yang paling utan1a adalah 1neinbaca J\.l-Qur'an dengan
baik dan benar maim proses yang harus dilakukan oleh orang tersebut adalah
bclajar iTICinbaca Al-Qur'an. Sehingga belajar n1einbaca Al-Qur'an menjadi
sebuah proses yang penting dan mutlak harus dilakukan oleh seseorang agar
bisa me1nbaca Al Qur'an. Dala1n rangka untuk lcbih incningkatkan ininat
belqjar membaca belajar Al-Qur'an se1ta untuk meningkatkan minat memahami
kandungan yang ada dida1ainnya 1naka スセ。「ゥ@ セ@.. 1uhammad SA |QOセ@ n1en1beri
berbagai motivasi kepada umatnya agar ia mau belajar Al-Qur'an. Diantara
inotivasi yang dibcrikannya adalah dengan metnposisikan dan 1ncnggo1ongkan
umat Islam yang mau belajar Al-Qur'an tersebut menjadi bagian dari umatnya
yang terbaik.3 Dengan de1nikian, dapat dian1bi1 pengertian bahvva kualitas
keislaman seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam
n1ainaha1ni isi dan kandungan Al-Qur'an, keman1puannya dalam 1nc1nbaca
kitab suci Al-Qur'an serta tennasuk mengajarkannya kepada orang lainya, yang
seinuanya itu hanya bisa dh11iliki oleh seseorang apabila ia telah 1nelalui proses
awalnya yaitu belajar membaca kitab suci Al-Qur'an. Dalam kenyataannya,
teruta1na di Indonesia, masih sangat banyak orang yang mengaku beraga1na
Islam tetapi belum bisa membaca Al-Qur'an apalagi membacanya dengan benar
scsuai dcngan ilmu tajvvid. Oleh karena itu, iner,jadi tugas setiap muslin1 yang
menginginkan dirinya menjadi bagian dari golongan umat terbaik dan
3
Abu Fajar Al Qalami dan Abdul \Vahid Al J3anjari, T<?J:jen1ah Riyadhush Sholihin, (Jakarta
berkualitas untuk berusaha agar dirinya masing-masing mau belajar membaca
Al-Qur'an.
Dalam lingkungan masyarnkat muslim di Indonesia sudah sangat
banyak inuncu!nya kesadaran akan pentingnya bel.qjar inembaca /:i.I Qur'an
sehingga di berbagai tempat, banyak linglrnngan kelompok masyarakat yang
ine1nbentuk dan 1nendirikan tcinpat inaupun kelon1pok belajar n1embaca i\l
Qur'an. Suatu hal yang perlu disadari oleh setiap orang atau siapapun yang
bennaksud untuk bclajar men1baca Al Qur'an agar dalain bclajarnya bisa cfektif
dan hasilnya bisa baik maim tentu tidak bisa ha! itu dilakukan dengan asal
bclajar 1ne1nbaca /\..l-Qur'an. Hal ini sangat diperluk_an adanya inetode khusus
agar bisa Jebih mudah dalam rnempelajarinya, Jebih cepat prosesnya serta lebih
baik hasilnya. Hal ini penting dikarcnakan ketika kita me1npc]ajari tcntang
sesuatu maka konsep idealnya adalah kita harus menentukan terlebih dahulu
inctodc yang tepat agar kita ccpat 1ncnguasai, cepat berhasi1 apalagi kalau kita
akan rnenerapkannya pada anak, untuk bisa mengajarkannya kepada
anak-anak dengan lebih baik 1ne1nerlukan pendckatan tersendiri dengan tujuan agar
anak-anak tidak rnerasa terbebani atau merasa berat untuk belajar rnembaca Al
Qur'an. 'fcrlebih lagi tuHsan dala1n kitab suci Al-Qur'an n1enggunakan tulisan
dalam bahasa Arab.
Sekolah Lanjutan Qセゥョァォ。エ@ l)erta1na Nurul Jihad Bekasi, dalain proses
belajar Al-Qur'an, dapat dibuktikan bahwa anak-anak dalarn jangka waktu
yang relatif singkat sudah bisa iTICinbaca Al-Qur'an dengan baik dan benar,
bahkan bisa menghafal beberapa surah yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Hal
ini bisa dilakukan tentu dikarenakan adanya pe1nilihan dan penerapan metode
yang baik, sesuai dan tepat. Dan hal itulah yang melatarbelakangi penulis untuk
1nengetahui lebih banyak inengenai berbagai hal yang berhubungan dengan
proses belajar Al Qur'an di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul
Jihad Bekasi. Sehubungan dengan alasan tersebut diatas, maka penulis inerasa
perlu mengangkat judul skripsi ini : "Strategi Pembelajaran Baca Tulis
Kcrnarnpuan Mcrnbaca Dan Mcnnlis Al-Qur'an Siswa." (Studi kasus di
cc'·"'"'' 1 011't·t·11· ,'"1°gl·a• 0"r'a1"" GウGBセ@ Nt·r11! J'1!1°d Bcl·as" LI J\..VHUl !..JU J I ( J l JI \. l. J "-' l( JJ« l lUJJJ I U . \. •I)·
B. Identitifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikernukakan pada latar bc!akang di atas,
dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
l. 'fcrbatasnya ·\vaktu yang tcrsedia dala1n kcgiatan ckstrakurikulcr baca tulis
Al-Qur'an.
2. Kc1nan1puan baca tulis 1-\.l-Qur·an sisvva yang tidak incrata.
3. Kurangnya pencapaian kompetensi siswa yang berkailan dengan baca tulis
aャMqオイセ。ョL@ schingga mcmpcngaruhi pclajaran inti.
4. Sarana yang dimiliki oleh sekolah dalam rnenunjang kegiatan baca tulis
al-qur'an n1asih tcrbatas.
C. Pe1nbatasan Masalah
Penelitian ini di batasi hanya pada kegialan ekstraku!iku!er baca tulis
Al-Quran.
D. Permnusan Masalah
Berdasarkan peinbatasan inasalah yang telah diungkapkan sebeltunnya,
maka masalah yang hendak dirumuskan untuk ditcliti adalah :
1. Bagaimana stTategi pembelajaran baca tulis A1-Qur'an pada kegiatan
ekstrakulikuler dalam meningkatkan kemarnpuan mernbaca dan meulis
Al-Quran di Sekolah Lanjutan l'ingkat Pcrtaina Islan1 Nurul Jihad Bekasi?
2. Apa Faktor Pendukung dan penghambat strategi pembelajaran baca tulis
Al-Qur'an pada kegiatan ckstrakulik:ulcr dalam 1ncningkatkan kemampuan
rnembaca dan meulis Al-Quran di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam
E. Tujuan Pcnelitian
Penelitian ini dibuat:
I. Untuk mengetahui strategi pernbelajaran baca tulis Al-Quran pada kegiatan
ekstrakulikuler dala1n ineningkatkan keinampuan 1nen1baca dan inenulis
Al-Quran di SLTPI Nurul Jihad.
2. Untuk 1nengctahui Faktor Pcndukung dan pcnghambat strategi
pernbelajaran baca tulis Al-Qur'an pada kegiatan ekstrakulikuler dalam
1ncningkatkan kcn1ainpuan ine1nbaca dan 1neuHs Al-Quran di Sckolah
Lanjutan Tingkat Pertarna Islam Nurul Jihad Bekasi
F. l\ilanfaat I>eneitian
1. l\1en1berikan n1asukan tentang berbagai strategi ー・Zョ「・ャセエェ。イ。ョ@ kepada
guru baca tulis Al-Quran, agar dapat rnemilih strategi pembelajaran yang
tepat untuk 1neningkatkan ketnan1apuan sis\:va dala1n 1ne1nbaca dan
rnenulis Al-Quran pada kegiatan ekstrakulikuler di sekolah.
')
セN@ Bagi sekolah tersebut untuk 1neningkatkan strategi pe1nbelajaran
A. Stratcgi Pembclajaran Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur'au
l. Pcngcrtian Stratcgi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti rencana atau
tindakan yang tcrdiri atas sepcrangkat langkah-langkah untuk incn1ecahkan
masalah atau mencapai tujuan.1 Sedangkan menurut Abin Syamsuddin
tv1akn1un strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.2 Adapun menurut pakar psikologi pendidikan ;\ustralia, セカQゥ」ィ。・ャ@ J.
'
J_,awson (1991)mengartikan strategi adalah produser mental yang berbentuk tatanan
langkah yang inenggunakan upaya ranah cipta untuk tujuan tcrtentu.3
Definisi lain dikemukakan dalam kamus besar Bahasa Indonesia strategi
adalah rencana yang cer1nat n1engenai kegiatan untuk 1nencapai sasaran
tetientu.4 Makna strategi secara umum berarti suatu garis besar haluan
untuk bertindak dalain usaha pencapain sasaran yang telah direncanakan.5
Strategi juga dapat diartikan sebagai usaha rencana tentang tata cara
1
Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Ren1aja Rosdakarya,2002 ), h. 214
2 Abin Syamsudin 1\llakn1un, ャセウゥォッOッァゥ@
Kependidikan ( Bandung : P'f r」Qョ[Zセェ。@ ltosdakarya, 200 l ), h. 220
3
Muhibbin Syah,Psiko/ogi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru ( Bandung : PT Rcmaja Rosdakarya,2002 ), h. 214
4
Diknasi Ka1nus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2002 ), h. 377
5
Basyirudin Usman, Aletodologi Pen1be!ajaran Pendidikan Agan1a Jsfa111 (Jakarta :Ciputat Press, 2002). h. 22
h. 90.
pendayagunaan dan pcnguraian potensi dan sarana yang ada untuk
n1eningkatkan e-fcktivitas dan cfisicnsi."6 Jadi strategi adalah suatu tujuan
yang ingin dicapai mclalui metode khusus yang digunakan, teknik
pelaksanaan dan tolak ukur yang sudah ditctapkan dalam rangka
pencapaian tujuan tertentu.
2. Pengcrtian Pembclajaran
Pembelajaran adalah aktivitas manusiawi yang berlangsung sejak
awal manusia. Adapun hakikat pembclajaran adalah membclajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu
utama kcberhasilan pendidikan. Konsep pembclajaran adalah suatu proses
lingkungan seseorang secara ウ・ョァセェ。@ dikelola untuk memungkinkan ia turut
serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajar merupakan
subset 1chusus dari pcndidikan. 7
lstilah pembelajaran dalam bahasa lnggris disebut instruction
yang, 1nengartikan instruction sebagai proses kcpendidikan yang sebelu1n
dircncanakan dan diarahkan untuk mcncapai tujuan. 8 Pembclajaran
merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,
sehingga tcrjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik lagi. Dalam
interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempcngaruhinya, baik faktor
internal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran, tugas guru yang
paling utama adalah mengkodisikan lingkungan agar inenunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik.
Pembelajaran adalah suatu kcgiatan yang harus 、ゥォ」セェ。ォ。ョ@ guru
dan s1swa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan cfesien
selain itu strategi pembelajaran juga dapat diartikan suatu prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
6
Slameto, Proses Be/ajar Aiengajar Dala111 Siste111 Kreditur (Jakarta: Bumi Aksara,1991),
7
Slan1elo, }Jroses J3e!qjar ... , h. 71
8
lrfan Abd Gafar, Muhan1ad Jamil. B, Re:fonnulasi Rancangan Pe111belajaran
hasil belajar pada siswa. Jstilah lain yang juga memiliki kemiripan dengan
strategi adalah pcndekatan (ap1?roach). Scbenarnya pcndekatan berbeda
dengan strategi maupun metodc. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Jstilah
pendekatan merujuk kepada pandangan tentang tcrjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi dan metode
pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari
pendekatan tertcntu. Roy Killen, misalnya, mencatat ada dua pendckatan
dalam pembelajaran, yaitu pcndekatan yang bersifat pada guru
(teacher-centretl 。ーQQイッ。」ィ・N|セN@ Pendckatan yang bcrpusat pada guru 1nenurunkan
strategi pembelajaran langsung, pembelajaran dedukatif atau pembelajaran
ekspositori. Sedangkan, pendekatan pe1nbelfljaran yang berpusat pada sisvva
menurunkan strategi pembelajaran induktif.9 Jadi perbedaan antara stategi,
lnetode, pendekatan dan teknik adalah dalam hal penerapannya dan
penyampaiannya adapun basil akhirnya sama-sama untuk mencapai basil
atau prestasi yang baik.
a. Pemiliban Metode Pcmbclajaran
P. ... gar pencapaian tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif
dan efesien, maka dalam pemilihan dan penetapan suatu mctode untuk
digunakan dalatn kegiatan peinbelajaran harus 1nempertiinbangkan
berbagai faktor, yaitu :
I) Tujuan Pembclajaran, kaitan metode dengan tujuan pe1nbclajaran
yaitu didasarkan atas kondisi bahwa metode sebagai cara untuk
mcncapai tujuan pcn1be1ajaran, sehingga metode apa yang akan kita
gunakan banyak dipengaruhi oleh kondisi tujuan pembelajaran itu
sendiri. Tttjuan pembelajaran disini menyangkut kemampuan yang
harus dimiliki warga belajar setelah selesai mengikuti kegiatan
pe1nbelajaran. f\.1enurut Bloon1 diungkapkan bahvva ken1a1npuan
yang terdapat pada tujuan pembelajaran dapat dikelompokkan kc
9
Wina Sanjaya, Strategi Pe111be!ajaran Berorienlasi Standar Proses JJendidikan (Jakarta :
dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ajektif dan ranah
psikomotorik. Untuk sctiap ranah tcrdapat tingkatan-tingkatan
kemampuan yang berkisar dari kualitas yang rendah sampai pada
kualitas kemampuan yang tinggi. Tahapan untuk ranah kognitif
yaitu menyangkut pengetahuan pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Tahapan untuk ranah afektifyaitu menyangkut
penerimaan, memberikan respon, penilaian, organisasi dan
pemeranan. Tahapan untuk ranah psikomotorik yaitu persepsi
kesiapan, respon terpimpin, mekanisme (complex overt response).
2) Bahan/Iv1ateri Pembelajaran, pengaruh bahan belajar terhadap
penetapan metode pada hakekatnya merupakan kelanjutan dari
pengaruh tujuan pe1nbelajaran. Ga,ftne n1engungkapkan bahvva
bahan belajar terdiri dari konscp, prinsip, prosedur, dan fakta atau
kcnyataan yang ada. Dari setiap jenis bahan belajar tersebut
mcmiliki tingkatan kesulitan yang terdiri dari bahan belajar dasar,
kelanjutan dan tinggi. Berdasarkan keragaman bahan belajar
tersebut maka dituntut adanya variasi metode dalam kegiatan
pembel<\jaran sesuai dengan jenis bahan belajar itu sendiri.
lvletode-metode tertentu ada yang dapat digunakan untuk membahas seluruh
bahan belajar, tetapi ada metode-metode terteecntu yang hanya
tepat digunakan untuk bahan-bahan tertentu pula.
3) Sun1ber Bclajar, faktor sumbcr be1ajar juga merupakan sa1ah satu
faktor yang harus dipertimbangkan sdalam pemilihan suatu metodc.
Kondisi sumbcr be1ajar mcnyangkut kondisi diri yang
mempengaruhi baik yang bersifat internal mapun eksternal. Kondisi
internal yaitu menyangjut pemahaman terhadap bahan kajian,
pcmahaman penggunaan metode kcmampuan mengelola kegiatan
pemcblajaran, scdangkan kondisi di luar diri sumber bel<\jar tersebut
yang dapat mempengaruhi terhadap pengelolaan kegiatan
pembclajaran.
mentah yang akan merubah melalui proses pembelajaran. Kondisi
warga belajar memiliki karaktcristik pribadi yang dimilikinya yaitu
menyangkut : jenis kelamin, usia, latar belakng sosial ekonomi,
pcngalaman dan keadaan psikisnya. Keragaman kondisi warga
belajar mengakibatkan perlu adanya pemilihan clan penentuan
metode pembelajaran yang akan digunakan.
5) Sarana dan prasarana bel<ijar, sarana dalam pembelajaran diartikan
segala macam fasilitas yang dapat menuqjang dan melengkapi
terselenggaranya kegiatan pembelajaran untuk meneapai tujuan
yang te1ah ditetapkan. Sarana tersebut dapat berfungsi sebagai :
fasilitas atau alat belajar dan sumber belajar, misalnya : media
pe1nbelajaran, laptop, l.,CD dan buku pelajaran.
6) Waktu Pcmbelajaran, faktor waktu adalah menyangkut jumlah
dalam kegiatan pembelajaran, scrta inenyangkut kondisi \Vaktu
kegiatan pembelajaran. Penggunaan metodc dalam kegiatan
pe1nbelajaran perlu disesuaikan dengan vvak.tu. \\'alaupun sumber
belajar dapat menetapkan metode yang dianggap paling tepat
berdasarkan kecenderungan progra1n pembelajaran tertentu, namun
apabila metode tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama
scdangkan vvaktu yang tersedia sangat terbatas, maka 1netode
tersebut kurang tepat untuk digunakan.Ketepatan metode dengan
ju1nlah \Vaktu yang tersedia akan incnjurus kepada tcrcapainy'a
tujuan pembelajaran dengan baik.10
3. Srategi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
ke1niripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. lstilah-istilah tersebut adalah: (l) pendekatan
pembelajaran, (2) strategi pcmbelajaran, (3) metode pembelajaran; (4)
teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran.
Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat
memberikan kc:jelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umutn, di dala1nnya mevvadahi, 1nenginsiprasi, n1enguatkan, dan 1nelatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (I)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada s1swa
(stuclent centered a1;proach) dan (2) pendckatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Stmiegi pembelajaran
1ne1npunyai einpat unsur dari setiap usaha, yaitu:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi basil (out
put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan n1e1npertin1bangkan
aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
b. i\.1e1nperthnbangkan dan 1ne1ni1ih jalan pendekatan uta1na (basic vvay)
yang paling efektif untuk meneapai sasaran.
c. セQ・Qョー」イエゥュ「。ョァォ。ョ@ dan inenetapkan langkah-Iangkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
( achieven1ent) usaha. 11
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur
tersebut adalah:
a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
pcrubahan profil pcrilaku dan pribadi peserta didik.
b. Mempertimbangkan dan mcmilih sistem pendekatan pembelajaran
yang dipandang paling cfektif.
11
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metodc dan tcknik pcmbclajaran.
d. Menetapkan norma-norma dan batas m1111mum ukuran keberhasilan
atau kritcria dan ukuran baku keberhasilan.
Kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya,
dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya,
bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tcntang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan kc dalam dua
bagian pula, yaitu: (1) exposilion-discove1y learning dan (2)
group-individual. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan
strategi pembclajaran deduktif.12
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mcngimplcmentasikannya digunakan berbagai metode pcmbelajaran
tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan "a plan of opera/ion
achieving .Yo1nethinft' sedangkan Jnetode adalah "a r11uy in achieving
somelhing". Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai earn yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa 1netode pe1nbe]ajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman
lapangan; (7) brainslorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.13 Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan
gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan
12
Wina Sanjaya, Strategi Pe111be/ajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta :
Kencana Prcnada Media,2006)., hh- 124-125
13
Wina s。ョェ。ケ。セ@ Strategi fJe111be/ajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta :
sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
mctodc sccara spesifik. Misalkan, pcnggunaan metodc ceramah pada kclas
dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,
yang tentunya secara teknis akan bcrbeda dengan pcnggunaan 1netodc
ceramah pada kelas yang jum !ah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan
penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada
kc las yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran 1ncrupakan gaya seseorang da1am
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individual. Misalkan, terdapat dua orang san1a-sa1na n1enggunakan inetode
ceramah, tctapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dala1n penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi
dcngan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,
se1nentara yang satunya lagi kurang 1nemiliki sense o,f lnanor, tctapi lebih
hanyak menggunakan alat bantu eleklronik karena dia memang sangat
1nenguasai bidang itu. Dalatn gaya pembelajaran akan tan1pak keunikan
atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,
pengala1nan dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dala1n
taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni
(kiat).
Apahila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan
taktik peinbelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh
malrn terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi,
model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Model pembelajaran, dibagai kedalam 4 (empat) kelompok, yaitu:
pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model
modifikasi tingkah laku. Kendati dcmikian, seringkali pcnggunaan istilah
model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.14 Untuk lcbih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut,
kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal
Juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih
berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran,
sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada eara-cara
n1ercncanakan suatu sistem lingkungan belajar tcrtentu sete1ah ditetapkan
strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan
rumah, strategi me1nbicarakan tentang berbagai keinungkinan tipe atau
jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah
inodern, dan sebagainya), inasing-masing akan inenampilkan kesan dan
pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak
biru (blue 11rint) ruinah yang dibangun beserta bahan-bahan yang
diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria
ー・ョケ・ャ・ウ。ゥ。ョョケ。セ@ 1nulai dari tahap avva1 sa1npai dengan tahap akhir, setelah
ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bah,va untuk dapat melaksanakan
tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan
me1nliki keteratnpilan yang n1e1nadai dalain mengembangkan bcrbagai
model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana
diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencennati upaya reformasi pembelajaran yang sedang
dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak
ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang
untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian
tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun,
14
Wina Sanjaya, Strategi Pe1nbelajara11 Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta
jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar
pembelajaran yang merujuk pada proses (bescrta konscp dan teori)
pembeliljaran sebagaimana dikcmukakan di atas, maka pada dasarnya guru
pun dapat sccara kreatif mcncobakan dan mengembangkan model
pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat
ke1:ja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model
pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin
mcmperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
a. Tcori Bclajar Mcnurut Islam
Keman1puan untuk be1ajar merupakan sebuah karunia 1\llah yang
mampu membedakan manusia dangan makhluk yang lain. Allah
1nenghadiahkan akal kepada inanusia untuk 1na1npu belajr dan 1nenjadi pemimpin di dunia ini. Pendapat yang mengatakan bahwa bclitjar
sebagai aktifitas yang tidak dapat dari kchidupan tnanusia, ternyata
bukan berasal dari hasil renungan manusia semata. Ajaran agama
sebagai pedoman hidup 1nanusia juga mengardurkan 1nanusia untuk
selalu rnalakukan kegiatan belajar. Dalam A!Qur'an, kata al-ilm dan
turunannya berulang sebanyak 780 kali. Seperti yang termaktub dalam
wahyu yang pertama turun kepada baginda Rasulullah SAW yakni
Al-' Alaq ayat 1-5. Ayat ini rnenjadi bukti bahwa Al-QurAl-'an memandang
bahwa aktivitas bclajar merupakan sesuatu yang sangat penting dalarn
kehidupan inanusia. Kegiatan be1ajar dapat berupa menyainpaikan,
menelaah,mencari, dan mengkaji, serta meniliti. Selain Al-Qur'an, Al
t-Iadist juga banyak tnenerangkan tentang pentingnya 1ncnuntut ihnu.
Misalnya hadist berikut ini : "Mencari ilmu itu wajib bagi sctiap
musli1n; carilah ilmu \.Valaupun di negeri cina; carilah ihnu sejak dala1n
buaian hingga kc liang lahat; para ulama itu pewaris Nabi; pada hari
kiamat ditimbanglah tinta ulama dcngan dara syuhada, maka tinta
ularna dilebihkan dari ularna"15
15Irfan Abd Gafar, Muhan1ad Jan1il. B,
J?e-for111ulasi Rancangan Pen1be/ajaran
b. Cara Belajar
1. Belajar 1nelalui i1nitasi
Di awal perkembangannya, seorang bayi hanya mengikuti apa
yang dilakukan ibunya dan orang-orang yang berada di dekatnya.
Ketika dewasa, tingkat perkembangan manusia semakin kompleks
1neskipun meniru 1nasih menjadi salah satu cara untuk belajar.
Tetapi, sumber belajar itu tidak lagi berasal dari orang !ua ataupun
orang-orang yang berada di dekatnya melainkan orang-orang yang
sudah mercka kenal misalnya, orang terkenal, penulis, ulama dan
lain-lain. Di dala1n Islam, dapat ditcmui juga hal yang deinikian.
Mari kita lihat sepasang saudara kembar, Qabil dan Habil. Banyak
juga di da1a1n Al-Qur'an yang inencoba menerangkan tentang salah
satu varian yang scperti dcmikian. Karena tabiat manusia yang
cenderung untuk 1neniru, 1naka te1adan yang baik incrupakan sesuatu yang sangat penting dalam membentuk perilaku manusia.
2. Pengala1nan Praktis dan 1r;aJ and error.
Dalam hidup, manusia terkadang menghadapi situasi yang
menuntutnya untuk cepat tanggap terhadapa permasalahan yang ada
tanpa ada pembelajaran sebelumnya. Sehingga, manusia terkadang
mcneoba-coba segala cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Berfikir
Berfikir inerupakan salah satu pi1ihan Jnanusia untuk
mencoba memperolch informasi. Dengan berfikir, manusia dapat
bclajar dengan 1nelakukan Lrial and error secara intelektual. 16 Dala1n
proses berfikir, manusia sering menghadirkan beberapa macam solusi
atas permasalah yang didapatkannya sebelum akhirnya mereka
menjatuhkan pilihan pada satu solusi. Oleh karena itu, para psikolog
mengatakan bahwa berfikir merupakan proses belajar yang paling
tinggi. Dalam Al-Qur'an, banyak sekali ayat yang memerintahkan
16
Irfan Abd Gafar, Muhamad Jamil. B, Re-jorn1ulasi Rancangan Pe1nbelajaran
manusia untuk selalu menggunakan akal dan memahami dan
1nerenungi segala ciptaan dan kebcsaran Allah di alam ini. r'\ntara
lain seperti Q.S.Al-Ghasyiah : 17-20, yang berbunyi:
Artinya : I 7. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta
bagaitnana Dia diciptakan, 18. dan Iangit, bagahnana ia ditinggikan?,
19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?, 20. dan bumi
bagaitnana ia diha1nparkan?
Selain itu di dalam Q.S.Qaaf: 6-10,
Artinya : 6. Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit
yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan
menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun
? 7. dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya
gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala
macam tanaman yang indah dipandang mata, 8. untuk menjadi
pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali
(mengingat Allah). 9. dan Kami turunkan dari langit air yang banyak
biji-biji tanaman yang diketam, I 0. dan pohon kurma yang
tinggi-tinggi yang 1ne1npunyai inayang yang bersusun- susun,
Q.S. Al-An'am: 95, yang berbunyi:
be
,. "'--' j. .,,;. ,.. .,,,.., セ@ "',.,, J .,,j. -:: ,..., .,, -" J ,.. ,..-;;::; _...::;
c.::...::.:JI · ᄋNZ⦅Gセi@
:
•
'lI ·
·.c
---.:....£<Ii' d i
セMIU ,;,).)\ · I
1", ; セBjL@ ;
<Xu--
セᄋ@r
J , <.X 0,セLN@ J.,,.,,J Z[M⦅」ZLNセセ@ .... ,.J -:c.. ,-'="-"
®Jofo_p .:_;u ,;,).)\
セᄋ⦅I@
セQ@
cX
Artinya : Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir
tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari
yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang
memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, Maka rnengapa kamu
masih berpaling?17
Q.S. Al-Anbiya: 66-67,
イUGセ@
'13
1-:.
t..
j' :.. ,,;
セ@
·
1
'1
i..:
セt@
yJS
,x
セjPヲ@
Jli
Artinya : 66. Ibrahim berkata: Maka Mengapakah kamu
menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat
sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?" 67. Ah
(celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka
Apakah kamu tidak memahami?
Se1anjutnya, salah satu metode yang dapat men1per:_jelas dan
memahami sebuah pemikiran seseorang adalah dengan menggunakan
diskusi, dialog, konsultasi dan berkomunilrnsi dengan orang lain. Hal
senada juga pernah diungkapkan oleh salah satu ilmuan, yang
inenyatakan bah\va perke1nbangan kognitif seseorang akan
berkembang apabila dia berinteraksi dengan orang lain, dengan
demikiaa, belajar manusia dapat berkembang ketika kognitif mereka
berkembang. Ustman Najati menyatakan bahwa aktivitas berfikir
manusia saat belajar tidak selalu menghasilkan pemikiran yang benar.
Adakalanya kesalahan mewawrnai proses penetuan solusi atas
masalah yang dihadapi. Dan dalam kondisi scpcrti ini, manusia sering
mengalami hambatan dan berfikir statis dalam berpikir, dan tidak
mau mcnerima pendapat-pendapat dan pikiran-pikiran baru.
4. Sarana Belajar
a. Sarana Fisik.
Terdapat dua panea indcra manusia yang membantunya
untuk melakukan kegiatan bel'liar yakni, mata dan telinga. Tidak
bisa dipungkiri kedua panca indera ini mcnjadi sesuatu yang
;nutlak digunakan ketika belajar. Dua panca indera ini pula sering
disebutkan dalam Al-Qur'an. Meskipun demikian, indra peraba,
perasa, dan penciuman juga 1na1npu 1nen1berikan kontribusi pada
saat belajar.
b. Sarana Psik_is.
Akal merupakan bagian dari saran psikis. Akal dapat
diartikan scbagai daya pikir atau potcnsi intelegensi. Akal identik
dengan daya pikir otak yang mengantarkannya pada pemikiran
yang logis dan rasional. Sedangkan qalb meinpunyai dua arti,
yakni fisik dan metafisik. Qalbu dalam arti fisik adalahjantung dan
dana dalam arti metafisik adalah karunia Tuhan yang halus yang
bersifat rohaniah dan ketuhanan yang ada hubungannya dengan
jantung.
b. Konsep Bclajar menu rut Tokoh Islam, diantaranya :
Al-Ghazali.
Dalam pemahaman beliau, seorang filsuf pendidikan di
kalangan Islam, pendekatan belajar dalam mencari ilmu dapat
dilakukan dengan melakukan dua pendekatan, yakni ta'lim insani dan
ta' Jim rabbani. Ta'lim insani adalah bel'liar dengan bimbingan manusia.
Pendekatan ini merupakan ha! yang lazim dilakukani oleh manusia dan
biasanya 1nenggunakan alat indra\vi yang diakui oleh orang yang
harus memiliki perangai yang terpuji. Guru disyaratkan memiliki sifat
wara' (meninggalkan hal-hal yang tcrlarang), memiliki kompetensi
(kemampuan) dibanding muridnya, dan berumur. Di samping itu,
al-Zarnuji menekankan pada "kedewasaan" (baik ilmu maupun umur)
seorang guru. Hal ini senada dengan pcrnyataan Abu Hanifah ketika
bertemu Hammad, seraya berkata: "Aku dapati Hammad sudah tua,
berwibawa, santun, dan penyabar. Maka aku menetap di sampingnya,
dan akupun tumbuh dan berkembang.19 c. Pcndekatan dalam Teori Pendidikan.
Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu: (1) pendidikan
sebagai praktik dan (2) pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai
praktik yakni seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diainati
dan disadari dengan tujuan untuk membantu pihak lain (baca: peserta
didik) agar inempero1eh perubahan perilaku. Se1nentara pendidikan
sebagai teori yaitu seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara
sistcmatis yang berfungsi untuk mcnjelaskan, inengga1nbarkan,
meramalkan dan mengontrol berbagai g('.jala dan peristiwa pendidikan,
baik yang bersuinber dari pengafaman-pengala1nan pendidikan
(empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk
melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa
dipisahkan. Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori
pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya
bereermin pada diri pendidik atau guru. Perubahan yang エ・セェ。、ゥ@ dalam
praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan.
Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas
pada praktik pendidikan. Terkait dengan upaya mempelajari pendidikan
sebagai teori dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan,
19
Trfan Abd Gafar, ivfuhamad Jan1il. B, Re-jor1nufasi Rancangan Pe111be!ajaran
diantaranya: (I) pendekatan sams; (2) pendekatan fi!osofi; dan (3)
pendekatan religi.
1. Pcndckatan Sains
Pendekatan sains yaitu suatu pengkajian penclidikan unluk
menelaah dan dan memecahkan masalah-masalah pendidikan
dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Cara
kerja pendekatan sams dalam pendidikan yaitu dengan
menggunakan prinsip-prinsip dan metode keda ilmiah yang ketat,
baik yang hersifat kuantitati f maupun kualitatif sehingga ilmu
pendidikan dapat diiris-iris inenjadi bagian-bagian yang lcbih detail
dan mendalam. Melalui pendekatan sains ini kemudian dihasilkan
sains pendidikan atau ihnu pendidikan, dengan berbagai cabangnya,
seperti: (I) sosiologi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan
sebagai aplikasi dari sosiologi dala1n pendidikan untuk jncngkaji
faktor-faktor sosial dalam pendidikan; (2) psikologi pendidikan;
suatu cabang ihnu pendidikan scbagai aplikasi dari psikologi untuk
mengkaji perilaku dan perkembangan individu dalam belajar; (3)
adininistrasi atau 1nann:.je1nen pendidikan; suatu cabang ihnu
pendidikan sebagai aplikasi dari ilmu manajemen untuk mengkaji
tentang upaya incinanfaatkan berbagai su1nber daya agar
tujuan-tujuan pendidikan dapat tercapai secara efrktif dan efisien; ( 4)
teknologi pcndidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai
aplikasi dari sains dan teknologi untuk mengkaji aspek mctodologi
dan teknik belajar yang efektif dan efisien; (5) cvaluasi pendidikan;
suatu cahang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari psikologi
pendidikan dan statistika untuk menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa; (6) bimbingan dan konseling, suatu cabang ilmu
pcndidikan sehagai aplikasi dari beberapa disiplin ilmu, sepe11i:
sosiologi, teknologi dan terutama psikologi. Tentunya masih banyak
cabang-cabang ihnu pendidikan lainnya yang tcrus se1nakin
2. Pendekatan Filosofi
Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk rnenelaah
dan rnernecahkan rnasalah-rnasalah pendidikan dengan
1nenggunakan inetode filsafat. Pendidikan 1nembutuhkan filsafat
karena rnasalah pendidikan tidak hanya rnenyangkut pelaksanaan
pendidikan se1nata, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam
pendidikan akan rnuncul rnasalah-rnasalah yang lebih luas,
kornpleks dan lebih mendalarn, yang tidak terbatas oleh pengalarnan
inderawi rnaupun fakta-fakta faktual, yang tidak rnungkin dapat
dijangkau oleh sains. l\1asaiah-inasalah tersebut diantaranya adalah
tujuan pendidikan yang bersurnber dari tujuan hidup rnanusia dan
nilai sebagai pandangan hidup. Nilai dan tujuan hidup 1nen1ang
merupakan fakta, namun pembahasannya tidak bisa dengan
1nenggunakan cara-cara yang dilakukan oleh sains, inclainkan
diperlukan suatu perenungan yang lebih rnendalam.
Cara kerja pendekatan filsafat dala1n pendidikan dHakukan n1clalui
rnetode berfikir yang radikal, sisternatis dan rnenyeluruh tentang
pendidikan, yang dapat dikelompokkan ke dala1n tiga 1nodel: {1)
model filsafat spekulatif; (2) model filsafat preskriptif; (3) model
tilsafat analitik. Filsafat spekulatif adalah cara berfikir siste1natis
tentang scgala yang ada, rnerenungkan secara rasional-spekulatif
seluruh persoalan manusia dengan segala yang ada di jagat raya ini
dengan asurnsi rnanusia memliki kekuatan intelektual yang sangat
tinggi dan berusaha inencari dan n1enemukan hubungan dala1n
keseluruhan alarn berfikir dan keseluruhan pengalaman Filsafat
preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standar)
penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan rnanusia,
penilaian tentang seni, rnenguji apa yang disebut baik dan jahat,
benar dan salah, bagus dan jelek. Nilai suatu benda pada dasarnya
inherent dalam dirinya, atau hanya mcrupakan garnbaran dari fikiran
pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan
sescorang n1csti 1nemaha1ni dirinya sendiri. Aliran 1111
mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia? Apa pengalaman
itu?
4. Progrcsivisme,
Menekankan pada pentingnya 111elayani perbed.aan individual,
berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses.
Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar
peserta didik aktif.
5. Rckonstruktivismc 1nerupakan claborasi lanjut dari aliran
progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa
depan sangat ditekankan. n: セᄋ@ sa1nping menekankan tentang
perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme
lebih jauh menekankan tentang pen1ecahan 1nasalah, berfikir kritis
dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir
kritis, n1e1necahkan masalah, dan inelakukan sesuatu? Penganut
aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.
6. Pendekatan Rcligi
Pendekatan religi yaitu suatu pendekatan untuk menyusun tcori-teori
pendidikan dcngan bersumber dan berlandaskan pada qjaran aga1na.
Di dalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan
yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk inenentukan tujuan,
metode bahkan sampai dengan jenis-jenis pendidikan.
Cara ォ・セゥ。@ pendekatan religi berbeda dengan pendekatan sains
maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya
kepada aka! atau ratio, dalam pendekatan religi, titik tolaknya adalah
keyakinan (keimanan). Pendekatan religi menuntut orang meyakini
dulu terhadap segala sesuatu yang diajarkan dalam agama, barn
kemudian mengerti, bukan sebaliknya. Terkait dengan teori
pcndidikan Islam, Ahmad Tafsir dalam bukunya " Ilmu Pendidikan
Islam yaitu Al-Quran, Hadis dan Akal. Al-Quran diietakkan sebagai
dasar perlatna dan 1-Iadis f{asulullah SA \V scbagai dasar kedua.
Sementara akal digunakan untuk membuat aturan dan teknis yang
tidak boleh bertentangan dengan kedua sumber utamanya
(Al-Qur'an dan Hadis), yang memang telah terjamin kebenarannya.
Dengan de1nikian, teori pendidikan Isla1n tidak inerujuk pada
aliran-aliran filsafat buatan manusia, yang tidak terjamin tingkat
kebenarannya.
Sementara itu tujuan umum pendidikan Islam yaitu muslim
yang se1npurna dcngan ciri-ciri : ( 1) n1emiliki jas1nani yang schat,
kuat dan berketerampilan; (2) memiliki kecerdasan dan kepandaian
dala1n arti 1nan1pu 1nenyelesaikan secara ccpat dan tepat; n1a1npu
menyelesaikan secara ilmiah dan filosofis; memiliki dan
1nenge1nbangkan sains; mejniHki dan 1ncngembangkan tilsafat dan
(3) memiliki hati yang takwa kepada Allah SWT, dengan sukarela
n1claksanakan perintah ;\llah S\\!'T' dan menjauhi larangannya dan
hati memiliki hati yang berkemampuan dengan alam gaib.
Dala1n teori pendidikan iウャ。Qョセ@ dibicarakan pula tentang
hal-hal yang berkaitan dengan substansi pendidikan lainnya, seperti
tentang sosok guru yang Jslami, proses pe1nbelajaran clan penilaian
yang islami, dan sebagainya.
Mengingat kompleksitas dan luasnya lingkup pendidikan,
1naka untuk n1enghasilkan teori pendidikan yang lengkap dan
menyeluruh kiranya tidak bisa hanya dengan menggunakan satu
pendekatan saja. Oleh karena itu, diperJukan pendekatan holistik
dengan memadukan ketiga pendekatan di atas yang terintegrasi dan
me1nliki hubungan komple1nenter, saling inelengkapi antara satu
dengan yang lainnya. Pendekatan semacam ini biasa disebut
pendekatan 1nultidisi1;liner. Strategi pembelajaran Al-Qur'an
apcrseps1, korelasi konsentrasi, kooperasi, indivudualisasi dan
evaluasi, diantaranya : Peragaan, salah satu kegiatan yang tidak
boleh diabaikan adalah dalam keseluruhan proses pembelajaran
adalah peragaan. Substansi peragaan adalah suatu cara yang
dilakukan oleh guru dengan maksud memberikan kejelasan secara
rea1ita terhadap pesan yang disan1paikan sehingga dapat diinengerti
dan dipahami oleh siswa. Maksud dari kcgiatan ini dilakukan
terutama untuk menciptakan suasana pemahaman terhadap materi
pelajaran lebih mendalam dan berkesan dengan menekankan
pcnerapan konsep belajar sa1nbil 1nelakukan_ Qセ」、。ー。エ@ dua peragaan
yang dapat ditcrapkan guru dalam proses pembelajaran.20
4. Pcngertian EJ{strakurikuler
Mcnurut Moh. Uzer Usman Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
dilakukan di1uar yang telah ditetapkan dalain susunan progratn sepcrti
kegiatan pengayaan, pcrbaikan yang berkaitan dcngan program kurikuler
atau kegitan lain yang bertujuan inenetapkan pen1bentukan kepribadian
seperti kegiatan palang merah Indonesia, Baca Tulis Al-Qur'an (rohani
Isia1n), dan kesenian, olahraga.21 Sedangkan 1nenurut Nana Syaodih
Sukmadinata ekstrakurikuler adalah pendidikan di luar sekolah bagi
interaksi pendidikan yang beriangsung di 1nasyarakat dari sangat formal
yang seperti dengan pendidikan di sekolah maupun dalam bentuk-bcntuk
kursus-kursus, sampai dengan pendidikan .yang kurang fonnal scperti
ceramah dan sarasehan.22
Abdurahman ,.-'\n-Nahla"vvi arti ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan
tambahan yang dilaksanakan dalam dunia persekolahan ditujukan untuk
menggali potensi dan memotivasi siswa dalam bidang tertentu. Karena itu,
aktifitas ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan hobi sehingga dengan
20
l\'1uhibbin Syah, Psiko/ogi JJendidikan Dengan Pentlekatan JJaru ( Bandung : P'f Rcn1aja
Rosdakarya,2002 ), h. 315
21
Moh.Uzer Usman, A1enjadi Guru Prqfesinal. (Bandung: PT Rcn1aja
Rosdakarya,2001), h. 148
22
Nana Syaodih Suk111adinata,Bin1bingan Konseling, (Bandung: PT Remaja
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa dapat mengembangkan
kepribadian, bairn!, dan kemampuannya di bcrbagai di luar bidang
akademiknya. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah
1naupun sis\va-sisv·.:i itu sendiri untuk n1erintis di luar ja1n pelajaran
sekolah.27
Kegiatan ekstrakurikuler secara terprograin akan meinberikan
arah pembentukan kepribadian pada kegiatan sebagai berikut :
a). Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan secara te1:jadwal seperti
kegiatan upacara bendera, (rohani Islam ), senam, dll
b ). sーッョエ。ョセ@ yaitu kcgiatan yang tidak te.r:.jadvval dala1n kejadian
khusus seperti pembentukan perilaku mcmberi salam, membuang
sa1npah pada te1npatnya, antri dll
c). Keteladanan adalah kegaitan dalam bentuk perilaku sehari-hari
seperti : bcrpakaian rapi, berbahasa baik, rajin Qョ」ュ「。」。セ@ 1ne1nuji
kebaikan dan keberhasilan prang laian, dan datang tepat waktu.
Berdasarkan judul skripsi penulis, yang berkaitan tentang
masalah Baca Tulis Al-Qur'an, maka pcngertian Baca Tulis Al-Qur'an
ada1ah suatu kegiatan rohani yang diadakan dan diselenggarakan di
luar jam sekolah untuk membentuk pribadi muslim yang intelek,
cerdas, dala1n hal kei1nanan dan kctaq\vaannya. Sehingga mampu
membentengi diri dari hal-hal yang negatif dan mampu
inengaplikasikan dirinya berdasarkan ihnu Pendidikan Againa Isla1n
yang mereka miliki.
5. Pengertian Membaca
Pengertian membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa
yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dihati).28 Membaca juga
mempunyai pengertian sebagai jembatan menuju pemahaman,
27
SMANSA Sc1narang. h!!Q//id.wikipcdia.org .con1 /\viki/kcgiatan ekstrakurikuler
28
Departcn1cn Pcndididkan Nasional, Ka111us Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai
pengamalan, dan penerapan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.29
Dalam mengernbangkan kernampuan membaca anak, guru
rnengembangkan sistem pembelcciaran iqra yang dapat meningkatkan
pcrkembangan kemampuan mcmbaea Al-Qur'an lebih dini, guru membcri
kesempatan anak memperoleh pengalarnan yang luas dalam mendengarkan
dan ine1nbaca.
Di dalam mernbaca Al-Qur'an, ada tata caranya jadi lidak
sen1barangan 1ne1nbaca. Adapun tata cara 1ne1nbaca ,'\J Qur'an adalah kita
harus mernbacanya dengan tumaninah dan tadabbur (memperhatikan
isinya) dan inembacanya sccara terus 1nenerus, yaitu pe1nbaca tarqiq bila
bacaan itu termasuk bacaan yang harus dibaca tarqiq dan dibaca tebal
(taf1zhi1n) bila1nana bacaan itu ter1nasuk bacaan tqfkhinz. Juga dibaca
pendek apabila bacaan itu harus dibaca pendek; yang dibaca panjang
dipanjangkan; yang dibaca jelas (izhar) 1naka harus dibaca jeias, yang
dibaca dengung maka harus di baca dengung; yang dibaca samara (ikhfa)
barus disa1narkan. Dan, huruf yang dibaca harus sesuai dengan tempat
keluarnya (makharijul-huruf) dan janganlah mencarnpuradukkan antara
yang satu dan yang lainnya (n1isa1nya, bacaan idzhar harus dibaca izhar,
jangan dibaca ikhfa, dan lainnya). Dari keterangan tersebut, mernbcrikan
pcngcrtian bahwa dalam mcmbaca Al Qur'an tidak bisa tcrlcpas dari ilrnu . 'd 30
ta,1w1 .
6. Pengcrtian Mcnulis
'I'ulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat
dan sebagainya) dcngan pena (pcnsil, cat, dan sebagainya).31 Keterampilan
tne1nbaca dan menuiis mungkin di1ce1nbangkan secara terpisah, tetapi lebih
sering keduanya bcrjalan seiring. Untuk rnembentuk berbagai kata kita
29
Ahmad Syarifuddin, 1lfendidik ,1Jnak Aien1baca, Qャゥ・ョオOゥNGjセ@ dan /l!encintai .41-Qur 'an
(Jakarta : Gema lnsani, 2005), cct kc-2, h. 49.
30
Otong Surasman, i\1etode Jnsani: Kunci Praktis A1en1baca Al Qur 'an Baik dan Benar (Jaka1ta: Gcn1a Insani,2002), hh. 22-23
31
rnernbutuhkan tangan yang terarnpil, untuk rnernbentuk kalirnat dan
1ncnya1npaikan cerita kita n1e1nbutuhkan keterainpilan bahasa dan
pengorganisasian yang baik. Untuk rnengungkapkan sesuatu dengan benar
atau n1cnyainpaikan cerita yang inenarik perhatian pendcngar kita
rnemerlukan kreatifitas.
Untuk belnjar 1nenulis dengan anak harus dapat menggunakan alat
tulis yang terampil, latihan yang terbaik adalah dengan menggunakan
pensil dengan rnenelusuri, rneniru, menggunakan titik-titik adalah latihan
tulis yang baik. Anak-anak rnempelajari sesuatu denan cara melakukannya
dan 1nereka akan berbuat sesuka hati sebclu1n akhirnya 1ncngerti bah\va
untuk menu I is, scseorang harus rnembentuk huruf-huruf dan mengeja
kata-kata, sepanjang tahun prasekolah, inenulis untuk bersenang-senang, dan
belajar mengendalikan pensil adalah hal yang lebih penting daripada
1ne1n bentuk huruf dan kata sccara benar bi ark.an ketertarikan dan
keterampilan anak yang menentukan setiap langkah. Berikan sebuah pensil
dan sobckan kertas kepada anak, ini adlah usah pcrta1na. Garis-garis
melengkung saling berhubungandan memiliki bentuk yang mirip huruf.
Berikanlah pujian karena ia telah berhasiJ 1nenulis huruf yang inirip
dengan yang ada dibuku. Satu hal yang perlu diketahui menulis adalah
1notori kasar setiap anak akan berbeda hasil tulisannya, jangan takut atau
resah pada anak-anak yang memiliki tulisan yang tidak rapi atau masih
besar-besar, kita coba terangkan dan berikan pengertian dan ajarkan secara
pelan-pelan. Untuk dapat menulis seorang anak harus dapat menggunakan
alat tulis dcngan teran1pil. Latihan yang terbaik adalah 1nenggunakan
pensil dengan terampil, menelusuri, meniru, menggabungkan titik-titik
adalah latihan menulis yang sangat baik.
7. Pengertian AI-Qur'an
Menurut Al Farra, kata Al Qur'an berakar pada kata Al Qarain,
jamak dari Qarinah yang berarti kavan. Menurut Imam Asy'ari kata Al
Imam Lehyani Al Qur'an berasal dari kata Qaraa yang berarti membaca.
Islain 1nengatakan, bahvva Al Qur'an adalah kalain Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.32 Pengertian lain dari Alqur'asn, bahwa Al Qur'an sering disebut sebagai l ludan Lin Nas,
kitab suci yang berisi petunjuk-petunjuk bagi manusia untuk dapal hidup
bahagia di dunia dan di akhirat, meskipun secara garis besar saja, yang
rinciannya dapat ditemukan pada sunnah Rosul bagi ilmu keduniaan, kita
tinggal mengikuti petunjuk yang amat penting serta berharga itu serta
menggali maknanya yang lebih dalam, baik ilmu keduniaannya maupun
keakhiratannya.
Pengertian tentang Al Qur'an, ada juga yang mengartikan Al
Qur'an sebagai stunber hukun1 lsla1n yang pertan1a (syariah), yang
meletakkan elemen-elemen yang fundamental dari sebuah piagam hak-hak
asasi inanusia yang 1nana me1niliki kekuatan inengikat, baik
tanggungjawab moral maupun hukum.32 Al-Qur'an adalah firman Allah
yang di-nuzu/-kan kepada Nabi T\-1uham1nad yang dinukil secara
mutawalir, dan dipandang beribadah membacanya. Al-Qur'an memuat
huku1n-hukum yang 1nencakup hukum keyakinan (ahkiiln i 'tiqiidiy')'·ah),
hukum akhlak (ahkdm khulqiyyah), dan hukum amaliah (ahkdm
'anu1lz):y·a/1). 33 Huku1n yang terkandung da1ain i\l-Qur'an dibedakan
menjadi dua: Hukum ibadah dan hukum muamalah. Hukum ibadah
mencakup shalat, zakat, puasa, haji, dan nazar. Adapun hukum inuamalah,
menurut Abd Al-Wahab Khalaf, mencakup hal-hal berikut:
a). I-lukutn kcluarga (al-al11val al-.sJ1aikhsiyJ-1ah), yaitu huku1n yang
mengatur hubungan individu dengan individu lain dalam keluarga dan
kekerabatan. J u1nlahnya sekitar 70 ayat.
32 1\ch1nad Bajuri, Al Qur'an dan lltn11 Pengetahuan Kea!a1nan (Yogyakarta : l)ana
fihakti Prima Jasa, 1996), h. 176
32 Ziauddin Ahn1ad, Al Qur'an Ke1niskinan dan Petnerataan I>enda;1atan (Yogyakarta:
Dana Bhakti Prima Yasa,1998). h. I
33
'Abd Al-Wahhiib Khalilf, 1'1as/11idir Al-Tasyri Al-Isldmiy fimd Id Nashashafih (Kuwait
b ). Hukum kebendaan (ahkdm al-madaniyyah), yaitu hukum yang
n1engatur tukar-1nenukar harta, seperti ijarah, rahn, kqfGlah, dan
syirkah. Jumlalmya sekitar 70 ayat.
c). 1-1ukuin jinayah (ahkdtn ェゥョ。ゥケセャᄋ。ィIL@ yaitu huk.un1 yang mengatur
pclanggaran dan sanksi yang dilakukan oleh mukalaf Tujuannya
n1enjaga hidup manusia dan hartanya. Ju1nlahnya sekitar 30 ayat.
d). Lembaga peradilan (ahkdm al-murafa 'at), yaitu hukum yang mengatur
syarat-syarat hnkim, sanksi dan sumpah. Jumlahnya sekitar l 0 ayat.
e). Hukum perundang-undangan (al-ahkdm al-dusturiyyah), yaitu hukum
yang berhubungan dengan interaksi antara pemiinpin dan rakyat.
Jumlahnya sekitar I 0 ayat.
f). }-lukun1 negara (al-ahkdn1 a!-clarvliyy·ah), yaitu hukun1 yang n1engatur
hubungan kencgaraan; hubungan antarnegara. Jumlahnya sekitar 25
ayat.
g). Hukum ekonomi (al-ahkdm al-iqtishddiyyah ll'a al-mdliyyah), yaitu
hukum yang mengenai hubungan antara kaya dan 1niskin dan antara
individu dan kclompok. Jumlahnya sekitar 10 ayat.34
8, Pcngcrtian metode baca dan tulis Al-Qur'an
Prinsip pengajaran ,i\J Qur'an pada dasarnya bisa dilakukan
dengan berbagai macam metode. Diantaranya adalah :
a). fv1etode Ivfusyafahah 'adu lidah" adalah dengan cara guru meinbaca
terlebih dahulu, kemudian disusul anak atau murid. Dengan metode
ini, guru dapat n1enerapkan cara 1ne1nbaca huruf dengan benar
melalui lidahnya. Sedangkan anak akan dapat melihat dan
1nenyaksikan langsung praktik keluarnya huruf dari Jidah guru untuk
ditirukannya.
b ). Mctode Sorogan atau 'ardul qira 'ah 'setoran bacaan' adalah murid
membaca di depan guru, sedangkan guru menyimaknya.
34
c). Guru mengulang-ulang bacaan, sedang anak alau murid
1ncnirukannya kata per kata dan kali1nat per kalbnat juga secara
berulang-ulang hingga tcrampil dan benar. Dari ketiga metode ini,
1nctode yang banyak ditcrapkan dikalangan anak-anak pada 1nasa
kini ialah mctode yang kedua, karena metode