• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pembelajaran baca tulis Al-Quran pada kegiatan ekstra kulikuler dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Quran (studi kasus di sekolah lanjutan tingkat pertama islam nurul jihad Bekasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pembelajaran baca tulis Al-Quran pada kegiatan ekstra kulikuler dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Quran (studi kasus di sekolah lanjutan tingkat pertama islam nurul jihad Bekasi)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

1

---·----

PEHPUST/\KJ'-v\N UTP,M/\ UIN SYAHID ,JJ.\KAF<TP,

STRATEGI PEMBELAJARAN BACA TULJSAL-QURAN PADA

KEGJATAN EKSTRAI(URH(ULER DALAM MENIGI(A TKAN

KEMAMPUAN l\11El\11BACA DAN MENULJS AL-QURAN

(STUDI KASUS SLTP ISLAM NURUL JIHAD)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan Sebagai syarat mencapai Gelar Serjana (Sl)

Pendidikan Agama Islam

Olch:

ABDUL KHO IR

NIM: 103011026754

...

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UJN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

'

2011

(2)

(Studi kasus di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul Jihad Bekasi)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman Sebagai Syarat Mencapai Gelar Se1jaana (SI)

Pendidikan Agama Islam

Oleh: ABDULKHOIR NIM : 103011026754

Di Bawah Bimbingan

Dr. Khalimi, M.Ag

Nip.1965051511994031006

Sit; Khadijah,M.A'

Njp. 197007271997032004

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

Pada Kegiatan Ekstralrnrilmler Dalam Meningkatkan Kemampuan

1V?cn1baca ])an l\1cnulis A!-Qur'an (Studi kasus di Scko!ah Lanjutan Tingk.at

Pertama Islam Nurul Jihad Bekasi)." Telah diujikan dalam siclang Munaqosyah

Fakultas Ih11u rfarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 16 Maret 201 l Skipsi ini tclah diterima sebagai salah satu syarat untuk

mcn1peroleh gcJar Sai.:jana Pendidikan Islain (S.Pd.I).

Jakarta, 16 Maret 20 l l

Panitia U_jian Munaqasyah,

Ketua Jurusan

Bahrissalim, M.Ag

NIP. 19680307 199803 I 002

Sckrctaris (Sekretaris Jurusan)

Drs. Sapiudin Shidiq, MA NIP. 19670328 200003 I 00 I

l)enguji I

Elo Albugis, MA

NIP.19560119 199403 2 001

Pcnguji II

Yudi Munadhi, M.Ag NIP. 19701203 199803 l 003

Tanggal Tanda Tangan

N_NセOj@ セAi@

···(···

i,11

I

(4)

pcwdoman untuk kchidupan. Namun kenyataannyadilapangan baca tulis Al-Quran belu1n n1enjadi penekanan, sehingga banyak sis\va yang 1ne1niliki ken1an1puan

rendah dalam membaca dan menulis Al-Quran. Sehubungan dengan alasan tersebut diatas, maka penulis mcrasa perlu mengangkat judul skripsi ini untuk mendapatkan gambaran tentang : "Stratcgi Pcmbcfajaran Baca Tulis A!-Qnr'an Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatlmn Kcmampuan Mcmbaca Dan Menulis Al-Qur'an Siswa." (Studi kasus di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul Jihad I3ekasi).

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman strategi pembelajaran baca tulis Al-Quran pada kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan kcmampuan membaca dan mcnulis Al-Quran dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi pembeh\iaran baca tulis Al-Qur'an pada kegiatan ekstrakulikuler dalam meningkatkan kemampuan membaca dan meulis Al-Quran di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul Jihad I3ekasi.

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendckatan kualitatif dan metodc yang digunakan adalah mctode dcskriptif. Sedangkan Populasi dalam pcnelitian ini adalah seluruh siswa SLTP I Nurul Jihad Bekasi, yang rnengikuti ekstrakurikulcr baca tulis Al-Qur'an, berjurnlah 27 orang. Dikarcnakan jumlah populasi pcnclitian ini scdikit, yaitu 27 orang, maka tcknik sampling yang digunakan dalam penclitian ini adalah Total Quality Sampling atau sensus. Adapun untuk teknik pcngurnpulan data adalah : Observasi, Dokurnentasi dan Wawancara.

Dalam pelaksanaan pcmbelajaran ekstrakurikulcr baca tulis ada beberapa metode yang digunakan da!am pembelajaran baca tulis Al-Qur'an di Sekolah Lanjutan Tingkat Pcrtama Nurul Jihad Bekasi, diantaranya pada mctode pernbclajaran rnernbaca yang terdiri dari Penyarnpaiannya dilaksanakan secara klasikal, Penyampaian dengan cara privat., Penyampaian dengan cara privat, Problem bes learning, Praktek dan latihan.

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP 1 Nuru! Jihad Bekasi ... 50

B. Analisa Data ... 51

C. Pembahasan Hasil Temuan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFT A.'l PUSTAKA

(6)

4. Bapak dan lbu karya\van-karya\<van Tata Usaha Fakultas Iln1u Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah bersedia membantu

pengurusan surat-mcnyurat dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan !bu Dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

l-Jjdayatullah Jakarta, yang telah meinberikan iln1u pengetahuan kcpada

mahasiswa selama pengajar.

6. Kedua orang tua yang te1ah n1e1nbantu doa dan materiil scla1na anaknya

menempuh kuliah se1ta memberikan motivasi sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Kepala Sekolah Menengah Pe1tama Islam Nurul Jihad Kota Bekasi.

8. Siswa-siswi yang SMP I Nurul Jihad Bckasi.

9. Sahabat-sahabatku angkatan 2003 yang telah memberikan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis mohon dibukakan pintu maaf

yang sebesar-besarnya dari sahabat-sahabatku jika ada perkataan sikap, dan

tingkah laku yang kurang berkenan sela1na 1nene1npuh kuliah. Se1noga skripsi

ini memberikan kontribusi yang signifikan untuk dunia pendidikan kita.

Akhirnya hanya kepada Allah S\1/T penuHs bcrharap se1noga a1nal baik seinua

pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan

balasan yang sctilnpal.

Gw。ウウ。ヲ。ュオG。ヲ。セオュ@

'Wr.

'W6.

Bekasi, Maret 2011

(7)

A. Latar Bclakang Masalah

Nabi Muhammad SAW adalah merupakan kitab suci yang didalamnya bcrisi

petu1tjuk bagi 1nereka (orang-orang) yang bertaqv..ra, scbagain1ana yang terdapat

dalam Qs. Al-Baqoroh : 2 yang berbunyi :

Kitab (i\l Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.(Al-Baqarah : 2).1

Bahkan juga scbagai pctunjuk bagi scluruh manusia, scbagaiinana

terdapat dalam Qs. Al-Baqoroh : 184, yang berbunyi :

(8)

(yaitu) dalam bcberapa hari yang lcrtentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bcrpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu)

: 1ne1nberi n1akan seorang miskin barangsiapa yang dengan kereiaan

hati mengcrjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al-Baqarah: 184).2

Agar Af-Qur'an bisa berfungsi menjadi petunjuk maka mcngerti dan

n1emahan1i isi yang terkandung didala1nnya menjadi sangat]ah penting bagi

setiap manusia terutama umat !slam. Memahami isi Al Qur'an bisa dilakukan

dengan banyak cara, ine!alui terjernah /\l-Qur'an, tafsir I\!-Qur'an, cera1nah

alau pengajian maupun melalui tulisan Al-Qur'an asli dalam bahasa arab

dengan me1nbacanya secara Iangsung. セLLQ・Qョ「。」。@ Al-Qur'an penting karena

dalam rangka bisa mengerti dan memahami Al-Qur' an dengan utuh sesuai

dcngan yang dilnaksudkan olch Al-Qur'an yang diturunkan dala1n bahasa arab

maka diperlukan kemampuan membaca Qur'an dan mengerti bahasa

Al-Qur'an. Dahun hal dikarenakan banyak sekali kata-kata dan istilah dalam

bahasa Arab yang tidak bisa dite1jemahkan secara tepat dan tepat kedalam

bahasa sclain bahasa Arab tcrmasuk bahasa Indonesia.

Memahami isi kandungan Al Qur'an bisa dilakukan dengan banyak

cara, mclalui エ」セェ」ュ。ィ@ /\J-Qur'an, tafsir Al-Qur'an, ccramah/pcngajian maupun

melalui tulisan Al-Qur'an asli dalam bahasa arab dengan membacanya secara

langsung. \Valaupun untuk bisa mengcrti dan men1ahan1i Al-Qur'an bisa

dilakukan dengan cara diluar membaca secara langsung dari tulisan Al-Qur'an

asli dalam bahasa arab tetapi bisa incmbacanya sccara Iangsung tctap 1ncnjadi

2

(9)

sangat penting. Penting karena dalam rangka bisa mengerti dan memahami

Al-qオイセ。ョ@ dcngan utuh scsuai dcngan yang din1aksudkan oleh Al-Qur'an yang

diturunkan dalam bahasa arab maka diperlukan kemampuan membaca

Al-Qur'an dan inengerti bahasa ,'\1-Al-Qur'an. Dalam bal itu dikarenakan banyak

sekali kata-kata dan istilah dalam bahasa Arab yang tidak bisa diterjemahkan

secara tcpat dan tcpat kedalan1 bahasa selain bahasa Arab tcnnasuk bahasa

Indonesia.

Di sainping itu, ke1na1npuan seseorang untuk bisa tnc1nbaca Al-Qur'an

juga menjadi sangat penling karena oleh Rasulullah SAW dikemukakan bahwa

ibadah seorang musli1n yang paling utan1a adalah 1neinbaca J\.l-Qur'an dengan

baik dan benar maim proses yang harus dilakukan oleh orang tersebut adalah

bclajar iTICinbaca Al-Qur'an. Sehingga belajar n1einbaca Al-Qur'an menjadi

sebuah proses yang penting dan mutlak harus dilakukan oleh seseorang agar

bisa me1nbaca Al Qur'an. Dala1n rangka untuk lcbih incningkatkan ininat

belqjar membaca belajar Al-Qur'an se1ta untuk meningkatkan minat memahami

kandungan yang ada dida1ainnya 1naka スセ。「ゥ@ セ@.. 1uhammad SA |QOセ@ n1en1beri

berbagai motivasi kepada umatnya agar ia mau belajar Al-Qur'an. Diantara

inotivasi yang dibcrikannya adalah dengan metnposisikan dan 1ncnggo1ongkan

umat Islam yang mau belajar Al-Qur'an tersebut menjadi bagian dari umatnya

yang terbaik.3 Dengan de1nikian, dapat dian1bi1 pengertian bahvva kualitas

keislaman seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam

n1ainaha1ni isi dan kandungan Al-Qur'an, keman1puannya dalam 1nc1nbaca

kitab suci Al-Qur'an serta tennasuk mengajarkannya kepada orang lainya, yang

seinuanya itu hanya bisa dh11iliki oleh seseorang apabila ia telah 1nelalui proses

awalnya yaitu belajar membaca kitab suci Al-Qur'an. Dalam kenyataannya,

teruta1na di Indonesia, masih sangat banyak orang yang mengaku beraga1na

Islam tetapi belum bisa membaca Al-Qur'an apalagi membacanya dengan benar

scsuai dcngan ilmu tajvvid. Oleh karena itu, iner,jadi tugas setiap muslin1 yang

menginginkan dirinya menjadi bagian dari golongan umat terbaik dan

3

Abu Fajar Al Qalami dan Abdul \Vahid Al J3anjari, T<?J:jen1ah Riyadhush Sholihin, (Jakarta

(10)

berkualitas untuk berusaha agar dirinya masing-masing mau belajar membaca

Al-Qur'an.

Dalam lingkungan masyarnkat muslim di Indonesia sudah sangat

banyak inuncu!nya kesadaran akan pentingnya bel.qjar inembaca /:i.I Qur'an

sehingga di berbagai tempat, banyak linglrnngan kelompok masyarakat yang

ine1nbentuk dan 1nendirikan tcinpat inaupun kelon1pok belajar n1embaca i\l

Qur'an. Suatu hal yang perlu disadari oleh setiap orang atau siapapun yang

bennaksud untuk bclajar men1baca Al Qur'an agar dalain bclajarnya bisa cfektif

dan hasilnya bisa baik maim tentu tidak bisa ha! itu dilakukan dengan asal

bclajar 1ne1nbaca /\..l-Qur'an. Hal ini sangat diperluk_an adanya inetode khusus

agar bisa Jebih mudah dalam rnempelajarinya, Jebih cepat prosesnya serta lebih

baik hasilnya. Hal ini penting dikarcnakan ketika kita me1npc]ajari tcntang

sesuatu maka konsep idealnya adalah kita harus menentukan terlebih dahulu

inctodc yang tepat agar kita ccpat 1ncnguasai, cepat berhasi1 apalagi kalau kita

akan rnenerapkannya pada anak, untuk bisa mengajarkannya kepada

anak-anak dengan lebih baik 1ne1nerlukan pendckatan tersendiri dengan tujuan agar

anak-anak tidak rnerasa terbebani atau merasa berat untuk belajar rnembaca Al

Qur'an. 'fcrlebih lagi tuHsan dala1n kitab suci Al-Qur'an n1enggunakan tulisan

dalam bahasa Arab.

Sekolah Lanjutan Qセゥョァォ。エ@ l)erta1na Nurul Jihad Bekasi, dalain proses

belajar Al-Qur'an, dapat dibuktikan bahwa anak-anak dalarn jangka waktu

yang relatif singkat sudah bisa iTICinbaca Al-Qur'an dengan baik dan benar,

bahkan bisa menghafal beberapa surah yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Hal

ini bisa dilakukan tentu dikarenakan adanya pe1nilihan dan penerapan metode

yang baik, sesuai dan tepat. Dan hal itulah yang melatarbelakangi penulis untuk

1nengetahui lebih banyak inengenai berbagai hal yang berhubungan dengan

proses belajar Al Qur'an di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Nurul

Jihad Bekasi. Sehubungan dengan alasan tersebut diatas, maka penulis inerasa

perlu mengangkat judul skripsi ini : "Strategi Pembelajaran Baca Tulis

(11)

Kcrnarnpuan Mcrnbaca Dan Mcnnlis Al-Qur'an Siswa." (Studi kasus di

cc'·"'"'' 1 011't·t·11· ,'"1°gl·a• 0"r'a1"" GウGBセ@ Nt·r11! J'1!1°d Bcl·as" LI J\..VHUl !..JU J I ( J l JI \. l. J "-' l( JJ« l lUJJJ I U . \. •I)·

B. Identitifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikernukakan pada latar bc!akang di atas,

dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

l. 'fcrbatasnya ·\vaktu yang tcrsedia dala1n kcgiatan ckstrakurikulcr baca tulis

Al-Qur'an.

2. Kc1nan1puan baca tulis 1-\.l-Qur·an sisvva yang tidak incrata.

3. Kurangnya pencapaian kompetensi siswa yang berkailan dengan baca tulis

aャMqオイセ。ョL@ schingga mcmpcngaruhi pclajaran inti.

4. Sarana yang dimiliki oleh sekolah dalam rnenunjang kegiatan baca tulis

al-qur'an n1asih tcrbatas.

C. Pe1nbatasan Masalah

Penelitian ini di batasi hanya pada kegialan ekstraku!iku!er baca tulis

Al-Quran.

D. Permnusan Masalah

Berdasarkan peinbatasan inasalah yang telah diungkapkan sebeltunnya,

maka masalah yang hendak dirumuskan untuk ditcliti adalah :

1. Bagaimana stTategi pembelajaran baca tulis A1-Qur'an pada kegiatan

ekstrakulikuler dalam meningkatkan kemarnpuan mernbaca dan meulis

Al-Quran di Sekolah Lanjutan l'ingkat Pcrtaina Islan1 Nurul Jihad Bekasi?

2. Apa Faktor Pendukung dan penghambat strategi pembelajaran baca tulis

Al-Qur'an pada kegiatan ckstrakulik:ulcr dalam 1ncningkatkan kemampuan

rnembaca dan meulis Al-Quran di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam

(12)

E. Tujuan Pcnelitian

Penelitian ini dibuat:

I. Untuk mengetahui strategi pernbelajaran baca tulis Al-Quran pada kegiatan

ekstrakulikuler dala1n ineningkatkan keinampuan 1nen1baca dan inenulis

Al-Quran di SLTPI Nurul Jihad.

2. Untuk 1nengctahui Faktor Pcndukung dan pcnghambat strategi

pernbelajaran baca tulis Al-Qur'an pada kegiatan ekstrakulikuler dalam

1ncningkatkan kcn1ainpuan ine1nbaca dan 1neuHs Al-Quran di Sckolah

Lanjutan Tingkat Pertarna Islam Nurul Jihad Bekasi

F. l\ilanfaat I>eneitian

1. l\1en1berikan n1asukan tentang berbagai strategi ー・Zョ「・ャセエェ。イ。ョ@ kepada

guru baca tulis Al-Quran, agar dapat rnemilih strategi pembelajaran yang

tepat untuk 1neningkatkan ketnan1apuan sis\:va dala1n 1ne1nbaca dan

rnenulis Al-Quran pada kegiatan ekstrakulikuler di sekolah.

')

セN@ Bagi sekolah tersebut untuk 1neningkatkan strategi pe1nbelajaran

(13)

A. Stratcgi Pembclajaran Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur'au

l. Pcngcrtian Stratcgi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti rencana atau

tindakan yang tcrdiri atas sepcrangkat langkah-langkah untuk incn1ecahkan

masalah atau mencapai tujuan.1 Sedangkan menurut Abin Syamsuddin

tv1akn1un strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak

dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.2 Adapun menurut pakar psikologi pendidikan ;\ustralia, セカQゥ」ィ。・ャ@ J.

'

J_,awson (1991)

mengartikan strategi adalah produser mental yang berbentuk tatanan

langkah yang inenggunakan upaya ranah cipta untuk tujuan tcrtentu.3

Definisi lain dikemukakan dalam kamus besar Bahasa Indonesia strategi

adalah rencana yang cer1nat n1engenai kegiatan untuk 1nencapai sasaran

tetientu.4 Makna strategi secara umum berarti suatu garis besar haluan

untuk bertindak dalain usaha pencapain sasaran yang telah direncanakan.5

Strategi juga dapat diartikan sebagai usaha rencana tentang tata cara

1

Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Ren1aja Rosdakarya,2002 ), h. 214

2 Abin Syamsudin 1\llakn1un, ャセウゥォッOッァゥ@

Kependidikan ( Bandung : P'f r」Qョ[Zセェ。@ ltosdakarya, 200 l ), h. 220

3

Muhibbin Syah,Psiko/ogi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru ( Bandung : PT Rcmaja Rosdakarya,2002 ), h. 214

4

Diknasi Ka1nus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2002 ), h. 377

5

Basyirudin Usman, Aletodologi Pen1be!ajaran Pendidikan Agan1a Jsfa111 (Jakarta :Ciputat Press, 2002). h. 22

(14)

h. 90.

pendayagunaan dan pcnguraian potensi dan sarana yang ada untuk

n1eningkatkan e-fcktivitas dan cfisicnsi."6 Jadi strategi adalah suatu tujuan

yang ingin dicapai mclalui metode khusus yang digunakan, teknik

pelaksanaan dan tolak ukur yang sudah ditctapkan dalam rangka

pencapaian tujuan tertentu.

2. Pengcrtian Pembclajaran

Pembelajaran adalah aktivitas manusiawi yang berlangsung sejak

awal manusia. Adapun hakikat pembclajaran adalah membclajarkan siswa

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu

utama kcberhasilan pendidikan. Konsep pembclajaran adalah suatu proses

lingkungan seseorang secara ウ・ョァセェ。@ dikelola untuk memungkinkan ia turut

serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajar merupakan

subset 1chusus dari pcndidikan. 7

lstilah pembelajaran dalam bahasa lnggris disebut instruction

yang, 1nengartikan instruction sebagai proses kcpendidikan yang sebelu1n

dircncanakan dan diarahkan untuk mcncapai tujuan. 8 Pembclajaran

merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,

sehingga tcrjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik lagi. Dalam

interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempcngaruhinya, baik faktor

internal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran, tugas guru yang

paling utama adalah mengkodisikan lingkungan agar inenunjang terjadinya

perubahan perilaku bagi peserta didik.

Pembelajaran adalah suatu kcgiatan yang harus 、ゥォ」セェ。ォ。ョ@ guru

dan s1swa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan cfesien

selain itu strategi pembelajaran juga dapat diartikan suatu prosedur

pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan

6

Slameto, Proses Be/ajar Aiengajar Dala111 Siste111 Kreditur (Jakarta: Bumi Aksara,1991),

7

Slan1elo, }Jroses J3e!qjar ... , h. 71

8

lrfan Abd Gafar, Muhan1ad Jamil. B, Re:fonnulasi Rancangan Pe111belajaran

(15)

hasil belajar pada siswa. Jstilah lain yang juga memiliki kemiripan dengan

strategi adalah pcndekatan (ap1?roach). Scbenarnya pcndekatan berbeda

dengan strategi maupun metodc. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik

tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Jstilah

pendekatan merujuk kepada pandangan tentang tcrjadinya suatu proses

yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi dan metode

pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari

pendekatan tertcntu. Roy Killen, misalnya, mencatat ada dua pendckatan

dalam pembelajaran, yaitu pcndekatan yang bersifat pada guru

(teacher-centretl 。ーQQイッ。」ィ・N|セN@ Pendckatan yang bcrpusat pada guru 1nenurunkan

strategi pembelajaran langsung, pembelajaran dedukatif atau pembelajaran

ekspositori. Sedangkan, pendekatan pe1nbelfljaran yang berpusat pada sisvva

menurunkan strategi pembelajaran induktif.9 Jadi perbedaan antara stategi,

lnetode, pendekatan dan teknik adalah dalam hal penerapannya dan

penyampaiannya adapun basil akhirnya sama-sama untuk mencapai basil

atau prestasi yang baik.

a. Pemiliban Metode Pcmbclajaran

P. ... gar pencapaian tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif

dan efesien, maka dalam pemilihan dan penetapan suatu mctode untuk

digunakan dalatn kegiatan peinbelajaran harus 1nempertiinbangkan

berbagai faktor, yaitu :

I) Tujuan Pembclajaran, kaitan metode dengan tujuan pe1nbclajaran

yaitu didasarkan atas kondisi bahwa metode sebagai cara untuk

mcncapai tujuan pcn1be1ajaran, sehingga metode apa yang akan kita

gunakan banyak dipengaruhi oleh kondisi tujuan pembelajaran itu

sendiri. Tttjuan pembelajaran disini menyangkut kemampuan yang

harus dimiliki warga belajar setelah selesai mengikuti kegiatan

pe1nbelajaran. f\.1enurut Bloon1 diungkapkan bahvva ken1a1npuan

yang terdapat pada tujuan pembelajaran dapat dikelompokkan kc

9

Wina Sanjaya, Strategi Pe111be!ajaran Berorienlasi Standar Proses JJendidikan (Jakarta :

(16)

dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ajektif dan ranah

psikomotorik. Untuk sctiap ranah tcrdapat tingkatan-tingkatan

kemampuan yang berkisar dari kualitas yang rendah sampai pada

kualitas kemampuan yang tinggi. Tahapan untuk ranah kognitif

yaitu menyangkut pengetahuan pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi. Tahapan untuk ranah afektifyaitu menyangkut

penerimaan, memberikan respon, penilaian, organisasi dan

pemeranan. Tahapan untuk ranah psikomotorik yaitu persepsi

kesiapan, respon terpimpin, mekanisme (complex overt response).

2) Bahan/Iv1ateri Pembelajaran, pengaruh bahan belajar terhadap

penetapan metode pada hakekatnya merupakan kelanjutan dari

pengaruh tujuan pe1nbelajaran. Ga,ftne n1engungkapkan bahvva

bahan belajar terdiri dari konscp, prinsip, prosedur, dan fakta atau

kcnyataan yang ada. Dari setiap jenis bahan belajar tersebut

mcmiliki tingkatan kesulitan yang terdiri dari bahan belajar dasar,

kelanjutan dan tinggi. Berdasarkan keragaman bahan belajar

tersebut maka dituntut adanya variasi metode dalam kegiatan

pembel<\jaran sesuai dengan jenis bahan belajar itu sendiri.

lvletode-metode tertentu ada yang dapat digunakan untuk membahas seluruh

bahan belajar, tetapi ada metode-metode terteecntu yang hanya

tepat digunakan untuk bahan-bahan tertentu pula.

3) Sun1ber Bclajar, faktor sumbcr be1ajar juga merupakan sa1ah satu

faktor yang harus dipertimbangkan sdalam pemilihan suatu metodc.

Kondisi sumbcr be1ajar mcnyangkut kondisi diri yang

mempengaruhi baik yang bersifat internal mapun eksternal. Kondisi

internal yaitu menyangjut pemahaman terhadap bahan kajian,

pcmahaman penggunaan metode kcmampuan mengelola kegiatan

pemcblajaran, scdangkan kondisi di luar diri sumber bel<\jar tersebut

yang dapat mempengaruhi terhadap pengelolaan kegiatan

pembclajaran.

(17)

mentah yang akan merubah melalui proses pembelajaran. Kondisi

warga belajar memiliki karaktcristik pribadi yang dimilikinya yaitu

menyangkut : jenis kelamin, usia, latar belakng sosial ekonomi,

pcngalaman dan keadaan psikisnya. Keragaman kondisi warga

belajar mengakibatkan perlu adanya pemilihan clan penentuan

metode pembelajaran yang akan digunakan.

5) Sarana dan prasarana bel<ijar, sarana dalam pembelajaran diartikan

segala macam fasilitas yang dapat menuqjang dan melengkapi

terselenggaranya kegiatan pembelajaran untuk meneapai tujuan

yang te1ah ditetapkan. Sarana tersebut dapat berfungsi sebagai :

fasilitas atau alat belajar dan sumber belajar, misalnya : media

pe1nbelajaran, laptop, l.,CD dan buku pelajaran.

6) Waktu Pcmbelajaran, faktor waktu adalah menyangkut jumlah

dalam kegiatan pembelajaran, scrta inenyangkut kondisi \Vaktu

kegiatan pembelajaran. Penggunaan metodc dalam kegiatan

pe1nbelajaran perlu disesuaikan dengan vvak.tu. \\'alaupun sumber

belajar dapat menetapkan metode yang dianggap paling tepat

berdasarkan kecenderungan progra1n pembelajaran tertentu, namun

apabila metode tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama

scdangkan vvaktu yang tersedia sangat terbatas, maka 1netode

tersebut kurang tepat untuk digunakan.Ketepatan metode dengan

ju1nlah \Vaktu yang tersedia akan incnjurus kepada tcrcapainy'a

tujuan pembelajaran dengan baik.10

3. Srategi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki

ke1niripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk

membedakannya. lstilah-istilah tersebut adalah: (l) pendekatan

pembelajaran, (2) strategi pcmbelajaran, (3) metode pembelajaran; (4)

teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran.

(18)

Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat

memberikan kc:jelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umutn, di dala1nnya mevvadahi, 1nenginsiprasi, n1enguatkan, dan 1nelatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari

pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (I)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada s1swa

(stuclent centered a1;proach) dan (2) pendckatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya

diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Stmiegi pembelajaran

1ne1npunyai einpat unsur dari setiap usaha, yaitu:

a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi basil (out

put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan n1e1npertin1bangkan

aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

b. i\.1e1nperthnbangkan dan 1ne1ni1ih jalan pendekatan uta1na (basic vvay)

yang paling efektif untuk meneapai sasaran.

c. セQ・Qョー」イエゥュ「。ョァォ。ョ@ dan inenetapkan langkah-Iangkah (steps) yang akan

dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan

ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan

( achieven1ent) usaha. 11

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur

tersebut adalah:

a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni

pcrubahan profil pcrilaku dan pribadi peserta didik.

b. Mempertimbangkan dan mcmilih sistem pendekatan pembelajaran

yang dipandang paling cfektif.

11

(19)

c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,

metodc dan tcknik pcmbclajaran.

d. Menetapkan norma-norma dan batas m1111mum ukuran keberhasilan

atau kritcria dan ukuran baku keberhasilan.

Kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya,

dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya,

bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tcntang

keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan kc dalam dua

bagian pula, yaitu: (1) exposilion-discove1y learning dan (2)

group-individual. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi

pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan

strategi pembclajaran deduktif.12

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk

mcngimplcmentasikannya digunakan berbagai metode pcmbelajaran

tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan "a plan of opera/ion

achieving .Yo1nethinft' sedangkan Jnetode adalah "a r11uy in achieving

somelhing". Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai earn yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa 1netode pe1nbe]ajaran yang dapat digunakan untuk

mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)

demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman

lapangan; (7) brainslorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.13 Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan

gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan

12

Wina Sanjaya, Strategi Pe111be/ajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta :

Kencana Prcnada Media,2006)., hh- 124-125

13

Wina s。ョェ。ケ。セ@ Strategi fJe111be/ajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta :

(20)

sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu

mctodc sccara spesifik. Misalkan, pcnggunaan metodc ceramah pada kclas

dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,

yang tentunya secara teknis akan bcrbeda dengan pcnggunaan 1netodc

ceramah pada kelas yang jum !ah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan

penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada

kc las yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong

pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam

koridor metode yang sama.

Sementara taktik pembelajaran 1ncrupakan gaya seseorang da1am

melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya

individual. Misalkan, terdapat dua orang san1a-sa1na n1enggunakan inetode

ceramah, tctapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang

digunakannya. Dala1n penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi

dcngan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,

se1nentara yang satunya lagi kurang 1nemiliki sense o,f lnanor, tctapi lebih

hanyak menggunakan alat bantu eleklronik karena dia memang sangat

1nenguasai bidang itu. Dalatn gaya pembelajaran akan tan1pak keunikan

atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,

pengala1nan dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dala1n

taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni

(kiat).

Apahila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan

taktik peinbelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh

malrn terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi,

model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai

dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Model pembelajaran, dibagai kedalam 4 (empat) kelompok, yaitu:

(21)

pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model

modifikasi tingkah laku. Kendati dcmikian, seringkali pcnggunaan istilah

model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.14 Untuk lcbih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut,

kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:

Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal

Juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih

berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran,

sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada eara-cara

n1ercncanakan suatu sistem lingkungan belajar tcrtentu sete1ah ditetapkan

strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan

rumah, strategi me1nbicarakan tentang berbagai keinungkinan tipe atau

jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah

inodern, dan sebagainya), inasing-masing akan inenampilkan kesan dan

pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak

biru (blue 11rint) ruinah yang dibangun beserta bahan-bahan yang

diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria

ー・ョケ・ャ・ウ。ゥ。ョョケ。セ@ 1nulai dari tahap avva1 sa1npai dengan tahap akhir, setelah

ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.

Berdasarkan uraian di atas, bah,va untuk dapat melaksanakan

tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan

me1nliki keteratnpilan yang n1e1nadai dalain mengembangkan bcrbagai

model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana

diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Mencennati upaya reformasi pembelajaran yang sedang

dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak

ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang

untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian

tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun,

14

Wina Sanjaya, Strategi Pe1nbelajara11 Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta

(22)

jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar

pembelajaran yang merujuk pada proses (bescrta konscp dan teori)

pembeliljaran sebagaimana dikcmukakan di atas, maka pada dasarnya guru

pun dapat sccara kreatif mcncobakan dan mengembangkan model

pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat

ke1:ja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model

pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin

mcmperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

a. Tcori Bclajar Mcnurut Islam

Keman1puan untuk be1ajar merupakan sebuah karunia 1\llah yang

mampu membedakan manusia dangan makhluk yang lain. Allah

1nenghadiahkan akal kepada inanusia untuk 1na1npu belajr dan 1nenjadi pemimpin di dunia ini. Pendapat yang mengatakan bahwa bclitjar

sebagai aktifitas yang tidak dapat dari kchidupan tnanusia, ternyata

bukan berasal dari hasil renungan manusia semata. Ajaran agama

sebagai pedoman hidup 1nanusia juga mengardurkan 1nanusia untuk

selalu rnalakukan kegiatan belajar. Dalam A!Qur'an, kata al-ilm dan

turunannya berulang sebanyak 780 kali. Seperti yang termaktub dalam

wahyu yang pertama turun kepada baginda Rasulullah SAW yakni

Al-' Alaq ayat 1-5. Ayat ini rnenjadi bukti bahwa Al-QurAl-'an memandang

bahwa aktivitas bclajar merupakan sesuatu yang sangat penting dalarn

kehidupan inanusia. Kegiatan be1ajar dapat berupa menyainpaikan,

menelaah,mencari, dan mengkaji, serta meniliti. Selain Al-Qur'an, Al

t-Iadist juga banyak tnenerangkan tentang pentingnya 1ncnuntut ihnu.

Misalnya hadist berikut ini : "Mencari ilmu itu wajib bagi sctiap

musli1n; carilah ilmu \.Valaupun di negeri cina; carilah ihnu sejak dala1n

buaian hingga kc liang lahat; para ulama itu pewaris Nabi; pada hari

kiamat ditimbanglah tinta ulama dcngan dara syuhada, maka tinta

ularna dilebihkan dari ularna"15

15Irfan Abd Gafar, Muhan1ad Jan1il. B,

J?e-for111ulasi Rancangan Pen1be/ajaran

(23)

b. Cara Belajar

1. Belajar 1nelalui i1nitasi

Di awal perkembangannya, seorang bayi hanya mengikuti apa

yang dilakukan ibunya dan orang-orang yang berada di dekatnya.

Ketika dewasa, tingkat perkembangan manusia semakin kompleks

1neskipun meniru 1nasih menjadi salah satu cara untuk belajar.

Tetapi, sumber belajar itu tidak lagi berasal dari orang !ua ataupun

orang-orang yang berada di dekatnya melainkan orang-orang yang

sudah mercka kenal misalnya, orang terkenal, penulis, ulama dan

lain-lain. Di dala1n Islam, dapat ditcmui juga hal yang deinikian.

Mari kita lihat sepasang saudara kembar, Qabil dan Habil. Banyak

juga di da1a1n Al-Qur'an yang inencoba menerangkan tentang salah

satu varian yang scperti dcmikian. Karena tabiat manusia yang

cenderung untuk 1neniru, 1naka te1adan yang baik incrupakan sesuatu yang sangat penting dalam membentuk perilaku manusia.

2. Pengala1nan Praktis dan 1r;aJ and error.

Dalam hidup, manusia terkadang menghadapi situasi yang

menuntutnya untuk cepat tanggap terhadapa permasalahan yang ada

tanpa ada pembelajaran sebelumnya. Sehingga, manusia terkadang

mcneoba-coba segala cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3. Berfikir

Berfikir inerupakan salah satu pi1ihan Jnanusia untuk

mencoba memperolch informasi. Dengan berfikir, manusia dapat

bclajar dengan 1nelakukan Lrial and error secara intelektual. 16 Dala1n

proses berfikir, manusia sering menghadirkan beberapa macam solusi

atas permasalah yang didapatkannya sebelum akhirnya mereka

menjatuhkan pilihan pada satu solusi. Oleh karena itu, para psikolog

mengatakan bahwa berfikir merupakan proses belajar yang paling

tinggi. Dalam Al-Qur'an, banyak sekali ayat yang memerintahkan

16

Irfan Abd Gafar, Muhamad Jamil. B, Re-jorn1ulasi Rancangan Pe1nbelajaran

(24)

manusia untuk selalu menggunakan akal dan memahami dan

1nerenungi segala ciptaan dan kebcsaran Allah di alam ini. r'\ntara

lain seperti Q.S.Al-Ghasyiah : 17-20, yang berbunyi:

Artinya : I 7. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta

bagaitnana Dia diciptakan, 18. dan Iangit, bagahnana ia ditinggikan?,

19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?, 20. dan bumi

bagaitnana ia diha1nparkan?

Selain itu di dalam Q.S.Qaaf: 6-10,

Artinya : 6. Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit

yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan

menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun

? 7. dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya

gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala

macam tanaman yang indah dipandang mata, 8. untuk menjadi

pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali

(mengingat Allah). 9. dan Kami turunkan dari langit air yang banyak

(25)

biji-biji tanaman yang diketam, I 0. dan pohon kurma yang

tinggi-tinggi yang 1ne1npunyai inayang yang bersusun- susun,

Q.S. Al-An'am: 95, yang berbunyi:

be

,. "'--' j. .,,;. ,.. .,,,.., セ@ "',.,, J .,,j. -:: ,..., .,, -" J ,.. ,..-;;::; _...::;

c.::...::.:JI · ᄋNZ⦅Gセi@

:

'l

I ·

·.c

---.:....£<Ii' d i

セM

IU ,;,).)\ · I

1"

, ; セBjL@ ;

<Xu--

セᄋ@

r

J , <.X 0,

セLN@ J.,,.,,J Z[M⦅」ZLNセセ@ .... ,.J -:c.. ,-'="-"

®Jofo_p .:_;u ,;,).)\

セᄋ⦅I@

セQ@

cX

Artinya : Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir

tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari

yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang

memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, Maka rnengapa kamu

masih berpaling?17

Q.S. Al-Anbiya: 66-67,

イUGセ@

'13

1-:.

t..

j' :.. ,,;

セ@

·

1

'1

i..:

セt@

yJS

,x

セjPヲ@

Jli

Artinya : 66. Ibrahim berkata: Maka Mengapakah kamu

menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat

sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?" 67. Ah

(celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka

Apakah kamu tidak memahami?

Se1anjutnya, salah satu metode yang dapat men1per:_jelas dan

memahami sebuah pemikiran seseorang adalah dengan menggunakan

diskusi, dialog, konsultasi dan berkomunilrnsi dengan orang lain. Hal

senada juga pernah diungkapkan oleh salah satu ilmuan, yang

inenyatakan bah\va perke1nbangan kognitif seseorang akan

berkembang apabila dia berinteraksi dengan orang lain, dengan

demikiaa, belajar manusia dapat berkembang ketika kognitif mereka

berkembang. Ustman Najati menyatakan bahwa aktivitas berfikir

manusia saat belajar tidak selalu menghasilkan pemikiran yang benar.

(26)

Adakalanya kesalahan mewawrnai proses penetuan solusi atas

masalah yang dihadapi. Dan dalam kondisi scpcrti ini, manusia sering

mengalami hambatan dan berfikir statis dalam berpikir, dan tidak

mau mcnerima pendapat-pendapat dan pikiran-pikiran baru.

4. Sarana Belajar

a. Sarana Fisik.

Terdapat dua panea indcra manusia yang membantunya

untuk melakukan kegiatan bel'liar yakni, mata dan telinga. Tidak

bisa dipungkiri kedua panca indera ini mcnjadi sesuatu yang

;nutlak digunakan ketika belajar. Dua panca indera ini pula sering

disebutkan dalam Al-Qur'an. Meskipun demikian, indra peraba,

perasa, dan penciuman juga 1na1npu 1nen1berikan kontribusi pada

saat belajar.

b. Sarana Psik_is.

Akal merupakan bagian dari saran psikis. Akal dapat

diartikan scbagai daya pikir atau potcnsi intelegensi. Akal identik

dengan daya pikir otak yang mengantarkannya pada pemikiran

yang logis dan rasional. Sedangkan qalb meinpunyai dua arti,

yakni fisik dan metafisik. Qalbu dalam arti fisik adalahjantung dan

dana dalam arti metafisik adalah karunia Tuhan yang halus yang

bersifat rohaniah dan ketuhanan yang ada hubungannya dengan

jantung.

b. Konsep Bclajar menu rut Tokoh Islam, diantaranya :

Al-Ghazali.

Dalam pemahaman beliau, seorang filsuf pendidikan di

kalangan Islam, pendekatan belajar dalam mencari ilmu dapat

dilakukan dengan melakukan dua pendekatan, yakni ta'lim insani dan

ta' Jim rabbani. Ta'lim insani adalah bel'liar dengan bimbingan manusia.

Pendekatan ini merupakan ha! yang lazim dilakukani oleh manusia dan

biasanya 1nenggunakan alat indra\vi yang diakui oleh orang yang

(27)

harus memiliki perangai yang terpuji. Guru disyaratkan memiliki sifat

wara' (meninggalkan hal-hal yang tcrlarang), memiliki kompetensi

(kemampuan) dibanding muridnya, dan berumur. Di samping itu,

al-Zarnuji menekankan pada "kedewasaan" (baik ilmu maupun umur)

seorang guru. Hal ini senada dengan pcrnyataan Abu Hanifah ketika

bertemu Hammad, seraya berkata: "Aku dapati Hammad sudah tua,

berwibawa, santun, dan penyabar. Maka aku menetap di sampingnya,

dan akupun tumbuh dan berkembang.19 c. Pcndekatan dalam Teori Pendidikan.

Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu: (1) pendidikan

sebagai praktik dan (2) pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai

praktik yakni seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diainati

dan disadari dengan tujuan untuk membantu pihak lain (baca: peserta

didik) agar inempero1eh perubahan perilaku. Se1nentara pendidikan

sebagai teori yaitu seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara

sistcmatis yang berfungsi untuk mcnjelaskan, inengga1nbarkan,

meramalkan dan mengontrol berbagai g('.jala dan peristiwa pendidikan,

baik yang bersuinber dari pengafaman-pengala1nan pendidikan

(empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk

melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.

Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa

dipisahkan. Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori

pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya

bereermin pada diri pendidik atau guru. Perubahan yang エ・セェ。、ゥ@ dalam

praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan.

Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas

pada praktik pendidikan. Terkait dengan upaya mempelajari pendidikan

sebagai teori dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan,

19

Trfan Abd Gafar, ivfuhamad Jan1il. B, Re-jor1nufasi Rancangan Pe111be!ajaran

(28)

diantaranya: (I) pendekatan sams; (2) pendekatan fi!osofi; dan (3)

pendekatan religi.

1. Pcndckatan Sains

Pendekatan sains yaitu suatu pengkajian penclidikan unluk

menelaah dan dan memecahkan masalah-masalah pendidikan

dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Cara

kerja pendekatan sams dalam pendidikan yaitu dengan

menggunakan prinsip-prinsip dan metode keda ilmiah yang ketat,

baik yang hersifat kuantitati f maupun kualitatif sehingga ilmu

pendidikan dapat diiris-iris inenjadi bagian-bagian yang lcbih detail

dan mendalam. Melalui pendekatan sains ini kemudian dihasilkan

sains pendidikan atau ihnu pendidikan, dengan berbagai cabangnya,

seperti: (I) sosiologi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan

sebagai aplikasi dari sosiologi dala1n pendidikan untuk jncngkaji

faktor-faktor sosial dalam pendidikan; (2) psikologi pendidikan;

suatu cabang ihnu pendidikan scbagai aplikasi dari psikologi untuk

mengkaji perilaku dan perkembangan individu dalam belajar; (3)

adininistrasi atau 1nann:.je1nen pendidikan; suatu cabang ihnu

pendidikan sebagai aplikasi dari ilmu manajemen untuk mengkaji

tentang upaya incinanfaatkan berbagai su1nber daya agar

tujuan-tujuan pendidikan dapat tercapai secara efrktif dan efisien; ( 4)

teknologi pcndidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai

aplikasi dari sains dan teknologi untuk mengkaji aspek mctodologi

dan teknik belajar yang efektif dan efisien; (5) cvaluasi pendidikan;

suatu cahang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari psikologi

pendidikan dan statistika untuk menentukan tingkat keberhasilan

belajar siswa; (6) bimbingan dan konseling, suatu cabang ilmu

pcndidikan sehagai aplikasi dari beberapa disiplin ilmu, sepe11i:

sosiologi, teknologi dan terutama psikologi. Tentunya masih banyak

cabang-cabang ihnu pendidikan lainnya yang tcrus se1nakin

(29)

2. Pendekatan Filosofi

Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk rnenelaah

dan rnernecahkan rnasalah-rnasalah pendidikan dengan

1nenggunakan inetode filsafat. Pendidikan 1nembutuhkan filsafat

karena rnasalah pendidikan tidak hanya rnenyangkut pelaksanaan

pendidikan se1nata, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam

pendidikan akan rnuncul rnasalah-rnasalah yang lebih luas,

kornpleks dan lebih mendalarn, yang tidak terbatas oleh pengalarnan

inderawi rnaupun fakta-fakta faktual, yang tidak rnungkin dapat

dijangkau oleh sains. l\1asaiah-inasalah tersebut diantaranya adalah

tujuan pendidikan yang bersurnber dari tujuan hidup rnanusia dan

nilai sebagai pandangan hidup. Nilai dan tujuan hidup 1nen1ang

merupakan fakta, namun pembahasannya tidak bisa dengan

1nenggunakan cara-cara yang dilakukan oleh sains, inclainkan

diperlukan suatu perenungan yang lebih rnendalam.

Cara kerja pendekatan filsafat dala1n pendidikan dHakukan n1clalui

rnetode berfikir yang radikal, sisternatis dan rnenyeluruh tentang

pendidikan, yang dapat dikelompokkan ke dala1n tiga 1nodel: {1)

model filsafat spekulatif; (2) model filsafat preskriptif; (3) model

tilsafat analitik. Filsafat spekulatif adalah cara berfikir siste1natis

tentang scgala yang ada, rnerenungkan secara rasional-spekulatif

seluruh persoalan manusia dengan segala yang ada di jagat raya ini

dengan asurnsi rnanusia memliki kekuatan intelektual yang sangat

tinggi dan berusaha inencari dan n1enemukan hubungan dala1n

keseluruhan alarn berfikir dan keseluruhan pengalaman Filsafat

preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standar)

penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan rnanusia,

penilaian tentang seni, rnenguji apa yang disebut baik dan jahat,

benar dan salah, bagus dan jelek. Nilai suatu benda pada dasarnya

inherent dalam dirinya, atau hanya mcrupakan garnbaran dari fikiran

(30)

pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan

sescorang n1csti 1nemaha1ni dirinya sendiri. Aliran 1111

mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia? Apa pengalaman

itu?

4. Progrcsivisme,

Menekankan pada pentingnya 111elayani perbed.aan individual,

berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses.

Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar

peserta didik aktif.

5. Rckonstruktivismc 1nerupakan claborasi lanjut dari aliran

progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa

depan sangat ditekankan. n: セᄋ@ sa1nping menekankan tentang

perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme

lebih jauh menekankan tentang pen1ecahan 1nasalah, berfikir kritis

dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir

kritis, n1e1necahkan masalah, dan inelakukan sesuatu? Penganut

aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.

6. Pendekatan Rcligi

Pendekatan religi yaitu suatu pendekatan untuk menyusun tcori-teori

pendidikan dcngan bersumber dan berlandaskan pada qjaran aga1na.

Di dalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan

yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk inenentukan tujuan,

metode bahkan sampai dengan jenis-jenis pendidikan.

Cara ォ・セゥ。@ pendekatan religi berbeda dengan pendekatan sains

maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya

kepada aka! atau ratio, dalam pendekatan religi, titik tolaknya adalah

keyakinan (keimanan). Pendekatan religi menuntut orang meyakini

dulu terhadap segala sesuatu yang diajarkan dalam agama, barn

kemudian mengerti, bukan sebaliknya. Terkait dengan teori

pcndidikan Islam, Ahmad Tafsir dalam bukunya " Ilmu Pendidikan

(31)

Islam yaitu Al-Quran, Hadis dan Akal. Al-Quran diietakkan sebagai

dasar perlatna dan 1-Iadis f{asulullah SA \V scbagai dasar kedua.

Sementara akal digunakan untuk membuat aturan dan teknis yang

tidak boleh bertentangan dengan kedua sumber utamanya

(Al-Qur'an dan Hadis), yang memang telah terjamin kebenarannya.

Dengan de1nikian, teori pendidikan Isla1n tidak inerujuk pada

aliran-aliran filsafat buatan manusia, yang tidak terjamin tingkat

kebenarannya.

Sementara itu tujuan umum pendidikan Islam yaitu muslim

yang se1npurna dcngan ciri-ciri : ( 1) n1emiliki jas1nani yang schat,

kuat dan berketerampilan; (2) memiliki kecerdasan dan kepandaian

dala1n arti 1nan1pu 1nenyelesaikan secara ccpat dan tepat; n1a1npu

menyelesaikan secara ilmiah dan filosofis; memiliki dan

1nenge1nbangkan sains; mejniHki dan 1ncngembangkan tilsafat dan

(3) memiliki hati yang takwa kepada Allah SWT, dengan sukarela

n1claksanakan perintah ;\llah S\\!'T' dan menjauhi larangannya dan

hati memiliki hati yang berkemampuan dengan alam gaib.

Dala1n teori pendidikan iウャ。Qョセ@ dibicarakan pula tentang

hal-hal yang berkaitan dengan substansi pendidikan lainnya, seperti

tentang sosok guru yang Jslami, proses pe1nbelajaran clan penilaian

yang islami, dan sebagainya.

Mengingat kompleksitas dan luasnya lingkup pendidikan,

1naka untuk n1enghasilkan teori pendidikan yang lengkap dan

menyeluruh kiranya tidak bisa hanya dengan menggunakan satu

pendekatan saja. Oleh karena itu, diperJukan pendekatan holistik

dengan memadukan ketiga pendekatan di atas yang terintegrasi dan

me1nliki hubungan komple1nenter, saling inelengkapi antara satu

dengan yang lainnya. Pendekatan semacam ini biasa disebut

pendekatan 1nultidisi1;liner. Strategi pembelajaran Al-Qur'an

(32)

apcrseps1, korelasi konsentrasi, kooperasi, indivudualisasi dan

evaluasi, diantaranya : Peragaan, salah satu kegiatan yang tidak

boleh diabaikan adalah dalam keseluruhan proses pembelajaran

adalah peragaan. Substansi peragaan adalah suatu cara yang

dilakukan oleh guru dengan maksud memberikan kejelasan secara

rea1ita terhadap pesan yang disan1paikan sehingga dapat diinengerti

dan dipahami oleh siswa. Maksud dari kcgiatan ini dilakukan

terutama untuk menciptakan suasana pemahaman terhadap materi

pelajaran lebih mendalam dan berkesan dengan menekankan

pcnerapan konsep belajar sa1nbil 1nelakukan_ Qセ」、。ー。エ@ dua peragaan

yang dapat ditcrapkan guru dalam proses pembelajaran.20

4. Pcngertian EJ{strakurikuler

Mcnurut Moh. Uzer Usman Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang

dilakukan di1uar yang telah ditetapkan dalain susunan progratn sepcrti

kegiatan pengayaan, pcrbaikan yang berkaitan dcngan program kurikuler

atau kegitan lain yang bertujuan inenetapkan pen1bentukan kepribadian

seperti kegiatan palang merah Indonesia, Baca Tulis Al-Qur'an (rohani

Isia1n), dan kesenian, olahraga.21 Sedangkan 1nenurut Nana Syaodih

Sukmadinata ekstrakurikuler adalah pendidikan di luar sekolah bagi

interaksi pendidikan yang beriangsung di 1nasyarakat dari sangat formal

yang seperti dengan pendidikan di sekolah maupun dalam bentuk-bcntuk

kursus-kursus, sampai dengan pendidikan .yang kurang fonnal scperti

ceramah dan sarasehan.22

Abdurahman ,.-'\n-Nahla"vvi arti ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan

tambahan yang dilaksanakan dalam dunia persekolahan ditujukan untuk

menggali potensi dan memotivasi siswa dalam bidang tertentu. Karena itu,

aktifitas ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan hobi sehingga dengan

20

l\'1uhibbin Syah, Psiko/ogi JJendidikan Dengan Pentlekatan JJaru ( Bandung : P'f Rcn1aja

Rosdakarya,2002 ), h. 315

21

Moh.Uzer Usman, A1enjadi Guru Prqfesinal. (Bandung: PT Rcn1aja

Rosdakarya,2001), h. 148

22

Nana Syaodih Suk111adinata,Bin1bingan Konseling, (Bandung: PT Remaja

(33)

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa dapat mengembangkan

kepribadian, bairn!, dan kemampuannya di bcrbagai di luar bidang

akademiknya. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah

1naupun sis\va-sisv·.:i itu sendiri untuk n1erintis di luar ja1n pelajaran

sekolah.27

Kegiatan ekstrakurikuler secara terprograin akan meinberikan

arah pembentukan kepribadian pada kegiatan sebagai berikut :

a). Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan secara te1:jadwal seperti

kegiatan upacara bendera, (rohani Islam ), senam, dll

b ). sーッョエ。ョセ@ yaitu kcgiatan yang tidak te.r:.jadvval dala1n kejadian

khusus seperti pembentukan perilaku mcmberi salam, membuang

sa1npah pada te1npatnya, antri dll

c). Keteladanan adalah kegaitan dalam bentuk perilaku sehari-hari

seperti : bcrpakaian rapi, berbahasa baik, rajin Qョ」ュ「。」。セ@ 1ne1nuji

kebaikan dan keberhasilan prang laian, dan datang tepat waktu.

Berdasarkan judul skripsi penulis, yang berkaitan tentang

masalah Baca Tulis Al-Qur'an, maka pcngertian Baca Tulis Al-Qur'an

ada1ah suatu kegiatan rohani yang diadakan dan diselenggarakan di

luar jam sekolah untuk membentuk pribadi muslim yang intelek,

cerdas, dala1n hal kei1nanan dan kctaq\vaannya. Sehingga mampu

membentengi diri dari hal-hal yang negatif dan mampu

inengaplikasikan dirinya berdasarkan ihnu Pendidikan Againa Isla1n

yang mereka miliki.

5. Pengertian Membaca

Pengertian membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa

yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dihati).28 Membaca juga

mempunyai pengertian sebagai jembatan menuju pemahaman,

27

SMANSA Sc1narang. h!!Q//id.wikipcdia.org .con1 /\viki/kcgiatan ekstrakurikuler

28

Departcn1cn Pcndididkan Nasional, Ka111us Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai

(34)

pengamalan, dan penerapan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.29

Dalam mengernbangkan kernampuan membaca anak, guru

rnengembangkan sistem pembelcciaran iqra yang dapat meningkatkan

pcrkembangan kemampuan mcmbaea Al-Qur'an lebih dini, guru membcri

kesempatan anak memperoleh pengalarnan yang luas dalam mendengarkan

dan ine1nbaca.

Di dalam mernbaca Al-Qur'an, ada tata caranya jadi lidak

sen1barangan 1ne1nbaca. Adapun tata cara 1ne1nbaca ,'\J Qur'an adalah kita

harus mernbacanya dengan tumaninah dan tadabbur (memperhatikan

isinya) dan inembacanya sccara terus 1nenerus, yaitu pe1nbaca tarqiq bila

bacaan itu termasuk bacaan yang harus dibaca tarqiq dan dibaca tebal

(taf1zhi1n) bila1nana bacaan itu ter1nasuk bacaan tqfkhinz. Juga dibaca

pendek apabila bacaan itu harus dibaca pendek; yang dibaca panjang

dipanjangkan; yang dibaca jelas (izhar) 1naka harus dibaca jeias, yang

dibaca dengung maka harus di baca dengung; yang dibaca samara (ikhfa)

barus disa1narkan. Dan, huruf yang dibaca harus sesuai dengan tempat

keluarnya (makharijul-huruf) dan janganlah mencarnpuradukkan antara

yang satu dan yang lainnya (n1isa1nya, bacaan idzhar harus dibaca izhar,

jangan dibaca ikhfa, dan lainnya). Dari keterangan tersebut, mernbcrikan

pcngcrtian bahwa dalam mcmbaca Al Qur'an tidak bisa tcrlcpas dari ilrnu . 'd 30

ta,1w1 .

6. Pengcrtian Mcnulis

'I'ulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat

dan sebagainya) dcngan pena (pcnsil, cat, dan sebagainya).31 Keterampilan

tne1nbaca dan menuiis mungkin di1ce1nbangkan secara terpisah, tetapi lebih

sering keduanya bcrjalan seiring. Untuk rnembentuk berbagai kata kita

29

Ahmad Syarifuddin, 1lfendidik ,1Jnak Aien1baca, Qャゥ・ョオOゥNGjセ@ dan /l!encintai .41-Qur 'an

(Jakarta : Gema lnsani, 2005), cct kc-2, h. 49.

30

Otong Surasman, i\1etode Jnsani: Kunci Praktis A1en1baca Al Qur 'an Baik dan Benar (Jaka1ta: Gcn1a Insani,2002), hh. 22-23

31

(35)

rnernbutuhkan tangan yang terarnpil, untuk rnernbentuk kalirnat dan

1ncnya1npaikan cerita kita n1e1nbutuhkan keterainpilan bahasa dan

pengorganisasian yang baik. Untuk rnengungkapkan sesuatu dengan benar

atau n1cnyainpaikan cerita yang inenarik perhatian pendcngar kita

rnemerlukan kreatifitas.

Untuk belnjar 1nenulis dengan anak harus dapat menggunakan alat

tulis yang terampil, latihan yang terbaik adalah dengan menggunakan

pensil dengan rnenelusuri, rneniru, menggunakan titik-titik adalah latihan

tulis yang baik. Anak-anak rnempelajari sesuatu denan cara melakukannya

dan 1nereka akan berbuat sesuka hati sebclu1n akhirnya 1ncngerti bah\va

untuk menu I is, scseorang harus rnembentuk huruf-huruf dan mengeja

kata-kata, sepanjang tahun prasekolah, inenulis untuk bersenang-senang, dan

belajar mengendalikan pensil adalah hal yang lebih penting daripada

1ne1n bentuk huruf dan kata sccara benar bi ark.an ketertarikan dan

keterampilan anak yang menentukan setiap langkah. Berikan sebuah pensil

dan sobckan kertas kepada anak, ini adlah usah pcrta1na. Garis-garis

melengkung saling berhubungandan memiliki bentuk yang mirip huruf.

Berikanlah pujian karena ia telah berhasiJ 1nenulis huruf yang inirip

dengan yang ada dibuku. Satu hal yang perlu diketahui menulis adalah

1notori kasar setiap anak akan berbeda hasil tulisannya, jangan takut atau

resah pada anak-anak yang memiliki tulisan yang tidak rapi atau masih

besar-besar, kita coba terangkan dan berikan pengertian dan ajarkan secara

pelan-pelan. Untuk dapat menulis seorang anak harus dapat menggunakan

alat tulis dcngan teran1pil. Latihan yang terbaik adalah 1nenggunakan

pensil dengan terampil, menelusuri, meniru, menggabungkan titik-titik

adalah latihan menulis yang sangat baik.

7. Pengertian AI-Qur'an

Menurut Al Farra, kata Al Qur'an berakar pada kata Al Qarain,

jamak dari Qarinah yang berarti kavan. Menurut Imam Asy'ari kata Al

(36)

Imam Lehyani Al Qur'an berasal dari kata Qaraa yang berarti membaca.

Islain 1nengatakan, bahvva Al Qur'an adalah kalain Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.32 Pengertian lain dari Alqur'asn, bahwa Al Qur'an sering disebut sebagai l ludan Lin Nas,

kitab suci yang berisi petunjuk-petunjuk bagi manusia untuk dapal hidup

bahagia di dunia dan di akhirat, meskipun secara garis besar saja, yang

rinciannya dapat ditemukan pada sunnah Rosul bagi ilmu keduniaan, kita

tinggal mengikuti petunjuk yang amat penting serta berharga itu serta

menggali maknanya yang lebih dalam, baik ilmu keduniaannya maupun

keakhiratannya.

Pengertian tentang Al Qur'an, ada juga yang mengartikan Al

Qur'an sebagai stunber hukun1 lsla1n yang pertan1a (syariah), yang

meletakkan elemen-elemen yang fundamental dari sebuah piagam hak-hak

asasi inanusia yang 1nana me1niliki kekuatan inengikat, baik

tanggungjawab moral maupun hukum.32 Al-Qur'an adalah firman Allah

yang di-nuzu/-kan kepada Nabi T\-1uham1nad yang dinukil secara

mutawalir, dan dipandang beribadah membacanya. Al-Qur'an memuat

huku1n-hukum yang 1nencakup hukum keyakinan (ahkiiln i 'tiqiidiy')'·ah),

hukum akhlak (ahkdm khulqiyyah), dan hukum amaliah (ahkdm

'anu1lz):y·a/1). 33 Huku1n yang terkandung da1ain i\l-Qur'an dibedakan

menjadi dua: Hukum ibadah dan hukum muamalah. Hukum ibadah

mencakup shalat, zakat, puasa, haji, dan nazar. Adapun hukum inuamalah,

menurut Abd Al-Wahab Khalaf, mencakup hal-hal berikut:

a). I-lukutn kcluarga (al-al11val al-.sJ1aikhsiyJ-1ah), yaitu huku1n yang

mengatur hubungan individu dengan individu lain dalam keluarga dan

kekerabatan. J u1nlahnya sekitar 70 ayat.

32 1\ch1nad Bajuri, Al Qur'an dan lltn11 Pengetahuan Kea!a1nan (Yogyakarta : l)ana

fihakti Prima Jasa, 1996), h. 176

32 Ziauddin Ahn1ad, Al Qur'an Ke1niskinan dan Petnerataan I>enda;1atan (Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yasa,1998). h. I

33

'Abd Al-Wahhiib Khalilf, 1'1as/11idir Al-Tasyri Al-Isldmiy fimd Id Nashashafih (Kuwait

(37)

b ). Hukum kebendaan (ahkdm al-madaniyyah), yaitu hukum yang

n1engatur tukar-1nenukar harta, seperti ijarah, rahn, kqfGlah, dan

syirkah. Jumlalmya sekitar 70 ayat.

c). 1-1ukuin jinayah (ahkdtn ェゥョ。ゥケセャᄋ。ィIL@ yaitu huk.un1 yang mengatur

pclanggaran dan sanksi yang dilakukan oleh mukalaf Tujuannya

n1enjaga hidup manusia dan hartanya. Ju1nlahnya sekitar 30 ayat.

d). Lembaga peradilan (ahkdm al-murafa 'at), yaitu hukum yang mengatur

syarat-syarat hnkim, sanksi dan sumpah. Jumlahnya sekitar l 0 ayat.

e). Hukum perundang-undangan (al-ahkdm al-dusturiyyah), yaitu hukum

yang berhubungan dengan interaksi antara pemiinpin dan rakyat.

Jumlahnya sekitar I 0 ayat.

f). }-lukun1 negara (al-ahkdn1 a!-clarvliyy·ah), yaitu hukun1 yang n1engatur

hubungan kencgaraan; hubungan antarnegara. Jumlahnya sekitar 25

ayat.

g). Hukum ekonomi (al-ahkdm al-iqtishddiyyah ll'a al-mdliyyah), yaitu

hukum yang mengenai hubungan antara kaya dan 1niskin dan antara

individu dan kclompok. Jumlahnya sekitar 10 ayat.34

8, Pcngcrtian metode baca dan tulis Al-Qur'an

Prinsip pengajaran ,i\J Qur'an pada dasarnya bisa dilakukan

dengan berbagai macam metode. Diantaranya adalah :

a). fv1etode Ivfusyafahah 'adu lidah" adalah dengan cara guru meinbaca

terlebih dahulu, kemudian disusul anak atau murid. Dengan metode

ini, guru dapat n1enerapkan cara 1ne1nbaca huruf dengan benar

melalui lidahnya. Sedangkan anak akan dapat melihat dan

1nenyaksikan langsung praktik keluarnya huruf dari Jidah guru untuk

ditirukannya.

b ). Mctode Sorogan atau 'ardul qira 'ah 'setoran bacaan' adalah murid

membaca di depan guru, sedangkan guru menyimaknya.

34

(38)

c). Guru mengulang-ulang bacaan, sedang anak alau murid

1ncnirukannya kata per kata dan kali1nat per kalbnat juga secara

berulang-ulang hingga tcrampil dan benar. Dari ketiga metode ini,

1nctode yang banyak ditcrapkan dikalangan anak-anak pada 1nasa

kini ialah mctode yang kedua, karena metode

Referensi

Dokumen terkait

Dari berbagai pengertian tentang Good Governance dapat disimpulkan bahwa suatu konsep tata pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan penggunaan otoritas politik dan

Seiring dengan pertumbuhan teknologi maka semakin meningkat pula kebutuhan akan penggunaan polyol terutama dalam industri polimer, namun pada tahun terakhir ini jumlah

Pada tahun 1972, Pakistan yang di wakili oleh PM Zulfiqor Ali Bhutto dan India yang diwakili oleh PM Indhira Gandhi bertemu di Simla dan bersepakat untuk mengakhiri

Menurut Al Qudsy dan Nurhida-yah (2010) terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendongeng diantaranya, yaitu : (1) Cerita harus sesuai dengan tahapan

Audit Energi pada Proses Produksi Susu Pasteurisasi di Unit Usaha Pengolahan dan Pemasaran Susu (UUPP) Gabungan Koperasi Susu Indonesia.. (GKSI) Ujung Berung Bandung, Jawa

Tugas dikumpulkan tepat waktu dan kurang memenuhi standard penulisan yang diberikan. Tugas dikumpulkan tepat waktu tetapi tidak memenuhi standard penulisan

Infestasi ektoparasit pada anjing yang berumur kurang dari 1 (satu) tahun memiliki sebaran rata-rata (41.6%) lebih tinggi dari anjing.. Anjing yang berumur kurang

Gambar 4 menunjukkan bahwa perlakuan rasio bahan : pelarut dan lama ekstraksi menghasilkan diameter hambat ekstrak daun berenuk terhadap Staphylococcus aureus