• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar siswa pada pelajaran PAI di SMA Darussalam ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "hubungan intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar siswa pada pelajaran PAI di SMA Darussalam ciputat"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN

PAI DI SMA DARUSSALAM CIPUTAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

MUHAMMAD SYIHABUDDIN

NIM: 109011000146

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Muhammad Syihabuddin (NIM: 109011000146).

Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu intensitas penggunaan facebook sebagai variabel bebas (X) dan motivasi belajar siswa sebagai variabel terikat (Y). Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kuantitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara menyebar angket berisi sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan intensitas penggunaan facebook dan motivasi belajar siswa. Selanjutnya penulis menganalisa data kedua variabel tersebut dengan menggunakan rumus product moment. Hal ini untuk mengetahui tingkat korelasi kedua variabel tersebut. Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan kedua variabel tersebut penulis menggunakan rumus koefisien determinasi.

Setelah penelitian dilakukan, maka penulis memperoleh hasil penelitian skor intensitas penggunaan facebook diperoleh rata-rata sebesar 65 dan untuk skor motivasi belajar siswa diperoleh rata-rata sebesar 87,5, ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif intensitas penggunaan facebook terhadap motivasi belajar siswa. Meskipun penaruh yan dihasilkan tergolong rendah. Dan korelasi dengan angka 0,289 artinya Ha diterima karena r hitung lebih besar dari r tabel (0,289 > 0,254) yang berarti ada korelasi yang positif antara intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar siswa, korelasi tersebut dikategorikan korelasi yang rendah karena korelasinya berada antara 0,20-0,40. Berdasarkan tingkat keeratan kedua variabel, maka dapat diketahui koefisien determinasi sebesar 8,35%, artinya intensitas penggunaan facebook berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA Darussalam Ciputat sebesar 8,35%.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW tercinta beserta keluarga dan sahabatnya. Skripsi yang berjudul ” Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat ” ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja keras, doa dan kesungguhan hati serta dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua, ayahanda tercinta H. Amsir Al-Azmar dan ibunda Rosdiana yang telah memberikan dukungan secara moril dan materil, serta tak henti-hentinya mendoakan penulis agar diberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan cinta yang mereka berikan kepada penulis.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(7)

4. Siti Khadijah, MA. Pembimbing skripsi yang penuh keikhlasan dalam membagi waktu, tenaga dan pikiran beliau dalam upaya memberikan bimbingan, petunjuk, serta mengarahkan penulis dalam proses mengerjakan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

5. Marul Wa’id, S.Ag. Kepala sekolah SMA Darussalam yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

6. Muslihudin, S.Pd.I. Guru Bidang Studi PAI SMA Darussalam yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

7. Adik-Adik tercinta, Rohimul Kamal dan Ahmad Fathul Arifin, terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini. Serta adik kecil tersayang Siti Nur Lutfia Fairuz.

8. Sahabat terbaik, Imran Satria Mukhtar S.Pd.I, Sanzia K Al-farist S.Pd.I, Fitri Azma S.Pd, Zahra, Yahya, Tasya dan Iza teman yang mau meluangkan waktu membantu penulis menyelesaikan skripsi ini baik dalam keadaan suka maupun duka.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2009, kelas D dan Fiqih C serta teman-teman Happy Class. Terimakasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan dan motivasinya.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan serta perhatian yang luar biasa.

Tiada daya dan kekuatan melainkan milik Allah semata, segala kekurangan dan kesalahan yang telah penulis buat dalam penyelesaian skripsi ini, mohon di maafkan. Semoga ini semua dapat bermanfaat hingga kedepannya.

Jakarta, 24 Juli 2016

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ... ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C.Pembatasan Masalah ... 8

D.Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A.Intensitas Penggunaan Facebook ... 10

1. Pengertian Intensitas ... 10

2. Pengertian Facebook ... 11

3. Sejarah Facebook ... 11

4. Kelebihan dan Kelemahan Dari Facebook... ... 15

5. Manfaat Membuka Account Facebook ... 16

6. Dampak Positif dan Dampak Negatif Facebook ... 16

B. Motivasi Belajar ... 19

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 19

2. Macam-macam Motivasi ... 23

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 24

(9)

5. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar ... 25

C.Pendidikan Agama Islam Sebagai Bidang Studi ... 27

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 27

2. Tujuan dan Ruan Linkup Agama Islam ... 28

3. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik ... 33

D.Hasil Penelitian yang Relevan ... 34

E. Kerangka Berfikir ... 35

F. Perumusan Hipotesis ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

B. Metode Penelitian ... 38

C.Variabel Penelitian ... 39

D.Populasi dan Sampel... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 40

F. Instrumen Penelitian... . 41

G.Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 43

H.Hipotesis Statistik ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 49

A.Profil Sekolah SMA Darussalam Ciputat ... 49

1. Sejarah Singkat Sekolah... . 49

2. Visi dan Misi ... 49

3. Guru dan Tenaga Kependidikan ... 50

4. Data Siswa ... 51

5. Sarana dan Prasarana ... 51

B. Deskripsi Data ... 52

1. Intensitas Penggunaan Facebook ... 52

2. Motivasi Belajar Siswa ... 70

3. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 87

(10)

5. Interpretasi Data ... 94

BAB V PENUTUP ... 98

A.Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 98

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 41

Tabel 3.2 Kriteria Realibilitas ... 43

Tabel 3.3 Pengukuran Secara Deskripsi ... 44

Tabel 3.4 Penilaian Analisis Mean Pengunaan Facebook dan Motivasi ... 45

Tabel 3.5 Interpretasi Data Product Moment ... 46

Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa... 51

Tabel 4.2 Akses facebook setiap hari selama seminggu ... 53

Tabel 4.3 Akses facebook 3-4 hari dalam seminggu... 53

Tabel 4.4 Akses facebook 1-2 hari dalam seminggu... 54

Tabel 4.5 Tidak pernah mengakses facebook dalam seminggu ... 54

Tabel 4.6 Perasaan senang jika sedang membuka facebook ... 55

Tabel 4.7 Perasaan penasaran jika satu jam saja saya tidak melihat status teman-teman saya difacebook ... 55

Tabel 4.8 Menghabiskan waktu senggang saya untuk membuka facebook ... 56

Tabel 4.9 Menyempatkan untuk online ketika sedang belajar ... 56

Tabel 4.10 Penggunaan facebook selama 1-2 jam dalam sehari ... 57

Tabel 4.11 Penggunaan facebook selama 2-3 jam dalam sehari ... 57

Tabel 4.12 Penggunaan facebook 3-5 jam dalam sehari ... 58

Tabel 4.13 Penggunaan facebook kurang dari 1 jam dalam sehari ... 58

Tabel 4.14 Perasaan cepat bosan, jika terlalu lama membuka facebook ... 59

Tabel 4.15 Sikap kurang betah jika menatap layar monitor lebih dari 30 menit 59 Tabel 4.16 Ketika sedang membuka facebook suka lupa waktu ... 60

Tabel 4.17 Memikirkan facebook ketika sedang tidak online... 60

(12)

asik chatting dengan teman ... 61 Tabel 4.20 Akses facebook menggunakan handphone dimana pun saya

berada... . 62 Tabel 4.21 Terganggu ketika ada yang memanggil saat sedang online di

facebook ... 62 Tabel 4.22 Menghentikan membuka facebook ketika ibu meminta

bantuan ... 63 Tabel 4.23 Facebook membantu melupakan masalah yang sedang

Dihadapi... ... .. 63 Tabel 4.24 Tidak tertarik mendengar cerita teman ketika sedang

chatting di facebook ... 64 Tabel 4.25 Mendapat teguran guru karena membuka handphone di

kelas untuk mengakses facebook ... 64 Tabel 4.26 Meminjam uang teman untuk bisa membuka facebook di

warnet, ketika sedang tidak punya uang... 65 Tabel 4.27 Ibu memarahi jika terlalu lama online di facebook ... 65 Tabel 4.28 Jika di depan komputer langsung mengunjungi facebook ... 66 Tabel 4.29 Menunda tugas sekolah karena asik berkomentar di

facebook ... 66 Tabel 4.30 Berhenti membuka facebook ketika ingat ada tugas sekolah

yang belum dikerjakan ... 67 Tabel 4.31 Berhenti online ketika merasa bosan ... 67 Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi tentang hubungan intensitas

penggunaan facebook dari 36 responden... 68 Tabel 4.33 Penilaian Analisis Mean Angket intensitas penggunaan

facebook ...

Tabel 4.34 Belajar lebih dari 2 jam dalam satu malam ... 70 Tebel 4.35 Masuk sekolah tepat waktu ... 71 Tabel 4.36 Mengobrol dengan teman pada saat guru memberikan

(13)

Tabel 4.38 Asal-asalan dalam mengerjakan tugas PAI ... 72

Tabel 4.39 Malas mengulang pelajaran PAI di rumah... 73

Tabel 4.40 Malas mengerjakan tugas-tugas yang sulit... 73

Tabel 4.41 Mengabaikan tugas-tugas PAI yang diberikan oleh guru sebelum ada yang menegur... .. 74

Tabel 4.42 Mengerjakan tugas sampai selesai walaupun merasa capek... ... 74

Tabel 4.43 Akan keluar kelas setiap pelajaran PAI (tidak mengikuti pelajaran)... 75

Tabel 4.44 Mengantuk pada saat belajar PAI di kelas... ... 75

Tabel 4.45 Menyelesaikan tugas-tugas PAI yang diberikan guru... ... 76

Tabel 4.46 Merasa jenuh dengan tugas PAI yang rutin... ... 76

Tabel 4.47 Belajar PAI hanya pada saat akan diadakan ulangan atau tes... 76

Tabel 4.48 Mencontek pekerjaan teman apabila ada tugas atau PR... ... ... 77

Tabel 4.49 Memperhatikan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan PAI... 77

Tabel 4.50 Malas apabila guru memberikan ulangan PAI... .. .... 78

Tabel 4.51 Jika di sekolah ada waktu luang maka digunakan untuk belajar bersama teman-teman... . .... 78

Tabel 4.52 Hanya diam saja setiap guru mengadakan tanya jawab... .... .... 79

Tabel 4.53 Malas mempelajari materi PAI yang tidak disukai... ... .... 79

Tabel 4.54 Jika ada waktu luang di sekolah makadigunakan untuk bermain bersama teman-teman... 80

Tabel 4.55 Berusaha untuk menyelesaikan soal-soal yang sulit... .... 80

Tabel 4.56 Meluangkan waktu untuk belajar walaupun tidak ada tugas. ... 81

Tabel 4.57 Berusaha menyelesaikan tugas PAI tepat waktu... ... 81

Tabel 4.58 Merasa kecewa apabila guru PAI berhalangan hadir... ... 82

Tabel 4.59 Menyediakan waktu untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru PAI... .... 82

(14)

Tabel 4.61 Mendengarkan dengan baik, jika ada teman sedang mengemukakan

pendapat... ... 83

Tabel 4.62 Senang jika mengikuti praktikum PAI... ... 84

Tabel 4.63 Tetap belajar di dalam kelas sekalipun guru tidak datang.... ... 84

Tabel 4.64 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi Belajar Siswa... 85

Tabel 4.65 Penilaian Analisis Mean Angket Motivasi Belajar Siswa Tabel 4.66 Uji validitas pengunaan Facebook... . 88

Tabel 4.67 Realiability Statistics... 90

Tabel 4.68 Uji validitas instrumen motivasi belajar siswa... .. 90

Tabel 4.69 Realiability Statistics... ... 92

Tabel 4.70 Perhitungan untuk Memperoleh Angka Indeks Korelasi... 92

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi pada masa sekarang bahkan di masa yang akan datang terutama di bidang informasi dan komunikasi menyebabkan dunia menjadi sempit cakupannya. Interaksi antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain menjadi semakin lebih intensif. Demikian halnya yang terjadi di Indonesia dan negara-negara di dunia, globalisasi menjadi fenomena yang yang tidak dapat dihindari.1

Di era informasi ini juga, kecanggihan Information Communication Technologi (ICT) telah memungkinkan terjadi informasi secara cepat tanpa terbatas ruang dan waktu. ICT telah memberi kemudahan terhadap seluruh bidang kehidupan, mulai dari kegiatan perkantoran, rancangan bangun teknologi, sistem kontrol, kedokteran, perbankan, serta dunia pendidikan.2

Teknologi merupakan bagian pemersatu (integral) dalam setiap kebudayaan yang makin maju. Sehingga suatu budaya yang maju maka maju pula teknologinya. Teknologi yang maju ini berawal dari internet yang zaman kemerdekaan terdahulu belum ada. Berawal dari internet ini munculnya world wide web yang sering disebut web yang menghilangkan batasan waktu dan tempat untuk berkomunikasi.

Dengan adanya internet ini, informasi dapat dicari dengan cepat dan mudah. Dalam penggunaan internet terdapat berbagai fasilitas yang mana akan digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna fasilitas atau layanan dalam internet tersebut.

Dari berbagai fasilitas internet seperti web dan sebagainya akan menimbulkan bermunculannya situs-situs atau jejaring sosial dalam internet.

1

Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 7-8.

2

(17)

Fasilitas internet semestinya dapat digunakan untuk melakukan konsultasi masalah belajar, pemberian tugas, ujian, remidiasi bagi siswa, dan menciptakan layanan secara interaktif antara guru-siswa dan antara siswa-siswa dalam melakukan pengayaan bahan ajar bagi kepentingan belajar. Dengan demikian, fasilitas pembelajaran melalui internet dapat digunakan sebagai fasilitas pengadaan dan pengayaan sumber belajar dan pembelajaran yang efektif.3

Di zaman yang modern seperti sekarang ini, internet bukan lagi sesuatu yang aneh. Internet ibarat kamus berjalan di mana dengan internet kita dapat mencari dan mengetahui apa saja, tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Salah satu yang booming dan digunakan oleh banyak orang termasuk pelajar saat ini adalah facebook, sebuah situs pertemanan yang begitu mendunia.4

Setiap harinya orang banyak membuat akun facebook, hal ini membuat pengguna facebook semakin bertambah. Akan tetapi, banyak kalangan masyarakat luas (termasuk pelajar) yang kurang tepat dalam memanfaatkan situs facebook untuk menjalin tali silaturahmi antar sesama dan untuk tujuan pendidikan. Tidak sedikit pula pelajar yang terpengaruh (baik secara sadar ataupun tidk sadar) oleh berbagai komunitas, pengguna lain, group, ataupun oleh fitur-fitur yang tersedia di dalam situs facebook.com. Oleh karena itu, masyarakat terutama dalam hal ini pelajar perlu mendapatkan penjelasan tentang apa dan bagaimana seharusnya menggunakan jejaring sosial facebook secara baik. Pelajar tentunya perlu mengetahui bahwa situs facebook dapat digunakan untuk mendukung kepentingan pendidikan dan pembelajaran.5 Maraknya penggunaan jejaring sosial facebook, tentu tak lepas dari meningkatnya jumlah penggunaan internet di Indonesia. Pada awal tahun 2009, Yahoo! dan TNS (group yang bergerak dalam bidang pemahaman konsumen dan informasi pasar global di 80 negara) mensurvei tentang kebiasaan penggunaan internet.

3

Syaad Patmanthara, Pembelajaran Melalui Internet di Perguruan Tinggi, Jurnal Teknodik, 2007, pp. 59.

4

Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 71.

5

(18)

Survei ini mencakup kota-kota besar di Indonesia, hasil survei tersebut di antaranya :

1. Sekitar satu dari tiga orang penduduk perkotaan di Indonesia mengakses internet dalam satu bulan terakhir.

2. Penggunaan internet tidak hanya di kota besar tetapi juga menyebar di kota kecil.

3. Pengakses internet dari telepon genggam, dan perangkat mobile lainnya sebesar 22 persen.

4. Enam dari 10 penggunaan internet mengunjungi situs jejaring sosial setiap bulan.

5. Situs jejaring sosial memang sedang merajai, sebanyak 58% responden mengakses situs jejaring sosial dalam satu bulan terakhir.6

Dari survei yang dilakukan oleh Yahoo! Dan TNS, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia sangat menggemari internet.

Facebook sudah sangat menjamur saat ini. Sudah ratusan ribu orang Indonesia mempunyai akun facebook. Virus facebook memang sangat luar biasa. Dari anak-anak sampai orang tua, sangat gandrung dengan situs jejaring sosial ini bahkan mengalahkan friendster. Terhitung sampai 22 februari 2009, 1.333.649 pengguna indonesia telah terdaftar di facebook dan sekitar 73% (976.372 orang) di antaranya adalah user usia produktif (18-34tahun). Dilihat dari gender, 688.306 user laki-laki dan 600.045 user perempuan.

Survei membuktikan bahwa pertumbuhan pengguna facebook terbilang sangat pesat, mencapai 135% per tahun. Di luar Indonesia, Facebook adalah situs pertemanan no 1, alias situs yang paling populer. Facebook menempati urutan 5, sedangkan Friendster, menempati urutan 44.7 Dan setahun kemudian penguna facebook di seluruh dunia pada tahun 2010 telah mencapai angka 19.094.640 per-1 Maret 2010. Jumlah tersebut meningkat 1.792.880 orang selama kurun waktu 1 Februari hingga 1 Maret 2010.8 Dan saat ini setelah 10

6

Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How Press, 2009), cet.I, h. 60. 7

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), c. I, h. 5. 8

(19)

tahun facebook berkiprah penggunanya telah mencapai 1,23 Miliar pengguna aktif.9

Dengan jumlah pengguna yang menggunakan layanan facebook tersebut, maka dalam perspektif pendidikan, facebook memiliki potensi yang cukup besar dalam menunjang kepentingan pelajar. Oleh karena itu, kehadiran facebook sebagai salah satu jenis situs jejaring sosial di dunia maya, merupakan perwujudan dari generasi jejaring selanjutnya (N-Gen) dengan menggunakan layanan internet. Demikian pula dengan hasrat besar dari anak muda untuk membuat akun dan berpartisipasi dalam situs tersebut. Besarnya jumlah pelajar yang memiliki akun facebook dan situs jejaring sosial lainnya, merupakan salah satu bukti bahwa pelajar Indonesia merupakan bagian dari generasi jejaring dunia (global net generation) yang dapat menerima dan mengambil manfaat dari layanan jejaring sosial facebook ini.10

Akan tetapi tidak begitu pada kenyataannya. Di kalangan remaja khususnya anak sekolah. Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan, karena sebagian besar penggunaan jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang, baik sengaja atau pun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini siswa dapat lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya. Sehingga mereka lupa akan tugas utamanya sebagai seorang siswa yaitu belajar baik itu di sekolah maupun di rumah dengan mengulang pelajaran yang telah dipelajari.

Keasyikan menggakses facebook yang dirasakan oleh para pelajar wajar saja terjadi. Ini dikarenakan selain membantu kita mengajak seseorang untuk

9

Artikel, diakses kamis, 20 Februari 2014 pukul 01.53 dari

http://techno.okezone.com/read/2014/01/29/55/933307/10-tahun-perjalanan-sukses-facebook.

10

(20)

berteman, facebook juga memberikan fitur menarik lainnya. Dengan fitur-fitur tersebut, setiap anggota dapat melakukan apa saja. Hal ini menjadikan facebook menjadi internet dalam internet. Karena facebook juga memberi kesempatan kepada para anggotanya untuk bermain kuis dan game dengan teman-temannya. Fitur yang paling popular dalam facebook adalah facebook status update. Dengan fitur ini, kita dapat tahu seberapa besar eksistensi seseorang dalam facebook. Melalui status update tersebut, kita dapat memberikan komentar mengenai status update yang di buat. Selain fitur tersebut, kita juga tetap dapat meng-upload foto, video, note dan lain-lain. Kita juga dapat bertukar foto dan video yang kita miliki dengan teman-teman yang lain.11 Maka tak heran jika banyak orang yang menyempatkan waktunya hanya untuk meng-update status. Ini dilakukan sebagai sarana untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakan serta dapat menjadi sarana kebutuhan manusia yang cenderung ingin didengar dan diperhatikan. Maka tak jarang orang-orang memiliki ketertarikan yang tinggi untuk meng-update status nya setiap hari.

Keinginan inilah yang terus menjadikan siswa atau pelajar sering mengakses situs jejaring facebook. Sehingga tak jarang mereka melupakan tugas utamanya untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah atau sekedar mengulas kembali pelajaran yang telah mereka dapat dan pelajari di sekolah. Bahkan sampai keinginan untuk mengakses facebook ini tidak kenal waktu dan tempat. Ini di didukung dengan mudahnya mengakses situs jejaring social facebook melalui handphone. Media Handphone saat ini telah menjadi hal yang lumrah untuk mengakses jejaring sosial facebook. Dimana saja dan kapan saja siswa dapat selalu tehubung dengan situs jejaring sosial facebook. Baik itu pagi, siang sore maupun malam. Entah itu di rumah, di sekolah maupun di tempat-tempat lain siswa dapat mengakses facebook tersebut. Hal ini berdampak pada berkurangnya waktu untuk belajar dan kurangnya motivasi siswa yang berujung kepada kurang maksimalnya tujuan dari pembelajaran yang di dapat.

11

(21)

Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan dorongan itu diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Motivasi dalam belajar berfungsi sebagai daya penggerak dalam diri siswa yang dapat menumbuhkan semangat serta minat dalam belajar, dengan motivasi yang kuat seseorang akan belajar secara maksimal.

Seseorang khususnya para peserta didik yang tidak memiliki motivasi dalam mempelajari materi pembelajaran karena minat yang dimilikinya sangat terbatas, mereka akan menjadi kurang tekun dan tidak memiliki upaya- upaya dalam proses pendalaman materi yang sedang di gelutinya, sehingga tujuan yang ingin dicapainya kurang memperoleh hasil yang maksimal, sekalipun seseorang itu menghabiskan waktu yang panjang untuk bersekolah, maka hasil yang di dapat tidak sesuai dengan waktu yang diberikan.

Pendidikan akan lebih efektif bila didorong dengan adanya motivasi dalam diri seseorang yang berperan penting sebagai daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu kegiatan sehingga memperoleh hasil yang maksimal dalam mencapai tujuannya, tanpa adanya motivasi seseorang tidak akan melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaannya secara maksimal karena tidak adanya dorongan dalam diri orang tersebut.

Para ahli pendidikan dan psikologi sependapat bahwa motivasi sangat penting untuk keberhasilan kita belajar.12 Oleh karena itu hal-hal yang berkaitan dengan motivasi, yang dapat mempengaruhi motivasi dari peserta didik harus di perhatikan. Agar motivasi yang dimiliki oleh peserta didik dalam belajar dapat terjaga, sehingga dapat mewujudkan tujuan dari kegiatan belajar yang ingin di capai.

Dengan demikian penggunaan facebook yang tidak terkendali atau dilakukan secara berlebihan dikhawatirkan dapat mengganggu motivasi belajar siswa. Mendapatkan materi dari sekolah dirasa kurang cukup jika saat siswa kembali ke rumah, tidak diimbangi dengan proses mengulangi kembali materi

12

(22)

yang telah dipelajari. Oleh karena itu motivasi belajar siswa harus selalu di jaga dari hal-hal yang dapat mengurangi atau mengganggu morivasi belajar tersebut demi tercapainya tujuan dari proses belajar.

Dari latar belakang yang penulis uraikan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul:

“HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PAI DI SMA

DARUSSALAM CIPUTAT.”

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah:

1. Dampak kemajuan Teknologi yang pesat, kehadiran teknologi ibarat makanan pokok yang harus ada dalam manusia.

2. Munculnya facebook membuat banyak anak remaja usia sekolah kecanduan dalam pemakaian atau penggunaan facebook, sehingga berdampak atau berpengaruh pada motivasi belajar siswa.

3. Seringnya anak muda usia sekolah bermain facebook menjadikan mereka malas belajar, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain facebook daripada belajar.

4. Ketika pelajaran sedang berlangsung pun tidak jarang siswa mengakses facebook terutama pada pelajaran TIK ( Teknologi, Informasi dan Komunikasi).

C.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah, karena masalah yang luas dapat menimbulkan kekaburan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini dibatasi pada masalah

(23)

D.

Perumusan Masalah

Dalam setiap kegiatan memecahkan masalah, sebelum mencari penyelesaian perlu terlebih dahulu merumuskan permasalahannya, agar dalam melaksanakan langkah selanjutnya lebih terarah, tepat dan berhasil. Berpijak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan intensitas penggunaan Facebook dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran

PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat?”

E.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mendapatkan gambaran mengenai intensitas penggunaan facebook dikalangan siswa SMA DARUSSALAM Ciputat.

2. Mendapatkan gambaran motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat.

3. Mendapatkan gambaran hubungan intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMA DARUSSALAM Ciputat.

F.

Manfaat Penelitian

Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal berikut:

1. Manfaat Teoritis: a. Bagi Peneliti

(24)

b. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara tertulis maupun referensi mengenai hubungan facebook dengan motivasi belajar PAI siswa.

2. Manfaat Praktis: a. Bagi Siswa

Sebagai sebuah acuan dan motivasi para siswa yang menuntut ilmu di bangku sekolah agar dapat menjadi masukan dalam penggelolaan waktu dalam belajar dan menggunakan facebook.

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah agar lebih berperan dalam memotivasi belajar siswa.

c. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi guru di sekolah agar dapat mengontrol siswanya dalam menggunakan atau mengakses facebook saat jam pelajaran di sekolah.

d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(25)

BAB II

KAJIAN TEORI

A.

Intensitas Penggunaan Facebook

1. Pengertian Intensitas

Pengertian intensitas di dalam kamus psykologi adalah besar atau kekuatan suatu tingkah laku, jumlah energi fisik yang dibutuhkan untuk merangsang salah satu indera, ukuran fisik dari energi atau data indera.1

Menurut J.P. Chaplin intensitas berasal dari kata “intensity” yang artinya“the quantitative attribute of a sensation which is correlated witch the intensityof the stimulus, such as the brightness of a color or the loudness of a sound”.2

Sementara menurut J.P Chaplin juga dalam bukunya yang telah diterjemahkan oleh Dr. Kartini Kartono yang berarti “intensity” (intensitas) adalah “satu sifat kuantitatif dari satu penginderaan, yang berhubungan dengan intensitas perangsangnya, seperti kecemerlangan suatu warna, atau kerasnya suatu bunyi”.3Sedangkan di dalam buku Ensiklopedi Indonesia intensitas adalah “derajat kekuatan tertinggi;kekuatan terbesar;meregang sampai batas terjauh”.4

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa intensitas adalah suatu ukuran kuantitatif dari suatu penginderaan, untuk mengukur ukuran fisik dari energi atau data indera.

1

Dali Gulo, Kamus Psychologi, (Bandung: Tonis, 1982), Cet. I, h. 125. 2

J.P. Chaplin, Dictionary ofPsychology, (New York: Dell Publishing, 1986), h. 245. 3

J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi.Terj. Kartini Kartono, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 254

4

(26)

2. Pengertian Facebook

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang saat ini sedang booming di dunia maya.5Facebook adalah sebuah website pertemanan.Facebook biasa juga disingkat dengan FB. Facebook menjadi saranan dimana anda dapat mencari teman, memasukan foto dan video, mengirimkan pesan kepada teman-teman anda, membagi (share) foto, video, link dan lain-lain kepada teman-teman anda serta dapat chatting dengan teman-teman anda menggunakan Facebook.6Melalui website jejaring ini pula, anda dapat tetap bersilaturahmi dengan sahabat atau keluarga jauh mereka.7

Dalam bukunya, Haris Priyatna menyatakan bahwa Facebook adalah sebuah website yang diluncurkan pada 4 februari 2004 dan telah menjadi website terpopuler dalam sejarah, menurut ranking google.8

Dari definisi yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Facebook adalah situs jejaring sosial populer yang memungkinkan penggunanya dapat saling berinteraksi dan berbagi informasi yang sangat digandrungi oleh masyarakat, baik pada kalangan orang tua, dewasa dan remaja atau bahkan anak-anak.

Jadi, intensitas penggunaan Facebook adalah suatu ukuran kuantitatif dari suatu penginderaan untuk mengukur frekuensi dan durasi serta ukuran fisik dari energi dalam mengakses atau menggunakan salah satu situs internet yakni jejaring sosial yang bernama Facebook.

3. Sejarah Facebook

Saat ini, Facebook menjadi website jejaring sosial yang paling popular, baik di kalangan remaja maupun orang dewasa. Pada awalnya, Facebook ini didirikan oleh lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School, yakni Mark Zuckerberg.Website ini diluncurkan pertama kali

5

Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 1

6

Mico Pardosi, Buku Panduan Facebook, (Surabaya: Dua Selaras, 2010), h. 3 7

13 8

(27)

pada 4 Februari 2004. Dulu, konsumen Facebook terbatas untuk siswa Harvard College. Namun, dua bulan selanjutnya, jejaring sosial ini mulai memperluas keanggotaanya ke sekolah-sekolah lain di wilayah Boston.9

Sedari kecil Zuckerberg sangat menyukai dunia komputer. Hal ini dilakukannya mulai kelas enam SD hingga akhirnya Zuckerberg mendapatkan komputer pertamanya. Untuk memulai belajar teknologi komputer, ia membeli buku panduan pemprograman C++ for Dummies. Zuckerberg pun pernah menciptakan game dengan latar kerajaan romawi.

Ketika masih SMA, Zuckerberg bersama teman sekamarnya, Adam D’Angelo dapat menciptakan kode aplikasi untuk software MP3. Ada beberapa perusahaan menunjukan ketertarikannya terhadap aplikasi tersebut, termasuk anak perusahaan AOL.Akan tetapi, mereka menolak untuk menjualnya.Mark Zuckerberg merupakan pelajar yang selalu terbaik di sekolahnya. Walaupun Zuckerberg tidak sedang mengerjakan program baru di komputer, ia selalu menjadi yang terbaik dalam berbagai bidang di sekolahnya. Zuckerberg pernah aktif di tim matematika, olimpiade sains, lomba bahasa latin dan kursus bahasa yunani.

Zuckerberg memilih kuliah di kampus Harvard tahun 2002.Kampus Harvard merupakan sekolah yang diisi oleh ratusan mahasiswa baru yang mempunyai nilai cemerlang seperti Zuckerberg. Tahun berikutnya, Zuckerberg memilih tinggal dan menyepi di daerah yang lebih nyaman. Kemudian, ia menciptakan situs bernama Coursematch.com. situs ini merupakan situs yang memungkinkan mahasiswa dapat mendaftar mata kuliah secara online. Akan tetapi, situs ini berakhir dengan buruk karena laptop Zuckerberg yang dijadikan server mendadak hang dan crash, akibat terlalu ramai pendaftaran secara online. Hal inilah yang kemudian dijadikan pelajaran oleh Zuckerberg, bahwa dunia online tidak hanya pemprogram, tetapi juga cara mengatur dan menggerakan banyak orang.

9

(28)

Pada suatu malam di kampus Harvard, saat itu Zuckerberg baru berusia 19 tahun, duduk sayu di depan komputernya. Zuckerberg ternyata sedang bersedih dan putus asa karena baru diputus oleh pacarnya. Daripada melamun yang membuat hatinya bertambah sedih, Zuckerberg melampiaskannya ke dunia maya dan berinisiatif ingin menciptakan suatu teknologi sebagai obsesinya. Malam itu juga, Zuckerberg menulis satu blog berjudul „Harvard Facemash’. Dalam tulisan blog tersebut, Zuckerberg mencaci-maki mantan pacarnya. Dari kejadian inilah, Zuckerberg kemudian menciptakan satu situs bernama Facemash.com dengan situs ini, ia bermaksud untuk diam-diam masuk ke direktori data mahasiswa Harvard, mengunduh beberapa foto teman sekelasnya, kemudian menampilkan di Facemash.

Zuckerberg bekerja sampai dini hari, ia membobol data pribadi setiap mahasiswa di Harvard dan memposting tulisan tentang perbuatannya, lengkap dengan langkah-langkah dan cara-caranya. Keesokan malamnya, seluruh pelajar kampus sudah saling mengirim e-mail karena penasaran dengan situs Facemash. Sudah lebih dari 450 pendaftar dan terkumpul 22.000 halaman. Akan tetapi, pihak kampus kemudian berhasil melacak Zuckerberg dan menutup akses internetnya. Oleh badan pengurus Harvard, ia dituduh melanggar privasi mahasiswa dan mengunduh properti kampus tanpa permisi. Zuckerberg justru bangga akan perbuatannya karena telah berhasil membuat situs yang dapat menggerakan banyak orang untuk mendaftar karena penasaran.

(29)

mempunyai ambisi ingin terlibat dalam arus sosial. Bersama dengan dua teman asramanya yang kembar identik., Tyler dan Cameron Winklevoss, mereka mengerjakan situs yang bernama Harvard Connection dan menyewa beberapa mahasiswa termasuk Zuckerberg untuk membantu melakukan pengkodean. Sampai musim gugur tiba, ternyata situs tersebut belum selesai.

Mark Zuckerberg kemudian menyempurnakan situs ciptaannya yaitu Facemash menjadi Facebook. Pada bulan Januari, ketika ia masih bekerja untuk Harvard Connection, Zuckerberg mengirim e-mail kepada Saverin (teman sekamarnya). Ia mengatakan bahwa situsFacebook hampir selesai dan kini saatnya untuk mendiskusikan strategi pemasarannya. Untuk situs ini, Zuckerberg dan Saverin sepakat menginvestasikan 1.000 dolar US dari kantong masing-masing.

Saat penggarapan situs Facebook, Zuckerberg menempatkan diri sebagai programmer dalam penyempurnaannya. Berminggu-minggu Zuckerberg berkonsentrasi penuh untuk situs ini.Setelah bekerja keras, Zuckerberg dan Saverin akhirnya meluncurkan situs Facebook tepat pada 4 Februari 2004.Pada awal peluncurannya, Facebook mendapat tanggapan yang cukup besar, yaitu terdapat 4.000 pendaftar. Akan tetapi, situs ini kemudian mulai melemah dan jarang mendapat perhatian lagi dari para mahasiswa. Melihat kenyataan ini, Zuckerberg kemudian meminta bantuan

teman sekamarnya, Dustin Moskovitz dan Adam D’Angelo, untuk

melakukan promosi ke kampus-kampus lain yang berpotensi. Kampus-kampus tersebut di antaranya Stanford, Columbia dan Yale.10

Perlahan tapi pasti, dalam kurun waktu lebih satu tahun, Facebook menyebar hingga ke perguruan tinggi lain. Hingga akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat e-mail universitas, seperti: .edu, .ac, .uk, dan lain-lain,

10

(30)

di seluruh dunia dapat mengakses dan bergabung dalam situs pertemanan ini.11

Siapa sangka Mark Zuckerberg, CEO Facebook, yang bertampang baby face ini menjadi milioner termuda di dunia versi majalah Forbes. Kekayaannya ditaksir sekitar 1,5 miliar dolar US. Facebook sekarang ini menjadi situs lima besar yang paling banyak dikunjungi orang karena penggunaannya lebih mudah dan instan. Pembuatan situs ini dirancang sederhana, mudah digunakan, dan yang paling penting dapat membius penggunanya.Setiap hari hampir 200 juta pengguna login untuk sekedar melihat status dan profil teman atau mem-posting berbagai informasi mengenai diri mereka, seperti nomor telepon, data pribadi, daftar waktu romantis, dan sebagainya. Facebook sekarang ini berkantor di daerah Silicon Valley, di daerah ini terdapat kantor-kantor perusahaan kelas atas seperti Microsoft, Google, dan Oracle.12

4. Kelebihan dan Kelemahan dari Facebook

a. Kelebihan Facebook

Situs Facebook berbeda dengan situs pertemanan lainnya. Di Facebook, kita dapat berpartisipasi sebagai pengisi situs, desainnya pun lebih enak dilihat, dan banyak menawarkan hal-hal yang nyata. Sebagai contoh, Facebook menawarkan teman yang kemungkinan kita kenal untuk ditambahkan dalam daftar teman.

Facebook membuat kita lebih mudah untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh teman-teman kita pada real time. Kita dapat melihat aktivitas teman dari status yang mereka tulis. Kita pun dapat merespons secara langsung apa yang dilakukan oleh teman dengan mengirim komentar, foto atau video. Facebook menyediakan alat penyaring di mana kita dapat mengontrol siapa saja dan apa saja yang akan ditampilkan di layar facebook. Facebook juga menyediakan

11

Lina Marlina, Facebbok Alat Gaul dan Bisnis Dahsyat Anak Muda, (Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 15

12

(31)

kotak message untuk melakukan pembicaraan penting, tanpa harus khawatir orang lain tahu sehingga dapat aman berhubungan.13

Halaman Facebook mudah untuk diakses karena halaman web-nya mudah untuk dibuka. Dengan facebook kita jadi lebih mudah dalam mencari teman, bahkan kita dapat bertemu teman lama. Layaknya Yahoo Messengger, di Facebook pun kita dapat melakukan chatting. Serta kita dapat melakukan kirim pesan secara pribadi seperti mengirim e-mail.14

b. Kelemahan Facebook

Selain mempunyai kelebihan, Facebook pun mempunyai kelemahan diantaranya: privasi penggunaannya mudah diketahui dan terlalu banyak iklan pada halaman Facebook.15

5. Manfaat Membuka Account di Facebook

Facebook dapat membantu kita mencari teman-teman lama. Kita dapat menemukan teman sekolah yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak bertemu. Facebook juga dapat digunakan untuk kepentingsn yang lebih serius, seperti promosi produk, promosi seminar dan workshop, promosi penjualan buku, promosi lukisan, bahkan promosi caleg dan partai politik di Facebook, serta promosi profil calon presiden. Facebook juga dapat digunakan sebagai pencarian ide untuk bisnis dengan bergabung ke suatu komunitas tertentu. Bahkan Barack Obama pun dalam kampanyenya menggunakan fasilitas Facebook untuk menggalang dukungan dan dana di Facebook.16

6. Dampak Positif dan Dampak Negatif Facebook

Sebagai salah satu situs jejaring sosial yang sedang popular, Facebook banyak mempunyai manfaat, sekaligus bahaya. Layaknya

13

Eva Sativa Nilawati, Kaya dan Gaya Via Facebook, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 2.

14

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), Cet. I, h. 5 15

Muhammad Rezky, Facebook VS Friendster, (Sleman: Connexi, 2009), Cet. I, h. 5 16

(32)

sebuah pisau yang akan mempunyai banyak manfaat kalau dipakai oleh penjual daging, namun dapat menjadi alat kejahatan jika dipakai orang yang tidak bertanggung jawab.17Jejaring sosial Facebook mempunyai dampak positif dan negatif untuk para penggunanya. Berikut ini merupakan dampak positif dari Facebook yaitu:

a. Mempererat silaturahmi, ini adalah kegunaan dari Facebook yang paling dapat dirasakan. Bahkan dengan Facebook, seseorang dapat menemukan kembali orang-orang yang pernah dikenalnya di masa lalu.

b. Media promosi, Facebookdapat digunakan sebagai media promosi, di antaranya dapat mempromosikan produk, jasa dan instansi.

c. Sarana diskusi, dengan Facebook seseorang dapat bergabung dengan berbagai komunitas atau grup yang sesuai dengan tempat kerja, sekolah, atau bahkan kesamaan minat.18

d. Sarana pencari teman, di Facebook banyak dari anggotanya yang telah menemukan teman baru hingga teman lama. Mereka yang beberapa tahun hingga puluhan tahun tidak bertemu kemudian bertemu dalam jaringan Facebook. Pertemuan dengan teman lama ini tentunya membuka kenangan lama, apabila jika kenangan tersebut menarik, lucu, terasa segar kembali saat diperbincangkan. Dengan demikian, Facebook membawa kenikmatan tersendiri bagi penggunanya.

e. Sarana dakwah, fitur-fitur yang ada di Facebook dapat digunakan untuk dakwah. Kekeringan informasi dan ilmu keislaman yang diderita oleh masyarakat urban memaksa para da’i atau yang tertarik pada kajian keislaman untuk meluaskan jaringan dakwahnya hingga ke dunia maya. Tak jarang dari diskusi atau kajian-kajian di Facebook, ada saja yang mendapatkan pencerahan untuk kemudian berislam lebih lebih baik.

17

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka, (Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 26

18

(33)

f. Menyimpan file/tulisan, tulisan yang disimpan dalam komputer bukan tidak mungkin akan hilang saat komputer terkena virus. Tapi, jika disimpan di Facebook, maka file tersebut tetap akan ada selama account kita aktif. 19

Selain memiliki dampak positif, Facebook juga berdampak negatif untuk para penggunanya. Orang yang punya niat buruk cenderung untuk memanfaatkan keburukan itu di media apa pun, tak terkecuali dalam Facebook. Orang yang sering merasa dirinya kesepian juga punya potensi untuk tidak terkendali dalam ber-Facebook. Dalam realitanya, ada saja kasus penggunaan Facebook yang menelantarkan aktivitas wajibnya karena lebih asyik bermain Facebook.20Berikut merupakan dampak negatif Facebook di antaranya:

a. Minimnya sosialisasi dengan lingkungan, ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial si anak. Mereka yang seharusnya belajar sosialisasi dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman-teman Facebook-nya. Ini dapat berakibat menurunnya kemampuan verbal pada anak.

b. Kedisiplinan belajar berkurang, hal ini sangat jelas, terlalu lama bermain Facebook akan mengurangi jatah waktu belajar anak sebagai pelajar. Semakin anak asyik menikmati Facebook-nya, semakin anak akan lupa dengan tanggung jawab belajarnya. Bahkan ada beberapa yang masih asyik bermain Facebook saat di sekolah.

c. Timbulnya kemalasan belajar yang berujung pada penurunan prestasi belajar. Jika dibandingkan lama waktu seorang pelajar saat membuka buku dengan lama waktu saat membuka Facebook. Bahkan saat belajar pun selalu menyempatkan diri hanya untuk sekedar meng-update status atau menulis beberapa patah kata di wall Facebook

19

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka, (Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 27-28

20

(34)

temennya, akibatnya konsentrasi dalam belajar terganggu dan materi pelajaran yang sedang dipelajari pun tidak akan dipahami secara maksimal.21

d. Kecanduan, banyak dari facebooker (pengguna Facebook) yang lebih dari satu jam di depan komputer. Karena asyik berbalas komentar atau chatting, mereka menjadi lupa pada waktu.

e. Lalai, kelalaian ini dapat bermacam-macam yang disebabkan karena menganggap bahwa accountFacebook yang dibuatnya sebagai miliknya, sehingga mau bagaimanapun isinya, itu “adalah hak saya.” Maka, tak jarang ada seorang perempuan yang sehari-hari berjilbab, namun kemudian juga mem-posting fotonya yang tidak berjilbab. Alasannya, “ini kan hak saya!” Selain itu, kita juga menemukan ada yang berkomentar dengan asal, bahkan bercanda dengan vulgar yang mungkin tidak akan dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena menganggap bahwa Facebook hanya dunia maya, orang menganggap dia dapat berkomentar apa saja, lupa bahwa komentarnya juga akan dibaca oleh orang lain, yang pastinya akan menunjukan karakter dirinya yang sebenarnya.22

B.

Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Para ahli pendidikan dan psikologi sependapat bahwamotivasi amat penting untuk keberhasilan kita belajar.23Motivasi berasal dari kata “motif” berarti sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai data penggerak dari dalam dan di dalam subjeknya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

21

Haris Priyatna, Sukses Di Era Facebook, (Bandung: How Press, 2009), cet.1, h. 63 22

Yanuardi Syukur, Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka, (Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 29-31

23

(35)

mencapai suatu tujuan. Berasal dari kata “motif” itulah, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.24

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.25

Motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan. Jika sebuah tindakan tidak memiliki suatu tujuan, tentu seseorang dapat dikatakan sebagai tidak memiliki motif untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu26.

Menurut Mc Donald: motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.27 Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

24

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003), h. 73.

25

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 756 26

Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004), Cet.I, h. 65.

27

(36)

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.28

Jadi menurut Mc. Donald motivasi adalah perubahan energi yang

terdapat di dalam diri seseorang yang di tandai dengan “feeling” dan

direspon dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Peranan motivasi sangat penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar, para peserta didik yang tidak mempunyai cukup motivasi tentu memiliki minat yang sangat terbatas untuk mempelajari materi pembelajarannya. Mereka tidak terdorong untuk mencari informasi yang dibutuhkan, melakukan upaya-upaya pendalaman materi yang sedang digeluti. Individu yang tidak mempunyai motivasi dengan sendirinya menjadi kurang tekun dan tidak memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Oleh karena itu motivasi sangat penting dalam belajar.29

Motivasi tumbuh didorong oleh kebutuhan (need) seseorang, seperti kebutuhan menjadi orang kaya maka seseorang berusaha mencari penghasilan sebanyak-banyaknya dengan jalan berdagang, berbisnis, menjadi pengusaha, dan sebagainya.30 Menurut Winkel yang dikutip di dalam buku Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, mengibaratkan motivasi dengan kekuatan mesin di kendaraan. Mesin yang berkekuatan tinggi menjamin lajunya kendaraan meski jalan itu mendaki dan kendaraan membawa muatan yang berat. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya-daya belajar, tetapi juga memberi arah yang jelas. Kendaraan dengan tenaga mesin yang kuat akan mampu mengatasi rintangan yang ditemukan di jalan, tetapi belum memberi

28

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2011) Cet. XIX, h. 74.

29

Jurnal Provitae, Belajar dan Motivasi: Bagaimana Mengembangkan Motivasi Internal

oleh Fidelis E. Waruyu, Volume 2, No.2, November 2006. 30

(37)

kepastian kendaraan akan sampai pada tujuan yang dikehendaki. Keputusan sangat tergantung pada sang sopir. Dalam motivasi belajar, siswa sendiri berperan baik sebagai mesin yang kuat atau lemah, maupun sang sopir yang menetukan tujuan.31

Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, para ahli sukar mendefinisikannya, akan tetapi motivasi berhubungan dengan (1) arah perilaku, (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan (3) ketahanan perilaku atau seberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untut melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk tercapainya suatu tujuan. Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, mendapatkan kedudukan dalam jabatan, menjadi politikus, dan memecahkan masalah.32

Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.33

Jadi dari beberapa definisi motivasi yang telah dijabarkan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak atau perubahan energi yang aktif yang terdapat di dalam diri seseorang yang

di tandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan sehingga memberikan arah pada kegiatan belajar agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

31

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), h. 83

32

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), h. 80

33

(38)

2. Macam-macam Motivasi

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam: Pertama, motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.34Alam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar secara terus-menerus.35Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan untuk menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Dorongan yang menggerakan belajar bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi motivasi intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.36

Kedua, motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.37Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak mw belajar. Berbagai macam cara dapat dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan ekstrinsik dalam berbagai bentuk.38 Contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik misalnya: pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru dan seterusnya.

34

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 151 35

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 150 36

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 90

37

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 152 38

(39)

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.39

Di samping itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan mencapai prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain, hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

4. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar yaitu sebagai berikut: pertama, motivasi sebagai dasr penggerak yang mendorong aktivitas belajar. Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya, motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Kedua, motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar. Guru lebih banyak memutuskan member motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik dan efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu diluar

39

(40)

dirinya.Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsic sangat sedikit terpengaruh dari luar. Semangat belajar sangat kuat.

Ketiga, motivasi berupa pujian lebik baik dari pada hukuman.Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Keempat, motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. Guru yang berpengalaman cukup bijak memanfaatkan kebutuhan anak didik, sehingga dapat memancing semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang gemar belajar. Anak didik pun giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu. Kelima, motivasi dapat memupuk optimis dalam belajar. Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia, hasilnya pasti akan berguna, tidak hanya kini tetapi juga duhari-hari mendatang. Keenam, motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indicator baik buruknya prestasi belajar seorang anak didik.40

5. Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan kegiatan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:

a. Memberi angka

Memberikan angka sebagai symbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.

b. Hadiah

40

(41)

Dapat juga dikatakan sebagai motivasi, yakni memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan. Hadiah disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.

c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka antusias belajar.

d. Ego-involment

Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.

e. Memberi ulangan

Ulangan dapat dijadikan sebagai alat motivasi dan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar. f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk lebih giat. g. Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru dapat memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah.

h. Hukuman

Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan melakukan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif adalah hukuman yang mendidik yang bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah.

i. Hasrat untuk belajar

(42)

j. Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar dan minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan antusias belajar anak didik dalam rentan waktu tertentu. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. 3) Member kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. 4) Menggunakan bernagai macam bentuk mengajar.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasakan akan sangat berguna dan menguntungkan sehingga menimbulkan keinginan untuk terus belajar.41

C.

Pendidikan Agama Islam Sebagai Bidang Studi

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama Republik Indonesia, merumuskan pengertian Pendidikan Agama Islam yaitu: “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.”42

Pendidikan Agama Islam yaitu usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agama Islam yang dilakukan secara

41

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 92-95

42

(43)

berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.43Muhaimin menyatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.44 Dalam pengertian lain, Ramayulis menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah “upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci al-quran dan al-hadis, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman”.45

Menurut Zakiyah Darajat “Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.”Sedangkan menurut A. Tafsir “pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.”46

Berdasarkan beberapa pengertian Pendidikan Agama Islam di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

“meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

43

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2008), Cet. IV, h. 76.

44

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 7

45

Ramayulis, Pendidikan Islam dalam Ru mah Tangga, (Jakarta: Kalam Mulia, 1987), h. 10-11 46

(44)

beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”47

Pendidikan agama Islam mempunyai tujuan kurikuler yang merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yaitu “Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”48

Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.49

Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya mencakup al-Qur’an dan al-Hadits, keimanan, akhlak, fiqh, dan sejarah, sekaligus menggambarkan perwujudan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya.

a. Tujuan

1) Al-Quran Hadis

a) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur'an dan hadis

b) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan

2) Aqidah Akhlak

47

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,…h. 78. 48

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,h. 140. 49

(45)

a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

3) Fikih

a) Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tatacara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.

4) Sejarah Kebudayaan Islam

a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan

(46)

5) Bahasa Arab

a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira'ah), dan menulis (kitabah).

b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.50

b. Ruang Lingkup 1) Al-Qur’an-Hadis

a) Masalah dasar-dasar ilmu al-Qur'an dan al-Hadis, meliputi: (1) Pengertian al-Qur'an menurut para ahli

(2) Pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsi (3) Bukti keotentika

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian.
Tabel 3.4 Pengukuran Secara Deskripsi
Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa
Tabel 4.2 Akses facebook setiap hari selama seminggu (+)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini metode analisis dilakukan dengan menggunakan skala Likert dalam melakukan penilaian pada masing – masing variabel yang di isikan oleh responden

Relasi yang intim dengan Allah akan memperkokoh spiritualitas kehidupan kita, dan spiritualitas yang kokoh membuat kita tidak mudah tergoncang dalam badai apapun yang menimpa

Teori ini merupakan pengembangan dari model kepemimpinan tiga dimensi, yang didasarkan pada hubungan antara tiga faktor, yaitu perilaku tugas (Task behavior), perilaku

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

1. Kajian Teoritis, dalam penelitian yang dikaji untuk mencapai suatu manfaat dan kegunaan maka diperlukan pencermatan dalam perkembangan wawasan pengetahuan

Hal ini menunjukkan adanya suatu upaya yang baik dari Petugas Tol untuk segera merespon kendaraan yang membutuhkan pertolongan mobil derek untuk menjaga kelancaran lalu lintas

Masennus lisää sekä Alzheimerin taudin että verisuoniperäisen muistisairauden riskiä, joista jälkimmäisen riskiä enemmän (16,17).. Masennus lisää myös riskiä

Monitoring dan evaluasi juga terhadap kehadiran dosen dalam perkuliahan maupun terhadap kinerja dosen secara umum juga dilakukan oleh mahasiswa secara langsung