• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA S 45 C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA S 45 C"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA

S 45 C

Oleh: RIDA SULISTIYO ( 00510218 )

Mechanical Engineering Dibuat: 2007-04-23 , dengan 3 file(s).

Keywords: PROSES NORMALIZING,MEKANIS BAJA S 45 C

Logam besi dan baja paling banyak dipakai sebagai bahan industri yang merupakan sumber sangat banyak, dimana sebagian ditentukan oleh nilai ekonomisnya, tetapi yang paling penting karena sifat-sifatnya yang bervariasi, yaitu bahan tersebut mempunyai berbagai sifat dari yang paling lunak dan mudah dibuat sampai yang paling keras dapat dibuat apa saja denga bentuk apapun dengan cara pengecoran. Dalam perkembangannya kebutuhan logam besi dan baja semakin meningkat sejalan dengan berkembangannya dunia industri khususnya untuk baja yang mempunyai kelebihan-kelebihan sifat yang lebih baik dari pada besi.

Jenis baja yang jumlah kemungkinannya banyak itu dapat dibagi menurut penggunaannya menjadi baja konstruksi dan baja perkakas yang menurut tujuan penggunaanya dibagi lagi menjadi baja perkakas dingin dan panas. Baja karbon berdasarkan kompositnya dapat dibedakan menjadi baja karbon rendah dengan kadar karbon <0,30 %; baja karbon medium dengan kadar karbon 0,30 – 0,60 %; baja karbon tinggi dengan kadar karbon 0,60 – 1,50 %.

Dari berbagai macam baja karbon medium seperti S45C yang ada dipasaran mempunyai sifat mekanis yang kurang bagus untuk konstruksi mesin seperti poros dan roda gigi. Bahan ini kelurusannya agak kurang tetap dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang, tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannya bertambah besar.Sifat mekanik adalah kemampuan atau kelakuan logam untuk menahan baban yang diberikan, baik beban statis maupun dinamis pada suhu biasa, suhu tinggi maupun suhu dibawah 0oC. Beban statis adalah beban yang tetap, baik besar maupun arahnya pada setiap saat, sedang beban dinamis adalah beban yang besar dan arahnya berubah menurut waktu. Beban statis dapat berupa beban tarik, tekan lentur, puntir, geser dan kombinasi dari beban tersebut. Sementara itu beban dinamis dapat berupa beban berubah- ubah, dan beban jalar. Sifat mekanik logam meliputi kekuatan , kekenyalan, keliatan, kegetasan, keuletan, tahan aus, batas penjalaran, dan kekuatan stress repture.

Salah satu cara untuk merubah sifat mekanik logam adalah dengan cara melakukan perlakuan panas. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dengan cara mengubah ukuran dan bentuk butiran-butirannya, juga mengubah unsur pelarutnya dalam jumlah yang kecil. Proses perlakuan panas ini banyak sekali macamnya salah satunya adalah hardening. Hardening adalah proses perlakuan panas jenis pengerasan. Proses hardening bertujuan untuk memperoleh kekerasan yang maksimal dari baja yaitu dengan cara memanaskan baja sampai 9300C sampai 9600C kemudian diholding selama beberapa waktu setelah itu didinginkan secara cepat agar tercapai struktur martensit yang memiliki sifat yang sangat keras.

Proses normalizing bertujuan untuk mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragam, juga menghilangkan tegangan dalam yaitu dengan cara memanaskan baja 8500 sampai 9000,

kemudian setelah suhu merata didinginkan diudara. Dengan normalizing diharapkan baja akan menjadi lebih ulet disamping memiliki struktur butiran yang halus dan seragam cukup. Sehingga material baja tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan

(2)

Oleh karena itu sangat perlu sekali suatu penelitian yang diharapkan dapat merumuskan cara yang tepat untuk memperbaiki sifat-sifat dari baja S45C dengan normalizing. Maka penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut diatas untuk penulisan tugas akhir ini dengan judul

Referensi

Dokumen terkait

BAJA KURNIA yang dibuat untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu logam dan paduannya. Pengujian ini paling sering di lakukan.. karena merupakan dasar pengujian-pengujian dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan pantai terhadap sifat fisis dan mekanis pelat baja tahan karat ( stainless steel ), khususnya baja tahan karat

Untuk itulah kita perlu mengetahui kualitas baja tahan karat ( stainless steel ), dengan melakukan berbagai uji bahan antara lain uji komposisi (penentuan persen berat

Penelitian ini merupakan penilitan yang dilakukan di Industri dengan menggunakan benda berupa baja (baja karbon dengan komposisi karbon lebih kecil 0,2 %), teknologi yang dipakai

Metode yang banyak digunakan untuk melindungi suatu benda dari korosi adalah melapisi benda tersebut dengan logam lain yang tidak akan berkarat Yang paling banyak

Peningkatan kekerasan lapisan karburasi terjadi akibat penambahan karbon pada bagian permukaan baja dan perubahan struktur dari austenit menjadi martensit pada proses

Penelitian ini menggunakan bahan baja paduan rendah 41xx yang merupakan baja dengan kekuatan tarik tinggi (high tensile) namun karena hasil produk cor (as-cast)