• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDUGAAN CADANGAN KARBON TERSIMPAN DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA LAHAN AGROFORESTRI (DI RPH Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDUGAAN CADANGAN KARBON TERSIMPAN DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA LAHAN AGROFORESTRI (DI RPH Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN CADANGAN KARBON TERSIMPAN DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA LAHAN AGROFORESTRI

(DI RPH Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang)

SKRIPSI

OLEH

HARTI SUHAEMI

NIM. 06740008

PROGRAN STUDI KEHUTANAN JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENDUGAAN CADANGAN KARBON TERSIMPAN DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA LAHAN AGROFORESTRI

(DI RPH Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang)

SKRIPSI Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Kehutanan

OLEH HARTI SUHAEMI

NIM. 06740008

PROGRAN STUDI KEHUTANAN JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Harti Suhaemi

NIM : 06740008

Jurusan : Kehutanan

Fakultas : Pertanian-Peternakan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan di Atas Permukaan Tanah pada Lahan Agroforestri (di RPH Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang)” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan sumbernya.

Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 7 mei 2011

Yang membuat pernyataan,

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukurilah tiada yang melebihi kemampuan Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulisan skripsi yang berjudul “Pendugaan Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah pada Lahan Agroforestri(di RPH Pujon Utara BKPH Pujon KPH Malang)” sebagai tugas terakhir dibangku perkuliahan dapat terselesaikan.

Skripsi ini ditulis dari hasil penelitian dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S-1) pada jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Unifersitas Mahammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan perhatian moril maupun materil, do’a, serta mencurahkan kasih sayangnya selama ini.

2. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP, selaku Ketua Jurusan Kehutanan, dosen Penguji II, sekaligus Dosen Wali angkatan 2006 Jurusan Kehutanan, FPP, Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi dukungan dan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 3. Bapak Ir. Moch. Chanan, MP selaku Pembimbing Pendamping I yang

(7)

4. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP. selaku Pembimbing Pendamping II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi dan arahan.

5. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP selaku dosen penguji I yang telah memberikan kritik dan sarannya.

6. Bapak Sugiono selaku mantri RPH Pujon Utara yang telah memberikan waktu dan tenaganya pada saat penelitian saya di lapang.

7. Saudara-saudaraku dan teman-teman seperjuangan angkatan ’06 (Juwi, Ardi, Ake’, Reza, Randi, Devi, ika) yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Harapan penulis semoga karya kecil ini dapat bermanfaat dan dapat menambah khasanah pengetahuan bagi yang memerlukan.

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN ………….……… 1

1.1 Latar Belakang ……….………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……….……… 4

1.3 Tujuan Penelitian ……….………. 4

1.4 Kegunaan Penelitian ……….……… 5

1.5 Hipotesis……… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 6

2.1 Definisi Agroforestri ………. 6

2.2 Pengelompokan Agroforestri …...……… 8

2.3 Pemanasan global ………. 10

2.4 Siklus Karbon ………...……… 12

2.5 Agroforestri Sebagai Tindakan Mitigasi terhadap Perubahan Iklim. 13 2.6 Peranan Hutan dalam Mencegah dan Mengurangi Emisi Karbon... 14

2.7 Karbon yang Terdapat Di Hutan …..………... 16

2.8 Peran Hutan sebagai Penyerap CO2……….. 18

2.9 Penyerapan CO2 oleh Tanaman ……… 20

2.10 Biomassa ……….. 22

2.11 Nekromassa ………..……… 23

2.12 Metode Penghitungan Karbon ………..……….. 23

BAB III METODE PENELITIAN………...……….. 25

(9)

3.2 Alat ……… 25

3.3 Metode Penelitian ……….. 26

3.4 Analisa Data ……….. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 33

4.1 Keadaan Umum Lokasi ... 33

4.1.1 Geografis... 34

4.1.2 Kondisi Topografi... 34

4.1.3 Tanah dan Geologi... 34

4.1.4 Kondisi Masyaraakat Sekitar Hutan... 35

4.2 Petak 62A... 36

4.3 Estimasi Karbon pada Petak 62A ... 37

4.3.1 Estimasi Karbon pada Biomassa Pohon Petak 62A... 39

4.3.2 Estimasi Karbon pada Biomassa Tumbuhan Bawah Petak 62A... 43

4.3.3 Estmasi Karbon pada Nekromassa Seresah Kasar ... 44

4.4 Estimasi Karbon Tersimpan Seluruh Luasan Petak 62A ... 45

4.5 Penyerapan Carbon Dioksida (CO2)Oleh Tanaman... 46

4.6 Peningkatan C Rata-Rata dalam Sistem agroforestri ... 47

4.6.1 Peningkatan C Rata-Rata pada Tingkat Pohon ... 47

4.6.2 Peningkatan C Rata-rata pada Pohon Kopi ... 48

4.6.3 Peningkatan C Rata-Rata pada sayur Lobak... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

4.1 Total Karbon pada Biomassa Tingkat Pohon ………. 40

4.2 Total Estimasi Karbon Tersimpan Biomassa Tumbuhan Bawah ……. 43

4.3 Total Estimasi Karbon Nekromassa pada Seresah Kasar ………. 44

4.4 Total Jumlah Karbon pada Petak 62A ……….. 45

Tabel Lampiran Halaman 1. Data Biomassa Pohon dengan Diameter 5-30 cm pada Transek 1, plot 1.... 65

2. Data Biomassa Pohon dengan Diameter 5-30 cm pada Transek 1, plot 2.... 66

3. Data Biomassa Pohon dengan Diameter 5-30 cm pada Transek 2, plot 1.... 67

4. Data Biomassa Pohon dengan Diameter 5-30 cm pada Transek 2, plot 2.... 68

5. Data Biomassa Pohon dengan Diameter 5-30 cm pada Transek 3, plot1... 68

6. Hasil Perhitungan Biomassa Pohon Kopi pada Transek 1, plot 1... 69

7. Hasil Perhitungan Biomassa Pohon Kopi pada Transek 1, plot 2... 70

8. Hasil Perhitungan Biomassa Pohon Kopi pada Transek 2, plot 1... 71

9. Hasil Perhitungan Biomassa Pohon Kopi pada Transek 3, plot 1... 73

10. Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Transek 1, plot 1... 74

11. Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Transek 1, plot 2... 74

12. Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Transek 2, plot 1... 75

13. Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Transek 2, plot 2... 75

14. Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Transek 3, plot 1... 76

15. Hasil Perhitungan Nrekromassa Seresah Kasar pada Transek 1, plot 1... 77

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar teks Halaman

1. Siklus Karbon pada Ekosistem ……….. 14

2. Plot Besar ………... 27

3. Plot Kecil (Sub Plot) ……….. 27

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Kawasan RPH Pujon Utara... 53

2. Data Berat Jenis………... 54

3. Dokumentasi Kondisi Kawasan Penelitian ………..………... 55

4. Dokumentasi pembuatan Jalur ... 56

5. Dokumentasi Pembuatan Plot dan Pengukuran Diameter pohon... 57

6. Dokumentasi Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon... 58

7. Dokumentasi Pengambilan Sampel Tumbuhan Bawah... 59

8. Dokumentasi Pengambilan Sampel Sayur Lobak... 60

9. Dokumentasi Penimbangan Berat Basah Sampel (1)... 61

10. Dokumentasi Penimbangan Berat Basah Sampel (2)... 62

11. Dokumentasi Pengovenan sampel... 63

12. Dokumentasi Penimbangan Berat Kering Sampel... 64

13. Tabel Perhitungan Biomassa Pohon……… 65

14. Tabel perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah………. 75

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. Pemanasan global, (Online), (http://www.WordPress.com diakses tanggal 29 Mei 2010).

……...., 2009. Apa Itu Pemanasan Global, (Online), (http://vegclimatealliance.org diakses tanggal 17 Agustus 2010).

..., 2009. Fotosintesis. (Online), (http://blog.unila.ac.id/suryantoro/fotosintesis diakses tanggal 24 September 2010)

Brown, S., 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests:aPrimer. (FAO Forestry Paper - 134). FAO, Rome.

De Foresta H and G Michon. 1997. The agroforest alternative to Imperata grasslands: when smallholder agriculture and forestry reach sustainability. Agroforestry System,36:105-120.

Hairiah, K. 2007.Perubahan Iklim Global: Neraca Karbon di Ekosistem Daratan. Fakultas Pertanian, Jurusan Tanah, Universitas Brawijaya, (Online), (http://www.bo.gov.au/info/climate/change diakses tanggal 08 April 2010).

Hairiah, K. dan S. Rahayu, 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Penggunaan lahan. Bogor. World Agroforestry Centre- ICREF, SEA Regional Office, University of Brawijaya, Unibraw, Indonesia.

Hairiah K, Van Noordwijk M and Cadisch G, 2000. Carbon and Nitrogen balance of three cropping systems in N. Lampung. Neth.J. Agric. Sci, 48(2000): 3-17.

Hamilton, L.S dan HLM. N. King. 1988. Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika. Diterjemahkan oleh Krisnawati Suryanata. UGM Press. Yogyakarta Heddy, S., S.B Soemitro, dan S. Soekartomo. 1986. Pengantar Ekologi. Penerbit

Rajawali. Jakarta

Huxley P. 1999. Tropical Agroforestry. Blackwell Science Ltd, UK, ISBN 0-632-04047-5. 371pp

(15)

Lundgren BO and JB Raintree. 1982. Sustained Agroforestry. In Nestel B (Ed.). 1982.Agricultural Research for Development. Potentials and Challenges in Asia. ISNAR, The Hague, The Netherlands. 37-49.

Malmsheimer, RW; P. Hefferman; S. Brink; D. Crandall; F. Deneke; C. Galik; E. Gee; J.A. Helm; N. Mc Clure; M. Mortimer; S. Ruddell; M. Smith; and J. Stewart. 2008. Forest Management Solutions for Mitigating Climate Change. In the Journal of Forestry, 106 (3) p : 115-117 Society of American Foresters Task Force Report. Grosvenor Lane, Bethesda, Maryland USA.

Maness, T.C. 2009. Forest Management and Climate Change Mitigation: Good Policy Requires Careful Thought. Journal of Forestry, 107 (3): 119-123. A Society of American Foresters.Grosvernor Lane,Bethesda, Maryland,USA.

Rusmantoro, W., 2003. Hutan Sebagai Penyerap Karbon, (Online), (http://untukbumiku.blogspot.com, diakses tanggal 24 Oktober 2010). Suryatmojo, H., 2004. Peran Hutan Pinus Sebagai Penyedia Jasa Lingkungan

Melalui Penyimpanan Karbon dan Penyediaan Sumberdaya Air. Hasil Penelitian, Yogyakarta.

Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa (Sebuah Pengantar Untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon), Wethands International Indonesia Programe.

Thomson,T. 2008. Forestry and Climate Change (Commentary). Journal of Forestry, 106 (3) : 113. A Society of American Foresters Task Force Report. Grosvernor Lane, Bethesda. Maryland, USA .

Tresnawan, H. dan U. Rosalina, 2002. Pendugaan Biomassa Di Atas Tanah Di Ekosistem Huta Primer dan Hutan Bekas Tebangan (Studi Kasus hutan desa Aro, Jambi), (Online), Vol. VIII, No.1, (http://www.WordPress.com, diakses tanggal 29 Mei 2010)

Ulumudin, Y., E. Sulistyawati, D. M. Hakim,A.B. Harto, 2003. Korelasi Stok Karbon Dengan Citra Landsat: Studi Kasus Gunung Papandayan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Saat ini kondisi hutan di Indonesia semakin memprihatinkan. Hal itu

terbukti dengan semakin banyaknya kawasan hutan yang rusak. Sebagian besar

kerusakan hutan disebabkan oleh ulah manusia diantaranya adalah penebangan

liar, kebakaran hutan, alih guna lahan, dan masih banyak lagi yang menjadi

penyebab kerusakan hutan lainnya. Hilangnya suatu kawasan hutan akan

berdampak terhadap aspek-aspek yang mendukung kehidupan manusia

diantaranya adalah kebutuhan akan air, oksigen, kenyamanan (iklim mikro),

penyerapan karbon (

carbon sink

) akan teganggu, hal itu juga akan berdampak

pada generasi setelah kita.

Pemanasan global merupakan istilah yang menunjukkan peningkatan suhu

rata-rata udara permukaan bumi dan lautan. Suhu udara rata-rata permukaan bumi

semakin meningkat dalam 100 tahun terakhir ini. Penyebab pemanasan global

salah satunya disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca

akibat aktifitas manusia yang biasa kita kenal dengan efek rumah kaca (

green

house effect).

Gas-gas rumah kaca terdiri dari gas-gas asam arang (CO

2

), metana

(CH

4

), dan nitrous oksida (N

2

O). Saat ini konsentrasi GRK sudah mencapai

tingkat yang membahayakan iklim bumi dan keseimbangan ekosistem.

(17)

2

permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan dan tumbuahan, kesehatan

manusia.

Salah satu penyebab kerusakan hutan yang dapat kita lihat di sekitar kita

adalah konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian. Hal tersebut tentu saja

banyak menimbulkan masalah, misalnya penurunan kesuburan tanah, erosi,

kepunahan flora dan fauna, penurunan biodiversitas degradasi lahan, kekeringan

dan bahkan perubahan iklim (pemanasan global). Peristiwa ini dipicu oleh upaya

pemenuhan kebutuhan terutama pangan dan lahan pemukiman, yang diakibatkan

oleh meningkatnya jumlah penduduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

telah disepakati bahwa fungsi hutan yang telah hilang harus dikembalikan. Namun

karena banyak penduduk yang hidupnya bergantung pada kawasan bekas hutan,

usaha penghutanan kembali bukan pemecahan yang realistis. Pemerintah dengan

terpaksa mempertahankan kawasan hutan yang masih ada agar tidak dikonversi

menjadi lahan pertanian. Ditengah permasalahan ini lahirlah istilah agroforestri

yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan baru dibidang kehutanan

dan pertanian yang mencoba menggabungkan unsur tanaman semusim dan

pepohonan. Sistem agroforestri dapat menghasilkan pangan dan disisi lain

diharapkan bisa memperbaiki kualitas tanah dan lingkungan. Dengan begitu

permasalahan semakin meningkatnya jumlah penduduk di dunia dengan

keterbatasan lahan dimungkinkan dapat teratasi.

Saat ini masalah perubahan iklim menjadi salah satu pembicaraan penting

(18)

3

membicarakan tentang perubahan iklim ini. Pembicaraan ini bertujuan untuk

menemukan upaya-upaya mengurangi efek dari pemanasan global (

global

warming

). Upaya dalam mengatasi

global warming

dapat dilakukan melalui cara

menghilangkan karbon (mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan

menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain) dan kerjasama

antar negara melaui persetujuan internasional. Kerjasama internasional diperlukan

untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada

Earth

Summit

di Rio de Janeiro, Brazil. Pada tahun 1997 di Jepang, yang dikenal dengan

Protokol Kyoto. Lalu Bali Roadmap atau Peta Perjalanan pada tahun 2007.

Kemudian Denmark menjadi tuan rumah pertemuan PBB yang membahas

mengenai perubahan iklim pada 7-18 Desember 2009 di Kopenhagen. Dan dengan

begitu diharapkan akan ada kerjasama-kerjasama internasional lain untuk

mengatasi permasalahan perbahan iklim ini.

RPH Pujon Utara merupakan salah satu bagian dari kawasan hutan

tanaman yang ada di Indonesia khususnya Jawa Timur, yang memiliki kawasan

agroforestri yang merupakan sistem perpaduan antara tanaman pertanian dan

pepohonan, dimana vegetasi-vegetasi tersebut menyimpan cadangan karbon

tersimpan yang cukup besar. Di RPH Pujon Utara di dominasi oleh pohon pinus

(

Pinus merkusii

Jungh et de Vriese), selain pinus juga ada pohon mahoni

(

Swietenia mahagoni

(L.) Jacq), damar (

Agathis dammara

(Lamb) Rich.), dan

bambu (

Bambusa sp.

(L) Voss). Untuk tamanaman pertaniannya sebagai tanaman

tumpangsari kebanyakan ditanami sayur-sayuran oleh para petani. Di RPH Pujon

(19)

4

sekitarnya. Sejauh ini belum pernah dilakukan penelitian untuk mendapatkan

informasi dan data mengenai kandungan cadangan karbon yang tersimpan pada

lahan agroforestri.

1.2

Rumusan Masalah

Konversi hutan menjadi lahan pertanian menimbulkan banyak masalah,

misalnya penurunan kesuburan tanah dan bahkan perubahan lingkungan

(pemanasan global). Peristiwa ini dipicu oleh upaya pemenuhan kebutuhan

terutama pangan yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk. Dalam hal

ini agroforestri menawarkan pemecahan masalah untuk mengatasi kerusakan

hutan dan juga dalam upaya untuk mengatasi pemanasan global. Dengan begitu

perlu dilakukan penelitian untuk menghitung besarnya cadangan karbon di atas

permukaan tanah pada lahan agroforestri. Pada kawasan lahan agroforestri RPH

Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang, Unit II Jatim mengandung cadangan

karbon tersimpan yang belum diteliti. Keberadaan karbon di kawasan agroforestri

dapat membantu dalam upaya mengurangi pemanasan global.

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga besarnya kandungan

karbon tersimpan tingkat biomassa dan nekromassa di atas permukaan tanah pada

lahan Agroforestri RPH Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang, Unit II Jawa

(20)

5

1.4

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi karbon tersimpan pada

kawasan lahan Agroforestri RPH Pujon Utara, BKPH Pujon, KPH Malang, Unit II

Jatim, serta dapat dijadikan acuan untuk tetap menjaga keseimbangan lingkungan

khususnya mencegah terjadinya kerusakan hutan dalam upaya berpatisipasi untuk

mengurangi pemanasan global.

1.5

Hipotesis

-

Pada lahan agroforestri di RPH Pujon Utara, yang merupakan kombinasi

tanaman pertanian dan pepohonan menyimpan cadangan karbon yang

cukup besar.

-

Bahwa kemampuan pohon dalam menyimpan karbon berbeda-beda

tergantung pada diameter dan besarnya tajuk.

-

Besarnya karbon tersimpan pada suatu areal hutan salah satunya

dipengaruhi oleh karbon tersimpan pada setiap pohon dan vegetasi lain

Referensi

Dokumen terkait

Bila persyaratan sudah lengkap, Kepala Bidang Pemanfaatan Hutan membuat konsep Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Pengangkatan P2LHP yang memuat nama, NIP,pangkat, jabatan,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara coping style dan anticipatory grief pada orangtua dari anak dengan diagnosis kanker3. Hasil

Pedoman ini memberikan acuan bagi Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia dalam melaksanakan seleksi terhadap Pengawas Sekolah Pendidikan Khusus Berprestasi

Uraian di atas menunjukkan bahwa fenomena kejahatan di wilayah kepabeanan khususnya penyelundupan barang impor merupakan kejahatan yang harus ditanggulangi dengan

Melalui acara Forum Diskusi ini, kami ingin menyadarkan mahasiswa akan pentingnya pola pikir kritis dengan mengangkat kejadian-kejadian sederhana yang terjadi di lingkungan

Original Article Identification of ectoparasites in indigenous poultry in southern areas of West Azerbaijan, Iran: A study on the prevalence and importance of these parasites

Hal ini sesuai dengan theory of schema knitting yaitu keadaan dimana siswa sudah memiliki skema tetapi tidak mampu mengaitkan satu skema dengan skema yang lain

Dari penjelasan diatas potensi alam Taman Nasional Way kambas yang memiliki nilai ekonois tinggi, maka kawasan ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan baik dalam

Bagi masyarakat, agar tetap melestarikan tradisi tilik wong loro ini, karena dukungan yang diberikan kepada pasien dapat berpengaruh terhadap motivasi sembuh. pasien,