• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NO 101797 DELITUA INDUK KAB. DELI SERDANG T.A 2016 / 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NO 101797 DELITUA INDUK KAB. DELI SERDANG T.A 2016 / 2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI NO 101797 DELITUA INDUK

KAB. DELI SERDANG

T.A 2016 / 2017

S K R I P S I

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah dan Sekolah Dasar

OLEH:

SRI AYU SUNDARI

NIM.1133311066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama

: Sri Ayu Sundari

Tempat/Tanggal Lahir

: Kisaran, 15 Agustus 1994

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Status

: Belum Menikah

Nama Ayah

: Sugiarto

Nama Ibu

: SRI DEWITA

Pekerjaan Orang Tua

Ayah

: (PNS) PU Dinas Sumber

Daya Air

Ibu

: Guru

Alamat Orang Tua

: Kisaran,

Jl.HOS.Cokroaminoto

Riwayat Pendidikan

Taman Kanak Kanak Al-Qur’an : Daar Al Uluum Asahan

(2001)

Sekolah Dasar (SD)

: SD Negeri 010085 Kisaran

(2007)

Sekolah Menengah Pertama (SMP) : MTs. TPI Kisaran (2010)

Sekolah Menengah Atas (SMA) : SMA Negeri 3 Kisaran

(2013)

Pengalaman Kulia

(6)

i ABSTRAK

SRI AYU SUNDARI. NIM 1133311066, “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Make

A Match Pada Siswa Kelas IV SD Negeri No 101797 Delitua Induk Kab. Deli Serdang T.A 2016 / 2017” Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2017.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “ Apakah dengan menggunakan model Make A Match ini dapat meningkatkan kreativitas belajar

siswa pada mata pelajar MATEMATIKA materi pokok satuan panjang dengan

kegunaannya pada siswa kelas IV SD. Negeri 101797 Delitua Induk Kab. Deli Serdang T.A 2016/2017?”

Subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 101797 Delitua

Induk Kab. Deli Serdang T.A 2016 / 2017, yang berjumlah 26 orang siswa.

Penentuan subjek berdasarkan hasil observasi dan angket yang dilakukan peneliti

terhadap guru kelas IV SD.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dua

siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan yang masing-masing

pertemuan 35 menit. Jadi dalam 2 siklus ada 4x pertemuan. Dalam setiap siklus

dilakukan melalui 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.

Insrument yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil tes yang

diberikan pada setiap siklus.

Hasil penelitian menunjukkan dari 26 siswa yang memiliki kreativitas

belajar rendah terdapat 15 orang siswa (58%), yang memiliki kreativitas belajar

sedang 6 orang siswa (23,07) dan memiliki kreativitas belajar yang tinggi 2 orang

siswa (8%), yang memiliki kreativitas sangat baik terdapat 3 orang siswa

(11,53%). Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus I

pertemuan I kreativitas belajar siswa tergolong rendah dengan nilai rata-rata

(45,00%), sedangkan pada siklus I pertemuan II terdapat 13 orang siswa (50%)

memiliki kreativitas belajar siswa yang rendah, terdapat 7 orang siswa (27%)

memiliki kreativitas belajar yang sedang, terdapat 2 orang siswa (8%) memiliki

(7)

ii

kreativitas belajar sangat tinggi. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa

pada siklus I pertemuan II kreativitas belajar siswa tergolong sedang dengan nilai

rata-rata(47,88%).

Pada siklus II pertemuan I terdapat 6 orang siswa (23,07%) memiliki

kreativitas belajar siswa yang rendah, terdapat 4 orang siswa (15,38%) memiliki

kreativitas belajar yang sedang, terdapat 10 orang siswa (38,46%) memiliki

kreativitas belajar sangat tinggi, dan terdapat 6 orang siswa (23,07) memiliki

kreativitas belajar sangat tinggi. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa

pada siklus II pertemuan I kreativitas belajar siswa tergolong tinggi dengan nilai

rata-rata (60,00%), sedangkan pada siklus II pertemuan II tidak ditemukan siswa

yang memiliki kreativitas belajar yang rendah, terdapat 3 orang siswa (11,53%)

memiliki kreativitas belajar yang sedang, terdapat 11 orang siswa (42,30%)

memiliki kreativitas belajar yang tinggi, dan terdapat 12 orang siswa (50%)

memiliki kreativitas belajar sangat tinggi. Dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahwa pada siklus II pertemuan II kreativitas belajar siswa tergolong

tinggi dengan nilai rata-rata (88,46%).

Pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata pada observasi guru terdapat

38,28% tergolong masih rendah , sedangkan pada siklus I pertemuan II

mengalami sedikit peningkatan dengan nilai rata-rata 59,37%. Pada siklus II

pertemuan I nilai rata-rata pada observasi guru terdapat 64,84% tergolong masih

tinggi, sedangkan pada siklus II pertemuan II mengalami peningkatan dengan nilai

rata-rata 90,62%.

Hasil yang diperoleh dari 26 orang siswa dapat dilihat bahwa setelah

dilakukan tindakan pada setiap siklus terjadi peningkatan kreativitas belajar siswa.

Ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model make a match dapat

meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pelajaran matematika materi pakok

satuan panjang dan kegunaannya di kelas IV SD Negeri 101797 Delitua Induk

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah Swt. Atas segala rahmat

yang dititipkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika

Dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Siswa Kelas IV SD Negeri No

101797 Delitua Induk Kab. Deli Serdang T.A 2016/2017”. Skripsi ini penulis dijukan

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan PPSD program studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1 Universitas Negeri Medan.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis,

namun semuanya teratasi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan untaian kata terimakasih dari hati tulus kepada

kedua orang tua tersayang Ayahanda Gunawan dan Ibunda Sri Dewita S.Pdi yang telah

memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan motivasi dan materi serta do’a restu

demi keberhasilan dalam mengarungi kehidupan. Berkat dukungan serta bimbingan dari

berbagai pihak, pada kesempatan ini dengan tulus dan rendah hati, penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun,MS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr.Yusnadi,MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan,M.Pd selaku Wakil Bidang Keuangan dan

Kepegawaian.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

(9)

iv

6. Bapak Drs. Khairul Anwar,M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED.

7. Ibu Dr. Naeklan Simbolon,M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED

8. Bapak Drs. Khairul Anwar,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Bapak Drs.Akden Simanihuruk,M.Pd , Drs. Robenhart Tamba,M.Pd dan Ibu Dra

Sorta Simanjuntak,MS, selaku Dosen Penyelaras/Penguji yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran perbaikan skripsi ini.

10.Seluruh Dosen-Dosen Akademik yang telah mendidik penulis dan seluruh

Tenaga Administrasi FIP UNIMED.

11.Bapak Suratman S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 101797 Delitu, dan

Ibu Jumiati, S.Pd, selaku Guru Kelas IV serta Bapak/Ibu Guru yang

telah banyak membantu penulis selama penelitian.

12.Kepada Abanganda M. Indra Yudha Lexmana dan M. Fauzan Fadillah, Adinda

Asih Citra Pratiwi S.Pd dan Sri Ayu Pramita, Serta seluruh keluarga yang telah

memberikan bantuan, dorongan motivasi dan doanya.

13.Khususnya terima kasi kepada Abang M. Ardiansyah Lubis S.Pd dan beserta

keluarga yang selalu memberikan motivasi dan dorongan dikalah penulis

merasakan kesulitan.

14.Terima kasih kepada teman – teman sejawat khususnya : The Upil-Upil Ade

Nurazmi S.Pd, Nurdewi Yusnita S.Pd, Lili Husaini S.Pd, Maulida Sari S.Pd, dan

Rizky Ayu Pratiwi S.Pd atas semua masukan dan dukungannya kepada penulis

(10)

v

seluruh teman-teman Terima kasih juga karena banyak membantu penulis

selama penyelesaian skripsi ini.

15.Teman-teman seperjuangan PPLT 2016 di SDN 101797 Delitua Induk, Terima

kasih atas kebersamaannya selama PPL dan semangat yang luar biasa yang telah

kalian berikan.

16.Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

Atas segala bantuan, amal baik dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis,

semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Sebagai manusia yang

tidak lepas dari kekhilafan, keterbatasan dan ketidak sempurnaan, baik isi maupun tata

bahasa, bahkan tulisan. Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan pembaca untuk mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

Medan, Maret 2017 Penulis

(11)

vi DAFTAR ISI

Abstrak …...……….. i

Kata Pengantara ……….………. iii

Daftar Isi ………. vi

Daftar Gambar ……… ix

Daftar Tabel ……… x

Daftar Grafik ……….. xi

Daftar Lampiran ……….. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2 Identifikasi Masalah ………..… 4

1.3 Batasan Masalah ………... 4

1.4 Rumusan Masalah ………..… 5

1.5 Tujuan Peneliti ……….. 5

1.6 Manfaat Penelitian ………. 5

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ……… 7

2.1.1Pengertian Belajar ……….. 7

2.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ………... 11

2.1.3 Pengertian Kreativitas Belajar ……… 12

2.1.4 Ciri – Ciri Kreativitas ………... 14

2.1.5 Fase – Fase Kreativitas ……….. 16

2.1.6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas ………. 17

2.1.7 Faktor Pendorong dan Penghambat Kreativitas ………. 18

(12)

vii

2.1.9 Model Make a Match (Mencari Pasangan) ……… 22

2.1.10 Langka – Langka Penggunaan Model Make A Match ………….. 24

2.1.11 Kelebihan dan Kelemahan Model Make A Match ……… 24

2.2 Kerangka Konseptual ……… 25

2.1 Hipotesis Tindakan ……… 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 27

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ……… 27

3.4 Definisi Operasional Variabel ………. 28

3.5 Desain Penelitian ………. 28

3.6 Prosedur Penelitian ……….. 29

3.1 Teknik Pengumpulan Data ……… 35

3.8 Teknik Analisis Data ……….……... 40 3.9 Jadwal Penelitian ………... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ……… 43

4.1.1Profil Tempat Penelitian ………. 43

4.1.2Kondisi Awal ……… 44

4.1.3Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ……….. 46

4.1.4Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II ………. 54

4.1.5Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I ………. 61

4.1.6Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II ……… 67

(13)

viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ………. 82

5.2Saran ……… 83

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sekolah Tempat Penelitian ... 43

Gambar 2 Memberikan Apersepsi Pada siswa ... 48

Gambar 3 Siswa Menjelaskan Soal yang Dikerjakan ………. . 49

Gambar 4 Siswa Mencari Pasangan dari Kartu ……… 50

Gambar 5 Siswa Mengerjakan Soal yang Diberikan Guru ... 55

Gambar 6 Siswa Mendapatkan Kartu Soal dan Jawaban ... 57

(15)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ………... 22

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Kreativitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Teknik Make A Match ……….... 36

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Alat Ukur Kreativitas Belajar Siswa ……… 38

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ………. 41

Tabel 3.4 Jadwa Penelitian ………... 42

Tabel 4.1 Persentase Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Angket Kondisi Awal ………. 44

Tabel 4.2 Deskripsi Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ………… 46

Tabel 4.3 Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus I Pertemuan I ……… 51

Tabel 4.4 Persentase Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan I ………. 52

Tabel 4.5 Deskripsi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I …… 53

Tabel 4.6 Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus I Pertemuan II ……… 57

Tabel 4.7 Persentase Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan II ………. 59

Tabel 4.8 Deskripsi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II …… 60

Tabel 4.9 Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus II Pertemuan I ……… 65

Tabel 4.10 Persentase Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus II Pertemuan I ………... 65

Tabel 4.11 Deskripsi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I …… 66

Tabel 4.12 Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus II Pertemuan II ……… 70

Tabel 4.13 Persentase Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus II Pertemuan II ………... 70

Tabel 4.14 Deskripsi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II …… 71

Tabel 4.15 Persentase Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Angket Kondisi Akhir ………. 73

(16)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Persentase Perubahan Kreativitas Belajar Siswa Pada

Kondisi Awal Angket ……….. 46

Grafik 2 : Persentase Perubahan Kreativitas Belajar Siswa Pada

Siklus I Pertemuan I ………. 54

Grafik 3 : Persentase Perubahan Kreativitas Belajar Siswa Pada

Siklus I Pertemuan II ………. 60

Grafik 4 : Persentase Perubahan Kreativitas Belajar Siswa Pada

Siklus II Pertemuan I ………. 67

Grafik 5 : Persentase Perubahan Kreativitas Belajar Siswa Pada

Siklus II Pertemuan II ………. 72

Grafik 6 : Persentase Perubahan Kreativitas Belajar Siswa Pada

Kondisi Awal Akhir ……….. …. 74

Grafik 7 : Hasil Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Siklus I,

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Matematika sebagai ilmu dasar dimanfaatkan untuk memahami ilmu lain

dan ilmu terapan sebagai landasan pengembangan teknologi. Dalam keseluruhan

proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang pokok.

Salah satu alasan mengapa matematika perlu diajarkan disetiap jenjang

pendidikan karena matematika merupakan mata pelajaran pendukung bagi mata

pelajaran yang lainnya. Oleh karenanya agar siswa dapat mencapai kualitas

belajar yang optimal, maka pelajaran matematika harus dapat mengembangkan

kemampuan intelektual, sikap, kreatif, minat dan hasil belajar peserta didik.

Keberhasilan mengajar Matematika ditentukan oleh kemampuan siswa dan

kemampuan guru itu sendiri dalam proses belajar mengajar. Disekolah siswa

dituntut untuk mempelajari berbagai mata pelajaran. Salah satunya adalah

matematika. Matematika penting di pelajari karena mengembangkan kemampuan

berfikir. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa.

Banyak yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit,

dikarenakan guru dalam menerangkan kurang jelas dan kurang menarik perhatian,

serta pada umumnya guru terlalu cepat dalam menerangkan materi pelajaran, yang

digunakan kurang tepat. Sehingga siswa dalam memahami dan menguasai materi

masih kurang akibatnya nilai yang diperoleh siswa rendah.

Rendahnya kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika

disebabkan karena dalam proses pembelajaran siswa belum dilibatkan secara aktif

(18)

2

dalam memecahkan soal-soal matematika. Siswa umumnya belajar dari

penjelasan guru dan tugas yang diberikan untuk dikerjakan sebagai soal latihan.

Aktifitas belajar siswa yang tampak ketika guru memberikan tugas dan meminta

siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting sedangkan siswa belum mengerti

maksud tujuan pembelajaran, interaksi belajar siswa yang satu dan yang lainnya

belum diperhatikan tetapi siswa sudah di minta mencatat hal-hal yang kurang

mengerti. Pemilihan dan penerapan model yang kurang tepat akan berdampak

pada hasil belajar siswa.

Rendahnya kreativitas siswa yang tampak dari kurangnya keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran di dalam kelas kurang memahami materi yang

dibawakan seorang guru dikelas. Dalam proses pembelajaran guru cenderung

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan sehingga kegiatan

hanya berpusat pada guru saja tidak kepada siswa. Aktifitas siswa dapat dikatakan

hanya mendengar penjelasan guru dan menjawab pertanyaan dan dimana siswa

kurang dilibatkan dalam pembelajaran sehingga siswa tidak aktif atau cenderung

pasif. Membahas pembelajaran matematika tidak cukup hanya menjelaskan

dengan ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas saja, tetapi yang lebih penting

adalah membuktikan kebenarannya dalam pembelajaran matematika tersebut.

Siswa kurang aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat di

karenakan ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum dimengerti, siswa terlihat tidak antusias untuk

mengajukan pertanyaan. Pada setiap kesempatan yang diberikan kepada siswa

(19)

3

bertanya, padahal ketika diuji oleh guru siswa tidak mampu menjawab pertanyaan

yang diberikan guru

Rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal disebabkan

karena guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran di dalam kelas saat

materi pembelajaran berlangsung. Guru sering sekali menggunakan metode

cerama, tanya jawab dan diskusi yang membuat siswa cepat bosan dalam

pembelajaran matematika. Bahkan siswa juga kurang memahami konsep pokok

sifat-sifat operasi hitung bilangan sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal berhitung pokok sifat-sifat operasi hitung bilangan

terutama dalam melakukan operasi perkalian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya

hasil pencapaian nilai akhir siswa, menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang

dilakukan selama ini belum efektif.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pengajar dalam

mengembangkan konsep pembelajaran yang kongkrit agar meningkatkan

kreativitas belajar siswa.. Penggunaan alat media yang kurang memadai disekolah

menyebabkan salah satu masalah yang timbul, karena media sangat menunjang

untuk tercapainya optimal kegiatan pembelajaran, karena media merupakan bahan

belajar yang awalnya terdiri dari benda-benda kongkrit seperti pada pengalaman

anak, terdapat semi kongkrit seperti benda-benda tiruan dan semi abstrak berupa

gambar-gambar serta berbentuk abstrak berupa kata-kata. Dengan menggunakan

media dalam materti pembelajaran yang bersifat abstrak dapat menjadi kongkrit.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pengajar dalam

mengembangkan konsep pembelajaran yang kongkrit agar meningkatkan

(20)

4

bantu dan menyampaikan informasi yang dimilikinya. Mata pelajaran matematika

yang awalnya sulit dimengerti dan membosankan menjadi menyenangkan.

Tumbuhnya suasana yang menyenangkan tentunya akan membangkitkan motivasi

belajar siswa. Make A Match atau mencari pasangan merupakan salah satu

alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari

teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal

sebelum batas waktunya habis.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah

diuraikan tersebut di atas, penelitian tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul: “ Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Matematika dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Siswa Kelas

IV SD Negeri No. 101797 Delitua Induk Kab. Deli Serdang T.A 2016/2017”.

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang timbul dalam penelitian ini antara lain:

1. Rendahnya kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

2. Rendahnya kreativitas siswa yang tampak dari kurangnya keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

3. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.

4. Guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran

5. Kurangnya penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas ialah batas masalah pada

(21)

5

Matematika Materi Satuan Panjang Dengan Menggunakan Model Make A Match

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri NO 101797 Delitua Induk Kab. Deli Serdang

T.A 2016/2017.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan penelitian masalah di atas maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : ’’Apakah dengan Penerapan

Menggunakan Model Make A Match dapat Meningkatkan Kreatifitas Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Satuan Panjang di Kelas IV SD

Negeri NO 101797 Delitua Induk Kab. Deli Serdang Tahun Ajar 2016/2017.

1.5Tujuan Peneliti

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas

belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi satuan panjang dengan

menggunakan model Make A Match di kelas IV SD Negeri NO 101797 Delitua

Induk Kab. Deli Serdang Tahun Ajar 2016/2017.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru, salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan mengajar

guru dengan menggunakan pembelajaran Make A Match. Untuk bahan

pertimbangan dalam peningkatkan prestasi siswa dimasa yang akan

datang, untuk selalu memperbaiki dalam meningkatkan proses

hasil/pembelajaran dengan manfaat media yang tepat, membantu guru

(22)

6

2. Bagi siswa, untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman

langsung dan menciptakan pembelajaran matematika lebih menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, dapat menjadikan model pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan kreatifitas belajar siswa.

4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan

tugas sebagai pendidik di masa yang akan datang , dan sebagai persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana S1

(23)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan data peneliti yang dilakukan terdapat

peningkatan kreativitas belajar siswa pada pokok satuan panjang dengan

menggunakan model make a match di SD Negeri 101797 Delituan Induk, maka

peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan model Make A Match dapat meningkatkan kreativitas

belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika materi pokok satuan panjang

dan kegunaan tangga ukur.

2. Dengan model Make A Match dalam pembelajaran Matematika dapat

meningkatkan kreativitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya

peningkatan pada 7 indikator kreativitas belajar yaitu : 1) menunjukan sikap

mandiri dalam kegiatan, 2) mau berbagi menolong serta membantu teman, 3)

menunjukkan antusiasme dalam melakukan kegiatan, 4) mengendalikan

perasaan, 5) menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan, 6) menjaga

diri sendiri dari lingkungan, 7) menghargai orang lain.

3. Dengan model Make A Match pada pembelajaran Matematika dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan

peningkatan kualitas kreativitas belajar siswa .

4. Rata-rata kreativitas belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

make a match lebih baik dari pada sebelumnya, hal tersebut dari siklus I

pertemuan I diperoleh 5 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar siswa

(24)

83

yaitu dengan nilai rata-rata (19,23%), sedangkan siklus I pertemuan II

diperoleh 6 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar siswa yaitu dengan

nilai rata-rata(23,07%)

5. Pada siklus II pertemuan I diperoleh 16 orang siswa yang memiliki kreativitas

belajar siswa yaitu dengan nilai rata-rata (61,53%), sedangkan pada siklus II

pertemuan II mengalami perubahan meningkat dan sesuai dengan persentase

yang ingin dicapai pada tingkat kreativitas belajar siswa, yaitu 23 orang siswa

memiliki kreativitas belajar baik (88,46%).

6. Pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata pada observasi guru terdapat 38,28%

tergolong masih rendah, sedangkan pada siklus I pertemuan II mengalami

sedikit peningkatan dengan nilai rata-rata 59,37%, dan pada siklus II

pertemuan I nilai rata-rata pada observasi guru terdapat 64,84% tergolong

masih tinggi, sedangkan pada siklus II pertemuan II mengalami peningkatan

dengan nilai rata-rata 90,62%.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat ditemukan

beberapa saran yaitu :

1 Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program

pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan

model make a match untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa.

2 Sebaiknya guru menggunakan model make a match dalam

(25)

84

3 Sebaiknya siswa lebih aktif dalam pembelajaran serta berlomba-lomba

dalam meningkatkan kreativitas belajarnya.

4 Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil peneliti tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah

(26)

85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta ; Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Belajar.

Istartani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Prsada

Karya, Guru. 2004. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga

Mudjino, Dimyati. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Mundar, Utami. 2010. Pengembangan Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta

Rachmawati, Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Prenada Media Group

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar:. Jakarta: Prenada Media Group

Gambar

Gambar 1 Sekolah Tempat Penelitian .................................................................
Grafik 1 : Persentase Perubahan Kreativitas Belajar Siswa Pada
gambar-gambar serta berbentuk abstrak berupa kata-kata. Dengan menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan lentur dan daya layan balok beton dengan tulangan rangkap dari bambu petung yang meliputi beban retak pertama, lendutan,

1 KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Fase perkembangan hingga masak fisiologis (Fase 1) dan fase setelah masak fisiologis (Fase 2). Pada saat masak fisiologis daya berkecambah, indeks vigor, K CT -R,

Penurunan konsumsi serat kasar ransum perlakuan A karena substitusi sebagian rumput gajah dengan peng- gunaan konsentrat yang memiliki kandungan serat kasar yang

Beberapa argumentasi mengapa membangun kolaborasi dalam pengelolaan TAHURA Senami antara lain adalah (1) peran masyarakat setempat dalam pengelolaan kawasan hutan

The xpath attribute specifies the XML element/value from the given XML Document where the ref value specifies the mapping. Summary of change:  Enhances parameterization of

Kesehatan orang lain. b) Ada hubungan langsung antara pelaku pelayanan dan seorang pasien. c) Kesehatan pasien adalah yang terpenting, apoteker mengadakan. Keterikatan

(Implementasi untuk Suplemen Bahan Ajar pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hubungan Antara Manusia dengan Lingkungan Sebagai Akibat. dari Dinamika Hidrosfer Kelas X