• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL GUIDED DISCOVERY BERBASIS BUDAYA BATAK TOBA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMPN 2 TARUTUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL GUIDED DISCOVERY BERBASIS BUDAYA BATAK TOBA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMPN 2 TARUTUNG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL GUIDED DISCOVERY BERBASIS BUDAYA BATAK TOBA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMPN 2 TARUTUNG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

RUMINDA HUTAGALUNG NIM: 8146172061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Ruminda Hutagalung. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Guided Discovery Berbasis Budaya Batak Toba Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Disposisi Matematis Siswa SMPN 2 Tarutung. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: validitas, kepraktisan dan efektifitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model pembelajaran guided discovery berbasis budaya Batak Toba, peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan disposisi matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dan proses jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan pemahaman konsep. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan 4-D. Instrument penelitian ini adalah lembar validasi dan observasi, RPP, Buku Guru, Buku Siswa, Tes Pemahaman Konsep dan Angket Disposisi. Uji coba I dilakukan pada siswa kelas VII-C dan uji coba II di kelas VII-B SMP Negeri 2 Tarutung. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dengan rata-rata total validitas RPP = 4,31, Buku Siswa = 4,30, Buku Guru = 4,21, LAS = 4,36, keenam tes kemapuan pemahaman konsep valid dengan reliabelitas 0,814 dan angket disposisi juga valid dengan reliabelitas 0,912; (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis diihat dari hasil keteraksanaan pembelajaran dan wawancara; (3) perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif, dilihat dari ketercapaian ketuntasan belajar siswa, waktu pembelajaran tidak melebihi pembelajaran biasa dan respon siswa terhadap pembelajaran dalam kategori baik; (4) adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang pada uji coba I sebesar 75,13 meningkat menjadi 82,87 pada uji coba II; dan (5) adanya peningkatan disposisi matematis siswa dari uji coba I ke uji coba II; (6) proses jawaban siswa pada uji coba II lebih baik dari uji coba I.

(7)

ii ABSTRACT

Ruminda Hutagalung. The Development of Guided Discovery Learning Devices Based Toba Culture to Increase Conceptual Understanding and Mathematics disposision Skills of Students at State Junior High School 2 Tarutung. Thesis. Medan. Mathematics Education Study Program Postgraduate State University of Medan. 2016.

This research aimed to describe: validity, practically and effective learning devices of Guided Discovery Learning Based Toba Culture developed; increased ability of conceptual understanding and mathematical dispositions of students by using learning device developed and the process of the students' answers in problems solving ability of conceptual understanding. This research is the development of the model of development of the 4-D. This is a research instrument validation and observation sheet, lesson plans, Master Books, Student Books, Conceptual understanding Tests and Disposition Questionnaire. A first test do in class VII-C and second test in class VII-B state junior high school 2 Tarutung. From the results of this study showed that: (1) learning device developed valid with an average validity total of lesson plan = 4,31, student books = 4,30, student teachers = 4,21, worksheet = 4,36. Trials validity of test conceptual understanding is valid with reliability = 0,814 and Mathematics disposision Skills are too with reliability = 0,912; (2) learning devices developed practically; (3) developed effective learning device, seen from complete learn student achievement and the students' responses to learning in both categories; (4) an increased ability of conceptual understanding of students on the first trial of 75.13 increased to 82.87 on trial II; and (5) an increase in students' mathematical disposition of the trial I to II trials; (6) the students' answers on the test II trials better than test I.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Guided Discovery Berbasis Budaya Batak Toba Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Disposisi Matematis Siswa SMPN 2 Tarutung”. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah umat.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dengan keikhlasan dan ketulusan, baik langsung maupun tidak langsung sampai selesainya tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut. Terima kasih dan penghargaan khususnya peneliti sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku dosen pemimbing I dan Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran yang sangat berarti bagi penulisan tesis ini sampai dengan selesai.

2. Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd serta Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku dewan penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd dan Bapak Dr. Mulyono, S.Si, M.Si selaku ketua dan sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED serta Bapak Dapot Tua Manullang, M.Si selaku Staf Program Studi Pendidikan Matematika yang setiap saat memberikan kemudahan, arahan, nasihat serta semangat yang sangat berharga bagi penulis. 4. Direktur, Asisten Direktur I, dan II beserta Staf Program Pascasarjana

(9)

iv

5. Ibu Minneria Nababan, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 2 Tarutung dan Ibu Evarista Tarigan, S.Pd selaku guru matematika yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian lapangan.

6. Rekan-rekan tercinta khususnya Ibu Lilis, Kakanda Efridayani, Nailul Himmi, Kak Masitah, Kak Maya, Bang Tuani yang menjadi tempat bertanya di sela-sela penyusunan tesis ini. Serta keluarga besar Dikmat B-1 stambuk 2014 yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan studinya.

7. Teman-teman satu pembimbing Kak Lia, kak Nova, Pak Nadran, Pak Agus, Aufa, Yussi, Nisa, Ainsyah dan semua yang selalu memberikan motivasi agar tetap semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

8. Teman-teman tersayang khususnya Ridha, Rinda, Anisa, Kak Agel, Dijah, Tisna dan juga Bulek yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini tepat waktu.

9. Semua pihak dari rekan-rekan angkatan XXIII Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana UNIMED yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi serta dorongan dalam penyusunan tesis ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan masukan dan manfaat bagi para pembaca, sehingga dapat memperkaya khasanan penelitian-penelitian sebelumnya, dan dapat memberi inspirasi untuk penelitian lebih lanjut.

Penulis

(10)

v

1.7Definisi Operasional... 25

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 27

2.1Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 27

2.2Disposisi Matematis ... 31

2.3Model Pembelajaran Guided Discovery... 34

2.3.1 Sintaks Model Pembelajaran Guided Discovery ... 36

2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Guided Discovery ... 39

2.4Budaya Toba dalam Pembelajaran Matematika ... 40

2.4.1 Keterkaitan Kebudayaan Fisik Batak Toba dalam Pembelajaran Matematika ... 42

2.4.2 Keterkaitan Sistem Sosial Budaya Batak Toba dalam Pembelajaran Matematika ... 44

2.4.3 Keterkaitan Sistem Budaya Batak Toba dalam Pembelajaran Matematika ... 45

2.4.4 Keterkaitan Nilai Budaya Batak Toba dalam Pembelajaran Matematika ... 47

2.5Teori Belajar Pendukung Model Guided Discovery Berbasis Budaya Toba ... 49

2.6Perangkat Pembelajaran ... 52

2.6.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 53

2.6.2 Buku Guru (BG) ... 55

2.6.3 Buku Siswa (BS) ... 56

2.6.4 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ... 58

(11)

vi

2.7Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Guided

Discovery Berbasis Budaya Toba ... 60

2.8Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 61

2.8.1 Validitas ... 63

2.8.2 Kepraktisan ... 65

2.8.3 Keefektifan ... 66

2.9 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 68

2.10 Proses Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Tes Pemahaman Konsep 79

3.4 Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 95

3.4.1 Tahap Pendefinisian ... 97

3.4.2 Tahap Perancangan ... 99

3.4.3 Tahap Pengembangan ... 101

3.4.4 Tahap Penyebaran ... 103

3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 105

3.5.1 Lembar Validasi Perangkat pembelajaran ... 105

3.5.2 Lembar Penilaian Kepraktisan Pembelajaran ... 109

3.5.3 Lembar Observasi Keefektifan Pembelajaran ... 109

3.5.4 Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Konsep ... 110

3.5.5 Instrumen Disposisi Matematis ... 110

3.5.6 Proses Jawaban Siswa Dalam Menyelesaikan Tes ... 111

3.6 Teknik Analisis Data ... 112

3.6.1 Analisis Data Untuk Menghitung Validitas daan Reliabelitas 112 3.6.2 Analisis Data Untuk Kepraktisan Perangkat Pembelajaran . 117 3.6.3 Analisis Data Untuk Efektifitas Perangkat Pembelajaran .... 118

3.6.4 Analisis Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep ... 120

3.6.5 Analisis Peningkatan Disposisi Matematis ... 121

3.6.6 Analisis Data Proses Jawaban Tes Kemampuan Pemahaman Konsep ... 122

3.7 Indikator Keberhasilan Perangkat Pebelajaran Model Guided Discovery Berbasis Budaya Toba Yang Dikembangkan ... 123

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 125

4.1 Hasil Penelitian ... 125

4.1.1 Deskripsi Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 125

4.1.1.1 Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define) ... 126

4.1.1.2 Deskripsi Tahap Perancangan (Design) ... 132

(12)

vii

4.1.1.4 Deskripsi Tahap Penyebaran (Diseminate) ... 197

4.1.2 Deskripsi Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Menggunakan Perangkat Pembelajaran Model guided Discovery berbasis budaya Batak Toba Yang Dikembangkan ... 197

4.1.3 Deskripsi Peningkatan Disposisi Matematis Siswa Menggunakan Perangkat Pembelajaran Model guided discocery Berbasis Budaya Batak Toba ... 200

4.1.4 Deskripsi Proses Jawaban Siswa Pada Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Uji Coba I dan II ... 202

4.2 Pembahasan Penelitian ... 218

4.2.1 Validitas Perangkat Pembelajaran Model Guided Discovery Berbasis Budaya Batak Toba Yang Dikembangkan ... 218

4.2.2 Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Model Guided Discovery Berbasis Budaya Batak Toba Yang Dikembangkan 220

4.2.3 Efektivitas Perangkat Pembelajaran Model Guided Discovery Berbasis Budaya Batak Toba Yang Dikembangkan 221

4.2.4 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Menggunakan Perangkat Pembelajaran Model Guided Disovery Berbasis Budaya Batak yang dikembangkan 224

4.2.5 Peningkatan Kemampuan Disposisi Matematis Menggunakan Perangikat Pembelajaran Model Guided Disovery Berbasis Budaya Batak yang dikembangkan 225

4.2.6 Proses Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Kemampuan Pemahaman konsep 226

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 227

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 229

5.1 Simpulan ... 229

5.2 Saran ... 230

(13)

viii

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis .... 110

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Disposisi Matematis ... 111

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kevalidan ... 114

Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Validitas ... 115

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Tes ... 116

Tabel 3.6 Tingkat Penguasaan Kemampuan Pemahaman Konsep ... 119

Tabel 3.7 Kategorisasi disposisi Matematis Siswa ... 121

Tabel 3.8 Kriteria Proses Jawaban Pemahaman Konsep ... 122

Tabel 4.11 Validitas Butir Soal Angket Kemampuan Disposisi Matematis ... 157

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Wawancara ... 162

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan keterlaksanaan Pembelajaran ... 164

Tabel 4.14 Diskripsi Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Uji Coba I ... 168

Tabel 4.15 Tingkat Penguasaan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Hasil Posttest Uji Coba I ... 169

Tabel 4.16 Klasifikasi Tingkat Disposisi Matematis Siswa Pada Uji Coba I . 170

Tabel 4.17 Tingkat Ketuntasan Klasikal Kemampuan Pemahaman Konsep Uji Coba I ... 171

Tabel 4.18 Hasil Analisis Respon Siswa Uji Coba I ... 175

Tabel 4.19 Revisi Buku Siswa ... 178

Tabel 4.20 Rangkuman Hasi Wawancara ... 182

Tabel 4.21 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembeajaran ... 184

Tabel 4.22 Deskripsi Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep Uji Coba II .... 187

Tabel 4.23 Tingkat Penguasaan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Hasil Posttest Uji Coba II ... 188

Tabel 4.24 Tingkat Ketuntasan Klasikal Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Uji Coba II ... 189

Tabel 4.25 Klasifikasi Tingkat Disposisi Matematis Siswa Pada Uji Coba II 191

Tabel 4.26 Hasil Analisis Angket Respon Siswa Uji Coba II ... 194

(14)

ix

Tabel 4.28 Rata-rata Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Untuk Setiap

(15)

229 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,

dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Validitas perangkat pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan

disposisi matematis sudah valid untuk digunakan dengan rata-rata total

validitas RPP = 4,31, Buku Siswa = 4,30, Buku Guru = 4,21, LAS = 4,36,

keenam tes kemapuan pemahaman konsep valid dengan reliabelitas 0,814 dan

angket disposisi juga valid dengan reliabelitas 0,912.

2. Kepraktisan perangkat pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan

disposisi matematis sudah mudah untuk digunakan dalam pembelajaran, hal

ini berdasarkan: penilaian dari ahli, hasil wawancara pengguna perangkat itu

sendiri yang menyatakan bahwa perangkat tersebut mudah digunakan, serta

hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan kategori baik.

3. Keefektifan perangkat pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan

disposisi matematis sudah efektif untuk digunakan dalam pembelajaran, hal

ini berdasarkan: ketuntasan belajar secara klasikal teah melebihi batas

minimal yaitu sebesar 90,32%, ketercapaian waktu pembelajaran dengan

(16)

230

4. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa menggunakan perangkat

pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba pada materi segi empat adalah rata-rata pencapaian kemampuan pemahaman

konsep siswa pada uji coba I sebesar 75,13 meningkat menjadi 82,87 pada uji

coba II. Disamping itu, rata-rata setiap indikator kemampuan pemahaman

konsep meningkat dari uji coba I ke uji coba II.

5. Peningkatan kemampuan disposisi matematis siswa menggunakan perangkat

pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba pada materi segi empat adalah kategori yang paling dominan berada pada tingkat

tinggi/positif. pencapaian kemampuan disposisi matematis siswa pada uji

coba I sebesar 41,18% (sebanyak 14 siswa) meningkat menjadi 61,29%

(sebanyak 19 siswa) pada uji coba II. Disamping itu, rata-rata setiap

indikator kemampuan disposisi matematis juga meningkat dari uji coba I ke

uji coba II.

6. Kesalahan siswa pada uji coba II lebih sedikit dari kesalahan pada uji coba I,

dari proses penyelesaian tersebut ditemukan kesalahan yang sering dilakukan

siswa berupa kesalahan fakta, konsep, prosedur/operasi dan kesalahan prinsip.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat

disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba yang dikembangkan ini sudah memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan

(17)

231

perangkat pembelajatran ini dalam menumbuhkembangkan kemampuan

pemahaman konsep dan disposisi matematis para siswanya khususnya siswa

kelas VII.

2. Perangkat pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba yang dihasilkan dapat disebarluaskan mengingat tahap penyebaran

(disseminate). Sehingga terbuka peluang bagi peneliti lain untuk mengkaji lebih jauh tentang keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

3. Perangkat pembelajaran model guided discovery berbasis budaya Batak Toba yang dikembangkan ini dapat dijadikan rujukan untuk membuat suatu

perangkat pembelajaran dengan materi lain guna menumbuhkembangkan

kemampuan pemahaman konsep dan disposisi matematis siswa pada

khususnya dan kemampuan bermatematika secara umum baik tingkat satuan

(18)

232

DAFTAR PUSTAKA

Afrilianto, M. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis

Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. Jurnal

Ilmiah Prodi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, (Online), Vol.1 No.2,

(e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/19/18, diakses

pada 1 Oktober 2015).

Afrianti, Saragih. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep Grafik Trigonometri Siswa SMK Melalui Penemuan Terbimbing Melalui Penemuan Terbimbing

Berbantuan Software Autograph. (Online). e-journal.unimed.ac.id, Diakses

pada Desember 2015

Akanmu, M. A.. 2013. Guided-discovery Learning Strategy and Senior School

Students Performance in Mathematics in Ejigbo, Nigeria. Journal of

Education and Practice IISTE, (Online), Vol.4 No.12.

(http://www.iiste.org/sub/PaperSubmissionGuide.doc, diakses pada 1 Oktober 2015).

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Akinbobola, A dan Afolabi. (2010). Constructivist practices through guided discovery approach: The effect on students’ cognitive achievement in

Nigerian senior secondary school physics. Eurasian Journal Physics and

Chemistry Education 2(1):16-25, (Online), diakses pada Januari 2016). (http://www.eurasianjournals.com/index.php/ejpce/article/view/28.

Akker, J,V,D. 1999. Principle and Methods of Development Research. First

Edition. Illionis: F.E Peacock Publishers, Inc.

Arends. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmin & Abil, M. 2014. Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar dengan

Analisis Klasik dan Modern. Medan: LARISPA.

Beyers J. 2011, Development and Evaluation of an Instrument to Asses

Prospective Teachers Disposition with Respect to Mathematics:

International Journal of Business and Social Science. 2 (16): 20-32.

Bishop. 2001. What Values Do You Teach When You Teach Mathematics?

Teaching Children Mathematics (Ed. Anne Reynolds dan Jim Dorward).

(19)

233

Cockroft, W. 1982. Mathematics Counts: Report Into the Teaching of

Mathematics in Schools Unde the Chairmanship of W.H. Cockroft. London, UK: HMSO.

Corlu, M. 2015. On Mathematics and Culture: Insights from an International

School. Journal of Humanistic Mathematics Bilkent University, Turkey,

Vol 5, (Online), (http://scholarship.claremont.edu/jhm/vol5/iss1/13, diakses pada juli 2015).

Creswell, J.W. 2014. Educational Research Planning, Conducting and Evaluating

Quantitative and Qualitative Research. Boston : Pearson.

Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Gravemeijer, K., Fauzan, A. 2013. The Development Of an RME-Based Geometry

Course For Indonesian Primary School. Netherlands: SLO

Hasibuan, H. dkk. 2014. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing Pada

Pembelajaran Matematika Kelas XI IPA SMAN 1 Lubu Alung. Part 1,

Vol. 3 No. 1: 38-44. Jurnal Pendidikan Matematika UNP,

(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pmat/article/download/1196/8

88, diakses pada 1 Oktber 2015).

Hasratuddin, 2015. Mengapa Haarus Belajar Matematika?. Medan: Perdana

Publishing.

Herman. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran

Langsung untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar. Jurnal

Sains dan Pendidikan Fisika. 8 (1): 1-11.

Hidayat, B., dkk. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi Ruang Dimensi Tiga Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi Vol.1 No.1 Maret 2013.

Hidayat, W. 2013. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Logis Serta Disposisi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran

Berbasis Masalah. Jurnal STKIP Siliwangi Bandung, Volume 1 Tahun

2013. ISSN 977-2338831.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21, Bogor: Ghalia Indonedia.

Kemendikbud, 2014. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Edisi

(20)

234

Karim, A. 2011. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran

Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Seminar nasional matematika terapan, diseminarkan pada September 2011.

Mahmuzah, R., dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dan Disposisi

Matematis Siswa SMP dengan Menggunakan Pendekatan Problem Posing.

Jurnal Didaktik Matematika, Aceh: jurnal didaktik Unsyiyah, ISSN: 2355-4185, Vo. 1 No. 2:43-53

Mandur, K., dkk. 2013. Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan Disposisi Matematis Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Siswa SMA Swasta di Kabupaten Manggarai, e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Matematika . Vol 2.

Markaban, 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan

Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Depdiknas PPPG Matematika.

Marvin, H. 1999. Theories of Culture in Postmodern Times - Marvin Harris,

University of Florida - Google Buku. (diakses pada 28 September 2015).

Marzuki. 2012. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi

Matematika Antara Siswa yang diberi Pembelajaran Berbasis Masalah

dengan Pembelajaran Langsung. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program

Pascasarjana UNIMED.

Mullis, I.V.S, et al. 2012. TIMSS 2011 Internastional Result in Mathematics.

Chestnut Hill, MA: TIMSS & PIRLS International Study Center, Boston College.

Murizal, A. dkk. 2012. Pemahaman Konsep Matematis dan Model Pemelajaran

Quantum Teaching. Jurnal Pendidikan Matematika UPI Bandung, Vol. 1

No. 1: 19-23.

National Council Of Theachers Of Mathematics (NCTM). 2000. Principles And

Standards For School Mathematics. The United State Of America.

Nieveen, N. 2007. An Introduction to Education Design Research. China.

(www.slo.nl/organisatie/international/publications, diakses 17 Oktober 2015).

Permendikbud No. 103 Tahun 2014. Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan

(21)

235

Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jurnal

Kreano. Volume 3 Nomor 1, Juni 2012.

Rohaeti, E. 2011. Transformasi Budaya Melalui Pembelajaran Matematika

Bermakna. Jurnal Pengajaran MIPA UPI Bandung, Vol. 16, (Online),

(journal.fpmipa.upi.edu/index.php/jpmipa/article/viewFile/274/185, diakses

Pada September 2015).

Rosnawati, R. 2013. Kumpulan Penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia

pada TIMSS 2011. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan

Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2013.

Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Mengajar Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung : Tarsito.

Sariono, 2013, Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas, E-Jurnal Dinas

Pendidikan Kota Surabaya, 3 (1): 1-9.

Sefalianti, B. 2014. Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terhadap

Kemampuan Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal

Pendidikan dan Keguruan . ISSN : 2356-3915 , Vol. 1 No. 2.

Sinaga, B. 2007. Pengembangan Model pembelajaran matematika Berdasarkan

Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3). Disertasi. Tidak

dipublikasikan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

________. 2015. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dan Assesmen

Otentik Berbasis Kurikulm 2013 Untuk Meningkatkan Kualitas Sikap,

Kemampuan Berfikir Kreatif dan Koneksi Matematika siswa SMA. Dalam

Laporan Tahunan Penelitian Strategis Nasional, UNIMED.

Sudijono, A. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sumarmo, U. 2010. Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik serta

Pembelajarannya. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UPI.

Sunismi. & Nu’man, M. 2012.Pengembangan Bahan Pembelajaran Geometrid an Pengukuran Model Penemuan Terbimbing Berbantuan Komputer untuk

(22)

236

No. 2, (http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/viewFile/1557/pdf, diakses 29 Agustus 2015).

Tandililing, E. 2013. Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah dengan

Pendekatan Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika di Sekolah. Makalah disajikan pada PROSIDING,Prodi Matematika FMIPA UNY, 9 Nopember 2013.

Thiagarajan, S. Semmel, DS. Semmel, M. 1974. Instructional Development for

Training Teachers of Exceptional Children. A Sourse Book. Indiana: Indiana University.

Tran, T., et al. 2014. Discovery Learning with the Help of the GeoGebra

Dynamic Geometry Software. Vietnam: International Journal of

Learning, teaching and Educational Research Vol. 7, No. 1, pp. 44-57, August 2014.

Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudi, 2010, Standar Kompetensi Profesional Guru, Jurnal Pendidikan

Sosiologi dan Humaniora, UNESSA Semarang; Vol 1 (2): 107-119.

(Online), (http://jurnal.untan.ac.id › Home › Vol 1 diakses pada juli 2015)

Wahyuni, A., dkk. 2013. Peran Etnomatematika dalam Membangun Karakter

Bangsa. Prosiding diseminarkan FMIPA UPI, 12 september 2014

Wardhani, S. 2010. Tehnik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Matematika di SMP/MTs. Yongyakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan P4TK Matematika.

Yuliani, K dan Saragih, S. 2015. The Development of Learning Devices Based Guided Discovery Model to Improve Understanding Concept and Critical Thinking Mathematically Ability of Student at Islamic Junior High School

of Medan. Journal of Education and Practice IIST. Vol. 6, No.24:116-128.

Gambar

Tabel 4.28

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Jembatan Genit dimana permukaan air terletak dibawah bangunan atas luas benda hanyutan yang bekerja pada pilar dihitung dengan menganggap bahwa kedalaman minimum dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana longsor di Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa dan untuk

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga skripsi dengan judul FORMULASI SEDIAAN LIPSTIK

Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai F hitung pada profitabilitas atau R/C- ratio usahatani padi dengan usahatani ikan air tawar, lebih kecil dibandingkan dengan nilai F tabel

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil skripsi saya yang berjudul : PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG TINGGAL DI KOST TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA.. Benar-benar

a. Penekanan mata-rantai pemasaran baik di dalam maupun diluar perusahaan/organisasi. Penekanan hubungan input dan output menyoroti perubahan-perubahan yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa Jatirunggo, Kepala Desa Rowoboni, dan Kepala Desa Popongan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan

Nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2018 di KPH Kubu Raya, KPH Ketapang Selatan, dan KPH Ketapang Utara dengan perhitungan berdasarkan