CACAT GRAMATIKAL KELUARAN WICARA PENDERITA
AFASIA BROCA YANG MENGALAMI GANGGUAN STROKE
(Studi Kasus Terhadap Pasien di RSUP H. Adam
Malik Medan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
Oleh
SITI FATIMAH SITEPU
NIM 2113210029
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
i ABSTRAK
Siti Fatimah Sitepu. Nim 2113210029. Cacat Gramatikal Keluaran Wicara Penderita Afasia Broca yang Mengalami Gangguan Stroke (Studi Kasus Terhadap Pasien di RSUP H. Adam Malik Medan). Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cacat gramatikal tataran fonologis dan morfologis yang terjadi pada keluaran wicara penderita afasia broca yang mengalami gangguan stroke. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik wawancara dengan menggunakan studi kasus, rekam dan transkripsi. Teknik analisis data adalah mempersiapkan objek kajian, mewawancarai, dan mentranskripsi, kemudian melakukan analisis pada tataran fonologis dan morfologi untuk kemudian mendeskripsikan data dan dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menjelaskan pada pasien pertama terdapat kesalahan gramatikal pada tataran fonologis yaitu penghilangan bunyi [a], [u], [r], [e], pergantian bunyi [r] menjadi [l], penambahan bunyi [m], dan repetasi bunyi [e], pada tataran morfologis terdapat penghilangan bunyi [n], [h], [r], [s], pergantian bunyi [m] menjadi [n], penambahan bunyi tidak ada, dan repetasi (asak), dan (se). Sedangkan analisis gramatikal pada pasien kedua terdapat kesalahan pada tataran fonologis yaitu penghilangan bunyi [r], [e], penambahan bunyi [h], [u], [m], pergantian bunyi [r] menjadi [l], repetasi fonologis pasien kedua tidak terdapat kesalahan pengulangan, pada tataran morfologis terdapat penghilangan bunyi yaitu [n], [r], [k], [e], tidak terdapat penambahan bunyi, pergantian bunyi [m] menjadi [n], [s] menjadi [h], repetasi pada kata /pilih/, /asal/, dan /sebuah/.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul
“Cacat Gramatikal Keluaran Wicara Penderita Afasia Broca yang Mengalami Gangguan Stroke (Studi Kasus Terhadap Pasien di RSUP H. Adam Malik Medan)”.
Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Sastra bagi mahasiswa jenjang S1 pada Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNIMED.
Dalam penulisan Skripsi ini, banyak kesulitan yang penulis hadapi, namun banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Dr. Wisman Hadi, S.Pd, M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia. 6. Prof. Dr. T. A Siburian, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis. 7. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis.
8. Trisnawati Hutagalung, S. Pd.,M.Pd., dan Dr. Wisman Hadi, S.Pd, M.Hum., Dosen Penguji.
iii
10.Direktur, Wakil Direktur, Bapak dan Ibu Pembimbing serta seluruh staff di RSUP H. Adam Malik Medan.
11.Ayahanda Alm. M. Said Sitepu dan Ibunda Subati yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta doa restu demi keberhasilan untuk mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa.
12.Spesial syukron wa mahabbah kepada Abi untuk berjalan bersama menuju Ridho-Nya.
13.Kakak tersayang Maimanah Sitepu, Maysarah Sitepu, Nurgaya Sitepu, Siti Jaleha Sitepu, Rasini Sitepu, Suryani Sitepu, seluruh keponakan, menantu keponakan, dan para cucu yang selalu memberi doa ketulusan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
14.Keluarga dikontrakan 03, Kak Ade, Kak Ama, Kak Ella, Kak Winda, kak Arni, Unde Lani, Bu Fit, Himma, Nanda, Afni, Jannah, Khairani, Ivo, Ipur, Riri dan Tika. Waktu membuat kita semakin erat berukhuwah.
15.Kepada seluruh warga di organisasi MTCI, UKMI Ar Rahman Unimed, Formula, Relawan RZ, GenBI dan Bhakesra 2015.
16.Kepada teman-teman Nondik 2011, jangan menyerah untuk terus menjadi baik dan terima kasih untuk waktu 4 tahun kita.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca serta menjadi masukan kepada dunia pendidikan.
Medan, September 2016
iv
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
F. Satuan-Satuan Gramatikal ... 16
1. Fonem ... 17
2. Morfem ... 17
3. Kata ... 17
4. Frasa ... 18
v
Halaman
6. Kalimat ... 18
7. Wacana ... 18
G. Kesalahan Gramatikal ... 21
1. Kesalahan Penghilangan (Omission) ... 20
2. Kesalahan Penggunaan Bentuk (Misinformation) ... 20
3. Kesalahan Penempatan (Misordering) ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 25
1. Teknik Pengumpulan Data ... 25
2. Instrumen Penelitian ... 25
E. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
A. Hasil Penelitian ... 27
1. Cacat gramatikal dalam bidang fonologis pasien 1 ... 27
a. Penghilangan bunyi ... 27
b. Penambahan bunyi ... 28
c. Pergantian bunyi ... 29
d. Repetasi ... 29
2. Cacat gramatikal dalam bidang morfologis pasien 1 ... 29
a. Penghilangan bunyi ... 29
b. Penambahan bunyi ... 33
vi
Halaman
d. Repetasi ... 34
3. Cacat gramatikal dalam bidang fonologis pasien 2 ... 35
a. Penghilangan bunyi ... 35
b. Penambahan bunyi ... 36
c. Pergantian bunyi ... 38
4. Cacat gramatikal dalam bidang morfologis pasien 2 ... 39
a. Penghilangan bunyi ... 39
b. Penambahan bunyi ... 42
c. Pergantian bunyi ... 42
d. Repetasi ... 43
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. SIMPULAN ... 48
B. SARAN ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Bahasa yang digunakan mencakup lisan, tulis dan isyarat. Bahasa juga merupakan satu struktur yang unik, dikeluarkan dari bunyi-bunyi ucapan yang dipilih dan disusun secara sewenang-wenang (tanpa direncanakan, atau secara kebetulan saja dan tidak menurut aturan atau hukum-hukum tertentu), untuk dipakai sebagai alat perhubungan. (Simanjuntak, 1987: 7).
Bahasa juga diartikan sebagai alat manusia untuk menyampaikan pengalaman, perasaan, pikiran, kehendak, dengan perantaraan sistem yang terdiri dari lambang-lambang, yang mula-mula dibuat dengan sewenang-wenang dan lambang-lambang itu berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat bicara manusia. (Laccoutere dalam Suwandi, 2006: 24). Bahasa yang digunakan manusia ini tanpa sadar telah menggunakan bermacam organ tubuh. Salah satu yang telah diketahui bersama adalah kelompok organ tubuh yang disebut sistem pengucapan atau artikulasi. Dalam proses pengucapan, bunyi bahasa dihasilkan salah satunya, akibat gerak artikulator aktif. Gerak artikulator aktif dan seluruh aktifitas manusia termasuk berbahasa dalam bentuk ujaran tentu tidak terlepas dari kontrol otak sebagai pusat kendali dari semua kegiatan yang dilakukan manusia.
2
Otak yang mengalami gangguan akan memproses bahasa yang terganggu pula. Dalam struktur makro otak sistem syaraf pusat ( SSP= CNS = Central
Nervous System) manusia terdiri dari otak dan syaraf. Syaraf di dalam otak
manusia mengandung kira-kira 100 miliar neuron. Otak manusia terdiri dari llima bagian yaitu:
1) Otak ujung (telencephalon) atau biasa disebut serebrum yang ditutupi oleh kortes serebrum).
2) Otak perantara (diencephalon) terdiri dari thalamus dan hipotalamus 3) Otak tengah (mesenchepalon) yang terdiri dari kolikulus atasan dan
kolikulis bawahan.
4) Otak belakang (metencephalon) yang terdiri dari sereberum dan pons 5) Otak serta (marrowbrain) yang terdiri dari modullaoblongata.
( Mangantar, 2008: 183).
3
Penderita stroke yang telah diketahui mengalami gangguan di hemisfer kiri otaknya, menyebabkan gangguan pertuturan. Gejalanya, sulitnya penderita menuturkan suatu tuturan secara lancar sehingga struktur bahasa menjadi cacat. Cacat bahasa terjadi pada penderita stroke karena kacau balaunya pikiran. Ini disebabkan karena terganggunya area otak sebelah kiri, maka perintah otak pun tidak jelas, sehingga bahasa yang dituturkan menjadi tidak teratur. Hal tersebut dikarenakan, apabila seseorang mendapat stroke, maka area yang pertama kali terluka tidak saja lobus frontal, tetapi juga area temporal-parietal-oksipital, yaitu pusat perintah bahasa yang mengawali saraf-saraf motorik bunyi vokal dan bunyi konsonan. Gangguan pada otak inilah yang membuat seseorang mengalami hambatan dalam berbahasa dan menghasilkan tata bahasa yang tidak teratur.
4
Penelitian mengenai afasia broca pernah dilakukan oleh Rezia Delfiza Febriani, Ngusman, dan Nursaid (2002) dengan jurnal berjudul “ Kalimat Penderita Afasia ( Studi Kasus Pada Anggela Efellin), dari penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan, disimpulkan hanya beberapa kalimat yang mampu diujarkan penderita afasia broca yaitu kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat tunggal, dan kalimat majemuk. Sedangkan pada penelitian Kesalahan Pelafalan Fonem Bahasa Indonesia Pada Penderita Afasia
broca ( Studi Kasus Terhadap Psien Afasia broca di Rumah Sakit Umum dr.
Slamet Kab. Garut) Tesis oleh Fakry Hamadani (2007) penelitian ini
menggambarkan banyak kesalahan pelafalan fonem yang terdiri atas perubahan dan penghilangan fonem serta pola kesalahan penafalan fonem tersebut. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti penderita afasia broca.
5
dapat diancangi dari sudut pandang analisis gramatikal mengenai ujaran-ujaran yang direkam atau yang ada, atau dari sudut pandang pembangkitan ujaran-ujaran baru dengan menggunakan kaidah-kaidah gramatikal yang dirumuskan untuk tujuan ini. Jadi, gramatikal adalah makna kata yang terbentuk karena penggunaan kata tersebut dalam kaitannya dengan tata bahasa. Makna gramatikal muncul karena kaidah tata bahasa, seperti afiksasi, pembentukan kata majemuk, penggunaan kata dalam kalimat, dan lain-lain.
Kerusakan bahasa lisan dan bahasa tulisan yang disebabkan oleh keretakan korteks otak telah menimbulkan masalah-masalah yang harus ditanggungi oleh neurolinguistik. Pengkajian penyakit afasia telah menyumbangkan hasil-hasil yang sangat besar dalam bentuk prinsip-prinsip umum organisasi bahasa dalam otak. Dengan cara menentukan proses-proses komunikasi yang secara terpisah dikenai kerusakan (keretakan) bagian otak tertentu, kita telah dapat mengetahui prose-proses bahasa yang menyumbang ke ketrampilan berbahasa individu yang otaknya normal (tidak retak). (Jones dan Wepman 1965 dalam Mangantar 2008: 200)
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. tata bahasa yang dihasilkan pasien afasia broca yang mengalami gangguan stroke tidak teratur.
2. penderita afasia broca yang mengalami stroke tidak mampu membentuk kalimat kompleks dengan tata bahasa yang benar. 3. bunyi-bunyi yang dikeluarkan pasien afasia broca yang mengalami
gangguan stroke tidak jelas.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melebar, maka peneliti membatasi masalah ini sebagai berikut:
1. penelitian dianalisis dengan analisis gramatikal bahasa Indonesia dalam bidang fonologis dan morfologis.
2. penelitian dilakukan pada 2 pasien penderita afasia broca yang mengalami gangguan stroke di RSUP H. Adam Malik Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cacat gramatikal dalam bidang fonologis pada penderita afasia broca yang mengalami gangguan stroke?
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan cacat gramatikal dalam bidang fonologis pada penderita afasia broca yang mengalami gangguan stroke? 2. Mendeskripsikan cacat gramatikal dalam bidang morfologis
pada penderita afasia broca yang mengalami gangguan stroke?
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini manfaat penelitian meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan positif untuk memperkaya ilmu tata bahasa khususnya gramatikal dalam bahasa Indonesia.
b. Memberikan sumbangan untuk memperkaya ilmu mikro lingiustik terapan khususnya neurolinguistik.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan rasa percaya diri kepada pasien penderita afasia broca yang mengalami stroke untuk mengikuti rehabilitas linguis.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Neurolinguistik adalah sebuah sains baru yang wujud sebagai hasil kerjasama di
antara neurologi yaitu ilmu yang mengkaji fungsi dan kerusakan syaraf-syaraf otak dan
linguistik, ilmu yang mengkaji struktur bahasa. Penelitian neurolinguistik dilakukan pada
pasien afasia yaitu gangguan pada bicara sehingga membuat pasien mengalami gangguan
dalam berbahasa yang diakibatkan karena mengalami gegar otak atau penyakit. Dalam
bahasa Indonesia struktur bahasa dikaji dalam tataran gramatikal. Setelah dilakukan
penelitian kesalahan yang paling banyak terjadi yaitu pada tataran fonologis dan
morfologis.
49
B. SARAN
Setelah melakukan penelitian tentang cacat gramatikal keluaran wicara
penderita afasia broca yang mengalami gangguan stroke terhadap dua pasien di RSUP H. Adam Malik Medan. Kemudian diperoleh data-data sesuai dengan yang dibutuhkan dalam tujuan penelitian, maka diperoleh hasil. Dalam hal ini peneliti mencoba memberi suatu gambaran berupa saran yakni :
1. Peneliti bahasa harusnya lebih banyak lagi menganalisis bahasa yang berhubungan dengan neurolinguistik, hal ini karena peneliti dibidang ini masih sedikit.
2. Analisis ini masih jauh dari sempurna, diharapkan peneliti bahasa lainnya dapat meneliti hal yang saling berhubungan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Allerton, D.J. 1979. Essentials of grammatical theory. London: Princeton Univ Anggoro, Arif. 2002. Cacat fonologis pada keluaran wicara pasien Afasia
Wernicke : studi kasus pada dua pasien Afasia Wernicke di RSCM
Jakarta: Skripsi Universitas Indonesia.
Chaer, Abdul 1993. Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A.2003. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dardjowidjojo, Soenjono. 2000. ECHA Kisah Pemerolehan Bahasa Anak
Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Dardjowidjojo, Djono. 2005. Psikolinguistik Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dinata,Cintya Agreayu, Yuliarni Safrita dan Susila Sastri. 2012. Gambaran
Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode 1 Januari 2010. http://jurnal.fk.unand.ac.id, (diakses tanggal26 Januari pukul 8:29).
Fakry Hamadani. 2007. Kesalahan Pelafalan Fonem Bahasa Indonesia Pada
Penderita Afasia broca ( Studi Kasus Terhadap Psien Afasia broca di Rumah Sakit Umum dr. Slamet Kab. Garut). Tesis.
Iriani, Lanteng. 2014. Kesalahan Gramatikal dalam Abstraksi Skripsi dari
Lulusan Fakultas Sastra. Manado: Fakultas Sastra Universitas Sam
Ratulangi.
Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder. 2005. Pesona Bahasa:
Langkah Awal Memahami Linguistik. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
KW, Yuzrizal. 2010. Terapi Linguistik untuk Penderita Stroke.
https://yusrizalkw.wordpress.com/2010/10/20/terapi-linguistik-untuk-penderita-stroke/, (diakses tanggal 26 Januari 2015, pukul 7:45).
51
Nadeau, S., Rothi, L. J. G., & Crosson, B. 2000. Preface. Aphasia and language:
Theory to practice. New York: Guilford Press.
N.F. Alieva, dkk. 1991. Bahasa Indonesia Deskripsi dan Teori. Yogyakarta: Kanisius.
Orange, J. B., & Kertesz A. 1998. Efficacy of language therapy for aphasia. In:
Physical Medicine and Rehabilitation: State of the Art Reviews.
Philadelphia, Pa: Hanley‐Belfus, Inc.
Penfield W & Roberts L. 1959. Speech and Brain Mechanisms. Princeton: Princeton Univ Press.
Puspitasari, Vania. 2009. Hubungan antara Stroke dengan Angka Kejadian
Epilepsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: Fakultas Kedokteran,Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Rezia Delfiza Febriani, Ngusman, dan Nursaid. 2002. Kalimat Penderita Afasia (
Studi Kasus Pada Anggela Efellin). Padang: Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang, Vol. 1 No. 2 Maret 2013.
Robins. 1992. Linguistik Umum Suatu Pengantar. Yogyakarta : Kanisius. Sastra, G.2011. Neurolinguistik: Suatu Pengantar. Bandung: Alfabeta.
Simanjuntak, Mangantar. 1987. Pengantar Psikolinguistik Modern. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia. Simanjuntak, Mangantar. 2008. Pengantar Neuropsikolinguistik: Menelusuri
Bahasa, pemerolehan Bahasa, dan Hubungan Bahasa dengan Otak. Medan: Perpustakaan Nasional RI.
Stroke, Penyakit. 2011. Penyakit Stroke. http://penyakitstroke.net/, diakses tanggal 26 Januari 2015, pukul 7:51).
Sudarno, A.P. 2011. Penerjemahan Buku Teori dan Aplikasi. Surakarta : UNS Press.