PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
PADA MATERI SISTEM REGULASI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MEDAN T.P. 2015/2016
Oleh:
Ricky Marojahan Manullang NIM. 4123141081
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Ricky Marojahan Manullang lahir di Medan pada tanggal 11 Juli 1994. Ayahanda
bernama Drs. Jongga Manullang, M.Pd., dan Ibunda bernama Rominta Simarmata
dan merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Pada tahun 2000, saya masuk
SD Budi Murni 7 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, saya
melanjutkan sekolah ke SMP Budi Murni 4 Medan dan lulus pada tahun 2009.
Kemudian pada tahun 2009, saya melanjutkan sekolah ke SMA Budi Murni 3
Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 saya diterima di Program
Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED melalui jalur SNMPTN dan lulus pada tahun 2016.
Pada masa pendidikan di jurusan Biologi saya pernah menjadi asisten praktikum
Taksonomi Hewan Tingkat Tinggi dan Biologi Umum II. Saya aktif mengikuti
seminar pendidikan nasional dan seminar kewirausahaan. Saya pernah mendapat
Beasiswa PPA pada tahun 2014 dan 2015 serta mendapat pendanaan PMW pada
tahun 2013. Selain itu juga saya menjadi anggota Ikatan Keluarga Besar Kristen
Biologi FMIPA UNIMED dan pernah menjadi Badan Pengurus Harian Masa
Bakti 2014/2015 serta saya menjadi ketua tim PPLT UNIMED di SMA Negeri 1
iii
ABSTRAK
Ricky Marojahan Manullang, NIM 4123141081, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Regulasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, (2) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori, dan (3) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah lima kelas (200 orang). Teknik pengambilan sampel digunakan dengan Cluster
Random Sampling, sehingga sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas
masing-masing kelas terdiri dari 40 orang. Kelas ekperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan kelas kontrol denganpenerapan model pembelajaran ekspositori
Temuan penelitian menunjukkan: (1) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki nilai rata-rata sebesar 81,03 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 80% pada kategori tinggi, (2) Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata sebesar 71,40 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 72,50% pada kategori cukup, dan (3) Adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016. Hasil ini berdasarkan perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata postes kelas ekperimen dan kelas kontrol yang diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu thitung = 9,22 > ttabel =1,667.
iv
ABSTRACT
Ricky Marojahan Manullang, NIM 4123141081, Effect of Cooperative Learning Model Numbered Heads Together (NHT) Toward Learning Outcomes Regulatory Systems Biology to Content Student Class XI IPA at SMAN 11 Medan T.P. 2015/2016
This study aims to determine: (1) The results of studying biology at the material regulatory system students taught by cooperative learning model NHT, (2) Results of studying biology at the material regulatory system students who are taught by the model of expository, and (3) Effect models NHT cooperative learning for learning outcomes on material regulatory systems biology class XI IPA at SMAN 11 Medan TP 2015/2016.
Research was conducted on students of class XI IPA at SMAN 11 Medan T.P. 2015/2016. The study population was all students of class XI of five classes (200 people). The sampling technique used by cluster random sampling, so this study sample consisted of two classes each class consists of 40 people. Class experiment with applying cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) and grade control with the application of expository
The findings show: (1) The results of studying biology at the material regulatory system students taught by cooperative learning model NHT has an average value of 81.03 by the tendency of learning outcomes 80% in the high category, (2) Results of studying biology at material regulatory system that taught students with expository teaching model has an average value of 71.40 by the tendency of learning outcomes 72.50% in enough categories, and (3) the influence of cooperative learning model NHT to the learning outcomes on the material systems biology regulation of class XI IPA at SMAN 11 Medan TP 2015/2016. This result is based on the calculation of the difference test average value posttest experimental class and control class obtained that thitung> ttable ie t = 9.22> t table = 1.667.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan kasih karuniaNya yang senantiasa memberikan kesehatan, pengetahuan dan
hikmat kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Regulasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016’’
Skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Skripsi saya, Ibu
Dr. Ely Djulia, M.Pd.
Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Penguji Skripsi saya, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Bapak Drs. M. Yusuf
Nasution, M.Si., dan Bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS.
Terima kasih saya ucapkan kepada yang saya hormati:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS., M.Sc. selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan sekaligus Pembimbing Akademik saya selama perkuliahan.
4. Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si. selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Endang S. Gultom, S.Si, M.Si. Apt., selaku Sekretaris Jurusan Biologi
vi
7. Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Jamaret Hasugian selaku Tata Usaha Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
10.Bapak Drs. K. Lumban Toruan, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 11 Medan.
11.Ibu Wakil Kepala Sekolah Akademik SMA Negeri 11 Medan.
12.Ibu Daryanti, S.Pd., M.Si., selaku Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri
11 Medan.
13.Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha SMA Negeri 11 Medan.
14.Seluruh Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan Angkatan
2012.
15.Sahabat PPLT SMA Negeri 1 Balige 2015 terkhusus buat Juliana Purba,
Rowinda Marbun, Juli Briana Lumban Gaol, Sahman Sihaloho, Maria
Lorenza Sibarani, Romaito Silalahi, dan Jumedi Lumbantoruan.
16.Fitriyanti Simarmata, S.Kep., NS.
17.Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya Ayahanda Drs. Jongga Manullang,
M.Pd., dan Ibunda Rominta Br Simarmata dan Adik-adik saya Rika Sofyana
Manullang, Josua Pantri Natal Manullang, Junita Cantika Manullang, Berliana
Lestari Manullang serta Ester Chelsea Olivia Manullang.
Dengan segala kerendahan hati saya mengakui bahwa skripsi ini masih
perlu perbaikan dalam rangka penyempurnaan, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan bimbingan yang sifatnya membangun. Saya berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya dan bagi para pembaca.
Medan, 19 Juni 2016
Hormat saya
vii
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Ilustrasi Desain Penelitian 32
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 41
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 43
Gambar 4.3. Diagram Batang Perbandingan Data Pretes dengan Postes
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah Kegiatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 11
Tabel.2.2. Langkah Kegiatan Model Pembelajaran Ekspositori 12
Tabel 3.1. Desain Penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 29
Tabel 3.2. Tahapan Pelaksanaan Perlakuan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT 31
Tabel 3.3. Tahapan Pelaksanaan Perlakuan Model Pembelajaran Ekspositori 31
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Materi Sistem Regulasi 33
Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42
Tabel 4.3. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Regulasi Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT 43
Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Regulasi Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran
Ekspositori 44
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 46
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 46
Tabel 4.7. Uji Hipotesis Kemampuan Awal/Pretes Siswa 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 58
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 64
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen 72
Lampiran 4. RPP Kelas Eksperimen 80
Lampiran 5. RPP Kelas Eksperimen 86
Lampiran 6. RPP Kelas Kontrol 91
Lampiran 7. RPP Kelas Kontrol 101
Lampiran 8. RPP Kelas Kontrol 109
Lampiran 9. RPP Kelas Kontrol 115
Lampiran 10. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 120
Lampiran 11. Tes Hasil Belajar 121
Lampiran 12. Rekapitulasi Data Pretes dan Data Postes 128
Lampiran 13. Data Pretes dan Data Postes Kelas Eksperimen 132
Lampiran 14. Data Pretes dan Data Postes Kelas Kontrol 133
Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kecenderungan 134
Lampiran 16. Uji Normalitas 136
Lampiran 17. Uji Homogenitas 139
Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 142
Lampiran 19. Uji Hipotesis 146
Lampiran 20. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z 151
Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 152
Lampiran 22. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 153
Lampiran 23. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi T 155
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Suparno seperti dikutip oleh Sukardjo, M. (2009: 79) mengatakan bahwa
pendidikan di Indonesia sekarang ini dapat diibaratkan seperti mobil tua yang
mesinnya rewel yang sedang berada di tengah arus lalu lintas di jalan bebas
hambatan. Mengapa demikian? Pada satu sisi, betapa pendidikan di Indonesia saat
ini dirundung masalah besar; sedangkan pada sisi lain, tantangan memasuki
milenium ketiga tidaklah main-main. Sukardjo, M. mengutip Sudarminta, SJ.
yang mengungkap masalah besar tersebut, yaitu: (1) mutu pendidikan kita yang
masih rendah, (2) sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai,
dan (3) krisis moral yang melanda masyarakat kita.
Soedijarto seperti dikutip oleh Sukardjo, M. (2009: 80) Menteri
Pertahanan RI di masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
mengatakan pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan
penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangan kecerdasan hati,
perasaan, dan emosi. Akibatnya, apresiasi output pendidikan terhadap keunggulan
nilai humanistik, keluhuran budi, dan hati nurani menjadi dangkal.
Dari observasi yang saya lakukan di SMA Negeri 11 Medan pada hari
Rabu, 24 Pebruari 2016 dengan mendengar pendapat guru bidang studi Ibu
Daryanti, S.Pd., M.Si. bahwasanya hasil belajar siswa kelas XI IPA untuk materi
sistem regulasi masih di bawah standar KKM 7,7 dan nilai rata-rata yang
diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) pada Tahun
Pembelajaran 2014/2015 sebesar 7,5. Guru menggunakan remedial bagi peserta
didik yang tidak lulus ujian dan menghasilkan kelulusan 100% setelah
remedial diberikan. Sistem regulasi membahas mengenai: (1) sistem saraf, (2)
sistem indera, (3) sistem hormon, (4) mekanisme pengaturan homeostasis tubuh,
dan (5) gangguan pada sistem koordinasi. (Silabus KTSP SMA, 2006: 4).
Suparno seperti dikutip oleh Atmadi dan Setyaningsih (2000: 186)
2
memperhatikan apa yang disukai siswa, apa yang tidak disukai siswa, yang
membantu siswa belajar dan yang menghambat siswa belajar. Selain itu, model
yang digunakan juga harus memaksimalkan potensi siswa dengan memperhatikan
keunikan setiap siswa baik gaya belajarnya, kecerdasan dominannya, dan
memperhitungkan faktor-faktor lain yang mampu menunjang proses belajar
mengajar di kelas.
Sejalan dengan yang dikemukakan Wasliman seperti dikutip oleh Fajar
(2004: 35) bahwa potensi setiap siswa sebenarnya berbeda. Untuk itu, perlu
dikembangkan model pembelajaran yang mengakomodasikan perbedaan potensi
dan sekaligus memberikan seluas-luasnya untuk secara aktif menumbuhkan
kreatifitas siswa, agar kecerdasannya berkembang secara optimal dan
proporsional.
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satu di
antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT). Menurut Spencer Kagan seperti dikutip oleh Ibrahim (2000: 28)
Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe model pembelajaran
kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan terdiri atas empat tahap yang
digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk
mengatur interaksi para siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT
juga dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan tingkatan usia anak didik.
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam
Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah: (1) rasa harga diri menjadi lebih tinggi, (2)
memperbaiki kehadiran, (3) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, (4)
perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, (5) konflik antara pribadi berkurang,
(6) pemahaman lebih mendalam, (7) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan
toleransi, dan (8) hasil belajar lebih tinggi.
Berdasarkan uraian di atas saya tertarik melakukan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT
3
Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Regulasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan masalah berupa:
1. Kegiatan pembelajaran yang cenderung satu arah sehingga siswa kurang
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Kurangnya minat belajar siswa terhadap materi sistem regulasi.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi sistem regulasi.
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran ekspositori.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 11
Medan tahun pelajaran 2015/2016.
3. Materi yang disajikan dalam penelitian ini adalah sistem regulasi.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah, yaitu:
1. Bagaimana hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
2. Bagaimana hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar
dengan model pembelajaran ekspositori?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil
belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri
11 Medan T.P. 2015/2016?
4
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu
untuk mengetahui:
1. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan
model pembelajaran ekspositori.
3. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar
biologi pada materi sistem regulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11
Medan T.P. 2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis maupun secara praktis yaitu:
1. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat memperkaya dan menambah ilmu
pengetahuan serta bahan acuan untuk berkaitan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT serta pengaruhnya terhadap hasil belajar biologi pada
materi sistem regulasi siswa.
2. Secara praktis bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi
kepala sekolah untuk memperoleh hasil belajar yang lebih optimal.
3. Memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efesiensi aplikasi
model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang menyenangkan bagi siswa.
4. Menambah pengalaman, pengetahuan belajar, hasil belajar yang lebih
meningkat, serta menumbuhkembangkan minat belajar siswa.
5. Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan
52 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajian yang dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:
1. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki nilai rata-rata sebesar
81,03 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar 80% pada kategori tinggi.
2. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan
model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata sebesar 71,40 dengan
tingkat kecenderungan hasil belajar 72,50% pada kategori cukup.
3. Hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada siswa yang
diajar dengan model pembelajaran ekspositori yang berarti ada pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar biologi pada
materi sistem regulasi siswa Kkelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan T.P
2015/2016”. Hasil ini berdasarkan perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata
postes kelas ekperimen dan kelas kontrol yang diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu thitung = 9,22 > ttabel =1,667.
5.2. Implikasi
1. Implikasi terhadap Perencanaan dan Pengembangan Model Pembelajaran.
Temuan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari
model pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar biologi pada
materi sistem regulasi siswa, ini memberikan petunjuk bahwa dalam pembelajaran
biologi pada materi sistem regulasi, model pembelajaran kooperatif tipe NHT
lebih tepat untuk diterapkan dari pada model pembelajaran ekspositori. Penerapan
53
sistem regulasi berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan model
pembelajaran.
Desain materi dalam pembelajaran disusun dengan struktur yang dapat
mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Basis
pembelajaran bertumpu pada hasil belajar yang harus dicapai siswa.
Pembelajaran tidak dirasakan sebagai suatu proses pembebanan yang
semata-mata berorientasi pada kemampuan siswa dalam merefleksikan apa yang
dikerjakan atau informasi yang diberikan oleh guru. Penekanan pembelajaran
terletak pada kemampuan siswa untuk mengemukakan argumentasi dan
mengorganisasi pengalaman belajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT. Materi pembelajaran harus dikembangkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sehingga tercapailah hasil
belajar yang tinggi.
2. Implikasi terhadap Peran Guru
Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif
melalui kegiatan mental seseorang. Transformasi pengetahuan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pergeseran sebagai penerima informasi
pasif menjadi pengkonstruksi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dipandang
sebagai subyek yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Implikasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran
adalah kegiatan aktif siswa dalam usaha membangun sendiri pengetahuannya.
Siswa diberikan kebebasan untuk mencari arti sendiri dari apa yang mereka
pelajari. Ini merupakan proses menyesuaikan konsep dan ide-ide baru dengan
kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran mereka dan siswa bertanggung
jawab atas hasil belajarnya. Mereka membawa pengertian yang lama dalam situasi
belajar yang baru. Mereka sendiri yang membuat penalaran atas apa yang
dipelajarinya dengan cara mencari makna, membandingkannya dengan apa yang
54
Dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan situasi yang kondusif
dalam pembelajaran, guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator dan
mediator pembelajaran. Peran sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran akan
memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan gagasan
dan argumentasinya sehingga proses negosiasi makna dapat dilaksanakan. Melalui
negosiasi makna, siswa akan terhindar dari cara belajar menghafal (root learning).
Siswa akan merasa lebih mudah untuk mengubah konsepsinya menjadi konsep
ilmiah.
3. Implikasi terhadap Guru Mata Pelajaran Biologi pada Materi Sistem Regulasi.
Supaya proses pembelajaran dapat membuahkan hasil belajar yang tinggi,
para guru mata pelajaran biologi pada materi sistem regulasi lebih tepat
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dari pada model
pembelajaran ekspositori.
4. Implikasi terhadap Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT diupayakan diajarkan kepada
mahasiswa yang akan menjadi calon pendidik di sekolah. Dengan demikian calon
pendidik di bidang biologi akan lebih awal memahami model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi pada materi sistem regulasi ,
pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tepat untuk diterapkan dari pada
model pembelajaran ekspositori di sekolah.
2. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
kooperatif tipe NHT disarankan melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa seperti motivasi berprestasi, IQ, sikap belajar, minat belajar
55
biologi pada materi sistem regulasi. Di samping itu disarankan pula untuk
memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian, serta menambah waktu
56
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. http://muh.afifuddin.blogspot.co.id/2013/09/sistem-regulasi.html diakses pada tanggal 06 Pebruari 2016.
Arends, R.I. 1997. Clasroom Intruction and Management. New York: Mc. Graw-Hill Companies. Inc.
Arikunto, S. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmadi, A dan Y. Setyaningsih. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki
Millenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius.
Atmoko. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Media Buklet Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP Negeri Gembong Kabupaten Pati. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories For Teachers. New York: Harper & Row.
Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instrustional. New York: Longman.
Dimyati dan Mudjono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Driscoll, Marcy P. 1989. Psychology of Learning for Instruction. Florida State University.
Fajar, A. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Gerlach, V.S & Donald P. 1980. Teaching & Media, A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall.
Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya.
Jarolimek, J & Foster. 1976. Teaching and Learning in the Elementary School. London: Macmillan.
Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
57
Nur, M. 2005. Pembelajaran Koopertif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.
Rahmawati. 2010. Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Romizwoski, A.J. 1981. Instructional Design System, Decision Making in Course
Planning and Curriculum Design. London: Kogan.
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. (2 ed.). Boston: Allyn and Bacon Publicher.
Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Kompas.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sukardjo, M dan U. Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Suparno, P. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.