• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAPAN-TAHAPAN TENDER SECARA KONVENSIONAL DAN TENDER SECARA E-PROCUREMENT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TAHAPAN-TAHAPAN TENDER SECARA KONVENSIONAL DAN TENDER SECARA E-PROCUREMENT."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

TAHAPAN-TAHAPAN TENDER SECARA

KONVENSIONAL

DAN TENDER SECARA

E-PROCUREMENT

Karya Tulis Ini Adalah Merupakan Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya Bidang Teknik Sipil

Oleh :

MIFTAHUL JANNAH

5123210024

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

v

ABSTRAK

Miftahul Jannah. NIM 5123210024. Tahapan-Tahapan Tender Secara Konvensional Dan Tender Secara E-procurement. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui tahapan-tahapan tender secara konvensional dan tender secara e-procurement. Dengan penulisan tugas akhir ini maka penulis diharapkan dapat memahami tahapan tender secara konvensional dan e-procurement.

Konvensional merupakan pengadaan secara langsung atau tatap muka dan dilaksanakan dalam suatu tempat dan semua administrasi yang dilaksanakan dengan langsung antara pihak panitia dan pihak penyedia barang/jasa (kontak langsung) sehingga ini bisa dianggap bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan e-procurement merupakan suatu bentuk sistem baru dalam pengadaan barang/jasa yang mampu membantu pemerintah dalam hal transparansi informasi serta layanan masyarakat berbasis online web.

Tahapan tender konvensional terdiri dari pengumuman dan pendaftaran peserta, pengambilan dokumen, penjelasan, pemasukan dokumen penawaran, pembukaan dokumen penawaran, evaluasi penawaran, pengumuman hasil prakualifikasi, sanggahan peserta. Tahapan tender e-procurement terdiri dari pengumuman pascakualifikasi, download dokumen pengadaan, pemberian pejelasaan, upload dokumen penawaran, pembukaan dokumen penawaran, evaluasi penawaran, evaluasi dokumen kualifikasi, pembuktiaan kualifikasi, upload berita acara hasil pelelangan, penetapan pemenang, pengumuman pemenang, masa sanggah, surat penunjukan, penandatangan kontrak.

Dari hasil tahapan tender secara konvensional dan tender secara e-procurement. Pada saat ini tahapan tender yang digunakan tender secara e-procurement. Karena dilakukan secara online, tidak membutuhkan waktu yang sangat lama dalam tender e-procurement, pelaksanaan lelang dapat dipantau langsung lewat website yang sudah tersedia.

(6)

vi

ABSTRACT

Miftahul Jannah. NIM 5123210024. Stages Tender By Conventional And Tender In E-procurement . Final Project. Faculty of Engineering. State University of

Medan.

The purpose of this thesis was to determine the stages of conventional tender and tender in e-procurement. With this thesis, the author is expected to understand the tender stage conventional and e-procurement.

Conventional procurement is directly or face to face and held in place and all the administration that executed directly between the committee and the providers of goods / services (direct contact) and so can be considered to avoid things that are not desirable. While e-procurement is a new system in the form of procurement of goods / services able to assist the government in terms of transparency of information and online services web-based society.

Conventional tender stage consists of the announcement and registration, document retrieval, annotation, introduction of bidding documents, the opening of the bidding documents, bid evaluation, announcement of the results of the prequalification, rebuttal participants. Tender stage of e-procurement consists of the announcement post-qualification, download the procurement documents, giving pejelasaan, upload bid documents, the opening of the bidding documents, bid evaluation, evaluation of documents of qualifications, pembuktiaan qualifications, upload news of the outcome of the auction, determining the winner, the winner announcement, objection period, letter of appointment, contract signing.

From the results of the tender stage conventional and tenders e-procurement. At the current stage of tender used auctions e-procurement. Because it is done online, does not require a very long time in the e-procurement tender, the auction can be monitored directly through a website that is already available.

(7)

xii

Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses melalui website LPSE.

(8)

xiii

Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang Elektronik digunakan penyedia barang/jasa untuk menginputkan Data dan mengirimkan data kualifikasi.

Kualifikasi

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasihnya, yang memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini merupakan mata kuliah pada Program Studi D3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Tugas Akhir ini juga merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga (D3) pada program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Syahreza Alvan, ST., M.Si sebagai Dosen Pembimbing Penulisan Tugas Akhir yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran, bimbingan dan nasehat kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd selaku Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membimbing saya dalam menyelesaikan studi dan Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Ibu Irma Novrianty Nasution,ST., M.Ds. selaku Ketua Prodi Teknik Sipil D3. 6. Seluruh dosen dan staf pegawai pada Program Studi D3 Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Bapak/Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 8. Teristimewa yang tiada hentinya saya haturkan kepada kedua Orang Tua saya

tercinta Ayahanda Sunarso dan Ibunda Ny. Pingah yang telah memberikan

(10)

viii

maupun moril sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan dibangku perkuliahan ini.

9. Terima kasih untuk kekasih yang selalu ikut serta dalam penyelesaian tugas akhir ini khususnya kepada Muhammad Husni Thamrin Siregar A.Md.

10. Rekan-rekan Mahasiswa keseluruhan Jurusan Prodi Teknik Sipil D3 stambuk 2012, 2013 dan 2014 yang telah memberikan dukungan semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan kepada penulis, khususnya : Hapni Situmorang A.Md, Muhammad Syari Arif A.Md

Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perkembangan pendidikan khususnya pada Program Studi D3 Teknik Sipil

Medan, Januari 2016 Penulis,

MIFTAHUL JANNAH

(11)

ix

DAFTAR SINGKATAN DAN BAHASA ASING... xii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi ... 7

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 ... 8

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah... 8 4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 223/Kpts/M/2011

(12)

x

Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional Periode

2011-2015 ... 9

2.3 Jenis-Jenis Pelelangan ... 9

2.3.1 Pelelangan Konvensioal ... 9

1. Pengumuman Dan Pendaftaran Peserta ... 9

2. Penjelasan Lelang (Aanwijing) ... 10

3. Metoda penyampaian Dokumen Penawaran Pada Pemilihan Penyediaan Barang/Jasa Lainnya ... 11

4. Evaluasi Penawaran Pada Pemilihan Penyediaan Barang/Jasa ... 12

5. Pembuataan Berita Acara Hasil Pelelangan ... 13

6. Penetapan Pemenang Lelang ... 14

7. Pengumuman Pemenang Lelang ... 15

8. Sanggahan Pemilihan Penyediaan Barang/Jasa ... 15

9. Pelelangan/Seleksi Ulang ... 16

10.Penandatangan Kontrak ... 17

2.3.2 Pelelangan E-procurement ... 18

1. Pengumuman Pemilihan Penyedia Barang/Jasa ... 18

2. Pendaftaran Dan Pengambilan Dokumen ... 19

3. Pemberian Penjelasan ... 19

4. Pemasukkan Dokumen Penawaran ... 20

5. Evaluasi Penawaran ... 20

6. Penetapan Dan Pengumuman Pemenang ... 20

7. Sanggahan ... 20

8. Pemilihan Gagal ... 20

9. Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ... 24

BAB III. GAMBARAN UMUM PAKET PEKERJAAN ... 25

3.1 Tahapan Tender Konvensional ... 25

3.2 Tahapan Tender E-procurement ... 28

3.3 Perubahan Kontrak Lelang Konvensional ... 38

(13)

xi

3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gagal Lelang Secara

Konvensional ... 40

3.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gagal Lelang Secara E-procurement ... 40

BAB IV. PEMBAHASAAN ... 41

4.1 Perbedaan Proses Tender Dengan Secara Konvensional dan E-procurement ... 41

4.1.1 Tahapan Konvensional ... 41

4.1.2 Tahapan E-procurement ... 42

4.2 Penyelesaian Perubahan Dokumen Kontrak Lelang Konvensional dan E-procurement ... 44

4.3 Penyelesaian Bila Terjadi Gagal Lelang Secara Konvensional dan E-procurement ... 45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses ini menjadi sangat penting bagi pengusaha jasa konstruksi, karena kelangsungan hidupnya sangat tergantung dari berhasil/tidaknya proses ini. Penetapan harga pelelangan/tender ditentukan oleh berbagai pertimbangan dan terkadang hanya berdasarkan naluri bisnis. Hal ini sangat menentukan besar/kecilnya keuntungan yang masih mungkin diperoleh kontraktor dan persentase kemungkinan memenangkan proyek.

Pengadaan barang/jasa atau lebih dikenal dengan pelelangan merupakan salah satu proses pada proyek tertentu, seperti proyek pemerintah yang berskala besar. Pengadaan barang/jasa yang dilakukan bersifat umum dari pengadaan barang seperti pengadaan fasilitas gedung pada suatu instansi hingga pengadaan jasa seperti jasa konsultan. Selama ini pengadaan barang/jasa dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait seperti penyedia barang/jasa dan pengguna barang/jasa, proses yang dilakukan secara fisik ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Konvensional adalah pengadaan secara langsung atau tatap muka dan

dilaksanakan dalam suatu tempat dan semua administrasi yang dilaksanakan dengan langsung antara pihak panitia dan pihak penyedia barang/jasa (kontak langsung) sehingga ini bisa dianggap bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Di zaman reformasi ini, kebutuhan masyarakat akan desentralisasi serta transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting. Perkembangan teknologi informasi menghasilkan titik cerah bagi masyarakat dalam memperoleh informasi, selain itu juga membantu pemerintah dalam memperoleh masukan dari masyarakat.

Penggunaan teknologi informasi dalam pengadaan barang/jasa ini membangun suatu sistem antara masyarakat dengan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan e-procurement. E-procurement adalah suatu bentuk sistem baru dalam pengadaan

(15)

2

Pada Pelaksanaannya e-procurement dilaksanakan dengan meminimalkan pertemuan antara panitia dengan pihak penyedia jasa dengan tujuan agar terjadi persaingan sehat. Hal ini dapat dilihat pada keseluruhan proses pelelangan yang dilakukan secara elektronik yang dimulai dari pengumuman pelelangan, download dokumen pemilihan dan kualifikasi, penjelasan dokumen lelang (aanwijzing), upload dokumen penawaran (dokumen penawaran harga, administrasi dan teknis) serta dokumen kualifikasi, evaluasi penawaran, evaluasi dokumen kualifikasi dan pembuktian kualifikasi, upload berita acara hasil pelelangan, penetapan pemenang, pengumuman pemenang, masa sanggah hasil lelang, surat penunjukan penyedia barang/jasa dan penandatanganan kontrak.

Di sisi lain, dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah, pemerintah membutuhkan bantuan dan dukungan dari pihak lain baik itu dari BUMN ataupun dari perusahaan swasta. Hal ini dimaksudkan agar pengadaan barang/jasa pemerintah yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBN/APBD) dapat terlaksana dengan efektif dan efesien. Dalam melakukan pengadaan barang/jasa pemerintah, pemerintah memiliki prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka, dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, maka pemerintah dengan pelelangan tender.

Penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan perlu memberikan alokasi waktu yang cukup pada semua tahap proses pengadaan, terutama pada tahapan yang merupakan titik kritis seperti batas akhir pemasukan penawaran, pembukaan penawaran, pembuktian kualifikasi dan lain-lainnya, sehingga memungkinkan informasi pengadaan dapat tersebar serta terjadinya persaingan secara adil antar penyedia barang/jasa.

(16)

3

Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses tender pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah memerlukan perubahan dari proses tender secara umum menjadi proses tender secara online. Aspek legal proses tender secara umum adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi, sedangkan aspek legal proses tender secara online adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang

pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

(17)

4 1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang disebutkan di atas dapat diambil identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Apa saja perbedaan tahapan tender secara konvensional dan e-procurement? b. Bagaimana terjadinya perubahan kontrak pada lelang baik secara konvensional

dan e-procurement?

c. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi gagal lelang pengadaan barang dan jasa secara konvensional dan e-procurement?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas telah dapat dijelaskan bahwa adanya risiko yang terjadi pada kegiatan tahapan tender yang dialami oleh peserta lelang, maka masalah Tugas Akhir ini sebagai berikut :

a. Pembahasan tentang tahapan tender konvensional dan tender e-procurement. b. Terjadi pada saat perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

c. Kegagalan tender hanya saat administrasi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan sebagai berikut :

a. Apa saja perbedaan tahapan tender secara konvensional dan e-procurement? b. Bagaimana terjadinya perubahan kontrak pada lelang baik secara konvensional

dan e-procurement?

(18)

5 1.5 Tujuan penulis

Adapun tujuan dalam tugas akhir ini adalah untuk :

a. Untuk mengetahui perbedaan tahapan tender secara konvensional dan e-procurement sehingga dapat mengetahui tahapan tender yang baik

digunakan.

b. Untuk mengetahui terjadinya perubahan kontrak pada lelang secara konvensional maupun secara e-procurement.

c. Untuk mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi gagalnya lelang secara konvensional dan secara e-procurement.

1.6 Manfaat penulis

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan dalam tugas akhir ini adalah : a. Dapat dijadikan sebagai bahan pedoman atau sebagai bahan metodologi

pengajaran bagi tim dosen sehingga dengan mudah teraplikasikan kepada setiap mahasiswa.

b. Menambah keilmuan bagi mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa Teknik Sipil. c. Dapat sebagai masukan para kontraktor untukmencari dan mempelajari model strategi penawaran yang paling sesuai. Dasar acuan dan pedoman dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang muncul pada prosedur tender.

(19)

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan tugas akhir iniadalah :

1. Saat ini dalam lelang peranan internet terasa sangat penting. Hal tersebut terlihat dari merebaknya jumlah dan jenis pelelang yang ada di internet. Dengan internet, para pelaku lelang dapat melakukan proses lelangnya secara cepat di mana pun ia berada. Proses lelang secara manual dinilai tidak efisien karena proses ini memerlukan tatap muka secara langsung. Para pelaku lelang yang menggunakan proses lelang secara langsung akan mengalami kesulitan baik dari segi waktu ataupun jarak.

2. Pegumuman untuk lelang konvensional banyak dilakukan dengan menggunakan papan pengumuman pada instansi pelaksana pengadaan. Dalam sistem manual, panitia harus menyiapkan meja dan kursi khusus untuk menerima pendaftar. penjelasan dokumen dan

perubahan dokumen dilakukan secara tatap muka. Untuk dokumen penawaran di dalam

sistem lelang konvensional, kita mengenal sistem satu sampul, dua sampul, dan dua tahap yangbentuk hardcopy, di buka secara manual. Pengumuman pemenang menggunakan

papan pengumuman dan media. Pengumuman pada lelang secara e-procurement selain

dilaksanakan melalui papan pengumuman pada instansi pelaksana pengadaan juga dilaksanakan pada portal pengadaan nasional melalui LPSE. Sistem e-procurement, pendaftaran dilakukan secara online saja. Penjelasan, pertanyaan dan jawaban dilakukan secara online. Untuk e-procurement dikenal yang namanya satu file dan dua file. Pengumuman pemenang secara online pada lembaga LPSE

(20)

48 5.2 Saran

Beberapa hal yang dapat penulis sampaikan sebagai saran pada saat penyusunan laporan Tugas Akhir ini ialah sebagai berikut :

1. Sebaiknya pada saat lelang secara e-procurement dilakukan juga dengan lelang konvensional. Karena akan terjadi masalah pada pengupload data dan sesuai juga dengan syarat yang telah ditentukan seperti panitia dan sebagainya.

2. Sebaiknya bila terjadi perubahan kontrak maka untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK dan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar

(21)

49

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto. Wulfram I. (2009). Manajemen Proyek Konstruksi. Jakarta : Penerbit Graha Ilmu.

KeputusanpresidenRepublik IndonesiaNomor 80 Tahun 2003,

PedomanPelaksanaanPengadaanBarang/JasaPemerintahPresidenRepublik Indonesia. Bandung : Penerbit Citra Umbara.

Kasanah, Nur. (2010). Pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan (Bagian I:

Pengertian Umum)., dari Nurkasanah.blogspot.com

Limbong, Boman B. (2014). Perbandingan Prosedur Lelang Secara Umum Dengan

Proses Tender Lelang Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Medan., dari BenBomanLimbong.blogspot.com

Purwanto,S S. (2008). Kajian Prosedur Pengadaan Jasa Konstruksi Secara

E- Procurement., dariSSPurwanto.blogspot.com

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2012, Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah. Bandung : Penerbit Citra Umbara.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012, Perubahan Kedua

Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Bandung : Penerbit Citra Umbara

Pakarwati, Vintari. (2012). Pelaksanaan Pelelangan Umum Dengan Sistem E-Procurement Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012., dari VintariPakarwati.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ………TENTANG PENEGASAN SEBAGAI TANAH WAKAF YANG BERASAL DARI TANAH NEGARA ATAS NAMA NAZHIR ... KESATU :

Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015 pasal 109 ayat 7 huruf c, karena dokumen penawaran yang masuk kurang dari 3 maka Pokja Lelang Pengadaan Jasa Pekerjaan

bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 9 ayat (4) Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2014 tentang Penataan Toko Swalayan di Kota Surabaya, telah ditetapkan

[r]

[r]

6) Ibu Siti Zahara Nasution, SKp., MNS selaku penguji II skripsi yang telah bersedia memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. Sri Wardani selaku Kepala

A special type of postoperative intussusception: ileoileal intussusception after surgical reduction of ileocolic intussusception in infants and children.. Ball JM, Tian P, Zeng

Triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi sumber data.Hasil penelitian menunjukan bahwa informan memiliki pemahaman bersama sebagai berikut: (1) Homeschooling Kak Seto