• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Fee audit or audit costs specified in earlier audit contractual agreements between the auditor and its auditee. Determination of audit costs related to three main dimension, namely the size of the auditee company, complexity of the audit process, and audit risk. Through these three, oftentimes causing disruption resulting to audit quality, thereby reducing the correctness of the information presented. Thus the amount of the fee audit apparently have an important role in producing better audit quality. Qualified audit will generate information that has fair correctness value and present reasonable assurance audit report which is free from any material mistakes. In this regard, this research tries to identify how much the influence of fee audit to audit quality. Meanwhile, the sample used is purposive sampling by taking the unit of analysis in the form of Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Data collection techniques used in this research is the primary data in the form of questionnaire. In analyzing the data, this research uses regression and correlation. The results showed that the fee audit has positive effect on the audit quality and have a strong and direct relationship.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Fee audit atau biaya audit ditentukan dalam perjanjian kontrak audit antara auditor dan auditee. Penetapan biaya audit terkait tiga dimensi utama yaitu ukuran perusahaan auditee, kompleksitas proses pemeriksaan audit, dan risiko auditnya. Melalui ketiga hal ini, seringkali menyebabkan terganggunya kualitas audit yang dihasilkan sehingga mengurangi kebenaran informasi yang disajikan. Maka dari itu besaran fee audit ternyata memiliki peranan dalam menghasilkan audit yang berkualitas. Audit yang berkualitas akan menghasilkan informasi yang memiliki nilai keyakinan yang memadai dan menyajikan laporan hasil audit yang bebas dari kesalahan material. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh fee audit terhadap kualitas audit. Adapun sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan mengambil unit analisis yaitu Badan Pemeriksan Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan data primer yaitu berupa kuesioner. Dalam melakukan analisis data, penelitian ini menggunakan uji regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fee audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan memiliki hubungan yang kuat dan searah.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……….. i

LEMBAR PENGESAHAN ……….... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………. iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ……… iv

KATA PENGANTAR ……….... v

ABSTRACT ……….. viii

ABSTRAK ……….. ix

DAFTAR ISI ………... x

DAFTAR GAMBAR ……….. xiii

DAFTAR TABEL ………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………... xvii

BAB I PENDAHULUAN …...……… 1

1.1 Latar Belakang ...……… 1

1.2 Identifikasi Masalah ...……… 7

1.3 Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian ……….. 7

1.3.1 Maksud Penelitian ……… 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ……….. 7

1.4 Kegunaan Penelitian ...……… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ……….. 9

2.1 Kajian Pustaka ……… 9

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Pengertian Fee Audit …...……… 9

2.1.1.2 Dimensi Fee Audit …...………... 12

2.1.1.3 Indikator Fee Audit …...……….. 19

2.1.2 Kualitas ………. 24

2.1.2.1 Pengertian Kualitas ………. 24

2.1.3 Audit ………. 28

2.1.3.1 Pengertian Audit ………. 28

2.1.4 Kualitas Audit ………... 30

2.1.4.1 Pengertian Kualitas Audit ……….. 30

2.1.4.2 Dimensi Kualitas Audit ……….. 34

2.1.4.3 Indikator Kualitas Audit ………. 39

2.2 Kerangka Pemikiran ………... 48

2.3 Pengembangan Hipotesis ………... 54

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 55

3.1 Objek Penelitian ………. 55

3.2 Jenis Penelitian ………... 55

3.3 Definisi Operasional Variabel ……… 56

3.4 Populasi dan Sampel ……….. 61

3.5 Tehnik Pengambilan Sampel ……….. 62

3.6 Tehnik Pengumpulan Data ………. 62

3.7 Tehnik Analisis Data ……….. 63

3.7.1 Uji Instrumen ……… 63

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ……… 64

3.7.3 Uji Korelasi Sederhana ………. 65

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 67

4.1 Hasil Penelitian ………... 67

4.1.1 Profil Unit Analisis ………... 67

4.1.1.1 Profil BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat ………. 68

4.1.2 Profil Responden ……….. 69

4.1.3 Hasil Kuesioner ……… 70

4.1.3.1 Hasil Kuesioner Berkaitan dengan Variabel Fee Audit …….. 70

4.1.3.2 Hasil Kuesioner Berkaitan dengan Variabel Kualitas Audit .. 77

4.2 Pembahasan ……… 85

4.2.1 Uji Validitas ………. 85

4.2.2 Uji Reliabilitas ……….. 88

4.2.3 Uji Normalitas ……….. 90

4.2.4 Uji Heterokedastisitas ………... 90

4.2.5 Uji Korelasi Sederhana ………. 91

4.2.6 Uji Regresi Sederhana ……….. 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 95

5.1 Simpulan ………. 95

5.2 Saran ………... 96

DAFTAR PUSTAKA ……….. 97

LAMPIRAN ……….... 105

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasional Variabel X ….……….……….……… 56

Tabel 3.2 Operasional Variabel Y ….……….…….………… 58

Tabel 3.3 Interval Koefisien dan Tingkat Hubungannya ….………... 65

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ………... 69

Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden ………. 69

Tabel 4.3 Lama Bekerja Responden ……… 70

Tabel 4.4 Kuesioner Nomor ke-1 ……… 71

Tabel 4.5 Kuesioner Nomor ke-2 ……… 71

Tabel 4.6 Kuesioner Nomor ke-3 ……… 72

Tabel 4.7 Kuesioner Nomor ke-4 ……… 72

Tabel 4.8 Kuesioner Nomor ke-5 ……… 72

Tabel 4.9 Kuesioner Nomor ke-6 …..……….. 73

Tabel 4.10 Kuesioner Nomor ke-7 …..……… 73

Tabel 4.11 Kuesioner Nomor ke-8 …..……… 74

Tabel 4.12 Kuesioner Nomor ke-9 …..……… 74

Tabel 4.13 Kuesioner Nomor ke-10 …..……….. 74

Tabel 4.14 Kuesioner Nomor ke-11 …..……….. 75

Tabel 4.15 Kuesioner Nomor ke-12 …..……….. 75

Tabel 4.16 Kuesioner Nomor ke-13 …..……….. 76

Tabel 4.17 Kuesioner Nomor ke-14 …..……….. 76

Tabel 4.18 Kuesioner Nomor ke-15 …..……….. 77

Tabel 4.19 Kuesioner Nomor ke-16 …..……….. 77

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.21 Kuesioner Nomor ke-18 …..……….. 78

Tabel 4.22 Kuesioner Nomor ke-19 …..……….. 79

Tabel 4.23 Kuesioner Nomor ke-20 …..……….. 79

Tabel 4.24 Kuesioner Nomor ke-21 …..……….. 79

Tabel 4.25 Kuesioner Nomor ke-22 …..……….. 80

Tabel 4.26 Kuesioner Nomor ke-23 …..……….. 80

Tabel 4.27 Kuesioner Nomor ke-24 …..……….. 81

Tabel 4.28 Kuesioner Nomor ke-25 …..……….. 81

Tabel 4.29 Kuesioner Nomor ke-26 …..……….. 82

Tabel 4.30 Kuesioner Nomor ke-27 …..……….. 82

Tabel 4.31 Kuesioner Nomor ke-28 …..……….. 82

Tabel 4.32 Kuesioner Nomor ke-29 …..……….. 83

Tabel 4.33 Kuesioner Nomor ke-30 …..……….. 83

Tabel 4.34 Kuesioner Nomor ke-31 …..……….. 84

Tabel 4.35 Kuesioner Nomor ke-32 …..……….. 84

Tabel 4.36 Kuesioner Nomor ke-33 …..……….. 84

Tabel 4.37 Hasil Uji Validitas Penyataan 1 – 16 ……… 85

Tabel 4.38 Hasil Uji Validitas 2 Penyataan 1 – 16 ………. 86

Tabel 4.39 Hasil Uji Validitas 3 Penyataan 1 –16 ………. 86

Tabel 4.40 Hasil Uji Validitas Pernyataan 17 –33 ………. 87

Tabel 4.41 Item-Total Statistics Variabel X Pernyataan 1 – 16 ……….. 88

Tabel 4.42 Total Reliability Statistics Variabel X ………... 88

Tabel 4.43 Item-Total Statistics Variabel Y Pernyataan 17 – 33 ……… 89

Tabel 4.44 Total Reliability Statistics Variabel Y ………... 89

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.46 Hasil Uji Heterokedastisitas ……….. 91

Tabel 4.47 Correlations ……….. 91

Tabel 4.48 Model Summary ………. 93

Tabel 4.49 ANOVA ……… 93

(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

Bab I – Pendahuluan

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Johnstone et al (2015:14) mengutip pernyataan Government Accountability Office – GAO (2003) dalam mendefinisikan kualitas audit sebagai sebuah tindakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Audit yang Berlaku Umum (GAAS) untuk menyajikan jasa yang layak dan masuk akal di mana laporan keuangan yang telah diaudit dan pengungkapan yang berkaitan dengan itu telah dipresentasikan dalam penyajian yang sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Umum (GAAP) dan tidak ditemukan adanya salah pengutaraan yang bersifat material baik terhadap kesalahan maupun kecurangan. Pernyataan serupa dikemukan pula oleh Tritschler (2013:10) yang mengutip pernyataan DeAngelo (1981) bahwa kualitas audit didefinisikan sebagai alat taksiran probabilitas pasar yang disajikan auditor untuk menemukan pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya dan kemudian melaporkan pelanggaran tersebut.

(12)

2004-Bab I – Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha 2009, Anwar Nasution (2007) mengatakan bahwa selama ini timnya tidak mendapatkan success fee dari penyelamatan uang negara yang telah mereka lakukan selama ini. Menurut Anwar, gaji dan penghasilan auditor BPK selama ini telah membuat BPK sulit memperoleh tenaga auditor yang handal dan berkualitas. Padahal, tuntutan akan tenaga auditor berkualitas ini makin penting karena nantinya BPK juga akan melakukan audit di luar audit keuangan yakni audit lingkungan, audit kesehatan, dan audit pendidikan.

Seno (2005) selaku Sekretaris Jenderal BPK (2004-2009) pun menegaskan dengan pernyataan bahwa BPK meminta Menteri Keuangan untuk memperbaiki standar biaya pemeriksaan khususnya pemeriksaan ke daerah-daerah untuk memperbaiki kualitas hasil pemeriksaan. Seno menyebutkan, batasan biaya untuk pemeriksaan saat ini terlalu rendah sehingga tidak mencukupi bagi auditor untuk melakukan pemeriksaan ke daerah-daerah dengan baik. Kondisi ini menurunkan mutu pemeriksaan, apalagi jika antara pemeriksa dengan yang diperiksa telah terjadi semacam kolusi dan kerjasama tersembunyi. Ia menyebutkan, dalam pengalokasian anggaran untuk auditor yang akan melakukan pemeriksaan ke daerah, pihaknya terikat dengan ketentuan Menteri Keuangan itu. Usulan bagi Menteri Keuangan ini diajukan agar biaya untuk pemeriksaan audit tersebut memadai sehingga kualitas hasil pemeriksaan juga memuaskan.

(13)

Bab I – Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha dan kewaspadaan terhadap berpraktiknya akuntan palsu dalam audit dana kampanye. Yanuar Mulyana (2013) selaku Anggota Tim AdHoc IAPI Dana Kampanye Pemilu menyatakan permintaannya atas peningkatan mutu audit, fee yang wajar, namun yang terpenting adalah audit itu dilakukan akuntan publik yang terdaftar di IAPI. Para Akuntan Publik harus mengaudit kepatuhan (compliance) dan agreed upon prosedur (AUP/Audit Berdasar Perjanjian), namun mengenai besaran fee audit masih

belum jelas. Besaran fee Akuntan Publik yang mengaudit dana kampanye ternyata sampai saat ini masih terjadi proses tawar-menawar antara KPU dengan IAPI. Pangkal penyebabnya, karena KPU masih menggunakan standar fee audit dana kampanye Pemilu 2009, yang saat itu Akuntan Publik hanya melakukan AUP tanpa audit kepatuhan.

Achsin (2013) selaku Anggota Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) periode 2013-2017 mengaku, IAPI telah memberi pemahaman dan menyosialisasikan beban serta resiko Akuntan Publik yang melakukan audit dana kampanye KPU agar meningkatkan besaran fee audit, karena beban pekerjaan Akuntan Publik lebih berat ketimbang Pemilu 2009. Setiawan Kriswanto selaku Anggota Dewan Pengurus IKAI lain menyatakan dalam rekomendasi menyangkut fee audit, menyebutkan bahwa praktik di lapangan sering kali terjadi tawar menawar,

(14)

Bab I – Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha menjadi dasar penunjukan KAP dan bukan berdasarkan fee-nya. Walau demikian, ia mengakui pihak manajemen atau auditee terkadang melalaikan kewajibannya, dengan menunda pembayaran fee audit hingga satu tahun ke depan atau bahkan dibayar saat penunjukan tahun depannya. Padahal, pembayaran fee tepat waktu akan menjaga independensi Akuntan Publik.

Faktor eksternal di luar proses pemeriksaan audit terhadap perusahaan klien menghasilkan fenomena lain yang menyatakan bahwa fee audit tambahan seperti dana taktis dapat mempengaruhi kualitas pemeriksaan audit. Mulyana Wira Kusumah (2005), Akademisi Indonesia, Kriminolog Universitas Indonesia, dan anggota KPU periode 2001-2017, sekaligus tersangka kasus dugaan penyuapan auditor BPK, mengungkapkan bahwa pengeluaran dana taktis Rp100 juta untuk penyuapan bukan inisiatif Nazarrudin Syamasudin, selaku Ketua KPU periode 2001-2005, namun ia telah menyetujuinya untuk mempengaruhi kualitas audit. Serupa dengan fenomena sebelumnya, Taswin Zein (2008), pimpinan proyek Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), sekaligus terdakwa dugaan korupsi di Depnakertrans mengaku memberikan uang sebesar Rp650 juta kepada Bagindo Quirino, selaku auditor BPK-nya, untuk mempengaruhi hasil audit. Taswin juga mengetahui Monang Johanes Tambunan, selaku aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), memberikan biaya transportasi dan biaya makan pada tim audit BPK, yang masing-masing berjumlah Rp39,25 juta dan Rp6,846 juta.

(15)

Bab I – Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha bahwa ukuran dari perusahaan klien dapat meningkatkan jumlah nilai dari fee audit. Pembelajaran dalam bukunya menggunakan fee audit untuk mengukur perbedaan pada reputasi auditor terhadap pasar globalnya (Uddin dan Tsamenyi, 2010:81). Kompleksitas dari proses pemeriksaan audit meningkatkan tingkatan usaha dari auditor, dengan demikian meningkatkan harga dari jasa audit yang diberikan (Reckers, 2003:236).

Mulyadi (2002:63-64) menyatakan bahwa besarnya fee anggota tergantung: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi akan mengenakan audit fee yang lebih tinggi pula, kualitas layanan yang lebih tinggi biasanya dikaitkan dengan harga yang lebih tinggi (Berty Wahyu Putri, 2012).

Liu (2015:200) mendefinisikan audit cost atau fee audit sebagai sumber-sumber tersedia yang dimiliki atau dipergunakan oleh institusi audit dalam mengerjakan tugas pemeriksaan dan kewajiban auditnya, termasuk di dalamnya semua biaya eksternal dan internal terkendali dan juga biaya tidak terkendali oleh institusi audit tersebut dalam periode waktu tertentu, biaya audit mengacu kepada keseluruhan pengeluaran fiskal yang dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh institusi audit. Definisi lain juga dikatakan oleh Gupta (2004:648) yang menyatakan cost audit sebagai laporan audit atas pembiayaan, yang berfungsi untuk

(16)

Bab I – Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Apep Ruhiyat (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh kompleksitas tugas audit dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit dengan moderasi pemahaman mengenai sistem informasi (survei pada 12 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung). Hasil dari penelitian ini adalah kompleksitas tugas audit, tekanan anggaran waktu, pemahaman sistem informasi berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap kualitas audit. Hal ini didukung oleh pencapaian indikator berdasarkan dimensi masing-masing di antaranya: pertama yaitu pemahaman auditor atas time budget, kedua yaitu tanggung jawab auditor atas time budget, ketiga yaitu penilaian kinerja oleh atasan, adanya tekanan atas penilaian kinerja dalam memenuhi time budget, keempat yaitu alokasi fee untuk audit, fee yang diterima dan

pengalokasian fee untuk biaya audit, kelima yaitu frekuensi revisi time budget.

Penelitian serupa dilakukan Margi Kurniasih (2014) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh fee audit, audit tenure, dan rotasi audit terhadap kualitas audit (studi empiris pada perusahaan manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012). Hasil penelitian tersebut adalah bahwa persaingan Kantor Akuntan Publik untuk menciptakan hasil audit yang berkualitas semakin ketat, kualitas audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi dipengaruhi juga oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan pengaruh terhadap kualitas audit diantaranya fee audit, audit tenure dan rotasi audit. Dalam hal ini, ditemukan bahwa auditor yang

(17)

Bab I – Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha mana ketika pemilik perusahaan memilih auditor yang berkualitas tinggi maka akan dikenakan fee audit yang tinggi pula dengan hasil audit yang dapat memberikan informasi privat pemilik yang berguna bagi investor dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian fenomena, teori, dan penelitian sebelumnya di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sebarapa besar dampak fee audit yang diterima oleh auditor atas kualitas pemeriksaan audit yang kemudian

dihasilkan, dengan mengambil judul “Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh fee audit terhadap kualitas audit?

1.3 Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian ini dengan tujuan untuk meninjau ulang teori yang ada mengenai pengaruh fee audit terhadap kualitas audit.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(18)

Bab I – Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Auditor

Penulis berharap dengan melakukan penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat sebagai tambahan informasi bagi auditor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fee audit yang diterima sebuah auditor terhadap kualitas pemeriksaan audit yang disajikan.

2. Bagi Masyarakat

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat yaitu sebagai sumber informasi tambahan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengaruh fee audit terhadap kualitas audit.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(19)

Bab V – Simpulan dan Saran

95

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hipotesis dari uji korelasi sederhana untuk kedua variabel dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara fee audit dengan kualitas audit. Sedangkan hipotesis dari uji regresi sederhana untuk kedua variabel dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara fee audit dengan kualitas audit.

Berdasarkan uji regresi sederhana yang telah dilakukan oleh penulis, diperoleh hasil bahwa fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit sebesar 49,1%, sementara sisanya 50,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dan memiliki koefisien korelasi sebesar 71,2% yang berarti fee audit dengan kualitas audit memiliki kekuatan hubungan yang kuat dan berjalan searah.

Hasil penelitian di atas sesuai dengan salah satu fenomena yang ada yaitu gaji dan penghasilan auditor BPK selama ini telah membuat BPK sulit memperoleh tenaga auditor yang handal dan berkualitas (Anwar Nasution, 2007). Maka dari itu Menteri Keuangan perlu memperbaiki standar biaya pemeriksaan khususnya pemeriksaan ke daerah-daerah untuk memperbaiki kualitas hasil pemeriksaan (Seno, 2005). Dengan hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit sebesar 49,1%, sehingga apabila fee audit meningkat maka kualitas audit akan meningkat juga demikian sebaliknya.

(20)

Bab V – Simpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat sebaiknya terus meningkatkan kualitas kerja tim auditornya melalui dana yang disediakan pemerintah (learning and growth) terutama dalam kemampuan dan kualitas personal dari rekan kerja audit dan staff sehingga menghasilkan proses pemeriksaan audit yang berkualitas.

2. BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat sebaiknya memeriksa secara berkala keterandalan dan kebergunaan dari hasil laporan audit yang aktual untuk menjaga kualitas audit yang dihasilkan.

3. BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat sebaiknya memastikan bahwa penggunaan dana pemeriksaan audit yang ada serta pengalokasian anggaran untuk auditor yang akan melakukan pemeriksaan ke daerah telah digunakan dengan efisien dan efektif.

(21)

97 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Achsin. (2013). IAPI Sedang Merayu, KPU Agar Naikkan Fee AP. Akuntanonline.com – Auditing. Selasa, 10 Desember 2013 diakses dari http: //akuntanonline.com/showdetail.php?mod=art&id=968&t=IAPI%20Sedang %20Merayu,%20KPU%20Agar%20Naikkan%20Fee%20AP%20%20&kat =Auditing

Andreani Hanjani. (2014). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor KAP di Semarang). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Program Strata 1. Universitas Diponegoro. Semarang.

Anwar Nasution. (2007). BPK Minta Gaji Auditor Naik. Detik.com, detikFinance – Ekonomi Bisnis. Senin, 8 Januari 2007 diakses dari http://finance.detik.com/ read/2007/01/08/150050/727880/4/bpk-minta-gaji-auditor-naik

Apep Ruhiyat. (2012). Pengaruh Kompleksitas Tugas Audit dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman mengenai Sistem Informasi (Survei pada 12 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Program Strata 1. Universitas Pasundan. Bandung.

Arens, A. A., Best, P., Shailer, G., dan Fiedler, B. (2013). Auditing, Assurance Services and Ethics in Australia: An Integrated Approach. 9th Edition.

Frenchs Forest: Pearson Higher Education AU.

Arens, A. A., Elder, R. J., dan Beasley, M. S. (2006). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. New Jersey: Pearson Prentice Hall International, Inc.

Bambang Hartadi. (2009). Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 16 (1), hal. 4-17.

(22)

98 Universitas Kristen Maranatha Basu, S. K. (2010). Fundamental of Auditing. New Delhi: Pearson Education India. Belcher, A. (2014). Directors’ Decisions and The Law: Promoting Success.

Abingdon: Routledge.

Berty Wahyu Putri. (2012). Penentuan Kualitas Audit Berdasarkan Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Biaya Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1

Cossin, D., dan Acosta, F. M. A. (2012). Optimal Control of Credit Risk: Advanced in Computational Management Science. New York: Springer Science & Business Media.

Davenport, T. H., dan Beck, J. C. (2002). The Attention Economy: Understanding the New Currency of Business. Boston: Harvard Business Press.

Desikan, S., dan Ramesh, G. (2006). Software Testing: Principles and Practice. 6th Edition. New Delhi: Pearson Education India.

Dwiyani Pratistha dan Ni Luh Sari Widhiyani. (2014). Pengaruh Independensi Auditor dan Besaran Fee Audit terhadap Kualitas Proses Audit. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6 (3), hal. 5-9.

Essel, D. (2015). Organizational Leadership Qualities: How to Make Extraordinary Things Happen in Organizations. Venus Content Providers.

(23)

99 Universitas Kristen Maranatha Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. (2005). Service, Quality, and Satisfaction.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Fernando, G. D. (2007). The Impact of Audit Quality on Cash Incentive Compensation and Cost of Capital. Ann Arbor: ProQuest Information and Learning Company.

Gandara, P. C. (2000). The Dimensions of Time and the Challenge of School Reform. New York: State University of New York Press.

Germana Cousin dan Ardiani Ika S. (2010). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Independensi dan Kualitas Audit Auditor di Jawa Tengah. AKSES: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 5 (9), hal. 4-14.

Gray, I., dan Manson, S. (2007). The Audit Process: Principles, Practice and Cases. 4th Edition: ISA Edition. London: Cengage Learning EMEA.

Gul, F. A., dan Fung, S. (2014). Hong Kong Auditing: Economic & Theory Practice. 3rd Edition. Kowloon: City University of HK Press.

Gupta, K. (2004). Contemporary Auditing. 6th Edition. New Delhi: Tata McGraw-Hill Education.

Guy, D. M., Alderman, C. W., dan Winters, A. J. (2002). Auditing. Jilid 1. Edisi Kelima. (Diterjemahkan oleh: Sugiyarto). Jakarta: Erlangga.

Hay, D., Knechel, W. R., dan Willekens, M. (2014). The Routledge Companion to Auditing. Abingdon: Routledge.

Hingarh, V., dan Ahmed, A. (2013). Understanding and Conducting Information Systems Auditing + Website. Singapore: John Wiley & Sons..

Holmes, A. W., dan Burns, D. C. (1988). Auditing: Norma dan Prosedur. Edisi Kesepuluh. (Diterjemahkan oleh: Mohammad Badjuri dan Marianus Sinaga). Jakarta: Erlangga.

Husein Umar . (2005). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(24)

100 Universitas Kristen Maranatha _________. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Johnstone, K., Gramling, A., dan Rittenberg, L. (2015). Auditing: A Risk-Based

Kotler, P. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kedua. (Diterjemahkan oleh: Benyamin Molan dan Bambang Sarwiji). Jakarta: PT Indeks.

Kumar, R., dan Sharma, V. (2011). Auditing: Principles and Practice. 2nd Edition: Eastern Economy Edition. New Delhi: PHI Learning Pvt. Ltd.

Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember), hal. 25-60.

Lal, J., dan Srivastava, S. (2009). Cost Accounting. 4th Edition. New Delhi: Tata McGraw-Hill Education.

Leimeister, S. (2010). IT Outsourcing Governance: Client Types and Their Management Strategies. 1st Edition. Wiesbaden: Springer Science &

Business Media.

Liu, J. (2015). Study on the Auditing Theory of Socialism with Chinese Characteristics. Revised Edition. New Jersey: John Wiley & Sons.

Louwers, T. J., Ramsay, R. J., Sinason, D. H., dan Strawser, J. R. (2005). Auditing and Assurance Services. 6th Edition: Revised Edition. New York: McGraw-Hill Education.

(25)

101 Universitas Kristen Maranatha Messier, W. F. Jr., Glover, S. M., dan Prawitt, D. F. (2006). Auditing and Assurance

Services: A Systematic Approach. Jilid Satu. Edisi Keempat. (Diterjemahkan oleh: Nuri Hinduan). Jakarta: Salemba Empat.

Mohammad Nazir. (2005). Metodologi Penelitian. Edisi Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. (2002). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. (1998). Auditing. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyana Wira Kusumah. (2005). Mulyana: Ketua KPU Menyetujui Pengeluaran Dana Taktis untuk Auditor BPK. Merdeka.com – Kapanlagi.com, Hukum – Kriminal. Selasa, 10 Mei 2005 diakses dari http://www.merdeka.com/ hukum-kriminal/mulyana-ketua-kpu-menyetujui-pengeluaran-dana-taktis-untuk-auditor-bpk -j4xrwv5.html

Nassab, R., Rajaratnam, V., dan Loh, M. (2011). Applying MBA Knowledge and Skills to Healthcare. London: Radcliffe Publishing Ltd.

Omachonu, V. K., dan Ross, J. E. (2004). Principles of Total Quality. 3rd Edition. Florida: CRC Press.

Passenheim, O. (2009). Project Management. Denmark: Bookboon Olaf Passenheim & Ventus Publishing ApS.

Pickett, K. H. S. (2004). The Internal Auditor at Work: A Practical Guide to Everyday Challenges. New Jersey: John Wiley & Sons.

_________. (2010). The Internal Auditing Handbook. 3rd Edition. Chichester: John Wiley & Sons.

Reckers, P. M. J. (2003). Advances in Accounting. Volume 20. Oxford: Elsevier. Reddy, R. J. (2004). Cost Accounting and Control Systems. New Delhi: APH

Publishing Corporation.

(26)

102 Universitas Kristen Maranatha Ross, J. E., dan Perry, S. (1999). Total Quality Management: Text, Cases, and

Readings. 3rd Edition. Florida: CRC Press.

Sale, J. T. (2005). Advances in International Accounting. Volume 18. Oxford: Akuntanonline.com – Auditing. Kamis, 7 November 2013 diakses dari http: //akuntanonline.com/showdetail.php?mod=art&id=873&t=Fee%20Audit% 20AP%20Seperti%20Menawar%20Cabe%20%20&kat=Auditing

Sharma, A. (2010). Auditing. New Delhi: VK Publications.

Sofyan Safri Harahap. (1991). Auditing Kontemporer. Edisi Kesatu. Jakarta: Erlangga.

Sohrab. (1996). Quality Audit. New Delhi: Allied Publishers Limited.

Stephens, K. S. (2005). Juran, Quality, and a Century of Improvement. Volume 15. Milwaukee: ASQ Quality Press.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Edisi Kelima. Bandung: CV. Alfabeta.

_________. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

_________. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi Kedelapan. Bandung: CV. Alfabeta.

_________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Keenam. Jakarta: Rineka Cipta.

(27)

103 Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sunjoyo. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: CV. Alfabeta.

Suryana. (2006). Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Swinkels, W. H. A. (2012). Exploration of a Theory of Internal Audit: A Study on the Theoretical Foundations of Internal Audit in Relation to the Nature and the Control Systems of Dutch Public Listed Firms. Amsterdam: Eburon Uitgeverij B.V.

Taswin Zein. (2008). Taswin Suap Auditor BPK Rp650 Juta. Merdeka.com Kapanlagi.com, Peristiwa. Jumat, 10 Oktober 2008 diakses dari http:// www.merdeka.com/peristiwa/taswin-suap-auditor-bpk-rp650-jutagjhl3vs. html

Tavana, M. (2013). Developing Business Strategies and Identifying Risk Factors in Modern Organizations. Hershey: IGI Global.

Tritschler, J. (2013). Audit Quality: Association Between Published Reporting Errors and Audit Firm Characteristics. Innsbruck: Springer Science & Business Media.

Uddin, S., dan Tsamenyi, M. (2010). Research in Accounting in Emerging Economies. Volume 10. 1st Edition. Bingley: Emerald Group Publishing. United States General Accounting Office. (2008). Audits of Public Companies. New

York: Nova Science Publishers.

Wahyudin Nor. (2012). Pengaruh Fee Audit, Kompetensi Auditor, dan Perubahan Kewenangan terhadap Motivasi Auditor. Jurnal Akuntansi Universitas Palangka Raya.

Wanous, J. P., Keon, T. L., dan Latack, J. C. (1983). Expectancy Theory and Occupational/Organizational Choices: A Review and Test. Organizational Behavior and Human Performance, 32, hal. 66-86.

(28)

104 Universitas Kristen Maranatha Yanuar Mulyana. (2013). Waspadai AP Palsu, Audit Dana Kampanye.

Referensi

Dokumen terkait

Perjanjian Kontrak Kerja adalah perjanjian antara pegawai baru dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya yang memuat hak dan kewajiban di kedua belah

Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan rakyat yang berpotensi Merusak Lingkungan Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat Jumlah masyarakat yang diawasi dalam

Sebelum melakukan peminjaman alat untuk praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut: 1) Tiga (3) hari sebelum praktikum dimulai, setiap

kritis, aktivitas belajar dan keterampilan mengajar guru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara untuk memperoleh data awal, tes untuk memperoleh data nilai siswa,

Kesimpulan : (1) Berdasarkan keiimpahan dan pola penyebaran serta hubungannya dengan faktor fisik dan kimia dapat disimpuikan bahwa ikan betok {Anabas testudineus Bloch.) perairan

Minyak pelumas adalah salah satu produk minyak bumi yang masih mengandung senyawa-senyawa aromatik dengan indek viskositas yang rendah. Fungsi minyak pelumas adalah mencegah

Kepemimpinan tidak bisa lepas dengan dunia pendidikan karena dalam dunia pendidikan pasti terdapat manusia-manusia yang mengatur dan menjalankan proses manajemen, mulai

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Pada langkah ini guru di harapkan dapat menyampaikan apakah yang menjadi kompetensi dasar mata pelajaran yang di