BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Melalui pendidikan dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan formal yang menangani berbagai macam karakteristik anak didik memerlukan pemantapan proses belajar dan mengajar yang inovatif dan kreatif dari berbagai pihak. (Efendi, Muhammad. 2011)
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran adalah guru, oleh karena itu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran perlu ditingkatkan, agar memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk itu, diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai di antaranya adalah tersedianya media pembelajaran.
ketuntasan minimal yaitu sebesar 75, atau jika dinyatakan dalam persen dari 100% siswanya hanya 38,89% saja yang nilainya mencapai KKM, sementara 61,11% lainnya belum mendapat nilai tuntas.
Tabel 1.1 Rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran geografi semester gasal SMA Negeri 1 Bantarkawung kelas XI IPS tahun pelajaran 2013/2014 Kelas Ulangan Harian Rata-rata Ketuntasan
(%)
1 2
XI IPS 1 71,36 65,98 68,67 68,15
XI IPS 2 67,17 60,92 64,05 38,89
Sumber : Data nilai ulangan harian SMA Negeri 1 Bantarkawung tahun ajaran 2013/2014.
Untuk mencapai pola pembelajaran yang baik dan menyenangkan, maka seorang guru harus kreatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kelas serta dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Guru dalam pembelajaran harus dapat menjadi motivator serta memfasilitasi siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran. Penerapan model pembelajaran yang tepat, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk aktif mengeluarkan segala potensi yang ada dalam dirinya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Para ahli pendidikan telah menciptakan berbagai model pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar aktif. Model pembelajaran tersebut ada yang bersifat perorangan dan ada pula yang bersifat kelompok. Salah satu model pembelajaran yang sekarang banyak digunakan guru adalah model pembelajaran kooperatif. Tipe model pembelajaran kooperatif ini di antaranya Jigsaw, STAD, Kepala Bernomor, Problem Based Introduction, Picture and Picture, dan sebagainya.
memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih fokus dalam menafsirkan materi sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya, melalui hasil pengamatan dan penafsiran dengan media gambar. Media pembelajaran ini sangat penting digunakan karena selain siswa mendapatkan pengarahan dari guru, siswa juga bisa melihat dan menyaksikan secara langsung contoh dari penjelasan tentang materi pelestarian lingkungan hidup secara detail. Selain itu, media ini akan memperkaya pengalaman siswa. Kejadian yang tidak pernah mereka lihat atau alami akan dapat mereka saksikan sendiri dan ini menjadikan mereka seolah-olah mengalaminya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan mencoba melakukan penelitian dengan judul : “ Peningkatan Aktifitas dan Prestasi Belajar Siswa melalui Metode Picture and Picture dengan Media Audio Visual pada Mata Pelajaran Geogarfi Di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Bantarkawung “.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui metode picture and picture dengan media audio visual pada mata pelajaran geografi di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Bantarkawung.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi Siswa :
a. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan memahami materi pelajaran.
b. Memotivasi siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar. c. Prestasi siswa dapat meningkat.
d. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam menyerap informasi yang ada. 2. Manfaat bagi Guru :
a. Mendorong untuk meningkatkan profesionalisme guru. b. Memilih alternatif metode pembelajaran.
3. Manfaat bagi Sekolah
a. Sebagai bahan masukan upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang ada hubungannya dan mendukung pembahasan yang terdapat dalam permasalahan.
1. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Menurut Sardiman (2007:95) aktivitas adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku atau melakukan kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan anak selaku siswa dalam lingkungan sekolah secara khusus yaitu aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Menurut Kunandar (2008:277) aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
b. Prinsip-prinsip Aktivitas Belajar
Prinsip-prinsip aktivitas belajar dalam hal ini akan dilihat dari sudut pandang perkembangan konsep jiwa menurut ilmu jiwa. Dengan melihat unsur kejiwaan seseorang subjek belajar/subjek didik, dapatlah diketahui bagaimana prinsip aktivitas yang terjadi dalam belajar.
Menurut Sardiman (2007:97) prinsip aktivitas belajar dari sudut pandang jiwa ini secara garis besar dibagi menjadi dua pandangan yakni :
1) Menurut pandangan ilmu jiwa lama 2) Menurut pandangan ilmu jiwa modern
c. Jenis-Jenis Aktivitas
Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran tidak hanya mendengarkan dan mencatat, banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa. Paul B. Diedrich (Sardiman, 2007:101) menggolongkan aktivitas siswa sebagai berikut:
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan,
membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7. Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Sardiman A.M (2001:46) berpendapat bahwa pengertian prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Pengertian lain mengenai prestasi juga diartikan sebagai bukti keberhasilan usaha yang dicapai serta kemajuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan tugas ( W.S. Winkel ). Prestasi menurut Hamdani (2011:137), adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.
b. Pengertian Belajar
menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
c. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Arifin (2009:11), kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan. Menurut Arif Gunarso (1993: 77) dalam Hamdani (2011: 138) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Fungsi utama dari prestasi belajar menurut Arifin (2009: 12-13), antara lain: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai peserta didik.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan IPTEK, dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar dapat dijadikan tolak ukur untuk dapat lebih meningkatkan belajar siswa, dan berfungsi sebagai pemuas rasa ingin tahu tingkat kemampuan siswa terhadap penguasaan materi yang dipelajarinya.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup : faktor internal dan faktor eksternal. Dari pendapat ini dapat dijelaskan mengenai kedua faktor tersebut sebagai berikut :
1) Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari siswa. a) Kecerdasan (Intelegensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangannya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis
c) Sikap
Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan dan keyakinan. Pada diri siswa harus ada sikap positif (menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya. Sikap positif ini akan mendorong siswa memiliki kemauan untuk belajar. Adapun siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada sesama siswa atau gurunya tidak akan memiliki kemauan untuk belajar.
d) Minat
Minat menurut ahli psikologis adalah suatu kecenderunganuntuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang. Jadi dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang pada sesuatu. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar atau kegiatan. Pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari karena minat menambah kegiatan belajar.
e) Bakat
f) Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar perlu di usahakan, terutama yang berasal dari dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula, dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
2) Faktor Eksternal a) Keadaan keluarga
Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
b) Keadaan sekolah
Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
c) Lingkungan masyarakat
Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi. Dapat dikatakan lingkungan dapat membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang anak akan menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan yang temannya rajin belajar, kemungkinan hal tersebut akan membawa pengaruh baik pada dirinya sehingga siswa akan turut belajar sebagaimana temannya.
e. Indikator Prestasi Belajar
Muhibbin Syah (2010 : 148) indikator prestasi belajar sebagai berikut : Ranah/Jenis Prestasi Indikator
A. Ranah Cipta (Kognitif) 1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Penerapan
5. Analisis (pemeriksaan dan pemilihan secara teliti) 2. Dapat menunjukkan kembali
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara tepat
1. Dapat menguraikan
2. Dapat mengklasifikasikan/memilih-milih
1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan
3. Metode Picture And Picture
a. Pengertian
Picture and picture adalah suatu metode belajar dengan menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis, Hamdani (2011:89). Metode pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran picture and picture menggunakan media atau alat peraga dua dimensi. Alat peraga dua dimensi adalah alat peraga yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Alat peraga dua dimensi dalam penerapan metode pembelajaran picture and picture berupa gambar mati seperti sejumlah gambar foto, lukisan, baik dari majalah, buku koran, ataupun berbagai gambar lainnya yang dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, Sudjana ( 2005:101).
b. Langkah-langkah metode picture and picture
Adapun langkah-langkah metode pembelajaran picture and picture menurut Taniredja(2011:100) adalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru menyajikan materi sebagai pengantar.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat di mulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang di pelajari.
3) Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, guru mengajak siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang di tunjukkan oleh guru atau oleh temannya.
4) Guru menunjukan atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Gambar-gambar yang sudah ada di minta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat atau dimodifikasi. Di langkah ini guru melakukan inovasi karena penunjukan secara langsung kurang efektif dan membuat alokasi waktu tidak efisien atau melebihi batas yang telah ditentukan. Salah satu cara adalah dengan undian. 5) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
jadi guru harus mampu mengendalikan situasi yang terjadi sebagai moderator utamanya.
6) Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan penekanan pada hal ini di capai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebuh penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan. 7) Kesimpulan atau rangkuman.
Kesimpulan dan rangkuman dilakukan dengan siswa. Guru membantu dalam proses pembuat kesimpulan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Picture and Picture
Menurut Sahrudin & Sri Iriani dalam blog yang beralamat : (Sadiman2007.blogspot.com) Kelebihan metode pembelajaran picture and picture adalah :
a) Guru lebih mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa; b) Melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis.
Kekurangan dari metode pembelajaran picture and picture adalah : a) Memakan banyak waktu
b) banyak siswa yang pasif.
sehingga tercipta pembelajaran yang aktif dan terjadi komunikasi kesegala arah. penggunaan media pembelajaran yaitu media audio visual karena media ini juga dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan siswa juga lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
4. Media Audio Visual
a. Pengertian Media Audio Visual
Media Audio adalah media yang hanya mengandalkan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. (Sanjaya, Wina. 2012:118).
Media Audio Visual yaitu media yang merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Media ini dibagi lagi ke dalam : 1) Audiovisual Diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam,
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak suara. 2) Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Pembagian lain dari media ini adalah :
1) Audiovisual Murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber, seperti film video-cassette.
Dalam sebuah penelitian bahwa penerimaan informasi sebelum menjadi ilmu pengetahuan dalam diri kita itu diawali melalui proses indra.
Aristoteles mengusulkan bahwa model pendidikan awal berasal dari serapan indra. Dan masing-masing indra mempunyai kontribusi yang berbeda. Penggabungan indra-indra dalam proses belajar akan menambah daya serap siswa. Dengan demikian penggunaan media belajar audio-visual akan merangsang keterlibatan indra penglihatan dan pendengaran dan juga suasana diri (mood) sehingga akan memudahkan dalam penyerapan informasi yang pada akhirnya akan di simpan di otak dalam memori.
b. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat memotivasi serta menarik perhatian siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Kelebihan media tersebut, yaitu sebagai beikut :
1) Memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa. 2) Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4) Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai kebutuhan.
5) Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa. Kelemahan media video dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1) Jangkauannya terbatas.
4) Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.
Inovasi dari kelemahan di atas dapat dilakukan dengan menciptakan pembelajaran menjadi berbagai arah dengan mengadakan diskusi kelompok, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif dan terjadi komunikasi kesegala arah. Pada saat tayangan materi, maka ukuran yang ditampilkan lebih dimaksimalkan, sehingga siswa yang duduk dibelakang dapat melihat dengan jelas dan dalam mendapatkan pembelajaran akan lebih maksimal.
5. Mata Pelajaran Geografi
a. Pengertian Geografi
Winarno (2008:1) Kata geografi berasal dari bahasa yunani yaitu geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi geografi berarti tulisan tentang bumi. Geografi sering disebut sebagai ilmu bumi. Geografi dalam mempelajari tentang bumi, bukan hanya bumi melainkan berbagai hal dipermukaan bumi, di luar bumi, serta benda-benda di ruang angkasa. Bintarto (Hestiyanto, 2010:4) Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan. James Fairgrive (Hestiyanto, 2010:4) geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berfikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan di dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan “di mana”
2010:4) geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu, dan hubungan antarwilayah secara keseluruhan.
b. Materi Pelestarian Lingkungan Hidup
a) Lingkungan hidup dan berbagai komponen-komponen lingkungan hidup - Pengertian lingkungan hidup.
- Komponen-komponen ekosistem.
b) Permasalahan lingkungan hidup dan kaitan kualitas lingkungan dengan kualitas hidup.
-Bentuk-bentu kerusakan lingkungan
-Pemanasan global memicu terjadinya kerusakan lingkungan hidup. c) Mengidentifikasi berbagai usaha-usaha pelestarian lingkungan d) Konservasi dan wilayah sebaran konservasi di Indonesia.
B. Penelitian Yang Relevan
Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah yang berkaitan dengan metode pembelajaran picture and picture yaitu :
78,43 %. Adanya peningkatan persentase prestasi belajar siswa setelah diakumulasi pada siklus I sebesar 61,53 % , dan siklus II sebesar 88 %.
Zanuar Perdana Putra (2012) telah mengadakan penelitian tentang metode picture and picture untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS kelas VII E di MTs Negeri Nusawungu, Kabupaten Cilacap kompetensi dasar mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer. Adapun penelitian ini memberikan hasil bahwa Penggunaan model pembelajaran picture and picture pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan ketuntasan belajar peserta didik dari kondisi awal yaitu 54% menjadi 88% pada siklus II.
C. Kerangka pikir
Untuk lebih memahami kerangka pikir maka peneliti menampilkan secara rinci, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka meningkatkan aktivitas prestasi belajar siswa.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
“Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi dapat ditingkatkan melalui metode picture and picture dengan media audio visual sebanyak 10% dan 75% ”.
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru belum
menerapkan metode picture and picture dengan media audio visual
Guru menerapkan metode picture and picture dengan media audio visual
Melalui metode picture and picture dengan media audio visual aktivitas dan prestasi belajar siswa meningkat
Bersiklus
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Bantarkawung. Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Peneliti memilih lokasi tersebut untuk dilakukan penelitian karena dalam proses belajar mengajar mata pelajaran geografi masih melalui motode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran sehingga masih banyak siswa yang pasif karena guru terkesan monoton. Kondisi seperti ini akan berakibat buruk terhadap prestasi belajar siswa, dimana pada akhirnya prestasi belajar mata pelajaran geografi siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Bantarkawung belum mencapai nilai tuntas belajar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian diadakan pada semester genap karena peneliti mengambil materi di semester genap. Waktu lama penelitian yang dilaksanakan dari bulan April sampai bulan Juni.
B. Subyek Penelitian
C. Kolaborator
a. Guru pelaksana : Sari Fatmawati, S.Pd b. Observer 1 : Mohamad Nurman, S.Pd c. Observer 2 : Rahma Tisa Nurpratiwi
D. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research (CAR). Menurut Kusumah (2010: 7) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukann oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, mencermati, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing siklus terdiri dari 2 pertemuan dan masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 45 menit).
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh melalui beberapa teknik yang umumnya digunakan yaitu teknik tes dan non tes.
1. Teknik Tes
2. Teknik Non Tes
Teknik non tes merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan siswa. Teknik non tes digunakan untuk mendapatkan data secara tidak langsung berkaitan dengan tingkah laku siswa. Teknik non tes yang digunakan oleh peneliti adalah teknik observasi berupa pengamatan oleh peneliti dan observer terhadap guru kelas dan siswa saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan pada tiap pertemuan dengan menggunakan lembar aktivitas guru dan lembar aktivitas siswa. Lembar aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kinerja guru selama dalam proses mengajar. Sedangkan lembar aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Keduanya digunakan untuk acuan perbaikan dalam proses pembelajaran.
Sumber : Usman (2010 : 120-140)
Tabel 3.2. Indikator aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
No Aktivitas siswa Indikator
A B C D
F. Teknik Analisis Data
Untuk analisis data dari hasil observasi yang telah terkumpul digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, sedangkan untuk menghitung data prestasi belajar siswa menggunakan rumus :
1. Analisis Aktivitas Guru
Data yang diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dianalisis dengan rumus (Purwanto, 2010) :
Keterangan : S : Nilai persen yang dicari R : Jumlah skor aktivitas guru N : Skor maksimum aktivitas guru
Tabel 3.3 Kriteria aktivitas guru
Aktivitas (%) Kriteria
86 – 100 Sangat baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
≤ 54 Kurang sekali
Sumber : Purwanto, 2010 2. Analisis aktivitas siswa
Data yang diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dianalisis dengan rumus (Trianto, 2011 : 243) :
Keterangan : AP : Nilai persen yang dicari
: Banyaknya siswa melakukan aktivitas : Jumlah seluruh siswa (36)
Aktivitas (%) Kriteria
76 – 100 Sangat baik
51 – 75 Baik
26 – 50 Cukup baik
≤ 25 Kurang baik
Sumber : Trianto (2011 : 243) 3. Analisis Prestasi belajar
Setiap akhir siklus diadakan tes untuk mengukur prestasi belajar siswa, (Purwanto, 2010: 112)
a. Nilai siswa
Keterangan:
S = Nilai yang dicari
R = Skor yang diperoleh tiap siswa N = Jumlah seluruh skor/skor maksimum
b. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
x = N
xi
Keterangan :
x = nilai rata-rata (mean) xi = jumlah semua nilai N = banyaknya siswa
Data prestasi belajar siswa dihitung berdasarkan ketuntasan kelas keseluruhan dengan KKM ≥ 75 menggunakan rumus (Purwanto, 2010) :
R : Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 SM : Jumah seluruh siswa
Tabel 3.5 Kriteria ketuntasan belajar
Ketuntasan Belajar (%) Kriteria
80 – 100 Baik sekali
66 – 79 Baik
56 – 65 Cukup
40 – 55 Kurang
≤ 40 kurang sekali
Sumber : Arikunto (2009:35)
G. Prosedur Penelitian
Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam model Kemmis dan Mc Taggart dijelaskan bahwa di dalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Hanya saja, komponen acting dengan observing dijadikan satu kesatuan karena antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan.
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Kusumah, 2010: 21)
Penelitian yang berlangsung dengan tahap-tahap sebagai berikut ini :
Pertemuan pertama (siklus I)
a. Perencanaan Tindakan (Planning)
a) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Mempersiapkan lembar observasi guru
c) Mempersiapkan lembar observasi siswa
d) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan dalam setiap pembelajaran
e) Mempersiapkan soal evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini guru melakukan pelaksanaan dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dengan langkah-langkah :
4) Melaksanakan proses pembelajaran melalui metode picture and picture dengan media audio visual. Bentuk pelaksanaan tindakan dalam kelas sebagai berikut :
a) Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. b) Guru menyampaikan materi pengertian lingkungan hidup dan
komponen-komponen ekosistem.
c) Guru menayangkan gambar komponen-komponen ekosistem.
d) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, dengan jumlah tiap kelompoknya yaitu 6 siswa. kemudian masing-masing kelompok berdiskusi mengenai urutan dari gambar komponen-komponen ekosistem. e) Guru menunjukan atau memanggil perwakilan siswa dari masing-masing
kelompok secara bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
f) Guru menanyakan komponen-komponen ekosistem itu apa saja.
g) Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi komponen-komponen ekosistem yang terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai.
h) Guru mengajak siswa untuk merangkum/memberi kesimpulan tentang komponen-komponen ekosistem.
menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua ini sama seperti pertemuan pertama, guru melakukan pelaksanaan dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dengan langkah-langkah :
1) Guru membuka pelajaran 2) Guru menyampaikan apersepsi.
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa
4) Melaksanakan proses pembelajaran melalui metode picture and picture dengan media audio visual. Bentuk pelaksanaan tindakan dalam kelas sebagai berikut :
a) Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya denganpembangunan berkelanjutan. b) Guru menyampaikan materi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup
dan pemanasan global memicu terjadinya kerusakan lingkungan hidup. c) Guru menayangkanvideo proses terjadinya pemanasan global.
d) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, dengan jumlah tiap kelompoknya yaitu 6 siswa. kemudian masing-masing kelompok berdiskusi mengenai urutan dari gambar proses terjadinya pemanasan global.
f) Guru menanyakan apa saja bentuk-bentuk kerusakan lingkungan dan bagaimana proses terjadinya pemanasan global.
g) Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi pemanasan global memicu terjadinya kerusakan lingkungan hidup. h) Guru mengajak siswa untuk merangkum/memberi kesimpulan tentang
kerusakan lingkungan hidup dan pemanasan global memicu terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
5) Guru memberikan soal evaluasi berupa 5 soal uraian. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan dilakukan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Observasi yang dilakukan adalah pengamatan terhadap kegiatan guru dan pengamatan terhadap kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan guru yang diamati adalah aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran picture and picture. Sedangkan aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
merencanakan tindakan pada siklus berikutnya, hingga mencapai suatu target keberhasilan.
Pertemuan pertama dan kedua (siklus II)
a. Perencanaan Tindakan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode picture and picture berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus I.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan dilakukan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Observasi yang dilakukan adalah pengamatan terhadap kegiatan guru dan pengamatan terhadap kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan guru yang diamati adalah aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran picture and picture. Sedangkan aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
proses pembelajaran yang sudah dilakukan dengan metode Picture and Picture dalam pembelajaran geografi di SMA N 1 Bantarkawung.
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila :
1. Adanya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa selama setiap siklus. 2. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila aktivitas siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Daerah Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMA N 1 Bantarkawung, yang secara administrasi terletak di Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes. Batas Desa Pangebatan secara administratif yaitu:
a. Sebelah Utara : Desa Kalinusu b. Sebelah Selatan : Desa Telaga
c. Sebelah Barat : Desa Tambakserang d. Sebelah Timur : Desa Kalilangkap
SMA N 1 Bantarkawung merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang terakreditasi A dengan nilai 89. Sekolah ini didirikan pada tahun 1968 dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. SMA N 1 Bantarkawung terletak di jalan Raya Bantarkawung Nomor 15 , Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.
SMA N 1 Bantarkawung mempunyai visi “ Bermutu, Trampil, Ilmiah, dan Berakhlak Mulia “. Sedangkan misi SMA N 1 Bantarkawung adalah :
1) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada mutu proses dan hasil belajar
2) Menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 3) Memberikan bekal ketrampilan atau kecakapan hidup
5) Membangun kultur akademik dan jiwa ilmiah 6) Memupuk disiplin dan akhlak mulia.
B.Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan metode Picture and picture ini dilaksanakan di kelas XI IPS 2 semester II (genap) SMA Negeri 1 Bantarkawung, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes pada materi pelestarian lingkungan hidup. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan dan masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan metode picture and picture.
2) Mempersiapkan lembar aktivitas siswa dan lembar aktivitas guru.
3) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan dalam setiap pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode picture and picture pada siklus I dilaksanakan dalam 2x pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 90 menit dalam satu pertemuan.
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 april 2014 pukul 08.45 WIB sampai pukul 10.15 WIB di SMA N 1 Bantarkwung semester 2, tahun 2013/2014 pada mata pelajaran geografi dengan pokok bahasan “
pengertian lingkungan hidup dan komponen-komponen ekosistem “. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi pengertian lingkungan hidup dan komponen-komponen ekosistem dengan bahasa yang jelas. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan guru. Guru menayangkan gambar komponen-komponen ekosistem.
Setelah menyampaikan materi, guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Kemudian, guru membagi LKS dan masing-masing kelompok berdiskusi mengenai urutan dari gambar komponen-komponen ekosistem. Guru memberi waktu 5 menit untuk mengerjakannya. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling untuk melihat kerja siswa. Setelah itu, guru menyuruh perwakilan siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan. Guru menanyakan komponen-komponen ekosistem itu apa saja. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi komponen-komponen ekosistem yang terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai. Guru tidak mengajak siswa untuk merangkum/memberi kesimpulan dikarenakan alokasi waktu belum efisien atau melebihi batas yang telah ditentukan.
Pada kegiatan penutup guru menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing dan memberikan soal evaluasi berupa 5 soal uraian. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
Pertemuan Kedua
tahun 2013/2014 pada mata pelajaran geografi dengan pokok bahasan “ bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan pemanasan global memicu terjadinya kerusakan lingkungan hidup“. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan ucapan salam, berdoa dan menanyakan kehadiran siswa. Sebelum memberi materi terlebih dahulu guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan memberikan sedikit contoh tentang fenomena lingkungan saat ini dan berbagai kerusakan lingkungan. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi pembelajaran tentang bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan pemanasan global memicu terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Sehingga siswa dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan bagaimana proses terjadinya pemanasan global. Guru juga memberi semangat bahwa siswa bisa memahami materi yang akan dipelajari serta menginformasikan bahwa pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan metode picture and picture.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan pemanasan global memicu terjadinya kerusakan lingkungan hidup dengan bahasa yang jelas. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan guru. Guru menayangkan video proses terjadinya pemanasan global.
terjadinya pemanasan global, guru memberi waktu 5 menit untuk mengerjakannya. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling untuk melihat kerja siswa. Setelah itu, guru menyuruh perwakilan siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan.
hidup dikarenakan alokasi waktu belum efisien atau melebihi batas yang telah ditentukan.
Pada kegiatan penutup guru menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing dan memberikan soal evaluasi berupa 5 soal uraian. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
c. Observasi
Dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh guru dari kelas lain sebagai observer 1. Guru bertugas mengajar siswa dan melakukan kegiatan penilaian prestasi belajar. Observer 1 bertugas mengobservasi aktivitas siswa dengan menggunakan lembar aktivitas siswa. Sementara peneliti sebagai observer 2 bertugas mengobservasi aktivitas guru dengan menggunakan lembar aktivitas guru. Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Aktivitas Guru
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dari tindakan guru dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus I, dapat di deskripsikan sebagai berikut :
Pertemuan pertama
a) Guru membuka pelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat membuka pelajaran, guru hanya mengucap salam dan menanyakan kehadiran siswa.
b) Guru menyampaikan apersepsi
Guru melakukan aktivitas pada saat menyampaikan apersepsi, ada bahan pengait yang sesuai tetapi tidak ada respon dari siswa.
c) Guru memberi motivasi
Guru melakukan aktivitas pada saat memberi motivasi, hanya memberikan tujuan pembelajaran saja.
d) Guru menyampaikan materi pembelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menyampaikan materi pembelajaran, guru menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas.
e) Guru menggunakan alat/media pengajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menggunakan alat/media pengajaran dengan cara penggunaannya yang tepat, membantu pemahaman siswa dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
f) Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok picture and picture
g) Guru memberikan LKS
Guru melakukan aktivitas pada saat memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h) Guru membahas LKS dan bersama-sama siswa menyimpulkannya
Guru melakukan aktivitas pada saat membahas LKS tetapi tidak menyimpulkannya dikarenakan alokasi waktu belum efisien atau melebihi batas yang telah ditentukan.
i) Guru menutup pelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menutup pelajaran, Guru menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing dan memberikan soal evaluasi berupa 5 soal uraian. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucap salam.
Pertemuan Kedua
Tindakan guru pada siklus I pertemuan kedua dengan jumlah persentase 76,92 % dengan kriteria baik yaitu :
a) Guru membuka pelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat membuka pelajaran, guru mengucap salam, membaca doa dan menanyakan kehadiran siswa.
b) Guru menyampaikan apersepsi
c) Guru memberi motivasi
Guru melakukan aktivitas pada saat memberi motivasi, hanya memberikan tujuan pembelajaran saja.
d) Guru menyampaikan materi pembelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menyampaikan materi pembelajaran, guru menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas.
e) Guru menggunakan alat/media pengajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menggunakan alat/media pengajaran dengan cara penggunaannya yang tepat, membantu pemahaman siswa dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
f) Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok picture and picture
Guru melakukan aktivitas pada saat mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok picture and picture, guru hanya meminta siswa untuk membentuk kelompok dan membaginya ke dalam kelompok picture and picture.
g) Guru memberikan LKS
Guru melakukan aktivitas pada saat memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h) Guru membahas LKS dan bersama-sama siswa menyimpulkannya
i) Guru menutup pelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menutup pelajaran dengan memberi soal evaluasi, menginformasikan materi yang akan dipelajari pada berikutnya dan menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucap salam.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil aktivitas guru mengajar pada siklus I sudah mencangkup kategori baik, namun dalam proses pembelajaran belum optimal. Hal ini dikarenakan penerapan metode pembelajaran picture and picture yang dilaksanakan belum dikelola dengan baik sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, sehingga mempengaruhi hasil aktivitas belajar siswa yang rendah. Pembelajaran yang dilaksanakan belum menekankan aktivitas belajar yang menggunakan metode pembelajaran picture and picture. (lihat pada Tabel 4.1)
Tabel 4.1 Rekapitulasi observasi aktivitas guru siklus I
No Kegiatan guru Skor Siklus I
P1 P2
1. Membuka pelajaran 2 3
2. Menyampaikan apersepsi 3 4
3. Memberikan motivasi 2 2
4. Menyampaikan materi pembelajaran 3 3 5. Menggunakan alat/media pembelajaran 4 4 6. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
picture and picture
3 3
2) Aktivitas Siswa
Pertemuan pertama
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa pada mata pelajaran geografi melalui penerapan metode pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan pertama dengan jumlah persentase 11,12% dengan kriteria kurang baik, yaitu :
a. Siswa yang mengajukan pertanyaan hanya 1 siswa dengan persentase sebesar 2,78%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dengan jelas.
b. Siswa yang menyampaikan jawaban sebanyak 2 siswa dengan persentase sebesar 5,56%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dan jelas.
c. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar dan dikerjakan semua hanya 1 siswa dengan persentase 2,78%.
Aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar pada siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Data aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama
No Aktivitas siswa Frekuensi Jumlah siswa
kelas XI IPS 2
Keaktifan (%)
1. Mengajukan
pertanyaan 1 36 2,78
2. Menyampaikan
jawaban 2 36 5,56
3. Mengerjakan soal 1 36 2,78
Jumlah 4 36 11,12
Sumber : Data primer 2014
Pertemuan Kedua
picture pada siklus I pertemuan kedua dengan jumlah persentase 38,89% dengan kriteria cukup baik, yaitu :
a. Siswa yang mengajukan pertanyaan ada 2 siswa dengan persentase sebesar 5,56%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dengan jelas.
b. Siswa yang menjawab pertanyaan ada 3 siswa dengan persentase sebesar 8,33%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dan jelas.
Siswa yang mengerjakan soal dengan benar dan dikerjakan semua hanya 9 siswa dengan persentase 25%.Aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar pada siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Data aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua
No Aktivitas siswa Frekuensi Jumlah siswa
kelas XI IPS 2
Keaktifan (%)
1. Mengajukan
pertanyaan 2 36 5,56
2. Menyampaikan
jawaban 3 36 8,33
3. Mengerjakan soal 9 36 25
Jumlah 14 36 38,89
Sumber : Data primer 2014
3) Prestasi belajar
Tabel 4.4 Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I
No Keterangan Frekuensi Persentase
1. Tuntas 21 58,33
2. Belum tuntas 15 41,67
3. Jumlah siswa 36
4. Rata-rata kelas 75,69
Sumber : Data primer 2014
d. Refleksi
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan siklus I, kelemahan pelaksanaan dalam proses pembelajaran meliputi :
1) Pengelolaan waktu oleh guru dalam proses pembelajaran masih kurang optimal, sehingga aktivitas keterlibatan kegiatan guru dalam memotivasi siswa, memberikan materi pelajaran dengan metode picture and picture, memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas serta membahas LKS dan bersama-sama siswa menyimpulkannya seperti pada lembar observasi belum optimal,
2) Aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan/bertanya, menjawab pertanyaan masih kurang dan belum aktif sepenuhnya serta siswa masih merasa asing atau bingung dengan pembelajaran menggunakan metode picture and picture.
tindakan, skenario pembelajaran yang belum tercapai dengan baik, sehingga mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Mendasarkan hasil evaluasi siklus 1 tentang tentang kelemahan pembelajaran, maka dilakukan refleksi untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran siklus 2, sebagai berikut :
1) Dalam proses pembelajaran guru harus lebih mampu mengelola waktu agar lebih efisien, selalu memberikan penjelasan tentang tahap-tahap metode pembelajaran yang sedang digunakan serta selalu memotivasi siswa agar lebih antusias dan memiliki kemauan untuk lebih serius dalam pembelajaran. 2) Dalam kegiatan pembelajaran guru meminta kepada setiap perwakilan
kelompok untuk melakukan kegiatan tanya jawab, hal ini dilakukan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan pada siklus II ini berdasarkan pada hasil refleksi siklus I. Kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Berikut ini hasil perencanaan siklus II :
1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan lebih mengoptimalkan penggunaan metode picture and picture dan siswa tidak merasa asing atau bingung dengan metode pembelajaran tersebut.
2) Dalam kegiatan pembelajaran guru meminta kepada setiap perwakilan kelompok untuk melakukan kegiatan tanya jawab, hal ini dilakukan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
3) Dalam proses pembelajaran guru harus lebih pintar mengelola waktu agar lebih efisien, selalu memberikan penjelasan tentang tahap-tahap metode pembelajaran yang sedang digunakan serta selalu memotivasi siswa agar lebih antusias dan memiliki kemauan untuk lebih serius dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama
Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa 9 Mei 2014 pukul 08.45 WIB sampai pukul 10.15 WIB di SMA N 1 Bantarkwung semester 2, tahun 2013/2014 pada mata pelajaran geografi dengan pokok bahasan “Mengidentifikasi berbagai upaya pelestarian lingkungan“. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan ucapan salam, berdoa, menanyakan kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran. Sebelum memberi materi terlebih dahulu guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bercerita tentang kegiatan program pemerintah yaitu menanam seribu pohan, satu orang satu pohon demi meningkatkan udara bersih. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi pembelajaran tentang berbagai upaya pelestarian lingkungan agar siswa dapat mengetahui upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan dalam melestarikan lingkungan, memberikan semangat bahwa siswa bisa memahami materi yang akan dipelajari serta menginformasikan bahwa pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan metode picture and picture.
Setelah menyampaikan materi, guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, dengan jumlah tiap kelompoknya yaitu 6 siswa. Kemudian, guru membagi LKS dan masing-masing kelompok berdiskusi mengenai urutan dari gambar tahap-tahap reklamasi hutan.
Guru menunjukan atau memanggil perwakilan siswa dari masing-masing kelompok secara bergantian untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Di langkah ini guru melakukan inovasi karena penunjukan secara langsung kurang efektif dan membuat alokasi waktu tidak efisien atau melebihi batas yang telah ditentukan. Salah satu cara adalah dengan undian. Guru menanyakan bagaimana tahapan-tahapan reklamasi hutan. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi tahapan-tahapan reklamasi hutan antara lain penerbitan izin pinjam kawasan hutan, inventarisasi tanaman asli, land clearing, penyelamatan top soil, pengerukan batuan penutup, penambangan, back filling, penataan sub soil, penaburan top soil, pengendalian erosi dan sedimentasi, penanaman cover crops, persemaian, persiapan penanaman, penanaman tanaman, pemeliharaan tanaman, dan pasca tambang. Guru mengajak siswa untuk memberi kesimpulan tentang upaya pelestarian lingkungan hidup.
Pertemuan Kedua
Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 13 mei 2014 pukul 08.45 WIB sampai pukul 10.15 WIB di SMA N 1 Bantarkwung semester 2, tahun 2013/2014 pada mata pelajaran geografi dengan pokok bahasan “Menjelaskan pengertian konservasi dan mengidentifikasi sebaran wilayah konservasi di indonesia“. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Adapun pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua dengan menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture sebagai berikut :
Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan ucapan salam, berdoa, menanyakan kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran. Sebelum memberi materi terlebih dahulu guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan terkait materi. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi pembelajaran tentang konservasi dan sebaran wilayah konservasi di Indonesia agar siswa dapat mengetahui wilayah mana saja yang termasuk wilayah sebarah konservasi di Indonesia, memberikan semangat bahwa siswa bisa memahami materi yang akan dipelajari serta menginformasikan bahwa pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan metode picture and picture.
Setelah menyampaikan materi, guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, dengan jumlah tiap kelompoknya yaitu 6 siswa. Kemudian, guru membagikan LKS dan masing-masing kelompok berdiskusi mengenai urutan dari petasebaran wilayah konservasi di Indonesia. Guru menunjukan atau memanggil perwakilan siswa dari masing-masing kelompok secara bergantian untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Di langkah ini guru melakukan inovasi karena penunjukan secara langsung kurang efektif dan membuat alokasi waktu tidak efisien atau melebihi batas yang telah ditentukan. Salah satu cara adalah dengan undian. Guru menanyakan sebaran wilayah konservasi di Indonesia. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sebaran wilayah konservasi di Indonesia antara lain cagar biosfer siberut, cagar biosfer gunung leuser, cagar biosfer putting, cagar biosfer cibodas, cagar biosfer lorelindu, cagar biosfer komodo, dan cagar biosfer giam siak kecil-bukit batu. Guru mengajak siswa untuk memberi kesimpulan tentang sebaran wilayah konservasi di Indonesia.
c. Hasil Observasi
Dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh guru dari kelas lain sebagai observer 1. Guru bertugas mengajar siswa dan melakukan kegiatan penilaian prestasi belajar. Observer 1 bertugas mengobservasi aktivitas siswa dengan menggunakan lembar aktivitas siswa. Sementara peneliti sebagai observer 2 bertugas mengobservasi aktivitas guru dengan menggunakan lembar aktivitas guru. Hasil yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut :
1) Aktivitas Guru
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dari tindakan guru dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus II, dapat di deskripsikan sebagai berikut :
Pertemuan pertama
Tindakan guru pada siklus II pertemuan pertama dengan jumlah persentase 91,67 % dengan kriteria sangat baik yaitu :
a) Guru membuka pelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat membuka pelajaran, guru mengucap salam, membaca doa, menanyakan kehadiran siswa, dan mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran.
b) Guru menyampaikan apersepsi
c) Guru memberi motivasi
Guru melakukan aktivitas pada saat memberi motivasi, hanya memberikan tujuan pembelajaran serta memberikan semangat bahwa siswa pasti bisa memahami materi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan materi pembelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menyampaikan materi pembelajaran, guru menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas.
e) Guru menggunakan alat/media pengajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menggunakan alat/media pengajaran, cara penggunaannya tepat, membantu pemahaman siswa dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
f) Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok picture and picture
Guru melakukan aktivitas pada saat mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok picture and picture, guru hanya meminta siswa untuk membentuk kelompok dan membaginya ke dalam kelompok picture and picture.
g) Guru memerikan LKS
Guru melakukan aktivitas pada saat memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h) Guru membahas LKS dan bersama-sama siswa menyimpulkannya
i) Guru menutup pelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menutup pelajaran, guru memberi tugas/ PR kepada siswa membuat peta persebaran wilayah konservasi di Indonesia. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu konservasi dan sebaran wilayah konservasi di Indonesia. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.
Pertemuan Kedua
Tindakan guru pada siklus II pertemuan kedua dengan jumlah persentase 97,22 % dengan kriteria sangat baik yaitu :
a) Guru membuka pelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat membuka pelajaran, guru mengucap salam, membaca doa, menanyakan kehadiran siswa, dan mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran.
b) Guru menyampaikan apersepsi
Guru melakukan aktivitas pada saat menyampaikan apersepsi, ada bahan pengait yang sesuai dengan inti dan mendapat respon dari siswa.
c) Guru memberi motivasi
d) Guru menyampaikan materi pembelajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menyampaikan materi pembelajaran, guru menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas dan benar.
e) Guru menggunakan alat/media pengajaran
Guru melakukan aktivitas pada saat menggunakan alat/media pengajaran dengan cara penggunaannya yang tepat, membantu pemahaman siswa dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
f) Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok picture and picture
Guru melakukan aktivitas pada saat mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok picture and picture, guru hanya meminta siswa untuk membentuk kelompok dan membaginya ke dalam kelompok picture and picture.
g) Guru memberikan LKS
Guru melakukan aktivitas pada saat memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h) Guru membahas LKS dan bersama-sama siswa menyimpulkannya
Guru melakukan aktivitas pada saat membahas LKS dan bersama-sama siswa menyimpulkannya.
i) Guru menutup pelajaran
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil aktivitas guru mengajar pada siklus II sudah termasuk dalam kriteria sangat baik. Guru dalam memotivasi siswa, memberikan materi pelajaran dengan metode picture and picture, memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas serta membahas LKS dan bersama-sama siswa menyimpulkannya seperti pada lembar observasi guru sudah lebih baik lagi dari siklus I.
(lihat pada Tabel 4.5)
Tabel 4.5 Rekapitulasi observasi aktivitas guru siklus II
No Aktivitas guru Skor Siklus II
P1 P2
1. Membuka pelajaran 4 4
2. Menyampaikan apersepsi 4 4
3. Memberikan motivasi 3 4
4. Menyampaikan materi pembelajaran 4 4 5. Menggunakan alat/media pembelajaran 4 4 6. Mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok picture and picture
3 3
7. Memberikan LKS pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan
anggota kelompoknya dan
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
4 4
2) Aktivitas Siswa
Pertemuan pertama
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa pada mata pelajaran geografi melalui penerapan metode pembelajaran picture and picture pada siklus I pertemuan pertama dengan jumlah persentase 69,44% dengan kriteria cukup baik, yaitu :
a. Siswa yang mengajukan pertanyaan ada 4 siswa dengan persentase sebesar 11,11%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dengan jelas.
b. Siswa yang menjawab pertanyaan sebanyak 4 siswa dengan persentase sebesar 11,11%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dan jelas.
c. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar dan dikerjakan semua hanya 17 siswa dengan persentase 47,22%.
Aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Data aktivitas siswa siklus II pertemuan pertama
No Aktivitas siswa Frekuensi Jumlah siswa
kelas XI IPS 2
Keaktifan (%)
1. Mengajukan
pertanyaan 4 36 11,11
2. Menyampaikan
jawaban 4 36 11,11
3. Mengerjakan soal 17 36 47,22
Jumlah 25 36 69,44
Sumber : Data primer 2014
Pertemuan Kedua
picture pada siklus II pertemuan kedua dengan jumlah persentase 88,89% dengan kriteria sangat baik, yaitu :
a. Siswa yang mengajukan pertanyaan ada 7 siswa dengan persentase sebesar 19,44%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dengan jelas.
b. Siswa yang menjawab pertanyaan ada 5 siswa dengan persentase sebesar 13,89%. Siswa yang termasuk dalam klasifikasi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas dan jelas.
c. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar dan dikerjakan semua hanya 20 siswa dengan persentase 55,56%.
Aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar pada siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Data aktivitas siswa siklus II pertemuan kedua
No Aktivitas siswa Frekuensi Jumlah siswa
kelas XI IPS 2
Keaktifan (%)
1. Mengajukan
pertanyaan 7 36 19,44
2. Menyampaikan
jawaban 5 36 13,89
3. Mengerjakan soal 20 36 55,56
Jumlah 32 36 88,89
Sumber : Data primer 2014
3) prestasi belajar siswa
Tabel 4.8 Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II
No Keterangan Frekuensi Persentase
1. Tuntas 28 77,78
2. Belum tuntas 8 22,22
3. Jumlah siswa 36
4. Rata-rata kelas 80,97
Sumber: Data primer 2014
d. Hasil refleksi
Hasil penelitian siklus II aktivitas siswa sudah baik. Hal ini disebabkan metode pembelajaran picture and picture sudah dilakukan dengan optimal dan siswa mampu untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan jawaban dan mengerjakan soal dengan baik. Dilihat dari kegiatan belajar mengajar aktivitas guru sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan hasilnya optimal.
C.Pembahasan
Metode pembelajaran picture and picture merupakan suatu metode pembelajaran yang melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam bentuk kelompok. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang terdiri dari dua siklus masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan, maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Aktivitas guru