• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN LOGIKA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA METHODIST LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN LOGIKA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA METHODIST LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN LOGIKA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS

PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA

SWASTA METHODIST LUBUK PAKAM

TAHUN PEMBELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

HOTMARIANA BERUTU

NIM 2123311036

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Hotmariana Berutu. NIM 2123311036. Hubungan Logika dengan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017. Skripsi. Medan: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan logika dengan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi Kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam yang berjumlah 194 orang. Sampel diambil dari populasi sebanyak 40 orang dengan teknik random sampling.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Instrument yang digunakan untuk menjaring data adalah instrument tes. Dalam hal ini, instrument yang digunakan untuk menjaring data logika adalah instruemen tes objektif. Instrument yang digunakan untuk menjaring data kemampuan menulis paragraf argumentasi adalah instrument tes penugasan menulis paragraf argumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kemampuan logika = 66,75 dan standar deviasinya = 9,97. Kemudian kemampuan menulis paragraf argumentasi diperoleh nilai rata-rata = 73,62, dan standar deviasinya = 10,98. Hasil data kemampuan logika menunjukkan bahwa dari 40 orang siswa yang kemampuan logikanya termasuk kategori sangat baik 0 orang (0%), kategori baik 20 orang (50%), kategori cukup 11 orang (27,5%), kategori kurang 9 orang (22,5%), dan kategori sangat kurang 0 orang (0%). Dan data kemampuan menulis paragraf argumentasinya termasuk kategori sangat baik 11 orang (27,5%), kategori baik 16 orang (40%), kategori cukup 6 orang (15%), kategori kurang 7 orang (17,5%), dan kategori sangat kurang 0 orang (0%).

Hasil perhitungan antara kemampuan logika (X) dengan kemampuan menulis paragraf argumentasi (Y) menunjukkan harga koefesien korelasi sebesar 0,63 dan setelah dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf nyata 5% adalah 0,312. Ternyata

rhitung > rtabel atau 0,63 > 0,312, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa antara logika berhubungan dengan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi ini berjudul “Hubungan logika dengan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017.” Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembaca. Selama penyelesaian penulisan Skripsi ini, penulis mendapat berbagai bantuan dari banyak pihak. Atas segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

7. Trisnawati Hutagalung, S.Pd.,M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Univesitas Negeri Medan,

8. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Dosen Penguji II

9. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi

10.Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik

(8)

iii

12.Drs. S. Ginting, M.Pd., Kepala SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Sekolah yang dipimpinnya,

13.Jahinar Berutu dan Yodemi Banurea orang tua penulis yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang hingga saat ini penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan berkat dukungan dan motivasi yang beliau berikan pada penulis, 14.Keenam saudara penulis yang memberikan dorongan dan motivasi bagi

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini,

15.Arief Tumangger teman spesial penulis yang selalu memberikan motivasi, dukungan serta arahan yang bermanfaat bagi penulis,

16.Sahabat-sahabat penulis Sri Dewi Santalina Tindaon, Mey Rahma Solin, Rinta Berutu, Nova Rina Hutabarat dan Setia Citra Limbong,

17.Teman seperkuliahan penulis yang selalu ada dalam memberi semangat serta motivasi yang baik adalah Sri wati, Asri Yulianda, Chanrika, Elisda, dan Ranti serta teman-teman stambuk 2012 yang telah memberikan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini,

penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini serta nama-nama yang belum tercantum di atas. Akhir kata penulis ucapkan kepada semua pihak semoga Tuhan memberkati.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12

A. Kerangka Teoretis ... 12

1. Pengertian Logika ... 12

2. Pengertian Kemampuan Menulis... 15

3. Logika dalam Menulis ... 16

4. Menulis Paragraf Argumentasi ... 18

a. Ciri-ciri Paragraf Argumentasi ... 22

b. Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi ... 22

c. Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi ... 24

B. Kerangka Konseptual ... 27

C. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi Penelitian ... 30

2. Sampel Penelitian ... 31

(10)

v

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 36

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji Reabilitas ... 37

G. Teknik Analisis Data ... 38

1. Deskripsi Data ... 39

2. Uji Persyaratan Analisis ... 39

3. Uji Hipotesis ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Data Kemampuan Logika ... 43

2. Data Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 47

3. Hubungan Kemampuan Logika Dengan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 52

a. Uji Normalitas ... 52

b. Uji Linearitas ... 56

c. Uji Hipotesis ... 58

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

1. Pembahasan Kemampuan Logika ... 60

2. Pembahasan Menulis Paragraf Argumentasi ... 61

3. Hubungan X dengan Y ... 62

BAB V PENUTUP ... 64

A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 65

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Logika ... 34

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi ... 35

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 36

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r ... 42

Tabel 4.1 Tabulasi Nilai Kemampuan Logika ... 43

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Logika ... 46

Tabel 4.3 Kategori Kemampuan Logika ... 47

Tabel 4.4 Tabulasi Nilai Menulis Pragraf Argumentasi ... 47

Tabel 4.5 Distribusi Frekensi Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 50

Tabel 4.6 Kategori Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 51

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kemampuan Logika ... 54

Tabel 4.8 Uji Normalitas Menulis Paragraf Argumentasi ... 56

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 69

Lampiran 2 Tes Kemampuan Logika ... 70

Lampiran 3 Kunci Jawaban Kemampuan Logika ... 77

Lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ... 78

Lampiran 5 Uji Validitas Instrument Kemampuan Logika... 79

Lampiran 6 Uji Hasil Validitas Soal ... 80

Lampiran 7 Uji Realibilitas Soal ... 83

Lampiran 8 Tabel Pembantu Product Moment ... 85

Lampiran 9 Uji Normalitas Data ... 86

Lampiran 10 Uji Linieritas ... 92

Lampiran 11 Uji Lilliefors ... 99

Lampiran 12 Tabel Z Distribusi Normal ... 100

Lampiran 13 Tabel F ... 102

Lampiran 14 Tabel t ... 104

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya manusia hidup tidak lepas dari kegiatan berpikir. Berpikir

adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak, dan juga melibatkan

seluruh pribadi manusia baik, perasaan maupun kehendak smanusia. Kemampuan

manusia berpikir dikarenakan berfungsinya otak sebagai organ luar yang terdiri

dari triliun sel-sel yang saling bertukar informasi sehingga memungkinkan

manusia untuk bertindak sesuai dengan pikirannya.

De Bono (dalam Samosir 2011:48) mendefenisikan berpikir sebagai

keterampilan mental yang memadukan kecerdasan dengan pengalaman.

Keterampilan berpikir menentukan bagaimana kecerdasaan itu digunakan.

Berpikir merupakan kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar, dan

untuk menemukan pengetahuan yang benar itu menggunakan proses berpikir

dalam menarik suatu kesimpulan. Sejalan dengan itu, Khalimi (2011:42)

mengatakan bahwa berpikir dapat didefinisikan sebagai kemampuan manusia

untuk mencari arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadaran dalam

pengalaman dan pengertian. Selanjutnya, Menurut Poespoprodjo (2011:13),

berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri di dalam batin;

mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu,

menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran,

mencari berbagai hal yang berhubungan satu sama lain, mengapa atau untuk apa

(14)

2

tersebut dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah kemampuan manusia untuk

membahas dan mencari arti suatu realita serta mampu menyimpulkannya.

Kemampuan berpikir merupakan salah satu modal yang harus dimiliki

siswa sebagai bekal dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi pada masa sekarang. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam

kehidupannya antara lain ditentukan oleh kemampuan berpikirnya, terutama

dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Selain itu,

kemampuan berpikir juga sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu

agar siswa mampu memecahkan masalah taraf tingkat tinggi.

Logika berasal dari kata Yunani kuno “Logos” yang berarti hasil

pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan lewat

bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau ilmu logika yang

mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat dan teratur. Khalimi

(2011:3) “Menyatakan pemikiran logis adalah proses penggunaan penalaran

secara konsisten untuk mengambil sebuah kesimpulan. Permasalahan atau situasi

yang melibatkan pemikiran logis mengharapkan struktur, hubungan antara

fakta-fakta, dan menghubungkan penalaran yang bisa dipahami.”

Berpikir dalam dunia pendidikan hampir selalu bersifat reaktif, setiap

informasi yang diberikan umumnya ditanggapi dengan menggunakan logika

dalam mencari kebenaran informasi tersebut. Penekanan berpikir dengan

menekankan logika atau penalaran sering disebut dengan berpikir logis.

Kemampuan berpikir adalah kemampuan yang sering menarik kasimpulan dari

(15)

3

sari dari berpikir logis adalah benar pada setiap langkah, dan pada gilirannya

mangarah pada penarikan kesimpulan yang benar. Siswa yang memiliki

kemampuan berpikir logis pada tingkat operasi formal, berarti telah mampu

menyelesaikan masalah yang kompleks secara logika. Dalam hal ini siswa

tersebut telah mampu memberikan inisiatif untuk pemecahan soal-soal yang rumit

dan mengambil kesimpulan dari hasil pemecahan masalah tersebut.

Berdasarkan pengertian dari berpikir logis maka diperoleh tiga indikator yang

digunakan untuk menilai kemampuan berpikir logis yang dikemukakan oleh Saragih

(dalam Putri,dkk, 2012 22), “Mengatakan ketiga indikator tersebut adalah (1) hubungan

antara fakta. Hubungan antara fakta disini maksudnya permasalahan atau situasi yang

melibatkan pemikiran logis dan menghubungkan penalaran yang bisa dipahami oleh

orang lain. (2) Memberi alasan. Berpikir logis berpikir secara tepat dalam kerangka

maupun materi. Dalam proses berpikir logis siswa dituntut untuk memberi alasan-alasan

secara jelas. (3) Kemampuan menyimpulkan. Untuk membuat sebuah karangan

argumentasi siswa harus bisa berpikir logis dan menyimpulkan suatu pendapat.”

Menurut Keraf (2010:100-101), untuk membuktikan suatu kebenaran,

argumentasi mempergunakan prinsip-prinsip logika. Logika sendiri merupakan

suatu cabang ilmu yang berusaha menurunkan kesimpulan-kesimpulan melaui

kaidah-kaidah formal yang absah (valid). Antara logika dan argumentasi terdapat

hubungan yang sangat erat. Untuk itu harus ditarik perbedaan yang jelas antara

logika sebagai suatu ilmu dan argumentasi sebagai suatu bentuk retorika. Namun,

masih banyak siswa yang belum mampu untuk berpikir secara logis dalam

(16)

4

Keterampilan menulis sangat diperlukan dalam dunia pendidikan. Menulis

adalah suatu bentuk komunikasi yang proses pemikirannya dimulai dengan

memikirkan gagasan yang akan disampaikan kepada pembaca. Menulis

merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan siswa di sekolah karena semua

pelajaran pasti memanfaatkan kegiatan menulis sebagai sarana transfer informasi.

Oleh karenanya, menulis merupakan salah satu alat penting dalam proses belajar

mengajar termasuk dalam bidang studi bahasa Indonesia. Namun pada

kenyataannya, masih banyak siswa yang belum menguasai keterampilan menulis.

Banyak siswa yang beranggapan bahwa kegiatan menulis membutuhkan pikiran,

waktu, serta perhatian yang sungguh-sungguh.

Berdasarkan hasil observasi penulis pada saat melaksanakan PPLT

(Program Pengalaman Lapangan Terpadu) di sekolah SMA Swasta Methodist

Lubuk Pakam ditemukan siswa beranggapan bahwa kegiatan menulislah yang

paling sulit dipahami dan siswa tidak suka dengan kegiatan menulis. Hal tersebut

diperoleh melalui pengisian angket oleh siswa. Studi angket dilakukan di kelas

X- 5 yang menunjukkan 70% siswa menganggap kegiatan pembelajaran bahasa

Indonesia belum terlaksana dengan baik, 63% siswa menyatakan penyampaian

materi yang kurang maksimal, 80% menganggap metode pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia belum baik yakni metode yang

digunakan guru adalah metode ceramah, 70% menganggap bahwa pembelajaran

ini belum melatih kemampuan mereka untuk berpikir logis, dan 65% lainnya

mengungkapkan bahwa keterampilan berbahasa yang paling sulit dipelajari

(17)

5

menulis menjadi permasalahan utama saat proses belajar mengajar. Selain dari

hasil observasi tersebut, peneliti juga melakukan wawancara kepada ibu M.

Butar-butar, S. Pd. selaku guru bahasa Indonesia yang mengatakan pembelajaran

menulis merupakan materi yang sulit diajarkan dan siswa cenderung lemah dalam

pembelajaran materi menulis. Permasalahan utama dalam pembelajaran menulis

adalah siswa kurang mampu untuk memaparkan pikiran dan gagasannya melalui

aktivitas menulis, dan siswa kurang melakukan latihan kagiatan menulis. Hal itu

disebabkan karena kurangnya minat siswa untuk memaparkan buah pikirannya,

dan kurangnya minat membaca siswa dan kemampuan kognitif siswa.

Sehubungan dengan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dalam

kurikulum 2006 yakni Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP), pada

kompetensi dasar 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam

bentuk paragraf argumentatif SMA kelas X. Argumentasi pada prinsipnya adalah

tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan pernyataan yang disertai opini,

fakta dan data untuk mendukung opini tersebut (Alwasillah, 2007: 116).

Pengenalan tentang argumentasi sangat diperlukan karena siswa dapat berpikir

keritis dan logis dalam menuangkan gagasannya. Paragraf argumentasi

merupakan materi yang bertujuan untuk membantu para siswa dalam menuangkan

ide, gagasan, dan informasi yang dapat mendukung suatu pendapat. Informasi

yang menjadi sumber paragraf argumentasi dapat diperoleh berdasarkan

peristiwa-peristiwa yang dijumpai dalam kehidupan nyata. Namun, materi

menulis paragraf belum diterapkan secara maksimal. Hal itu terbukti dari

(18)

6

dasar sebagai sumber ide dalam menulis paragraf argumentasi, sehingga siswa

sulit untuk menuangkan ide atau pendapatnya dalam sebuah paragraf argumentasi.

Rendahnya kemampuan menulis sejalan dengan rendahnya kemampuan

siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Megawati (2011: 118) dalam skripsinya yang berjudul “ Model

Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi pada siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun

2010/2011” yang mengemukakan bahwa hasil analisis data yang menunjukkan

kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa hanya mendapat nilai 61,73.

Sehubungan dengan itu dalam jurnal penelitian Kurnia (2011: 11) dengan judul

“Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentasi dengan

Menggunakan Metode Jigsaw pada Siswa Kelas X B SMA Islam Gamping

Slamen Yokyakarta,” menyebutkan pembelajaran menulis argumentasi sebelum

menggunakan metode tersebut berada pada nilai rata-rata 57,33 dengan kategori

cukup, jika ditinjau dari KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum), maka nilai

rata-rata menulis argumentasi termasuk dalam kategori tidak tuntas karena ada

dibawah nilai 75. Berhubungan dengan itu dalam jurnal penelitian

Septriyanti,dkk, (2012: 14) yang berjudul jurnal pendidikan bahasa dan sastra

Indonesi mengatakan,

(19)

7

kritis dan logis, berdasarkan fakta dan dapat diuji kebenarannya, dan dapat menyakinkan pembaca. Pertama, penilaian indikator berpikir kritis dan logis dari hasil penganalisisan data dengan menggunakan rumus persentas dapat diketahui bahwa keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dilihat dari indikator berpikir kritis dan logis diperoleh sebesar 1733,33.

Dengan penjelasan di atas jelas terlihat hal yang menjadi hambatan dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah disebabkan kurangnya

dilatihan menulis paragraf argumentasi dengan metode yang menarik, menentang

dan menyenangkan, dan kurangnya berpikir siswa secara logis guna mampu

memaparkan argument mereka dalam sebuah paragraf argumentasi. Hal tersebut

dapat menghambat kemampuan berpikir logis siswa dalam menuangkan idenya,

bukan hanya sebatas latihan yang menarik siswa juga dituntut untuk lebih

bersunggush-sungguh dalam meningkatkan kemampuan yang mereka miliki lewat

berpikir logis dan kegiatan menulis guna untuk memaparkan pendapat mereka

sesuai permasalahan yang dihadapi sehingga melalui berpikir logis siswa tersebut

dapat memaparkan opininya dengan jelas dan menuliskannya dalam sebuah

paragraf argumentasi.

Oleh karena itu, dalam sebuah argumentasi pembicara atau pengarang

harus yakin bahwa semua premis mengandung kebenaran, sehingga ia dapat

mempengaruhi sikap hadirin atau pembaca. Pengaruh yang dipancarkan

argumentasi menimbulkan keyakinan dan kepercayaan hadirin. Untuk

membuktikan sesuatu, silogisme bukan saja harus mengandung sebuah struktur

yang absah tetapi proposisinya juga harus mengandung pernyataan-pernyataan

yang benar mengenai dunia kita ini. Di sinilah letak simpul pertemuan, tempat

(20)

8

perhatiannya pada proses berpikir, sedangkan retorika memusatkan perhatiannya

pada isi, pada kebenaran yang nyata yang ada di alam.

Jadi, jelas terlihat bahwa hubungan antara logika dengan kemampuan

menulis paragraf argumenatasi begitu erat. Seseorang dapat menulis paragraf

argumentasi dengan memperhatikan penulisan dan ciri-ciri paragraf

argumentasi. Hal itu tentu dipengaruhi oleh kemampuan berpikir secara logika

yang dimiliki oleh seseorang tersebut yang secara fakta dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam membuktikan suatu kebenaran,

argumentasi mempergunakan prinsip-prinsip logika. Logika sendiri merupakan

suatu cabang ilmu yang berusaha menurunkan kesimpulan-kesimpulan melalui

kaidah-kaidah formal yang absah (valid). Dari penjelasan sebelumnya maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan logika sangat mempengaruhi kemampuan

menulis paragraf argumentasi. Dimana semakin bagus tingkat kemampuan logika

seseorang maka semakin bagus pula kemampuan menulis paragraf argumentasi

seseorang tersebut.

Faktanya, siswa sering tidak menggunakan kemampuan penalarannya

dengan baik ketika membuat sebuah paragraf. Mereka hanya sekedar

menyelesaikan tugas yang diberikan, alhasil nilai yang diperolehpun tidak

maksimal. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang mereka gunakan kebanyakan

tidak tepat, serta kurangnya penguasaan kosa kata, sehingga kalimat yang

dihasilkan tidak efektif. Kurangnya pengusaan kosa kata membuat siswa kesulitan

dalam menemukan dan mengungkapkan ide serta gagasannya ke dalam tulisan.

(21)

9

mengajukan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Logis dengan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah

yang teridentifikasi, antara lain:

1. masih banyak siswa yang belum menguasai keterampilan menulis,

2. kurangnya minat siswa untuk memaparkan buah pikirannya,

3. kurangnya latihan menulis paragraf argumentasi dengan metode yang

menarik,

4. rendahnya kemampuan siswa untuk berpikir logika sehingga siswa

sulit untuk memaparkan ide dalam sebuah paragraf argumentasi.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan demi terwujudnya

pembahasan yang terarah dan mendalam, maka masalah yang diteliti dalam

penelitian ini terbatas pada kemampuan logika siswa, kemampuan menulis

paragraf argumentasi siswa dan hubungan kemampuan logika dengan menulis

paragraf argumentasi siswa yang akan dilakukan terhadap kelas X SMA Swasta

(22)

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut maka munculah beberapa rumusan

masalah yang terdapat dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan Logika siswa kelas X SMA Swasta

Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa menulis paragraf argumentasi siswa

kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran

2016/2017?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara berpikir logika dengan

kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta

Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017?

E. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. untuk mengetahui gambaran berpikir logika siswa kelas X SMA

Swasta Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017,

2. untuk mengetahui gambaran kemampuan menulis paragraf

argumentasi siswa kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam

Tahun Pembelajaran 2016/2017,

3. untuk mengetahui gambaran hubungan berpikir logika dengan

kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta

(23)

11

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu manfaat teoretis dan

manfaat praktis, yakni:

1.Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang

baru untuk mengetahui hubungan berpikir logika dengan kemampuan

menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta Methodist

Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017.

2.Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa dalam menulis paragraf

argumentatif.

b. Bagi Guru

Dapat menambah referensi bagi guru bahwa berpikir logika

sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis paragraf

argumentasi.

c. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan sebagai referensi

bagi pembaca mengenai hubungan logika dengan kemampuan

(24)

64 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan keseluruhan dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan logika siswa kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam

Tahun Pembelajaran 2016/2017 memperoleh nilai rata-rata sebesar 66,75

dengan kategori sedang/ cukup.

2. Kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta

Methodist Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2016/2017 memperoleh nilai

sebesar 72,38 dengan kategori sedang/ cukup.

3. Hubungan kemampuan logika dengan kemampuan menulis paragraf

argumentasi siswa adalah positif dan signifikan dengan koefesien korelasi

0,66. Artinya semakin tinggi kemampuan logika siswa, maka semakin tinggi

juga kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Adapun

besarnya pengaruh kemampuan logika terhadap kemampuan menulis paragraf

(25)

65

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Hendaknya perlu ditingkatkan siswa dalam kemampuan logika dengan

kemampuan menulis paragraf argumentasi, karena berdasarkan hasil

penelitian bahwa kedua hal tersebut sangatlah berhubungan.

2. Sebaiknya guru mendorong siswa agar lebih sering melatih dan menggunakan

pola pikirnya secara logika, sehingga jika siswa dihadapkan pada suatu

permasalahan, siswa bias mengatasinya.

3. Hendaknya guru juga harus mendorong siswa untuk rajin menulis serta

Gambar

gambaran kemampuan

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara optimisme dan dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif remaja SMA program akselerasi

Tujuan penelitian untuk mengkaji kebiasaan makanan ikan tembang (Clupea fitnbriaia), pengambilan ikan contoh dilakukan setiap bulan dari bulan Juli sampai Desember

manis (Zea mays saccarata) dengan dosis ragi dan waktu fermentasi

BERKEYAKINAN bahwa dialog konstruktif mengenai aspek-aspek penting dalam hubungan bilateral, dan isu-isu regional serta internasional yang menjadi kepentingan bersama akan

[r]

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “

Pertama-tama ijinkan penulis untuk memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YangMahaEsa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat

Kebijakan pemanfaatan hutan mangrove sebagai bahan baku arang oleh masyarakat di Kecamatan Batu Ampar, baik melalui skema HTR, HD dan HKm gagal diimplementasikan disebabkan