• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASALAH NARKOBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MASALAH NARKOBA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

APA ITU NARKOBA??

Narkotika

Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau

sintetis maupun semi sintetis yang dapat

menurunkan kesadaran, hilangnya rasa ,

mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan

Psikotropika

Zat/obat alamiah atau sintetis bukan

narkotika yang berkhasiat psikoaktif

melalui pengaruh selektif pada susunan

syaraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktifitas mental dan

perilaku

Zat adiktif

Bahan lain bukan narkotika atau

psikotropika yang pengunaannya dapat

menimbulkan ketergantungan baik

psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok,

cofein

(3)

Penyalahgunaan NAPZA

Dipengaruhi Oleh 2 faktor

Faktor Individu

Cenderung membrontak

dan menolak otoritas.

Sifat mudah kecewa,

cenderung agresif dan

destruktif

Tidak siap mental untuk

menghadapi tekanan

pergaulan sehingga sulit

mengambil keputusan

untuk menolak tawaran

NAPZA dengan tegas

Melarikan diri sesuatu

(kebosanan,kegagalan,

kekecewaan,ketidakmampu

an, kesepian dan kegetiran

hidup,malu dan lain-lain)

Putus sekolah

Faktor Lingkungan,

meliputi:

1. Lingkungan Keluarga

2. Lingkungan Sekolah

3. Lingkungan Teman

sebaya

4. Lingkungan

Masyarakat Sosial

Dampak Negatif 1.Perubahan Fisik, mis: tidak

sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan.

2. Perubahan sikap dan prilaku, mis: Prestasi sekolah menurun,sering tidak mengerjakan tugas sekolah,sering membolos,pemalas,kurang

(4)

Penanganan Untuk Pengguna Narkoba

Sikap dan Tingkah laku

Mental

dan

Intelektu

al

Sosial

Emosi

Pemebent ukan dan Indentitas diri

Orang tua harus mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja mencoba kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan celaan.

Dalam perkembangannya mental –intelektual diharapkan remaja dapat menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan sesungguhnya

Untuk mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar bergaul dengan semua orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun yang

sejenis atau berlainan jenis. ia harus dilatih dan belajar untuk

memilih dan menentukan

keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai tingkah laku memberontak atau

membangkang. Dalam hal ini diharapkan pengertian orang tua untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat menindas, akan tetapi berusaha membimbingnya secara bertahap.

Orang tua memegang peranan penting dalam preoses identifikasi ini, karena mereka dapat membantu remajanya

dengan menjelaskan secara lebih mendalam mengenai peranan agama dlam

kehidupan dewasa, sehingga penyadaran ini memberikan arti yang baru pada

(5)

BERBASIS PENDIDIKAN

B

I

N

A

S

E

K

O

L

A

H

Membuat aturan yg jelas

di sekolah ttg pnlhgnaan Narkoba

dgn sangsi yg tegas

SEKOLAH

BERAGAMA SEHAT-KUAT

MAJU KOMPAK DAN

BERMUTU

MENOLAK

NARKOBA

Membina kader/unit layanan

informasidan konseling

Narkoba di sekolah

Membina komunikasi langsung

Antara Guru, Ortu dan Aparat

Referensi

Dokumen terkait

“…Warna kulit yang saya miliki banyak sama dengan teman-teman sebaya saya jadi saya tidak merasa minder atau tidak percaya diri ketika bergaul dengan teman

Remaja dengan dukungan teman sebaya yang cenderung tinggi atau positif memiliki citra tubuh atau gambaran diri pada kategori positif, dan remaja dengan dukungan teman sebaya

Dimana dari sisi psikologis dari remaja tersebut yang akan lebih nyaman jika bergaul dengan teman sepermainannya, sehingga dapat terlihat bahwa remaja cenderung lebih

Perubahan social, pada umumnya remaja senang bergaul atau berada disekeliling teman sebayanya sebagai sesuatu kelompok tersendiri, baik untuk kegiatan sekolah maupun kegiatan di

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa rekan sebaya berperan penting dalam mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan

Dalam perkembangan sosial, remaja mulai memisahkan diri dari orangtua, mulai memperluas hubungan dengan teman sebaya, remaja mulai menjadi anggota kelompok teman

Kohesivitas keluarga yang baik memiliki efek positif pada perkembangan remaja, seperti mampu mencapai prestasi di sekolah dan sosialisasi dengan teman sebaya (Liu, Ksinan,

Remaja tunarungu yang memiliki kesulitan berkomunikasi secara normal akan kesulitan memiliki hubungan positif dengan lingkungan sekitar, sementara belajar bergaul dengan teman sebaya