• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nn"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Tonggo Mulia Bethesda Nadapdap
  • Sekolah: Universitas Lampung
  • Mata Pelajaran: Teknik Elektro
  • Topik: Analisis Dan Perancangan Jaringan Backbone Penghubung Dua Kampus Berdasarkan IEEE 802.11b (Studi Kasus Quality Of Service (QoS))
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2010
  • Kota: Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN

Bahagian ini memperkenalkan latar belakang kajian mengenai perancangan jaringan backbone berdasarkan IEEE 802.11b. Penjelasan tentang pentingnya kualitas layanan (QoS) dalam jaringan komunikasi nirkabel dijelaskan, serta bagaimana kajian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi jaringan di kalangan pelajar dan profesional dalam bidang teknik elektro.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang membahas perkembangan teknologi jaringan nirkabel dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi jaringan di kampus. Ini termasuk isu-isu seperti interferensi, jangkauan, dan kecepatan yang mempengaruhi pengalaman pengguna. Penekanan diberikan kepada kepentingan QoS dalam memastikan jaringan dapat memenuhi keperluan pengguna.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan menganalisis jaringan backbone yang menghubungkan dua kampus dengan menggunakan teknologi IEEE 802.11b. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi QoS yang dicapai melalui perancangan yang diusulkan, memberikan panduan untuk pengembangan jaringan yang lebih baik di masa depan.

1.3. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan yang lebih dalam tentang desain jaringan nirkabel dan bagaimana untuk mengoptimalkan QoS. Ini juga memberikan panduan praktis bagi pelajar dan profesional dalam bidang teknik elektro untuk memahami dan menerapkan teknologi jaringan yang efektif.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah mencakup fokus pada penggunaan teknologi IEEE 802.11b dalam konteks jaringan backbone. Penelitian ini tidak mencakup teknologi lain seperti 802.11a atau 802.11g, dan hanya akan menganalisis QoS dalam konteks yang telah ditetapkan.

1.5. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berfokus pada pertanyaan bagaimana perancangan jaringan backbone dapat mempengaruhi kualitas layanan yang diterima oleh pengguna. Ini juga mencakup pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja jaringan dalam konteks dua kampus.

1.6. Hipotesa Awal

Hipotesa awal menyatakan bahwa perancangan yang baik dan pemilihan perangkat yang tepat akan meningkatkan QoS dalam jaringan nirkabel yang menghubungkan dua kampus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa ini melalui analisis data yang dikumpulkan.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan panduan tentang bagaimana kajian ini disusun, mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil dan pembahasan, hingga kesimpulan dan saran. Ini membantu pembaca memahami alur kajian dan menemukan informasi yang relevan dengan mudah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bahagian ini membahas teori dan konsep yang mendasari penelitian ini, termasuk teknologi jaringan nirkabel dan standar yang relevan. Tinjauan pustaka ini memberikan konteks akademik yang penting untuk memahami kajian yang dilakukan.

2.1. Wireless Local Area Network (WLAN)

WLAN merupakan jaringan yang menggunakan transmisi radio untuk transfer data tanpa kabel. Ini memungkinkan konektivitas yang fleksibel dan cepat di lingkungan kampus, mendukung berbagai aplikasi seperti email dan konferensi video. Penjelasan tentang standar IEEE 802.11 yang menjadi dasar pengembangan WLAN juga disertakan.

2.2. Standarisasi Wireless LAN

Standarisasi IEEE 802.11 mengatur teknologi lapisan fisik dan link wireless LAN, dengan enam standar utama yang mencakup berbagai frekuensi dan kecepatan transfer data. Ini penting untuk memastikan interoperabilitas antara perangkat yang berbeda dalam jaringan.

2.3. Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)

IEEE bertanggung jawab untuk menetapkan standar teknologi informasi, termasuk WLAN. Penjelasan tentang peran IEEE dalam mengatur frekuensi dan daya yang dapat digunakan oleh WLAN memberikan pemahaman tentang regulasi yang mempengaruhi desain jaringan.

2.4. Antena dan Kabel

Antena berfungsi untuk meningkatkan sinyal dalam jaringan nirkabel. Penjelasan tentang berbagai jenis antena, termasuk omni-directional dan semi-directional, serta kabel yang digunakan dalam jaringan memberikan wawasan tentang komponen penting dalam desain jaringan.

2.5. Line Of Sight (LOS)

LOS adalah konsep penting dalam komunikasi microwave yang mempengaruhi transmisi sinyal. Penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketinggian antena dan kontur permukaan bumi membantu dalam perencanaan jaringan yang efektif.

2.6. Link Budget

Link budget adalah perhitungan yang penting dalam desain jaringan untuk memastikan bahwa sinyal yang diterima cukup kuat. Penjelasan tentang metode perhitungan link budget memberikan panduan praktis untuk perancangan jaringan yang efisien.

2.7. Quality Of Service (QoS)

QoS adalah ukuran penting dalam jaringan nirkabel yang mempengaruhi pengalaman pengguna. Penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi QoS, termasuk delay dan jitter, memberikan konteks untuk analisis yang dilakukan dalam penelitian ini.

III. METODE PENELITIAN

Bahagian ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian, termasuk alat dan bahan yang diperlukan, serta prosedur yang diikuti untuk mengumpulkan data dan menganalisis hasil.

3.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini termasuk perangkat keras jaringan, perangkat lunak untuk analisis QoS, serta alat pengukuran yang diperlukan untuk mengumpulkan data. Penjelasan ini penting untuk memastikan replikasi penelitian di masa depan.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu dan tempat penelitian ditentukan untuk memastikan bahwa pengukuran dilakukan dalam kondisi yang konsisten. Penjelasan tentang lokasi yang dipilih memberikan konteks untuk hasil yang diperoleh.

3.3. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian memberikan gambaran visual tentang langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini. Ini membantu pembaca memahami proses penelitian dengan lebih baik.

3.4. Metode

Metode penelitian mencakup studi literatur, perancangan jaringan, dan pengujian QoS. Penjelasan tentang setiap metode memberikan wawasan tentang pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahagian ini menyajikan hasil yang diperoleh dari penelitian dan analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja jaringan yang dirancang. Diskusi tentang hasil memberikan konteks untuk pemahaman yang lebih baik.

4.1. Hasil Perancangan dan Analisa

Hasil perancangan jaringan backbone dan analisis QoS disajikan dalam bahagian ini. Diskusi tentang perbandingan antara perancangan ideal dan vendor memberikan wawasan tentang efektivitas desain yang diusulkan.

4.2. Pengukuran Quality of Service (QoS)

Hasil pengukuran QoS untuk ukuran paket yang berbeda disajikan, menunjukkan bagaimana perancangan jaringan mempengaruhi kinerja. Ini memberikan bukti empiris untuk mendukung hipotesa yang diajukan dalam penelitian.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Bahagian ini menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan saran untuk penelitian di masa depan. Ini penting untuk mengarahkan arah penelitian selanjutnya dan meningkatkan praktik dalam desain jaringan.

5.1. Simpulan

Simpulan merangkum hasil penelitian dan menegaskan pentingnya perancangan jaringan yang baik untuk mencapai QoS yang optimal. Ini memberikan ringkasan dari kontribusi penelitian terhadap bidang teknik elektro.

5.2. Saran

Saran untuk penelitian di masa depan mencakup eksplorasi teknologi baru dan pendekatan alternatif dalam desain jaringan. Ini memberikan panduan untuk pengembangan yang lebih lanjut dalam bidang ini.

Gambar

Gambar 1. Alokasi channel DSSS dan spectral relationship
Gambar 3. Energi Radiasi Dipole
Gambar 4. Sambungan point-to-multipoint
Gambar 6. Contoh Antena semi-directional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Amplifier dibutuhkan karena daya pancar yang dikeluarkan oleh USRP sangat kecil, yaitu 3 dBm, sehingga tidak memungkinkan sinyal dapat diterima oleh sistem penerima dengan

Peningkatan penerimaan sinyal modem dapat dibantu menggunakan antena dengan reflektor wajanbolik yang mendapatkan kenaikan sinyal terendah pada pengujian dalam keadaan indoor

Kinerja Sistem menggunakan Daya 0-9 dBm Untuk menentukan daya minimum yang dibutuhkan sistem SS-WDM MIMO FSO agar dapat mentransmisikan sinyal pada jarak 1 km pada

Secara hukum daya pancar sinyal di Antenna yang di ijinkan adalah 36 dBmW, artinya jika anda menggunakan antenna parabola 24dBi anda hanya boleh menggunakan peralatan WLAN dengan

Peningkatan penerimaan sinyal modem dapat dibantu menggunakan antena dengan reflektor wajanbolik yang mendapatkan kenaikan sinyal terendah pada pengujian dalam keadaan indoor

Pada kondisi seperti ini, ms tidak bisa lagi melakukan panggilan karena level daya sudah dibawah batas minimum (threshold) sehingga bila dilakukan panggilan, maka

Pada metode Threshold , handoff terjadi jika level sinyal BTS yang sedang. aktif cukup lemah (berada dibawah level threshold tertentu), sementara

murobbiyah/coordinator pengasuh. Perizinan umroh hanya diperbolehkan di waktu libur Semester,kenaikan kelas, dan libur puasa. Saat penerimaan rapor santri tidak diizinkan