• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAKE HOME teori pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TAKE HOME teori pembelajaran"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

TAKE HOME

Kode/ Mata Kuliah : IPS203/

Teori Pembelajaran

Semester

: I

Dosen Pembina

:

Prof. Dr. I Nyoman S. Degeng, M.Pd

Nama Mahasiswa :

ASYIH WITAYATI, S.Pd

NIM

: 150599010012

Kelas

: XV – A3

1. Konsep-konsep penting konstruktivime tentang belajar pembelajaran dan perbedaannya dengan konsep-konsep diri Behaviorisme.

Dalam belajar dan pembelajaran, terdapat konsep konsep penting menurut Konstruktivisme, antara lain:

- Aspek / ranah belajar dan pembelajaran adalah pada kognitif siswa. - Menekankan pada peran aktif siswa.

- Pengalaman belajar terbangun dari pemahaman siswa sendiri tentang hal yang dipelajari. - Pengetahuan merupakan konstruksi yang secara berkesinambungan mengasimilasi dan

mengakomodasikan informasi baru.

Ciri-ciri konstruktivisme:

- Siswa membangun sendiri pemahamannya.

- Belajar tentang sesuatu yang baru tergantung pada pemahaman masing-masing siswa yang sebelumnya sudah ada.

- Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran, salah satunya dengan meciptakan/ memberikan fasilitas interaksi sosial.

- Belajar bermakna, yang terjadi dalam tugas atau aktivitas belajar mandiri.

- Problem Solving activities. Siswa merumuskan masalah-masalah dan siswa memcahkan permasalahannya dengan guru sebagai fasilitator.

Jika dibandingkan dengan konsep-konsep diri behaviourisme tentunya terdapat perbedaan-perbedaan yang mendasar. Konsep diri behaviourisme:

- menekankan dan terfokus pada adanya respon siswa terhadap stimulus yang diberikan guru. - Seseorang dikatakan belajar apabila mengalami perubahan tingkah laku.

- Respon siswa akan semakin kuat jika stimulus yang diberikan juga kuat. - Belajar adalah pembentukan, yaitu membawa siswa mencapai target tertentu.

Konsep diri behaviourisme pada akhirnya mengisyaratkan keaktifan guru bukan pada keaktifan siswa sebagaimana konsep dalam konstruktivisme. Siswa belajar bukan berdasarkan pengalaman yang

terbangun dari dilim diri siswa (konstruktivisme) tetapi hanya dari apa yang diberikan guru. Konsep diri behaviourisme mengarahkan siswa untuk berpikir linear, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif.

2. Implikasi kaidah-kaidah konstruktivisme untuk keperluan pengembangan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik (I2M3) dapat saya deskripsikan sebagai berikut:

Guru seharusnya:

1). Menyediakan pengalaman belajar yang mengaitkan pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga belajar merupakan proses pembentukan/ membangun pengetahuan.

(2)

2). Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak mengerjakan tugas yang sama ( demikian halnya dengan tidak semua siswa mengerjakan tugas yang sama), misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara.

3). Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkret dalam kehidupan sehari-hari.

4). Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya interaksi dan kerjasama seseorang dengan yang lain (kolaboratif).

5). Memanfaatkan berbagai media termasuk lisan maupun tertulis, sehingga pembelajaran lebih efektif. 6). melibatkan siswa secara sosial dan emosional sehingga pembelajaran menjadi menarik dan siswa mau

belajar.

3. Implikasi kaidak Konstruktivisme dalam evaluasi hasil belajar siswa:

1). Bahwa evaluasi dilakukan untuk menggali munculnya berpikir yang divergent, pemecahan ganda (alternatif) terdap pemasalahan sehingga tidak hanya ada satu jawaban benar.

2). Evaluasi merupakan bagian yang utuh dari pembelajaran dengan memberikan tugas-tugas yang bermakna kepada siswa serta menerapkan apa yang dipelajari yang menekankan pada ketrampilan proses.

3). Aspek penilaian yang dilakukan guru juga semakin banyak dan tidak hanya terpacu pada hasil akhir saja yaitu ujian.

Menurut pendapat saya, evaluasi portofolio untuk mengukur hasil belajar siswa sangatlah memungkinkan untuk dilakukan dan sangat sejalan dengan implikasi kaidah konstruktivisme sebagaimana tersebut di atas. Dengan penilaian portofolio:

- Menunjukkan jangkauan kemampuan siswa.

- Mengukur ketercapaian tujuan setiap siswa secara individu yang berbeda dengan siswa yang lainnya.

- Menunjukkan apa yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. - Menunjukkan pendekatan kolaborasi (guru dan siswa) dalam penilaian.

- Menekankan pada apa yang telah dikuasai siswa, bukan seperti pada test standar (bentuk soal pilihan ganda maupun uraian dalam ulangan maupun ujian) yang mencoba menentukan apa yang tdak diketahui oleh siswa.

~∞@W∞~

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak adanya interaksi yang terjadi antara perlakuan pati singkong karet dan sari bawang putih terhadap analisa ketebalan,

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Secara Simultan (Uji F), Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1), variabel

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang ditemukan di Taman Kanak-kanak Kebon Baru Utara Kecamatan Kesambi Kota Cirebon yaitu

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif

Untuk robot jenis ini yang berukuran besar biasanya untuk mengambil suatu barang penting yang terdapat didalam air yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh

perubahan keempat ini adalah Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden

Sehingga perlunya suatu bentuk kegiatan pendampingan masyarakat untuk lebih memasyarakatkan tanaman obat keluraga (TOGA) ini sebagai suatu bentuk kemandirian

Jika dikerjakan maka desa itu akan menjadi desa emas," kata dia dalam Webinar Seri 2 dengan tajuk "Menciptakan Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Ekosistem Baru