• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Mata Pelajaran Geografi di SMP Dharma Siswa Tangerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Mata Pelajaran Geografi di SMP Dharma Siswa Tangerang"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi lni Diajukan Untuk ]vlemenuhi Persyaratan rVlemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH

Disusun Oleh: DWI I}RIYO UTOMO S

niセQZ

104015000580

.JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(IPS)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

DIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

PERAN PENGGUNAAN MEDIA PElYlBELAJARAN

TERHADAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMP

DHARMA SISWA TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas I1mu Tarbiyah Dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendiclikan

Oleh

Dwi Privo Utomo S

104015000580

)

Drs. H. Nurochim, MM

NIP. 050 046 643

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(3)

Terhadap Mata Pelajaran Geografi di SMP Dharma Siswa 1)u1gerang" cliajukan kcpacla Fakultas llmu Tarbiyah clan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta, clan tclah clinyatakan lulus clalam Ujian Munaqosah paela, 2008 eli haelapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak l11el11peroleh gelar Satjana S1(S. Pel) clalal11 bielang Penelielikan 11l11u Pengetahuan Sosial (IPS)

Jakatia,20 Juni 2008

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Program Stueli)

Drs. Nurrochil11, M.M NIP: 050046 643

Penguji 1

Drs. Banaeljiel, M.M NIP: 150203 345

Tanggal Tanda t。ョセ

セセN|j

aセ

(

Penguji II

Dr. IVI. Arif, M.PeI NIP. 132 165 173

Mengetahui,

Dekan Fakultas 11l11u Tarbiyah elan Keguruan

(4)

NIM : 104015000580 Jurusan/ Semester : Pendidikan IPS/ VI1I

Alamat: Jl. Omega II No. 208 Rt/Rw 006/05 Kelurahan Karawaci Baru - Tangerang

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang beljudul "

MEDIA

PEMBELAJARAN

TANGERANG

EFEKTIFITAS

PENGGUNAAN

DI

SMP

DHARMA

SISWA

Adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Dosen Pembimbing,

Nama : Drs.H. Nurochim, MM NIP : 050 046 643

Dosen Jurllsan: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dengan demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesunggllhnya dan saya akan mene11ma segala konsekuensi apabila ternyata skripsi bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, ...

(5)

Penggunaan Meclia Pembelajaran terhaclap Mata Pelajaran Geografi c1i SMP Dharma Siswa Tangerang" yang c1isusun oleh Dwi Priyo Dtomo Santoso, Nim 104015000580 Jurusan Pencliclikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif J-liclayatullah Jakarta, telah c1iuji kebenaranya oleh c10sen pcmbimbing skripsi

Jakarta, ... Descmber2008

\

("

(6)

yang dalam

Mata Pclajaran Gcografi di SMP Dharma Siswa Tangerang. Fakultas lImu Tarbiyah Dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi menggambarkan tentang kriterian penggunaan media yang efektifitas pembelajaran IPS Geografi. Melalui tahapan-tahapan pembelajaran.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kunatitatif yang bersifat nonexperimental, maIm untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah ini adalah dengan menggunakan teknik pengumpulan data. Yaitu: Observasi, wawancara, dan questioner. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan selama I bulan. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai langsung kepala sekolah dan guru bidang studi SMP Dharma Siswa Tangerang. Sedangkan Questioner dilakukan dengan memberikan kepada siswa mengenai kriteria efektifitas media.

(7)

Hidayah-Nya, Penulis cIapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat teriring salam selalu tercurah kepada Nabi seluruh alam, yang memiliki kharisma yang luar biasa serta akhlaq yang mulia, yaitu Nabi Muhammad SAW. Semoga salawatnya juga tercurah kepada keluarga, sahabat, cIan syafaatnya tercurah kepada ummatnya yang selalu setia membela Islam hingga akhir zaman.

Penulisan shipsi ini adalah salah satu syarat untuk menempuh gelar Smjana Pendidikan Tarbiyah & Keguruan Jurusan PencIiclikan-IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, cIengan judul skripsi "PERAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TF,RHADAP MATA

PELAJARAN GEOGRAFI DI SMP DHARMA SISWATANGERANG."

Penulis menyadari cIi cIalam penulisan skripsi ini banyak hambatan cI,m kesulitan yang penulis hacIapai, namun atas Iimpahan karunia & rahmat-Nya dan cIukungan dari scmua pihak, penulis cIapat mcnyelesaikan skripsi ini. Mengingat bantuan & support yang berharga cIiberikan dari semua pihak kepada penulis. Penulis ingin menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepacIa:

I. Prof Dr. I-I. DecIe RosyacIa selaku Dekan Fakultas llmu Tarbiyah & Keguruan 2. Drs. H. Nurrochim, MM selaku Ketlla Jurllsan P-IPS cIan Doscn pembimbing

bagi penulis yang selalu memberikan saran-saran yang membangun cIan selalll bersabar membimbing penlliis dalam penulisan ini.

(8)

seluruh elewan guru elan para stafnya.

6. Karyawan dan Karyawati perpustakaan utama elan perpustakaan FITK Universitas Islam Negeri SyarifHielayatullah Jakarta.

7. Kakak elan aelik-aelikku tercinta (Eko Priyo Prasojo S. S.Sos, Ayu Rahmawati, elan M.Hafidz, Anita Janiarti) terima kasih atas dukungannya, yang telah memberikan keceriaan pada hari-hari penulis. Semoga Allah selahl menjaga elan membalas kebaikan kalian semua.

8. Guru-Guru SON Tangerang 6 terima kasih atas dukungan dan elo'a kalian terhadap penulis. Khususnya penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada (Bapak Drs. H. Riyadi, Bapak Udin, S.Pel, Neng Ulfah, Kang Oji, Kang Usman, Kang Anelre, Ibu Yuyu, Bu Irma, Neng Ulfi elan Ibu Atik)

9. Teman-teman seangkatan penulis. Uci, Sarah, Teteh Reni, Teteh Yuli, Sainan, Siam dan semua teman-teman yang tak bisa penlllis sebutkan salu persatu. Terima kasih atas semua support elan motivasi kepaela penulis.

10. Sahabat-sahabat tercinta (Panelam, Bimbi, Ika (cupid), Imoy, Nanay, Goting, Eneli, Eneng, Yuyun) terima kasih atas elukllngan elan elo'a kalian. Semoga persahabman kita menjacli ini menjadi sebuah kisah klasik tuk elimasa depan. Akhirnya penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepacla semua, semoga kebaikan kalian clibalas oIeh Allah SWT, clan karya kecil ini bermanfaat bagi semua. Amien ...

Jakarta, Descmbcr 2008

(9)

KATA pENGANTAR .

DAFTAR lSI .

BAB I : pENDAHULUAN .

I. Latar belakang Masalah .

2. Identifikasi Masalah .

3. Pen1batasan Ivlasalah .

4. Perul11usan Masalah .

5. Tujuan Penelitian .

6. Manfaat Penelitian .

BAB II : LANDASAN TEom DAN KERANGKA pIKIR .

A. Media Pembelajaran .

I. Pengertian Media .

2. Flingsi Dan Manfaat Media Pel11belajaran .

3. Urgensi Penggunaan Media .

4. Kriteria Pel11iIihan Media .

5. Jenis-jenis Media Pel11belajaran .

6. Guru Dan IVledia Pembelajaran .

B. Pembelajaran IPS Geografi .

I. Pebelajaran IPS Geografi .

a. Pengertian Belajar .

b. Pengertian Mengajar /"', .

c. Pengertian Pel11belajaran :: .

d. Ciri-Ciri Belajar dan Mengajar ..

e. Prinsip-Prinsip Belajar .

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar .

C. Hakikat Dan Pengertian Bnm Pengetahuan Sosial (IPS) ..

I. Pengertian IPS Geografi ..

(10)

D. Teknik Pengumpulan Data 36

E. Populasi dan Sampling 37

F. Definisi Konseptual, Oprasional & Kisi-Kisi Instrumen 38

1. Definisi Konseptual... 38

2. Definisi Operasional... 38

3. Kisi-Kisi Instrumen... 38

F.Teknik Analisis Data... 40

BAB IV : HASIL PENELITIAN 42 A. Gambaran Umum SMP Dharam Siswa Tangerang 42 1 Sejarah Singkat SMP Dharma Siswa Tangerang 42 2. Visi clan Misi SMP Dharam Siswa Tangerang 43 3. Keaclaan Siswa, Guru clan Karyawan... 44

B. Deskriptif Dan Analisis Data 47

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 58

A. Kesimpulan 58

B. Saran 59

(11)

A. Latar Bclakang Masalah

Pendidikan memegang peran yang strategis dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia. Dalal11 era globalisas,i yang dikenal sebagai era persaingan, setiap Negara ditnntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang yang masih memiliki kelel11ahan dalam bidang sumber daya manusia menyadari hal ini. Upaya untuk I11cningkatkan sumber daya manusia secm·a perlahan-lahan sudah dimulai, antara lain melalui Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pertimbangan bagian c, yaitu:

(12)

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut diperlukan kurikulum yang sesuai dengan keaclaan, kebutuhan Iingkungan, dan clapat mengantisipasi keaclaan yang akan datang. Kurikulum diartikan sebagai program mengenai sejumlah pengalaman yang clitaati melalui kegiatan belajar-mengajar. Kualitas proses belajar-mengajar sangat bergantung pacla ketiga unsur, yaitu: kurikuIum, guru dan siswa. Walaupun ketiga unsur tersebut saling bergantung clan menentukan, namun unsur guru paling menentukan cli antara ketiganya, sebagaimmla clikemukakan oleh Muhammad Surya sebagai berikut: "Lebih baik kurikulumnya jelek, tetapi gurunya bagus, daripada sarana prasarana dan kurikulumnya bagus, tetapi

gurunya jelek".2

Guru memegang peranan yang penting cli clalam proses pendidikan. Salah satu kode etik yang harus dimiliki oleh seorang guru professional adalah ia harus mampu menggunakan alat/media pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tdah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai climensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perIn adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tesebut adalah media pembelajaran yang periu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.

(13)

Basil penelitian telah memperlihatkan media menunjukkan keunggulannya l11embantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat clan lebih muclah clitangkap oleh siswa, Meclia memiliki kekuatan-kekuatan positif clan sinergi yang mampu merubah sikap clan tingkah laku mereka ke arah perubahan yang heatif clan dinamis, Sehubungan clengan hal itu, peran meclia sangat clibutuhkan clalam pembelajaran climana dalam perkembangannya saat ini meclia bukan lagi dipanclang sekeclar alat bantu tetapi l11erupakan bagian yang integral clalam sistem pencliclikan clan pembelajaran,

Kebutuhan akan meclia pembelajaran yang baru saat ini clirasakan sangat penting, Media yang dirancang untuk membantu menyukseskan keberhasilan clunia pendiclikan menjacli satu hal yang penting saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan clan teknologi semakin menclorong upaya-upaya pembaharuan clalal11 pel11anfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar-mengajar. Menurut Azhar Arsyacl clalam bukunya, menyatakan bahwa para guru clituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disecliakan cli sekolah, clan ticlak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga clituntut untuk mengembangkan keterampilan membuat meclia pembelajaran yang digunakan apabila meclia itu belum terseclia, Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan clan pemahaman yang cukup tentang meclia pembelajaran,

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pacla semua orang clan berlangsung seumur hiclup, sejak ia masih bayi hingga ke liang lahat nanti, Salah satu pertancla bahwa seseorang telah belajar sesuatu aclalah aclanya perubahan tingkah laku clalam dirinya. Perubahan tingkah lalm terse but menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitifl, keterampilan

(psikoli1otorik) clan perubahan yang menyangkut niali clan sikap (qjektif).

(14)

bukan saja pengetahuan guru bisa sama dengan murid, bahkan murid bisa lebih clahulu tahu dari gurunya. Semua itu dapat terjacli akibat perkembangan media informasi di sekitar kita. Pacla saat ini guru bukan satu-satunya sumber belajar. Banyak contoh, dimana siswa clapat lebih clahulu mengakses informasi dari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet. Bagaimana guru menyikapi hal ...)

1I11 •• Sekurang-kurangnya yang harus guru lakukan ialah guru mampu

menggunakan alat yang murah dan efesien yang meskipun sederhana clan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kunci sukses ー・ュ「・ィセ。イ。ョ harus saling berkaitan satu sama lain. Peserta diclik, guru, materi pelajaran, sarana prasarana, pengelola, dan Iingkungan tidak dapat dipisahkan.

Media pembelajaran yang notabene hanya sebagai alat perantara atau alat bantu pembelajaran tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada media pembelajaran yang dinyatakan paling baik. Karena sebaik-baiknya media pembelajaran, tetapi guru dan praktisi pembelajaran tidak bisa memanfaatkannya akan menjadi percuma. Jacli diperlukan adanya kriteria meelia pembejaran yang bailc

Berkaitan dengan latar belakang eli atas, maka penulis mengadakan penelitian elengan judul skripsi mengenai "Efcktifitas PCllggunaan Media

Pcmbclajaran IPS Geografi di SMP Dharma Siswa Tallgel'allg."

B. Identifikasi Masalah

(15)

Melihat latar belakang dan uraian di atas, dapat di identifikasikan masalah-111Gsalah sebagai berikut:

I. Masih banyak guru yang bertahan dengan menggllnakan pengaJaran yang bersifat konvensional.

2. Jumlah peserta didik yang banyak

3. Minimnya sarana dan prasarana yang elimiliki sekolah-sekolah secara lImlim 4. Beban guru yang menumpuk. yang menyebabkan guru menjadi kurang kreatif 5. Guru kurang kreatif sehingga kurang mampu memanfaatkan sarana media

yang acla.

6. Perkembangan IPTEK yang belum elimanfaatkan elalam pembelajaran 7. Masih banyak guru yang belum bisa menggunakan meelia pembelajaran

8. Minimnya elana, sehingga membuat guru tidak mampu untuk membeli meelia yang eliperlukan dalam pembelajaran

C.

Pembatasan JVlasalah

Berdasarkan identifikasi masalah dikemukakan eli atas, juga pertimbangan waktu elan tenaga yang elimiliki oleh penulis, maIm elalam penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian ini yang hanya berfokus pada :

I. Pelaksanaan pembelajaran IPS Geografi eli SMP Dharma Siswa Tangerang. 2. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS Geografi eli SMP

Dharma Siswa Tangerang

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang diteliti, maka masalah yang diteliti elirumuskan sebagai berikut:

I. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS geografi eli SMP Dharma Siswa

Tangerang?

(16)

E. Tujuan dan Manfaat Media

Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan antara lain:

I. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar IPS?

2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan media pembelajaran telah beljalan efektif?

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan:

1. Menjacli bahan masuldcan guru clalam memiJih media pembelajaran yang tepat, khususnya pacla mata pelajaran

IPS

clan pada semua mata ー・ャセェ。イ。ョ

umumnya. Agar proses belajar mengajar menjadi efektif clan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Sebagai sU1l1bangan clata ilmiah mengenai media pe1l1bclajaran clalam mengingkatkan 1l1otivasi clan hasiJ belajar siswa

(17)

BABn

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA. BERFIKIR

A. Media Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat teljadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik

Sejalan dengan peradaban pendidikan dan IPTEK, sediki t banyak telah memberikan pencerahan dan kemajuan dalam proses dan peningkatan kualitas hasil belajar. Ivlelalui perkembangan teknologi media, manusia bisa mewujukan segala keinginan atau target dari perencanaan pembelajaran (pendidikan). PemanJiwtan seem'a kondisional dan berkesinambungan serta mengarah kepada tereapainya efektifitas dan efesiensi belajar maim diharapkan dalam proses belajar tersebut bisa memberikan hasil yang membanggakan dan bisa mencerminkan perkembangan dan kualitas pendidikan bangsa ini.

1. Pengel"tian Media

Kata media berasala dari bahasa Latinmediussecm'a harliah berarti

(18)

atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Banyak ahli yang memaparkan mengenai pengertian dari media ini, menurut Santoso S. I-Iamijaya, "media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima".l Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa media dijadikan sebagai alat oleh seseorang untuk menyebarkan atau menyampaikan pesan kepada orang lain. Sedangkan IVlenurut Miarso (2004: 457) menyatakan bahwa "media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya proses belajar teljadi sehingga clapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si belajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tcrtentu".2 Di sini kita dapat memahami bahwa mcdia pembelajaran itu adalah alat pembelajaran yang dapat menimbulkan perhatian ataupun minat si peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Arief S. Sadiman (1984:6) mengatakan bahwa "media adalah segaLl alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku dan kaset ,,3 Dari pandangan yang ada di alas dapat

dikatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinkan SiSWLl untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran

dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan. Usman menclefinisikan bahwa alat peraga pengajaran (media), leaching aids, atau audiovisual aids

(AVA) aclalah "alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk mempeljelas materi pelajaran yang clisampaikan kepacla siswa clan mencegah terjaclinya verbalisme pada cliri siswa,,4 Hal ini senada dengan clefinisi yang disampaikan Djamarah bahwa "meclia adalah alat bantu apa saja yang dapat clisajikan penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran".5 Dari definisi tersebut dapat dikatakan bawa media dijadikan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

IAhmad Rohalldi H,iViedia instl'lIksional Edllkotif,(JakarJa: PT. Rillika CipLa)

,

- w\V\v.google.com/mcdia pcmbeJajaran tgl. 20 Juni 2006

3 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0 I/

(19)

Sedangkan Gerlach & Elly (1971) meiliki pendapat yang seclikit berbeda mengenai meclia, mereka mengatakan bahwa "meclia bila c1ipahami secar·a garis besar acla1ah manusia, materi, atau kejaclian yang membangun konclisi yang membuat siswa mampu mempero1eh pengetahuan, kelerampi1an, atall sikap,,6 Dari c1efinisi yang lontarkan Gerlach & Elly c1apat clifahami bahwa meclia ticlak hanya terfokus pacla alat atau benda semata, melainkan segala sesualall (guru, materi pelajaran) yang dapat membangun kondisi belajar siswa, sehingga ia memperoleh pengetahuan.

Dari definisi yang dipaparkan oleh para ahli di atas, maka dapat clisimpulkan bahwa media clapat diartikan sebagai alat bantu yang c1igunakan untuk membantu penyampaian materi c1alam proses kegiatan belajar oleh guru kepacla siswa juga clapat merangsang perhatian dan minat peserta didik c1a1am mencapai tujuan pembelajaran.

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajanlll

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metocle mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini sangal berkailan. Pemilihan salah satu metocle mengajar tertentu akan mempengaruhi jcnis meclia pembelajaran yang sesuai. Meskipun demikian, clapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, clan lingkungan be1ajar yang ditata dan cliciptakan

guru.

HamaJik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran da1am proses be1ajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minal yang baru, membangkitkan motivasi clan rangsangan kegiatan beJajar mengajar, dan bahkan membawa pengarllh-pengaruh psikologis terhaclap siswa.7 Pcnggunaan meclia pembe1ajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat mcmbantu proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pacla sual ilu.

(20)

yang yang pencliclikan

pendidikan Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pelajaran, khususnya meclia visual, yaitu:

I. Fungsi alensi, yaitu fungsi untuk menarik minat siswa untuk

berkonsentrasi kepacla isi pelajaran yang berkaitan clengan makna visual yang ditampilkan atau menyeliai teks materi pclajaran.

2. Fungsi A/ekli/,' Media visual clapat terihat clari tingkat kenikmatan

siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual clapat menggugah emosi clan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3. Fungsi Kognilif, peneliti-peneliti mengemukakan bahwa lambang

visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami clan mengingat infonnasi atau pesan yang terkanclung clalam gambar.

4. Fungsi Kompensaloris. Meclia pembelajaran terlihat hasil penelitian

bahwa media visual yang memeberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah clalam membaca untuk mengorganisasikan informasi clalam teks clan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, meclia pembelajaran berfungsi untuk mengakomoclasikan siswa yang lemah dan lamban menerima clan memahami isi pelajaran yang clisajikan dengan teks atau disajikan seem'a verbal.8

Dari 51111 clapat clifahami bahwa fungsi media unluk membantu memfokuskan

perhatian siswa clan membantu siswa yang lemah dalam mencrima maleri pelajaran. Sejalan clengan pendapat Levie & Lentz. Menurut Derek ROlVnlree,

meclia penclidikan (instruksional eclukatif) berfungsi sebagai:

I. Membangkitkan motivasi belajar, clengan menggunakan media clalam proses penyampaian materi akan meningkatkan motivasi si peserta clidik untuk belajar.

2. Mengulang apa yang telah clipelajari

3. Mengaktinzan respon peserta clidik, fungsi media ini climaksuclkan dalam pcnggunaan meclia clapat menggugah untuk menarik respon peserta diclik clalam belajar

4. Memberikan timbal balik9

Dari pendapat cli atas clapat clisimpulkan bahwa fungsi meclia memotivasi dan mengaktifkan respons siswa clalam menerima pelajaran.

MenurutJ'vJcKnolVn acla 4 fungsi, yaitu:

(21)

2) Membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik, karena:

a. Media intruksional edukmifpada umunya merupakan suatu yang baru bagi peserta didik, sehingga menarik perhatian peserta clidik.

b. Penggunaan media instruksional memberikan kebebasan kepada peserta didik lebih besar dibandingkan dengan belajar cam tradisional.

c. Media instruksionallebih konkrit dan mudah difahami. d. Memungkinkan peserta didik untuk berbuat sesualU e. Mendorong peserta didik untuk ingin tahu lebih banyak

3) Memberikan kejelasan (clarification), yaitu dengan menggunakan media diharapkan menggurangi verbalisme dan memberikan kejelasan clalam penyampaian materi.

4) Memberikan mngsangan (stimu!ation).10 Yaitu dengan menggunkan media pembelajaran maka akan menggugah dan memberikan rangsangan yang positifbagi siswa dalam belajar.

Dari perbagai pendapat yang telah dipaparkan oleh para ahli di atas. dapat c1isimpulkan bahwa fungsi & fungsi media dalam kegiatan pembelajaran memberikan dampak positif (baik). Terlebih membantu guru dalam c1alam menyampaikan materi pelajaran yang sulit c1iungkapkan secara verbalisme serta membantu siswa di dalam meningkatkan pemahamn siswa tentang materi pelajaran yang disampaikan.

3. Urgensi Penggunaan Media

Pada hakikatnya proses belajar mcngaJar adalah proses kommunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri eli mana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengem bangkan ide pikirannya. Dalam komunikasi sering timbul dan teljadi penyimpangan-penyimpangan sehingga proses komunikasi tidak efektif dan efesien, antm'a lain disebabkan oleh adanya keeendrungan vcrbalisme, ketidaksiapan siswa, kurang minat dan kegairahan, dan sebagainya.

(22)

Juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi, juga untuk mengatur langkah-Iangkah kem<!juan selia untuk memberikan umpan balik.11

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

I. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki

siswa. Pengalmnan masing-n1asing individu yang beragaIn karena

kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan maeam pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut. 2. Media dapat mengatasi mang kelas. Banyak hal yang sukar untnk dialami

seem'a langsung oleh siswa di dalam kelas, seperti: objek yang terlalu besar atau terlalu keell, gerakan-gerakan yang diamati terlalu eepat atau terlalu lambat. MaIm dengan menggunakan media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut.

3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. Gejala fisik dan sosial dapat diajak komunikasi dengannya. 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamalan yang

dilakukan siswa dapat seem'a bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti: gambaI', film, model, grafis, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.

6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang ban!. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin t<!jam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat bam untuk bel<!jar selalu timbul.

7. Media dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan siswa unluk belajar. Pemasangan gambar di papan buletin, pemutaran film dan mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk bel<!j aI'.

8. Media dapat memberikan suatu yang kongkrit sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian yang tidak dapat dilihat seem'a langsung oleh siswa, akan dapat mcmberikan gambaran yang konkrit tcntang wujud, ukuran, dan lokasi. Di samping itu dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepereayaan suatu kebudayaan dan sebagainya.12

(23)

4. Kl"iteria Pemilihan Media

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar meng"jar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maIm masing-masmg media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untllk itll perlu memilihnya dengan eermat dan tepat agar dapat digunakan seem'a tepat guna.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mcmilih media, anatara lain: tujuan pembelajaran, yang ingin dieapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersedian perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (sojiware), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan

antara lain:

I. IVledia yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (beraviour)

2. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.

3. Kondisi audien (siswa) dari subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.

4. Ketersediaan media cli sekolah atau memungkinkan bagi guru mendisain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah terse but tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, seclangkan untuk menclisain atau merancang suatu media yang dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.

5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) seem'a tepat dan dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan clapat dieapais seem'a optimal.

6. Biaya yang dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan clieapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih mungkin menguntungkan daripacla menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dieapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.IJ

(24)

pembelajaran yang ada. Jangan sampai di dalam pemakaian media justru membuat penghalang/mempersulit penyampaian materi yang dilakukan guru.

5. Jcnis-Jenis Media

Rudi Brezt (1997) mengkasitlkasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada

tiga bentuk, yaitu gaIllbar visual, garis, dan sin1bol. Di san1ping itu in juga

membedakan media sial' (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media:

1. Media Audio Visual Gerak; 2. Media Audio Visual Diam; 3. Media Visual semi Gerak; 4. Media Visual gerak; 5. Media Visual Diam; 6. Media Visual semi Gerak 7. Media Audio, dan

8. Media cetak.14

Dari 8 media yang dikemukakan oleh Rudi BI'ezt maka dapat dipahami

pCll1bagian 111cdia ini digunakan dengan Inenggunakan alat-alat teknologi yang

sudah berkembang.

Menurut Oemar Hamalik (1985;63) ada 4 klasifikasi media pengajaI'an, yaitu: l. Alat-alat visual yang dapat dilihat, yang dapat secm'a langsung dirasakan

manfaatnya oleh siswa. Misal: filmstip, transparansi, micro project.

2. Alat-alat yang bcrsifat audit!! atau hanya diclengar misalnya;phonogrhap

cecaI'd, transkripsi electrik, radio, rekaman, dan tape recorder.

3. Alat-alat yang dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi. bencla-benda tiga dimensiyang diasanya dipertunjukkan

4. Dramatisasi, bermain peI'an, sosiodrama, sandiwara.15

tvlenurut Oemar Hamalik bahwa jenis media yang dipaparkan di atas didasarkan dengan tingkatan yang mudah digunakan dan clifahami

penggunaannya.

(25)

6. Guru dan Media PembelajaI'an

Dahulu acla anggapan bahwa guru aclalah orang yang paling tahu. Paracligma itu kemuclian berkembang menjacli guru lebih clahulu tahu. Namun sekarang bukan saja pengetahuan guru bisa sama clengan muricl, bahkan muricl bisa lebih clulu tahu clari gurunya. !tu semua clapat teljacli akibat perkembangan meclia informasi cli sekitar kita. Pacla saat ini guru bukan lagi satu-salLmya sumber belajar. Banyak contoh, cli mana siswa clapat lebih dahulu mengakses informasi clari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet. Bagaimana guru menyikapi perkembangan ini? Acla tiga kelompok guru clalam menyikapi hal ini, yaitu ticlak pecluli, mcnunggu petul1juk, atau cepat menyesuaikan cliri.

Kelompok pertama yaitu mereka yang ticlak pecluli. Seorang guru yang mempunyar rasa percaya diri berIebihan (over confidence) barangkali akan berpegang kepacla anggapan bahwa sampai kapanpun posisi guru tidak akan tergantikan. Dalam schap proses pembelajaran tetap cliperlukan scntuhan

....- '$

manusiawi. Teknologi ticlak bisa menggantikan manusia. Bagaimanapun teknologi berkembang, guru aclalah guru, harus cligugu dan clitiru. Benar bahwa media tidak clapat menggantikan guru, namun sikap ticlak peduli terhadap perkembangan, bukanlah sikap yang tepat. Walau bagaimana, Iingkungan kita tcrus berkembang, tuntutan masyarakat terhadap kualitas guru semakin meningkat. Kita ticlak bisa tak pcduli.

Kelompok kcdua aclalah yang menunggu petunjuk. Kelompok inilah yang paling banyak ditel11ukan. Mungkin ini akibat clari kebijakan selama ini. di mana guru clalal11 sistem pendiclikan nasional hanya clianggap sebagai "tukang" melaksanakan kurikulum yang clemikian rinci clan kaku. KurikuIul11 yang sangat lengkap dengan berbagai petunjuk pelaksanaannya, sehingga guru tinggal melaksanakan, tanpa boleh l11enyimpang clari peclol11an baku.

(26)

mampu menjaeli fasilitator belajar. Aela banyak sumber belajar yang terseelia eli lingkungan kita, apakah sumber be1ajar yang elirancang untuk belajar ataukah yang tielak elirancang namun elapat elimanfaatkan untuk belajar. Guru yang baik akan merasa senang kalau murielnya lebih panelai elari elirinya. Aela beberapa cara yang harus elilakukan oleh seorang guru untuk menjelaskan materi pe1ajaran jika seanelainya materi terse but kurang bisa elilakukan secm·a \'erbalisme atau kata-kata, yaitu:

Cara pertama, anela akan bercerita tcntang gajah, kereta apl, alau pasar terapung. Anela bisa bercerita mungkin karena pengalaman, membaca buku, cerita orang lain, atau pernah melihat gambar ketiga objek itu. Apabila muriel anela terse but sama sekali behull tahu, belum pernah melihat elari televisi atau gambar eli buku misalnya, maim betapa sulitnya anela menjelas hanya elengan kata-kata tentang objek tersebut. Kalau anela seorang yang ahli bercerita, tentu cerita anela akan sangat menarik bagi muriel-muriel. Namun tielak semua orang eliberikan karunia kepandaian bercerita. Penjelasan dengan kata-kata mungkin akan

menghabiskan waktu yang lama, pemahaman muriel juga berbeela sesuai clengan pengetahuan mereka sebelumnya, bahkan bukan ticlak mungkin akan menimbulkan kesalahan persepsi.

Cara keelua, anela membawa muriel stueli wisata melihat objek itu. Cara ini merupakan yang paling efektif elibanelingkan elengan cara lainnya. Namun berapa biaya yang harus elitanggung, elan berapa lama waktu diper1ukan? Cara ini walaupun efektif tapi tielak efisien. Tielak mungkin untuk belajar semua orang harus mengalami segala sesuatu.

(27)

B. Pembelajamn IPS Geografi

1.

Pembelajaran IPS Geografi

a. Pengertian Belajar

Pengertian umum belajar ada1ah suatu proses yang kompleks yang teljadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya,16 Proses belajar itu teljadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungnnya, Oleh karena itu, be1ajar dapat teljadi dimana saja dan kapan saja, Salah satu pertanda bahwa orang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh teljadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya, Belajar memiliki arti yang berhubungan clengan perubahan, yang meliputi tingkah laku, mental, emosional, dan spirituaL Seorang dikatakan belajar jika pada dirinya teljadi suatn proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku,

Disisi lain Sutikno dan Fathurrohman mengartikan "belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya".17 Disini kita dapat memahami bahwa pembelajaran memiliki tujuan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru yang dihasilkan melalui proses dan usaha dari anak clidik clari pengalamannya selama ia berinteraksi clengan lingkungannya,

Hal ini senada clengan clefinisi yang clilontarkan oleh Kimble clan Germezi yang dikutip oleh Sudjana yang menyatakan bahwa "belajar aclalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang bersifat permanen yang teljacli sebagai hasil dari pengalaman",18 Dari clefinisi tersebut clapat clikatakan balma proses pembelajaran lebih ditekankan pacla perubahan tingkah laku berdasarkan pada hasil pengalamannya,

16 Azar Arsyad.Afedfa Pell1belajaran.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)

J7 Pupuh fathurroh WJ5 Poerwardminta,KalJllfS Bahasa Indonesia,(Jakarta: Saini Pustaka,

(28)

Dengan ungkapan yang berbecla Dimyati clan Mujiono memanclang bahwa: "Belajar merupakan tindakan clan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maIm 「・ャセ。イ hanya clialami oleh siswa sendiri. Siswa aclalah pcnentu terjadinya atau tidak teljaclinya proses belajar. Proses beJajar teljacli berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada clilingkungan sekitar. Lingkungan yang 、ゥー・lセェ。イゥ

oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang clijadikan bahan belajar".19

Fudyartanto menyatakan bahwa "beJajar adaJah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau iJmu"?O Usaha untuk mencapai kepanclaian atau ilmu. Merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya.

Sedangkan menurut Hilgracl clan Bower yang dikutip oleh Fudyartanto, belajar(to learn) memiliki arti :

a). To gain kno'>vledge, comprehension, or mastelY oltrough experience or study

b). To jix in the mind or memoly; memorize c). To acquire trough experience

d). To become informe oljind out2t

BeJajar merupakan proses manUSIa untuk mcncapai berbagai macam

kompetcnsi, keterampilan, clan sikap. Belajar climuIai sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

Cronbaeh mengemukakan "learning is shown by change in behavior as

result of experience"n BeIajar yang terbaik aclalah melaIui pengalaman. Dengan

pengalaman tersebut pelajar menggunakan seIuruh pancainderanya.

Morgan dan kawan-kawan menyatakan bahwa "bel"jar aclalah perubahan tingkah Jaku yang relativ tetap clan teljadi sebagai hasil Iatihan atau

19 Dimyatio& Mudjiono, Belqjar dan Pembela)aran, (Jakarta: Reinika Cipta, 19(9),Cet-J.

h.7

20 Fudyartanto, Psik%gi Pendidikal1 Dengan Pendeleaton Bartl, (Yogyakana: Global

Pustaka 11mll, 2002), dalam Baharuddin Dan Nul' Wahyuni, Teor! Be/ajar Dan Pembelajaran,

(Yogyakarta: AR-Ruzz Media, 2007), eel ke-I, hlm.13.

21 Hilgrad dan Bower c1ikutip oleh Fudyartanto, Psikologi Pendidikan Dungan

Pendekatan Baril, (Yogyakarta: Global Puslaka Ilmu, 2002), cia lam Baharuclclin Dan Nul'

(29)

pengalaman"D Perubahan yang teljadi dalmn eliri seseorang banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tielak setiap perubaban elal8m diri seseorang maupun perubahan dalam arti belajar. Sedangkan Soekamto dan Winataputra menyatakan bahwasannya :

Belajar merupakan proses yang elapat menyebabkan perubahan tingkah laku clisebabkan adanya reaksi terhaclap suatu situasi tertentu atau aclanya proses internal yang terjadi cli clalam diri seseorang. Perubahan ini tidak teljadi karena adanya warisan genetic utau respons seem'a almniah,

kedewasaan, atau keadaan organisma yang bersifat temporer, seperti kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, elan sebagainya. IVlelainkan perubahan 」ャ。ャ。ゥセQ pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau gabungan clan semuanya.

Perubahan tingkah laku teljadi karena acla tujuan yang akan clicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

vVoolfolk menyatakan bahwa :"Learning occurs when experience causes

a relatively permanent change in an individuals knowledge or behavior,,25

Disegaja atau ticlak, perubahan yang terjadi melalui proses belajar ini bisa saja kearah yang lebih baik atau malah sebaliknya, kearah yang salah. Y,mg jelas kualitas belajar seseorang elitentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperolehnya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Karena itu, kaelang belajar itu menghasilkan perubahan yang sederhana, tetapi juga kadang menghasilkan perubahan yang kompleks.

M. Basyudin Usaman dalam bukunya Meelia pcmbelajaran mengatakan bahwa belajara ialah proses k0l11unikasi26 Kegiatan belajar mengajar eli dalam kelas merupakan suatu elunia komunikasi terseneliri elimana guru elan muriel bertukar pikiran untuk mcngcmbangkan iele elan pengertian.

23 Morgan dalam Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Tcori Belqjar DOli Pembd(!juran ... ,

11,,1.14

24 Soekamto dan \Vinataputra dalam Baharucldin dan Nur \Vahyuni, Teori Be/ajar Dan

Pembelaiaran ... ,hlm.14

(30)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan manusia dalam interaksi aktif dengan lingkungan untuk menghasilkan suatu perubahan.

Sedangkan pandangan belajar modern, belajar adalah proses perubahan prilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan.27 Seorang elapat saja belajar melalui pengalaman eli berbagai tempat. sarana, sumbel' yang memungkinkan untuk mengubahOprilakunya. kemarian ia tielak tahu, sekarang elia suelah tahu, kemarin elia tielak mengerti sekarang sudah mengerti lantaran berinteraksi elengan lingkungan. Belajar tielak hanya menanamkan pengetahuan elalam otak (kognisi), akan tetapi menelapatkan keterampilan (psikomotorik), elan menumbuhkan nilai elan sikap (afeksi).

Dalam kegiatan belajar mengajar eli kelas, sebagai pengelola proses belajar mengajar, pencliclik dituntut untuk berfungsi c1alam melaksanakan empat macam tugas berikut:

a. Merencanakan, baik untuk jangka panjang (satu smester) maupun jangka penclek (satu session atau satu pertemuan). Perencanaan ini memerlukan suatu pemikiran yang matang. Keberhasilan mengf\jar sangat tergantung pacla kemampuan penclidik c1alam merencanakan yang mencakup antara lain: menentukan tujuan belajar siswa, cara siswa mencapai tujuan tersebut, clan sarana apa yang c1iperlukan untuk itu.

b. Mengatur, yang c1ilakukan pacla waktu implementasi. Tugas ini aelalah apa yang mencakup rencana clan pengetahuan tentang bentuk dan macam kegiatan yang harus c1ilaksanakan dan bagaimana sel11ua komponen c1apat bekeljasama untuk l11encapai semua tujuan yang telah elitentukan.

c. lVlengarahkan, kama memang salah satu tugas penelielik aelalah memberikan l11otivasi, mengarahkan. dan memberi inspirasi kepada siswa untuk belajar.

c1. lYIengevaluasi, untuk mengetahui apakah perencanaan, pengaturan, dan pengarahan dapat beljalan dengan baik atau masib perlu c1iperbaiki. Untuk itu pencliclik, barus memiliki patokan mengenai penampilan para siswa yang dianggap telab memaclai, baik selama maupun setelab ia mengajar mereka.28

Tugas guru di elalam kelas ticlak hanya sebagai penyampai materi scmata kcpacla siswa, melainkan acla 4 macam tugas yang barus cliemban seorang guru clalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar c1i kelas. Yaitu : aclanya Ivlerencanakan,

(31)

IVlcngatur (Mengkonclisikan), mengarahkan, serta I11engeval uasi hasil pembelajaran setelah pemberian materi.

Berclasarkan definisi beberapa tokoh di atas maka clapat disil11pulkan bahwa belajar memiliki pengertian memperoJeh pengetahuan atau menguasai

pengetahuan l11elalui pengalan1an, Inengingat, 111enguasai pengal8111an, clan

l11enclapatkan in1'ormasi atau menemukan. Dengan clel11ikian, belajar memiliki atii clasar adanya aktifitas mau kegiatan clan penguasaan tentang sesuatu. Dari aktifitas clan penguasaan suatu itu cliharapkan clapat mengalami perubahan-perubahan yang rnencakup seluruh aspek atau usaha yang clilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah Jaku yang baru seem'a keseluruhan, yang mcrupakan hasil pengalaman indiviclu itu sencliri clalam interaksi dengan Iingkungannya.

b. Pengertian Mengajar

Di dalam proses pembelajaran terclapat proses mengiUar. Menurut Slamcto "mengajar aclalah bimbingan siswa agar mengalami proses belajar,,29 Seclangkan menurut Nasution mengartikan "mengajar aclalah usaha guru menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur Jingkungan seclemikian rupa sehigga tCljacli

interaksi a11tara siswa c1engan lingkungannya, tcnnasuk guru dan alat pelajaran

yang clisebut proses belajar, tujuan peJajaran yang telah clitentukan tercapai,,30 Oemar Hamalik mendefinisikan "mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepacla siswa".31 Mengajar merupakan suatu aktivitas pro1'esional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan menyangkut pengambilan keputusan.

Hasibuan menyebutkan bahwa "konsep rnengaJUr clalam proses perkembangannya masih dianggap sebagai suatu kegiatan penyarnpaian atau penyerapan pengetahuan,,32 Panclangan ini masih umum digunakan clikalangan

19 Slameto,Be/ajar Dan Fakror-Faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta,

200]). cdisi ke-4

30 Nasution, Berbagai Pendekatan Da/am Proses Be/ajar Dan Alengajar, (Jakarta : Bumi

(32)

pengajar. Basil penelitian clan penclapat para ahli sekarang lebih menyempurnakan konsep traclisonal tersebut.

Berclasarkan beberapa penclapat para tokoh pencliclikan mengenai pengertian mengajar, maka clapat clapat clisimpulkan bahwa yang ciimasucl clengan mengajar ialah sebagai upaya yang clilakukan oleh guru untuk menciptakan konclisi-konelisi atau mengatur lingkungan seclemikian rupa sehingga tCIjaeli interaksi antara siswa clengan lingkungannya, termasuk guru clan alat pelajaran yang clisebut proses belajar. tLuuan pelajaran yang telah elitentukan tercapai,

c. Pengertian Pembelajaran

UUSPN No,20 Tahun 2003 menyatakan "pembelajaran adalah proses interaksi peserta diclik elengan penelidik elan sumber belajar pacla SWItu lingkungan belajar,,33 Pembelajaran aelalah upaya untuk membelajarkan siswa eli Iingkungan pendidikan (sekolah),

Pembelajaran aclalah proses interaksi peserta cliclik clengan penclidik clan sumber belajar paela suatu lingkungan belajar. Pembclajaran merupakan bantuan yang cliberikan pencliclik agar clapat teIjacli proses pemerolehan ilmu clan pengetahuan, penguasaan kemahiran clan tabiat, serta pembentukan sikap clan kepercayaan pada peserta diclik. 34 Dengan kata lain, pembelajaran aclalah proses untuk membantu peserta clidik agar clapat belajar clengan baile

Menurut Dimyati clan Mucljino "pembelajaran aclalah suatu kegiatan yang elitujukan untuk membelajarkan siswa,,35 Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana clalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar teIjadi proses belajar dalam c1iri siswa.

Dari beberapa panclangan mengenaI pengerlian pembelajaran menurut para lokoh, maka clapat elisimpulkan bahwasanya pembelajaran adalah segala

}3 UU Na.20 Tatum ]003 Tenlang Sis/em Pene/ie/ikon Nasional dan UU No./4 Tahlll1 2005

Ten/ang Gliru dan Dosen,(Jakarta: Visimedia, 2007), cet ke-l, !lImA.

(33)

upaya yang clilakukan oleh pencliclik agar teljacli proses belajar pacla cliri Slswa atau pel11belajaran pun clapat cliartikan sebagai sebuah proses yang cliclalamnya anak cliclik cliharapkan clapat berinteraksi, beraclapatasi clan menyesuaikan cliri clengan lingkungannya.

d. CiI'i-cil"i Belajal' dan Mengajal'

Acla beberapa macam ciri-ciri belajar menurul Baharuclclin clan Esa yailu : I) Belajar clitanclai clengan aclanya perubahan tingkah lalm (change

「・ィ。カゥッャセN Ini berarti bahwa hasil belajar hanya clapat cliamati clari tingkah laku, yaitu aclanya perubahan tingkah laku, clari ticlak tahu menjacli tahu, clari ticlak terampil menjacli terampil. Tanpa mengal11ati tingkah lalm hasil belajar, kita ticlak akan clapat mengetahui acla ticlaknya hasil belaj ar;

2) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang teljacli karena belajar untuk \Vaktu telientu akan tetap atau ticlak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut ticlak akan terpancang seumur hiclup;

3) Perubahan tingkah laku ticlak harus segera clapat diamati pacla saat proses belajar seclang berJangsung, perubahan perilaku terse but bersifat potensial;

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalal11an;

5) Pengalaman atau latihan itu clapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan mel11berikan sel11angat atau clorongan untuk mengubah tingkah laku36

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah l11elalui suatu proses belajar berupa perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan l11engalami perubahan tingkah laku seear'a menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terJepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut :

I) Belajar l11engajar memiliki tujuan, yakni untuk l11el11bentuk anak didik clalal11 suatu perkembangan tertentu;

2) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, clidesain untuk l11encapai tujuan yang telah clitetapkan;

(34)

4) Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak diciik merupakan syarat mutiak bagi beriangsungnya kegiatan beiajar

111engaJar;

5) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Daiam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghiclupkan clan memberikan motivasi pacla anak didik, agar leljacli proses interaksi yang konclusif;

6) Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan clisiplin. Disiplin elalam kegiatan belajar mengajar ini cliartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang eliatur seclemikian rupa meuurut ketentuan yang suelah ditaati oleh pihak guru maupun auak cliclik clengan saclar;

7) Aela batas waktu. Untuk meneapai tujuan pembelajaran tertentu elalam sistem berkelas (kelompok anak clidik), batas waktu menjadi salah satu eiri yang ticlak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan cliberi waktu tertentu, kapan tujuan itu suclah harus tereapai.

8) Evaluasi. Dari seluruh kegiatan belajar mengajar, masalah bagian evaluasi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tereapai ticlaknya tujuan pengajaran yang telah

'7

elitentukan.o

Ciri-ciri clari kegiatan pengajaran cli atas, aclalah pceloman/acuan bagi guru elalam

111elaksanakan tugasnya.

Perubahan perilaku pacla Slswa clalam kontcks pengaJaran, jelas merupakan produk usaha guru melalui kegiatan meng(,jar. Hal ini clapat clipahami karena mengajar merupakan suatu aktivitas khusus yang clilakukan guru untuk menolong dan membimbing anak cliclik memperoleh perubahan clan pengembangan skill (keterampilan), attitude (sikap), appreciation (penghargaan)

clanknowledge (pengetahuan).

e. Prinsip-prinsip belajat'

Menurut Soekamto clan Winataputra, eli dalam rnelaksanakan proses belajar mengaJar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar

yaitu :

I) Apa pun yang clipelajari siswa, clialah yang hams belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang hams bertinclak aktif;

(35)

3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan iangsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses beiajar; 4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa

akan membuat proses belajar lebih berarti;

5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung

Gセ

jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.'

Berdasarkan prinsip-prinsip belajar tersebut di atas, maka alangkah baiknya bila sekolah dapa! menyediakan kesempatan bagi siswa untllk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tenenlU dan mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa serta mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan.

f.

Faktol'-Faktor yang lVIempengamhi Belajar

Seem'a umum faktor-faktor yang memenuhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor lersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Yaitu ;

l). Faktor Internal

Faktor-faktor adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Di dalam membiearakan faktor internal ini, akan dibahas menjadi tiga fektor, yaitll :

a). Faktor jasmaniah

Faktor jasmaniahnya sangat mempengaruhi keadaan Slswa dalam proses belajar. Sekurang-kurangnya ada dua faktor yang tergolong ke dalam faktor jasmaniah yang mempengaruhi proses belajar siswa, faktor-faktor itu adalah ;

I. Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap baclan beserta bagian-bagiannya / bebas clari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengarllh terhadap belajarnya.

2. Caeat tubuh

JS Soekamto dan Winataputra, Teori Be/ajar Dan A1odel-AIodel Pembe/ajaran, (Jakarta:

(36)

Slamcto berpendapat bahwasannya "cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengcnai tubuh / badan,,39 Keaclaan cacat juga mcmpcngaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini teljadi, henclakya ia belajar pacla lembaga penclidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat

I11enghindari atau111engurangi pengaruh kecacatannya itu.

b). Faktor psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke clalam faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar siswa, faktor-faktor itu adalah :

I. lnteligensi

Slameto berpendapat bahwasannya :

lntelegensi adalah keeakapan yang terdiri clari tiga jenis, yaitu keeakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan eepat dan efektif, men getahui / menggunakan konsep-konsep yang abstrak seem'a ・ヲ・ォエゥェセ mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan eepat40 Keeakapan yang climiliki oleh setiap siswa berbeda-beda, ini pun yang membedakan cara masing-masing siswa dalam menyelesaikan masalah. Contoh: dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang ada.

2. Perhatian

Perhatian yang dikutip dari Gazali adalah keaktifan jiwa yang tertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda / hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maIm siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maIm timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.

3.

Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati sescorang, diperhatikan terus-mcnerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

4. Bakat

Menurut Hilgard bakat atau aptitude adalah "the capacity to learn,,41 Bakat dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu

39Siameto,Be/ajar Dan Faktor-FaklOr Yang IHempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), edis; ke-4, hlm.55.

(37)

baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai clengan bakatnya. maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar clan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi clalam belajarnya itu.

5.

Motif

Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan clicapai. Di clalam menentukan tujuan itu clapat clisaclari atau ticlak., akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat. sedangkan yang menjacli penyebab berbuat adalah motif itu sencliri sebagai claya penggerakIpenclorongnya. 6. Kematangan

Kematangan aclalah suatu tingkat I fase dalam pertumbuhan seseorang, cli mana alat-alat tubuhnya siap untuk melaksanakan kecakapan banI.

7. Kesiapan

Kesiapan aclalah kesecliaan untuk memberi response alau bereaksi. Kesiapan perlu c1iperhatikan clalam proses belajar, karena jika siswa belajar clan padanya suclah acla kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih bailc 42

c). Faktor kelelahan

Kelelahan pacla seseorang walaupun sulit untuk c1ipisahkan tetapi clapat c1ibeclakan l11enjacli clua l11acam, yaitu:

1. Kelelahan jasl11ani

Kelelahan jasmani teljadi karena terjadi kekacauan substansi Slsa pel11bakaran eli elalal11 tubuh, sehingga elarah tielak I kurang lancar paela bagian-bagian tertentu.

2. Kelelahan rohani

Kelelahan rohani dapat dilihat clengan aelanya kelesuan clan kebosanan, sehingga minat elan elorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa paela bagian kepala elengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi. 43 Kelelehan aelalah faktor yang sering

teljacli kepada seluruh siswa, terutama kelelahan secar'a fisik elan kejenuhan elengan rutinitas yang aela. Sehingga menjaeli seseualu yang mel11pengaruhi belajar seorang siswa.

(38)

Faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri kita. Faktor eksternal yang berpengaruh terhaelap belajar, elapatlah elikelompokkan menjaeli tiga faktor, yaitu

a). Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : I. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua menelielik anaknya besar pengaruhnya terhaelap belajar anaknya. Hal ini jelas elan elipertegas oleh Sutjipto Wirowieljojo elengan pernyataannya yang menyatakan bahwa: "kel uarga aelalah lembaga penelielikan yang pertama elan utama,,44 Keluarga yang sehat besar artinya untuk penelielikan elalam ukuran keeil, tetapi bersifat menentukan untuk pendielikan bangsa, negara dan elunia.

2. Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua elengan anaknya, selain itu relasi anak dengan saudaranya atau elengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.

Hubungan yang baik aelalah hubungan yang penuh pengertian elan kasih sayang, elisertai elengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak dielik.

3. Suasana fl.llnah tangga

Suasana rumah elimaksuelkan sebagai situasi atau kejadian-kejaelian yang sering teljaeli eli elalam keluarga eli mana anak beraela elan belajar.

4. Keaelaan ekonomi keluarga

Keaelaan ekonomi keluarga erat hubungannya elengan belajar anak. Anak yang seelang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. missal makan, pakaian. perlinelungan kesehatan elan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan. alat tulis menulis, buku-buku elan lain-lain. Fasilitas blajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai eukup uang.

S. Latar bclakang kebudayaan

Tingkat penelielikan atau kebiasaan eli dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepaela anak elitanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar menelorong semangat anak untuk belajar.

b). Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mcmpengaruhi belajar ini mencakup : I. Mctoele mengajar

ivlctoele mengajar aelalah suatu cara / jalan yang harus dilalui elalam 111engajar.

(39)

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguaai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh ticlak baik terhaclap bclajar.

3. Relasi guru c1engan siswa

Proses belajar mengajar teljacli antm'a guru c1engan siswa. Proses terse but juga dipengaruhi oleh relasi yang acla dalam proses itu sencliri. Jacli cara

belajar siswa juga c1ipengaruhi oleh relasinya elengan gurunya. 4. Relasi siswa dengan siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa aelalah perlu, agar clapat memberikan pengaruh yang positifterhadap belajar siswa.

5. Disiplin sekolah

Keclisiplinan sekolah erat hubungannya c1engan kerajinan siswa elalam sekolah elan juga c1alam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup keclisiplinan guru c1alam mengajar c1engan melaksanakan tata tertib, keclisiplinan pegawai / karyawan dalam pekeljaan administrasi clan kebersihan / keteraturan kelas, geclung sekolah, halaman elan lain-lain, keclisplinan Kepala Sekolah c1alam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, elan kedisplinan tim BP elalam pelayanannya kepaela siswa. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus c1isplin c1i c1alam belajar baik c1i sekolah, eli rumah clan eli perpustakaan. Agar siswa elisiplin haruslah guru beserta staf yang lain c1isiplin pula.

6. Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya elenga cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang c1ipakai oleh guru paela waktu mengajar c1ipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang c1iajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap elan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang eliberikan kepaela siswa. Jika siswa muclah menerima pelajaran clan menguasainya, maim belqjarnya akan menjacli lebih giat clan lebih maju. c). Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhaelap belajar siswa. Pengaruh itu terjacli karena keberaclaannya siswa elalam masyarakat. Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar ini mencakup :

I. Mass meelia

Yang termasuk elalam mass meelia aelalah bioskop, raelio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik clan lain-lain. Semuanya itu bereclar elalam masyarakat. Mass meelia yang baik akan memberi pengaruh yang baik terhaclap siswa clan juga terhaclap belajarnya. Sebaliknya, mass meclia yangjelekjuga berpengaruhjelek terhaclap siswa.

2. Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh c1ar! teman bergaul siswa lebih eepat masuk elalam

(40)

siswa. begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.

Agar siswa clapat belajar clengan baik, maka perlulah cliusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik clan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan clari orang tua clan pencliclik harus cukup bijaksana.

3. Bentuk kehiclupan masyarakat.

Kehiclupan masyarakat cli sekitar siswa juga berpengaruh terhaclap belajar siswa. Kita perlu untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar clapat memberi pengaruh yang positif terhaclap siswa / anak sehingga clapat belajar clengan sebaik-baiknya. 45

Dari berbagai faktor-faktor yang clikemukakan oleh Drs. Slameto cli atas mengenm faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa. Maka clapat clisimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar clapat cliketahui guru clan clicarikkan alternative pemecahannya.

C.

Hakil{at Dan Pengertian limn Pengetahllan Sosial (IPS)

1.

Pengertian limn Pengetahnan Sosial (IPS) Geograti

IImu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang cliberikan mulai clari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, clan generalisasi yang berkaitan clengan isu sosial. Pembahasan IPS akan terkait pula clengan Hakekat Ilmu. Ilmu, clalam kerangka akaclemik clapat clibagi menjacli tiga golongan besar yaitu: ilmu alam, ilmu sosial clan humaniora.

Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terclapat beberapa istilah yang kaclang-kaclang sering cliartikan seeara tum pang tinclih antara satu clengan yang lain. Istilah-istilah tersebut aclalah Stucli Sosial

(sasia! studie5),

ilmu-ilmu sosial

(sasia! science5)

,

clan ilmu pengetahuan sosial (IPS). Meskipun pacla masing-masing istilah itu sama-sama terclapat kata-kata 'sosial' tetapi clalam pengertian clan maknanya acla perbeclaan.

Wachicli menyatakan :

(41)

merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak pendidikan dasar, dan dapal berfungsi selanjulllya sebagai pengamar bagi kelanjman kepada disiplin ilmu.46

Stucli sosial merupakan program pencliclikan yang clikembangkan dari ilmu-ilmu sosial, yang clalam mengkaji gejala-gejala clan masalah-masalah sosial yang bersangkut-paut clengan kehiclupan manusia, stucli sosial biasanya menggunakan biclang keilmuan yang termasuk keclalam lingkup clisiplin ilmu-ilmu sosial.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) "merupakan salah satu mata pelajaran yang clisusun clalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari SD sampai SMA. Pada satuan pencliclikan SMA mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memuat kajian sosiologi, geografi, ekonomi, clan sejarah seeal'a terintegrasi clan terpaclu. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta cliclik cliarahkan.. clibimbing, clan clibantu untuk menjacli warga negara Inclonesia dan warga dunia yang efektif".47 Selanjutnya menurut kesimpulan yang clipaparkan oleh Tjipto Sumacli & M Fajar (1999) mengenai Pengetahuan Sosoial (IPS)"aclalah usaha untuk mempelajari, menelaah clan mengkaji kehiclupan sosial manusia cli muka bUl11i".48 Maksuclnya aclalah kegiatan usaha yang clilakukan manusia clalam upaya l11emenuhi kebutuhannya, mengatasi masalah-masalah yang clihaclapi, clan untuk memajuakan kehiclupannya. Seclangkan claIm Buku IPS kelas II c clari kurikulum 1975 memberikan batasan mengenai IPS sebagai Beriku"IImu Pengetahuan Sosial (IPS) aclalah biclang stucli yang merupakan pacluan (fusi) clari sejumlah mata pelajaran sosial. Di SMP mata pelajaran social itu aclalah: Geografi, Kepencluclukan, Sejarah, Ekonomi clan Koperasi".49

Dari clefinisi yang clikemukakan oleh beberapa tokoh, maka clapat clisimpulkan bahwa semua clisiplin ilmu yang mempelajari tingkah laku kelompok umat l11anusia clapat climasukkan keclalam kelompok ilmu-ilmu sosial.

46 Wachidi dalam Syafruddin Nurdin, lv/odel Pembe/ajaran Yang Memperhalikan Keragaman

fndivid/l SiSH'(J DahuJI Kuriku/uJ71 Berbasis Kompelensi, (Jakarta : Quantum Teaching, 2005),

hllll.20.

47 www.[)lISkULcom/pel'lllendiknas110.23-24.

(42)

Kemudian lImu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah "suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, anthropologi, dan tata Negara,,50

Numan Somantri mengartikan pencliclikan IPS yang cliajarkan cli sekolah sebagai berikut:

a. Penclidikan IPS yang menekankan pacla tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, 11101'alideology Negara dan agmna,

b. Pencliclikan IPS yang menekankan pada isi dan metocle berpikir keilmuan sosial,

c. Pencliclikan IPS yang menekankan padareflective in quilY,

d. Pencliclikan IPS yang mengamqil kebaikan-kebaikan clari butir I, 2, 3 cli atas.51

Penulis menyimpulkan bahwasannya lImu Pengetahuan Sosial (IPS) aclalah salah satu mata pelajaran yang cliajarkan cli sekolah, mulai clari jenjang pencliclikan clasar sampai ke pendiclikan menengah. Bahkan pacla sebagian Perguruan Tinggi ada juga dikembangkan IPS sebagai salah satu mata kuliah yang sasaran utamanya aclalah pengembangan aspek teoritis.

Hakikat dan karateristik mata pelajaran IPS antara lain sebagai berikut : a. IImu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan clari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga biclang humaniora, pendiclikan clan agama. b. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar IPS berasal clari struktur

keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, clan sosiologi, yang dikemas seclemikian rupa sehingga menjacli pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

e. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang clirumuskan clengan penclekatan interclisipliner clan multiclisipliner.

cl. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar clapat menyangkut peristiwa clan perubahan kehiclupan masyarakat clengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, aclaptasi clan pengelolaan lingkungan, struktur, proses clan masalah sosial serta upaya-upaya peljuangan hidup agar

survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keaclilan clan

jaminan keamanan.

e. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi clalam mengkaji clan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia seeara keseluruhan.52

50Suplcmen OSPP, 1999., dalam Nurdin, Model... ,him. 23.

(43)

tentang bumi. lstilah geografi juga dikenal dalam berbagai bahasa, seperti

geography (lnggris),geographie (Prancis), die geographieldie erdkunde(Jerman),

geogra/iel aardrUksklll1de (Belanda) dan geographike (Yunani). Bertahun-tahun

(44)

atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Dari berbagai pendapat para pakar mengenai geografi di atas. dapat disimpulkan bahwa pengertia geografi adalah ilmu yang mempelajari bumi beserta isinya. baik tanah, gl.lnung, sungai, hewan bahkan manusia sebagai makhluk hidup beserta corak kebudayaannya.

2. Tujuan Pembelajaran lImu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta dielik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi eli masyarakat, memiliki sikap mental positifterhadap perbaikan segala ketimpangan yang teljadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang teljadi sehari-hari baik yang mcnimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat clicapai manakala program-program pelEUaran IPS eli sekolah diorganisasikan secm'a baik. Dari rumusan tujuan tersebut clapat clirinci sebagai berikut :

a. Memiliki kesadaran clan kepeclulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhaclap nilai-nilai sejarah clan kebudayaan masyarakat. b. rVlengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode

yang cliaclaptasi clari ilmu-ilmu sosial yang kemudian clapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu clm1 masalab yang berkembang cli

ll1Rsyarakat.

el. Menarllh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, sclanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampll membanglln cliri sencliri agar survive yang kemuclian bertanggung jawab membangun

(45)

BABIII

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Fokus penelitian ini aclalah upaya untuk memahami seem'a menelalam ll1engenai meclia pembelajaran IPS Geografi eli SMP Dharma Siswa Tangerang. Sasaran yang ingin elifahami aelalah Efektifitas Penggunaan Meclia Pembelajaran IPS eli SMP Dharma Siswa Tangerang. Dalam hal ini, jenis penelitian yang elianggap tepat aelalah c1engan metocle penelitian kuantitatif. Dengan penelekatan tersebut eliharapkan c1apat eliperoleh pemahaman elan penafsiran yang menelalam mengenai makna, kenyataan, elan fakta yang relevan. Maka, jenis penelitian yang elinggap tepat aelalah penelitian kualitatif yang bersifat noneksperimental. Yaitu elengan metoele c1eshiptif.

(46)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini elilaksanakan eli SMP Dharmasiswa Tangerang, Banten, Penelitian elilaksanakan paela semester ganjil, waktu penelitian elilaksanakan pada bulan Juni sampai c1engan September 2008

C.

lVletode Penelitian

Metocle yang eligunakan elalam penelitian ini adalah adalah penelitian kuantiatatif non experimentaL Metode non experimental ini adalah bagian elar! penelitian kuantitatif yang menggunakan penghitungan statistik sederhana yang datanya didapatkan melalui penghitungan hasil angket yang diubah kedalmn tabulasi berupa angka melalui tahap editing.

D. Telmik Pengul11pulan Data

Untuk memperoleh data dan mengumpulkan data yang berguna eli elalam penulisan skripsi in!, baik elata yang tertulis maupun elata yang tielak tertulis, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan elata sebagai berikut:

1. 0bservasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan elan peneatatan seeara sistematik terhadap gejala yang tampak elalam objek penelit!an.

Jaeli, dalam penelitian ini langsung teljun ke lapangan untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan seeara sistematis terhaelap objek yang c1iselieliki, terutama yang berkaitan elengan efektifitas penggunaan media pembelajaran data observasi in

Gambar

ApakahTabel2 Guru lVIampu iVlenggunakan Media
Tabel3Kesesuaian Media yang Digunalmn Dengan Materi Pembelajanm
MediaTabelS yang Digunalmn Dalam Proses KBM Meningkatl(an Motivasi Bclajar
MediaTabel6 Pembelajaran yang Digunakan Sesuai Dengan Kondisi, Situasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

CTRL + ALT + Minus sign [ - ] (Membuat snapshot dari jendela aktif pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama dengan menekan PRINT SCREEN

Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lain serta dapat memberikan suatu teknik alternatif mengenai pengenalan

dan dengan fitur tersebut bisa memberikan kesan dan pesan pada pengguna lainnya. Setelah itu facebook muncul pada tahum 2004 namun facebook baru banyak pengguna ketika

Information asymmetry measured withrelative bid-ask spread; independent commissioner board measured withthe percentage of independent commissioner members from the

Dengan begitu penyusun tertarik untuk meneliti bagaimana efektivitas pelaksanaan program KKBPK di Dusun Jasem Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dan peran

Terdapat keragaman yang luas dari fase gerak yang digunakan dalam semua mode KCKT, tetapi ada beberapa sifat-sifat yang diinginkan yang mana umumnya harus dipenuhi oleh semua fase

Dari hasil tersebut citra uji masukan memiliki koefisien korelasi yang tinggi dengan jenis motif Star Biege DF dengan nilai 0.826264 yang juga menandakan nilai

oia guys, buat soal yang ada pernyataan pernyataan itu kayaknya kita musti banyak baca baca apa aja gituuu deh, selamat buat kalian yang hobi baca, karena buat soal pengetahuan